Anda di halaman 1dari 41

DINAMIKA KELOMPOK

INISIASI 4-2
Oktafian Histori S.
DASAR-DASAR
PERILAKU KELOMPOK
DAN TIM KERJA
\ Pengertian Kelompok
 Kelompok didefinisikan sebagai 2 orang atau lebih yang melakukan interaksi secara

langsung dan merasa saling bergantung, dalam rangka untuk mencapai tujuan bersama

 D. Horton Smith, kelompok adalah 2 orang atau lebih yang saling berinteraksi secara

bebas dan saling berbagi norma dan tujuan bersama serta memiliki identitas diri

 Unsur-unsur pembentuk kelompok adalah:

1. Sekumpulan orang (minimal 2 orang)

2. Saling berinteraksi dan saling bergantung

3. Memiliki norma kelompok

4. Memiliki tujuan bersama

5. Memiliki identitas diri


\ Tipe Kelompok

Kelompok

Kelompok Kelompok
Formal Informal

Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok


Komando Tugas kepentingan Pertemanan
Alasan Seseorang Bergabung
\ dengan Kelompok
 Beberapa alasan seseorang bergabung dengan kelompok antara lain:

1. Mempermudah mencapai tujuan

2. Sekedar berafiliasi

3. Memperoleh dukungan emosional

4. Memperoleh status sosial

5. Alasan keamanan

6. Faktor kedekatan
Proses Pembentukan dan
\ Perkembangan Kelompok
 Keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuannya sangat bergantung pada

efektivitas kerja kelompok


Karakteristik Efektivitas Kelompok
Tidak Efektif Efektif
Formal dan jaga jarak 1. Atmosfer dan hubungan antarangota. Hubungannya sangat
Jenis hubungan seperti apa yang terjadi di dekat dan bersahabat
antara anggota kelompok?
Sebagian anggota 2. Partisipasi anggota. Apakah setiap Partisipasi secara
lebih berpartisipasi anggota berpartisipasi? merata
ketimbang yang lain
Tidak ada komitmen 3. Pemahaman dan penerimaan tujuan. Komitmen secara
di antara anggota Sejauh mana para anggota mau menerima menyeluruh
tujuan kelompok dan memiliki komitmen
kelompok?
Tidak ada anggota 4. Mendengarkan dan berbagi informasi. Para anggota mau
yang mendengar dan Apakah setiap anggota mau saling mendengar dan saling
berbagi rasa mendengarkan atau mereka takut berbagi
kelihatan bodoh jika harus memberi saran
ide kreatif ?
Proses Pembentukan dan
\ Perkembangan Kelompok
Karakteristik Efektivitas Kelompok
Tidak Efektif Efektif
Jika tidak diabaikan, 5. Menangani konflik dan ketidaksetujuan. Ditangani dan
hasilnya bergejolak Apakah konflik dan ketidaksetujuan diselesaikan secara
ditoleransi dan digunakan sebagai alat baik
meningkatkan kinerja kelompok atau
sekedar diabaikan, dipangkas atau justru
menimbulkan konflik?
Diputuskan secara 6. Pengambilan keputusan. Bagaimana Diputuskan dengan
otoriter keputusan dibuat. Apakah setiap anggota konsensus
mempunyai kesempatan memberikan
input?
Selalu dikritik dan 7. Menilai kinerja anggota. Jenis umpan Terbuka, sering dan
serangan ditujukan balik seperti apa yang diterima anggota umpan balik yang
kepada pribadi mengenai kinerja mereka? objektif

Perasaan yang 8. Menyatakan perasaan. Apakah anggota Bisa menyatakan


sesungguhnya selalu merasa bebas menyampaikan perasaannya secara terbuka dan
disembunyikan secara terbuka bukan terhadap isu-isu tidak dihalangi
kerja?
Proses Pembentukan dan
\ Perkembangan Kelompok
Karakteristik Efektivitas Kelompok
Tidak Efektif Efektif
Pembagian tugas tidak 9. Pembagian kerja. Apakah tugas telah Spesialisasi pekerjaan
tertata dengan baik dibagi secara jelas dan bisa diterima? secara efektif

