KOMUNIKASI KELOMPOK
OLEH
KELOMPOK 1 :
2022
KATA PENGANTAR
Kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi kami khususnya dan kepada para pembaca umumnya.
Kelompok 1
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................4
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan..................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................6
2.1 Pengertian Komunikasi Kelompok......................................................................6
2.2 Jenis-Jenis Komunikasi Kelompok......................................................................6
2.3 Bentuk Komunikasi Kelompok ...........................................................................7
2.4 Fungsi Komunikasi Kelompok............................................................................8
2.5 Peran Komunikasi Kelompok ...........................................................................11
2.6 Unsur-unsur Komunikasi Kelompok
....................................................................................................................................
12
2.7 Aspek-aspek Dalam Komunikasi Kelompok
....................................................................................................................................
14
2.8 Proses dan Tahapan Komunikasi Kelompok
....................................................................................................................................
15
2.9 Media-media Dalam Komunikasi Kelompok
....................................................................................................................................
17
BAB III PENUTUP..................................................................................................19
3.1 Kesimpulan........................................................................................................19
3.2 Saran..................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................20
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Saat ini, banyak permasalahan yang terjadi di kalangan sebuah kelompok dan inti
masalahnya adalah kurangnya komunikasi.Permasalahan komunikasi yang terjadi pun
tak hanya intern saja tapi juga ekternalnya. Oleh karna itu penulis akan memaparkan
hal tersebut.
4
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Komunikasi Kelompok.
2. Untuk Mengetahui Jenis-Jenis Komunikasi Kelompok.
3. Untuk Mengetahui Bentuk Komunikasi Kelompok.
4. Untuk Mengetahui Fungsi Komunikasi Kelompok.
5. Untuk Mengetahui Peran Komunikasi Kelompok.
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
dan mempengaruhi satu sama lain. Lebih mendalam ketiga ilmuwan tersebut
menjabarkan sifat-sifat komunikasi kelompok sebagai berikut:
7
sekumpulan orang yang sangat banyak dan komunikasi antar pribadi (kontak
pribadi) jauh lebih kurang atau susah untuk dilaksanakan, karenaterlalu
banyaknya orang yang berkumpul seperti halnya yang terjadi pada acara
tabligh akbar, kampanye dan lain-lain.
8
tidak setuju, dukungan pada pendirian masin-masing dan biasanya menghubungkan
diri dengan pihak yang pro atau kontra. Pada tahap ketiga pemunculan,orang
mengurangi tingkat polarisasi dan perbedaan pendapat. Disini anggota yang
menentang usulan tertentu menjadi bersikap tidak jelas. Tindak komunikasi umunya
berupa usulan-usulan yang ambigu. Pada tahap keempat peneguhan, para anggota
memperteguh konsensus kelompok. Mereka mulai memberikan komentar tentang
kerjasama yang baik dalam kelompok dan memperkuat keputusanyang diambil oleh
kelompok, pernyataan umumnya bersifat positif dan melepaskan ketegangan.
2) Kelompok Pertemuan
Kelompok pertemuan oleh para psikolog digunakan untuk melatih pasien
menemukan dirinya sendiri. Carl Roger melihat manfaat kelompok pertemuan untuk
pengembangan diri. Pada tahun 1970-an para peneliti menemukan bahwa kelompok
pertemuan bukan saja dapat membantu pertumbuhan diri, tetapi juga mempercepat
penghancuran diri. Beberapa peneliti mencatat adanya kerusakan psikis akibat
kepemimoinan kelompok yang merusak. Seperti kita ketahui, orang memasuki kelompok
pertemuan untuk mempelajari diri mereka dan mengetahui bagaimana mereka
dipersepsikan oleh anggota yangn lain.
