Anda di halaman 1dari 32

MAKALAH

“Peran Kepemimpinan Dalam Pengambilan Keputusan


Dan Membangun Tim”

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kepemimpinan

Disusun Oleh :

Iqbal Amanullah 2001113548

DOSEN PEMBIMBING :

Frini Karina Andini, S.AB, M.AB

UNIVERSITAS RIAU
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat
dan berkat-NYA saya Iqbal Amanullah dapat menyelesaikan tugas makalah
Kepemimpinan tentang “Peran Kepemimpinan dalam Pengambilan Keputusan dan
Membangun Tim”.

Terimakasih saya ucapkan kepada Ibu Frini Karina, S.AB, M.AB selaku dosen
pengampu mata kuliah Kepemimpinan yang telah membantu kami mahasiswa baik
secara moral maupun materi. Terimakasih juga saya ucapkan kepada teman-teman
yang telah mendukung saya sehingga bisa menyelesaikan tugas ini. Makalah ini
disusun berdasarkan apa yang saya ketahui setelah melalui proses membaca dan
mencari informasi melalui internet.

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Kepemimpinan. Selain itu, tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menambah
wawasan pembaca mengenai peran kepemimpinan dalam pengambilan keputusan
dan membangun tim.

Dalam penulisan makalah ini saya menyadari bahwa makalah ini jauh dari
kata sempurna karena banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini baik
pada penulisan kata maupun materi. Untuk itu saya mengharapkan kritik dan juga
saran dari semua pihak yang bisa membangun kami untuk penyempurnaan makalah
ini.

Padang, 1 Oktober 2021

Iqbal Amanullah
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... ii

DAFTAR ISI ............................................................................................... iii

BAB I .......................................................................................................... 1

PENDAHULUAN ........................................................................................ 1

I. LATAR BELAKANG .......................................................................... 1

II. RUMUSAN MASALAH ..................................................................... 2

III. TUJUAN MASALAH ......................................................................... 2

PEMBAHASAN........................................................................................... 3

I. KELOMPOK VERSUS TIM ................................................................... 3

II. HAKIKAT DARI KELOMPOK ................................................................ 4

III. HAKIKAT TIM ...................................................................................... 5

IV. MODEL KEPEMIMPINAN TIM GINNETT ............................................ 5

V. KESIMPULAN MENGENAI MODEL KEPEMIMPINAN GINNETT ....... 6

VI. PERAN KEPEMIMPINAN .................................................................... 6

VII. PERAN KEPEMIMPINAN DALAM TIM ................................................ 8

VIII. PERAN KEPEMIMPINAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN ..... 8

PENUTUP ................................................................................................ 12

A. KESIMPULAN ................................................................................ 12

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG
Pemimpin sangat penting dalam sebuah organisasi, ini karena
pemimpin merupakan otak dari sebuah organisasi, pemimpin harus dapat
membuat keputusan, membuat rencana dasar, dan menentukan tujuan
organisasi. Gagal dan berhasilnya sbeuah organisasi sangat bergatung pada
pemimpin.
Kepemimpinan adalah suatu proses yang dilakukan manajer
perusahaan untuk mengarahkan dan mempengaruhi para bawahannya
dalam kegiatan yang berhubungan dengan tugas, agar para bawahannya
tersebut mau mengarahkan seluruh kemampuannya, baik sebagai pribadi
maupun sebagai anggota suatu tim, untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan perusahaan.
Seorang pimpinan perusahaan bertugas sebagai perencana,
melakukan pengorganisasian dan bahkan sebagai motivator. Seorang
pemimpin yang baik haruslah mampu mempengaruhi perilaku orang lain,
terutama para konsultan, agar konsultan tersebut dapat lebih termotivasi
dalam bekerja. Untuk itu peranan kepemimpinan mutlak dilakukan agar
segala tujuan yang ditetapkan oleh perusahaan dapat tercapai. Pengertian
kepemimpinan disini adalah suatu sikap dan perilaku yang dimiliki oleh
seseorang sehingga dapat menggerakkan orang-orang, dengan kata lain
seseorang tersebut dapat memerintah orang lain untuk dapat menjalankan
suatu tugas atau pekerjaan.
Pada umumnya antara pimpinan dengan karyawan mempunyai
latar belakang dan lingkungan hidup yang berbeda, perbedaan ini tentunya
mempunyai konsekuensi pula terhadap kebutuhannya, sehingga para
karyawan mau melibatkan diri dalam proses kerja yang mereka laksanakan.
Karyawan umumnya mempunyai motivasi untuk mendapatkan sesuatu
melalui proses kerja atau aktivitas yang dilakukannya. Jika sesuatu yang
diinginkannya terpenuhi, akan menimbulkan perasaan kecewa. Bila keadaan
ini sampai terjadi akan membawa dampak negatif baik kepada dirinya sendiri
maupun kepada perusahaan, maka dalam hal ini sangat diperlukan
kemampuan manajemen dalam mengendalikan perusahaan. Sehingga
pemimpin harus mengambil sikap dan peran untuk memberikan energi positif,
penyemangat, dan penentu dari semua kegiatan organisasi.
Berdasarkan hal-hal tersebut, maka dalam makalah ini akan
dibahas lebih lengkap lagi mengenai peran kepemimpinan dalam
pengambilan keputusan dan membangun tim.
II. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana kelompok versus tim?

2. Bagaimana hakikat dari kelompok?

3. Bagaimana hakikat dari tim?

4. Bagaimana model kepemimpinan Tim Ginnett?

5. Apa yang menjadi kesimpulan mengenai model kepemimpinan Ginnett?

6. Bagaimana peran kepemimpinan?

7. Bagaimana peran kepemimpinan dalam tim?

8. Bagaimana peran kepemimpinan dalam pengambilan keputusan?

III. TUJUAN MASALAH

1. Untuk mengetahui kelompok versus tim.

2. Untuk mengetahui hakikat dari kelompok.

3. Untuk mengetahui hakikat dari tim.

4. Untuk mengetahui model kepemimpinan Tim Ginnett.

5. Untuk mengetahui kesimpulan mengenai model kepemimpinan Ginnett.

6. Untuk mengetahui peran kepemimpinan.

7. Untuk mengetahui peran kepemimpinan dalam tim.

8. Untuk mengetahui peran kepemimpinan dalam pengambilan keputusan.


BAB II
PEMBAHASAN

I. KELOMPOK VERSUS TIM

Menurut Robbins (2006), tim adalah kelompok dimana individu


menghasilkan tingkat kinerja yang lebih besar daripada jumlah masukan
individu tersebut. Sedangkan menurut Ilyas (2006), tim kerja adalah
kumpulan individu dengan keahlian spesifik yang bekerja sama dan
berinteraksi untuk mencapai tujuan bersama.

Robbins (1996) mendefinisikan kelompok sebagai dua inividu atau


lebih, yang berinteraksi dan saling bergantung, yang saling bergabung
untuk mencapai sasaran-sasaran tertentu.

Dalam sebuah kelompok tim bisa saja berasal dari kelompok,


namun tidak semua kelompok akan berkembang menjadi tim.
Pembentukan tim ditujukan berbeda beda, sehingga tantangan yang
dihadapi juga berbeda pula, Sehingga antara kelompok dan tim
merupakan hal yang berbeda.

Sekalipun secara rinci tim tidak sama dengan kelompok (group),


namun secara garis besar keduanya dapat diberikan pengertian yang
sama. Menurut Hughes, Ginnett, dan Curphy, tim (group) adalah
sekumpulan orang yang terdiri dari dua orang atau lebih yang saling
melakukan interaksi sedemikian rupa sehingga seorang anggota dapat
mempengaruhi dan atau dipengaruhi oleh anggota tim yang lain.13 Dari
pengertian tersebut diketahui ada dua aspek yang sangat erat kaitannya
dengan studi tentang kepemimpinan, yaitu: (1) terdapat konsep hubungan
timbal balik antar anggotanya, yang dengan demikian arah komunikasi
bercorak multidimensional, dan (2) para anggota tim saling melakukan
interaksi dan saling mempengaruhi. Hughes, Ginnett, dan Curphy
menambahkan bahwa seseorang tidak hanya terbatas ikut serta dalam
satu tim, melainkan dapat mengikuti beberapa tim dalam waktu yang
bersamaan.

Sebuah tim terdiri dari dua orang atau lebih yang bekerja saling
bergantungan selama beberapa waktu untuk menyelesaikan tujuan
bersama yang berkaitan dengan beberapa tujuan yang beroritasi pada
tugas (Colquitt, Lepine, Wesson : 2011:375). Mereka menyatakan bahwa
tim adalah tipe khusus dari kelompok, di mana kelompok hanya
merupakan kumpulan dari dua orang atau lebih.

Terkadang tim dapat dipandang khsusus, ini karena;

a. Interaksi di antara anggota dalam tim berkisar sekitar ketergantungan


lebih dalam satu sama lain daripada interaksi dalam kelompok,
b. Interaksi dalam tim terjadi dengan tujuan yang berkaitan dengan tugas
spesifik dalam pikiran.

Perbedaan lain antara kelompok kerja dengan tim kerja dinyatakan


oleh Robbins dan Judge (2011:349), sebagai berikut :

1. Work group atau kelompok kerja dengan tim kerja adalah kelompok
yang berinteraksi terutama berbagai informasi dan membuat keputusan
untuk membantu setiap anggota kelompok melakukan dalam bidang
tanggung jawabnya.

2. Work team atau tim kerja adalah sebuah kelompok dimana hasil usaha
individual dalam kinerja lebih besar dari jumlah masukan individual.

II. HAKIKAT DARI KELOMPOK

Dalam hakikatnya, suatu kelompok terdiri dari 3 orang minimal,


yang satu menjadi seorang pemimpin, dan dua orang anggota yang
berinteraksi mengikuti pola yang tetap sesuai dengan norma-norma
tententu. Sebuah kelompok tergentuk karena tujuan yang sama, yang ingin
dicapai bersama.

