Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH PSIKOLOGI KOMUNIKASI

“Sistem Komunikasi Kelompok”

DISUSUN OLEH: KELOMPOK 5

Nurainun Fajrina (12040323288)

Nurhabibah (12040321585)

Ramadani Surya Abiyyu (12040313652)

Ratna Hayati (12040322361)

Relly Boy Sandini (12040314835)

Dosen Pengampu: Julis Suriani, S.I.Kom., M.I.Kom

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU

2020/2021
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan karunia-Nya kepada kita
bersama sehingga penyusunan tugas makalah ini dapat berjalan dengan lancar.
Sholawat dan salam atas junjungan alam nabi Muhammad SAW, mudah-mudahan
dengan seringnya bersholawat kita termasuk umat yang mendapat syafaat beliau di
akhir kelak nanti. Amin.

Makalah ini berjudul “Sistem Komunikasi Kelompok”. Makalah ini disusun


untuk melengkapi tugas mata kuliah Psikologi Komunikasi.

Penulis mengharapkan kritik dan sarannya yang bersifat membangun dan


memperbaiki makalah ini kedepan. Atas kritik dan sarannya penulis ucapkan terima
kasih. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Pekanbaru, 20 Maret 2022

Penulis,

i
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR .............................................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................................................ ii
BAB I ........................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................................... 1
C. Tujuan dan Manfaat ...................................................................................................... 2
BAB II ...................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ...................................................................................................................... 3
A. Pengertian Sistem ........................................................................................................... 3
B. Pengertian Kelompok .................................................................................................... 3
C. Klasifikasi Kelompok ..................................................................................................... 5
D. Proses dalam Kelompok .................................................................................................... 5
E. Pengaruh Kelompok Pada Perilaku Komunikasi ....................................................... 6
F. Struktur Kelompok ........................................................................................................ 7
G. Fungsi dan Tujuan Kelompok ...................................................................................... 8
H. Bentuk Komunikasi Kelompok .................................................................................... 9
I. Kelompok Menurut Perspektif Psikologi ................................................................... 10
BAB III................................................................................................................................... 12
KESIMPULAN ..................................................................................................................... 12
A. Kesimpulan ................................................................................................................... 12
B. Saran.............................................................................................................................. 12
DAFTAR ISI.......................................................................................................................... 14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris com munication berasal dari
kata latin communica tion, dan bersumber dari kata communis yang berarti sama.
Sama disini maksudnya adalah sama makna. Menurut Carl I. Hovland, Ilmu
komunikasi adalah: upaya yang sistematis untuk merumuskan secara tegar asas-asas
penyampaian informasi serta pembentukan pendapat dan sikap. Secara terminologi
Komunikasi adalah:(Communication, is the whole process used to reach other minds)
seluruh proses yang dipergunakan untuk mencapai pikiran-pikiran orang lain.

Komunikasi kelompok adalah sekumpulan orang yang berkomunikasi dan


mempunyai tujuan bersama yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan
bersama, mengenal satu sama lainnya, dan memandang mereka sebagai bagian dari
kelompok tersebut. Kelompok ini misalnya adalah keluarga, kelompok diskusi, atau
suatu komite yang tengah berapat untuk mengambil suatu keputusan. Dalam suatu
kelompok terdapat sistem-sistem dalam berkomunikasi.

B. Rumusan Masalah
a. Apa itu Sistem?
b. Apa itu Kelompok?
c. Apa saja Klasifikasi Kelompok?
d. Apa saja Proses dalam Kelompok?
e. Apa saja Pengaruh Kelompok Pada Perilaku Komunikasi?
f. Apa saja Struktur Kelompok?
g. Apa saja Fungsi dan Tujuan Kelompok?
h. Apa saja Bentuk Komunikasi Kelompok?

1
i. Bagaimana Kelompok Menurut Perspektif Psikologi?