3) Kelompok Penyadar
Kelompok penyadar ini digunakan untuk menimbulkan kesadaran pada anggota-
anggota kelompoknya. Untuk menimbulkan kesadaran diri pada orang- orang yang
berkumpul didalam kelompok harus terdiri dari orang-orang yang mempunyai
karakteristik yang menjadi dasar pembentukan kelompok.
b. Komunikasi Kelompok Preskriptif (Memberi Petunjuk)
Komunikasi kelompok dapat dipergunakan untuk menyelesaikan tugas,
memecahkan persoalan, membuat kepetusan, atau melahirkan gagasan kreatif,
membantu pertumbuhkan kepribadian seperti dalam kelompok pertemuan atau
membangkitkan kesadaran sosial politik. Tidak terlalu salah kalau kita katakan
komunikasi kelompok berfungsi sebagai katup pelepas perasaan tidak enak sampai
pembuat gerakan revolusioner, sejak sekadar pengisi waktu sampai basis perubahan
9
sosial. Berbagai komunikasi kelompok ini menurut formatnya dapat diklasifikasikan
pada dua kelompok besar: privat dan publik (terbatas dan terbuka). Kelompok
pertemuan (kelompok terapi), kelompok belajar, panitia, konferensi (rapat) adalah
kelompok privat. Panel, wawancara terbuka (publik interview), forum, symposium
termasuk kelompok publik.
2.4 Fungsi Komunikasi Kelompok
Keberadaan suatu kelompok dalam masyarakat dicerminkan oleh adanya
fungsi-fungsi yang akan dilaksanakanya. Fungsi-fungsi tersebut mencakup fungsi
hubungan sosial, pendidikan, persuasi, pemecahan masalah dan pembuatan
keputusan, serta fungsi terapi (Sendjaja, 2002: 3.8). Semua fungsi ini dimanfaatkan
untuk kepentingan masyarakat, kelompok dan para anggota kelompok itu sendiri.
10
c. Fungsi persuasi, seseorang anggota kelompok berupaya memersuasi anggota
lainya supaya melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Seseorang yang
terlibat usaha-usaha persuasif dalam suatu kelompok, membawa resiko untuk
tidak diterima oleh para anggota lainya. Misalnya, jika usaha-usaha persuasif
tersebut terlalu bertentangan dengan nilai-nilai yang berlaku dalam kelompok,
maka justru orang yang berusaha memersuasi tersebut akan menciptakan
suatu konflik,
d. Fungsi problem solving, kelompok juga dicerminkan dengan kegiatan-
kegiatan untuk memecahkan persoalan dan membuat keputusan- keputusan.
Pemecahan masalah (problem solving) berkaitan denganpenemuan alternatif
atau solusi yang tidak diketahui sebelumnya; sedangkan pembuatan keputusan
(decision making) berhubungan dengan pemilihan antara dua atau lebih
solusi.
e. Fungsi terapi, kelompok terapi memiliki perbedaan dengan kelompok lainya,
karena kelompok terapi tidak memiliki tujuan. Objek dari kelompok terapi
adalah membantu setiap individu mencapai perubahan personalnya. Tindak
komunikasi dalam kelompok-kelompok terapi dikenal dengan nama
pengungkapan diri (self disclosure). Artinya, dalam suasana yang mendukung,
setiap anggota dianjurkan untuk berbicara secara terbuka tentang apa yang
menjadi permasalahanya.
11
berorganisasi, sebelum kita uraikan teknik- teknik komunikasi, coba kita lihat peran
komunikasi dalam organisasi sebagai berikut :
1. Komunikator (sumber)
2. Pesan
3. Saluran
4. Komunikan (organisasi/publik)
5. Efek
12
2.6 Unsur-unsur Komunikasi Kelompok
a. Komunikator (Sender)
Komunikator merupakan orang yang mengirimkan pesan yang berisi ide,
gagasan,opini dan lain-lain untuk disampaikan kepada seseorang (komunikan)
dengan harapan dapat dipahami oleh orang yang menerima pesan sesuai
dengan yang dimaksudkannya. Anggota dan pengurus dalam suatu kelompok
atau komunitas bisa menjadi komunikator ketika mereka melakukan proses
komunikasi dalam proses tersebut.