Di bawah ini ada beberapa pengertian kelompok yang


dikemukakan oleh beberapa ahli.

a) Kelompok adalah suatu unit sosial yang terdiri dari beberapa orang
yang melakukan suatu hubungan antara satu sama lain, bergantung
kepada orang yang memiliki derajat tingkat penting, meskipun
hubungan peranan dan status terbatas (Wright & Zander, 1968:46).
b) Suatu kelompok adalah sejumlah orang-orang yang melakukan
interaksi secara langsung, melalui orang lain dan satu sama lain saling
bergantung melalui proses tatap muka (Homans, 1950:1).
c) Karakteristik kelompok itu antar lain terdapat dua atau lebih orang yang
saling berinteraksi dengan satu sama lain (Bonner, 1959:4).

keberadaan kelompok berjuan untuk terjalinnya rasa


kebersamaan dan rasa saling menerima di antara anggota kelompok.
Tujuan umum yang ingin dicapai suatu kelompok bisa merupakan faktor
pemersatu yang paling kuat dalam kelompok tersebut. Selain itu, tujuan
umum kelompok bisa memotivasi anggota kelompok dalam bertindak
untuk mencapai kesuksesan tujuan bersama.

Rasa kebersamaan merupakan hal yang penting dalam kelompok.

Prinsip organisasi tersebut adalah :


 Takdir umum, yaitu tingkat dimana individu berkumpul untuk
mendapatkan hasil yang sama.
 Persamaan, yaitu tingkat dimana individu berkumpul karena memiliki
kesamaan, baik dari segi berprilaku ataupun yang lainnya.
 Kedekatan, yaitu jarak antar individu dalam kelompok.

III. HAKIKAT TIM

Pada hakikatnya, sebuah tim dapat mulai ketika ada dua orang
bertemu dan saling berbagi, saling bejuang demi tujuan bersama yang telah
disepakati sebelumnya.Sekalipun secara rinci tim tidak sama dengan
kelompok (group), namun secara garis besar keduanya dapat diberikan
pengertian yang sama.

Menurut Hughes, Ginnett, dan Curphy, tim (group) adalah


sekumpulan orang yang terdiri dari dua orang atau lebih yang saling
melakukan interaksi sedemikian rupa sehingga seorang anggota dapat
mempengaruhi dan atau dipengaruhi oleh anggota tim yang lain. Dari
pengertian tersebut diketahui ada dua aspek yang sangat erat kaitannya
dengan studi kepemimpinan, yaitu :

a. Terdapat konsep hubungan timbal balik antar anggotanya, yang


dengan demikian arah komunikasi bercorak multidimensional, dan
b. Para anggota tim saling melakukan interaksi dan saling mempengaruhi.

Inti dari tim adalah masing-masing anggota merasa memiliki


keterikatan dengan yang lain untuk bekerja lebih baik di dalam aturan yang
jelas, di mana satu orang menjadi bagian dari yang lain. Ciri-ciri tim yang
produktif di antara nya adalah memiliki tujuan yang jelas, ada pembagian
tugas dan tanggung jawab, saling mempercayai satu dengan yang lain,
serta memiliki aturan dan disiplin kerja. Tim yang solid akan menciptkan
situasi yang kondusif bagi anggota-anggotanya.

IV. MODEL KEPEMIMPINAN TIM GINNETT


Awal mula munculnya teori kepemimpinan, Diidentifikasilah pada
saat itu para pemimpin hebat. Mulai dari kemampuan bicara, inteligensi,
hingga penambilan fisik dilihat, dan kemampuan bicara dikalangan publik
merupakan ciri khas yang harus ada dalam pemimpin. Pada waktu itu
banyak diyakini bahwa orang bertubuh tinggi lebih baik kemampuan
memimpinnya dibandingkan dengan orang yang bertubuh pendek.
Namun Ginnett mengidentifikasi kepemimpinan melalui judul TLM
(Team Leadership Model). TLM merupakan cara untuk mengidentifikasi
hal yang diperlukan tim agar menjadi efektif, lalu merujuk pada pimpinan,
baik yang dapat membantu tim memecahkan hambatan yang menghalangi
atau membantu tim mejadi lebih efekif daripada sebelumnya. Pendekatan
ini mendorong kita untuk berfikir kepemimpinan tidak sebagai fungsi dari
pemimpin dan atau sifatnya tetapi sebagai fungsi dari tim.

V. KESIMPULAN MENGENAI MODEL KEPEMIMPINAN GINNETT


Model Kepemimpinan Ginnett merupakan model yang efektif untuk
memahami sebuah tim. Dalam hal ini, kita dapat memahami secara
sederhana hubungan antara pemimpin dan anggota tim. Dan model ini
sangat berguna untuk dasar dalam pemimpin mamahami timnya.

VI. PERAN KEPEMIMPINAN

Tiap organisasi yang memerlukan kerjasama antar manusia


menyadari bahwa masalah yang utama adalah masalah kepemimpinan.
Kepada masalah ini perhatian belum cukup dicurahkan. Kita melihat
perkembangan dari kepemimpinan pra ilmiah kepada kepemimpinan yang
ilmiah.

Dalam tingkatan ilmiah kepemimpinan itu disandarkan kepada


pengalaman, intuisi dan kecakapan praktis. Kepemimpinan itu dipandang
sebagai pembawaan seseorang sebagai anugrah Tuhan. Karena itu
dicarilah orang yang mempunyai sifat-sifat istimewa yang dipandang
sebagai syarat suksesnya seorang pemimpin.

Dalam tingkatan ilmiah kepemimpinan itu dipandang sebagai suatu


fungsi, bukan sebagai kedudukan atau pembawaan pribadi seseorang.
Maka di adakanlah suatu analisa tentang unsur-unsur dan fungsi yang
dapat menjelaskan kepada kita, syarat-syarat apa yang diperlukan agar
pemimpin dapat bekerja secara efektif dalam situasi yang berbeda-beda.
Pandangan baru ini membawa perubahan besar. Cara bekerja dan sikap
seorang pemimpin dipelajari. Cara melatih pemimpin dapat diubah.

Konsepsi baru tentang kepemimpinan melahirkan peranan baru


yang harus dimainkan oleh seorang pemimpin. Titik berat beralihkan dari
pemimpin sebagai orang yang membuat rencan, berfikir dan mengambil
tanggung jawab untuk kelompok serta memberikan arah kepada orang-
orang lain, kepada anggapan, bahwa pemimpin itu pada tingkatan pertama
adalah pelatih dan koordinator bagi kelompoknya. Fungsinya yang utama
ialah membantu kelompok untuk belajar memutuskan dan bekerja secara
lebih efisien. Dalam peranannya sebagai pelatih seorang pemimpin dapat
memberikan bantuan-bantuan yang khas

1. Pemimpin membantu akan terciptanya suatu iklim sosial yang baik


Kalau ia memandang dirinya sebagai supervisor dan mulai
“merajai” anggotaanggota yang lain, maka ia akan menciptakan
suasana bersaing, bermusuhan, formil formilan, menjauhkan diri,
melontarkan kritik dan salah-menyalahkan. Sebaliknya seorang
pemimpin yang menganggap dirinya sebagai seorang yang
mengharapkan kerjasama, dengan memiliki fungsi yang khusus, dengan
sikap yang didasarkan atas penghargaan terhadap nilai integritas, akan
berhasil untuk menciptakan suasana persaudaraan, kerjasama dengan
penuh rasa kebebasan.

Sikap demikian akan menumbuhkan iklim dimana kelompok akan


mencapai kepribadian kelompok yang dewasa dan demokratis dengan
pembagian tanggung jawab yang seimbang.

2. Pemimpin membantu kelompok untuk mengorganisasikan diri

Ia bertanggung jawab dan ikut serta dalam memberikan


perangsang dan bantuan kepada kelompok dalam menetapkan dan
menjelaskan tujuannya. Ia berusaha agar para anggota bekerjasama,
baik dalam perencanaan, maupun dalam pelaksanaannya dengan
menetapkan tugas kelompok dan kewajiban tiap-tiap anggota.

3. Pemimpin membantu kelompok dalam menetapkan prosedur-prosedur


kerja

Efisiensi kerja memerlukan prosedur yang tepat. Prosedur dengan


sidang paripurna seringkali dirasakan kaku dalam iklim yang demokratis.
Karena itu pemimpin harus membantu kelompok dalam menganalisa
situasi untuk kemudian menetapkan prosedur mana yang paling praktis
dan efektif.

Dalam suatu kesempatan prosedur diskusi dengan menerima


secara aklimasi memang merupakan suatu jalan yang baik. Dalam
situasi yang lain pembagian dalam panitia-panitia adhoc mungkin
dirasakan lebih produktif. Seorang pemimpin harus dapat dipandang
sebagai “ahli prosedur”.

4. Pemimpin bertanggung jawab dalam mengambil keputusan sama


dengan kelompok

Meskipun pemimpin bebas untuk mengajukan pertanyaan dan


memberikan saran, ia hendaknya jangan membiasakan untuk
mengambil keputusan bagi orang-orang lain. Ia harus menyadari bahwa
kelompok mempunyai hak untuk berbuat salah dan bahwa kelompok
hanya akan menjadi dewasa dengan belajar memikul tanggung jawab
untuk hal-hal yang telah diputuskan.
5. Pemimpin memberi kesempatan kepada kelompok untuk belajar dari
pengalaman.