Tidak ada 10. Kepemimpinan. Bagaimana seorang Kepemimpinan dibagi


kepemimpinan dan pemimpin dipilih dan apakah fungsi dan sangat efektif
hanya didominasi oleh kepemimpinan dishared?
seseorang
Tidak peduli terhadap 11. Atensi terhadap proses. Apakah kelompok Peduli terhadap
kegiatan kelompok sadar terhadap kegiatan mereka dan kegiatan kelompok
apakah prosesnya dapat dimonitor dan dan selalu memonitor
ditingkatkan
Proses Pembentukan dan
\ Perkembangan Kelompok
 2 model yang sering dijadikan acuan bagaimana sebuah kelompok terbentuk

dan berkembang, yaitu:

1. The Five-Stage Model

 Kelima tahapan dalam the five-stage model meliputi:

a. Tahap forming: tahap pembentukan kelompok, para anggota kelompok

biasanya masih mengalami kebingungan dan ketidakpastian tentang

bagaimana harus berperilaku dan bertindak

b. Tahap stroming (tahap perselisihan): meski kelompok sudah terbentuk,

namun bukan berarti semuanya bisa berjalan lancar karena segera

setelah kelompok terbentuk sering kali justru muncul konflik internal

bahkan pada dataran yang relatif tinggi


Proses Pembentukan dan
\ Perkembangan Kelompok
c. Tahap norming: suasana yang muncul adalah kebersamaan, tidak ada lagi

kata “saya” melainkan berganti menjadi “kita” sebagai petunjuk bahwa

para anggota sudah bisa menerima eksistensi kelompok beserta aoa yang

akan dicapai dan cara mencapainya

d. Tahap performing: semua persoalan-persoalan yang berkaitan dengan

eksistensi kelompok sudah berakhir dan inilah saatnya untuk bekerja,

mengerjakan tugas-tugas yang menjadi tujuan didirikannya kelompok

e. Tahap adjourning: kelompok melakukan perayaan untuk mengakhiri

semua pekerjaan yang menjadi tanggung jawab bersama dan memulai

sesuatu yang baru dengan segala aturan-aturan dan perilaku yang baru
Proses Pembentukan dan
\ Perkembangan Kelompok
2. The Punctuated-Equilibrium Model

 Terbentuknya sebuah kelompok bertujuan untuk menyelesaikan tugas

yang dibatasi oleh waktu

 Periode waktu dibagi menjadi 2, yaitu:

a. Fase 1

b. Fase 2

 Di antara kedua fase tersebut ada waktu sela


Hubungan antara Perilaku Kelompok dengan Kinerja dan
\ Kepuasan Kerja
 Kelompok merupakan bagian integral dari sebuah organisasi sehingga dalam

batas-batas tertentu perilaku dan kinerja kelompok tidak hanya ditentukan oleh

kelompoknya itu sendiri melainkan dipengaruhi juga oleh faktor-faktor lain

yang melingkupi kelompok tersebut

 Kinerja dan kepuasan kerja kelompok dipengaruhi oleh berbagai macam faktor,

yaitu:

1. Faktor eksternal

 Adalah semua faktor yang berasal dari luar kelompok, khususnya yang

bersumber pada organisasi, namun memberi pengaruh kuat terhadap

kehidupan kelompok
Hubungan antara Perilaku Kelompok dengan Kinerja dan
\ Kepuasan Kerja
 Meliputi: strategi organisasi, struktur organisasi, aturan formal organisasi,

