Anda di halaman 1dari 295

PT Bank Nationalnobu Tbk

Tenun Rote
Mutiara di Ujung Selatan Nusantara
Salah satu adhi wastra nusantara yang patut kita banggakan adalah tenun, yang di Indonesia
sendiri hadir dalam berbagai teknik, corak dan warna. Dari Sumatera, Kalimantan, Sulawesi
hingga Nusa Tenggara, kita akan menjumpai berbagai jenis kain tenun yang begitu kaya
dengan ragam hias yang telah menjadi identitas masing-masing daerah.

Tenun Pulau Rote salah satunya. Kain tenun yang dihasilkan dengan teknik ‘ikat’ tersebut
telah menjadi identitas bagi warga yang tinggal di sebuah pulau yang berada di ujung
selatan Nusantara ini selain alat musik Sasando dan topi khasnya yang disebut Ti’i.

Kain tenun yang begitu rumit ini memberi makna mendalam akan pentingnya ketelitian,
kesabaran, dan sekaligus keindahan yang hadir menyatu dengan keelokan alam semesta
sebagai wujud syukur pada Yang Maha Kuasa.

Perseroan mengangkat Tenun Rote dalam Laporan Tahunan 2014 sebagai bentuk apresiasi
dan kepedulian Perseroan pada hasil budaya nusantara yang patut dilestarikan.

Laporan Tahunan 2014 | 1


PT Bank Nationalnobu Tbk

‘growing & transforming’ telah menjadi tema Laporan Tahunan Perseroan Tahun 2013 lalu. Pertumbuhan
dan transformasi adalah tema sentral yang ingin dibawa Perseroan memaknai setiap berlalunya waktu
yang dilalui dalam perjalanan sepanjang tahun 2013. Dengan tema ini Perseroan mampu mencatatkan
berbagai kemajuan, baik keuangan maupun non keuangan yang semakin mendekatkan Perseroan pada
visi yang hendak dicapai. Tema sentral ini menjadi tema jangka panjang yang selalu relevan bagi Perseroan
dalam tahun-tahun pertumbuhan dan transformasi ini.

Untuk itu, dalam Laporan Tahunan Perseroan Tahun 2014 ini, Perseroan menjadikan ‘growing &
transforming continues’ menjadi tema utama yang dinamis dan relevan yang mengisyaratkan bahwa
Perseroan masih melanjutkan proses pertumbuhan dan transformasi menuju pada meningkatnya
kemampuan Perseroan untuk memberikan produk dan jasa layanan yang makin beragam dan berkualitas
bagi masyarakat luas.

‘growing & transforming’ memberi makna pertumbuhan ukuran organisasi yang nampak pada capaian
keuangan, jumlah, dan ukuran fisik lainnya, dan juga mengindikasikan perubahan ke arah kualitas yang
lebih baik.

Maka selayaknyalah bahwa pertumbuhan dan transformasi menjadi upaya yang berkelanjutan yang
tidak pernah terhenti dalam perjalanan sebuah entitas usaha. Perseroan yakin bahwa dengan semangat
pertumbuhan dan transformasi ini, Perseroan mampu menapaki perjalanan mencapai visi Perseroan yang
tentunya penuh dengan tantangan dan hambatan.

2 | Laporan Tahunan 2014


PT Bank Nationalnobu Tbk

Daftar Isi
Profil Perseroan 004
Laporan Bisnis & Operasi 029
Analisis & Pembahasan Manajemen 054
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 064
Laporan Tata Kelola 068
Informasi Pemegang Saham 098
Data Perseroan 107
Pernyataan Manajemen 131
Referensi Peraturan 133
Laporan Keuangan 143

Laporan Tahunan 2014 | 3


PT Bank Nationalnobu Tbk

Profil Perseroan
Kinerja Keuangan Penting

Asset (Dalam juta Rp.) Ekuitas (Dalam juta Rp.)

5.767.590

1.169.424
3.877.270
1.008.413

1.217.521

333.832 256.086
132.839 118.040 129.955

2010 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013 2014

Kredit yang Diberikan (Dalam juta Rp.) Penghimpunan Dana (Dalam juta Rp.)

2.403.881 4.452.760

2.712.184
1.240.058

413.521 951.504
162.769
200.137
15.137 14.404
2010 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013 2014

4 | Laporan Tahunan 2014


PT Bank Nationalnobu Tbk

Laba Bersih (Dalam juta Rp.) NIM (Dalam %)

15.562

14.643 5,89
5,44

3,83 3,74
3,22

2.796
1.834 1.915

2010 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013 2014

BOPO (Dalam %) Jaringan Kantor (Dalam unit)

77

64

95,94
94,39 95,53
88,30
68,62
38

13
4

2010 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013 2014

Laporan Tahunan 2014 | 5


PT Bank Nationalnobu Tbk

Terus Berkembang
Mencapai Kesempurnaan
Berkat Kepercayaan
Dunia Usaha

Profil Perseroan
Visi, Misi dan Nilai-nilai Perseroan

Visi
Perseroan memilki visi
Menjadi bank dengan standar global yang dapat memberikan
besar yang hendak diraih
kontribusi positif pada perekonomian dan perbankan Indonesia serta
dan diupayakan dalam
menjunjung tinggi kepercayaan dan kepuasan Nasabah.
jangka panjang dan visi
inilah yang menjadi jiwa
dari setiap pemikiran,
Misi
ide, gagasan, kebijakan
1. Menjalankan fungsinya sebagai Bank dalam menghimpun dan
dan langkah Perseroan.
menyalurkan dana dengan memprioritaskan pelayanan kepada
Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dalam menunjang
pembangunan ekonomi nasional dan membantu meningkatkan
daya saing dan kompetensi dunia UKM dalam era globalisasi.
2. Memberikan pelayanan prima kepada Nasabah serta didukung
tenaga kerja profesional dengan melakukan praktek tata kelola
perusahaan yang baik (Good Corporate Governance).

Nilai-nilai Perseroan
• Trust & Integrity
• Stewardship
• Transformasi

6 | Laporan Tahunan 2014


PT Bank Nationalnobu Tbk

Profil Perseroan
Profil PT Bank Nationalnobu Tbk

Sekilas Nobu Bank


Perseroan didirikan pada tahun 1990 sebagai Bank Umum Swasta Nasional (BUSN) Non Devisa dan pada
tahun 2010, PT Kharisma Buana Nusantara, perusahaan yang 99% sahamnya dimiliki oleh Bapak Mochtar
Riady, mengakuisisi 60% saham Perseroan yang kala itu memiliki 4 kantor cabang.

Pasca akuisisi, Perseroan meredefinisi visi dan misi Perseroan dan melakukan berbagai langkah strategis
untuk membangun kompetensi dan pengembangan jangkauan pemasaran yang lebih luas. Perseroan
menyusun strategi pengembangan usaha yang bertumpu pengembangan segmen Usaha Kecil dan
Menengah (Small Medium Enterprises) untuk mampu berkontribusi aktif pada pembangunan nasional.

Tahun 2011, merupakan tahun dimana Perseroan meletakkan fondasi yang kokoh untuk dapat melanjutkan
pengembangan pada tahap berikutnya. Pada tahun tersebut, dari 4 kantor cabang, Perseroan berhasil
membuka 9 kantor sehingga total 13 kantor.

Dengan tujuan untuk semakin mampu menjangkau masyarakat luas, maka Perseroan kembali membuka
25 kantor dengan jumlah karyawan lebih dari 200 orang di tahun 2012. Di tahun tersebut Perseroan
juga melakukan pengembangan e-channel melalui kerjasama dengan jaringan ATM Bersama guna
memudahkan Nasabah Perseroan untuk melakukan berbagai transaksi perbankan dimanapun berada.
Perseroan juga mengawali pengembangan internet banking untuk Nasabah individu seiring tantangan
kebutuhan masyarakat akan kemudahan transaksi melalui media digital.

Tahun 2013 menjadi momentum penting bagi Perseroan karena di tahun tersebut, dalam rangka
memperkuat struktur permodalan, khususnya untuk dapat masuk ke dalam kategori bank BUKU 2 (Bank
Umum Kegiatan Usaha), maka Perseroan secara resmi melakukan Penawaran Umum Perdana Saham
dengan melepas 52% saham Perseroan kepada publik. Tepat pada 20 Mei 2013, Perseroan mencatatkan
diri di Bursa Efek Indonesia sebagai emiten ke 9 tahun tersebut dengan kode saham “NOBU”.

Mengusung tema “growing & transforming” yang berlanjut di tahun 2014, Perseroan mengedepankan
aspek pertumbuhan baik dari sisi lending maupun funding. Selain mengembangkan jaringan distribusi
dan menambah fitur debit pada kartu ATMnya, Perseroan juga memperkuat struktur permodalan
dengan melakukan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) yang
memperkokoh posisi Perseroan sebagai bank dengan kategori BUKU 2. Hal ini menjadi langkah esensial
dalam mempersiapkan aktivitas perbankan yang lebih kompleks, termasuk aktivitas sebagai Bank Devisa.
Perseroan menginginkan tidak saja tumbuh dalam ukuran, namun juga bertransformasi dalam strategi dan
kemampuan menghasilkan layanan yang menyeluruh dan berkualitas.

Pada 31 Desember 2014, Perseroan memiliki 1 Kantor Pusat Non Operasional dan 76 kantor operasional
yang tersebar di 38 kota besar di 26 propinsi di Indonesia.

Laporan Tahunan 2014 | 7


PT Bank Nationalnobu Tbk

Profil Perseroan
Profil Nobu Bank
Nama
PT Bank Nationalnobu Tbk
Kantor Pusat
Plaza Semanggi Lt. 9, Kawasan Bisnis Granadha
Jl. Jend. Sudirman Kav. 50 Jakarta 12930, Telp. 021-25535128; Fax. 021-25535130
Bidang Usaha
Bank Umum
Tanggal Pendirian
13 Februari 1990
Kepemilikan
31 Desember 2014

Pemegang Saham %

PT Kharisma Buana Nusantara 23,19%


PT Prima Cakrawala Sentosa 20,15%
Nio Yantony 9,28%
PT Lippo General Insurance Tbk 4,89%
PT Putra Mulia Indonesia 3,91%
Publik 38,58%
Total 100,00%

Dasar Hukum Pendirian


Akta Pendirian Perusahaan Nomor 86 , Tanggal 13 Februari 1990
Notaris di Jakarta Drs. Entjoen Mandoer Wiriatmadja
Bursa Efek
Bursa Efek Indonesia
Kode Saham
NOBU
Tanggal Pencatatan Saham
20 Mei 2013
Swift Code
NOBUIDJA
Contact Center
corsec@nobubank.com
Website Perseroan
www.nobubank.com

8 | Laporan Tahunan 2014


PT Bank Nationalnobu Tbk

Milestone Perseroan

2014

Perseroan
2013 melakukan
Penambahan
Modal Tanpa
Perseroan Hak Memesen
melakukan Efek Terlebih
Penawaran Dahulu
2012 Umum Perdana (PMTHMETD)
Saham (Initial pada 3
Public Offering) September
dan tercatat 2014 guna
Perseroan
di Bursa Efek memperkuat
melalui RUPS
Indonesia pada struktur
yang tertuang
Tanggal 20 Mei permodalan.
dalam Akta No.
7 Tanggal 10 2013 sebagai
emiten ke 9 Memperoleh
Desember 2012
2010 menyatakan pada tahun ijin untuk
tersebut. melakukan
secara resmi
kegiatan usaha
akan melakukan
Perseroan dalam valuta
PT Kharisma Penawaran
memiliki 64 asing (Bank
Buana Umum Perdana
jaringan kantor Devisa) pada
Nusantara Saham (Initial
yang tersebar November
yang 99% Public Offering)
di 31 kota di 2014.
sahamnya untuk menjadi
1990 dimiliki perusahaan 19 propinsi di
Indonesia. Perseroan
oleh Bapak publik.
memiliki 77
Mochtar Riady
Perseroan kantor yang
mengakuisisi Pada tanggal
didirikan pada tersebar di
60% saham 31 Desember
tanggal 13 38 kota di
Perseroan. 2012 Perseroan
Februari 1990 26 propinsi
memiliki 1
sebagai Bank di seluruh
Perseroan pada Kantor Pusat
Umum Swasta Indonesia.
saat itu memiliki Non Operasional
Nasional 1 kantor pusat dan 37 Kantor
(BUSN) Non operasional dan Cabang dan
Devisa. 4 kantor cabang. Kantor Kas.

Laporan Tahunan 2014 | 9


PT Bank Nationalnobu Tbk

Profil Perseroan
Peristiwa Penting 2014

RUPS Tahunan Bisnis Indonesia Award, RUPS Luar Biasa,


& Luar Biasa, 11 April 2014 24 Juni 2014 19 Agustus 2014
Perseroan melakukan Rapat Umum Perseroan memperoleh predikat RUPS Luar Biasa Perseroan
Pemegang Saham Tahunan yang Emiten Terbaik untuk Kategori Bank diselenggarakan dalam rangka
pertama sejak menjadi perusahaan dengan Aset di bawah 1 Triliun. Penambahan Modal Tanpa Hak
publik. Memesan Efek Terlebih Dahulu
(PMTHMETD).

Kanwil Manado, Halal Bihalal Bersama, Training Officer Development


25 Agustus 2014 28 Agustus 2014 Program
Perseroan membuka Kantor Wilayah Halal Bihalal Bersama digelar Officer Development Program
Manado sebagai Kantor Wilayah pasca Bulan Ramadhan untuk (ODP) merupakan langkah untuk
pertama untuk melakukan koordinasi meningkatkan kebersamaan dalam mempersiapkan Team Leader
area Indonesia Timur. semangat kekeluargaan. yang siap tugas.

10 | Laporan Tahunan 2014


PT Bank Nationalnobu Tbk

Training Bank Devisa Bhakti Sosial, Public Expose,


Pembekalan bagi karyawan dalam 16 November 2014 12 Desember 2014
rangka mempersiapkan aktivitas Perseroan juga peduli pada Sebagai perusahaan publik
perbankan dalam valuta asing (Bank kesehatan masyarakat melalui Perseroan melakukan Paparan Publik
Devisa). kerjasama CSR dengan Yayasan setiap tahun mengenai kinerja
Titian Kasih. Perseroan.

Natal Bersama, Nobu Peduli Budaya, Team Building,


5 Desember 2014 19 Desember 2014 Desember 2014
Perayaan Natal Bersama menjadi Salah satu kegiatan CSR Perseroan Aktivitas outing memperkuat
salah satu sarana adalah membantu pengrajin tenun soliditas tim dan semangat
membangun kualitas kerohanian dan di Pulau Rote, Nusa Tenggara kebersamaan dilakukan
persaudaraan. Timur. masing-masing divisi.

Laporan Tahunan 2014 | 11


PT Bank Nationalnobu Tbk

Profil Perseroan
Penghargaan

Rangkaian penghargaan yang selama ini telah diterima Perseroan adalah bukti apresiasi atas kinerja
Perseroan, namun sekaligus menjadi pemacu semangat untuk selalu berusaha menjadi lebih baik dari
waktu ke waktu.

2011 2012 2012


Infobank Awards 2011 Infobank Awards 2012 Peringkat 1 The Best Bank 2012
Bank yang Berpredikat “SANGAT Bank yang Berpredikat “SANGAT in Corporate Communication
BAGUS” Atas kinerja Keuangan BAGUS” Atas kinerja Keuangan Perbanas
Tahun 2010 Tahun 2011

2012 2013 2014


Peringkat 3 The Best Bank 2012 Anugerah Perbankan Indonesia- Bisnis Indonesia Award 2014
in Good Corporate Governance Peringkat 3 Untuk Kategori Best Bank Kategori Bank
Perbanas Marketing Economic Review Umum Non Devisa

12 | Laporan Tahunan 2014


PT Bank Nationalnobu Tbk

Ikhtisar Bisnis

Asset
Asset Perseroan tumbuh 48,8% menjadi representasi dari bertumbuhnya
48,8% kepercayaan Nasabah kepada Perseroan seiring meningkatnya kemampuan
Perseroan menghadirkan produk dana jasa yang makin berkualitas.

Kredit yang Diberikan


93,9% Pertumbuhan penyaluran kredit mencapai 94% dengan tingkat NPL 0% yang
merupakan hasil dari komitmen Perseroan untuk mendorong aktivitas intermediasi
dengan tetap menjaga aspek kehati-hatian.

Penghimpunan Dana
Penghimpunan dana yang dilakukan Perseroan selama tahun 2014 tumbuh 64,2%.
64,2% Makin efektifnya pemasaran di kantor-kantor yang telah beroperasi memberikan
kontribusi signifikan bagi pertumbuhan dana pihak ketiga.

Ekuitas
Demi memperkuat struktur permodalan, Perseroan telah melakukan Penambahan
16% Modal tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) sehingga
Perseroan memiliki keleluasaan untuk dapat menyediakan produk dan jasa
layanan yang makin beragam.

Laba bersih
Dalam tahun 2014 laba bersih Perseroan tumbuh 6,3%. Pertumbuhan laba
6,3% ini diharapkan dapat terus meningkat melalui optimalisasi asset produktif dan
efisiensi operasi.

jaringan kantor
Penambahan jaringan kantor dilakukan untuk dapat menjangkau daerah
15,6% pemasaran yang lebih luas sehingga produk dan layanan perbankan yang
disediakan Perseroan dapat dinikmati oleh masyarakat di seluruh propinsi di
Indonesia.

e-channel
Debit Perseroan telah menambahkan fitur debit card dalam kartu ATMnya, sehingga
Prima Nasabah memperoleh kemudahan untuk bertransaksi di merchant-merchant
yang telah bekerjasama dengan jaringan Prima BCA.

Laporan Tahunan 2014 | 13


PT Bank Nationalnobu Tbk

Profil Perseroan
Ikhtisar Keuangan

Asset (Dalam juta Rp.) Dana Masyarakat (Dalam juta Rp.)

4.452.760
5.767.590

3.877.270

2.712.184

1.217.521

951.504
333.832
132.839
200.137
14.404
2010 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013 2014

Penyaluran Kredit (Dalam juta Rp.)

2.403.881

1.240.058

413.521
15.137 162.769

2010 2011 2012 2013 2014

14 | Laporan Tahunan 2014


PT Bank Nationalnobu Tbk

Neraca (dalam juta rupiah) 2014 2013 2012 2011 2010


Total Aset 5.767.590 3.877.270 1.217.521 333.832 132.839
Penempatan pada Bank Indonesia 1.436.128 753.000 571.200 106.818 88.346
Efek-Efek 974.703 648.665 116.874 39.553 24.432
Kredit yang Diberikan 2.403.881 1.240.058 413.521 162.769 15.137
Dana Masyarakat 4.452.760 2.712.184 951.504 200.137 14.404
• Giro 1.331.152 1.227.345 422.893 65.491 4.627
• Tabungan 389.372 292.683 77.780 9.718 1.320
• Deposito 2.732.236 1.192.156 450.831 124.928 8.457
Ekuitas-Bersih 1.169.424 1.008.413 256.086 129.955 118.040
Laporan Laba Rugi (dalam juta rupiah)
Pendapatan Bunga Bersih 157.905 74.058 23.545 12.811 6.163
Pendapatan (Beban) Operasional 12.107 14.552 7.345 2.735 58
Selain Bunga Bersih
Laba Operasional 16.008 19.776 2.192 1.170 2.156
Pendapatan (Beban) Non Operasional-Bersih 4.203 2 1.778 1.441 (1)
Laba Tahun Berjalan Sebelum Pajak 20.211 19.778 3.970 2.611 2.155
Beban Pajak Penghasilan (4.649) (5.135) (1.174) (696) (321)
Laba Bersih 15.562 14.643 2.796 1.915 1.834
Rasio Keuangan
I. Permodalan
Rasio Kecukupan Modal (CAR) 48,97% 87,49% 68,60% 87,34% 489,58%
II. Aset Produktif
Aset Produktif Bermasalah 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,60%
Kredit Bermasalah 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%
Kredit Bermasalah-Bersih 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai atas 0,21% 0,17% 0,17% 0,48% 0,12%
Aset Keuangan terhadap Aset Produktif
III. Rentabilitas
Tingkat Pengembalian Aset (ROA) 0,43% 0,78% 0,59% 1,16% 2,00%
Tingkat Pengembalian Ekuitas (ROE) 1,40% 1,85% 1,33% 1,60% 1,95%
Margin Bunga Bersih (NIM) 3,74% 3,22% 3,83% 5,44% 5,92%
Biaya Operasional terhadap Pendapatan 95,94% 88,30% 95,53% 94,39% 68,74%
Operasional (BOPO)
IV. Likuiditas
Kredit yang DiberikanThd Dana 53,99% 45,72% 43,46% 81,33% 105,08%
Masyarakat (LDR)
V. Kepatuhan
Persentase Pelanggaran BMPK 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%
Persentase Pelampauan BMPK 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%
Giro Wajib Minimum Rupiah 10,37% 11,38% 11,55% 9,55% 11,25%
Lain-lain
Jumlah Karyawan 672 506 236 116 37
Jumlah Jaringan Kantor 74 64 38 13 4
Jumlah Jaringan ATM* 72 48 10 8 0
*)Tidak termasuk lebih dari 90.000 unit jaringan ATM Bersama dana ATM Prima yang terkoneksi dengan ATM Perseroan.

Laporan Tahunan 2014 | 15


PT Bank Nationalnobu Tbk

Profil Perseroan
Ikhtisar Saham

Harga (Rp) & Volume Saham (Lembar)

1000 140

900

Millions
120
800
100
700

600 80

400 60
300
40
200
20
100

0 -
20-May-2013 20-Sep-2013 20-Jan-2014 20-May-2014 20-Sep-2014 20-Jan-2015

Volume Harga

Pencatatan Perdana 20 Mei 2013

Harga Nominal Rp. 100,-

Harga Penawaran Rp. 375,-

Harga Penutupan 30 Desember 2014 Rp. 760,-

Open High Low Last Volume


Tanggal (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Lembar)

Triwulan I /2014 610 617 603 614 10.176.803

Triwulan 2/2014 789 799 778 791 7.683.180

Triwulan 3/2014 804 809 797 805 3.437.522

Triwulan 4/2014 784 787 774 781 836.376

Merupakan angka rata-rata dalam periode

16 | Laporan Tahunan 2014


PT Bank Nationalnobu Tbk

Komposisi Pemegang Saham

23,19%

33,58%
PT Kharisma Buana Nusantara

PT Prima Cakrawala Sentosa

Nio Yantony

20,15% PT Lippo General Insurance Tbk

3,91% PT Putera Mulia Indonesia

4,89% Publik
9,28%

Kronologis Pencatatan Saham

No Keterangan Jumlah Saham Tanggal Bursa


dikeluarkan (Lembar) Pencatatan
Nilai Nominal Rp. 100,-
1 Penawaran Umum 2.155.830.000 13-14 Mei 2013 Bursa Efek Indonesia
Perdana

2 Company Listing 4.145.830.000 20 Mei 2013 Bursa Efek Indonesia


3 PMTHMETD / 165.500.000 4 September 2014 Bursa Efek Indonesia
Private Placement

Jumlah Modal 4.311.330.000


Ditempatkan/ Disetor

Laporan Tahunan 2014 | 17


PT Bank Nationalnobu Tbk

Markus Permadi, Prof. Dr. Adrianus Mooy dan Hadiah Herawatie, SH, LLM
Dewan Komisaris Perseroan

Profil Perseroan
Laporan Dewan Komisaris

“Perseroan kembali telah membukukan pertumbuhan yang berarti di tahun 2014 dengan aset
yang bertumbuh 48,8% atau mencapai Rp 5,7 triliun. Pertumbuhan ini adalah hasil kerja keras
dan komitmen Manajemen bersama seluruh karyawan Perseroan dalam memberikan yang
terbaik untuk kemajuan Perseroan. Dewan Komisaris menyampaikan apresiasi yang tinggi
kepada jajaran Direksi dan karyawan Perseroan atas komitmen dan kinerja sepanjang tahun
2014 dengan harapan akan terus ditingkatkan di tahun-tahun mendatang ”.

18 | Laporan Tahunan 2014


PT Bank Nationalnobu Tbk

Pemegang Saham yang kami hormati,


Dewan Komisaris Perseroan melaporkan bahwa Perseroan kembali telah membukukan pertumbuhan yang
berarti di tahun 2014 dengan aset yang bertumbuh 48,8% atau mencapai Rp 5,7 triliun. Pertumbuhan
ini adalah hasil kerja keras dan komitmen Manajemen bersama seluruh karyawan Perseroan dalam
memberikan yang terbaik untuk kemajuan Perseroan. Aktivitas intermediasi perbankan yang dilakukan
Perseroan sepanjang tahun 2014 juga mencatatkan pertumbuhan di atas rata-rata bank umum.
Pertumbuhan penyaluran kredit mencapai 93,9% dengan Non Performing Loan yang tetap terjaga
0%. Penyaluran kredit yang terutama disalurkan untuk segmen Usaha Kecil & Menengah ini tentunya
menjadi bentuk kontribusi Perseroan bagi perekonomian yang telah diamanatkan dalam visi Perseroan.
Penghimpunan dana masyarakat tumbuh 64,2% atau mencapai lebih dari Rp 4,4 triliun. Pencapaian ini
tentunya menjadi representasi dari kepercayaan masyarakat yang makin luas terhadap Perseroan. Selain
itu, Perseroan kini telah hadir di 77 kantor yang tersebar di 38 kota dan 26 propinsi di Indonesia yang
sekali lagi menjadi bukti komitmen Perseroan yang berusaha untuk menyediakan produk dan jasa layanan
perbankan yang berkualitas bagi seluas-luasnya masyarakat. Menjelang akhir tahun 2014, Perseroan telah
memperoleh izin kegiatan dalam valuta asing (Bank Devisa) yang tentunya dimaknai sebagai kepercayaan
yang diperoleh Perseroan dari regulator untuk menyediakan produk dan jasa layanan yang makin beragam
bagi Nasabah pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Tahun 2014 telah menjadi pijakan yang
kokoh bagi Perseroan untuk melangkah makin jauh, menjawab tantangan ke depan dan untuk mampu
mensejajarkan diri dengan pelaku industri perbankan lainnya.

Dewan Komisaris menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada jajaran Direksi dan karyawan Perseroan
atas komitmen dan kinerja sepanjang tahun 2014 dengan harapan akan terus ditingkatkan di tahun-tahun
mendatang.

Kondisi Ekonomi Nasional Tahun 2014

Inflasi dan BI Rate Pertumbuhan Ekonomi Kurs Rupiah - USD


10.00%
7.00 6.40 1.30
x10000

8.00% 6.50 6.30 6.17 6.11


6.03 1.25
5.81 5.72
6.00 5.62 1.20
6.00%
5.50 5.14 5.03 5.01 1.15
4.92
4.00% 5.00 1.10
4.50 1.00
2.00%
4.00 0.95
0.00% 3.50 0.90
Des 12 Mar 12 Jan 13 Sep 13 Des 13 Mar 14 Jan 14 Sep 14 Sep 14 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 1-Jan-13 1-Mar-13 1-Sep-13 1-Jan-14 1-Mar-14 1-Sep-14
2012 2012 2012 2012 2013 2013 2013 2013 2014 2014 2014 2014
Inflasi YoY BI Rate

Indikator Ekonomi Nasional : Inflasi, Suku Bunga Acuan Bank Indonesia, Pertumbuhan Ekonomi & Nilai Tukar Rupiah

Tahun 2014 tidak akan terlepas dari issue hangat Pemilihan Umum Legislatif, dan terlebih lagi Pemilihan
Presiden. Momentum yang sangat penting bagi seluruh Bangsa Indonesia ini telah berhasil memilih anggota
legislatif dan pemimpin baru Negara ini untuk lima tahun ke depan. Kita patut bersyukur bahwa rangkaian
Pemilihan Umum telah terlaksana dengan baik dan relatif aman. Rakyat telah memilih pemimpinnya

Laporan Tahunan 2014 | 19


PT Bank Nationalnobu Tbk

Profil Perseroan
Laporan Dewan Komisaris

dan kini saatnya untuk mengawal pemerintahan yang baru dan menagih segala perbaikan yang telah
dijanjikan. Jika kita melihat beberapa indikator ekonomi di tahun 2014 yang lalu, maka beberapa catatan
yang dapat kita cermati antara lain adalah angka inflasi yang sempat menyentuh titik terendahnya di level
3,9% di Bulan Agustus dan merangkak naik hingga level 8,36% (YoY) di Desember 2014 yang terutama
disumbang dari kenaikan bahan makanan. Mengantisipasi meningkatnya angka inflasi, Bank Indonesia
dalam rapatnya di 18 November 2014 menaikkan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) sebesar
0,25% menjadi 7,75% dan bertengger hingga tahun berakhir. Sepanjang tahun 2014, nilai tukar Rupiah
terhadap US Dollar berada di kisaran Rp 11.400 di Bulan Maret sampai dengan Rp 12.400 di akhir tahun
seiring menguatnya US Dollar terhadap rata-rata seluruh mata uang di dunia. Di tengah hiruk pikuk
pemilu di mana perhatian masyarakat tercurah, perekonomian nasional mampu tumbuh rata-rata 5,03%.
Pertumbuhan ini sesungguhnya mengisyaratkan potensi pertumbuhan di masa datang yang masih cukup
besar yang dapat diraih bangsa Indonesia. Hal ini akan menjadi tantangan bagi pemerintahan yang baru.

Aktivitas Dewan Komisaris


Sebagai Dewan Komisaris Perseroan, pengawasan atas kegiatan Perseroan dilakukan melalui mekanisme
komunikasi secara berkala dalam rapat bersama Direksi dan dibantu oleh beberapa Komite yang dibentuk
untuk memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris seperti Komite Audit, Komite Remunerasi dan
Nominasi dan Komite Pemantau Risiko. Aktivitas pengawasan berkala ini secara efektif dapat memberikan
dukungan kepada Direksi Perseroan dalam bentuk saran dan masukan yang konstruktif bagi kemajuan
Perseroan.

Tata Kelola Perusahaan


Secara terpisah, Laporan Tata Kelola disampaikan secara rinci sebagai bagian tak terpisahkan dari Laporan
Tahunan 2014 ini. Secara umum, kualitas penerapan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate
Governance) telah ditingkatkan di tahun 2014. Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan memiliki komitmen
untuk selalu meningkatkan kualitas tata kelola ini yang tercermin dari kualitas pelaksanaan peran Dewan
Komisaris dan Direksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan akuntabilitas dari setiap langkah dan
kebijakan yang disusun yang selalu mengedepankan keterbukaan, akuntabilitas, pertanggungjawaban,
independensi dan keadilan. Kualitas tata kelola yang terus meningkat tentunya menjadi penyeimbang bagi
meningkatnya aktivitas bisnis yang dijalankan Perseroan.

RUPS Tahunan
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Perseroan telah dilaksanakan pada 11 April 2014 yang
memutuskan antara lain : (1) Pengesahan Laporan Tahunan 2013 termasuk Laporan Keuangan 2013,
(2) Menetapkan penggunaan laba tahun 2013 dimana Perseroan tidak membagikan dividen dan seluruh
laba Perseroan, setelah penyisihan Rp 300 juta untuk dana cadangan, sisanya dibukukan sebagai laba
ditahan untuk memperkuat modal Perseroan, (3) Penentuan Akutan Publik untuk Tahun Buku 2014 dan (4)
penetapan susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan.

20 | Laporan Tahunan 2014


PT Bank Nationalnobu Tbk

Tanggung Jawab Sosial Perseroan


Dewan Komisaris mengapresiasi kegiatan tanggung jawab sosial Perseroan yang secara konsisten
dilaksanakan setiap tahun dengan berpartisipasi dalam aktivitas yang terkait dengan kesehatan masyarakat.
Perseroan juga menunjukkan kepedulian kepada budaya nusantara dengan kegiatan Nobu Bank Peduli
Budaya Nusantara, berupa donasi bagi pengrajin tenun Pulau Rote di Nusa Tenggara Timur.

Pandangan atas Rencana Bisnis Perseroan 2015


Dalam upaya melanjutkan pertumbuhan pada tahun 2015, Perseroan telah menyampaikan Rencana
Bisnis Bank Tahun 2015 kepada Otoritas Jasa Keuangan pada akhir Bulan November 2014 lalu. Dewan
Komisaris memandang bahwa rencana bisnis yang disampaikan merupakan rencana bisnis yang telah
dikaji dengan matang dengan target yang cukup realistis dan attainable. Beberapa indikator keuangan dan
non keuangan telah menjadi target yang hendak diraih sepanjang tahun 2015 dan diharapkan Perseroan
semakin mampu meningkatkan keluasan jangkauannya dan kualitas produk dan jasa layanan yang dapat
diberikan. Seluruh rencana bisnis yang disiapkan ini tentunya harus dibarengi dengan komitmen pada
aspek kehati-hatian dan prinsip tata kelola dan tidak lepas dari konsultasi yang intens dengan regulator
pengawas perbankan. Perseroan berharap bahwa di tahun 2015 Perseroan dapat kembali menjadi tahun
pertumbuhan dan transformasi bagi Perseroan.

Apresiasi
Menutup sambutan ini, atas nama Pemegang Saham, Dewan Komisaris menyampaikan apresiasi kepada
Direksi dan karyawan Perseroan yang telah memberikan kontribusi positif bagi pertumbuhan dan kemajuan
Perseroan. Dewan Komisaris berharap bahwa kerjasama dan kebersamaan dalam Perseroan senantiasa
dijaga untuk mampu menghasilkan kinerja yang baik, di tengah tantangan industri perbankan yang makin
ketat. Dewan Komisaris Perseroan mengucapkan terimakasih kepada Bank Indonesia, Otoritas Jasa
Keuangan Pengawas Perbankan dan Pengawas Pasar Modal, serta Bursa Efek Indonesia yang turut
serta mamantau aktivitas Perseroan dan memberikan masukan serta saran bagi Perseroan. Kerjasama
dan silaturahmi yang terjalin baik ini diharapkan dapat terus terpelihara dan ditingkatkan guna kemajuan
industri perbankan di masa datang.

Kepada seluruh Nasabah Perseroan, tak lupa kami mengucapkan terimakasih atas kepercayaan yang
telah diberikan selama ini yang terus memberi ruang bagi Perseroan untuk tumbuh. Perseroan berharap
bahwa produk dan jasa layanan yang diberikan dapat memenuhi kebutuhan Nasabah dengan kualitas
yang makin meningkat.
. Hormat kami,

Prof. Dr. Adrianus Mooy


Komisaris Utama/Independen

Laporan Tahunan 2014 | 21


PT Bank Nationalnobu Tbk

Direksi Perseroan : Januar Angkawidjaja, Suhaimin Djohan, Hendra


Kurniawan, dan Lim Migi Trisnadi

Profil Perseroan
Laporan Direksi

“Aset Perseroan telah tumbuh 48,8%, penghimpunan dana masyarakat tumbuh 64,2%,
penyaluran dana tumbuh 94% dan laba Perseroan tumbuh 6,3%. “growing & transforming”
yang kami angkat sejak tahun 2013 telah menjiwai setiap langkah kami sehingga memampukan
kami untuk mencapai tahapan-tahapan pertumbuhan yang kami targetkan”.

22 | Laporan Tahunan 2014


PT Bank Nationalnobu Tbk

Pemegang Saham yang kami hormati,


Direksi Perseroan menyampaikan bahwa sepanjang tahun 2014, aset Perseroan telah tumbuh 48,8%,
penghimpunan dana masyarakat tumbuh 64,2%, penyaluran dana tumbuh 93,9% dan laba Perseroan
tumbuh 6,3%. Perseroan telah melakukan penambahan modal melalui Penambahan Modal Tanpa Hak
Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) sehingga makin memperkuat struktur permodalan dan posisi
Perseroan sebagai bank berkategori BUKU (Bank Umum Kegiatan Usaha) 2. Perseroan di tahun 2014
pula telah memperoleh izin kartu debit yang memungkinkan Nasabah Perseroan melakukan transaksi
pembelanjaan dengan kartu ATM Nobu Bank. Perseroan telah mengimplementasikan regionalisasi daerah
pemasaran dengan membuka Kantor Wilayah Manado sebagai kantor wilayah pertama yang akan meng-
cover kawasan Indonesia Timur. Setelah melalui rangkaian persiapan panjang, maka di penghujung tahun
2014, Perseroan juga telah memperoleh izin untuk melakukan kegiatan perbankan dalam valuta asing
sebagai Bank Devisa. Secara umum, tema “growing & transforming” yang kami angkat sejak tahun 2013
telah menjiwai setiap langkah kami sehingga memampukan kami untuk mencapai tahapan-tahapan
pertumbuhan yang kami targetkan.

Industri Perbankan 2014


Di bulan November 2013, Gubernur Bank Indonesia dalam sambutannya menyampaikan bahwa secara
umum perekonomian nasional di tahun 2014 diperkirakan masih dalam tahap konsolidasi dimana
prospek pertumbuhan kredit dan dana masyarakat di perbankan diperkirakan sekitar 15-17%. Sejalan
dengan perkiraan tersebut, industri perbankan di tahun 2014 menunjukkan pertumbuhan yang memang
cenderung konsolidatif dibandingkan dengan pertumbuhan di tahun 2013. Sepanjang tahun 2014, aset
bank umum tumbuh 13,3% dan di akhir tahun mencatatkan total Rp 5.615 triliun dengan rata-rata return
on asset (ROA) sebesar 2,85%. Pertumbuhan kredit tumbuh 11,6% sedangkan dari sisi penghimpunan
dana, pertumbuhan yang dicatatkan bank umum adalah sebesar 12,3%. Loan to deposit ratio (LDR) tetap
berada di kisaran 89,4% dan tingkat kecukupan modal (CAR) di level 19,6%. Dengan tingkat net interest
margin yang menurun dari 4,9% di tahun 2013 menjadi 4,2% di tahun 2014, maka pertumbuhan laba
setelah pajak bank umum di tahun 2014 tumbuh di kisaran 5,1%. Meski angka pertumbuhan perbankan
nasional di tahun 2014 secara umum lebih rendah daripada tahun 2013, kita dapat melihat data menarik
dalam penghimpunan dana, dimana propinsi-propinsi yang mencatatkan pertumbuhan dana masyarakat
di atas rata-rata sebagian terjadi di daerah Indonesia Timur seperti Sulawesi, Papua dan Nusa Tenggara
yang mencatatkan pertumbuhan antara 13 hingga 16%. Hal ini menunjukkan bahwa akses masyarakat
terhadap produk perbankan, khususnya di daerah Indonesia Timur makin meningkat.

6,000,000

5,000,000

4,000,000

3,000,000

2,000,000

1,000,000

-
31-Dec-10 31-Dec-11 31-Dec-12 31-Dec-13 31-Dec-14

Asset Bank Umum Kredit Yang Diberikan Dana Pihak Ketiga (DPK)

Laporan Tahunan 2014 | 23


PT Bank Nationalnobu Tbk

Profil Perseroan
Laporan Direksi

Kinerja Perseroan
Beberapa indikator pertumbuhan Perseroan yang dapat dicatat sepanjang tahun 2014 dapat dilaporkan
sebagai berikut:

• Aset Perseroan
Di tahun 2014, Aset Perseroan tumbuh 48,8% atau mencapai Rp 5,7 triliun. Pertumbuhan dana
masyarakat yang signifikan dan didukung pertumbuhan dari sisi lending seiring jaringan distribusi
yang makin optimal telah berkontribusi pada pertumbuhan aset tersebut.

• Penyaluran Kredit & NPL


Kredit yang diberikan di tahun 2014 tumbuh 93,9% atau mencapai Rp 2,4 triliun. Hal yang menjadi
catatan Perseroan adalah bahwa pertumbuhan kredit ini tetap terjaga dengan tingkat non performing
loan (NPL) 0%. Hal ini menjadi perhatian Perseroan di mana aspek kehati-hatian (prudence) selalu
mendasari setiap analisis yang dilakukan dalam penyaluran dana. Perseroan tetap berkomitmen
untuk fokus pada segmen Usaha Kecil dan Menengah ditambah dengan segmen lain seperti
consumer dan medium & large commercial sesuai potensi pasar yang ada dan peluang yang dapat
dimanfaatkan perseroan di berbagai daerah pemasaran.

• Penghimpunan Dana
Dengan semakin meningkatnya kemampuan Perseroan dalam menyediakan produk simpanan yang
makin beragam sesuai kebutuhan masyarakat, dan dengan dukungan electronic channel yang
memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi Nasabah dalam bertransaksi, maka dana pihak ketiga
yang dapat dihimpun Perseroan di tahun 2014 tumbuh 64,2% yaitu mencapai Rp 4,4 triliun.
Pertumbuhan yang cukup signifikan dibandingkan industri ini tidak lepas dari makin optimalnya
jaringan distribusi khususnya di luar Jabodetabek yang mencatatkan kontribusi yang makin baik.
Di tahun 2014, fitur debit card telah dilekatkan pada kartu ATM Nobu Bank sehingga Nasabah makin
dimudahkan untuk melakukan transaksi pembelanjaan di berbagai merchant.

• Pendapatan & Laba


Pendapatan bunga Perseroan tentunya bertumbuh seiring pertumbuhan aset Perseroan yang terdiri
dari penyaluran kredit dan pengelolaan portofolio tresuri. Di tahun 2014, pendapatan bunga
Perseroan tumbuh 231% dan pada bottom line-nya, laba bersih Perseroan mencapai Rp 15,5 miliar
atau tumbuh 6,3%.

• Rasio keuangan
Rasio-rasio keuangan di akhir tahun 2014 mengindikasikan bahwa Perseroan masih terus
melanjutkan tahapan pertumbuhan untuk mampu meningkatkan kemampuan Perseroan menjangkau
daerah pemasaran yang makin luas dan memperkuat ‘brand’ Perseroan di benak masyarakat. Tingkat
pengembalian aset (ROA) berada pada level 0,43% dan tingkat pengembalian ekuitas pada level
1,40%. Rasio pinjaman terhadap simpanan (LDR) mencapai 53,9%, meningkat dari tahun
sebelumnya yang berada pada level 45,7%. Marjin bunga bersih (NIM) juga membaik dari 3,2% di

24 | Laporan Tahunan 2014


PT Bank Nationalnobu Tbk

tahun sebelumnya menjadi 3,7%, sedangkan rasio kecukupan modal (CAR) Perseroan tetap masih
sangat kuat di level 48,9%. Perseroan mengharapkan rasio-rasio keuangan tersebut akan terus
membaik pada tahun-tahun mendatang berbarengan dengan pertumbuhan yang dicatatkan
Perseroan.

• Realisasi Pembukaan Kantor


Dengan semangat ‘Nobu di mana-mana’, Perseroan di tahun 2014 melanjutkan kehadirannya di
berbagai daerah pemasaran di seluruh Indonesia dengan mencapai 77 kantor yang tersebar di
38 kota di 26 propinsi. Guna meningkatkan kemampuan pemasaran dan koordinasi maka Perseroan
membuka Kantor Wilayah Manado sebagai kanwil pertama untuk mengkoordinasikan seluruh kantor
yang ada di Indonesia Timur. Langkah regionalisasi ini akan dilanjutkan dengan pembukaan kanwil
di kawasan lainnya di Indonesia di tahun-tahun mendatang, tentunya dengan tetap berkonsultasi
dengan regulator.

• Tata Kelola
Perseroan menyadari bahwa setiap gerak langkah Perseroan dalam area bisnis haruslah selalu
disertai dengan kualitas tata kelola yang makin membaik pula. Hal ini sangat penting bagi
keberlanjutan Perseroan dalam jangka panjang. Untuk itu, Perseroan secara reguler memeriksa
dan memantau kualitas tata kelola yang dijalankan Perseroan dengan berpedoman pada aspek-aspek
transparansi dan akuntabilitas yang mendasarinya. Peran pengawasan Dewan Komisaris dan Komite-
Komite yang telah dibentuk makin ditingkatkan agar kualitas keputusan manajerial yang telah
diambil dapat dipertanggungjawabkan dan sesuai dengan koridor ketentuan-ketentuan yang berlaku.

• Tanggung Jawab Sosial Perseroan


Aktivitas tanggung jawab sosial Perseroan telah dikembangkan secara lebih luas dengan tidak hanya
berpartisipasi pada aktivitas yang terkait dengan kesehatan masyarakat, namun juga dukungan
terhadap budaya nusantara. Dengan tajuk “Nobu Bank Peduli Budaya Nusantara”, Perseroan
memberikan dukungan secara nyata terhadap pengrajin tenun khas Pulau Rote, Nusa Tenggara
Timur berupa alat dan bahan tenun yang diharapkan dapat melestarikan tenun Rote yang indah dan
memperkenalkannya secara lebih luas.

• Manajemen Risiko & Kepatuhan


Dengan aktivitas Perseroan yang makin meningkat dan kompleks serta melibatkan sumber daya
manusia yang makin banyak, maka tentunya tingkat risiko yang dihadapi oleh Perseroan makin
besar. Pengelolaan risiko ini dilakukan dengan mensosialisasikan budaya risiko kepada seluruh
karyawan, kajian analisis risiko yang mencukupi atas berbagai aktivitas baru, dan tentunya sertifikasi
Manajemen Risiko dan aktivitas pelatihan Kesadaran Risiko Operasional, Anti Fraud dan Whistle
Blowing, serta Anti Pencucian Uang & Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU & PPT) yang secara
reguler diselenggarakan. Pemahaman atas peraturan perbankan ditingkatkan melalui kajian bersama
berbagai divisi terkait agar kualitas kepatuhan Perseroan dapat tetap terjaga dan ditingkatkan.

Laporan Tahunan 2014 | 25


PT Bank Nationalnobu Tbk

Profil Perseroan
Laporan Direksi

• Aktivitas Bank Devisa


Secara bertahap Perseroan telah melakukan langkah-langkah persiapan untuk dapat melakukan
kegiatan dalam valuta asing, baik sistem, infrastruktur, administrasi, kebijakan dan sumber daya
manusia yang direncanakan diluncurkan pada kwartal pertama tahun 2015.

Penambahan Modal
Setelah di tahun 2013 Perseroan melepas 52% sahamnya melalui Penawaran Umum Saham, maka guna
memperkuat struktur permodalan Perseroan yang secara esensial penting bagi kemampuan Perseroan
untuk mampu menghadirkan produk dan jasa layanan yang makin beragam, Perseroan kembali melakukan
penambahan modal melalui Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD)
atau private placement. Penambahan modal yang dilaksanakan di bulan September 2014 ini semakin
memperkokoh posisi Perseroan sebagai bank berkategori BUKU 2.

Penghargaan
Perseroan patut mengucap syukur atas penghargaan yang diterima di tahun 2014 yaitu Bisnis Indonesia
Award 2014 sebagai emiten terbaik untuk kategori Bank Umum Swasta Nasional Non Devisa. Penghargaan
ini adalah cambuk bagi Perseroan untuk mampu semakin berbenah dan memperbaiki diri dalam kualitas
produk dan layanan bagi masyarakat luas.

Tema Laporan Tahunan 2014


“growing & transforming” kembali diangkat di tahun 2014 ini dengan maksud bahwa tema ini relevan
dalam periode waktu yang cukup panjang khususnya bagi Perseroan yang sedang bertumbuh. Perseroan
ingin melanjutkan semangat pertumbuhan dan transformasi ini sebagai jiwa dari setiap langkah penting
yang dilaksanakan Perseroan. ‘transforming’ memberi makna bahwa transformasi terjadi dalam Perseroan
untuk mewujudkan visi dan misi Perseroan.

Direksi Perseroan
Pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 2014, Sdr. Lim Migi Trisnadi Elias secara resmi diangkat
menjadi Direktur Perseroan untuk melengkapi jajaran Direksi Perseroan. Segenap Manajemen Perseroan
mengucapkan selamat bekerja dan diharapkan dapat membangun kerjasama sinergis yang semakin baik
guna kemajuan Perseroan dari waktu ke waktu.

Prospek Tahun 2015


Manajemen Perseroan melihat tahun 2015 sebagai tahun yang penuh tantangan sekaligus harapan.
Tantangan besar yang diemban Perseroan adalah bagaimana Perseroan dapat melaksanakan tahapan
kegiatan dalam valuta asing (Bank Devisa) dengan baik sehingga mampu melengkapi produk dan jasa
layanan yang dibutuhkan oleh Nasabah. Tahapan pelaksanaan ini tentunya melibatkan berbagai pihak
baik operation, tresuri, risk management, product development dan tentunya kantor-kantor cabang.
Komunikasi dan koordinasi yang solid menjadi kunci keberhasilan Perseroan dalam melaksanakan tahapan

26 | Laporan Tahunan 2014


PT Bank Nationalnobu Tbk

ini mengingat begitu banyak hal yang harus menjadi perhatian bersama. Dari sisi kegiatan intermediasi,
sesuai dengan proyeksi pertumbuhan industri, Perseroan tetap optimis untuk mampu membukukan
pertumbuhan di tahun 2015 nanti, baik penghimpunan dana maupun penyaluran dana. Perseroan juga
melanjutkan langkah untuk memperkuat layanan e-channel yang mengarah pada kemudahan dan
kenyamanan e-payment yang dibutuhkan masyarakat luas. Keseluruhan aktivitas ini tentunya tetap
dilaksanakan dalam kualitas tata kelola yang semakin baik dengan harapan bahwa pada akhirnya mampu
mensejajarkan Perseroan dengan para pelaku industri perbankan lainnya.

Apresiasi
Di akhir paparan ini, Perseroan mengucapkan terimakasih kepada Pemegang Saham dan Dewan Komisaris
yang telah memberikan dukungan penuh bagi kami untuk melaksanakan tahapan pertumbuhan sepanjang
tahun 2014. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan,
dan Bursa Efek Indonesia yang telah memberikan bimbingan dan pengawasan kepada kami agar kami
semakin mampu menjadi bank sekaligus perusahaan publik yang berkualitas. Perseroan mengucapkan
terimakasih pula kepada seluruh Nasabah Perseroan yang telah memberikan kepercayaan kepada
Perseroan untuk bertindak sebagai mitra dalam aktivitas perbankan. Hanya dengan masukan, kritik dan
saran para Nasabahlah, maka Perseroan mampu memperbaiki produk dan layanannya sehingga semakin
sesuai dengan kebutuhan Nasabah. Semoga jalinan kerjasama ini dapat terus terjaga dan ditingkatkan
sehingga Perseroan semakin dirasakan manfaatnya bagi aktivitas keuangan masyarakat yang semakin
luas.

Hormat kami,

Suhaimin Djohan
Direktur Utama

Laporan Tahunan 2014 | 27


PT Bank Nationalnobu Tbk

Profil Perseroan
Pembahasan Rencana & Strategi

Rencana Strategis Jangka Pendek


Dalam jangka pendek, arah kebijakan Perseroan menitikberatkan pada pertumbuhan aset dan liabilitas
sesuai target yang ditetapkan dengan tetap fokus pada segmen Usaha Kecil dan Menengah, consumer
dan, komersial. Perseroan juga mentargetkan pertumbuhan jumlah Nasabah yang kuat secara bertahap
dan kontinyu serta meningkatkan pendapatan dari berbagai sumber yang dapat diperoleh bank. Perseroan
melanjutkan perluasan cakupan daerah pemasaran melalui pembukaan jaringan kantor dibarengi dengan
peningkatan kelengkapan dan kualitas produk dan layanan yang dapat diberikan kepada Nasabah, serta
tak ketinggalan penguatan layanan kanal elektronik sesuai dengan perkembangan era digital. Perseroan
ingin memperkuat fungsi payment banking dalam seluruh strategi yang disusun dan diterapkan, tentunya
dengan pengelolaan risiko yang memadai dan peningkatan kualitas tata kelola perusahaan yang baik.

Rencana Strategis Jangka Menengah


Dalam jangka menengah, Bank menetapkan kebijakan yang mengarah pada penguatan posisi Bank
sebagai supermarket banking sebagai layanan solusi finansial bagi Usaha Kecil dan Menengah, consumer
serta segmen komersial lainnya yang prospektif, yang mencakup : (1) pertumbuhan volume usaha yang
menjamin keberlanjutan perusahaan; (2) Kestabilan pertumbuhan jumlah Nasabah secara berkelanjutan;
(3) Tercapainya jangkauan jaringan distribusi ke seluruh wilayah nusantara; dan (4) Peningkatan brand
awareness Bank sebagai bank nasional yang memiliki fitur utama sebagai supermarket banking.

Fokus Strategi 2015


Dalam rangka mewujudkan visi dan misi Perseroan, maka Perseroan telah menetapkan beberapa langkah
strategis agar visi dan misi tersebut dapat terwujud dan terpenuhi sesuai dengan periode waktu yang telah
direncanakan. Langkah-langkah tersebut antara lain:
• Melaksanakan kegiatan dalam valuta asing pasca diperolehnya Izin Bank Devisa sesuai dengan
tahapan rencana yang telah disusun (Tahap I) yaitu melengkapi produk dan jasa layanan kepada
Nasabah dengan berbagai produk dan layanan berbasis valas.
• Melakukan pembukaan jaringan kantor di beberapa daerah agar dapat memberikan layanan yang
lebih baik bagi Nasabah sesuai perizinan yang berlaku.
• Meningkatkan akselerasi penyaluran kredit kepada Usaha Kecil dan Menengah (UKM) serta segmen
consumer, dan medium & large commercial dengan tetap mengedepankan aspek kehati-hatian
khususnya mengelola risiko konsentrasi sektor ekonomi dan kualitas kredit.
• Meningkatkan pertumbuhan penghimpunan dana melalui kekuatan organik dan penerbitan produk-
produk simpanan baru yang didukung dengan layanan electronic banking yang membantu
kemudahan dan kenyamanan bertransaksi antara lain Cash management System, Financial Supply
Chain management, mobile banking, e-money card based, e-commerce, card & acquiring business,
serta penambahan biller.
• Meningkatkan kualitas teknologi informasi yang mendukung operasi jaringan distribusi dan
melanjutkan pengembangan teknologi informasi yang terkait dengan regulator.
• Memenuhi kebutuhan sumber daya manusia sesuai rencana pengembangan jaringan distribusi serta
pemenuhan kebutuhan pada unit-unit kerja dalam organisasi.
• Meningkatkan kualitas pelaksanaan tata kelola perusahaan.
• Memperkuat kualitas pengelolaan risiko dengan meningkatkan peran Divisi manajemen risiko dalam
penyusunan kebijakan dan prosedur dengan berpedoman pada peraturan dan perundang-undangan
yang berlaku.
• Meningkatkan fungsi Satuan Kerja Audit Internal (SKAI) dengan menambah jumlah auditor dan
meningkatkan kualitas audit melalui pelatihan dan training yang diperlukan.

28 | Laporan Tahunan 2014


PT Bank Nationalnobu Tbk

Laporan Bisnis & Operasi


Bisnis

Penghimpunan Dana
• Strategi Penghimpunan Dana
Sebagai pelaku industri perbankan yang melakukan kegiatan utama sebagai lembaga intermediasi
keuangan, maka Perseroan menghimpun dana masyarakat dalam bentuk simpanan yang terdiri
dari giro, tabungan dan deposito sesuai dengan kebutuhan Nasabah, baik individu maupun institusi.
Produk simpanan ini dipasarkan melalui kanal distribusi kantor-kantor Perseroan yang tersebar
di berbagai daerah untuk mampu menjangkau masyarakat luas serta didukung dengan e-channel
yang menambahkan fitur kemudahan dan kenyamanan dalam bertransaksi bagi Nasabah.

Perseroan menyusun strategi penghimpunan dana yang komprehesif untuk mampu menghasilkan
pertumbuhan dana dan jumlah Nasabah yang sustainable dalam jangka panjang dengan kekuatan
tenaga penjual organik dibarengi dengan kerjasama sinergis dengan mitra Perseroan.

Strategi yang telah disusun Perseroan mencakup strategi akuisisi, cross selling dan deepening
sehingga pertumbuhan dari sisi jumlah Nasabah tercapai, komposisi keberagaman produk terpenuhi
dan volume pun meningkat. Melalui kajian yang memadai atas profil Nasabah yang menjadi target
pasar dan mengolah berbagai potensi yang ada dari setiap kerjasama yang telah terjalin, Perseroan
secara bertahap dapat mengimplementasikan strategi penghimpunan dana tersebut secara efektif.

Dengan telah beroperasinya 35 Kantor Cabang dan 37 Kantor Kas dengan 1 Kantor Wilayah saat
ini, maka tenaga pemasar di setiap kantor menjadi kekuatan utama dari pemasaran produk simpanan.

Laporan Tahunan 2014 | 29


PT Bank Nationalnobu Tbk

Laporan Bisnis & Operasi


Bisnis

Dengan koordinasi Sales & Distribution Division, baik DKI Jakarta, Non DKI Jakarta dan East
Indonesia Region, maka aktivitas penetrasi pada daerah pemasaran yang potensial dapat dilakukan
dengan baik dengan dukungan penuh Kantor Pusat. Pertumbuhan yang menggembirakan nampak
di tahun 2014 dimana daerah pemasaran Non DKI Jakarta mengalami pertumbuhan melebihi DKI
Jakarta. Hal ini sekaligus menambah kontribusi Non DKI Jakarta pada portofolio bankwide. Hal ini
mengindikasikan bahwa potensi pasar perbankan di luar area DKI Jakarta masih sangatlah besar
dan dapat terus bertumbuh.

Kontribusi DPK Sesuai Area Pertumbuhan DPK

DKI Jakarta 30,2% (2014)


50,64% 41,65%
Non DKI Jakarta 87,2% (2014)
1,878,215
65,83%

1,442,510

49,36% 58,35% 2,631,821


34,17% 1,406,053
628,293
326,112
Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014
Non DKI Jakarta DKI Jakarta Non DKI Jakarta DKI Jakarta

Strategi penghimpunan dana, dalam jenis produk tertentu, tidak lepas dari strategi suku bunga
simpanan, terutama produk deposito. Perseroan tidak dapat mengelak dari pergerakan suku bunga
simpanan yang sangat ketat bersaing dalam industri yang tidak hanya dipengaruhi oleh bergeraknya
suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate), namun juga dipengaruhi oleh kebijakan pricing dari
masing-masing pelaku industri sesuai dengan tujuan tertentu yang hendak diraih. Menyadari hal ini
Perseroan secara seksama melakukan kajian yang menyeluruh melalui mekanisme Asset & Liabilities
Management untuk menentukan kebijakan suku bunga sebagai bagian dari strategi penghimpunan
dana dengan tetap berada pada koridor ketentuan yang berlaku dan kemampuan Perseroan.

Pertumbuhan DPK (Dalam juta Rp.) Komposisi DPK 2014

CAGR : 214,8% 4.452.760


(Compound Annual Growth Rate)
Giro
2.712.184 29,89%

951.504 Simpanan Tabungan


Berjangka 8,77%
14.404 200.137
61,34%

2010 2011 2012 2013 2014

30 | Laporan Tahunan 2014


PT Bank Nationalnobu Tbk

• Pengembangan Produk Simpanan & Promosi


Pertumbuhan penghimpunan dana tidak lepas dari dukungan pengembangan produk dan layanan
yang dibutuhkan oleh Nasabah. Dengan konsep segmenting, targeting dan positioning yang disusun
Perseroan, dengan melihat potensi pasar yang ada, maka Perseroan mengembangkan berbagai
produk dan layanan yang mendukung pada pertumbuhan penghimpunan dana yang berkelanjutan.

Produk-produk seperti Nobu Saving Plus dan Nobu Saving Plan (tabungan berjangka) merupakan
pengembangan dari produk tabungan yang diperuntukkan khusus bagi segmen Nasabah tertentu.
Hal ini dimaksudkan agar Perseroan dapat menghadirkan produk yang sesuai dengan aktivitas dan
perencanaan keuangan yang dilakukan oleh Nasabah sehingga Nasabah memperoleh manfaat yang
diekspektasikan. Pengembangan produk seperti ini akan terus dilakukan sesuai dengan
perkembangan kebutuhan Nasabah yang selalu dinamis mengikuti pola perilaku Nasabah dalam
mengelola keuangannya seiring meningkatnya kesejahteraan.

Dalam mendorong pertumbuhan penghimpunan dana, selain dari sisi kualitas manfaat produk
sebagai bagian dari strategi ‘product pull’, maka perlu dilakukan marketing campaign yang efektif
namun tetap efisien agar pesan atas produk tersebut sampai ke benak Nasabah sehingga Nasabah
memperoleh pemahaman produk yang cukup. Berbagai program dilakukan secara marathon
sepanjang tahun 2014 dengan beberapa tujuan sekaligus:
• Memperkenalkan produk dan layanan Perseroan bagi Nasabah yang memiliki keunggulan dan
manfaat yang kompetitif,
• Sebagai sarana memperkenalkan ‘brand’ Perseroan khususnya bagi kantor-kantor yang baru
beroperasi,
• Secara bertahap membangun citra Perseroan di benak Nasabah akan keberagaman produk dan
manfaat yang dapat diperoleh.

Laporan Tahunan 2014 | 31


PT Bank Nationalnobu Tbk

Laporan Bisnis & Operasi


Bisnis

Kampanye produk dilakukan secara efektif namun efisien dengan memanfaatkan kekuatan tenaga
pemasar organik di setiap jaringan distribusi dan memanfaatkan kanal informasi yang telah dimiliki
Perseroan. Penggunaan e-mail blast, layar ATM, dan website Perseroan dalam mempromosikan
produk dan program yang sedang berlansung terbukti sangat efektif namun tetap efisien dalam biaya.

Salah satu program yang telah diluncurkan adalah program 5 manfaat sekaligus dari Nobu Savings
yang menawarkan tingkat suku bunga yang kompetitif, keuntungan bebas biaya administrasi,
berbagai fasiltias pembayaran di ATM Nobu Bank, kemudahan dan kenyamanan penarikan tunai
gratis di seluruh jaringan ATM Bersama atau Prima, dan bebas biaya transfer melalui Nobu Internet
Banking. Program ini menawarkan manfaat yang komprehensif bagi Nasabah untuk berbagai
kebutuhan transaksi perbankan.

Adanya kebutuhan segmen Nasabah tertentu akan waktu layanan yang lebih panjang juga ditangkap
Perseroan dengan menghadirkan Late Banking dan Weekend Banking di kantor-kantor tertentu
sehingga Nasabah dapat menikmati layanan perbankan secara lebih leluasa dan sesuai dengan pola
kerja Nasabah. Layanan seperti ini sangat dirasakan manfaatnya oleh Nasabah terutama terutama
bagi Nasabah yang ingin mengurangi risiko membawa uang tunai terlalu besar di akhir hari.

Salah satu langkah strategis dalam penghimpunan dana adalah melakukan kampanye program
bekerjasama dengan mitra sinergis Perseroan seperti Siloam Hospital, Aryaduta Hotel, Hypermart
dan pengembang Lippo Homes. Kerjasama sinergis ini telah dilakukan sepanjang tahun dalam
berbagai kampanye pemasaran sehingga Nasabah memperoleh manfaat yang lebih besar dari kedua
belah pihak.

• Pengembangan Layanan E-Channel


Layanan perbankan elektronik adalah layanan yang mutlak dimiliki oleh pelaku industri perbankan
sesuai dengan demand masyarakat luas yang tidak hanya secara esensi membutuhkan produk
dan layanan perbankan semata, namun produk dan layanan tersebut harus hadir bersamaan dengan
kecepatan, kemudahan dan kenyamanan sesuai dengan aktivitas, mobilitas, dan gaya hidup
masyarakat modern yang saat ini semakin di-support oleh teknologi digital.

Perseroan memiliki visi yang jauh ke depan untuk mampu memberikan produk dan layanan
berstandard global kepada masyarakat luas sehingga mampu menjadi mitra yang menyeluruh bagi
setiap aktivitas keuangan Nasabah. Untuk itu Perseroan dalam usahanya mendorong pertumbuhan
penghimpunan dana, menaruh perhatian serius pada pengembangan e-channel Perseroan untuk
mampu menghadirkan kemudahan dan kenyamanan layanan perbankan yang semakin dekat dengan
pola kebutuhan Nasabah yang semakin dinamis.

ATM
Mesin teller otomatis telah mengalami evolusi layanan yang luar biasa dalam kurun waktu 20 tahun terakhir
ini dari kemampuan penarikan tunai dan layanan pemindahbukuan hingga puluhan layanan lain yang kini
dapat dinikmati dari mesin ini yang disesuikan dengan pola atau gaya hidup masyarakat modern dewasa ini.

32 | Laporan Tahunan 2014


PT Bank Nationalnobu Tbk

Perseroan melihat bahwa ATM adalah sarana engagement yang paling dekat dengan Nasabah setelah
transaksi konvensional di teller sehingga ATM memegang peranan besar dalam membangun citra produk
dan layanan Perseroan dan di benak Nasabah dan masyarakat secara umum.

Fitur-fitur yang telah dikembangkan Perseroan antara lain pembayaran iuran lingkungan/maintenance
fee (Lippo Village, Kemang Village, Lippo Cikarang, St. Moritz), pembayaran iuran sekolah, pembayaran
langganan TV dan internet (BIGTV, TransVision, First Media, BOLT 4G), pembayaran jasa telekomunikasi
dan non telekomunikasi Telkom (Telkom, kartu Halo, Speedy, Telkom Flexi, BOLT 4G), pembelian pulsa
prabayar (XL, Esia, Smartfren, BOLT 4G), pembayaran biaya kuliah (UPH), pembayaran tenant (Lippo Malls),
pembayaran premi asuransi (Lippo Insurance), pembayaran kartu kredit (dengan fitur transfer interbank
realtime online) dan kemudahan untuk pendaftaran personal internet banking. Dengan berbagai manfaat
dan kemudahan ini, Nasabah semakin merasakan kehadiran Perseroan dalam aktivitas keuangannya yang
nampak dari meningkatnya jumlah transaksi ATM sebesar 75% dalam tahun 2014.

Internet Banking
Pertumbuhan pengguna internet di Indonesia yang makin tinggi dengan makin maraknya penggunaan
telepon pintar (smart phone) sebagai gaya hidup masyarakat mengindikasikan bahwa internet telah menjadi
bagian yang tak terpisahkan dari aktivitas harian khususnya masyarakat perkotaan. Layanan personal
internet banking yang dimiliki Perseroan menghadirkan fitur-fitur layanan perbankan yang makin lengkap
sehingga Nasabah dapat melakukan transaksi perbankan kapanpun dan dimanapun. Aktivitas transaksi
internet banking Perseroan selama tahun 2014 telah tumbuh 70% dibandingkan tahun sebelumnya.
Perseroan juga akan melanjutkan tahapan pengembangannya untuk corporate internet banking yang
ditujukan untuk Nasabah korporasi yang membutuhkan kemudahan dalam pengelolaan keuangannya.

Laporan Tahunan 2014 | 33


PT Bank Nationalnobu Tbk

Laporan Bisnis & Operasi


Bisnis

e-Money
Perseroan telah menerbitkan e-money berbasis kartu yang kini telah dimanfaatkan Nasabah di area belanja
tertentu yang telah bekerjasama dengan Perseroan. Penggunanya di tahun 2014 telah tumbuh 132% dengan
volume transaksi yang makin meningkat pula. Perseroan akan melanjutkan tahapan pengembangannya
untuk enkripsi e-money card based yang dapat memberikan keamanan dan kenyamanan yang lebih
bagi Nasabah dalam bertransaksi. Selain e-money berbasis kartu, Perseroan juga mengikuti kemajuan
teknologi dan trend pasar dengan mengembangkan e-money server based yang nantinya dapat digunakan
sebagai alat pembayaran tanpa menggunakan uang fisik maupun kartu, melainkan menggunakan identitas
pengenal pada sistem berupa nomor ponsel yang terdaftar.

Virtual Account
Layanan ini adalah salah satu layanan unggulan Perseroan yang disediakan bagi Nasabah yang sangat
mementingkan rekonsiliasi pembayaran dari mitra bisnisnya dapat dilakukan dengan mudah dan cepat.
Kini semakin banyak Nasabah institusi Perseroan yang memanfaatkan layanan ini karena terbukti sangat
efektif dan efisien. Nasabah tersebut antara lain: pengelola pusat perbelanjaan, sekolah dan perusahaan
asuransi. Virtual account dapat dikoneksikan sebagai sarana pembayaran online (host to host) ataupun
offline.

Prima Debit
Perseroan telah mendapatkan lisensi sebagai penerbit Kartu Debit di tahun 2014 dan saat ini Perseroan
bekerja sama dengan PT. Rintis Sejahtera, pengelola jaringan EDC Prima Debit, untuk menyediakan
layanan debit pada kartu ATM Perseroan sehingga dapat digunakan untuk bertransaksi pembayaran/
belanja melalui mesin EDC (electronic data capture) BCA dengan Logo Prima Debit yang berjumlah lebih
dari 250.000 EDC yang terpasang di merchant-merchant di berbagai lokasi.

34 | Laporan Tahunan 2014


PT Bank Nationalnobu Tbk

Penyaluran Kredit
Strategi Penyaluran Kredit
Penyaluran kredit sebagai pelaksanaan peran perbankan dalam mendorong laju aktivitas usaha dilakukan
Perseroan dengan mengedepankan aspek kehati-hatian agar kualitas penyaluran kredit tersebut dapat
terus terjaga. Penyaluran kredit membutuhkan kajian yang memadai atas aspek-aspek keuangan dan non
keuangan dari calon debitur yang didukung oleh data-data keuangan yang cukup agar Komite Kredit/
Pejabat Pemutus Kredit memperoleh informasi yang komprehensif sebelum kredit dapat disetujui. Untuk
itu pemahaman tenaga pemasar (relationship officer) tentang bisnis calon debitur dan informasi pendukung
lainnya sangat penting agar proses penyaluran kredit yang dilakukan memenuhi kaidah persyaratan
internal dan peraturan yang berlaku.

Strategi penyaluran kredit yang dilakukan Perseroan dengan menggunakan jaringan relasi yang telah
lama dibangun sehingga informasi yang diperoleh tentang calon debitur lebih lengkap dan kepercayaan
sudah terbangun. Melalui tenaga pemasar, branch manager dan relationship officer di kantor-kantor
cabang, Perseroan juga membangun relasi dengan para pengusaha terkemuka setempat untuk dapat
menggunakan fasilitas kredit dari Perseroan dalam mengembangkan usahanya. Dengan basis kekuatan
komunitas di daerah tersebut yang cenderung masih sangat erat, maka Perseroan dapat menggali potensi
penyaluran kredit bagi para pengusaha-pengusaha lainnya terutama pada segmen Usaha Kecil dan
Menengah (UKM). Strategi pemasaran falisitas lending ini sangat efektif di banyak daerah berpotensi
khususnya di luar DKI Jakarta sehingga menyumbangkan pertumbuhan yang signifikan, dimana di tahun
2014 penyaluran kreditnya tumbuh 170% lebih dan kontribusinya pun meningkat secara bankwide.

Laporan Tahunan 2014 | 35


PT Bank Nationalnobu Tbk

Laporan Bisnis & Operasi


Bisnis

Kontribusi Kredit Sesuai Area Pertumbuhan Kredit

DKI Jakarta 67,3% (2014)


Non DKI Jakarta 172,2% (2014)
1,546,973
74,57% 64,31%
91,69%

924,732
35,69%
25,43% 379,164 858,488
8,31% 315,326
34,372
Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014
Non DKI Jakarta DKI Jakarta Non DKI Jakarta DKI Jakarta

Perseroan menjaga komposisi sektor industri (jenis usaha) dari debitur yang menggunakan fasilitas kredit
Perseroan sebagai langkah pengelolaan risiko. Komposisi sektor ekonominya turut pula dipantau agar
penyaluran kredit yang dilakukan tidak over-concentrated pada satu sektor ekonomi saja. Pemantauan ini
dilakukan secara berkala oleh Divisi Pengelolaan Risiko dan dilaporkan kepada Manajemen.

Segmen Usaha
Perseroan mengemban misi untuk berkonsentrasi pada segmen Usaha kecil dan Menengah dalam
melakukan penyaluran kredit. Misi ini tetap menjadi tujuan utama yang hendak dijalankan dan dipertahankan
dalam jangka panjang. Dalam jangka pendek dan menengah, dalam rangka melakukan akselerasi atas
pertumbuhan penyaluran dana untuk meningkatkan aktivitas intermediasi yang tercermin dalam rasio
LDR, maka Perseroan juga melakukan penyaluran kredit pada segmen medium & large commercial. Hal
ini tentunya mempertimbangkan potensi dan peluang yang dapat dimanfaatkan oleh Perseroan pada
segmen tersebut.

Penyaluran Kredit (Dalam juta Rp.) Komposisi Kredit

CAGR : 175,6%
(Compound Annual Growth Rate)
2.403.881
Kredit Kredit
Investasi Konsumsi
1.240.058 19,98% 2,87%

Kredit
413.521 Modal
15.137 162.769 Kerja
77,15%

2010 2011 2012 2013 2014

36 | Laporan Tahunan 2014


PT Bank Nationalnobu Tbk

Pengembangan Produk
Fasilitas-fasilitas kredit yang ditawarkan Perseroan dikembangkan untuk dapat memenuhi kebutuhan
Nasabah baik perorangan ataupun badan usaha/perusahaan. Fasilitas tersebut meliputi fasilitas kredit
langsung seperti kredit modal kerja dan kredit investasi serta fasilitas tidak langsung yaitu Bank Garansi,
serta kredit konsumsi seperti Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Pemilikan Mobil (KPM).

• Kredit Modal Kerja


Fasilitas kredit jenis ini diberikan dalam bentuk rekening koran maupun loan demand yang ditujukan
untuk menunjang kebutuhan modal kerja atau likuiditas jangka pendek dalam rangka mendukung
kegiatan usaha Nasabah. Batas maksimum untuk setiap pinjaman yang dapat diberikan ditentukan
dengan memperhatikan kebutuhan Nasabah, kecukupan agunan, dan ketentuan yang berlaku
mengenai Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK).

• Kredit Investasi
Kredit jenis ini adalah kredit komersial yang pengembalian kreditnya ini dilakukan dengan angsuran
sesuai jangka waktu yang telah disepakati. Ditujukan untuk menunjang kebutuhan investasi Nasabah
dalam rangka mendukung kegiatan usaha Nasabah seperti pembelian barang tidak bergerak,
seperti tempat usaha, mesin, atau ekspansi usaha. Batas maksimum untuk setiap pinjaman yang
dapat diberikan ditentukan dengan memperhatikan kebutuhan Nasabah, kecukupan
agunan, dan ketentuan yang berlaku mengenai Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK).

• Kredit Konsumsi
1. Kredit Pemilikan Rumah (KPR)
Perseroan menyediakan fasilitas KPR yang sesuai untuk karyawan, pengusaha dan professional
yang ingin memiliki, membangun atau merenovasi rumah/ruko atau apartemen atau pembelian
kavling. Fasilitas ini tersedia melengkapi berbagai fasilitas kredit yang dimiliki Perseroan sehingga
Nasabah dapat merasakan berbagai manfaat dengan menjadi Nasabah Perseroan.

2. Kredit Pemilikan Mobil (KPM)


Fasilitas kepemilikan kendaraan bermotor (roda empat) juga tersedia bagi karyawan, pengusaha
dan professional yang membutuhkan kemudahan untuk memiliki kendaraan bermotor dengan
pembayaran yang bertahap sesuai dengan rencana pengelolaan keuangannya.

Rangkaian Proses Persetujuan Kredit


Perseroan menerapkan standard prosedur yang prudent dalam proses persetujuan kredit sehingga
memenuhi aspek akuntabilitas. Proses ini meliputi penawaran, analisis dan evaluasi kredit, dan persetujuan
oleh Komite Kredit atau Pejabat Pemutus Kredit.

• Proses Analisis dan Evaluasi Kredit


Proses ini diawali dari pengajuan proposal kredit yang berisi analisis kredit yang dievaluasi oleh Credit
Unit yang berpedoman pada Kebijakan dan Prosedur Perkreditan Perseroan, Peraturan dan
Ketentuan Bank Indonesia, serta tetap memperhatikan dan mengutamakan prinsip kehati-hatian dan
azas perkreditan yang sehat.

Laporan Tahunan 2014 | 37


PT Bank Nationalnobu Tbk

Laporan Bisnis & Operasi


Bisnis

• Kewenangan Kredit dan Persetujuan Kredit


Setiap pengajuan kredit baru, penambahan, perubahan maupun perpanjangan diputuskan oleh
Komite Kredit Kantor Pusat atau Pejabat Pemutus Kredit yang mendapatkan kewenangan kredit dari
Direksi atau Komite Kredit.

• Pengawasan Kredit
Pengawasan kredit wajib dilakukan oleh Business Unit atau Kantor Cabang dan Credit Control Kantor
Pusat. Pengawasan kredit dilakukan dengan melakukan monitoring atas kualitas pinjaman yang telah
dibukukan dan early alert apabila terdapat debitur yang mengalami penurunan kualitas atas pinjaman
yang diberikan.

Komite Kredit atau Pejabat Pemutus Kredit


Perseroan telah membentuk Komite Kredit atau Pejabat Pemutus Kredit yang bertanggung jawab dalam
memberikan persetujuan pengajuan kredit sebagai usaha menjamin kelancaran aktivitas dalam proses
pemberian kredit. Selain itu Perseroan telah memiliki kebijakan dan pedoman tertulis yang lengkap terkait
dengan kegiatan perkreditan yang antara lain mengatur prosedur analisis kredit, persetujuan kredit,
pencatatan dan pengawasan kredit, dan restrukturisasi kredit.

Kerjasama Sinergi
Dalam mengembangkan nasabah dan volume produk simpanan, Perseroan juga membangun sinergi
dengan perusahaan-perusahaan yang termasuk sebagai pihak terkait (Lippo Group) berupa kerjasama
saling mendukung dan menguntungkan dalam menyediakan produk dan layanan yang diperlukan.
Kerjasama ini antara lain berupa penyediaan fasilitas virtual account, corporate internet banking dan cash
management, layanan pick-up service, tabungan payroll dan produk / layanan lainnya, yang dilakukan
dengan jaringan Lippo Malls, Rumah Sakit Siloam, perusahaan Media, Property Management, Hotel
Aryaduta, dan lain-lain. Melalui kerjasama ini, Perseroan dapat menyediakan produk dan jasa layanan
perbankan yang dibutuhkan perusahaan sinergi tersebut, dan di sisi lain mampu menghimpun volume
produk simpanan dan meningkatkan volume transaksi.

Dalam dalam hal akses kepada Usaha Kecil dan Menengah yang menjadi segmen yang ditargetkan,
Perseroan juga bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan sinergi seperti menyediakan fasilitas
pinjaman kepada mitra-mitra usaha (supplier) dari Matahari Dept. Store dan Hypermart dalam bentuk
Program Account Receivables Financing atau kredit regular seperti kredit modal kerja dan kredit investasi.
Program kerjasama dengan reputable developer juga dibangun untuk menyediakan fasiltias pembiayaan
properti, baik residensial, komersial maupun properti industri, antara lain bagi para pembeli property milik
PT Lippo Karawaci Tbk, dan PT Lippo Cikarang Tbk, dan lain-lain.

38 | Laporan Tahunan 2014


PT Bank Nationalnobu Tbk

Pendukung Bisnis

Tresuri
Perseroan melakukan pengelolaan likuiditas dan modal yang dilakukan oleh Divisi Tresuri. Melalui
mekanisme Rapat Asset & Liabilities Committee (ALCO), Divisi Treasuri melaporkan pengelolaan portofolio
tresuri yang dilakukan dan melaksanakan keputusan-keputusan komite yang sesuai dengan imbal hasil
yang hendak dicapai dan tingkat likuiditas yang ingin dipelihara. Peranan Divisi Tresuri sangat esensial
dalam mengoptimalkan dana yang dikelola dan menjaga likuiditas Perseroan agar aktivitas penghimpunan
dan penyaluran dana dapat dilaksanakan dengan optimal.

Dua besaran pokok yang menjadi perhatian pengelolaan portofolio tresuri adalah:

• Pengelolaan Likuiditas dan Portofolio (Liquidity and Portfolio Management).


Adalah pengelolaan dana yang bersumber dari kelebihan Dana Pihak Ketiga atas penyaluran kredit
dan pemenuhan Giro Wajib Minimum (GWM) primer dan GWM sekunder serta GWM LDR. Alokasi
atas dana ini ditempatkan pada instrumen keuangan Deposit Facility BI (FASBI), Sertifikat Bank
Indonesia (SBI) Sertifikat Deposito Bank Indonesia (SDBI), Reverse Repo Bank Indonesia,
penempatan antar bank (interbank call money), dan Surat Berharga (Pemerintah, BUMN dan
Korporasi).

• Pengelolaan Modal (Capital Management).


Adalah pengelolaan dana yang bersumber dari ekuitas pemegang saham dan hanya ditempatkan
pada instrumen keuangan yang tidak memiliki risiko kredit (zero credit risk) yaitu surat berharga yang
diterbitkan oleh Pemerintah.

Dalam pengelolaan di atas, khususnya pengelolaan likuiditas, Perseroan, melalui Divisi Tresuri,
membangun relasi dengan berbagai lembaga keuangan diantaranya: Bank Tabungan Negara, Bank
BNP Paribas Indonesia, Bank Rakyat Indonesia, Bank Negara Indonesia, Bank Central Asia, Bank
KEB Hana, Bank Commonwealth Indonesia, OCBC NISP, Bank Mizohu, Bank Resona Perdania,
Bangkok Bank Indonesia, Bank CIMB Niaga, Industrial & Commercial Bank of China (ICBC)
Indonesia , Bank Sumitomo Mitsui Indonesia , Bank Mega, Bank Rabobank Indonesia, Deutche Bank
Indonesia, Citibank Indonesia, Bank Jabar, Bank Muamalat Indonesia, Bank China Trust Indonesia,
Bank QNB Indonesia, Bank of Tokyo-Mitsubishi Jakarta, Bank Tabungan Pensiunan Nasional,
dan Bank Bukopin.

Guna memperkuat pelaksanaan tugas Tresuri dalam mengelola dana bank dan pengelolaan
risiko likuiditas, risiko suku bunga, dan risiko valas secara lebih efektif dan efisien, Bank sedang
menginplementasikan proyek sistem Treasury-OSTS yang terintegrasi-online-paperless dari Treasury
Front Office (Divisi Tresuri), Treasury Middle Office (TMO-Divisi Manajemen Risiko), dan Treasury
Back Office (TBO-Divisi Operation).

Pengembangan Jaringan Kantor


Setiap kali Perseroan melakukan pembukaan jaringan kantor di tempat yang baru, maka bertambahlah
kemampuan Perseroan dalam menjangkau masyarakat luas dan memperkenalkan produk dan jasa
layanan yang dapat diberikan sesuai kebutuhan Nasabah. Kehadiran Perseroan secara fisik penting dalam

Laporan Tahunan 2014 | 39


PT Bank Nationalnobu Tbk

Laporan Bisnis & Operasi


Pendukung Bisnis

rangka membangun merk (brand) dan citra (image) di benak masyarakat luas terutama bagi Perseroan
yang relatif masih berada di tahap awal pengembangan. Namun demikian, kehadiran Perseroan secara
fisik harus menjadi bagian yang tak terpisahkan dari strategi pemasaran. Artinya, tanpa dukungan tenaga
pemasar yang handal, produk dan layanan yang berkualitas dan tanpa kemampuan menyampaikannya
(delivery) dengan baik kepada Nasabah, maka kehadiran kantor secara fisik menjadi tidak bermakna. Hal
ini menjadi tantangan bagi Perseroan untuk tidak hanya hadir secara fisik, namun hadir sebagai penyedia
solusi akan kebutuhan layanan perbankan yang dibutuhkan oleh masyarakat.

Di akhir tahun 2014, Perseroan telah hadir di 77 (tujuh puluh tujuh) lokasi di 38 kota yang tersebar di
26 propinsi di Indonesia. Perseroan akan melanjutkan pembukaan jaringan kantor untuk dapat menjadi
bank yang hadir di seluruh propinsi di Indonesia dengan tetap berkonsultasi dengan otoritas pengawas
perbankan.

Perseroan telah mengawali langkah regionalisasi untuk koordinasi strategi pemasaran dan kontrol dengan
membuka Kantor Wilayah Manado yang membawahi jaringan kantor di wilayah Indonesia Timur yang
meliputi Sulawesi, Maluku dan Papua. Pembukaan kantor wilayah ini nantinya akan diikuti pembukaan
kantor-kantor wilayah berikutnya untuk memperkuat sistem regionalisasi daerah pemasaran untuk
mengoptimalkan potensi yang dimiliki masing-masing daerah.

Meningkatkan kualitas layanan pada setiap kantor adalah komitmen Perseroan. Untuk itu, dengan tujuan
untuk memberikan pelayanan dan kenyamanan yang lebih bagi Nasabah, Perseroan di tahun 2014,
melakukan relokasi beberapa kantor seperti Kantor Cabang Jatinegara Jakarta, Balikpapan, Solo, Jambi,
dan Batam. Relokasi dilakukan di tempat yang secara fisik lebih prominent, baik dari lokasi, fungsional,
maupun tampilan estetiknya. Semata-mata hal ini dilakukan untuk memberikan layanan yang semakin
baik bagi Nasabah sekaligus meningkatkan citra Perseroan.

Kinerja kantor-kantor yang telah beroperasi dilakukan secara berkala dan setiap masalah yang dihadapi
dikoordinasikan penyelesaiannya bersama Divisi-divisi terkait di kantor pusat. Divisi Network Development
memantau kinerja setiap kantor tersebut dari berbagai aspek, baik pencapaian kinerja keuangan,
maupun aspek pengendalian internal. Dengan Penilaian yang komprehensif tersebut, maka setiap kantor
memperoleh penilaian / rating sesuai dengan kinerjanya dan hal ini dapat memacu masing-masing kantor
untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas kinerjanya.