C. Tujuan dan Manfaat


a. Untuk mengetahui Pengertian Sistem
b. Untuk mengetahui Pengertian Kelompok
c. Untuk mengetahui apa saja Klasifikasi Kelompok\
d. Untuk mengetahui bagaimana Proses dalam Kelompok
e. Untuk mengetahui apa saja Pengaruh Kelompok Pada Perilaku Komunikasi
f. Untuk mengetahui apa saja Struktur Kelompok
g. Untuk mengetahui apa saja Fungsi dan Tujuan Kelompok
h. Untuk mengetahui apa saja Bentuk Komunikasi Kelompok
i. Untuk mengetahui Bagaimana Kelompok Menurut Perspektif Psikologi

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem
Banyak definisi tentang sistem.² Tatang M. Amirin (1996) pernah meringkas
berbagai macam definisi tersebut dalam sebuah definisi, yakni sekumpulan unsur
yang melakukan kegiatan atau menyusun skema atau tata cara melakukan suatu
kegiatan pemrosesan untuk mencapai sesuatu atau beberapa tujuan dan hal ini
dilakukan dengan cara mengolah data dan/atau energi dan/atau barang (benda) di
dalam jangka waktu tertentu guna menghasilkan informasi dan/ atau energi dan/atau
barang (benda).

Dengan demikian, sistem komunikasi bisa didefinisikan sebagai berikut;


"Sekelompok orang, pedoman dan media yang melakukan suatu kegiatan mengolah,
menyimpan, menuangkan ide, gagasan, simbol, lambang menjadi pesan dalam
membuat keputusan untuk mencapai satu kesepakatan dan saling pengertian satu
sama lain dengan mengolah pesan itu menjadi sumber informasi.

B. Pengertian Kelompok
Michael Burgoon dan Michael Ruffner dalam bukunya Human
Communiation, A Revisian of Approaching Speech Comumunication, memberi
batasan komunikasi kelompok sebagai interaksi tatap muka dari tiga atau lebih
individu guna memperoleh maksud atau tujuan yang dikehendaki seperti berbagai
informasi, pemeliharaan diri atau pemecahan masalah sehingga semua anggota
kelompok dapat menumbuhkan karakteristik pribadi anggota lainnya dengan akurat
(the face-to-face interaction of three or more individuals, for a recognized purpose
such as information sharing, self-maintenance, or problem solving, such that the
members are able to recall personal characteristics of other members accurately).

3
Batasan lain mengenai komunikasi kelompok dikemukakan oleh Ronald
Adler dan George Rodman dalam bukunya Understanding Human Communication
seperti yang dikutip dalam Sendjaja, mereka mengatakan bahwa kelompok atau group
merupakan sekumpulan kecil orang yang saling berinteraksi, biasanya tatap muka
dalam waktu yang lama guna mencapai tujuan tertentu (a small collection of people
who interct with each other, usually face to face, over time order to reach goals).

Ada empat elemen yang muncul dari definisi yang dikemukakan oleh Adler
dan Rodman tersebut, yaitu:

1) Elemen pertama adalah interaksi dalam komunikasi kelompok merupakan faktor


yang penting, karena melalui interaksi inilah, kita dapat melihat perbedaan antara
kelompok dengan istilah yang disebut dengan coact. Misalnya, mahasiswa yang
hanya secara pasif mendengarkan suatu perkuliahan, secara teknis belum dapat
disebut sebagai kelompok. Mereka dapat dikatakan sebagai kelompok apabila sudah
mulai mempertukarkan pesan dengan dosen atau rekan mahasiswa yang lain.

2) Elemen yang kedua adalah waktu. Sekumpulan orang yang berinteraksi untuk
jangka waktu yang singkat, tidak dapat digolongkan sebagai kelompok. Kelompok
mempersyaratkan interaksi dalam jangka waktu yang panjang, karena dengan
interaksi ini akan dimiliki karakteristik atau ciri yang tidak dipunyai oleh kumpulan
yang bersifat sementara.

3) Elemen yang ketiga adalah ukuran atau jumlah partisipan dalam komunikasi
kelompok. Tidak ada ukuran yang pasti mengenai jumlah anggota dalam suatu
kelompok. Untuk mengatasi perbedaan jumlah anggota tersebut, muncul konsep yang
dikenal dengan smallness, yaitu kemampuan setiap anggota kelompok untuk dapat
mengenal dan memberi reaksi terhadap anggota kelompok lainnya.

4) Elemen terakhir adalah tujuan yang mengandung pengertian bahwa keanggotaan


dalam suatu kelompok akan membantu individu yang menjadi anggota kelompok
tersebut dapat mewujudkan satu atau lebih tujuannya.

4
C. Klasifikasi Kelompok
a. Kelompok Primer dan Sekunder

Charles Horton Cooley mengatakan bahwa kelompok primer adalah suatu


kelompok yang anggota -anggotanya berhubungan akrab, personal, dan menyentuh
hati dalam asosiasi dan kerja sama. Sedangkan kelompok sekunder adalah kelompok
yang anggota-anggotanya berhubungan tidak akrab, tidak personal, dan tidak
menyentuh hati kita.

