Anda di halaman 1dari 26

Makalah

Kerja tim dan komunikasi


(Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah analisis prilaku organisasi)

Dosen Pengampu:

Aditia Fradito, M. Pd

Disusun Oleh

Kelompok 9

Atika Kurniya Nita Rafiah : 1911030270

Yuni Adisti Putri :1911030440

Kelas : H Semester 4

Prodi: Manajemen Pendidikan Islam

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan

Universitas Islam Negeri

Raden Intan Lampung

1442 H/ 2021 M
KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirahim

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Puja dan puji syukur kami haturkan kepada Allah Subhanahu Wata’ala karena
telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik tanpa ada halangan. Tak lupa sholawat serta salam Selalu
kami ucapkan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad Saw, semoga kita
menjadi pengikutnya di Yaumul Akhir Kelak, Amin.
Makalah ini disusun untuk Memenuhi tugas mata kuliah Analisis Prilaku
Organisasi yang diampu oleh Bapak Aditia Fradito, M. Pd. Makalah ini
menjelaskan tentang “Kerja Tim dan Komunikasi”.Semoga makalah ini dapat
memberikan wawasan yang lebih luas kepada para pembaca, sekaligus bagi
penulis sendiri, walaupun makalah ini masih banyak,Kekurangannya, baik dalam
hal penulisan maupun dalam penyusunan kalimatnya. Kami juga memohon
kepada para pembaca untuk memberikan saran dan kritiknya. TerimaKasih.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Bandar lampung, april 2021

Kelompok 9

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ........................................................................................... 2

Daftar Isi ...................................................................................................... 3

Bab I Pendahuluan......................................................................................

Latar Belakang .............................................................................................. 4


Rumusan Masalah ......................................................................................... 4
Tujuan Masalah ............................................................................................. 4

Bab II Pembahasan ....................................................................................

TIM ............................................................................................................... 5
KERJA TIM .................................................................................................. 9
DEFINISI FUNGSI KOMUNIKASI ............................................................ 15
PROSES KOMUNIKASI ............................................................................. 20

Bab III Penutup ...........................................................................................

Kesimpulan .................................................................................................. 23

Daftaar Pustaka ........................................................................................... 25

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Be;lakang
Dalam suatu organisasi pastilah ada yang namanya tim dan kerja tim hal
itu dikarnakan agar tujuan dan visi misi dalam organisasi tercapai dengan baik.
Tim ialah sekelompok orang dengan seorang pemimpin yang memiliki
keahlian yang memiliki keahlian yang berbeda dengan satu tujuan. Kerjasama
tim ialah suatu bentuk tanggung jawab yang di buat untuk mencapai tujuan
organisasi
Dalam pelaksanaan tim dan kerja tim diperlukannnya komunikasi yaitu
menyampaikn suatu ide atau pesan kepada seseorang guna mendapatkan
timbal balik.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah Pengertian Definisi Tim?
2. Apa Yang Dimaksud Dengan Kerja Tim?
3. Apakah Fungsi Dari Komunikasi?
4. Bagaimana Proses Komunikasi?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Definisi Dari Tim
2. Untuk Mengetahui Kerja Tim
3. Untuk Mengetahui Fungsi Dari Komunikas
4. Untuk Mengetahui Proses Dalam Komunikasi

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. TIM

1. Pengertian

Tim didefinisikan sebagai dua atau lebih individu yang berinteraksi yang
memiliki karakteristik yaitu memiliki peran spesifik dan interaksi bersama
untuk mencapai tujuan terbentuk untuk membuat suatu keputusan
memungkinkan adanya pendapat yang berbeda untuk mencapai suatu aksi
bersama memiliki keahlian baik pengetahuan maupun keterampilan khusus
agar tercapai visi dan misi tim.

Kerja sama tim merupakan suatu kelompok kecil orang dengan


keterampilan yang saling melengkapi yang berkomitmen pada tujuan bersama,
sasaran-sasaran kinerja, dan pendekatan yang mereka jadikan tanggung jawab
bersama. Tim di definisikan sebagai dua atau lebih individu yang berinteraksi
yang memiliki karakteristik yaitu :

a. Memiliki pern spesifik dan interaksi bersama untuk mencapai tujuan


b. Terbentuk untuk membuat suatu keputuan
c. Memungkinka adanya pendapat yang berbeda untuk mencapai suatu aksi
bersama
d. Memiliki keahlian baik pengetahuan maupun keterampilan khusus agar
tercapai visi dan misi tim1

Kaze batch dan Smith mendefinisikan tim sebagai sekelompok kecil orang
dengan keterampilan yang saling melengkapi yang berkomitmen untuk
maksud bersama common Purpose, menghasilkan tujuan-tujuan dan
pendekatan bersama di mana mereka mengikat diri dalam kebersamaan
tanggung jawab mutually accountable keterampilan yang saling melengkapi
akan menyediakan kemungkinan tercipta Sinergi karena tim memiliki peluang
untuk mengombinasikan beragam ide dan keterampilan yang tersedia. Jelas

1
Hadi, Irwan, Buku Ajar Manajemen Keselamatan Pasien, 2017, Slema: Deepublish. Hal 59

5
kelompok orang itu hanya membentuk diri sebagai kumpulan individu akan
terbentuk Apa yang biasa disebut sebagai cacat bawaan sebuah tim yakni
kelompok para pemikir yang akan membatasi munculnya Banyak ide yang
diperlukan untuk memecahkan masalah secara kreatif

Banyak organisasi yang memandang bahwa membangun suatu tim


merupakan salah satu aspek dari pengembangan organisasi. Sebab tim bisa
melakukan berbagai hal misalnya membuat produk, memberikan jasa,
mengkoordinsikan proyek, memberikan nasehat dan membuat berbagai
keputusan bagi organisasi. Membangun kerjasama tim team bulding yang
dilakukan secara benar dan berkesinambungan aka memberikan hasil
perubahan, pada organisasi yang sering kali jaul lebih baik dari dugaan semula.
2