Yang perlu diperhatikan bukan saja apa yang dilakukan melainkan


juga bagaimana sesuatu hal dikerjakan oleh kelompok atau perorangan.
Pemimpin mempunyai tanggung jawab untuk melatih kelompok
menyadari proses dan isi pekerjaan yang dilakukan dan kemudian
berani menilai hasilnya secara jujr dan objektif

VII. PERAN KEPEMIMPINAN DALAM TIM

A. Membangun Visi Tim

Pada sesi sebelum ini telah dikemukakan bahwa kreativitas setiap


anggota tim diperlukan untuk dapat meraih kinerja yang lebih baik dalam
melaksanakan tugas. Namun kreativitas tim yang tidak terarah dan tidak
sesuai dengan nilai-nilai yang bersifat positif malah akan menjadi sarana
penghancuran massal dan mengeksploitasi orang lain sehingga potensi
yang ada akan menjadi sia-sia, bahkan merusak. Dengan demikian
organisasi tempat tim berada tidak membawa berkah, sebaliknya malah
menjadi ancaman bagi masyarakat.

West mengemukakan bahwa agar kreativitas tim dapat


memberikan manfaat secara optimal, tim harus mempunyai visi untuk
memberikan fokus dan pengarahan pada energi yang ada. Visi bagi tim
harus jelas, dianut bersama, dirundingkan, bisa dicapai, dan
memberikan harapan di masa depan. Visi tim hendaknya menjadi milik
para anggotanya. Jika para anggota tim tidak berbagi visi, kreativitas
individual tidak dapat disatukan sehingga tidak dapat membuahkan
hasil-hasil yang diinginkan. Seballiknya jika terdapat kebersamaan yang
kuat dalam memiliki tujuan-tujuan tim, kreativitas yang ada dapat
berfungsi sebagai daya penggerak.28

Visi tim selayaknya merupakan perpanjangan dari visi organisasi


karena organisasi pada dasarnya adalah suatu tim besar yang di
dalamnya terdiri dari banyak tim. Visi adalah cerminan dari nilai-nilai
yang dianut, minat- minat, harapan-harapan, dan kepercayaan-
kerpercayaan manusia. Karena manusia terus berkembang dan berubah
seiring dengan perjalanan waktu, maka visi juga berevolusi , berubah
mengikuti perjalanan waktu tersebut.

Dikaitkan dengan keberadaan tim audit, visi tim selayaknya


merupakan pendukung dari visi organisasi APIP tempat tim berada.
Dalam hal ini organisasi berperan sebagai suatu sistem dan tim sebagai
sub-sistem. Visi organisasi APIP mestinya dibangun atas dasar filosofi
keberadaan APIP. APIP didirikan dengan maksud untuk melindungi
kepentingan masyarakat berupa hilangnya asset miliknya dari praktik-
praktik tidak terpuji para pengelola asset tersebut. Untuk maksud
tersebut masyarakat bersedia membiayai keberadaan dan
kelangsungan operasional organisasi melalui APBN/APBD. Dengan
demikian masyarakat merupakan pelanggan utama dari organisasi APIP
dan tim merupakan pelaksana dari organisasi tersebut.

B. Membangun Partisipasi Tim

Sebagai seorang pemimpin, ketua tim perlu membangun partisipasi


tim. Partisipasi merupakan sarana untuk mereduksi resistensi terhadap
perubahan, mendorong komitmen, dan menumbuhkan kultur yang lebih
“berorientasi pada manusia”. West mengemukakan bahwa partisipasi
memadukan tiga konsep dasar, yaitu: (1) pengaruh atas pembuatan
keputusan, (2) berbagi informasi, dan (3) frekuensi interaksi.29

1. Pengaruh atas Pembuatan Keputusan

Jika para anggota tim mempunyai pengaruh atas pembuatan


keputusan, mereka akan lebih senang untuk menyumbangkan ide-ide
kreatifnya. Partisipasi tim terjadi ketika proses pembuatan keputusan
ditentukan secara kolektif sehingga pandangan, pengalaman, dan
kemampuan semua orang dalam tim akan mewarnai masa depan.

2. Berbagi Informasi

Cara paling efektif dari berbagi informasi adalah melakukan komunikasi


secara tatap muka. Pesan-pesan tertulis seperti e-mail dan atau memo
cenderung merupakan media yang miskin untuk berbagi informasi.
Dengan demikian tim harus mendorong komunikasi tatap muka
sehingga penggunaan media tertulis hanya untuk pesan-pesan yang
sederhana.

3. Frekuensi Interaksi

Frekuensi interaksi yang cukup di antara para anggota tim sangat


berperan dalam pembentukan partisipasi tim. Dengan adanya interaksi
yang cukup, tim akan terus dapat bertukar ide, bertukar informasi, dan
mampu mencari jalan keluar atas konflik atau pandangan-pandangan
yang saling bertentangan. Frekuensi interaksi yang cukup dapat
memperkaya perbendaharaan pengetahuan kolektif dan
mengembangkan kreativitas. Ketika anggota-anggota tim saling
menghindari satu sama lain, niscaya tim akan menemukan banyak
kesulitan yang memunculkan berbagai konflik.
Peranan dalam kepemimpinan ada beberapa macam, yaitu peranan
dalam tim, orientasi pada tugas, orientasi pada memelihara kelompok.

o Peranan kepemimpinan dalam tim, yaitu :

a) Memperlihatkan gaya pribadi

b) Proaktif dalam sebagian hubungan

c) Mengilhami kerja tim

d) Memberikan dukungan timbal balik

e) Membuat orang terlibat dan terikat

f) Memudahkan orang lain melihat peluang dan prestasi

g) Mencari orang yang ingin unggul dan dapat bekerja secara


konstruktif

h) Mendorong dan memudahkan anggota untuk bekerja

i) Mengakui prestasi anggota tim

j) Berusaha mempertahankan komitmen

k) Menempatkan nilai yang tinggi pada kerja tim

o Peranan kepemimpinan dalam tim menurut kepemimpinan yang


berorientasi pada tugas adalah sebagai berikut :
 Menstruktur proses

 Menstimulasi komunikasi

 Menjernihkan komunikasi

 Meringkas

 Menguji consensus

o Peranan kepemimpinan dalam tim menurut kepemimpinan yang


berorientasi pada memelihara kelompok adalah sebagai berikut :
 Penjaga gawang

 Mengharmoniskan

 Mendukung

 Menerapkan standar

 Menganalisis proses
VIII. PERAN KEPEMIMPINAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Bagi suatu organisasi, peran seorang pemimpin sangat penting artinya. Hal
ini dikarenakan seorang pemimpin adalah otak organisasi, pemimpin organisasi
selalu membuat keputusan, membuat rencana dasar dan menentukan tujuan
organisasi. Keberhasilan suatu organisasi sangat ditentukan oleh pemimpin dan
gaya kepemimpinannya dalam organisasi. Kepemimpinan adalah suatu proses yang
dilakukan manajer perusahaan untuk mengarahkan dan mempengaruhi para
bawahannya dalam kegiatan yang berhubungan dengan tugas, agar para
bawahannya tersebut mau mengarahkan seluruh kemampuannya, baik sebagai
pribadi maupun sebagai anggota suatu tim, untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan perusahaan.
Pengambilan keputusan adalah pemilihan dua alternative atau lebih.
Pengambilan keputusan perlu dilakukan karena danya perbedaan antara harapan
atau tujuan dengan hasil yang dicapai. Salah satu model pengambilan keputusan
adalah The Optimizing Model. Model tersebut merupakan model pengambilan
keputusan yang menguraikan bagaimana individu seharusnya berperilaku untuk
mencapai hasil atau keluaran yang maksimal.
Ada empat prilaku pemimpin terhadap pengambilan keputusan, yaitu sebagai
berikut.
a. Nilai. Nilai dianggap sebagai pedoman jika seorang menghadapi situasi
dimana harus dilakukan suatu pilihan.
b. Kepribadian. Aspek kepribadian meliputi sikap, kepercayaan dan kebutuhan
individu.
c. Kecendrungan mengambil resiko. Ada yang berani dalam mengambil
resiko, ada yang ditengah-tengah da nada yang penuh pertimbangan/kurang
ambil resiko.
d. Disonasi kognitif. Adanya rasa cemas pada pengambilan keputusan terhadap
akibat dari keputusan yang diambiln
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Faktor penting dalam sebuah organisasi bisa dikatakan adalah


pemimpin, sukses dan tidaknya sebuah organisasi atau perusahaan
bergantung pada tangan pemimpin.

Dalam jiwa seorang pemimpin harus memiliki dasar kemampuan


leadership yakni kemampuan untuk mengarahkan orang lain guna
mencapai suatu tujuan bersama. Seorang pemimpin haruslah terlebih
dahulu membuat tujuan dasar yang jelas dan barulah mengarahkan
anggotanya, Sehingga bisa dikatakan dalam memimpin kita harus
memperhatikan seluruh aspek dalam organisasi atau perusahaan.

Salah satu aspek kepemimpinan yang membedakan seorang


pemimpin dengan bukan pemimpin adalah kemampuan untuk
membayangkan bagaimana suatu organisasi akan dikembangkan di masa
depan dengan memerhatikan berbagai perkembangan yang akan terjadi di
lingkungan luar organisasi yang disebut visioner. Kemampuan visioner
seorang pemimpin ini akan memungkinkan organisasi mengambil
keputusan-keputusan penting saat ini yang akan memengaruhi organisasi
di masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA

Kasminto, A. M. (Tahun 2007). KEPEMIMPINAN . (S. Daissy Erdianthy, Ed.)

Badu, S. Q., & Djafri, N. (2017). Kepemimpinan Dan Perilaku Organisasi.


Gorontalo: Ideas Publishing.

Drs. Sjamsuddin, & Kasminto, Ak., M.B.A. (2007). Kepemimpinan. Jakarta: Pusat
Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan BPK.