Operasi & Teknologi Informasi


Sebagai bagian dari tulang punggung Perseroan, peran dari Direktorat Operasi dan Teknologi Informasi (OTI)
adalah mendukung organisasi dalam menyediakan pelayanan yang berkesinambungan berupa performa
teknologi dan operasional yang baik serta solusi teknologi informasi yang inovatif. OTI sangat mementingkan
adanya proses yang efisien dalam Perseroan, juga adanya manajemen risiko dan pengendalian yang
seksama. Di samping itu, Perseroan berkomitmen untuk terus mempraktekkan pendekatan Customer
Centric Culture yang dapat diandalkan dan konsisten dalam hal layanan pelanggan.

Dalam usaha untuk menyediakan layanan terbaik untuk Pelanggan, Perseroan menetapkan beberapa
tujuan yaitu sebagai berikut:

40 | Laporan Tahunan 2014


PT Bank Nationalnobu Tbk

• Sumber Daya Manusia


Senantiasa melakukan pengembangan Sumber Daya Manusia dengan menempatkan ‘Orang yang
Tepat di Tempat yang Tepat dan membangun standar yang kuat dan dapat dipertahankan melalui
pelatihan.

• Strategi Teknologi Informasi


Penetapan dan pelaksanaan Strategi Teknologi Informasi yang berkesinambungan dengan tujuan
utama yaitu meningkatkan performa teknologi informasi dan mendukung pertumbuhan bisnis serta
meningkatkan keamanan teknologi informasi.

• Proses untuk Layanan Berkualitas


Senantiasa melakukan pengkinian proses melalui digitalisasi agar tercapai efisiensi. Fokus pada
kebutuhan Nasabah dimana kecepatan dan ketepatan layanan menjadi kunci dari keberhasilan dan
secara bersamaan meningkatkan produktivitas karyawan.

Laporan Tahunan 2014 | 41


PT Bank Nationalnobu Tbk

Laporan Bisnis & Operasi


Pendukung Bisnis

• Manajemen Risiko
Membangun kesadaran atas risiko untuk setiap aktivitas di setiap unit kerja termasuk meningkatkan
kewaspadaan terhadap risiko keamanan informasi.

OTI juga melaksanakan proses yang sangat penting dalam mempersiapkan Perseroan sebagai Bank
Devisa yang diimplementasikan pada kwartal pertama tahun 2015, di mana Perseroan telah
mendapatkan izin pada bulan November 2014.

Sesuai dengan rencana kerja tahunan yang telah ditetapkan pada tahun 2014, perseroan telah
melakukan sejumlah pengembangan yang berfokus pada 4 (empat) area utama.

1. Strategis
Memperkenalkan sistem baru dan/atau memperluas kemampuan sistem yang ada untuk
mendapatkan keuntungan kompetitif.
• Implementasi kartu debit dengan Prima BCA, memberikan kemudahan akses dan keefektifan
layanan kepada Nasabah Perseroan untuk menggunakan jaringan EDC Prima-BCA.
• Persiapan Bank Devisa, merupakan sarana bagi Perseroan untuk mempersiapkan dan
melengkapi seluruh rangkaian produk dan layanan bagi kebutuhan Nasabah berbasis valuta
asing.
• Persiapan Sistem Tresuri untuk aktivitas Forex, Money Market, Fixed Income dan Repo dengan
sistem yang terintegrasi dari Front Office, Middle Office dan Back Office.
• Pengembangan Corporate Internet Banking yang merupakan fasilitas internet banking Perseroan
yang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan dalam hal pengelolaan keuangan
atau Cash Management. Sejalan dengan hal tersebut, FSCM atau Financial Supply Chain
Management adalah pengaturan aktivitas dari sisi penyalur untuk memaksimalkan value
Nasabah dan memperoleh keuntungan dalam persaingan pasar. Pengembangan dan
implementasi kedua layanan ini masih menunggu ijin Otoritas Jasa Keuangan.
• Pengembangan E-Money (Enhancement) untuk meningkatkan tingkat keamanan e-money dalam
hal enkripsi data yang lebih baru untuk melindungi pemilik e-money apabila terjadi hal-hal yang
tidak diinginkan pada kartu tersebut.
• Persiapan Nobu Pay yang merupakan layanan Bank berbasis internet yang menyediakan
kemudahan dan kenyamanan bertransaksi bagi Nasabah yang melakukan pembelian atau
pembelanjaan secara online pada portal-portal belanja yang telah bekerjasama dengan bank.
• Implementasi Tabungan Berjangka (Installment) yang dibuat khusus untuk penyetoran secara
rutin setiap bulan dengan jangka waktu tertentu.

2. Sistem Informasi
Pengembangan Sistem Informasi Manajemen bertujuan untuk memperoleh informasi yang akurat
mengenai kinerja Bank yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan manajemen termasuk
untuk pelaporan kepada regulator dan pengembangan produk dan layanan yang mendukung
aktivitas bisnis Perseroan. Untuk itu perseroan melanjutkan pengembangan infrastruktur teknologi
informasi yang memadai di tahun 2015 agar semakin mampu mendukung aktivitas Perseroan.

42 | Laporan Tahunan 2014


PT Bank Nationalnobu Tbk

3. Peningkatan Proses Pengembangan


Perseroan meningkatkan proses manajemen teknologi informasi untuk mengelola Sumber Daya IT
(Aplikasi, Fasilitas, Infrastruktur dan Data) dengan mentargetkan pengukuran yang dapat diterima
dalam hal ketersediaan, integritas kehandalan, efektivitas, efisiensi, kepatuhan kerahasiaan, dalam
mendukung bisnis.

Perseroan juga meningkatkan sistem yang ada untuk mengakomodasi sistem baru yang akan
diterapkan oleh Bank Indonesia yang meliputi:
• Pengembangan sistem untuk Implementasi NSICCS yang akan meningkatkan keamanan dalam
bertransaksi menggunakan kartu Debet / Kredit khususnya dalam mengantisipasi pengembangan
usaha.
• Pengembangan sistem untuk Implementasi SKN Generasi 2 dan RTGS Generasi 2 untuk
meningkatkan Pelayanan dan juga Sistem Pelaporan
• Pengembangan Sistem dan Implementasi Pelaporan XBRL, Pengembangan Sistem Pelaporan
BI terpadu yang mengintegrasikan setiap pelaporan yang ada saat ini seperti LBU, LHBU,
LKPBU dan lain sebagainya.

Perseroan senantiasa mengoptimalkan perusahaan rekanan teknologi informasi melalui


pengelolaan service level yang handal yang meliputi:
• Optimalisasi Penggunaan Jasa Pihak Ketiga Teknologi Informasi:
a) Perusahaan rekanan untuk core IT Infrastructure Management
b) Perusahaan rekanan untuk IT Application Development
c) Perusahaan rekanan untuk IT Desktop Management

Laporan Tahunan 2014 | 43


PT Bank Nationalnobu Tbk

Laporan Bisnis & Operasi


Pendukung Bisnis

• Pengelolaan Service Level rekanan IT yaitu memastikan pengelolaan kerjasama perusahaan


rekanan IT telah sesuai dengan SLA dan PBI 9 / 15 tahun 2007, dimana risiko operasional telah
dikelola dengan baik.

4. Infrastruktur
Perseroan melakukan langkah-langkah untuk meningkatkan infrastruktur teknologi untuk
menjamin ketersediaan, integritas, kehandalan, efektivitas, efisiensi, kepatuhan, dan kerahasiaan
data dan sistem aplikasi yang ditunjuk dalam mendukung bisnis, meliputi :
• Peningkatan Infrastruktur Telekomunikasi untuk mendukung kehandalan operasi cabang dan
Central Back Office (CBO).
• Penyempurnaan Disaster Recovery
a) Meningkatkan kualitas jaringan komunikasi
b) Meningkatkan kapasitas DRC Site dengan kelengkapan infrastruktur sesuai perkembangan
produk dan layanan.
c) Melakukan simulasi Business Continuity Plan dan Disaster Recovery Plan secara berkala
untuk memastikan seluruh back up sistem dan infrastrukturnya dapat beroperasi dengan
baik.
• Memastikan ketersedian infrastruktur Teknologi yang prima atas Pembukaan Kantor dan
Jaringan ATM.

44 | Laporan Tahunan 2014


PT Bank Nationalnobu Tbk

Tata Kelola Operasi dan Teknologi Informasi


Perseroan menetapkan komite yang bertanggung jawab untuk mengatur dan mengawasi pengaturan
tata kelola dan manajemen Operasi Teknologi Informasi yaitu Information Tecnology Steering Committee
(ITSC) yang bertanggung jawab untuk memastikan terimplementasinya Tata Kelola yang baik melalui
rapat bulanan yang dipimpin oleh Direktur Operasi dan Teknologi Informasi bersama Direktur Keuangan,
Direktur Manajemen Risiko, dan beberapa Kepala Divisi terkait sebagai anggota ITSC. Rapat tersebut
membahas mengenai rencana kerja, pencapaian dari setiap kegiatan dalam rencana kerja, dan membahas
pengawasan dan penyelesaian masalah yang mungkin timbul.

Dengan melakukan komunikasi, diskusi dan menyusun rekomendasi bagi pengambilan keputusan
Manajemen atas langkah dan kebijakan yang penting, maka komite ini dapat memonitor setiap tahapan
proses yang dilakukan sehingga setiap tahapan pemilihan, uji coba, implementasi dan mitigasi risiko
secara komprehensif dapat dipersiapkan dan dilaksanakan sesuai prosedur. Keberadaan komite ini
penting guna memastikan bahwa pengembangan teknologi informasi yang dilakukan telah berada pada
arah yang sesuai dengan visi dan misi Perseroan dan dapat melakukan kontrol dari sisi investasi / biaya
yang dikeluarkan.

Untuk memastikan setiap pengembangan berjalan dengan baik ditetapkan sub-komite berupa komite
kerja yang memiliki tanggung jawab untuk memilah dan memprioritaskan semua permintaan perubahan/
perbaikan sistem untuk memastikan hasil maksimum tercapai dengan sumber daya yang tersedia secara
optimum.

Sumber Daya Manusia


Di tengah ketatnya persaingan dalam industri perbankan guna mencapai pertumbuhan organisasi
yang sehat dan perkembangan bisnis yang berkelanjutan (healthy and sustainable growth), Perseroan
memerlukan strategi perencanaan dan pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang matang dan tepat
sasaran. Perencanaan dan pengelolaan SDM tidak hanya menekankan aspek kualitas (kompetensi) tetapi
juga memperhatikan kuantitas (jumlah) tenaga kerjanya. Peningkatan keefektifan dan produktivitas para
karyawan harus disertai dengan peningkatan efisiensi dari organisasi itu sendiri.

Pengembangan Kompetensi, Karir dan Kesejahteraan Karyawan


Sejalan dengan pertumbuhan bisnis dan organisasinya, Perseroan terus melakukan berbagai macam
upaya untuk mengembangkan kompetensi, karir maupun tingkat kesejahteraan karyawannya. Di bawah
naungan Nobu Academy yang telah dibentuk di tahun 2013, berbagai macam program pelatihan dan
pelatihan terus dikembangkan guna memenuhi kebutuhan peningkatan pengetahuan dan ketrampilan
karyawan.

Program pendidikan dan pelatihan tersebut diantaranya berupa program peningkatan kemampuan
pengetahuan dasar perbankan beserta produk-produknya, pengetahuan dan ketrampilan dalam
memberikan pelayanan prima (Service Excellence), Risk Awareness termasuk APU-PPT (Anti Pencucian
Uang – Pencegahan Pendanaan Terorisme), manajemen umum, manajemen fungsional, manajemen

Laporan Tahunan 2014 | 45


PT Bank Nationalnobu Tbk

Laporan Bisnis & Operasi


Pendukung Bisnis

keuangan, audit keuangan, teknologi informasi dan program-program perluasan wawasan maupun
pelatihan-pelatihan lainnya yang disesuaikan dengan tuntutan jabatan. Karyawan baru juga diberikan
orientasi dan pelatihan (New Comers Orientation) agar mereka dapat memahami karakteristik organisasi
tempat mereka bekerja, antara lain tentang visi dan misi perusahaan, peraturan perusahaan, maupun
wawasan industri perbankan. Materi pelatihan dan tenaga pengajar terus dievaluasi dan ditingkatkan
kualitasnya agar selalu update dan relevan dalam memberikan training. Selain In House Training,
Perseroan juga mengirimkan karyawan untuk berbagai pelatihan atau seminar yang diselenggarakan oleh
pihak eksternal, diantaranya mengenai Sertifikasi Manajemen Risiko yang juga merupakan bagian dari
kepatuhan Perseroan terhadap ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Salah satu komitmen yang terus dijalankan oleh Perseroan adalah memberikan kesempatan yang seluasnya
bagi para karyawan yang potensial untuk dapat meningkatkan karirnya. Kesempatan itu dilakukan melalui
beberapa program pengembangan karir (Career Development Program) yang rutin dijalankan yaitu Officer
Development Program (ODP) dan Relationship Officer Development Program (RODP). ODP adalah program
pelatihan bagi karyawan yang berminat dalam bidang operasional perbankan. Tujuan dari program ini
adalah menghasilkan tenaga-tenaga operasional yang handal untuk mengisi posisi Operation Supervisor
atau Head Teller. Sampai akhir 2014, Perseroan berhasil menyelenggarakan 3 batch ODP dan menghasilkan
lulusan sebanyak 44 karyawan, yang saat ini sudah ditugaskan di berbagai Cabang di seluruh Indonesia.
Sedangkan RODP adalah program pelatihan bagi mereka yang tertarik mendalami bagian pemasaran dan
kredit perbankan. Jadi lulusan dari program ini diharapkan siap untuk mengembangkan bisnis perusahaan

46 | Laporan Tahunan 2014


PT Bank Nationalnobu Tbk

sebagai tenaga-tenaga Relationship Officer yang berkualitas. RODP baru dimulai dengan batch pertama
dan lulusannya saat ini sebanyak 8 karyawan. Program-program di atas akan terus dilanjutkan sejalan
dengan kebutuhan Perseroan yang terus meningkat.

Selain melengkapi karyawan dengan berbagai macam kemampuan dan kesempatan untuk pengembangan
karir, Perseroan juga senantiasa memperhatikan kesejahteraan karyawan melalui sistem remunerasi yang
adil dan kompetitif. Perseroan juga selalu memenuhi ketentuan-ketentuan Pemerintah yang berhubungan
dengan kesejahteraan, antara lain penetapan gaji sesuai standar gaji minimum (Upah Minimum Provinsi),
peninjauan dan penyesuaian gaji minimal satu kali dalam setahun, dengan tentunya mempertimbangkan
kondisi dan kinerja perusahaan maupun kinerja para karyawan, serta kondisi eksternal seperti tingkat
perekonomian, laju inflasi dan sebagainya.

Perseroan juga memberikan tunjangan dan fasilitas yang diharapkan mampu mendorong peningkatan
kinerja dan produktivitas karyawan. Adapun tunjangan maupun fasilitas yang disediakan oleh Perseroan
mencakup Tunjangan Hari Raya; Asuransi kecelakaan kerja dan kematian melalui BPJS Ketenagakerjaan;
Asuransi penggantian biaya perawatan rumah sakit, pengobatan dan dokter rawat jalan; Bantuan biaya
kedukaan bagi karyawan dan keluarga inti karyawan yang meninggal dunia; Bantuan biaya melahirkan;
Bantuan biaya pembelian kacamata/contact lens; dan sebagainya.

Karyawan yang berprestasi dan berkontribusi nyata terhadap perkembangan Perusahaan juga mendapatkan
apresiasi dari manajemen. Bentuk-bentuk penghargaan yang diberikan dapat bermacam-macam, mulai
dari pemberian Jasa Produksi, piagam ataupun kompensasi lainnya.

Manajemen Performa dan HR System


Dalam perkembangan organisasi modern, salah satu aspek penting yang harus dimiliki perusahaan guna
menunjang perkembangannya adalah terkait manajemen performa dan penggunaan HR System. Saat
ini Perseroan dalam proses implementasi HR System dan terus berupaya mengembangkan manajemen
performa yang efektif sesuai dengan kebutuhan organisasi. Yang dimaksud dengan manajemen performa
adalah suatu sistem evaluasi terhadap kinerja dari seluruh karyawan di dalam suatu organisasi. Perusahaan
perlu mengetahui siapa karyawan yang berprestasi ataupun tidak. Siapa yang menjadi penggerak kemajuan
organisasi dan siapa yang menjadi beban. Di sisi lain, karyawan juga demikian. Pengakuan terhadap
prestasi kerja yang diikuti dengan apresiasi yang tepat akan meningkatkan motivasi karyawan yang pada
gilirannya juga akan meningkatkan produktifitas kerjanya.

HR System sendiri merupakan suatu hal yang penting bagi perusahaan dan karyawan dalam meningkatkan
efisiensi kerjanya. Dengan penggunaan HR System ini diharapkan karyawan dapat semakin fokus terhadap
pekerjaan yang memiliki dampak yang signifikan terhadap bisnis perusahaan dengan semakin minimnya
waktu yang digunakan untuk mengerjakan pekerjaan yang bersifat administratif. Tingkat kesalahan juga
diharapkan dapat semakin minimal dan banyak laporan-laporan penting yang dibutuhkan manajemen
dapat dihasilkan dengan usaha yang lebih mudah dan waktu yang lebih singkat.

Aktivitas Karyawan di luar Pekerjaan


Perusahaan menyadari pentingnya keseimbangan antara aktivitas kerja dan aktivitas di luar pekerjaan
guna mendukung kehidupan sosial dan spiritual yang seimbang bagi para karyawan. Dalam mewujudkan

Laporan Tahunan 2014 | 47


PT Bank Nationalnobu Tbk

Laporan Bisnis & Operasi


Pendukung Bisnis

hal ini dibentuklah Nobu Bankers Club (NBC) yang dikelola oleh para pekerja dan untuk para pekerja.
Tujuannya untuk mengatur dan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk pengembangan diri
karyawan, mempererat keakraban diantara para pekerja, meningkatkan work-life balance dan sebagainya.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan antara lain di bidang olahraga, kerohanian, sosial, koperasi karyawan
dan sebagainya.

Komposisi Pengurus dan Karyawan


Pada akhir tahun 2014, Perseroan memiliki 672 orang karyawan termasuk Direksi, karyawan tetap, karyawan
kontrak kerja waktu tertentu dan karyawan outsourcing dari penyedia jasa tenaga kerja. Perseroan tidak
memiliki karyawan asing dan seluruh karyawan Perseroan merupakan tenaga kerja lokal. Tabel berikut
ini menunjukkan komposisi sumber daya manusia Perseroan, termasuk Direksi, menurut status kerja,
jabatan, jenjang pendidikan, dan kelompok usia.

Komposisi Pengurus dan Karyawan Menurut Status Kerja


Keterangan 31 Des’14 31 Des’13 31 Des’12 31 Des’11 31 Des’10
Karyawan Tetap 378 237 125 68 21
Karyawan Percobaan & Kontrak 289 264 108 1 -
Karyawan Outsourcing 5 5 3 47 6
Jumlah 672 506 236 116 27

Komposisi Pengurus dan Karyawan Menurut Jabatan


Keterangan 31 Des’14 31 Des’13 31 Des’12 31 Des’11 31 Des’10
Direktur 4 4 4 3 3
Manager 143 119 57 35 7
Supervisor 202 104 43 22 5
Staf lainnya 323 279 132 56 12
Jumlah 672 506 236 116 27

Komposisi Pengurus dan Karyawan Menurut Jenjang Pendidikan


Keterangan 31 Des’14 31 Des’13 31 Des’12 31 Des’11 31 Des’10
Pasca Sarjana 25 17 10 7 2
Sarjana 454 344 167 86 17
Sarjana Muda / Diploma 115 86 47 17 4
SLTA, SLTP dan lainnya 78 59 12 6 4
Jumlah 672 506 236 116 27

48 | Laporan Tahunan 2014


PT Bank Nationalnobu Tbk

Komposisi Pengurus dan Karyawan Menurut Kelompok Usia


Keterangan 31 Des’14 31 Des’13 31 Des’12 31 Des’11 31 Des’10
s/d 30 tahun 467 342 160 66 9
31 s/d 45 tahun 149 113 54 35 9
46 s/d 55 tahun 39 41 20 14 9
> 55 tahun 17 10 2 1 -
Jumlah 672 506 236 116 27

Perseroan saat ini memiliki Peraturan Perusahaan yang telah disahkan berdasarkan Keputusan Direktorat
Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Kementerian Tenaga Kerja
dan Transmigrasi R.I. Nomor KEP. 632/PHIJSK-PKKAD/PP/VII/2013 tentang Pengesahan Peraturan
Perusahaan atas nama PT Bank Nationalnobu Tbk tertanggal 25 Juli 2013. Peraturan Perusahaan ini
bersama dengan Kebijakan-kebijakan Perusahaan lainnya menjadi landasan dalam menjamin hak dan
kewajiban Perseroan maupun Karyawan agar tercipta suatu kondisi dan hubungan kerja yang harmonis
antara Perseroan dan Karyawan, yang pada akhirnya dapat mendukung kelancaran dan kemajuan usaha
demi tercapainya tujuan bersama.

Manajemen Risiko & Kepatuhan


1. Manajemen Risiko
Pengelolaan Manajemen Risiko dilaksanakan dengan peningkatan kesadaran akan budaya risiko
serta prinsip-prinsip kehati-hatian pada semua aktivitas bisnis Bank. Aktivitas Manajemen Risiko
senantiasa mendapat perhatian dari Perseroan dalam upaya mengimbangi semakin kompleks dan
beragamnya produk maupun aktivitas yang dihadapi Perseroan. Penerapan Manajemen Risiko yang
konsisten, dalam jangka panjang diharapkan akan berperan penting dalam meningkatkan daya saing
serta memberikan nilai tambah bagi Perseroan. Penilaian Profil Risiko tahun 2014 secara komposit
berada pada peringkat 2 (dua), dengan Risiko Inheren bernilai Low to Moderate sedangkan Kualitas
Penerapan Manajemen Risiko bernilai Satisfactory.

Penerapan Manajemen Risiko Perusahaan dilaksanakan melalui pengawasan aktif Dewan Komisaris
dan Direksi, kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan limit manajemen risiko, kecukupan
proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko, serta penerapan sistem
informasi Manajemen Risiko sistem pengendalian intern yang menyeluruh. Beberapa langkah yang
dilakukan oleh Perseroan dalam penerapan Manajemen risiko pada tahun 2014, antara lain penetapan
risk appetite dan risk tolerance, pemantauan Risiko Kredit melalui limit sektor ekonomi. Pelaksanaan
Rapat Komite Manajemen Risiko secara berkala (tiap bulan). Adapun Rapat Komite Pemantau Risiko
selama tahun 2014 telah diadakan sebanyak 6 (enam) kali dan kuorum.

Laporan Tahunan 2014 | 49


PT Bank Nationalnobu Tbk

Laporan Bisnis & Operasi


Pendukung Bisnis

Kebijakan dan Prosedur Manajemen Risiko


Dalam rangka menyesuaikan pelaksanaan Manajemen Risiko dengan perkembangan tingkat usaha
perbankan secara berkelanjutan maka Perseroan telah mengembangkan dan meningkatkan kerangka
sistem pengelolaan Risiko dan struktur pengendalian internal yang terintegrasi dan komprehensif,
sehingga dapat memberikan informasi mengenai adanya potensi risiko secara lebih dini. Selanjutnya
dapat diambil langkah-langkah yang memadai untuk meminimalkan dampak risiko yang kemungkinan
akan timbul. Kerangka Manajemen Risiko tercermin dalam kebijakan, prosedur, limit transaksi
maupun kewenangan serta berbagai perangkat lainnya dalam ruang lingkup bisnis dan operasional
Perseroan.

Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia mengenai Penerapan Manajemen Risiko maka pengelolaan
risiko Perseroan selama tahun 2014 dilakukan terhadap 8 (delapan) risiko yang meliputi Risiko Kredit,
Risiko Pasar, Risiko Likuiditas dan Risiko Operasional, Risiko Hukum, Risiko Reputasi, Risiko
Strategik dan Risiko Kepatuhan, dengan penjelasan sebagai berikut:

Risiko Kredit
Risiko kredit merupakan risiko yang terjadi akibat adanya kegagalan pihak lawan (counterparty) dalam
memenuhi kewajiban yang timbul dari aktivitas bisnis Perseroan, antara lain mencakup aktivitas:
perkreditan, tresuri, investasi dan pembiayaan perdagangan (trade finance). Pengelolaan Risiko Kredit
senantiasa diusahakan agar dalam melakukan ekspansi kredit Perseroan mampu mengelola kualitas
kredit sejak saat diberikan sampai dengan pelunasannya. Pengelolaan kredit yang berjalan dengan
baik serta efektif dapat meminimalkan kerugian dan mengoptimalkan penggunaan modal yang
dialokasikan. Dalam rangka menjamin kelancaran aktivitas proses perkreditan maka Perseroan telah
membentuk Komite Kredit yang bertanggung jawab memberikan persetujuan pengajuan kredit. Selain
itu Perseroan telah memiliki kebijakan dan pedoman tertulis terkait dengan kegiatan perkreditan yang
antara lain mengatur prosedur analisa kredit, persetujuan kredit, pencatatan dan pengawasan kredit,
dan restrukturisasi kredit. Perseroan mengukur dan memantau risiko untuk setiap debitur baik secara
individual, sektor ekonomi maupun seluruh portofolio kredit dengan menerapkan four - eyes principle
secara konsisten.

Beberapa indikator penting terkait dengan pelaksanaan aktivitas perkreditan, antara lain sebagai berikut:
• Tidak terdapat pelanggaran dan pelampauan BMPK selama tahun 2014.
• Komposisi portofolio kredit pada sektor UKM dengan persentase rata-rata sekitar 30%. Sesuai
dengan Visi dan Misi Perusahaan dalam mengembangkan sektor UKM di Indonesia.
• NPL (gross) sampai dengan akhir Desember 2014 dapat tetap dijaga pada angka 0%, sejalan
dengan prinsip kehati-hatian dalam aktivitas penyaluran dana.

Risiko Pasar
Risiko Pasar merupakan risiko kerugian dari portofolio yang dimiliki oleh Perseroan karena terjadinya
pergerakan variabel pasar seperti tingkat suku bunga, nilai tukar, termasuk juga turunan dari kedua
risiko tersebut. Sebagai bagian dari pengelolaan risiko pasar yang diterapkan, pengukuran risiko

50 | Laporan Tahunan 2014


PT Bank Nationalnobu Tbk

pasar dilakukan dengan menggunakan metode standar dari Bank Indonesia, yang diatur dalam surat
edaran (SE) Bank Indonesia No. 9/33/DPNP tanggal 18 Desember 2007 perihal Pedoman Penggunaan
Metode Standar dalam Perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum dengan
Memperhitungkan Risiko Pasar. Risiko pasar antara lain terdapat pada aktivitas fungsional Perseroan
seperti kegiatan tresuri dan investasi dalam surat berharga dan pasar uang serta kegiatan pendanaan.
Pada bagian lain, dalam usaha untuk memperoleh imbal hasil yang lebih baik maka Surat berharga
yang dimiliki Perseroan tidak semuanya berupa surat berharga milik Pemerintah yang relatif bebas
risiko namun juga surat berharga korporasi baik BUMN maupun swasta. Pembelian Obligasi Korporasi
senantiasa dipertimbangkan secara matang dengan melihat kondisi perusahaan serta diatas investment
grade. Dalam memonitor kondisi perekonomian global maupun dalam negeri maka pelaksanaan rapat
ALCO selama tahun 2014 telah diadakan secara rutin (bulanan). Mengingat bahwa Perseroan juga akan
melaksanakan kegiatan devisa di 2015, maka perlu mempertimbangkan risiko perubahan nilai tukar.

Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas merupakan risiko kerugian yang diakibatkan karena Perseroan tidak memiliki likuiditas
yang memadai untuk memenuhi kewajibannya. Risiko likuiditas ini dapat dibedakan atas risiko likuiditas
pasar dimana Perseroan tidak mampu melakukan off setting posisi tertentu yang dimilikinya dengan
harga pasar karena kondisi pasar yang tidak memadai, dan risiko likuiditas pendanaan dimana Perseroan
tidak mampu mencairkan asetnya atau memperoleh pendanaan dari sumber dana lain. Perseroan
menjaga likuiditas dengan mempertahankan jumlah aset likuid yang cukup untuk membayar simpanan
para nasabah, dan menjaga agar kelebihan jumlah liabilitas yang jatuh tempo pada setiap periode
berada dalam tingkat yang terkendali. Sepanjang tahun 2014, fungsi pengelolaan risiko likuiditas
dilakukan melalui Assets Liabilities Management (ALMA) yang pelaksanaannya dilakukan oleh Assets
and Liabilities Committee (ALCO) yang mengadakan pertemuan secara rutin (bulanan).

Risiko Operasional
Risiko operasional adalah risiko yang disebabkan ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses
internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, atau adanya problem eksternal yang mempengaruhi
operasional Perseroan. Dalam usaha untuk meminimalisasi risiko operasional yang timbul selama tahun
2014, Perseroan telah mengelola data nasabah melalui penyempurnaan sistem informasi teknologi,
peningkatan kuantitas dan kualitas SDM melalui secara berkelanjutan, melakukan penyempurnaan
dan pengkinian kebijakan dan prosedur, meningkatkan fungsi control dalam pemrosesan transaksi
yang dilakukan antara lain dengan menerapkan sistem dan prosedur yang menjamin ketepatan waktu
penyelesaian transaksi, melakukan penyesuaian metode akuntansi terhadap standar yang berlaku,
memelihara dokumen dan arsip secara tertib, pembatasan akses sesuai tugas dan tanggung jawab
melalui mekanisme user level.

Risiko Hukum
Risiko hukum adalah risiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan aspek yuridis, yang antara lain
disebabkan adanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung,
atau kelemahan perikatan. Berkaitan dengan risiko hukum, Perseroan telah memiliki Divisi Legal yang

Laporan Tahunan 2014 | 51


PT Bank Nationalnobu Tbk

Laporan Bisnis & Operasi


Pendukung Bisnis

bertugas memantau atau mengurangi risiko hukum yang mungkin timbul melalui pengadministrasian
dokumentasi hukum yang tertib dan memadai. Pemahaman Risiko Hukum juga ditanamkan pada
seluruh jajaran organisasi melalui penerapan kode etik kepada seluruh karyawan. Perseroan akan
selalu memperhatikan kelengkapan dan keabsahan dokumentasi yang berkaitan dengan hukum serta
memperhatikan peraturan/ketentuan yang berlaku khususnya ketentuan perbankan. Selama tahun 2014
tidak terdapat permasalahan hukum yang mengganggu bisnis Bank.

Risiko Strategis
Risiko strategis adalah risiko yang diakibatkan oleh adanya penetapan dan pelaksanaan strategi
Perseroan yang tidak tepat maupun pengambilan keputusan bisnis Perseroan yang kurang responsif
terhadap perubahan eksternal. Sepanjang tahun 2014, Risiko Strategis dikelola oleh Perseroan antara
lain melalui pemantauan Corporate Plan yang merupakan rencana jangka panjang Bank secara tertulis.
Selanjtnya setiap tahun Bank juga membuat Rencana Bisnis Bank (RBB) serta melakukan Revisi RBB
pada pertengahan tahun. RBB yang telah ditetapkan Perseroan dikomunikasikan kepada pejabat dan
pegawai Perseroan pada setiap jenjang Organisasi. Perseroan juga memantau kemajuan yang dicapai
secara berkala sehingga hasilnya sesuai dengan harapan.

Risiko Kepatuhan
Risiko Kepatuhan adalah risiko yang disebabkan karena Perseroan tidak mematuhi atau tidak melaksanakan
peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku seperti Kewajiban Pemenuhan Modal
Minimum (KPMM), Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK), RBB, Ketentuan Penerapan Program
APU & PPT maupun ketentuan-ketentuan lainnya. Satuan Kerja Kepatuhan antara lain memantau dan
memastikan bahwa Perseroan tidak melanggar ketentuan yang ada, memastkan pemenuhan seluruh
pelaporan rutin kepada pihak otoritas, mengkomunikasikan kebijakan internal/eksternal kepada pejabat
dan pegawai dalam setiap jenjang organisasi, melakukan analisa risiko terhadap produk/aktivitas baru,
melaksanakan training APU & PPT, memantau penerapan SIM program APU & PPT serta memastikan
bahwa temuan audit ekstern dan pemeriksaan dari pihak otoritas telah diselesaikan dengan baik.

Risiko Reputasi
Risiko reputasi merupakan risiko yang disebabkan oleh adanya publikasi negatif yang terkait dengan
kegiatan usaha Perseroan atau persepsi negatif terhadap Perseroan. Dalam rangka mengendalikan
risiko reputasi ini, Perseroan secara terus menerus meningkatkan kualitas pelayanan nasabah sejalan
dengan ketentuan yang berlaku, yaitu mengenai perlindungan nasabah, termasuk menerapkan strategi
penggunaan media yang efektif untuk mengantisipasi kemungkinan munculnya berita negatif. Selain itu
guna memastikan bahwa setiap keluhan nasabah dapat disampaikan dengan mudah serta ditangani
dengan baik dan tepat maka Perseroan menggunakan mekanisme call center sehingga memudahkan
nasabah dalam berinteraksi dengan Perseroan. Pada bagian lain pengelolaan risiko reputasi juga
diupayakan melalui optimalisasi tugas dan wewenang Corporate Secretary.

52 | Laporan Tahunan 2014


PT Bank Nationalnobu Tbk

2. Kepatuhan
Dalam mendukung terciptanya budaya kepatuhan maka pengelolaan Kepatuhan oleh Direktur yang
Membawahi Fungsi Kepatuhan maupun Satuan Kerja Kepatuhan telah dilakukan langkah-langkah
sebagai berikut:
• Memantau ketentuan-ketentuan baru yang dikeluarkan oleh pihak Otoritas, dan selanjutnya
mensosialisasikan serta mendiskusikan dengan Unit-Unit terkait
• Melaksanakan kaji ulang mengenai kebijakan maupun produk dan aktivitas baru agar tidak
menyimpang dari ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku
• Memonitor pelaksanaan penerapan program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan
Terorisme (APU & PPT), terutama yang berkaitan dengan Sistem Informasi Manajemen APU &
PPT, sosialisasi/training penerapan APU & PPT serta pengkinian data nasabah secara berkala.
• Melakukan Compliance Check List atas rencana pembukaan Kantor Cabang untuk memastikan
bahwa pembukaan Kantor Cabang telah sesuai dengan ketentuan.
• Memastikan temuan pemeriksaan dari pihak Otoritas telah ditindaklanjuti oleh Divisi/Unit terkait
sesuai komitmen yang ada.

Monitoring kegiatan usaha Bank dari penyimpangan ketentuan yang berlaku antara lain, dilakukan
melalui pemantauan atas rasio kecukupan modal, BMPK, rasio NPL serta denda keterlambatan.
Adapun untuk memastikan dan menjaga agar Bank memenuhi kewajiban dalam hal pelaporan ke
Bank Indonesia maupun OJK maka Satuan Kerja Kepatuhan telah menerapkan sistem reminder
kepada unit-unit terkait sebagai sarana peringatan agar tidak terjadi keterlambatan pelaporan. Pada
bagian lain, pelaksanaan program APU & PPT dijalankan melalui pelaporan kepada Pusat Penelitian &
Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) yang terdiri dari Laporan Transaksi Keuangan Tunai (LTKT) dan
Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan (LTKM).

Laporan Tahunan 2014 | 53


PT Bank Nationalnobu Tbk

Laporan Bisnis & Operasi


Analisis & Pembahasan Manajemen

Makro Ekonomi

Inflasi & BI Rate Indeks Harga Saham Gabungan

10.00%
9.00%
8.00% 6,000.00 18,000

Billions
7.00% 16,000
5,000.00
6.00% 14,000
4,000.00 12,000
5.00%
10,000
4.00% 3,000.00
8,000
3.00% 2,000.00 6,000
2.00% 4,000
1,000.00
1.00% 2,000
0.00% 0.00 0
Des 12 Jun 13 Dec 13 Jun 14 Dec 14 2/1/2014 24-04-2014 21-08-2014 5/12/2014
Inflasi YoY BI Rate

Pertumbuhan Ekonomi Nasional Nilai Tukar Rupiah terhadap USD


7.00 1.30
x10000

6.40
6.30
6.50 6.17
6.11 1.25
6.03
5.81
6.00 5.72 1.20
5.62

5.50 5.14 1.15


5.03 5.01
4.92
5.00 1.10

4.50 1.00

4.00 0.95

3.50 0.90
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 1-Jan-13 1-Mar-13 1-Sep-13 1-Jan-14 1-Mar-14 1-Sep-14
2012 2012 2012 2012 2013 2013 2013 2013 2014 2014 2014 2014

Sumber: www.bi.go.id, www.tradingeconomics.com, dan www.bps.go.id

Melihat kembali perjalanan kondisi ekonomi Nasional di tahun 2014 kita dapat melihat begitu banyak
tantangan yang dihadapi banga ini. Di satu sisi, kegembiraan pesta demokrasi lima tahunan begitu
terasa di tahun ini, dan di sisi lain tantangan inflasi dan nilai tukar membayangi. Bangsa Indonesia patut
bersyukur bahwa tahun 2014 telah terlewati dan terutama rangkaian Pemilihan Umum Legislatif dan
Presiden dapat berjalan dengan lancar, serta telah menghasilkan pemimpin baru bagi negeri ini. Jika kita
melihat pergerakan angka inflasi, maka nampak bahwa memasuki semester kedua tahun 2014, inflasi
mulai merangkak naik. Hal ini terutama disebabkan oleh pergerakan harga makanan yang sedikit banyak
terpengaruh oleh ekpektasi kenaikan harga bahan bakar minyak yang kemudian benar-benar diumumkan
kenaikkan oleh Presiden. Itulah mengapa, Dewan Gubernur Bank Indonesia kemudian memutuskan
untuk menaikkan suku bunga acuan BI Rate menjadi 7,75%. Nilai tukar Rupiah terdepresiasi hingga level
Rp 12.440 di akhir tahun yang disebabkan karena menguatnya USD terhadap seluruh mata uang di dunia
karena perkiraan membaiknya ekonomi AS. Indek Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia

54 | Laporan Tahunan 2014


PT Bank Nationalnobu Tbk

memperlihatkan grafik yang positif meski disertai dengan sedikit fluktuasi. Bursa menutup tahun 2014
dengan bertengger di 5.226,95 atau naik lebih dari 20% dibandingkan awal tahun. Hal ini menunjukkan
meski sempat diwarnai keraguan akan hasil Pemilu, pelaku pasar nampak mulai yakin akan prospek
pemerintahan yang baru. Secara umum, dengan segala pergerakan dan fluktuasi karena ketidakpastian,
perekonomian nasional masih membukukan pertumbuhan lebih dari 5% di kwartal 4/2014. Pertumbuhan
ini masih menjadi katalis bagi investor global untuk melihat Indonesia sebagai negara yang masih memiliki
potensi pertumbuhan yang cukup tinggi di tahun-tahun mendatang sehingga diharapkan meningkatkan
keyakinan mereka untuk tetap menjaga atau meningkatkan portofolio investasi mereka di Indonesia.

Perkembangan Industri Perbankan Indonesia


Industri perbankan mencatatkan pertumbuhan 13,3% selama tahun 2014 atau lebih rendah dibandingkan
dengan pertumbuhan tahun sebelumnya. Pertumbuhan penyaluran kredit selama tahun 2014 adalah
11,6% dan penghimpunan dana masyarakat tumbuh 12,3%. Pertumbuhan yang cenderung moderat ini
tentunya tidak lepas dari indikator-indikator ekonomi yang memberi dampak pada ketidakpastian pasar
yang tentunya memberi pengaruh kepada geliat industri dan daya beli. Kita dapat melihat bahwa Net
Interest Margin perbankan tergerus dan Biaya Operasi / Pendapatan Operasi (BOPO) mengalami kenaikan
sehingga Return on Asset juga menurun. Namun demikian aspek permodalan masih cenderung menguat
dan perbankan masih dapat menggelontorkan kredit sehingga LDR masih tetap di level 89%. Lebih dari
1300 kantor baru dibuka oleh bank umum yang mengindikasikan bahwa ekspansi jaringan distribusi masih
tetap berlanjut meski jumlahnya tak sebanyak tahun sebelumnya.

Indikator 2013 2014 Pertumbuhan/Perbedaan


Asset Bank Umum 4.954.467 5.615.150 13,34%
Kredit Yang Diberikan 3.319.842 3.674.308 11,58%
Dana Pihak Ketiga (DPK) 3.663.968 4.114.420 12,29%
Kantor Bank Umum 18.558 19.948 1.390
CAR (%) 18,13% 19,57% 1,44%
LDR (%) 89,70% 89,42% (0,28%)
ROA (%) 3,08% 2,85% (0,23%)
BOPO (%) 74,08% 76,29% 2,21%
NIM (%) 4,89% 4,23% (0,66%)
Data Perkembangan Perbankan Umum Nasional
Sumber : Statisktik Perbankan Indonesia Desember 2014, www.bi.go.id

Data pertumbuhan Dana Pihak ketiga (DPK) yang secara umum meningkat 12,3%, jika dilihat lebih seksama
pada pertumbuhan tiap propinsi, maka hal yang menarik bahwa sebagian propinsi yang mengalami
pertumbuhan di atas rata-rata adalah propinsi di daerah Indonesia Timur seperti Sulawesi, Nusa Tenggara
dan Papua. Hal ini merupakan pertanda bahwa potensi di daerah-daerah tersebut sudah mulai tergali dan
tentunya maish menyimpan potensi yang besar untuk dikembangkan.

Laporan Tahunan 2014 | 55


PT Bank Nationalnobu Tbk

Laporan Bisnis & Operasi


Analisis & Pembahasan Manajemen

Provinsi 31 Des’13 31 Des’14 Pertumbuhan


Nusa Tenggara Barat 14.445 16.798 16,29%
Papua 29.424 33.717 14,59%
Sulawesi Tengah 11.330 12.938 14,19%
Papua Barat 10.906 12.385 13,56%
Nusa Tenggara Timur 16.402 18.571 13,23%
Gorontalo 3.100 3.489 12,55%
Sulawesi Utara 17.481 19.671 12,52%
DPK Propinsi (miliar Rupiah)
Sumber: Statisktik Perbankan Indonesia Desember 2014, www.bi.go.id

Kinerja Keuangan Perseroan


Aset
Aset Perseroan (dalam jutaan Rupiah kecuali persentase)

Aset 2014 2013 Δ%


Kas 49.797 23.584 111,15
Giro pada Bank Indonesia 424.897 265.191 60,22
Giro pada Bank Lain 12.348 10.738 14,99
Penempatan Pada Bank Indonesia 1.436.128 753.000 90,72
Efek-Efek 974.703 648.665 50,26
Tagihan atas Efek yang Dibeli
dengan Janji Dijual Kembali 381.614 879.504 (56,61)
Kredit yang Diberikan - - -
-Pihak Ketiga (net) 2.392.687 1.234.019 93,89
Aset Tetap (net) 29.359 14.337 104,78
Uang Muka dan Biaya Dibayar di Muka 34.006 26.018 30,70
Aset Lain-lain 32.051 22.214 44,28
Jumlah Aset 5.767.590 3.877.270 48,75

56 | Laporan Tahunan 2014


PT Bank Nationalnobu Tbk

Perbandingan Aset pada tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan pada tanggal
31 Desember 2013
Aset meningkat sebesar Rp. 1.890.320 juta atau 48,8% menjadi Rp. 5.767.590 juta pada tanggal 31
Desember 2014 dari Rp. 3.877.270 juta pada tanggal 31 Desember 2013, yang terutama disebabkan oleh
kenaikan Kredit yang Diberikan sebesar Rp. 1.158.668 juta atau 93,9% menjadi Rp. 2.392.687 juta (net)
pada tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan Rp. 1.234.019 juta pada tanggal 31 Desember
2013, kenaikan Penempatan pada Bank Indonesia sebesar Rp. 683.128 juta atau 90,7% menjadi Rp.
1.436.128 juta pada tanggal 31 Desember 2014 dari Rp. 753.000 juta pada tanggal 31 Desember 2013,
kenaikan penempatan pada efek-efek sebesar Rp. 326.038 juta atau 50,3% menjadi Rp. 974.703 juta
pada tanggal 31 Desember 2013 dari Rp. 648.665 juta pada tanggal 31 Desember 2013, dan kenaikan
Giro pada Bank Indonesia sebesar Rp. 159.706 juta atau 60,2% menjadi Rp. 424.897 juta pada tanggal
31 Desember 2014 dari Rp. 265.191 pada tanggal 31 Desember 2013.

Liabilitas
Liabilitas Perseroan (dalam jutaan Rupiah kecuali persentase)

Liabilitas 2014 2013 Δ%


Liabilitas Segera - 133 (100,00)
Simpanan Nasabah
- Pihak-pihak Berelasi 1.274.730 861.575 47,95
- Pihak Ketiga 3.178.030 1.850.609 71,73
Simpanan dari Bank Lain 107.277 136.379 (21,34)
Utang Pajak 6.409 5.789 10,71
Liabilitas Pajak Tangguhan 2.917 1.421 105,28
Liabilitas Lain-lain 28.803 12.951 122,40
Jumlah Liabilitis 4.598.166 2.868.857 60,28

Perbandingan Liabilitas pada 31 Desember 2014 dibandingkan dengan pada tanggal


31 Desember 2013
Total Liabilitas meningkat sebesar Rp. 1.729.309 juta atau 60,3% menjadi Rp. 4.598.166 pada tanggal
31 Desember 2014 dari Rp. 2.868.857 juta pada tanggal 31 Desember 2013, yang terutama disebabkan
oleh kenaikan simpanan nasabah sebesar Rp. 1.740.576 juta atau 64,2% menjadi Rp. 4.452.760 juta
pada tanggal 31 Desember 2014 dari Rp. 2.712.184 juta pada tanggal 31 Desember 2013. Peningkatan
ini disebabkan makin optimalnya jaringan distribusi Perseroan yang telah beroperasi dalam melakukan
penetrasi pasar pada daerah-daerah yang berpotensi, didukung dengan produk-produk yang semain
sesuai dengan kebutuhan nasabah.

Laporan Tahunan 2014 | 57


PT Bank Nationalnobu Tbk

Laporan Bisnis & Operasi


Kinerja Keuangan Perseroan

Ekuitas

Ekuitas Perseroan (dalam jutaan Rupiah kecuali persentase)

Ekuitas 2014 2013 Δ%


Modal Saham 431.133 414.583 3,99
Agio Saham 764.675 651.838 17,31
Cadangan Umum 500 200 -
Keuntungan (Kerugian) yang Belum Direalisasi (49.340) (65.402) (24,56)
atas Efek-efek dalam Kelompok
Tersedia untuk Dijual
Saldo Laba/Rugi Tahun Lalu 22.456 7.194 212,15
Jumlah Ekuitas 1.169.424 1.008.413 15,97

Perbandingan Ekuitas pada tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan pada tanggal
31 Desember 2013
Ekuitas meningkat sebesar Rp. 161.011 juta atau 16% menjadi Rp. 1.169.424 juta pada tanggal 31
Desember 2014 dari Rp. 1.008.413 juta pada tanggal 31 Desember 2013, yang terutama disebabkan oleh
kenaikan Agio Saham sebesar Rp. 112.837 juta dari Rp. 651.838 juta pada tanggal 31 Desember 2013
menjadi Rp 764.675 juta di 31 Desember 2014, kenaikan Modal Saham sebesar Rp. 16.550 juta atau 3,9%
menjadi Rp. 431.133 juta pada tanggal 31 Desember 2014. Peningkatan Modal Saham dan Agio Saham
tersebut disebabkan oleh penambahan modal Perseroan yang dilakukan lewat mekanisme Penambahan
Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) pada Bulan September 2014.

Analisis Laporan Laba Rugi


Tabel berikut ini menunjukkan rincian pendapatan bunga per penempatan Perseroan dan beban bunga
untuk setiap produk Perseroan serta jumlah Pendapatan Bunga Bersih Perseroan.

58 | Laporan Tahunan 2014


PT Bank Nationalnobu Tbk

Pendapatan Bunga Perseroan (dalam jutaan Rupiah kecuali persentase)

Pendapatan & Beban Bunga 2014 2013 Δ%


Pendapatan Bunga
Kredit Yang Diberikan 215.654 73.238 193,64
Penempatan pada Bank Indonesia 44.318 41.911 5,74
Efek-efek 98.636 38.581 155,66
Lainnya 22.977 769 2887,21
Jumlah Pendapatan Bunga 381.585 154.499 146,60
Beban Bunga
Deposito Berjangka (161.874) (55.536) 191,48
Giro (46.666) (19.551) 138,69
Tabungan (6.722) (3.144) 113,83
Beban bunga kepada bank lain (8.418) (2.211) 280,82
Jumlah Beban Bunga (223.680) (80.441) 178,07
Jumlah Pendapatan Bunga – Bersih 157.905 74.058 112,41

Pendapatan Bunga
Pendapatan bunga Perseroan yang diperoleh dari kegiatan penempatan dalam bentuk penyaluran
kredit, penempatan pada Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan obligasi negara, penempatan pada bank
lain, serta provisi dan komisi dari pemberian kredit. Sebagai bank, maka kebijakan Perseroan akan lebih
memfokuskan pendapatan bunga dari perkreditan yang diberikan sesuai dengan ketentuan perkreditan.
Setelah dana kebutuhan perkreditan terpenuhi, maka Perseroan akan menempatkan dananya pada Bank
Indonesia, efek-efek berupa Obligasi Pemerintah dan SBI yang memberikan imbal hasil yang baik serta
penempatan pada bank lain.

Perbandingan Pendapatan Bunga Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2014 dan 2013
Pendapatan bunga Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 mengalami
peningkatan sebesar 146,9% atau sebesar Rp. 227.086 juta menjadi Rp. 381.585 juta untuk tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dari Rp. 154.499 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2013. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh kenaikan pendapatan bunga dari
Kredit yang Diberikan sebesar Rp 142.416 juta menjadi Rp. 215.654 juta untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2014 dari Rp. 73.238 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2013 atau naik sebesar 194,5%, meningkatnya pendapatan dari Efek-efek menjadi Rp. 98.636 juta untuk
tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dari Rp. 38.581 juta untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2013 atau naik sebesar 155,6%, dan meningkatnya pendapatan bunga lainnya dari
Rp 769 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 menjadi Rp. 22.977 juta untuk

Laporan Tahunan 2014 | 59


PT Bank Nationalnobu Tbk

Laporan Bisnis & Operasi


Kinerja Keuangan Perseroan

tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014. Peningkatan pendapatan ini terkait meningkatnya
penyaluran kredit sepanjang tahun 2014 yang dihasilkan Perseroan dari potensi dan peluang pasar yang
dapat dimanfaatkan.

Beban Bunga
Beban bunga terdiri dari beban bunga giro, tabungan, deposito, dan simpanan dari bank lain. Perseroan
tetap akan mempertahankan komposisi sumber dananya antara deposito dengan giro dan tabungan
secara berimbang untuk menjaga biaya dana yang sehat, sehingga kebijakan dan strategi tersebut akan
difokuskan pada pengembangan nasabah baru dari giro dan tabungan dengan dukungan perkembangan
cabang-cabang dan layanan electronic channel.

Perbandingan Beban Bunga Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014
dan 2013
Beban bunga Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 mengalami
peningkatan sebesar 178% atau sebesar Rp. 143.239 juta menjadi Rp. 223.680 juta untuk tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dari Rp. 80.441 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2013. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh meningkatnya beban bunga atas
simpanan, terutama deposito berjangka Rupiah menjadi Rp. 161.874 juta untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2014 dari sebesar Rp. 55.536 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2013 atau naik sebesar 191,5%. Terjadi peningkatan beban bunga deposito berjangka pada
tahun 2014 karena pertumbuhan penempatan nasabah pada produk deposito berjangka yang cukup
signifikan yang terjadi seiring meningkatnya kepercayaan nasabah pada produk Perseroan tersebut.

Pendapatan Bunga – Bersih


Perbandingan Pendapatan Bunga – Bersih Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2014 dan 2013
Pendapatan bunga – bersih meningkat 113,2% menjadi Rp. 157.905 juta untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2014 dari Rp. 74.058 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2013, terutama karena peningkatan pendapatan yang signifikan baik dari penyaluran kredit maupun dari
penempatan pada surat berharga dan pendapatan lainnya.

Pendapatan Operasional Lainnya


Pendapatan Operasional Lainnya Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2014 dan 2013 masing-masing merupakan 3,08% dan 8,61% dari jumlah pendapatan bunga dan
pendapatan operasional lainnya.

60 | Laporan Tahunan 2014


PT Bank Nationalnobu Tbk

Pendapatan Operasional Lainnya (dalam jutaan Rupiah kecuali persentase)

2014 2013 Δ%
Provisi dan Komisi Selain dari Pemberian Kredit 11.816 12.001 -1,54
Keuntungan Penjualan dari Instrumen Keuangan - 1.393 0,00
Lain-lain 291 1.158 -74,87
Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya 12.107 14.552 -16,80

Perbandingan Pendapatan Operasional Lainnya untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2014 dan 2013
Pendapatan Operasional Lainnya turun 16,8% menjadi Rp. 12.107 juta untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2014 dari Rp. 14.552 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2013. Pendapatan Operasional Lainnya ini terutama diperoleh dari provisi dan komisi selain dari pemberian
kredit yang menurun menjadi Rp. 11.816 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014
dari Rp 12.001 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013, sementara keuntungan
penjualan dari instrumen keuangan dan lain-lain mengalami penurunan.

Pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Atas Aset Perseroan


Perseroan menetapkan pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) atas aset Perseroan
mengacu pada PSAK no. 55 (revisi 2011). Dalam hal ini, Perseroan membentuk CKPN dalam jumlah yang
memadai untuk menutup kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya aset produktif.

Beban Operasional Lainnya


Beban Operasional Lainnya Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014
dan 2013 masing-masing merupakan 39,9% dan 44,6% dari jumlah Beban Bunga dan Beban Operasional
Lainnya.

Beban Operasional Lainnya (dalam jutaan Rupiah kecuali persentase)

2014 2013 Δ%
Umum dan Administrasi (85.335) (29.580) 188,49
Tenaga Kerja (63.515) (35.130) 80,80
Jumlah Beban Operasional Lainnya (148.850) (64.710) 130,03

Laporan Tahunan 2014 | 61


PT Bank Nationalnobu Tbk

Laporan Bisnis & Operasi


Kinerja Keuangan Perseroan

Perbandingan Beban Operasional lainnya untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014
dan 2013
Beban Operasional Lainnya Perseroan meningkat 130% menjadi Rp. 148.850 juta untuk tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dari Rp. 64.710 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2013 yang disebabkan oleh peningkatan peningkatan Beban Umum dan Administrasi
sebesar 188,5% menjadi Rp. 85.335 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014
dari Rp. 29.580 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan beban tenaga
kerja yang meningkat sebesar 80% menjadi Rp. 63.515 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2014 dari Rp. 35.130 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013.
Peningkatan ini terutama karena peningkatan jaringan kantor yang dibuka dan kebutuhan tenaga kerja
selama tahun 2014.

Laba Bersih Tahun Berjalan (dalam jutaan Rupiah kecuali persentase)

2014 2013 Δ%
Laba Operasional 16.008 19.776 -19,05
Pendapatan Non-Operasional Bersih 4.203 2 210050,00
Laba Sebelum Pajak Penghasilan 21.211 19.778 2,19
Beban Pajak Penghasilan (4.649) (5.135) -9,46
Laba Bersih Tahun Berjalan 15.562 14.643 6,28

Perbandingan Laba Bersih Tahun Berjalan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2014 dan 2013
Laba Bersih tahun Berjalan Perseroan meningkat 6,3% menjadi Rp. 15.562 juta untuk tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dari Rp. 14.643 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2013, terutama karena peningkatan Laba Operasional dan Pendapatan Non Operasional
Bersih Perseroan.

Prospek Usaha Perseroan


Manajemen Perseroan melihat tahun 2015 sebagai tahun yang penuh tantangan sekaligus harapan.
Tantangan besar yang diemban Perseroan adalah bagaimana Perseroan dapat melaksanakan tahapan
kegiatan dalam valuta asing (Bank Devisa) dengan baik sehingga mampu melengkapi produk dan jasa
layanan yang dibutuhkan oleh Nasabah. Tahapan pelaksanaan ini tentunya melibatkan berbagai pihak
baik operation, treasury, risk management, product development dan tentunya kantor-kantor cabang.
Komunikasi dan koordinasi yang solid menjadi kunci keberhasilan Perseroan dalam melaksanakan tahapan
ini mengingat begitu banyak hal yang harus menjadi perhatian bersama. Dari sisi kegiatan intermediasi,
sesuai dengan proyeksi pertumbuhan industri, Perseroan tetap optimis untuk mampu membukukan
pertumbuhan di tahun 2015 nanti, baik penghimpunan dana maupun penyaluran dana. Perseroan juga
melanjutkan langkah untuk memperkuat layanan e-channel yang mengarah pada kemudahan dan
kenyamanan e-payment yang dibutuhkan masyarakat luas. Keseluruhan aktivitas ini tentunya tetap
dilaksanakan dalam kualitas tata kelola yang semakin baik dengan harapan bahwa pada akhirnya mampu
mensejajarkan Perseroan dengan para pelaku industri perbankan lainnya.

62 | Laporan Tahunan 2014


PT Bank Nationalnobu Tbk

Perseroan menyadari keberadaannya di tengah masyarakat yang tidak


lepas dari tanggung jawab untuk turut memberikan kontribusi positif yang
dapat dirasakan langsung oleh masyarakat yang membutuhkan. Melalui
program Corporate Social Responsibility selama tahun 2014, Perseroan
ingin memberikan dampak yang positif tersebut bagi masyarakat melalui
berbagai kegiatan.

Laporan Tahunan 2014 | 63


PT Bank Nationalnobu Tbk

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Nobu Bank Peduli Budaya Nusantara

Dalam kegiatan bertajuk Nobu Bank Peduli Budaya Nusantara, Perseroan


memberikan dukungan kepada para pengrajin tenun asal Pulau Rote Nusa
tenggara Timur. Penyerahan donasi berupa alat dan bahan tenun dilakukan
di Kota Kupang pada 19 Desember 2014 oleh Direktur Utama Perseroan, Bp.
Suhaimin Djohan dan diterima langsung oleh Bupati Rote Ndao Bp. Lans
Hening, disaksikan oleh Bp. Adrianus Mooy, Komisaris Utama Perseroan.

Tenun merupakan wastra nusantara yang khas milik Bangsa Indonesia


yang kaya akan warna sekaligus filosofi yang luhur. Di berbagai daerah di
Nusantara, masing-masing memiliki kekhasan tenun tersendiri baik dari
pemintalan, pewarnaan, corak dan warna. Indonesia memiliki puluhan jenis
tenun yang telah dikenal hingga manca negara yang menjadi kekayaan
keanekaragaman hasil budaya yang patut dilestarikan keberadaannya. Salah
satunya adalah tenun asli Nusa Tenggara Timur. Di propinsi kepulauan ini,
terdapat 12 jenis tenun dari 12 daerah yang berbeda dengan 12 corak tenun
yang khas di masing-masing daerah lengkap dengan teknik penenunan yang
berbeda pula.

Tenun Khas Pulau Rote dipilih mewakili begitu banyak tenun di Indonesia
untuk menerima donasi Perseroan dalam program CSR Nobu Bank Peduli
Budaya Nusantara karena keunikan Pulau Rote, keindahan alamnya, dan
kemolekan tenunnya yang bercorak khas. Dengan donasi ini diharapkan
pengrajin tenun Pulau Rote dapat terus berkarya dan semakin dikenal oleh
masyarakat Indonesia dan manca Negara.

64 | Laporan Tahunan 2014


PT Bank Nationalnobu Tbk

Nobu Bank Berbagi Kasih

Perseroan bekerjasama dengan Yayasan Titian Kasih menyelenggarakan bhakti sosial pengobatan
gratis di Desa Sodong Kecamatan Tigaraksa Tangerang banten pada 16 November 2014. Pada
kesempatan tersebut lebih dari 300 warga mendapatkan pemeriksaan dan pengobatan gratis yang
dilayani oleh para dokter yang secara sukarela berpartisipasi dalam acara bhakti sosial ini.

Yayasan Titian Kasih adalah sebuah komunitas yang beranggotakan warga masyarakat dari berbagai
kalangan yang memiliki kepedulian yang tinggi pada kesehatan masyarakat khususnya mereka
yang memiliki keterbatasan akses pada fasilitas kesehatan. Yayasan ini secara reguler mengadakan
aktivitas bhakti sosial pengobatan gratis di berbagai daerah di Jabodetabek. Perseroan melihat
bahwa niat mulia Yayasan Titian Kasih ini patut untuk didukung karena merupakan aktivitas positif
yang mengasah kepekaan dan kepedulian pada masyarakat yang mampu membentuk karakter.

Laporan Tahunan 2014 | 65


PT Bank Nationalnobu Tbk

Kata Orang Rote


tentang Tenun Rote
oleh Adrianus Mooy

Pulau Rote adalah pulau terselatan dari Republik Indonesia yang


letaknya kurang lebih 500 km di sebelah utara benua Australia.
Luas Pulau Rote sekitar 1.200 km2 dengan penduduk sektiar
130.000 jiwa.

66 | Laporan Tahunan 2014


PT Bank Nationalnobu Tbk

Disamping mengemban tugas keseharian rumah tangga, menenun adalah aktivitas para wanita pada
umumnya di berbagai kepulauan Nusa Tenggara Timur, terutama kelompok pulau Rote, Sawu dan
Ndao yang secara goegrafis hampir berdekatan. Sementara aktivitas seperti menyadap pohon lontar,
membangun rumah, membuat kerajinan dari logam dan lain-lain dikerjakan oleh para pria.

Sebagai orang yang lahir di sebuah desa kecil di Pulau Rote, tentunya kain tenun sangat dekat dengan
keseharian saya. Saya masih mengingat betul ketika kecil, saya sering kali mengamati saudara dan
tetangga yang sedang menenun di teras rumah. Bagi saya kain tenun Pulau Rote bukan hanya memiliki
aspek fungsional, sebagai sarung, selendang, atau selimut, namun merupakan bagian dari identitas yang
khas dari orang Rote yang melekat secara personal.

Kain tenun Pulau Rote menggunakan teknik menenun dengan ikatan untuk membentuk polanya, sehingga
sering disebut sebagai tenun ikat. Teknik yang unik ini dilakukan dengan mengikat bagian-bagian tertentu
dari lembaran benang yang terentang untuk kemudian setelah benang tersebut dicelup ke dalam pewarna,
akan terbentuk motif awal dan kemudian baru ditenun. Warna kain tenun Rote yang khas adalah berdasar
hitam atau coklat dengan corak berwarna putih, kuning dan merah. Motif-motif floral, sepert bunga dan
daun yang cenderung geometris adalah ciri corak tenun Pulau Rote.

Para ibu di Pulau Rote biasanya menenun untuk membuat sarung atau pou, selimut anak laki-laki atau
lava, dan selendang atau delava. Mereka mengerjakan tenun itu di waktu luang setelah semua pekerjaan
di rumah telah selesai.

Kini kain tenun Pulau Rote, sebagai hasil kekayaan budaya telah makin dikenal tidak hanya di dalam
negeri namun juga di manca negara. Melestarikan sebuah hasil budaya adalah sebuah keharusan sebagai
bangsa yang besar, namun hal ini tidak berarti tanpa tantangan.

Kain tenun Pulau Rote hingga saat ini dilakukan dengan peralatan tenun yang relatif sederhana sehingga
pengerjaannya membutuhkan waktu yang relatif panjang. Ke depan tentunya kita berharap bahwa sentuhan
teknologi juga dapat membantu pelestarian kain tenun ini sehingga dapat dikerjakan secara lebih singkat
dan efisien serta dengan ukuran sesuai kebutuhan.

Selain itu, kain tenun memiliki tekstur yang tebal, yang pada awalnya memang disesuaikan dengan bahan
baku yang ada dan keadaan alam di daerah Rote yang cenderung dingin di malam hari. Untuk dapat
semakin dikenal dan digunakan oleh masyrakat luas tentunya kain tenun ini perlu disesuaikan menjadi
lebih tipis dengan menggunakan benang yang lebih halus dan dapat diaplikasikan sebagai baju di daerah
tropis, seperti halnya yang saat ini telah meluas dilakukan pada kain batik.

Sebagai orang asli Rote, saya berharap bahwa kekayaan budaya Nusantara, seperti halnya kain tenun
Pulau Rote ini semakin dikenal, diterima, dan digunakan dengan semakin luas oleh masyarakat sebagai
langkah nyata kecintaan dan pelestarian budaya sehingga memperkaya identitas kita sebagai Bangsa
Indonesia.

Laporan Tahunan 2014 | 67


PT Bank Nationalnobu Tbk

Laporan Tata Kelola


Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) adalah syarat utama bagi keberhasilan
dan keberlangsungan perusahaan. Pelaksanaan prinsip-prinsip ini telah dilakukan secara terpadu dan
konsisten oleh Perseroan. Tujuannya tidak hanya untuk memenuhi ketentuan dari pihak otoritas/regulator
tetapi juga dalam rangka mendukung perkembangan perusahaan dalam mencapai target usaha secara
baik dalam periode yang lebih panjang, seiring dengan usaha Perseroan dalam memperluas layanannya
sehingga dapat melayani kebutuhan produk dan jasa perbankan serta wilayah operasi di seluruh Indonesia
serta menjalin kerjasama dengan mitra sinergis.

Sepanjang tahun 2014, Perseroan mengembangkan hal-hal positif dalam mengimplementasikan GCG
agar selaras dengan kultur organisasi. Terutama yang terkait dengan komitmen Dewan Komisaris dan
Direksi yang merupakan kunci keberhasilan penting dalam penerapan GCG. Diikuti dengan implementasi
visi dan misi, kode etik, peraturan operasional, kepegawaian maupun pengawasan internal. Penerapan
GCG juga tercermin dalam aktivitas Perseroan seperti pola rekrutmen Pengurus Perseroan, training/
sosialisasi, penilaian kinerja, mekanisme penunjukkan KAP dan lain-lain.

Perseroan berusaha untuk membentuk struktur yang baik agar GCG dapat berjalan sebagaimana
mestinya, melalui pembentukan komite-komite pada jenjang Dewan Komisaris maupun Direksi sehingga
berperan penting dalam mendukung setiap pengambilan keputusan, baik di tingkat Dewan Komisaris
maupun Direksi. Selanjutnya pemantauan atas pelaksanaannya selain dengan pola self assessment juga
dilakukan oleh unit-unit pengawasan internal yang independen seperti SKAI, SKMR, Kepatuhan. Selain
itu Perseroan juga menerapkan dan membuka saluran apabila terjadi Whistle Blowing yang bertujuan
untuk menyediakan sistem pengelolaan pelaporan pelanggaran melalui berbagai media yang disediakan
Perseroan bagi seluruh pihak yang membutuhkan, sehingga sistem ini dapat berfungsi sebagai media yang
mendukung penyelesaian penanganan pelanggaran secara efektif, tanpa merugikan reputasi Perseroan
ke pihak eksternal sedangkan dari sisi lainnya dapat membangun budaya keterbukaan dalam organisasi
Perseroan.

Berdasarkan hal tersebut diatas diharapkan agar seluruh jajaran Pengurus dan pegawai serta Pemangku
Kepentingan, dalam melakukan usaha selalu berpegang pada prinsip – prinsip GCG yang mencakup:
keterbukaan, akuntabilitas, pertanggungjawaban, independensi dan keadilan. Pelaksanaan dan penerapan
prinsip-prinsip Good Corporate Governance selama tahun 2014, dapat dijabarkan sebagai berikut:

Aspek-Aspek Cakupan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG)


• Pelaksanaan Tugas & Tanggung Jawab Dewan Komisaris & Direksi
Jumlah, Komposisi, Kriteria, dan Independensi Dewan Komisaris

Dewan Komisaris berkewajiban untuk melaksanakan pengawasan serta memberikan masukan (saran)
mengenai hal-hal yang terkait dengan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi. Dalam
pemenuhan tugas dan tanggung jawab dimaksud maka Dewan Komisaris perlu bertindak dan
bersikap secara independen.

68 | Laporan Tahunan 2014


PT Bank Nationalnobu Tbk

Sesuai dengan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tanggal 11 April 2014 maka Pemegang
Saham telah menyetujui pengangkatan Dewan Komisaris dan Direksi sebagaimana dijelaskan
di bawah ini. Pada bagian lain, Pemegang Saham juga menyetujui dan menerima baik pengunduran
diri Telijani Tjandra dan Efen Lingga Utama dari jabatannya selaku Direktur Perseroan, terhitung sejak
ditutupnya RUPS, dengan disertai ucapan terima kasih dan penghargaan sebesar-besarnya atas jasa
dan pengabdian beliau selama menjabat.

Ketentuan yang berkaitan dengan Tata Kelola Perusahaan yang baik (GCG) menyatakan bahwa
jumlah anggota Dewan Komisaris paling kurang terdiri dari tiga orang dan paling banyak sama
dengan jumlah Direksi. Paling kurang satu orang anggota Dewan Komisaris harus berdomisili
di Indonesia dan paling kurang 50% dari jumlah anggota Dewan Komisaris merupakan Komisaris
Independen.

Pada bagian lain, Dewan Komisaris Perusahaan tidak boleh memiliki hubungan keluarga, hubungan
keuangan, hubungan kepungurusan, maupun hubungan kepemilikan saham dengan anggota Dewan
Komisaris lain termasuk dengan Direksi, di bawah ini adalah penjelasannya:

Hubungan keluarga, keuangan, kepengurusan, kepemilikan

Dewan Komisaris Direksi PS Pengendali


Nama Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
Prof. Dr. Adrianus Mooy
Hadiah Herawatie, SH, LLM
Markus Permadi

Secara hirarki, Dewan Komisaris dipimpin oleh Komisaris Utama Independen. Berdasarkan Akta
Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan No. 34 tanggal
19 Desember 2012, yang dibuat dihadapan Unita Christina Winata, S.H., Notaris di Jakarta, Susunan
Dewan Komisaris adalah sebagai berikut:

Komisaris Utama : Prof. Dr. Adrianus Mooy (Independen)


Komisaris : Hadiah Herawatie, SH, LLM (Independen)
Komisaris : Markus Permadi

Laporan Tahunan 2014 | 69


PT Bank Nationalnobu Tbk

Laporan Tata Kelola


Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Direksi
Direksi Perseroan telah memenuhi persyaratan menjadi Direksi sesuai Peraturan Bank Indonesia (PBI),
Undang-Undang Perseroan Terbatas, dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK d/h Bapepam-
LK).

Dalam Peraturan Bank Indonesia No. 13/27/PBI/2011, tentang perubahan atas PBI No. 11/1/PBI/2009
tentang Bank Umum, mengatur bahwa anggota Direksi wajib memenuhi persyaratan Integritas,
Kompetensi, dan mempunyai reputasi keuangan yang baik.

Persyaratan untuk menjadi Direktur juga diatur di dalam Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas Pasal 93 dan Peraturan OJK (d/h Bapepam-LK) No. IX.I.6 lampiran keputusan
ketua (d/h) Bapepam-LK No. Kep-45/PM/2004 tentang Direksi dan Komisaris Emiten dan Perusahaan
Publik sebagai berikut:
• Mempunyai akhlak dan moral yang baik;
• Tidak pernah dinyatakan pailit;
• Bukan anggota Direksi atau Dewan Komisaris yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu
perseroan dinyatakan pailit dalam waktu 5 (lima) tahun sebelum pengangkatan; dan
• Tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan negara dan/
atau yang berkaitan dengan sektor keuangan dalam waktu 5 (lima) tahun sebelum pengangkatan.

Direksi Perseroan semuanya bertempat tinggal di Indonesia dan berasal dari pihak yang independen
terhadap Pemegang Saham Pengendali. Pengangkatan Anggota Direksi telah memenuhi persyaratan
karena telah lulus Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test), sesuai Persetujuan Bank
Indonesia. Susunan Anggota Direksi terdiri dari:

No. Nama Jabatan Persetujuan BI


1 Suhaimin Djohan Direktur Utama 26 Februari 2013
2 Januar Angkawidjaja Direktur 8 April 2011
3 Hendra Kurniawan Direktur 1 Desember 2011
4 Lim Migi Trisnadi Direktur 11 November 2013

Semua anggota Dewan Komisaris dan Direksi secara sendiri-sendiri atau bersama-sama tidak
memiliki saham pada Perseroan. Seluruh anggota Direksi tidak merangkap jabatan sebagai Komisaris,
Direksi, atau Pejabat Eksekutif pada Bank lain. Direksi tidak saling memiliki hubungan keluarga sampai
dengan derajat kedua dengan sesama anggota Direksi maupun dengan anggota Dewan Komisaris,
yaitu sebagai berikut:

70 | Laporan Tahunan 2014


PT Bank Nationalnobu Tbk

Hubungan keluarga, keuangan, kepengurusan, kepemilikan

Dewan Komisaris Direksi PS Pengendali


Nama Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
Suhaimin Djohan
Januar Angkawidjaja
Hendra Kurniawan
Lim Migi Trisnadi

• Tugas dan Tanggung Jawab


Dewan Komisaris
Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dalam pelaksanaan dan penerapan GCG, meliputi:
• Melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara independen.
• Memastikan berjalannya pelaksanaan GCG pada seluruh kegiatan bisnis pada setiap jenjang
organisasi seiring dengan skala serta kompleksitasnya.
• Menjalankan pengawasan terhadap tugas dan tanggung jawab Direksi serta memberikan nasihat
maupun pengarahan kepada Direksi. Termasuk juga memantau serta mengevaluasi kebijakan
strategis Perseroan.
• Memastikan bahwa Direksi telah menindaklanjuti temuan dan rekomendasi audit dari SKAI, auditor
eksternal (KAP), Otoritas Jasa Keuangan maupun otoritas lainnya.
• Menyediakan waktu yang cukup untuk melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya secara
optimal.
• Tidak terlibat dalam pengambilan keputusan aktivitas operasional Perseroan, kecuali dalam
hal penyediaan dana kepada pihak terkait dan hal-hal lain yang ditetapkan dalam Anggaran
Dasar Perseroan dan/atau peraturan perundangan yang berlaku dalam rangka melaksanakan
fungsi pengawasan.
• Dewan Komisaris wajib memberitahukan kepada pihak Otoritas (BI/OJK) paling lambat 7 (tujuh)
hari kerja sejak ditemukannya:
- Pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang keuangan dan perbankan
- Keadaan atau perkiraan keadaan yang dapat membahayakan kelangsungan usaha Bank.
Sampai dengan akhir Desember 2014, tidak terdapat pelanggaran atas peraturan perundang-
undangan di bidang keuangan dan perbankan, dan keadaan atau perkiraan keadaan yang dapat
membahayakan kelangsungan usaha Perseroan.
• Dalam rangka mendukung efektifitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan
Komisaris telah membentuk:
- Komite Audit
- Komite Pemantau Risiko
- Komite Remunerasi dan Nominasi

Laporan Tahunan 2014 | 71


PT Bank Nationalnobu Tbk

Laporan Tata Kelola


Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

• Pengangkatan Anggota Komite diatas telah dilakukan oleh Direksi berdasarkan keputusan Rapat
Dewan Komisaris
• Dewan Komisaris wajib memastikan bahwa Komite yang telah dibentuk diatas, menjalankan
tugasnya secara efektif
• Dewan Komisaris telah memiliki pedoman dan tata tertib kerja yang mencantumkan pengaturan
etika kerja, waktu kerja, dan rapat.

Direksi
Dalam pelaksanaan GCG, Direksi memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
• Melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara independen.
• Bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan kepengurusan Perseroan.
• Mengelola Perseroan sesuai kewenangan dan tanggung jawabnya seperti diatur dalam Anggaran
Dasar serta peraturan perundang-undangan yang berlaku.
• Menjalankan prinsip-prinsip GCG dalam setiap aktivitas bisnis dan operasional Perseroan pada
seluruh jenjang organisasi, sesuai dengan volume dan kompleksitas usahanya.
• Menyediakan data dan informasi secara lengkap, akurat, terkini, dan tepat waktu kepada Komisaris.
• Menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari SKAI, auditor eksternal (KAP), dan hasil
pengawasan Otoritas Jasa Keuangan dan otoritas lain.
• Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas kepada pemegang saham melalui RUPS.
• Menjelaskan kebijakan-kebijakan Perseroan yang bersifat strategis di bidang kepegawaian kepada
pegawai dengan media yang mudah diakses pegawai.
• Membentuk dan memberdayakan SKAI, SKMR, dan Satuan Kerja Kepatuhan yang berfungsi
dalam pengendalian internal
• Tidak menggunakan penasehat perorangan dan atau jasa profesional sebagai konsultan kecuali
untuk proyek yang bersifat khusus.
• Memiliki pedoman dan tata tertib kerja yang telah mencantumkan pengaturan etika kerja, waktu
kerja, dan pengaturan rapat.

Adapun yang menjadi tugas utama dari masing-masing direktur adalah sebagai berikut:

Suhaimin Djohan – Direktur Utama


Bersama dengan Direktur lainnya bertanggung jawab pada pengelolaan perusahaan demi
kepentingan Perseroan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam
memberikan nilai tambah kepada pemegang saham, Nasabah, pekerja, serta memberikan
petunjuk dan menentukan strategi pada seluruh aktivitas perbankan yang menjamin profitabilitas dan
perkembangan perusahaan baik jangka pendek, jangka menengah, maupun jangka panjang.

Januar Angkawidjaja – Direktur


Bertanggung jawab dalam mengarahkan dan menetapkan strategi pengembangan Kepatuhan
terhadap segala Peraturan dan Perundang-undangan yang berlaku dan pelaksanaan semua aspek
Manajemen Risiko guna memitigasi risiko yang dihadapi Bank. Selain itu juga bertanggung jawab
memantau dan mengarahkan strategi pengembangan Sumber Daya Manusia serta penanganan dan
pengelolaan hukum.

72 | Laporan Tahunan 2014


PT Bank Nationalnobu Tbk

Hendra Kurniawan – Direktur


Bertanggung jawab memastikan penyampaian Laporan Keuangan Bank, perpajakan, proses
pembayaran kepada Pihak Ketiga, pemantauan saldo buku besar dan memastikan Kebijakan
Akuntansi, Perpajakan, dan kebijakan lainnya yang terkait dijalankan dengan baik dan benar guna
mendukung perkembangan perusahaan, serta bertanggung jawab dalam memastikan GWM
terpenuhi sesuai PBI dan meningkatkan pendapatan melalui penempatan pada instrumen keuangan
(Obligasi) untuk menghasilkan imbal hasil (yield) yang lebih tinggi dengan tetap mempertahankan
aspek kehati-hatian.

Lim Migi Trisnadi – Direktur


Memastikan seluruh kegiatan operasional Bank terkait Sistem, Prosedur, dan Teknologi Informasi
berjalan dengan efektif dan efisien serta sesuai dengan prosedur dan peraturan yang telah ditetapkan
oleh Bank guna menunjang perkembangan perusahaan. Memastikan seluruh aktivitas Group/ Divisi/
Cabang yang terkait dengan pembelian, transportasi, keamanan, pengadaan barang, pemeliharaan,
dan renovasi gedung kantor berjalan dengan baik.

• Pengawasan Dewan Komisaris


Selama tahun 2014 kegiatan pengawasan Dewan Komisaris telah berlangsung sesuai ketentuan,
antara lain sebagai berikut:
• Dalam setiap rapat, Dewan Komisaris telah menerima laporan dari masing-masing komite, yaitu:
Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite Remunerasi dan Nominasi.
• Memberikan pengarahan dan menyetujui Rencana Bisnis Bank (RBB) yang disampaikan ke OJK
pada bulan November 2013 serta revisinya di akhir Juni 2014.
• Melakukan pengawasan atas realisasi pencapaian RBB tiap semester.
• Dewan Komisaris melakukan kaji ulang (review) atas kinerja keuangan Perseroan dalam Rapat
Dewan Komisaris secara berkala.
• Dewan Komisaris senantiasa memastikan bahwa Direksi telah menindaklanjuti temuan audit, baik
yang berasal dari SKAI maupun dari pihak eksternal (OJK dan KAP).
• Melalui Komite Audit, Dewan Komisaris telah menyetujui penunjukkan Kantor Akuntan Publik
AAJM untuk pemeriksaan tahun buku 2014. Penunjukan ini sesuai dengan reputasi KAP tersebut
dan merujuk pada daftar KAP yang diijinkan menjadi Auditor Bank oleh Bank Indonesia.
• Melalui Komite Pemantau Risiko, Dewan Komisaris senantiasa memantau Tingkat Kesehatan
Bank yang mencakup juga pemantauan terhadap Manajemen Risiko yang meliputi: Risiko Kredit,
Risiko Pasar, Risiko Likuiditas, Risiko Operasional, Risiko Hukum, Risiko Reputasi, Risiko Stratejik,
dan Risiko Kepatuhan serta kecukupan permodalan perseroan dan penetapan Risk Appetite dan
Risk Tolerance.
• Terkait dengan bidang SDM, Dewan Komisaris melalui Komite Remunerasi dan Nominasi
memantau mengenai strategi pengembangan SDM Perseroan serta kebijakan kepegawaian
lainnya.
• Membahas dan menganalisis mengenai kondisi makro ekonomi dan kaitannya dengan industri
perbankan serta peraturan dan ketentuan-ketentuan baru yang dikeluarkan oleh BI dan OJK serta
dampaknya bagi Perseroan.

Laporan Tahunan 2014 | 73


PT Bank Nationalnobu Tbk

Laporan Tata Kelola


Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

• Frekuensi Rapat Dewan Komisaris


Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 8/14/PBI/2006, tentang: Perubahan atas Peraturan Bank
Indonesia No. 8/4/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum,
pasal 15: Rapat Dewan Komisaris wajib diselenggarakan paling kurang 4 (empat) kali dalam setahun.
Rapat Dewan Komisaris wajib dihadiri oleh seluruh anggota Dewan Komisaris secara fisik paling
kurang 2 (dua) kali dalam setahun. Selama tahun 2014 telah diadakan 6 (enam) kali Rapat Dewan
Komisaris. Adapun jumlah kehadirannya adalah sebagai berikut:

Nama Jabatan Jml Kehadiran % Kehadiran


Prof. Dr. Adrianus Mooy Komisaris Utama/Independen 6/6 100%
Hadiah Herawatie, SH, LLM Komisaris Independen 6/6 100%
Markus Permadi Komisaris 6/6 100%

Kelengkapan Dan Pelaksanaan Tugas Komite-Komite


• Struktur, Keanggotaan, Keahlian, dan Independensi Anggota Komite
Sesuai dengan ketentuan Pelaksanaan GCG, Perseroan telah membentuk 3 (tiga) Komite yang
bertugas untuk membantu pelaksanaan tugas Dewan Komisaris, yang meliputi: Komite Audit, Komite
Pemantau Risiko dan Komite Remunerasi dan Nominasi.

Komite Audit
Komite Audit, dibentuk untuk membantu Dewan Komisaris dalam melakukan tugas dan tanggung
jawab pengawasan secara efektif dan independen dalam ruang lingkup pengawasan secara umum.
Pembentukan Komite Audit oleh Dewan Komisaris dilakukan pada tanggal 28 Maret 2011, sedangkan
pengangkatan anggotanya dilaksanakan pada tanggal 29 Maret 2011.

Susunan keanggotaan Komite Audit tahun 2014 adalah sebagai berikut:


Ketua : Prof. Dr. Adrianus Mooy
Anggota : Sukarwan
Anggota : I Nyoman Tjager
Anggota : Markus Permadi

Komite Pemantau Risiko


Komite Pemantau Risiko adalah komite yang dibentuk untuk mendukung Dewan Komisaris dalam
melakukan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris yang berhubungan dengan Penerapan dan
pelaksanaan Manajemen Risiko di Perseroan. Pembentukan Komite Pemantau Risiko oleh Dewan
Komisaris dilakukan pada tanggal 28 Maret 2011, sedangkan pengangkatan anggotanya
dilaksanakan pada tanggal 29 Maret 2011.

74 | Laporan Tahunan 2014


PT Bank Nationalnobu Tbk

Susunan keanggotaan Komite Pemantau Risiko tahun 2014 adalah sebagai berikut:
Ketua : Prof. Dr. Adrianus Mooy
Anggota : E Y Ruru
Anggota : I Nyoman Tjager
Anggota : Markus Permadi

Komite Remunerasi dan Nominasi


Komite Remunerasi dan Nominasi adalah komite yang dibentuk untuk membantu Dewan Komisaris
melakukan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris yang berkaitan dengan pengawasan maupun
implementasi kebijakan Remunerasi dan Nominasi Direksi dan kepegawaian sesuai dengan Anggaran
Dasar Perusahaan. Pembentukan Komite Remunerasi dan Nominasi oleh Dewan Komisaris dilakukan
pada tanggal 28 Maret 2011, sedangkan pengangkatan anggotanya dilaksanakan pada tanggal 29
Maret 2011.

Adapun susunan keanggotaan Komite Remunerasi dan Nominasi tahun 2014 adalah sebagai berikut:
Ketua : Hadiah Herawatie, SH, LLM
Anggota : Prof. Dr. Adrianus Mooy
Anggota : Markus Permadi
Anggota : Chandra Kusdianto

• Tugas dan Tanggung Jawab Komite


Sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Bank Indonesia mengenai Pelaksanaan GCG, maka tugas
dan tanggung jawab Komite adalah sebagai berikut:

Komite Audit
• Menjalankan monitoring serta evaluasi atas perencanaan dan pelaksanaan Audit serta
pemantauan tindak lanjut hasil audit untuk menilai kecukupan pengendalian intern termasuk
kecukupan proses pelaporan keuangan.
• Komite Audit melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap:
− Pelaksanaan tugas SKAI;
− Kesesuaian pelaksanaan audit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) dengan standar yang berlaku;
− Kesesuaian laporan keuangan dengan standar akuntansi yang berlaku; dan
− Pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil pengawasan Bank Indonesia guna memberikan
rekomendasi kepada Dewan Komisaris.
• Memberikan rekomendasi mengenai penunjukkan KAP kepada Dewan Komisaris untuk
disampaikan kepada RUPS.
• Sepanjang tahun 2014, Komite Audit telah melakukan evaluasi atas aktivitas-aktivitas yang
meliputi:
- Kecukupan atas pengendalian internal dan sistem informasi manajemen,
- Perencanaan dan pelaksanaan fungsi Audit Internal pada Perseroan,

Laporan Tahunan 2014 | 75


PT Bank Nationalnobu Tbk

Laporan Tata Kelola


Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

- Proses audit eksternal yang berjalan secara independen dan obyektif selaras dengan standar
dan ketentuan yang berlaku,
- Pelaporan keuangan yang berkualitas,
- Peningkatan disiplin dan kesadaran akan pentingnya pengendalian internal.