2. Tim Versus Grup

Donald er Clark menunjukkan sejumlah faktor yang secara gamblang


membedakan tim dengan kelompok kerja dalam fungsi-fungsi organisasi atau
grup antara lain:

a. peran dan tanggung jawab

Di dalam grup individu menetapkan dan menempatkan perilaku


tertentu di dalam garis organisasi yang disebut peran-peran seseorang
akan menentukan bentuk hubungannya dengan orang lain. Peran, di
dalam grup sering menjadi sumber kebingungan dan terjadi konflik. Di
pihak lain Tim membangun pemahaman bersama bagaimana para
anggota mewujudkan peran mereka antara lain sebagai leader
pengumpulan informasi, fasilitator, pengawas waktu dan tercatat dalam
menyelesaikan secara bersama sebuah tugas pekerjaan.

b. Identitas tim

2
Wildan Zulkarnain, Raden Bambang Sumarsono, Manajemen Perkantoran Professional, 2015, Penerbit
Gunung Samudera: Malang. Hal. 42

6
Tim memiliki identitas yang kuat sedangkan grup tidak karena
lebih untuk keperluan administratif saja tidak memerlukan identitas
karena hampir tidak mungkin membangun rasa keterkaitan, yang
merupakan karakter sebuah tim, tanpa hal yang mendasar ini. Memiliki
pemahaman yang jelas tentang apa yang membuat tim berjalan dan
mengapa itu penting titik di dalam tim tergambar jelas apa yang ingin
dicapai oleh tim, dan norma atau nilai-nilai apa menjadi panduan
geraknya titik di dalam grup semua itu telah diatur dalam sistem dan
prosedur baku

c. Kohesi

Tim memiliki Esprit yang menunjukkan rasa keterkaitan Dan


kekerabatan. expired adalah semangat, jiwa dan hati dari sebuah tim
titik di dalam tim terdapat kesadaran yang tinggi dari para anggotanya
untuk mengidentifikasi diri mereka dengan tim dan merasa menjadi
bagian dari tim. Di dalam grup, saya dijadikan hal yang penting untuk
menunjukkan eksistensinya maupun untuk kerja pribadi, sesuai
deskripsi kerja yang menjadi dasar pengukuran prestasiyang
bersangkutan.

d. Fasilitasi

Di dalam group terdapat kecenderungan terjadinya kelambanan,


kemacetan, bahkan terhentinya proses kerja karena hal-hal yang sepele
tim menggunakan fasilitator untuk menjaga agar tim tetap dalam
langkah yang pasti.

e. Komunikasi

Bila pada grup para anggota hanya memusatkan perhatiannya pada


diri mereka sendiri sebagai pemegang peran tunggal tertentu pada tim
tidak demikian anggota tim memusatkan perhatian kepada tim secara
utuh, kepada anggota yang lain, sehingga di dalam tim terbentuk
komitmen untuk berkomunikasi secara terbuka.

7
f. Fleksibilitas

Grup biasanya bersifat rigid atau kaku dalam tugas dan pekerjaannya.
Segalanya telah diatur dalam sistem dan prosedur baku karena sifat
pekerjaan yang relatif rutin sebaliknya tim menjaga agar selalu
memiliki fleksibilitas dan adaptabilitas yang tinggi untuk mengerjakan
kan berbagai tugas dan fungsi yang berbeda sesuai situasi dan
kebutuhan tanggung jawab atas perkembangan tim serta
kepemimpinan dalam tim dibagi bersama titik kekuatan setiap anggota
tim diketahui dan dipergunakan sebaik-baiknya.

g. Moral

Sifat pekerjaan yang rutin membuat invidual di dalam grup bekerja


berdasarkan standar yang ada mereka tidak memiliki antusiasme tinggi
untuk hal-hal seperti itu di lain pihak, para anggota tim merasa antusias
terhadap pekerjaan tim dan setiap orang merasa bangga menjadi
anggotanya. Semangat pada tim tinggi.3

3. Kunci keberhasilan tim

Ada tiga komponen saling berkaitan yang mempengaruhi kinerja dalam


produktivitas suatu tim, yaitu sebagai berikut:

a) Organisasi. secara keseluruhan budaya atau kultur suatu organisasi


akan menentukan sikap perilaku dan cara berpikir seluruh anggota
dalam mencapai misi dan tujuan yang dipengaruhi oleh filosofi
organisasi, norma, kode etik sistem penghargaan dan harapan dari
para anggota organisasi.

b) Tim Kerja. mampu mencapai kinerja atau produktivitas yang


diharapkan apabila dilakukan dengan adanya peranan dan tanggung
jawab yang jelas, mampu melaksanakan manajemen konflik.

3
Hillon I Goa, Semua Orang Bisa Hebat( Panduan Membangun Tim Berkinerja Tingi), Grasindo Hlm 18-21

8
adanya prosedur operasi yang jelas dan Simple serta pencapaian
misi tim.

c) Para Individu Anggota Tim. Sifat individu anggota tim harus


memiliki beberapa persyaratan agar kinerja atau produktivitas
meningkat, yaitu memiliki kesadaran diri untuk bekerja sama
dalam mencapai tujuan tim, memiliki apresiasi terhadap perbedaan
individual, bersikap empati dan perhatian yang besar dalam
penyampaian tugas masing-masing individu anggota tim4.

