KOMUNIKASI KELOMPOK
DAN ORGANISASI
Disusun Oleh:
Febriyanti
NIM: 732286201058
2024
i
KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR
Dengan segala rasa syukur, saya memulai dengan ungkapan puji kepada Allah
Swt., yang telah memberikan berbagai nikmat, kesehatan, dan petunjuk-Nya,
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah mata kuliah " Komunikasi
Pembangunan " ini.
Shalawat dan salam kami persembahkan kepada Nabi besar, Muhammad saw.,
yang telah memberikan petunjuk dalam Al-Qur'an dan sunnahnya, sebagai
pedoman hidup bagi keselamatan umat di dunia.
Makalah ini merupakan salah satu tugas yang harus kami selesaikan dalam mata
kuliah Komunikasi Pembangunan , Universitas Muhammadiyah Enrekang
Saya sadar bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan, oleh karena
itu, saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca untuk meningkatkan kualitas makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................2
C. Tujuan Penulisan.....................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................3
A. Kesimpulan.............................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A,Latar Belakang
Dalam kehidupan bersosial, kita sebagai manusia tidak dapat untuk tidak berkomunikasi. We
can’t not communicate. Pun halnya saat kita berkelompok ataupun berorganisasi, komunikasi
seakan menjadi ruh dalam jasad sebuah kelompok maupun organisasi.
Salah satu factor penting yang dapat mempengaruhi sukses atau gagalnya suatu
kelompok/organisasi bergantung pada komunikasinya. Seberapa intens dan efektif suatu
komunikasi dapat dibangun. Dalam komunikasi kelompok dan organisai sering kali ada kegiatan
penting yang sangat menunjang keberhasilan kelompok tersebut. Kegiatan tersebut adalah
kegiatan diskusi kelompok atau rapat kerja organisasi.
Saat ini, banyak permasalahan yang terjadi di kalangan sebuah kelompok maupun organisasi
dan inti masalahnya adalah kurangnya komunikasi. Permasalahan komunikasi yang terjadi pun
tak hanya intern saja tapi juga eksternalnya.
Berdasarkan permasalahan di atas, penting kiranya penulis yang berkutat di dalam beberapa
kelompok, mengkaji dan mencarikan solusi terbaik untuk semua pihak. Maka dari itu, penulis
mencari informasi dan menyusun makalah mengenai Discussion Group yang mudah-mudahan
bisa menjadi solusi. Hal ini pun merupakan salah satu upaya pemenuhan tugas mata kuliah
Komunikasi Kelompok dan Organisasi.
B.Rumusan Masalah
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pembentukan dan Pengembangan Kelompok
Kelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama yang berin-
teraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, mengenal satu sama lainnya, dan
memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut (Deddy Mulyana, 2005). Ke-
lompok ini misalnya adalah keluarga, kelompok diskusi, kelompok pemecahan masalah,
atau suatu komite yang tengah berapat untuk mengambil suatu keputusan.
Menurut Walgito Komunikasi kelompok tediri dari dua kata komunikasi dan ke-
lompok, komunikasi dalam bahasa inggris Communication berasal dari kata latin communi-
catio, dan bersumber dari kata communis yang berarti sama, yakni maksudnya menyama-
kan suatu makna. Sedangkan kelompok (Hariadi, 2011) kelompok dapat dipandang dari
segi presepsi, motivasi, dan tujuan, interdependensi, dan juga dari segi interaksi. Berarti
komunikasi kelompok adalah menyamakan suatu makna didalam suatu kelompok. Penger-
b) Atas dasar tujuan yang dikemukakan oleh mills (dalam Hariadi 2011), kelom-
pok dipandang Mills adalah suatu kesatun yang terdiri atas dua orang atau lebih
pok adalah sekumpulan orang yang saling bergantung satu dengan yang lainya.
