Disusun oleh:
Kelompok 6
Rudianto 0102183145
SEMESTER VII-D
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadiat Allah SWT yang senantiasa memberikan beribu-ribu nikmat
dan salah satunya yaitu nikmat sehat, sehingga kami dapat mengerjakan tugas ini dengan tepat
waktu. Dan tak lupa shalawat berangkaikan salam senantiasa tercurah kepada junjungan kita
Nabi Muhammad Saw yang mana hanya syafa’at beliaulah yang kita harapkan diakhir kelak.
Akhir kata, Kami ucapkan mohon maaf jika dalam penulisan makalah ini masih terdapat
banyak kekurangan. Dan Kami sebagai penulis mengharapkan kritik serta saran yang dapat
membangun kemampuan Kami dalam menulis makalah yang selanjutnya.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Kesimpulan ......................................................................................................
B. Saran ................................................................................................................
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada umumnya anak muda remaja transisi dari masa kanak-kanak ke masa
dewasa Bukan hanya satu di masa dewasa Jalur perubahan linier (Geldard, 2011). Transisi
usia ini beragam Dimensi dengan perubahan bertahap Atau transformasi dari individu ke
orang Mengarah pada kedewasaan cara berpikir baru Rasa dan perilaku, tapi belum
Benar-benar terpisah dari sutradara orang dewasa lainnya. Oleh karena itu, pada titik ini,
Anak muda sering memperkenalkan banyak orang Tantangan, untuk perubahannya
berpengalaman. Ada berbagai jenis Psikologis, emosional, dll. Perilaku berbahaya. Mulai
dari latar belakang ini, saran Mungkin bisa menjadi forum untuk Meringankan masalah
yang terjadi Remaja, terutama ketika mereka sudah selesai gugus. Konseling dapat
membantu Orang-orang muda yang dibimbing menemukan cara baru untuk maju dan
keluar lagi Masalah yang dia hadapi.
Tujuan dari konseling kelompok umum adalah untuk membantu siswa memulai
Mengembangkan keterampilan sosialisasi. Tujuan khusus dari layanan Konseling
kelompok, yaitu memecahkan masalah pribadi siswa, perkembangannya Perasaan,
pikiran, persepsi, wawasan dan sikap terhadap hal-hal yang lebih baik Dalam
berkomunikasi, bersosialisasi, dan memecahkan masalah individu Terpengaruh dan
menerima manfaat dari pemecahan masalah pribadi Peserta layanan KKp lainnya. Lihat
tujuan yang termasuk dalam layanan Konseling kelompok, dan layanan ini idealnya
dilakukan lebih sering Semua sekolah. Banyak faktor yang membuatnya kurang
maksimal Pelaksanaan layanan konseling kelompok.
B. Rumusan Masalah
1. Apa tujuan umumnya?
2. Bagaimana peran kelompok psikoedukasi dan remaja?
3. Bagaimana kelompok konseling dalam remaja?
4. Apa saja hambatan konseling kelompok untuk remaja?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui tujuan umumnya
2. Untuk mengetahui peran kelompok psikoendukasi dan remaja
3. Untuk mengetahui bagaimana kelompok konseling dalam remaja
4. Mengetahui apa saja hambatan dalam konseling kelompok untuk remaja
BAB II
PEMBAHASAN
1. Tujuan Umum
Di Indonesia bila dilihat dari segi sosio budaya, masa remaja dimulai dari usia 12
hingga 22 tahun dan tidak bisa disamakan dengan rentang masa remaja di negara barat
yaitu sekitar 13 hingga 18 tahun. Menurut UU nomor 23 tahun 2002 tentang
perlindungan anak, bahwa seseorang masih disebut anak jika berusia sampai dengan 18
tahun. Maka dari itu, remaja dalam Undang-Undang masih disebut sebagai anak
Isu penting pada masa remaja adalah interaksi yang kuat antara kelompok teman
sebaya. Konseling dengan pendekatan kelompok merupakan pilihan strategis, karena
kelompok teman sebaya merupakan kekuatan yang perlu didorong dan dipromosikan.
Teknik konseling kelompok terutama digunakan karena remaja mampu mengidentifikasi
pengalaman mereka. Isu-isu yang berkaitan dengan masalah remaja juga menjadi
tantangan bagi konselor untuk mendorong perkembangannya. Masalah yang dihadapi
remaja dalam konseling kelompok adalah kepercayaan diri, pemahaman tentang
dukungan yang diberikan oleh faktor kemandirian remaja, dan penolakan terhadap
partisipasi anggota kelompok. Pemimpin kelompok memiliki pengaruh yang besar dalam
jalannya proses konseling kelompok, sehingga aspek lain yang perlu diperhatikan
konselor adalah pengaruh kepribadian pemimpin kelompok. Remaja menginginkan posisi
pemimpin kelompok menjadi seseorang yang memahami masalah remaja. Mengundang
kaum muda ke konseling kelompok yang disponsori konselor tidaklah mudah, sehingga
konselor perlu mempertahankan sesi, yang cenderung tidak aman. Remaja cenderung
berbicara tentang pengalaman masa lalu, bukan situasi saat ini (Sigit, 2010).
Masalah remaja dapat diatasi dengan bimbingan dan konseling oleh konselor
untuk remaja. konselor atau psikolog biasanya memilih orang dengan masalah, keluhan,
usia, atau latar belakang keluarga yang sama dan mengelompokkannya ke dalam
kelompok perlakuan. Konselor atau psikolog memilih tugas seperti menginspirasi
anggota terapi kelompok untuk bertukar ide, mendorong satu sama lain, memotivasi satu
sama lain, dan memecahkan masalah satu sama lain.
Berdasarkan temuan awal tersebut, maka dalam penelitian ini diupayakan dapat
memberikan kontribusi terhadap upaya mereduksi perilaku kenakalan remaja dan
mencegah terjadinya bentuk-bentuk kenakalan remaja yang lebih rumit persoalannya.
maka, disusunlah beberapa perumusan masalah dalam penelitian yang bertujuan untuk:
(1) Mengetahui bentuk-bentuk kenakalan remaja.
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka penelitian menyarankan
beberapa hal, yaitu :
a. Guru BK dapat menggunakan layanan bimbingan kelompok teknik diskusi
kelompok sebagai alternative yang tepat dalam mengurangi permasalahan
siswa khususnya tentang mengemukan pendapat
b. Siswa harus mampu meningkatkan kemmapuannya mengemukakan pendapat
setelah mengikuti kegiatan bimbingan kelompok.
DAFTAR PUSTAKA
Sigit, S. (2010). Teknik dan Strategi Konseling Kelompok. Paradigma, No. 09 Th. V
Remaja dan Memilih Upaya Pendekatannya dalam Konseling Islam. Yogyakarta: Teras.
Kamaruzzaman, (2016). Analisis Faktor Penghambat Kinerja Guru Bimbingan Dan Konseling
Brown, N. W. (2011). Psycoeducational Group Process and Practice (Second Ed.). New York
Henderson, D & Charles L. T (9th ed.). (2016). Counseling Children. (O.-D.Hague, Ed). Unites
Gladding, S. T. (2015). Konseling Profesi yang Menyeluruh (Edisi Keenam). Jakarta Barat:
Indeks.