B. KERJA TIM

1. Pengertian Kerja Tim

Definisi kerjasama menurut Bachtiar (2004: 27) dalam Sumaryono at


all 2017 adalah kekuatan dari beberapa orang dalam mencapai satu tujuan
yang diinginkan. Kerjasama akan menyatukan kekuatan ide-ide yang akan
mengantarkan pada kesuksesan. Menurut Dewi (2007: 152 ) Kerjasama
tim adalah bentuk kerja dalam kelompok yang harus di organisasi dan
dikelola dengan baik, tim beranggotakan orang-orang memiliki keahlian
yang berbeda dan koordinasikan untuk bekerjasama dengan pimpinan titik
terjadi saling ketergantungan yang kuat antar anggota untuk mencapai
sebuah tujuan atau untuk menyelesaikan sebuah tugas.5

Kerja tim didefinisikan sebagai kemampuan individu Dalam


berkolaborasi dan bekerja dengan orang lain untuk mencapai tujuan
bersama dalam konteks kelompok atau tim lowenewman and Anderson
2017. Sebagai konstruksi umum, kerja tim melibatkan anggota kelompok
atau tim yang bersedia berinteraksi satu sama lain dengan menunjukkan
berbagai keterampilan sosial dan proses kelompok seperti pemecahan

4
Asnawan Peningkatan Manajemen Mutu Terpadu Di Lembaga Pendidikan Islam Bulletin Of Science
Education Volume 1 Nomor 1 2021 Institut Agama Islam Al-Falah Assunniyyah Kencong Jember Indonesia
Halaman 42 Sampai 49
5
Livia Putri Kusuma Dan J Sutanto Peranan Kerjasama Tim Dan Semangat Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan Julit Agung Perkasa Performa Jurnal Manajemen Dan Startup Bisnis Volume 3 No 4 Oktober 2018
Tas Surabaya Halaman 417 Sampai 424

9
masalah, negosiasi, pemberian Umpan balik atau feedback, dan
menggambarkan tanggung jawab dan akuntabilitas Flowers at all (2017).
konsep kerja tim dan kemampuan untuk bekerja secara efektif dalam satu
kelompok atau tim adalah relevan dan penting untuk sukses dalam banyak
konteks kehidupan seseorang lower at all (2017).

Tracy (2006) menyatakan bahwa teamwork merupakan kegiatan yang


dikelola dan dilakukan sekelompok orang yang bergabung dalam suatu
organisasi. Team work dapat meningkatkan kerjasama dan komunikasi di
dalam dan di antara bagian-bagian perusahaa. Biasanya tim work
beranggotakan orang-orang yang memiliki perbedaan keahlian sehingga
dijadikan kekuatan dalam mencapai tujuan perusahaan. Pernyataan diatas
diperkuat Dewi (2007) Kerja tim adalah bentuk kerja dalam kelompok
yang harus di organisasi dan dikelola dengan baik tim beranggotakan
orang-orang yang memiliki keahlian yang berbeda-beda dan
dikoordinasikan untuk bekerjasama dengan pimpinan. Terjadi saling
ketergantungan yang kuat satu sama lain untuk mencapai sebuah tujuan
atau penyelesaian sebuah tugas. Dengan melakukan team work diharapkan
hasilnya melebihi jika dikerjakan secara perorangan.6

Allen (2004:21) pekerja tim atau tim kerja adalah orang yang sportif,
sensitif dan senang bergaul, serta mampu mengenali aliran emosi yang
terpendam dalam tim dengan sangat jelas. Tim kerja menghasilkan sinergi
positif melalui usaha yang terkoordinasi.Usaha-usaha individual mereka
menghasilkan satu tingkat kinerja yang lebih tinggi daripada jumlah
masukan individual. Penggunaan tim secara ekstensif menghasilkan
potensi bagi sebuah organisasi untuk membuahkan banyak hasil yang
lebih besar tanpa peningkatan masukan. Kinerja tim akan lebih unggul

6
. Tugina Dan Ratna Trisiani Otomatisasi Dan Tata Kelola Humas Dan Keprotokolan Untuk Smk/Mak Kelas
X Xi 2018 As-As Gramedia Widiasarana Indonesia Jakarta Halaman 170-173

10
daripada kinerja individu jika tugas yang harus dilakukan menuntut
keterampilan ganda. 7

Berdasarkan beberapa teori di atas dapat digarisbawahi bahwasannya


hasil dari interaksi dalam kinerja antar individu sangat berpengaruh
dengan individu yang lain dengan demikian kerja dalam tim atau
kelompok sangat bisa menutupi kekurangan dari individu tertentu, yang
artinya hasil dari kerja yang dilakukan oleh kelompok akan efektif dan
efisien indikator kerja tim adalah kerjasama interaksi dan saling membantu
(Pramitasari, 2019)8

Magnum dalam widyaswari dan Rohana (2016:31) menyatakan bahwa


ada beberapa indikator dalam kerjasama tim yakni 1) kerjasama dilakukan
dalam sebuah tim agar lebih efektif dari pada bekerja secara individual. 2)
Kepercayaan menurut Maxwell dalam Widya Swari metal (2016:32)
kepercayaan yang ras merupakan trust merupakan keyakinan bahwa
seseorang Sungguh-sungguh dengan apa yang dikatakan dan dilakukan
nya. 3) kekompakan tim menurut Dewi dalam widyaswari at all (2016 :32)
adalah bekerja sama dan Bersatu padu teratur dan rapi dalam menghadapi
suatu pekerjaan yang ditandai adanya saling tergantung satu sama lain.

