Anda di halaman 1dari 12

Nama : Dina

RESUME MATERI PERILAKU ORGANISASI

PERTEMUAN 9-14

PERTEMUAN 9

DASAR-DASAR PRINSIP KELOMPOK

1. Defenisi dan Klasifikasi Kelompok


Kelompok : Dua atau lebih individu yang berinteraksi dan saling bergantung, yang
bersatu untuk mencapai tujuan tertentu
A. Kelompok Formal: Ditetapkan melalui struktur organisasi dengan tugas dan
tanggung jawab yang jelas. Diklasifikasikan menjadi 2 yaitu :
- Kelompok Komando (Command Group) : Kelompok yang terdiri dari
individuindividu yang melapor langsung ke manajer tertentu.
- Kelompok Tugas (Task Group) : Mereka yang bekerja sama untuk
menyelesaikan pekerjaan atau tugas dalam suatu organisasi tetapi tidak
dibatasi oleh batasan hierarki.
B. Kelompok Informal:
• Aliansi yang tidak berstruktur formal maupun ditentukan secara organisasi.
• Tampil secara alami sebagai respons terhadap kebutuhan akan kontak sosial
• Sangat mempengaruhi perilaku dan kinerja

Kelompok informal diklasifikasikan menjadi 2 yaitu :

- Kelompok Kepentingan (Interest Group) : Anggota bekerja sama untuk


mencapai tujuan tertentu berdasarkan kepentingan.
- Kelompok Pertemanan (Friendship Group) : Semua itu disatukan karena
memiliki satu atau lebih karakteristik yang sama.
2. Lima tahapan Pengembangan Kelompok
1) Pembentukan (Forming) : Anggota merasa banyak ketidakpastian.
2) Penyerbuan (Storming) : Banyak konflik antar anggota kelompok
3) Norming : Anggota telah mengembangkan hubungan dekat dan menjalin
kekompakan
4) Tahapan Kinerja (Performing Stage) : Kelompok tersebut akhirnya berfungsi
penuh
5) Penundaan (Adjourning) : Anggota kelompok mengalami kecemasan dan emosi
lain, saat mereka melepaskan diri dan akhirnya terpisah dari kelompok.
3. Model Alternatif Pembentukan Kelompok
Kelompok tentatif dengan batas waktu tidak mengikuti model lima tahap.
Model Keseimbangan Bersela (Punctuated-Equilibrium) :
- Kelompok tentatif dengan bawah batas waktu mengalami transisi antara
kelembaman dan aktivitas - di tengah jalan, mereka mengalami peningkatan
produktivitas.
- Urutan Aksi
1) Mengatur arah kelompok
2) Fase pertama dari kelembaman
3) Transisi pada tahap setengah jalan
4) Perubahan besar
5) Fase kedua dari kelembaman
6) Aktivitas kelembaman yang dipercepat
4. Kekayaan kelompok
A. Peran
Peran adalah Seperangkat pola perilaku yang diharapkan dikaitkan dengan
seseorang yang menempati posisi tertentu dalam unit sosial
• Identitas Peran : Sikap dan perilaku tertentu sesuai dengan suatu peran
• Persepsi Peran : Pandangan individu tentang bagaimana dia seharusnya
bertindak dalam situasi tertentu - diterima oleh rangsangan eksternal
• Harapan Peran
o Bagaimana orang lain percaya bahwa seseorang harus bertindak dalam
situasi tertentu
o Kontrak Psikologis: perjanjian tidak tertulis yang menetapkan harapan
bersama antara manajemen dan karyawan
• Konflik Peran : Situasi di mana seorang individu dihadapkan pada
ekspektasi peran yang berbeda
B. Norma
Norma yaitu Standar perilaku yang dapat diterima dalam kelompok yang dimiliki
oleh
anggota kelompok. Kelas Norma :
- Norma kinerja - tingkat pekerjaan yang dapat diterima
- Norma penampilan - apa yang akan dikenakan
- Norma pengaturan sosial - persaudaraan dan sejenisnya
- Norma alokasi sumber daya - distribusi dan penugasan pekerjaan dan material
C. Status
Status adalah Posisi atau peringkat yang ditentukan secara sosial yang diberikan
kepada kelompok atau anggota oleh orang lain – ini membedakan anggota
kelompok
- Faktor penting dalam memahami perilaku
- Motivator yang signifikan

