Anda di halaman 1dari 14

Teori Komunikasi Kelompok

Materi Minggu 10
Referensi : E.M. Griffin (A First Look At
Communication Theory 2012), Littlejohn,Stephen W &
Foss, Karen A. ( Theories of Human Communication,
2008) dan Sumber lainnya
Pengertian
• Komunikasi kelompok adalah:
– komunikasi antara seorang dengan orang-
orang lain dalam kelompok,
– berhadapan satu sama lain sehingga
memungkinkan terdapatnya kesempatan bagi
setiap orang dalam kelompok untuk
memberikan tanggapan secara verbal.
PengertianKelompok(Robert F. Bales dalam Cathcart
dan Samovar (1974)
• Kelompok kecil
– sejumlah orang yang terlibat dalam interaksi satu sama lain
dalam suatu pertemuan yang bersifat tatapmuka
• Kelompok kecil
– Dua atau lebih orang yang berhimpun dalam wadah kelompok
didasarkan oleh adanya kesamaan.
– Berinteraksi melalui pola atau struktur dalam kurun waktu yang
relatif panjang.
– Kelompok dibentuk untuk mempermudah anggota-anggotanya
mencapai tujuan
Karakteristik Kelompok

1. Memiliki Tujuan Tertentu


• Tujuan merupakan hasil akhir yang ingin dicapai oleh suatu
kelompok.
• Tujuan tersebut bervariasi untuk setiap kelompok karena :
- pertama, setiap kelompok memiliki latar belakang atau asal
mula pendirian kelompok yang berbeda-beda.
- kedua, kepentingan dari anggota-anggota kelompok dalam
suatu kelompok tentu akan berbeda dengan anggota-anggota
kelompok lain.
- ketiga, tujuan kelompok juga dipengaruhi oleh kejelasan;
kejelasan dalam memiliki anggota dan pemimpin kelompok,
kejelasan tujuan dan aktivitas kerja dan lain-lain;
- keempat dipengaruhi oleh kelayakan, atau beralasan tidaknya
suatu kelompok didirikan.
2. Norma-norma
• Norma adalah suatu standar atau ukuran yang
menentukan penerimaan perilaku dalam kelompok.
Norma kelompok akan diaplikasikan ke dalam interaksi
antar anggota kelompok dan pada saat kelompok
tersebut melakukan kegiatan.
• Norma-norma kelompok biasanya tidak diekspresikan
secara verbal. Setiap anggota kelompok akan saling
menyadari adanya norma-norma tersebut, sampai ada
yang melakukan pelanggaran atau dianggap
melanggar norma secara serius.
• Pelanggaran terhadap norma oleh salah satu anggota
akan ditekan oleh anggota lain agar pelanggar
tersebut melakukan kompromi.
3. Posisi
• Posisi adalah bagian yang didapat oleh anggota dalam
suatu kelompok. Posisi dalam kelompok biasanya
formal dan terspesialisasi. Misalnya dalam kelompok
tersebut ada posisi ketua, wakil, bendahara dan
sekretaris. Namun ada juga yang informal, terbatas
dan tidak berbeda terlalu jauh. Misalnya yang ada
hanya fasilitator dan anggota.
• Apapun klasifikasi posisi anggota dalam kelompok,
bagian yang diambilnya atau dimainkannya akan
sesuai dengan apa yang diberikannya. Contohnya, bila
seseorang menjadi ketua kelompok, ia akan
menjalankan tugasnya sebagai ketua dan tidak
mengambil tugas bendahara.
4. Peran

• Peran dekat dengan posisi. Bila posisi adalah bagian yang


didapatkan anggota dalam suatu kelompok, maka peran merujuk
pada perilaku yang diasosiasikan dengan posisi.

• Peran dapat menjadi konflik apabila terdapat ketidaksesuaian


pembagian peran.