2. Kriteria Efektivitas Kerja

Kriteria efektivitas kerja menurut (Ivancevich, 2007:24) yaitu:

a) Kualitas didefinisikan sebagai terpenuhinya ekspektasi dan


kebutuhan konsumen dari barang maupun jasa yang dihasilkan oleh
suatu organisasi

7
Mahdika, Hanafi. Ilmu Administrasi: Konsep Dasar dan Aplikasinya. Makassar: Badan Penerbit UNM,
2006.
8
Diah Pranitasari, Abdul Rozak Pengaruh Kerja Tim Dan Pengembangan Karir Terhadap Pengembangan
Diri Dan Keterlibatan Kerja Karyawan Jurnal Manajemen Dan Keuangan Volume 8 Nomor 3 Desember 2019
Halaman 253 Sampai 267

11
b) Produktivitas merefleksikan hubungan antara input (misalnya jam
kerja, usaha, penggunaan peralatan) dan output (misalnya PC yang
dihasilkan, keluhan konsumen yang ditangani, dan sebagainya).
c) Efisiensi didefiniskan rasio dari output. Kriteria jangka pendek tidak
berfokus pada seluruh siklus input-proses-output, tepi lebih berfokus
pada elemen input dan proses. Diantara pengukuran efisiensi adalah
tingkat pengembalian mosal atau aktiva, biaya atau per klien.
Pengukuran efisiensi harus dilakukan dalam istilah rasio mafaat
terhadap biaya atau terhadap waktu merupakan umum dari
pengukuran ini.
d) Kepuasan. Kepuasan dan moral merupakan istilah serupa yang
berkenaan denga sejauh mana organisaswi memnuhi kebutuhan
karyawan mencakup pengukruan atas sikap karyawan, perputaran
tenaga kerja, absen, keterlambatan dan keluhan.
e) Kemampuan beradaptasi adalah kemampuan sampai sejauh mana
organisasi merespons perubahan internal maupun ekstenal.
Kemampuan beradaptasi pada onteks ini merujuk pada kemampuan
manajemen utnuk merasakan perubahan dalam lingkungan dan
perubahan dalam organisasi itu sendiri. Ketidakefektifan dalam
produksi, efisiensi, dan kepuasan dapat manandakan adanya
kebutuhan mengadaptasi praktik dan kebijakan manajerial.
f) Perkembangan/kelangsungan. Kriteria ini mengukur organisasi
meningkatkan kapasitasnya utnuk menghadapi tuntutan lingkungan.
Sebuah organisasi harus melakukan investasi utnuk dirinya sendiri
agar kesempatannya bertahan dalam jangka panjang meningkat. 9

3. Pengaruh Kerja Tim Terhadap Keterlibatan Kerja

Adanya kerja tim di dalam perusahaan, para karyawan dapat bekerja


secara efektif dalam meningkatkan kinerja nya. Kerja tim menghasilkan
Sinergi positif melalui usaha yang terkoordinasi. Menurut 2014, kinerja

9
Hasibuan, Malayu S.P. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara, 2009

12
yang dicapai oleh sebuah Tim akan menghasilkan kinerja yang lebih baik
daripada kinerja per individu di suatu organisasi ataupun suatu perusahaan
nya dan penelitiannya menunjukkan bahwa kerjasama tim memiliki
pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal ini
didorong dengan seiring meningkatnya kinerja perusahaan, didalamnya
terdapat keterlibatan kerja yang tinggi.10

4. Jenis- jenis Kerja Tim

a) Tim Formal

Tim formal adalah sebuah tim yang dibentuk oleh organisasi


sebagai bagian dari struktur organisasi formal.

b) Tim Vertikal

Tim Vertikal adalah sebuah tim formal yang terdiri dari seorang
manajer dan beberapa orang bawahannya Dalam rantai komando
organisasi formal.

c) Tim Horizontal

Tim Horizontal adalah sebuah tim formal yang terdiri dari


beberapa karyawan dari tingkat hirarki yang hampir sama tapi
berasal dari area keahlian yang berbeda.

d) tim dengan tugas khusus

tim dengan tugas khusus adalah sebuah tim yang dibentuk di luar
organisasi formal untuk menangani sebuah proyek dengan
kepentingan atau kreativitas khusus.

e) Tim Mandiri

10
Diah Pranitasari, Abdul Rozak Pengaruh Kerja Tim Dan Pengembangan Karir Terhadap Pengembangan
Diri Dan Keterlibatan Kerja Karyawan Jurnal Manajemen Dan Keuangan Volume 8 Nomor 3 Desember 2019
Halaman 253 Sampai 267

13
Tim Mandiri adalah sebuah tim yang terdiri dari 5 hingga 20 orang
pekerja dengan beragam keterampilan yang menjalani rotasi
pekerjaan untuk menghasilkan sebuah produk atau jasa secara
lengkap, dan pelaksanaannya diawasi oleh seorang anggota terpilih.

f) Tim pemecahan masalah

Tim pemecahan masalah adalah biasanya Terdiri dari 5 hingga 12


karyawan yang dibayar perjam dari Departemen yang sama di
mana mereka bertemu untuk mendiskusikan cara memperbaiki
kualitas efisiensi, dan lingkungan kerja.

Kemudian ada tiga tipe tim yaitu

a) Problem Solving Team

Sebuah tim yang dibentuk untuk mengatasi berbagai masalah yang


muncul dalam upaya memperbaiki produktivitas. Pada dasarnya,
kegiatan tim ini adalah mengidentifikasi berbagai masalah,
mendiskusikan Bagaimana memecahkan masalah tersebut dan
melakukan tindakan untuk memperbaiki. Anggota tim biasanya
berasal dari satu departemen yang beranggotakan kurang lebih 10
orang yang melakukan pertemuan rutin setiap mingguself.

b) Managed Team

Sebuah tim yang dimaksudkan untuk memperbaiki produktivitas


dengan memberikan kewenangan pada kelompok untuk mengatur kerja
mereka, misalnya menjadwal kerja, menentukan metode kerja,
mengawasi anggota, memberi reward dan hukuman bagi anggota dan
merekrut anggota. Keanggotaan ini biasanya berasal dari satu
departemen yang melakukan tugas yang sama.

