Anda di halaman 1dari 16

TUGAS MAKALAH

“PIMPINAN KELOMPOK”
"Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bimbingan
Kelompok”
Dosen Pengampu : Hara Permana, M.Pd

Di Susun Oleh:
Ahmad Fajar Safari
Dwi Tiarasari
Haelsa Nanda Pramesti
Siti Aliyah

FAKULTAS TARBIYAH
PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING
PENDIDIKAN ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM BUNGA BANGSA
CIREBON
Jl.Widarasari III Tuparev – Cirebon, Telp. (0231) 246215
Email: staibbc.cirebon@gmail.com
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang


Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan
hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah mengenai
“Pimpinan Kelompok” Kami juga berterima kasih pada
Bapak Hara Permana, M.Pd selaku Dosen mata kuliah
Bimbingan Kelompok Institut Agama Islam Bunga Bangsa
Cirebon yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna
dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita
mengenai Bimbingan Kelompok. Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu,
kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan
datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
saran yang membangun.
Cirebon, Januari 2022

Kelompok 4
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................3
DAFTAR ISI........................................................................4
BAB I...................................................................................5
PENDAHULUAN...............................................................5
1.1 Latar Belakang Masalah.............................................5
1.2 Rumusan Masalah......................................................6
1.3 Tujuan penulisan........................................................6
BAB II..................................................................................7
PEMBAHASAN..................................................................7
2.1. Peranan Pemimpin Kelompok...................................7
2.2 Kualifikasi Pemimpin Kelompok yang Efektif........11
2.3 Ketrampilan Pemimpin Kelompok...........................13
2.4 Gaya Kepemimpinan................................................16
2.5 Kekuatan Pemimpin Kelompok...............................18
BAB III...............................................................................19
PENUTUP..........................................................................19
3.1 Kesimpulan...............................................................19
DAFTAR PUSTAKA........................................................20
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kelompok merupakan sekumpulan individu yang
mempunyai hubungan tertentu yang membuat mereka
saling tergantung satu sama lain dengan ukuran-ukuran
yang bermakna. Sehingga kelompok memiliki fungsi untuk
melangsungkan hidupnya,karena dengan kelompok maka
manusia dapat memenuhi kebutuhan, mengembangkan
diri,mengembangkan potensi serta aktualisasi diri. Secara
umum kelompok sering diartikan sebagai kumpulan
beberapa orang yang memiliki norma dan tujuan tertentu,
memliki ikatan batin antara satu dengan yang lainnya,
dalam aktualisasi nyata kelompok memiliki beberapa unsur
penting, salah satunya yaitu unsur pemimpin.
Kepemimpinan terjadi apabila seorang anggota dalam
kelompok mempengaruhi anggota-anggota lainnya untuk
membantu kelompok mencapai tujuannya. Karena semua
anggota kelompok saling mempengaruhi satu dengan yang
lainnya dalam waktu yang berbeda-beda, setiap anggota
mempunyai kesempatan untuk menjadi pemimpin. Seorang
pemimpin yang ditunjuk atau diangkat memiliki tanggung
jawab tertentu.
Sebagai mahasiswa/I secara langsung mauoun tidak
langsung merupakan anggota kelompok yang tentunya
harus mengetahui dan mempelajari lebih dalam tentang
hakikat keanggotaan kelompok serta syarat dan peranan
yang harus dimainkan anggota kelompok tersebut, dan ada
kemungkinan juga kita sebagai mahasiswa/I akan menjadi
seorang pemimpin dalam suatu kelompok tertentu.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimasud hakikat pemimpin
2. Menjelaskan Kekuatan Pemimpin Kelompok
3. Apa saja yang termasuk Dalam Gaya
Kepemimpinan
4. Macam-macam keterampilan yang harus dimiliki
pemimpin kelmpok
1.3 Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui Hakikat pemimpin kelompok.
2. Untuk mengetahui kekuatan pemimpin kelompok.
3. Untuk Mengetahui macam-macam gaya
kepemimpinan.
4. Untuk mengetahui macam-macam keterampilan
yang harus dimiliki seorang pemimpin kelompok.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Peranan Pemimpin Kelompok