Selain hal tersebut diatas maka sesuai ketentuan OJK No. Kep-643/BL/2012 tanggal 7 Desember
2012, tugas Komite Audit adalah:
• Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan Emiten atau Perusahaan
Publik
• Melakukan penelaahan atas ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang berhubungan
dengan kegiatan Emiten atau Perusahaan Publik
• Memberikan pendapat independen dalam hal terjadi perbedaan pendapat antara manajemen dan
KAP atas jasa yang diberikannya
• Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh auditor internal dan mengawasi
pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas temuan auditor internal.
• Melakukan penelaahan pengaduan yang berkaitan dengan proses akuntansi dan pelaporan
keuangan Emiten atau Perusahaan Publik
• Menelaah dan memberikan saran kepada Dewan Komisaris terkait dengan adanya potensi
benturan kepentingan Emiten atau Perusahaan Publik
• Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi Emiten atau Perusahaan Publik

Komite Pemantau Risiko


• Melaksanakan evaluasi atas kesesuaian antara Kebijakan Manajemen Risiko dengan
pelaksanaannya.
• Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja
Manajemen Risiko.
• Menyampaikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris tentang evaluasi dan pemantauan aktivitas
manajemen risiko.
• Dalam periode selama tahun 2014, Komite Pemantau Risiko telah menjalankan tugasnya yang
berkaitan dengan monitoring, antara lain:
- Pemantauan Tingkat Kesehatan Bank, termasuk Profil Risiko serta kecukupan permodalan
Perseroan,
- Mitigasi Risiko Kredit, pemantauan Risiko Pasar yang berkaitan dengan Surat Berharga yang
dimiliki Perseroan serta pemantauan Risiko Likuiditas secara berkala,
- Penetapan Risk Tolerance dan Risk Appetite, terutama terkait dengan Risiko Kredit, Risiko Pasar
dan Risiko Operasional.

Komite Remunerasi dan Nominasi


• Terkait dengan kebijakan remunerasi:
− Melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi.

76 | Laporan Tahunan 2014


PT Bank Nationalnobu Tbk

− Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai kebijakan remunerasi bagi Dewan
Komisaris dan Direksi (disampaikan pada RUPS) serta kebijakan remunerasi bagi Pejabat
Eksekutif dan Pegawai (disampaikan kepada Direksi).
• Terkait dengan kebijakan nominasi:
− Menyusun dan memberikan rekomendasi mengenai sistem serta prosedur pemilihan dan/atau
penggantian anggota Dewan Komisaris dan Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan
kepada RUPS.
− Memberikan rekomendasi mengenai calon anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi kepada
Dewan Komisaris untuk disampaikan pada RUPS.
− Memberikan rekomendasi mengenai pihak independen yang akan menjadi anggota Komite GCG.

• Frekuensi Rapat Komite


Berdasarkan Pedoman dan Tata Tertib Kerja maka rapat hanya dapat diselenggarakan apabila dihadiri
paling kurang 51% dari total anggota, termasuk Komisaris Independen dan Pihak Independen.
Sepanjang tahun 2014, Komite-Komite telah menyelenggarakan Rapat sebanyak 6 (enam) kali dan
selalu kuorum. Dibawah ini adalah frekuensi kehadiran dalam rapat Komite:

Rapat Komite Audit

Nama Jabatan Jml Kehadiran % Kehadiran


Prof. Dr. Adrianus Mooy Ketua Komite 6/6 100%
Markus Permadi Anggota Komite 6/6 100%
Sukarwan Anggota Komite 5/6 83%
I Nyoman Tjager Anggota Komite 4/6 67%

Rapat Komite Pemantau Risiko

Nama Jabatan Jml Kehadiran % Kehadiran


Prof. Dr. Adrianus Mooy Ketua Komite 6/6 100%
Markus Permadi Anggota Komite 6/6 100%
E Y Ruru Anggota Komite 6/6 100%
I Nyoman Tjager Anggota Komite 4/6 67%

Laporan Tahunan 2014 | 77


PT Bank Nationalnobu Tbk

Laporan Tata Kelola


Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Rapat Komite Remunerasi dan Nominasi

Nama Jabatan Jml Kehadiran % Kehadiran


Hadiah Herawatie, SH, LLM Ketua Komite 6/6 100%
Prof. Dr. Adrianus Mooy Anggota Komite 6/6 100%
Markus Permadi Anggota Komite 6/6 100%
Chandra Kusdianto Anggota Komite 6/6 100%

Penerapan Fungsi Kepatuhan, Audit Internal, Dan Audit Eksternal


• Fungsi Kepatuhan
Salah satu elemen penting dalam organisasi Perseroan diwujudkan melalui penerapan Budaya
Kepatuhan yang diimplementasikan pada Kebijakan Kepatuhan yang dimiliki Perseroan. Budaya
Kepatuhan perlu dikembangkan pada seluruh jenjang organisasi dan aktivitas usaha Perseroan serta
memastikan terlaksananya fungsi kepatuhan, termasuk melakukan enforcement apabila diperlukan.

Perseroan telah memiliki Satuan Kerja Kepatuhan yang bertugas dalam pengelolaan Risiko
Kepatuhan, yaitu risiko yang muncul apabila Perseroan melanggar atau tidak melaksanakan peraturan
dan ketentuan yang berlaku. Pengelolaan Kepatuhan juga bertujuan untuk mengembangkan Budaya
Kepatuhan di semua Unit Kerja sehingga pengelolaan kepatuhan menjadi salah satu bentuk disiplin
pada setiap aktivitas Perseroan.

Fungsi Kepatuhan bersifat pencegahan dan memastikan bahwa semua kebijakan, ketentuan, sistem
dan prosedur serta aktivitas bisnis Perseroan telah sesuai dengan ketentuan dari pihak Otoritas.
Di Perseroan aktivitas pelaksanaan program APU dan PPT, pengelolaan sistem whistle blowing serta
pemantauan implementasi GCG dikelola oleh Satuan Kerja Kepatuhan.

Direktur yang membawahi Kepatuhan berperan dalam menjalankan:


• Memastikan kepatuhan Perseroan terhadap ketentuan Bank Indonesia, OJK dan peraturan dan
ketentuan yang berlaku lainnya, melalui:
− Menetapkan langkah-langkah yang diperlukan dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian;
− Memonitor dan menjaga agar kegiatan usaha Perseroan tidak menyimpang dari ketentuan dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku
− Memantau dan menjaga kepatuhan Perseroan terhadap seluruh perjanjian dan komitmen yang
dibuat kepada Bank Indonesia, OJK dan lembaga otoritas lainnya yang berwenang.
• Mencegah Direksi agar tidak menjalankan kebijakan atau membuat keputusan yang tidak sesuai
dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
• Direktur yang membawahi Kepatuhan secara berkala melaporkan pelaksanaan tugas dan
tanggung jawabnya kepada Direktur Utama dengan tembusan kepada Dewan Komisaris.
• Penunjukan Direktur yang membawahi Kepatuhan telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

78 | Laporan Tahunan 2014


PT Bank Nationalnobu Tbk

Dalam kaitannya dengan penerapan fungsi kepatuhan, Perseroan telah menjalankan aktivitas
sebagai berikut:
• Menyediakan sumber daya yang memadai untuk menyelesaikan tugas secara efektif.
• Menyampaikan laporan pokok pelaksanaan tugas Direktur Kepatuhan dan laporan khusus kepada
OJK dan pihak terkait.
• Menjalankan training Pelaksanaan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan
Terorisme kepada seluruh pegawai Perseroan.
• Memantau pelaksanaan proses pengkinian data nasabah.
• Menerapkan dan mengkinikan sistem informasi untuk mendukung pelaksanaan program Anti
Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme.
• Selama tahun 2014 Perseroan telah melaporkan Transaksi Keuangan Tunai sejumlah 723 laporan
sedangkan Transaksi Keuangan Mencurigakan sejumlah 5 laporan kepada PPATK.
• Melakukan kaji ulang terhadap Produk dan Aktivitas Baru sebelum disampaikan kepada OJK serta
melakukan compliance checklist untuk memastikan kesiapan beroperasinya kantor baru.
• Memonitor pemenuhan komitmen kepada OJK dan Otoritas lainnya.

• Fungsi Audit Internal


Direksi telah menjalankan hal-hal sebagai berikut:
• Terciptanya struktur pengendalian internal dan berjalannya fungsi audit internal dalam setiap
jenjang organisasi.
• Melaksanakan penyelesaian tindak lanjut temuan audit internal Perseroan sesuai dengan
kebijakan dan arahan Dewan Komisaris.
• Tersedianya laporan kegiatan pelaksanaan fungsi audit internal Perseroan.

Dalam kaitannya dengan Fungsi Audit Internal, Perseroan telah melaksanakan hal-hal sebagai berikut:
• Memiliki Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank (SPFAIB), serta:
− Menyusun Piagam Audit Intern (Internal Audit Charter);
− Membentuk Satuan Kerja Audit Intern (SKAI);
− Menyusun panduan audit internal.
• Kelembagaan SKAI yang independen terhadap satuan kerja operasional.
• Melakukan review secara berkala atas efektifitas pelaksanaan kerja SKAI dan kepatuhannya
terhadap SPFAIB oleh pihak eksternal setiap tiga tahun.
• Menyediakan sumber daya manusia di bidang audit dan pengawasan secara memadai.

Satuan Kerja Audit Internal (SKAI)


Perseroan telah menyusun Internal Audit Charter sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam-
LK No. IX.I.7 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-496/BL/2008 tanggal 28 November
2008 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal. Perseroan telah
menunjuk Deden Subagja selaku Ketua Unit Audit Internal berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris
Perseroan tanggal 28 April 2011.

Laporan Tahunan 2014 | 79


PT Bank Nationalnobu Tbk

Laporan Tata Kelola


Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Perseroan telah mengangkat Kepala Satuan Kerja Audit Internal (SKAI) dan membentuk Internal Audit
Charter sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.7 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-
LK No. Kep-496/BL/2008 tanggal 28 November 2008 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan
Piagam Unit Audit Internal berdasarkan Surat Keputusan Kantor Pusat Perseroan No. 002/SK-DIR/HR/
III/2011 tanggal 9 Maret 2011.

Adapun tugas dan tanggung jawab dari Divisi Audit Internal meliputi:
1. Bertanggung jawab dalam merencanakan, melaksanakan, mengatur dan mengarahkan audit intern
serta mengevaluasi prosedur yang ada untuk memastikan bahwa tujuan dan sasaran dari Bank
akan dapat dicapai secara optimal.
2. Berkewajiban untuk :
a. Memberikan laporan audit kepada Presiden Direktur dan Dewan Komisaris dengan tembusan
kepada Direktur Kepatuhan.
b. Mempersiapkan laporan pelaksanaan dan pokok-pokok hasil audit yang akan disampaikan
kepada OJK setiap semester yang ditandatangani oleh Direktur Utama dan Dewan komisaris.
c. Mempersiapkan segera laporan hasil audit yang diperkirakan dapat mengganggu kelangsungan
usaha bank. Laporan tersebut harus disampaikan kepada OJK oleh Direktur Utama dan Dewan
komisaris.

Whistle Blowing System


Definisi Whistle Blowing
Whistle Blowing adalah pengungkapan tindakan pelanggaran atau pengungkapan perbuatan melawan
hukum, perbuatan tidak etis/tidak bermoral atau perbuatan lain yang dapat merugikan Perseroan, maupun
pihak yang mempunyai kepentingan terhadap Perseroan (Pemangku Kepentingan), yang dilakukan oleh
karyawan, atau pimpinan organisasi; sehingga perlu diambil tindakan yang tegas atas pelanggaran
tersebut.

Jenis Pelanggaran
Aktivitas pelanggaran dapat terdiri, namun tidak terbatas pada beberapa kategori:
1. Fraud
Berkaitan dengan tindakan yang dilakukan secara sengaja yang bertujuan untuk mengambil
keuntungan pribadi dengan cara yang melanggar peraturan internal maupun eksternal, sehingga
mengakibatkan kerugian bagi Perseroan baik secara finansial maupun non-finansial.
2. Kesalahan operasional yang signifikan
Berkaitan dengan tindakan yang dilakukan secara tidak sengaja atau tidak disadari sehingga
mengakibatkan kerugian finansial ataupun non finansial bagi Perseroan.
3. Pelanggaran ketentuan
Meliputi semua bentuk pelanggaran terhadap ketentuan internal maupun ketentuan yang berlaku
bagi bidang usaha perbankan.
4. Terjadinya benturan kepentingan (conflict of interest) terkait dengan tindakan penyalahgunaan
nama, fasilitas atau hubungan baik Perseroan untuk kepentingan pribadi dalam bentuk apapun

80 | Laporan Tahunan 2014


PT Bank Nationalnobu Tbk

termasuk penerimaan uang, barang dan fasilitas dari pihak-pihak tertentu tanpa seizin dari
Manajemen.
5. Tindakan melanggar etika moral
Terkait dengan tindakan yang tidak terpuji yang dapat merugikan nama baik Perseroan, seperti
konflik kepentingan, penggunaan data Perseroan, penyalahgunaan aset/inventaris dan lain-lain.
6. Tindakan melanggar hukum pidana maupun hukum perdata ataupun peraturan perundang-
undangan lainnya, misalnya pemalsuan tanda tangan pejabat berwenang, penggunaan narkoba,
pelecehan, perusakan barang dan lain-lain.
7. Tindakan yang membahayakan keselamatan dan kesehatan kerja, membahayakan keamanan
Perseroan, termasuk membahayakan aset pihak ketiga/nasabah.

Kategori Whistle Blower/Pelapor


Whistle Blower (“Pelapor”), dapat dikategorikan menjadi:
1. Pihak internal, meliputi karyawan pimpinan, karyawan baik karyawan tetap, kontrak maupun
outsourcing.
2. Pihak eksternal, meliputi mantan karyawan, vendor, nasabah, konsultan, pihak eksternal lain.

Setiap Pelapor diharapkan dapat memberikan bukti berupa data, informasi atau indikasi awal atas
terjadinya pelanggaran, sehingga kasus yang dilaporkan dapat ditelusuri dan ditindaklanjuti oleh
pihak yang berwenang. Laporan yang masih kurang lengkap akan dimintakan informasi tambahan
kepada Pelapor melalui jalur yang aman.

Penyelesaian kasus Whistle Blower


Laporan Whistle Blower akan diteruskan oleh Whistle Blower Officer ke Internal Audit Bank, secara
rahasia tanpa menyebutkan identitas Pelapor sama sekali.

Kode Etik & Tanggung Jawab Profesional


Sebagai bentuk pemenuhan terhadap ketentuan yang berlaku sekaligus sebagai tanggung jawab
kepada masyarakat, nasabah dan pemegang saham untuk memberikan kualitas layanan dengan standar
etik dan profesionalisme yang baik, maka Perseroan telah menyusun Kode Etik dan Tanggung Jawab
Profesional yang tertuang dalam Surat Keputusan Direksi Perseroan No. 011/SK/DIR/VII/11 perihal Kode
Etik dan Tanggung Jawab Profesional. Hal-hal yang diatur dalam Surat Keputusan tersebut antara lain :
1. Ketentuan Umum
2. Hubungan Kerja
3. Kepatuhan kepada Regulator
4. Perlindungan terhadap Aset Bank dan Nasabah
5. Kerahasiaan Informasi
6. Benturan Kepentingan
7. Pencegahan Suap, Korupsi, Penerimaan Hadiah dan Pemberian Lainnya
8. Komunikasi dengan Publik

Laporan Tahunan 2014 | 81


PT Bank Nationalnobu Tbk

Laporan Tata Kelola


Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Fungsi Audit Eksternal


Selama pemeriksaan oleh Auditor Eksternal telah dilakukan komunikasi dan kerja sama yang baik antara
Auditor Eksternal dan pihak Manajemen yang dilakukan secara intensif. Direksi mendukung adanya
temuan-temuan yang terkait dengan kebijakan akuntansi, interpretasi standar akuntansi yang berlaku,
perkembangan peraturan OJK/BI dan lain-lain. Direksi juga memantau secara aktif tindak lanjut temuan
pemeriksaan Auditor Eksternal tersebut sehingga diharapkan temuan serupa tidak terulang di masa
mendatang.

Penerapan Fungsi Audit Eksternal telah berjalan sebagaimana mestinya yang dapat dilihat dari hal-hal
sebagai berikut:
• Perseroan selalu menunjuk Akuntan Publik dan KAP yang terdaftar di OJK.
• Penunjukan Akuntan Publik dan KAP yang sama oleh Perseroan tidak lebih dari 5 (lima) tahun buku
berturut-turut. Selama beberapa tahun terakhir, KAP yang ditunjuk untuk mengaudit Perseroan
adalah:
− Junarto, Tjahjadi BAP (Tahun 2004, 2005 dan 2006).
− Kanto, Tony Frans & Darmawan (Tahun 2007).
− Tjahjadi, Pradhono & Teramiharja (Tahun 2008 dan 2009).
− Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto (AAJ Associates) (Tahun 2010, 2011, 2012, 2013 dan 2014).
• Penunjukan Akuntan Publik dan KAP telah memperoleh persetujuan dan rekomendasi dari Komite
Audit.
• Penugasan pemeriksaan kepada Akuntan Publik telah memenuhi aspek-aspek:
− Kapasitas Kantor Akuntan Publik yang ditunjuk;
− Legalitas perjanjian kerja;
− Ruang lingkup audit;
− Standar profesional akuntan publik; dan
− Komunikasi Bank Indonesia dengan Kantor Akuntan Publik yang ditunjuk.

Akuntan Publik yang ditunjuk telah:


• Menyampaikan hasil audit dan management letter kepada Perseroan tepat waktu.
• Mampu bekerja secara independen, memenuhi standar profesional akuntan publik dan perjanjian
kerja serta ruang lingkup audit yang ditetapkan.

Penerapan Manajemen Risiko Dan Sistem Pengendalian Intern


Pelaksanaan fungsi Manajemen Risiko dijalankan dengan menjalankan pengelolaan Manajemen Risiko
yang sehat, antara lain dengan membentuk Satuan Kerja Manajemen Risiko yang independen, merumuskan
kebijakan dan prosedur Manajemen Risiko yang sesuai, guna menjaga tingkat risiko berada pada batas-
batas yang ditetapkan.

Risiko yang dikelola Perseroan mencakup 8 jenis risiko, yaitu: Risiko Kredit, Risiko Pasar, Risiko Likuiditas,
Risiko Operasional, Risiko Hukum, Risiko Kepatuhan, Risiko Reputasi dan Risiko Stratejik.

Perseroan melakukan kaji ulang atas efektivitas sistem Manajemen Risiko secara berkala yang dilakukan

82 | Laporan Tahunan 2014


PT Bank Nationalnobu Tbk

oleh Komite Manajemen Risiko pada tingkatan Direksi serta Komite Pemantau Risiko pada level Dewan
Komisaris. Selanjutnya hasil evaluasinya ditindaklanjuti oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko dan Unit
terkait lainnya.

Dewan Komisaris menjalankan tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:


• Melakukan evaluasi atas tanggung jawab Direksi dalam pelaksanaan kebijakan Manajemen Risiko.
• Melakukan evaluasi dan memutuskan permohonan Direksi yang berkaitan dengan transaksi yang
memerlukan persetujuan Dewan Komisaris.

Direksi menjalankan penerapan Manajemen Risiko sebagai berikut:


• Memastikan kecukupan implementasi SIM dan kebijakan, prosedur, dan penetapan limit telah
dilakukan dengan baik sesuai dengan skala dan kompleksitas usaha Perseroan.
• Penyediaan sumber daya secara memadai untuk menyelesaikan tugas pengelolaan risiko.
• Meningkatkan kwalitas serta keterampilan Sumber Daya Manusia dalam pengelolaan risiko
senantiasa dilakukan secara berkelanjutan.

Komite Manajemen Risiko Perseroan mempunyai tugas dan tanggung jawab meliputi:
• Menyampaikan rekomendasi atas penyusunan strategi Manajemen Risiko, misalnya risk appetite dan
risk tolerance
• Melakukan kaji ulang dan analisa atas laporan profil risiko perseroan
• Memberikan rekomendasi kerangka kebijakan manajemen risiko kepada Direksi
• Melakukan kaji ulang dan analisa atas kecukupan modal dan alokasi modal berdasarkan risiko
• Memantau mitigasi risiko kredit, risiko pasar dan risiko likuiditas
• Melakukan kaji ulang atas hal-hal penting lainnya yang perlu dibahas pada Komite Manajemen Risiko

Penerapan Manajemen Risiko dan Sistem Pengendalian Internal Perseroan dilaksanakan melalui
aktivitas sebagai berikut:
• Penetapan Risk Appetite dan Risk Tolerance (untuk Risiko Kredit, Risiko Pasar dan Risiko Operasional)
• Penetapan kebijakan, prosedur dan penetapan limit risiko, termasuk kebijakan dan penetapan limit
untuk transaksi Devisa.
• Melakukan stress test.
• Melakukan kaji ulang dan analisa profil risiko Perseroan secara berkala
• Melaksanakan kaji ulang dan analisa atas kecukupan modal dan alokasi modal berdasarkan risiko
• Melakukan kaji ulang dan evaluasi atas portofolio kredit (mitigasi risiko kredit)
• Kaji ulang (review) dan analisa atas produk dan aktivitas baru
• Untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan risiko telah dilaksanakan melalui
metode yang disesuaikan dengan kompleksitas transaksi Perseroan termasuk sistem informasi
manajemen risiko yang memadai.
• Seiring dengan telah disetujuinya Bank untuk menjalankan aktivitas sebagai Bank Devisa maka
Perseroan telah mempersiapkan segala sarana, infrastruktur maupun SDM yang akan mengelola
transaksi valas.
• Menerapkan sistem pengendalian intern secara melekat pada setiap unit kerja serta tingkat organisasi.

Laporan Tahunan 2014 | 83


PT Bank Nationalnobu Tbk

Laporan Tata Kelola


Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait & Penyediaan Dana Besar


Penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar, mencakup hal-hal sebagai berikut:
• Menyusun kebijakan dan prosedur untuk penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana
besar
• Laporan berkala perihal penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar telah
disampaikan kepada Bank Indonesia secara tepat waktu.
• Per 31 Desember 2014, tidak terdapat penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana
besar. Adapun penyediaan dana kepada 15 debitur inti adalah sebagai berikut:

Penyediaan Dana Debitur Nominal (Juta Rp)


A. Kepada Pihak Terkait 0 0
B. Kepada Debitur Inti
• Individu 15 814.413
• Group 15 583.264

Rencana Strategis Perusahaan


Rencana strategis Perseroan disusun dalam bentuk Rencana Korporasi (Corporate Plan) dan Rencana
Bisnis Bank (RBB) sesuai dengan visi dan misi Perseroan. Kedua hal tersebut telah disusun secara
realistis, komprehensif, serta memperhatikan prinsip kehati-hatian dan responsif terhadap perubahan
internal dan eksternal. Rencana Korporasi dan Rencana Bisnis Bank tersebut disusun oleh Direksi dan
telah disetujui oleh Dewan Komisaris.

Rencana Korporasi dan Rencana Bisnis Bank disusun dengan pertimbangan-pertimbangan sebagai
berikut:
• Berpedoman pada ketentuan Otoritas Jasa Keuangan dan Bank Indonesia.
• Memperhatikan faktor eksternal dan faktor internal yang mempengaruhi kelangsungan usaha
Perseroan.
• Memperhatikan prinsip kehati-hatian serta prinsip perbankan yang sehat.

Sejalan dengan semakin dinamisnya persaingan bisnis perbankan maka pada tahun 2014 Perseroan telah
mempersiapkan sejumlah strategi pengembangan bisnis yang meliputi:
• Memperkuat struktur permodalan dengan melakukan penawaran melalui mekanisme Penambahan
Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) Hal ini telah terlaksana pada tanggal
3 September 2014.
• Memperkuat infrastruktur untuk menjadi Bank Devisa sehingga dapat memberikan produk dan
layanan dalam valuta asing.
• Membangun kerjasama dengan partner strategis dalam pengembangan jaringan distribusi.
• Penerapan strategi pemasaran yang efisien dan efektif terutama terkait dengan mendorong
pertumbuhan Nasabah baru.
• Pengembangan inovasi produk dan layanan perbankan yang sesuai dengan kebutuhan Nasabah.

84 | Laporan Tahunan 2014


PT Bank Nationalnobu Tbk

• Memperkuat infrastruktur sistem Teknologi Informasi yang mendukung aktivitas operasional Bank
seperti e-channel, ATM, internet banking dan mobile banking dan lain-lain.
• Menyempurnakan kualitas dari aktivitas operasional melalui penyempurnaan/pengadaan prosedur
operasi standar yang seiring dengan kompleksitas usahanya
• Meningkatkan pengelolaan portofolio Treasury guna menjaga net interest margin yang telah
ditetapkan
• Mempercepat pemenuhan kebutuhan Sumber Daya Manusia untuk pembukaan jaringan distribusi
dan meningkatkan kualitas SDM yang ada melalui sertifikasi standar yang diperlukan
• Menjaga Tingkat Kesehatan Bank dengan memantau dan menjaga faktor-faktor penilaian kesehatan
seperti, Profil Risiko, GCG, Rentabilitas dan Permodalan

Dewan Komisaris juga telah melaksanakan aktivitas pengawasan terhadap pelaksanaan Realisasi Rencana
Bisnis Bank (RBB) secara periodik (semesteran). Hal ini juga terkait dengan masukan dari Dewan Komisaris
kepada Direksi mengenai langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam pencapaian target perusahaan.

Transparansi Kondisi Keuangan Dan Non Keuangan Perseroan


Perseroan telah menyusun dan menyajikan laporan dengan tata cara, jenis, dan cakupan sebagaimana
diatur dalam ketentuan Bank Indonesia tentang Transparansi Kondisi Keuangan Bank dengan rincian
sebagai berikut:

Laporan Triwulanan
Laporan Keuangan Publikasi triwulanan telah dimuat melalui Harian Suara Pembaruan, yang berkedudukan
sesuai dengan Kantor Pusat Perseroan di Jakarta.

Laporan Tahunan
1) Laporan Keuangan
Laporan keuangan tahunan telah disampaikan secara tepat waktu kepada Bank Indonesia serta
pihak-pihak yang berkepentingan lain.
2) Laporan Non Keuangan
Laporan Pelaksanaan GCG telah disampaikan kepada
a. Bank Indonesia
b. YLKI
c. Lembaga Pemeringkat di Indonesia
d. Asosiasi Bank-Bank di Indonesia (Perbanas)
e. LPPI
f. 2 (dua) Lembaga Penelitian bidang Ekonomi dan Keuangan
g. 2 (dua) Majalah Ekonomi dan Keuangan.

Sekretaris Perusahaan
Sesuai ketentuan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) serta dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada
para pemodal, Perseroan yang telah listing di bursa Bank berkewajiban untuk membentuk Sekretaris
Perusahaan, yang berperan sebagai penghubung Perseroan dengan pihak investor, pelaku pasar modal,
regulator dan para pengamat.

Laporan Tahunan 2014 | 85


PT Bank Nationalnobu Tbk

Laporan Tata Kelola


Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Sekretaris Perusahaan berperan sebagai penghubung komunikasi agar berjalan efektif dan memastikan
tersedianya informasi untuk berbagai pihak dan berperan sebagai penghubung utama Bank dengan OJK
dan publik. Bank telah melaporkan penunjukkan Sekretaris Perusahaan kepada OJK.

Saat ini, Perseroan telah memiliki homepage yang memudahkan masyarakat untuk mengakses informasi
keuangan serta non keuangan Perseroan melalui www.nobubank.com. Selain itu, Perusahaan juga telah
menyampaikan laporan dan surat pemberitahuan kepada regulator (BI dan OJK) berkaitan dengan setiap
rencana tindakan korporasi maupun aktivitas lainnya yang harus diketahui publik.

Berdasarkan Surat Perseroan No. 012/SK/DIR/IV/13 tanggal 10 April 2013 perihal Surat Penunjukkan
Sekretaris Perusahaan, Perseroan menunjuk Mario Satrio Wibowo sebagai Sekretaris Perusahaan.
Adapun fungsi dan/atau tanggung jawab dari Sekretaris Perusahaan sebagaimana diatur dalam Peraturan
Bapepam No.IX.I.4 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-63/PM/1996 tentang Pembentukan
Sekretaris Perusahaan, antara lain mengikuti perkembangan pasar modal khususnya peraturan-peraturan
yang berlaku di bidang pasar modal, memberikan pelayanan kepada masyarakat atas setiap informasi
yang dibutuhkan pemodal yang berkaitan dengan kondisi Perseroan, memberikan masukan kepada
direksi Perseroan untuk mematuhi ketentuan UUPM dan sebagai penghubung atau contact person antara
Perseroan dengan OJK dan masyarakat.

Tugas dan tanggung jawab Sekretaris Perusahaan meliputi:


• Kepatuhan
Bertanggung jawab atas pemenuhan kewajiban Perseroan sesuai dengan peraturan yang berlaku
bagi perusahaan terbuka, khususnya peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK-Pengawas Pasar
Modal), dan Peraturan Bursa Efek Indonesia.
• Komunikasi
Bertindak sebagai wakil Manajemen Perseroan dalam komunikasi dengan pihak internal (karyawan)
dan pihak eksternal yang terdiri dari regulator, investor, dan media.
• Kegiatan Perseroan
Bertanggung jawab pada perencanaan dan pelaksanaan kegiatan Perseroan khususnya yang terkait
dengan posisi Perseroan sebagai perusahaan terbuka termasuk tanggung jawab sosial perusahaan
(Corporate Social Responsibility).
• Identitas Perseroan
Menyusun, mendokumentasikan dan mensosialisasikan hal-hal yang terkait dengan identitas
Perseroan dalam sebuah standard yang baku baik kepada internal Perseroan maupun kepada pihak
eksternal serta mengelola website Perseroan.
• Pengelolaan Dokumen
Melakukan pengelolaan dokumen Perseroan yang mencakup hal-hal seperti menyimpan dan menjaga
kerahasiaannya, terutama yang berhubungan dengan Anggaran Dasar Perseroan dan perubahannya,
identitas Perseroan sebagai perusahaan publik, kegiatan Perseroan dan aktivitas Manajemen
Perseroan.

86 | Laporan Tahunan 2014


PT Bank Nationalnobu Tbk

Kepemilikan Saham Dewan Komisaris dan Direksi


Penjelasan atas Kepemilikan saham dari anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang mencapai 5% atau
lebih dari modal disetor di Bank lain, Lembaga Keuangan Bukan Bank, serta Perusahaan lain adalah
sebagai berikut:

Dewan Komisaris
Semua Anggota Komisaris tidak memiliki saham baik pada Perseroan, atau Lembaga Keuangan Bukan
Bank lain maupun di perusahaan lainnya yang mencapai 5% atau lebih.

Direksi
Seluruh anggota Direksi tidak memiliki saham baik di Perseroan, atau Lembaga Keuangan Bukan Bank
lain maupun perusahaan lainnya yang mencapai 5% atau lebih.

Hubungan Keuangan dan Hubungan Keluarga


Semua anggota Dewan Komisaris maupun anggota Direksi tidak memiliki hubungan keuangan dan
hubungan keluarga, baik antar anggota, antar anggota Dewan Komisaris dengan Direksi serta Pemegang
Saham Pengendali Perseroan.

Kebijakan Remunerasi dan Fasilitas Lain


Yang dimaksud dengan paket/kebijakan remunerasi dan jenis fasilitas lain bagi anggota Dewan Komisaris
dan Direksi, antara lain meliputi:
a) Remunerasi dalam bentuk non natura, termasuk gaji dan penghasilan tetap lainnya, antara lain
tunjangan (benefit), kompensasi berbasis saham, tantiem dan bentuk remunerasi lainnya; dan
b) Fasilitas lain dalam bentuk natura/non-natura yakni penghasilan tidak tetap lainnya, termasuk
tunjangan untuk perumahan, transportasi, asuransi kesehatan dan fasilitas lainnya, yang dapat dimiliki
maupun tidak dapat dimiliki.

Jumlah anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang menerima paket remunerasi dalam satu tahun yang
dikelompokkan dalam kisaran tingkat penghasilan adalah sebagai berikut:

Jumlah Remunerasi per Orang Jumlah Komisaris Jumlah Direksi


dalam 1 tahun yang diterima secara tunai
Di atas Rp. 2 miliar
Di atas Rp. 1 miliar s/d Rp. 2 miliar
Di atas Rp. 500 juta s/d Rp. 1 miliar 1
Rp. 500 juta ke bawah 3 3

Laporan Tahunan 2014 | 87


PT Bank Nationalnobu Tbk

Laporan Tata Kelola


Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Paket/kebijakan remunerasi dan fasilitas lain bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi selama tahun
2014 adalah sebagai berikut:

No. Jenis Remunerasi dan Fasilitas Lain Jumlah Diterima dalam 1 Tahun (Juta Rp)
Dewan Komisaris Direksi
1 Remunerasi (gaji, bonus, tunjangan rutin, tantiem, 3 742,9 4 1.917,5
termasuk fasilitas lain dalam bentuk non natura).
2 Fasilitas lain dalam bentuk natura (perumahan,
transportasi, asuransi kesehatan, dsb.)
a. Dapat memiliki - - - -
b. Tidak dapat memiliki - - - -
Total 3 742,9 4 1.917,5

Shares Option
Anggota Dewan Komisaris, Dewan Direksi, serta Pejabat Eksekutif Perseroan tidak memiliki shares option
atau opsi untuk membeli saham yang dilakukan melalui penawaran saham atau penawaran opsi saham
dalam rangka pemberian kompensasi yang diberikan kepada anggota Dewan Komisaris, Direksi dan
Pejabat Eksekutif Perseroan, dan yang telah diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham dan/atau
Anggaran Dasar Perseroan.

Keterangan / Jumlah saham yang Jumlah Harga Jangka


Nama dimiliki (lembar saham) Opsi Opsi Waktu
Yang diberikan Yang telah dieksekusi
(lembar saham) (lembar saham)
Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil

Rasio Gaji Tertinggi Dan Terendah


Kriteria yang digunakan dalam perhitungan rasio yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1) Gaji adalah hak pegawai yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari
perseroan atau pemberi kerja kepada pegawai yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu
perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan perundang-undangan, termasuk tunjangan bagi
pegawai dan keluarganya atas suatu pekerjaan dan/atau jasa yang telah dilakukannya.
2) Pegawai adalah pegawai tetap Perseroan sampai batas pelaksana.
3) Yang dihitung dalam perhitungan rasio adalah gaji atau jumlah yang diterima per bulan.

Dengan mempertimbangkan kriteria tersebut diatas, rasio gaji tertinggi dan terendah dalam skala
perbandingan persentase adalah sebagai berikut:
a) Rasio gaji pegawai yang tertinggi dan terendah adalah 1.929%
b) Rasio gaji Direksi yang tertinggi dan terendah adalah 167%.
c) Rasio gaji Komisaris yang tertinggi dan terendah adalah 200%.
d) Rasio gaji Direksi tertinggi dan pegawai tertinggi adalah 116%.

88 | Laporan Tahunan 2014


PT Bank Nationalnobu Tbk

Jumlah Penyimpangan Internal (Fraud)


Perseroan menyadari bahwa pada setiap aktivitas bisnis selalu terdapat potensi tindakan kecurangan
atau penyimpangan (fraud). Tindakan tersebut tentunya akan menyebabkan terjadinya kerugian dan pada
sisi yang lain juga berdampak pada reputasi Perseroan, terutama apabila dikaitkan bahwa Perseroan
merupakan perusahaan publik. Berkaitan dengan hal ini maka Bank senantiasa melaksanakan sosialisasi/
training mengenai:
• Kesadaran akan Risiko Operasional
• Penerapan Strategi Anti Fraud
• Kebijakan Pelaporan Pelanggaran (whistle blowing)
• Tindakan Pelanggaran Dalam Pelaksanaan Kerja

Pada bagian lain, Perseroan juga telah membuat mekanisme penanganan whistle blowing. Dengan adanya
pedoman dan mekanisme ini diharapkan mampu menjadi alat mitigasi awal untuk mencegah terjadinya
fraud.

Selama tahun 2014, tidak terdapat penyimpangan internal yang dilakukan baik oleh pengurus, pegawai
tetap, maupun oleh pegawai tidak tetap terkait dengan proses kerja dan kegiatan operasional yang
mempengaruhi kondisi keuangan Perseroan secara signifikan (dengan dampak penyimpangan serta
kerugiannya lebih dari Rp. 100.000.000).

Internal Jumlah kasus yang dilakukan oleh


Fraud Pengurus Pegawai Tetap Pegawai Tidak Tetap
Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
Sebelumnya Berjalan Sebelumnya Berjalan Sebelumnya Berjalan
Nihil - - - - - -

Permasalahan Hukum
Sepanjang tahun 2014, tidak terdapat permasalahan hukum perdata dan pidana yang sedang dihadapi
maupun yang telah diajukan melalui proses hukum.

Permasalahan Hukum Jumlah


Perdata Pidana
Telah Selesai (telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap) - -
Dalam Proses Penyelesaian
Total Nihil Nihil

Laporan Tahunan 2014 | 89


PT Bank Nationalnobu Tbk

Laporan Tata Kelola


Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Transaksi Yang Mengandung Benturan Kepentingan


Selama periode tahun 2014, tidak terdapat suatu transaksi yang mengandung benturan kepentingan di
Perseroan.

No Nama dan Jabatan Nama dan Jabatan Jenis Nilai Keterangan


yang Memiliki Benturan Pengambil Transaksi Transaksi
Kepentingan Keputusan (Juta Rp)
Nihil - - - -

Buy Back Shares dan Obligasi Perseroan


Selama periode tahun 2014, tidak terdapat transaksi buy back shares atau buy back obligasi yaitu upaya
mengurangi jumlah saham atau obligasi yang telah diterbitkan Perseroan dengan cara membeli kembal
saham atau obligasi tersebut.

Pemberian Dana Untuk Kegiatan Politik Dan Sosial


Selama periode tahun 2014, Perseroan tidak pernah memberikan dana untuk kegiatan politik. Adapun
pemberian dana untuk kegiatan sosial jumlahnya relatif tidak material.

Hasil Self Assessment Pelaksanaan Good Corporate Governance


Penilaian sendiri (self assessment) pelaksanaan Good Corporate Governance dilakukan dengan
mempertimbangkan 3 (tiga) unsur yang meliputi: governance structure berupa penilaian kecukupan
struktur dan infrastruktur, seperti pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi, Dewan Komisaris dan
Komite serta penanganan benturan kepentingan, telah dijalankan sesuai dengan ketentuan.

Governance process yang menilai efektifitas pelaksanaan prinsip GCG, seperti penyajian Laporan
Keuangan dan perbaikan faktor rentabilitas perlu lebih disempurnakan sedangkan governance outcome
yang menilai kualitas outcome dalam memenuhi harapan stakeholder, seperti penyempurnaan perangkat
organisasi, penerapan budaya kepatuhan dan budaya risiko, penerapan sistem pengendalian interen
maupun kinerja keuangan Bank akan terus diupayakan untuk ditingkatkan.

Berdasarkan hasil self assessment yang telah dijalankan maka pelaksanaan GCG yang mencakup aspek
kualitatif dan kuantitatif telah dilaksanakan Bank dengan Cukup Baik.​

90 | Laporan Tahunan 2014


PT Bank Nationalnobu Tbk

Laporan Komite Audit

PT Bank Nationalnobu Tbk


Laporan Komite Audit Tahun 2014

I. Pendahuluan
Sesuai PBI No. 8/4/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum,
susunan anggota Komite Audit telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Persyaratan tersebut
adalah anggota Komite Audit paling kurang terdiri atas seorang Komisaris Independen dan bertindak
sebagai Ketua Komite, seorang pihak independen yang memiliki keahlian dibidang keuangan atau
akuntansi dan seorang dari pihak independen yang memiliki keahlian dibidang hukum atau perbankan.

Komisaris independen dan pihak independen yang menjadi anggota Komite Audit tersebut paling
kurang 51% (Lima puluh satu per seratus) dari jumlah anggota Komite Audit.

Berdasarkan SK Pengangkatan Komite Audit No. 197/DIR/NNB/III/2011 tanggal 29 Maret 2011,


susunan Komite Audit adalah sebagai berikut:

Jabatan Nama Status Keahlian


Ketua Prof. Dr. Adrianus Mooy Komisaris Independen Keuangan & Perbankan
Anggota Sukarwan Anggota Independen Keuangan & Perbankan
Anggota I Nyoman Tjager Anggota Independen Hukum & Perbankan
Anggota Markus Permadi Komisaris non Independen Keuangan & Perbankan

II. Kerangka Acuan Tugas


Dalam melaksanakan tugasnya Komite Audit berpedoman pada Piagam Komite Audit (Audit
Committee Charter) sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober
2006 tentang Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 tentang Pelaksanaan
Good Corporate Governance bagi Bank dan Keputusan Ketua BAPEPAM dan Lembaga Keuangan
No. KEP-643/BL/2012 tanggal 7 Desember 2012 .

Dalam menjalankan fungsinya Komite Audit memiliki tugas dan tanggung jawab antara lain:
• Melakukan penelaahan dan pengawasan atas informasi keuangan yang disajikan manajemen
• Melakukan pemantauan dan evaluasi atas perencanaan dan pelaksanaan audit serta pemantauan
atas tindak lanjut hasil audit.

Laporan Tahunan 2014 | 91


PT Bank Nationalnobu Tbk

Laporan Tata Kelola


Laporan Komite Audit

• Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap:


- Ketaatan atas peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan kegiatan Bank;
- Kesesuaian pelaksanaan audit oleh Kantor Akuntan Publik dengan standar audit yang berlaku ;
- Kesesuaian laporan keuangan dengan standar akuntansi yang berlaku;
- Adanya potensi benturan kepentingan oleh Bank; dan
• Memberikan rekomendasi mengenai penunjukkan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik
kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham

iii. Pokok-Pokok Persoalan yang Ditangani Pada Tahun 2014.


Pada piagam komite audit dicantumkan bahwa Rapat Komite diselenggarakan minimal 4 (empat) kali
dalam setahun, atau lebih jika dianggap perlu oleh Komite sesuai dengan kebutuhan Bank.
Selama tahun 2014 Komite Audit telah melaksanakan rapat sebanyak 6 (enam) kali yang dihadir
secara fisik dan memenuhi kuorum. Pokok-pokok persoalan yang ditangani Komite Audit:
1. Melakukan penelaahan dan persetujuan terhadap Rencana kerja Satuan Kerja Audit Intern (SKAI)
tahun 2014, termasuk revisi rencana kerja SKAI yang disesuaikan dengan Revisi Rencana Bisnis
Bank.
2. Menyusun laporan tahunan Komite Audit tahun 2013.
3. Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil
temuan SKAI, Akuntan Publik dan hasil pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
4. Melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas SKAI, termasuk menelaah independensi
dan kecukupan jumlah auditor.
5. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris tentang penunjukkan Akuntan Publik untuk
melakukan kaji ulang SKAI yang dilakukan sekurang-kurangnya 3 tahun sekali.
6. Menelaah usulan Direksi dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris untuk meminta
persetujuan atas penunjukan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik untuk tahun buku yang
berakhir per 31 Desember 2014.
7. Melakukan penelaahan atas Laporan Keuangan yang berakhir pada 31 Desember 2014.

IV. Kesimpulan
Berdasarkan penelaahan dan pembahasan dalam rapat-rapat yang telah dilakukan, Komite Audit
berpendapat bahwa:
• Laporan keuangan tahun buku 2014 (Audited) yang dipublikasikan telah memenuhi azas
keterbukaan.
• Perencanaan dan pelaksanaan audit serta pemantauan tindak lanjut hasil audit baik internal maupun
eksternal telah memadai.
• Bank telah memiliki sistim pengendalian internal yang memadai.

92 | Laporan Tahunan 2014


PT Bank Nationalnobu Tbk

Jakarta, 19 Maret 2015

PT Bank Nationalnobu Tbk


Komite Audit

Prof. Dr. Adrianus Mooy Sukarwan


Ketua Anggota

I Nyoman Tjager Markus Permadi


Anggota Anggota

Laporan Tahunan 2014 | 93


PT Bank Nationalnobu Tbk

Laporan Tata Kelola


Komite Eksekutif

Komite Kredit
Sebagai usaha menjamin kelancaran aktivitas dalam proses pemberian kredit, maka Perseroan telah
membentuk Komite Kredit yang bertanggung jawab dalam memberikan persetujuan pengajuan kredit.
Selain itu Perseroan telah memiliki kebijakan dan pedoman tertulis terkait dengan kegiatan perkreditan
yang antara lain mengatur prosedur analisa kredit, persetujuan kredit, pencatatan dan pengawasan kredit,
dan restrukturisasi kredit.

Pembentukan Komite Kredit saat ini berdasarkan Surat Keputusan Direksi yang antara lain mengatur
tugas dan wewenang Komite Kredit sebagai berikut:

a. Tugas Utama Komite Kredit adalah:


• Memberikan Persetujuan atau penolakan atas permohonan kredit sesuai dengan Kebijakan dan
Prosedur Perkreditan yang berlaku.
• Melakukan koordinasi dengan Assets and Liabilities Committee (ALCO) dalam aspek pendanaan
kredit.
b. Setiap Anggota dapat menyetujui dan menolak permohonan kredit.
c. Setiap Anggota dalam menggunakan wewenangnya masing-masing bertanggung jawab penuh atas
keputusannya.
d. Setiap Anggota diharapkan menggunakan common sense dan dapat mengambil keputusan yang
baik dan rasional, terutama dalam menilai kelayakan proposal serta risiko yang ditimbulkan.
e. Setiap Anggota wajib memastikan agar setiap permohonan kredit yang disetujui memenuhi
persyaratan dalam peraturan perbankan.

Komite Manajemen Risiko


Dalam rangka membangun infrastruktur pengelolaan risiko yang memadai untuk mampu mengelola setiap
aktivitas fungsional Perseroan dan mengintegrasikannya ke dalam suatu sistem dan proses pengelolaan
risiko yang akurat dan komprehensif, maka Perseroan melalui Surat Keputusan Direksi Perseroan telah
membentuk Komite Manajemen Risiko.

Komite Manajemen Risiko berfungsi membantu Direksi agar penerapan Manajemen Risiko berjalan
efektif sehingga aktivitas usaha yang dilakukan tidak mengganggu kelangsungan usaha Perseroan atau
menimbulkan kerugian yang melebihi kemampuan Perseroan.

Susunan Keanggotaan Komite Manajemen Risiko adalah sebagai berikut :


Ketua : Direktur Manajemen Risiko
Wakil Ketua : Direktur Utama
Anggota : Direktur yang membawahi Bisnis, Direktur Operasi dan TI, Pemimpin Satuan Kerja
Manajemen Risiko (SKMR) dan Pemimpin Satuan kerja audit Intern (SKAI).
Anggota lain : Kepala Divisi terkait yang diundang yang tidak memilki hak suara

94 | Laporan Tahunan 2014


PT Bank Nationalnobu Tbk

Tugas dan Tanggung Jawab


Komite Manajemen Risiko memilki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :
a. Penyusunan kebijakan Manajemen Risiko serta perubahannya termasuk strategi manajemen risiko
dan contingency plan apabila kondisi eksternal tidak normal terjadi. Penyusunan dimaksud dilakukan
bersama-sama dengan pimpinan satuan kerja operasional dan Pimpinan Satuan Kerja Manajemen
Risiko.
b. Perbaikan dan penyempurnaan penerapan Manajemen Risiko yang dilakukan secara berkala maupun
bersifat insidentil sebagai akibat dari suatu perubahan kondisi eksternal dan internal Perseroan yang
mempengaruhi kecukupan permodalan dan profil risiko Perseroan dan hasil evaluasi terhadap
keefektifan penerapan tersebut.
c. Penetapan atas hal-hal yang terkait dengan keputusan bisnis yang menyimpang dari prosedur normal
(irregularities), seperti keputusan pelampauan ekspansi usaha yang signifikan dibandingkan dengan
rencana bisnis Perseroan yang telah ditetapkan sebelumnya atau pengambilan posisi/eksposur risiko
yang melampaui limit yang telah ditetapkan. Penetapan ini disampaikan kepada Direksi dalam bentuk
rekomendasi berdasarkan pertimbangan bisnis dan hasil analisis yang terkait dengan transaksi atau
kegiatan usaha Perseroan tertentu sehingga memerlukan adanya penyimpangan terhadap prosedur
yang telah ditetapkan oleh Perseroan.

Komite Asset & Liabiilitas (ALCO)


Fungsi pengelolaan risiko likuiditas dilakukan melalui Assets Liabilities Management (ALMA). Untuk
mendukung keefektifan pelaksanaan ALMA, maka perlu dibentuk Assets and Liabilities Committee (ALCO)
yang merupakan wadah utama untuk mencapai tujuan utama dari ALMA serta bertanggung jawab untuk
pengembangan dan implementasi dari strategi ALMA. Perseroan telah membentuk Asset and Liabilities
Committee (ALCO) yang merupakan komite di bawah Direksi yang bertugas mengevaluasi posisi aset dan
liabilitas Perseroan serta menjaga keselarasan posisi pasiva & dana pihak ketiga dengan posisi kredit &
aset produktif lainnya. Komite ini beranggotakan Direksi dan Kepala Divisi yang terkait, yang bertanggung
jawab terhadap posisi aset dan liabilitas sebagai antisipasi terhadap perubahan kondisi moneter maupun
perekonomian. Komite ini secara rutin setiap bulannya menyelenggarakan rapat ALCO (budget meeting)
untuk mengevaluasi kinerja Perseroan sekaligus mengantisipasi perkembangan yang akan terjadi dalam
jangka pendek dan jangka menengah.

Sesuai dengan Surat Keputusan Direksi Tentang Ketentuan-Ketentuan tentang Assets & Liabilities
Committee (ALCO), maka tugas dan wewenang ALCO antara lain adalah:
1. Mengembangkan dan mengkaji strategi Assets & Liabilities Management.
2. Mengkaji posisi risiko suku bunga dan strategi Assets & Liabilities Management untuk memastikan
pengambilan keputusan risiko suku bunga adalah konsisten dengan tujuan manajemen risiko.
3. Mengkaji suku bunga Assets & Liabilites untuk memastikan penetapan suku bunga dapat mengoptimalkan
pinjaman, pendanaan, dan memelihara struktur neraca Bank yang sejalan dengan strategi Assets
& Liabilities Management.
4. Memastikan risiko pasar dan risiko likuiditas telah diidentifikasi, diukur, dipantau dan dikendalikan.

Laporan Tahunan 2014 | 95


PT Bank Nationalnobu Tbk

Laporan Tata Kelola


Komite Eksekutif

Keanggotan ALCO
Anggota Tetap (yang memiliki hak suara) :
Ketua : Direktur Tresuri
Wakil Ketua : Direktur Utama
Anggota : Direktur Bisnis
Anggota : Direktur Risk Management
Anggota : Kepala Divisi Tresuri

Anggota Tetap (yang tidak memiliki hak suara) :
Anggota : Kelapa Divisi Sales & Distribution
Anggota : Kepala Divisi Product Development
Anggota : Kelapa Divisi Management Reporting (MIS)
Anggota : Direktur Kepatuhan / Kepala Divisi Kepatuhan

Anggota tidak tetap (yang tidak memilki hak suara) terdiri dari para undangan yang mewakili unit-unit kerja
yang melakukan presentasi yang diundang oleh ALCO Support.

Komite Pengarah Teknologi Informasi


Komite Pengarah Teknologi Informasi (Information Technology Steering Committee – ITSC) merupakan
komite di bawah Direksi yang bertugas membahas pengembangan teknologi yang dilakukan Perseroan
dalam rangka memenuhi kebutuhan infrastruktur jaringan, pemenuhan peraturan terkait pelaporan dan
menyesuaikan pengembangan teknologi informasi yang dilakukan regulator.

Komite Pengarah Teknologi Informasi dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Direksi tentang Komite
Pengarah Teknologi Informasi PT Bank Nationalnobu Tbk. Susunan keanggotaan komite ini adalah sebagai
berikut:
Ketua merangkap anggota : Direktur Operasional
Sekretaris merangkap anggota : Pemimpin Divisi Operasional dan TSI
Anggota : • Direktur Manajemen Risiko
• Pemimpin Satuan Kerja Manajemen Risiko
• Pemimpin Divisi Finance & Accounting
• Pemimpin Divisi E-Channel Development
• Pemimpin Divisi Product Development

Tugas, wewenang dan Tanggung Jawab komite ini adalah sebagai berikut:
1. Memberikan rekomendasi kepada Direksi yang terkait dengan Rencana Strategis Teknologi
Informasi (Information Technology Strategic Plan) yang searah dengan rencana strategis kegiatan
usaha Perseroan.
2. Memberikan rekomendasi atas perumusan kebijakan dan prosedur TI yang utama seperti kebijakan
pengaman TI dan manajemen risiko terkait penggunaan TI.

96 | Laporan Tahunan 2014


PT Bank Nationalnobu Tbk

3. Memberikan rekomendasi kepada Direksi yang terkait dengan kesesuaian proyek-proyek Teknologi
Informasi yang disetujui dengan Rencana Strategis Teknologi Informasi yang telah dibuat oleh
Perseroan serta menetapkan status prioritas proyek TI yang bersifat kritikal (berdampak signifikan
terhadap kegiatan operasional Perseroan).
4. Memberikan rekomendasi kepada Direksi yang terkait dengan kesesuaian antara pelaksanaan proyek-
proyek Teknologi Informasi dengan rencana proyek yang disepakati.
5. Memberikan rekomendasi kepada Direksi yang terkait dengan kesesuaian Teknologi Informasi
dengan kebutuhan sistem informasi manajemen yang mendukung pengelolaan kegiatan usaha
Perseroan.
6. Memberikan rekomendasi kepada Direksi yang terkait dengan efektivitas langkah-langkah
meminimalkan risiko atas investasi Perseroan pada sektor Teknologi Informasi dan bahwa investasi
tersebut memberikan kontribusi terhadap tercapainya tujuan bisnis Perseroan .
7. Memberikan rekomendasi kepada Direksi yang terkait dengan aktifitas pengawasan dan pemantauan
atas kinerja Teknologi Informasi dan upaya peningkatannya.
8. Membantu Direksi dalam menetapkan penerapan prinsip-prinsip sistem pengawasan dan
pengamanan terhadap penggunaan sistem dan aplikasi yang mengandung risiko tinggi, khususnya
yang menyangkut teknologi database, komputer mikro, dan komunikasi data.
9. Memberikan rekomendasi kepada Direksi yang terkait dengan upaya penyelesaian berbagai
masalah terkait Teknologi Informasi yang tidak dapat diselesaikan oleh satuan kerja pengguna dan
penyelenggara, secara efektif, efisien, dan tepat waktu.
10. Membantu Direksi dalam menetapkan kebijakan dalam penggunaan Teknologi Informasi agar
sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan keuangan Perseroan.
11. Membantu Direksi dalam menetapkan pengendalian manajemen yang meliputi perencanaan,
penetapan kebijaksanaan, standard dan prosedur, serta organisasi yang berkaitan dengan
penggunaan Teknologi Informasi pada Perseroan.
12. Membantu Direksi dalam menetapkan sistem kontrol terhadap sistem aplikasi Teknologi Informasi
yang akan digunakan yang akan mencakup pengadaan, pengembangan, pengoperasian, dan
pemeliharaannya;
13. Memberikan rekomendasi kepada Direksi dalam menetapkan vendor aplikasi Teknologi Informasi
apabila penyelenggaraan TSI diserahkan kepada pihak ketiga, apabila diperlukan.

Laporan Tahunan 2014 | 97


PT Bank Nationalnobu Tbk

Informasi Pemegang Saham


Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public Offering)

1. Jumlah Saham : Sebanyak Rp. 2.155.830.000 (dua miliar seratus lima puluh
lima juta delapan ratus tiga puluh ribu) saham biasa atas nama
dengan nilai nominal Rp. 100 (seratus Rupiah) setiap saham,
atau sekitar 52,0% (lima puluh dua persen) dari modal yang
ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum

2. Nilai Nominal : Rp. 100 (seratus Rupiah) setiap saham

3. Harga Penawaran : Rp. 375 (tiga ratus tujuh puluh lima Rupiah) setiap saham

4. Jumlah Penawaran Umum : Rp. 808.436.250.000 (delapan ratus delapan miliar empat
ratus tiga puluh enam juta dua ratus lima puluh ribu Rupiah)

5. Jumlah Saham yang Dicatatkan : Sebanyak Rp. 4.104.371.700 (empat miliar seratus empat
juta tiga ratus tujuh puluh satu ribu tujuh ratus) atau 99,0%
(sembilan puluh sembilan persen) dari seluruh jumlah saham
yang telah Ditempatkan dan Disetor Penuh Perseroan
sesudah Penawaran Umum

6. Lembaga & Profesi Penunjang : Penjamin Pelaksanan Emisi : PT Ciptadana Securities


Biro Administrasi Efek : PT Sharestar Indonesia
Konsultan Hukum : Nindyo & Associates
Notaris : Unita Christina, SH.
Akuntan Publik : Aryanto, Amir Jusuf,
Mawar & Saptoto,
RSM AAJ Associates

7. Bursa Efek : Bursa Efek Indonesia

8. Masa Penawaran : 13-14 Mei 2013

9. Tanggal Pencatatan : 20 Mei 2013

Penggunaan Dana IPO


Penggunaan dana hasil Penawaran Umum Perdana (IPO), sesuai dengan Peraturan Bapepam-LK
No. X. K. 4 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran umum, dilaporkan secara
berkala setiap 3 bulan sekali.

98 | Laporan Tahunan 2014


PT Bank Nationalnobu Tbk

Pengunaan Sisa Dana


Jumlah Hasil Penawaran Umum 808.436
Biaya 4,440 803.996
Laporan Posisi 30-Jun-13 168,514 635.482
Laporan Posisi 30-Sep-13 182,994 452.488
Laporan Posisi 31-Dec-13 366,945 85.543
Laporan Posisi 31-Mar-14 85,543 0

Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu


Perseroan telah melakukan Penambahan Modal Tanpa Hak memesan Efek Terlebih Dahulu dengan
keterangan sebagai berikut:

Aktivitas Keterangan
RUPSLB Perseroan dalam rangka PMTHMETD 19 Agustus 2014
Keterbukaan Informasi 17 Juli 2014 & 15 Agustus 2014
Tanggal Distribusi Saham 3 September 2014
Pencatatan 4 September 2014
Harga Pelaksanaan Rp. 786
Jumlah Saham yang didistribusikan/dicatatkan 165.500.000 lembar

Informasi Harga Saham


Harga saham Perseroan selama tahun 2014 secara kwartalan adalah sebagai berikut:

Tanggal Open (Rp.) High (Rp.) Low (Rp.) Last (Rp.) Volume (Lembar)
Triwulan I /2014 610 617 603 614 10.176.803
Triwulan 2/2014 789 799 778 791 7.683.180
Triwulan 3/2014 804 809 797 805 3.437.522
Triwulan 4/2014 784 787 774 781 836.376

Laporan Tahunan 2014 | 99


PT Bank Nationalnobu Tbk

Informasi Pemegang Saham


Perkembangan Struktur Modal

Perkembangan struktur modal Perseroan adalah sebagai berikut :

Keterangan 2014 2013 2012 2011 2010


Modal Dasar 795.000.000.000 795.000.000.000 520.000.000.000 520.000.000.000 100.000.000.000
Modal Disetor 431.133.000.000 414.583.000.000 199.000.000.000 140.000.000.000 100.000.000.000
Saham belum 363.867.000.000 380.417.000.000 321.000.000.000 380.000.000.000 0
disetor

Komposisi Pemegang saham


31 Desember 2013 31 Desember 2014

24,12% 23,19%

36,14% 38,58%

20,95% 20,15%

4,06% 3,91%

5,08% 4,89%
9,65% 9,28%

PT Kharisma Buana Nusantara PT Kharisma Buana Nusantara

PT Prima Cakrawala Sentosa PT Prima Cakrawala Sentosa

Nio Yantony Nio Yantony

PT Lippo General Insurance Tbk PT Lippo General Insurance Tbk

PT Putera Mulia Indonesia PT Putera Mulia Indonesia

Masyarakat Masyarakat

100 | Laporan Tahunan 2014


PT Bank Nationalnobu Tbk

Struktur Kelompok Usaha Perseroan sampai Ultimate Shareholder

Pacific Asia PT Star James Minny


Public
Holding Ltd. Pacific Asia Tjahaja Riady Riady

21,33% 19,80% 58,87% 99,99% 0,01%

PT Sinar
Mochtar Nio PT Multipolar
Cemerlang
Riady Yantony Tbk
Sejati

99,99% 0,01% 99,99% 0,01%

PT KBN PT LGI PT PCS PT PMI Public

23,19% 9,28% 4,89% 20,15% 3,91% 38,58%

NOBU BANK

Keterangan
PT KBN : PT Kharisma Buana Nusantara
PT LGI : PT Lippo General Insurance
PT PCS : PT Prima Cakrawala Sentosa
PT PMI : PT Putera Mulia Indonesia

Laporan Tahunan 2014 | 101


PT Bank Nationalnobu Tbk

Informasi Pemegang Saham

Keterangan Singkat Tentang Pemegang Saham Perseroan


Berbentuk Badan Hukum

PT Kharisma Buana Nusantara (“KBN”)

Riwayat Singkat
PT Kharisma Buana Nusantara berkedudukan di Jakarta, didirikan berdasarkan Akta No. 2 tanggal 4
Januari 2005 (“Akta Pendirian”), yang dibuat di hadapan Robert Purba, S.H., Notaris di Jakarta yang
telah:
a. memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan
Keputusan No. C-04382.HT.01.01.TH. 2005 tanggal 21 Februari 2005;
b. didaftarkan dalam Daftar Perusahaan sesuai dengan Undang-Undang No. 3 Tahun 1982 tentang
Wajib Daftar Perusahaan dengan No. TDP 090215131252 di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya
Jakarta Barat No. 1415/BH.09-02/VI/2006; dan
c. diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 46 tanggal 8 Juni 2007, Tambahan No. 5662
Tahun 2007;

Anggaran Dasar KBN telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Pernyataan
Keputusan Para Pemegang Saham No. 28 tanggal 28 November 2011 yang dibuat dihadapan Unita
Christina Winata, S.H., Notaris di Kabupaten Tangerang yang telah menerima persetujuan dari Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat No. AHU-62700.AH.01.02.Tahun 2011
tanggal 19 Desember 2011 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Departemen Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia dengan No. AHU-0104063.AH.01.09.Tahun 2011 tanggal 19 Desember
2011.

Maksud dan Tujuan


Maksud dan Tujuan didirikannya KBN sebagaimana dinyatakan dalam Pasal 3 Anggaran Dasar yang
dinyatakan dalam Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham KBN No. 04 tanggal 05 Mei 2009,
yang dibuat dihadapan Unik Setyawati, S.H., Notaris di Kabupaten Tangerang, yang telah:
i. memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan
Keputusan No. AHU-31704.AH.01.02.Tahun 2009 tanggal 10 Juli 2009;
ii. didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan
No. AHU-0041327.AH.01.09.Tahun 2009 tanggal 10 Juli 2009; dan
iii. diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 68 tanggal 25 Agustus 2009, Tambahan
No. 23006 Tahun 2009

Maksud dan tujuan KBN ialah berusaha dalam bidang perdagangan, pembangunan, perindustrian,
pertambangan, percetakan, pertanian, pengangkutan darat, jasa dan perbengkelan.

Pemegang Saham PT Kharisma Buana Nusantara adalah 99,9% Bp. Mochtar Riady dan 0,001% Bp. Nio
Yantony. Total Aset PT Kharisma Buana Nusantara per 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp 5,7 triliun
meningkat 50% dari akhir tahun 2013 yang sebesar Rp 3,8 triliun. PT Kharisma Buana Nusantara per 31
Desember 2014 memiliki 23,19% saham Perseroan.

102 | Laporan Tahunan 2014


PT Bank Nationalnobu Tbk

PT Prima Cakrawala Sentosa (“PCS”)

Riwayat Singkat
PT Prima Cakrawala Sentosa merupakan suatu perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum
yang berlaku di Indonesia. PCS didirikan berdasarkan Akta Pendirian No. 19 tertanggal 9 Mei 2011, dibuat
oleh Rini Yulianti, S.H., Notaris di Jakarta dan telah mendapatkan pengesahan badan hukum perseroan
dari Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia No. AHU-25011.AH.01.01.Tahun 2011 tertanggal 19 Mei
2011 (“Anggaran Dasar PCS”).Anggaran Dasar PCS telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir
dengan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham PCS No. 7 tertanggal 3 Mei 2012, dibuat
oleh Rini Yulianti, S.H., Notaris di Jakarta, dan sampai saat ini atas akta perubahan tersebut dalam proses
persetujuan dan pemberitahuan Perubahan Anggaran dasar ke Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia sebagaimana termuat dalam Surat Keterangan Notaris Rini Yulianti, S.H. No.
83/NOT/V/2012 tanggal 4 Mei 2012 (“Akta No. 7/2012”).

Maksud dan Tujuan


Adapun berdasarkan Anggaran Dasar PCS, maksud dan tujuan didirikannya PCS adalah untuk melakukan
usaha dalam bidang perdagangan, perindustrian, pembangunan, pertanian, pengangkutan darat, jasa dan
percetakan.

Pemegang Saham PT Prima Cakrawala Sentosa adalah 99,9% PT Multipolar Tbk. Total Aset PT Prima
Cakrawala Sentosa per 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp 357,9 miliar meningkat 1,2% dari akhir
tahun 2013 yang sebesar Rp 353,4 miliar. PT Prima Cakrawala Sentosa per 31 Desember 2014 memiliki
20,95% saham Perseroan.

PT Lippo General Insurance Tbk (“LGI”)

Riwayat Singkat
PT Lippo General Insurance Tbk merupakan suatu perseroan terbatas terbuka yang didirikan pertama
kali dengan nama PT Asuransi Brawidjaja berdasarkan hukum yang berlaku di Indonesia, sebagaimana
tercantum dalam akta pendirian, yang tertuang dalam Akta No. 1 tertanggal 6 September 1963, dibuat
di hadapan Ny. Adasiah Harahap, S.H., Notaris di Jakarta (“Anggaran Dasar LGI”). Anggaran Dasar LGI
telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Perubahaan Anggaran Dasar LGI No. 111
tertanggal 20 Februari 2009, dibuat dihadapan Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta yang telah mendapatkan
persetujuan akta perubahan Anggaran Dasar Perseroan dari Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia,
No. AHU-11818.AH.01.02.Tahun 2009 tertanggal 8 April 2009 (“Akta No. 111/2009”).

Maksud dan Tujuan


Adapun berdasarkan Anggaran Dasar LGI maksud dan tujuan didirikannya LGI adalah untuk melakukan
kegiatan dalam bidang asuransi kerugian.

Laporan Tahunan 2014 | 103


PT Bank Nationalnobu Tbk

Informasi Pemegang Saham

PT Putera Mulia Indonesia (“PMI”)

Riwayat Singkat
PT Putera Mulia Indonesia merupakan suatu perseroan terbatas terbuka yang didirikan berdasarkan
hukum yang berlaku di Indonesia, sebagaimana tercantum dalam akta pendirian, yang tertuang dalam
Akta Pendirian Perseroan Terbatas PMI No. 36 tertanggal 30 April 2012, dibuat di hadapan Unita Christina
WInata, S.H., Notaris di Jakarta Selatan yang telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-24774.AH.01.01.Tahun 2012 tanggal 8 Mei 2012 dan Daftar
Perseroan pada Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-0041304.
AH.01.09.Tahun 2012 tanggal 8 Mei 2012, (“Anggaran Dasar PMI”). Sampai dengan laporan tahunan ini
diterbitkan, PMI belum mengalami perubahan anggaran dasar.

Maksud dan Tujuan


Adapun berdasarkan Anggaran Dasar PMI maksud dan tujuan didirikannya PMI adalah untuk melakukan
kegiatan dalam bidang Perdagangan, Pembangunan, Perindustrian, Percetakan, Pertanian, Pengangkutan
darat, Jasa dan Perbengkelan.

Kepemilikan Saham Perseroan oleh Dewan Komisaris


dan Direksi Perseroan
No Nama Pemegang Saham Jumlah Efek % Kepemilikan
- 0 0%

Total

Kronologis Pencatatan Saham


No Keterangan Jumlah Saham Tanggal Bursa
dikeluarkan Pencatatan
Nilai Nominal Rp. 100,-
1 Penawaran Umum Perdana 2.155.830.000 13-14 Mei 2013 Bursa Efek Indonesia
2 Company Listing 4.145.830.000 20 Mei 2013 Bursa Efek Indonesia
3 PMTHMETD (Private Placement) 165.500.000 4 September 2014 Bursa Efek Indonesia
Jumlah Modal Ditempatkan/ Disetor 4.311.330.000

104 | Laporan Tahunan 2014


PT Bank Nationalnobu Tbk

Bursa Efek
Bursa Efek Indonesia
Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190

Biro Administrasi Efek


PT Sharestar Indonesia
BeritaSatu Plaza 7th Floor
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 35-36 Jakarta 12950

Kantor Akuntan Publik


Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto
RSM AAJ Associates
Audit Assurance, Governance, Risk & Control,
Corporate Finance & Transaction Support, Tax, Outsourcing
Plaza ASIA Level 10,
Jl. Jend. Sudirman Kav 59, Jakarta 12190

Notaris
Unita Christina Winata, SH
Jl. Deplu Raya No. 16 A, Jakarta Selatan 12330

Konsultan Hukum
Nindyo & Associates
Attorney at Law and Capital Market Consultant
The H Tower 16th Floor Unit B-2
Jl. H.R. Rasuna Said Kav. C 20-21Jakarta 12940

Laporan Tahunan 2014 | 105


PT Bank Nationalnobu Tbk

Informasi Pemegang Saham

Daftar Pemegang saham Berdasarkan Jenis Pemilik


per 31 Desember 2014
No Status Pemilik Jumlah Pemegang Efek Jumlah Efek % Kepemilikan
Pemodal Nasional
1
Perorangan 859 497.873.600 11,54%
2
Yayasan 0 0 0,00%
3
Dana Pensiun 0 0 0,00%
4
Asuransi 0 0 0,00%
5
Perseroan 8 2.658.266.900 61,65%
6
Lain-lain 0 0 0,00%
Subtotal 867 3.156.140.500 73,20%
Pemodal Asing
1
Perorangan 1 15.000 0,00%
2
Badan Usaha 8 1.155.174.500 26,79%
3
Lain-lain 0 0 0,00%
Subtotal 9 1.155.189.500 26,79%
Total 876 4.311.330.000 100,00%

Kapitalisasi Pasar
Per 31 Desember 2014, kapitalisasi pasar saham PT Bank Nationalnobu Tbk (NOBU) adalah sebesar
Rp. 3.276.610.800.000,00.

106 | Laporan Tahunan 2014


PT Bank Nationalnobu Tbk

Data Perseroan

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan No. 203
tanggal 28 Juni 2013, yang dibuat dihadapan Unita Christina Winata, S.H., Notaris di Jakarta, Susunan
Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan adalah sebagai berikut :

Dewan Komisaris
Komisaris Utama/Independen : Prof. Dr. Adrianus Mooy
Komisaris Independen : Hadiah Herawatie, S.H. LLM
Komisaris : Markus Permadi

Direksi
Direktur Utama : Suhaimin Djohan
Direktur : Januar Angkawidjaja
Direktur : Hendra Kurniawan
Direktur : Lim Migi Trisnadi Elias

Pengunduran Diri Direksi Perseroan


1. Efektif per Tanggal 19 Desember 2013, Efen Lingga Utama telah mengundurkan diri dari jabatan Direktur Perseroan.
2. Efektif per Tanggal 1 Januari 2014, Telijani Tjandra Tan telah mengundurkan diri dari jabatan Direktur Perseroan.
3. Perseroan telah mengajukan Sdr. Lim Migi Trisnadi sebagai Direktur Perseroan dan setelah melalui Uji Kelayakan dan Kepatutan
memperoleh persetujuan Bank Indonesia melalui Surat No. 15/120/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 28 November 2013 untuk
diajukan dan disahkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, Tahun Buku 2013.

Laporan Tahunan 2014 | 107


PT Bank Nationalnobu Tbk

Data Perseroan
Profil Dewan Komisaris

Prof. Dr. Adrianus Mooy


Komisaris Utama/Independen

Warga Negara Indonesia, 78 tahun, memperoleh gelar Bachelor of Science dari Fakultas Ekonomi
Universitas Gajah Mada pada tahun 1958, gelar Master of Science dari University of Wisconsin Department
of Economics di Madison, Wisconsin, Amerika Serikat pada tahun 1960 dan gelar PhD dari University of
Wisconsin Department of Economics di Madison, Wisconsin, Amerika Serikat pada tahun 1966. Menjabat
sebagai Komisaris Utama/Independen Perseroan sejak tahun 2011.

Memulai karir di Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada sebagai Asisten Dosen (1958-1959), pada
LEKNAS (Lembaga Ekonomi dan Kemasyarakatan Nasional – LIPI sebagai Peneliti (1965-1966), Fakultas
Ekonomi Universitas Gajah Mada sebagai Dosen (1965-1969), Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

108 | Laporan Tahunan 2014


PT Bank Nationalnobu Tbk

sebagai Dosen (1966-1969), Perguruan Tinggi Ilmu Statistik sebagai Dosen (1967), Kantor Menteri
Utama Ekonomi dan Keuangan sebagai Pd Kepala Bagian Statistik (1967-1968), Badan Perencanaan
Pembangunan Nasional (Bappenas) sebagai Kepala Biro Keuangan Dalam Negeri (1968-1969), United
Nations Economic Commission for Asia and the Far East (UN-ECAFE) sebagai Associate Economic
Affairs Officer (1969-1973), Bappenas sebagai Deputi Ketua Bidang Fiskal dan Moneter (1973-1988),
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia sebagai Dosen (1973-1993), Sekolah Staf Komando (SESKO)
ABRI sebagai Dosen (1976-1977), Kementerian Koordinator Ekonomi, Keuangan dan Industri (MENKO-
EKUIN) Republik Indonesia sebagai Asisten Menko Bidang Moneter (1978-1983), Lembaga Pertahanan
Nasional (LEMHANAS) sebagai Dosen (1980-1981), Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) dan Badan
Pekerja MPR-RI sebagai Anggota (1982-1992), Panitia 11 GBHN sebagai Anggota (1982), Dewan Moneter
sebagai Sekretaris (1983-1988), Kementrian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional sebagai
Asisten Menteri bidang Pembiayaan Pembangunan (1985-1988), Panitia 9 GBHN sebagai Anggota (1987),
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia sebagai Profesor/Guru Besar Luar Biasa (1987), Bank Indonesia
(BI) sebagai Gubernur (1988-1993), Dewan Moneter sebagai Anggota (1988-1993), International Monetary
Fund (IMF) sebagai Gubernur untuk Indonesia (1988-1993), Multilateral Investment Guarantee Agency
(MIGA) sebagai Gubernur Pengganti untuk Indonesia (1988-1993), Asian Development Bank (ADB) sebagai
Gubernur Pengganti untuk Indonesia (1988-1993), Kementrian Luar Negeri Republik Indonesia sebagai
Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh untuk Uni Eropa (1993-1995), United Nations Economic
and Social Commission for Asia and the Pacific (UN-ESCAP) sebagai Under-Secretary General/Executive
Secretary (1995-2000), South East Asian Central Banks (SEACEN) Center sebagai Chief Consultant
(2001), United Nations Support Facility for Indonesian Recovery (UNSFIR) sebagai Senior Advisor (2004-
2005), ADB sebagai Institutional Advisor (2006-2007), BI sebagai Pewancara Fit and Proper Test (2006-
2008), Forum Masyarakat Statistik sebagai Anggota (2007-2014), ABFI Institute Perbanas sebagai Chair
Professor (2007-2009), PT Strategic Asia sebagai Partner/Direktur (2007-2010), Universitas Pelita Harapan
sebagai Senior Advisor/Mentor (2007-sekarang), PT Lippo Karawaci Tbk sebagai Komisaris Independen
(2007-2011), PT Matahari Putra Prima Tbk sebagai Komisaris Independen (2007-2013).

Fakultas Bisnis Universitas Pelita Harapan Karawaci sebagai Pj. Dekan (2010), PT Strategic Asia sebagai
Member of Advisory Council (2010-sekarang) dan Universitas Pelita Harapan Surabaya sebagai Rektor
(2010-sekarang).

Laporan Tahunan 2014 | 109


PT Bank Nationalnobu Tbk

Data Perseroan
Profil Dewan Komisaris

Markus Permadi
Komisaris

Warga Negara Indonesia, 68 tahun, menempuh pendidikan di Fakultas Teknik (1964-1969) dan Ekonomi
(1969-1971) dari Universitas Indonesia. Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2012.

Memulai karir di SMP Desaputra – Lenteng Agung (Sekolah Menengah/Panti Asuhan di Jawa Barat) sebagai
Guru (1969), Harian Berita Yudha (Harian Berita Nasional sebagai Tenaga Honorer (1970), berbagai posisi di
Citibank, N.A terakhir sebagai Vice President User Coord. Automation Project (1971-1983), PT Systematic
Banu Prakarsa sebagai President Director (1983-1987), berbagai posisi di PT Bank Central Asia terakhir
sebagai Executive Director (1983-1990), berbagai posisi di PT Bank Lippo Tbk terakhir sebagai Direktur
Utama (1989-1998), berbagai posisi di PT Lippo Securities terakhir sebagai Presiden Komisaris (1990-1998),
Kantor Menag P-BUMN/Badan Pengelola BUMN sebagai Asisten Menteri / Deputi Bidang Usaha Pelayanan
Masyarakat dan Pengembangan Sumber Daya (1998), PT Indosat (Persero) sebagai Komisaris (1998-2000),
PT Jamsostek (Persero) sebagai Komisaris Utama (1998-1999), Kantor Meneg P-BUMN / Badan Pembina
BUMN sebagai Asisten Menteri/Deputi Bidang Keuangan dan Jasa Lainnya (1998-2000), berbagai posisi di
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk terakhir sebagai Wakil Komisaris Utama/Komisaris Independen (1998-2005),
PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk sebagai Komisaris (1999-2000), PT Pacific Utama Tbk sebagai
Komisaris (2000-2001), PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk sebagai Komisaris Independen (2005-2007),
Lembaga Penjamin Simpanan sebagai Komisaris (2005-2008), Gabungan Bridge Seluruh Indonesia (GABSI)
sebagai Ketua Bidang Organisasi Litbang & Disiplin (2002-2006), PT Multi Media Interaktif sebagai Komisaris
(2005-2008), PT First Media Tbk sebagai Komisaris (2006-2007), PT Ciptadana Multifinance sebagai Presiden
Komisaris (2006-2007), PT Media Interaksi Utama sebagai Komisaris (2007-2011), dan Bowsprit Capital
Corporation, Singapore sebagai Non-Executive Director (2007-2012). Terakhir menjabat sebagai Presiden
Komisaris di PT Star Pacific sejak tahun 2009 hingga 2013.

110 | Laporan Tahunan 2014


PT Bank Nationalnobu Tbk

Hadiah Herawatie, S.H. LLM


Komisaris Independen

Warga Negara Indonesia, 56 tahun, memperoleh gelar Sarjana Hukum dari Universitas Indonesia pada
tahun 1982 dan gelar LLM dari The London School of Economics and Political Science pada tahun 1990.
Menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2011.

Memulai karir sebagai Perancang Peraturan Perundang-undangan di Sekretariat Kabinet RI bidang


Financial Services, Korporasi dan HAKI. Turut membangun sistem pembinaan BUMN ketika menjabat
sebagai Kepala Biro Hukum(Esl. 2) di Kementerian BUMN (ketika pertama kali dibentuk tahun 1998).

Saat ini purna tugas sebagai PNS setelah mencapai karir jabatan setara Eselon I di Kementerian Koordinator
Bidang Perekonomian dan Sekretariat Negara RI.

Pernah duduk di Expert Group on Commodity Exchange (UNCTAD) sebagai Anggota (1993), PT (Persero)
Angkasa Pura I sebagai Komisaris (1999-2007), PT (Persero) Permodalan Nasional Madani sebagai
Komisaris (1999-2010), PT (Persero) Perusahaan Pengelola Aset sebagai Komisaris (2004-2008), dan PT
Bank Lippo Tbk sebagai Komisaris (2002-2003).

Laporan Tahunan 2014 | 111


PT Bank Nationalnobu Tbk

Data Perseroan
Profil Direksi

Suhaimin Djohan
Direktur Utama

Warga Negara Indonesia, 48 tahun, memperoleh gelar Insinyur dari Insitut Pertanian Bogor pada tahun
1990. Menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan sejak tahun 2013.

Memulai karir di Astra Credit Companies sebagai Branch Manager (1990-1993), Bank Danamon sebagai
Team Leader (1993), Multipro Adiguna Semesta sebagai GM/Marketing Manager (1994-1996), Bank Sewu
sebagai Consumer Bank Division Head/Branch Manager (1996-1999), Citibank N.A – Indonesia sebagai
Consumer Finance Head (1999-2005), berbagai posisi di LippoBank terakhir sebagai Head of Consumer
Banking (2005-2008), berbagai posisi di CIMB Niaga (2008-2010), terakhir sebagai Retail Banking Director,
PT Kencana Internusa Artha Finance sebagai Komisaris Utama (2009-2010), Saseka Gelora Finance (saat
ini telah berubah nama menjadi CIMB Niaga Auto Finance) sebagai Komisaris (2009-2010) dan UOB
Indonesia sebagai Personal Financial Services Director (2010-2012).

112 | Laporan Tahunan 2014


PT Bank Nationalnobu Tbk

Januar Angkawidjaja
Direktur

Warga Negara Indonesia, 47 tahun, memperoleh gelar Bachelor of Science dalam Ekonomi dari University
of Kansas, Amerika Serikat pada tahun 1991. Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2011,
bertanggung jawab atas bidang Risk Management, Compliance dan Human Resources.

Memulai karir di Lippobank Los Angeles California sebagai Analyst of Credit Division & Staff of Finance
Division (1991-1992), Swiss Bank Corporation Hong Kong sebagai Trainee of Equity Research Analyst
(1992), Hongkong Chinese Bank sebagai Trainee of Treasury Department (1993), dan berbagai posisi
di Lippobank antara lain Risk Management Group Head, Commercial Banking Group Head, Credit
Restructuring Group Head dan terakhir sebagai Head of Risk Management & Compliance (1993-2008).

Laporan Tahunan 2014 | 113


PT Bank Nationalnobu Tbk

Data Perseroan
Profil Direksi

Hendra Kurniawan
Direktur

Warga Negara Indonesia, 49 tahun, memperoleh gelar Sarjana Muda dalam Ekonomi / Jurusan Akuntansi
dari STIE Perbanas – Jakarta pada tahun 1990, Master of Business Administration dari Institut Management
Newport Indoneisa (IMNI) – Jakarta Afiliasi Newport University Los Angeles – California pada tahun
1995, Sarjana Ekonomi dari Universitas Persada Indonesia YAI – Jakarta pada 1998, Sarjana Hukum dari
Universitas Mpu Tantular pada tahun 2004 dan Magister Kenotariatan dari Universitas Indonesia pada
tahun 2008. Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2012, bertanggung jawab atas bidang
Treasury, Finance dan Financial Reporting.

Memulai karir di PT Bank Lippo Tbk sebagai staf bagian akunting (1984-1990), PT Bank Dana Asia sebagai
Kepala Bagian Administrasi Keuangan (1991-1999), berbagai posisi di PT Bank Lippo Tbk terakhir sebagai
Finance Group Head (1999-2008), PT Bank CIMB Niaga Tbk sebagai Financial Support Head (2008-2009)
dan PT Bank Nationalnobu sebagai Kepala Divisi Akunting dan Keuangan dan merangkap sebagai Kepala
Divisi Tresuri (2011-2012).

114 | Laporan Tahunan 2014


PT Bank Nationalnobu Tbk

Lim Migi Trisnadi Elias


Direktur

Warga Negara Indonesia, 49 tahun, memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Atma Jaya Jakarta
tahun 1989 dan Magister Manajemen dari Universitas Pelita Harapan di tahun 2005. Menjabat sebagai
Direktur Perseroan sejak tahun 2014, bertanggung jawab atas bidang Operation, Teknologi Informasi,
Network Development, dan General Affairs.

Memulai karir di PT Bank Lippo Tbk sebagai staf operasi kantor pusat pada tahun 1989, dan menapaki
berbagai jenjang dan posisi seperti Kepala Bagian Operasional, Wakil Kepala Cabang, Pemimpin Cabang
Cilegon dan Tangerang hingga menjabat sebagai Operation Group Head Kantor Pusat, dan terakhir, pasca
merger menjadi PT Bank CIMB Niaga Tbk, menjabat sebagai Head of Operations sampai tahun 2012.
Bergabung dengan Perseroan pada Maret 2012 sebagai Kepala Divisi Operasi.