c) Cross fungsional Team

Sebuah tim yang ditujukan untuk menyelesaikan tugas-tugas khusus,


misalnya mengembangkan produk baru atau perencanaan dan

14
perubahan sistem kompensasi. Anggota tim ini berasal dari berbagai
departemen yang memiliki keahlian dan orientasi yang berbeda yang
bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan.11

C. DEFINISI FUNGSI KOMUNIKASI

1. Pengertian komunikasi

Komunikasi secara etimologis berasal dari dua kata dalam bahasa Latin,
yaitu hukum yang artinya dengan atau bersama dengan, serta umus yang
artinya 1.2 kata tersebut membentuk kata benda komunis yang dalam bahasa
Inggris disebut dengan communion yang artinya kebersamaan persatuan,
persekutuan,, pergaulan atau hubungan. Karena untuk berkomunikasi
diperlukan adanya usaha dan kerja, maka communion berubah menjadi
communicare yang artinya membagi sesuatu dengan seseorang saling tukar
menukar, membicarakan sesuatu dengan orang, memberitahu sesuatu kepada
seseorang, bercakap-cakap, bertukar pikiran, berhubungan, atau berteman.12

Sebuah komunikasi yang efektif menjadi hal yang sangat penting bagi
semua organisasi menurut Robbins (1996) komunikasi adalah sebuah
pengiriman makna kepada orang lain berbentuk lambang simbol, atau bahasa-
bahasa tertentu sehingga orang yang menerima informasi tersebut dapat
memahami informasi yang diterimanya. Menurut forsdale (1981) komunikasi
adalah suatu proses memberikan sinyal dengan aturan tertentu sehingga
dengan cara ini suatu sistem dapat didirikan, dipelihara, dan diubah. Pada
definisi ini komunikasi juga dipandang sebagai suatu proses yang dimaksud
dengan kata sinyal di sini adalah sinyal yang berupa verbal dan nonverbal
yang mempunyai aturan tertentu.

11
Tugina Dan Ratna Trisiani Otomatisasi Dan Tata Kelola Humas Dan Keprotokolan Untuk Smk/Mak Kelas
X Xi 2018 As-As Gramedia Widiasarana Indonesia Jakarta Halaman 170-173

12
Moh Toharudin Komunikasi Dalam Pembelajaran Di Era Pandemi Covid Naintin Prosiding Seminar
Nasional Sip 2020 Halaman 238 Sampai 248 Isbn 978-

15
Menurut Brandes Ruben komunikasi manusia adalah suatu proses dimana
hubungan seorang yang satu dan yang lainnya dalam suatu organisasi atau
dalam masyarakat menciptakan mengirimkan serta menggunakan informasi
untuk berkoordinasi dengan lingkungan dan sekitarnya. Definisi menggunakan
istilah informasi yang diartikan sebagai Kumpulan data, pesan, susunan
isyarat dalam cara tertentu yang mempunyai arti atau berguna bagi sistem
tertentu.13

Gitosudarmo dan Sudita dalam Pangewa (2004:25), menegaskan bahwa


komunikasi ibaratnya darahnya organisasi yang menghubungkan bagian-bagian
yang terpisah dalam organisasi. Jadi komunikasi merupakan alat untuk
menyatukan kelompok-kelompok kerja yang berbeda dalam suatu organisasi
sehingga setiap aktivitas yang dilaksanakan dapat seiring dan sejalan dalam
mencapai tujuan organisasi.

Menurut Wiryanto dalam Romli (Wiryanto, 2005:2),komunikasi organisasi


adalah pengirim dan penerima berbagai pesan organisasi di dalam kelompok
formal maupun informal dari suatu organisasi. Komunikasi organisasi adalah
pengiriman dan penerimaan informasi dalam organisasi yang kompleks. Yang
termasuk dalam bidang ini adalah komunikasi internal, hubungan manusia,
hubungan persatuan pengelola, komunikasi downward atau komunikasi dari
atasan kepada bawahan, komunikasi upward atau komunikasi dari bawahan
kepada atasan, komunikasi horizontal atau komunikasi dari orang-orang yang
sama level/tingkat dalam organisasi, keterampilan berkomunikasi dan berbicara,
mendengarkan, menulis dan komunikasi evaluasi program (Redding dan Sanborg,
2009:65).

Komunikasi organisasi yaitu: “Organizational communication is the


process of creating and exchanging messages within a network of interdependent
relationship to cope with environmental encertainly”. Atau dengan kata lain
komunikasi organisasi adalah proses menciptakan dan saling tergantung satu sama

13
Eva Silvani Lawas Ikoma Boge Triatmanto Pengaruh Komunikasi Motivasi Dan Kerjasama Tim Terhadap
Peningkatan Kinerja Karyawan Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan Volume 5 Nomor 1 2017 Jurusan
Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Merdeka Malang Halaman 47 Sampai 57)

16
lain untuk mengatasi lingkungan yang selalu berubah-ubah (Goldhaber, 2009:67).
14

Dengan pemahaman tersebut maka komunikasi mempunyai makna


pemberitahuan, pembicaraan, percakapan, pertukaran pikiran dan hubungan.
komunikasi merupakan proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau
melakukan pertukaran informasi menyatakan bahwa komunikasi merupakan
kegiatan manusia menjalin hubungan satu sama lain yang demikian otomatis
keadaannya, sehingga sering tidak disadari bahwa keterampilan
berkomunikasi merupakan hasil belajar.

2. Fungsi Komunikasi

Komunikasi dengan diri sendiri berfungsi untuk mengembangkan


kreativitas imajinasi memahami dan mengendalikan diri serta meningkatkan
kematangan Berpikir sebelum mengambil keputusan. Mengembangkan
kreativitas imajinasi berarti menciptakan sesuatu lewat daya nalar, melalui
komunikasi dengan diri sendiri dengan cara seperti ini seseorang dapat
mengetahui keterbatasan-keterbatasan yang dimiliki, sehingga tahu diri, tahu
membawakan diri dan tahu menempatkan diri dalam masyarakat.