KEPEMIMPINAN_KELOMPOKx.pdf
Jurnal Government of Archipelago
JGOA Volume I Nomor 1 Maret 2020

PERAN KEPEMIMPINAN CAMAT DALAM MENINGKATKAN


KINERJA PEGAWAI
(studi di Kantor Kecamatan Mangoli Tengah Kabupaten Kepulaun Sula)

Oleh

Abdulhalil Hi. Ibrahim1 Rasid Pora2 dan Afgani Pora3

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan di Kantor Kecamatan Mangoli Tengah Kabupaten Kepulauan


Sula dengan tema penelitian sebagai mana dijelaskan di atas, untuk mengkaji masalah dalam
penelitian ini Peneliti menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan teknik analisis data
kualitatif. Teknik ini digunakan untuk menganalsis “Peran Kepemimpinan Camat Dalam
Meningkatkan Kinerja Pegawai di Kantor Kecamatan Mangoli Tengah Kabupaten Kepulauan
Sula”.
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa: Pertama:Peranan
kepemimpinan Camat dalam meningkatkan kinerja pegawai di lingkungan kerja Kantor
Kecamatan Mangoli Tengah Kabupaten Kepulauan Sula menunjukkan indikasi cukup baik.
Hal tersebut dapat dilihat dari tindakan yang dilakukan Camat dalam melaksanakan
perannya untuk mempengaruhi bawahan, sebagai motivator, peran antar pribadi, sebagai
Informasional dan sebagai pengambilan keputusan, dapat menumbuhkan kepercayaan
dan memacu pegawai untuk meningkatkan kinerja. Meskipun dalam menjalankan
perannya sebagai pimpinan instansi kecamatan masi sedikit kurang optimal tetapi dari
tindakan yang dilakukan dapat dijadikan sebagai panutan dan keteladanan yang
mendorong motivasi pegawai untuk meningkatkan kinerja. Kedua: Faktor-faktor yang
mendukung peranan kepemimpinan Camat dalam meningkatkan kinerja pegawai adalah
dukungan staf dan sarana dan prasaran kerja sedangkan Faktor-faktor yang
menghambat peran kepemimpinan Camat dalam meningkatkan kinerja pegawai yaitu
karakteristik pegawai yang berbeda-beda, Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki
Kantor Kecamatan Mangoli Tengah masih kurang, pegawai masih belum menanamkan
rasa tanggung jawab atas pekerjaan yang dibebankan kepadanya serta sarana dan
prasarana yang ada masih kurang memadai.

1
Dosen Ilmu Pemerintahan FISIP UMMU Ternate
2
Dosen Ilmu Pemerintahan FISIP UMMU Ternate
3
Mahasiswa Ilmu Pemerintahan FISIP UMMU Ternate

25
Jurnal Government of Archipelago
JGOA Volume I Nomor 1 Maret 2020

PENDAHULUAN merumuskan bahwa kepemimpinan itu


Peranan seorang kepala atau adalah aktivitas untuk mempengaruhi
pemimpin dalam sebuah organisasi orang-orang supaya diarahkan mencapai
tentunya sangatlah penting, mengingat tujuan organisasi (Thoha, 2010:3-5).
bahwa seorang pemimpin dalam sebuah Penyelenggaraan pemerintahan
organisasi dituntut agar dapat mengelola kecamatan memerlukan adanya seorang
organisasi yang dipimpinnya untuk pemimpin yang selalu mampu untuk
kemaslahatan orang banyak. Oleh karena menggerakkan bawahannya agar dapat
itu seorang kepala/ pemimpin dalam melaksanakan tugas dan tanggung
sebuah organisasi memiliki tanggung jawab jawabnya untuk ikut serta dalam kegiatan
yang sangat besar untuk dapat pemerintahan, pembangunan dan
meningkatkan kinerja para bawahannya kemasyarakatan secara berdayaguna dan
sehinggga pada akhirnya bawahan tersebut berhasil guna.
dapat meningkatkan prestasi kerja secara Masalah kinerja pegawai ini telah
baik dan profisional agar nantinya dapat menjadi bahan telaah dari para ahli
memberikan pelayanan yang prima pada organisasi dan manajemen. Kajian tersebut
masyarakatn pada umumnya. antara lain menyebutkan bahwa faktor
Kepemimpinan juga merupakan pemimpin memegang peranan penting,
salah satu topik yang senantiasa mendapat karena pemimpin merupakan penanggung
perhatian banyak kalangan, baik akademisi jawab organisasi yang sesuai fungsinya
politisi maupun praktisi. Banyak literatur sebagai seorang koordiator, motivator,
tentang kepemimpinan memberikan mengarahkan, mempengaruhi, dan menjalin
penjelasan tentang bagaimana menjadi komunikasi dengan para bawahannya serta
pemimpin yang baik, sikap dan gaya yang menggerakkan bawahan untuk mencapai
sesuai dengan situasi kepemimpinan, serta tujuan organisasi agar dapat tercapai
syarat-syarat pemimpin yang baik. Suatu seperti yang diharapkan. Begitu pentingnya
organisasi akan berhasil atau bahkan gagal masalah kepemimpinan ini, menjadikan
sebagian besar ditentukan oleh pemimpin selalu menjadi fokus evaluasi
kepemimpinan. Suatu ungkapan mulia yang mengenai penyebab keberhasilan atau
mengatakan bahwa pemimpinlah yang kegagalan organisasi.
bertanggung jawab atas kegagalan Kepemimpinan Camat merupakan
pelaksanaan suatu pekerjaan, ini salah satu bagian dari kepemimpinan sektor
merupakan ungkapan yang mendudukan publik yang ada di tingkat pemerintahan
posisi pemimpin dalam suatu organisasi kecamatan.Kecamatan adalah wilayah kerja
pada posisi yang terpenting (Thoha, Camat sebagai perangkat Daerah
2010:1). Kabupaten dan Daerah Kota.Peran Camat
Membicarakan kepemipinan merupakan pemimpin kecamatan sebagai
memang menarik, dan dapat dimulai dari perangkat daerah kabupaten/kota, Camat
sudut mana saja ia akan diteropong. Dari berkedudukan sebagai koordinator
waktu ke waktu kepemimpinan menjadi penyelenggaraan pemerintahan di wilayah
perhatian manusia. Ada yang berpendapat kecamatan, berada di bawah dan
masalah kepemimpinan itu sama tuanya bertanggung jawab kepada Bupati/
dengan sejarah manuasia. Kepemimpinan Walikota.Tugas Camat adalah
dibutuhkan manusia, karena adanya suatu melaksanakan kewenangan pemerintahan
keterbatasan dan kelebihan-kelebihan yang dilimpahkan oleh Bupati/Walikota
tertentu pada manusia.Kepemimpinan sesuai peraturan yang berlaku.Dengan
kadangkala diartikan sebagai pelaksanaan melihat uraian tugas dan tanggung jawab
otoritas dan pembuatan keputusan.Ada juga tersebut maka camat adalah pemimpin
yang mengartikan suatu inisiatif untuk yang menjadi penentu keberhasilan
bertindak yang menghsilkan suatu pola maupun kegagalan organisasi Kecamatan
yang konsisten dalam rangka mencari jalan dalam bidang pemerintahan dan
pemecahan dari suatu persoalan pembangunan.
bersama.Lebih jauh lagi George R. Terry

26
Jurnal Government of Archipelago
JGOA Volume I Nomor 1 Maret 2020

Dengan melihat adanya tugas dan METODE PENELITIAN


tanggung jawab seorang camat yang A. Tipe dan Jenis Penelitian
demikian besar dalam menjalankan roda Penelitian ini menggunakan tipe
pemerintahan kecamatan, maka tidaklah deskriptif dengan jenis penelitian kualitatif.
salah jika camat perlu mengembangkan Metodologi kualitatif merupakan prosedur
perannya sebagai pemimpin di kantor penelitian yang menghasilkan data
camat. Terlebih dalam pencapai tujuan deskriptif berupa kata tertulis atau lisan dari
camat perlu mendayagunakan, orang-orang dan perilaku yang dapat
mengarahkan dan memotivasi pegawai diamati, Bogdan dan Taylor dalam
untuk selalu secara aktif melakukan aktifitas (Moleong, 2010:4).
yang positif kearah pencapaian tujuan B. Sumber Data
organisasi kecamatan. Dalam hal ini berarti Data diperoleh dari dua sumber
bahwa ada kaitannya antara peran utama yaitu data primer dan sekunder. Data
kepemimpinan camat dalam meningkatkan Primer adalah data yang diperoleh langsung
kinerja pegawai kantor camat. dari responden atau obyek yang diteliti,
Kecamatan Mangoli Tengah, yang menjadi sumber data primer dalam
merupakan salah satu perangkat daerah penelitian ini adalah: (1) Camat Mangoli
yang menjalankan sebagian urusan Tengah(Ismail Soamole, ST), (2) Sekretaris
pemerintahan daerah. Sebagai perangkat Camat (Alimin), dan (3) Dua orang
daerah tentu memikul tanggung jawab yang Staf/pegawai Kantor Camat Mangoli
begitu berat, hal ini tentu membutuhkan Tengah (1. Jubair, 2. Saleh). Data Sekunder
kesiapan dari seluruh pegawai yang ada di adalah data yang diperoleh melalui
kecamatan khususnya di Kantor kecamatan dokumen-dokumen tertulis, arsip maupun
Mangoli Tengah.Dari hasil pantauan peneliti yang lainnya pada instansi/kantor yang ada
terlihat bahwa camat telah menunjukan kaitannya dengan penelitian.
peranya sebagai pimpinan dalam B. Teknik Pengumpulan Data
mengkoordinasikan tugas-tugas kepada Data dan informasi dikumpulkan
seluruh pegawainya, komunikasi, informasi melalui observasi, wawancara mendalam
dan motivasi terhadap pegawai berlangsung serta penelaan dokumen yang relevan
terus menerus.Namun tidak dapat dipungkiri dengan masalah yang di teliti seperti uraian
bahwa masih terdapat kendala yang perlu dibawah.
ditangani secara serius yakni masalah 1. Observasi, yakni pengamatan secara
sumber daya manusia, rasa tanggung langsung terhadap fenomena yang
jawab selaku pegawai dan sarana terjadi di lapangan, terutama yang
prasarana pendukung. berkaitan dengan Peran Kepemimpinan
Dengan demikian, peran seorang Camat Dalam Meningkatkan Kinerja
pemimpin sangat penting dalam mengatasi Pegawai khususnya di Kantor
masalah tersebut.Camat selaku pimpinan di Kecamatan Mangoli Tengah.
tingkat kecamatan harus mampu 2. Wawancara, yakni tanya jawab antara
berkomunikasi dengan para bawahan, peneliti dengan responden. Wawancara
sehingga bawahan merasa bertanggung (interview) dapat diartikan sebagai cara
jawab atas semua pekerjaan yang yang dipergunakan untuk mendapatkan
dibebankannya.Menciptakan suasana yang informasi (data) dari responden dengan
nyaman dan kondusif bagi cara bertanya langsung secara bertatap
penyelenggaraan pemerintahan adalah muka (face to face)
tugas seorang pemimpin.Rasa puas dan 3. Dokumentasi yakni pengumpulan data
nyaman bagi seorang bawahan akan dengan cara mencatat atau mengutip
mendorong yang bersangkutan lebih giat dari dokumen atau arsip-arsip berupa
lagi dalam menjalankan tugasnya. regulasi, majalah, internet yang
diperlukan untuk melengkapi data.