sumber daya organisasi, sistem rekrutmen karyawan, evaluasi kinerja dan

sistem imbalan, budaya organisasi dan lingkungan tempat kerja

 Faktor eksternal akan memberi 2 kemungkinan pengaruh, yaitu memberi

peluang bagi kelompok untuk berkinerja lebih baik atau sebaliknya membatasi

kelompok

2. Faktor internal

 Adalah semua faktor yang bersumber dari dalam kelompok

 Meliputi: sumber daya kelompok, struktur kelompok, peran kelompok, norma

kelompok, pelanggaran dan kepatuhan terhadap norma, status keanggotaan

kelompok, proses kegiatan di dalam kelompok dan tugas kelompok


Dampak Kelompok terhadap
\ Perilaku Individu
 Pengaruh kelompok terhadap perilaku dan kinerja bisa terjadi dalam 3 bentuk, yaitu:

1. Social facilitation

 Adalah proses bertambah baiknya kinerja seseorang

 Jika aktivitas yang dilakukan seseorang sebelumnya telah dikuasai dengan baik

maka kehadiran orang lain akan berdampak positif, yang disebabkan karena

kehadiran mereka akan memberi motivasi untuk bekerja lebih baik agar dirinya

tampak sebagai pekerja yang baik, disebut evaluation apprehension

 Apabila aktivitas yang dilakukan seseorang masih relatif baru seperti tugas-tugas

yang belum dikuasai dengan baik maka kehadiran orang lain justru akan

menurunkan kinerja orang tersebut, disebut social inhibition effect


Dampak Kelompok terhadap
\ Perilaku Individu
2. Social loafting

 Merupakan kebalikan dari social facilitation effect, yaitu keadaan dimana

seseorang yang bekerja sebagai bagian dari kelompok kadang-kadang

enggan untuk mengeluarkan semua kemampuan atau kapabilitas yang

dimilikinya untuk membantu menyelesaikan pekerjaan kelompok

 Alasan-alasan yang menyebabkan social loafting terjadi antara lain: merasa

sudah ada orang lain yang mengerjakannya, merasa kontribusinya tidak

akan dihargai, merasa kemerdekaan individunya hilang atau merasa tidak

akan dihukum jika kinerjanya buruk


Dampak Kelompok terhadap
\ Perilaku Individu
3. Deindividuation

 Adalah proses hilangnya jati diri atau kepribadian seseorang ketika dirinya bergabung

dengan sebuah kelompok

 Penyebab terjadinya tindakan yang tidak rasional adalah:

a. Secara individual tidak ada orang yang tahu siapa dirinya dan dia menjadi bukan

siapa-siapa karena telah kehilangan tanggung jawab pribadinya

b. Pengaruh buruk kelompok menyebabkan seseorang bisa bertindak secara berbeda dan

berupaya melakukan tindakan seperti yang dilakukan anggota kelompok lain

c. Dalam sebuah kelompok, seseorang biasanya tersugesti untuk melakukan tindakan

seperti yang dilakukan orang lain ketika dirinya merasa mendapat tekanan dari

anggota kelompok lainnya


TIM KERJA
Pengertian Tim
 Kazenbach dan Smith, tim adalah sekelompok orang dalam jumlah kecil, masing-
masing dengan keterampilannya, yang memiliki komitmen untuk mencapai tujuan
bersama, menetapkan satu set tujuan dan memiliki akuntabilitas bersama untuk
semua tindakan yang mereka gunakan
 Selain jumlah anggotanya yang kecil, sebuah tim akan bisa berfungsi dengan baik
jika memenuhi beberapa syarat berikut:
1. Orang-orang yang ditunjuk menjadi anggota sebuah tim adalah orang-orang
pilihan yang memiliki kemampuan khusus
2. Anggota tim memiliki komitmen untuk mencapai tujuan bersama
3. Anggota tim mampu menetapkan tujuan yang hendak dicapai
4. Tanggung jawab tim bukanlah tanggung jawab individu anggota tim
melainkan tanggung jawab bersama
Pengertian Tim

