Anda di halaman 1dari 24

Modul

DINAMIKA KELOMPOK
Inisiasi Tuton Ke-1
Mata Kuliah Perilaku Organisasi
Program Studi Manajemen
Fakultas Ekonomi

Penulis: Pista Suci Asmarani, S.Tp., M.M


Email: pistasuci@gmail.com
Penelaah: Efraim Bavo Priyana, S.Tr.Par., M.Par.
Email: efraimbavo@ecampus.ut.ac.id

www.ut.ac.id
DASAR-DASAR PRILAKU
KELOMPOK DAN TIM KERJA
Pengertian Kelompok sekumpulan
orang
(minimal dua
orang)
memiliki saling
identitas diri berinterkasi
(collective dan saling
identity) bergantung

memiliki memiliki
tujuan norma
bersama kelompok
www.ut.ac.id
Tipe Kelompok

www.ut.ac.id
Tipe Kelompok

Kelompok Komando
- Dibentuk mengikuti alur hirarkhi
organisasi
Kelompok - Terdiri dari supersivor dan anak
Formal buahnya

- Sengaja dibentuk oleh Kelompok Tugas


organisasi
- Memiliki aturan yang dibuat oleh - Terdiri dari orang-orang yang
pengelola organisasi berasal dari departemen berbeda,
- Bertujuan untuk mendukung atau biasa disebut Satgas
pencapaian tujuan

www.ut.ac.id
Tipe Kelompok

Kelompok Kepentingan
- Memiliki perhatian yang sama
terhadap kehidupan sosial
Kelompok
Informal
- Dibentuk atas inisiatif karyawan Kelompok Pertemanan
- Dibentuk bukan atas gagasan
formal organisasi - Memiliki perasaan sosial yang
- Keanggotaan bersifat sukarela sama sehingga tidak jarang
diantara mereka membentuk
kelompok yang disebut friendship
group

www.ut.ac.id
Kenapa seseorang bergabung dengan kelompok?

1. Mempermudah mencapai tujuan


2. Sekedar berafiliasi
3. Memperoleh dukungan emosional
4. Memperoleh status sosial
5. Alasan keamanan
6. Faktor kedekatan

www.ut.ac.id
Proses Pembentukan dan Perkembangan Kelompok
• Keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuannya sangat
bergantung pada efektifitas kerja kelompok
• Dapat dikembangkan dengan 2 model, yaitu:
1. Five-stage model: melalui tahap pembentukan (forming), tahap
pertengkaran (storming), tahap pembentukan norma
kesepemahaman (norming), tahap melakukan tindakan (performing)
dan terakhir tahap pengalihan orientasi (adjourning).
2. Punctuated-equilibrium model: terbagi menjadi 2 fase, yaitu:
1. Fase pertama: mendefinisikan tugas-tugas yang akan dikerjakan, dilanjutkan
dengan menetapkan misi kelompok
2. Fase kedua: penyelesaian aktivitas-aktivitas yang menggunung

www.ut.ac.id
Hubungan antara Prilaku kelompok dengan
Kinerja dan Kepuasan kerja

www.ut.ac.id
Dampak Kelompok terhadap Prilaku Individu
• Social facilitation effect: seseorang akan memiliki kinerja
lebih baik jika ia menjadi bagian dari kelompok dari-pada jika
bekerja sendirian
• Social loafting: eksistensi kelompok terhadap kinerja dan
prilaku individual juga bisa berdampak negatif
• Deindividuation: hilangnya jatidiri atau kepribadian
seseorang ketika dirinya bergabung dengan sebuah
kelompok

www.ut.ac.id
TIM KERJA

Pengertian Tim
• Sebagian besar pekerjaan tidak dilakukan secara mandiri oleh
masing-masing karyawan.
• Dalam batas-batas tertentu sebuah pekerjaan hasilnya akan lebih
efektif jika dikerjakan dalam sebuah kelompok.
• Semua anggotanya memiliki tanggungjawab individual untuk
menjalankan tugas pokok departemen.
• Bertujuan untuk menghasilkan produk sesuai dengan standar
kualitas yang ditentukan perusahaan.
• “Sekelompok orang dalam jumlah kecil, masing-masing dengan
ketrampilannya, yang memiliki komitmen untuk mencapai tujuan
bersama, menetapkan satu set tujuan dan memiliki akuntabiliats
bersama untuk semua tindakan yang mereka gunakan”.
www.ut.ac.id
Mengapa Organisasi Memerlukan Tim?