b. Pesan (Message)
Pesan adalah informasi yang akan disampaikan atau diekspresikan oleh
pengirim pesan. Pesan dapat verbal atau non verbal dan pesan akan efektif
jika diorganisir secara baik dan jelas. Materi pesan yang disampaikan dapat
berupa informasi, ajakan, rencana kerja, pertanyaan dan lain sebagainya. Pada
tahap ini pengirim pesan membuat kode atau simbol sehingga pesannya dapat
dipahami oleh orang lain.
c. Media (Channel)
Media adalah alat untuk menyampaikan pesan seperti TV, radio, surat kabar,
papan pengumuman, telepon dan media jejaring sosial. Media yang terdapat
dalam komunikasi kelompok bermacam-macam jenis, seperti; rapat, seminar,
pameran, diskusi panel, workshop dan lain-lain. Media dapat dipengaruhi oleh
isi pesan yang disampaikan, jumlah penerima pesan, dan situasi.
d. Mengartikan kode atau isyarat
Setelah pesan diterima melalui indra (telinga, mata dan seterusnya) maka si
penerima pesan harus dapat mengartikan simbol atau kode dari pesan tersebut,
sehingga dapat dapat dimengerti atau dipahami. Komunikasi kelompok
mempunyai suatu simbol, kode atau isyarat tersendiri yang menjadi ciri khas
13
suatu kelompok yang hanya dimengerti oleh kelompok atau komunitas itu
sendiri.
e. Komunikan
Komunikan adalah orang yang menerima pesan yang dapat memahami pesan
dari sipengirim meskipun dalam bentuk kode atau isyarat tanpa mengurangi
arti ataupesan yang dimaksud oleh pengirim. Dalam komunikasi kelompok
komunikan bertatap muka dan bertemu langsung dengan komunikatornya.
Sehingga seseorang bisa berkomunikasi secara langsung.
f. Respon
Respon adalah isyarat atau tanggapan yang berisi kesan dari penerima pesan
dalam bentuk verbal maupun non verbal. Tanpa respon seorang pengirim
pesan tidak akan tahu dampak pesannya terhadap si penerima pesan. Respon
bermanfaat untuk memberikan informasi, saran yang dapat menjadi bahan
pertimbangan dan membantu untuk menumbuhkan kepercayaan serta
keterbukaan di antara komunikan, juga balikan dapat memperjelas persepsi.
g. Gangguan
Gangguan bukan merupakan bagian dari proses komunikasi akan tetapi
mempunyaipengaruh dalam proses komunikasi, karena pada setiap situasi
hampir selalu ada hal yang mengganggu kita. Gangguan adalah hal yang
merintangi atau menghambat komunikasi sehingga penerima salah
menafsirkan pesan yang diterimanya.
14
2.7 Aspek-aspek Dalam Komunikasi Kelompok
Menurut Cartwright dan Zander (1968), aspek-aspek yang terdapat dalam komunikasi
kelompok antara lain yaitu:
1. Pelaku komunikasi dalam komunikasi kelompok.
Pelaku komunikasi yaitu siapa yang berperan sebagai sumber atau dapat
dikatakan pula sebagai penyampai pesan. Peranan sumber tersebut adalah
siapa yang menyampaikan informasi kepada para anggota kelompok lain dan
penyampai informasi apa saja yang dianggap penting bagi kelangsungan
kelompok.
2. Pesan-pesan yang dipertukarkan dalam komunikasi kelompok.
Pesan adalah apa yang dikomunikasikan oleh sumber kepada penerima. Pesan
merupakan seperangkat simbol verbal dan nonverbal yang mewakili perasaan,
nilai, gagasan, atau maksud sumber tadi.