Perbedaan antara Kelompok dan Tim


Kelompok Tim
1. Kepemimpinan dalam kelompok 1. Anggota tim memiliki kedudukan yang
biasanya dipegang oleh seseorang sama. Oleh karena itu, kepemimpinan
yang berpengaruh di dalam tidak didominasi oleh seseorang
kelompok melainkan dishared diantara mereka
2. Masing-masing anggota 2. Semua anggota tim secara bersama-sama
bertanggung jawab secara bertanggung jawab terhadap keberadaan
individual terhadap kehidupan dan kinerja tim
kelompok
3. Tujuan kelompok biasanya sama 3. Tim memiliki kebebasan untuk
atau sejalan dengan tujuan umum menetapkan tujuan yang hendak dicapai
organisasi oleh tim tersebut
4. Produk yang dihasilkan merupakan 4. Produk yang dihasilkan merupakan hasil
hasil kerja individu per individu kerja tim bukan hasil kerja individual
anggota tim
Pengertian Tim
Perbedaan antara Kelompok dan Tim
Kelompok Tim
5. Pertemuan atau rapat-rapat 5. Dalam setiap pertemuan, diskusi biasanya
kelompok, lebih mementingkan dilakukan lebih terbuka agar setiap
efisiensi rapat yang tidak bertele- masalah bisa dipecahkan dengan baik
tele
6. Tingkat efektivitas kelompok 6. Kinerja tim diukur secara langsung
diukur secara tidak langsung, yaitu dengan menilai produk atau output yang
sejauh mana kelompok bisa dihasilkan tim
mempengaruhi anggota kelompok
lain
7. Kelompok mendiskusikan 7. Tim mendiskusikan, memutuskan dan
persoalan, memutuskan dan melakukan kerja bersama
mendelegasikannya kepada
anggota kelompok
Organisasi Memerlukan Tim
 Popularitas tim di kalangan para manajer terutama disebabkan karena mereka
mendapat tantangan baru dalam mengelola bisnis yang semakin kompleks,
diantaranya:
1. Fokus pada layanan konsumen: pola hubungan perusahaan dengan konsumen
yang sebelumnya bersifat jangka pendek dan interaksi diantara keduanya
sangat minimal mulai bergeser menjadi pola hubungan relasional dimana
hubungan antara keduanya berlangsung dalam kurun waktu yang lama,
semakin intensif dan dibangun atas dasar kepercayaan diantara orang-orang
yang terlibat dalam hubungan tersebut
2. Kompetisi: semakin meningkatkan persaingan bisnis dimana karyawan
diharapkan memiliki spesialisasi agar menjadi expert di satu bidang tertentu
sehingga orang lain atau perusahaan lain sangat bergantung kepadanya
Organisasi Memerlukan Tim
3. Era informasi: dengan semakin canggihnya teknologi informasi sehingga
informasi bisa mengalir begitu cepat menyebabkan karyawan menjadi tidak
bermakna jika mereka tidak memiliki pengetahuan
4. Globalisasi: merubah tatanan organisasi dengan batasan-batasan baru yang
berbeda dengan era sebelumnya, yang mengakibatkan terpisahnya anggota
organisasi dari anggota lainnya namun sekaligus menuntut mereka untuk
saling berhubungan karena adanya saling ketergantungan
Manfaat Tim
 Beberapa manfaat yang bisa diperoleh berkaitan dengan dibentuknya sebuah
tim, adalah:
1. Meningkatkan kreativitas, inovasi dan pemecahan masalah
2. Meningkatkan kualitas pengambilan keputusan
3. Memperbaiki proses
4. Meningkatkan kompetisi secara global
5. Meningkatkan kualitas
6. Meningkatkan komunikasi
7. Mengurangi perputaran karyawan dan tingkat absensi, serta meningkatkan
semangat kerja karyawan
Keterbatasan Tim
 Beberapa keterbatasan tim, yaitu:
1. Group think: adalah menyetujui keputusan tim meski tidak sepenuh hati
2. Social loafting: jika kemampuan masing-masing anggota kelompok tidak setara
3. Persoalan kualitas: tim bisa meningkatkan kualitas, namun ironisnya sering
didapati bahwa tim justru menghambat kemampuan individual anggota tim
4. Ketepatan waktu: kadang-kadang seseorang bisa membuat keputusan lebih
cepat ketimbang keputusan yang dibuat tim sebab dalam tim semua masukan
biasanya menjadi pertimbangan tim dalam membuat keputusan
5. Keragaman anggota tim: keragaman menjadi hambatan ketika mendesaknya
waktu atau pimpinan organisasi menghendaki suatu tindakan tertentu dari tim
Tipologi Tim
Tipologi Tim Berdasarkan Dimensinya
Work teams Improvement teams
(menghasilkan produk Misi atau tujuan (meningkatkan
dan jasa) efektivitas proses)