Teori Karakteristik Status, Status berasal dari salah satu dari tiga sumber:

- Kekuasaan yang dimiliki seseorang atas orang lain


- Kemampuan untuk berkontribusi pada tujuan grup
- Karakteristik pribadi
D. Ukuran
Ukuran Kelompok mempengaruhi perilaku
Ukuran :
- Dua belas atau lebih anggota adalah kelompok “besar”
- Tujuh atau kurang adalah kelompok “kecil”
E. Kohesivitas
Sejauh mana anggota kelompok tertarik satu sama lain dan termotivasi untuk tetap
berada dalam kelompok.
Implikasi Manajerial, Untuk meningkatkan kekompakan:
- Buat kelompok lebih kecil.
- Dorong kesepakatan dengan tujuan kelompok.
- Tingkatkan waktu yang dihabiskan anggota bersama.
- Tingkatkan status grup dan persulit untuk masuk.
- Dorong persaingan dengan kelompok lain.
- Berikan penghargaan kepada kelompok, bukan individu.
- Kelompok yang terisolasi secara fisik.
F. Ringkasan dan Implikasi Manajerial
- Performa : Biasanya, persepsi peran yang jelas, norma yang sesuai, perbedaan
status yang rendah, dan kelompok yang lebih kecil dan lebih kompak
mengarah pada kinerja yang lebih tinggi
- Kepuasan
Tingkatkan dengan:
• Kesesuaian yang tinggi antara persepsi atasan dan karyawan tentang
pekerjaan
• Tidak dipaksa untuk berkomunikasi dengan karyawan berstatus lebih
rendah
• Ukuran grup yang lebih kecil

PERTEMUAN 10

MEMAHAMI CARA KERJA DAN DINAMIKA KELOMPOK

1. Perbedaan Kelompok Kerja dan Tim work


A. Kelompok Kerja
- Kelompok yang berinteraksi terutama untuk berbagi informasi dan membuat
keputusan untuk membantu setiap anggota kelompok melakukan dlm bidang
tanggung jawabnya
- Tidak diperlukan upaya bersama
B. Tim Kerja
Menghasilkan sinergi positif melalui upaya yang terkoordinasi. Upaya individu
menghasilkan kinerja yang lebih besar dari jumlah input individu
2. EMPAT JENIS TIM
1) Tim Pemecah Masalah
Grup yang terdiri dari 5 hingga 12 karyawan dari departemen yang sama yang
bertemu selama beberapa jam setiap minggu untuk membahas cara meningkatkan
kualitas, efisiensi, dan lingkungan kerja
2) Tim Kerja yang dikelola Sendiri
Grup yang terdiri dari 10 hingga 15 orang yang mengemban tanggung jawab tidak
sekedar rekomendasi seperti tim pemcah masalah tetapi hingga menerapkan solusi
dan bertanggung jawab atas hasilnya.
3) Tim Lintas Fungsi
Karyawan dari tingkat hierarki yang sama, tetapi dari area kerja yang berbeda,
yang berkumpul untuk menyelesaikan suatu tugas
▪ Sangat umum
▪ Satuan tugas
▪ Komite
4) Tim Virtual
Tim yang menggunakan teknologi informasi untuk mengikat anggota yang
terpencar secara fisik untuk mencapai tujuan bersama.
- Karakteristik
• Bersosialisasi terbatas
• Kemampuan untuk mengatasi kendala ruang dan waktu
- Agar efektif, membutuhkan :
• Kepercayaan di antara anggota
• Pemantauan ketat
• Untuk dipublikasikan
3. Model Efektivitas Tim
Komponen kunci dari tim yang efektif :
1) Pertama adalah sumber daya dan pengaruh kontekstual lainnya yang membuat
tim efektif.
2) kedua berkaitan dengan komposisi tim.
3) Ketiga variabel proses adalah peristiwa dalam tim yang mempengaruhi efektivitas.
ada dua Hal yg perlu diingat dalam efektivitas Tim :
1) Tim berbeda dalam bentuk dan struktur.
2) Model mengasumsikan bahwa kerja tim lebih baik daripada pekerjaan individu.
4. Ringkasan dan Implikasi Manajerial
Tim yang efektif memiliki karakteristik yang sama:
- Sumber daya yang memadai
- Kepemimpinan yang efektif
- Iklim kepercayaan
- Anggota dengan keterampilan dan peran yang benar
- Lebih kecil
- Lakukan pekerjaan yang memberikan kebebasan, otonomi, dan kesempatan
untuk berkontribusi Tugasnya utuh dan signifikan
- Memiliki anggota yang percaya pada kemampuan tim Manajer harus
memodifikasi lingkungan dan memilih individu yang berorientasi pada tim
untuk meningkatkan kesempatan mengembangkan tim yang efektif