Laporan Tahunan 2014 | 115


PT Bank Nationalnobu Tbk

Data Perseroan
Komite-Komite

Komite Audit
Perseroan telah membentuk Komite Audit melalui Keputusan Dewan Komisaris Perseroan SK No. 001/
SK/KOM/III/11, tanggal 28 Maret 2011 tentang pembentukan Komite Audit. Susunan keanggotaan Komite
Audit adalah sebagai berikut:

Komite Audit
Ketua : Adrianus Mooy
Anggota : Sukarwan
Anggota : I Nyoman Tjager
Anggota : Markus Permadi

Komite Pemantau Risiko


Perseroan telah membentuk Komite Pemantau Risiko sebagaimana termaktub dalam Surat Keputusan
Dewan Komisaris No. 002/SK/KOM/III/11 tanggal 28 Maret 2011, susunan keanggotaan Komite Pemantau
Risiko adalah sebagai berikut:

Komite Pemantau Risiko


Ketua : Adrianus Mooy
Anggota : Emmy Y Ruru
Anggota : I Nyoman Tjager
Anggota : Markus Permadi

Komite Remunerasi & Nominasi


Perseroan telah membentuk Komite Remunerasi dan Nominasi berdasarkan Surat Keputusan Dewan
Komisaris No. 004/SK/KOM/XI/11 tanggal 7 November 2011, susunan keanggotaan Komite Remunerasi
dan Nominasi adalah sebagai berikut:

Komite Remunerasi dan Nominasi


Ketua : Hadiah Herawatie
Anggota : Adrianus Mooy
Anggota : Markus Permadi
Anggota : Chandra Kusdianto

116 | Laporan Tahunan 2014


PT Bank Nationalnobu Tbk

Profil Anggota Komite

Sukarwan
Anggota Komite Audit

Warga Negara Indonesia, lahir di Yogyakarta pada tahun 1947. Memperoleh gelar master bidang manajemen
bisnis dari Asian Institute of Management, Manila, Filipina. Mengawali karirnya di Bank Indonesia sebagai
Staf Bagian Moneter di tahun 1977 hingga menjabat sebagai Direktur Direktorat Perizinan dan Informasi
Perbankan Bank Indonesia di tahun 1999 sebelum akhirnya menjadi Staf Ahli Dewan Gubernur di tahun
2000 hingga pensiun di tahun 2003. Anggota Tim Penulis Sejarah Bank Indonesia, Anggota Tim Kerja
Pewawancara Fit and Proper Test New Entry Bank Indonesia tahun 2003-2008 dan menjabat sebagai
Komisaris Bank Danamon sejak 1998 hingga akhir 1999 dan Komisaris Bank ICBC Indonesia sejak 2008
hingga 2013. Menjadi Anggota Komite sejak tahun 2008.

Laporan Tahunan 2014 | 117


PT Bank Nationalnobu Tbk

Data Perseroan

I Nyoman Tjager
Anggota Komite Audit & Komite Pemantau Risiko

Warga Negara Indonesia, lahir di Tabanan Bali pada tahun 1950. Memperoleh gelar Sarjana Hukum dari
Fakultas Hukum Universitas Gajah Mada, Yogyakarta; Master di bidang Ekonomi dari Fordham University,
New York, AS; Doktor dari Program Doktor Hukum, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, Indonesia. Berkarir
di Biro Hukum Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam), 1978-1997, dengan jabatan terakhir sebagai
Kepala Biro Perundang-undangan dan Bantuan Hukum. Menjabat Komisaris di beberapa Perusahaan
(PT Jakarta Lloyd, PT KSEI, Pupuk Kaltim, PT Bhakti Capital Investment, PT Bank Lippo.Tbk, PT Ancora
Indonesia Resources, PT Wahana Ottomitra Multiartha, PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk). Tahun
1999-2005 menduduki di berbagai posisi penting di Kantor Menteri Negara PM-BUMN, terakhir sebagai
Staf Ahli Menteri Negara BUMN bidang KUK-Kementrian BUMN. Ketua Komite Audit PT Indocement
Tunggal Prakasa Tbk dan menjabat Komisaris Utama Bursa Efek Indonesia sejak Agustus 2008. Menjadi
Anggota Komite sejak tahun 2011.

118 | Laporan Tahunan 2014


PT Bank Nationalnobu Tbk

Emmy Yuhassarie Ruru,


Anggota Komite Pemantau Risiko

Warga Negara Indonesia, lahir di Kediri pada tahun 1950. Memperoleh gelar LLM dari University of
California Berkeley, USA. Mantan Staf Khusus Menteri BUMN, di Kabinet Indonesia Bersatu. saat ini
menjadi konsultan hukum, pengajar di S-1 dan S-2 Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Selain itu
Anggota Komite Etik Level Governance OJK, serta Komisaris di BUMN dan beberapa perusahaan lainnya.
Menjadi Anggota Komite sejak tahun 2011.

Laporan Tahunan 2014 | 119


PT Bank Nationalnobu Tbk

Data Perseroan

Chandra Kusdianto
Anggota Komite Remunerasi & Nominasi

Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta, 6 Desember 1976, memperoleh gelar Sarjana Psikologi dari
Universitas Katolik Atma Jaya Jakarta. Saat ini sedang melanjutkan pendidikan Master of Art in Counseling
pada Sekolah Tinggi Teologi Reformed Injili Indonesia (STTRII) Jakarta. Selama kurang lebih 8 tahun bekerja
dan mendalami berbagai fungsi di bidang Human Resource Development, khususnya pada perusahaan-
perusahaan Consumer Good (Manufacturing Industry) sebelum memulai karir bersama Perseroan sebagai
Kepala Divisi Personalia sejak April 2011 sampai sekarang.

120 | Laporan Tahunan 2014


PT Bank Nationalnobu Tbk

Struktur Organisasi

Dewan
Komisaris

• Komite Audit
• Komite Pemantau Risiko
• Komite Remunerasi dan Nominasi

Direktur
Utama

• Komite Manajemen Risiko


• Komite Kredit
• Komite Pengarah IT
• Komite Aset dan Liabilitas
• Komite Produk dan Bisnis

SKAI Corp Secretary

Direktur
Direktur Direktur Keuangan Direktur TI
Kepatuhan, Mnj
Bisnis & Tresuri & Operasi
Risiko, Personalia

S&D Regional
S&D
Non Business-
Jabotabek
Jabotabek East
Indonesia

IT Operation
Branch Branch Branch Lending Advisory Accounting
Policy & Quality Legal
Manager Manager Manager Business Services & Tax
Assurance

Medium & Large E-Channel Regulatory IT Relationship & Central


Commercial Development Reporting Information Mgt Credit

SME Product Management Kepatuhan, Mnj.


& Retail Reporting Operations
Development Risiko & UKK

Card Network Human


Treasury
Business Development Resources

General
Services

Laporan Tahunan 2014 | 121


PT Bank Nationalnobu Tbk

Data Perseroan

Pejabat Eksekutif Perseroan


Pejabat Eksekutif Perseroan per 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut :

Pejabat Eksekutif Perseroan per 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut :


Lending Business Group Head : Winardi Darmansa
Sales & Distribution Group Head – Jabodetabek : Susiyanti
Sales & Distribution Group Head – Non Jabodetabek : Johana Haroen
SME & Retail Business Division Head : Deny Ismantara
Central Credit Division Head : Boyke Zulkifli
Product Development Division Head : Puti Palupi
Compliance & Risk Management Division Head : Suparjono Udjianto
Human Resources Division Head : Chandra Kusdianto
E-Channel Development Division Head : Suherman Lesmana
Network Development Division Head : Kusmanto Kuswandi
General Service Division Head : Christopher Hartono
Legal Division Head : Fabiano Brahmantyo
Internal Audit Division Head (SKAI) : Deden Subagja
Operation Division Head : Retno Isworo
IT Operation, Policy & Quality Assurance Division Head : Suparyono
IT Relationship & Information Management Division Head : Riza Mustofa Afifi
Card Business Division Head : Njoto Sutikno
Accounting & Tax Division Head : Rani Anwar
Treasury Division Head : Manadi Suntawijaya
Regulatory Reporting Division Head : Fery Santoso
Corporate Secretary & Investor Relation : Mario Satrio

122 | Laporan Tahunan 2014


PT Bank Nationalnobu Tbk

Struktur Kepemilikan

23,19%

38,58%

20,15%

3,91%

4,89%
9,28%

PT Kharisma Buana Nusantara

PT Prima Cakrawala Sentosa

Nio Yantony

PT Lippo General Insurance Tbk

PT Putera Mulia Indonesia

Masyarakat

Laporan Tahunan 2014 | 123


PT Bank Nationalnobu Tbk

Data Perseroan

Produk dan layanan

Simpanan Giro Nobu Giro


Tabungan Nobu Junior
Nobu Savings
Nobu Payroll
Nobu Savings Plus
Nobu Savings Plan
Deposito Nobu Deposits
Pinjaman Kredit Modal Kerja
Kredit Investasi
Kredit Konsumsi
Nobu Card Transaksi pada mesin ATM
Transaksi debit pada jaringan mesin EDC Prima BCA
Berbagai manfaat/ diskon (Aryaduta, RS Siloam, Cinemaxx)
Nobu ATM Penarikan Tunai
Transfer Jaringan ATM Bersama & Prima
Pembayaran Pulsa Pasca Bayar
Internet dan TV Berlangganan
Iuran Lingkungan
Pembelian Pulsa Pra Bayar
Nobu Internet Banking Info Saldo
Transfer antar Rekening Nobu
Transfer Online antar Bank
Transfer SKN
Transfer RTGS
Nobu Virtual Account Identifikasi dan rekonsiliasi pembayaran

124 | Laporan Tahunan 2014


PT Bank Nationalnobu Tbk

Cakupan dan Alamat Kantor


Jabodetabek
Jakarta - Plaza Semanggi Jakarta - Siloam Simatupang Jakarta - Mangga Dua
Kawasan Bisnis Granadha Gedung R. S.Siloam Tb Pasar Pagi Mangga Dua
The Plaza Semanggi Lantai. UG Simatupang Blok C No. 25 B-C
Jl. Jend. Sudirman Jl. RA Kartini No 8 Jl. Arteri Mangga Dua
Kav. 50 Jakarta 12930 Jakarta Selatan 12440 Jakarta Barat 14430
Telp : 021-25535128 Telp : 021 – 75916990 Telp : 021-6013982
Fax : 021-25535130 Fax : 021 – 75916989 Fax : 021-6252267

Jakarta - Pejaten Village Jakarta - Gajah Mada Tower Jakarta – Lippo Mall Puri
Pejaten Village Mall Gajah Mada Tower Lt. GF St Moritz
Lantai GF Jl. Gajah Mada No.19-26, Lippo Mall Puri ST Moritz
Jl. Warung Jati Barat No.39 Petojo Utara Gambir Jl. Puri Indah Boulevard Blok U1
Jakarta Selatan 12510 Jakarta Pusat 10130 Jakarta Barat 11610
Telp : 021-78833801 Telp : 021-6343856 Telp : 021 - 29111363
Fax : 021-78838274 Fax : 021-6345835 Fax : 021 - 29111367

Jakarta - MRCCC Jakarta - Pluit Village Mall Jakarta - Tamini Square
Jl. Garnisun Kavling 2-3 Pluit Village Mall Mall Tamini Square
Karet Semanggi Jl. Pluit Indah Raya Jl. Taman Mini Raya,
Jakarta 12930 Jakarta Utara 14450 Garuda, Pinang Ranti,
Telp : 021-57974066 Telp : 021 - 6684118 Jakarta Timur 13560
Fax : 021-57952044 Fax : 021 - 6683978 Telp : 021- 87787792
Fax : 022-87787809
Jakarta - Kemang Village Jakarta - Kelapa Gading
Jl. Pangeran Antasari No. 36 Boulevard Jakarta - Siloam Kebon Jeruk
Jakarta Selatan 12150 Jl. Kelapa Gading Boulevard Jl. Raya Pejuangan Kav 8
Telp : 021-7203359 Blok LB 3 Nomor 24 Kebon Jeruk, Jakarta 11530
Fax : 021-7203349 Kelapa Gading Timur 14240 Telp : 021 - 53663016
Telp : 021 - 29578491 Fax : 021-53663019
Jakarta - Kemang Exion Mall Fax : 021 - 4507445
Lippo Mall Kemang, Jakarta - Kramat Jati
Kemang Village Jakarta - Kelapa Gading Indah Plaza
Lower Ground LG-05 Jl. Boulevard Barat Jl. Raya Bogor KM. 19
Jl. Pangeran Antasari No 36 Blok Lc 7 No.54, Kelapa Gading Kramat Jati
Jakarta 12150 Jakarta Utara 14240 Jakarta Timur 13510
Telp : 021 – 29056832 Telp : 021-45878965 Telp : 021 – 80879320
Fax : 021 – 29056835 Fax : 021-45878652 Fax : 021 – 80879310

Laporan Tahunan 2014 | 125


PT Bank Nationalnobu Tbk

Cakupan dan Alamat Kantor


Jabodetabek

Jakarta - Cibubur Junction Tangerang - Metropolis Bekasi - Grand Mall


Cibubur Junction Mall Metropolis Town Square Jl. Jend Sudirman
Jl. Jambore No. 1, Cibubur Jl. Hartono Raya Modern Medan Satria
Jakarta Timur 13720 Kelapa Indah Bekasi 17143
Telp : 021 – 87755149 Tangerang 15117 Telp : 021 – 8852664
Fax : 021 - 87755129 Telp : 021–55781552 Fax : 021 - 8892931
Fax : 021–55781554
Bogor - Ekalokasari Bekasi - Lippo Cikarang
Ekalokasari Plaza Tangerang - Menara Matahari RS. Siloam Lippo Cikarang
Jl. Siliwangi No. 123 Gedung Menara Matahari Jl. M.H. Thamrin Kav.105
Bogor 16142 Lantai Dasar Lippo Cikarang,
Telp : 0251 – 8375550 Jl. Boulevard Palem Raya Bekasi 17550
Fax : 0251 - 8362941 No. 7, Lippo Karawaci 15811 Telp : 021 – 89902715
Telp : 021-5469328 Fax : 021 – 89902717
Depok - Town Square Fax : 021-5469329
Jl. Margonda Raya No. 1 Bekasi - Mall Lippo Cikarang
Depok 16424 Tangerang - Siloam Karawaci Mall Lippo Cikarang
Telp : 021-78870133 RS Siloam Jl. MH Thamrin
Fax : 021-78870135 Jl. Siloam No. 6 Lippo Cikarang
Lippo Karawaci Bekasi 17550
Depok - Cimanggis Square Tangerang15811 Telp : 021 – 8972602
Jl Raya Bogor Km. 29 Telp : 021 – 54220146
Depok 16452 Fax : 021 - 54220147 Lippo Cikarang
Telp : 021 - 29378351 Management Office
Fax : 021 - 29378352 Tangerang - Ruko Pinangsia Gedung PT Lippo Cikarang Tbk
Ruko Pinangsia Easton Commercial Center,
Tangerang - WTC Serpong Blok M 27-29 Jl. Gn. Panderman Kav.05,
Jl. Raya Serpong Karawaci Office Park Lippo Cikarang - Bekasi 17550
WTC Matahari Serpong No.5833 Lippo Karawaci Telp : 021 - 8972801
Tangerang 15326 Tangerang 15811 Fax : 021 – 8972170
Telp : 021-53158624 Telp : 021 – 5521215
Fax : 021-53158539 Fax : 021 – 55735582 Bogor - Bellanova Sentul
Bellanova Country Mall
Tangerang - Gading Serpong Tangerang - Cyber Park Jl. MH. Thamrin 16810
Hypermart Ruko Cyber Park Telp : 021 – 87923849
Jl. Bulevard Gading Golf M5/2, Jl. Boulevard Gajah Mada
Pakulonan Barat, Kelapa Dua No. 2121 Tangerang - SPH Karawaci
Kab Tangerang Lippo Karawaci – Tangerang No. 2500
Telp : 021 – 29207964 15811 Jl. Boulevard Palem Raya
Fax : 021 – 29207965 Telp : 021-5513488 Karawaci
Fax : 021-5513323 Tangerang 15811

126 | Laporan Tahunan 2014


PT Bank Nationalnobu Tbk

Cakupan dan Alamat Kantor


Non Jabodetabek

Bandung - Istana Plaza Surabaya - CITO Mall Medan - Palladium


Mall Istana Plaza Lt. GF Unit A5 Mall City of Tomorrow Mall Grand Palladium
Jl. Pasirkaliki No. 121-123 Jl. A. Yani No. 288 Jl. Kapt. Maulana Lubis No. 8
Bandung 40173 Unit No. GS06 Unit GE2 No. 7 & 8
Telp : 022-6074580 No. 011 dan GE No. 025 Medan Sumatera Utara
Fax : 022-6003317 Surabaya 60234 Telp : 061-4520045
Telp : 031- 58251260 Fax : 061-4520023
Bandung - Indah Plaza Fax : 031-58251265
Mall Bandung Indah Plaza Medan - Plaza Medan Fair
Jl. Merdeka No. 56 Kediri Town Square Plaza Medan Fair
Bandung Kediri Town Square Jl. Jendral Gatot Subroto No. 30
Telp : 022 - 4219744 Jl. Hasanudin No. 2 Medan 20113
Fax : 022 - 4219747 Lantai Dasar Blok GF-42 Telp : 061 – 4140950
Kediri 64121 Fax : 061 - 4140949
Semarang - Siliwangi Telp : 0354 673908
Jl.Siliwangi / Fax : 0354 673912 Medan - Sun Plaza
Jl. Sudirman No .322 Kav 7 Sun Plaza Medan
Semarang 50143 Sidoarjo - Lippo Plaza Jl. H. Zainul Arifin No. 7
Telp : 0247 – 621299 Lippo Plaza Sidoarjo Medan 20152
Fax : 0247 - 627585 Jl. Jati Raya No 1 Sidoarjo Telp : 061 – 4501672
Telp : 031 - 99010050 Fax : 061 - 4501670
Yogyakarta - Diponegoro Fax : 031 - 99010052
Jl. Diponegoro No. 114 Medan - Lippo Plaza
Yogyakarta 55211 Malang - Batu Square Lippo Plaza Medan
Telp : 0828 9203 0903 Hypermart Batu Town Square Jl. Imam Bonjol No. 6,
Fax : 0274 – 563837 Jl. Diponegoro No.1 Medan Sumatra Utara.
Batu - Malang 65314 Telp : 061 – 80511101
Solo - Urip Sumoharjo Telp : 0341 – 2991232 Fax : 061 - 80511104
Jl. Urip Sumoharjo Fax : 0341 - 2991233
Ruko Mesen Square No.5 Binjai - Super Mall
Jebres Solo Malang - Town Square Binjai Supermall
Telp : 0271 – 656698 Malang Town Square Jl. Soekarno Hatta No. 14
Fax : 0271 – 661391 Jl. Veteran No. 2 Binjai - Sumatera Utara 20731
Malang 65113 Telp : 061 – 8824021
Kudus - Extention Mall Telp : 0341 – 571092 Fax : 061 - 8820582
Kudus Extention Mall Fax : 0341 - 571091
Jl. Lukmonohadi No 1 Pekanbaru - Aryaduta Hotel
Kelurahan Ploso Gresik - Veteran Jl. Diponegoro No. 34
Kecamatan Jati Kudus 59311 Hypermart Gresik Pekanbaru 28116
Telp : 0291 - 4254683 Jl. Veteran No.1 Telp : 0761 – 46532
Fax : 0291 - 4254682 Kab. Gresik Jawa Timur Fax : 0761 – 46395
Telp : 031 – 3991519
Fax : 031 – 3991525

Laporan Tahunan 2014 | 127


PT Bank Nationalnobu Tbk

Cakupan dan Alamat Kantor


Non Jabodetabek

Batam - Mega Mall Pangkal Pinang - Jend. Sudirman Balikpapan - Ahmad Yani
Mega Mall Batam Center Jl. Jend. Sudirman No. 19-20 Jl. Ahmad Yani No.16A,
Lower Ground Pangkal Pinang Balikapapan Tengah 76124
Jl. Engku Putri Depan Pelabuhan Telp : 0717-432602 Telp : 0542 -791914
Ferry International Batam Centre Fax : 0717-432110 Fax : 0542 - 791912
- Batam 29466
Telp : 0778 - 470187 Palembang – Square Extention Banjarmasin - Ahmad Yani
Fax : 0778 – 470188 Palembang Square Extention Jl. Jendral Ahmad Yani
Jl. Angkatan 45/ POM IX, KM 1 No 16,
Batam - Penuin Palembang 30137 Banjarmasin 70233
Komplek PT Penuin, Telp : 0711-5630311 Telp : 0511 – 3269318
Blok F Nomor. 7 Fax : 0711-5630315 Fax : 0511 – 3269330
Kecamatan Lubuk Baja
Kelurahan Batu Selicin Palembang - Jakabaring Samarinda - Ahmad Yani
Kepulauan Riau, 29441 Mall Lippo Plaza Jakabaring Jl. Ahmad Yani No. 21
Telp : 0778 - 457 590 Jl. Gubernur H. A Samarinda
Fax : 0778 - 459 382 Bastari Palembang 30252 Telp : 0541-7273992
Telp : 0711 – 5649554 Fax : 0541-748675
Padang - Pondok Fax : 0711 - 5649556
Jl. Pondok No. 114B Manado - Lippo Plaza Kairagi
Padang 25119 Lampung – Central Plaza Lippo Plaza Kairagi
Telp : 0751 – 810260 Central Plaza Lampung Jl. AA Maramis
Fax : 0751 – 810300 Jl. Kartini No. 21 Kairagi Manado 95254
Tanjung Karang Pusat, Sulawesi Utara
Jambi - WTC Batanghari Bandar Lampung 35216 Telp : 0431 – 7210157
Wiltop Trade Centre Batanghari Telp : 0721 – 250216 Fax : 0431 – 7210159
Jl. Sultan Tahaha No 17 Fax : 0721 - 240598
Jambi 36111 Manado - Siloam Sam Ratulangi
Telp : 0741 – 7837416 Bengkulu - Jend Sudirman Rumah Sakit Siloam
Fax : 0741 – 7837415 Jl. Jenderal Sudirman No. 26, Jl. Boulevard Sam Ratulangi 22
Pintu Batu, Teluk Segara Manado 95111
Jambi - Hayam Wuruk Bengkulu Telp : 0431 – 8883196
Jl. Hayam Wuruk No 168 A/B Telp : 0736-345258 Fax : 0431 – 8883199
Cempaka Putih Fax : 0736-343639
Jambi 36134 Makassar - Tanjung Bunga
Telp : 0741 – 7551624 Pontianak - Ahmad Yani Jl. Metro Tanjung Bunga
Fax : 0741 - 7551626 Ahmad Yani Megamall (Daeng Patompo) Kav. 9
Jl. Ahmad Yani, Pontianak 78122 Makassar Sulawesi Selatan
Telp : 0561 – 761630 Telp : 0411 – 8111622
Fax : 0561 - 6580355 Fax : 0411 – 8111859

128 | Laporan Tahunan 2014


PT Bank Nationalnobu Tbk

Cakupan dan Alamat Kantor


Non Jabodetabek

Gorontalo Business Park Bali – Sun Set Kupang - El Tari


Jl. Hos Cokroaminoto Ruko Lippo Plaza Sunset Building Jl. El Tari II, Bundaran PU,
Blok C No. 22, Business Park Siloam Hospital Kupang
Gorontalo Jl. Sunset Road, Kuta Nusa Tenggara Timur
Telp : 0435-8592480 Badung Bali 80361 Telp : 0380 – 8585055
Fax : 0435-8592484 Telp : 0361 – 768605 Fax : 0380 – 8585049
Fax : 0361 – 768609
Kendari - Lippo Plaza
Lippo Plaza Kendari Mataram - Pejanggik Ambon AJ Paty
Jl. MT Haryono Jl. Pejanggik No. 30 Jl. AJ Patty,
No. 61 - 63 Kendari Mataram Honipopu, Sirimau,
Telp : 0401 – 3196382 Telp : 0370-649195 Ambon 97116
Fax : 0401 - 3196366 Fax : 0370-648009 Telp : 0911-349873
Fax : 0911-349856
Bali - Kuta Icon Kupang - Jendral Sudirman
LIPPO MALL Kuta Jl. Jend. Sudirman No. 154B
Jl. Kartika Plaza, Kupang
Kuta – Badung, Bali 80361 Nusa Tenggara Timur
Telp : 0361 – 8978020 Telp : 0380-828441
Fax : 0361 – 8978019 Fax : 0380-821924

Kantor Non Operasional


Ruko Pinangsia (CBO) Manado – Kantor Wilayah
Ruko Pinangsia Blok M 27-29 Manado Aryaduta
Karawaci Office Park Jl. Piere Tendean No. 22
Lippo Karawaci – Tangerang Manado - Sulawesi Utara 95111
15811 Telp : 0431 – 8883322
Telp : 021-5521215 Fax : 0431 – 8883311
Fax : 021-5521235

Laporan Tahunan 2014 | 129


PT Bank Nationalnobu Tbk

Halaman ini sengaja dikosongkan.


This page is intentionally left blank.

130 | Laporan Tahunan 2014


PT Bank Nationalnobu Tbk

Pernyataan Manajemen

Surat Pernyataan
Anggota Dewan Komisaris dan Direksi
Tentang
Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2014
PT Bank Nationalnobu Tbk

Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan
PT Bank Nationalnobu Tbk tahun 2014 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas
kebenaran isi Laporan Tahunan Perseroan.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

Jakarta, 19 Maret 2015


Dewan Komisaris Perseroan

Prof. Dr. Adrianus Mooy


Komisaris Utama / Independen

Hadiah Herawatie, SH Markus Permadi


Komisaris Independen Komisaris

Direksi Perseroan

Suhaimin Djohan Januar Angkawidjaja


Direktur Utama Direktur

Hendra Kurniawan Lim Migi Trisnadi Elias


Direktur Direktur

Nobu Center, Plaza Semanggi, Jl. Jend. Sudirman Kav. 50, Jakarta 12930
T : +62 21 2553 5128 F : +62 21 2553 5130 www.nobubank.com

Laporan Tahunan 2014 | 131


PT Bank Nationalnobu Tbk

Halaman ini sengaja dikosongkan.


This page is intentionally left blank.

132 | Laporan Tahunan 2014


PT Bank Nationalnobu Tbk

Referensi Peraturan

Ketentuan Isi Laporan Tahunan Dipenuhi


Sesuai Peraturan Bapepam X. K. 6 1 Agustus 2012 pada halaman

A. Ketentuan Umum
1. Laporan tahunan wajib memuat:
a. ikhtisar data keuangan penting; 14
b. laporan Dewan Komisaris; 18
c. laporan Direksi; 22
d. profil perusahaan; 4
e. analisis dan pembahasan manajemen; 54
f. tata kelola perusahaan; 68
g. tanggung jawab sosial perusahaan; 64
h. laporan keuangan tahunan yang telah diaudit; dan 143
i. surat pernyataan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi 131
atas kebenaran isi laporan tahunan.
2. Laporan tahunan wajib disajikan dalam bahasa Indonesia. Dalam
hal laporan tahunan juga dibuat selain dalam bahasa Indonesia,
baik dalam dokumen yang sama maupun terpisah, maka laporan
tahunan dimaksud harus memuat informasi yang sama. Dalam hal
terdapat perbedaan penafsiran akibat penerjemahan bahasa, maka
yang digunakan sebagai acuan adalah laporan tahunan dalam bahasa
Indonesia.
3. Laporan tahunan wajib dibuat sedemikian rupa sehingga mudah
dibaca. Gambar, grafik, tabel, dan diagram disajikan dengan
mencantumkan judul dan/atau keterangan yang jelas.
4. Laporan tahunan wajib dicetak pada kertas berwarna terang yang
berkualitas baik, berukuran A4, dijilid, dan dimungkinkan untuk
direproduksi dengan fotokopi.

B. Ikhtisar Data Keuangan Penting 14


1. Ikhtisar data keuangan penting disajikan dalam bentuk perbandingan
selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika
perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang
dari 3 (tiga) tahun, yang memuat paling kurang:
a. pendapatan
b. laba bruto;
c. laba (rugi);
d. jumlah laba (rugi) yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas
induk dan kepentingan non pengendali;
e. total laba (rugi) komprehensif;
f. jumlah laba (rugi) komprehensif yang dapat diatribusikan kepada
pemilik entitas induk dan kepentingan non pengendali;
g. laba (rugi) per saham;
h. jumlah aset;
i. jumlah liabilitas;
j. jumlah ekuitas;
k. rasio laba (rugi) terhadap jumlah aset;
l. rasio laba (rugi) terhadap ekuitas;

Laporan Tahunan 2014 | 133


PT Bank Nationalnobu Tbk

Referensi Peraturan

Ketentuan Isi Laporan Tahunan Dipenuhi


Sesuai Peraturan Bapepam X. K. 6 1 Agustus 2012 pada halaman

m. rasio laba (rugi) terhadap pendapatan;


n. rasio lancar;
o. rasio liabilitas terhadap ekuitas;
p. rasio liabilitas terhadap jumlah aset; dan
q. informasi dan rasio keuangan lainnya yang relevan dengan
perusahaan dan jenis industrinya.
2. Laporan tahunan wajib memuat informasi mengenai saham yang 16/106
diterbitkan untuk setiap masa triwulan dalam 2 (dua) tahun buku
terakhir (jika ada), paling kurang meliputi:
a. jumlah saham yang beredar;
b. kapitalisasi pasar;
c. harga saham tertinggi, terendah, dan penutupan; dan
d. volume perdagangan.
3. Dalam hal terjadi aksi korporasi, seperti pemecahan saham (stock 98
split), penggabungan saham (reverse stock), dividen saham, saham
bonus, dan penurunan nilai nominal saham, maka informasi harga
saham sebagaimana dimaksud dalam angka 2), wajib ditambahkan
penjelasan antara lain mengenai:
a. tanggal pelaksanaan aksi korporasi;
b. rasio stock split, reverse stock, dividen saham, saham bonus, dan
penurunan nilai saham;
c. jumlah saham beredar sebelum dan sesudah aksi korporasi; dan
d. harga saham sebelum dan sesudah aksi korporasi.
4. Dalam hal perdagangan saham perusahaan dihentikan sementara
(suspension) dalam tahun buku, maka laporan tahunan wajib memuat
penjelasan mengenai alasan penghentian sementara tersebut.
5. Dalam hal penghentian sementara sebagaimana dimaksud dalam
angka 4) masih berlangsung hingga tanggal penerbitan laporan
tahunan, maka Emiten atau Perusahaan Publik wajib menjelaskan pula
tindakan-tindakan yang dilakukan perusahaan untuk menyelesaikan
masalah tersebut.

C. Laporan Dewan Komisaris 18


Laporan Dewan Komisaris paling kurang memuat hal-hal sebagai berikut:
1. penilaian terhadap kinerja Direksi mengenai pengelolaan perusahaan;
2. pandangan atas prospek usaha perusahaan yang disusun oleh
Direksi; dan
3. perubahan komposisi anggota Dewan Komisaris dan alasan
perubahannya (jika ada).

D. Laporan Direksi 22
Laporan Direksi paling kurang memuat hal-hal sebagai berikut:
1. kinerja perusahaan, yang mencakup antara lain kebijakan strategis,
perbandingan antara hasil yang dicapai dengan yang ditargetkan, dan
kendala-kendala yang dihadapi perusahaan;

134 | Laporan Tahunan 2014


PT Bank Nationalnobu Tbk

Ketentuan Isi Laporan Tahunan Dipenuhi


Sesuai Peraturan Bapepam X. K. 6 1 Agustus 2012 pada halaman

2. gambaran tentang prospek usaha;


3. penerapan tata kelola perusahaan; dan
4. perubahan komposisi anggota Direksi dan alasan perubahannya (jika
ada).

E. Profil Perusahaan 4
Profil perusahaan paling kurang memuat hal-hal sebagai berikut:
1. nama, alamat, nomor telepon, nomor faksimile, alamat surat eletronik 8
(e-mail), dan laman (website) perusahaan dan/atau kantor cabang
atau kantor perwakilan, yang memungkinkan masyarakat dapat
memperoleh informasi mengenai perusahaan;
2. riwayat singkat perusahaan; 7
3. kegiatan usaha perusahaan menurut Anggaran Dasar terakhir, serta 8
jenis produk dan/atau jasa yang dihasilkan;
4. struktur organisasi perusahaan dalam bentuk bagan, paling kurang 121
sampai dengan struktur satu tingkat di bawah Direksi, disertai dengan
nama dan jabatan;
5. visi dan misi perusahaan; 6
6. profil Dewan Komisaris, meliputi: 108
a. nama;
b. riwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki, dan dasar
hukum penunjukkan pertama kali pada Emiten atau Perusahaan
Publik, sebagaimana dicantumkan dalam berita acara keputusan
RUPS;
c. riwayat pendidikan;
d. penjelasan singkat mengenai jenis pelatihan dalam rangka
meningkatkan kompetensi Dewan Komisaris yang telah diikuti
dalam tahun buku (jika ada); dan
e. pengungkapan hubungan afiliasi dengan anggota Direksi dan
anggota Dewan Komisaris lainnya, serta pemegang saham (jika
ada);
7. profil Direksi, meliputi:
a. nama dan uraian singkat tentang tugas dan fungsi yang 112
dilaksanakan;
b. riwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki, dan dasar
hukum penunjukkan pertama kali pada Emiten atau Perusahaan
Publik, sebagaimana dicantumkan dalam berita acara keputusan
RUPS;
c. riwayat pendidikan;
d. penjelasan singkat mengenai jenis pelatihan dalam rangka
meningkatkan kompetensi Direksi yang telah diikuti dalam tahun
buku (jika ada); dan
e. pengungkapan hubungan afiliasi dengan anggota Direksi lainnya
dan pemegang saham (jika ada);
8. dalam hal terdapat perubahan susunan Dewan Komisaris dan/atau
Direksi yang terjadi setelah tahun buku berakhir sampai dengan batas

Laporan Tahunan 2014 | 135


PT Bank Nationalnobu Tbk

Referensi Peraturan

Ketentuan Isi Laporan Tahunan Dipenuhi


Sesuai Peraturan Bapepam X. K. 6 1 Agustus 2012 pada halaman

waktu penyampaian laporan tahunan sebagaimana dimaksud dalam


angka 1 huruf a, maka susunan yang dicantumkan dalam laporan
tahunan adalah susunan Dewan Komisaris dan/atau Direksi yang
terakhir dan sebelumnya;
9. jumlah karyawan dan deskripsi pengembangan kompetensinya dalam 48
tahun buku misalnya, aspek pendidikan dan pelatihan karyawan yang
telah dilakukan;
10. uraian tentang nama pemegang saham dan persentase 98
kepemilikannya pada akhir tahun buku yang terdiri dari:
a. pemegang saham yang memiliki 5% (lima perseratus) atau lebih
saham Emiten atau Perusahaan Publik;
b. Komisaris dan Direktur yang memiliki saham Emiten atau
Perusahaan Publik; dan
c. kelompok pemegang saham masyarakat, yaitu kelompok
pemegang saham yang masing-masing memiliki kurang dari 5%
(lima perseratus) saham Emiten atau Perusahaan Publik;
11. informasi mengenai pemegang saham utama dan pengendali Emiten 101
atau Perusahaan Publik, baik langsung maupun tidak langsung,
sampai kepada pemilik individu, yang disajikan dalam bentuk skema
atau diagram;
12. nama entitas anak, perusahaan asosiasi, perusahaan ventura
bersama dimana Emiten atau Perusahaan Publik memiliki
pengendalian bersama entitas, beserta persentase kepemilikan
saham, bidang usaha, dan status operasi perusahaan tersebut (jika
ada). Untuk entitas anak, agar ditambahkan informasi mengenai
alamat;
13. kronologis pencatatan saham dan perubahan jumlah saham dari awal 17
pencatatan hingga akhir tahun buku serta nama Bursa Efek dimana
saham perusahaan dicatatkan (jika ada);
14. kronologis pencatatan Efek lainnya dan peringkat Efek (jika ada);
15. nama dan alamat perusahaan pemeringkat Efek (jika ada);
16. nama dan alamat lembaga dan/atau profesi penunjang pasar modal. 105
Terhadap profesi penunjang pasar modal yang memberikan jasa
secara berkala kepada Emiten atau Perusahaan Publik, wajib
diungkapkan informasi mengenai jasa yang diberikan, fee, dan
periode penugasan yang telah dilakukan; dan
17. penghargaan dan sertifikasi yang diterima perusahaan baik yang 12
berskala nasional maupun internasional dalam tahun buku terakhir
(jika ada).

F. Analisis dan Pembahasan Manajemen 54


Laporan tahunan wajib memuat uraian yang membahas dan
menganalisis laporan keuangan dan informasi penting lainnya dengan
penekanan pada perubahan material yang terjadi dalam tahun buku,
yaitu paling kurang mencakup:

136 | Laporan Tahunan 2014


PT Bank Nationalnobu Tbk

Ketentuan Isi Laporan Tahunan Dipenuhi


Sesuai Peraturan Bapepam X. K. 6 1 Agustus 2012 pada halaman

1. tinjauan operasi per segmen operasi sesuai dengan jenis industri


Emiten atau Perusahaan Publik, antara lain mengenai:
a. produksi, yang meliputi proses, kapasitas, dan perkembangannya;
b. pendapatan; dan
c. profitabilitas;
2. analisis kinerja keuangan komprehensif yang mencakup
perbandingan kinerja keuangan dalam 2 (dua) tahun buku terakhir,
penjelasan tentang penyebab adanya perubahan dan dampak
perubahan tersebut, antara lain mengenai:
a. aset lancar, aset tidak lancar, dan total aset;
b. liabilitas jangka pendek, liabilitas jangka panjang, dan total
liabilitas;
c. ekuitas;
d. pendapatan, beban, laba (rugi), pendapatan komprehensif lain,
dan tota laba (rugi) komprehensif; serta
e. arus kas;
3. kemampuan membayar utang dengan menyajikan perhitungan rasio
yang relevan;
4. tingkat kolektibilitas piutang perusahaan dengan menyajikan
perhitungan rasio yang relevan;
5. struktur permodalan dan kebijakan manajemen atas struktur
permodalan tersebut;
6. bahasan mengenai ikatan yang material untuk investasi barang
modal dengan penjelasan tentang tujuan dari ikatan tersebut, sumber
dana yang diharapkan untuk memenuhi ikatan tersebut, mata
uang yang menjadi denominasi, dan langkah-langkah yang
direncanakan perusahaan untuk melindungi risiko dari posisi mata
uang asing yang terkait;
7. informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan
akuntan;
8. prospek usaha dari perusahaan dikaitkan dengan kondisi industri,
ekonomi secara umum dan pasar internasional serta dapat disertai
data pendukung kuantitatif dari sumber data yang layak dipercaya;
9. perbandingan antara target/proyeksi pada awal tahun buku
dengan hasil yang dicapai (realisasi), mengenai pendapatan, laba,
struktur permodalan, atau lainnya yang dianggap penting bagi
perusahaan;
10. target/proyeksi yang ingin dicapai perusahaan paling lama untuk
satu tahun mendatang, mengenai pendapatan, laba (rugi), struktur
modal, kebijakan dividen, atau lainnya yang dianggap penting bagi
perusahaan;
11. aspek pemasaran atas produk dan jasa perusahaan, antara lain:
strategi pemasaran dan pangsa pasar;
12. kebijakan dividen dan tanggal serta jumlah dividen per saham (kas
dan/atau non kas) dan jumlah dividen per tahun yang diumumkan
atau dibayar selama 2 (dua) tahun buku terakhir;

Laporan Tahunan 2014 | 137


PT Bank Nationalnobu Tbk

Referensi Peraturan

Ketentuan Isi Laporan Tahunan Dipenuhi


Sesuai Peraturan Bapepam X. K. 6 1 Agustus 2012 pada halaman

13. realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum:


a. dalam hal selama tahun buku, Emiten memiliki kewajiban
menyampaikan laporan realisasi penggunaan dana, maka wajib
diungkapkan realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum
secara kumulatif sampai dengan akhir tahun buku; dan
b. dalam hal terdapat perubahan penggunaan dana sebagaimana
diatur dalam Peraturan Nomor X.K.4, maka Emiten wajib
menjelaskan perubahan tersebut;
14. informasi material, antara lain mengenai investasi, ekspansi, divestasi,
penggabungan/peleburan usaha, akuisisi, restrukturisasi utang/
modal, transaksi afiliasi, dan transaksi yang mengandung benturan
kepentingan, yang terjadi pada tahun buku (jika ada), yang antara lain
memuat:
a. tanggal, nilai, dan obyek transaksi;
b. nama pihak yang bertransaksi;
c. sifat hubungan afiliasi (jika ada);
d. penjelasan mengenai kewajaran transaksi; dan
e. pemenuhan ketentuan terkait;
15. perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh
signifikan terhadap perusahaan dan dampaknya terhadap laporan
keuangan (jika ada); dan
16. perubahan kebijakan akuntansi, alasan dan dampaknya terhadap
laporan keuangan (jika ada).

G. Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance) 68


Tata kelola perusahaan memuat uraian singkat, yang paling kurang
meliputi hal-hal sebagai berikut:
1. Dewan Komisaris, mencakup antara lain: 68
a. uraian pelaksanaan tugas Dewan Komisaris;
b. pengungkapan prosedur, dasar penetapan, dan besarnya
remunerasi anggota Dewan Komisaris; dan
c. pengungkapan kebijakan perusahaan dan pelaksanaannya,
tentang frekuensi rapat Dewan Komisaris, termasuk rapat
gabungan dengan Direksi, dan tingkat kehadiran anggota Dewan
Komisaris dalam rapat tersebut;
2. Direksi, mencakup antara lain: 70
a. ruang lingkup pekerjaan dan tanggung jawab masing-masing
anggota Direksi;
b. pengungkapan prosedur, dasar penetapan, dan besarnya
remunerasi anggota Direksi, serta hubungan antara remunerasi
dengan kinerja perusahaan;
c. pengungkapan kebijakan perusahaan dan pelaksanaannya,
tentang frekuensi rapat Direksi, termasuk rapat gabungan dengan
Dewan Komisaris, dan tingkat kehadiran anggota Direksi dalam
rapat tersebut;

138 | Laporan Tahunan 2014


PT Bank Nationalnobu Tbk

Ketentuan Isi Laporan Tahunan Dipenuhi


Sesuai Peraturan Bapepam X. K. 6 1 Agustus 2012 pada halaman

d. keputusan RUPS tahun sebelumnya dan realisasinya pada tahun


buku, serta alasan dalam hal terdapat keputusan yang belum
direalisasikan; dan
e. pengungkapan kebijakan perusahaan tentang penilaian terhadap
kinerja anggota Direksi (jika ada);
3. Komite Audit, mencakup antara lain: 74
a. nama;
b. riwayat jabatan, pengalaman kerja, dan dasar hukum penunjukkan;
c. riwayat pendidikan;
d. periode jabatan anggota Komite Audit;
e. pengungkapan independensi Komite Audit;
f. pengungkapan kebijakan perusahaan dan pelaksanaannya,
tentang frekuensi rapat Komite Audit dan tingkat kehadiran
anggota Komite Audit dalam rapat tersebut;
g. uraian singkat pelaksanaan kegiatan Komite Audit pada tahun
buku sesuai dengan yang dicantumkan dalam piagam (charter)
Komite Audit;
4. komite lain yang dimiliki Emiten atau Perusahaan Publik dalam rangka 75
mendukung fungsi dan tugas Direksi dan/atau Dewan Komisaris,
seperti komite nominasi dan remunerasi, yang mencakup antara lain:
a. nama;
b. riwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki, dan dasar hukum
penunjukkan;
c. riwayat pendidikan;
d. periode jabatan anggota komite
e. pengungkapan kebijakan perusahaan mengenai independensi
komite;
f. uraian tugas dan tanggung jawab;
g. pengungkapan kebijakan perusahaan dan pelaksanaannya,
tentang frekuensi rapat komite dan tingkat kehadiran anggota
komite dalam rapat tersebut; dan
h. uraian singkat pelaksanaan kegiatan komite pada tahun buku;
5. uraian tugas dan fungsi sekretaris perusahaan; 85
a. nama;
b. riwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki, dan dasar hukum
penunjukkan;
c. riwayat pendidikan;
d. periode jabatan sekretaris perusahaan;
e. uraian singkat pelaksanaan tugas sekretaris perusahaan pada
tahun buku;
6. uraian mengenai unit audit internal meliputi: 79
a. nama;
b. riwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki, dan dasar hukum
penunjukkan;
c. kualifikasi atau sertifikasi sebagai profesi audit internal (jika ada);
d. struktur dan kedudukan unit audit internal;

Laporan Tahunan 2014 | 139


PT Bank Nationalnobu Tbk

Referensi Peraturan

Ketentuan Isi Laporan Tahunan Dipenuhi


Sesuai Peraturan Bapepam X. K. 6 1 Agustus 2012 pada halaman

e. tugas dan tanggung jawab unit audit internal sesuai dengan yang
dicantumkan dalam piagam (charter) unit audit internal; dan
f. uraian singkat pelaksanaan tugas unit audit internal pada tahun
buku;
7. uraian mengenai sistem pengendalian interen (internal control) yang 82
diterapkan oleh perusahaan, paling kurang mengenai:
a. pengendalian keuangan dan operasional, serta kepatuhan
terhadap peraturan perundang-undangan lainnya; dan
b. reviu atas efektivitas sistem pengendalian interen;
8. sistem manajemen risiko yang diterapkan oleh perusahaan, paling 82
kurang mengenai:
a. gambaran umum mengenai sistem manajemen risiko perusahaan;
b. jenis risiko dan cara pengelolaannya; dan
c. reviu atas efektivitas sistem manajemen risiko perusahaan;
9. perkara penting yang dihadapi oleh Emiten atau Perusahaan Publik,
entitas anak, anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang sedang
menjabat, antara lain meliputi:
a. pokok perkara/gugatan;
b. status penyelesaian perkara/gugatan; dan
c. pengaruhnya terhadap kondisi perusahaan.
10. informasi tentang sanksi administratif yang dikenakan kepada Emiten
atau Perusahaan Publik, anggota Dewan Komisaris dan Direksi, oleh
otoritas pasar modal dan otoritas lainnya pada tahun buku terakhir
(jika ada);
11. informasi mengenai kode etik dan budaya perusahaan (jika ada) 81
meliputi:
a. pokok-pokok kode etik;
b. pokok-pokok budaya perusahaan (corporate culture);
c. bentuk sosialisasi kode etik dan upaya penegakannya; dan
d. pengungkapan bahwa kode etik berlaku bagi Dewan Komisaris,
Direksi, dan karyawan perusahaan;
12. uraian mengenai program kepemilikan saham oleh karyawan dan/
atau manajemen yang dilaksanakan Emiten atau Perusahaan Publik,
antara lain jumlah, jangka waktu, persyaratan karyawan dan/atau
manajemen yang berhak, serta harga exercise (jika ada); dan
13. uraian mengenai sistem pelaporan pelanggaran (whistleblowing 80
system) di Emiten atau Perusahaan Publik yang dapat merugikan
perusahaan maupun pemangku kepentingan (jika ada), antara lain
meliputi:
a. cara penyampaian laporan pelanggaran;
b. perlindungan bagi pelapor;
c. penanganan pengaduan;
d. pihak yang mengelola pengaduan; dan
e. hasil dari penanganan pengaduan.

140 | Laporan Tahunan 2014


PT Bank Nationalnobu Tbk

Ketentuan Isi Laporan Tahunan Dipenuhi


Sesuai Peraturan Bapepam X. K. 6 1 Agustus 2012 pada halaman

H. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility)


1. Bahasan mengenai tanggung jawab sosial perusahaan meliputi 64
kebijakan, jenis program, dan biaya yang dikeluarkan, antara lain
terkait aspek:
a. lingkungan hidup, seperti penggunaan material dan energy yang
ramah lingkungan dan dapat didaur ulang, sistem pengolahan
limbah perusahaan, sertifikasi di bidang lingkungan yang dimiliki,
dan lain-lain;
b. praktik ketenagakerjaan, kesehatan, dan keselamatan kerja,
seperti kesetaraan gender dan kesempatan kerja, sarana
dan keselamatan kerja, tingkat perpindahan (turnover) karyawan,
tingkat kecelakaan kerja, pelatihan, dan lain-lain;
c. pengembangan sosial dan kemasyarakatan, seperti penggunaan
tenaga kerja lokal, pemberdayaan masyarakat sekitar
perusahaan, perbaikan sarana dan prasarana sosial, bentuk
donasi lainnya, dan lain-lain; dan
d. tanggung jawab produk, seperti kesehatan dan keselamatan
konsumen, informasi produk, sarana, jumlah dan penanggulangan
atas pengaduan konsumen, dan lain-lain.
2. Emiten atau Perusahaan Publik dapat mengungkapkan informasi
sebagaimana dimaksud dalam angka 1) pada laporan tahunan atau
laporan tersendiri yang disampaikan bersamaan dengan laporan
tahunan kepada Bapepam dan LK, seperti laporan keberlanjutan
(sustainability report) atau laporan tanggung jawab sosial perusahaan
(corporate social responsibility report).

I. Laporan Keuangan Tahunan yang Telah Diaudit 143


Laporan Keuangan Tahunan yang dimuat dalam laporan tahunan wajib
disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia
yang telah diaudit oleh Akuntan. Laporan keuangan dimaksud wajib
memuat pernyataan mengenai pertanggungjawaban atas Laporan
Keuangan sebagaimana diatur pada Peraturan Nomor VIII.G.11 atau
Peraturan Nomor X.E.1.

J. Tanda Tangan Dewan Komisaris dan Direksi 131


1. Laporan tahunan wajib ditandatangani oleh seluruh anggota Dewan
Komisaris dan Direksi yang sedang menjabat.
2. Tanda tangan sebagaimana dimaksud dalam angka 1) dibubuhkan
pada lembaran tersendiri dalam laporan tahunan dimana dalam
lembaran dimaksud wajib mencantumkan pernyataan bahwa anggota
Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab penuh atas
kebenaran isi laporan tahunan, sesuai dengan Formulir Nomor
X.K.6-1 Lampiran Peraturan ini.
3. Dalam hal terdapat anggota Dewan Komisaris atau Direksi yang
tidak menandatangani laporan tahunan, maka yang bersangkutan

Laporan Tahunan 2014 | 141


PT Bank Nationalnobu Tbk

Referensi Peraturan

Ketentuan Isi Laporan Tahunan Dipenuhi


Sesuai Peraturan Bapepam X. K. 6 1 Agustus 2012 pada halaman

wajib menyebutkan alasannya secara tertulis dalam surat tersendiri


yang dilekatkan pada laporan tahunan.
4. Dalam hal terdapat anggota Dewan Komisaris atau Direksi yang tidak
menandatangani laporan tahunan dan tidak memberi alasan secara
tertulis, maka anggota Dewan Komisaris atau Direksi yang
menandatangani laporan tahunan wajib menyatakan secara tertulis
dalam surat tersendiri yang dilekatkan pada laporan tahunan.

Peraturan Bank Indonesia Nomor: 14/ 14 /PBI/2012


Tentang Transparansi Dan Publikasi Laporan Bank.

Surat Edaran BI No. 14/35 /DPNP Tanggal 10 Desember 2012 Dipenuhi


tentang Laporan Tahunan Bank Umum dan Laporan Tahunan pada halaman
Tertentu yang Disampaikan kepada Bank Indonesia

Laporan Keuangan Tahunan paling kurang mencakup:


1. Informasi Umum
a. Kepengurusan 107
b. Rincian kepemilikan 100
c. Perkembangan usaha Bank dan kelompok usaha Bank
d. Strategi dan kebijakan manajemen dalam pengembangan usaha Bank 22
e. Laporan manajemen yang memuat informasi mengenai pengelolaan
Bank oleh pengurus dalam rangka good corporate governance,
2. Laporan Keuangan Tahunan
a. Laporan Keuangan Bank yang telah diaudit oleh Akuntan Publik 143
b. Laporan Keuangan Tahunan juga mencakup Laporan Keuangan
Konsolidasi
c. Bagi Bank yang merupakan bagian dari suatu kelompok usaha, selain
laporan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, Bank juga
wajib menyampaikan Laporan Keuangan Tahunan
3. Opini dari Akuntan Publik 143
4. Pengungkapan Permodalan serta Pengungkapan Eksposur Risiko dan 143
Penerapan Manajemen Risiko Bank
5. Aspek Transparansi sesuai Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan 143
6. Aspek Pengungkapan yang terkait dengan Kelompok Usaha Bank wajib 143
memuat informasi yang terkait dengan kegiatan di dalam kelompok
usaha
7. Aspek Pengungkapan sesuai Standar Akuntansi Keuangan Aspek 143
pengungkapan (disclosure) lain sebagaimana diwajibkan dalam Standar
Akuntansi Keuangan yang berlaku

142 | Laporan Tahunan 2014


PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk

Laporan Keuangan Financial Statements


Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended
31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013

Final Draft/March 30, 2015 paraf/sign:


PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk

Daftar Isi Halaman/ Table of Contents


Page

Surat Pernyataan Direksi Director’s Statement Letter

Laporan Auditor Independen Independent Auditor’s Report

Laporan Keuangan Financial Statements


Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended
31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013

Laporan Posisi Keuangan 1 Statements of Financial Position

Laporan Laba Rugi Komprehensif 3 Statements of Comprehensive Income

Laporan Perubahan Ekuitas 4 Statements of Changes in Equity

Laporan Arus Kas 5 Statements of Cash Flows

Catatan Atas Laporan Keuangan 6 Notes to Financial Statements


PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk
LAPORAN POSISI KEUANGAN STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION
Per 31 Desember 2014 dan 2013 As of December 31, 2013 and 2013
(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (in Million of Rupiah, unless otherwise stated)

ASET Catatan/ 2014 2013 ASSETS


Notes Rp Rp

Kas 2.c, 2.d, 2.g, 4 49,797 23,584 Cash

Giro pada Bank Indonesia 2.c, 2.d, 2.h, 5 424,897 265,191 Current Accounts with Bank Indonesia

Giro pada Bank Lain 2.c, 2.d, 2.h, 6 12,348 10,738 Current Accounts with Other Banks

Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain 2.c, 2.d, 2.i, 7 1,436,128 753,000 Placements with Bank Indonesia and Other Banks

Efek-efek 2.c, 2.d, 2.j, 8 974,703 648,665 Marketable Securities

Tagihan atas Efek yang Dibeli


dengan Janji Dijual Kembali 2.c, 2.d, 2.k, 9 381,614 879,504 Reverse Repo

Kredit yang Diberikan Loans


Pihak Ketiga 2.c, 2.d, 2.l, 10 2,403,881 1,240,058 Third Parties
Dikurangi: Cadangan Kerugian Less: Allowance for Impairment
Penurunan Nilai (11,194) (6,039) Losses
2,392,687 1,234,019

Aset Tetap 2.m, 11 36,070 16,290 Fixed Assets


Dikurangi: Akumulasi Penyusutan (6,711) (1,953) Less: Accumulated Depreciation
29,359 14,337

Uang Muka dan Biaya Dibayar di Muka 2.n, 12 34,006 26,018 Advance and Prepaid Expenses

Aset Lain-lain 2.c, 2.d, 2.n, 13 32,051 22,214 Other Assets

JUMLAH ASET 5,767,590 3,877,270 TOTAL ASSETS

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form integral part of these
laporan keuangan secara keseluruhan financial statements

Draft/March 31, 2015 1 paraf/sign:


PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk
LAPORAN POSISI KEUANGAN STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION
(Lanjutan) (Continued)
Per 31 Desember 2014 dan 2013 As of December 31, 2014 and 2013
(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (in Million of Rupiah, unless otherwise stated)

LIABILITAS Catatan/ 2014 2013 LIABILITIES


DAN EKUITAS Notes Rp Rp AND EQUITY

LIABILITAS LIABILITIES
Liabilitas Segera 2.c, 2.d, 2.p, 14 -- 133 Obligations Due Immediately

Simpanan Nasabah 2.c, 2.d, 2.q, 15 Deposits from Customers


Pihak-pihak Berelasi 2.w, 30 1,274,730 861,575 Related Parties
Pihak Ketiga 3,178,030 1,850,609 Third Parties

Simpanan dari Bank Lain 2.d, 2.d, 2.q, 16 107,277 136,379 Deposits from Other Banks

Utang Pajak 2.u, 17.a 6,409 5,789 Taxes Payable

Liabilitas Pajak Tangguhan 2.u, 17.d 2,917 1,421 Deferred Tax Liabilities

Liabilitas Imbalan Kerja 2.v, 29 1,055 -- Employee Benefits Liabilities

Liabilitas Lain-lain 2.c, 2.d, 18 27,748 12,951 Other Liabilities

JUMLAH LIABILITAS 4,598,166 2,868,857 TOTAL LIABILITIES

EKUITAS EQUITY
Modal Saham Share Capital
Nilai nominal Rp 100 (dalam rupiah penuh) Par Value Rp 100 (in full rupiah)
Modal Dasar - 7.950.000.000 (dalam Authorized - 7,950,000,000 (in
satuan penuh) saham full amount) shares
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh - Issued and Fully Paid -
4.311.330.000 (dalam satuan penuh) 4,311,330,000 (in full amount)
saham per 31 Desember 2014 dan shares on December 31,2014 and
4.145.830.000 (dalam satuan penuh) 4,145,830,000 (in full amount)
saham per 31 Desember 2013 19 431,133 414,583 shares on December 31, 2013

Agio Saham 20 764,675 651,838 Premium on Stock

Cadangan Umum 21 500 200 General Reserves

Kerugian yang Belum Direalisasi Unrealized Loss on


atas Efek-efek dalam Kelompok Marketable Securities
Tersedia untuk Dijual 8 (49,340) (65,402) Available for Sale

Saldo Laba 22,456 7,194 Retained Earning

JUMLAH EKUITAS 1,169,424 1,008,413 TOTAL EQUITY

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 5,767,590 3,877,270 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form integral part of these
laporan keuangan secara keseluruhan financial statements

Draft/March 31, 2015 2 paraf/sign:


PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 For the Years Ended December 31, 2014 and 2013
(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (in Million of Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/ 2014 2013


Notes Rp Rp

PENDAPATAN (BEBAN) BUNGA INTEREST INCOME (EXPENSES)


Pendapatan Bunga 2.r, 2.2, 22 381,585 154,499 Interest Income
Beban Bunga 2.w, 2.r, 23, 30 (223,680) (80,441) Interest Expense
Pendapatan Bunga - Bersih 157,905 74,058 Interest Income - Net

PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA OTHER OPERATING INCOME


Provisi dan Komisi Selain Fees and Commissions Other than
dari Pemberian Kredit 2.s 11,816 12,001 Loans
Keuntungan Penjualan dari Gain on Sale of
Instrumen Keuangan -- 1,393 Financial Instrument
Lain-lain 2.t 291 1,158 Others
Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya 12,107 14,552 Total Other Operating Income

PEMBENTUKAN CADANGAN PROVISION FOR


KERUGIAN PENURUNAN NILAI 24 (5,155) (4,124) IMPAIRMENT LOSSES

BEBAN OPERASIONAL LAINNYA OTHER OPERATING EXPENSES


Umum dan Administrasi 2.t, 25 (85,334) (29,580) General and Administrative
Tenaga Kerja 2.t, 26 (63,515) (35,130) Personnel
Jumlah Beban Operasional Lainnya (148,849) (64,710) Total Other Operating Expenses
LABA OPERASIONAL 16,008 19,776 OPERATING INCOME

PENDAPATAN NON OPERATING


NON OPERASIONAL - BERSIH 2.t, 27 4,203 2 INCOME - NET

LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 20,211 19,778 INCOME BEFORE INCOME TAX

BEBAN PAJAK PENGHASILAN 2.u, 17.b, 17.c (4,649) (5,135) INCOME TAX EXPENSES

LABA BERSIH NET INCOME FOR


TAHUN BERJALAN 15,562 14,643 THE CURRENT YEAR

PENDAPATAN (RUGI) KOMPREHENSIF LAIN OTHER COMPREHENSIVE INCOME (LOSS)


Keuntungan/(kerugian) atas perubahan nilai 16,048 (66,312) Gain/(losses) from changes in
wajar dari efek-efek dalam kelompok fair value of available for sale
tersedia untuk dijual marketable securities
Dikurangi: Penyesuaian reklasifikasi Less: Reclasiffication
atas keuntungan yang termasuk adjustment on gain which already
dalam laba rugi 14 -- included in statement of income
Jumlah Pendapatan (Rugi) Komprehensif Lain 16,062 (66,312) Total Other Comprehensive Income (Loss)

JUMLAH LABA (RUGI) KOMPREHENSIF TOTAL COMPREHENSIVE INCOME


TAHUN BERJALAN 31,624 (51,669) (LOSS) FOR THE CURRENT YEAR
--
LABA BERSIH PER SAHAM DASAR EARNINGS PER SHARE
(dalam rupiah penuh) 2.x, 28 3.70 4.27 (in full rupiah)
3,029

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form integral part of these
laporan keuangan secara keseluruhan financial statements

Draft/March 31, 2015 3 paraf/sign:


PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 For the Years Ended December 31, 2014 and 2013
(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/ Modal Agio Keuntungan Saldo Laba (Rugi)/ Retained Earning (Deficits) Jumlah
Notes Ditempatkan Saham/ (Kerugian) yang Telah Belum Ekuitas/
dan Disetor Premium on Belum Direalisasi Ditentukan Ditentukan Total
Penuh/ Stock atas Efek-efek Penggunaannya/ Penggunaannya/ Equity
Issued and Tersedia untuk Appropriated Unappropriated
Fully Paid Capital Dijual/
Unrealized Gains
(Loss) on
Marketable Securities
Available for Sale
Rp Rp Rp Rp Rp Rp

SALDO PER 31 DESEMBER 2012 199,000 63,425 910 -- (7,249) 256,086 BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2012

Modal Disetor 19 215,583 -- -- -- -- 215,583 Paid up Capital

Agio Saham 20 -- 588,413 -- -- -- 588,413 Premium on Stock

Cadangan Umum 21 -- -- -- 200 (200) -- General Reserves

Rugi Komprehensif Comprehensive Loss


Tahun Berjalan -- -- (66,312) -- 14,643 (51,669) for the Current Year

SALDO PER 31 DESEMBER 2013 414,583 651,838 (65,402) 200 7,194 1,008,413 BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2013

Modal Disetor 19 16,550 -- -- -- -- 16,550 Paid up Capital

Agio Saham 20 -- 112,837 -- -- -- 112,837 Premium on Stock

Cadangan Umum 21 -- -- -- 300 (300) -- General Reserves

Laba Komprehensif Comprehensive Income


Tahun Berjalan -- -- 16,062 -- 15,562 31,624 for the Current Year

SALDO PER 31 DESEMBER 2014 431,133 764,675 (49,340) 500 22,456 1,169,424 BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2014

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form integral part of these
laporan keuangan secara keseluruhan financial statements

Draft/March 31, 2015 4 paraf/sign:


PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk
LAPORAN ARUS KAS STATEMENTS OF CASH FLOWS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 For the Years Ended December 31, 2014 and 2013
(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (in Million of Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/ 2014 2013


Notes Rp Rp

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES
Penerimaan Bunga, Provisi dan Komisi 22 370,809 144,856 Proceeds from Interest, Fees and Commissions
Pembayaran Bunga 23 (217,114) (80,304) Interest Payment
Provisi dan Komisi selain Kredit 11,816 12,001 Fees and Commissions Other than Loan
Pembayaran Kepada Karyawan (62,460) (35,130) Payment to Employees
Pengeluaran Lainnya (90,692) (36,602) Other Expenses
Pembayaran Pajak Penghasilan (1,250) (415) Income Tax Payment
Arus Kas Sebelum Perubahan dalam Aset dan Cash Flows Before Changes in Operating
Liabilitas Operasi 11,109 4,406 Assets and Liabilities

Perubahan Aset dan Liabilitas yang Digunakan Changes in Assets and Liabilities
untuk Operasi: Used for Operating:
Penempatan pada Bank Lain (242,428) -- Placement with Other Banks
Efek-efek (209,246) (573,760) Marketable Securities
Tagihan atas Efek yang Dibeli
dengan Janji Dijual Kembali 497,890 (879,504) Reverse Repo
Kredit yang Diberikan (1,163,823) (826,537) Loans
Aset Lain-lain 7,083 (13,679) Other Assets
Liabilitas Segera (133) 108 Obligations Due Immediately
Simpanan Nasabah 1,740,576 1,760,680 Customer Deposits
Simpanan dari Bank Lain (29,102) 138,464 Deposits from Other Banks
Utang Pajak (1,283) 1,362 Taxes Payable
Liabilitas Lain-lain 6,494 749 Other Liabilities
Kas Bersih yang Diperoleh dari (Digunakan Net Cash Flows Provided by
untuk) Aktivitas Operasi 617,137 (387,711) (Used in) Operating Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES
Pembelian Aset Tetap 11 (20,050) (13,635) Acquisition of Fixed Assets
Hasil Penjualan Aset Tetap 11 4,233 -- Proceeds from Sale of Fixed Assets
Hasil Penjualan Efek-efek -- 1,393 Proceeds from Sale of Marketable Securities
Kas Bersih yang Digunakan untuk Net Cash Flows Used in
Aktivitas Investasi (15,817) (12,242) Investing Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES
Hasil dari Penerbitan Modal Saham 20 130,745 808,436 Proceeds from Issuance of Share Capital
Biaya Transaksi Penerbitan Saham (1,358) (4,440) Transactions Cost Issuance of Share
Kas Bersih yang Diperoleh dari Net Cash Flows Provided by
Aktivitas Pendanaan 129,387 803,996 Financing Activities

KENAIKAN BERSIH KAS NET INCREASE IN CASH


DAN SETARA KAS 730,707 404,043 AND CASH EQUIVALENTS

KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS AT


AWAL TAHUN 1,075,989 671,946 THE BEGINNING OF THE YEAR

KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS AT


AKHIR TAHUN 1,806,696 1,075,989 THE END OF THE YEAR

Kas dan Setara Kas terdiri dari: Cash and Cash Equivalents consist of :
Kas 4 49,797 23,584 Cash
Giro pada Bank Indonesia 5 424,897 265,191 Current Accounts with Bank Indonesia
Giro pada Bank Lain 6 12,348 10,738 Current Accounts with Other Banks
Penempatan pada Bank Indonesia dan Placement with Bank Indonesia and
Bank Lain - jangka waktu jatuh tempo Other Banks - mature within
tiga bulan atau kurang sejak tanggal perolehan 7 1,193,700 753,000 three months since acquisition date
Sertifikat Deposito Bank Indonesia - jangka waktu Deposit Certificates of Bank Indonesia -
jatuh tempo tiga bulan atau kurang sejak mature within three months
tanggal perolehan 8 125,954 23,476 since acquisition date
Jumlah 1,806,696 1,075,989 Total

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form integral part of these
laporan keuangan secara keseluruhan financial statements

Draft/March 31, 2015 5 paraf/sign:


PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended
31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013
(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)

1. Umum 1. General

1.a. Pendirian Bank 1.a. Establishment of the Bank


PT Bank Nationalnobu Tbk (dahulu PT Bank Alfindo) PT Bank Nationalnobu Tbk (formerly PT Bank Alfindo)
(“Bank”) didirikan di Jakarta pada tanggal 13 Februari (“the Bank”) was established in Jakarta on February 13,
1990 sesuai dengan Akta Notaris No. 86 dari Notaris 1990 in accordance the Notarial Deed No. 86 from
Drs. Entjoen Mansoer Wiriatmadja, S.H., notaris di Drs. Entjoen Mansoer Wiriatmadja, S.H., a notary in
Jakarta. Anggaran dasar Bank telah diubah melalui Jakarta. The Bank’s Articles of Association was amended
notaris yang sama dengan akta No. 129 tanggal 10 April through the same notary by deed No. 129 dated April 10,
1990 dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman 1990 and was approved by the Minister of Justice
Republik Indonesia melalui Surat Keputusan of Republic of Indonesia in his Decree
No. C2-2610.HT.01.01.TH.90 tanggal 7 Mei 1990 serta No. C2-2610.HT.01.01.TH.90 dated May 7, 1990 and was
diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia published in the State Gazette of Republic of Indonesia
No. 80 Tambahan No. 3865 tanggal 5 Oktober 1990. No. 80 Supplement No. 3865 dated October 5, 1990.

Perubahan status Bank dari perseroan tertutup menjadi The Bank changed the status from private company to
perseroan terbuka berdasarkan Akta Pernyataan become a public listed company pursuant to Notarial
Keputusan Rapat No. 7 tanggal 10 Desember 2012, yang Deed No. 7 dated December 10, 2012, made in the
dibuat di hadapan Unita Christina Winata, S.H., notaris di presence of Unita Christina Winata, S.H., notary in
Jakarta, dimana perubahaan tersebut telah mendapatkan Jakarta, which amendment was approved by the Minister
persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in
Republik Indonesia No. AHU-64129.AH.01.02.Tahun its letter No. AHU-64129.AH.01.02.Tahun 2012 dated
2012 tanggal 14 Desember 2012. December 14, 2012.

Anggaran dasar Bank telah mengalami beberapa kali Articles of association of the Bank have been amended
perubahan, terakhir dinyatakan dengan Akta Pernyataan several times, most recently by Notarial Deed No. 36
Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa dated August 26, 2014 made in the presence Unita
(RUPSLB) No. 36 tanggal 26 Agustus 2014 yang dibuat di Christina Winata, S.H., notary in Jakarta, regarding the
hadapan Notaris Unita Christina Winata, S.H., notaris di granting the delegation to the Board of Commissioners of
Jakarta, mengenai pemberian delegasi kepada Dewan the Bank.
Komisaris Bank.

Berdasarkan pasal 3 anggaran dasar Bank, ruang lingkup According to article 3 of its articles of association, the
kegiatan Bank adalah melakukan usaha di bidang Bank scope of activities is to conduct general banking
perbankan. services.

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Based on the Decree of the Minister of Finance of the
Republik Indonesia No. 949/KMK.013/1990 tanggal Republic of Indonesia No. 949/KMK.013/1990 dated
16 Agustus 1990, Bank memulai kegiatan operasionalnya August 16, 1990, the Bank started it’s operation as a
sebagai bank umum. commercial bank.

Bank memperoleh izin usaha sebagai bank devisa The Bank had obtained the license to operate as a foreign
berdasarkan surat keputusan Otoritas Jasa Keuangan exchange bank based on the decision letter of Financial
No KEP-112/D.03/2014 tanggal 21 November 2014. Services Authority No. KEP-112/D.03/2014 dated
November 21, 2014.

Bank merupakan entitas anak dari PT Kharisma Buana The Bank is a subsidiary of PT Kharisma Buana
Nusantara, dimana pemegang saham mayoritas adalah Nusantara, where the majority shareholder is Mr. Mochtar
Bapak Mochtar Riady. Riady.

Kantor pusat Bank berlokasi di The Plaza Semanggi The Bank’s head office is located at The Plaza Semanggi
Kawasan Bisnis Granadha Lt. UG dan 9, Jalan Jendral Granadha Business District, UG and 9th Floor, Jalan
Sudirman Kav. 50, Jakarta Selatan 12930. Bank Jendral Sudirman Kav. 50, South Jakarta 12930. The
mempunyai kantor pusat non operasional, kantor cabang, Bank has non operational head office, branch offices,
kantor kas dan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) di cash offices and Automatic Teller Machines (ATM) in
Indonesia dengan rincian sebagai berikut: Indonesia, as follows:

D1/March 31, 2015 6 paraf/sign:


PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended
31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013
(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)

2014 2013

Kantor Pusat Non Operasional 1 1 Non Operational Head Office


Kantor Cabang 36 27 Branch Offices
Kantor Kas 36 34 Cash Offices
ATM 80 48 ATMs

1.b. Penawaran Umum Saham 1.b Initial Public Offering


Pada tanggal 8 Mei 2013, Bank memperoleh pernyataan On May 8, 2013, the Bank obtained an effective
efektif dari Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal statement from Capital Market Supervisory Chief
Otoritas Jasa Keungan (OJK) berdasarkan Surat Executive of the Finance Services Authority (FSA) by
Keputusannya No. S-109/D.04/2013 untuk melakukan Decree No. S-109/D.04/2013 to conduct a public offering
penawaran umum 2.155.830.000 saham biasa dengan of 2,155,830,000 ordinary shares with par value per
nilai nominal per saham Rp100 (nilai penuh) dan harga share of Rp100 (full amount) and the offering price of
penawaran sebesar Rp375 (nilai penuh) per saham. Pada Rp375 (full amount) per share. On May 20, 2013, the
tanggal 20 Mei 2013, saham Bank tersebut telah Bank's shares have been listed in the Indonesia Stock
dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. Exchange.

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Based on the Deed of Extraordinary General
Pemegang Saham Luar Biasa No. 34 tanggal Shareholders Meeting No. 34 dated August 26, 2014
26 Agustus 2014 dari Notaris Unita Christina made by said Unita Christina Winata, S.H., notary in
Winata, S.H., notaris di Jakarta, disetujui penerbitan Jakarta, granted the issuance of pre-emptive rights of
saham baru Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu with the maximum of 414,583,000 shares. As of
sejumlah sebanyak-banyaknya 414.583.000 saham. December 31, 2014, the new shares issued was
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2014, saham baru 165,500,000 (full amount) ordinary shares with par value
yang diterbitkan sebanyak 165.500.000 (dalam satuan per share of Rp100 (full amount) and offering price of
penuh) saham biasa dengan nilai nominal per saham Rp790 (full amount) per share. The additional of the
Rp100 (nilai penuh) dan harga penawaran sebesar Rp790 Bank’s shares were listed on the Indonesia Stock
(nilai penuh) per saham. Penambahan saham Bank Exchange on September 4, 2014.
tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada
tanggal 4 September 2014.

1.c. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan 1.c. Board of Commissioners, Directors and Employees
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Based on the Deed of Annual General Meeting
Pemegang Saham Tahunan No. 31 tanggal 13 Juni 2014, of Shareholders No. 31 dated June 13, 2014 made in the
yang dibuat di hadapan Notaris Unita Christina presence of said Unita Christina Winata, S.H., notary in
Winata, S.H., notaris di Jakarta, susunan Dewan Jakarta, the Board of Commissioners and Board of
Komisaris dan Direksi pada tanggal 31 Desember 2014 Directors as of December 31, 2014 are as follows:
adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris Board of Commissioners


Komisaris Utama Independen Prof. Dr. Adrianus Mooy Independent President Commissioner
Komisaris Independen Ny. Hadiah Herawatie, SH, LLM Independent Commissioner
Komisaris Markus Permadi Commissioner

Direksi Board of Directors


Direktur Utama Suhaimin Djohan President Director
Direktur Keuangan dan Tresuri Hendra Kurniawan Director of Finance and Treasury
Direktur Kepatuhan, Manajemen Risiko Director of Compliance, Risk Management
dan Personalia Januar Angkawidjaja and Human Resource
Direktur Teknologi Informasi dan Director of Information Technology and
Operasional Lim Migi Trisnadi Elias Operational

Lim Migi Trisnadi Elias telah mendapat persetujuan Lim Migi Trisnadi Elias was approved
efektif dari Bank Indonesia berdasarkan surat effectively by letter from Bank Indonesia
No. 15/120/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 28 November No. 15/120/GBI/DPIP/Rahasia dated November 28,
2013. 2013.

D1/March 31, 2015 7 paraf/sign:


PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended
31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013
(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)

Berdasarkan Akta Rapat Umum Pemegang Saham Based on the Deed of Annual General Meeting
Tahunan No. 203 tanggal 28 Juni 2013 dan Berita Acara of Shareholders No. 203 dated June 28, 2013 and
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 35 the Minutes of Extraordinary General Shareholders
tanggal 30 April 2012 yang dibuat di hadapan Unita Meeting No. 35 dated April 30, 2012 made in the
Christina Winata, S.H., notaris di Jakarta, susunan Dewan presence of Unita Christina Winata, S.H., notary in
Komisaris dan Direksi pada tanggal 31 Desember 2013: Jakarta, the Board of Commissioners and Board of
Directors on December 31, 2013:

Dewan Komisaris Board of Commissioners


Komisaris Utama Independen Prof. Dr. Adrianus Mooy Independent President Commissioner
Komisaris Independen Ny. Hadiah Herawatie, SH, LLM Independent Commissioner
Komisaris Markus Permadi Commissioner

Direksi Board of Directors


Direktur Utama Suhaimin Djohan President Director
Direktur Keuangan dan Tresuri Hendra Kurniawan Director of Finance and Treasury
Direktur Kepatuhan, Manajemen Risiko Director of Compliance, Risk Management
dan Personalia Januar Angkawidjaja and Human Resource
Direktur Teknologi Informasi dan Director of Information Technology and
Operasional Telijani Tjandra Tan **) Operational
Direktur Bisnis Efen Lingga Utama *) Director of Business

*) Mengundurkan diri efektif tanggal 19 Desember 2013 *) Resigned effective on December 19, 2013
**) Mengundurkan diri efektif tanggal 1 Januari 2014 **) Resigned effective on January 1, 2014

Suhaiman Djohan efektif sebagai Direktur Utama setelah Suhaimin Djohan effective as President Director after
memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia obtaining approval from Bank Indonesia
No. 15/41/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 26 Februari 2013. No. 15/41/GBI/DPIP/Rahasia dated February 26, 2013.

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Bank As at December 31, 2014 and 2013, the Bank has
memiliki karyawan masing-masing sebanyak 705 dan 506 705 and 506 employees, respectively (unaudited).
karyawan (tidak diaudit).

1.d. Komite-komite Bank, Satuan Kerja Audit Internal, 1.d. Bank’s Committees, Internal Audit Unit, Corporate
Sekretaris Perusahaan Secretary
Sesuai Peraturan Bank Indonesia (PBI) To comply with Bank Indonesia Regulation (PBI)
No. 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 yang telah No. 8/4/PBI/2006 dated January 30, 2006 which has been
diubah dengan PBI No. 8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober amended with PBI No. 8/14/PBI/2006 dated October 5,
2006 tentang pelaksanaan Good Corporate Governance 2006 regarding the implementation of Good Corporate
bagi Bank Umum dan Peraturan No. IX.1.5 Governance for Commercial Bank and Regulation
merupakan lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No.IX.1.5 which is an attachment in the Decree of
No. Kep 643/BL/2012 tanggal 7 Desember 2012, Bank Bapepam-LK No. Kep-643/BL/2012 dated December 7,
telah membentuk beberapa Komite. 2012 the Bank has established several committees.

Susunan Komite Bank per 31 Desember 2014 dan 2013 The members of Bank’s Committees as of
adalah sebagai berikut: December 31, 2014 and 2013 are as follows:

Komite Audit Audit Committee


Ketua Prof. Dr. Adrianus Mooy Chairman
Anggota Sukarwan Member
Anggota I Nyoman Tjager Member
Anggota Markus Permadi Member

Komite Pemantau Risiko Risk Monitoring Committee


Ketua Prof. Dr. Adrianus Mooy Chairman
Anggota I Nyoman Tjager Member
Anggota Ny. E.Y. Ruru Member
Anggota Markus Permadi Member

D1/March 31, 2015 8 paraf/sign:


PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended
31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013
(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)

Komite Remunerasi dan Nominasi Nomination and Remuneration Committee


Ketua Ny. Hadiah Herawatie, SH, LLM Chairman
Anggota Prof. Dr. Adrianus Mooy Member
Anggota Markus Permadi Member
Anggota Chandra Kusdianto Member

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Kepala As of December 31, 2014 and 2013, the Bank’s Head of
Satuan Kerja Audit Internal Bank adalah Deden Subagja. Internal Audit Unit is Deden Subagja.

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Sekretaris As of December 31, 2014 and 2013, the Corporate
Perusahaan adalah Mario Satrio Wibowo. Secretary is Mario Satrio Wibowo.

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Signifikan 2. Summary of Significant Accounting Policies

2.a. Pernyataan Kepatuhan 2.a. Statements of Compliance


Laporan keuangan Bank telah disusun dan disajikan The financial statements of the Bank have been prepared
sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia and presented in accordance with Financial Accounting
yang meliputi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Standards in Indonesia covering Statement of Financial
(PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan Accounting Standards (SFAS) and Interpretations of
(ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Financial Accounting Standards (IFAS) issued by the
Keuangan – Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK - IAI), Financial Accounting Standards Board - Indonesian
termasuk Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia Institute of Accountants (FASB - IIA) including the
(PAPI) 2008 serta peraturan pasar modal yang berlaku accounting and reporting guidelines for Indonesian
antara lain Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan banking industry (PAPI) 2008, as well as prevailing capital
Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No. VIII.G.7 tentang market regulations which include the Capital Market
pedoman penyajian laporan keuangan, keputusan Ketua Supervisory Agency and Financial Institution (Bapepam-
Bapepam-LK No. KEP-347/BL/2012 tentang penyajian LK) No. VIII.G.7 regarding guidance on the presentation
dan pengungkapan laporan keuangan emiten atau of financial statements, a decision from the Chairman of
perusahaan publik. Bapepam-LK No. KEP-347/BL/2012 about financial
statement preparation and presentation of listed
companies (the issuer) or public companies.

2.b. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan 2.b. Basis of Measurement and Preparation of Financial
Keuangan Statements
Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan The basis used in preparing the financial statements is
ini adalah konsep biaya perolehan (historical cost), historical cost, except for certain accounts which are
kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan measured based on another basis described in the
pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan related accounting policies for those accounts. The
akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan financial statements are prepared under the accrual basis
keuangan disusun dengan metode akrual kecuali laporan of accounting except for the statement of cash flows.
arus kas.

Laporan arus kas disajikan dengan metode langsung The statements of cash flows are prepared using the
(direct method) dengan mengelompokkan arus kas dalam direct method with classifications of cash flows into the
aktivitas menjadi kegiatan operasi, investasi dan operating, investing and financing activities. For the
pendanaan. Untuk penyajian laporan arus kas, kas dan statements of cash flows presentation, cash and cash
setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia dan equivalents consist of cash, current accounts with Bank
giro pada bank lain dan investasi jangka pendek likuid Indonesia, current accounts with other banks and short
lainnya dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang term highly liquid investments with original maturities of
sejak ta\nggal perolehan yang tidak digunakan sebagai three months or less from the acquisition date which are
jaminan atau tidak dibatasi penggunaannya. not collateralized or not limited in use.

Mata uang penyajian yang digunakan dalam laporan The presentation currency used in the preparation of the
keuangan adalah mata uang Rupiah, yang juga financial statements is Indonesian Rupiah, which is the
merupakan mata uang fungsional Bank. functional currency of the Bank.

D1/March 31, 2015 9 paraf/sign:


PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended
31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013
(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)

Penerapan Standar Akuntansi Terkini Adoption of New Accounting Standards


Berikut adalah Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan The following are the new interpretations of Financial
(“ISAK”) yang wajib diterapkan untuk pertama kali pada Accounting Standards which shall be applied for the first
atau setelah 1 Januari 2014: time on or after January 1, 2014:
- ISAK 27: Pengalihan Aset dari Pelanggan - IFAS 27: Transfer of Assets from Customers
- ISAK 28: Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan - IFAS 28: Extingushing Financial Liabilities with Equity
Instrumen Ekuitas Instruments

Kedua ISAK tersebut tidak berpengaruh signifikan Both of IFAS have no significant effect on the Bank’s
terhadap laporan keuangan Bank. financial statements.

2.c. Aset dan Liabilitas Keuangan 2.c. Financial Assets and Liabilities

(i) Aset Keuangan (i) Financial Assets


Bank mengklasifikasikan aset keuangannya dalam The Bank classifies its financial assets in the following
kategori (A) aset keuangan yang diukur pada nilai categories (A) financial assets at fair value through
wajar melalui laba rugi, (B) pinjaman yang diberikan profit or loss, (B) loans and receivables, (C) held to
dan piutang, (C) aset keuangan dimiliki hingga jatuh maturity financial assets, and (D) available for sale
tempo, dan (D) aset keuangan tersedia untuk dijual. financial assets. The classification depends on the
Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset purpose for which the financials assets were
keuangan tersebut. Manajemen menentukan acquired. Management determines the classification
klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal of its financial assets at initial recognition.
pengakuannya.

(A) Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar (A) Financial Assets at Fair Value Through Profit
melalui Laba Rugi or Loss
Kategori ini terdiri dari dua sub kategori yaitu aset This category comprises two sub categories are
keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok financial assets classified as held for trading, and
diperdagangkan dan aset keuangan yang pada financial assets designated by the Bank as at fair
saat pengakuan awal telah ditetapkan oleh Bank value through profit or loss upon initial
untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. recognition.

Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok A financial asset is classified as held for trading if
diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki it is acquired or incurred principally for the
terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali purpose of selling or repurchasing it in the near
dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai term and there is evidence of a recent actual
pola ambil untung dalam jangka pendek (short pattern of short term profit taking.
term profit taking) yang terkini.

Instrumen keuangan yang dikelompokkan ke Financial instruments included in this category are
dalam kategori ini diakui pada nilai wajarnya pada recognised initially at fair value, transaction costs
saat pengakuan awal, biaya transaksi diakui are recognized directly in the statement of
secara langsung ke dalam laporan laba rugi comprehensive income. Gains and losses arising
komprehensif. Keuntungan dan kerugian yang from changes in fair value and sales of these
timbul dari perubahan nilai wajar dan penjualan financial instruments are recognized directly in the
instrumen keuangan diakui di dalam laporan laba statement of comprehensive income and are
rugi komprehensif dan dicatat masing-masing reported respectively as “Unrealized gain/(losses)
sebagai “Keuntungan/(kerugian) dari perubahan from changes in fair value of financial
nilai wajar instrumen keuangan” dan instruments” and “Gains/(losses) on sale of
“Keuntungan/(kerugian) dari penjualan instrumen financial instrument”. Interest income on financial
keuangan”. Pendapatan bunga dari instrumen instruments held for trading are included in
keuangan dalam kelompok diperdagangkan “Interest income”.
dicatat sebagai “Pendapatan bunga”.