Temporary teams Permanent teams


(eksis hanya untuk Waktu (tetap eksis selama
sementara waktu) masih ada organisasi)

Work groups Self-managed teams


(keputusan dibuat oleh Tingkat otonomi (tim bebas membuat
pemimpin) keputusan sendiri)

Intact teams Cross-functional teams


(anggota tim berasal Otoritas struktur (anggota tim berasal dari
berbagai fungsi berbeda)
dari satu departemen)

Physical teams Virtual teams


Kehadiran secara (tim bertemu melalui
(tim bertemu secara
fisik
fisik) media elektronik)
Membangun Tim yang Berhasil
 Beberapa faktor kunci yang perlu mendapat perhatian agar sebuah tim bisa
menjalankan tugasnya dengan baik, yaitu:
1. Memilih anggota tim berdasarkan potensi dan keterampilannya
2. Memberi pelatihan untuk meningkatkan keterampilan tim
3. Memberi kompensasi atas kinerja tim
4. Memberikan dukungan terhadap tim
5. Mengomunikasikan hal-hal yang mendesak
6. Mempromosikan kerja sama tim
PENGAMBILAN
KEPUTUSAN KELOMPOK
Domain Pengambilan Keputusan
 Pengambilan keputusan adalah proses mengidentifikasi masalah dan memilih
berbagai alternatif tindakan untuk mendapatkan solusi terbaik bagi
kepentingan organisasi secara keseluruhan
 Beberapa catatan penting dari pengertian ini, yaitu:
1. Pengambilan keputusan merupakan sebuah proses yang ada awal dan akhir
2. Pengambilan keputusan dilakukan karena ada masalah yang harus
diselesaikan
3. Untuk mendapat solusi terbaik, beberapa alternatif tindakan dipilih
4. Akhir dari proses pengambilan keputusan adalah ketika pengambil
keputusan berhasil memilih satu alternatif dari sekian banyak alternatif
yang tersedia
Domain Pengambilan Keputusan
Menetapkan tujuan dan
sasaran

U Identifikasi masalah
M
P
Mengembangkan beberapa
A alternatif solusi
Proses Pengambilan N
B Evaluasi alternatif
Keputusan A
L
Memilih satu alternatif
I
K
Mengimplementasikan
keputusan