PERTEMUAN 11

KEPEMIMPINAN

1. Kepeminmpinan Transaksional & Transformasional


1) Transactional : Pemimpin yang membimbing atau memotivasi anggota mereka ke
arah tujuan yang ditetapkan dengan mengklarifikasi peran dan tugas yang
dipersyaratkan.
Karakteristik :
• Penghargaan Kontigen : Adanya pengakuan atas pencapaian dengan
menjanjikan penghargaan atas kinerja yang baik.
• Manajemen dgn pengecualian :
o Aktif : Mengawasi dan mencari penyimpangan dari aturan dan standar,
mengambil tindakan korektif
o Pasif : Intervensi hanya jika standard tidak terpenihi
• Laissez-Faire: Melepaskan tanggung jawab menghindar dalam
pengambilan keputusan
2) Kepemimpinan Transformasional : Menginspirasi anggota untuk melampaui
kepentingan diri mereka sendiri demi kebaikan organisasi; mereka dapat memiliki
pengaruh yang besar dan luar biasa pada anggota.
Karakteristik :
• Pengaruh Ideal : Memberikan Visi dan Misi, menanamkan kebanggaan,
rasa hormat dan kepercayaan
• Inspirasi : Mengkomunikasikan harapan yang tinggi, menggunakan simbol
untuk memfokuskan upaya, mengungkapkan masalah penting secara
sederhana
• Stimulasi Intlektual : Mempromosikan kecerdasan, rasionalitas dan
pemecahan masalah
• Pertimbangan Individual : Memberikan perhatian pribadi pelatihan dan
saran
2. Masalah dengan kepemimpinan transformasional
• Dasar Tindakan : Kepemimpinan transformasional bekerja dengan mendorong
pengikut untuk lebih inovatif dan kreatif dan dengan memberikan tujuan yang
ambisius
• Evaluasi berdasarkan Penelitian:
o Teori ini menunjukkan korelasi tinggi tinggi dengan hasil yang
diinginkan
o Gaya kepemimpinan ini bisa diajarkan
• Kepemimpinan Transformasional vs. Karismatik:
o Konsep serupa, tetapi kepemimpinan transformasional dapat dianggap
sebagai konsep yang lebih luas daripada karisma.
o Pengujian berbasis instrumen menunjukkan ukuran yang secara kasar
setara
3. Etika, Kepercayaan, dan Kepemimpinan
- Etika menyentuh banyak gaya kepemimpinan
• Sebagai pemimpin moral di organisasi CEO harus menunjukkan standard
etis yang tinggi
• Kepemimpinan Karismatik yang disosialisasikan: Pemimpin yang
mencontohkan prilaku etis
- Kepercayaan:
• Harapan positif agar orang lain tidak akan bertindak secara oportunistik
• Terdiri dari perpaduan keakraban dan kemauan untuk mengambil risiko
• Lima dimensi utama: integritas, kompetensi, konsistensi, loyalitas, dan
keterbukaan