Secara umum Johnson dan Johnson (1987)
mengkategorikan peranan pemimpin kelompok dalam dua
fungsi, yaitu peranan yang berkalitan dengan tugas-tugas
kelompok (task functions) dan peranan yang berkaitan
dengan pemeliharaan suasana kelompok (maintenance
functions). Masing-masing fungsi tersebut mencakup
perilaku-perilaku tertentu.
1. Task Functions
Task Functions adalah peranan pemimpin untuk
membantu kelompok memilih dan merumuskan tujuan-
tujuan bersama kelompok, dan melaksanakan kegiatan-
kegiatan untuk pencapaian tujuan. Untuk dapat
melaksanakan tugas itu Johnson dan Johnson (1987)
mengemukakan bahwa pemimpin kelompok harus dapat
berfungsi sbb :
a. Pemberi Informasi dan Pendapat
Memberikan fakta, ide-ide, pendapat, saran, dan
informasi yang ada hubungannya untuk membantu
kelompok.
b. Pemulai
Mengusulkan tujuan-tujuan dan tugas-tugas
kelompok untuk memulai kegiatan kelompok.
c. Pemberi Arah dan Pembagi Peranan
Membuat rencana-rencana mengenai cara-cara
memusatkan perhatian terhadap tugas-tugas
kelompok yang harus dilakukan.
d. Peringkas
Menggabungkan ide-ide yang berhubungan dan
menyimpulkan serta meringkas pokok-pokok materi
yang didiskusikan.
e. Menjadi Koordinator
Menunjukan hubungan antara berbagai ide yang
masuk dan menyimpulkan serta menciptakan
kegiatan-kegiatan yang harmonis dari berbagai
subkelompok dan anggota.
f. Pembuat Diagnosis
Mencari sumber-sumber kesulitan yang dialami
kelompok yang menghambat dalam mencapai
tujuan-tujuannya.
g. Pemberi Semangat
Mendorong tercapainya kualitas kerja kelompok
yang tinggi.
h. Penguji Kenyataan
Menilai beberapa alternative pemecahan masalah,
dan menterapkannya pada situasi nyata untuk
melihat apakah hal itu dapat dilaksanakan.
Peranan-peranan tersebut memusatkan pada aspek-
aspek pemecahan masalah secra cermat untuk mencapai
tujuan-tujuan kelompok.
2. Maintenance Functions
Maintenance Functios adalah peranan pemimpin
untuk memelihara kelompok dengan memelihara
hubungan-hubungan pribadi para anggota kelompok.
Untuk melaksanakan fungsi tersebut pemimpin
kelompok harus dapat menjalankan peran-peran sebagai
berikut :

