Disusun Oleh :
DOSEN PEMBIMBING :
UNIVERSITAS RIAU
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat
dan berkat-NYA saya Iqbal Amanullah dapat menyelesaikan tugas makalah
Kepemimpinan tentang “Peran Kepemimpinan dalam Pengambilan Keputusan dan
Membangun Tim”.
Terimakasih saya ucapkan kepada Ibu Frini Karina, S.AB, M.AB selaku dosen
pengampu mata kuliah Kepemimpinan yang telah membantu kami mahasiswa baik
secara moral maupun materi. Terimakasih juga saya ucapkan kepada teman-teman
yang telah mendukung saya sehingga bisa menyelesaikan tugas ini. Makalah ini
disusun berdasarkan apa yang saya ketahui setelah melalui proses membaca dan
mencari informasi melalui internet.
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Kepemimpinan. Selain itu, tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menambah
wawasan pembaca mengenai peran kepemimpinan dalam pengambilan keputusan
dan membangun tim.
Dalam penulisan makalah ini saya menyadari bahwa makalah ini jauh dari
kata sempurna karena banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini baik
pada penulisan kata maupun materi. Untuk itu saya mengharapkan kritik dan juga
saran dari semua pihak yang bisa membangun kami untuk penyempurnaan makalah
ini.
Iqbal Amanullah
DAFTAR ISI
BAB I .......................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
PEMBAHASAN........................................................................................... 3
PENUTUP ................................................................................................ 12
A. KESIMPULAN ................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Pemimpin sangat penting dalam sebuah organisasi, ini karena
pemimpin merupakan otak dari sebuah organisasi, pemimpin harus dapat
membuat keputusan, membuat rencana dasar, dan menentukan tujuan
organisasi. Gagal dan berhasilnya sbeuah organisasi sangat bergatung pada
pemimpin.
Kepemimpinan adalah suatu proses yang dilakukan manajer
perusahaan untuk mengarahkan dan mempengaruhi para bawahannya
dalam kegiatan yang berhubungan dengan tugas, agar para bawahannya
tersebut mau mengarahkan seluruh kemampuannya, baik sebagai pribadi
maupun sebagai anggota suatu tim, untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan perusahaan.
Seorang pimpinan perusahaan bertugas sebagai perencana,
melakukan pengorganisasian dan bahkan sebagai motivator. Seorang
pemimpin yang baik haruslah mampu mempengaruhi perilaku orang lain,
terutama para konsultan, agar konsultan tersebut dapat lebih termotivasi
dalam bekerja. Untuk itu peranan kepemimpinan mutlak dilakukan agar
segala tujuan yang ditetapkan oleh perusahaan dapat tercapai. Pengertian
kepemimpinan disini adalah suatu sikap dan perilaku yang dimiliki oleh
seseorang sehingga dapat menggerakkan orang-orang, dengan kata lain
seseorang tersebut dapat memerintah orang lain untuk dapat menjalankan
suatu tugas atau pekerjaan.
Pada umumnya antara pimpinan dengan karyawan mempunyai
latar belakang dan lingkungan hidup yang berbeda, perbedaan ini tentunya
mempunyai konsekuensi pula terhadap kebutuhannya, sehingga para
karyawan mau melibatkan diri dalam proses kerja yang mereka laksanakan.
Karyawan umumnya mempunyai motivasi untuk mendapatkan sesuatu
melalui proses kerja atau aktivitas yang dilakukannya. Jika sesuatu yang
diinginkannya terpenuhi, akan menimbulkan perasaan kecewa. Bila keadaan
ini sampai terjadi akan membawa dampak negatif baik kepada dirinya sendiri
maupun kepada perusahaan, maka dalam hal ini sangat diperlukan
kemampuan manajemen dalam mengendalikan perusahaan. Sehingga
pemimpin harus mengambil sikap dan peran untuk memberikan energi positif,
penyemangat, dan penentu dari semua kegiatan organisasi.
Berdasarkan hal-hal tersebut, maka dalam makalah ini akan
dibahas lebih lengkap lagi mengenai peran kepemimpinan dalam
pengambilan keputusan dan membangun tim.
II. RUMUSAN MASALAH
Sebuah tim terdiri dari dua orang atau lebih yang bekerja saling
bergantungan selama beberapa waktu untuk menyelesaikan tujuan
bersama yang berkaitan dengan beberapa tujuan yang beroritasi pada
tugas (Colquitt, Lepine, Wesson : 2011:375). Mereka menyatakan bahwa
tim adalah tipe khusus dari kelompok, di mana kelompok hanya
merupakan kumpulan dari dua orang atau lebih.
1. Work group atau kelompok kerja dengan tim kerja adalah kelompok
yang berinteraksi terutama berbagai informasi dan membuat keputusan
untuk membantu setiap anggota kelompok melakukan dalam bidang
tanggung jawabnya.