Adapun fungsi komunikasi antar pribadi ialah, berusaha meningkatkan


hubungan Insan (human relation), menghindari dan mengatasi konflik-konflik
pribadi, mengurangi ketidakpastian sesuatu, serta berbagai pengetahuan dan
pengalaman dengan orang lain komunikasi publik berfungsi untuk
menumbuhkan semangat kebersamaan solidaritas, mempengaruhi orang lain,
memberi informasi, mendidik dan menghibur. Bagi orang yang terlibat dalam
proses komunikasi publik dengan mudah ia menggolongkan dirinya dengan
kelompok orang banyak ia berusaha menjadi bagian dari kelompok sehingga
seringkali terbawa oleh pengaruh kelompok itu.

14
Fajar, Marhaeni. Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktik. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009.

17
Kemudian komunikasi massa berfungsi untuk menyebarluaskan informasi,
meratakan pendidikan merangsang pertumbuhan ekonomi dan menciptakan
kegembiraan dalam hidup seseorang. Tetapi dalam perkembangan teknologi
komunikasi yang begitu cepat terutama dalam bidang penyiaran dan media
pandang audiovisual, menyebabkan fungsi media massa telah mengalami
banyak perubahan. 15

Komunikasi menjalankan empat fungsi utama dalam organisasi atau


perusahaan yaitu kendali, motivasi, mengungkapkan emosi, dan informasi16

Komunikasi dalam sebuah organisasi memiliki beberapa fungsi yang dapat


diuraikan sebagai berikut Masmu (2010),

a) fungsi produksi dan pengaturan

Komunikasi memiliki fungsi yang berhubungan dengan penyelesaian


pekerjaan dan membantu organisasi mencapai tujuan produksi. Fungsi
komunikasi ini meliputi: pesan yang memungkinkan para pihak manajemen
dan anggota organisasi untuk menentukan sasaran dan tujuan merumuskan
bidang masalah, menilai prestasi, mengkoordinir tugas-tugas yang secara
fungsional saling bergantung, menentukan standar hasil prestasi, memberikan
perintah, menunjukkan kepada pegawai Apa yang harus dilakukan,
memberikan instruksi menunjukkan kepada pegawai cara memproses sebuah
perintah memimpin dan mempengaruhi fungsi pembaharuan komunikasi
memiliki fungsi seperti sistem saran dan seluruh organisasi, yang menjadikan
sebuah organisasi dapat menyesuaikan diri dengan setiap perubahan yang
terjadi dalam lingkungannya

b) fungsi Pemasyarakatan atau pemeliharaan


15
Abdul Malik Fungsi Komunikasi Antara Guru Dan Siswa Dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan Studi
Kasus Proses Belajar Mengajar Pada Smp Negeri 3 Sindue Jurnal Interaksi Volume 3 Nomor 2 Juli 2014 168-
173
16
Sus Riyanti Rionardo Pengaruh Fungsi Komunikasi Dan Kepuasan Kerja Karyawan Terhadap Pemberian
Pelayanan Nasabah Pt Bpr Lpn Talawi Sakato Jurnal Administrasi Sosial Dan Humaniora Volume 3 Nomor 2
Juni 2019 Hlm 97-111

18
Komunikasi memiliki fungsi sebagai pengikat hubungan antar individu.
Dalam sebuah organisasi seperti aktivitas komunikasi yang menyangkut harga
diri para anggota organisasi, Imbalan dan motivasi pegawai. Fungsi tugas
komunikasi memiliki fungsi sebagai aktivitas yang berkenaan dengan
pelaksanaan tugas organisasi oleh anggota organisasi. Bentuk aktivitas
komunikasi yang dimaksud mencakup pemberian informasi kepada anggota
organisasi untuk melakukan tugas secara efisien fungsi perintah komunikasi
memiliki fungsi dengan memperbolehkan anggota organisasi memberikan,
menerima, menafsirkan dan bertindak atas suatu perintah di mana jenis
komunikasi yang dapat mendukung pelaksanaan fungsi ini ialah pengarah dan
umpan balik. Fungsi relasional komunikasi memiliki fungsi untuk
memperbolehkan anggota organisasi untuk menciptakan dan mempertahankan
bisnis produktif dan hubungan personal dengan anggota organisasi lain.

Selain karena fungsi komunikasi yang telah dijelaskan, komunikasi juga


dapat dibagi fungsinya dengan mengacu pada hirarki pihak yang terlibat
dalam aktivitas komunikasi. Hierarki pihak yang terlibat dalam aktivitas
komunikasi pada sebuah organisasi yang dimaksud ialah sebagai berikut :

1. Komunikasi ke bawah proses

Komunikasi memiliki lima fungsi dasar yang dapat diuraikan sebagai


berikut: Petunjuk-petunjuk tugas khusus atau yang dapat diartikan sebagai
intruksi sebuah pekerjaan. Informasi yang ditujukan untuk memberikan
pengertian tentang tugas dan hubungannya dengan tugas organisasional
yang lain informasi mengenai prosedur dan praktek organisasi umpan
balik pada bawahan mengenai prestasi yang dilakukan oleh bawahan
informasi tentang ideologi untuk mengembangkan misi organisasi kepada
anggota organisasi.

2. Komunikasi sebaya atau horizontal

Proses komunikasi ini memiliki tiga tujuan pokok yaitu diurutkan sebagai
berikut: memberikan dukungan sosiologi emosional diantara anggota
organisasi atau membantu setiap individu untuk dapat berkomunikasi atau

19
bergaul lebih baik, memungkinkan koordinasi antara para anggota
organisasi dalam proses menjalankan aktivitas pekerjaan sehingga dapat
mendorong terciptanya aktivitas kerja yang efisien, menyebarkan
wewenang dan tanggung jawab kepada setiap anggota organisasi.