Perbedaan kelompok primer dan sekunder berdasarkan karakteristik


komunikasinya, sebagai berikut:

a) Kualitas komunikasi pada kelompok primer bersifat dalam dan meluas.

b) Komunikasi pada kelompok primer bersifat personal, sedangkan kelompok


sekunder nonpersonal.

c) Komunikasi kelompok primer lebih menekankan aspek hubungan daripada aspek


isi, sedangkan kelompok primer adalah sebaliknya

b. Kelompok Keanggotaan dan Kelompok Rujukan.

Theodore Newcomb melahirkan istilah kelompok keanggotaan (membership group)


dan kelompok rujukan (reference group). Kelompok keanggotaan adalah kelompok
yang anggota-anggotanya secara administratif dan fisik menjadi anggota kelompok
itu. Sedangkan kelompok rujukan adalah kelompok yang digunakan sebagai alat ukur
(standard) untuk menilai diri sendiri atau untuk membentuk sikap.

D. Proses dalam Kelompok


a. Dampak terhadap kesadaran-diri: deindividuasi

5
Keterlibatan kelompok dapat mengurangi self-awareness (kesadaran-diri) dan
menciptakan deindividuasi. Kondisi ini membuat individu kurang berpikir secara
mendalam dan berperilaku sesuai kata hati. Contoh: deindividuasi dapat berupa
perusakan kota (urban vandalism), kekerasan di yang dilakukan oleh banyak orang
(crowd violence), dan mentalitas lynch-mob (menghukum mati orang banyak tanpa
pemeriksaan)

b. Dampak terhadap performance (kinerja): fasilitasi sosial

Kehadiran orang lain juga berpengaruh pada performance (pelaksanaan).


Dalam beberapa kasus, kehadiran orang lain dapat mendorong pelaksanaan kerja. Ini
yang dimaksud dengan pengaruh fasilitasi sosial karena keberadaan orang lain dapat
memudahkan pelaksanaan kerja (kinerja/performance). Contoh, seorang lebih giat
berlatih senam untuk waktu lama ketika berpartisipasi dalam sebuah kelas senam,
dibandingkan berlatih sendiri. Akan tetapi, untuk beberapa tugas lainnya, kehadiran
orang lain dapat mengganggu pelaksanaan kerja.

c. Sosialisasi kelompok

Sosialisasi berlangsung dalam serangkaian tahap, yaitu investigasi, sosialisasi,


pemeliharaan, dan terkadang resosialisasi dan kenangan. Contoh, Anda tertarik
dengan organisasi sosial politik di kampus. Langkah awal yang terjadi adalah Anda
dan anggota saling menyelidiki (melakukan investigasi) untuk mengetahui apakah
ada saling keuntungan bagi Anda dan kelompok jika Anda bergabung. Kemudian
Usaha resosialisasi dilakukan oleh anggota lainnya, seperti mendorong Anda untuk
“kembali” atau membuat partisipasi dalam bentuk baru. Jika ini tidak berhasil, Anda
keluar dari kelompok maka hubungan Anda dengan kelompok hanyalah kenangan.

E. Pengaruh Kelompok Pada Perilaku Komunikasi


a. Konformitas

6
Konformitas adalah perubahan perilaku atau kepercayaan menuju (norma)
kelompok sebagai akibat tekanan kelompok yang real atau dibayangkan. Bila
sejumlah orang dalam kelompok mengatakan atau melakukan sesuatu, ada
kecenderungan para anggota untuk mengatakan dan melakukan hal yang sama.

b. Fasilitasi sosial

Fasilitasi (dari kata Prancis facile , artinya mudah) menunjukkan kelancaran


atau peningkatan kualitas kerja karena ditonton kelompok. Kelompok mempengaruhi
pekerjaan sehingga menjadi lebih mudah.

c. Polarisasi.

Polarisasi adalah kecenderungan ke arah posisi yang ekstrem. Bila sebelum


diskusi kelompok para anggota mempunyai sikap agak mendukung tindakan tertentu,
setelah diskusi mereka akan lebih kuat lagi mendukung tindakan itu. Sebaliknya, bila
sebelum diskusi para anggota kelompok agak menentang tindakan tertentu, setelah
diskusi mereka akan menentang lebih keras.