Adapun lima dimensi kepercayaan yaitu :

1) Integritas: Ketulusan dan Kejujuran


2) Kompetensi: Pengetahuan dan keterampilan teknis dan interpersonal
seseorang
3) Konsistensi : Keandalan, prediktabilitas, dan penilaian yang baik
seseorang dalam menangani situasi
4) Loyalitas: Kesediaan untuk melindungi dan menyelamatkan muka untuk
orang lain
5) Keterbukaan : Ketergantungan pada seseorang dengan tetap menyatakan
kebenaran hakiki
4. Peran Kepemimpinan Kontemporer : Kepemimpinan Diri
1) Kepemimpinan Diri
- Serangkaian proses di mana individu mengontrol perilaku mereka sendiri
- Pemimpin yang efektif (pemimpin super) membantu pengikut untuk
memimpin diri mereka sendiri
- Penting dalam tim yang dikelola sendiri
2) Untuk terlibat dalam kepemimpinan diri :
- Buatlah grafik mental rekan dan kolega Anda
- Fokus pada pengaruh dan bukan pada kontrol
- Ciptakan peluang; jangan hanya menunggu
3) Kepemimpinan Jarak Jauh : Membangun Kepercayaan
- Kurangnya kontak tatap muka dalam komunikasi elektronik menghilangkan
isyarat nonverbal yang mendukung interaksi verbal.
- Tidak ada konteks pendukung untuk membantu penerima dalam interpretasi
komunikasi elektronik.
- Struktur dan nada pesan elektronik dapat sangat mempengaruhi tanggapan
penerima.
- Komunikasi verbal dan tertulis seseorang mungkin tidak mengikuti gaya yang
sama.
- Keterampilan menulis kemungkinan besar akan menjadi perpanjangan dari
keterampilan interpersonal.
5. Ringkasan dan Implikasi Manajerials
1) Perusahaan mencari pemimpin transformasional, meskipun mereka hanya
"melihat sebagian"
2) Gaya transformasional melintasi batas dengan cukup baik
3) Manajer yang efektif harus membangun kepercayaan dengan orang yang
dipimpinnya
4) Pemilihan dan pelatihan kepemimpinan penting untuk kesuksesan jangka panjang