3. Komunikasi Ke Atas

Proses komunikasi ini adalah mengenai apa yang akan


dikomunikasikan oleh para anggota organisasi mengenai diri, prestasi, dan
masalah yang dialami anggota organisasi. Mengenai orang lain dan
masalah yang dialami anggota organisasi. Mengenai praktek dan
kebijaksanaan organisasi mengenai pekerjaan dan cara menyelesaikan
sebuah pekerjaa.17

D. PROSES KOMUNIKASI

Proses komunikasi dapat dijelaskan melalui pemahaman unsur-unsur


komunikasi yang meliputi pihak yang mengawali komunikasi, pesan yang
dikomunikasikan, saluran yang digunakan untuk berkomunikasi dan gangguan
saat terjadi komunikasi, situasi ketika komunikasi dilakukan, pihak yang
menerima pesan umpan dan dampak pada pengirim pesan. Pengirim atau
sender merupakan pihak yang mengalami proses komunikasi. Sebelum pesan
dikirimkan, pengirim harus mengemas ide dan pesan tersebut sehingga dapat
diterima dan dipahami dengan baik oleh penerima, proses pengemasan Ide ini
disebut dengan encoding.18

Pesan yang akan dikirimkan harus bersifat informatif artinya mengandung


peristiwa data, fakta, dan penjelasan. Pesan harus bisa menghibur,
memberikan inspirasi, memberi informasi, meyakinkan, dan mengajak untuk
berbuat sesuatu. Pesan yang telah dikemas disampaikan melalui media baik

17
Rizkita Rahman Sari Penggunaan Aplikasi Whatsapp Dalam Komunikasi Organisasi Pegawai Dinas
Lingkungan Hidup Dan Kebersihan Sidoarjo Jurnal Ilmiah Manajemen Publik Dan Kebijakan Sosial Volume
1 Nomor 2 Tahun 2017 Halaman 77 Sampai 90
18
Hasa Nur Rahim, Lina Anatan Efektivitas Komunikasi Dalam Organisasi Jurnal Manajemen Volume 7
Nomor 4 Mei 2009 Halaman 1 Sampai 9

20
melalui media lisan dengan menyampaikan sendiri melalui telepon, mesin
dikte atau video tab, media tertulis surat laporan, hand out, lembaran catatan,
poster, gambar grafik, maupun Media elektronik (faksimili, email, radio
televise) penggunaan media untuk menyampaikan pesan dapat mengalami
gangguan noise yang dapat menghambat atau mengurangi kemampuan dalam
mengirim dan menerima pesan gangguan komunikasi dapat berupa faktor
pribadi (prasangka, lamunan, perasaan tidak cakap) dan pengacau Indra (suara
yang terlalu keras atau lemah, bau menyengat, udara panas). Situasi juga dapat
mempengaruhi jalannya komunikasi karena situasi dapat mempengaruhi
perilaku pihak yang berkomunikasi sehingga pada waktu berkomunikasi
dengan pihak lain tidak hanya harus mempertimbangkan isi dan cara
penyampaian tetapi juga situasi ketika komunikasi akan disampaikan.

Setelah pesan disampaikan, pihak yang menerima pesan receiver harus


dapat menafsirkan dan menerjemahkan pesan yang diterima. Penafsiran pesan
mungkin akan sama atau berbeda dengan pengirim pesan. Jika penafsiran
sama, maka penafsiran dan penerjemahan penerima benar dan maksud
pengirim tercapai. Jika penafsiran berbeda maka penafsiran dan penerjemahan
salah dan maksud tidak tercapai. Penafsiran pesan ini sangat dipengaruhi oleh
ingatan dan mutu serta kedekatan hubungan antara pengirim dan penerima.

Unsur terakhir dalam komunikasi adalah umpan balik merupakan


tanggapan penerima terhadap pesan yang diterima dari pengirim. Umpan balik
bisa berupa tanggapan verbal maupun nonverbal dan bisa bersifat positif
maupun negatif. Umpan balik positif terjadi bila penerima menunjukkan
kesediaan untuk menerima dan mengerti pesan dengan baik serta memberikan
tanggapan sebagaimana diinginkan oleh pengirim sedangkan umpan balik
negatif dapat benar juga dapat salah titik umpan balik negatif dikatakan benar
jika isi dan cara penyampaian pesan dilakukan secara benar penafsiran dan
penerjemahan penerimaan pesan juga benar umpan balik negatif dikatakan
salah jika isi dan cara penyampaian pesan dilakukan secara benar tetapi
penafsiran pesan salah. Dan komunikasi secara bergantian peran penerima

21
pesan bisa berubah menjadi pengirim pesan dan pengirim pesan berubah
menjadi penerima pesan.19

19
Budi Ahsan Peranan Komunikasi Efektif Di Dunia Bisnis Jurnal Ekonomi Stie Haji Agus Salim
Bukittinggi Volume Xv Nomor 1 2014 Halaman 10 Sampai 18.