2.2 Kualifikasi Pemimpin Kelompok yang Efektif


Untuk dapat menjadi pemimpin kelompok yang efektif
diperlukan syarat-syarat tertentu yang mencangkup syarat
kepribadian dan ketrampilan-ketrampilan tertentu.
Ciri- ciri Kepribadian Pemimpin Kelompok yang
efektif, yaitu:
1. Kehadiran.
Kehadiran bertalian “being there” untuk anggota yang
melibatkan kepedulian yang tulus dan kesediaan untuk
masuk dunia mereka secara psikologi.
2. Kekuatan personal.
Kekuatan personal melibatkan kepercayaan diri dan
kesadaran pengaruh seseorang pada orang lain
3. Keteguhan hati
Pemimpin kelompok yang efektif memperlihatkan
keteguhan hati dalam interaksinya dengan anggota
kelompok dan tidak bersembunyi dibalik peran
khusus mereka atau sebagai konselor.
4. Kesediaan untuk mengkonfrontir dirinya sendiri
Suatu tugas konselor adalah mempertimbangkan
klien dalam investigasi dirinya sendiri. Self-
awareness memerlukan kesediaan untuk menegur
dirinya sendiri dan konselor kelompok harus
memperlihatkan bahwa mereka rela untuk bertanya
pada diri mereka sendiri
5. Keikhlasan dan kebenaran
Suatu dari kualitas kelompok yang sangat penting
adalah tulus hati dan perhatian terhadap
kesejahteraan dan pertumbuhan orang lain. Untuk
seorang konselor, kepedulian berarti menantang
anggota mencari bagian kehidupan yang mereka
tolak dan prilaku tidak jujur dalam kelompok.
6. Pemahaman identitas
Konselor harus memiliki pemahaman yang jelas
tentang identitas mereka sendiri. Mereka perlu
mengetahui standar dari nilainya dan hiduo dengan
standar itu, tidak dengan harapan orang lain. Mereka
harus memahami kekuatan, keterbatasan,
kebutuhan, ketakutan, motivasi dan tujuan mereka
sendiri.
7. Keyakinan pada proses kelompok dan antusiasme
Kepercayaan konselor yang mendalam terhadap
nilai proses kelompok penting untuk keberhasilan
kelompok. Konselor kelompok harus
memperhatikan antusiasme dan menyenangi
kelompok. Ketidakantusiasan konselor dalam
bekerja akan mempengaruhi anggotanya, yang
ditandai dengan ketidak hadiran anggotanya dalam
sesi pertemuan berikutnya.
8. Keahlian menemukan dan kreativitas
Konselor kelompok jangan terjerat hanya dengan
teknik ritualisasi dan penyajian yang diprogramkan.
Tetapi konselor harus memiliki daya temu dan
kreativitas terbuka pada pengalaman baru dan gaya
hidup serta nilai yang berbeda dari diri mereka
sendiri.
2.3 Ketrampilan Pemimpin Kelompok
a. Kemampuan mendengar secara aktif
Kemampuan mendengar secara aktif mencangkup
ketrampilan untuk dapat mengartikan pesan-pesan
verbal maupun non-verbal yang disampaikan oleh
anggota kelompok.
b. Kemampuan untuk merefleksi
Kemampuan untuk mengungkapkan kembali inti
dari apa yang dikemukakan oleh orang lain sehingga
yang bersangkutan dapat melihat kembali apa yang
dikatakannya.
c. Kemampuan merangkum
Pada akhir setiap pertemuan pemimpin kelompok
membuat rangkuman. Kemampuan rangkum ini
berguna untuk memberikan gambaran keseluruhan
hasil suatu pertemuan dan memberi arah pada
pertemuan selanjutnya.
d. Kemampuan menjadi fasilitator
Pemimpin kelompok dapat membantu proses
kelompok dengan cara :
Membantu para anggota untuk secara terbuka
menyatakan kekhawatiran dan harapan-harapan
mereka.
Secara aktif berusaha menciptakan suasana
aman dan penuh penerimaan sehingga orang
akan menaruh kepercayaan satu dengan lainnya
dengan demikian menyangkut
keproduktivitasan kelompok.
Memberikan dorongan dan bantuan bila
anggota mengungkapkan masalah yang sifatnya
pribadi.
Berusaha mengurangi ketergantungan kelompok
dengan pemimpin.
Mendorong anggota untuk mengungkapkan
pertentangan dan perbedaan secara terbuka.
Tujuan fasilitator adalah membantu kelompok
mencapai tujuan-tujuannya, dan terpenting adalah
untuk membuka komunikasi yang jelas antara
anggota-anggota kelompok serta membantu mereka
meningkatkan tanggung jawab sesuai dengan tujuan
kelompok.
e. Kemampuan bertanya
Ketrampilan untuk mengajukan pertanyaan-
pertanyaan untuk merangsang berfikir dan
melakukan tindakan, untuk memperjelas
permasalahan, serta mengurangi ketegangan
perasaan. Pemimpin kelompok sebaikny tidak
mengajukan pertanyaan-pertanyaan mengenai
sebab-sebab terjadinya perilaku atau pertanyaan
yang bersifat interograsi karena pertanyaan seperti
itu akan membuat orang merasa diadili.
f. Kemampuan menarik hubungan
Pemimpin yang memiliki kemampuan menarik
hubungan, memiliki tujuan untuk meningkatkan
interaksi anggota dan meningkatkan kohesifitas
kelompok.
g. Kemampuan memberi dukungan
Kemampuan member dukungan diperlukan bila
anggota kelompok menghadapi suatu krisis,
merasaterancam, berusahan melakukan perubahan
perilaku secara konstruktif tetapi masih merasa tak
menentu. Dukungan diberikan pada waktu yang
tepat dan porsi yang pas.
h. Kemampuan untuk menghalangi
Pemimpin mempunya tanggung jawab untuk
menghalangi aktifitas-aktifitas tertemtu dari anggota
kelompok, misalnya terus menerus menggosip, ikut
campur urusan pribadi anggota lain dan merusak
kepercayaan. Ketrampilan ini memerlukan
ketrampilan dan bertindak langsung.