PERTEMUAN 12

POLITIK DAN KEKUASAAN

1. Perbedaan Kepemimpinan dan Kekuasaan


Perbedaan antara kepemimpinan dan kekuasaan adalah kepemimpinan lebih
menekankan pada kemampuan seseorang untuk mengarahkan orang lain agar mau
melakukan apa yang menjadi tugas dan kewajibannya. sedangkan kekuasaan
merupakan kewenangan seseorang untuk melaksanakan apa yang telah menjadi
wewenangnya.
Nb : Kewenangan adalah hak untuk memerintah orang lain untuk melakukan atau
tidak melakukan sesuatu agar tercapai tujuan tertentu.
KEPEMIMPINAN
- Memerlukan beberapa kesesuaian di antara tujuantujuan pemimpin dengan
yang dipimpin.
- Menitikberatkan pada pengaruh ke arah bawah kepada para pengikut.
- Menekankan pada gaya kepemimpinan tertentu.
KEKUASAAN
- Kekuasaan tidak memerlukan kesesuaian tujuan, hanya ketergantungan
semata.
- Tidak menitikberatkan pada pengaruh ke arah bawah kepada para pengikut.
- Menitiberatkan pada taktik untuk memperoleh kepatuhan.
2. Taktik Kekuasaan
Taktik kekuasaan (power tactic) adalah cara-cara yang mana para individu akan
menerjemahkan kekuasan yang mendasari ke dalam tindakan-tindakan yang
spesifik.
Riset telah mengidentifikasi 9 pengaruh taktik yang berbeda:
1) Legitimasi. Bersandar pada posisi wewenang Anda atau menyampaikan
permintaan yang sesuai dengan kebijakan atau aturan organisasi.
2) Bujukan yang rasional. Menyajikan argumen-argumen yang logis dan bukti-bukti
nyata untuk memperlihatkan bahwa sebuah permintaan tersebut wajar.
3) Daya tarik yang menjadi sumber inspirasi. Mengembangkan komitmen secara
emosional yang menarik bagi sasaran nilai-nilai, kebutuhan, pengharapan, dan
aspirasi.
4) Konsultasi. Meningkatkan dukungan kepada sasaran dengan melibatkannya dalam
memutuskan bagaimana Anda akan mewujudkan rencana Anda.
5) Pertukaran. Memberikan imbalan kepada target dengan manfaat atau keuntungan
sebagai pertukaran karena telah mengikuti permintaan.
6) Daya tarik pribadi. Meminta kepatuhan yang didasarkan pada persahabatan atau
kesetiaan.
7) Menjilat. Dengan menggunakan bujukan, pujian, atau perilaku yang ramah
sebelum membuat permintaan.
8) Tekanan. Dengan mengunakan peringatan, permintaan yang diulang-ulang, dan
ancaman.
9) Koalisi. Membuat daftar tujuan atau dukungan dari orang lain untuk membujuk
target agar menyetujuinya.
3. Etika dalam perilaku politik
Ketika berhadapan dengan dilema etika mengenai politik organisasi, berusaha untuk
mempertimbangkan apakah bermain politik berharga daripada risikonya dan apakah
yang lainnya akan dirugikan dalam proses tersebut. Jauh lebih mudah bagi yang tidak
memiliki kekuasaan untuk bertindak secara etis, jika bagi alasan yang tidak lain
karena mereka biasanya memiliki kebebasan bertindak secara politik yang sangat
sedikit untuk dimanfaatkan.
4. Lima Basis Kekuasaan
1) Coercive power, yg bersumber pada presepsi bahwa atasan mempunyai kekuasaan
untuk memberi tekanan/hukuman pada bawahan
2) Reward power, bersumber pada presepsi bahwa atasan dapat memberikan imbalan
seperti yang diharapkan
3) Legitimate power, bersumber pada presepsi bahwa atasan mempunyai hak unutk
menetapkan keputusan karena jabatan atau statusnya
4) Expert power, yg bersumber pada presepsi bahwa atasan mempunyai pengetahuan
atau keahlian khusus yg di perlukan
5) Referent power, yg bersumber pada presepsi bahwa atasan memiliki karakteristik
kepribadian yang dikagumi bawahan