5
Pengertian yang sama juga dikemukakan olej Cartwright dan Zander (1968),
d) Dasar interaksi yang dikemukakan oleh Bouner (dalam Hariadi 2011), menya-
takan bahwa kelompok adalah dua orang atau lebih yang berinteraksi satu de-
Dari pengertian yang ada diatas menurut Hariadi, 2011 bahwa pengertian kelom-
pok memiliki ciri-ciri seperti dua orang atau lebih, ada interaksi diantara anggotanya, me-
miliki tujuan atau goals, memiliki struktur dan pola hubungan di antara anggota yang ber-
arti ada peran, norma, dan hubungan antar anggota, serta groupnees, merupakan satu kesa-
tuan.
Menurut A. Maslow Pengertian kelompok agar lebih jelas, diawali dengan pores
pertumbuhan kelompok itu sendiri. Individu sebagai mahluk hidup mempunyai kebutuhan
1. Kebutuhan fisik,
makna dalam satu kelompok. Komunikasi kelompok menyamakan suatu makna secara ber-
samaan, saling mempengaruhi satu sama yang lain untuk mencapai tujuan kelompok secara
bersamaan.
6
komala,2009) : komunikasi kelompok sebagai interaksi tatap muka dari 3 atau lebih indivi-
du guna memperoleh maksud dan tujuan yang dikehendaki seperti erbagai informasi, peme-
liharaan diri atau pemecahan masalah sehingga semua anggota dapat menumbuhkan karak-
teristik pribadi anggota lainnya dengan akurat : 4 elemen yang tercakup dalam definisi ter-
sebut:Interaksi tatap muka, Jumlah partisipan yang terlibat dalam interaksi, Maksud dan
Setiap anggota kelompok harus dapat melihat dan mendengar anggota lainnya dan
harus dapat mengukur umpan balik secara verbal maupun non verbal dari setiap anggotanya
Jumlah Partisipan yang terlibat dalam interaksi 3-20 Orang (>20 Orang kurang memung-
Perkembangan Kelompok
yakni:
1. Forming adalah tahapan yang para anggota mulai menempatkan diri berhubungan
1. Storming, tahap ini mulai banyak kegiatan dan pembentukan norma, konflik mulai
namun konflik belum tentu terjadi manakala kelompok dapat bekerja efektif dan
7
kan norma dan kekompakan. Kerjaasama dan rasa tanggung jawab berkembang
3. Tahap terakhir adalah performing, tahap ini kerjasama yang efektif dalam men-
jalankan tugas. Dari tahap ini beberapa keolmpok dapat terus berkembang, adapula
pertukaran informasi dan pemindahan “meaning” atau arti di dalam suatu organisasi.
Komunikasi organisasi memiliki dua tujuan penting dalam Hemat Corbett (1989)
informasi tentang perubahan yang terjadi dalam tujuan dan strategi, serta memberi
mengarah, dan mempersiapkan pada proses pengambilan keputusan yang lebih baik,
serta lebih menaruh perhatian dalam tindakan kelompok kerja lebih baik.
Secara tradisional, ada tiga arah utama arus pesan dan informasi yang mengalir
8
2.Gaya Kepemimpinan
serangkaian tujuan.
Gaya Kepemimpinan
McGregor menentukan dua asumsi gaya kepemimpinan yang disebut Teori X dan Teori Y.
Teori X melihat manusia sebagai suatu mesin yang memerlukan pengendalian dari luar;
menganggap orang sebagai alat produksi; dimotivasi oleh ketakutan akan hukuman atau
kebutuhannya akan uang dan rasa aman. Sedangkan Teori Y memandang manusia sebagai
organisme biologis yang tumbuh, berkembang dan melakukan pengendalian terhadap diri
sendiri; pemimpin bertugas mengatur dan mengelola sehingga baik organisasi maupun pegawai
9
dapat memenuhi kebutuhannya; bekerja bersama-sama pegawai untuk mencapai tujuan
organisasi; dan mendorong pegawai berperan serta dalam proses pengambilan keputusan.
Gaya kepemimpinan sangat beragam dan berhubungan dengan tinjauan para peneliti, penulis
atau para teoritis yang mempopulerkannya.Berikut ini beberapa model teoritis untuk mengenali
Leaders, pemimpin melakukan kontrol terhadap keputusan dan tugas serta memastikan bahwa
rencana yang dibuat bisa dieksekusi dengan benar. Kedua, Democratic Leaders, pemimpin lebih
mempertimbangkan masukan dari bawahan dalam setiap proses pengambilan keputusan. Ketiga
pada bawahan.