3. Interaksi yang terjadi di dalam proses komunikasi kelompok.
Interaksi adalah suatu hubungan antara dua atau lebih individu manusia
dimana perilaku individu yang satu mempengaruhi, mengubah atau
memperbaiki kelakuan individu lain atau sebaliknya. Dalam interaksi, apabila
seseorang tertarik pada orang lain, maka ia akan memberikan feedback atau
timbal balik dari komunikasi yang dilakukan orang lain. Sebaliknya, jika
seseorang tidak tertarik, maka dia tidak akan memberikan interaksi timbal
balik kepada orang lain tersebut. Dengan demikian unsur ketertarikan
seseorang akan ikut menentukan terjadinya interaksi.
4. Kohesivitas yang terjadi di dalam proses komunikasi kelompok.
Kohesi kelompok adalah bagaimana anggota kelompok saling menyukai dan
saling mencintai satu sama lain. Tingkatan kohesivitas akan menunjukkan
seberapa baik kekompakan dalam kelompok yang bersangkutan.
15
5. Norma kelompok yang diterapkan.
Norma di dalam kelompok mengidentifikasikan anggota kelompok itu
berperilaku. Penyesuaian anggota kelompok dengan norma tersebut adalah
bagian dari harga yangharus dibayar sebagai hasil dari diterima menjadi
anggota kelompok tersebut.
2.8 Proses dan Tahapan Komunikasi Kelompok
Menurut Goldberg (2006), tahapan atau proses yang terjadi dalam komunikasi
kelompok terbagi ke dalam empat fase, yaitu sebagai berikut:
a. Fase 1: Orientasi
Dalam fase ini, anggota masih dalam taraf perkenalan, para anggota masih
belum dapat memastikan seberapa jauh ide-ide mereka akan dapat diterima
oleh anggota lain.Pernyataan dalam fase ini masih bersifat sementara dan
pendapat-pendapat yang dikemukakan secara hati hati. Komentar dan
interpretasi yang meragukan cenderung memperoleh persetujuan dalam fase
ini dibandingkan dengan fase-fase yang lain. Ide-ide yang dilontarkan tanpa
banyak menggunakan fakta pendukung.
b. Fase 2: Konflik
Fase ini mulai muncul adanya ketidak-setujuan yang ditunjukkan masing-
masing anggota sehingga menimbulkan suatu pertentangan. Dalam fase in
dukungan dan penafsiran meningkat, pendapat semakin tegas dan komentar
yang meragukan berkurang. Usulan keputusan yang relevan seolah-olah sudah
dapat ditentukan dan anggota kelompok mulai mengambil sikap untuk
berargumentasi, baik itu sikap yang menyenangkan maupun yang tidak
menyenangkan terhadap usulan-usulan tersebut. Dalam fase ini koalisi pun
terbentuk, anggota mulai membentuk gang-gang tertentu sehingga terjadi
suatu konflik.
c. Fase 3: Timbulnya sikap-sikap baru
16
Konflik yang terjadi dan komentar yang berkurang dalam fase ini, anggota-
anggotakelompok tidak lagi membela diri secara gigih dalam menanggapi
komentar yang tidak menyenangkan. Sikap-sikap anggota berubah dari tidak
setuju menjadi setuju terhadap usulan dan keputusan yang ada.
d. Fase 4: Dukungan
Usulan dan keputusan yang di inginkan semakin tampak pada fase
keempat.Pertentangan berubah menjadi dukungan yang lebih menguntungkan
bagi usulan dan keputusan. Perbedaan pendapat sudah tidak lagi ada. Para
anggota kelompok berusaha keras mencari kesepakatan bersama dan satu
sama lain cenderung saling mendukung, khususnya dalam menyetujui
beberapa usulan keputusan tertentu.