PERTEMUAN 13

KONFLIK DAN NEGOSIASI

1. Jenis dan Lokus Konflik


Jenis Konflik
1) Konflik tugas Konflik tentang kandungan dan tujuan dari pekerjaan.
2) Konflik hubungan Konflik yang didasarkan pada hubungan interpersonal.
3) Konflik proses Konflik mengenai bagaimana pekerjaan akan diselesaikan.
Lokus Konflik
1) Konflik dyadic (dyadic conflict) Konflik yang terjadi di antara dua orang
2) Konflik intragrup (intragroup conflict) Konflik yang terjadi di dalam sebuah
kelompok atau tim.
3) Konflik antarkelompok (intergroup conflict) Konflik di antara kelompok atau tim
yang berbeda.
2. Proses Konflik
Proses konflik (conflict process) adalah suatu proses yang memiliki lima tahapan:
pertentangan yang berpotensial atau ketidaksesuaian, kesadaran dan personalisasi,
niatan, perilaku, dan hasil.
1) Tahap I: Pertentangan yang Berpotensial atau Ketidaksesuaian Tahap pertama dari
konflik adalah penampilan kondisi yang menciptakan peluang bagi konflik untuk
timbul. Kita mengelompokkan kondisikondisi ke dalam tiga kategori umum:
komunikasi, struktur, dan variabel pribadi.
2) Tahap II: Kesadaran dan Personalisasi, Jika kondisi yang tercantum pada Tahap I
secara negatif memengaruhi sesuatu yang dipedulikan oleh pihak lain, maka
berpotensial untuk pertentangan atau ketidaksesuaian menjadi diwujudkan dalam
tahap kedua.
3) Tahap III: Niat, Niat memengaruhi antara persepsi dan emosi orang-orang serta
perilaku terbuka mereka. Mereka berkeputusan untuk bertindak dengan cara
tertentu.
4) Tahap IV: Perilaku Tahap perilaku meliputi pernyataan, tindakan, dan reaksi yang
dibuat oleh para pihak yang sedang berkonflik, biasanya sebagai upaya
terangterangan untuk mengimplementasikan niatan mereka sendiri.
5) Tahap V: Hasil , Aksi-reaksi yang saling memengaruhi di antara para pihak yang
sedang berkonflik menciptakan konsekuensi.
3. Negosiasi
Negosiasi (negotiation) adalah proses yang mana dua atau lebih pihak saling bertukar
barang atau jasa dan berupaya untuk setuju dengan nilai tukar bagi mereka.
Strategi Perundingan/Tawar-Menawar, Terdapat dua pendekatan umum mengenai
negosiasi:
1) Perundingan (Tawar-Menawar) distributif (distributive bargaining) adalah
negosiasi yang berupaya untuk membagi jumlah sumber daya secara tetap; situasi
kemenangan atau kekalahan.
2) Perundingan (Tawar-Menawar) integratif (integrative bargaining) adalah negosiasi
yang berupaya mencari satu atau lebih kesepakatan yang dapat memberikan solusi
kemenangan bagi kedua belah pihak.
Ada 5 tahapan negosiasi yaitu:
1) Persiapan dan
2) Definisi peraturan
3) Penjelasan dan pembenaran
4) Tawar menawar dan penyelesaian masalah
5) Penutupan dan implementasi
4. Negosisasi dengan Pihak Ketiga
1) Mediator. Seorang pihak ketiga, tidak memihak, dan memfasilitasi solusi yang
dinegosiasikan dengan menggunakan pertimbangan, bujukan, sera saran untuk
alternatif-alternatif.
2) Arbitrator. Seorang pihak ketiga pada negosiasi yang memiliki otoritas untuk
mendikte perjanjian.
3) Konsiliator. Seorang pihak ketiga yang terpercaya yang menyediakan kaitan
komunikasi secara informal di antara negosiator dengan lawan.
5. RINGKASAN
1) Banyak orang menganggap konflik menurunkan kinerja kelompok dan organisasi,
asumsi ini sering salah.
2) Konflik dapat bersifat konstruktif atau merusak fungsi kelompok atau unit.
3) Tingkat konflik bisa terlalu tinggi atau terlalu rendah untuk menjadi konstruktif.
Salah satu ekstrim menghambat kinerja.
4) Tingkat optimal adalah salah satu yang mencegah stagnasi, merangsang
kreativitas, memungkinkan ketegangan dilepaskan, dan memulai benih perubahan
tanpa mengganggu atau mencegah koordinasi kegiatan.