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Bank As of December 31, 2014 and 2013, the Bank has
tidak memiliki aset keuangan yang diklasifikasi no financial assets classified at fair value through
pada nilai wajar melalui laba rugi. profit or loss.

D1/March 31, 2015 10 paraf/sign:


PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended
31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013
(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)

(B) Pinjaman yang Diberikan dan Piutang (B) Loans and Receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset Loans and receivables are non-derivative financial
keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap assets with fixed or determinable payments that
atau telah ditentukan dan tidak mempunyai are not quoted in an active market, other than:
kuotasi di pasar aktif, kecuali:
a) yang dimaksudkan oleh Bank untuk dijual a) those that the Bank intends to sell
dalam waktu dekat, yang diklasifikasikan immediately or in the short term, which are
dalam kelompok diperdagangkan, serta yang classified as held for trading, and those that
pada saat pengakuan awal ditetapkan the Bank upon initial recognition designates
sebagai diukur pada nilai wajar melalui laba as at fair value through profit or loss;
rugi;
b) yang pada saat pengakuan awal ditetapkan b) those that the Bank upon initial recognition
dalam kelompok tersedia untuk dijual; atau designates as available for sale; or
c) dalam hal Bank mungkin tidak akan c) those for which the Bank may not recover
memperoleh kembali investasi awal secara substantially all of its initial investment, other
substansial kecuali yang disebabkan oleh than because of credit deterioration.
penurunan kualitas pinjaman yang diberikan
dan piutang.
Pada saat pengakuan awal, kredit yang diberikan Loans and receivables are initially recognized at
dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah fair value plus transaction costs and subsequently
biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya measured at amortised cost using the effective
perolehan diamortisasi dengan menggunakan interest rate method less allowance for
metode suku bunga efektif dikurangi cadangan impairment losses. Interest income on financial
kerugian penurunan nilai. Pendapatan dari aset assets classified as loans and receivables is
keuangan dalam kelompok pinjaman yang recorded as profit/loss and is reported as “interest
diberikan dan piutang dicatat di dalam laporan income”.
laba rugi komprehensif dan dilaporkan sebagai
“pendapatan bunga”.
Dalam hal terjadi penurunan nilai, kerugian In the case of impairment, the impairment loss is
penurunan nilai diakui sebagai “cadangan recognized “allowance for impairment losses” as a
kerugian penurunan nilai” sebagai komponen component of deduction from the carrying value of
pengurang dari nilai tercatat dari aset keuangan the financial assets classified as loan and
dalam kelompok kredit yang diberikan dan receivables, and recognized in the statement of
piutang, dan diakui di dalam laporan laba rugi comprehensive income as “provision for
komprehensif sebagai “pembentukan cadangan impairment losses on financial assets”.
kerugian penurunan nilai atas aset keuangan”.
Pada 31 Desember 2014 dan 2013, Bank As of December 31, 2014 and 2013, the Bank has
memiliki giro pada bank Indonesia, giro pada current with Bank Indonesia, current with other
bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan banks, placements with Bank Indonesia and other
bank lain, tagihan atas efek yang dibeli dengan banks, reverse repo, loans, accrued income, and
janji dijual kembali, kredit yang diberikan, other receivables which categorized as loans and
pendapatan yang masih harus diterima masuk, receivables.
dan tagihan lainnya dalam kategori pinjaman
yang diberikan dan piutang.
(C) Aset Keuangan Dimiliki Hingga Jatuh Tempo (C) Held to Maturity Financial Assets
Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh Held to maturity investments are non derivative
tempo adalah aset keuangan non derivatif financial assets with fixed or determinable
dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan payments and fixed maturities that the Bank has
dan jatuh temponya telah ditetapkan, serta Bank the positive intention and ability to hold to
mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk maturity, other than:
memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh
tempo, kecuali:
a) aset keuangan yang pada saat pengakuan a) those that the Bank upon initial recognition
awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang designates as at fair value through profit or
diukur pada nilai wajar melalui laba rugi; loss;

D1/March 31, 2015 11 paraf/sign:


PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended
31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013
(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)

b) aset keuangan yang ditetapkan oleh Bank b) those that the Bank designates as available
dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan for sale; and
c) aset keuangan yang memenuhi definisi c) those that meet the definition of loans and
pinjaman yang diberikan dan piutang. receivables.

Pada saat pengakuan awal, aset keuangan These held to maturity financial assets are initially
dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai recognized at fair value including transaction
wajarnya ditambah biaya transaksi dan costs (if any) and subsequently measured at
selanjutnya diukur pada biaya perolehan amortized cost, using the effective interest rate
diamortisasi dengan menggunakan suku bunga method net of allowance for impairment losses.
efektif dikurangi cadangan kerugian penurunan
nilai.

Pendapatan bunga dari investasi dimiliki hingga Interest income on held to maturity investments is
jatuh tempo dicatat dalam laporan laba rugi included in the statement of comprehensive
komprehensif dan diakui sebagai “pendapatan income and reported as ”interest income”. In the
bunga”. Ketika penurunan nilai terjadi, kerugian case of impairment, the impairment loss is
penurunan nilai diakui sebagai “cadangan recognized as “allowance for impairment losses”
kerugian penurunan nilai” sebagai komponen as a component of deduction from the carrying
pengurang dari nilai tercatat investasi dan diakui value of the investment, and recognized in the
di dalam laporan laba rugi komprehensif sebagai statement of comprehensive income as “provision
“pembentukan cadangan kerugian penurunan for impairment losses on financial assets”.
nilai aset keuangan”.

Pada 31 Desember 2014 dan 2013, Bank As of December 31, 2014 and 2013, the Bank has
memiliki efek-efek dalam kategori aset keuangan marketable securities categorized as held to
dimiliki hingga jatuh tempo. maturity financial assets.

(D) Aset Keuangan Tersedia Untuk Dijual (D) Available for Sale Financial Assets
Investasi dalam kelompok tersedia untuk dijual Available for sale investments are financial assets
adalah aset keuangan non derivatif yang that are intended to be held for indefinite period of
ditetapkan untuk dimiliki untuk periode tertentu time, which may be sold in response to needs for
dimana akan dijual dalam rangka pemenuhan liquidity or changes in interest rates, exchange
likuiditas atau perubahan suku bunga atau yang rates or that are not classified as loans and
tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang receivables, held to maturity investments or
diberikan atau piutang, investasi yang financial assets at fair value through profit or loss.
diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga
jatuh tempo atau aset keuangan yang diukur
pada nilai wajar melalui laba rugi.

Pada saat pengakuan awalnya, aset keuangan Available for sale financial assets are initially
tersedia untuk dijual diakui pada nilai wajarnya recognised at fair value, plus transaction costs,
ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur and measured subsequently at fair value with
pada nilai wajarnya dimana keuntungan atau gains and losses being recognized in other
kerugian diakui pada pendapatan komprehensif comprehensive income until the financial assets is
lain kecuali untuk kerugian penurunan nilai hingga derecognized, except for impairment losses and
aset keuangan dihentikan pengakuannya. Jika foreign exchange gains and losses. If an available
aset keuangan tersedia untuk dijual mengalami for sale financial asset is determined to be
penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi yang impaired, the cummulative gain or loss previously
sebelumnya diakui di pendapatan komprehensif recognized in other comprehensive income is
lain, diakui pada laporan laba rugi komprehensif. recognized in the statement of comprehensive
Pendapatan bunga dihitung menggunakan income. Interest income is calculated using the
metode suku bunga efektif dan keuntungan atau effective interest method, and foreign currency
kerugian yang timbul akibat perubahan nilai tukar gains or losses on monetary assets classified as
dari aset moneter yang diklasifikasikan sebagai available for sale are recognized in the statement
kelompok tersedia untuk dijual diakui pada of comprehensive income.
laporan laba rugi komprehensif.

D1/March 31, 2015 12 paraf/sign:


PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended
31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013
(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)

Pada 31 Desember 2014 dan 2013, Bank As of December 31, 2014 and 2013, the Bank has
memiliki efek-efek dalam kategori aset keuangan marketable securities categorized as available for
tersedia untuk dijual. sale financial assets.

Pengakuan Recognition
Bank menggunakan akuntansi tanggal transaksi The Bank uses settlement date accounting for regular
untuk mencatat transaksi aset keuangan. contracts when recording financial asset transactions.

(ii) Liabilitas Keuangan (ii) Financial Liabilities


Bank mengklasifikasikan liabilitas keuangan dalam The Bank classified its financial liabilities in the
kategori (A) liabilitas keuangan yang diukur pada nilai category of (A) financial liabilities at fair value through
wajar melalui laba rugi dan (B) liabilitas keuangan profit or loss and (B) financial liabilities measured at
yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. amortized cost.

(A) Liablilitas Keuangan yang Diukur pada Nilai (A) Financial Liabilities at Fair Value Through
Wajar melalui Laba Rugi Profit or Loss
Kategori ini terdiri dari dua sub kategori, yaitu This category comprises two sub categories are
liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai financial liabilities classified as held for trading,
diperdagangkan dan liabilitas keuangan yang and financial liabilities designated by the Bank as
pada saat pengakuan awal telah ditetapkan oleh fair value through profit or loss upon initial
Bank untuk diukur pada nilai wajar melalui laba recognition.
rugi.

Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai A financial liability is classified as held for trading
diperdagangkam jika diperoleh terutama untuk if it is acquired or incurred principally for the
tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu purpose of selling or repurchasing in the near
dekat atau jika merupakan bagian dari portofolio term or if it is part of a portfolio of identified
instrumen keuangan tertentu yang dikelola financial instruments that are managed together
bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil and for which there is evidence of a recent actual
untung dalam jangka pendek yang terkini. pattern of short term profit taking.

Keuntungan dan kerugian yang timbul dari Gains and losses arising from changes in fair
perubahan nilai wajar liabilitas keuangan yang value of financial liabilities classified as held for
diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dicatat trading are recorded as profit/loss and are
pada laba/rugi sebagai “Keuntungan/(kerugian) reported as “Gains/(losses) from changes in fair
dari perubahan nilai wajar instrumen keuangan”. value of financial instruments”. Interest expenses
Beban bunga dari liabilitas keuangan on financial liabilities held for trading are included
diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dicatat di in “Interest expenses”.
dalam “Beban bunga”.

Perubahan nilai wajar terkait dengan liabilitas Fair value changes relating to financial liabilities
keuangan yang ditetapkan untuk diukur pada nilai designated at fair value through profit or loss are
wajar melalui laba rugi diakui di dalam recognized in “Unrealized gain/(losses) from
“Keuntungan/(kerugian) dari perubahan nilai changes in fair value of financial instruments”.
wajar instrumen keuangan”.

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Bank As of December 31, 2014 and 2013, the Bank has
tidak memiliki liabilitas keuangan yang diukur no financial liabilities measured at fair value
pada nilai wajar melalui laba rugi. through profit or loss.

(B) Liabilitas Keuangan yang Diukur dengan (B) Financial Liabilities at Amortized Cost
Biaya Perolehan Diamortisasi
Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan Financial liabilities that are not classified as at fair
sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai value through profit and loss fall into this category
wajar melalui laba rugi dikategorikan dan diukur and are measured at amortized cost.
dengan biaya perolehan diamortisasi.

D1/March 31, 2015 13 paraf/sign:


PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended
31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013
(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)

Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan At the time of initial recognition, financial liabilities
yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi, are measured at amortized cost, fair value net of
diukur pada nilai wajar dikurangi biaya transaksi transaction costs (if any).
(jika ada).

Setelah pengakuan awal, Bank mengukur seluruh After initial recognition, the Bank measures all
liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya financial liabilities at amortized cost using
perolehan diamortisasi dengan menggunakan effective interest rates method.
metode suku bunga efektif.

Pada 31 Desember 2014 dan 2013, Bank As of December 31, 2014 and 2013, the Bank has
memiliki liabilitas segera, simpanan nasabah, obligations due immediately, deposits from
simpanan dan bank lain, dan liabilitas lain-lain customers, deposits from other banks, and other
dalam kategori liabilitas keuangan yang diukur liabilities which categorized as financial liabilities
dengan biaya perolehan diamortisasi. at amortized cost.

(iii) Penentuan Nilai Wajar (iii) Determination of Fair Value


Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang The fair value of financial instruments traded in active
diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan markets is determined based on quoted market prices
nilai pasar yang berlaku pada tanggal posisi at the reporting date using regularly published price.
keuangan menggunakan harga yang dipublikasikan
secara rutin.

Instrumen keuangan dianggap memiliki kuotasi di A financial instrument is regarded as quoted in an


pasar aktif, jika harga kuotasi tersedia sewaktu-waktu active market if quoted prices are readily and
dan dapat diperoleh secara rutin dari bursa, regularly available from an exchange, dealer, broker,
pedagang efek (dealer), perantara efek (broker), industry group, pricing service or regulatory agency,
kelompok industri, badan pengawas (pricing service and those prices represent actual and regularly
or regulatory agency), dan harga tersebut occurring market transactions on an arm’s length
mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan rutin basis. If the above criteria are not met, the market is
dalam suatu transaksi yang wajar. Jika kriteria di atas regarded as being inactive. Indications that a market
tidak terpenuhi, maka pasar aktif dinyatakan tidak is inactive are when there is a wide bid offer spread or
tersedia. Indikasi-indikasi dari pasar tidak aktif adalah significant increase in the bid offer spread or there are
terdapat selisih yang besar antara harga penawaran few recent transactions.
dan permintaan atau kenaikan signifikan dalam
selisih harga penawaran dan permintaan dan hanya
terdapat beberapa transaksi terkini.

Untuk instrumen keuangan yang tidak mempunyai For financial instruments with no quoted market price,
harga pasar, estimasi atas nilai wajar efek-efek a reasonable estimate of the fair value is determined
ditetapkan dengan mengacu pada nilai wajar by reference to the current market value of another
instrumen lain yang substansinya sama atau dihitung instrument which substantially has the same
berdasarkan arus kas yang diharapkan terhadap aset characteristic or calculated based on the expected
bersih efek-efek tersebut. cash flows of the underlying net asset of the
marketable securities.

Berkaitan dengan kredit yang dicatat berdasarkan In connection with the loans which are recorded on
biaya perolehan diamortisasi, maka nilai tercatat pada the basis of amortized cost, their carrying values at
saat pengakuan awal dapat berbeda dengan nilai initial recognition may vary with the value to be
yang akan diperoleh pada saat jatuh tempo, jika Bank obtained at the maturity date, if the Bank receive the
menerima pendapatan atau mengeluarkan biaya income or the transactions cost that are directly
transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung attributable to provide/purchase of such loans, giving
pada pemberian/pembelian kredit tersebut, loans with the interest rate below market rates,
memberikan kredit dengan suku bunga di bawah provide/purchase discount or premium credit. In
suku bunga pasar, memberikan/membeli kredit determining the market rate, the Bank uses interest
secara diskonto atau premium. Dalam menentukan rate prevailing in the Bank. In principle, the market
suku bunga pasar, Bank menggunakan suku bunga interest rate are not the same for all types of loans,
acuan yang berlaku di Bank. Pada prinsipnya suku where each type of loan has a different risk premium

D1/March 31, 2015 14 paraf/sign:


PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended
31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013
(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)

bunga pasar tidak dapat disamaratakan untuk seluruh and profit margin targets, thereby the Bank classifying
jenis kredit, dimana setiap jenis kredit memiliki risk this type of loan as commercial loans (including
premium yang berbeda dan target profit margin, secured by cash collteral) and consumer loan with
dengan demikian Bank mengklasifikasikan jenis kredit collateral. Thus the benchmark rate is the cost of
tersebut menjadi kredit komersial (termasuk dengan funds as a whole, added to the risk premium and
jaminan deposito/cash collateral), dan kredit profit margin for credit in accordance with the type of
konsumsi dengan agunan. Dengan demikian suku loan.
bunga acuan adalah biaya dana secara menyeluruh,
ditambahkan dengan risk premium dan profit margin
untuk kredit sesuai dengan jenis kreditnya.

Bukti terbaik dari nilai wajar pada saat pengakuan The best evidence of fair value at initial recognition is
awal adalah harga transaksinya (yaitu nilai wajar the transaction price (that is, the fair value of the
pembayaran yang diserahkan atau diterima), kecuali consideration given or received), unless the fair value
nilai wajar dari instrumen tersebut dapat dibuktikan of the instrument is evidenced by comparison with
dengan perbandingan transaksi untuk instrumen yang other observable current market transactions for the
sama di pasar terkini yang dapat diobservasi (yang same instrument (that is, without modification or
tanpa modifikasi atau re-packaging) atau berdasarkan repackaging) or based on a valuation technique
teknik penilaian dimana variabelnya termasuk hanya whose variables include only data from observable
data dari pasar yang dapat diobservasi. markets.

(iv) Penghentian Pengakuan (iv) Derecognition


Penghentian pengakuan aset keuangan dilakukan Financial assets are derecognized when the
ketika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari contractual rights to receive the cash flows from these
aset keuangan tersebut berakhir, atau ketika aset assets expire or the assets have been transferred and
keuangan tersebut telah ditransfer dan secara substantially all the risks and rewards of ownership of
substansial seluruh risiko dan manfaat atas the assets are also transferred (that is, if substantially
kepemilikan aset tersebut telah ditransfer (jika secara all the risks and rewards have not been transferred,
substansial seluruh risiko dan manfaat tidak the Bank conduct an evaluation to ensure that
ditransfer, maka Bank melakukan evaluasi untuk continuing involvement on the basis of any retained
memastikan keterlibatan berkelanjutan atas kendali powers of control does not prevent derecognition).
yang masih dimiliki tidak mencegah penghentian
pengakuan).

Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika Financial liabilities are derecognized when they are
liabilitas telah dilepaskan atau dibatalkan atau discharged or cancelled or expire.
kadaluarsa.

2.d. Klasifikasi dan Reklasifikasi Aset Keuangan 2.d. Classification and Reclassification of Financial
Assets

Klasifikasi Aset Keuangan Classificiation of Financial Assets


Bank mengklasifikasikan instrumen keuangan ke dalam The Bank classifies the financial instruments into
klasifikasi tertentu yang mencerminkan sifat dari informasi classificiation that reflects the nature of information and
dan mempertimbangkan karakteristik dari instrumen takes into account the characteristic of those financial
keuangan tersebut. Klasifikasi ini dapat dilihat pada tabel instruments. The classification can be seen in the table
berikut: below:

Jenis Instrumen Keuangan/ Klasifikasi Standar Pengukuran Awal/


Type of Financial Instrument Classification at Initial Measurement Standard
Aset Keuangan/ Giro pada Bank Indonesia/ Current Pinjaman Diberikan dan Piutang/ Loans and Receivables
Financial Assets Account with Bank Indonesia
Giro pada Bank Lain/ Current Pinjaman Diberikan dan Piutang/ Loans and Receivables
Account with Other Banks
Penempatan pada Bank Indonesia Pinjaman Diberikan dan Piutang/ Loans and Receivables
dan Bank Lain/ Placements with Bank
Indonesia and Other Banks

D1/March 31, 2015 15 paraf/sign:


PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended
31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013
(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)

Jenis Instrumen Keuangan/ Klasifikasi Standar Pengukuran Awal/


Type of Financial Instrument Classification at Initial Measurement Standard
Efek-efek/ Marketable Securities Salah satu dari/One of:
- Dimiliki hingga jatuh tempo/ Held to Maturity
- Tersedia untuk dijual/ Available for Sale
Tagihan atas Efek yang Dibeli Pinjaman Diberikan dan Piutang/ Loans and Receivables
dengan Janji Dijual Kembali/ Reverse
Repo
Kredit yang Diberikan/ Loans Pinjaman Diberikan dan Piutang/ Loans and Receivables

Pendapatan yang Masih Harus Pinjaman Diberikan dan Piutang/ Loans and Receivables
Diterima/ Accrued Income
Tagihan Lainnya/ Other Receivables Pinjaman Diberikan dan Piutang/ Loans and Receivables
Liabilitas Segera/ Obligations Due Liabilitas Keuangan yang diukur dengan biaya perolehan
Immediately diamortisasi/ Financial liabilities at amortized cost
Simpanan Nasabah/ Deposits from Liabilitas Keuangan yang diukur dengan biaya perolehan
Liabilitas Customers diamortisasi/ Financial liabilities at amortized cost
Keuangan/ Simpanan dari Bank Lain/ Deposits Liabilitas Keuangan yang diukur dengan biaya perolehan
Financial from Other Banks diamortisasi/ Financial liabilities at amortized cost
Liabilities Akrual Bunga/ Accrued Interest Liabilitas Keuangan yang diukur dengan biaya perolehan
Expenses diamortisasi/ Financial liabilities at amortized cost
Beban Akrual/ Accrued Expenses Liabilitas Keuangan yang diukur dengan biaya perolehan
diamortisasi/ Financial liabilities at amortized cost.
Rekening
Fasilitas Kredit yang Diberikan yang Belum Digunakan/ Unused Loan Facilities Granted
Administratif/
Bank Garansi/ Bank Guarantee
Off Balance sheet

Reklasifikasi Aset Keuangan Reclassification of Financial Assets


Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba Financial assets at fair value through profit or loss (if had
rugi (jika aset keuangan tidak disyaratkan untuk not been required to be classified as held for trading at
diklasifikasikan sebagai diperdagangkan pada saat initial recognition) could be reclassified as loans and
pengakuan awal) dapat direklasifikasikan ke pinjaman receivables if it met the definition of loans and receivables
yang diberikan dan piutang jika memenuhi definisi and entity has the intention and ability to hold the
pinjaman yang diberikan dan piutang dan entitas memiliki financial assets for foreseable future or until maturity
intensi dan kemampuan memiliki aset keuangan untuk date.
masa mendatang yang dapat diperkirakan atau hingga
jatuh tempo.

Bank tidak diperkenankan untuk mereklasifikasi The Bank shall not reclassify any financial instrument out
instrumen keuangan dari atau ke kategori instrumen of or into the fair value through profit or loss category
keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi while it was held.
selama instrumen keuangan tersebut dimiliki.

Bank tidak boleh mengklasifikasikan aset keuangan The Bank shall not classify any financial assets as held to
sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo, jika dalam maturity if the entity has, during the current financial year
tahun berjalan atau dalam kurun waktu dua tahun or during the two preceding financial years, sold or
sebelumnya, telah menjual atau mereklasifikasi investasi reclassified more than insignificant amount of held to
dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari maturity investments before maturity (more than
jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo (lebih insignificant in relation to the total amount of held to
dari jumlah yang tidak signifikan dibandingkan dengan maturity investments) unless sales or reclassifications
jumlah nilai investasi dimiliki hingga jatuh tempo), kecuali that:
penjualan atau reklasifikasi tersebut:
a. dilakukan ketika aset keuangan sudah mendekati a. are so close to maturity or the financial asset’s call
jatuh tempo atau tanggal pembelian kembali dimana date that changes in the market rate of interest would
perubahan suku bunga tidak akan berpengaruh not have a significant effect on the financial asset’s
secara signifikan terhadap nilai wajar aset keuangan fair value;
tersebut;

D1/March 31, 2015 16 paraf/sign:


PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended
31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013
(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)

b. terjadi setelah Bank telah memperoleh secara b. occur after the Bank has collected substantially all of
substansial seluruh jumlah pokok aset keuangan the financial asset’s original principal through
tersebut sesuai jadwal pembayaran atau Bank telah scheduled payments or prepayments; or
memperoleh pelunasan dipercepat; atau
c. terkait dengan kejadian tertentu yang berada diluar c. are attributable to an isolated event that is beyond the
kendali Bank, tidak berulang, dan tidak dapat Bank’s control, is non-recurring and could not
diantisipasi secara wajar oleh Bank. reasonably anticipated by the Bank.

Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok dimiliki hingga Reclassification of financial assets from held to maturity
jatuh tempo ke kelompok tersedia untuk dijual dicatat to available for sale is recorded at fair value. The
sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang unrealized gains or losses are recorded in the equity
belum direalisasi tetap dilaporkan dalam komponen section and shall be recognized directly in equity section
ekuitas sampai aset keuangan tersebut dihentikan until the financial assets is derecognized, at which time
pengakuannya, dan pada saat itu, keuntungan atau the cumulative gain or loss previously recognized in
kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas equity shall be recognized in statement of comprehensive
harus diakui pada laporan laba rugi komprehensif. income.

Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok tersedia untuk Reclassifications of financial assets from available for
dijual ke kelompok dimiliki hingga jatuh tempo dicatat sale to hold to maturity are recorded at carrying amount.
pada nilai tercatat. Keuntungan atau kerugian yang belum The unrealized gains or losses are amortized by using
direalisasi harus diamortisasi menggunakan suku bunga effective interest rate up to the maturity date of that
efektif sampai dengan tanggal jatuh tempo instrumen instrument.
tersebut.

2.e. Penurunan Nilai dari Aset Keuangan 2.e. Impairment of Financial Assets
(i) Aset Keuangan yang Dicatat Berdasarkan Biaya (i) Financial Assets Carried at Amortized Cost
Perolehan Diamortisasi
Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Bank The Bank assesses at each reporting date whether
mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif there is objective evidence that a financial asset or
bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan group of financial assets is impaired. A financial asset
mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau or a group of financial assets is impaired and
kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan impairment losses are occurred, if and only if, there is
kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya objective evidence of impairment as a result of one or
jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai more events that occurred after the initial recognition
penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu of the asset (a loss event) and that loss event (or
atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan events) has an impact on the estimated future cash
awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan flows of the financial asset or group of financial assets
peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada that can be reliably estimated.
estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan
atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi
secara handal.

Kriteria yang digunakan oleh Bank untuk The criteria that the Bank uses to determine that there
menentukan bukti objektif dari penurunan nilai is objective evidence of impairment loss include:
diantaranya adalah sebagai berikut:
a. kesulitan keuangan signifikan yang dialami a. significant financial difficulty of the issuer or
pihak penerbit atau peminjam; atau obligor; or
b. pelanggaran kontrak, seperti terjadinya b. a breach of contract, such as a default or
wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok delinquency in interest or principal payments;
bunga;
c. data yang dapat diobservasi mengindikasikan c. observable data indicating that there is a
adanya penurunan yang dapat diukur atas measurable decrease in the estimated future
estimasi arus kas masa depan; cash flows;
d. hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat d. the disappearance of an active market for that
kesulitan keuangan. financial asset because of financial difficulties.

Estimasi periode antara peristiwa kerugian dan The estimated period between a loss occurring and
identifikasinya ditentukan oleh manajemen untuk its identification is determined by management for
setiap portofolio yang diidentifikasi. each identified portfolio.

D1/March 31, 2015 17 paraf/sign:


PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended
31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013
(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)

Bank pertama kali menentukan apakah terdapat bukti Initially the Bank assesses whether objective
obyektif seperti tersebut di atas mengenai penurunan evidence of impairment for financial asset exists as
nilai atas aset keuangan. Penilaian individual described above. The individual assessment is
dilakukan atas aset keuangan yang signifikan yang performed on the significant impaired financial asset.
mengalami penurunan nilai. Aset keuangan yang The insignificant impaired financial asset included in a
tidak signifikan namun mengalami penurunan nilai group of financial asset with similar credit risk
dimasukkan dalam kelompok aset keuangan yang characteristics and collectively assessed.
memiliki karakteristik risiko yang serupa dan
dilakukan penilaian secara kolektif.

Jika Bank menentukan tidak terdapat bukti obyektif If the Bank determined that there is no objective
mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang evidence of impairment in value of financial assets
dinilai secara individual, baik aset keuangan tersebut which are assessed on an individual basis, whether
signifikan atau tidak, maka aset keuangan tersebut significant or not, then the financial assets are
akan masuk ke dalam kelompok aset keuangan yang included into the group of financial assets that
penurunan nilainya dinilai secara kolektif. Aset collectively assessed for impairment. Significant
keuangan yang signifikan dan telah terdapat bukti financial assets that have objective evidence to be
objektif terjadi penurunan nilai, tidak dimasukkan impaired are not included in the collective
dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif. assessment of impairment.

Perhitungan Penurunan Nilai secara Individual Individual Impairment Calculations


Jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan The total impairment loss is measured as the
selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan difference between the carrying value of financial
nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang assets with the present value of estimated future cash
didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga flows discounted using the original effective interest
efektif awal dari aset keuangan tersebut. Nilai rate of the financial asset. The carrying amount of the
tercatat aset tersebut dikurangi sebesar cadangan asset is reduced by allowance for impairment and the
kerugian penurunan nilai dan jumlah kerugian amount of impairment losses is recognized as
penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi impairment losses in the statement of comprehensive
komprehensif. Jika pinjaman yang diberikan atau income. If a loan or held to maturity investment has a
investasi dimiliki hingga jatuh tempo memiliki suku variable interest rate, the discount rate for measuring
bunga variabel, maka tingkat diskonto yang any impairment loss is the current effective interest
digunakan untuk mengukur setiap kerugian rate determined under the contract.
penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang
berlaku yang ditetapkan di dalam kontrak.

Perhitungan nilai kini dari estimasi arus kas masa The calculation of the present value of estimated
datang atas aset keuangan dengan menggunakan future cash flows of collateralized financial assets
agunan mencerminkan arus kas yang dapat reflects the cash flows that may result from the
dihasilkan dari pengambilalihan agunan dikurangi foreclosure less costs for obtaining and selling the
biaya-biaya untuk memperoleh dan menjual agunan, collateral, regardless of whether the foreclosure is
terlepas apakah pengambilalihan tersebut likely to occur or not.
berpeluang terjadi atau tidak.

Perhitungan Penurunan Nilai secara Kolektif Collective Impairment Calculations


Untuk tujuan evaluasi penurunan nilai secara kolektif, For the purposes of a collective evaluation of
aset keuangan dikelompokkan berdasarkan impairment, financial asset are grouped on the basis
kesamaan karakteristik risiko kredit seperti of similar credit risk characteristics such by
mempertimbangkan segmentasi kredit dan status considering loan segmentation and past due status.
tunggakan. Karakteristik yang dipilih adalah relevan Those characteristics are relevant to the estimation of
dengan estimasi arus kas masa datang dari future cash flows for groups of such assets by being
kelompok aset tersebut yang mengindikasikan indicative of the debtor or counterpart ability to pay all
kemampuan debitur atau rekanan untuk membayar amounts due according to the contractual terms of the
seluruh liabilitas yang jatuh tempo sesuai assets being evaluated.
persyaratan kontrak dari aset yang dievaluasi.

Arus kas masa datang dari kelompok aset keuangan Future cash flows in a group of financial assets that
yang penurunan nilainya dievaluasi secara kolektif, are collectively evaluated for impairment are

D1/March 31, 2015 18 paraf/sign:


PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended
31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013
(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)

diestimasi berdasarkan arus kas kontraktual dan estimated on the basis of the contractual cash flows
kerugian historis yang pernah dialami atas aset-aset and historical loss experience for assets with credit
yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa risk characteristics similar to those in the group.
dengan karakteristik risiko kredit kelompok tersebut. Historical loss experience is adjusted on the basis of
Kerugian historis yang pernah dialami kemudian current observable data to reflect the effects of
disesuaikan berdasarkan data terkini yang dapat current conditions that did not affect the period on
diobservasi untuk mencerminkan kondisi saat ini which the historical loss experience is based and to
yang tidak berpengaruh pada periode terjadinya remove the effects of conditions in the historical
kerugian historis tersebut dan untuk menghilangkan period that do not currently exist.
pengaruh kondisi yang ada pada periode historis
namun sudah tidak ada lagi saat ini.

Beban penurunan nilai yang terkait dengan kredit Impairment loss relating to loans and marketable
yang diberikan dan efek-efek (di dalam kategori securities (held to maturity and loans and receivables
dimiliki hingga jatuh tempo dan pinjaman yang categories) are classified in impairment expenses.
diberikan dan piutang) diklasifikasikan di dalam
beban penurunan nilai.

Jika pada periode berikutnya, jumlah kerugian If in the subsequent period, the amount of the
penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut impairment loss decreases and the decrease can be
dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang related objectively to an event occurring after the
terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian impairment was recognized (such as an improvement
penurunan nilai yang sebelumnya diakui dapat in the debtor’s credit rating), the previously
dipulihkan, baik secara langsung, atau dengan recognized impairment loss is reversed either directly,
menyesuaikan pos cadangan. Jumlah pemulihan or by adjusting the allowance account. The amount of
penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi the impairment reversal is recognized in the
komprehensif. statement of comprehensive income.

Ketika kredit yang diberikan tidak tertagih, kredit When a loan is uncollectible, it is written off against
tersebut dihapus buku dengan menjurnal balik the related allowance for impairment loss. Such loans
cadangan kerugian penurunan nilai. Kredit yang are written off after all the necessary procedures are
diberikan tersebut dapat dihapus buku setelah semua completed and the amount of the loss is determined.
prosedur yang diperlukan telah dilakukan dan jumlah
kerugian telah ditentukan.

(ii) Aset yang Tersedia untuk Dijual (ii) Assets Classified as Available for Sale
Pada setiap tanggal posisi keuangan, Bank The Bank assesses at each date of the statement of
mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif financial position whether there is an objective
bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan evidence that a financial asset or a group of financial
mengalami penurunan nilai. Penurunan yang assets is impaired. A significant or prolonged decline
signifikan atau penurunan jangka panjang atas nilai in the fair value of the security below its cost is an
wajar dari investasi dalam instrumen ekuitas di objective evidence of impairment resulting in the
bawah biaya perolehannya merupakan bukti obyektif recognition of an impairment loss. If any such
terjadinya penurunan nilai dan menyebabkan evidence exists for available for sale financial assets,
pengakuan kerugian penurunan nilai. Ketika terdapat the cummulative loss, measured as the difference
bukti tersebut di atas untuk aset yang tersedia untuk between the acquisition cost and the current fair
dijual, kerugian kumulatif, yang merupakan selisih value, less any impairment loss on that financial asset
antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, previously recognised as part of equity, is removed
dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan and recognized in the statement of comprehensive
yang sebelumnya telah diakui sebagai bagian dari income.
ekuitas, dikeluarkan dan diakui pada laporan laba
rugi komprehensif.

Jika, pada periode berikutnya, nilai wajar instrumen If, in a subsequent period, the fair value of a debt
utang yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia instrument classified as available for sale increases
untuk dijual meningkat dan peningkatan tersebut and the increase can be objectively related to an
dapat secara obyektif dihubungkan dengan peristiwa event occurring after the impairment loss was
yang terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan recognized in statatement of comprehensive income,

D1/March 31, 2015 19 paraf/sign:


PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended
31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013
(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)

nilai pada laporan laba rugi komprehensif, maka the impairment loss is reversed through the statement
kerugian penurunan nilai tersebut dapat dipulihkan of comprehensive income.
melalui laporan laba rugi komprehensif.

(iii) Kontrak Jaminan Keuangan dan Komitmen (iii) Financial Guarantee Contracts and Commitment
Kontrak jaminan keuangan adalah kontrak yang Financial guarantee contracts are contracts that
mengharuskan penerbit untuk melakukan require the issuer to make specified payments to
pembayaran yang ditetapkan untuk mengganti uang reimburse the holder for a loss incurred because a
pemegang kontrak atas kerugian yang terjadi karena specified debtor defaulted to make payments when
debitur tertentu gagal untuk melakukan pembayaran due, in accordance with the terms of a debt
pada saat jatuh tempo, sesuai dengan ketentuan dari instrument. Such financial guarantees are given to
instrumen hutang. Jaminan keuangan tersebut banks, financial institutions and other institutions on
diberikan kepada bank-bank, lembaga keuangan dan behalf of customers to secure loans, other banking
badan-badan lainnya atas nama debitur untuk facilities, and unused provision of funds facilities.
menjamin kredit, fasilitas-fasilitas perbankan lainnya,
dan penyediaan dana yang belum ditarik.

Jaminan keuangan awalnya diakui dalam laporan Financial guarantees are initially recognised in the
keuangan sebesar nilai wajar pada tanggal jaminan financial statements at fair value on the date the
diberikan. Nilai wajar dari jaminan keuangan pada guarantee was given. The fair value of a financial
saat dimulainya transaksi pada umumnya sama guarantee at inception is likely to equal the premium
dengan provisi yang diterima untuk jaminan diberikan received because all guarantees are agreed on arm’s
dengan syarat dan kondisi normal. length terms.

Setelah pengakuan awal kontrak, jaminan keuangan Subsequently they are measured at the higher of
dicatat pada nilai yang lebih tinggi antara nilai wajar amortised amount and the present value of any
amortisasi dengan present value atas pembayaran expected payment (when a payment under the
liabilitas yang diharapkan akan terjadi (ketika guarantee has become probable) and the difference
pembayaran atas jaminan menjadi probable) dan is charged to other operating expense.
selisihnya dibebankan sebagai biaya operasional
lain-lain

Cadangan kerugian penurunan nilai atas kontrak Allowances for impairment on financial guarantee
jaminan keuangan dan komitmen yang memiliki risiko contracts and commitment with credit risk are
kredit dihitung berdasarkan kerugian historis. calculated based on historical experience.

2.f. Saling Hapus antara Aset Keuangan dan Liabilitas 2.f. Offsetting Financial Assets and Liabilities
Keuangan
Aset keuangan dan liabilitas keuangan Bank saling Financial assets and financial liabilities Bank’s are offset
hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi and net amount presented in the statement of financial
keuangan, jika dan hanya jika Bank memiliki hak yang position, if and only if the Bank has a legally enforceable
berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas right to set off the recognized amounts, and intends either
jumlah yang telah diakui tersebut; dan adanya maksud to settle on a net basis or to realize the asset and settle
untuk menyelesaikan secara neto atau untuk the liability simultaneously.
merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya
secara simultan.

2.g. Kas 2.g. Cash


Kas meliputi kas kecil, kas besar, dan kas di dalam ATM. Cash includes petty cash, cash and cash in ATM.

2.h. Giro pada Bank Indonesia dan Bank Lain 2.h. Current Accounts with Bank Indonesia and Other
Banks
Giro pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan Current Accounts with Bank Indonesia and other banks
sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat are classified as loans and receivables. Refer to Note 2.c
Catatan 2.c untuk kebjakan akuntansi atas pinjaman for the accounting policy of loans and receivables.
yang diberikan dan piutang.

D1/March 31, 2015 20 paraf/sign:


PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended
31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013
(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)

Giro pada Bank Indonesia dan bank lain disajikan Current accounts with Bank Indonesia and other banks
sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi are initially measured at fair value plus directly attributable
yang dapat diatribusikan secara langsung dikurangi transaction costs, less any impairment loss reserves, if
dengan cadangan kerugian penurunan nilai, jika necessary.
diperlukan.

Pada tanggal 9 Februari 2011, Bank Indonesia On February 9, 2011, Bank Indonesia issued a regulation
mengeluarkan peraturan No. 13/10/PBI/2011, dimana No. 13/10/PBI/2011 whereas the minimum ratio of
ditetapkan bahwa GWM Utama dan Sekunder dalam Primary and Secondary Statutory Reserves is 8% of third
Rupiah ditetapkan masing-masing sebesar 8% dan party fund in rupiah and 2.50% of third party fund in
2,50% dari dana pihak ketiga dalam rupiah, sedangkan foreign currency, respectively. LDR Minimum Staturory
GWM dalam valuta asing ditetapkan sebesar 8% dari Reserves in rupiah is determined in the amount of
dana pihak ketiga dalam valuta asing. GWM LDR dalam computation between parameters under disincentive and
Rupiah ditetapkan sebesar perhitungan antara Parameter over disincentive for the difference between the Bank’s
Disinsentif Bawah atau Parameter Disinsentif Atas LDR and LDR target by taking into account the difference
dengan selisih antara LDR Bank dan LDR Target dengan between the Capital Adequacy Ratio (CAR) and CAR
memperhatikan selisih antara Kewajiban Penyediaan Incentive.
Modal Minimum (KPMM) Bank dan KPMM Insentif.

Pada tanggal 24 Desember 2013, Bank Indonesia On December 24, 2013, Bank Indonesia issued a
mengeluarkan peraturan No. 15/15/PBI/2013, dimana regulation No. 15/15/PBI/2013 whereas the minimum ratio
ditetapkan bahwa GWM Utama dalam Rupiah ditetapkan of Primary and Secondary Statutory Reserves is 8% of
sebesar 8% dari dana pihak ketiga dalam Rupiah dan third party fund in rupiah and 4% of third party fund in
GWM Sekunder dalam Rupiah sebesar 4% dari dana rupiah, respectively.
pihak ketiga dalam rupiah.

GWM Utama adalah simpanan minimum yang wajib Primary Statutory Reserve is the minimum deposit that
dipelihara oleh Bank dalam bentuk saldo rekening giro should be maintained by the Bank in current account with
pada Bank Indonesia yang besarnya ditetapkan oleh Bank Indonesia in certain percentage of third party fund
Bank Indonesia sebesar persentase tertentu dari dana determined by Bank Indonesia.
pihak ketiga.

GWM Sekunder adalah cadangan minimum yang wajib Secondary Statutory Reserve is the minimum reserve that
dipelihara oleh Bank dalam bentuk Sertifikat Bank should be maintained by the Bank in the form of Bank
Indonesia (SBI), Surat Utang Negara (SUN) dan/atau Indonesia Certificates (SBI), Government Debenture
Excess Reserve, yang besarnya ditetapkan Bank (SUN) and/or Excess Reserve, in certain percentage
Indonesia sebesar persentase tertentu. determined by Bank Indonesia.

GWM LDR adalah simpanan minimum yang wajib LDR Statutory Reserve is the minimum reserve deposits
dipelihara oleh Bank dalam bentuk saldo rekening giro that must be maintained by the Bank in the form of Bank
pada Bank Indonesia sebesar persentase dari dana Indonesia current account balances on a percentage of
pihak ketiga yang dihitung berdasarkan selisih antara the third party fund is calculated based difference
LDR yang dimiliki oleh Bank dengan LDR Target. between the Bank’s LDR with targeted LDR.

2.i. Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain 2.i. Placements with Bank Indonesia and Other Banks
Penempatan pada Bank Indonesia merupakan Placement with Bank Indonesia is the investment of funds
penanaman dana dalam bentuk Fasilitas Simpanan Bank in the form of Bank Indonesia Deposit Facility (FASBI), on
Indonesia (FASBI), deposito on call, sertifikat deposito call deposits, certificates of deposites and call money.
dan call money.

Penempatan pada bank lain merupakan penanaman Placement with other banks is the investment of funds in
dana dalam deposito berjangka. the form of term deposits.

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Placements with Bank Indonesia and other banks are
diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan classified as loans and receivables. Refer to Note 2.c for
piutang. Lihat Catatan 2.c untuk kebijakan akuntansi atas the accounting policy of loans and receivables.
pinjaman yang diberikan dan piutang.

D1/March 31, 2015 21 paraf/sign:


PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended
31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013
(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Placements with Bank Indonesia and other banks are
disajikan sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya initially measured at fair value plus directly attributable
transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. transaction costs.

2.j. Efek-efek 2.j. Marketable Securities


Efek-efek yang dimiliki terdiri dari Sertifikat Bank Marketable securities consist of Certificate of Bank
Indonesia (SBI), Surat Utang Negara yang dibeli di pasar, Indonesia (SBI), government securities were purchased in
dan obligasi korporasi. the market, and corporate bonds.

Efek-efek diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam Marketable securities as financial assets are classified as
kelompok tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh available for sale and held to maturity. See Note 2.c for
tempo. Lihat Catatan 2.c untuk kebijakan akuntansi atas the accounting policy for financial assets classified as
aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual dan available for sale and held to maturity.
dimiliki hingga jatuh tempo.

Efek-efek disajikan sebesar nilai wajar ditambah dengan Marketable securities are initially measured at fair value
biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara plus directly attributable transaction costs.
langsung.

2.k. Tagihan atas Efek yang Dibeli dengan Janji Dijual 2.k. Reverse Repo
Kembali
Tagihan atas efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Reverse repo consist of Government Securities and
yang dimiliki terdiri dari Surat Utang Negara (SUN) dan Treasury Bills.
Surat Perbendaharaan Negara (SPN).

Tagihan atas efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Reverse repo was classified as loans and receivables.
diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan Refer to Note 2.c for the accounting policy of loans and
piutang. Lihat Catatan 2.c untuk kebijakan akuntasi atas receivables.
pinjaman yang diberikan dan piutang.

Pada pengukuran awal, tagihan atas efek yang dibeli Reverse repo are initially presented at fair value plus
dengan janji dijual kembali disajikan sebesar nilai wajar directly attributable transaction costs.
ditambah dengan biaya transaksi yang dapat
diatribusikan secara langsung.

Tagihan atas efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Reverse repo are presented as receivables at the agreed
disajikan sebagai tagihan sebesar harga jual kembali resale price net of the difference between the purchase
yang disepakati dikurangi dengan selisih antara harga price and agreed resale price (unearned interest income)
beli dan harga jual kembali yang disepakati (pendapatan and allowance for impairment losses. The difference
bunga yang ditangguhkan) dan cadangan kerugian between the purchase price and the agreed resale price
penurunan nilai. Selisih antara harga beli dan harga jual are amortized using effective interest rate as interest
kembali yang disepakati tersebut diamortisasi dengan income over the period, commencing from the acquisition
menggunakan suku bunga efektif sebagai pendapatan date to the resale date.
bunga selama jangka waktu sejak efek-efek itu dibeli
hingga saat dijual kembali.

2.l. Kredit yang Diberikan 2.l. Loans


Kredit yang diberikan adalah penyediaan uang atau Loans represent providing of cash or cash equivalent
tagihan yang dapat disetarakan dengan kas, berdasarkan based on agreements with borrowers, where borrowers
persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam dengan had to repaid with interest after specified periods.
peminjam, mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi
utang berikut bunganya setelah jangka waktu tertentu.

Kredit yang diberikan diklasifikasikan sebagai pinjaman Loans are classified as loans and receivables. Refer to
yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2.c untuk Note 2.c for the accounting policy of loans and
kebijakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan receivables.
piutang.

D1/March 31, 2015 22 paraf/sign:


PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended
31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013
(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)

Pengukuran Awal Initial Recognition


Pada saat pengukuran awal, kredit diukur pada nilai Loans are initially recognized at fair value plus/minus
wajar atau nilai wajar ditambah/dikurangi biaya dan transaction costs and income.
pendapatan transaksi.

Pengukuran Setelah Pengakuan Awal Subsequent Measurement


Nilai wajar kredit setelah pengukuran awal dicatat After initial recognition, loans are carried at amortized cost
sebesar biaya perolehan yang diamortisasi dengan using the effective interest method less allowance for
menggunakan suku bunga efektif dikurangi cadangan impairment losses.
kerugian penurunan nilai.

Restrukturisasi Kredit Bermasalah Non Performing Loan Restructuring


Kerugian yang timbul dari restrukturisasi kredit yang Losses on loan restructurings in respect of modification of
berkaitan dengan modifikasi persyaratan kredit diakui bila the terms of the loans are recognised only if the present
nilai sekarang dari jumlah penerimaan kas yang akan value of total future cash receipts specified by the new
datang yang telah ditentukan dalam persyaratan kredit terms of the loans, including both receipts designated as
yang baru, termasuk penerimaan yang diperuntukkan interest and those designated as loan principal, are less
sebagai bunga maupun pokok, adalah lebih kecil dari than the carrying amount of loans before restructuring.
nilai kredit yang diberikan yang tercatat sebelum
restrukturisasi.

Penghapusbukuan Kredit Macet Non Performing Loan Write Off


Ketika kredit yang diberikan tidak tertagih, kredit tersebut When a loan is uncollectible, it is written off against the
dihapus buku dengan menjurnal balik cadangan kerugian related allowance for impairment loss. Such loans are
penurunan nilai. Kredit yang diberikan tersebut dapat written off after all the necessary procedures have been
dihapus buku setelah semua prosedur yang diperlukan completed and the amount of the loss has been
telah dilakukan dan jumlah kerugian telah ditentukan. determined.

Adapun kriteria debitur yang dapat dihapusbukukan The criteria for loan write offs are as follows:
meliputi:
a. Fasilitas kredit telah mengalami penurunan nilai; a. Loan facility is classified as impaired;
b. Fasilitas kredit telah memiliki cadangan kerugian b. Loan facility has been provided with 100% provision
penurunan nilai sebesar 100% dari pokok kredit; from the loan principal;
c. Telah dilakukan berbagai upaya penagihan dan c. Collection and recovery efforts have been made, but
pemulihan, namun tidak berhasil; the results are unsuccessful;
d. Usaha debitur sudah tidak mempunyai prospek atau d. The debtor has no business prospect or its
kinerja debitur buruk atau tidak ada kemampuan performance is poor or has no ability to pay;
membayar;
e. Hapus buku dilakukan terhadap seluruh liabilitas e. The write offs are performed for entire loan liabilities,
kreditnya, termasuk yang berasal dari non cash loan, including non cash loan, therefore write offs should
sehingga penghapusbukuan tidak boleh dilakukan not be done partially (partial write off); and
pada sebagian kreditnya (partial write off); dan
f. Diumumkan secara terbuka. f. Announced publicly.

2.m. Aset Tetap 2.m. Fixed Assets


Tanah dinyatakan sebesar harga perolehan dan tidak Land are stated at cost and not depreciated.
disusutkan.

Aset tetap diakui sebesar biaya perolehan Fixed assets are recognized at cost and subsequently
dan selanjutnya dipertanggungjawabkan dengan accounted for using the cost model and is stated at cost
menggunakan model biaya (cost model) dan dinyatakan less accumulated depreciation.
sebesar nilai perolehan dikurangi dengan akumulasi
penyusutan.

Penyusutan aset tetap dihitung dengan menggunakan Depreciation on fixed asset is calculated using straight
metode garis lurus (straight line method) dengan taksiran line method with estimated useful lives as follows:
masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:

D1/March 31, 2015 23 paraf/sign:


PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended
31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013
(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)

Tahun/Years

Bangunan 20 Buildings
Perlengkapan dan Peralatan Kantor 5 Office Equipment
Renovasi Bangunan 5 Building Renovation

Biaya perbaikan dan perawatan dibebankan langsung ke The cost of repairs and maintenance is charged to the
laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya, statements of comprehensive income as incurred, while
sedangkan penambahan dalam jumlah signifikan significant additions are capitalized if the Bank will have
dikapitalisasi apabila kemungkinan besar Bank akan future economic benefit of the asset that exceeds the
mendapatkan manfaat ekonomi masa depan dari aset expected performance standards.
tersebut yang melebihi standar kinerja yang diperkirakan
sebelumnya.

Apabila suatu aset tetap tidak lagi digunakan atau dijual, When assets are retired or disposed of, their costs and
nilai perolehan dan akumulasi penyusutan aset tersebut the related accumulated depreciation are eliminated from
dikeluarkan dari pencatatannya sebagai aset tetap dan the financial statements. The resulting gains or losses are
keuntungan atau kerugian yang terjadi diperhitungkan recognized in the current year statements of
dalam laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan. comprehensive income.

Bank menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2011) “Aset The Bank adopted SFAS No. 16 (Revised 2011) "Fixed
Tetap” dan ISAK No. 25 “Hak atas Tanah”. Biaya-biaya Assets" and IFAS No. 25 "Land Rights". Expenses related
sehubungan dengan perolehan hak atas tanah diakui to the acquisition of land rights are recognized as cost of
sebagai biaya perolehan hak atas tanah. Biaya-biaya acquisition of land rights. The costs in connection with the
sehubungan dengan pengurusan perpanjangan hak atas administration of the extension of land rights are deferred
tanah ditangguhkan dan diamortisasi sepanjang umur hak and amortized over the life of land rights.
atas tanah.

Estimasi masa manfaat ekonomis, metode penyusutan, Estimated useful lives, depreciation methods and residual
dan nilai residu dikaji ulang pada setiap akhir periode values are reviewed at each reporting date and adjusted
pelaporan dan disesuaikan secara prospektif. prospectively.

2.n. Biaya Dibayar di Muka dan Aset Lain-lain 2.n. Prepaid Expenses and Other Assets
Biaya dibayar di muka adalah biaya yang telah Prepaid expenses are expenses which have been
dikeluarkan tetapi belum diakui sebagai biaya pada incurred but have not been recognized as expense in the
periode terjadinya. Biaya dibayar di muka akan digunakan period incurred. Prepaid expenses will be benefitted for
untuk aktivitas Bank di masa mendatang. Biaya dibayar di the future Bank’s activities. Prepaid expenses are
muka akan diakui sebagai beban pada laporan laba rugi recognized as expenses in the statement of
komprehensif pada saat diamortisasi sesuai dengan masa comprehensive income as they are amortized in
manfaatnya. accordance with the expected period of benefit.

Termasuk dalam biaya dibayar di muka adalah biaya Included in prepaid expenses are rental expenses and
sewa dan biaya asuransi. Biaya sewa merupakan insurance expense. Deferred rental cost is advance
pembayaran dimuka terkait sewa gedung kantor yang payment for office building rental which will be amortized
diamortisasi selama masa sewa dan dimulai sejak gedung over the rental period when building is in use. Prepaid
digunakan. Biaya dibayar di muka diamortisasi expenses are amortized over the useful life of each
selama masa manfaat masing-masing biaya dengan prepayment by using straight line method.
menggunakan metode garis lurus (straight line method).

Termasuk di dalam aset lain-lain antara lain adalah Included in other assets are accrued income, estimated
pendapatan yang masih akan diterima, estimasi pajak income tax to be claimed, office supplies and security
penghasilan yang dapat diklaim, perlengkapan kantor dan deposits and third parties bills.
uang jaminan, dan tagihan kepada pihak ketiga.

2.o. Penurunan Nilai Aset Non Keuangan 2.o. Impairment of Non Financial Assets
Pada tanggal laporan posisi keuangan, Bank menelaah At reporting dates, the Bank review the carrying amount
nilai tercatat aset non keuangan untuk menentukan of non financial assets to determine whether there is any
apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah indication that those assets have suffered an impairment

D1/March 31, 2015 24 paraf/sign:


PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended
31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013
(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)

mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi loss. If any of such indication exists, the recoverable
tersebut, jumlah terpulihkan dari aset diestimasi untuk amount of the asset is estimated in order to determine the
menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). extent of the impairment loss (if any). Where it is not
Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang possible to estimate the recoverable amount of an
dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Bank individual asset, the Bank estimate the recoverable
mengestimasi jumlah terpulihkan dari unit penghasil kas amount of the cash generating unit to which the asset
atas aset. belongs.

Perkiraan jumlah terpulihkan adalah nilai tertinggi antara Estimated recoverable amount is the higher of fair value
nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual atau nilai pakai. less cost to sell or value in use. If the recoverable amount
Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non of a non financial asset is less than its carrying amount,
keuangan kurang dari nilai tercatatnya, maka nilai tercatat the carrying amount of the asset is reduced to its
aset non keuangan dikurangi menjadi sebesar jumlah recoverable amount and an impairment loss is
terpulihkan dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke recognized immediately against the statements of
laporan laba rugi komprehensif. comprehensive income.

2.p. Liabilitas Segera 2.p. Obligations Due Immediately


Liabilitas segera adalah liabilitas Bank kepada pihak lain Obligations due immediately is a liability of the Bank to
yang sifatnya wajib segera dibayarkan sesuai perjanjian other parties who are required to be paid out according to
yang ditetapkan sebelumnya. previously established agreements.

Liabilitas segera disajikan sebesar biaya perolehan yang Obligations due immediately are carried at amortized
diamortisasi. Lihat Catatan 2.c untuk kebijakan akuntansi costs. See Note 2.c for the accounting policy for financial
atas liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya liabilities that are measured at amortized costs.
perolehan diamortisasi.

2.q. Simpanan Nasabah dan Simpanan dari Bank Lain 2.q. Deposits from Customers and Deposits from Other
Banks
Simpanan nasabah adalah dana yang dipercayakan oleh Deposits from customers are the funds placed by
masyarakat (selain bank) kepada Bank berdasarkan customers (excluding banks) to the Bank based on fund
perjanjian penyimpanan dana. Termasuk dalam pos ini deposit agreements. Included in this account are demand
adalah giro, tabungan, dan deposito berjangka. deposits, saving deposits, and time deposits.

Simpanan dari bank lain terdiri dari liabilitas terhadap Deposits from other banks represent liabilities to
bank lain, baik di dalam maupun luar negeri, dalam domestic and overseas banks, in the form of current
bentuk giro, interbank call money, dan deposito accounts, interbank call money, and time deposits.
berjangka.

Simpanan dari nasabah dan dari bank lain diklasifikasikan Deposits from customers and other banks are classified
sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya as financial liabilities at amortised cost. Refer to Note 2.c
perolehan diamortisasi. Lihat Catatan 2.c untuk kebijakan for the accounting policy for financial liabilties at
akuntansi atas liabilitas keuangan yang diukur dengan amortized cost.
biaya perolehan diamortisasi.

Pada pengukuran awal, simpanan nasabah dan Deposits from customer and deposits from other banks
simpanan dari bank lain disajikan sebesar nilai wajar are initially measured at fair value plus directly
ditambah dengan biaya transaksi yang dapat attributable transaction costs.
diatribusikan secara langsung.

2.r. Pendapatan dan Beban Bunga 2.r. Interest Income and Expense
Pendapatan dan beban bunga untuk semua instrumen Interest income and expense for all interest bearing
keuangan dengan interest bearing dicatat dalam financial instruments are recognized within interest
pendapatan bunga dan beban bunga di dalam laporan income and interest expense in the statement of
laba rugi komprehensif menggunakan metode suku comprehensive income using the effective interest
bunga efektif. method.

D1/March 31, 2015 25 paraf/sign:


PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended
31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013
(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)

Metode suku bunga efektif adalah metode yang The effective interest method is a method of calculating
digunakan untuk menghitung biaya perolehan the amortized cost of a financial asset or a financial
diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan liability and of allocating the interest income or interest
dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga expense over the relevant period. The effective interest
atau beban bunga selama periode yang relevan. Suku rate is the rate that exactly discounts estimated future
bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat cash payments or receipts through the expected life of the
mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan financial instrument or, when appropriate, a shorter period
kas di masa datang selama perkiraan umur dari to the net carrying amount of the financial asset or
instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan financial liability. When calculating the effective interest
periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai rate, the Bank estimates cash flows considering all
tercatat bersih dari aset keuangan atau liabilitas contractual terms of the financial instrument, but does not
keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, consider future credit losses. The calculation includes
Bank mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan significant fees, commissions and other fees paid or
seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen received between parties to the contract that are integral
keuangan tersebut, namun tidak mempertimbangkan part of the effective interest rate, transaction costs, and all
kerugian kredit di masa datang. Perhitungan ini other premiums or discounts.
mencakup komisi, provisi yang material, dan bentuk lain
yang dibayarkan atau diterima oleh para pihak dalam
kontrak yang merupakan bagian tak terpisahkan dari
suku bunga efektif, biaya transaksi, dan seluruh premi
atau diskon lainnya.

Jika aset keuangan atau kelompok aset keuangan serupa Once a financial asset or a group of similar financial
telah diturunkan nilainya sebagai akibat kerugian assets has been written down as a result of an
penurunan nilai, maka pendapatan bunga yang diperoleh impairment loss, interest income is recognised on the
setelahnya diakui atas bagian aset keuangan yang tidak unimpaired portion of the impaired financial assets using
mengalami penurunan nilai dari aset keuangan yang the rate of interest used to discount the future cash flows
mengalami penurunan nilai, berdasarkan suku bunga for the purpose of measuring the impairment loss.
yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa
datang dalam menghitung kerugian penurunan nilai.

Pendapatan bunga atas kredit yang diberikan atau aset Interest income on loans or other earning assets that
produktif lainnya yang diklasifikasikan sebagai classified as non performing is recognised only to the
bermasalah diakui pada saat pendapatan tersebut extent that the interest is received in cash. When a
diterima. Pada saat aset keuangan diklasifikasikan financial asset is classified as non-performing, any
sebagai bermasalah, bunga yang telah diakui tetapi interest income previously recognised but not yet
belum ditagih akan dibatalkan pengakuannya. collected is reversed against interest income. The
Selanjutnya bunga yang dibatalkan tersebut diakui reversed interest income is recognised as a contingent
sebagai tagihan kontinjensi. receivable.

2.s. Pendapatan Provisi dan Komisi 2.s. Fees and Commissions Income
Provisi dan komisi yang jumlahnya signifikan yang Fees and commissions income directly related to
berkaitan langsung dengan kegiatan pemberian kredit significant lending activities, are recognized as a
diakui sebagai bagian/(pengurang) dari biaya perolehan part/(deduction) of lending cost and will be recognized as
kredit dan akan diakui sebagai pendapatan bunga dengan interest income by amortizing the carrying value of loan
cara diamortisasi berdasarkan metode suku bunga efektif. with effective interest rate method.

Pendapatan provisi dan komisi yang tidak berkaitan Fees and commissions income which are not related to
dengan kegiatan pemberian kredit atau suatu jangka lending activities or a specific period are recognized as
waktu diakui sebagai pendapatan pada saat terjadinya revenues on the transaction date as other operating
transaksi sebagai pendapatan operasional lainnya. income.

2.t. Pendapatan (Beban) Operasional Lainnya 2.t. Other Operating Income (Expenses)
i. Penghasilan Jasa Perbankan Lainnya i. Other Banking Services Income
Pendapatan jasa perbankan lainnya terdiri dari komisi Other banking services income includes transfer fees,
transfer, komisi inkaso, biaya administrasi tabungan, collection fees, and commissions from deposits,
giro dan jasa pengelolaan keuangan. saving deposits, demand deposits, and financial
management services.

D1/March 31, 2015 26 paraf/sign:


PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended
31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013
(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)

ii. Beban Tenaga Kerja ii. Personnel Expenses


Beban tenaga kerja meliputi beban berupa gaji Personnel expense includes expenses related with
karyawan, bonus, lembur, tunjangan dan pelatihan. salaries for employees, bonuses, overtime,
allowances, and training.

iii. Beban Umum dan Administrasi iii. General and Administrative Expenses
Beban umum dan administrasi merupakan beban General and administrative expenses represent
yang timbul sehubungan dengan aktivitas kantor dan expenses which relate to office activities and the
operasional Bank. Bank’ operational activities.

2.u. Perpajakan 2.u. Taxation


Pajak penghasilan dalam laporan laba rugi periode Income taxes in the income statement for the period
berjalan terdiri dari pajak kini dan tangguhan. Pajak comprise current and deferred tax. Income tax is
penghasilan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif, recognized in the statement of comprehensive income,
kecuali untuk transaksi yang berhubungan dengan except for transactions that relate to transactions that are
transaksi yang diakui langsung dalam ekuitas atau recognized directly in equity or other comprehensive
pendapatan komprehensif lainnya, dalam hal ini diakui income, in which case it is recognized in equity or other
dalam ekuitas atau pendapatan komprehensif lainnya. comprehensive income.

Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran laba Current tax expense is based on the estimated taxable
kena pajak periode berjalan. income for the current period.

Aset pajak kini dan liabilitas pajak kini dilakukan saling Current tax assets and liabilities are offset current tax
hapus jika dan hanya jika entitas memiliki hak yang dapat done if and only if the entity has rights that can be
dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus enforced by law to offset the recognized amounts; and
jumlah yang diakui; dan bermaksud untuk menyelesaikan intends to finish with a net basis, or realize the asset and
dengan dasar neto, atau merealisasikan aset dan settle the liability simultaneously.
menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas perbedaan Deferred tax assets and liabilities are recognized for
temporer antara aset dan liabilitas untuk tujuan komersial temporary differences between assets and liabilities for
dan untuk tujuan perpajakan setiap tanggal pelaporan. commercial purposes and for tax purposes at each
Manfaat pajak di masa mendatang, seperti saldo rugi reporting date. Future tax benefits, such as the carry
fiskal yang belum digunakan, diakui sejauh besar forward of unused tax losses, are recognized to the
kemungkinan realisasi atas manfaat pajak tersebut. extent that realization of such benefits.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur pada tarif pajak Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax
yang diharapkan akan digunakan pada periode ketika rates that are expected to apply in the period when the
aset direalisasi atau ketika liabilitas dilunasi berdasarkan asset is realized or the liability is settled, based on tax
tarif pajak (dan peraturan perpajakan) yang berlaku atau rates (and tax laws) that have been enacted or
secara substansial telah diberlakukan pada akhir periode substantively enacted at the end of the reporting period.
laporan.

Aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan Deferred tax assets and deferred tax liabilities are offset
dilakukan saling hapus jika dan hanya jika entitas memiliki performed if and only if the entity has a legal right to
hak secara hukum untuk saling hapus aset pajak kini offset current tax assets against current tax liabilities and
terhadap liabilitas pajak kini, dan aset pajak tangguhan deferred tax assets and deferred tax liabilities related to
dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak income taxes levied by the tax authorities on taxable
penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan atas entity tax, the same or different taxable entities which
entitas kena pajak, yang sama atau entitas kena pajak intend to recover current tax assets and liabilities with a
berbeda yang bermaksud untuk memulihkan aset dan net basis, or realize the asset and settle the liability
liabilitas pajak kini dengan dasar neto, atau simultaneously, in each future period in which significant
merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara amounts of the assets or deferred tax liabilities are
bersamaan, pada setiap periode masa depan yang mana expected to be completed or restored .
jumlah signifikan atas aset atau liabilitas pajak tangguhan
diharapkan diselesaikan atau dipulihkan.

D1/March 31, 2015 27 paraf/sign:


PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended
31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013
(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)

2.v. Imbalan Kerja 2.v. Employee Benefits


Imbalan kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah tak Short term employee benefits are recognized when there
terdiskonto ketika pekerja telah memberikan jasanya is undiscounted amount of benefits expected to be paid in
kepada Bank dalam suatu periode akuntansi. exchange of service provided to the Bank in an
accounting period.

Liabilitas program pasca kerja imbalan pasti yang diakui The liability recognised in the statement of financial
di laporan posisi keuangan adalah nilai kini liabilitas position in respect of defined benefit pension plans is the
imbalan pasti pada tanggal laporan posisi keuangan present value of the defined benefit obligation at the
dikurangi nilai wajar aset program, yang disesuaikan statement of financial position’s date less the fair value of
dengan keuntungan/kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu plan assets, together with adjustments for unrecognised
yang belum diakui. Liabilitas imbalan pasti dihitung setiap actuarial gains or losses and past service cost. The
tahun dengan menggunakan metode Projected Unit defined benefit obligation is calculated annually using the
Credit. Nilai kini liabilitas imbalan pasti ditentukan dengan Projected Unit Credit method. The present value of the
mendiskontokan estimasi arus kas keluar di masa yang defined benefit obligation is determined by discounting
akan datang dengan menggunakan tingkat bunga surat the estimated future cash outflows using interest rates of
utang negara dalam mata uang yang sama dengan mata Government Bonds that are denominated in the currency
uang pensiun yang akan dibayarkan dan waktu jatuh in which the pension will be paid, and that have terms to
tempo yang kurang lebih sama dengan waktu jatuh tempo maturity approximating the terms of the related pension
pensiun yang bersangkutan. liability.

Keuntungan atau kerugian aktuarial dapat timbul dari Actuarial gains or losses arising from experience
penyesuaian yang dibuat berdasarkan pengalaman, adjustments, changes in actuarial assumptions and
perubahan asumsi-asumsi aktuarial dan perubahan pada amendments to pension plans when exceeding 10% of
program pensiun. Apabila jumlah keuntungan atau present value of the defined benefit obligation or 10% of
kerugian aktuarial ini melebihi 10% dari nilai kini liabilitas fair value program’s asset are charged or credited to
imbalan pasti atau 10% dari nilai wajar aset program income or expense over the average remaining service
maka kelebihannya dibebankan atau dikreditkan pada lifes of the related employees.
pendapatan atau beban selama sisa masa kerja rata-rata
para karyawan yang bersangkutan.

Pesangon pemutusan kontrak kerja diakui jika, dan hanya Termination benefits are recognized when, and only if,
jika, Bank berkomitmen untuk: the Bank is committed to:
a. memberhentikan seorang atau sekelompok pekerja a. terminate an employee or group of employees before
sebelum tanggal pensiun normal; atau the normal retirement date; or
b. menyediakan pesangon bagi pekerja yang menerima b. provide termination benefits as a result of an offer
penawaran mengundurkan diri secara sukarela. made in order to encourage voluntary redudancy.

2.w. Transaksi dengan Pihak Berelasi 2.w. Transactions with Related Parties
Bank melakukan transaksi dengan pihak berelasi. Pihak The Bank enters into transactions with related parties.
berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan A related parties represents person or entity who is
entitas pelapor yang meliputi: related to the reporting entity as follows:

a) Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai a) A person or a close member of that person’s family is
relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: related to a reporting entity if that person:
i. memiliki pengendalian atau pengendalian i. has control or joint control over the reporting
bersama atas entitas pelapor; entity;
ii. memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; ii. has significant influence over the reporting entity;
atau or
iii. personil manajemen kunci entitas pelapor atau iii. is a member of the key management personnel
entitas induk dari entitas pelapor. of the reporting entity or of a parent of the
reporting entity.
b) Satu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika b) An entity is related to the reporting entity if it meets
memenuhi salah satu hal berikut: one of the following:
i. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari i. The entity, and the reporting entity are numbers of
kelompok usaha yang sama (artinya entitas the same group (which means that each parent,
induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya subsidiary, and fellow subsidiary is related to
terkait dengan entitas lainnya); each other);

D1/March 31, 2015 28 paraf/sign:


PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended
31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013
(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)

ii. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura ii. One entity is an associate or joint venture of the
bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi other entity (or an associate or joint venture of a
atau ventura bersama yang merupakan anggota member of a group of which the other entity is a
suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain member;
tersebut adalah anggotanya);
iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama iii. Both entities are joint ventures of the same third
dari pihak ketiga yang sama; party;
iv. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas iv. One entity is a joint venture of a third entity and
ketiga dan entitas yang lain adalah entitas the other entity is an associate of the third entity;
asosiasi dari entitas ketiga;
v. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan v. The entity is a post-employment benefit plan for
pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu the benefit of employees of either the reporting
entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entity, or an entity related to the reporting entity.
entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah If the reporting entity in itself such a plan, the
entitas yang menyelenggarakan program sponsoring employers are also related to the
tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi reporting entity;
dengan entitas pelapor;
vi. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan vi. The entity is controlled or jointly controlled by a
bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam person identified in (a); and
huruf (a); dan
vii. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a).(i) vii. A person identified in (a).(i) has significant
memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau influence over the entity or is a member of the
personil manajemen kunci entitas (atau entitas key management personnel of the entity (or a
induk dari entitas). parent of the entity).

2.x. Laba per Saham 2.x. Earnings per Share


Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba Earnings per share is computed by dividing net income
bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang by the weighted average number of shares outstanding
beredar pada periode yang bersangkutan. during the period.

2.y. Informasi Segmen Operasi 2.y. Operating Segment Information


Sebuah segmen operasi adalah suatu komponen dari An operating segment is a component of the Bank:
entitas:
a. yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang memperoleh a. that engages in business activities from which it may
pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk earn revenue and incur expenses (including revenue
pendapatan dan beban yang terkait dengan transaksi and expenses relating to the transactions with other
dengan komponen lain dari entitas yang sama); components of the same entity);
b. hasil operasinya dikaji ulang secara regular oleh b. whose operating results are regularly reviewed by
kepala operasional untuk membuat keputusan chief operating decision maker to make decisions
tentang sumber daya yang dialokasikan pada regarding the resources to be allocated and assess its
segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan performance; and
c. tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan. c. for which discrete financial information is available.

Karena pada saat ini manajemen Bank hanya menelaah Since the current management of the Bank only examine
alokasi aset keuangan tertentu di antara nasabah ritel, certain financial asset allocation among retail customers,
nasabah usaha kecil dan menengah (UKM) serta small and medium business customers (SMEs) as well as
nasabah middle rate, tetapi tidak untuk hasil operasi middle rate customers, but not for other operating results,
lainnya serta informasi keuangan yang dapat dipisahkan and financial information that can be separated is also not
juga tidak tersedia di Bank, maka manajemen available in the Bank, the management believes that
berkeyakinan Bank pada saat ini dikelola sebagai currently the Bank is managed as a single operating
segmen operasi tunggal. segment.

D1/March 31, 2015 29 paraf/sign:


PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended
31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013
(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)

3. Sumber Estimasi Ketidakpastian dan 3. Source of Estimation Uncertainty


Pertimbangan Akuntansi and Accounting Judgment

Beberapa estimasi dan asumsi dibuat dalam rangka Certain estimates and assumption are made in the
penyusunan laporan keuangan membutuhkan pertimbangan presentation of the financial statements requires management
manajemen dalam menentukan metodologi yang tepat untuk judgement in determining the appropriate methodology for
penilaian aset dan liabilitas. valuation of assets and liabilities.

Manajemen membuat estimasi dan asumsi yang berimplikasi Management makes estimates and assumptions that affect the
pada pelaporan nilai aset dan liabilitas atas tahun keuangan reported amounts of assets and liabilities within the next
satu tahun kedepan. Semua estimasi dan asumsi yang financial year. All estimates and assumptions required in
diharuskan oleh PSAK adalah estimasi terbaik yang conformity with SFAS are best estimates undertaken in
didasarkan standar yang berlaku. Estimasi dan pertimbangan accordance with the applicable standard. Estimates and
dievaluasi secara terus menerus dan berdasarkan pengalaman judgements are evaluated on a continuous basis, and are
masa lalu dan faktor-faktor lain termasuk harapan atas based on past experience and other factors, including
kejadian yang akan datang. expectations with regards to future events.

Walaupun estimasi dan asumsi ini dibuat berdasarkan Although these estimates and assumption are based on
pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan management’s best knowledge of current events and activities,
saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan estimasi actual result may differ from those estimates and assumptions.
dan asumsi semula.

a. Nilai Wajar atas Instrumen Keuangan a. Fair Value of Financial Instruments


Bila nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan yang Where the fair values of financial assets and financial
tercatat pada laporan posisi keuangan tidak tersedia di liabilities recorded on the statement of financial position
pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan cannot be derived from active markets, they are determined
berbagai teknik penilaian termasuk penggunaan model using a variety of valuation techniques that include the use
matematika seperti yang dijelaskan dalam catatan 2.c. of mathematical models as described in note 2.c. The
Masukan (input) untuk model ini berasal dari data pasar inputs to these models are derived from observable market
yang bisa diamati sepanjang data tersebut tersedia. Bila data where possible, but where observable market data are
data pasar yang bisa diamati tersebut tidak tersedia, not available, judgment is required to establish fair values.
pertimbangan manajemen diperlukan untuk menentukan The judgment include considerations of liquidity and model
nilai wajar. Pertimbangan manajemen tersebut mencakup inputs such as volatility and discount rates, prepayment
pertimbangan likuiditas dan masukan model seperti rates, and default rate assumptions.
volatilitas dan tingkat diskonto, tingkat pelunasan .
dipercepat, dan asumsi tingkat gagal bayar.

b. Penurunan Nilai Kredit yang Diberikan dan Piutang b. Impairment Losses on Loans and Receivables
Bank mereviu kredit yang diberikan dan piutang secara The Bank reviews its loans and receivables individually at
individu pada setiap tanggal laporan posisi keuangan untuk each statement of financial position date to assess whether
menilai apakah penurunan nilai harus dicatat dalam laporan an impairment loss should be recorded in the statement of
laba rugi komprehensif seperti yang dijelaskan dalam comprehensive income as described in note 2.e. In
catatan 2.e. Secara khusus, justifikasi oleh manajemen particular, judgment by management is required in the
diperlukan dalam estimasi jumlah dan waktu arus kas di estimation of the amount and timing of future cash flows
masa mendatang ketika menentukan penurunan nilai. when determining the impairment loss. In estimating these
Dalam estimasi arus kas ini, Bank membuat justifikasi cash flows, the Bank makes judgments about the
tentang situasi keuangan peminjam. borrower’s financial situation and the net realizable value of
collateral.

Estimasi-estimasi ini didasarkan pada asumsi-asumsi These estimates are based on assumptions about a
tentang sejumlah faktor dan hasil aktual mungkin berbeda, number of factors and actual results may differ, as reflected
yang tercermin dalam perubahan penyisihan penurunan in changes in the provision for impairment in the future. The
nilai tersebut di masa mendatang. Nilai tercatat kredit yang carrying value of loans and its allowance for impairment
diberikan dan cadangan kerugian penurunan nilainya losses are disclosed in Note 10.
disajikan di Catatan 10.

D1/March 31, 2015 30 paraf/sign:


PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended
31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013
(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)

4. Kas 4. Cash

2014 2013
Rp Rp

Rupiah 49,797 23,584 Rupiah


Jumlah 49,797 23,584 Total

Per 31 Desember 2014 dan 2013, saldo kas termasuk kas As of December 31, 2014 and 2013, cash balance includes
pada ATM masing-masing sebesar Rp5.547 dan Rp3.010. cash in ATM amounting to Rp5,547 and Rp3,010, respectively.

5. Giro pada Bank Indonesia 5. Current Accounts with Bank Indonesia

2014 2013
Rp Rp

Rupiah 424,897 265,191 Rupiah


Jumlah 424,897 265,191 Total

Sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, setiap bank di According to the regulation of Bank Indonesia, each bank in
Indonesia diwajibkan memiliki saldo giro minimum di Bank Indonesia is required to maintain a minimum liquidity reserve in
Indonesia untuk cadangan likuiditas sebesar persentase certain percentage of third party funds both in Rupiah and
tertentu dari dana pihak ketiga baik dalam Rupiah maupun foreign currencies.
mata uang asing.

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, GWM Bank As of December 31, 2014 and 2013, the Bank’s Minimum Ratio
ditentukan berdasarkan PBI No. 15/15/PBI/2013 tanggal Statutory Reserves based on PBI No. 15/15/PBI/2013 dated
24 Desember 2013 tentang Perubahan atas PBI December 4, 2013 regarding Minimum Ratio of Statutory
No. 12/19/PBI/2010 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum Reserves for Commercial Banks with Bank Indonesia in
pada Bank Indonesia dalam Rupiah sebesar: Rupiah are as follows:

2014 2013
(%) (%)

Rupiah Rupiah
GWM Utama 8.00 8.00 Primary Statutory Reserves
GWM Sekunder 4.00 4.00 Secondary Statutory Reserves

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, GWM Bank telah As of December 31, 2014 and 2013, the bank reserve in
sesuai dengan ketentuan tersebut di atas, dimana rasio GWM accordance with the above provisions, where the GWM ratio
untuk rekening Rupiah pada tanggal 31 Desember 2014 dan for Rupiah accounts as of December 31, 2014 and 2014,
2013 masing-masing sebesar: respectively are as follows:

2014 2013
(%) (%)
Rupiah Rupiah
GWM Utama 10.37 11.27 Primary Statutory Reserves
GWM Sekunder 11.26 6.07 Secondary Statutory Reserves

Pada tanggal 31 Desember 2014, Bank diwajibkan membentuk As of December 31, 2014, the Bank is required to maintain
GWM LDR sebesar minimal 2,36% (2013: 3,23%). GWM LDR LDR Statutory Reserve at least 2.36% (2013: 3.23%). The LDR
yang telah dibentuk Bank per tanggal 31 Desember 2014 Statutory Reserve maintained by the Bank as of
adalah sebesar 424,51%(2013: 349,19%). December 31, 2014 amounted to 424.51% (2013: 349.19%).

D1/March 31, 2015 31 paraf/sign:


PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended
31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013
(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)

6. Giro pada Bank Lain 6. Current Account with Other Banks

2014 2013
Rp Rp
Pihak Ketiga - Rupiah Third Parties - Rupiah
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 3,419 8,078 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Central Asia Tbk 8,371 2,551 PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 553 101 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk 5 8 PT Bank CIMB Niaga Tbk
Jumlah 12,348 10,738 Total

Tingkat suku bunga rata-rata per tahun giro pada bank lain The average interest rate on current account with other bank
masing-masing sebesar 2,50% dan 1,58% pada tanggal for the years ended December 31, 2014 and 2013 is 2.50%
31 Desember 2014. dan 2013. and 1.58%, respectively.

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, seluruh giro pada As of December 31 2014 and 2014, all current accounts with
bank lain digolongkan sebagai Lancar. other banks were classified as Current.

Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai Management believes that there is no impaired current account
atas giro pada bank lain sehingga tidak diperlukan cadangan with other banks therefore no allowance for impairment losses
kerugian penurunan nilai. is needed.

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, giro pada PT Bank As of December 31, 2014 and 2013, current account with
Mandiri (Persero) Tbk dijadikan sebagai deposit atas PT Bank Mandiri (Persero) Tbk is used as a deposit for ATM
kerjasama ATM Bersama. Bersama.

7. Penempatan pada Bank Indonesia dan 7. Placements with Bank Indonesia


Bank Lain and Other Banks

Rincian penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain The details of placements with Bank Indonesia and other
adalah sebagai berikut: banks are as follows:

2014 2013
Rp Rp

Rupiah Rupiah
Fasilitas Simpanan pada Bank Indonesia
Bank Indonesia (FASBI) 599,700 753,000 Deposit Facility (FASBI)
599,700 753,000
Call Money Call Money
PT Bank Mega Tbk 100,000 -- PT Bank Mega Tbk
PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia 100,000 -- PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia
Indonesia Eximbank 90,000 -- Indonesia Eximbank
PT Bank CTBC Indonesia 50,000 -- PT Bank CTBC Indonesia
PT Bank Pembangunan Daerah PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Barat dan Banten Tbk 50,000 -- Jawa Barat dan Banten Tbk
PT Bank KEB Hana 50,000 -- PT Bank KEB Hana
Bangkok Bank Public Company Limited 50,000 -- Bangkok Bank Public Company Limited
490,000 --
Deposito on Call Deposit on Call
PT Bank CIMB Niaga Tbk 104,000 -- PT Bank CIMB Niaga Tbk
104,000 --

D1/March 31, 2015 32 paraf/sign:


PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended
31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013
(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)

2014 2013
Rp Rp

Sertifikat Deposito Certificates of Deposits


PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 72,390 -- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Commonwealth 73,353 -- PT Bank Commonwealth
PT Bank KEB Hana 48,527 -- PT Bank KEB Hana
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 48,158 -- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
242,428 --
Jumlah 1,436,128 753,000 Total

Jumlah tercatat penempatan pada Bank Indonesia dan bank Placements with Bank Indonesia and other banks based on the
lain berdasarkan jangka waktu sebagai berikut: period of time are as follows:

2014 2013
Rp Rp

Kurang dari atau sampai dengan 1 bulan 1,193,700 753,000 Less than or up to 1 month
Lebih dari 1 - 3 bulan -- -- More than 1 - 3 months
Lebih dari 3 - 6 bulan 242,428 -- More than 3 - 6 months
Lebih dari 6 - 12 bulan -- -- More than 6 - 12 months
Jumlah 1,436,128 753,000 Total

Jumlah tercatat penempatan pada Bank Indonesia dan bank Placements with Bank Indonesia and other banks based on the
lain berdasarkan sisa umur jatuh tempo berikut: remaining periods of maturity are as follows:

2014 2013
Rp Rp

Kurang dari atau sampai dengan 1 bulan 1,193,700 753,000 Less than or up to 1 month
Lebih dari 1 - 3 bulan 34,484 -- More than 1 - 3 months
Lebih dari 3 - 6 bulan 207,944 -- More than 3 - 6 months
Lebih dari 6 - 12 bulan -- -- More than 6 - 12 months
Jumlah 1,436,128 753,000 Total

Tingkat suku bunga rata-rata per tahun penempatan pada The average interest rates on placements with Bank Indonesia
Bank Indonesia untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal for the years ended December 31, 2014 and 2013 are as
31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: follows:

2014 2013
(%) (%)

Fasilitas Simpanan Bank Indonesia 5.75 5.63 Bank Indonesia Deposit Facility
Deposito on Call 7.50 -- Deposit on Call
Call Money 6.55 -- Call Money
Sertifikat Deposito 6.68 -- Certificates of Deposits

Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat indikasi Management believes that there is no indication of impairment
penurunan nilai atas penempatan pada Bank Indonesia dan of placement with Bank Indonesia and other banks therefore
bank lain sehingga tidak diperlukan cadangan kerugian no allowance for impairment losses is needed.
penurunan nilai.

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, tidak terdapat As of December 31, 2014 and 2013, there are no placements
penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain yang with Bank Indonesia used as collateral.
dijaminkan.