1. Seminar
Seminar adalah suatu pertemuan yang membahasa suatu topik atau masalah
yang khusus secara ilmiah di bawah pimpinan atau pengurus yang ahli dan
berwenang dalam bidang tersebut yang menghasilkan sebuah keputusan acuan
berpikir di masa yang akan datang. Seminar merupakan sarana yang
digunakan oleh kelompok kecil untuk menyalurkan ide- ide dan gagasan baru
yang dimiliki kelompok tersebut. Biasanya sebuah kelompok atau komunitas
mengundang narasumber yang mempunyai korelasi dan keterkaitan dengan
seminar dan komunitas tersebut.
17
2. Rapat atau Meeting
Rapat atau meeting adalah pertemuan atau kumpulan dalam suatu
organisasi,perusahaan, instansi pemerintah baik dalam situasi formal maupun
nonformal untuk membicarakan, merundingkan dan memutuskan suatu
masalah berdasarkan hasil kesepakatan bersama. Media rapat digunakan
ketika kelompok atau komunitas ketika membicarakan suatu masalah untuk
diselesaikan, membahas tentang keanggotaan, gagasan baru, untuk
menyampaikan informasi, perintah atau pernyataan dan mempersiapkan suatu
acara atau kegiatan.
3. Diskusi panel
Diskusi panel yaitu suatu bentuk diskusi yang diselenggarakan di hadapan
sejumlahpartisipan yang membahas suatu topik yang menjadi perhatian umum
dengan tujuan untuk memahami/mengerti suatu masalah dari berbagai sudut
pandang dan menstimulus partisipan agar mengarahkan perhatiannya terhadap
masalah tersebut.
4. Workshop
Workshop adalah suatu pertemuan ilmiah kecil antara para ahli (pakar)
untukmembahas masalah praktis atau yang bersangkutan dengan pelaksanaan
dalam bidang keahliannya untuk memecahkan masalah tertentu dan mencari
solusinya dan dalam lokakarya menghasilkan suatu produk yang dapat
digunakan oleh peserta.
5. Talkshow
Talkshow adalah sebuah program televisi atau radio seseorang atapun
komunitasberkumpul bersama untuk mendiskusikan berbagai hal topik
dengan suasana santai tapi serius, yang dipandu oleh seorang moderator.
Talkshow juga menghadirkan tamu berkelompok yang ingin mempelajari
berbagai pengalaman.
18
BAB III
PENUTUP
3.1Kesimpulan
Kelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama yang
berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, mengenal satu sama
lainnya. Dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut (Deddy
Mulyana, 2005).Kelompok ini misalnya adalah keluarga, kelompok diskusi,
kelompok pemecah masalah, atau suatu komite yang tengah berapat untuk mengambil
keputusan.Dalam komunikasi kelompok, juga melibatkan komunikasi antarpribadi,
karna itu kebanyakan teori komunikasi antar pribadi berlaku juga bagi komunikasi
kelompok. Sekelompok orang yang menjadi komunikan itu bisa sedikit, bisa juga
banyak. Apabila jumlah orang yang dalam kelompok itu sedikit yang berarti itu
kelompok kecil (small group communication), jika jumlahnya banyak yang berarti
kelompoknya besar (large group communication). Komunikasi kelompok dapat
diklasifikasikan kedalam macam yaitu, Komunikasi Kelompok Kecil (micro
group),Komunikasi Kelompok Besar.
3.2 Saran
Penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah di atas masih banyak
terdapat kesalahan serta jauh dari kata sempurna. Adapun nantinya penulis akan
segera melakukan perbaikan susunan makalah itu dengan menggunakan pedoman
dari beberapa sumber dan kritik yang bisa membangun dari pembaca.
19
DAFTAR PUSTAKA
http://latifahlia.blogspot.om/2014/03/makalah-komunikasi-kelompok.html?=1
https://igilib.esaunggul.a.i/publik/UEU-Journal-4603-Aris_F.pf
https://repository.bsi.a.i/inek.php/unuuh/item/240402/Psikologi-Komunikasi-11.pf
http://yurikapuspakenana.blogspot.om
20