MEMAHAMI PERILAKU
KELOMPOK
Anggota Kelompok
01 Nadia Rizki Noviani
7211418149
02 Andaning Dwitasari
7211418150
Kelompok (group)
Adalah dua individu atau lebih yang berinteraksi dan saling bergantungyang datang bersa
ma-sama untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu.
1. Kelompok yang bersifat formal (formal group)
Suatu kelompok kerja yang ditetapkan dan yang didefinisikan oleh struktur organisasi
Sudut pandang yang melihat para anggota dari dalam kelompok lebih baik dibandin
gkan orang lain, dan orang-orang yang tidak tergabung dalam kelompok semuanya
sama.
Karakteristik Yang Membuat Identitas Sosial Menjadi Penting
• Kesamaan
Orang-orang yang memiliki nilai atau karakteristik yang sama sebagaimana para anggota lainnya
dari organisasi mereka memiliki level identifikasi kelompok yang lebih tinggi
• Keunikan
Orang-orang yang lebih cenderung memperhatikan identitas yang memperlihatkan bagaimana
mereka berbeda dari kelompok lainnya
• Status
Orang-orang menggunakan identitas untuk mendefinisikan diri mereka sendiri dan meningkatkan
penghargaan diri sehingga cocok bahwa mereka tertarik dalam mengkaitkan diri mereka sendiri
dengan kelompok yang memiliki status tinggi.
• Penurunan yang tidak pasti
Keanggotaan dalam sebuah kelompok juga membantu beberapa orang memahami siapa mereka
dan bagaimana mereka menyesuaikan diri ke dalam dunia.
IDENTIFIKASI LIMA TAHAP
PENGEMBANGAN KELOMPO
K
Tahap-Tahap Pengembangan Kelompok
Model lima tahap pengembangan kelompok (five-stage group development)
Lima tahap unik yang harus dilalui oleh kelompok:
1. Tahap membentuk (forming stage)
Tahap pertama dalam pengembangan kelompok, dikarakterisasikan dengan banyaknya
ketidakpastian
2. Tahap mempeributkan (storming stage)
Tahap kedua dalam pengembangan kelompok, dicirikan dengan konflik di dalam kelompok
3. Tahap menyusun norma (norming stage)
Tahap ketiga dalam pengembangan kelompok dicirikan dengan hubungan yang dekat dan
kekompakan
4. Tahap mengerjakan (performing stage)
Tahap keempat dalam pengembangan kelompok, yang mana kelompok sepenuhnya fungsional
5. Tahap membubarkan (adjourning stage)
Tahap terakhir dalam pengembangan kelompok untuk kelompok sementara, yang dicirikan
dengan memusatkan perhatian pada mengakhiri kegiatan dan bukannya kinerja tugas
Suatu Model Alternatif bagi Kelompok yang Bersifat Sementara dengan
Tenggat Waktu
Model kesetimbangan berselang (punctuated-equilibrium model)
Suatu rangkaian fase yang mana kelompok yang bersifat sementara bergerak melaluinya yang
melibatkan transisi antara kelambanan dengan aktivitas.
3. Suatu transisi terjadi tepat ketika kelompok telah terpakai setengah dari waktu yang telah
ditetapkan
4. Transisi ini memprakarsai perubahan besar
Sebagai anggota kelompok, orang ingin diterima oleh kelompok. Jadi orang
rentan menyesuaikan terhadap norma-norma kelompok. Banyak bukti yang menunj
ukkan bahwa kelompok dapat menempatkan tekanan kuat pada anggota individu unt
uk mengubah sikap dan perilaku mereka agar sesuai dengan standar kelompok. Ada banyak
alasan yang sesuai dengan penelitian terbaru menyoroti pentingnya keinginan
untuk membentuk persepsi yang akurat tentang realitas berdasarkan konse
nsus kelompok, untuk mengembangkan hubungan sosial yang bermakn
a dengan orang lain, dan untuk mempertahankan konsep diri yang mengun
tungkan. Dampak bahwa tekanan untuk sesuai dengan perilaku kelompok dapat
Perilaku Menyimpang di Tempat Kerja
Perilaku menyimpang di tempat kerja (juga disebut perilaku antisosial atau ketidaksopanan
kerja) adalah perilaku sukarela yang melanggar norma-norma organisasiyang signifikan da
n, dalam melakukannya, mengancam kesejahteraan organisasi atauanggotanya. Beberapa
organisasi akan mengakui menciptakan atau memaafkan kondisi yang mendorong da
n mempertahankan norma-norma yang menyimpang. Namun ada Karyawan
melaporkan bahwa ada peningkatan atas kekasaran dan pengabaian terhadapor
ang lain oleh bos dan rekan kerja dalam beberapa tahun terakhir.
Properti Kelompok 3: Status
Status adalah suatu posisi yang didefinisikan secara sosial atau peringkat yangdiberikan
kepada kelompok atau para anggota kelompok oleh orang lain. Hal-hal yang menentukan
status antara lain:
1.Kekuasaan seseorang yang dimiliki atas orang lain.
4. Memilih para anggota yang memiliki motivasi yang tinggi dan lebih memilih untuk
bekerja dalam kelompok
keanggotaan
5. Menstimulasi kompetisi dengan kelompok lain
Tim-tim yang memiliki nilai atau opini para anggotanya berbeda akan cenderung
untuk mengalami lebih banyak konflik, tetapi para pemimpin yang dapat menga
rahkan kelompok untuk fokus pada tugas yang diembannya dan mend
orong pembelajaran keompok dapat menurunkan konflik-konflik ini dan me
ndorong pembahasan permasalahan kelompok.
Lini Kesalahan (faultlines)
Merupakan divisi yang dipandang membagi kelompok-kelompok menjadi dua atau lebih
subkelompok yang didasarkan pada perbedaan individual misalnya jenis kelamin, ras, umu
r, pengalaman kerja, dan pendidikan.
Riset dalam lini kesalahan telah menunjukkan bahwa membagi pada umunya merugikan
bagi fungsional dan kinerja kelompok.
• Subkelompok dapat menyelesaikan persaingan satu sama lain, yang mana menghabiskan
waktu dari tugas pokok dan membahayakan kinerja kelompok.
• Kelompok-kelompok yang memiliki subkelompok lebih lamban dalam mempelajari,
mengambil keputusan yang lebih berisiko, kurang kreatif dan mengalami level konflik
yang lebih tinggi.
• Subkelompok cenderung kurang untuk mempercayai satu sama lain.
PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELOMPOK
Pengambilan keputusan kelompok dapat secara luas digunakan dalam organisasi, tetapi
keputusan kelompok lebih disukai bila diambil oleh invidu semata.
• Kekuatan pengambilan keputusan kelompok
1. Menghasilkan informasi dan pengetahuan yang lebih lengkap.
2. Membawa lebih banyak input serta heterogenitas ke dalam proses keputusan.
Kelompok yang para anggotanya saling berinteraksi berhadapan muka satu sama lain.
2. Sumbang pendapat (brainstorming)
Suatu proses menghasilkan gagasan yang secara spesifik mendorong beberapa dan seluruh
alternatif sementara itu menahan beberapa kritikan atas alternatif-alternatif tersebut.
3. Teknik kelompok nominal (nominal group technique)
Suatu metode pengambilan keputusan kelompok yang mana paraanggota individual akan
bertemu berhadapan uka untuk menyatukan pertimbangan-pertimbangan meraka dalam suat
u cara yang sistematis tetapi independen.