• Dengan kata lain, konflik kelompok dapat terjadi apabila pertama,


terdapat perbedaan diantara bagaimana anggota kelompok
memainkan peran dan anggota lain berpikir bagaimana
seharusnya hal tersebut diperankan. Kedua, adanya anggota
kelompok yang melakukan suatu tindakan, dan anggota lain
berpikir bahwa ia harus bertanggungjawab atas tindakan yang
telah dilakukannya.
5. Struktur
• Posisi dan peran tidak berdiri terpisah; dalam
kelompok, tidak akan ada pemimpin jika tidak ada
pengikut. Pola-pola hubungan diantara posisi dan
peran yang dihadirkan dalam kelompok disebut
sebagai struktur.
• Ada kelompok yang peran dan posisinya sangat jelas,
khususnya penghargaan anggota terhadap otoritas
dan kekuasaan; ini disebut sebagai sistem sentralisasi.
Ada pula kelompok yang posisi dan perannya sangat
langgar, dimana anggota kelompok bisa berbagi
peran; ini disebut sebagai sistem desentralisasi.
Model Pengembangan
Komunikasi Kelompok
Model Bales :
Model analisis proses interaksi (interaction process analysis).

Ada tiga tahap dalam model Bales, yaitu:


Tahap 1 : Orientation Phase
• Pada tahap orientasi, anggota yang baru masuk dalam suatu
kelompok atau baru mendirikan suatu kelompok akan bertanya,
mencari dan saling memberi informasi mengenai tujuan kelompok
dan hakekat tugas-tugas dalam kelompok; pertanyaan-pertanyaan
yang diajukan antara lain. “apa yang akan kita lakukan”, “mengapa
kita melakukannya”, “bagaimana kita melakukannya” dan
“bagaimana mencapai hasil yang terbaik”.
• Pada tahapan ini, anggota kelompok akan mencari konfirmasi dan
melakukan orientasi akan keberadaan kelompok tersebut.
Tahap 2 : Evaluation Phase
• Pada tahap evaluasi, pertanyaan yang diajukan anggota
kelompok berkisar seputar peran anggota kelompok dalam tugas-
tugas atau pekerjaan yang dilakukan oleh kelompok.
• Pada tahap ini terjadi semacam pengekspresian opini dan
perasaan dari anggota kelompok tentang berbagai isu yang
berkembang.

Tahap 3 : Control Phase


• Para anggota kelompok akan saling membuat statement
(pernyataan) dan mencari serta memberi petunjuk pada sesama
anggota. Disini akan bermunculan pendapat-pendapat yang
positif atau negatif dari anggota kelompok secara substansial.
• Pada tahap ini akan mulai tampak solidaritas kelompok dan minat
mereka dalam kelompok.
Teori Pemikiran Kelompok
• Teori Pemikiran Kelompok (Groupthink Theory) Pencetus Teori ini
adalah : Irving L. Janis
• Groupthink oleh Janis adalah untuk menunjukkan sutau model
berpikir sekelompok orang adalah bersifat terpadu (Kohesif)
• Groupthink biasa terjadi apabila sebuah kelompok mengambil
keputusan yang salah karena adanya tekanan kelompok yang
mengakibatkan turunnya efisiensi mental, berkurangnya pengujian
realita.
• Toeri ini mensupport konflik.
Teori Pertukaran Sosial
• Teori ini didasarkan pada pemikiran bahwa seseorang
mencapai satu pengertian mengenai sifat kompleks dari
kelompok denga mengkaji hubungan diantara dua orang
(dyadic relationship)
• Teori ini diartikan bahwa interaksi manusia melibatkan
pertukaran barang dan jasa, biaya (cost) dan imbalan
(reward).
SOCIOMETRIC THEORY
• Dikemukakan oleh Moreno. Sociometric Theory ini merupakan
sebuah konsepsi yang mengacu pada suatu pendekatan
metodologis dan teoretis terhadap kelompok.
• Asumsi yang dimunculkan adalah bahwa individu-individu dalam
kelompok yang merasa tertarik satu sama lain, akan lebih banyak
melakukan tindak komunikasi, sebaliknya individu-individu yang
saling menolak, hanya sedikit atau kurang melaksanakan tindak
komunikasi.
Group Decision Making
(Randy Hirokawa & Dennis Gouran)

Pengambilan keputusan kelompok diambil


melalui tahapan:
• Analysis of the problem
• Goal Setting
• Identification of Alternatives
• Evaluation of Positive and Negative
Characteristics
• Prdictive Outcome

Anda mungkin juga menyukai