2. Work team atau tim kerja adalah sebuah kelompok dimana hasil usaha
individual dalam kinerja lebih besar dari jumlah masukan individual.
a) Kelompok adalah suatu unit sosial yang terdiri dari beberapa orang
yang melakukan suatu hubungan antara satu sama lain, bergantung
kepada orang yang memiliki derajat tingkat penting, meskipun
hubungan peranan dan status terbatas (Wright & Zander, 1968:46).
b) Suatu kelompok adalah sejumlah orang-orang yang melakukan
interaksi secara langsung, melalui orang lain dan satu sama lain saling
bergantung melalui proses tatap muka (Homans, 1950:1).
c) Karakteristik kelompok itu antar lain terdapat dua atau lebih orang yang
saling berinteraksi dengan satu sama lain (Bonner, 1959:4).
Pada hakikatnya, sebuah tim dapat mulai ketika ada dua orang
bertemu dan saling berbagi, saling bejuang demi tujuan bersama yang telah
disepakati sebelumnya.Sekalipun secara rinci tim tidak sama dengan
kelompok (group), namun secara garis besar keduanya dapat diberikan
pengertian yang sama.
2. Berbagi Informasi
3. Frekuensi Interaksi
Menstimulasi komunikasi
Menjernihkan komunikasi
Meringkas
Menguji consensus
Mengharmoniskan
Mendukung
Menerapkan standar
Menganalisis proses
VIII. PERAN KEPEMIMPINAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Bagi suatu organisasi, peran seorang pemimpin sangat penting artinya. Hal
ini dikarenakan seorang pemimpin adalah otak organisasi, pemimpin organisasi
selalu membuat keputusan, membuat rencana dasar dan menentukan tujuan
organisasi. Keberhasilan suatu organisasi sangat ditentukan oleh pemimpin dan
gaya kepemimpinannya dalam organisasi. Kepemimpinan adalah suatu proses yang
dilakukan manajer perusahaan untuk mengarahkan dan mempengaruhi para
bawahannya dalam kegiatan yang berhubungan dengan tugas, agar para
bawahannya tersebut mau mengarahkan seluruh kemampuannya, baik sebagai
pribadi maupun sebagai anggota suatu tim, untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan perusahaan.
Pengambilan keputusan adalah pemilihan dua alternative atau lebih.
Pengambilan keputusan perlu dilakukan karena danya perbedaan antara harapan
atau tujuan dengan hasil yang dicapai. Salah satu model pengambilan keputusan
adalah The Optimizing Model. Model tersebut merupakan model pengambilan
keputusan yang menguraikan bagaimana individu seharusnya berperilaku untuk
mencapai hasil atau keluaran yang maksimal.
Ada empat prilaku pemimpin terhadap pengambilan keputusan, yaitu sebagai
berikut.
a. Nilai. Nilai dianggap sebagai pedoman jika seorang menghadapi situasi
dimana harus dilakukan suatu pilihan.
b. Kepribadian. Aspek kepribadian meliputi sikap, kepercayaan dan kebutuhan
individu.
c. Kecendrungan mengambil resiko. Ada yang berani dalam mengambil
resiko, ada yang ditengah-tengah da nada yang penuh pertimbangan/kurang
ambil resiko.
d. Disonasi kognitif. Adanya rasa cemas pada pengambilan keputusan terhadap
akibat dari keputusan yang diambiln
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Drs. Sjamsuddin, & Kasminto, Ak., M.B.A. (2007). Kepemimpinan. Jakarta: Pusat
Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan BPK.
KEPEMIMPINAN_KELOMPOKx.pdf
Jurnal Government of Archipelago
JGOA Volume I Nomor 1 Maret 2020
Oleh
ABSTRAK
1
Dosen Ilmu Pemerintahan FISIP UMMU Ternate
2
Dosen Ilmu Pemerintahan FISIP UMMU Ternate
3
Mahasiswa Ilmu Pemerintahan FISIP UMMU Ternate
25
Jurnal Government of Archipelago
JGOA Volume I Nomor 1 Maret 2020
26
Jurnal Government of Archipelago
JGOA Volume I Nomor 1 Maret 2020
27
Jurnal Government of Archipelago
JGOA Volume I Nomor 1 Maret 2020
28
Jurnal Government of Archipelago
JGOA Volume I Nomor 1 Maret 2020
29
Jurnal Government of Archipelago
JGOA Volume I Nomor 1 Maret 2020
30
Jurnal Government of Archipelago
JGOA Volume I Nomor 1 Maret 2020
31
Jurnal Government of Archipelago
JGOA Volume I Nomor 1 Maret 2020
32
Jurnal Government of Archipelago
JGOA Volume I Nomor 1 Maret 2020
33
ANALISIS PENDAPAT
Salah satu fungsi pemimpin yakni merumuskan dasar tujuan yang ingin dicapai,
disini Bapak Cmat Ismail dalam jurnalnya telah memberikan peta konsep mau kemana
kantor camat kedepanny, ia menginginkan perubahan serta kemajuan di kantor
Camatnya, dan telah menterjemahkannya ke anggota agar semua anggota dapat
memahami dan menjalankan fungsinya masing maisng guna mencapai tujuan yang
telah ditetapkan sebuah organisasi.