D1/March 31, 2015 33 paraf/sign:


PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended
31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013
(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)

8. Efek-efek 8. Marketable Securities

Berdasarkan tujuan investasi, jenis, dan mata uang adalah Based on the investment objectives, types, and currency are
sebagai berikut: as follows:

2014 2013
Rp Rp

Dimiliki Hingga Jatuh Tempo - Rupiah Held to Maturity - Rupiah


Sertifikat Deposito Bank Indonesia 180,000 23,692 Deposit Certificates of Bank Indonesia
Sertifikat Bank Indonesia -- 50,000 Certificates of Bank Indonesia
Diskonto yang Belum Diamortisasi (1,580) (712) Unamortized Discount
Nilai Bersih 178,420 72,980 Net

Obligasi Korporasi 327,500 142,700 Corporate Bonds


Diskonto yang Belum Diamortisasi (83) (733) Unamortized Discount
Nilai Bersih 327,417 141,967 Net

Obligasi Pemerintah 30,000 164,600 Government Bonds


Premium yang Belum Diamortisasi 526 1,408 Unamortized Premium
Nilai Bersih 30,526 166,008 Net

Reksadana Terproteksi 60,000 -- Protected Funds


Nilai Bersih 60,000 -- Net

Medium Term Notes 150,000 50,000 Medium Term Notes


Nilai Bersih 150,000 50,000 Net
Sub Jumlah 746,363 430,955 Sub Total

Tersedia untuk Dijual - Rupiah Available for Sale - Rupiah


Obligasi Pemerintah 271,460 271,460 Government Bonds
Keuntungan (Kerugian) yang Belum Direalisasi Unrealized Gain (Losses) in
atas Peningkatan (Penurunan) Nilai (49,340) (65,388) Increase (Decrease) in Value
Diskonto yang Belum Diamortisasi 6,220 6,557 Unamortized Discount
Nilai Bersih 228,340 212,629 Net

Obligasi Korporasi -- 5,000 Corporate Bonds


Kerugian yang Belum Direalisasi Unrealized Losses in
atas Kenaikan Nilai -- (14) Increase in Value
Diskonto yang Belum Diamortisasi -- 95 Unamortized Discount
Nilai Bersih -- 5,081 Net

Sub Jumlah 228,340 217,710 Sub Total

Jumlah 974,703 648,665 Total

Berdasarkan tujuan investasi, mata uang, dan penerbit adalah Based on the investment objectives, currency, and issuer are
sebagai berikut: as follows:

2014 2013
Rp Rp

Dimiliki Hingga Jatuh Tempo - Rupiah Held to Maturity - Rupiah


Bank Indonesia 178,420 72,980 Bank Indonesia
Pemerintah Republik Indonesia 30,526 166,008 Republik of Indonesia Government
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 75,000 -- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT Astra Sedaya Finance 61,507 14,921 PT Astra Sedaya Finance
PT Bank Permata Tbk 60,000 50,000 PT Bank Permata Tbk
PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen 60,000 -- PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen
PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) 50,000 50,000 PT Sarana Multigriya Finansial (Persero)

D1/March 31, 2015 34 paraf/sign:


PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended
31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013
(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)

2014 2013
Rp Rp

Dimiliki Hingga Jatuh Tempo - Rupiah Held to Maturity - Rupiah


PT Bank ICBC Indonesia 50,000 -- PT Bank ICBC Indonesia
PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk 40,961 14,674 PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk
PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk 26,997 -- PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk
PT Indomobil Finance Indonesia 21,977 -- PT Indomobil Finance Indonesia
PT Pegadaian (Persero) 20,000 -- PT Pegadaian (Persero)
PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) 16,000 -- PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero)
Indonesia Eximbank 10,012 -- Indonesia Eximbank
PT Bank OCBC NISP Tbk 9,987 32,860 PT Bank OCBC NISP Tbk
PT BFI Finance Indonesia Tbk 9,970 -- PT BFI Finance Indonesia Tbk
PT Mandiri Tunas Finance 9,051 -- PT Mandiri Tunas Finance
PT Surya Artha Nusantara Finance 7,995 1,699 PT Surya Artha Nusantara Finance
PT Federal International Finance 7,960 8,043 PT Federal International Finance
PT BCA Finance -- 19,770 PT BCA Finance
Sub Jumlah 746,363 430,955 Sub Total

Tersedia untuk Dijual - Rupiah Available for Sale - Rupiah


Pemerintah Republik Indonesia 228,340 212,629 Republik of Indonesia Government
PT Pegadaian (Persero) -- 3,049 PT Pegadaian (Persero)
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk -- 2,032 PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
Sub Jumlah 228,340 217,710 Sub Total

Jumlah 974,703 648,665 Total

Berdasarkan jangka waktu adalah sebagai berikut: Based on period of time are as follows:

2014 2013
Rp Rp

Lebih dari 1 - 3 bulan 125,954 23,476 More than 1 - 3 months


Lebih dari 3 - 12 bulan 193,553 192,755 More than 3 - 12 months
Lebih dari 1 - 5 tahun 427,519 219,805 More than 1 - 5 years
Lebih dari 5 tahun 227,677 212,629 More than 5 years
Jumlah 974,703 648,665 Total

Berdasarkan sisa umur jatuh tempo adalah sebagai berikut: Based on remaining period of maturity are as follows:

2014 2013
Rp Rp

Kurang dari atau sampai dengan 1 bulan 149,758 1,699 Less than or up to 1 month
Lebih dari 1 - 3 bulan 99,401 125,726 More than 1 - 3 months
Lebih dari 3 - 12 bulan 266,346 308,611 More than 3 - 12 months
Lebih dari 1 - 5 tahun 231,526 -- More than 1 - 5 years
Lebih dari 5 tahun 227,672 212,629 More than 5 years
Jumlah 974,703 648,665 Total

Nilai wajar efek tersedia untuk dijual didasarkan pada harga Fair value of available for sale securities are based on market
pasar efek yang tercatat pada tanggal pelaporan. Akumulasi prices of listed securities at the reporting date. Accumulated
keuntungan/(kerugian) yang belum direalisasi akibat kenaikan/ unrealized gains/(loss) resulting from the increase/(decrease)
(penurunan) nilai wajar efek-efek pada tanggal 31 Desember in fair value of marketable securities at December 31, 2014
2014 dan 2013 masing-masing sebesar (Rp49.340) dan and 2013 amounting to Rp(49,340) and Rp(65,402),
Rp(65.402) yang dicatat sebagai bagian komponen ekuitas, respectively, which is recorded as part of the equity
sehingga Bank mengakui keuntungan/(kerugian) tahun component, and the Bank recognized current year gain/

D1/March 31, 2015 35 paraf/sign:


PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended
31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013
(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)

berjalan atas perubahan nilai wajar efek-efek masing-masing (losses) from changes in fair value of marketable securities
sebesar Rp16.048 dan Rp(66.312), sedangkan penyesuaian amounting to Rp16,048 and Rp(66,312) respectively, whereas
reklasifikasi atas keuntungan/(kerugian) yang termasuk dalam reclassification adjustment on gains/(losses) which already
laporan laba rugi komprehensif masing-masing sebesar Rp14 included in statement of comprehensive income amounted to
dan nihil. Rp14 and nil, respectively.

Tingkat bunga rata-rata per tahun adalah sebagai berikut: The average interest rate per year is as follows:

2014 2013
(%) (%)

Sertifikat Bank Indonesia -- 5.74 Certificates of Bank Indonesia


Sertifikat Deposito Bank Indonesia 6.89 6.82 Deposit Certificates of Bank Indonesia
Obligasi Pemerintah 6.48 6.00 Government Securities
Obligasi Korporasi 8.73 7.87 Coprporation Bonds
Medium Term Notes 9.24 9.50 Medium Term Notes

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, seluruh efek-efek As of December 31 2014 and 2013, all marketable securities
digolongkan sebagai Lancar. were classified as Current.

Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai Management believes that there is no impaired marketable
atas efek-efek sehingga tidak diperlukan cadangan kerugian securities therefore no allowance for impairment losses is
penurunan nilai. needed.

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, tidak terdapat As of December 31, 2014 and 2013, there were no marketable
efek-efek dari pihak berelasi. securities from related party.

Rincian peringkat obligasi korporasi dari PT Pemeringkat Efek Rating of corporate bonds by PT Pemeringkat Efek Indonesia
Indonesia (PT Pefindo) yang dimiliki oleh Bank adalah sebagai (PT Pefindo) for the Bank are as follows:
berikut:

2014 2013
Rp Rp

Dimiliki Hingga Jatuh Tempo - Rupiah Held to Maturity - Rupiah


Indonesia Eximbank idAAA idAAA Indonesia Eximbank
PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk idAA+ idAA+ PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk
PT Astra Sedaya Finance idAA+ idAA+ PT Astra Sedaya Finance
PT Bank OCBC NISP Tbk idAAA idAAA PT Bank OCBC NISP Tbk
PT Bank Permata Tbk idAA+ idAA+ PT Bank Permata Tbk
PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk idAA idAA PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk
PT BCA Finance -- idAA+ PT BCA Finance
PT BFI Finance Indonesia Tbk idA+ idA+ PT BFI Finance Indonesia Tbk
PT Federal International Finance idAA+ idAA+ PT Federal International Finance
PT Indomobil Finance Indonesia idA idA PT Indomobil Finance Indonesia
PT Mandiri Tunas Finance idAA idAA PT Mandiri Tunas Finance
PT Pegadaian (Persero) idAA+ -- PT Pegadaian (Persero)
PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) idAA+ idAA+ PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero)
PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) idAA+ idAA+ PT Sarana Multigriya Finansial (Persero)
PT Surya Artha Nusantara Finance idAA- idAA- PT Surya Artha Nusantara Finance

Tersedia untuk Dijual - Rupiah Available for Sale - Rupiah


PT Pegadaian (Persero) -- idAA+ PT Pegadaian (Persero)
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk idAA idAA PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk

D1/March 31, 2015 36 paraf/sign:


PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended
31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013
(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)

Rincian peringkat surat utang jangka menengah (MTN) dari rating of medium term notes by PT Fitch Ratings Indonesia
PT Fiitch Ratings Indonesia yang dimiliki oleh Bank adalah owned by the Bank are as follows:
sebagai berikut:
2014 2013
Rp Rp

Dimiliki Hingga Jatuh Tempo - Rupiah Held to Maturity - Rupiah


PT Bank ICBC Indonesia F1+(idn) -- PT Bank ICBC Indonesia
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk F1+(idn) -- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) F1+(idn) F1+(idn) PT Sarana Multigriya Finansial (Persero)

9. Tagihan atas Efek yang Dibeli dengan Janji 9. Reverse Repo


Dijual Kembali

2014
Jenis Efek/ Nilai Nominal/ Tingkat Tingkat Tanggal Dimulai/ Tanggal Nilai Tercatat/
Pihak Penjual/ Type of Nominal Suku Bunga/ Kupon/ Commencement Jatuh Tempo/ Carrying
Counterparty Securitiy Account Interest Rate Coupon Rate Date Maturity Date Amount
Rp Rp

Bank Indonesia SPN12150611 15,277 6.010% 6.298% 4 Desember/December 2014 5 Januari/January 2015 14,038
Bank Indonesia FR0027 50,000 6.020% 6.300% 4 Desember/December 2014 5 Januari/January 2015 48,094
Bank Indonesia FR0027 34,723 6.010% 6.300% 4 Desember/December 2014 5 Januari/January 2015 33,400
Bank Indonesia FR0071 100,000 6.020% 7.340% 5 Desember/December 2014 6 Januari/January 2015 104,196
Bank Indonesia FR0064 25,000 6.010% 7.350% 8 Desember/December 2014 6 Januari/January 2015 19,809
Bank Indonesia SPN12150206 25,000 6.000% 6.180% 8 Desember/December 2014 6 Januari/January 2015 23,504
Bank Indonesia FR0071 50,000 6.000% 7.340% 10 Desember/December 2014 7 Januari/January 2015 51,961
Bank Indonesia FR0059 100,000 6.010% 7.300% 30 Desember/December 2014 27 Januari/January 2015 86,612
Jumlah/Total 400,000 381,614

2013
Jenis Efek/ Nilai Nominal/ Tingkat Tingkat Tanggal Dimulai/ Tanggal Nilai Tercatat/
Pihak Penjual/ Type of Nominal Suku Bunga/ Kupon/ Commencement Jatuh Tempo/ Carrying
Counterparty Securitiy Account Interest Rate Coupon Rate Date Maturity Date Amount
Rp Rp

Bank Indonesia FR0069 300,000 5.900% 7.875% 27 Desember/December 2013 3 Januari/January 2014 287,792
Bank Indonesia FR0042 273,609 6.060% 10.250% 27 Desember/December 2013 10 Januari/January 2014 299,575
Bank Indonesia FR0063 126,391 6.060% 5.625% 24 Desember/December 2013 7 Januari/January 2014 98,198
Bank Indonesia FR0026 120,178 5.900% 11.000% 31 Desember/December 2013 7 Januari/January 2014 120,260
Bank Indonesia SPN12140604 79,822 5.900% 0.000% 31 Desember/December 2013 7 Januari/January 2014 73,679
Jumlah/Total 900,000 879,504

Per 31 Desember 2014 dan 2013, jangka waktu efek yang dibeli As of December 31, 2014 and 2013, the period of reverse
dengan janji dijual kembali sejak tanggal pembelian hingga repo since acquisition date until resale is as follows:
tanggal dijual kembali adalah sebagai berikut:

Surat Utang Negara 30 hari/days Government Securities


Surat Perbendaharaan Negara 30 hari/days Treasury Bills

Per 31 Desember 2014 dan 2013, rincian tagihan atas efek yang As of December 31, 2014 and 2013, the details of reverse
dibeli dengan janji dijual kembali berdasarkan sisa umur jatuh repo based on outstanding period to maturity are as follows:
tempo adalah sebagai berikut:

D1/March 31, 2015 37 paraf/sign:


PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended
31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013
(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)

2014
Jenis Efek yang Dibeli dengan ≤ 1 bulan/ > 1 - 3 bulan/ > 3 - 12 bulan/ Jumlah/ Reverse Repo
Janji Dijual Kembali month months months Total Type
Rp Rp Rp Rp

Surat Utang Negara 344,072 -- -- 344,072 Government Securities


Surat Perbendaharaan Negara 37,542 -- -- 37,542 Treasury Bills
Jumlah 381,614 -- -- 381,614 Total

2013
Jenis Efek yang Dibeli dengan ≤ 1 bulan/ > 1 - 3 bulan/ > 3 - 12 bulan/ Jumlah/ Reverse Repo
Janji Dijual Kembali month months months Total Type
Rp Rp Rp Rp

Surat Utang Negara 805,825 -- -- 805,825 Government Securities


Surat Perbendaharaan Negara 73,679 -- -- 73,679 Treasury Bills
Jumlah 879,504 -- -- 879,504 Total

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, tidak terdapat saldo As of December 31, 2014 and 2013, there was no reverse
efek yang dibeli dengan janji dijual kembali dengan pihak yang repo with related party.
berelasi.

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, seluruh efek yang As of December 31, 2014 and 2013, all reverse repo were
dibeli dengan janji dijual kembali digolongkan sebagai lancar. classified as current.

Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai Management believes that there is no impaired reverse
atas tagihan atas efek yang dibeli dengan janji dijual kembali repo therefore any allowance for impairment losses is
sehingga tidak diperlukan cadangan kerugian penurunan nilai. needed.

10. Kredit yang Diberikan 10. Loans

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, kredit yang As of December 31, 2014 and 2013, loans assessed
diberikan dinilai secara kolektif dan tidak terdapat kredit yang collectively and there is no credit impaired.
mengalami penurunan nilai.

a. Berdasarkan Jenis, Mata Uang, dan Kualitas Kredit a. By Type of Loans, Currency, and Loan Quality

2014
Lancar/ Dalam Perhatian Kurang Diragukan/ Macet/ Jumlah/
Current Khusus/ Lancar/ Doubtful Loss Total
Special Mention Sub Standard
Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Pihak Ketiga Third Parties


Rupiah Rupiah
Modal Kerja 1,854,994 -- -- -- -- 1,854,994 Working Capital
Investasi 479,783 -- -- -- -- 479,783 Investment
Konsumsi 69,104 -- -- -- -- 69,104 Consumer
Jumlah 2,403,881 -- -- -- -- 2,403,881 Total
Dikurangi: Less:
Cadangan Kerugian Allowance for
Penurunan Nilai (11,194) -- -- -- -- (11,194) Impairment Losses
Jumlah - Bersih 2,392,687 -- -- -- -- 2,392,687 Total - Net

D1/March 31, 2015 38 paraf/sign:


PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended
31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013
(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)

2013
Lancar/ Dalam Perhatian Kurang Diragukan/ Macet/ Jumlah/
Current Khusus/ Lancar/ Doubtful Loss Total
Special Mention Sub Standard
Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Pihak Ketiga Third Parties


Rupiah Rupiah
Modal Kerja 792,620 -- -- -- -- 792,620 Working Capital
Investasi 362,598 -- -- -- -- 362,598 Investment
Konsumsi 84,840 -- -- -- -- 84,840 Consumer
Jumlah 1,240,058 -- -- -- -- 1,240,058 Total
Dikurangi: Less:
Cadangan Kerugian Allowance for
Penurunan Nilai (6,039) -- -- -- -- (6,039) Impairment Losses
Jumlah - Bersih 1,234,019 -- -- -- -- 1,234,019 Total - Net

b. Berdasarkan Sektor Ekonomi b. By Economic Sectors


2014
Lancar/ Dalam Perhatian Kurang Diragukan/ Macet/ Jumlah/
Current Khusus/ Lancar/ Doubtful Loss Total
Special Mention Sub Standard
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Pihak Ketiga Third Parties
Rupiah Rupiah
Perdagangan, Restoran Trading, Restaurant
dan Hotel 710,901 -- -- -- -- 710,901 and Hotels
Industri 758,438 -- -- -- -- 758,438 Manufacturing
Konstruksi 112,584 -- -- -- -- 112,584 Construction
Pertambangan 2,782 -- -- -- -- 2,782 Mining
Jasa 384,417 -- -- -- -- 384,417 Services
Lain-lain 434,759 -- -- -- -- 434,759 Others
Jumlah 2,403,881 -- -- -- -- 2,403,881 Total
Dikurangi : Cadangan Kerugian Less: Allowance for
Penurunan Nilai (11,194) -- -- -- -- (11,194) Impairment Losses
Jumlah - Bersih 2,392,687 -- -- -- -- 2,392,687 Total - Net

2013
Lancar/ Dalam Perhatian Kurang Diragukan/ Macet/ Jumlah/
Current Khusus/ Lancar/ Doubtful Loss Total
Special Mention Sub Standard
Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Pihak Ketiga Third Parties


Rupiah Rupiah
Perdagangan, Restoran Trading, Restaurant
dan Hotel 410,957 -- -- -- -- 410,957 and Hotels
Industri 381,731 -- -- -- -- 381,731 Manufacturing
Konstruksi 57,739 57,739 Construction
Pertambangan 3,957 -- -- -- -- 3,957 Mining
Jasa 282,291 -- -- -- -- 282,291 Services
Lain-lain 103,383 -- -- -- -- 103,383 Others
Jumlah 1,240,058 -- -- -- -- 1,240,058 Total
Dikurangi : Cadangan Kerugian Less: Allowance for
Penurunan Nilai (6,039) - - - - (6,039) Impairment Losses
Jumlah - Bersih 1,234,019 -- -- -- -- 1,234,019 Total - Net

Rasio kredit bermasalah dihitung sesuai dengan pedoman The ratio of non performing loans shall be calculated in
perhitungan rasio keuangan sebagaimana tercantum accordance with the calculation guidelines of financial
dalam Surat Edaran Bank Indonesia (SE-BI) ratios as set out in Circular Letter of Bank Indonesia
No. 3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001 sebagaimana (SE-BI) No. 3/30/DPNP dated December 14, 2001
telah diubah dengan SE-BI No. 7/10/DPNP tanggal amended by SE-BI No. 7/10/DPNP dated March 31, 2005
31 Maret 2005 yang kemudian diubah melalui which was amended by SE-BI No. 12/11/DPNP dated
SE-BI No.12/11/DPNP tanggal 31 Maret 2010 dan SE-BI March 31, 2010 and SE-BI No. 13/30/DPNP dated
No. 13/30/DPNP tanggal 16 Desember 2011. December 16, 2011.

D1/March 31, 2015 39 paraf/sign:


PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended
31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013
(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Bank tidak As of December 31, 2014 and 2013, the Bank has no non
memiliki kredit bermasalah. performing loans.

c. Berdasarkan Jangka Waktu Kredit c. By Loan Periods


Rincian jangka waktu kredit yang diberikan berdasarkan Loan periods based on the loan agreements are as
perjanjian kredit adalah sebagai berikut: follows:

2014 2013
Rp Rp
Rupiah Rupiah
≤ 1 Tahun 1,126,139 668,750 ≤ 1 Year
> 1 - 3 Tahun 495,851 128,644 > 1 - 3 Years
> 3 - 5 Tahun 457,662 311,984 > 3 - 5 Years
> 5 Tahun 324,229 130,680 > 5 Years
Jumlah 2,403,881 1,240,058 Total
Dikurangi : Cadangan Kerugian Less: Allowance for
Penurunan Nilai (11,194) (6,039) Impairment Losses
Jumlah - Bersih 2,392,687 1,234,019 Total - Net

d. Berdasarkan Sisa Umur Jatuh Tempo d. By Remaining Periods


Rincian jangka waktu kredit yang diberikan berdasarkan sisa Loans based on the remaining periods from statement
waktu dari tanggal posisi keuangan sampai dengan tanggal of financial position date to maturity date are as
jatuh tempo adalah sebagai berikut: follows:

2014 2013
Rp Rp
Rupiah Rupiah
≤ 1 Tahun 1,465,270 691,004 ≤ 1 Year
> 1 - 3 Tahun 216,325 122,815 > 1 - 3 Years
> 3 - 5 Tahun 431,533 314,996 > 3 - 5 Years
> 5 Tahun 290,753 111,243 > 5 Years
Jumlah 2,403,881 1,240,058 Total
Dikurangi : Cadangan Kerugian Less: Allowance for
Penurunan Nilai (11,194) (6,039) Impairment Losses
Jumlah - Bersih 2,392,687 1,234,019 Total - Net

e. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai e. Allowance for Impairment Losses


Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, cadangan As of December 31, 2014 and 2013, the allowance for
kerugian penurunan nilai kredit yang diberikan dinilai possible of loans is assessed collectively and there
secara kolektif dan tidak terdapat kredit yang mengalami were no impaired loans.
penurunan nilai.

Perubahan dalam cadangan kerugian penurunan nilai The changes in the allowance for impairment losses are
kredit yang diberikan adalah sebagai berikut: as follows:

2014 2013
Rp Rp

Saldo Awal 6,039 1,915 Beginning Balance


Pembentukan selama Tahun Berjalan 5,318 4,124 Allowance during the Year
Pemulihan selama Tahun Berjalan (163) -- Recovery during the Year
Saldo Akhir 11,194 6,039 Ending Balance

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, As of December 31, 2014 and 2013, the minimum
pembentukan penyisihan aset produktif yang dihitung allowance for impairment losses computed under the

D1/March 31, 2015 40 paraf/sign:


PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended
31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013
(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)

berdasarkan ketentuan Bank Indonesia masing-masing Bank Indonesia regulation amounted to Rp24,039 and
sebesar Rp24.039 dan Rp12.401, sehingga pemenuhan Rp12,401, respectively, and thus fulfilling the allowance
cadangan adalah masing-masing sebesar 46,57% dan of 46.57% and 48.70%, respectively.
48,70%.
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian Management believes that the above allowance for
kerugian penurunan nilai yang dibentuk telah memadai impairment losses is adequate to cover possible losses,
untuk menutup kemungkinan kerugian akibat tidak which might arise from uncollectible loans.
tertagihnya kredit yang diberikan.
f. Informasi Pokok Lainnya Sehubungan dengan Kredit f. Other Significant Information in Connection with The
yang Diberikan Loans
1. Umum 1. General
Kredit yang diberikan pada umumnya dijamin dengan Loans are generally secured by collateral tied to the
agunan yang diikat dengan hak tanggungan atau mortgage or power of attorney to sell, time deposits or
surat kuasa untuk menjual, deposito berjangka atau other collateral acceptable to banks.
jaminan lain yang dapat diterima oleh perbankan.

Kredit konsumsi terdiri dari kredit pemilikan rumah, Consumer loans consist of home mortgage loans,
kredit kendaraan bermotor dan kredit perorangan automobile loans, and other personal loans.
lainnya.

2. Tingkat Bunga 2. Interest Rates


Tingkat bunga rata-rata per tahun kredit yang The average annual interest rates of loans were
diberikan masing-masing sebesar 11,55% dan 11.55% and 10.62% for the years ended
10,62% untuk tahun-tahun yang berakhir pada December 31, 2014 and 2013, respectively.
tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.

3. Deposito Berjangka yang Dijaminkan Sebagai 3. Time Deposits Pledged as Collateral


Agunan
Kredit yang diberikan dijamin dengan agunan yang Loans are secured by mortgages, deposits and other
diikat hak tanggungan, deposito berjangka dan guarantees.
jaminan lainnya.
Jumlah kredit yang dijamin dengan deposito Total loans secured by time deposits as of
berjangka per 31 Desember 2014 dan 2013 adalah December 31, 2013 and 2012 amounted to
masing-masing sebesar Rp166.133 dan Rp45.881. Rp166,133 and Rp45,881, respectively

Deposito berjangka yang digunakan sebagai jaminan Time deposits pledged as collateral of loans as of
atas kredit yang diberikan per 31 Desember 2014 dan December 31, 2014 and 2013 amounted to
2013 adalah masing-masing sebesar Rp183.428 dan Rp183,428 and Rp66,937 or 6.71% and 5.61% of
Rp66.397 atau sebesar 6,71% dan 5,61% dari jumlah total time deposits, respectively (Note 15).
deposito berjangka (Catatan 15).
4. Batas Maksimum Pemberian Kredit 4. Legal Lending Limit
Pada tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember For the years ended December 31, 2014 and 2013,
2014 dan 2013, tidak terdapat pelanggaran maupun the Bank did not violate or exceed the Legal Lending
pelampauan terhadap ketentuan Batas Maksimum Limit (LLL) requirement.
Pemberian Kredit (BMPK).
5. Kelonggaran Tarik 5. Unused Loan Facilities
Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum Unused loan facilities as of December 31, 2014 and
digunakan (kelonggaran tarik) per 31 Desember 2013, amounted to Rp457.389 and Rp292,396,
2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp457.389 respectively (Note 31).
dan Rp292.396 (Catatan 31).
6. Kredit Hapus Buku 6. Written Off Loans
Kredit hapus buku per 31 Desember 2014 dan 2013 Writen off Loans as of December 31, 2014 and 2013
masing-masing sebesar Rp1.459 (Catatan 31). amounted to Rp1,459, respectively (Note 31).

D1/March 31, 2015 41 paraf/sign:


PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended
31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013
(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)

11. Aset Tetap 11. Fixed Assets

2014
Saldo Awal/ Penambahan/ Pengurangan/ Saldo Akhir/
Beginning Balance Additions Deductions Ending Balance
Rp Rp Rp Rp
Biaya Perolehan Acqusition Cost
Pemilikan Langsung Direct Ownership
Bangunan 270 -- 270 -- Building
Renovasi Bangunan 9,125 13,797 -- 22,922 Building Renovation
Perlengkapan dan Office Equipment
Peralatan Kantor 6,895 6,253 -- 13,148 and Supplies
16,290 20,050 270 36,070
Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation
Pemilikan Langsung Direct Ownership
Bangunan 270 -- 270 -- Building
Renovasi Bangunan 466 2,997 -- 3,463 Building Renovation
Perlengkapan dan Office Equipment
Peralatan Kantor 1,217 2,031 -- 3,248 and Supplies
1,953 5,028 270 6,711
Nilai Buku 14,337 29,359 Book Value

2013
Saldo Awal/ Penambahan/ Pengurangan/ Saldo Akhir/
Beginning Balance Additions Deductions Ending Balance
Rp Rp Rp Rp
Biaya Perolehan Acqusition Cost
Pemilikan Langsung Direct Ownership
Bangunan 270 -- 270 Building
Renovasi Bangunan -- 9,125 -- 9,125 Building Renovation
Perlengkapan dan Office Equipment
Peralatan Kantor 2,385 4,510 -- 6,895 and Supplies
2,655 13,635 -- 16,290
Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation
Pemilikan Langsung Direct Ownership
Bangunan 270 -- -- 270 Building
Renovasi Bangunan -- 466 -- 466 Building Renovation
Perlengkapan dan Office Equipment
Peralatan Kantor 351 866 -- 1,217 and Supplies
621 1,332 -- 1,953
Nilai Buku 2,034 14,337 Book Value

Beban penyusutan untuk tahun-tahun yang berakhir pada Depreciation expense for the years ended December 31, 2014
tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar and 2013 amounted to Rp5,028 and Rp1,332, respectively, are
Rp5.028 dan Rp1.332 dicatat sebagai beban umum dan recorded as general and administrative expenses (Note 25).
administrasi (Catatan 25).

Pengurangan aset tetap merupakan penjualan aset tetap Deduction of fixed assets is the sale of fixed assets with the
dengan rincian sebagai berikut: details as follows:

2014 2013
Rp Rp

Hasil Penjualan Aset Tetap 4,233 -- Selling Price of Fixed Assets


Nilai Buku - Bersih -- -- Book Value - Net
Laba Penjualan Aset Tetap 4,233 -- Gain from Sale of Fixed Assets

D1/March 31, 2015 42 paraf/sign:


PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended
31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013
(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)

Per 31 Desember 2014 dan 2013, bangunan, dan peralatan As of December 31, 2014 and 2013, buildings, and office
dan perlengkapan kantor dengan nilai buku masing-masing equipment and supplies with book value amounting to
sebesar Rp29.359 dan Rp14.337 telah diasuransikan pada Rp29,359 and Rp14,337, respectively, were insured with
PT Lippo General Insurance Tbk, pihak berelasi, masing- PT Lippo General Insurance Tbk, related party, amounting to
masing sebesar Rp78.406 dan Rp61.551. Manajemen Rp78,406 and Rp61,551, respectively. Management believes
berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut adalah cukup that the insurance coverage is adequate to cover the possible
untuk menutupi kemungkinan risiko kerugian. losses.

Manajemen berpendapat tidak terdapat indikasi penurunan Management believes there is no indication of impairment of
nilai atas aset tetap yang dimiliki Bank. fixed assets owned by the Bank.

12. Uang Muka dan Biaya Dibayar di Muka 12. Advance and Prepaid Expenses

2014 2013
Rp Rp

Uang Muka 7,634 12,029 Advance Payment


Biaya Dibayar di Muka 26,372 13,989 Prepaid Expenses
Jumlah 34,006 26,018 Total

Uang muka terdiri dari uang muka renovasi dan uang muka Advance payments consist of advance for renovations and
lain-lain. Uang muka renovasi merupakan uang muka yang other advances. Advance for renovations represent advances
dikeluarkan untuk biaya renovasi gedung kantor pusat dan for the head office and branch offices building renovation.
kantor-kantor cabang. Uang muka lain-lain merupakan uang Other advances represent advances for the purchase office
muka pembelian perlengkapan dan peralatan kantor serta equipment and office supplies, and also gift on reward for the
pembelian hadiah untuk nasabah produk Bank. Bank’s customer.

Biaya dibayar di muka terdiri dari sewa dibayar di muka, Prepaid expenses consist of prepaid rent, prepaid insurance,
asuransi dibayar di muka, dan biaya-biaya kepada pihak and the costs to third parties.
ketiga.

13. Aset Lain-lain 13. Other Assets

2014 2013
Rp Rp

Pendapatan yang Masih akan Diterima 24,336 11,811 Accrued Income


Perlengkapan Kantor 3,031 2,691 Office Supplies
Uang Jaminan 3,898 3,661 Security Deposits
Tagihan Lain-lain 786 4,051 Others
Jumlah 32,051 22,214 Total

Pendapatan yang masih akan diterima merupakan bunga yang Accrued Income is interest on placements with other banks,
masih akan diterima atas penempatan pada bank lain, efek- marketable securities, reverse repo, and loans that will be
efek, tagihan atas efek yang dibeli dengan janji dijual kembali, received.
dan kredit yang diberikan.

Tagihan lain-lain terdiri dari tagihan ATM Bersama dan ATM Other receivables consist of joint ATM Bersama and ATM
Prima, dan tagihan atas jasa layanan virtual account. Prima, and virtual account services.

D1/March 31, 2015 43 paraf/sign:


PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended
31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013
(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)

14. Liabilitas Segera 14. Obligations Due Immediately

2014 2013
Rp Rp

Retur Kliring -- 133 Clearing Return


Jumlah -- 133 Total

15. Simpanan Nasabah 15. Deposits from Customers

2014
Pihak Berelasi/ Pihak Ketiga/ Jumlah/
Related Parties Third Parties Total
Rp Rp Rp
Rupiah Rupiah
Giro 702,007 629,145 1,331,152 Current Accounts
Tabungan 1,424 387,948 389,372 Saving Accounts
Deposito Berjangka 571,299 2,160,937 2,732,236 Time Deposits
Jumlah 1,274,730 3,178,030 4,452,760 Total

2013
Pihak Berelasi/ Pihak Ketiga/ Jumlah/
Related Parties Third Parties Total
Rp Rp Rp
Rupiah Rupiah
Giro 761,707 465,638 1,227,345 Current Accounts
Tabungan 1,727 290,956 292,683 Saving Accounts
Deposito Berjangka 98,141 1,094,015 1,192,156 Time Deposits
Jumlah 861,575 1,850,609 2,712,184 Total

Berdasarkan Undang-Undang No. 24 tentang Lembaga Under the Law No. 24 of the Indonesia Deposit Insurance
Penjaminan Simpanan (LPS) tanggal 22 September 2004, Corporation (LPS) dated September 22, 2004, effective dated
efektif sejak tanggal 22 September 2005, sebagaimana diubah September 22, 2005, as amended by Act No. 7 year 2009
dengan Undang-Undang No. 7 tahun 2009 tanggal 13 Januari dated January 13, 2009 on Stipulation of Substituting of
2009 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Government Regulation No. 3 year 2008, LPS was formed to
Undang-Undang No. 3 tahun 2008, LPS dibentuk untuk guarantee certain liabilities with commercial banks under the
menjamin liabilitas tertentu bank-bank umum berdasarkan guarantee program, the amount of collateral values can
program penjaminan yang berlaku, yang besaran nilai change if they meet certain criteria applied.
jaminannya dapat berubah jika memenuhi kriteria tertentu yang
berlaku.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Based on Government Regulation No. 66/2008 dated
No. 66/2008 tanggal 13 Oktober 2008 mengenai besarnya nilai October 13, 2008, regarding the amount of deposit guaranteed
simpanan yang dijamin LPS, pada tanggal 31 Desember 2014 by LPS, as of December 31, 2014 and 2013, the amount of
dan 2013, jumlah simpanan yang dijamin LPS adalah deposits covered by LPS is customer deposits up to
simpanan sampai dengan Rp2.000 untuk per nasabah per Rp2,000 per customer per bank. As of December 31, 2014,
bank. Pada tanggal 31 Desember 2014, berdasarkan Surat based on Circular Letter Number 5 Year 2014 dated
Edaran LPS Nomor 5 Tahun 2014 tanggal 12 September 2014, September 12, 2014, covered deposits from customers are
simpanan nasabah dijamin hanya jika suku bunganya sama only required if the rate of interest is equal to or below 7.75%
dengan atau dibawah 7,75% (2013: 7,25%) untuk simpanan (2013: 7.25%) for deposits denominated in Rupiah.
dalam Rupiah.

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Bank adalah On December 31, 2014 and 2013, the Bank is a participant of
peserta dari program penjaminan tersebut. the guarantee program.

D1/March 31, 2015 44 paraf/sign:


PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended
31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013
(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)

a. Giro a. Current Accounts

2014 2013
Rp Rp
Rupiah Rupiah
Pihak Berelasi (Catatan 30) 702,007 761,707 Related Parties (Note 30)
Pihak Ketiga 629,145 465,638 Third Parties
Jumlah 1,331,152 1,227,345 Total

Tingkat Bunga Rata-rata per Tahun The Average Annual Interest Rate
Rupiah 3.60% 2.51% Rupiah

Per 31 Desember 2014 dan 2013, tidak ada saldo giro As of December 31, 2014 and 2013, there is no current
yang dijadikan jaminan kredit. accounts used as loan collateral.

b. Tabungan b. Saving Accounts

2014 2013
Rp Rp
Rupiah Rupiah
Pihak Berelasi (Catatan 30) 1,424 1,727 Related Parties (Note 30)
Pihak Ketiga 387,948 290,956 Third Parties
Jumlah 389,372 292,683 Total

Tingkat Bunga Rata-rata per Tahun The Average Annual Interest Rate
Rupiah 2.53% 2.32% Rupiah

Per 31 Desember 2014 dan 2013, tidak ada saldo As of December 31, 2014 and 2013, there is no saving
tabungan yang dijadikan jaminan kredit. accounts used as loan collateral.

c. Deposito Berjangka c. Time Deposits

2014 2013
Rp Rp
Rupiah Rupiah
Pihak Berelasi (Catatan 30) 571,299 98,141 Related Parties (Note 30)
Pihak Ketiga 2,160,937 1,094,015 Third Parties
Jumlah 2,732,236 1,192,156 Total

Tingkat Bunga Rata-rata per Tahun The Average Annual Interest Rate
Rupiah 8.80% 6.90% Rupiah

Saldo deposito berjangka berdasarkan jangka waktu The amount of time deposits based on term of the contract:
kontrak:

2014 2013
Rp Rp

1 Bulan 1,697,371 563,605 1 Month


3 Bulan 895,339 494,311 3 Months
6 Bulan 72,267 74,420 6 Months
12 Bulan 67,259 59,820 12 Months
Jumlah 2,732,236 1,192,156 Total

D1/March 31, 2015 45 paraf/sign:


PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended
31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013
(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)

Saldo deposito berjangka berdasarkan sisa umur sampai The amount of time deposits based on their remaining
dengan saat jatuh tempo: period of maturity:

2014 2013
Rp Rp

≤ 1 bulan 2,036,710 750,090 ≤ 1 month


> 1 bulan - 3 bulan 608,025 370,774 > 1 month - 3 months
> 3 bulan - 6 bulan 37,538 60,972 > 3 months - 6 months
> 6 bulan - 12 bulan 49,963 10,320 > 6 months - 12 months
Jumlah 2,732,236 1,192,156 Total

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, jumlah As of December 31, 2014 and 2013, time deposits freezed
deposito berjangka yang diblokir dan dijadikan jaminan and pledged as loan collateral amounted to
kredit yang diberikan adalah sebesar Rp183.428 dan Rp183,428 and Rp66,937, respectively (Note 10).
Rp66.397 (Catatan 10).

16. Simpanan dari Bank Lain 16. Deposits from Other Banks

2014 2013
Rp Rp
Rupiah Rupiah
Giro 18,339 66,870 Current Accounts
Deposito Berjangka 38,938 69,509 Time Deposits
Call Money Call Money
Indonesia Eximbank 40,000 -- Indonesia Eximbank
PT Bank Capital Indonesia Tbk 10,000 -- PT Bank Capital Indonesia Tbk
Jumlah 107,277 136,379 Total

Saldo simpanan dari bank lain berdasarkan jangka waktu The amount of deposits from other banks based on term of the
kontrak: contract:

2014 2013
Rp Rp

Kurang dari atau sampai dengan 1 bulan 82,135 90,661 Less than or up to 1 month
Lebih dari 1 - 3 bulan 25,142 45,718 More than 1 - 3 months
Jumlah 107,277 136,379 Total

Saldo simpanan dari bank lain berdasarkan sisa umur sampai The amount of deposits from other banks based on their
dengan saat jatuh tempo: remaining period of maturity:

2014 2013
Rp Rp

Kurang dari atau sampai dengan 1 bulan 86,735 90,661 Less than or up to 1 month
> 1 Bulan - 3 Bulan 20,542 45,718 > 1 Month - 3 Months
Jumlah 107,277 136,379 Total

D1/March 31, 2015 46 paraf/sign:


PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended
31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013
(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)

Tingkat bunga rata-rata per tahun adalah sebagai berikut: The average interest rate per year is as follows:
2014 2013
% %

Deposito Berjangka 9.53 7.73 Time Deposits


Call Money 6.17 -- Call Money
Giro 2.11 2.10 Current Accounts

17. Perpajakan 17. Taxation

a. Utang Pajak a. Taxes Payable


2014 2013
Rp Rp

Pajak Penghasilan Income Taxes


Pasal 4 (2) 4,046 1,643 Article 4 (2)
Pasal 21 282 251 Article 21
Pasal 23 28 18 Article 23
Pasal 25 150 49 Article 25
Pasal 29 1,903 3,723 Article 29
Lainnya -- 105 Others
Jumlah 6,409 5,789 Total

b. Beban Pajak Penghasilan b. Income Tax Expense

2014 2013
Rp Rp

Pajak Kini 3,153 4,138 Current Tax


Pajak Tangguhan 1,496 997 Deferred Tax
Jumlah 4,649 5,135 Total

c. Pajak Kini c. Current Tax


Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan yang A reconciliation between profit before income tax as
disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif dan presented in statements of comprehensive income and
taksiran laba fiskal Bank adalah sebagai berikut: estimated taxable income of the Bank is as follows:

2014 2013
Rp Rp
Laba sebelum Pajak Penghasilan Profit before Current Income Tax
Menurut Laporan Laba Rugi 20,211 19,778 per Statement of Income

Perbedaan Waktu: Timing Differences:


Penyisihan Kerugian Allowance for Impairment Losses of
Aset Keuangan: Financial Assets
Kredit yang Diberikan (6,500) (4,141) Loans
Penyusutan Aset Tetap 733 (173) Fixed Assets Depreciation
Pendidikan dan Seminar (228) 392 Training and Seminar
Jumlah (5,995) (3,922) Total

D1/March 31, 2015 47 paraf/sign:


PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended
31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013
(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)

2014 2013
Rp Rp

Perbedaan Tetap: Permanent Differences:


Promosi 1,418 -- Promotion
Tenaga Kerja 61 48 Personnel
Sewa 20 -- Rent
Pajak Penghasilan dan Denda Pajak 24 -- Income Taxes and Tax Penalty
Bunga (572) -- Interest
Keuntungan Penjualan Aset Tetap (4,233) -- Gain on Sale of Fixed Asset
Lain-lain 1,679 650 Others
Jumlah (1,603) 698 Total
Taksiran Laba Fiskal Tahun Berjalan 12,613 16,554 Estimated Taxable Income Current Year

Taksiran Pajak Penghasilan Estimated Income Taxes


2014: 25% x Rp12.613 3,153 -- 2014: 25% x Rp12,613
2013: 25% x Rp16.554 -- 4,138 2013: 25% x Rp16,554
3,153 4,138
Dikurangi Kredit Pajak: Less Tax Credit:
PPh Pasal 23 50 -- Income Tax Article 23
PPh Pasal 25 1,200 415 Income Tax Article 25
Taksiran Utang Pajak Penghasilan 1,903 3,723 Estimated Income Tax Payable

Perhitungan pajak penghasilan badan untuk tanggal The calculation of corporate income tax for the year ended
31 Desember 2014 dan 2013 tersebut di atas adalah December 31, 2014 represents temporary calculation for
suatu perhitungan sementara yang dibuat untuk tujuan accounting purpose and will be a basis when the Bank
akuntansi dan menjadi dasar pada saat Bank submits its Annual Tax Return.
menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT)
pajaknya.

d. Pajak Tangguhan d. Deferred Tax


Pajak tangguhan dihitung berdasarkan perbedaan waktu Deferred tax is computed based on the temporary
antara jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan differences between the carrying amounts of assets and
keuangan dengan dasar pengenaan pajak dari aset dan liabilities as per financial statements and tax bases of
liabilitas. Rincian dari aset dan liabilitas pajak tangguhan assets and liabilities with details as follows:
adalah sebagai berikut:

Dikreditkan Dikreditkan
(Dibebankan) ke (Dibebankan) ke
laporan laba rugi laporan laba rugi
komprehensif/ komprehensif/
Credited (Charges) Credited (Charges)
statement of statement of
comprehensive comprehensive
2012 income 2013 income 2014
Rp Rp Rp Rp Rp

Penyisihan Kerugian Allowance for Impairment Losses of


Penyisihan Kerugian Aset Keuangan (498) (1,034) (1,532) (1,625) (3,157) Financial Assets
Cadangan Training 113 100 213 (55) 158 Allowance for Trainning
Penyusutan Aset Tetap (39) (63) (102) 184 82 Fixed Assets Depreciation
Liabilitas Pajak Tangguhan - Bersih (424) (997) (1,421) (1,496) (2,917) Deferred Tax Assets Liabilities - Net
S

Manajemen berpendapat bahwa aset dan liabilitas pajak The management believes that total deferred tax assets
tangguhan yang timbul dari perbedaan waktu and liabilities arising from temporary differences are
kemungkinan besar dapat direalisasi pada tahun-tahun probable to be realized in the future years.
mendatang.

Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba A reconciliation between the total tax expense and the
akuntansi sebelum pajak menurut laporan laba rugi amounts computed by applying the effective tax rates to

D1/March 31, 2015 48 paraf/sign:


PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended
31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013
(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)

komprehensif dengan tarif pajak yang berlaku adalah income before tax per statements of comprehensive
sebagai berikut: income is as follows:

2014 2013
Rp Rp
Laba Sebelum Pajak Penghasilan Profit Before Current Income Tax
Menurut Laporan Laba Rugi 20,211 19,778 per Statement of Income

Laba Sebelum Pajak Perusahaan 5,053 4,945 Income Before Tax of the Company

Perbedaan Tetap: Permanent Differences:


Tenaga Kerja 355 12 Personnel
Keuntungan Penjualan Aset Tetap 1,058 -- Gain on Sale of Fixed Asset
Lain-lain 419 163 Others
Jumlah 1,832 175 Total
Taksiran Laba Fiskal Tahun Berjalan 6,885 5,120 Estimated Taxable Income Current Year
yang The Tax Effects of Temporary Differences
Sebelumnya Diakui (2,236) 15 Previously Recognized
Jumlah Beban Pajak 4,649 5,135 Total Tax Expense

e. Administrasi e. Administration
Sesuai dengan peraturan perpajakan di Indonesia, Bank Under the taxation laws in Indonesia, the Bank submit/pay
melaporkan/menyetorkan pajak berdasarkan prinsip self tax returns on the basis of self assessments. The tax
assessment. Fiskus dapat menetapkan/mengubah pajak- authorities may assess or amend taxes within the statute of
pajak tersebut dalam jangka waktu tertentu sesuai limitations, under prevailing regulations.
peraturan yang berlaku.

18. Liabilitas Lain-lain 18. Other Liabilities

2014 2013
Rp Rp

Akrual Bunga 15,951 9,096 Accrued Interest Expenses


Beban Akrual 4,598 2,862 Accrued Expenses
Pendapatan yang Ditangguhkan 5,768 -- Deferred Income
Lain-lain 1,431 993 Others
Jumlah 27,748 12,951 Total

Beban akrual terdiri dari beban kantor dan umum kepada pihak Accrued expenses consist of office and administrative expense
ketiga. to third parties.

Akrual bunga merupakan bunga yang masih harus dibayar Accrued interest is accrued interest on deposits from
atas simpanan nasabah dan simpanan dari bank lain. customers and deposits from other banks.

Pendapatan yang ditangguhkan merupakan pendapatan Deferred income is earned income credit administration in
administrasi kredit yang diterima di muka dan belum dapat advance and not yet amortized.
diamortisasi.

Lain-lain terdiri dari liabilitas nominal ATM bersama dan ATM Others consist of ATM Bersama and ATM Prima nominal
Prima, dan rupa-rupa liabilitas lainnya. obligations, and other miscellaneous obligations.

D1/March 31, 2015 49 paraf/sign:


PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended
31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013
(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)

19. Modal Saham 19. Capital Stock

Rincian pemegang saham dan kepemilikannya per The details of the shareholders and their ownerships as of
31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: December 31, 2014 and 2013 are as follows:
2014
Jumlah Saham Persentase Jumlah/
Ditempatkan dan Pemilikan/ Total
Disetor Penuh/ Percentage of
Number of Shares Ownership
Issued and Fully Paid (%) Rp

PT Kharisma Buana Nusantara 1,000,000,000 23.19 100,000 PT Kharisma Buana Nusantara


OCBC Securities Pte. Ltd. - Client A/C 985,500,000 22.86 98,550 OCBC Securities Pte. Ltd. - Client A/C
PT Prima Cakrawala Sentosa 868,750,000 20.15 86,875 PT Prima Cakrawala Sentosa
Nio Yantony 400,000,000 9.28 40,000 Nio Yantony
PT Lippo General Insurance Tbk 210,750,000 4.89 21,075 PT Lippo General Insurance Tbk
PT Putera Mulia Indonesia 168,500,000 3.91 16,850 PT Putera Mulia Indonesia
Masyarakat (masing-masing dibawah 5%) 677,830,000 15.72 67,783 People (each below 5%)
Jumlah 4,311,330,000 100.00 431,133 Total

2013
Jumlah Saham Persentase Jumlah/
Ditempatkan dan Pemilikan/ Total
Disetor Penuh/ Percentage of
Number of Shares Ownership
Issued and Fully Paid (%) Rp

PT Kharisma Buana Nusantara 1,000,000,000 24.12 100,000 PT Kharisma Buana Nusantara


OCBC Securities Pte. Ltd. - Client A/C 820,000,000 19.78 82,000 OCBC Securities Pte. Ltd. - Client A/C
PT Prima Cakrawala Sentosa 868,750,000 20.95 86,875 PT Prima Cakrawala Sentosa
Nio Yantony 400,000,000 9.65 40,000 Nio Yantony
PT Lippo General Insurance Tbk 210,750,000 5.08 21,075 PT Lippo General Insurance Tbk
PT Putera Mulia Indonesia 168,500,000 4.06 16,850 PT Putera Mulia Indonesia
Masyarakat (dibawah 5%) 677,830,000 16.36 67,783 People (below 5%)
Jumlah 4,145,830,000 100.00 414,583 Total

Berikut rekonsiliasi jumlah saham beredar pada awal dan akhir The following is the reconciliation of the number of outstanding
tahun: shares at the beginning and ending of the year:
2014 2013
(Lembar/Shares) (Lembar/Shares)

Jumlah Saham Beredar pada Awal Tahun 4,145,830,000 1,990,000,000 Total Outstanding Shares at Beginning of the Year
Penerbitan Saham Baru 165,500,000 2,155,830,000 Issuance of New Shares
Jumlah Saham Beredar pada Akhir Tahun 4,311,330,000 4,145,830,000 Total Outstanding Shares at End of the Year

Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Based on Deed Extraordinary General Meeting of
Saham Luar Biasa No. 7 tanggal 10 Desember 2012 dari Shareholders No. 7 dated December 10, 2012 of Notary Unita
Notaris Unita Christina Winata, SH, notaris di Jakarta, telah Christina Winata, SH, notary in Jakarta, has made the following
diambil keputusan-keputusan sebagai berikut: decisions:

1. Menyetujui rencana Bank untuk melakukan penawaran 1. Plans for initial public offering by issuing shares to the
umum perdana saham-saham Bank kepada masyarakat public (Public Offering) and listed bank shares on the
(Penawaran Umum) dan mencatatkan saham-saham Indonesia Stock Exchange and change the status of the
Bank tersebut pada bursa efek di Indonesia serta Bank from Private Bank to be Publicly Listed, have been
mengubah status Bank dari Perseroan Tertutup menjadi approved.
Perseroan Terbuka.

D1/March 31, 2015 50 paraf/sign:


PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended
31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013
(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)

2. Menyetujui untuk meningkatkan modal dasar Bank dari 2. Agree to increase the Bank's authorized capital from
semula sebesar Rp520.000 menjadi Rp795.000, serta Rp520,000 to Rp795,000, as well as change the par
mengubah nilai nominal masing-masing saham Bank dari value of each share of Bank from original amount of
semula sebesar Rp1.000 (dalam rupiah penuh) menjadi Rp1,000 (in full rupiah) to Rp100 (in full rupiah).
Rp100 (dalam rupiah penuh).
3. Menyetujui untuk mengeluarkan saham dalam 3. Agree to issue shares in the portfolio amounting to as
simpanan/portepel dalam jumlah sebanyak-banyaknya much as 2,500,000,000 (in full amount) shares and offer/
2.500.000.000 (dalam satuan penuh) saham dan sell new shares through a public offering with amount as
menawarkan/ menjual saham baru yang akan dikeluarkan much as 2,500,000,000 (in full amount) shares with a par
dari portepel tersebut melalui Penawaran Umum kepada value of Rp100 per share (in full rupiah).
masyarakat dalam jumlah sebanyak-banyaknya
2.500.000.000 (dalam satuan penuh) saham baru dengan
nilai nominal masing-masing saham sebesar Rp100
(dalam rupiah penuh).
4. Menyetujui untuk mencatatkan seluruh saham Bank 4. Agree to register all shares of the Bank after the
setelah dilaksanakannya Penawaran Umum atas saham- implementation of the Public Offering of the shares and
saham yang ditawarkan dan dijual kepada masyarakat sold to the public through the capital markets and
melalui pasar modal dan termasuk saham-saham yang includes shares held by existing shareholders on the
dimiliki oleh pemegang saham lama pada Bursa Efek Indonesia Stock Exchange (Company Listing).
Indonesia (Company Listing).

Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah mendapat Amendment to the Articles of Association was approved by the
persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia
Republik Indonesia No. AHU-64129.AH.01.02.Tahun 2012 No. AHU-64129.AH.01.02.Tahun 2012 dated December 14,
tanggal 14 Desember 2012. 2012.

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Based on Deed General Extraordinary Shareholders No. 19
Pemegang Saham Luar Biasa No. 19 tanggal 20 Mei 2013 dari dated May 20, 2013 of Notary Unita Christina Winata , S.H,
Notaris Unita Christina Winata, S.H., notaris di Jakarta, notary in Jakarta , approved an increase in the issued and paid
disetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor dari up capital of to Rp414,583 from Rp199,000. The increase in
Rp199.000 menjadi Rp414.583. Peningkatan modal the issued and paid up capital amounting to Rp215,583 is
ditempatkan dan disetor sebesar Rp215.583 berasal dari derived from initial public offering of as much as 2,155,830,000
penawaran umum perdana sebanyak 2.155.830.000 (dalam (in full) ordinary shares each with a nominal value of Rp100 (in
satuan penuh) saham biasa atas nama masing-masing dengan full), which is offered to the public at a price of Rp375 per
nilai nominal Rp100 (dalam satuan penuh), yang ditawarkan share.
kepada masyarakat dengan harga Rp375 per saham.

Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah mendapat Amendment to the Articles of Association was approved by the
persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of
Republik Indonesia No. AHU-AH.01.10-21373 tanggal 31 Mei Indonesia No. AHU-AH.01.10-21373 dated May 31, 2013.
2013.

PCS juga mengambil bagian dalam penawaran umum dengan PCS also take part in a public offering to buy 658,000,000
membeli saham sebanyak 658.000.000 (dalam satuan penuh) shares (in full amount) or 30.52 % of the ordinary shares, as a
saham atau 30,52% dari jumlah saham biasa atas nama yang result, the number of PCS ownership over the shares of the
ditawarkan, sehingga jumlah kepemilikan PCS atas saham Bank was increased from 210,750,000 shares (in full units)
Bank mengalami peningkatan dari 210.750.000 (dalam satuan which is equivalent to Rp21,075 into 868,750,000 shares (in
penuh) saham setara dengan Rp21.075 menjadi 868.750.000 full units) which is equivalent to Rp86,875.
(dalam satuan penuh) saham setara dengan Rp86.875.

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Based on the Deed of Extraordinary General Shareholders
Pemegang Saham Luar Biasa No. 34 tanggal Meeting No. 34 dated August 26, 2014 made in the presence
26 Agustus 2014 dari Notaris Unita Christina Winata, S.H., of Unita Christina Winata, S.H., notary in Jakarta, granted the
notaris di Jakarta, disetujui penerbitan saham baru Tanpa issuance of pre-emptive rights with the maximum of
Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sejumlah sebanyak- 414,583,000 shares. As of the date of December 31, 2014, the
banyaknya 414.583.000 saham. Sampai dengan tanggal new shares issued were 165,500,000 (full amount) ordinary
31 Desember 2014, saham baru yang diterbitkan sebanyak shares with a par value per share of Rp100 (full amount) and

D1/March 31, 2015 51 paraf/sign:


PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended
31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013
(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)

165.500.000 (salam satuan penuh) saham biasa dengan nilai offering price of Rp790 (full amount) per share which is taken
nominal per saham Rp100 (nilai penuh) dan harga penawaran entirely by OCBC Securities Pte - Ltd A/C.
sebesar Rp790 (nilai penuh) per saham, yang diambil
seluruhnya oleh OCBC Securities Pte – Ltd A/C.

Sampai dengan tanggal laporan keuangan, persetujuan efektif As of the date of this report, approval from Indonesia Financial
peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh masih Services Authority regarding the increased of the issued and
dalam proses di Otoritas Jasa Keuangan. paid in capital is still in process.

20. Agio Saham 20. Premium on Stock

2014 2013
Rp Rp

Agio Saham 770,473 656,278 Premium on Stock


Beban Emisi Saham (5,798) (4,440) Share Issuance Costs
Jumlah 764,675 651,838 Total

Agio saham merupakan kelebihan harga pelaksanaan di atas Premium on stock represents the excess of exercise price over
nominal dari penerbitan saham (Catatan 19). Per 31 Desember par value of the issuance of shares (Note 19). As of
2014 dan 2013, saldo agio saham sebesar Rp770.473 dan December 31, 2014 and 2013, the balance of additional paid in
Rp656.278, dengan rincian sebagai berikut: capital amounted to Rp770,473 and Rp656,278, with the
following details:
2014
Harga Nominal/ Harga Beli/ Agio Saham/
Nominal Price Buying Price Premium on Stock
Rp Rp Rp

PT Prima Cakrawala Sentosa 86,875 290,481 203,606 PT Prima Cakrawala Sentosa


PT Lippo General Insurance Tbk 21,075 43,731 22,656 PT Lippo General Insurance Tbk
PT Putera Mulia Indonesia 16,850 34,963 18,113 PT Putera Mulia Indonesia
OCBC Securities Pte. Ltd. - Client A/C 98,550 438,245 339,695 OCBC Securities Pte. Ltd. - Client A/C
Masyarakat 67,783 254,186 186,403 People
Jumlah 291,133 1,061,606 770,473 Total

2013
Harga Nominal/ Harga Beli/ Agio Saham/
Nominal Price Buying Price Premium on Stock
Rp Rp Rp

PT Prima Cakrawala Sentosa 86,875 290,481 203,606 PT Prima Cakrawala Sentosa


PT Lippo General Insurance Tbk 21,075 43,731 22,656 PT Lippo General Insurance Tbk
PT Putera Mulia Indonesia 16,850 34,963 18,113 PT Putera Mulia Indonesia
OCBC Securities Pte. Ltd. - Client A/C 82,000 307,500 225,500 OCBC Securities Pte. Ltd. - Client A/C
Masyarakat 67,783 254,186 186,403 People
Jumlah 274,583 930,861 656,278 Total

21. Penggunaan Laba Bersih 21. Use of Net Income

Penggunaan Laba Bersih Tahun 2013 Use of Net Income for 2013
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Annual General Meeting of Shareholders dated April 11, 2014,
(RUPST) pada tanggal 11 April 2014, disetujui seluruh laba approved the entire net income for the fiscal year 2013
bersih untuk tahun buku 2013 sebesar Rp14.643, disisihkan amounting to Rp14,643, has allocated amounting to Rp300 as
sebesar Rp300 sebagai dana cadangan dan sisanya dicatat reserve fund, and the remaining was recorded as retained
sebagai saldo laba. earnings.

D1/March 31, 2015 52 paraf/sign:


PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended
31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013
(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)

Penggunaan Laba Bersih Tahun 2012 Use of Net Income for 2012
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Annual General Meeting of Shareholders dated June 28, 2013,
(RUPST) pada tanggal 28 Juni 2013, disetujui seluruh laba approved the entire net income for the fiscal year 2012
bersih untuk tahun buku 2012 sebesar Rp2.796, disisihkan amounting to Rp2,796, has allocated amounting to Rp200 as
sebesar Rp200 sebagai dana cadangan dan sisanya dicatat reserve fund, and the remaining was recorded as retained
sebagai saldo laba. earnings.

Cadangan Umum dan Wajib General and Reserval


Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2014, cadangan umum As of December 31, 2013 and 2014, general and compulsory
dan wajib masing-masing sebesar Rp 500 dan Rp200. reserve amounted to Rp 500 and Rp200, respectively. General
Cadangan umum dan wajib ini dibentuk sehubungan dengan and compulsory reserve is formed in relation to the Law of the
Undang-undang Republik Indonesia No. 1/1995 yang telah Republic of Indonesia No. 1/1995 which has been replaced by
digantikan dengan Undang-undang No. 40/2007 efektif tanggal Law No. 40/2007 effective date of August 16, 2007 regarding
16 Agustus 2007 mengenai Perseroan Terbatas, yang Limited Liability Company, which requires companies to make
mengharuskan perusahaan-perusahaan untuk membuat provision for general reserve at least 20% of the total issued
penyisihan cadangan umum sebesar sekurang-kurangnya 20% and fully paid. The law does not regulate time limit for the
dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh. allowance.
Undang-undang tidak mengatur jangka waktu untuk penyisihan
tersebut.

22. Pendapatan Bunga 22. Interest Income

2014 2013
Rp Rp

Kredit yang Diberikan 215,654 73,238 Loans


Efek-efek 98,636 38,581 Marketable Securities
Penempatan pada Bank Indonesia Placements with Bank Indonesia
dan Bank Lain 65,598 41,695 and Other Banks
Giro pada Bank Indonesia Current Accounts with Bank Indonesia
dan Bank Lain 1,697 985 and Other Banks
Jumlah 381,585 154,499 Total

Pendapatan bunga lainnya merupakan pendapatan bunga Other interest income represents interest on current accounts
yang berasal dari pendapatan bunga dari giro pada Bank with Bank Indonesia and current accounts with other banks.
Indonesia dan giro pada bank lain.

23. Beban Bunga 23. Interest Expenses

2014 2013
Rp Rp

Simpanan Nasabah Deposits from Customers


Deposito Berjangka 161,874 55,536 Time Deposits
Giro 46,666 19,551 Current Accounts
Tabungan 6,722 3,144 Savings Accounts
Simpanan dari Bank Lain Deposits from Other Banks
Deposito Berjangka 6,781 1,861 Time Deposits
Giro 1,549 349 Current Accounts
Call Money 88 -- Call Money
Jumlah 223,680 80,441 Total

Beban bunga yang dibayarkan kepada pihak-pihak berelasi Interest expenses paid to the related parties for the years
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal ended December 31, 2014 and 2013 amounted to

D1/March 31, 2015 53 paraf/sign:


PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended
31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013
(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)

31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp41,073 and Rp18,778 or reflect 18,36% and 23.34% of the
Rp41.073 dan Rp18.778 atau sebesar 18,36% dan 23,34% total interest expense, respectively (Note 30).
dari seluruh beban bunga (Catatan 30).

24. Pembentukan Cadangan Kerugian 24. Provision For Impairment Losses


Penurunan Nilai

2014 2013
Rp Rp
Aset Keuangan Financial Assets
Kredit yang Diberikan (Catatan 10) 5,155 4,124 Loans (Note 10)
Jumlah 5,155 4,124 Total

25. Beban Umum dan Administrasi 25. General and Administrative Expenses

2014 2013
Rp Rp

Iklan dan Promosi 26,282 4,072 Advertising and Promotion


Barang dan Jasa 15,962 6,485 Goods and Services
Jasa Pihak Ketiga 12,951 6,203 Third Parties Service
Asuransi 8,021 2,635 Insurances
Sewa Kantor 7,899 3,955 Offices Rental
Penyusutan (Catatan 11) 5,028 1,332 Depreciations (Note 11)
Perjalanan Dinas 3,811 2,160 Business Travel
Keanggotaan 1,213 372 Membership
Pemeliharaan dan Perbaikan 2,047 1,045 Maintenance and Repairment
Seragam Kantor 495 151 Uniform Office
Pajak 288 227 Taxes
Kerugian Risiko Operasional 59 34 Operational Risk Losses
Lain-lain 1,278 909 Others
Jumlah 85,334 29,580 Total

26. Beban Tenaga Kerja 26. Personnel Expenses

2014 2013
Rp Rp

Gaji Pokok 47,480 27,785 Basic Salaries


Imbalan Kerja (Catatan 29) 3,437 2,418 Employee Benefit (Note 29)
Pendidikan dan Pelatihan 2,907 1,564 Education and Training
Iuran Jamsostek 1,978 1,151 Jamsostek Contributions
Tunjangan Hari Raya dan Bonus 4,219 826 Holiday Allowances and Bonus
Honorarium Komisaris 480 480 Commissioners Honorarium
Honorarium Komite 185 185 Committee Honorarium
Lembur 6 2 Overtime
Lain-lain 2,823 719 Others
Jumlah 63,515 35,130 Total

D1/March 31, 2015 54 paraf/sign:


PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended
31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013
(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)

27. Pendapatan (Beban) Non Operasional - Bersih 27. Non Operating (Expenses) Income - Net

2014 2013
Rp Rp

Laba Penjualan Aset Tetap (Catatan 11) 4,233 -- Gain on Sale of Fixed Assets (Note 11)
Lain-lain - Bersih (30) 2 Others - Net
Jumlah 4,203 2 Total

28. Laba per Saham 28. Earning per Share

Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba Basic earnings per share are computed by dividing net income
bersih dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang by the weighted average number of shares outstanding during
beredar pada periode yang bersangkutan. the period.

Laba Bersih: Net Income :

2014 2013
Rp Rp
Laba untuk perhitungan laba bersih Income for the calculation basic earnings
per saham dasar: 15,562 14,643 per share
Jumlah 15,562 14,643 Total

Jumlah Saham (dalam satuan penuh) : Total Shares (in full amount) :

2014 2013
Rp Rp

Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa Total weighted average common shares
untuk perhitungan laba bersih per saham dasar 4,200,996,667 3,427,220,000 for the calculation basic earnings per share

Laba Bersih per Saham yang Dapat Earnings per share


Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk 3.70 4.27 Attributable to Owners the Parent Entity

29. Imbalan Kerja 29. Employee Benefits

Bank menghitung dan membukukan beban imbalan kerja The Bank calculates and records the employee benefits
berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun expense in accordance with the Labor Law No. 13 Year 2003
2003 tanggal 25 Maret 2003. dated March 25, 2003.

Program iuran pasti untuk imbalan kerja dikelola oleh PT AIA The defined contribution plan for employee benefits is
Financial. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2014, Bank administered by PT AIA Financial. As of December 31, 2014,
telah menempatkan dana sebesar Rp6.962 (2013: Rp4.352). the Bank placed the funding of Rp6,962 (2013: Rp4,352).

Liabilitas atas imbalan kerja per tanggal 31 Desember 2014 Liabilities for employment benefits as of December 31, 2014
dan 2013 dicatat berdasarkan perhitungan aktuaria yang and 2013 are recorded based on actuarial conducted
dilakukan oleh PT Sienco Aktuarindo Utama, aktuaris by PT Sienco Aktuarindo Utama, an independent actuary,
independen, masing-masing dengan nomor laporan with the report number No. 081/LA-IK/SAU/03-2015 dated
No. 081/LA-IK/SAU/03-2015 tertanggal 16 Maret 2015 dan March 16, 2015 and No. 086/LA-IK/SAU/01-2014 dated
No. 086/LA-IK/SAU/01-2014 tertanggal 3 Januari 2014. January 3, 2014.

Jumlah liabilitas imbalan kerja berdasarkan perhitungan Total employee benefits liability balance based on the
Aktuaria Independen PT Sienco Aktuarindo Utama per tanggal Independent Actuary’s PT Sienco Aktuarindo Utama
31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: calculation as of December 31, 2014 and 2013 is as follows:

D1/March 31, 2015 55 paraf/sign:


PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended
31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013
(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)

2014 2013
Rp Rp

Nilai Kini Liabilitas Imbalan Kerja 7,421 4,381 Present Value of Employee Benefit Obligation
Nilai Wajar Aset Program (6,962) (4,352) Fair Value of Plan Asset
Keuntungan (Kerugian) yang Belum Diakui 596 (29) Unrecognised Actuarial Gains (Losses)
Liabilitas yang Diakui di Liability Recognized in
Laporan Posisi Keuangan 1,055 -- the Statement of Financial Position

Perubahan pada liabilitas yang diakui sesuai perhitungan The changes of liability that is recognized in accordance with
Aktuaria Independen: the Independent Actuary’s calculation:

2014 2013
Rp Rp

Saldo Awal -- -- Beginning Balance


Beban Imbalan Kerja pada Tahun Berjalan 3,437 2,418 Expense Recognized during the Year
Pembayaran Iuran pada Tahun Berjalan (2,382) (2,418) Contribution Payments during the Year
Saldo Akhir 1,055 -- Ending Balance

Beban imbalan kerja untuk tahun yang berakhir pada The employee benefits expense for the years ended December
31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: 31, 2014 and 2013 are as follows:

2014 2013
Rp Rp

Beban Jasa Kini 3,435 2,404 Current Service Cost


Beban Bunga 497 152 Interest Cost
Imbal Hasil Aset Program (495) (174) Return on Asset Plan
Beban Jasa Masa Lalu (Non Vested) -- 41 Past Service Cost (Non Vested)
Amortisasi Keuntungan Aktuaria yang Diakui -- (5) Amortization of Recognized Actuarial Gains
Jumlah Beban Imbalan Kerja 3,437 2,418 Total Employee Benefits Expense

Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan biaya The key assumptions used by the Independent Actuary for the
manfaat pensiun oleh Aktuaria Independen untuk tahun yang year ended December 31, 2014 and 2013 for the calculation of
berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai employee benefits expense is as follows:
berikut:
2014 2013

Usia Pensiun Normal 55 Tahun/ Years 55 Tahun/ Years Normal Pension Age
Tingkat Diskonto 8.50% 9.10% Discount Rate
Tingkat Proyeksi Kenaikan Gaji 5.00% 7.00% Salary Increase Rate
Tingkat Mortalita Tabel Mortalita - TMI 2011/ Tabel Mortalita - TMI 2011/ Mortality Rate
Table of Mortality - TMI 2011 Table of Mortality - TMI 2011
Tingkat Cacat Tetap 1% dari Tingkat Mortalita/ 1% dari Tingkat Mortalita/ Disability Rate
1% of the Mortality Rate 1% of the Mortality Rate
Tingkat Pengunduran Diri 10% di Usia 20 Tahun dan 10% di Usia 20 Tahun dan Resignation Rate
Menurun Sampai Usia 54 Tahun/ Menurun Sampai Usia 54 Tahun/
10% at Age 20 Years and 10% at Age 20 Years and
Declined Until the Age of 54 Years Declined Until the Age of 54 Years
Metode Projected Unit Credit Projected Unit Credit Method

Saldo nilai kini liabilitas, nilai wajar aset program dan defisit Balance of present value of obligation, fair value of plan assets
pada program, serta peyesuaian pengalaman pada liabilitas and deficit of program, and experience adjustment on plan
program untuk 4 (empat) tahun terakhir yaitu: liabilities for the latest of 4 (four) years are as follows:

D1/March 31, 2015 56 paraf/sign:


PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended
31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013
(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)

2014 2013 2012 2011


Rp Rp Rp Rp

Nilai Kini Liabilitas 7,421 4,381 2,452 1,084 Present Value of Obligation
Nilai Wajar Aset Program -- -- -- -- Fair Value of Plan Assets
Defisit Program 7,421 4,381 2,452 1,084 Deficit in Program

Penyesuaian Pengalaman Experience Adjustments on


pada Liabilitas Program -- -- -- -- Plan Liabilities

30. Sifat dan Transaksi dengan Pihak Berelasi 30. Nature and Transactions of Related Parties

Sifat Hubungan Berelasi Nature of Relationship


Pihak-pihak berelasi adalah perusahaan dan perorangan yang Related parties are companies and individuals who directly or
mempunyai keterkaitan kepemilikan atau kepengurusan secara indirectly have relationships with the Bank through ownership
langsung maupun tidak langsung dengan Bank. or management.

Pihak Berelasi/ Sifat Hubungan Berelasi/ Transaksi/


Related Parties Nature of Related Parties Transactions
PT Almaron Perkasa Afiliasi dibawah Pengendalian Bersama/ Giro/
Affiliated under Common Control Current Account
Soebroto Djojonegoro Keluarga Pemegang Saham Mayoritas/ Giro, Deposito Berjangka/
Family of Majority Shareholder Current Account, Time Deposit
Tjahaya Riady Keluarga Pemegang Saham Mayoritas/ Tabungan, Giro, Deposito Berjangka/
Family of Majority Shareholder Savings, Current Account, Time Deposit
PT Aryaduta International Management Dibawah Kesamaan Pengendalian/ Giro/
Under Common Control Current Account
PT Aryaduta Karawaci Management Dibawah Kesamaan Pengendalian/ Giro/
Under Common Control Current Account
PT Banten Sinar Dunia Televisi Dibawah Kesamaan Pengendalian/ Deposito Berjangka/
Under Common Control Time Deposit
PT Ciptadana Asset Management Dibawah Kesamaan Pengendalian/ Giro/
Under Common Control Current Account
PT Kharisma Buana Nusantara Pemegang Saham Mayoritas/ Giro/
Majority Shareholder Current Account
PT First Media Tbk Afiliasi dibawah Pengendalian Bersama/ Giro, Pendapatan Operasional Lainnya/
Affiliated under Common Control Current Account, Other Operational Income
PT Lippo Cikarang Tbk Afiliasi dibawah Pengendalian Bersama/ Giro/
Affiliated under Common Control Current Account
PT Lippo General Insurance Tbk Pemegang Saham/ Giro, Deposito Berjangka/
Shareholder Current Account, Time Deposit
PT Lippo Karawaci Tbk Afiliasi dibawah Pengendalian Bersama/ Giro/
Affiliated under Common Control Current Account
PT Lippo Life Assurance Dibawah Kesamaan Pengendalian/ Giro, Deposito Berjangka/
Under Common Control Current Account, Time Deposit
PT Lippo Securities Tbk Dibawah Kesamaan Pengendalian/ Giro, Deposito Berjangka/
Under Common Control Current Account, Time Deposit

D1/March 31, 2015 57 paraf/sign:


PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended
31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013
(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)

Pihak Berelasi/ Sifat Hubungan Berelasi/ Transaksi/


Related Parties Nature of Related Parties Transactions

PT Lippo Karawaci Tbk Dibawah Kesamaan Pengendalian/ Giro/


Under Common Control Current Account
PT Link Net Dibawah Kesamaan Pengendalian/ Giro, Deposito Berjangka/
Under Common Control Current Account, Time Deposit
PT Matahari Departement Store Tbk Dibawah Kesamaan Pengendalian/ Giro/
Under Common Control Current Account
PT Mandiri Cipta Gemilang Dibawah Kesamaan Pengendalian/ Giro/
Under Common Control Current Account
PT Matahari Putra Prima Tbk Afiliasi dibawah Pengendalian Bersama/ Giro, Pendapatan Operasional Lainnya/
Affiliated under Common Control Current Account, Other Operational Income
PT Mulia Bangun Semesta Dibawah Kesamaan Pengendalian/ Giro/
Under Common Control Current Account
PT Mulia Sentosa Dinamika Dibawah Kesamaan Pengendalian/ Giro/
Under Common Control Current Account
PT Multipolar Tbk Dibawah Kesamaan Pengendalian/ Giro, Pendapatan Operasional Lainnya/
Under Common Control Current Account, Other Operational Income
PT Prima Cakrawala Sentosa Pemegang Saham/ Giro/
Shareholder Current Account
PT Putera Mulia Indonesia Pemegang Saham/ Giro/
Shareholder Current Account
Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Manajemen Bank/ Tabungan, Giro, Deposito Berjangka/
Eksekutif Bank/ Board of Commisioners, Bank's Management Savings, Current Account, Time Deposit
Directors and Executive Bank Officers

Transaksi dan Saldo dengan Pihak-pihak Berelasi Related Parties Transactions and Balances
Dalam kegiatan usahanya, Bank melakukan transaksi In course of business, the Bank has transactions with related
dengan pihak-pihak berelasi. Transaksi-transaksi tersebut parties. These transactions are conducted in a normal terms
dilaksanakan dengan persyaratan dan kondisi yang normal and conditions as well as transactions with the third parties.
dilakukan dengan pihak ketiga. Transaksi-transaksi tersebut The transactions are as follows:
adalah sebagai berikut:
2014 2013
Rp Rp

Liabilitas Liability
Simpanan Nasabah (Catatan 15) Deposits from Customers (Note 15)
Giro Current Accounts
Pihak Dibawah Pengendalian Parties under
Bersama 699,496 758,651 Common Control
Pemegang Saham 394 1,556 Shareholders
Keluarga Pemegang Saham 2,117 1,500 Shareholder's Family
702,007 761,707
Tabungan Saving Deposits
Keluarga Pemegang Saham 41 40 Shareholder's Family
Keluarga Direksi dan Family of the Bank's Director
Pejabat Eksekutif Bank -- 96 and Executive Employee
Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Board of Commissioners, Directors and
Eksekutif Bank 1,383 1,591 Executive Employee of the Banks
1,424 1,727

D1/March 31, 2015 58 paraf/sign:


PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended
31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013
(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)

2014 2013
Rp Rp

Liabilitas Liability
Simpanan Nasabah (Catatan 15) Deposits from Customers (Note 15)
Deposito Time Deposits
Pihak Dibawah Pengendalian Parties under
Bersama 527,750 93,558 Common Control
Pemegang Saham 30,000 -- Shareholders
Keluarga Pemegang Saham 7,185 1,057 Shareholders's Family
Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Board of Commissioners, Directors and
Eksekutif Bank 6,364 3,126 Executive Employee of Banks
Keluarga Direksi dan Family of the Bank's Director
Pejabat Eksekutif Bank -- 400 and Executive Employee
571,299 98,141
Jumlah 1,274,730 861,575 Total

Persentase dari Jumlah Liabilitas 27.72% 30.03% Percentage from Total Liabilities

Beban Bunga (Catatan 23) Interest Expenses (Note 23)


Pihak Dibawah Pengendalian Parties under
Bersama 40,002 17,522 Common Control
Pemegang Saham 343 591 Shareholders
Keluarga Pemegang Saham 294 476 Shareholder's Family
Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Board of Commissioners, Directors and
Eksekutif Bank 428 178 Executive Employee of Banks
Keluarga Direksi dan Family of the Bank's Director
Pejabat Eksekutif Bank 6 11 and Executive Employee
Jumlah 41,073 18,778 Total

Persentase dari Beban Bunga 18.36% 23.34% Percentage from Interest Expenses

Pendapatan Operasional Lainnya Other Operational Income


Pihak Dibawah Pengendalian Parties under
Bersama 4,000 -- Common Control
Jumlah 4,000 -- Total

Persentase dari Pendapatan Operasional Lainnya 33.04% -- Percentage from Other Operational Income

Rincian gaji dan tunjangan untuk Direksi dan Komisaris adalah Details of salary and remuneration Board of Directors and
sebagai berikut: Board of Commissioners are as follows:

2014 2013
Rp Rp

Direksi 1,820 2,240 Board of Directors


Dewan Komisaris 743 743 Board of Commissioners
2,563 2,983

31. Komitmen dan Kontinjensi 31. Commitments and Contingencies

Dalam bisnis normal perbankan, Bank mempunyai komitmen As part of normal banking business, the Bank has
dan kontinjensi yang tidak disajikan dalam laporan keuangan. commitments and contingencies that are not presented in the
financial statements.

D1/March 31, 2015 59 paraf/sign:


PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended
31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013
(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)

Ikhtisar komitmen dan kontinjensi Bank yang dinyatakan dalam The following is a summary of the Bank’s commitments and
nilai kontrak adalah sebagai berikut: contingencies at contractual amounts:

2014 2013
Rp Rp

Komitmen Commitment
Liabilitas Komitmen Commitment Liabilities
Fasilitas Kredit kepada Nasabah
yang Belum Digunakan 457,389 292,396 Unused Loans Facilities
Jumlah Liabilitas Komitmen - Bersih 457,389 292,396 Total Commitment Liabilities - Net

Kontinjensi Contingencies
Liabilitas Kontinjensi Contingencies Liabilities
Bank Garansi Bank Guarantee
Pihak Ketiga 27,605 21,900 Third Parties
Jumlah Kontinjensi - Bersih 27,605 21,900 Total Contingencies - Net

Lainnya Others
Titipan Setoran Kliring 6,498 1,016 Deposit Clearing
Kredit Hapus Buku 1,459 1,459 Written Off Loans
Jumlah Lainnya 7,957 2,475 Total Others
Liabilitas Komitmen dan Total Commitment Liabilities and
Kontinjensi - Bersih 492,951 316,771 Contingencies - Net

Pada tahun-tahun yang berakhir pada tanggal In the years ended December 31, 2014 and 2013, the Bank
31 Desember 2014 dan 2013, Bank telah membukukan has recorded estimated losses on commitments and
estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi yang dibentuk contingencies which have been maintained by the Bank
Bank sebesar Nihil. amounting to Nil.

Sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia In accordance with the Circular Letter of Bank Indonesia
No. 13/658/DPNP/IDPnP tanggal 23 Desember 2011, Bank No. 13/658/DPNP/IDPnP dated December 23, 2011, the Bank
tidak diwajibkan lagi untuk membentuk penyisihan no longer required to establish allowance for assets write off on
penghapusan aset untuk aset non produktif, namun Bank tetap its non productive assets, but the Bank shall calculate the
harus menghitung cadangan kerugian penurunan nilai impairment losses in accordance with the applicable
mengacu pada standar akuntansi yang berlaku. accounting standards.

32. Informasi Segmen Usaha 32. Operating Segment Information

Seperti yang telah dijelaskan pada Catatan 2.y, Bank pada As described in Note 2.y, the Bank is currently managed as a
saat ini dikelola sebagai segmen operasi tunggal. Pada saat single operating segment. At this time, the Bank analyze the
ini, Bank menganalisa segmen secara geografis dimana geographical segments in which the internal management
manajemen menelaah laporan internal mananjemen secara reports mananjemen examined monthly for each area.
bulanan untuk masing-masing area.

Informasi wilayah geografis dikelompokkan menjadi Daerah Information grouped into geographic regions Special Capital
Khusus Ibukota (DKI) Jakarta dan di luar DKI Jakarta. Region (DKI) Jakarta and outside Jakarta.

D1/March 31, 2015 60 paraf/sign:


PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended
31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013
(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)

2014
DKI Jakarta Luar DKI Jakarta Jumlah
Rp Rp Rp

Pendapatan (Beban) Bunga Bersih 223,905 (66,000) 157,905 Net Interest Income (Expenses)
Pendapatan Operasional Lainnya 8,616 3,491 12,107 Other Operating Income
Pembentukan Cadangan Provision for
Kerugian Penurunan Nilai (2,746) (2,409) (5,155) Impairment Losses
Beban Tenaga Kerja (63,420) (95) (63,515) Personnel Expenses
Beban Umum dan Administrasi (81,827) (3,507) (85,334) General and Administrative Expenses
Laba (Rugi) Operasional 84,528 (68,520) 16,008 Operational Income (Loss)
Pendapatan (Beban) Non Operasional 4,205 (2) 4,203 Non Operating Incomes (Expenses)
Laba (Rugi) Income (Loss)
sebelum Pajak Penghasilan 88,733 (68,522) 20,211 before Income Tax
Beban Pajak Penghasilan (4,649) -- (4,649) Income Tax Expenses
Laba (Rugi) Bersih 84,084 (68,522) 15,562 Net (Loss) Income

Jumlah Aset 4,031,243 1,736,347 5,767,590 Total Assets

Jumlah Liabilitas 1,950,789 2,647,377 4,598,166 Total Liabilities

2013
DKI Jakarta Luar DKI Jakarta Jumlah
Rp Rp Rp

Pendapatan (Beban) Bunga Bersih 96,939 (22,881) 74,058 Net Interest Income (Expenses)
Pendapatan Operasional Lainnya 13,060 1,492 14,552 Other Operating Income
Pembentukan Cadangan Provision for
Kerugian Penurunan Nilai (2,707) (1,417) (4,124) Impairment Losses
Beban Tenaga Kerja (35,099) (31) (35,130) Personnel Expenses
Beban Umum dan Administrasi (25,149) (4,431) (29,580) General and Administrative Expenses
Laba (Rugi) Operasional 47,044 (27,268) 19,776 Operational Income (Loss)
Pendapatan Non Operasioanal 2 -- 2 Non Operating Income
Laba (Rugi) Income (Loss)
sebelum Pajak Penghasilan 47,046 (27,268) 19,778 before Income Tax
Beban Pajak Penghasilan (5,135) -- (5,135) Income Tax Expenses
Laba (Rugi) Bersih 41,911 (27,268) 14,643 Net (Loss) Income

Jumlah Aset 2,715,358 1,161,912 3,877,270 Total Assets

Jumlah Liabilitas 1,479,018 1,389,839 2,868,857 Total Liabilities

33. Manajemen Risiko 33. Risk Management

Dalam menjalankan kegiatan usahanya yang berkaitan dengan In carrying out its business activities related to fund raising,
penghimpunan dana, pemberian pinjaman maupun lending and providing other banking services, the Bank is in
penyediaan jasa perbankan lainnya, Bank tidak terlepas dari expose to the risks. Implementation of these activities could
berbagai risiko. Pelaksanaan kegiatan usaha tersebut dapat result in a negative impact on the Bank's business continuity if
mengakibatkan timbulnya dampak negatif bagi kelangsungan not managed properly.
usaha Bank bila tidak dikelola dengan baik.

Manajemen risiko mendapat perhatian khusus dari Bank The Risk management main objective is for the Bank to
sebagai upaya mengimbangi semakin kompleksnya produk counterbalance the effect of the complexity of products. In

D1/March 31, 2015 61 paraf/sign:


PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended
31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013
(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)

dan aktivitas yang dihadapi. Dalam mencapai tujuan tersebut achieving these objectives, the Bank has the Risk
maka Bank telah memiliki Komite Manajemen Risiko dan Management Committee and the Risk Management Unit in
Satuan Kerja Manajemen Risiko yang bertugas menetapkan charge of setting policy including risk management strategies
kebijakan termasuk strategi manajemen risiko dan and planning in an emergency (contingency plan) to deal with
perencanaan dalam keadaan darurat (contingency plan) untuk the resulting risks and improve and refine the application of risk
menghadapi risiko yang timbul serta memperbaiki dan management.
menyempurnakan penerapan manajemen risiko.

Penerapan manajeman risiko dilaksanakan melalui Application of risk management is carried out through active
pengawasan aktif dewan komisaris dan direksi, kecukupan oversight board of commissioners and directors, the adequacy
kebijakan, prosedur dan penetapan limit manajemen risiko, of policies, procedures and limits of risk management,
kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan adequacy the processes of risk identification, measurement,
pengendalian risiko, serta penerapan sistem informasi monitoring and control, and the implementation of risk
manajemen risiko dan sistem pengendalian internal yang management information systems and a comprehensive
menyeluruh. internal control system.