PERTEMUAN 14

DASAR PADA STRUKTUR ORGANISASI

1. Pengertian
Struktur organisasional (organizational structure) adalah cara yang mana tugas
pekerjaan secara formal dibagikan, dikelompokkan, dan dikoordinasikan. Para
manajer perlu membahas mengenai tujuh elemen utama ketika mereka merancang
struktur organisasi:
1) Spesialisasi kerja. Sampai sejauh mana aktivitas dalam organisasi dibagi ke dalam
pekerjaan-pekerjaan secara terpisah.
2) Departementalisasi. Basis yang mana pekerjaan dalam organisasi dikelompokkan
bersama-sama.
3) Rantai komando. Garis kewenangan tak terputus yang membentang dari
organisasi puncak hingga pegawai terendah dan menjelaskan siapa yang
memberikan laporan kepada siapa. Para manajer perlu membahas mengenai tujuh
elemen utama ketika mereka merancang struktur organisasi.
4) Rentang kendali. Sejumlah bawahan yang dapat diarahkan oleh seorang manajer
secara lebih efisien dan efektif.
5) Sentralisasi. Kondisi yang mana pengambilan keputusan dipusatkan pada satu titik
tunggal dalam organisasi.
6) Formalisasi. Keadaan yang mana pekerjaan di dalam organisasi telah
terstandardisasi.
7) Rentang Batas (Boundary Spanning)
2. Desain organisasi
A. Desain organisasi yang umum
Kita sekarang beralih pada tiga atau lebih desain organisasional yang umum:
1) Struktur Sederhana
Suatu struktur organisasi yang dicirikan dengan rendahnya derajat
departementalisasi, rentang kendali yang lebar, otoritas yang tersentralisasi
pada satu orang tunggal, dan kecilnya formalisasi.
2) Birokrasi
Suatu struktur organisasi dengan tugas operasional yang sangat rutin yang
dicapai melalui spesialisasi, aturan dan regulasi yang sangat diformalisasikan,
tugas yang dikelompokkan ke dalam departemen fungsional, otoritas yang
tersentralisasi, rentang kendali yang sempit, dan pengambilan keputusan yang
mengikuti rantai komando.
3) Struktur Matriks
Suatu struktur organisasi yang menciptakan otoritas ganda dan
menggabungkan antara departementalisasi fungsional dengan
departementalisasi produk.
B. Opsi desain yang baru
Organisasi Virtual, yaitu Organisasi inti kecil yang merupakan sumber luar
terbesar fungsi bisnis.
1) Kelebihan utama dari organisasi virtual adalah fleksibilitasnya, yang mana
memungkinkan bagi para individu dengan gagasan yang inovatif dan sedikit
uang untuk sukses bersaing terhadap organisasi-organisasi yang lebih besar
dan lebih mapan.
2) Kelemahan dari organisasi virtual adalah bahwa mereka berada dalam keadaan
aliran yang terus-menerus dan reorganisasi, yang berarti bahwa peran, tujuan,
dan tanggung jawabnya tidak jelas, menciptakan ruang bagi perilaku
berpolitik.
3. Organisasi yang Lebih Ramping: Perampingan
Berikut adalah beberapa strategi efektif bagi perampingan:
1) Investasi
2) Komunikasi
3) Partisipasi
4) Bantuan
4. Strategi Organisasi
Kerangka kerja strategi yang sangat terkini menitikberatkan pada tiga dimensi
strategi:
1) Strategi inovasi (innovation strategy) adalah suatu strategi yang menekankan pada
pengenalan produk dan jasa baru yang utama.
2) Strategi minimalisasi biaya (cost-minimization strategy) adalah suatu strategi yang
menekankan pada pengendalian biaya yang ketat, penghindaran inovasi yang tidak
diperlukan atau biaya pemasaran, serta pemangkasan biaya.
3) Strategi imitasi (imitation strategy) adalah suatu strategi yang berupaya untuk
memindahkan produk baru atau ke dalam pasar yang baru hanya setelah
kelangsungan hidup produk tersebut telah terbukti.
5. Ringkasan
1) Mengidentifikasi enam elemen kunci yang menentukan struktur organisasi.
2) Menjelaskan karakteristik sebuah birokrasi
3) Menjelaskan organisasi matriks
4) Menjelaskan karakteristik organisasi virtual
5) Meringkas mengapa manajer ingin membuat organisasi tanpa batas
6) Membedakan model struktur organik dan mekanistik
7) Membuat daftar faktor-faktor yang mendukung setiap jenis struktur organisasi
8) Menjelaskan implikasi perilaku dari struktur organisasi yang berbeda.
9)

Anda mungkin juga menyukai