Evaluasi dan kontrol


terhadap keputusan
Model Pengambilan Keputusan
 Model pengambilan keputusan dibagi menjadi 2, yaitu:
1. Model rasional
 Adalah pengambilan keputusan yang menggunakan otak kiri manusia
 Bass, membedakan keputusan rasional ke dalam 2 bentuk, yaitu:
a. Pendekatan ekonomik, yang didasarkan pada asumsi: perusahaan dianggap
mempunyai tujuan; untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan dengan cara-cara
rasional; fungsi perusahaan adalah untuk mentransformasi input menjadi
output; lingkungan organisasi dianggap sebagai faktor eksternal dan bersifat
given; perubahan harga dan kuantitas terhadap input dan output merupakan
landasan berpikir dalam teori ini
b. Pendekatan behavioral, diantaranya model keputusan carnegie, garbage can dan
incremental
Model Pengambilan Keputusan
2. Model alternatif
 Barnard, model alternatif adalah pengambilan keputusan yang tidak bisa
diungkapkan dengan kata-kata atau dengan alasan tertentu melainkan sebuah
proses yang menggunakan judgment
 Holloman membedakan model pengambilan keputusan alternatif menjadi 2,
yaitu:
a. Non-rasional (intuisi, berbasis pengalaman): adalah pengambilan keputusan
yang didasarkan pada pengalaman masa lalu dan/atau pengetahuan-
pengetahuan yang telah diperoleh sebelumnya bukan didasarkan pada analisis
rasional
b. Irrasional (berbasis pada preferensi pribadi): adalah model pengambilan
keputusan yang didasarkan pada perasaan dan harapan seseorang sehingga
sangat subjektif
Dinamika Pengambilan Keputusan
Keputusan Terprogram vs Tidak Terprogram
 Keputusan terprogram adalah pengambilan keputusan yang harus dibuat
seorang manajer atau beberapa manajer untuk persoalan-persoalan yang sama
yang terjadi secara berulang-ulang
 Keputusan tidak terprogram adalah pengambilan keputusan yang harus
dibuat seorang manajer atau beberapa manajer untuk persoalan-persoalan
yang solusinya belum tersedia
 Salah satu bentuk pengambilan keputusan tidak terprogram yang dampaknya
sangat jangka panjang adalah pengambilan keputusan strategik, yang
merupakan keputusan yang dilakukan secara bersama-sama oleh manajer
puncak untuk kepentingan jangka panjang perusahaan
Dinamika Pengambilan Keputusan
Tipe Pengambilan Keputusan
Variabel
Terprogram Tidak Terprogram
a. Jenis tugas Sederhana, rutin Kompleks, kreatif
b. Kebergantungannya pada kebijakan Menggunakan tuntunan Tidak ada pedoman
organisasi dari keputusan masa lalu dari masa lalu
c. Tipikal pembuat keputusan Karyawan level bawah Manajer level atas
(biasanya diputuskan (biasanya diputuskan
sendiri) bersama)

Keputusan yang Pasti dan Tidak Pasti


 Dalam kaitannya dengan pengambilan keputusan, tingkat kepastian dan
ketidakpastian pengambilan keputusan biasanya dinyatakan dalam bentuk
resiko
Dinamika Pengambilan Keputusan
Keputusan Dibuat Pimpinan Puncak vs Manajer Bawah
 Top-down decision making adalah keputusan yang dibuat oleh pimpinan puncak dengan
cara meminta manajer level paling bawah mengumpulkan informasi yang dibutuhkan,
selanjutnya secara hierarkis informasi tersebut disampaikan ke level di atasnya sebagai
dasar pengambilan keputusan
 Empowered decision making adalah keputusan yang dibuat oleh manajer bawah yang
menyangkut kegiatan mereka tanpa harus menunggu keputusan atasan