27
Jurnal Government of Archipelago
JGOA Volume I Nomor 1 Maret 2020

TINJAUAN PUSTAKA peranan tanpa kedudukan atau kedudukan


A. Konsep Peran tanpa peranan.Sebagaimana halnya
Istilah peran kerap diucapkan dengan kedudukan, peranan juga
banyak orang, sering kita mendengar kata mempunyai arti. Setiap orang mempunyai
peran dikaitkan dengan posisi atau macam-macam peranan yang berasal dari
kedudukan seseorang, atau peran dikaitkan pola-pola pergaulan hidupnya Ralph Linton
dengan apa yang dimainkan oleh seorang (dalam Soerjono Soekanto, 2001 : 268).
aktor dalam suatu drama. Dari beberapa pengertian diatas
Peran adalah suatu konsep perihal dapat disimpulkan bahwa peran adalah
apa yang dapat dilakukan individu yang suatu rangkaian tugas yang dilakukan
penting bagi struktur social masyarakat, seseorang berdasarkan kedudukannya di
peranan meliputi norma-norma yang dalam masyarakat.Peran serta merupakan
dikembangkan dengan posisi atau tempat suatu bentuk perilaku nyata. Oleh karena itu
seseorang dalam masyarakat, peranan kajian mengenai faktor yang mempengaruhi
dalam arti ini merupakan rangkaian peran sama dengan faktor yang
peraturan-peraturan yang membimbing mempengaruhi perilaku. Dengan demikian
seseorang dalam kehidupan peran dipengaruhi oleh faktor pengetahuan
kemasyarakatan (Soejono Soekamto, dan sikap, pengalaman, keyakinan, sosial,
1982:238). budaya dan sarana fisik.Pengaruh atau
Dalam lingkungan kerja, peran rangsangan itu bersifat internal dan
diartikan sebagai seorang yang diberi eksternal dan diklasifikasikan menjadi faktor
(mendapatkan) suatu posisi, juga yang mempengaruhi perilaku.
diharapkan menjalankan perannya sesuai B. Konsep Kinerja
dengan apa yang diharapkan oleh Kinerja (performance) dalam arti
pekerjaan tersebut. Oleh karena itu, ada yang sederhana adalah prestasi kerja,
yang disebut dengan role Sementara itu menurut Anwar Prabu
expectation.Harapan mengenai peran Mangkunegara (2002) bahwa ”Istilah kinerja
seseorang dalam posisinya, dapat berasal dari kata job performance atau
dibedakan atas harapan dari si pemberi actual performance (prestasi kerja atau
tugas dan harapan dari orang yang prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh
menerima manfaat dari pekerjaan atau seseorang) adalah hasil kerja secara
posisi tersebut. kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
Nadler (2013:2) mengemukakan seseorang pegawai dalam melaksanakan
bahwa peran adalah serangkaian perilaku tugasnya sesuai dengan tanggung jawab
yang diharapkan pada seseorang sesuai yang diberikan kepadanya.
dengan posisi sosial yang diberikan baik Kinerja bisa dikatakan sebagai
secara formal maupun secara informal. sebuah hasil (output) dari suatu proses
Peran didasarkan pada preskripsi tertentu yang dilakukan oleh seluruh
(ketentuan) dan harapan peran yang komponen organisasi terhadap sumber-
menerangkan apa yang individu-individu sumber tertentu yang digunakan (input).
harus lakukan dalam suatu situasi tertentu Selanjutnya, kinerja juga merupakan hasil
agar dapat memenuhi harapan-harapan dari serangkaian proses kegiatan yang
mereka sendiri atau harapan orang lain dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu
menyangkut peran-peran tersebut. organisasi. Bagi suatu organisasi, kinerja
Peranan merupakan aspek dinamis merupakan hasil dari kegiatan kerjasama
kedudukan.Apabila seseorang melakukan diantara anggota atau komponen organisasi
hak dan kewajibannya sesuai dengan dalam rangka mewujudkan tujuan
kedudukannya maka dia menjalankan suatu organisasi. Sederhananya, kinerja
peranan.Pembedaan kedudukan dan merupakan produk dari kegiatan
peranan adalah untuk kepentingan ilmu administrasi, yaitu kegiatan kerjasama
pengetahuan. Keduanya tak dapat dipisah- untuk mencapai tujuan yang
pisahkan, karena yang satu tergantung pengelolaannya biasa disebut sebagai
pada yang lain dan sebaliknya. Tak ada manajemen.

28
Jurnal Government of Archipelago
JGOA Volume I Nomor 1 Maret 2020

Marihot Tua Efendi (2002:120), akan keberadaan organisasi, seorang


Kinerja pada dasarnya adalah apa yang pemimpin bertanggung jawab untuk
dilakukan atau tidak dilakukan karyawan memotivasi dan memberikan arahan
sehingga mereka mempengaruhi beberapa kepada bawahan, dan seorang
banyak mereka memberikan kontribusi pemimpin mempunyai peran sebagai
kepada instansi atau organisasi termasuk penghubung.
kualitas pelayanan yang disajikan. Simpulan 2. Peran yang bersifat informasional.
dari pengertian kinerja tidak bermaksud Peran yang bersifat informasional
menilai karateristik individu tetapi mengacu mengandung arti bahwa seorang
pada serangkaian hasil kerja yang dicapai pemimpin dalam organisasi
selama periode waktu tertentu. Kinerja mempunyai peran sebagai pemberi,
suatu jabatan keseluruhan dengan jumlah penerima dan penganalisa
rata-rata dari fungsi kinerja atau kegiatan informasi.Informasi merupakan
yang dilakukan. jantung kualitas perusahaan atau
Kinerja juga merupakan gambaran organisasi.Penyampaian atau
mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan penyebaran informasi harus dirancang
suatu kegiatan/program/kebijakan dalam sedemikian rupa sehingga informasi
mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi benar-benar sampai kepada
organisasi yang tertuang dalam rencana komunikan yang dituju dan
strategis suatu organisasi.Istilah kinerja memberikan manfaat yang
sering digunakan untuk menyebut prestasi diharapkan.
atau tingkat keberhasilan individu maupun 3. Peran pengambilan keputusan
kelompok individu (Mohamad Mahsum, Peran pemimpin dalam pengambilan
2012:25). keputusan mempunyai arti bahwa
Selanjutnya Simamora (2004:339) pemimpin mempunyai peran sebagai
lebih tegas menyebutkan bahwa: “Kinerja penentu kebijakan yang akan diambil
(performance) mengacu kepada kadar berupa strategi-strategi bisnis yang
pencapaian tugas-tugas yang membentuk mampu untuk mengembangkan
sebuah pekerjaan seseorang. Kinerja inovasi, mengambil peluang atau
merefleksikan seberapa baik karyawan kesempatan dan bernegosiasi dan
memenuhi persyaratan sebuah menjalankan usaha dengan konsisten.
pekerjaan.Kinerja sering disalahtafsirkan 4. Peran Pengawasan
sebagai upaya (effort) yang mencerminkan Pengawasan merupakan salah satu
energi yang dikeluarkan, kinerja diukur dari fungsi dalam manajemen suatu
segi hasil.” organisasi. Dimana memiliki arti suatu
Dari pengertian di atas, disimpulkan proses mengawasi dan mengevaluasi
bahwa kinerja adalah penampilan yang suatu kegiatan. Suatu Pengawasan
melakukan, menggambarkan dan dikatakan penting karena tanpa
menghasilkan sesuatu hal, baik yang adanya pengawasan yang baik
bersifat fisik dan non fisik yang sesuai tentunya akan menghasilkan tujuan
dengan petunjuk, fungsi dan tugasnya yang yang kurang memuaskan, baik bagi
didasari oleh pengetahuan, sikap, organisasinya itu sendiri maupun bagi
keterampilan, dan motivasi. para pekerjanya.
C. Konsep Peran Kepemimpinan HASIL PENELITIAN
Siagian (2001:66) mengemukakan A. Peran Kepemimpinan Camat Dalam
bahwa peran pemimpin atau kepemimpinan Meningkatkan Kinerja Pegawai
dalam organisasi atau perusahaan ada 4 Sebuah organisasi apapun
(empat) bentuk yaitu: bentuknya sangat diperlukan seorang
1. Peran yang bersifat interpersonal. pemimpin yang mempunyai tugas untuk
Peran yang bersifat interpersonal dapat mengendalikan dan mengontorol
dalam organisasi adalah bahwa serta dapat pula mengevaluasi kegiatan
seorang pemimpin dalam perusahaan organisasi sehingga tujuan yang dicita-
atau organisasi merupakan simbol citakan benar-benar terwujud dan