2.4 Gaya Kepemimpinan


Menurut Hersey dan Blanchard (1982) gaya
kepemimpinan terdiri atas 4 macam gaya, yaitu: Telling,
Selling, Participating, dan Delegating.
1. Gaya kepemimpinan Telling
Gaya kepemimpinan ini ditandai dengan perilaku
pemimpin yang tidak mempercayai bawahannya dan
banyak memberikan instruksi kepada bawahan
untuk melakukan segala sesuatu yang harus
dilakukan tanpa memperhatikan kualitas hubungan
antar pribadi dengan bawahannya. Gaya
kepemimpinan ini hanya memberikan instruksi dan
pengarahan yang jelas tentang sebuah tugas. Ciri
dari gaya ini adalah: pemimpin memberikan
perintah khusus, pengawasan dilakukan secara ketat,
pemimpin menerangkan kepada bawahan apa saja
yang harus dilakukan, bagaimana melakukannya,
kapan harus dilakukan, dan dimana hal itu harus
dilakukan.
2. Gaya kepemimpinan Selling
Gaya kepemimpinan ini dimana pemimpin
menekankan dua arah serta membantu
meningkatkan motivasi dan kepercayaan diri
anggota, tetapi pemimpin tetap memegang tanggung
jawab dan mengendalikan pengambilan keputusan.
Cirinya adalah: tinggi tugas dan tinggi hubungan,
pemimpin menerangkan keputusan, pemimpin
memberikan kesempatan untuk penjelasan,
pemimpin melakukan banyak pengarahan,
pemimpin melakukan komunikasi dua arah.
3. Gaya kepemimpinan Participating
Gaya kepemimpinan ini dimana pemimpin dan
anggota berbagi dalam pengambilan keputusan dan
pemimpin tidak banyak atau hanya memberikan
perintah secara langsung. Gaya ini ditandai dengan
ciri: memiliki tinggi hubungan dan rendah tugas,
dimana pemimpin dan bawahan saling memberikan
gagasan dan membuat keputusan.
4. Gaya kepemimpinan Delegating
Gaya kepemimpinan ini tidak memperhatikan tugas
dan hubungan dengan bawahan. Gaya ini ditandai
dengan tingkat kepercayaan yang tinggi dari
pemimpin kepada bawahan untuk melakukan tugas
sendiri dengan sedikit pengarahan dan sedikit sekali
kualitas hubungan antar personalnya. Jika ingin
memakai gaya ini, seorang pemimpin harus bias
mengkomunikasikan visi dan targetnya secara jelas,
sehingga para bawahan bias melihat dari hasil
kerjanya.
Menurut Hersey dan Blanchard gaya kepemimpinan
selling dan participating, adalah gaya kepemimpinan yang
secara teoritis mampu mengembangkan kreativitas
bawahan, karena gaya kepemimpinan tersebut lebih
berorientasi pada hubungan. Konselor yang cenderung
menggunakan gaya terseut akan berusaha memberikan rasa
aman secara psikologis kepada para siswa, memperhatikan
perasaan dan kebutuhan siswa.
Gaya kepemimpinan telling yang diri banyak
memberikan instruksi dan tidak memperhatikan kualitas
hubungan kepada orang-orang yang dipimpim secara
teoritis akan menghambat perkembangan kreativitas.
Demikian juga dengan gaya kepemimpinan delegating yang
digunakan konselor secara teoritis berhubungan secara
negative, karena mempunyai ciri rendah hubungan dan
rendah tugas, yang artinya dalam menerapkan gaya
kepemimpinan ini konselor sedikit sekali memberikan
tuntunan dan arahan kepada siswa demikian juga dengan
perhatian kepada hubungan antar pribadi tidak terlalu
menjadi perhatiannya.

2.5 Kekuatan Pemimpin Kelompok


a. Legitimation (Pemegang kekuasaan)
b. Corcive Power (Mengontrol anggota)
c. Reward Power (Memberikan penghargaan)
d. Expert Power (Yang memiliki pengetahuan)
e. Referent Power (Sebagai tempat acuan)
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA

Romlah Tatiek. 1989. Teori dan Praktek Bimbingan


Kelompok.Jakarta : P2LPTK.

Rasimin & Muhammad Hamdi. (2018). Bimbingan dan


Konseling Kelompok. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Anda mungkin juga menyukai