Risiko Kredit Credit Risk


Risiko kredit adalah risiko yang terjadi akibat kegagalan pihak Credit risk is the risk of loss due to failure of the counterparty to
lawan (counterparty) memenuhi kewajibannya yang timbul dari fulfill its obligations arising from the functional activities such as
aktivitas fungsional Bank seperti perkreditan, treasury, bank lending, treasury, investment and trade finance (trade
investasi dan pembiayaan perdagangan (trade finance). finance).

Risiko kredit diukur melalui probabilitas terjadinya default pada Credit risk is measured by the probability of default in the
masa mendatang. Perhitungan probability default tersebut future. Calculation of default probability will then be used as the
selanjutnya akan dijadikan dasar untuk perhitungan cadangan basis for the calculation of impairment losses of capital (capital
kerugian penurunan nilai modal (capital at risk), pricing, alokasi at risk), pricing, capital allocation and portfolio management.
modal dan manajemen portofolio.

Manajemen risiko kredit terdiri dari: yang bersifat spekulatif dan Management of credit risk consist of: a speculative lending to
pemberian kredit kepada debitur yang bermasalah, kemudian borrowers in trouble, then monitoring and strict examination,
melakukan pemantauan dan pemeriksaan yang ketat, berskala scale and continuous credit has been disbursed, providing
dan terus menerus pada kredit yang telah disalurkan, suggestions for improvement, so the losses that may occur can
memberikan saran-saran perbaikan, sehingga kerugian yang be minimized; four eyes principles as a credit risk management
mungkin terjadi dapat diminimalkan; four eyes principles process has been implemented lending units of work, and
sebagai salah satu pengendalian risiko kredit pada proses Early Warning System (EWS) as a monitoring tool (monitoring)
pemberian kredit telah dilaksanakan unit-unit kerja; dan Early by means of early detection of a potential debtor default. The
Warning System (EWS) sebagai salah satu alat pemantauan system can support whole process of loan monitoring, identify
(monitoring) dengan cara mendeteksi secara dini debitur yang corrective actions, and improve follow up effectively.
berpotensi default. Sistem tersebut dapat mendukung proses
pemantauan pinjaman secara menyeluruh, mengidentifikasi
tindakan perbaikan, dan menyempurnakan tindak lanjut secara
efektif.

Pemberian kredit juga tidak mengabaikan konsep hubungan The credit also not ignore the concept of total debtor relations
total debitur (one obligor concept), pemantauan terhadap (one obligor concept), concentration of credit monitoring,
Konsentrasi Kredit, pemenuhan terhadap ketentuan Batas compliance with the provisions of Legal Lending Limit (LLL) as
Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) serta penentuan limit well as the determination of the authority limit the loan approval
kewenangan dalam proses pemutusan kredit yang dilakukan process done in stages.
secara berjenjang.

Analisa eksposur maksimum terhadap risiko kredit tanpa Analysis of the maximum exposure to credit risk without taking
memperhitungkan agunan yang dimiliki atau peningkatan into account any collateral held or other credit quality
kualitas kredit lain adalah sebagai berikut: improvement are as follows:

D1/March 31, 2015 62 paraf/sign:


PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended
31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013
(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)

2014 2013
Rp Rp

Laporan Posisi Keuangan: Statement of Financial Position:


Giro pada Bank Indonesia 424,897 265,191 Current Accounts with Bank Indonesia
Giro pada Bank Lain 12,348 10,738 Current Accounts with Other Bank
Penempatan pada Bank Indonesia 1,436,128 753,000 Placements with Bank Indonesia
Efek-efek 974,703 648,665 Marketable Securities
Tagihan atas Efek yang Dibeli dengan
Janji Dijual Kembali 381,614 879,504 Reverse Repo
Kredit yang Diberikan 2,403,881 1,240,058 Loans
Pendapatan yang Masih Akan Diterima 24,336 11,811 Accrued Income
Sub Jumlah 5,657,907 3,808,967 Sub Total

Komitmen dan Kontinjensi Commitments and Contingencies


Fasilitas Kredit kepada Nasabah yang
belum Digunakan 457,389 292,396 Unused Loans Facilities
Bank Garansi yang Diterbitkan 27,605 21,900 Bank Guarantees Issued
Sub Jumlah 484,994 314,296 Sub Total
Jumlah 6,142,901 4,123,263 Total

Konsentrasi kredit yang diberikan berdasarkan jenis kredit Concentration of loans by type of loan are as follows:
adalah sebagai berikut:

2014 2013
Rp (%) Rp (%)

Modal Kerja 1,854,994 77.17 792,620 63.92 Working Capital


Investasi 479,783 19.96 362,598 29.24 Investment
Konsumsi 69,104 2.87 84,840 6.84 Consumption
Jumlah 2,403,881 100.00 1,240,058 100.00 Total

Konsentrasi kredit Bank berdasarkan sektor ekonomi adalah Bank credit concentration by economic sector are as follows:
sebagai berikut:

2014 2013
Rp (%) Rp (%)

Industri 758,438 31.55 381,731 30.78 Manufacturing


Perdagangan, Restoran dan Hotel 710,901 29.57 410,957 33.14 Trading, Restaurant and Hotel
Jasa 384,417 15.99 282,291 22.76 Services
Konstruksi 112,584 4.68 57,739 4.66 Construction
Pertambangan 2,782 0.12 3,957 0.32 Minings
Lain-lain 434,759 18.09 103,383 8.34 Others
Jumlah 2,403,881 100.00 1,240,058 100.00 Total

Risiko Likuiditas Liquidity Risk


Risiko likuiditas adalah risiko dimana Bank tidak mampu Liquidity risk is the risk which the Bank is unable to comply its
memenuhi kewajibannya kepada nasabah maupun obligations to customers and counterparties according to the
counterparty sesuai waktu yang dijanjikan. Pengukuran risiko time appointed in due course. The liquidity risk measurement is
likuiditas dilakukan dengan meneliti seluruh arus kas masuk done by examining all cash inflows and outflows from the
dan arus kas keluar dari Bank, kemudian mengidentifikasi Bank, then identify all the possible shortage of funds in the
segala kemungkinan kekurangan dana di masa depan future including the need for commitments and contingencies.
termasuk kebutuhan komitmen dan kontinjensi.

D1/March 31, 2015 63 paraf/sign:


PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended
31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013
(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)

Pengelolaan likuiditas aset dan liabilitas meliputi pemeliharaan The management of liquidity asset and liabilities include
likuiditas pada tingkat yang optimal untuk memenuhi kewajiban maintaining liquidity at a level sufficient to comply the
yang jatuh tempo di setiap saat, serta pengelolaan risiko obligations that mature at any time, and managing interest rate
tingkat suku bunga yang timbul dari setiap transaksi yang risk arising from each transaction listed on the statement of
tercantum pada laporan posisi keuangan maupun rekening financial position or off balance sheet.
administrasi.

Ketidaksesuaian antara jangka waktu penghimpunan dana dari The gap between the period of funding from third parties which
pihak ketiga yang pada umumnya lebih pendek dari jangka are generally shorter than the period of disbursement of loans,
waktu penyaluran kredit yang diberikan, akan menyebabkan would cause liquidity problems affecting the ability of the Bank
masalah likuiditas yang mempengaruhi kemampuan Bank in fulfilling its obligations to its customers. This can affect the
dalam memenuhi kewajibannya kepada para nasabah. Hal ini level of public confidence which in turn can affect the survival
dapat mempengaruhi tingkat kepercayaan masyarakat yang of the Bank.
pada akhirnya dapat mempengaruhi kelangsungan usaha
Bank.

Pengelolaan likuiditas Bank ditekankan pada penyesuaian arus The Bank liquidity management emphasized on the adjustment
dana masuk dan keluar. Kesenjangan arus dana diantisipasi of the inflow and outflow of funds. The gap in cash flows has
melalui pemeliharaan aset produktif yang likuid dan memadai been anticipated by maintenance of liquid and adequate
sejalan dengan perkiraan arus kas serta struktur kewajiban productive asset in line with the forecast of cash flow and
yang ada. Pemeliharaan aset produktif yang likuid terdiri dari existing structure of liabilities. Liquid productive asset
pemeliharaan cadangan wajib (reserve requirement) seperti maintenance consists of maintenance of reserve requirement
yang ditetapkan oleh Bank Indonesia serta pemeliharaan efek- set by Bank Indonesia and maintenance of short term
efek berjangka pendek yang sangat likuid seperti Sertifikat marketable securities such as Certificates of Bank Indonesia.
Bank Indonesia. Bank juga memelihara cadangan aset The Bank also maintains allowance of others liquid productive
produktif yang likuid lainnya, terdiri dari penempatan dana assets consisting of short term current accounts with other
jangka pendek di bank lain serta efek-efek berjangka panjang banks and long term liquid marketable securities such as
yang likuid seperti surat utang negara. Pengelolaan likuiditas government bonds. Liquidity management is also carried out
juga dilakukan melalui pengelolaan struktur sumber dana through management of the structure of funding sources by
dengan menerapkan batasan-batasan konsentrasi deposan applying the limits depositor and trying to reduce its
dan berusaha mengurangi ketergantungannya pada dana dependence on costly funds such as deposits and replace
mahal seperti deposito dan menggantinya dengan sumber them with cheaper funding such as demand deposits and
dana murah seperti giro dan tabungan. Selain itu, Bank saving deposits. In addition, the Bank continues to maintain the
senantiasa memelihara kemampuan melakukan akses ke ability to access the money market, by always maintaining
pasar uang, dengan selalu memelihara hubungan dengan relationships with correspondent banks. The Bank periodically
bank-bank koresponden. Bank secara berkala meninjau reviews the entire situation above and also take action to
seluruh keadaan di atas sekaligus mengambil tindakan guna diversify ways of funding.
menganeka-ragamkan cara pendanaan.

Analisa likuiditas/maturity gap adalah untuk mengukur beda Analysis of liquidity/maturity gap is to measure the cumulative
kumulatif antara aset produktif (earning assets) dengan difference between earning assets and interest bearing
kewajiban berbunga (interest bearing liabilities) dan liabilities and their impact on the liquidity of the Bank and its
dampaknya terhadap likuiditas Bank serta exposure terhadap exposure to changes in interest rates. Interest rate risk arises
perubahan tingkat bunga. Risiko tingkat bunga atau sensitivitas when the maturity of assets earning significantly different or its
timbul apabila jatuh tempo aset produktif berbeda secara sensivity with the maturity of interest-bearing obligations.
signifikan dengan jatuh tempo kewajiban berbunga.

Tabel jatuh tempo berikut ini menyajikan informasi mengenai The following table presents maturity information on estimated
perkiraan jatuh tempo dari aset dan liabilitas sesuai kontrak maturities of assets and liabilities under the contract to be cash
menjadi arus kas masuk atau keluar. inflows or outflows.

D1/March 31, 2015 64 paraf/sign:


PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended
31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013
(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)

2014
Jumlah/ Tidak s/d 1 Bulan/ 1 s/d 3 Bulan/ 3 s/d 6 Bulan/ 6 s/d 12 Bulan/ > 12 Bulan/
Total Mempunyai up to 1 Month 1 up to 3 3 up to 6 6 up to 12 > 12 Months
Kontrak Months Months Months
Jatuh Tempo/
No Contractual
Maturity
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
ASET ASSETS
Kas 49,797 49,797 -- -- -- -- -- Cash
Giro Pada Bank Indonesia 424,897 424,897 -- -- -- -- -- Current Account with Bank Indonesia
Giro Pada Bank Lain 12,348 12,348 -- -- -- -- -- Current Account with Other Banks
Penempatan Pada Bank Indonesia Placement with Bank Indonesia
dan Bank Lain 1,436,128 -- 1,193,700 34,484 207,944 -- -- and Other Banks
Efek-efek 974,703 -- 149,758 99,401 199,760 66,587 459,198 Marketable Securities
Tagihan atas Efek yang Dibeli
dengan Janji Dijual Kembali 381,614 -- 381,614 -- -- -- -- Reverse Repo
Kredit yang Diberikan 2,403,881 -- 32,668 202,897 336,537 893,168 938,611 Loans
Pendapatan yang Masih
akan Diterima 24,336 -- 24,336 -- -- -- -- Accrued Income
5,707,704 487,042 1,782,076 336,782 744,241 959,755 1,397,809
Cadangan Kerugian Allowance for Possible
Penurunan Nilai (11,194) Losses
Jumlah 5,696,510 Total

LIABILITAS LIABILITIES
Simpanan Nasabah 4,452,760 1,720,524 2,036,710 608,025 37,538 49,963 -- Customer Deposits
Simpanan dari Bank Lain 107,277 18,338 68,397 20,542 -- -- -- Deposits from Other Banks
Utang Pajak 6,409 -- 4,506 -- 1,903 -- -- Taxes Payable
Liabilitas Lain-lain 27,748 4,598 1,431 15,951 -- 5,768 -- Other Liabilities
Jumlah 4,594,194 1,743,460 2,111,044 644,518 39,441 55,731 -- Total
Perbedaan Jatuh Tempo 1,113,510 (1,256,418) (328,968) (307,736) 704,800 904,024 1,397,809 Maturity Gap
Posisi Neto Setelah Cadangan Net Position After Allowance
Kerugian Penurunan Nilai 1,113,510 for Possible Losses

2013
Jumlah/ Tidak s/d 1 Bulan/ 1 s/d 3 Bulan/ 3 s/d 6 Bulan/ 6 s/d 12 Bulan/ > 12 Bulan/
Total Mempunyai up to 1 Month 1 up to 3 3 up to 6 6 up to 12 > 12 Months
Kontrak Months Months Months
Jatuh Tempo/
No Contractual
Maturity
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
ASET ASSETS
Kas 23,584 23,584 -- -- -- -- -- Cash
Giro Pada Bank Indonesia 265,191 265,191 -- -- -- -- -- Current Account with Bank Indonesia
Giro Pada Bank Lain 10,738 10,738 -- -- -- -- -- Current Account with Other Banks
Penempatan Pada Bank Indonesia 753,000 -- 753,000 -- -- -- -- Placement with Bank Indonesia
Efek-efek 648,665 -- 1,699 125,726 63,413 245,198 212,629 Marketable Securities
Tagihan atas Efek yang Dibeli
dengan Janji Dijual Kembali 879,504 -- 879,504 -- -- -- -- Reverse Repo
Kredit yang Diberikan 1,240,058 -- 35,208 110,929 176,899 367,968 549,054 Loans
Pendapatan yang Masih
akan Diterima 11,811 -- 11,811 -- -- -- -- Accrued Income
3,832,551 299,513 1,681,222 236,655 240,312 613,166 761,683
Cadangan Kerugian Allowance for Possible
Penurunan Nilai (6,039) Losses
Jumlah 3,826,512 Total

LIABILITAS LIABILITIES
Liabilitas Segera 133 -- 133 -- -- -- -- Obligations Due Immediately
Simpanan Nasabah 2,712,184 1,520,028 750,090 370,774 60,972 10,320 -- Customer Deposits
Simpanan dari Bank Lain 136,379 -- 93,661 42,718 -- -- -- Deposits from Other Banks
Utang Pajak 5,789 105 1,961 -- 3,723 -- -- Taxes Payable
Liabilitas Lain-lain 12,951 2,862 993 9,096 -- -- -- Other Liabilities
Jumlah 2,867,435 1,522,995 846,837 422,588 64,695 10,320 -- Total
Perbedaan Jatuh Tempo 965,116 (1,223,482) 834,385 (185,933) 175,617 602,846 761,683 Maturity Gap
Posisi Neto Setelah Cadangan Net Position After Allowance
Kerugian Penurunan Nilai 965,116 for Possible Losses

Risiko Suku Bunga Interest Risk


Risiko tingkat bunga adalah risiko kemungkinan turunnya Interest rate risk is the risk of possible decline in net interest
pendapatan bunga bersih dan nilai pasar portofolio aset akibat income and market value of the portfolio of assets due to
perubahan tingkat bunga di pasar uang. Oleh karena aset dan changes in interest rates in the money market. Because assets
liabilitas seperti giro pada bank lain, investasi dalam bentuk and liabilities as current accounts with other banks,
efek-efek, pinjaman, giro, tabungan, deposito dan sertifikat investments in marketable securities, loans, current accounts,
deposito, pinjaman yang diterima dan liabilitas pasar uang savings deposits, time deposits and certificates of deposits,

D1/March 31, 2015 65 paraf/sign:


PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended
31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013
(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)

lainnya memiliki berbagai tingkat bunga dan jangka waktu, borrowings and liabilities other financial markets have different
perubahan-perubahan pada tingkat bunga dapat interest rate and term, the changes on the interest rate may
mengakibatkan kenaikan atau penurunan pendapatan bunga result in an increase or decrease in net interest income.
bersih.

Sepanjang tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 During the years ended December 31, 2014 and 2013,
dan 2013, Bank telah menyediakan alat likuid yang cukup the Bank has provided adequate liquid tool to anticipate short-
untuk mengantisipasi liabilitas jangka pendek, arus kas bersih term liabilities, net cash flow can be regulated, fairly good and
dapat diatur dengan baik, cukup baik dan cukup mudah untuk quite easy to gain access to money market funding.
memperoleh akses sumber dana pasar uang.

Dalam menghadapi kemungkinan adanya ketidakseimbangan In circumstances of a possible imbalance of asset and liability
aset dan liabilitas, manajemen Bank, melalui mekanisne rapat management, the Bank, through mechanism of monthly ALCO
ALCO bulanan, selalu melakukan review beberapa hal yang meetings, always do a review of some of the things that is very
sifatnya sangat strategis, antara lain: strategic, among others:

a. Pengelolaan pendanaan (funding) yang memiliki jatuh a. Management of funding which has a maturity of not
tempo tidak seimbang, balanced,
b. Ketepatan pengelolaan aset dan liabilitas yang memiliki b. Accuracy management of assets and liabilities that have a
sensitivitas terhadap perubahan suku bunga, sensitivity to interest rate changes,
c. Analisis dana pihak ketiga yang menggambarkan trend c. Analysis of third party funds that illustrate trends of various
berbagai produk dana pihak ketiga yang berada pada products of third party funds that are in the area around
wilayah diseluruh Indonesia, Indonesia,
d. Penempatan dana pada portofolio efek-efek, d. Placement of funds in a portfolio of securities,
e. Laporan perkembangan kredit yang ada dan yang baru, e. The report credits the development of existing and new,
f. Strategi penetapan harga seusai dengan kondisi pasar saat f. After pricing strategy with current market conditions, and
ini, dan
g. Perbandingan target dengan realisasi dana pihak ketiga. g. Comparison with the realization of the target of third party
funds.

Eksposur Bank terhadap Risiko Tingkat Suku Bunga The Bank’s Exposure to Interest Rate Risk
Tabel dibawah ini mengikhtisarkan eksposur Bank terhadap The table below summarizes the Bank's exposure to interest
risiko tingkat suku bunga. rate risk.

` 2014
Bunga Mengambang/Floating Interest Bunga Tetap/ Fixed Interest
≤ 1 bulan/ 1 - 3 bulan/ 3 bulan - > 1 tahun/ ≤ 1 bulan/ 1 - 3 bulan/ 3 bulan - > 1 tahun/ Jumlah/
≤ 1 months 1 - 3 months 1 tahun/ > 1 year ≤ 1 months 1 - 3 month 1 tahun/ >1 year Total
3 months - 3 months -
1 year 1 year
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
ASET/ ASSETS
Giro pada Bank Indonesia/
Current Accounts with
Bank Indonesia 424,897 -- -- -- -- -- -- -- 424,897
Giro pada Bank Lain/
Current Accounts with
Other Bank 12,348 -- -- -- -- -- -- -- 12,348
Penempatan pada Bank
Indonesia & Bank Lain/
Placements with Bank
Indonesia & Other Banks -- -- -- -- -- 1,193,700 242,428 -- 1,436,128
Efek-efek/ Marketable
Securities -- -- -- -- 149,758 99,401 266,346 459,198 974,703
Tagihan atas Efek yang Dibeli
dengan Janji Dijual Kembali/
Reverse Repo -- -- -- -- 381,614 -- -- -- 381,614
Kredit yang Diberikan/ Loans 30,584 196,271 973,125 752,942 2,083 1,314 255,003 192,559 2,403,881
Jumlah Aset Keuangan/
Total Financial Assets 467,829 196,271 973,125 752,942 533,455 1,294,415 763,777 651,757 5,633,571

D1/March 31, 2015 66 paraf/sign:


PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended
31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013
(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)

` 2014
Bunga Mengambang/Floating Interest Bunga Tetap/ Fixed Interest
≤ 1 bulan/ 1 - 3 bulan/ 3 bulan - > 1 tahun/ ≤ 1 bulan/ 1 - 3 bulan/ 3 bulan - > 1 tahun/ Jumlah/
≤ 1 months 1 - 3 months 1 tahun/ > 1 year ≤ 1 months 1 - 3 month 1 tahun/ >1 year Total
3 months - 3 months -
1 year 1 year
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

LIABILITAS/ LIABILITIES
Simpanan Nasabah/Deposit
from Customers
Giro/Current Accounts 1,331,152 -- -- -- -- -- -- -- 1,331,152
Tabungan/Saving
Accounts 389,372 -- -- -- -- -- -- -- 389,372
Deposito/ Time Deposits -- -- -- -- 1,697,371 895,339 139,526 -- 2,732,236
Simpanan dari Bank Lain/
Deposits from Other Banks 18,339 38,938 -- -- 50,000 -- -- -- 107,277
Jumlah Liabilitas Keuangan/
Total Financial Liabilities 1,738,863 -- -- -- 1,697,371 895,339 139,526 -- 4,471,099
Jumlah Gap Repricing
Suku Bunga/ Total Gap
Repricing Interest Rate (1,271,034) 196,271 973,125 752,942 (1,163,916) 399,076 624,251 651,757 1,162,472

2013
Bunga Mengambang/Floating Interest Bunga Tetap/ Fixed Interest
≤ 1 bulan/ 1 - 3 bulan/ 3 bulan - > 1 tahun/ ≤ 1 bulan/ 1 - 3 bulan/ 3 bulan - > 1 tahun/ Jumlah/
≤ 1 months 1 - 3 months 1 tahun/ > 1 year ≤ 1 months 1 - 3 month 1 tahun/ >1 year Total
3 months - 3 months -
1 year 1 year
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
ASET/ ASSETS
Giro pada Bank Indonesia/
Current Accounts with
Bank Indonesia 265,191 -- -- -- -- -- -- -- 265,191
Giro pada Bank Lain/
Current Accounts with
Other Bank 10,738 -- -- -- -- -- -- -- 10,738
Penempatan pada
Bank Indonesia/Placement
with Bank Indonesia -- -- -- -- -- 753,000 -- -- 753,000
Efek-efek/ Marketable
Securities -- -- -- -- -- 23,476 192,755 432,434 648,665
Tagihan atas Efek yang Dibeli
dengan Janji Dijual Kembali/
Reverse Repo -- -- -- -- -- 879,504 -- -- 879,504
Kredit yang Diberikan/ Loans -- -- 569,182 479,434 -- -- 99,568 91,874 1,240,058
Jumlah Aset Keuangan/
Total Financial Assets 275,929 -- 569,182 479,434 -- 1,655,980 292,323 524,308 3,797,156

LIABILITAS/ LIABILITIES
Simpanan Nasabah/Deposit
from Customers
Giro/Current Accounts 1,227,345 -- -- -- -- -- -- -- 1,227,345
Tabungan/Saving
Accounts 292,683 -- -- -- -- -- -- -- 292,683
Deposito/ Time Deposits -- -- -- -- 563,605 494,311 134,240 -- 1,192,156
Simpanan dari Bank Lain/
Deposits from Other Banks 66,870 69,509 -- -- -- -- -- -- 136,379
Jumlah Liabilitas Keuangan/
Total Financial Liabilities 1,586,898 -- -- -- 563,605 494,311 134,240 -- 2,779,054
Jumlah Gap Repricing
Suku Bunga/ Total Gap
Repricing Interest Rate (1,310,969) -- 569,182 479,434 (563,605) 1,161,669 158,083 524,308 1,018,102

Sensitivitas Suku Bunga Interest Rate Sensitivity


Tabel di bawah ini mengikhtisarkan sensitivitas laba bersih The table below summarizes the sensitivity of net income Bank
Bank pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 atas on December 31, 2014 and 2013 on interest rate changes are:
perubahan tingkat suku bunga yaitu:

D1/March 31, 2015 67 paraf/sign:


PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended
31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013
(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)

2014
Peningkatan 100bps/ Penurunan 100bps/
Increased 100bps Decreased 100bps
Rp Rp

Pengaruh terhadap Laba Bersih (1,992) (1,992) Effect on Net Income

2013
Peningkatan 100bps/ Penurunan 100bps/
Increased 100bps Decreased 100bps
Rp Rp

Pengaruh terhadap Laba Bersih 6,700 (6,700) Effect on Net Income

Proyeksi di atas menunjukkan bahwa jika tingkat suku bunga The above projections show that if the interest rate moves in
bergerak pada jumlah yang sama akan berpotensi the same amount will potentially effected the Bank's net profit
mempengaruhi laba bersih Bank dengan asumsi seluruh assuming all other variables, the reporting date, and the
variabel lainnya, tanggal pelaporan, dan posisi hingga jatuh position to maturity is constant.
tempo adalah konstan.

Risiko Pasar Market Risk


Risiko pasar merupakan risiko yang timbul karena adanya Market risk arises from market variable movement from
pergerakan variabel pasar dari portofolio yang dimiliki oleh portofolio owned by the Bank which can adverse the Bank
Bank yang dapat merugikan Bank (adverse movement). (adverse movement).

Pengukuran risiko pasar dilakukan melalui pendekatan analisis Market risk measurement is done through the sensitivity
sensitivitas tingkat bunga untuk risiko suku bunga dan risiko analysis of interest rate approach to interest risk and risks of
surat berharga (bonds). Risiko pasar dikendalikan dengan marketable securities (bonds). Market risk is controlled by the
penerapan limit, khususnya transaksi trading limit. Limit-limit application of limits, especially trading transaction limit. These
tersebut antara lain adalah counterparty limit, dan position limit. limits include counterparty limits, and position limits.

Pengelolaan risiko likuiditas menjadi bagian dari proses Liquidity risk management becomes part of market risk
manajemen risiko pasar. Pemantauan risiko likuiditas management process. Monitoring of liquidity risk is through
dilakukan melalui pengelolaan maksimum cash out. cash out maximum management.

Risiko Operasional Operational Risk


Risiko operasional adalah risiko yang disebabkan Operational risk is the risk that due to insufficient and / or failed
ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal, internal processes, human error, system failure, or the external
kesalahan manusia, kegagalan sistem, atau adanya problem problems that affect the operations of the Bank.
eksternal yang mempengaruhi operasional Bank.

Kebijakan dan prosedur yang terkait dengan pengelolaan risiko The related policy and procedures for the management of
operasional senantiasa dibuat, dikaji ulang dan disempurnakan operational risk are issued, reviewed and improved
untuk memastikan kecukupan mekanisme kontrol pada semua continuously including the Minimum Controls Standard Policy
kebijakan dan prosedur. Bank secara aktif melakukan to ensure the adequacy of control mechanisms in all of the
sosialisasi untuk membangun risk awareness dan Bank’s policy and procedures. The Bank actively conducts the
meningkatkan kualitas kontrol dalam rangka mitigasi risiko socialization program to develop risk awareness and enhance
operasional. quality control to mitigate the operational risk.

Penyusunan Laporan Profil Risiko Operasional dan Risiko Preparation of Operational Risk Profile and Other Risks
Lainnya dilaksanakan secara triwulanan berdasarkan Reports are undertaken on a quarterly basis based on the
parameter dan indikator risiko yang baru, sesuai ketentuan parameters and new risk indicators, according to Bank
Bank Indonesia sehingga diperoleh gambaran mengenai Indonesia in order to obtain an idea of the level of potential risk
tingkat potensi risiko bagi Bank secara keseluruhan. to the Bank as a whole.

Bank juga telah menghitung kecukupan modal untuk risiko The Banks also have to calculate capital adequacy for
operasional sesuai dengan PBI No. 10/15/PBI/2008 tanggal operational risk in accordance with PBI No. 10/15/PBI/2008

D1/March 31, 2015 68 paraf/sign:


PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended
31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013
(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)

24 September 2008 tentang Kewajiban Penyediaan Modal dated September 24, 2008 on the Capital Adequacy of
Minimum Bank Umum dan SE-BI No. 11/3/DPNP tanggal Commercial Banks and SE-BI No. 11/3/DPNP dated January
27 Januari 2009 tentang Perhitungan Aset Tertimbang Menurut 27, 2009 about the calculation of Risk Weighted Assets (RWA)
Risiko (ATMR) untuk Risiko Operasional dengan for Operational Risk Using the Basic Indicator Approach (PID).
Menggunakan Pendekatan Indikator Dasar (PID). Perhitungan The calculation of the Bank's operational risk capital charge
beban modal risiko operasional Bank adalah menggunakan used the Basic Indicator Approach.
metode Basic Indicator Approach.

Risiko Hukum Legal Risk


Risiko hukum adalah risiko yang disebabkan oleh adanya Legal risk is the risk caused by the weakness of the juridical
kelemahan aspek yuridis, yang antara lain disebabkan adanya aspects, among others, due to a lawsuit, the absence of laws
tuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundang-undangan and regulations that support, or weakness engagement.
yang mendukung, atau kelemahan perikatan.

Berkaitan dengan risiko hukum, Bank telah memiliki Divisi With regard to legal risk, the Bank has the Legal Division
Legal yang bertugas memantau atau mengurangi risiko hukum tasked with monitoring or reducing legal risks that may arise
yang mungkin timbul melalui pengadministrasian dokumentasi through the orderly administration of the legal documentation
hukum yang tertib dan memadai. Pengelolaan risiko hukum and adequate. Legal risk management is also embedded in all
juga ditanamkan pada seluruh jajaran organisasi melalui levels of the organization through the implementation of the
penerapan kode etik kepada seluruh karyawan. code of ethics to all employees.

Bank juga selalu memperhatikan kelengkapan dan keabsahan The Banks also always take the completeness and validity of
dokumentasi yang berkaitan dengan hukum serta the documentation relating to the law and considering rules/
memperhatikan peraturan/ketentuan yang berlaku khususnya regulations that apply specifically banking regulations.
ketentuan perbankan.

Risiko Stratejik Strategic Risk


Risiko stratejik adalah risiko yang disebabkan oleh adanya Strategic risk is the risk caused by the adoption and
penetapan dan pelaksanaan strategi Bank yang tidak tepat, implementation of the Bank's strategy is not right, making the
pengambilan keputusan bisnis yang tidak tepat atau kurang right business decisions or lack of responsiveness of the Bank
responsifnya Bank terhadap perubahan eksternal. to external changes.

Risiko stratejik yang dikelola oleh Bank antara lain dengan Strategic risks are managed by the Bank, among others by
cara membuat Rencana Bisnis Bank (RBB) dengan jangka making Bank Business Plan (RBB) with a period of three years
waktu tiga tahun dan selalu direview setiap tahun maupun and always be reviewed every year and revised in petengahan
direvisi pada petengahan tahun. RBB ini disesuaikan dengan year. RBB is tailored to the vision, mission, and strategy of the
visi dan misi serta strategi Bank. Selanjutnya RBB yang telah Bank. Furthermore, the Bank, established RBB which is
ditetapkan Bank dikomunikasikan kepada pejabat dan pegawai communicated to officers and employees at every level of
pada setiap jenjang Organisasi. Pada periode tertentu organization. At a certain period (quarterly) Bank monitors
(triwulanan) Bank memantau kemajuan yang dicapai sehingga progress so that it can be used as an evaluation of the Bank's
hasilnya dapat dipergunakan sebagai evaluasi kinerja Bank. performance.

Risiko Reputasi Reputation risk


Risiko reputasi adalah risiko yang disebabkan oleh adanya Reputation risk is the risk caused by the negative publicity
publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha atau associated with the business or negative perceptions of the
persepsi negatif terhadap Bank. Bank.

Untuk mengendalikan risiko reputasi ini, Bank secara terus To control the reputational risk, the Bank is continuously
menerus meningkatkan kualitas pelayanan Nasabah sejalan improving the quality of customer service in line with the
dengan ketentuan yang berlaku, yaitu mengenai perlindungan applicable regulations, namely the protection of clients,
nasabah, termasuk menerapkan strategi penggunaan media including implementing an effective strategy of using the media
yang efektif untuk mengantisipasi kemungkinan munculnya to anticipate the possibility of negative news.
berita negatif.

Selain itu guna memastikan bahwa setiap keluhan nasabah In addition, to ensuring that each customer complaints can be
dapat disampaikan dengan mudah serta ditangani dengan baik delivered easily and handled properly and appropriately, the
dan tepat maka Bank telah membentuk Call Center yang Bank has established a Call Center that is supported by an
didukung oleh petugas yang berpengalaman. Bank juga experienced officer. The Bank is also implementing a mystery

D1/March 31, 2015 69 paraf/sign:


PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended
31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013
(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)

melaksanakan mystery shopper yang dilakukan secara berkala shopper conducted periodically to ensure excellent service to
untuk memastikan pelayanan kepada Nasabah tetap prima the customer remains over time. Monitoring and reputation risk
dari waktu ke waktu. Pemantauan dan pengelolaan risiko management sought to optimize its Corporate Secretary.
reputasi diupayakan dengan mengoptimalkan fungsi Sekretaris
Perusahaan.

Risiko Kepatuhan Compliance Risk


Risiko kepatuhan merupakan risiko yang disebabkan Bank Compliance risk is the risk that caused the Bank does not
tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan comply with or implement legislation and other applicable
perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku. provisions. Inability of the Bank to follow and comply with all
Ketidakmampuan Bank untuk mengikuti dan mematuhi seluruh laws and regulations relating to its business activities could
peraturan perundangan yang terkait dengan kegiatan adversely affect the Bank's business continuity.
usahanya dapat berdampak negatif terhadap kelangsungan
usaha Bank.

Dalam mengelola Manajemen Risiko Kepatuhan, upaya In managing Compliance Risk Management, effort to increase
peningkatan Budaya Kepatuhan yang terus menerus Compliance Cultures continously is always performed through
senantiasa dilakukan melalui program-program antara lain: programs such as:
a. Melakukan kaji ulang (review) atas rancangan kebijakan, a. Conducting the review of the design of policies, rules,
ketentuan, sistem maupun prosedur internal baru new internal systems and procedures
b. Sosialisasi/pelatihan melalui regulations update dan in- b. Socialization / training through regulation updates and in-
class training terkait penerapan Anti Pencucian Uang dan class training related to the implementation of Anti-Money
Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU/PPT) serta Laundering and Combating the Financing of Terrorism
ketentuan baru lainnya. (APU/PPT) and other new provisions.
c. Melakukan kaji ulang (review) terhadap produk/aktivitas c. Conducting the review of products/activities.
baru.
d. Memonitor pelaksanaan kepatuhan atas penyampaian d. Monitoring the implementation of on submission of
laporan-laporan yang harus disampaikan kepada Bank compliance reports must be submitted to Bank Indonesia
Indonesia sesuai ketentuan yang berlaku. in accordance with the regulations.
e. Pengkinian dan penatausahaan database Peraturan/ e. Updating and database administration rules/regulations.
ketentuan yang berlaku.
f. Pembuatan Laporan Kepatuhan kepada Bank Indonesia f. Preparing Compliance Reports to Bank Indonesia as well
serta untuk pihak internal. as to internal parties.
g. Pemantauan terhadap denda atau sanksi yang diterima dari g. Monitoring of fines or penalties received from regulators/
regulator/pihak eksternal. external parties.

34. Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum 34. Capital Adequacy Ratio

Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) adalah rasio Capital Adequacy Ratio (CAR) is the ratio of capital to risk
modal terhadap Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR), weighted assets (RWA), calculations based on Bank Indonesia
perhitungannya didasarkan pada Peraturan Bank Indonesia Regulation No. 10/15/PBI/2008 dated September 24, 2008 in
No. 10/15/PBI/2008 tanggal 24 September 2008 dimana which the amounts of capital to credit risk consist of core
jumlah modal untuk risiko kredit terdiri dari modal inti dan capital and supplementary capital. In addition the bank with
modal pelengkap. Selain itu bank dengan kriteria tertentu certain criteria should include market risk and operational risk
harus memasukkan risiko pasar dan risiko operasional dalam in the calculation of CAR by including additional supplementary
perhitungan KPMM dengan memasukan komponen modal capital.
pelengkap tambahan.

Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/6/DPNP tanggal Circular Letter of Bank Indonesia No. 13/6/DPNP dated
18 Februari 2011 mengatur ketentuan pelaksanaan February 18, 2011 set the implementing provisions of the
perhitungan aset tertimbang menurut risiko untuk risiko kredit. calculation of risk weighted assets for credit risk. These
Ketentuan ini mulai berlaku pada tanggal 2 Januari 2012. provisions came into force on January 2, 2012.

Rasio kewajiban penyediaan modal Bank dengan The Bank's capital adequacy ratios by considering the credit
memperhitungkan risiko kredit, risiko operasional dan risiko risk, operational risk and market risk as at December 31, 2014
pasar pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah and 2013 are as follows:
sebagai berikut:

D1/March 31, 2015 70 paraf/sign:


PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended
31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013
(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)

2014 2013
Rp Rp
Modal: Capital:
Modal Inti 1,184,800 1,056,882 Core Capital
Modal Pelengkap 30,001 14,943 Secondary Capital
Jumlah Modal 1,214,801 1,071,825 Total Capital

Jumlah ATMR Risiko Kredit 2,400,058 1,195,449 Total WRA Credit Risk
Jumlah ATMR Risiko Operasional 80,698 29,670 Total WRA Operational Risk
Jumlah ATMR Risiko Pasar -- -- Total WRA Market Risk

Rasio KPMM (Risiko Kredit dan Operasional) 48.97% 87.49% CAR Ratio (Credit Risk and Operational Risk)
Rasio KPMM (Setelah Risiko Kredit, CAR Ratio (After Credit Risk,
Risiko Operasional, dan Risiko Pasar) 48.97% 87.49% Operational Risk, and Market Risk)
Rasio KPMM yang Diwajibkan 8% 8% CAR Ratio Required

35. Perjanjian dan Perikatan Penting 35. Significant Agreements

a. Jaminan Pemerintah terhadap Liabilitas Pembayaran a. Government’s Security on Payment Obligations of a


Bank Umum Private Bank
Berdasarkan Salinan Peraturan Lembaga Penjamin Based on the copy of Deposit Insurance Corporation
Simpanan No. 1/PLPS/2005 tanggal 26 September 2005 Regulation No. 1/PLPS/2005 dated September 26, 2005
tentang Program Penjaminan Simpanan yang menyatakan regarding the Deposit Guarantee Program which states
bahwa sejak tanggal 27 September 2005, Lembaga that since September 27, 2005, the Deposit Insurance
Penjaminan Simpanan (LPS) menjamin simpanan yang Corporation (DIC) guarantees deposits including demand
meliputi giro, deposito, sertfikat deposito, tabungan dan deposits, time deposits, certificate of deposit, savings and
atau bentuk lain yang dipersamakan dengan itu yang other forms equivalent which is deposits from the
merupakan simpanan yang berasal dari masyarakat community including those from other banks. On
termasuk yang berasal dari bank lain. Pada tanggal October 13, 2008, the President of the Republic of
13 Oktober 2008, Presiden Republik Indonesia Indonesia issued Government Regulation No. 66 Year
menetapkan Peraturan Pemerintah No. 66 Tahun 2008 2008 about the magnitude of the Deposit Value covered by
tentang Besaran Nilai Simpanan yang dijamin LPS. DIC. Under the regulation, the value of insured deposits for
Berdasarkan peraturan tersebut, nilai simpanan yang each customer in one bank is at a maximum amount of
dijaminkan untuk setiap nasabah pada satu bank adalah Rp2,000.
sebesar maksimum Rp2.000.

b. Perjanjian dengan PT Visionet International tentang b. Agreement with PT Visionet International about Rental
Sewa dan Layanan Pengelolaan Branch IT and Management Service of Branch IT Infrastructure
Infrastructure
Pada tanggal 31 Oktober 2012, Bank menandatangani On October 31, 2012, the Bank signed an addendum II of
addendum II perjanjian kerjasama dengan Visionet untuk cooperation agreement with Visionet to provide rental and
penyediaan sewa dan layanan pengelolaan Branch IT management services IT Infrastructure Branch. This
Infrastructure. Perjanjian ini mengubah tata cara agreement changed the payment term for outsourcing
pembayaran atas pekerjaan layanan outsourcing dalam service in previous agreement.
perjanjian sebelumnya.

c. Perjanjian dengan PT Visionet International tentang c. Agreement with PT Visionet International about Rental
Sewa dan Layanan Pengelolaan Sistem Aplikasi and Management Service for Bank Vision Banking
Perbankan Bank Vision dan Core IT Infrastructure Application System and Core IT Infrastructure
Pada tanggal 31 Oktober 2012, Bank menandatangani On October 31, 2012, the Bank signed an addendum II of
addendum II perjanjian kerjasama dengan Visionet untuk cooperation agreement with Visionet for the provision of
penyediaan sewa dan layanan pengelolaan Branch IT rental and management services IT Infrastructure Branch.
Infrastructure. Perjanjian ini mengubah tata cara This agreement changed the payment term for outsourcing
pembayaran atas pekerjaan layanan outsourcing dalam service in the previous agreement.
perjanjian sebelumnya.

D1/March 31, 2015 71 paraf/sign:


PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended
31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013
(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)

d. Perjanjian dengan PT Artajasa Pembayaran Elektronis d. Agreement with PT Artajasa Pembayaran Elektronis
tentang Pemanfaatan ATM Bersama about the utilization of ATM Bersama
Pada tanggal 1 April 2011, Bank menandatangani On April 1, 2011, the Bank signed a cooperation
perjanjian kerjasama dengan PT Artajasa Pembayaran agreement with PT Artajasa Pembayaran Elektronis
Elektronis tentang pemanfaatan ATM Bersama untuk regarding the utilization of ATM Bersama for principle
principle member. Perjanjian ini berlaku sampai dengan member. This agreement is valid until April 1, 2014 and
1 April 2014 dan dapat diperpanjang secara otomatis can be automatically extended for a period
untuk jangka waktu 12 (dua belas) bulan berikutnya. 12 (twelve) months.

e. Perjanjian dengan PT Visionet International tentang e. Agreement with PT Visionet International about
Layanan Fasilitas Disaster Recovery Hot Backup Services Disaster Recovery Hot Backup
Pada tanggal 2 Mei 2011, Bank menandatangani On May 2, 2011, the Bank signed a cooperation agreement
perjanjian kerjasama dengan Visionet tentang layanan with Visionet about service for hot backup disaster
fasilitas disaster recovery hot backup. Perjanjian ini recovery facility. This agreement is valid until
berlaku sampai dengan 20 April 2016 dan dapat 20 April 2016 and may be extended upon the agreement of
diperpanjang atas kesepakatan kedua belah pihak. both parties.

Pada tanggal 1 November 2011, Bank menandatangani On November 1, 2011, the Bank signed an Addendum I of
Addendum I perjanjian kerjasama dengan Visionet untuk cooperation agreement with Visionet to service hot backup
layanan fasilitas disaster recovery hot backup. Perjanjian disaster recovery facility. This agreement modifies the
ini mengubah perjanjian sebelumnya. Addendum previous agreement. Amended agreement is valid until
perjanjian ini berlaku sampai dengan 30 April 2018. April 30, 2018.

Pada tanggal 18 Juni 2012, Bank menandatangani On June 18, 2012, the Bank signed an Addendum II of
Addendum II perjanjian kerjasama dengan Visionet untuk cooperation agreement with Visionet to service hot backup
layanan fasilitas disaster recovery hot backup. Perjanjian disaster recovery facility. This agreement changed the
ini mengubah daftar perangkat dalam perjanjian device list in the previous agreement.
sebelumnya.

f. Perjanjian dengan PT Visionet Internasional tentang f. Agreement with PT Visionet International about Lease
Sewa dan Layanan ATM and ATM Services
Pada tanggal 1 November 2011, Bank menandatangani On November 1, 2011, the Bank signed a cooperation
perjanjian kerjasama dengan Visionet tentang penyediaan agreement with Visionet concerning the provision of lease
sewa dan layanan pengelolaan ATM. Ruang lingkup and service management of ATM. Visionet scope of work
pekerjaan Visionet adalah (1) penyediaan unit ATM yang are (1) the provision of ATMs that can be used by both
dapat digunakan dengan baik oleh Bank dan (2) layanan the Bank and (2) by Visionet ATM maintenance services
pemeliharaan ATM oleh Visionet kepada Bank. Jangka to the Bank. Long time jobs for each purchase order are
waktu pekerjaan untuk setiap purchase order adalah 84 months starting from the ATM is installed and used
84 bulan dimulai sejak ATM terpasang dan dapat properly. This agreement is effective from
dipergunakan dengan baik dan benar. Jangka waktu November 1, 2011 until the expiry of the final purchase
perjanjian kerjasama ini berlaku sejak 1 November 2011 order.
sampai dengan berakhirnya jangka waktu purchase order
paling akhir.

g. Perjanjian dengan PT Rintis Sejahtera tentang g. Agreement with PT Rintis Sejahtera about the
Pemanfaatan ATM dan EDC Prima utilization of ATM and EDC Prima
Pada tanggal 1 Juli 2013, Bank menandatangani On July 1, 2013, the Bank signed a cooperation agreement
perjanjian kerjasama dengan PT Rintis Sejahtera tentang with PT Rintis Sejahtera regarding the utilization of ATM
pemanfaatan ATM dan EDC Prima. Perjanjian ini berlaku and EDC Prima. This agreement is valid until June 30,
sampai dengan 30 Juni 2023 dan dapat diperpanjang 2023 and can be automatically extended for a period
secara otomatis untuk jangka waktu 10 (sepuluh) tahun 10 (ten) years.
berikutnya.

D1/March 31, 2015 72 paraf/sign:


PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Lanjutan) (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended
31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013
(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)

36. Standar Akuntansi Baru yang Belum 36. New Accounting Standards not
Berlaku Tahun Buku 2014 Yet Effective for Year 2014

Pada bulan November dan Desember 2013 dan April 2014, In November and December 2013 and April 2014, the
Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia Accounting Standards Board of the Indonesian Institute of
telah menerbitkan beberapa standar akuntansi baru dan Accountants has issued a number of new and revised
revisian yang akan berlaku efektif pada tahun buku yang accounting standards that will become effective for the annual
dimulai 1 Januari 2015. Penerapan dini atas standar-standar period beginning of January 1, 2015. Early adoption of the
tersebut tidak di perkenankan. above standards is not permitted.

Standar-standar dan interpretasi tersebut adalah sebagai Those standards and interpretation are as follow:
berikut
- PSAK 65 “Laporan Keuangan Konsolidasian” - SFAS 65 “Consolidated Financial Statements”
- PSAK 66 “Pengaturan Bersama” - SFAS 66 “Joint Arrangements”
- PSAK 67 “Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas - SFAS 67 “Disclosure of Interests in Other Entities”
Lain”
- PSAK 68 “Pengukuran Nilai Wajar” - SFAS 68 “Fair Value Measurement”
- PSAK 1 (Revisi 2013) “Penyajian Laporan Keuangan” - SFAS 1 (Revised 2013) “Presentation of Financial
Statement”
- PSAK 4 (Revisi 2013) “Laporan Keuangan Tersendiri” - SFAS 4 (Revised 2013) “Separate Financial Statements”
- PSAK 15 (Revisi 2013) “Investasi pada Entitas Asosiasi - SFAS 15 (Revised 2013) “Investment in Associates and
dan Ventura Bersama” Joint Ventures”
- PSAK 24 (revisi 2013) “Imbalan Kerja” - SFAS 24 (Revised 2013) “Employee Benefits”
- PSAK 46 (Revisi 2014) “Pajak Penghasilan” - SFAS 46 (Revised 2014) “Accounting for Income Taxes”
- PSAK 48 (Revisi 2014)” Penurunan Nilai Aset” - SFAS 48 (Revised 2014) “Acconting for impairment of
assets”
- PSAK 50 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan: Penyajian” - SFAS 50 (Revised 2014) “Financial instruments:
Presentation”
- PSAK 55 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan: Pengakuan - SFAS 55 (Revised 2014) “Financial instruments:
dan Pengukuran” Recognition and Measurement
- PSAK 60 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan: - SFAS 60 (Revised 2014) “Financial instruments:
Pengungkapan” Disclosure”
- ISAK 26 (Revisi 2014) “Penilaian Kembali Derivatif - IFAS 26 (Revisi 2014) “Revaluation of Embedded
Melekat. Derivatives

Hingga tanggal pengesahan laporan keuangan ini, Bank masih As at the authorization date of this of financial statements, the
melakukan evaluasi atas dampak potensial dari intepretasi Company is still evaluating the potential impact of these
standar serta PSAK baru dan revisian tersebut. interpretations and new and revised SFAS.

37. Peristiwa Setelah Periode Pelaporan 37. Events After the Reporting Period

Bank memperoleh izin usaha sebagai bank devisa Bank had obtained the license to operate foreign exchange
berdasarkan surat keputusan Otoritas Jasa Keuangan bank based on the decision letter of Financial Services
No KEP-112/D.03/2014 tanggal 21 November 2014. Authority No. KEP-112/D.03/2014 dated November 21, 2014.

Pada tanggal 9 Februari 2015, Bank sudah resmi menjalankan On February 9, 2015, the Bank has officially run the
transaksi dalam bentuk mata uang asing. transactions in the form of foreign currency.

38. Tanggung Jawab Manajemen 38. Management’s Responsibility


atas Laporan Keuangan on The Financial Statements

Manajemen Bank bertanggung jawab atas penyusunan dan Management of the Bank is responsible for the preparation and
penyajian laporan keuangan yang diotorisasi oleh Direksi untuk presentation of the financial statements were authorized by
terbit pada tanggal 27 Maret 2015. Director for issuance on March 27, 2015.

D1/March 31, 2015 73 paraf/sign:


PT KHARISMA BUANA NUSANTARA
DAN ENTITAS ANAK

Laporan Keuangan Konsolidasian


Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, serta
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian pada
Tanggal 1 Januari 2013/31 Desember 2012
PT KHARISMA BUANA NUSANTARA
DAN ENTITAS ANAK

Laporan Keuangan Konsolidasian


Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, serta
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian pada
Tanggal 1 Januari 2013/31 Desember 2012

Draft/April 30, 2015 paraf:


PT KHARISMA BUANA NUSANTARA
DAN ENTITAS ANAK

Daftar Isi Halaman

Surat Pernyataan Direksi

Laporan Auditor Independen

Laporan Keuangan Konsolidasian


Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, serta
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian pada
1 Januari 2013/31 Desember 2012

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1

Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian 3

Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 4

Laporan Arus Kas Konsolidasian 5

Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian 7

Informasi Tambahan:

Lampiran I:
Laporan Posisi Keuangan (Entitas Induk)

Lampiran II:
Laporan Laba Rugi Komprehensif (Entitas Induk)

Lampiran III:
Laporan Perubahan Ekuitas (Entitas Induk)

Lampiran IV:
Laporan Arus Kas (Entitas Induk)

Lampiran V:
Informasi Tambahan

draft/April 30, 2015 Paraf:


PT KHARISMA BUANA NUSANTARA DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Per 31 Desember 2014 dan 2013, serta 1 Januari 2013/31 Desember 2012
(Dalam Rupiah Penuh)

1 Januari 2013/
ASET Catatan 31 Desember 2014 31 Desember 2013 31 Desember 2012
Rp Rp Rp

ASET LANCAR
Kas dan Setara Kas 2.d, 2.h, 4 51.243.088.800 23.985.602.590 4.879.521.065

Giro pada Bank Indonesia 2.d, 2.e, 2.i, 5 424.897.155.973 265.191.181.178 90.666.982.955

Giro pada Bank Lain 2.d, 2.i, 6 12.348.192.061 10.737.947.294 5.601.704.200

Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain 2.d, 2.j, 7 1.436.128.059.291 753.000.000.000 571.200.000.000

Efek-efek 2.d, 2.k, 8 974.702.906.098 648.664.826.994 116.873.742.627

Tagihan atas Efek yang Dibeli


dengan Janji Dijual Kembali 2.d, 2.l, 9 381.613.922.324 879.503.893.365 --

Kredit yang Diberikan


Pihak Ketiga 2.d, 2.m, 10 2.403.880.781.275 1.240.058.293.030 413.520.535.202
Dikurangi: Cadangan Kerugian
Penurunan Nilai (11.193.606.811) (6.039.388.095) (1.914.758.636)
2.392.687.174.464 1.234.018.904.935 411.605.776.566

Pendapatan yang Masih Akan Diterima 2.d, 11 24.335.765.642 11.891.650.069 3.094.810.268


Jumlah Aset Lancar 5.697.956.264.653 3.826.994.006.425 1.203.922.537.681

ASET TIDAK LANCAR


Aset Tetap 36.069.806.584 16.290.214.600 2.654.145.993
Dikurangi: Akumulasi Penyusutan 2.o, 13 (6.711.628.848) (1.953.149.460) (620.434.447)
29.358.177.736 14.337.065.140 2.033.711.546

Perbedaan Nilai Akuisisi dengan Nilai Buku 2.n, 14 8.944.740.829 8.944.740.829 8.944.740.829

Uang Muka dan Biaya Dibayar Dimuka 2.p, 12 34.006.269.483 26.017.507.335 9.357.045.877

Aset Lain-lain 2.p, 15 7.715.489.569 10.403.156.174 2.669.024.581


Jumlah Aset Tidak Lancar 80.024.677.617 59.702.469.478 23.004.522.833
JUMLAH ASET 5.777.980.942.270 3.886.696.475.903 1.226.927.060.514

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari


laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan

Final Draft /30 April 2015 1 paraf:


PT KHARISMA BUANA NUSANTARA DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Per 31 Desember 2014 dan 2013, serta 1 Januari 2013/31 Desember 2012
(Dalam Rupiah Penuh)

1 Januari 2013/
LIABILITAS DAN EKUITAS Catatan 31 Desember 2014 31 Desember 2013 31 Desember 2012
Rp Rp Rp
LIABILITAS

LIABILITAS JANGKA PENDEK


Liabilitas Segera 2.r, 16 -- 132.543.200 25.400.000

Simpanan Nasabah 2.d, 2.s, 17


Pihak-pihak Berelasi 2.y, 30 1.274.729.815.008 860.649.561.586 236.079.994.070
Pihak Ketiga 3.178.003.508.297 1.850.609.630.159 712.624.575.102

Simpanan dari Bank Lain 2.d, 2.s, 18 107.277.225.276 136.379.265.555 3.000.000.000

Utang Pajak 2.w, 19.a 6.410.265.601 5.788.827.176 703.815.421

Liabilitas Lain-lain 20 27.788.620.477 12.951.261.694 5.778.277.168


Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 4.594.209.434.659 2.866.511.089.370 958.212.061.761

LIABILITAS JANGKA PANJANG


Liabilitas Imbalan Kerja 29 1.055.423.305 -- --

Liabilitas Pajak Tangguhan 2.w, 19.c 2.917.042.675 1.420.555.888 423.928.223


Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 3.972.465.980 1.420.555.888 423.928.223
JUMLAH LIABILITAS 4.598.181.900.639 2.867.931.645.258 958.635.989.984

EKUITAS

Ekuitas yang Dapat Diatribusikan Kepada


Entitas Induk
Modal Saham - Nilai Nominal Rp1.000.000 per saham
Modal Dasar - 400.000 saham
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh -
100.000 saham 21 100.000.000.000 100.000.000.000 100.000.000.000

Keuntungan (Kerugian) yang Belum Direalisasi


atas Efek-efek dalam Kelompok Tersedia untuk Dijual (11.441.910.295) (15.775.057.996) 909.713.263

Selisih Transaksi Dengan Pihak Non Pengendali 2.c, 22 180.289.728.402 160.331.796.017 33.534.000.405

Saldo Laba 12.716.712.525 9.024.415.783 6.897.402.930


Jumlah Ekuitas yang Dapat Diatribusikan
Kepada Entitas Induk 281.564.530.632 253.581.153.804 141.341.116.598

Kepentingan Non Pengendali 2.c, 35 898.234.510.999 765.183.676.841 126.949.953.932


JUMLAH EKUITAS 1.179.799.041.631 1.018.764.830.645 268.291.070.530
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 5.777.980.942.270 3.886.696.475.903 1.226.927.060.514

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari


laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan

Final Draft /30 April 2015 2 paraf:


PT KHARISMA BUANA NUSANTARA DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013
(Dalam Rupiah Penuh)

Catatan 2014 2013


Rp Rp

PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL


Pendapatan Bunga 2.t, 2.u, 23 381.585.168.845 154.521.009.798
Beban Bunga 2.y, 2.t, 24, 30 (223.680.208.050) (80.441.438.576)
PENDAPATAN BUNGA - BERSIH 157.904.960.795 74.079.571.222

PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA


Provisi dan Komisi Lainnya 2.u, 30 11.816.998.917 12.001.290.290
Keuntungan Penjualan dari Instrumen Keuangan -- 1.393.109.903
Lain-lain 2.v 395.345.215 1.158.185.997
Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya 12.212.344.132 14.552.586.190

PEMBENTUKAN CADANGAN KERUGIAN


PENURUNAN NILAI ATAS ASET KEUANGAN 25 (5.154.218.713) (4.124.629.459)

BEBAN OPERASIONAL LAINNYA


Umum dan Administrasi 2.v, 26 (85.415.583.679) (29.579.142.267)
Tenaga Kerja 2.v, 27 (63.515.108.843) (35.130.244.036)
Jumlah Beban Operasional Lainnya (148.930.692.522) (64.709.386.303)

LABA OPERASIONAL 16.032.393.692 19.798.141.650

PENDAPATAN (BEBAN)
NON OPERASIONAL - BERSIH 2.v, 28 4.202.028.804 (1.873.396.934)
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 20.234.422.496 17.924.744.716

BEBAN PAJAK PENGHASILAN 2.w, 19.b, 19.c (4.649.858.037) (5.135.110.915)


LABA TAHUN BERJALAN 15.584.564.459 12.789.633.801

PENDAPATAN (RUGI) KOMPREHENSIF LAIN


Keuntungan (Kerugian) atas Perubahan Nilai
Wajar dari Efek-efek dalam Kelompok Tersedia
untuk Dijual 16.048.448.845 (66.312.109.596)
Dikurangi: Penyesuaian Reklasifikasi atas
Keuntungan yang Termasuk dalam Laba Rugi 14.101.456 --
Jumlah Pendapatan (Rugi) Komprehensif Lain 16.062.550.301 (66.312.109.596)

LABA (RUGI) KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 31.647.114.760 (53.522.475.795)

LABA TAHUN BERJALAN YANG DAPAT


DIATRIBUSIKAN KEPADA: 2.c
Pemilik Entitas Induk 3.692.296.742 (1.853.598.076)
Kepentingan Non Pengendali 11.892.267.717 14.643.231.877
15.584.564.459 12.789.633.801

LABA (RUGI) KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN


YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: 2.c
Pemilik Entitas Induk 7.417.202.157 (13.867.467.982)
Kepentingan Non Pengendali 24.229.912.603 (39.655.007.813)
31.647.114.760 (53.522.475.795)

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari


laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan

Final Draft /30 April 2015 3 paraf:


PT KHARISMA BUANA NUSANTARA DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013
(Dalam Rupiah Penuh)

Catatan Dapat Diatribusikan Kepada Entitas Induk Kepentingan Jumlah


Modal Keuntungan Selisih Saldo Laba Jumlah Non Pengendali Ekuitas
Ditempatkan yang Belum Transaksi
Disetor Penuh Direalisasi atas Non
Efek-efek dalam Pengendali
Kelompok Tersedia
untuk Dijual
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

SALDO PER 31 DESEMBER 2012 100.000.000.000 909.713.263 33.534.000.405 6.897.402.930 141.341.116.598 126.949.953.932 268.291.070.530

Kepentingan Non Pengendali 35 -- (690.290.424) -- -- (690.290.424) 677.888.730.722 677.198.440.298

Selisih Transaksi dengan


Pihak Non Pengendali 22 -- -- 126.797.795.612 -- 126.797.795.612 -- 126.797.795.612

Rugi Komprehensif Tahun Berjalan -- (15.994.480.835) -- 2.127.012.853 (13.867.467.982) (39.655.007.813) (53.522.475.795)


SALDO PER 31 DESEMBER 2013 100.000.000.000 (15.775.057.996) 160.331.796.017 9.024.415.783 253.581.153.804 765.183.676.841 1.018.764.830.645

Kepentingan Non Pengendali 35 -- 608.242.286 -- -- 608.242.286 108.820.921.555 109.429.163.841

Selisih Transaksi dengan


Pihak Non Pengendali 22 -- -- 19.957.932.385 -- 19.957.932.385 -- 19.957.932.385

Laba Komprehensif Tahun Berjalan -- 3.724.905.415 -- 3.692.296.742 7.417.202.157 24.229.912.603 31.647.114.760


SALDO PER 31 DESEMBER 2014 100.000.000.000 (11.441.910.295) 180.289.728.402 12.716.712.525 281.564.530.632 898.234.510.999 1.179.799.041.631

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari


laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan

Final Draft / 30 April 2015 4 paraf: Paraf:


PT KHARISMA BUANA NUSANTARA DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013
(Dalam Rupiah Penuh)

Catatan 2014 2013


Rp Rp

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI


Penerimaan Bunga, Provisi dan Komisi 23 369.414.060.102 144.856.775.638
Pembayaran Bunga 24 (216.824.585.018) (80.304.839.528)
Provisi dan Komisi selain Kredit 11.816.998.917 12.001.290.290
Pembayaran Kepada Karyawan (62.459.685.538) (35.130.244.036)
Pengeluaran Lainnya (90.732.674.853) (36.598.826.571)
Pembayaran Pajak Penghasilan (1.250.000.000) (2.289.900.000)
Arus Kas Sebelum Perubahan dalam Aset dan
Liabilitas Operasi 9.964.113.610 2.534.255.793

Perubahan Aset dan Liabilitas yang Digunakan


untuk Operasi:
Penempatan pada Bank Lain (242.428.059.291) --
Efek-efek (207.666.555.074) (573.760.000.000)
Tagihan atas Efek yang Dibeli
dengan Janji Dijual Kembali 497.889.971.041 (879.503.893.365)
Kredit yang Diberikan (1.163.822.488.245) (826.537.757.828)
Aset Lain-lain 7.082.540.675 (13.679.377.281)
Liabilitas Segera (132.543.200) 107.143.200
Simpanan Nasabah 1.741.474.131.560 1.762.554.622.573
Simpanan dari Bank Lain (29.102.040.279) 138.464.277.310
Utang Pajak (1.281.932.825) 1.361.428.505
Liabilitas Lain-lain 6.203.955.566 748.346.333
Kas Bersih yang Diperoleh dari (Digunakan Untuk)
Aktivitas Operasi 618.181.093.538 (387.710.954.760)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI


Hasil Penjualan Efek-efek -- 1.393.109.903
Pembelian Aset Tetap 13 (20.049.127.879) (13.636.068.607)
Hasil Penjualan Aset Tetap 4.232.727.995 --
Kas Bersih yang Digunakan Untuk
Aktivitas Investasi (15.816.399.884) (12.242.958.704)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN


Hasil dari Penerbitan Modal Saham 130.745.000.000 808.435.875.000
Biaya Transaksi Penerbitan Saham (1.357.903.775) (4.439.639.090)
Kas Bersih yang Diperoleh dari
Aktivitas Pendanaan 129.387.096.225 803.996.235.910

KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS 731.751.789.879 404.042.322.446

KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 1.076.390.530.666 672.348.208.220

KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 1.808.142.320.545 1.076.390.530.666

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari


laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
d1/April 28, 2012

Final Draft / 29April 2015 5 paraf: Paraf:


PT KHARISMA BUANA NUSANTARA DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013
(Dalam Rupiah Penuh)

Catatan 2014 2013


Rp Rp

Kas dan Setara Kas terdiri dari:


Kas 4 51.243.088.800 23.985.602.590
Giro pada Bank Indonesia 5 424.897.155.973 265.191.181.178
Giro pada Bank Lain 6 12.348.192.061 10.737.947.294
Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain - 7
jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang
sejak tanggal perolehan 1.193.700.000.000 753.000.000.000
Sertifikat Deposito Bank Indonesia - jangka waktu 8
jatuh tempo tiga bulan atau kurang sejak
tanggal perolehan 125.953.883.711 23.475.799.604
Jumlah 1.808.142.320.545 1.076.390.530.666

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari


laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
d1/April 28, 2012

Final Draft / 29April 2015 6 paraf: Paraf:


PT KHARISMA BUANA NUSANTARA DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013,
Serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian pada Tanggal 1 Januari 2013/31 Desember 2012
(Dalam Rupiah Penuh)

1. Umum

1.a. Pendirian Perusahaan


PT Kharisma Buana Nusantara (“Perusahaan”) berkedudukan di Jakarta, didirikan berdasarkan Akta
No. 2 tanggal 4 Januari 2005 dari Robert Purba, SH, notaris di Jakarta. Akta pendirian ini telah
disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan
No. C-04382.HT.01.01.TH.2005 tanggal 21 Februari 2005. Anggaran dasar Perusahaan telah
mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris No. 28 tanggal 28 November 2011
dari Unita Christina Winata, SH, notaris di Jakarta mengenai peningkatan modal dasar Perusahaan dari
Rp100.000.000.000 menjadi Rp400.000.000.000, dan peningkatan modal ditempatkan dan disetor dari
Rp60.000.000.000 menjadi Rp100.000.000.000. Perubahan tersebut telah disetujui oleh
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan
No. AHU-62700.AH.01.02.Tahun 2011 tanggal 19 Desember 2011.
Sesuai dengan Pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, maksud dan tujuan Perusahaan adalah berusaha
dalam bidang perdagangan, pembangunan, perindustrian, pertambangan, percetakan, pertanian,
pengangkutan darat, jasa dan perbengkelan.
Perusahaan berkedudukan dan berkantor pusat di Gedung Beritasatu Plaza Lantai 10, Jalan Jendral
Gatot Subroto Kavling 35-36, Jakarta Selatan.
1.b. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan
Berdasarkan Akta No. 17 tanggal 22 Oktober 2009 dari Notaris Unita Christina Winata, SH, susunan
pengurus Perusahaan per 31 Desember 2014 dan 2013 serta 1 Januari 2013/31 Desember 2012
adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Komisaris : Mochtar Riady
Direksi
Direktur : Nio Yantony
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 serta 1 Januari 2013/31 Desember 2012, Perusahaan dan
entitas anak masing-masing memiliki 705, 506, dan 236 karyawan (tidak diaudit).
1.c. Struktur Entitas Anak
Perusahaan mempunyai kepemilikan langsung pada entitas anak berikut ini:
Entitas Anak Domisili Kegiatan Tahun Mulai Persentase Kepemilikan Jumlah Aset
Usaha Beroperasi 31 Des 14 31 Des 13 1 Jan 13/ 31 Des 14 31 Des 13 1 Jan 13/
Utama Komersial 31 Des 12 31 Des 12
(%) (%) (%) Rp (juta) Rp (juta) Rp (juta)

Kepemilikan Langsung
PT Bank Nationalnobu Tbk Jakarta Perbankan 1990 23,19 24,12 50,25 5.767.590 3.877.270 1.217.521

PT Bank Nationalnobu Tbk


Berdasarkan Akta Notaris No. 33 tanggal 28 September 2010 dari Notaris Ny. Poerbaningsih Adi
Warsito, SH, Perusahaan mengakuisisi 60.000 saham PT Bank Nationalnobu Tbk (“Entitas Anak”) dari
PT Gunawan Sejahtera. Harga per lembar saham adalah Rp1.000.000. Jumlah nilai pembelian saham
tersebut sebesar Rp60.484.200.000 dengan kepemilikan 60% dari jumlah saham entitas anak yang
diterbitkan.
Entitas anak bergerak dalam bidang industri perbankan yang didirikan pada tanggal 13 Februari
1990 di Jakarta. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia
No. 949/KMK.013/1990 tanggal 16 Agustus 1990, entitas anak memulai kegiatan operasionalnya
sebagai bank umum. Selain itu, entitas anak memperoleh izin usaha sebagai bank devisa berdasarkan
surat keputusan Otoritas Jasa Keuangan No KEP-112/D.03/2014 tanggal 21 November 2014.

Final Draft/30 April 2015 7 paraf:


PT KHARISMA BUANA NUSANTARA DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013,
Serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian pada Tanggal 1 Januari 2013/31 Desember 2012
(Dalam Rupiah Penuh)

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 34 tanggal
26 Agustus 2014 dari Notaris Unita Christina Winata, S.H., notaris di Jakarta, disetujui penerbitan saham
baru Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sejumlah sebanyak-banyaknya 414.583.000 saham.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2014, saham baru yang diterbitkan sebanyak 165.500.000 (salam
satuan penuh) saham biasa dengan nilai nominal per saham Rp100 (nilai penuh) dan harga penawaran
sebesar Rp790 (nilai penuh) per saham, yang diambil seluruhnya oleh OCBC Securities Pte – Ltd A/C.

Perusahaan tidak mengambil bagian atas penambahan setoran modal entitas anak, sehingga
kepemilikan Perusahaan atas saham entitas anak menjadi sebesar Rp100.000.000.000 atau setara
23,19%.

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi yang Penting

2.a. Pernyataan Kepatuhan


Laporan keuangan konsolidasian telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi
Keuangan di Indonesia yang meliputi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi
Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan – Ikatan
Akuntan Indonesia (IAI).

2.b. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian


Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya
perolehan (historical cost), kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain
sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan keuangan
konsolidasian disusun dengan metode akrual kecuali laporan arus kas konsolidasian.

Laporan arus kas konsolidasian disajikan dengan metode langsung (direct method) dengan
mengelompokkan arus kas dalam aktivitas menjadi kegiatan operasi, investasi dan pendanaan. Untuk
penyajian laporan arus kas konsolidasian, kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia
dan giro pada bank lain dan investasi jangka pendek likuid lainnya dengan jangka waktu tiga bulan atau
kurang sejak tanggal perolehan yang tidak digunakan sebagai jaminan atau tidak dibatasi
penggunaannya.

Mata uang penyajian yang digunakan dalam laporan keuangan adalah mata uang Rupiah, yang juga
merupakan mata uang fungsional Perusahaan dan entitas anak.

Penerapan Standar Akuntansi Terkini


Berikut adalah Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”) yang wajib diterapkan untuk pertama
kali pada atau setelah 1 Januari 2014:
- ISAK 27: Pengalihan Aset dari Pelanggan
- ISAK 28: Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas

Kedua ISAK tersebut tidak berpengaruh signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian Perusahaan
dan entitas anak.

2.c. Prinsip-prinsip Konsolidasian


Laporan keuangan konsolidasian meliputi akun-akun dari Perusahaan dan entitas anak sebagaimana
disajikan dalam Catatan 1.c, dimana Perusahaan memiliki kepemilikan langsung atau memiliki
pengendalian atas entitas anak tersebut. Entitas anak dikonsolidasikan sejak tanggal dimana
pengendalian efektif beralih kepada Perusahaan dan tidak lagi dikonsolidasikan sejak Perusahaan tidak
mempunyai pengendalian efektif. Pengendalian dianggap ada ketika entitas induk memiliki secara
langsung atau tidak langsung melalui entitas anak lebih dari 50% hak suara suatu entitas, kecuali
kepemilikan tersebut tidak diikuti dengan pengendalian. Pengendalian juga ada ketika entitas induk
memiliki hak suara 50% atau kurang, jika terdapat:

Final Draft/30 April 2015 8 paraf:


PT KHARISMA BUANA NUSANTARA DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013,
Serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian pada Tanggal 1 Januari 2013/31 Desember 2012
(Dalam Rupiah Penuh)

(i) Kekuasaan yang melebihi 50% hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain;
(ii) Kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran
dasar atau perjanjian;
(iii) Kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar direksi dan dewan komisaris atau organ
pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui dewan atau organ tersebut; atau
(iv) Kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat direksi atau organ pengatur setara dan
mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut.

Keberadaan dan dampak dari hak suara potensial yang dapat dilaksanakan atau dikonversi pada tanggal
periode pelaporan harus dipertimbangkan ketika menilai apakah suatu entitas mempunyai kekuasaan
untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas lain.

Penyajian laporan keuangan konsolidasian dilakukan berdasarkan konsep satuan usaha (entity concept).
Seluruh akun, transaksi dan laba yang signifikan antar perusahaan yang dikonsolidasikan telah
dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha sebagai satu kesatuan usaha.

Hak non pengendali atas laba (rugi) bersih dan ekuitas entitas anak dinyatakan sebesar proporsi
pemegang saham non pengendali atas laba (rugi) bersih dan ekuitas entitas anak.

Transaksi dengan kepentingan non pengendali dihitung menggunakan metode entitas ekonomi, dimana
kelebihan atas akuisisi kepentingan non pengendali yang melebihi bagian dari nilai bersih aset yang
diperoleh dicatat di ekuitas.

Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang sama untuk
transaksi dan peristiwa lain dalam keadaan serupa.

Kebijakan tersebut telah diterapkan secara konsisten oleh entitas anak, kecuali dinyatakan secara
khusus.

2.d. Aset dan Liabilitas Keuangan


(i) Aset Keuangan
Perusahaan dan entitas anak mengklasifikasikan aset keuangannya dalam kategori (A) aset
keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, (B) pinjaman yang diberikan dan piutang,
(C) aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo, dan (D) aset keuangan tersedia untuk dijual.
Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan
klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya.

(A) Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laba Rugi
Kategori ini terdiri dari dua sub kategori yaitu aset keuangan yang diklasifikasikan dalam
kelompok diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awal telah
ditetapkan oleh Perusahaan dan entitas anak untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.

Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki
terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti
mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek (short term profit taking) yang terkini.
Instrumen keuangan yang dikelompokkan ke dalam kategori ini diakui pada nilai wajarnya pada
saat pengakuan awal, biaya transaksi diakui secara langsung ke dalam laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar
dan penjualan instrumen keuangan diakui di dalam laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian dan dicatat masing-masing sebagai “Keuntungan/(kerugian) dari perubahan nilai
wajar instrumen keuangan” dan “Keuntungan/(kerugian) dari penjualan instrumen keuangan”.
Pendapatan bunga dari instrumen keuangan dalam kelompok diperdagangkan dicatat sebagai
“Pendapatan bunga”.

Final Draft/30 April 2015 9 paraf:


PT KHARISMA BUANA NUSANTARA DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013,
Serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian pada Tanggal 1 Januari 2013/31 Desember 2012
(Dalam Rupiah Penuh)

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, serta 1 Januari 2013/31 Desember 2012,
Perusahaan dan entitas anak tidak memiliki aset keuangan yang diklasifikasi pada nilai wajar
melalui laba rugi.

(B) Pinjaman yang Diberikan dan Piutang


Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran
tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, kecuali:
a) yang dimaksudkan oleh Perusahaan dan entitas anak untuk dijual dalam waktu dekat,
yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan, serta yang pada saat pengakuan
awal ditetapkan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laba rugi;
b) yang pada saat pengakuan awal ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; atau
c) dalam hal Perusahaan dan entitas anak mungkin tidak akan memperoleh kembali
investasi awal secara substansial kecuali yang disebabkan oleh penurunan kualitas
pinjaman yang diberikan dan piutang.

Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya
ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan
menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai.
Pendapatan dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang dicatat
di dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dilaporkan sebagai “Pendapatan
bunga”.

Dalam hal terjadi penurunan nilai, kerugian penurunan nilai dilaporkan sebagai pengurang dari
nilai tercatat dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang, dan
diakui di dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai “Pembentukan
cadangan kerugian penurunan nilai”.

Pada 31 Desember 2014 dan 2013 serta 1 Januari 2013/31 Desember 2012, entitas anak
memiliki giro pada bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan
bank lain, tagihan atas efek yang dibeli dengan janji dijual kembali, kredit yang diberikan,
pendapatan yang masih harus diterima, dan tagihan lainnya dalam kategori pinjaman yang
diberikan dan piutang.

(C) Aset Keuangan Dimiliki Hingga Jatuh Tempo


Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif
dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dimana
manajemen mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut
hingga jatuh tempo, kecuali:
a) aset keuangan yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang
diukur pada nilai wajar melalui laba rugi;
b) aset keuangan yang ditetapkan oleh Bank dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan
c) aset keuangan yang memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang.

Pada saat pengakuan awal, aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai
wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi
dengan menggunakan suku bunga efektif dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai.

Pendapatan bunga dari investasi dimiliki hingga jatuh tempo dicatat dalam laporan laba rugi
komperensif konsolidasian dan diakui sebagai “Pendapatan bunga”. Ketika penurunan nilai
terjadi, kerugian penurunan nilai diakui sebagai “Cadangan Kerugian Penurunan Nilai” sebagai
komponen pengurang dari nilai tercatat investasi dan diakui di dalam laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian sebagai “Pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai”.

Final Draft/30 April 2015 10 paraf:


PT KHARISMA BUANA NUSANTARA DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013,
Serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian pada Tanggal 1 Januari 2013/31 Desember 2012
(Dalam Rupiah Penuh)

Pada 31 Desember 2014 dan 2013 serta 1 Januari 2013/31 Desember 2012, entitas anak
memiliki efek-efek dalam kategori aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo.

(D) Aset Keuangan Tersedia Untuk Dijual


Investasi dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang
ditetapkan untuk dimiliki untuk periode tertentu dimana akan dijual dalam rangka pemenuhan
likuiditas atau perubahan suku bunga atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang
diberikan atau piutang, investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh
tempo atau aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.

Pada saat pengakuan awalnya, aset keuangan tersedia untuk dijual diakui pada nilai wajarnya
ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya dimana keuntungan atau
kerugian yang belum direalisasi diakui sebagai bagian dari pendapatan komprehensif lainnya
sampai investasi tersebut dihentikan pengakuannya. Jika aset keuangan tersedia untuk dijual
mengalami penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya diakui pada
pendapatan komprehensif lainnya, diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Pendapatan bunga dihitung menggunakan metode suku bunga efektif dan keuntungan atau
kerugian yang timbul akibat perubahan nilai tukar dari aset moneter yang diklasifikasikan
sebagai kelompok tersedia untuk dijual diakui pada laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian.

Pada 31 Desember 2014 dan 2013 serta 1 Januari 2013/31 Desember 2012, entitas anak
memiliki efek-efek dalam kategori aset keuangan tersedia untuk dijual.

Pengakuan
Perusahaan dan entitas anak menggunakan akuntansi tanggal transaksi untuk mencatat transaksi
aset keuangan.

(ii) Liabilitas Keuangan


Perusahaan dan entitas anak mengelompokkan liabilitas keuangan dalam kategori (A) liabilitas
keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dan (B) liabilitas keuangan yang diukur
dengan biaya perolehan diamortisasi.

(A) Liablilitas Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laba Rugi
Kategori ini terdiri dari dua sub-kategori: liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai
diperdagangkan dan liabilitas keuangan yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan oleh
Perusahaan dan entitas anak untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.

Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk


tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat atau jika merupakan bagian dari portofolio
instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil
untung dalam jangka pendek yang terkini.

Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar liabilitas keuangan yang
diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dicatat dalam laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian sebagai “Keuntungan/(kerugian) dari perubahan nilai wajar instrumen
keuangan”. Beban bunga dari liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan
dicatat di dalam “Beban bunga”.

Perubahan nilai wajar terkait dengan liabilitas keuangan yang ditetapkan untuk diukur pada
nilai wajar melalui laba rugi diakui di dalam “Keuntungan/(kerugian) dari perubahan nilai wajar
instrumen keuangan”.

Final Draft/30 April 2015 11 paraf:


PT KHARISMA BUANA NUSANTARA DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013,
Serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian pada Tanggal 1 Januari 2013/31 Desember 2012
(Dalam Rupiah Penuh)

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 serta 1 Januari 2013/31 Desember 2012,
Perusahaan dan entitas anak tidak memiliki liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi.

(B) Liabilitas Keuangan yang Diukur dengan Biaya Perolehan Diamortisasi


Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada
nilai wajar melalui laba rugi dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.

Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan
diamortisasi, diukur pada nilai wajar dikurangi biaya transaksi (jika ada).

Setelah pengakuan awal, Perusahaan dan entitas anak mengukur seluruh liabilitas keuangan
yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga
efektif.

Pada 31 Desember 2014 dan 2013 serta 1 Januari 2013/31 Desember 2012, Perusahaan dan
entitas anak memiliki liabilitas segera, simpanan nasabah, simpanan dan bank lain, dan
liabilitas lain-lain dalam kategori liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan
diamortisasi.

(iii) Penentuan Nilai Wajar


Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan
nilai pasar yang berlaku pada tanggal posisi keuangan menggunakan harga yang dipublikasikan
secara rutin.

Instrumen keuangan dianggap memiliki kuotasi di pasar aktif, jika harga kuotasi tersedia sewaktu-
waktu dan dapat diperoleh secara rutin dari bursa, pedagang efek (dealer), perantara efek (broker),
kelompok industri, badan pengawas (pricing service or regulatory agency), dan harga tersebut
mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan rutin dalam suatu transaksi yang wajar. Jika kriteria
di atas tidak terpenuhi, maka pasar aktif dinyatakan tidak tersedia. Indikasi-indikasi dari pasar tidak
aktif adalah terdapat selisih yang besar antara harga penawaran dan permintaan atau kenaikan
signifikan dalam selisih harga penawaran dan permintaan dan hanya terdapat beberapa transaksi
terkini.

Untuk instrumen keuangan yang tidak mempunyai harga pasar, estimasi atas nilai wajar efek-efek
ditetapkan dengan mengacu pada nilai wajar instrumen lain yang substansinya sama atau dihitung
berdasarkan arus kas yang diharapkan terhadap aset bersih efek-efek tersebut.

Berkaitan dengan kredit yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi, maka nilai tercatat
pada saat pengakuan awal dapat berbeda dengan nilai yang akan diperoleh pada saat jatuh tempo,
jika Perusahaan dan entitas anak menerima pendapatan atau mengeluarkan biaya transaksi yang
dapat diatribusikan secara langsung pada pemberian/pembelian kredit tersebut, memberikan kredit
dengan suku bunga di bawah suku bunga pasar, dan memberikan/membeli kredit secara diskonto
atau premium.

Dalam menentukan suku bunga pasar, Perusahaan dan entitas anak menggunakan suku bunga
acuan yang berlaku di Perusahaan dan entitas anak. Pada prinsipnya suku bunga pasar tidak dapat
disamaratakan untuk seluruh jenis kredit, dimana setiap jenis kredit memiliki risk premium yang
berbeda dan target profit margin, dengan demikian Perusahaan dan entitas anak mengklasifikasikan
jenis kredit tersebut menjadi kredit komersial (termasuk dengan jaminan deposito/cash collateral),
dan kredit konsumsi dengan agunan. Dengan demikian suku bunga acuan adalah biaya dana
secara menyeluruh, ditambahkan dengan risk premium dan profit margin untuk kredit sesuai dengan
jenis kreditnya.

Final Draft/30 April 2015 12 paraf:


PT KHARISMA BUANA NUSANTARA DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013,
Serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian pada Tanggal 1 Januari 2013/31 Desember 2012
(Dalam Rupiah Penuh)

Bukti terbaik dari nilai wajar pada saat pengakuan awal adalah harga transaksinya (yaitu nilai wajar
pembayaran yang diserahkan atau diterima), kecuali nilai wajar dari instrumen tersebut dapat
dibuktikan dengan perbandingan transaksi untuk instrumen yang sama di pasar terkini yang dapat
diobservasi (yang tanpa modifikasi atau re-packaging) atau berdasarkan teknik penilaian dimana
variabelnya termasuk hanya data dari pasar yang dapat diobservasi.

(iv) Penghentian Pengakuan


Penghentian pengakuan aset keuangan dilakukan ketika hak kontraktual atas arus kas yang berasal
dari aset keuangan tersebut berakhir, atau ketika aset keuangan tersebut telah ditransfer dan secara
substansial seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset tersebut telah ditransfer (jika secara
substansial seluruh risiko dan manfaat tidak ditransfer, maka Perusahaan dan entitas anak
melakukan evaluasi untuk memastikan keterlibatan berkelanjutan atas kendali yang masih dimiliki
tidak mencegah penghentian pengakuan).

Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika liabilitas telah dilepaskan atau dibatalkan atau
kadaluarsa.