29
Jurnal Government of Archipelago
JGOA Volume I Nomor 1 Maret 2020

terealisasi sesuai dengan yang Berdasarkan hasil wawancara


diharapkan.Berhasilnya sebuah organisasi diatas maka dapat disimpulkan bahwa,
dalam melaksanakan kegiatan sangat sebagai pemimpin/ Camat diwilayah
ditentukan oleh seorang pemimpin karena Kecamatan Mangoli Tengah, Camat sudah
pemimpin merupakan sala satu kunci utama berperan aktif dalam meningkatkan kinerja
dan bertanggung jawab dalam pegawainya dalam bentuk kedisiplinan serta
mensukseskan seluruh rangkaian kegiatan menyelenggarakan roda pemerintahan
organisasi. sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya
Maka dalam rangka untuk (topoksi) dan selalu memberikan semangat
meningkatkan kinerja pegawai di Kantor dan petunjuk kepada para pegawainya
Camat Kecamatan Mangoli Tengah sehingga mereka dapat melakukan tugas
Kabupaten Kepulauan Sula, tentunya pelayanan dengan sebaik-bainya kepada
sangat membutuhkan peran Camat sebagai seluruh masyarakat yang ada diwilayah
pempinan agar dapat memantau, Kecamatan Mangoli Tengah.
mengontrol dan memotifasi serta dapat pula Senada dengan wawancara diatas,
mengevaluasi pegawainya dalam berikut ini dapat juga dilihat petikan
menyelenggarakan pemerintahan di instansi wawancara penulis dengan Alimin, selaku
yang dipimpinya.Hal ini penting di lakukan Sekretaris di Kantor Kecamatan Mangoli
agar nantinya pegawai merasa di kontrol Tengah, beliau berpendapat bahwa:
oleh pimpinannnya sehingga pada akhirnya “Sejauh ini saya selaku sekretaris
mereka dapat meningkatkan kinerjanya melihat bahwa, Peran
dalam memberikan pelayanan kepada Kepemimpinan Camat sudah sangat
masyarakat. maksimal dalam menggenjot kinerja
Berdasarkan uraian diatas, maka kami, karena beliau selalu disiplin
dibawah ini dapat dilihat petikan wawancara dalam menjalankan tugasnya serta
penulis dengan Ismail Soamole, STselaku beliau selalu memberikan motivasi,
Camat di Kecamatan Mangoli Tengah arahan, bimbingan bahkan beliau
sebagaimana petikan wawancaranya selalu mengevaluasi setiap kinerja
dibawah ini: pegawai yang ada di Kantor
”Selaku pimpinan di Kecamatan Kecamatan Mangoli Tengah sesuai
Mangoli Tengah, saya selalu disiplin dengan tugas pokok dan fungsi
dan konsisten dalam menjalankan kerjanya yang telah diberikan, dan
tugas dan tanggung jawab saya satu hal yang beliau selalu tekankan
sebagai seorang camat dalam upaya adalah kami harus bekerja dengan
menyelenggarakan roda tekun, sabar, ikhalas profisonal
pemerintahan di kecamatan Mangoli sesuai dengan aturan yang berlaku
Tengahuntuk sebuah perubahan dalam memberikan palayanan yang
serta kemajuan dalam wilayah prima kepada masyarajkat”,
Kecamatan Mangoli Tengah serta (Wawancara Hari Kamis Tanggal 14
selalu memberikan semangat Februari 2019 di Kantor Kecamatan
kepada bawahan saya agar dapat Mangoli Tengah).
agar bekerja sesuai dengan Berdasarkan hasil wawancara
topoksinya masing-masing serta diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
selalu memberikan petunjuk kepada peran camat dalam mengenjot kinerja
para pegawai camat hingga mereka pegawainya sudah sangat maksimal, hal ini
dapat melakukan tugas pelayanan dapat dilihat dari kedisiplinannya dalam
dengan sebaik-baiknya kepada menjalankan tugas, memberikan motovasi,
seluruh masyarakat yang arahan, bimbingan kepada seluruh
membutuhkan pelayanan diwilayah bawahannya dan selalu mengevaluasi
Kecamatan Mangoli Tengah”, setiap kerja pegawai dibidangnya masing-
(Wawancara Hari Kamis Tanggal 14 masing sesuai dengan tugas pokok dan
Februari 2019 di Kantor Kecamatan fungsinya (topoksi).
Magoli Tengah).

30
Jurnal Government of Archipelago
JGOA Volume I Nomor 1 Maret 2020

Hal yang hampir sama juga yang meringankan staf. Dalam


disampaikan oleh Jubair Umacina selaku melaksanakan tugasnya pak Camat
Bendahara beliau berpendapat baha: sangat baik namun selau disiplin,
“Peran kepemimpinan Camat dalam profisional dan bertanggung jawab.
meningkatkan kinerja bawahannya Beliau juga sangat komitmen dalam
di Kantor Kecamatan Mangoli hal meningkatkan kinerja pegawai
Tengah sudah maksimal karena pak dengan selalu melaksanakan
Camat selalu berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan pelatihan untuk
memberikan arahan, petunjuk yang dapat memberikan pembinaan,
terbaik dalam setiap pekerjaan yang meningkatkan pemahaman/
di laksanakan oleh bawahan. Sehari- pengetahuan pada pegawai terkait
hari juga pak Camat selalu dengan tugas pokok dan fungsinya
mengontorol kepada bidang-bidang dimasing-masing bidang”,
tertentu yang menyangkut dengan (Wawancara Hari Senin Tanggal 18
tugas yang diberikan sesuai dengan Februari 2019 di Kantor Kecamatan
tugas pokok dan fungsinya Mangoli Tengah).
(Topoksi), kami sebagai Dari hasil wawancara di atas, maka
bawahannya yang berada di bidang- dapat disimpulkan bahwa Kepala Wilayah
bidang terutama saya di bendahara Kecamatan Mangoli Tengah adalah
selalu siap melaksanakan tugas dan seorang pemimpin yang pekerja keras,
tanggung jawab di bidang keuangan tegas dalam melaksanakan tugasnya,
sesuai dengan tugas pokok dan namun juga sangat baik, disiplin, profisional,
fungsi kami dan selalu bekerja dan bertanggung jawab di satu sisi
sesuai dengan aturan yang berlaku sedangkan di sisi yang lain selalu komitmen
disatu sisi dan disisi yang lain pak dalam rangka meningkatkan kinerja
Camat juga sangat disiplin dengan pegawainya dengn selalu melaksanakan
waktu kerja”, (Wawancaran Hari kegiatan-kegiatan berupa pelatihan agar
Senin Tanggal 18 Februari 2019 di dapat memberika pembinaan,
Kantor Kecamatan Mangoli Tengah). meningkatkan pemahaman/ pengetahuan
Dari hasil wawancara diatas maka terhadap pegawai di Kantor Kecamatan
dapat disimpulkan bahwa peran Camat Mangoli Tengah terkait dengan tugas pokok
dalam meningkatkan kinerja pegawainya dan fungsinya dimasing-masing bidang.
sudah tergolong maksimal, karena Camat Senada dengan hasil wawancara di
selalu memberikan arahan-arahan kepada atas, berikut ini juga dapat dilihat petikan
bawahannya dalam melaksanakan wawancara penulis dengan Ilyas
pekerjaan, mengontoral setiap bidang- Umasangadji selakuStaf di Kantor
bidang yang melaksanakan tugas yang Kecamatan Magoli Tengah yang
diberikan sesuai dengan tugas pokok dan mengatakan bahwa:
fungsinya masing-masing disatu sisi “Pak Camat selalu berperan aktif
sedangkan disisi yang lain Camat juga dalam setiap aktivitas
sangat komitmen serta disiplin dengan penyelenggaraan pemerintahan di
waktu kerja. Kantor Kecamatan Mangoli Tengah,
Hal senada juga disampaikan oleh beliau itu sangat disiplin selalu
Saleh Sapsuhaselaku Staf di Kantor mengontrol kerja-kerja pegawai, dan
Kecamatan Mangoli Tengahyang selalu memberika motivasi agar
mengatakan bahwa: pegawai selalu bekerja secara
”Pak Camat termasuk orang yang profisional, beliau juga selalu
bekerja dan benar-benar tegas serta mengirim pegawai dalam kegiatan-
menyelesaikan segala pekerjaan kegiatan pelatihan yang
dengan cepat dan tepat pada dilaksanakan di Kabupaten dan
waktunya, pak Camat juga selalu melaksanakan kegiatan-kegiatan
memperhatikan bawahan, dan pelatihan untuk dapat meningkat
biasanya memberikan kebijakan perestasi kerja pegawai, hal ini

