Anda di halaman 1dari 4

No.

1 perbedaan kelompok dan tim


Kelompok Tim
a. Masing-masing anggota sadar dengan a. Masing-masing anggota menganggap
adanya sikap saling ketergantungan di antara bahwa hubungan mereka di dalam kelompok
mereka tersebut hanya sebatas hubungan administratif

b. Masing-masing anggota merasa memiliki b. Masing-masing anggota hanya memikirkan


pekerjaan dan organisasinya karena dirinya sendiri
mempunyai target yang sama untuk dicapai
c. Masing-masing anggota diberi pekerjaan,
c. Masing-masing anggota berkontribusi bukan dimintai pendapatnya
terhadap keberhasilan organisasi
d. Masing-masing anggota tidak memiliki
d. Masing-masing anggota diharapkan kepercayaan satu sama lain karena tidak
memiliki sikap saling mempercayai dan memahami peran antar anggota
didorong untuk bisa menyampaikan
pendapatnya secara terbuka e.Masing-masing anggota memiliki kehati-
hatian dalam menyampaikan pendapatnya
e. Komunikasi di antara anggota terjadi
dengan tulus f. Kesempatan untuk mengembangkan
keterampilan cukup terbatas
f. Masing-masing anggota diharapkan
mengembangkan keterampilan yang dimiliki g. Masing-masing anggota kurang memahami
sebagai kontribusi terhadap organisasi cara menyelesaikan konflik

g. Masing-masing anggota menyadari bahwa


konflik di dalam tim adalah sesuatu yang wajar

h. Masing-masing anggota berperan aktif


dalam pengambilan keputusan di dalam tim

Lanjutan perbedaan TIM Dan KElompok


1. Peran Dan Tanggung Jawab

Kelompok tidak memiliki pembagian peran yang jelas di dalam menjalankan tugas-tugasnya.
Hal ini menyebabkan konflik sering kali tidak teratasi. Sedangkan tim secara sadar telah
membentuk peran untuk masing-masing anggotanya agar pembagian tugas lebih jelas.

2. Identitas
Tim memiliki identitas yang kuat, sedangkan kelompok tidak memilikinya. Kelompok dibentuk
hanya untuk tujuan administratif saja.

3. Kohesi

Tim memiliki hubungan yang cukup erat. Masing-masing anggota dengan sendirinya
membangun rasa saling memiliki. Sedangkan hubungan di dalam kelompok tidak begitu erat
karena tidak ada rasa saling memiliki.

4. Fasilitas

Pemecahan konflik di dalam kelompok berjalan lambat karena peran yang kurang jelas.
Sedangkan tim dapat menyelesaikan konflik dengan cepat karena memiliki anggota yang
berperan sebagai fasilitator.

5. Komunikasi

Komunikasi yang terjadi di dalam kelompok hanya sebatas pembicaraan mengenai tugas
mereka. Sedangkan komunikasi yang terjadi di dalam tim sudah menyangkut interaksi
emosional di antara anggotanya.

6. Fleksibilitas

Tugas anggota di dalam kelompok dibagi berdasarkan sistem dan struktur yang berlaku di
dalam organisasi tempat kelompok itu dibentuk. Sedangkan tugas di dalam tim dikerjakan
berdasarkan peran yang telah dibagi sebelumnya.

7. Moral

Masing-masing anggota di dalam kelompok telah melakukan tugas mereka secara rutin dalam
jangka waktu yang cukup panjang sehingga kurang ada antusiasme dalam pengerjaannya.
Berbeda dengan tim yang biasanya dibentuk hanya untuk proyek tertentu.

2. Hakikat dan ciri organisasi sebagai tim

Hakekat Pengertian Tim


Merujuk beberapa literatur, bahwa Tim dapat diinterpretasikan sebagai suatu kelompok yang
memiliki ikatan dan interaksi yang harmonis memacu terjadinya perubahan, pertumbuhan,
dan perkembangan pribadi maupun organisasi. Menurut Prajudi Atmosoedirjo, kertekaitan
dan interaksi yang harmonis tersebut akan muncul dalam bentuk:

1. Perpaduan pola pikir (way of thinking);


2. Pola emosidan motivasi (way of feeling);
3. Pola tindak (way of action).

Ciri Organisasi Sebagai Tim


Meski setiap individu memiliki potensi, namun kesuksesan pencapaian tujuan dari tim yang
dibentuk juga dipengaruhi oleh kondisi organisasi sebagai faktor dominan. Oleh karena itu,
merespon pendapat Belbin (1991), kondisi yang perlu dilakukan untuk mewujudkan
organisasi sekaligus tim yang baik dan efektif maka harus memenuhi kriteria dengan ciri-ciri
sebagai berikut

1. Desain visi, misi, dan strategi organisasi yang imaginable, fasible, communicable;
2. Moral atau semangat tim yan tinggi;
3. Meminimalisir konflik of interest pribadi;
4. Kemampuan mental (intelegensia dan kreativitas) yang tinggi;
5. Seleksi yang berhasil;
6. Introvert atau ekstrovert tidak mendominasi dalam kepribadian;
7. Komposisi susunan tim yang efektif;
8. Kejelasan dan ketegasan peran tim dan anggota-anggotanya;
9. Terbuka untuk dievaluasikan;
10. Pemberdayaan yang efektif.

3. Mejelaskan strategi kerja sama tim


Dalam kerja sama tim Ada beberapa cara kerja sama yang dapat di lakukan agar tim
menjadi efektik
1. punya visi dan misi yang sama
2. bagun rasa saling percayan
3. Menciptakan komunikasi yang lancar ...
4. Menjalin hubungan yang baik ...
5. Membangun rasa percaya ...
6. Membangun rasa kepemilikan dan komitmen ...
7. Olahraga dan hangout bersama ...
8. Apresiasi dengan reward dan perayaan ...
9. Memberikan tujuan dan aturan yang jelas ...
10. Memperjelas peran dari masing-masing karyawan dan alur kerja .

4. Menjeaskan hambatan dalam tim


Hambatan dalam kerja sama biasanya di sebabkan oleh kurangnnya
kompetensi,motivasi anggota,defisitnya hubungan antar anggota ,lemanya
kepemimpinan,keterbatasan teknologi,factor kepribadian anggota,karena itu di
puskesmas perlu lalukan penyegaran baik pengetahuana,teknologi maupun
rohani/kejiwaaan

Anda mungkin juga menyukai