Pengambilan Keputusan dalam Kelompok


 Kelebihannya, yaitu:
1. Lebih banyak informasi
2. Perspektif dalam pengambilan keputusan semakin luas
3. Lebih komprehensif
Dinamika Pengambilan Keputusan
4. Meningkatkan tingkat akseptasi keputusan
5. Sebagai tempat berlatih
 Kelemahannya, yaitu:
1. Menghabiskan banyak waktu
2. Tekanan untuk kompromi
3. Dominasi sekelompok orang
4. Politik balas jasa
5. Mengalihkan tujuan
6. Groupthink
 Beberapa pertimbangan yang bisa diambil seorang manajer untuk
memutuskan apakah kelompok perlu dilibatkan dalam pengambilan
keputusan, yaitu:
Dinamika Pengambilan Keputusan
1. Jika tambahan informasi bisa meningkatkan kualitas pengambilan
keputusan, seorang manajer sebaiknya melibatkan orang lain yang bisa
memberi tambahan informasi yang dibutuhkan
2. Jika manajer berharap bahwa keputusan tersebut bisa diterima banyak
orang, dia seharusnya melibatkan orang lain yang akseptasi dan
komitmennya terhadap keputusan sangat penting bagi organisasi
3. Jika orang lain bisa dikembangkan melalui partisipasi dalam pengambilan
keputusan, para manajer mungkin perlu melibatkan orang-orang tersebut
yang memang perlu dikembangkan
Dinamika Pengambilan Keputusan
 5 isu yang perlu mendapat perhatian ketika menggunakan kelompok untuk
mengambil keputusan, yaitu:
1. Efisiensi
2. Percaya diri
3. Ukuran kelompok
4. Akurasi pengambilan keputusan
5. Komposisi anggota kelompok
Teknik Pengambilan Keputusan Kelompok
 Keputusan yang bisa diterima banyak orang adalah keputusan yang dibuat
berdasarkan konsensus atau kesepakatan
 Untuk mencapai konsensus, beberapa teknik pengambilan keputusan
kelompok bisa digunakan, yaitu:
1. Interaktif
 Para anggota saling berdialog untuk memecahkan persoalan dan
akhirnya mengambil keputusan
2. Brainstorming
 Dianggap efektif karena setiap anggota kelompok memperoleh
kesempatan untuk menyampaikan ide-idenya atau gagasan lain tanpa
perlu merasa khawatir akan diintervensi dan dikritik oleh anggota
kelompok lainnya
Teknik Pengambilan Keputusan Kelompok
 Beberapa aturan yang perlu diperhatikan dalam penggunaan teknik ini,
yaitu:
a. Lebih mementingkan jumlah ide ketimbang kualitas ide
b. Kebebasan, bukan pembatasan, berpendapat harus ditingkatkan
c. Jangan mengkritik penyampai ide
d. Lupakan senioritas
3. Nominal Group Technique (NGT)
 Adalah proses pengambilan keputusan kelompok dimana anggota-
anggota kelompok bertemu secara fisik, tetapi mereka tidak berinteraksi
secara langsung
 Metode NGT dianggap efektif karena bisa mengatasi hambatan dalam
proses pengambilan keputusan kelompok diantaranya:
Teknik Pengambilan Keputusan Kelompok
a. NGT memisahkan brainstroming yang sangat liberal dari model
evaluasi yang agak kaku
b. NGT secara berimbang mendorong setiap anggota kelompok untuk
berpartisipasi
c. NGT menggunakan matematika pada saat melakukan voting dan
dengan voting ini diharapkan bisa dicapai konsensus dalam
pengambilan keputusan kelompok
4. Delphi technique:
 Adalah metode pengambilan keputusan kelompok dimana masing-masing
anggota kelompok, bertindak secara individual dan independen, secara
sistematik memberikan penilaian terhadap suatu masalah
Teknik Pengambilan Keputusan Kelompok
Tingkat Efektivitas Pengambilan Keputusan Kelompok
Tipe Kelompok
Kriteria Efektivitas
Interaktif Brainstorming Nominal Delphi
a. Jumlah ide Rendah Moderat Tinggi Tinggi
b. Kualitas ide Rendah Moderat Tinggi Tinggi
c. Tekanan terhadap Tinggi Rendah Moderat Rendah
anggota kelompok
d. Besaran biaya Moderat Rendah Rendah Tinggi
e. Orientasi terhadap tugas Rendah Tinggi Tinggi Tinggi
f. Potensi konflik Tinggi Rendah Moderat Rendah
interpersonal
g. Anggapan terhadap hasil Tinggi-rendah Tinggi Tinggi Moderat

h. Komitmen Tinggi - Moderat Rendah


i. Kohesivitas kelompok tinggi Tinggi Moderat Rendah

Anda mungkin juga menyukai