31
Jurnal Government of Archipelago
JGOA Volume I Nomor 1 Maret 2020

dilakukan agar pegawai selalu organisasi untuk mewujudkan visi


memberikan pelayanan kepada dan misinya. Oleh sebab itu,
masyarakat dengan baik“, efektifitas seorang pemimpin
(Wawancara Hari Jumat Tanggal 15 didalam menggunakan pengaruh-
Februari 2019 di Kantor Kecamatan pengaruhnya sangat menentukan
Magoli Tengah). bagaimana pemimpin tersebut
Dari hasil wawancara diatas maka dapat memainkan perannya
dapat disimpulkan bahwa, Kepala dengan baik. Untuk itu, pemimpin
Kepamatan Mangoli Tengah selalu selalu harus diasah dan
berperan aktif dalam setiap aktivitas dikembangkan, sehingga dapat
penyelenggaraan pemerintahan di kantor menyesuaikan diri dengan situasi-
Kecamatan Mangoli Tengah dengan selalu situasi yang dihadapinya. Baik
disiplin, mengontrol kinerja para situasi itu berasal dari anak buah,
pegawainya, memberikan motivasi, atasan ataupun organisasi di mana
melaksanakan pelatihan-pelatihan serta ia berada ”, (Wawancara Hari Kamis
mengirim pegawai dalam mengikuti Tanggal 14 Februari 2019 di Kantor
pelatihan-pelatihan di Kabupaten dalam Kecamatan Mangoli Tengah).
rangka meningkatkan perestasi kerrja Dari hasil wawancara diatas maka
pegawai. dapat dilihat bahwa pentingnya seorang
B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi pemimpin pada saat melaksanakan
Pimpinan Dalam Meningkatkan kepemimpinannya dapat memberdayakan
Kinerja Pegawai di Kantor Kecamatan dirinya sendiri sebelum memberdayakan
Mangoli Tengah orang lain. Dalam ranah kepemimpinan
Pada sebuah organisasi ada tiga hal yang harus dikembangkan oleh
pemerintahan, kesuksesan atau seorang pemimpin yakni seorang pemimpin
kegagalan dalam pelaksanaan tugas dan harus mampu memimpin diri sendiri
penyelenggaraan pemerintahan, (managing self), memimpin orang
dipengaruhi oleh kepemimpinan, melalui (managing people), dan memimpin tugas
kepemimpinan dan didukung oleh dan akuntabel serta mendapat partisipasi
kapasitas organisasi pemerintahan yang dari masyarakat dalam penyelenggaraan
memadai, maka penyelenggaraan tata pemerintahannya Sesuai dengan amanat
pemerintahan yang baik (Good undang-undang No. 23 Tahun 2014
Governance) akan terwujud, sebaliknya tentang Pemerintahan Daerah, bahwa
kelemahan kepemimpinan merupakan dalam penyelenggaraan otonomi daerah
salah satu sebab keruntuhan kinerja dipandang perlu untuk menekankan pada
birokrasi di Indonesia, (Istianto, 2009). prinsip-prinsip pemerintahan yang baik
Dari gambaran di atas maka (Good Governance) dan pemerintahan
dibawah ini dapat dilihat pitikan wawancara yang bersih (Clean Governance) dalam
penulis dengan Ismail Soamole, ST selaku mewujudkan pembangunan daerah yang
Camat Kecamatan Mangoli Tengah desentralistik dan demokratis.
sebagaimna petikan wawancaranya Dari paparan diatas maka berikut ini
dibawah ini: juga dapat dilihat pitikan wawancara penulis
“Kemajuan dan kemunduran suatu dengan Alimin selaku Sekretaris di Kantor
organisasi tergantung dari kualitas Kecamatan Mangoli Tengah, beliau
kepemimpinan seorang pemimpin. berpendapat bahwa:
Dilihat dari sudut pandang apapun “Sumber daya aparatur dan fasilitas-
juga pemimpin selalu ditempatkan fasilitas penunjang yang lain seperti
pada satu titik yang sangat computer/leptop menjadi faktor yang
penting. Peran seorang pemimpin turut serta mempengaruhi pimpinan
dalam satu organisasi atau dalam upaya meningkatkkan kinerja
kelompok, sangatlah vital. Karena pegawainya disatu sisi sedangkan
dalam perannya tersebut, seorang disisi yang lain Faktor-faktor yang
pemimpin akan membantu dapat mempengaruhi untuk

32
Jurnal Government of Archipelago
JGOA Volume I Nomor 1 Maret 2020

menigkatkan kinerja pegawai berupa yang dimiliki Kantor Kecamatan


motifasi yang dapat dilakukan Mangoli Tengah masih kurang,
dengan berbagai macam cara pegawai masih belum menanamkan
pendekatan pengertian, soal rasa tanggung jawab atas pekerjaan
kesejaterahan para pegawai yang, yang dibebankan kepadanya serta
disiplin yang telah dilakukan melalui sarana dan prasarana yang ada masih
tugas yang diberikan maupun kurang memadai.
motifasi lain yang sifatnya melalui SARAN
pelayanan yang telah dibuat oleh 1. Dalam rangka meningkatkan kualitas
pemimpinnya”, (Wawancara Hari Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada,
Kamis Tanggal 14 Februari 2019 di maka Camat dapat megirimkan pegawai
Kantor Kecamatan Mangoli Tengah). untuk mengikuti pelatihan, diklat dan
Dari hasil wawancara diatas maka kursus kepada pegawai guna menambah
dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang pengetahuan pegawai.
dapat mempengaruhi seorang pemimpin 2. Dalam menghadapi karakteristik
dalam upaya untuk dapat meningkatkan pegawai yang berbeda-beda sebaiknya
kinerja pegawainya juga tergantung pada Camat bersikap arif dan bijaksana
seberapa besar sumberdaya aparatur dan sehingga apabila ada masalah dengan
dan fasiliatas-fasilitas pendukung lainnya pegawainya Camat dapat menyikapi hal
yang harus dimiliki oleh instansi atau tersebut dengan bijaksana.
sebuah organisasi yang dipimpin.
KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA
1. Peranan kepemimpinan Camat dalam Mahsun Mohamad, Pengukuran Kinerja
meningkatkan kinerja pegawai di Sektor Publik, Penerbit BPFE
lingkungan kerja Kantor Kecamatan Yogyakarta.
Mangoli Tengah Kabupaten Kepulauan Moleong, Lexi J, Metodologi Penelitian
Sula menunjukkan indikasi cukup baik. Kualitatif,: PT Remaja Rosdakarya,
Hal tersebut dapat dilihat dari tindakan 2010. Bandung
yang dilakukan Camat dalam Mangkunegara, Anwar Prabu .
melaksanakan perannya untuk 2002. Manajemen Sumber Daya
mempengaruhi bawahan, sebagai Manusia. Remaja Rosdakarya.
motivator, peran antar pribadi, sebagai Bandung
Informasional dan sebagai Nadler. 2013. Dinamika Kepemimpinan.
pengambilan keputusan, dapat (Tinjauan Analitis Masalah
menumbuhkan kepercayaan dan Kepemimpinan): Pabelan Jakarta
memacu pegawai untuk meningkatkan Siagian Sondang, 2001, Teori dan Praktek
kinerja. Meskipun dalam menjalankan Kepemimpinan. Penerbit Rineka
perannya sebagai pimpinan instansi Cipta Jakarta
kecamatan masi sedikit kurang optimal Simamora, Henry. 2004 Manajemen
tetapi dari tindakan yang dilakukan Sumber Daya Manusia.: YKPN
dapat dijadikan sebagai panutan dan Yogyakarta
keteladanan yang mendorong motivasi Soekanto, Soerjono, 1982. Sosiologi Suatu
pegawai untuk meningkatkan kinerja. Pengantar, Raja Grafindo Persada,
2. Faktor-faktor yang mendukung Jakarta
peranan kepemimpinan Camat dalam ________________2001 :Pengantar
meningkatkan kinerja pegawai adalah Sosiologi. Penerbit PT.
dukungan staf dan sarana dan RajaGrafindo Persada, Jakarta
prasaran kerja sedangkan Faktor-faktor Thoha Miftah, 2010. Kepemimpinan Dalam
yang menghambat peran Manajemen. Penerbit PT
kepemimpinan Camat dalam RajaGrafindo Persada Jakarta
meningkatkan kinerja pegawai yaitu
karakteristik pegawai yang berbeda-
beda, Sumber Daya Manusia (SDM)

33
ANALISIS PENDAPAT

Peran kepemimpinan diartikan sebagai seperangkat perilaku yang diharapkan


dilakukan oleh seseorang sesuai dengan kedudukannya sebagai pemimpin. Peran
pemimpin sangat besar dalam pengambilan keputusan dan mengambil tanggung jawab
terhadap hasilnya. Seseorang pemimpin dituntut untuk memiliki keterampilan yaitu,
keterampilan teknis meliputi ketrampilan dalam menerapkan pengetahuan dan keahlian
yang dimiliki, ketrampilan manusiawi meliputi kemampuan kerjasama, memahami dan
memotivasi orang lain dan ketrampilan konseptual barkaitan dengan kemampuan
pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan terjadi sebagai reaksi terhadap
masalah yang terjadi dalam organisasi. Keputusan harus dibuat oleh pemimpin agar
anggota dapat melaksanakan berbagai kegiatan dalam rangka mewujudkan dan
mengembalikan eksistensi organisasi.

Pemimpin harus mampu mengambil keputusan dalam berbagai situasi, dengan


memilih alternatis terbaik diantara sejumlah alternative keputusan yang dihadapinya.
Alternatif harus dipilih yang resiko negatif nya paling kecil agar tidak merugikan
organisasi. Pemimpin harus mampu menjelaskan alasan - alasan memilih salah satu
alternative keputusan dengan cara yang paling mudah dipahami agar mendapat
dukungan dalam pelaksanaannya. Pada dasarnya pengambilan keputusan adalah
merupakan tahap- tahap yang harus digunakan untuk membuat keputusan.
Pengambilan keputusan merupakan pusat dari kegiatan organisasi juga merupakan
kunci kepemimpinan atau inti dari kepemimpinan.