Kisi kepemimpinan disini menggambarkan bagaimana perhatian pimpinan pada tugas dan pada
manusia sehingga menciptakan gaya pengelolaan dan kepeminpinan. Lima jenis gaya ekstrem
yang dikemukakan dalam model kisi ini antara lain :
Gaya Pengalah (improverished style) ditandai kurangnya perhatian terhadap produksi, bila
terjadi konflik, pemimpin jenis ini tetap netral dan berdiri di luar masalah.
Gaya Pemimpin Pertengahan (middle of the road style) menaruh perhatian yang seimbang pada
produksi dan manusia; bila ada perbedaan pendapat/sikap dengan yang dianutnya, pemimpin
berusaha untuk jujur tapi tegas dan mencari pemecahan yang tidak memihak; pemimpin berusaha
mempertahankan keadaan tetap baik.
Gaya Tim (team style) menaruh perhatian tinggi terhadap tugas dan manusia; pemimpin amat
menghargai keputusan logis dan kreatif sebagai hasil pengertian dan kesepakatan anggota
organisasi; bila terjadi konflik, pemimpin mencoba memeriksa alasan timbulnya perbedaan
10
dan mencari penyebab utamanya; pemimpin mempunyai rasa humor tinggi; pemimpin tim
mampu menunjukkan kebutuhan akan saling mempercayai dan menghargai diantara sesama
Gaya Santai (country club style) ditandai rendahnya perhatian pada tugas dan perhatian tinggi
pada manusia; pemimpin menghindari terjadinya konflik, tapi bila tidak bisa dihindari, ia
mencoba melunakkan perasaan orang dan menjaga agar mereka tetap bekerja sama; pemimpin
Gaya kerja (task style) ditandai perhatian tinggi terhadap pelaksanaan kerja tapi amat kurang
memperhatikan manusia; fokus utamanya adalah melaksanakan pekerjaan secara efisien; bila
cara membela diri, berkeras pada pendirian atau mengulangi konflik dengan sejumlah
argumentasi baru.
Daniels, Spiker, dan Papa (1997) menambahkan ada dua gaya lain diluar kisi kepemimpinan
tersebut yaitu pertama, the opportunist, yang mengadopsi setiap kisi yang diperlukan untuk
mencapai tujuan dan keuntungan maksimum, contohnya dia menggunakan gaya 9,1 untuk
mengintimidasi dan gaya 1.9 untuk memperoleh kepercayaan orang lain. Kedua, the
paternalistic, ditandai sebagai gaya 9+9, menaruh perhatian pada orang dan produksi;
memberi penghargaan dengan dukungan dan dorongan selama perilaku bawahan sejalan
Menurut Blake dan Mouton gaya 9,9 merupakan gaya kepemimpinan yang paling
disukai. Kepemimpinan gaya tim berdasarkan pada integrasi efektif dari dua kepentingan yaitu
pekerjaan dan manusia, serta adanya asumsi bahwa orang akan menghasilkan sesuatu yang
terbaik bilamana mereka memperoleh kesempatan untuk melakukan pekerjaan yang berarti.
11
c. Teori 3-D
Reddin membuat teori ini berdasarkan pada kisi tugas manusia yang dikemukakan Blake dan
Mouton, dengan menambahkan dimensi ketiga yaitu efektivitas. Kisi 3-D menghasilkan delapan
gaya kepemimpinan, dimana empat gaya termasuk kurang efektif dan empat gaya lainnya dinilai
lebih efektif.
12
BAB IV
PENUTUP
selalu menunjukkan dua perilaku umum yaitu perilaku kerja dan perilaku
hubungan.
13
DAFTAR PUSTAKA
Ruliana, Poppy. 2018. Komunikasi Organisasi : Teori dan Studi Kasus. Depok :
Rajagrafindo Persada.
14