Semangat juga diberikan oleh Camat kepada anggotanya setiap harinya melalui
berbagai cara, baik langsung maupun tidak langsung, ini merupakan salah satu fungsi
kepemimpinan yang telah dijalankan oleh Camat di Kecamatan Mongoli Tengah. Ini
merupakan langkah positif yang dapat ditiru oleh semua pemimpin agar kinerja
anggotanya dapat lebih maksimal kedepannyanya.
Bapak Camat Ismail juga memberikan arahan, ini sesuai dengan teori
kepemimpinan bahwa seorang pemimpin harus dapat memberikan arahan pada
anggpotanya, dan disini Bapak camat telah membagi tugasnya berdasarkan tupoksinya
masing masing. Dan tak lupa juga ia berperan sebagai pengawasan yang mengawasi
para anggotanya. Ini merupakan fusngi dari pemimpin yang amat penting.
Akibat dari pengawasan yang cukup itu, para anggota dalam organisasi kantor
camat ini dapat meningkatkan kinerjanya dan berkerja lebih baik. Ini merupakan hal
positif yang terasa efeknya karena menjalankan tugas fungsi kepemimpinan dengan
banar dan sesuai.
Dalam jurnalnya dikatakan bahwa camatnya menjalankan semua fungsinya
sebagai seorang pemimpin dalam organisasi dan telah berupaya mulai dari
merencanakan dasar tujuan, memberikan arahan, memberikan contoh, hingga
melakukan pengawasan agar Kantor camat dapat meningkatkan kinerja dan kualitas
pelayanan yang diberikan. Ini selaras dengan teori yang di pelajari. Dan faktanya
terbukti benar dilapangan. Jika seorang pemimpin dalam menjalankan tugas
kepemimpinan dengan baik maka akan tejadi peningkatan di kinerja karyawan, seperti
yang terjadi di Kantor Camat Mongoli tengah dengan Bapak Camatnya Ismail Soamole,
ST.
SOAL DAN JAWABAN BAB IV
a. Kelompok adalah suatu unit sosial yang terdiri dari beberapa orang
yang melakukan suatu hubungan antara satu sama lain, bergantung
kepada orang yang memiliki derajat tingkat penting, meskipun
hubungan peranan dan status terbatas (Wright & Zander, 1968:46).
b. Suatu kelompok adalah sejumlah orang-orang yang melakukan
interaksi secara langsung, melalui orang lain dan satu sama lain
saling bergantung melalui proses tatap muka (Homans, 1950:1).
c. Karakteristik kelompok itu antar lain terdapat dua atau lebih orang
yang saling berinteraksi dengan satu sama lain (Bonner, 1959:4).
Tim dimulai ketika dua orang bertemu dan saling berbagi, saling
mencukupi tujuan bersama yang telah disepakati bersama. Sekalipun
secara rinci tim tidak sama dengan kelompok (group), namun secara
garis besar keduanya dapat diberikan pengertian yang sama. Menurut
Hughes, Ginnett, dan Curphy, tim (group) adalah sekumpulan orang
yang terdiri dari dua orang atau lebih yang saling melakukan interaksi
sedemikian rupa sehingga seorang anggota dapat mempengaruhi dan
atau dipengaruhi oleh anggota tim yang lain.
Tim bisa saja berawal dari suatu kelompok, tetapi tidak semua
kelompok berkembang menjadi tim. Tim dibentuk untuk tujuan yang
berbeda-beda, sehingga tantangan yang dihadapi juga berbeda-beda.
Antara kelompok dan tim merupakan suatu hal yang berbeda, ada
beberapa perbedaan antara kelompok dan tim.
a. Work group atau kelompok kerja dengan tim kerja adalah kelompok
yang berinteraksi terutama berbagai informasi dan membuat
keputusan untuk membantu setiap anggota kelompok melakukan
dalam bidang tanggung jawabnya.
b. Work team atau tim kerja adalah sebuah kelompok dimana hasil
usaha individual dalam kinerja lebih besar dari jumlah masukan
individual.
Sedangkan menurut Harvard Businness Essentia 1 (2004:4), ciri
yang membedakan antara kelompok kerja dengan tim kerja dalah
dalam suatu kelompok kerja tidak terdapat interaksi anggota kelompok.
Sedangkan dalam suatu tim kerja, anggota tim dapat melakukan
interaksi satu sama lain.
Menstimulasi komunikasi
Menjernihkan komunikasi
Meringkas
Menguji consensus
Mengharmoniskan
Mendukung
Menerapkan standar
Menganalisis proses