22
BAB III
KESIMPULAN

A. KESIMPULAN

Tim didefinisikan sebagai dua atau lebih individu yang berinteraksi yang
memiliki karakteristik yaitu memiliki peran spesifik dan interaksi bersama untuk
mencapai tujuan. Memiliki pern spesifik dan interaksi bersama untuk mencapai
tujuan,Terbentuk untuk membuat suatu keputuan, Memungkinka adanya pendapat
yang berbeda untuk mencapai suatu aksi bersama, Memiliki keahlian baik
pengetahuan maupun keterampilan khusus agar tercapai visi dan misi timhasil
dari interaksi dalam kinerja antar individu sangat berpengaruh dengan individu
yang lain dengan demikian kerja dalam tim atau kelompok sangat bisa menutupi
kekurangan dari individu tertentu, yang artinya hasil dari kerja yang dilakukan
oleh kelompok akan efektif dan efisien indikator kerja tim adalah kerjasama
interaksi dan saling membantu.
Komunikasi dengan diri sendiri berfungsi untuk mengembangkan
kreativitas imajinasi memahami dan mengendalikan diri serta meningkatkan
kematangan Berpikir sebelum mengambil keputusan. Mengembangkan kreativitas
imajinasi berarti menciptakan sesuatu lewat daya nalar, melalui komunikasi
dengan diri sendiri dengan cara seperti ini seseorang dapat mengetahui
keterbatasan-keterbatasan yang dimiliki, sehingga tahu diri, tahu membawakan
diri dan tahu menempatkan diri dalam masyarakat.
Pengiriman Pesan. Pengiriman pesan adalah individu atau orang yang
mengirim pesan. Pesan atau informasi yang akan dikirim berasal dari otak si
pengirim pesan. Menciptakan pesan adalah menentukan arti apa yang akan
dikirimkan kemudian menyandikan/encode arti tersebut ke dalam satu pesan.
Sesudah itu baru dikirim melalui saluran. Pesan. Pesan adalah informasi yang
akan dikirimkan kepada si penerima. Pesan ini dapat berupa verbal maupun
nonverbal. Saluran adalah jalan yang dilalui pesan dari si pengirim dengan
penerima. Channel yang biasa dalam komunikasi adalah gelombang cahaya dan
suara yang dapat kita lihat dan dengar. Penerima pesan adalah yang menganalisis

23
dan menginterpensikan isi pesan yang diterimanya. Balikan adalah respon
terhadap pesan yang diterima yang dikirim kepada si pengirim pesan.

24
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Malik, 2014, Fungsi Komunikasi Antara Guru Dan Siswa Dalam
Meningkatkan Kualitas Pendidikan Studi Kasus Proses Belajar Mengajar Pada
SMP Negeri 3 Sindue, Jurnal Interaksi Volume 3 Nomor 2 168-173
Asnawan, 2021, Peningkatan Manajemen Mutu Terpadu Di Lembaga Pendidikan,
Jember, Islam Bulletin Of Science Education Volume 1 Nomor 1 Institut Agama
Islam Al-Falah Assunniyyah. Hlm 42-49
Budi Ahsan, 2014, Peranan Komunikasi Efektif Di Dunia Bisnis, 2014,
Bukittinggi, Jurnal Ekonomi STIE Haji Agus Salim, Volume XV Nomor 1. Hlm
10 -18.
Diah Pranitasari, Abdul Rozak, 2019, Pengaruh Kerja Tim Dan Pengembangan
Karir Terhadap Pengembangan Diri Dan Keterlibatan Kerja Karyawan, Jurnal
Manajemen Dan Keuangan Volume 8 Nomor 3. Hlm 253-267
Eva Silvani, Lawas Ikoma, Boge Triatmanto, 2017, Pengaruh Komunikasi
Motivasi Dan Kerjasama Tim Terhadap Peningkatan Kinerja Karyawan, Jurnal
Manajemen Dan Kewirausahaan Volume 5 Nomor 1, Universitas Merdeka
Malang. Hal 47- 57
Fajar, Marhaeni. Ilmu Komunikasi: Teori Dan Praktik. Yogyakarta: Graha Ilmu,
2009
Hadi, Irwan, Buku Ajar Manajemen Keselamatan Pasien, 2017, Slema:
Deepublish. Hal 59
Hasa Nur Rahim, Lina Anatan, 2019, Efektivitas Komunikasi Dalam Organisasi,
Jurnal Manajemen Volume 7 Nomor 4. Hal 1- 9
Hasibuan, Malayu S.P. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara,
2009
Hillon I Goa, Semua Orang Bisa Hebat( Panduan Membangun Tim Berkinerja
Tingi), Grasindo Hlm 18-21
Livia Putri Kusuma Dan J Sutanto, 2018, Peranan Kerjasama Tim Dan Semangat
Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Julit Agung Perkasa, Performa Jurnal
Manajemen Dan Startup Bisnis Volume 3 No 4, Surabaya Hal 417-424
Moh Toharudin, 2020, Komunikasi Dalam Pembelajaran Di Era Pandemi Covid-
19, Prosiding Seminar Nasional Sip. Hal 238- 248
Rizkita Rahman Sari,2017, Penggunaan Aplikasi Whatsapp Dalam Komunikasi
Organisasi Pegawai Dinas Lingkungan Hidup Dan Kebersihan Sidoarjo, Jurnal
Ilmiah Manajemen Publik Dan Kebijakan Sosial Volume 1 Nomor 2. Hal 77-90
Susriyanti Dn Rio Nardo, 2019, Pengaruh Fungsi Komunikasi Dan Kepuasan
Kerja Karyawan Terhadap Pemberian Pelayanan Nasabah PT BPR LPN Talawi

25
Sakato, Jurnal Administrasi Sosial Dan Humaniora Volume 3 Nomor 2. Hlm 97-
111
Tugina Dan Ratna Trisiani, 2018, Otomatisasi Dan Tata Kelola Humas Dan
Keprotokolan Untuk Smk/Mak Kelas XI, Jakarta :Gramedia Widiasarana Indonesia
Hlm 170-173
Wildan Zulkarnain, Raden Bambang Sumarsono, Manajemen Perkantoran
Professional, 2015, Penerbit Gunung Samudera: Malang. Hal. 42
Wildan Zulkarnain, Raden Bambang Sumarsono, Manajemen Perkantoran
Professional, 2015, Penerbit Gunung Samudera: Malang. Hal. 42

26

Anda mungkin juga menyukai