1. Fokus pada layanan konsumen


2. Kompetisi
3. Era informasi
4. Globalisasi

www.ut.ac.id
Manfaat Tim
1. Meningkatkan kreativitas, inovasi dan pemecahan masalah
2. Meningkatkan kualitas pengambilan keputusan
3. Memperbaiki proses
4. Meningkatkan kompetisi secara global
5. Meningkatkan kualitas
6. Meningkatkan komunikasi
7. Mengurangi perputaran karyawan dan tingkat absensi, dan
meningkatkan semangat kerja karyawan

www.ut.ac.id
Keterbatasan Tim
• Group think, atau menyetujui keputusan tim meski tidak sepenuh hati.
• Social loafting, seperti halnya persoalan dinamika kelompok, tim juga
sering menghadapi persoalan social loafting terutama jika kemampuan
masing-masing anggota kelompok tidak setara.
• Persoalan kualitas, meski banyak bukti telah menunjukkan bahwa tim
bisa meningkatkan kualitas.
• Ketepatan waktu, kadang-kadang seseorang bisa membuat keputusan
lebih cepat ketimbang keputusan yang dibuat tim.
• Keragaman anggota tim, salah satu keuntungan dari keragam anggota
tim, masing-masing dengan latarbelakang dan pemikiran berbeda
adalah semakin baiknya keputusan yang diambil.

www.ut.ac.id
Tipologi Tim

www.ut.ac.id
Membangun Tim yang Berhasil

Faktor-faktor kunci tersebut adalah sebagai berikut:


1. Memilih anggota tim berdasarkan potensi dan
ketrampilannya
2. Memberi pelatihan untuk meningkatkan ketrampilan tim
3. Memberi kompensasi atas kinerja tim
4. Memberikan dukungan terhadap tim
5. Mengkomunikasikan hal-hal yang mendesak
6. Mempromosikan kerjasama tim

www.ut.ac.id
PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELOMPOK

Domain pengambilan keputusan


• Pengambilan keputusan merupakan sebuah proses yang ada awal dan
akhir
• Pengambilan keputusan dilakukan karena ada masalah yang harus
diselesaikan, apakah masalah tersebut berkaitan dengan input misalnya
untuk mendapatkan input terbaik; berkaitan dengan proses – memberi
layanan paling baik kepada konsumen atau bahkan masalah dengan
pihak luar organisasi, misalnya mengatasi persaingan
• Mendapat solusi terbaik, beberapa alternatif tindakan dipilih, pemilihan
alternatif biasanya didasarkan pada ketersedian informasi
• Akhir dari proses pengambilan keputusan adalah ketika pengambil
keputusan berhasil memilih satu alternatif terbaik dari sekian banyak
alternatif yang tersedia

www.ut.ac.id
Model pengambilan keputusan
Pendekatan ekonomik dalam pengambilan keputusan
didasarkan pada beberapa asumsi, antara lain:
• Perusahaan dianggap mempunyai tujuan
• Untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan dengan cara-cara
rasional
• Fungsi perusahaan adalah untuk mentransformasi input
menjadi output
• Lngkungan organisasi dianggap sebagai faktor eksternal dan
bersifat given
• Perubahan harga dan kuantitas terhadap input dan output
merupakan landasan berpikir dalam teori ini

www.ut.ac.id
Dinamika pengambilan keputusan
• Masalah organisasi pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi
dua, yaitu: masalah rutin dan non rutin.
• Sedangkan yang terkait dengan risiko yang mungkin ditimbulkan,
setiap masalah ada yang memiliki risiko tinggi dan sebaliknya
berisiko rendah.
• Sementara itu dilihat dari siapa yang membuat keputusan,
pengambilan keputusan bisa dilakukan oleh pimpinan puncak atau
dilakukan level bawah.

www.ut.ac.id
Dinamika pengambilan keputusan
• Keputusan terprogram vs. tidak terprogram
• Keputusan yang pasti dan tidak pasti
• Keputusan dibuat pimpinan puncak vs. manajer bawah

www.ut.ac.id
Pengambilan Keputusan dalam Kelompok
Kelebihan pengambilan keputusan berbasis kelompok:
• Lebih banyak informasi
• Perspektif dalam pengambilan keputusan semakin
luas
• Lebih komprehensif
• Meningkatkan tingkat akseptansi keputusan
• Sebagai tempat berlatih

www.ut.ac.id
Pengambilan Keputusan dalam Kelompok
Kelemahan pengambilan keputusan berbasis kelompok:
• Menghabiskan banyak waktu
• Tekanan untuk kompromi
• Dominasi sekelompok orang
• Politik balas jasa
• Mengalihkan tujuan
• Groupthink, atau sekelompok orang yang mempunyai
pikiran sama

www.ut.ac.id
Pengambilan Keputusan dalam Kelompok
5 (lima) isu yang perlu mendapat perhatian ketika
menggunakan kelompok untuk menggambil keputusan:
• Efisiensi
• Percaya diri
• Ukuran kelompok
• Akurasi pengambilan keputusan
• Komposisi anggota kelompok

www.ut.ac.id
Teknik pengambilan keputusan kelompok

Untuk mencapai konsensus, beberapa teknik


pengambilan keputusan kelompok bisa digunakan,
diantaranya:
• Interaktif
• Brainsorming
• Normative group technique
• Delphi technique.

www.ut.ac.id
..terima kasih..

www.ut.ac.id

Anda mungkin juga menyukai