Pemimpin yang baik adalah ia yang dapat memberikan contoh pada


karyawannya atau anggotanya secara langsung melalui tindakan nyata. Berdasarkan
jurnal diatas dapat dikatakan bahwa bapak camat Soamole, ST selaku camat di
Kecamatan Mongoli Tengah telah memberikan upaya yang baik guna meningkatkan
kinerja anggotanya. Hal ini dapat dilihat dari berbagai aspek dan fungsi yang telah
dijalankan oleh Bapak camat Mongoli Tengah.
Pemimpin merupakan sosok yang amat penting dalam berlangsungkan
organisasi atau perusahaan, sukses atau tidaknya sebuah perusahaan tergantung
sekali dari seorang pemimpinnya, maka sangat wajib sekali memperhatikan pemimpin.
Dan pemimpin harus juga dapat menjalankan segala fungsinya. Bapak camat sangatlah
memiliki peranan penting dalam kantor camat, sukses tidaknya anggotanya dalam
melayani masyarakat itu tergantung dari pemimpinnya itu sendiri, dan kapala camat ini
harus menjalanka fungsinya sebagai pemimpin guna menghasilkan organisasi atau
perusahaan yang lebih baik.

Salah satu fungsi pemimpin yakni merumuskan dasar tujuan yang ingin dicapai,
disini Bapak Cmat Ismail dalam jurnalnya telah memberikan peta konsep mau kemana
kantor camat kedepanny, ia menginginkan perubahan serta kemajuan di kantor
Camatnya, dan telah menterjemahkannya ke anggota agar semua anggota dapat
memahami dan menjalankan fungsinya masing maisng guna mencapai tujuan yang
telah ditetapkan sebuah organisasi.

Semangat juga diberikan oleh Camat kepada anggotanya setiap harinya melalui
berbagai cara, baik langsung maupun tidak langsung, ini merupakan salah satu fungsi
kepemimpinan yang telah dijalankan oleh Camat di Kecamatan Mongoli Tengah. Ini
merupakan langkah positif yang dapat ditiru oleh semua pemimpin agar kinerja
anggotanya dapat lebih maksimal kedepannyanya.
Bapak Camat Ismail juga memberikan arahan, ini sesuai dengan teori
kepemimpinan bahwa seorang pemimpin harus dapat memberikan arahan pada
anggpotanya, dan disini Bapak camat telah membagi tugasnya berdasarkan tupoksinya
masing masing. Dan tak lupa juga ia berperan sebagai pengawasan yang mengawasi
para anggotanya. Ini merupakan fusngi dari pemimpin yang amat penting.

Akibat dari pengawasan yang cukup itu, para anggota dalam organisasi kantor
camat ini dapat meningkatkan kinerjanya dan berkerja lebih baik. Ini merupakan hal
positif yang terasa efeknya karena menjalankan tugas fungsi kepemimpinan dengan
banar dan sesuai.
Dalam jurnalnya dikatakan bahwa camatnya menjalankan semua fungsinya
sebagai seorang pemimpin dalam organisasi dan telah berupaya mulai dari
merencanakan dasar tujuan, memberikan arahan, memberikan contoh, hingga
melakukan pengawasan agar Kantor camat dapat meningkatkan kinerja dan kualitas
pelayanan yang diberikan. Ini selaras dengan teori yang di pelajari. Dan faktanya
terbukti benar dilapangan. Jika seorang pemimpin dalam menjalankan tugas
kepemimpinan dengan baik maka akan tejadi peningkatan di kinerja karyawan, seperti
yang terjadi di Kantor Camat Mongoli tengah dengan Bapak Camatnya Ismail Soamole,
ST.
SOAL DAN JAWABAN BAB IV

1. Jelaskan Hakikat Kelompok dan Tim !


Hakikatnya adalah kelompok memiliki seorang pemimpin dan
minimal dua orang anggota yang berinteraksi mengikuti pola yang tetap
sesuai dengan norma- norma tertentu. Suatu kelompok biasanya
dibentuk karena adanya tujuan-tujuan tertentu yang ingin dicapai. Di
bawah ini ada beberapa pengertian kelompok yang dikemukakan oleh
beberapa ahli.

a. Kelompok adalah suatu unit sosial yang terdiri dari beberapa orang
yang melakukan suatu hubungan antara satu sama lain, bergantung
kepada orang yang memiliki derajat tingkat penting, meskipun
hubungan peranan dan status terbatas (Wright & Zander, 1968:46).
b. Suatu kelompok adalah sejumlah orang-orang yang melakukan
interaksi secara langsung, melalui orang lain dan satu sama lain
saling bergantung melalui proses tatap muka (Homans, 1950:1).
c. Karakteristik kelompok itu antar lain terdapat dua atau lebih orang
yang saling berinteraksi dengan satu sama lain (Bonner, 1959:4).
Tim dimulai ketika dua orang bertemu dan saling berbagi, saling
mencukupi tujuan bersama yang telah disepakati bersama. Sekalipun
secara rinci tim tidak sama dengan kelompok (group), namun secara
garis besar keduanya dapat diberikan pengertian yang sama. Menurut
Hughes, Ginnett, dan Curphy, tim (group) adalah sekumpulan orang
yang terdiri dari dua orang atau lebih yang saling melakukan interaksi
sedemikian rupa sehingga seorang anggota dapat mempengaruhi dan
atau dipengaruhi oleh anggota tim yang lain.

2. Jelaskan perbedaan Kelompok dan Tim !

Robbins (1996) mendefinisikan kelompok sebagai dua inividu atau


lebih, yang berinteraksi dan saling bergantung, yang saling bergabung
untuk mencapai sasaran-sasaran tertentu.

Menurut Robbins (2006), tim adalah kelompok dimana individu


menghasilkan tingkat kinerja yang lebih besar daripada jumlah masukan
individu tersebut. Sedangkan menurut Ilyas (2006), tim kerja adalah
kumpulan individu dengan keahlian spesifik yang bekerja sama dan
berinteraksi untuk mencapai tujuan bersama.

Tim bisa saja berawal dari suatu kelompok, tetapi tidak semua
kelompok berkembang menjadi tim. Tim dibentuk untuk tujuan yang
berbeda-beda, sehingga tantangan yang dihadapi juga berbeda-beda.
Antara kelompok dan tim merupakan suatu hal yang berbeda, ada
beberapa perbedaan antara kelompok dan tim.

Perbedaan lain antara kelompok kerja dengan tim kerja dinyatakan


oleh Robbins dan Judge (2011:349), sebagai berikut :

a. Work group atau kelompok kerja dengan tim kerja adalah kelompok
yang berinteraksi terutama berbagai informasi dan membuat
keputusan untuk membantu setiap anggota kelompok melakukan
dalam bidang tanggung jawabnya.
b. Work team atau tim kerja adalah sebuah kelompok dimana hasil
usaha individual dalam kinerja lebih besar dari jumlah masukan
individual.
Sedangkan menurut Harvard Businness Essentia 1 (2004:4), ciri
yang membedakan antara kelompok kerja dengan tim kerja dalah
dalam suatu kelompok kerja tidak terdapat interaksi anggota kelompok.
Sedangkan dalam suatu tim kerja, anggota tim dapat melakukan
interaksi satu sama lain.

3. Bagaimana seorang pemimpin yang efektif dalam mengelola tim ?


Jelaskan.

Pemimpin yang efektif menghabiskan cukup banyak waktu untuk


menilai keterampilan teknis yang dimiliki anggota tim. Setelah
memanfaatkan persediaan sumber daya dan keterampilan yang dimiliki,
pemimpin yang baik akan berusaha mengamankan sumber daya dan
perlengkapan yang dibutuhkan untuk menjadi tim yang efekrif. Selain itu,
pemimpin dari kelompok yang efektif akan menghabiskan sejumlah
besar waktu untuk merencanakan dan mendayagunakan sumber yang
ada secara optimal, untuk memiliki anggota baru dengan keterampilan
teknis yang dibutuhkan atau untuk meningkatkan keterampilan teknis
anggota yang ada.

4. Jelaskan peran kepemimpinan didalam tim !

Peranan dalam kepemimpinan ada beberapa macam, yaitu


peranan dalam tim, orientasi pada tugas, orientasi pada memelihara
kelompok.

- Peranan kepemimpinan dalam tim, yaitu :

 Memperlihatkan gaya pribadi

 Proaktif dalam sebagian hubungan

 Mengilhami kerja tim


 Memberikan dukungan timbal balik

 Membuat orang terlibat dan terikat

 Memudahkan orang lain melihat peluang dan prestasi

 Mencari orang yang ingin unggul dan dapat bekerja secara


konstruktif

 Mendorong dan memudahkan anggota untuk bekerja

 Mengakui prestasi anggota tim

 Berusaha mempertahankan komitmen

 Menempatkan nilai yang tinggi pada kerja tim

- Peranan kepemimpinan dalam tim menurut kepemimpinan yang


berorientasi pada tugas adalah sebagai berikut :
 Menstruktur proses

 Menstimulasi komunikasi

 Menjernihkan komunikasi

 Meringkas

 Menguji consensus

- Peranan kepemimpinan dalam tim menurut kepemimpinan yang


berorientasi pada memelihara kelompok adalah sebagai berikut :
 Penjaga gawang

 Mengharmoniskan

 Mendukung

 Menerapkan standar

 Menganalisis proses

5. Bagaimana peran pemimpin dalam pengambilan keputusan didalam


organisasi ? Jelaskan.

Pemimpin memiliki berbagai peran didalam organisasi yaitu dalam


pengambilan keputusan, mengelola konflik menjadi semakin signifikan,
karena pada masa depannya pemimpin dihargai bukan dari
kedudukannya saja, melainkan dari peran yang dimainkannya. Fokus
pengembalian keputusan adalah pada kemampuan menganalisis
situasi dengan memperoleh informasi seakurat mungkin sehingga
permasalahan dapat dituntaskan. Pengambilan keputusan dalam
tinjauan perilaku, mencerminkan karakter bagi seorang pemimpin. Oleh
karena itu, untuk mengetahui apakah keputusan yang diambil baik atau
buruk tidak hanya dinilai setelah konsekuensinya terjadi, melainkan
berbagai pertimbangan dalam prosesnya.

Anda mungkin juga menyukai