F. Struktur Kelompok
Beberapa struktur dan proses kunci, yaitu (a) norma, (b) peran, dan (c) kohesi
kelompok.

a. Norma

Norma didefinisikan sebagai aturan atau pedoman bagi perilaku yang

diharapkan dan diterima. Kelompok mengembangkan norma-norma, bahkan secara


tidak sadar, ketika mereka menyesuaikan penilaian satu sama lain.

b. Peran

Peran adalah seperangkat norma yang menentukan perilaku yang pantas bagi

7
kedudukan atau posisi sosial tertentu. Biasanya dalam kelompok terdapat peran-
peran, baik itu peran yang luas, seperti pemimpin dan pengikut ataupun peran yang
lebih spesifik lagi. Adanya peran dapat membedakan fungsi dan kontribusi anggota
dalam kelompok. Penentuan peran mungkin didasarkan pada bakat individu. Peran
tidak hanya sebagai sumber reward (ganjaran, imbalan), tetapi juga sumber masalah
dalam kelompok.

c. Kohesi kelompok

Mungkin kualitas yang paling berpengaruh dalam interaksi kelompok adalah

cohesiveness, rasa ketertarikan dan kesetiaan yang memotivasi setiap anggota untuk
tetap berada dalam kelompok. Individu yang ingin berada dalam suatu kelompok
cenderung menerima atau tunduk pada pengaruh kelompok. Para anggota kelompok
yang bersatu padu, saling menyukai, dan lebih kuat dalam mendukung tujuan yang
sama, dibanding anggota dari kelompok yang kurang memiliki kesatuan.

G. Fungsi dan Tujuan Kelompok


Fungsi kelompok bagi anggotanya adalah sebagai berikut :

1) memenuhi kebutuhan antarpersonal

2) memberi dukungan bagi konsep diri perorangan, dan

3) melindungi para individu dari kesalahan mereka sendiri.

Adapun tujuan interaksi dan dinamika kelompok adalah :

1. untuk mempertahankan kelompok atau tim agartetap utuh dan berfungsi


lancer (untuk mempertahankan kelompok yang amat padu),

2. untuk mempertahankan agar kelompok atau tim melaksanakan pekerjaan


yang mereka hadapi (untuk mempertahankan sikap berorientasi-tugas melalui
pendekatan sistematik terhadap pemecahan masalah.

8
H. Bentuk Komunikasi Kelompok
Bentuk komunikasi kelompok terbagi kedalam dua kategori deskriptif dan

preskriptif

1. Komunikasi kelompok deskriptif

Menunjukkan klasifikasi kelompok dengan melihat proses pembentukannya

secara alamiah. Berdasarkan tujuan, ukuran, dan pola komunikasi. Ada beberapa
macam -macam kelompok deskriptif

a) Kelompok Tugas.

Setiap anggota berusaha saling mengenal, saling menangkap perasaan yang

lain mencoba menemukan peranan dalam status dan memberikan komentar tentang
kerjasama yang baik dalam kelompok dan memperkuat keputusan yang diambil oleh
kelompok.

b. Kelompok Pertemuan

Kelompok pertemuan oleh para psikolog digunakan untuk melatih pasien

menemukan dirinya sendiri. Carl Roger melihat manfaat kelompok pertemuan untuk
pengembangan diri. Seperti kita

ketahui, orang memasuki kelompok pertemuan untuk mempelajari diri mereka


dan mengetahui bagaimana mereka dipersepsikan oleh anggota yangn lain.

c. Kelompok Penyadar

Kelompok penyadar ini digunakan untuk menimbulkan kesadaran pada

9
anggota-anggota kelompoknya. Untuk menimbulkan kesadaran diri pada orang-orang
yang berkumpul di dalam kelompok harus terdiri dari orang-orang yang mempunyai
karakteristik yang menjadi dasar pembentukan kelompok.

2. Komunikasi Kelompok Preskriptif (Pemberi Petunjuk)

Komunikasi kelompok dapat dipergunakan untuk menyelesaikan tugas,

memecahkan persoalan, membuat keputusan, atau melahirkan gagasan kreatif,


membantu pertumbuhan kepribadian seperti dalam kelompok pertemuan atau
membangkitkan kesadara sosial politik.

I. Kelompok Menurut Perspektif Psikologi


1. Psikoanalisis

Aliran ini dicetuskan oleh Sigmund Freud sebagai bapak psikoanalisis.

Pada teori ini Freud menjelaskan ada dua teori yang populer yaitu struktur
kepribadian dan perkembangan psikoseksual. Struktur kepribadian pada
manusia ini menurut Freud ada tiga yaitu Id, ego, dan superego.
Perkembangan psikosesual fase oral merupakan perkembangan kepribadian yang
menitikberatkan pada kenikmatan di mulut.

2. Behaviorisme

Aliran ini menitiberatkan bahwa perilaku dipengaruhi oleh lingungan sekitar.

Hal ini melihat manusia seperti robot yang hanya bersifat statis dan tidak
dinamis. Komunikasi dalam kelompok dapat tercapai apabila adanya stimulasi
yang tepat dari pemimpin atau anggota lain yang memiliki pengaruh.

3. Humanistik

Aliran yang dipelopori oleh Abraham Maslow dan Carl Rogers ini

10
menjelaskan bahwa manusia merupakan makhluk yang dapat mengaktualisasikan
dirinya dan mampu memaknai dirinya sendiri. Proses aktualisasi diri merupakan
bagian dari puncak dari manusia dalam melakukan komunikasi kelompok.
Misalnya, Manusia yang mampu berbicara di depan kelompoknya dengan
baik bahkan dapat melakukan koordinasi dengan anggota kelompoknya dengan
handal, dianggap sebagai puncak dari dari aktualisasi diri yang dijelaskan oleh
Maslow.

11
BAB III

KESIMPULAN

A. Kesimpulan
Amirin (1996) pernah meringkas berbagai macam definisi sistem dalam
sebuah definisi, yakni sekumpulan unsur yang melakukan kegiatan atau menyusun
skema atau tata cara melakukan suatu kegiatan pemrosesan untuk mencapai sesuatu
atau beberapa tujuan dan hal ini dilakukan dengan cara mengolah data dan/atau
energi dan/atau barang (benda) di dalam jangka waktu tertentu guna menghasilkan
informasi dan/ atau energi dan/atau barang (benda).

Dalam waktu yang bersamaan mungkin saja seseorang terlibat dalam lebih
dari satu kelompok. Diantara kelompok tersebut ada yang hubungannya lebih akrab,
lebioh pribadi dan lebih menyentuh hati. Maka itulah yang disebut sebagai kelompok
primer. Sedangkan kelompok sekunder adalah kebalikannya, dimana dalam
kelompok ini hubungan satu sama lain tidak akrab, impersonal dan tidak menyentuh
hati.

Komunikasi kelompok memiliki beberapa bentuk dan memiliki sistem


komunikasi yang berbeda-beda yaitu: Pertama, Komunikasi Kelompok Deskriptif
yang memiliki beberapa bentuk komunikasi kelompok diantaranya kelompok tugas,
kelompok pertemuan, dan kelompok penyadar.kedua,Komunikasi kelompok
preskriptif yang memiliki beberapa bentuk komunikasi pula yaitu Format diskusi,
Urutan berpikir reflektif, dan pola solusi ideal.

B. Saran
Kami menyadari bahwa makalah yang kami susun jauh dari kesempurnaan,
kami juga sebagai pemakalah dari tema ini sangat mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca makalah ini, khususnya dosen pengampu dasar dasar komputer untuk

12
memberikan motivasi yang bisa membangun intelektual kami, agar makalah ini lebih
sempurna.

13
DAFTAR ISI

Rakhmat, Jalaluddin. 2005. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Deddy Mulyana, 2005, Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, Bandung: Remaja


Rosdakarya.

Hadiati Salisah, Nikmah. Psikologi Komunikasi. Surabaya

Ritonga, Husni. 2019. Psikologi komunikasi. Medan: Perdana Publishing.

Armando, Nina. 2019, Psikologi Komunikasi. Tanggerang Selatan: Universitas


Terbuka.

Walgito, Bimo. 2010. Psikologi Kelompok. Makasar: Andi Offset.

Nurdin, Ali. 2004. Komunikasi Kelompok dan Organisasi. Surabaya: UIN SA Press

Maryam Wardati, Effy & Ananda Paryontri, Ramon. 2020. Psikologi Komunikasi.
Siduarjo:Jawa Timur: UMSIDA Press

Byrne D, & Baron, R. 2010. Social Psichology.10th edition London: Pearson


Education

Walgito, Bimo. 2008. Psikologi Kelompok. Yogyakarta:Andi

14

Anda mungkin juga menyukai