2.e Klasifikasi dan Reklasifikasi Aset Keuangan

Klasifikasi Aset Keuangan


Perusahaan dan entitas anak mengklasifikasikan instrumen keuangan ke dalam klasifikasi tertentu yang
mencerminkan sifat dari informasi dan mempertimbangkan karakteristik dari instrumen keuangan
tersebut. Klasifikasi ini dapat dilihat pada tabel berikut:

Jenis Instrumen Keuangan Klasifikasi Standar Pengukuran Awal

Giro pada Bank Indonesia Pinjaman Diberikan dan Piutang

Giro pada Bank Lain Pinjaman Diberikan dan Piutang


Penempatan pada Bank Indonesia dan
Pinjaman Diberikan dan Piutang
Bank Lain
Salah satu dari:
Efek-efek - Dimiliki hingga jatuh tempo
Aset Keuangan - Tersedia untuk dijual
Tagihan atas Efek yang Dibeli dengan
Pinjaman Diberikan dan Piutang
Janji Dijual Kembali
Kredit yang Diberikan Pinjaman Diberikan dan Piutang

Pendapatan yang Masih Harus Diterima Pinjaman Diberikan dan Piutang


Tagihan Lainnya Pinjaman Diberikan dan Piutang
Liabilitas keuangan yang diukur dengan
Liabilitas Segera
biaya perolehan diamortisasi
Liabilitas keuangan yang diukur dengan
Simpanan Nasabah
biaya perolehan yang diamortisasi
Liabilitas Liabilitas keuangan yang diukur dengan
Simpanan dari Bank Lain
Keuangan biaya perolehan diamortisasi
Liabilitas keuangan yang diukur dengan
Akrual Bunga
biaya perolehan diamortisasi
Liabilitas keuangan yang diukur dengan
Beban Akrual
biaya perolehan diamortisasi

Final Draft/30 April 2015 13 paraf:


PT KHARISMA BUANA NUSANTARA DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013,
Serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian pada Tanggal 1 Januari 2013/31 Desember 2012
(Dalam Rupiah Penuh)

Jenis Instrumen Keuangan Klasifikasi Standar Pengukuran Awal

Rekening Fasilitas Kredit yang Diberikan yang Belum Digunakan


Administratif Bank Garansi

Reklasifikasi Aset Keuangan


Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (jika aset keuangan tidak disyaratkan untuk
diklasifikasikan sebagai diperdagangkan pada saat pengakuan awal) dapat direklasifikasikan ke pinjaman
yang diberikan dan piutang jika memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang dan Perusahaan
dan entitas anak memiliki intensi dan kemampuan memiliki aset keuangan untuk masa mendatang yang
dapat diperkirakan atau hingga jatuh tempo.

Perusahaan dan entitas anak tidak diperkenankan untuk mereklasifikasi instrumen keuangan dari atau ke
kategori instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi selama instrumen keuangan
tersebut dimiliki.

Perusahaan dan entitas anak tidak boleh mengklasifikasikan aset keuangan sebagai investasi dimiliki
hingga jatuh tempo, jika dalam tahun berjalan atau dalam kurun waktu dua tahun sebelumnya, telah
menjual atau mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah
yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo (lebih dari jumlah yang tidak signifikan dibandingkan dengan
jumlah nilai investasi dimiliki hingga jatuh tempo), kecuali penjualan atau reklasifikasi tersebut:
a. dilakukan ketika aset keuangan sudah mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian kembali
dimana perubahan suku bunga tidak akan berpengaruh secara signifikan terhadap nilai wajar aset
keuangan tersebut;
b. terjadi setelah Perusahaan dan entitas anak telah memperoleh secara substansial seluruh jumlah
pokok aset keuangan tersebut sesuai jadwal pembayaran atau Perusahaan dan entitas anak telah
memperoleh pelunasan dipercepat; atau
c. terkait dengan kejadian tertentu yang berada diluar kendali Perusahaan dan entitas anak, tidak
berulang, dan tidak dapat diantisipasi secara wajar oleh Perusahaan dan entitas anak.

Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok dimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok tersedia untuk dijual
dicatat sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tetap dilaporkan dalam
komponen ekuitas sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya, dan pada saat itu,
keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus diakui pada laporan
laba rugi komprehensif konsolidasian.

Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok tersedia untuk dijual ke kelompok dimiliki hingga jatuh tempo
dicatat pada nilai tercatat. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi harus diamortisasi
menggunakan suku bunga efektif sampai dengan tanggal jatuh tempo instrumen tersebut.

2.f Penurunan Nilai dari Aset Keuangan


(i) Aset Keuangan yang Dicatat Berdasarkan Biaya Perolehan Diamortisasi
Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, Perusahaan dan entitas anak
mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan mengalami penurunan
nilai. Aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya
jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau
lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan
tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi
secara handal.

Final Draft/30 April 2015 14 paraf:


PT KHARISMA BUANA NUSANTARA DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013,
Serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian pada Tanggal 1 Januari 2013/31 Desember 2012
(Dalam Rupiah Penuh)

Kriteria yang digunakan oleh entitas anak, untuk menentukan bukti objektif dari penurunan nilai
diantaranya adalah sebagai berikut:
a. kesulitan keuangan signifikan yang dialami pihak penerbit atau peminjam; atau
b. pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok bunga;
c. data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas
estimasi arus kas masa depan;
d. hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat kesulitan keuangan.

Estimasi periode antara peristiwa kerugian dan identifikasinya ditentukan oleh manajemen untuk
setiap portofolio yang diidentifikasi.

Perusahaan dan entitas anak pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif seperti
tersebut di atas mengenai penurunan nilai atas aset keuangan. Penilaian individual dilakukan atas
aset keuangan yang signifikan yang mengalami penurunan nilai. Aset keuangan yang tidak
signifikan namun mengalami penurunan nilai dimasukkan dalam kelompok aset keuangan yang
memiliki karakteristik risiko yang serupa dan dilakukan penilaian secara kolektif.

Jika entitas anak, menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset
keuangan yang dinilai secara individual, baik aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka
akun/rekening atas aset keuangan tersebut akan masuk ke dalam kelompok aset keuangan yang
penurunan nilainya dinilai secara kolektif. Aset keuangan yang signifikan dan telah terdapat bukti
objektif terjadi penurunan nilai, tidak dimasukkan dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.

Perhitungan Penurunan Nilai secara Individual


Jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan
dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku
bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Nilai tercatat aset tersebut dikurangi sebesar
cadangan kerugian penurunan nilai dan jumlah kerugian penurunan nilai diakui pada laporan laba
rugi komprehensif konsolidasian. Jika pinjaman yang diberikan atau investasi dimiliki hingga jatuh
tempo memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap
kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang berlaku yang ditetapkan di dalam kontrak.

Perhitungan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang atas aset keuangan dengan menggunakan
agunan mencerminkan arus kas yang dapat dihasilkan dari pengambilalihan agunan dikurangi
biaya-biaya untuk memperoleh dan menjual agunan, terlepas apakah pengambilalihan tersebut
berpeluang terjadi atau tidak.

Perhitungan Penurunan Nilai secara Kolektif


Untuk tujuan evaluasi penurunan nilai secara kolektif, aset keuangan dikelompokkan berdasarkan
kesamaan karakteristik risiko kredit seperti mempertimbangkan segmentasi kredit dan status
tunggakan. Karakteristik yang dipilih adalah relevan dengan estimasi arus kas masa datang dari
kelompok aset tersebut yang mengindikasikan kemampuan debitur atau rekanan untuk membayar
seluruh liabilitas yang jatuh tempo sesuai persyaratan kontrak dari aset yang dievaluasi.

Arus kas masa datang dari kelompok aset keuangan yang penurunan nilainya dievaluasi secara
kolektif, diestimasi berdasarkan arus kas kontraktual dan kerugian historis yang pernah dialami atas
aset-aset yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dengan karakteristik risiko kredit
kelompok tersebut. Kerugian historis yang pernah dialami kemudian disesuaikan berdasarkan data
terkini yang dapat diobservasi untuk mencerminkan kondisi saat ini yang tidak berpengaruh pada
periode terjadinya kerugian historis tersebut dan untuk menghilangkan pengaruh kondisi yang ada
pada periode historis namun sudah tidak ada lagi saat ini.

Final Draft/30 April 2015 15 paraf:


PT KHARISMA BUANA NUSANTARA DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013,
Serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian pada Tanggal 1 Januari 2013/31 Desember 2012
(Dalam Rupiah Penuh)

Beban penurunan nilai yang terkait dengan kredit yang diberikan dan efek-efek (di dalam kategori
dimiliki hingga jatuh tempo dan pinjaman yang diberikan dan piutang) diklasifikasikan di dalam
beban penurunan nilai.

Jika pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut
dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka
kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dapat dipulihkan, baik secara langsung, atau
dengan menyesuaikan pos cadangan. Jumlah pemulihan penurunan nilai diakui pada laporan laba
rugi komprehensif konsolidasian.

Ketika kredit yang diberikan tidak tertagih, kredit tersebut dihapus buku dengan menjurnal balik
cadangan kerugian penurunan nilai. Kredit yang diberikan tersebut dapat dihapus buku setelah
semua prosedur yang diperlukan telah dilakukan dan jumlah kerugian telah ditentukan.

(ii) Aset yang Tersedia untuk Dijual


Pada setiap tanggal posisi keuangan, entitas anak, mengevaluasi apakah terdapat bukti yang
obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.
Penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang atas nilai wajar dari investasi dalam
instrumen ekuitas di bawah biaya perolehannya merupakan bukti obyektif terjadinya penurunan nilai
dan menyebabkan pengakuan kerugian penurunan nilai. Ketika terdapat bukti tersebut di atas untuk
aset yang tersedia untuk dijual, kerugian kumulatif, yang merupakan selisih antara biaya perolehan
dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya telah
diakui sebagai bagian dari ekuitas dikeluarkan dari ekuitas dan diakui pada laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian.

Jika, pada periode berikutnya, nilai wajar instrumen utang yang diklasifikasikan dalam kelompok
tersedia untuk dijual meningkat dan peningkatan tersebut dapat secara obyektif dihubungkan
dengan peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan nilai pada laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian, maka kerugian penurunan nilai tersebut dapat dipulihkan melalui
laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

(iii) Kontrak Jaminan Keuangan dan Komitmen


Kontrak jaminan keuangan adalah kontrak yang mengharuskan penerbit untuk melakukan
pembayaran yang ditetapkan untuk mengganti uang pemegang kontrak atas kerugian yang terjadi
karena debitur tertentu gagal untuk melakukan pembayaran pada saat jatuh tempo, sesuai dengan
ketentuan dari instrumen hutang. Jaminan keuangan tersebut diberikan kepada bank-bank, lembaga
keuangan dan badan-badan lainnya atas nama debitur untuk menjamin kredit, fasilitas-fasilitas
perbankan lainnya, dan penyediaan dana yang belum ditarik.

Jaminan keuangan awalnya diakui dalam laporan keuangan sebesar nilai wajar pada tanggal
jaminan diberikan. Nilai wajar dari jaminan keuangan pada saat dimulainya transaksi pada umumnya
sama dengan provisi yang diterima untuk jaminan diberikan dengan syarat dan kondisi normal.

Setelah pengakuan awal kontrak, jaminan keuangan dicatat pada nilai yang lebih tinggi antara nilai
wajar amortisasi dengan nilai sekarang (present value) atas pembayaran liabilitas yang diharapkan
akan terjadi (ketika pembayaran atas jaminan menjadi probable) dan selisihnya dibebankan sebagai
biaya operasional lain-lain.

Cadangan kerugian penurunan nilai atas kontrak jaminan keuangan dan komitmen yang memiliki
risiko kredit dihitung berdasarkan kerugian historis.

Final Draft/30 April 2015 16 paraf:


PT KHARISMA BUANA NUSANTARA DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013,
Serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian pada Tanggal 1 Januari 2013/31 Desember 2012
(Dalam Rupiah Penuh)

2.g. Saling Hapus antara Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan


Aset keuangan dan liabilitas keuangan perusahaan dan entitas anak saling hapus dan nilai bersihnya
disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, jika dan hanya jika Perusahaan dan entitas anak
memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui
tersebut; dan adanya niat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan
menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.

2.h. Kas dan Setara Kas


Kas terdiri dari kas besar, kas di bank, dan kas di Anjungan Tunai Mandiri (ATM).

Setara kas adalah semua investasi yang bersifat jangka pendek dan sangat likuid yang dapat segera
dikonversikan menjadi kas dengan jatuh tempo dalam waktu 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal
penempatannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi pencairannya.

2.i. Giro pada Bank Indonesia dan Bank Lain


Giro pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang.
Lihat Catatan 2.d untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan piutang.

Giro pada Bank Indonesia dan bank lain disajikan sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi
yang dapat diatribusikan secara langsung dikurangin dengan cadangan kerugian penurunan nilai, jika
diperlukan.

Pada tanggal 9 Februari 2011, Bank Indonesia mengeluarkan peraturan No. 13/10/PBI/2011, dimana
ditetapkan bahwa Giro Wajib Mininimum (GWM) Utama dan Sekunder dalam Rupiah ditetapkan masing-
masing sebesar 8% dan 2,50% dari dana pihak ketiga dalam rupiah, sedangkan GWM dalam valuta asing
ditetapkan sebesar 8% dari dana pihak ketiga dalam valuta asing. GWM Loan Deposit Ratio (LDR) dalam
Rupiah ditetapkan sebesar perhitungan antara parameter disinsentif bawah atau parameter disinsentif
atas dengan selisih antara LDR bank dan LDR target dengan memperhatikan selisih antara Kewajiban
Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank dan KPMM Insentif.

Pada tanggal 24 Desember 2013, Bank Indonesia mengeluarkan peraturan No. 15/15/PBI/2013, dimana
ditetapkan bahwa GWM Utama dalam Rupiah ditetapkan sebesar 8% dari dana pihak ketiga dalam
Rupiah dan GWM Sekunder dalam Rupiah sebesar 4% dari dana pihak ketiga dalam rupiah.

GWM Utama adalah simpanan minimum yang wajib dipelihara oleh entitas anak dalam bentuk saldo
rekening giro pada Bank Indonesia yang besarnya ditetapkan oleh Bank Indonesia sebesar persentase
tertentu dari dana pihak ketiga.

GWM Sekunder adalah cadangan minimum yang wajib dipelihara oleh entitas anak dalam bentuk
Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Utang Negara (SUN) dan/atau Excess Reserve, yang besarnya
ditetapkan Bank Indonesia sebesar persentase tertentu.

GWM LDR adalah simpanan minimum yang wajib dipelihara oleh entitas anak dalam bentuk saldo
rekening giro pada Bank Indonesia sebesar persentase dari Dana Pihak Ketiga (“DPK”) yang dihitung
berdasarkan selisih antara LDR yang dimiliki oleh entitas anak dengan LDR target.

2.j. Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain


Penempatan pada Bank Indonesia merupakan penanaman dana dalam bentuk Fasilitas Simpanan Bank
Indonesia (FASBI), deposito on call, sertifikat deposito dan call money.

Penempatan pada bank lain merupakan penanaman dana dalam deposito berjangka.

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan
piutang. Lihat Catatan 2.d untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan piutang.

Final Draft/30 April 2015 17 paraf:


PT KHARISMA BUANA NUSANTARA DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013,
Serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian pada Tanggal 1 Januari 2013/31 Desember 2012
(Dalam Rupiah Penuh)

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain disajikan sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya
transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.

2.k. Efek efek


Efek-efek yang dimiliki terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan Surat Utang Negara yang dibeli di
pasar, reksadana, dan obligasi korporasi.

Efek-efek diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual dan dimiliki
hingga jatuh tempo. Lihat Catatan 2.d.(i) untuk kebijakan akuntansi atas aset keuangan dalam kelompok
tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo.

Efek-efek disajikan sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara
langsung.

2.l. Tagihan atas Efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali
Tagihan atas efek yang dibeli dengan janji dijual kembali yang dimiliki terdiri dari Surat Utang Negara
(SUN) dan Surat Perbendaharaan Negara (SPN).

Tagihan atas efek yang dibeli dengan janji dijual kembali diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan
dan piutang. Lihat Catatan 2.d untuk kebijakan akuntasi atas pinjaman yang diberikan dan piutang.

Pada pengukuran awal, tagihan atas efek yang dibeli dengan janji dijual kembali disajikan sebesar nilai
wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.

Tagihan atas efek yang dibeli dengan janji dijual kembali disajikan sebagai tagihan sebesar harga jual
kembali yang disepakati dikurangi dengan selisih antara harga beli dan harga jual kembali yang
disepakati (pendapatan bunga yang ditangguhkan) dan cadangan kerugian penurunan nilai. Selisih
antara harga beli dan harga jual kembali yang disepakati tersebut diamortisasi dengan menggunakan
suku bunga efektif sebagai pendapatan bunga selama jangka waktu sejak efek-efek itu dibeli hingga saat
dijual kembali.

2.m. Kredit yang Diberikan


Kredit yang diberikan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disetarakan dengan kas,
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam dengan peminjam, mewajibkan pihak
peminjam untuk melunasi utang berikut bunganya setelah jangka waktu tertentu.

Kredit yang diberikan diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2.d.
untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan piutang.

Pengukuran Awal
Pada saat pengukuran awal, kredit diukur pada nilai wajar atau nilai wajar ditambah/dikurangi biaya dan
pendapatan transaksi.

Pengukuran Setelah Pengakuan Awal


Nilai wajar kredit setelah pengukuran awal dicatat sebesar biaya perolehan yang diamortisasi dengan
menggunakan suku bunga efektif dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai.

Restrukturisasi Kredit Bermasalah


Kerugian yang timbul dari restrukturisasi kredit yang berkaitan dengan modifikasi persyaratan kredit diakui
bila nilai sekarang dari jumlah penerimaan kas yang akan datang yang telah ditentukan dalam
persyaratan kredit yang baru, termasuk penerimaan yang diperuntukkan sebagai bunga maupun pokok,
adalah lebih kecil dari nilai kredit yang diberikan yang tercatat sebelum restrukturisasi.

Final Draft/30 April 2015 18 paraf:


PT KHARISMA BUANA NUSANTARA DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013,
Serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian pada Tanggal 1 Januari 2013/31 Desember 2012
(Dalam Rupiah Penuh)

Penghapusbukuan Kredit Macet


Ketika kredit yang diberikan tidak tertagih, kredit tersebut dihapus buku dengan menjurnal balik cadangan
kerugian penurunan nilai. Kredit yang diberikan tersebut dapat dihapus buku setelah semua prosedur
yang diperlukan telah dilakukan dan jumlah kerugian telah ditentukan.

Adapun kriteria debitur yang dapat dihapusbukukan meliputi:


a. Fasilitas kredit telah mengalami penurunan nilai;
b. Fasilitas kredit telah memiliki cadangan kerugian penurunan nilai sebesar 100% dari pokok kredit;
c. Telah dilakukan berbagai upaya penagihan dan pemulihan, namun tidak berhasil;
d. Usaha debitur sudah tidak mempunyai prospek atau kinerja debitur buruk atau tidak ada
kemampuan membayar;
e. Hapus buku dilakukan terhadap seluruh liabilitas kreditnya, termasuk yang berasal dari non-cash
loan sehingga penghapusbukuan tidak boleh dilakukan pada sebagian kreditnya (partial write off);
dan
f. Diumumkan secara terbuka.

2.n. Perbedaan Nilai Akuisisi dengan Nilai Buku


Perbedaan nilai akuisisi dengan nilai buku diukur sebesar selisih lebih harga perolehan atas nilai buku
entitas anak dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai.

2.o. Aset Tetap


Tanah dinyatakan sebesar harga perolehan dan tidak disusutkan.

Aset tetap diakui sebesar biaya perolehan dan selanjutnya dipertanggungjawabkan dengan
menggunakan model biaya (cost method) dan dinyatakan sebesar nilai perolehan dikurangi dengan
akumulasi penyusutan.

Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method) berdasarkan
estimasi masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:
Masa Manfaat
(Tahun)

Bangunan 20
Perlengkapan dan Peralatan Kantor 5
Renovasi Bangunan 5

Biaya perbaikan dan perawatan dibebankan langsung ke laporan laba rugi komprehensif pada saat
terjadinya, sedangkan penambahan dalam jumlah signifikan dikapitalisasi apabila kemungkinan besar
Perusahaan dan entitas anak akan mendapatkan manfaat ekonomi masa depan dari aset tersebut yang
melebihi standar kinerja yang diperkirakan sebelumnya.

Apabila suatu aset tetap tidak lagi digunakan atau dijual, nilai perolehan dan akumulasi penyusutan aset
tersebut dikeluarkan dari pencatatannya sebagai aset tetap, dan laba atau rugi yang terjadi
diperhitungkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan.

Entitas anak menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2011) tentang “Aset Tetap” dan ISAK No. 25 tentang “Hak
atas Tanah”. Biaya-biaya sehubungan dengan perolehan hak atas tanah diakui sebagai biaya perolehan
hak atas tanah. Biaya-biaya sehubungan dengan pengurusan perpanjangan hak atas tanah ditangguhkan
dan diamortisasi sepanjang umur hak atas tanah.

Estimasi masa manfaat ekonomis, metode penyusutan, dan nilai residu dikaji ulang pada setiap akhir
periode pelaporan dan disesuaikan secara prospektif.

Final Draft/30 April 2015 19 paraf:


PT KHARISMA BUANA NUSANTARA DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013,
Serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian pada Tanggal 1 Januari 2013/31 Desember 2012
(Dalam Rupiah Penuh)

2.p. Biaya Dibayar Dimuka dan Aset Lain-lain


Biaya dibayar dimuka adalah biaya yang telah dikeluarkan tetapi belum diakui sebagai biaya pada
periode terjadinya. Biaya dibayar dimuka akan digunakan untuk aktivitas Perusahaan dan entitas anak di
masa mendatang. Biaya dibayar dimuka akan diakui sebagai beban pada laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian pada saat diamortisasi sesuai dengan masa manfaatnya.

Termasuk dalam biaya dibayar dimuka adalah biaya sewa dan biaya asuransi. Biaya sewa merupakan
pembayaran dimuka terkait sewa gedung kantor yang diamortisasi selama masa sewa dan dimulai sejak
gedung digunakan. Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya
dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method).

Termasuk di dalam aset lain-lain antara lain adalah pendapatan yang masih akan diterima, estimasi pajak
penghasilan yang dapat diklaim, perlengkapan kantor dan uang jaminan, dan tagihan kepada pihak
ketiga.

2.q. Penurunan Nilai Aset Non Keuangan


Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, Perusahaan dan entitas anak menelaah nilai
tercatat aset non keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah
mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, jumlah terpulihkan dari aset diestimasi untuk
menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi
nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Perusahaan dan entitas anak mengestimasi
jumlah terpulihkan dari unit penghasil kas atas aset.

Perkiraan jumlah terpulihkan adalah nilai tertinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual atau
nilai pakai. Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non keuangan kurang dari nilai tercatatnya,
maka nilai tercatat aset non keuangan dikurangi menjadi sebesar jumlah terpulihkan dan rugi penurunan
nilai diakui langsung ke laporan laba rugi komprehensif.

2.r. Liabilitas Segera


Liabilitas segera adalah liabilitas entitas anak kepada pihak lain yang sifatnya wajib segera dibayarkan
sesuai perjanjian yang ditetapkan sebelumnya.

Liabilitas segera disajikan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi. Lihat Catatan 2.d untuk kebijakan
akuntansi atas liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.

2.s. Simpanan Nasabah dan Simpanan dari Bank Lain


Simpanan nasabah adalah dana yang dipercayakan oleh masyarakat (selain bank) kepada entitas anak
berdasarkan perjanjian penyimpanan dana. Termasuk dalam pos ini adalah giro, tabungan, dan deposito
berjangka.

Simpanan dari bank lain terdiri dari liabilitas terhadap bank lain, baik di dalam maupun luar negeri, dalam
bentuk giro, interbank call money, dan deposito berjangka.

Simpanan dari nasabah dan dari bank lain diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur
dengan biaya perolehan diamortisasi. Lihat Catatan 2.d untuk kebijakan akuntansi atas liabilitas
keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.

Pada pengukuran awal, simpanan nasabah dan simpanan dari bank lain disajikan sebesar nilai wajar
ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.

2.t. Pendapatan dan Beban Bunga


Pendapatan dan beban bunga untuk semua instrumen keuangan dengan interest bearing dicatat dalam
pendapatan bunga dan beban bunga di dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian
menggunakan metode suku bunga efektif.

Final Draft/30 April 2015 20 paraf:


PT KHARISMA BUANA NUSANTARA DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013,
Serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian pada Tanggal 1 Januari 2013/31 Desember 2012
(Dalam Rupiah Penuh)

Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan
diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan
bunga atau beban bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang
secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang selama
perkiraan umur dari instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat
untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan atau liabilitas keuangan. Pada saat
menghitung suku bunga efektif, entitas anak mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh
persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, namun tidak mempertimbangkan kerugian
kredit di masa datang. Perhitungan ini mencakup komisi, provisi yang material, dan bentuk lain yang
dibayarkan atau diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian tak terpisahkan dari
suku bunga efektif, biaya transaksi, dan seluruh premi atau diskon lainnya.

Jika aset keuangan atau kelompok aset keuangan serupa telah diturunkan nilainya sebagai akibat
kerugian penurunan nilai, maka pendapatan bunga yang diperoleh setelahnya diakui atas bagian aset
keuangan yang tidak mengalami penurunan nilai dari aset keuangan yang mengalami penurunan nilai,
berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dalam menghitung
kerugian penurunan nilai.

Pendapatan bunga atas kredit yang diberikan atau aset produktif lainnya yang diklasifikasikan sebagai
bermasalah diakui pada saat pendapatan tersebut diterima. Pada saat aset keuangan diklasifikasikan
sebagai bermasalah, bunga yang telah diakui tetapi belum ditagih akan dibatalkan pengakuannya.
Selanjutnya bunga yang dibatalkan tersebut diakui sebagai tagihan kontinjensi.

2.u. Pendapatan Provisi dan Komisi


Provisi dan komisi yang jumlahnya signifikan yang berkaitan langsung dengan kegiatan pemberian kredit
diakui sebagai bagian/(pengurang) dari biaya perolehan kredit dan akan diakui sebagai pendapatan
bunga dengan cara diamortisasi berdasarkan metode suku bunga efektif.

Pendapatan provisi dan komisi yang tidak berkaitan dengan kegiatan pemberian kredit atau suatu jangka
waktu diakui sebagai pendapatan pada saat terjadinya transaksi sebagai pendapatan operasional lainnya.

2.v. Pendapatan (Beban) Operasional Lainnya


i. Penghasilan Jasa Perbankan Lainnya
Pendapatan jasa perbankan lainnya terdiri dari komisi transfer, komisi inkaso, biaya administrasi
tabungan, giro, dan jasa pengelolaan keuangan.

ii. Beban Tenaga Kerja


Beban tenaga kerja meliputi beban berupa gaji karyawan, bonus, lembur, tunjangan, dan pelatihan.

iii. Beban Umum dan Administrasi


Beban umum dan administrasi merupakan beban yang timbul sehubungan dengan aktivitas kantor
dan operasional Perusahaan dan entitas anak.

Seluruh penghasilan dan beban yang terjadi dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian periode berjalan.

2.w. Perpajakan
Pajak penghasilan dalam laporan laba rugi konsolidasian periode berjalan terdiri dari pajak kini dan
tangguhan. Pajak penghasilan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian komprehensif, kecuali untuk
transaksi yang berhubungan dengan transaksi yang diakui langsung dalam ekuitas atau pendapatan
komprehensif lainnya, dalam hal ini diakui dalam ekuitas atau pendapatan komprehensif lainnya.

Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran laba kena pajak periode berjalan.

Final Draft/30 April 2015 21 paraf:


PT KHARISMA BUANA NUSANTARA DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013,
Serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian pada Tanggal 1 Januari 2013/31 Desember 2012
(Dalam Rupiah Penuh)

Aset pajak kini dan liabilitas pajak kini dilakukan saling hapus jika dan hanya jika entitas memiliki hak
yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus jumlah yang diakui; dan bermaksud
untuk menyelesaikan dengan dasar neto, atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara
bersamaan.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara aset dan liabilitas untuk tujuan
komersial dan untuk tujuan perpajakan setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak di masa mendatang,
seperti saldo rugi fiskal yang belum digunakan, diakui sejauh besar kemungkinan realisasi atas manfaat
pajak tersebut.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur pada tarif pajak yang diharapkan akan digunakan pada periode
ketika aset direalisasi atau ketika liabilitas dilunasi berdasarkan tarif pajak (dan peraturan perpajakan)
yang berlaku atau secara substansial telah diberlakukan pada akhir periode laporan.

Aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan dilakukan saling hapus jika dan hanya jika entitas
memiliki hak secara hukum untuk saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini, dan aset pajak
tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas
perpajakan atas entitas kena pajak, yang sama atau entitas kena pajak berbeda yang bermaksud untuk
memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto, atau merealisasikan aset dan menyelesaikan
liabilitas secara bersamaan, pada setiap periode masa depan yang mana jumlah signifikan atas aset atau
liabilitas pajak tangguhan diharapkan diselesaikan atau dipulihkan.

2.x. Imbalan Kerja


Imbalan kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah tak terdiskonto ketika pekerja telah memberikan
jasanya kepada entitas anak, dalam suatu periode akuntansi.

Liabilitas program pasca kerja imbalan pasti yang diakui di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah
nilai kini liabilitas imbalan pasti pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian dikurangi nilai wajar
aset program, yang disesuaikan dengan keuntungan/kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum
diakui. Liabilitas imbalan pasti dihitung setiap tahun oleh aktuaris independen dengan menggunakan
metode Projected Unit Credit. Nilai kini liabilitas imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan
estimasi arus kas keluar di masa yang akan datang dengan menggunakan tingkat bunga surat utang
negara dalam mata uang yang sama dengan mata uang pensiun yang akan dibayarkan dan waktu jatuh
tempo yang kurang lebih sama dengan waktu jatuh tempo pensiun yang bersangkutan.

Keuntungan atau kerugian aktuarial dapat timbul dari penyesuaian yang dibuat berdasarkan pengalaman,
perubahan asumsi-asumsi aktuarial dan perubahan pada program pensiun. Apabila jumlah keuntungan
atau kerugian aktuarial ini melebihi 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti atau 10% dari nilai wajar aset
program maka kelebihannya dibebankan atau dikreditkan pada pendapatan atau beban selama sisa
masa kerja rata-rata para karyawan yang bersangkutan.

Pesangon pemutusan kontrak kerja diakui jika, dan hanya jika, entitas anak, berkomitmen untuk:
a. Memberhentikan seorang atau sekelompok pekerja sebelum tanggal pensiun normal; atau
b. Menyediakan pesangon bagi pekerja yang menerima penawaran mengundurkan diri secara
sukarela.

2.y. Transaksi dengan Pihak Berelasi


Perusahaan dan entitas anak melakukan transaksi dengan pihak berelasi. Pihak berelasi adalah orang
atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor yang meliputi:
a) Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:
i. Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor;
ii. Memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau
iii. Personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor.

Final Draft/30 April 2015 22 paraf:


PT KHARISMA BUANA NUSANTARA DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013,
Serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian pada Tanggal 1 Januari 2013/31 Desember 2012
(Dalam Rupiah Penuh)

b) Satu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:
i. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas
induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lainnya);
ii. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas
asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana
entitas lain tersebut adalah anggotanya);
iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama;
iv. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas
asosiasi dari entitas ketiga;
v. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu
entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah
entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan
entitas pelapor;
vi. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam
huruf (a); dan
vii. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a).(i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau
personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).

2.z. Informasi Segmen


Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan
penyajian laporan keuangan konsolidasian.

PSAK 5 (Revisi 2009) mengharuskan segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal
mengenai komponen dari Perusahaan dan entitas anak yang secara regular direviu oleh “pengambil
keputusan operasional” dalam rangka mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi.
Sedangkan standar sebelumnya mengharuskan Perusahaan dan entitas anak mengidentifikasi dua
segmen (bisnis dan geografis), menggunakan pendekatan risiko dan pengembalian.

Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas:


a. Yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban
(termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang
sama);
b. Hasil operasinya dikaji ulang secara regular oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat
keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya;
dan
c. Tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.

Informasi yang digunakan oleh pengambil keputusan operasional dalam rangka menghasilkan sumber
daya dan menilai kinerja segmen operasi terfokus pada kategori dari setiap produk, yang mana hampir
sama dengan informasi segmen bisnis yang dilaporkan di tahun sebelumnya.

3. Sumber Ketidakpastian Estimasi dan Pertimbangan Akuntansi

Beberapa estimasi dan asumsi dibuat dalam rangka penyusunan laporan keuangan konsolidasian dimana
dibutuhkan pertimbangan manajemen dalam menentukan metodologi yang tepat untuk penilaian aset dan
liabilitas.

Manajemen membuat estimasi dan asumsi yang berimplikasi pada pelaporan nilai aset dan liabilitas atas tahun
keuangan satu tahun ke depan. Semua estimasi dan asumsi yang diharuskan oleh PSAK adalah estimasi
terbaik yang didasarkan standar yang berlaku. Estimasi dan pertimbangan dievaluasi secara terus menerus
dan berdasarkan pengalaman masa lalu dan faktor-faktor lain termasuk harapan atas kejadian yang akan
datang.

Final Draft/30 April 2015 23 paraf:


PT KHARISMA BUANA NUSANTARA DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013,
Serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian pada Tanggal 1 Januari 2013/31 Desember 2012
(Dalam Rupiah Penuh)

Walaupun estimasi dan asumsi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan
tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan estimasi dan asumsi semula.
a. Nilai Wajar Instrumen Keuangan
Bila nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan yang tercatat pada laporan posisi keuangan tidak
tersedia di pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan berbagai teknik penilaian termasuk
penggunaan model matematika seperti yang dijelaskan dalam catatan 2.d. Masukan (input) untuk model
ini berasal dari data pasar yang bisa diamati sepanjang data tersebut tersedia. Bila data pasar yang bisa
diamati tersebut tidak tersedia, pertimbangan manajemen diperlukan untuk menentukan nilai wajar.
Pertimbangan manajemen tersebut mencakup pertimbangan likuiditas dan masukan model seperti
volatilitas dan tingkat diskonto, tingkat pelunasan dipercepat, dan asumsi tingkat gagal bayar.
b. Penurunan Nilai Kredit yang Diberikan dan Piutang
Bank mereviu kredit yang diberikan dan piutang secara individu pada setiap tanggal laporan posisi
keuangan untuk menilai apakah penurunan nilai harus dicatat dalam laporan laba rugi komprehensif
seperti yang dijelaskan dalam catatan 2.f. Secara khusus, justifikasi oleh manajemen diperlukan dalam
estimasi jumlah dan waktu arus kas di masa mendatang ketika menentukan penurunan nilai. Dalam
estimasi arus kas ini, Bank membuat justifikasi tentang situasi keuangan peminjam.
Estimasi-estimasi ini didasarkan pada asumsi-asumsi tentang sejumlah faktor dan hasil aktual mungkin
berbeda, yang tercermin dalam perubahan penyisihan penurunan nilai tersebut di masa mendatang. Nilai
tercatat kredit yang diberikan dan cadangan kerugian penurunan nilainya disajikan di Catatan 10.

4. Kas dan Setara Kas

1 Januari 2013/
31 Desember 2014 31 Desember 2013 31 Desember 2012
Rp Rp Rp
Kas
Kas Besar 44.249.418.400 20.573.886.650 3.652.723.125
Kas di Anjungan Tunai Mandiri 5.547.150.000 3.010.050.000 824.350.000
Sub Jumlah 49.796.568.400 23.583.936.650 4.477.073.125

Bank
PT Bank CIMB Niaga Tbk 96.520.400 1.665.940 2.447.940
Sub Jumlah 96.520.400 1.665.940 2.447.940

Deposito Berjangka
PT Bank CIMB Niaga Tbk 1.350.000.000 400.000.000 400.000.000
Sub Jumlah 1.350.000.000 400.000.000 400.000.000
Jumlah 51.243.088.800 23.985.602.590 4.879.521.065

Per 31 Desember 2014 dan 2013 serta 1 Januari 2013/31 Desember 2012, tingkat suku bunga deposito
berjangka masing-masing sebesar 7,75% p.a., 7,75% p.a., dan 5,50% p.a. dengan jangka waktu deposito
adalah 1 (satu) bulan.

5. Giro pada Bank Indonesia

2014 2013
Rp Rp

Rupiah 424.897.155.973 265.191.181.178


Jumlah 424.897.155.973 265.191.181.178

Final Draft/30 April 2015 24 paraf:


PT KHARISMA BUANA NUSANTARA DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013,
Serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian pada Tanggal 1 Januari 2013/31 Desember 2012
(Dalam Rupiah Penuh)

Sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, setiap bank di Indonesia diwajibkan memiliki saldo giro minimum di
Bank Indonesia untuk cadangan likuiditas sebesar persentase tertentu dari dana pihak ketiga baik dalam
Rupiah maupun mata uang asing.

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, GWM entitas anak ditentukan berdasarkan PBI No.
15/15/PBI/2013 tanggal 24 Desember 2013, sedangkan pada tanggal 1 Januari 2013/31 Desember 2012,
GWM Bank ditentukan berdasarkan PBI No. 13/10/PBI/2011 tanggal 9 Februari 2011 tentang perubahan atas
PBI No. 12/19/PBI/2010 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah
sebesar:
1 Januari 2013/
31 Desember 2014 31 Desember 2013 31 Desember 2012
(%) (%) (%)
Rupiah
GWM Utama 8,00 8,00 8,00
GWM Sekunder 4,00 4,00 2,50

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 serta 1 Januari 2013/31 Desember 2012, GWM entitas anak telah
sesuai dengan ketentuan tersebut di atas, dimana rasio GWM untuk rekening Rupiah pada tanggal
31 Desember 2014 dan 2013 serta 1 Januari 2013/31 Desember 2012 masing-masing sebesar:
1 Januari 2013/
31 Desember 2014 31 Desember 2013 31 Desember 2012
(%) (%) (%)
Rupiah
GWM Utama 10,37 11,27 11,55
GWM Sekunder 11,26 6,07 21,63

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 serta 1 Januari 2013/31 Desember 2012, entitas anak diwajibkan
membentuk GWM LDR masing-masing sebesar mininal 2,36%, 3,23%, dan 3,47%. GWM LDR yang telah
dibentuk entitas anak per tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 serta 1 Januari 2013/31 Desember 2012
masing-masing sebesar 424,51%, 349,19%, dan 333,00%.

6. Giro pada Bank Lain

1 Januari 2013/
31 Desember 2014 31 Desember 2013 31 Desember 2012
Rp Rp Rp
Pihak Ketiga - Rupiah
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 3.418.700.102 8.078.211.463 5.389.646.138
PT Bank Central Asia Tbk 8.370.952.397 2.551.394.078 112.042.300
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 553.352.317 100.583.670 100.015.762
PT Bank CIMB Niaga Tbk 5.187.245 7.758.083 --
Jumlah 12.348.192.061 10.737.947.294 5.601.704.200

Tingkat suku bunga rata-rata per tahun giro pada bank lain masing-masing sebesar 2,50%, 1,58%, dan 1,22%
pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 serta 1 Januari 2013/31 Desember 2012.

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 serta 1 Januari 2013/31 Desember 2012, seluruh giro pada bank
lain digolongkan sebagai Lancar.

Final Draft/30 April 2015 25 paraf:


PT KHARISMA BUANA NUSANTARA DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013,
Serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian pada Tanggal 1 Januari 2013/31 Desember 2012
(Dalam Rupiah Penuh)

Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas giro pada bank lain sehingga tidak
diperlukan cadangan kerugian penurunan nilai.

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 serta 1 Januari 2013/31 Desember 2012, giro pada PT Bank
Mandiri (Persero) Tbk dijadikan sebagai deposit atas kerjasama ATM Bersama.

7. Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain

Rincian penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain adalah sebagai berikut:
1 Januari 2013/
31 Desember 2014 31 Desember 2013 31 Desember 2012
Rp Rp Rp
Rupiah
Fasilitas Simpanan pada Bank Indonesia 599.700.000.000 753.000.000.000 571.200.000.000
599.700.000.000 753.000.000.000 571.200.000.000
Call Money
PT Bank Mega Tbk 100.000.000.000 -- --
PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia 100.000.000.000 -- --
Indonesia Eximbank 90.000.000.000 -- --
PT Bank CTBC Indonesia 50.000.000.000 -- --
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan 50.000.000.000 -- --
PT Bank KEB Hana 50.000.000.000 -- --
Bangkok Bank Public Company Limited 50.000.000.000 -- --
490.000.000.000 -- --
Deposito on Call
PT Bank CIMB Niaga Tbk 104.000.000.000 -- --
104.000.000.000 -- --
Sertifikat Deposito
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 72.390.145.218 -- --
PT Bank Commonwealth 73.352.970.736 -- --
PT Bank KEB Hana 48.526.608.011 -- --
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 48.158.335.326 -- --
242.428.059.291 -- --
Jumlah 1.436.128.059.291 753.000.000.000 571.200.000.000

Jumlah tercatat penempatan pada Bank Indonesia dan bank lainberdasarkan jangka waktu adalah sebagai
berikut:
1 Januari 2013/
31 Desember 2014 31 Desember 2013 31 Desember 2012
Rp Rp Rp

Kurang dari atau sampai dengan 1 bulan 1.193.700.000.000 753.000.000.000 571.200.000.000


Lebih dari 1 - 3 bulan -- -- --
Lebih dari 3 - 6 bulan 242.428.059.291 -- --
Lebih dari 6 - 12 bulan -- -- --
Jumlah 1.436.128.059.291 753.000.000.000 571.200.000.000

Final Draft/30 April 2015 26 paraf:


PT KHARISMA BUANA NUSANTARA DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013,
Serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian pada Tanggal 1 Januari 2013/31 Desember 2012
(Dalam Rupiah Penuh)

Jumlah tercatat penempatan pada Bank Indonesia dan bank lainberdasarkan sisa umur jatuh tempo adalah
sebagai berikut:
1 Januari 2013/
31 Desember 2014 31 Desember 2013 31 Desember 2012
Rp Rp Rp

Kurang dari atau sampai dengan 1 bulan 1.193.700.000.000 753.000.000.000 571.200.000.000


Lebih dari 1 - 3 bulan 34.483.931.033 -- --
Lebih dari 3 - 6 bulan 207.944.128.258 -- --
Lebih dari 6 - 12 bulan -- -- --
Jumlah 1.436.128.059.291 753.000.000.000 571.200.000.000

Tingkat suku bunga rata-rata per tahun penempatan pada Bank Indonesia untuk tanggal 31 Desember 2014
dan 2013 serta 1 Januari 2013/31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:
1 Januari 2013/
31 Desember 2014 31 Desember 2013 31 Desember 2012
(%) (%) (%)

Fasilitas Simpanan Bank Indonesia 5,75 5,63 3,90


Deposito on Call 7,50 -- --
Call Money 6,55 -- --
Sertifikat Deposito 6,68 -- --

Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas penempatan pada Bank Indonesia dan
bank lain sehingga tidak diperlukan cadangan kerugian penurunan nilai.

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 serta 1 Januari 2013/31 Desember 2012, tidak terdapat
penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain yang dijaminkan.

8. Efek-efek

Berdasarkan tujuan investasi dan jenis adalah sebagai berikut:


1 Januari 2013/
31 Desember 2014 31 Desember 2013 31 Desember 2012
Rp Rp Rp
Dimiliki Hingga Jatuh Tempo - Rupiah
Sertifikat Deposito Bank Indonesia 180.000.000.000 23.692.000.000 10.000.000.000
Sertifikat Bank Indonesia -- 50.000.000.000 --
Diskonto yang Belum Diamortisasi (1.579.561.215) (711.568.486) (201.257.241)
Nilai Bersih 178.420.438.785 72.980.431.514 9.798.742.759
Obligasi Korporasi 327.500.000.000 142.700.000.000 --
Diskonto yang Belum Diamortisasi (83.211.779) (732.588.273) --
Nilai Bersih 327.416.788.221 141.967.411.727 --
Obligasi Pemerintah 30.000.000.000 164.600.000.000 --
Premium yang Belum Diamortisasi 525.874.238 1.407.671.821 --
Nilai Bersih 30.525.874.238 166.007.671.821 --
Medium Term Notes 150.000.000.000 50.000.000.000 --
Nilai Bersih 150.000.000.000 50.000.000.000 --

Final Draft/30 April 2015 27 paraf:


PT KHARISMA BUANA NUSANTARA DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013,
Serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian pada Tanggal 1 Januari 2013/31 Desember 2012
(Dalam Rupiah Penuh)

1 Januari 2013/
31 Desember 2014 31 Desember 2013 31 Desember 2012
Rp Rp Rp
Reksadana 60.000.000.000 -- --
Nilai Bersih 60.000.000.000 -- --
Sub Jumlah 746.363.101.244 430.955.515.062 9.798.742.759

Tersedia untuk Dijual - Rupiah


Obligasi Korporasi -- 5.000.000.000 --
Kerugian yang Belum Direalisasi atas Penurunan Nilai -- (14.101.456) --
Premium yang Belum Diamortisasi -- 94.681.431 --
Nilai Bersih -- 5.080.579.975 --
Obligasi Pemerintah 271.460.000.000 271.460.000.000 100.000.000.000
Kerugian yang Belum Direalisasi atas Penurunan (49.339.846.032) (65.388.294.877) 909.713.263
Premium yang Belum Diamortisasi 6.219.650.886 6.557.026.834 6.165.286.605
Nilai Bersih 228.339.804.854 212.628.731.957 107.074.999.868
Sub Jumlah 228.339.804.854 217.709.311.932 107.074.999.868
Jumlah 974.702.906.098 648.664.826.994 116.873.742.627

Berdasarkan tujuan investasi, mata uang, dan penerbit adalah sebagai berikut:
1 Januari 2013/
31 Desember 2014 31 Desember 2013 31 Desember 2012
Rp Rp Rp
Dimiliki Hingga Jatuh Tempo - Rupiah
Bank Indonesia 178.420.438.785 72.980.431.514 9.798.742.759
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 75.000.000.000 -- --
PT Astra Sedaya Finance 61.506.546.927 14.920.795.260 --
PT Bank Permata Tbk 60.000.000.000 50.000.000.000 --
PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen 60.000.000.000 -- --
PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) 50.000.000.000 50.000.000.000 --
PT Bank ICBC Indonesia 50.000.000.000 -- --
PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk 40.961.290.090 14.674.406.704 --
Pemerintah Republik Indonesia 30.525.874.238 166.007.671.821 --
PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk 26.996.766.848 -- --
PT Indomobil Finance Indonesia 21.977.817.826 -- --
PT Pegadaian (Persero) 20.000.000.000 -- --
PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) 16.000.000.000 -- --
Indonesia Eximbank 10.012.452.830 -- --
PT Bank OCBC NISP Tbk 9.986.549.020 32.860.184.786 --
PT BFI Finance Indonesia Tbk 9.968.354.167 -- --
PT Mandiri Tunas Finance 9.051.237.519 -- --
PT Surya Artha Nusantara Finance 7.995.300.467 1.698.856.959 --
PT Federal International Finance 7.960.472.527 8.042.885.081 --
PT BCA Finance -- 19.770.282.937 --
Sub Jumlah 746.363.101.244 430.955.515.062 9.798.742.759
Tersedia untuk Dijual - Rupiah
Pemerintah Republik Indonesia 228.339.804.854 212.628.731.932 107.074.999.868
PT Pegadaian (Persero) -- 3.048.780.000 --
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk -- 2.031.800.000 --
Sub Jumlah 228.339.804.854 217.709.311.932 107.074.999.868
Jumlah 974.702.906.098 648.664.826.994 116.873.742.627

Final Draft/30 April 2015 28 paraf:


PT KHARISMA BUANA NUSANTARA DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013,
Serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian pada Tanggal 1 Januari 2013/31 Desember 2012
(Dalam Rupiah Penuh)

Berdasarkan jangka waktu adalah sebagai berikut:


1 Januari 2013/
31 Desember 2014 31 Desember 2013 31 Desember 2012
Rp Rp Rp
Lebih dari 1 - 3 bulan 125.953.883.711 23.475.799.604 --
Lebih dari 3 - 12 bulan 193.553.337.277 192.753.998.447 9.798.742.759
Lebih dari 1 - 5 tahun 427.524.019.763 219.806.296.986 --
Lebih dari 5 tahun 227.671.665.347 212.628.731.957 107.074.999.868
Jumlah 974.702.906.098 648.664.826.994 116.873.742.627

Berdasarkan sisa umur jatuh tempo adalah sebagai berikut:


1 Januari 2013/
31 Desember 2014 31 Desember 2013 31 Desember 2012
Rp Rp Rp
Kurang dari atau sampai dengan 1 bulan 182.753.036.152 1.698.856.959 --
Lebih dari 1 - 3 bulan 81.461.450.113 125.726.604.596 --
Lebih dari 3 - 12 bulan 375.622.740.834 308.610.633.482 9.798.742.759
Lebih dari 1 - 5 tahun 107.194.013.652 -- --
Lebih dari 5 tahun 227.671.665.347 212.628.731.957 107.074.999.868
Jumlah 974.702.906.098 648.664.826.994 116.873.742.627

Nilai wajar efek tersedia untuk dijual didasarkan pada harga pasar efek yang tercatat pada tanggal pelaporan.
Akumulasi keuntungan/(kerugian) yang belum direalisasi akibat (penurunan)/kenaikan nilai wajar efek-efek
pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 serta 1 Januari 2013/31 Desember 2012 masing-masing sebesar
(Rp49.339.846.032), (Rp65.402.396.333), dan Rp Rp909.713.263 yang dicatat sebagai bagian komponen
ekuitas, sehingga Bank mengakui (kerugian)/keuntungan atas perubahan nilai wajar efek-efek masing-masing
sebesar (Rp16.048.448.845) dan (Rp66.312.109.596), sedangkan penyesuaian reklasifikasi atas
keuntungan/(kerugian) yang termasuk dalam laporan laba rugi komprehensif masing-masing sebesar
Rp14.101.456 dan nihil.

Tingkat bunga rata-rata per tahun adalah sebagai berikut:


1 Januari 2013/
31 Desember 2014 31 Desember 2013 31 Desember 2012
(%) (%) (%)

Sertifikat Bank Indonesia -- 5,74 4,60


Sertifikat Deposito Bank Indonesia 6,89 6,82 --
Obligasi Pemerintah 6,48 6,00 6,80
Obligasi Korporasi 8,73 7,87 --
Medium Term Notes 9,24 9,50 --

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 serta 1 Januari 2013/31 Desember 2012, seluruh efek-efek
digolongkan sebagai Lancar.

Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas efek-efek sehingga tidak diperlukan
cadangan kerugian penurunan nilai.

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 serta 1 Januari 2013/31 Desember 2012, tidak terdapat efek-efek
dari pihak berelasi.

Final Draft/30 April 2015 29 paraf:


PT KHARISMA BUANA NUSANTARA DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013,
Serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian pada Tanggal 1 Januari 2013/31 Desember 2012
(Dalam Rupiah Penuh)

Rincian peringkat obligasi korporasi dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PT Pefindo) yang dimiliki oleh entitas
anak adalah sebagai berikut:
1 Januari 2013/
31 Desember 2014 31 Desember 2013 31 Desember 2012
Dimiliki Hingga Jatuh Tempo - Rupiah
Indonesia Eximbank idAAA idAAA --
PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk idAA+ idAA+ --
PT Astra Sedaya Finance idAA+ idAA+ --
PT Bank OCBC NISP Tbk idAAA idAAA --
PT Bank Permata Tbk idAA+ idAA+ --
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk idAAA idAAA --
PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk idAA idAA --
PT BCA Finance -- idAA+ --
PT BFI Finance Indonesia Tbk idA+ idA+ --
PT Federal International Finance idAA+ idAA+ --
PT Indomobil Finance Indonesia idA idA --
PT Mandiri Tunas Finance idAA idAA --
PT Pegadaian (Persero) idAA+ -- --
PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) idAA+ idAA+ --
PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) idAA+ idAA+ --
PT Surya Artha Nusantara Finance idAA- idAA- --
Tersedia untuk Dijual - Rupiah
PT Pegadaian (Persero) -- idAA+ --
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk idAA idAA --

Rincian peringkat surat utang jangka menengah (MTN) dari PT Fiitch Ratings Indonesia yang dimiliki oleh Bank
adalah sebagai berikut:
1 Januari 2013/
31 Desember 2014 31 Desember 2013 31 Desember 2012
Dimiliki Hingga Jatuh Tempo - Rupiah
PT Bank ICBC Indonesia F1+(idn) -- --
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk F1+(idn) -- --
PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) F1+(idn) F1+(idn) --

9. Tagihan atas Efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali

2014
Pihak Penjual Jenis Efek Nilai Nominal Tingkat Tingkat Tanggal Tanggal Nilai Tercatat
Suku Bunga Kupon Dimulai Jatuh Tempo
Rp Rp

Bank Indonesia SPN12150611 15.277.000.000 6,010% 6,298% 4 Desember 2014 5 Januari 2015 14.037.989.469
Bank Indonesia FR0027 50.000.000.000 6,020% 6,300% 4 Desember 2014 5 Januari 2015 48.094.250.000
Bank Indonesia FR0027 34.723.000.000 6,010% 6,300% 4 Desember 2014 5 Januari 2015 33.399.532.855
Bank Indonesia FR0071 100.000.000.000 6,020% 7,340% 5 Desember 2014 6 Januari 2015 104.195.800.000
Bank Indonesia FR0064 25.000.000.000 6,010% 7,350% 8 Desember 2014 6 Januari 2015 19.809.050.000
Bank Indonesia SPN12150206 25.000.000.000 6,000% 6,180% 8 Desember 2014 6 Januari 2015 23.504.050.000
Bank Indonesia FR0071 50.000.000.000 6,000% 7,340% 10 Desember 2014 7 Januari 2015 51.961.050.000
Bank Indonesia FR0059 100.000.000.000 6,010% 7,300% 30 Desember 2014 27 Januari 2015 86.612.200.000
Jumlah 400.000.000.000 381.613.922.324

Final Draft/30 April 2015 30 paraf:


PT KHARISMA BUANA NUSANTARA DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013,
Serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian pada Tanggal 1 Januari 2013/31 Desember 2012
(Dalam Rupiah Penuh)

2013
Pihak Penjual Jenis Efek Nilai Nominal Tingkat Tingkat Tanggal Tanggal Nilai Tercatat
Suku Bunga Kupon Dimulai Jatuh Tempo
Rp Rp

Bank Indonesia FR0069 300.000.000.000 5,900% 7,875% 27 Desember 2013 3 Januari 2014 287.791.617.085
Bank Indonesia FR0042 273.609.000.000 6,060% 10,250% 27 Desember 2013 10 Januari 2014 299.575.484.396
Bank Indonesia FR0063 126.391.000.000 6,060% 5,625% 24 Desember 2013 7 Januari 2014 98.197.626.519
Bank Indonesia FR0026 120.178.000.000 5,900% 11,000% 31 Desember 2013 7 Januari 2014 120.260.549.717
Bank Indonesia SPN12140604 79.822.000.000 5,900% 0,000% 31 Desember 2013 7 Januari 2014 73.678.615.648
Jumlah 900.000.000.000 879.503.893.365

Per 31 Desember 2014 dan 2013, jangka waktu efek yang dibeli dengan janji dijual kembali sejak tanggal
pembelian hingga tanggal dijual kembali untuk Surat Utang Negara dan Surat Perbendaharaan Negara
masing-masing berjangka waktu 30 hari.

Per 31 Desember 2013, rincian tagihan atas efek yang dibeli dengan janji dijual kembali berdasarkan sisa
umur jatuh tempo adalah sebagai berikut:

2014
Jenis Efek yang Dibeli dengan ≤ 1 bulan > 1 - 3 bulan > 3 - 12 bulan Jumlah
Janji Dijual Kembali Rp Rp Rp Rp

Surat Utang Negara 344.071.882.855 -- -- 344.071.882.855


Surat Perbendaharaan Negara 37.542.039.469 -- -- 37.542.039.469
Jumlah 381.613.922.324 -- -- 381.613.922.324

2013
Jenis Efek yang Dibeli dengan ≤ 1 bulan > 1 - 3 bulan > 3 - 12 bulan Jumlah
Janji Dijual Kembali Rp Rp Rp Rp

Surat Utang Negara 805.825.277.722 -- -- 805.825.277.722


Surat Perbendaharaan Negara 73.678.615.643 -- -- 73.678.615.643
Jumlah 879.503.893.365 -- -- 879.503.893.365

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, tidak terdapat saldo efek yang dibeli dengan janji dijual kembali
dengan pihak yang berelasi.

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, seluruh efek yang dibeli dengan janji dijual kembali digolongkan
sebagai Lancar.

Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas tagihan atas efek yang dibeli dengan janji
dijual kembali sehingga tidak diperlukan cadangan kerugian penurunan nilai.

10. Kredit Yang Diberikan

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, kredit yang diberikan dinilai secara kolektif dan tidak terdapat
kredit yang mengalami penurunan nilai.

Final Draft/30 April 2015 31 paraf:


PT KHARISMA BUANA NUSANTARA DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013,
Serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian pada Tanggal 1 Januari 2013/31 Desember 2012
(Dalam Rupiah Penuh)

a. Berdasarkan Jenis, Mata Uang, dan Kualitas Kredit

31 Desember 2014
Lancar Dalam Perhatian Kurang Diragukan Macet Jumlah
Khusus Lancar
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Pihak Ketiga
Rupiah
Modal Kerja 1.854.993.912.227 -- -- -- -- 1.854.993.912.227
Investasi 479.782.514.594 -- -- -- -- 479.782.514.594
Konsumsi 69.104.354.454 -- -- -- -- 69.104.354.454
Jumlah 2.403.880.781.275 -- -- -- -- 2.403.880.781.275
Dikurangi:
Cadangan Kerugian
Penurunan Nilai (11.193.606.811) -- -- -- -- (11.193.606.811)
Jumlah - Bersih 2.392.687.174.464 -- -- -- -- 2.392.687.174.464

31 Desember 2013
Lancar Dalam Perhatian Kurang Diragukan Macet Jumlah
Khusus Lancar
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Pihak Ketiga
Rupiah
Modal Kerja 792.620.887.127 -- -- -- -- 792.620.887.127
Investasi 362.597.828.290 -- -- -- -- 362.597.828.290
Konsumsi 84.839.577.613 -- -- -- -- 84.839.577.613
Jumlah 1.240.058.293.030 -- -- -- -- 1.240.058.293.030
Dikurangi:
Cadangan Kerugian
Penurunan Nilai (6.039.388.095) -- -- -- -- (6.039.388.095)
Jumlah - Bersih 1.234.018.904.935 -- -- -- -- 1.234.018.904.935

1 Januari 2013/31 Desember 2012


Lancar Dalam Perhatian Kurang Diragukan Macet Jumlah
Khusus Lancar
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Pihak Ketiga
Rupiah
Modal Kerja 48.967.965.892 -- -- -- -- 48.967.965.892
Investasi 151.798.256.736 -- -- -- -- 151.798.256.736
Konsumsi 212.754.312.574 -- -- -- -- 212.754.312.574
Jumlah 413.520.535.202 -- -- -- -- 413.520.535.202

Dikurangi:
Cadangan Kerugian
Penurunan Nilai (1.914.758.636) -- -- -- -- (1.914.758.636)
Jumlah - Bersih 411.605.776.566 -- -- -- -- 411.605.776.566

b. Berdasarkan Sektor Ekonomi


31 Desember 2014
Lancar Dalam Perhatian Kurang Diragukan Macet Jumlah
Khusus Lancar
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Pihak Ketiga
Rupiah
Perdagangan, Restoran
dan Hotel 710.900.849.892 -- -- -- -- 710.900.849.892
Industri 758.438.221.556 -- -- -- -- 758.438.221.556
Konstruksi 112.583.258.182 -- -- -- -- 112.583.258.182
Pertambangan 2.782.208.953 -- -- -- -- 2.782.208.953
Jasa 384.417.126.168 -- -- -- -- 384.417.126.168
Lain-lain 434.759.116.524 -- -- -- -- 434.759.116.524
Jumlah 2.403.880.781.275 -- -- -- -- 2.403.880.781.275
Dikurangi : Cadangan
Kerugian Penurunan Nilai (11.193.606.811) (11.193.606.811)
Jumlah - Bersih 2.392.687.174.464 -- -- -- -- 2.392.687.174.464

Final Draft/30 April 2015 32 paraf:


PT KHARISMA BUANA NUSANTARA DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013,
Serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian pada Tanggal 1 Januari 2013/31 Desember 2012
(Dalam Rupiah Penuh)

31 Desember 2013
Lancar Dalam Perhatian Kurang Diragukan Macet Jumlah
Khusus Lancar
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Pihak Ketiga
Rupiah
Perdagangan, Restoran
dan Hotel 410.956.792.824 -- -- -- -- 410.956.792.824
Industri 381.730.612.757 -- -- -- -- 381.730.612.757
Konstruksi 57.738.550.789 57.738.550.789
Pertambangan 3.956.616.017 -- -- -- -- 3.956.616.017
Jasa 282.290.571.402 -- -- -- -- 282.290.571.402
Lain-lain 103.385.149.241 -- -- -- -- 103.385.149.241
Jumlah 1.240.058.293.030 -- -- -- -- 1.240.058.293.030
Dikurangi : Cadangan
Kerugian Penurunan Nilai (6.039.388.095) -- -- -- -- (6.039.388.095)
Jumlah - Bersih 1.234.018.904.935 -- -- -- -- 1.234.018.904.935

1 Januari 2013/31 Desember 2012


Lancar Dalam Perhatian Kurang Diragukan Macet Jumlah
Khusus Lancar
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Pihak Ketiga
Rupiah
Perdagangan, Restoran
dan Hotel 159.114.534.815 -- -- -- -- 159.114.534.815
Industri 99.719.868.917 -- -- -- -- 99.719.868.917
Konstruksi 40.193.207.563 40.193.207.563
Pertambangan 2.302.590.876 -- -- -- -- 2.302.590.876
Jasa 51.508.433.120 -- -- -- -- 51.508.433.120
Lain-lain 60.681.899.911 -- -- -- -- 60.681.899.911
Jumlah 413.520.535.202 -- -- -- -- 413.520.535.202
Dikurangi : Cadangan
Kerugian Penurunan Nilai
Jumlah - Bersih (1.914.758.636) - - - - (1.914.758.636)
411.605.776.566 -- -- -- -- 411.605.776.566

Rasio kredit bermasalah dihitung sesuai dengan pedoman perhitungan rasio keuangan sebagaimana
tercantum dalam Surat Edaran Bank Indonesia (SE-BI) No. 3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001
sebagaimana telah diubah dengan SE-BI No. 7/10/DPNP tanggal 31 Maret 2005 yang kemudian diubah
melalui SE-BI No.12/11/DPNP tanggal 31 Maret 2010 dan SE-BI No. 13/30/DPNP tanggal
16 Desember 2011.

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 serta 1 Januari 2013/31 Desember 2012, entitas anak tidak
memiliki kredit bermasalah.

c. Berdasarkan Jangka Waktu Kredit


Rincian jangka waktu kredit yang diberikan berdasarkan perjanjian kredit adalah sebagai berikut:

1 Januari 2013/
31 Desember 2014 31 Desember 2013 31 Desember 2012
Rp Rp Rp
Rupiah
≤ 1 Tahun 1.126.139.315.714 668.750.423.767 208.613.215.836
> 1 - 3 Tahun 495.850.600.967 128.643.429.793 16.330.313.906
> 3 - 5 Tahun 457.661.863.648 311.984.100.270 136.229.462.294
> 5 Tahun 324.229.000.946 130.680.339.200 52.347.543.166
Jumlah 2.403.880.781.275 1.240.058.293.030 413.520.535.202
Dikurangi : Cadangan Kerugian
Penurunan Nilai (11.193.606.811) (6.039.388.095) (1.914.758.636)
Jumlah - Bersih 2.392.687.174.464 1.234.018.904.935 411.605.776.566

Final Draft/30 April 2015 33 paraf:


PT KHARISMA BUANA NUSANTARA DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013,
Serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian pada Tanggal 1 Januari 2013/31 Desember 2012
(Dalam Rupiah Penuh)

d. Berdasarkan Sisa Umur Jatuh Tempo


Rincian jangka waktu kredit yang diberikan berdasarkan sisa waktu dari tanggal laporan keuangan
konsolidasian sampai dengan tanggal jatuh tempo adalah sebagai berikut:

1 Januari 2013/
31 Desember 2014 31 Desember 2013 31 Desember 2012
Rp Rp Rp
Rupiah
≤ 1 Tahun 1.465.269.515.931 691.004.216.451 216.495.537.366
> 1 - 3 Tahun 216.324.720.444 122.815.140.667 58.165.892.502
> 3 - 5 Tahun 431.533.715.565 314.995.935.530 86.965.964.937
> 5 Tahun 290.752.829.335 111.243.000.382 51893140397
Jumlah 2.403.880.781.275 1.240.058.293.030 413.520.535.202
Dikurangi : Cadangan Kerugian
Penurunan Nilai (11.193.606.811) (6.039.388.095) (1.914.758.636)
Jumlah - Bersih 2.392.687.174.464 1.234.018.904.935 411.605.776.566

e. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai


Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 serta 1 Januari 2013/31 Desember 2012 cadangan kerugian
penurunan nilai kredit yang diberikan dinilai secara kolektif dan tidak terdapat kredit yang mengalami
penurunan nilai.

Perubahan dalam cadangan kerugian penurunan nilai kredit yang diberikan adalah sebagai berikut:

1 Januari 2013/
31 Desember 2014 31 Desember 2013 31 Desember 2012
Rp Rp Rp

Saldo Awal 6.039.388.095 1.914.758.636 1.455.368.629


Pembentukan selama Tahun Berjalan 5.316.944.472 4.124.629.459 783.877.128
Pemulihan selama Tahun Berjalan (162.725.756) -- (324.487.121)
Saldo Akhir 11.193.606.811 6.039.388.095 1.914.758.636

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 serta 1 Januari 2013/31 Desember 2012, cadangan kerugian
penurunan nilai yang dihitung berdasarkan ketentuan Bank Indonesia masing-masing sebesar
Rp24.038.807.813, Rp12.400.582.930, dan Rp4.135.205.352, sehingga pemenuhan cadangan adalah
masing-masing sebesar 46,57%, 48,70%, dan 46,31%.

Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai yang dibentuk telah memadai untuk
menutup kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya kredit yang diberikan.

f. Informasi Pokok Lainnya Sehubungan dengan Kredit yang Diberikan


a. Umum
Kredit yang diberikan pada umumnya dijamin dengan agunan yang diikat dengan hak tanggungan
atau surat kuasa untuk menjual, deposito berjangka atau jaminan lain yang dapat diterima oleh
perbankan.

Kredit konsumsi terdiri dari kredit pemilikan rumah, kredit kendaraan bermotor dan kredit perorangan
lainnya.

b. Tingkat Suku Bunga


Tingkat bunga rata rata per tahun kredit yang diberikan masing-masing sebesar 11,55%, 10,62%,
dan 10,69% untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, 2013, dan 2012.

Final Draft/30 April 2015 34 paraf:


PT KHARISMA BUANA NUSANTARA DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013,
Serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian pada Tanggal 1 Januari 2013/31 Desember 2012
(Dalam Rupiah Penuh)

c. Deposito Berjangka yang Dijaminkan Sebagai Agunan


Kredit yang diberikan dijamin dengan agunan yang diikat hak tanggungan, deposito berjangka dan
jaminan lainnya.

Jumlah kredit yang dijamin dengan deposito berjangka per 31 Desember 2014 dan 2013 adalah
masing-masing sebesar Rp166.133.213.344, Rp45.880.546.439, dan Rp44.333.618.365.

Deposito berjangka yang digunakan sebagai jaminan atas kredit yang diberikan per 31 Desember
2014 dan 2013 serta 1 Januari 2013/31 Desember 2012 adalah masing-masing sebesar
Rp183.428.205.215, Rp66.936.627.300, dan Rp45.740.827.330 atau sebesar 6,71%, 5,61%, dan
10,15% dari jumlah deposito berjangka (Catatan 17).

d. Batas Maksimum Pemberian kredit


Pada tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 serta 1 Januari 2013/31
Desember 2012, tidak terdapat pelanggaran maupun pelampauan terhadap ketentuan Batas
Maksimum Pemberian Kredit (“BMPK”).

e. Kelonggaran Tarik
Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan (kelonggaran tarik) per 31 Desember
2014 dan 2013 serta 1 Januari 2013/31 Desember 2012 masing-masing sebesar
Rp457.388.846.446, Rp292.395.665.153, dan Rp58.868.462.787 (Catatan 31).

f. Kredit Hapus Buku


Kredit hapus buku per 31 Desember 2014 dan 2013 serta 1 Januari 2013/31 Desember 2012
masing-masing sebesar Rp1.458.729.622 (Catatan 31).

11. Pendapatan yang Masih Diterima

1 Januari 2013/
31 Desember 2014 31 Desember 2013 31 Desember 2012
Rp Rp Rp

Kredit yang Diberikan 11.980.467.272 6.118.607.376 2.174.141.135


Efek-efek 10.743.495.148 5.262.757.763 862.287.432
Penempatan pada Bank Lain 1.598.472.221 -- --
Tagihan atas Efek yang Dibeli dengan
Janji Dijual Kembali 12.643.056 429.719.305 --
Lain-lain 687.945 80.565.625 --
Jumlah 24.335.765.642 11.891.650.069 3.036.428.567

12. Uang Muka dan Biaya Dibayar Dimuka

1 Januari 2013/
31 Desember 2014 31 Desember 2013 31 Desember 2012
Rp Rp Rp

Uang Muka 7.634.529.734 12.029.403.804 6.084.158.116


Biaya Dibayar Dimuka 26.371.739.749 13.988.103.531 3.272.887.761
Jumlah 34.006.269.483 26.017.507.335 9.357.045.877

Final Draft/30 April 2015 35 paraf:


PT KHARISMA BUANA NUSANTARA DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013,
Serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian pada Tanggal 1 Januari 2013/31 Desember 2012
(Dalam Rupiah Penuh)

Uang muka terdiri dari uang muka renovasi dan uang muka lain-lain. Uang muka renovasi merupakan uang
muka yang dikeluarkan untuk biaya renovasi gedung kantor pusat dan kantor-kantor cabang entitas anak.
Uang muka lain-lain merupakan uang muka pembelian perlengkapan dan peralatan kantor serta pembelian
hadiah untuk nasabah produk entitas anak.

Biaya dibayar dimuka terdiri dari sewa dibayar dimuka, asuransi dibayar dimuka, dan biaya-biaya kepada
pihak ketiga.

13. Aset Tetap

31 Desember 2014
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir
Rp Rp Rp Rp
Biaya Perolehan
Pemilikan Langsung
Bangunan 269.535.900 -- 269.535.900 --
Renovasi Bangunan 9.125.089.555 13.796.663.337 -- 22.921.752.892
Perlengkapan dan
Peralatan Kantor 6.895.589.145 6.252.464.547 -- 13.148.053.692
16.290.214.600 20.049.127.884 269.535.900 36.069.806.584
Akumulasi Penyusutan
Pemilikan Langsung
Bangunan 269.535.895 -- 269.535.895 --
Renovasi Bangunan 466.007.154 2.997.282.955 -- 3.463.290.109
Perlengkapan dan
Peralatan Kantor 1.217.606.411 2.030.732.328 -- 3.248.338.739
1.953.149.460 5.028.015.283 269.535.895 6.711.628.848
Nilai Buku 14.337.065.140 29.358.177.736

31 Desember 2013
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir
Rp Rp Rp Rp
Biaya Perolehan
Pemilikan Langsung
Bangunan 269.535.900 -- -- 269.535.900
Renovasi Bangunan -- 9.125.089.555 -- 9.125.089.555
Perlengkapan dan
Peralatan Kantor 2.384.610.093 4.510.979.052 -- 6.895.589.145
2.654.145.993 13.636.068.607 -- 16.290.214.600
Akumulasi Penyusutan
Pemilikan Langsung
Bangunan 269.535.895 -- -- 269.535.895
Renovasi Bangunan -- 466.007.154 -- 466.007.154
Perlengkapan dan
Peralatan Kantor 350.898.552 866.707.859 -- 1.217.606.411
620.434.447 1.332.715.013 -- 1.953.149.460
Nilai Buku 2.033.711.546 14.337.065.140

Final Draft/30 April 2015 36 paraf:


PT KHARISMA BUANA NUSANTARA DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013,
Serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian pada Tanggal 1 Januari 2013/31 Desember 2012
(Dalam Rupiah Penuh)

1 Januari 2013/31 Desember 2012


Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir
Rp Rp Rp Rp
Biaya Perolehan
Pemilikan Langsung
Tanah 375.909.985 -- 375.909.985 --
Bangunan 474.625.915 -- 205.090.015 269.535.900
Perlengkapan dan
Peralatan Kantor 2.509.910.994 1.655.612.631 1.780.913.532 2.384.610.093
3.360.446.894 1.655.612.631 2.361.913.532 2.654.145.993
Akumulasi Penyusutan
Pemilikan Langsung
Bangunan 413.725.049 854.530 145.043.684 269.535.895
Perlengkapan dan
Peralatan Kantor 1.811.268.302 282.451.770 1.742.821.520 350.898.552
2.224.993.351 283.306.300 1.887.865.204 620.434.447
Nilai Buku 1.135.453.543 2.033.711.546

Beban penyusutan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-
masing sebesar Rp5.028.015.283 dan Rp1.332.715.013 dicatat sebagai beban umum dan administrasi
(Catatan 26).

Pengurangan aset tetap merupakan penjualan aset tetap dengan rincian sebagai berikut:

2014 2013
Rp Rp

Hasil Penjualan Aset Tetap 4.232.727.995 --


Nilai Buku - Bersih -- --
Laba Penjualan Aset Tetap 4.232.727.995 --

Per 31 Desember 2014 dan 2013 serta 1 Januari 2013/31 Desember 2012, bangunan, dan peralatan dan
perlengkapan kantor dengan nilai buku masing-masing sebesar Rp29.358.177.736, Rp14.337.065.140, dan
Rp2.033.711.546 telah diasuransikan pada PT Lippo General Insurance Tbk, pihak berelasi, masing-masing
sebesar Rp78.406.000.000, Rp61.551.222.090, dan Rp21.500.000.000. Manajemen berpendapat bahwa nilai
pertanggungan tersebut adalah cukup untuk menutupi risiko kerugian.

14. Perbedaan Nilai Akuisisi dengan Nilai Buku

Perusahaan mengakui perbedaan nilai akuisisi dengan nilai buku yang timbul sehubungan dengan perolehan
kepemilikan pada entitas anak.

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 serta 1 Januari 2013/31 Desember 2012, jumlah perbedaan nilai
akuisisi dengan nilai buku adalah masing-masing sebesar Rp8.944.740.829.

Final Draft/30 April 2015 37 paraf:


PT KHARISMA BUANA NUSANTARA DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013,
Serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian pada Tanggal 1 Januari 2013/31 Desember 2012
(Dalam Rupiah Penuh)

15. Aset Lain-lain

1 Januari 2013/
31 Desember 2014 31 Desember 2013 31 Desember 2012
Rp Rp Rp

Perlengkapan Kantor 3.031.098.584 2.690.902.091 1.965.629.020


Uang Jaminan 3.898.292.537 3.660.925.393 607.642.590
Tagihan kepada Pihak Ketiga 786.098.448 4.051.328.690 95.752.971
Jumlah 7.715.489.569 10.403.156.174 2.669.024.581

Tagihan lain-lain terdiri dari tagihan ATM Bersama dan ATM Prima, dan tagihan atas jasa layanan virtual
account.

16. Liabilitas Segera

1 Januari 2013/
31 Desember 2014 31 Desember 2013 31 Desember 2012
Rp Rp Rp

Retur Kliring -- 132.543.200 25.400.000


Jumlah -- 132.543.200 25.400.000

17. Simpanan Nasabah

31 Desember 2014
Pihak Berelasi Pihak Ketiga Jumlah
Rp Rp Rp
Rupiah
Giro 702.006.761.307 629.120.228.229 1.331.126.989.536
Tabungan 1.424.033.997 387.946.562.003 389.370.596.000
Deposito Berjangka 571.299.019.704 2.160.936.718.065 2.732.235.737.769
Jumlah 1.274.729.815.008 3.178.003.508.297 4.452.733.323.305

31 Desember 2013
Pihak Berelasi Pihak Ketiga Jumlah
Rp Rp Rp
Rupiah
Giro 760.782.162.249 465.638.122.018 1.226.420.284.267
Tabungan 1.726.548.807 290.956.840.883 292.683.389.690
Deposito Berjangka 98.140.850.530 1.094.014.667.258 1.192.155.517.788
Jumlah 860.649.561.586 1.850.609.630.159 2.711.259.191.745

1 Januari 2013/31 Desember 2012


Pihak Berelasi Pihak Ketiga Jumlah
Rp Rp Rp
Rupiah
Giro 139.287.730.023 280.805.449.264 420.093.179.287
Tabungan 2.059.197.129 75.721.184.917 77.780.382.046
Deposito Berjangka 94.733.066.918 356.097.940.921 450.831.007.839

Final Draft/30 April 2015 38 paraf:


PT KHARISMA BUANA NUSANTARA DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013,
Serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian pada Tanggal 1 Januari 2013/31 Desember 2012
(Dalam Rupiah Penuh)

Berdasarkan Undang-Undang No. 24 tentang Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) tanggal


22 September 2004, efektif sejak tanggal 22 September 2005, sebagaimana diubah dengan Undang-Undang
No. 7 tahun 2009 tanggal 13 Januari 2009 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
Undang No. 3 tahun 2008, LPS dibentuk untuk menjamin liabilitas tertentu bank-bank umum berdasarkan
program penjaminan yang berlaku, yang besaran nilai jaminannya dapat berubah jika memenuhi kriteria
tertentu yang berlaku.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 66/2008 tanggal 13 Oktober 2008 mengenai
besarnya nilai simpanan yang dijamin LPS, pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 serta 1 Januari 2013/
31 Desember 2012, jumlah simpanan yang dijamin LPS adalah simpanan sampai dengan Rp2.000.000.000
untuk per nasabah per bank. Pada tanggal 31 Desember 2014, berdasarkan Surat Edaran LPS Nomor 4
Tahun 2014 tanggal 12 September 2014, simpanan nasabah dijamin hanya jika suku bunganya sama dengan
atau dibawah 7,75% (2013: 7,25%; 2012: 5,50%) untuk simpanan dalam Rupiah.

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 serta 1 Januari 2013/31 Desember 2012, entitas anak adalah
peserta dari program penjaminan tersebut.

a. Giro
1 Januari 2013/
31 Desember 2014 31 Desember 2013 31 Desember 2012
Rp Rp Rp
Rupiah
Pihak Berelasi (Catatan 29) 702.006.761.307 760.782.162.249 139.287.730.023
Pihak Ketiga 629.120.228.229 465.638.122.018 280.805.449.264
Jumlah 1.331.126.989.536 1.226.420.284.267 420.093.179.287

Tingkat Bunga Rata-rata per Tahun


Rupiah 3,60% 2,51% 1,80%

Per 31 Desember 2014 dan 2013 serta 1 Januari 2013/31 Desember 2013, tidak ada saldo giro yang
dijadikan jaminan kredit.

b. Tabungan
1 Januari 2013/
31 Desember 2014 31 Desember 2013 31 Desember 2012
Rp Rp Rp
Rupiah
Pihak Berelasi (Catatan 29) 1.424.033.997 1.726.548.807 2.059.197.129
Pihak Ketiga 387.946.562.003 290.956.840.883 75.721.184.917
Jumlah 389.370.596.000 292.683.389.690 77.780.382.046

Tingkat Bunga Rata-rata per Tahun


Rupiah 2,53% 2,32% 2,63%

Per 31 Desember 2014 dan 2013 serta 1 Januari 2013/31 Desember 2012, tidak ada saldo tabungan
yang dijadikan jaminan kredit.

Final Draft/30 April 2015 39 paraf:


PT KHARISMA BUANA NUSANTARA DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013,
Serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian pada Tanggal 1 Januari 2013/31 Desember 2012
(Dalam Rupiah Penuh)

c. Deposito Berjangka
1 Januari 2013/
31 Desember 2014 31 Desember 2013 31 Desember 2012
Rp Rp Rp
Rupiah
Pihak Berelasi (Catatan 29) 571.299.019.704 98.140.850.530 94.733.066.918
Pihak Ketiga 2.160.936.718.065 1.094.014.667.258 356.097.940.921
Jumlah 2.732.235.737.769 1.192.155.517.788 450.831.007.839

Tingkat Bunga Rata-rata per Tahun


Rupiah 8,80% 6,90% 6,23%

Saldo deposito berjangka berdasarkan jangka waktu kontrak:


1 Januari 2013/
31 Desember 2014 31 Desember 2013 31 Desember 2012
Rp Rp Rp

1 Bulan 1.697.370.542.260 563.604.864.892 242.438.621.089


3 Bulan 895.339.316.566 494.311.306.052 195.899.364.565
6 Bulan 72.266.944.309 74.419.607.139 8.075.022.185
12 Bulan 67.258.934.634 59.819.739.705 4.418.000.000
Jumlah 2.732.235.737.769 1.192.155.517.788 450.831.007.839

Saldo deposito berjangka berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo:
1 Januari 2013/
31 Desember 2014 31 Desember 2013 31 Desember 2012
Rp Rp Rp

≤ 1 bulan 2.036.709.646.451 750.089.622.688 270.686.643.450


> 1 bulan - 3 bulan 608.024.536.697 370.774.009.751 175.057.513.492
> 3 bulan - 6 bulan 37.538.479.869 60.972.159.195 2.926.850.897
> 6 bulan - 12 bulan 49.963.074.752 10.319.726.154 2.160.000.000
Jumlah 2.732.235.737.769 1.192.155.517.788 450.831.007.839

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, jumlah deposito berjangka yang diblokir dan dijadikan
jaminan kredit yang diberikan adalah sebesar Rp183.428.205.215 dan Rp66.936.627.300 (Catatan 10).

18. Simpanan dari Bank Lain

Akun ini merupakan penempatan dari bank lain dalam bentuk giro dan deposito berjangka dalam mata uang
Rupiah. Suku bunga yang diberikan sama dengan suku bunga yang berlaku untuk giro dan deposito berjangka
kepada pihak lain.
1 Januari 2013/
31 Desember 2014 31 Desember 2013 31 Desember 2012
Rp Rp Rp
Rupiah
Giro 18.338.725.496 66.870.335.246 3.000.000.000
Deposito Berjangka 38.938.499.780 69.508.930.309 --
Call Money
Indonesia Eximbank 40.000.000.000 -- --
PT Bank Capital Indonesia Tbk 10.000.000.000 -- --
Jumlah 107.277.225.276 136.379.265.555 3.000.000.000

Final Draft/30 April 2015 40 paraf:


PT KHARISMA BUANA NUSANTARA DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013,
Serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian pada Tanggal 1 Januari 2013/31 Desember 2012
(Dalam Rupiah Penuh)

Saldo simpanan dari bank lain berdasarkan jangka waktu kontrak:


1 Januari 2013/
31 Desember 2014 31 Desember 2013 31 Desember 2012
Rp Rp Rp

Kurang dari atau sampai dengan 1 bulan 82.134.670.857 90.661.102.470 3.000.000.000


Lebih dari 1 - 3 bulan 25.142.554.419 45.718.163.085 --
Jumlah 107.277.225.276 136.379.265.555 3.000.000.000

Saldo simpanan dari bank lain berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo:
1 Januari 2013/
31 Desember 2014 31 Desember 2013 31 Desember 2012
Rp Rp Rp

Kurang dari atau sampai dengan 1 bulan 86.734.670.857 93.661.102.470 3.000.000.000


Lebih dari 1 - 3 bulan 20.542.554.419 42.718.163.085 --
Jumlah 107.277.225.276 136.379.265.555 3.000.000.000

Tingkat bunga rata-rata per tahun adalah sebagai berikut:


1 Januari 2013/
31 Desember 2014 31 Desember 2013 31 Desember 2012
% % %

Deposito Berjangka 9,53 7,73 7,73


Giro 2,11 2,11 1,8
Call Money 6,17 -- --

19. Perpajakan

a. Utang Pajak
1 Januari 2013/
31 Desember 2014 31 Desember 2013 31 Desember 2012
Rp Rp Rp
Pajak Penghasilan
Pasal 4 (2) 4.046.191.518 1.642.483.098 424.100.493
Pasal 21 282.278.463 250.754.748 100.679.976
Pasal 23 28.424.370 18.006.080 11.053.240
Pasal 25 150.000.000 49.000.000 39.600.000
Pasal 29 1.903.371.250 3.723.583.250 23.381.712
Lainnya -- 105.000.000 105.000.000
Jumlah 6.410.265.601 5.788.827.176 703.815.421

b. Beban Pajak Penghasilan


2014 2013
Rp Rp
Entitas Anak
Pajak Kini 3.153.371.250 4.138.483.250
Pajak Tangguhan 1.496.486.787 996.627.665
Jumlah 4.649.858.037 5.135.110.915

Final Draft/30 April 2015 41 paraf:


PT KHARISMA BUANA NUSANTARA DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013,
Serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian pada Tanggal 1 Januari 2013/31 Desember 2012
(Dalam Rupiah Penuh)

c. Pajak Kini
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan yang disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian dan taksiran laba fiskal entitas anak adalah sebagai berikut:

2014 2013
Rp Rp
Laba Konsolidasian Sebelum Pajak menurut
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian 20.234.422.496 17.924.744.716
Dikurangi: Laba Entitas Anak Sebelum Pajak Penghasilan (20.211.270.716) (19.778.342.792)
Laba (Rugi) Sebelum Pajak Penghasilan - Perusahaan 23.151.780 (1.853.598.076)

Beda Tetap:
Penghasilan Bunga yang Dikenakan Pajak Fiskal (103.896.452) (22.183.924)
Lain-lain 80.744.672 1.875.782.000
Jumlah Beda Tetap (23.151.780) 1.853.598.076
Taksiran Laba (Rugi) Fiskal Perusahaan Akhir Tahun -- --

Beban Pajak Penghasilan Kini Entitas Anak 3.153.371.250 4.138.483.250


Kredit Pajak Entitas Anak (1.250.000.000) (414.900.000)
Utang Pajak Entitas Anak 1.903.371.250 3.723.583.250

Perhitungan pajak penghasilan badan untuk tanggal 31 Desember 2014 tersebut di atas adalah suatu
perhitungan sementara yang dibuat untuk tujuan akuntansi dan menjadi dasar pada saat Perusahaan
menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) pajaknya.

Perhitungan pajak penghasilan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013 sama dengan Surat
Pemberitahuan Tahunan Badan Perusahaan untuk tahun 2013.

d. Pajak Tangguhan
Pajak tangguhan dihitung berdasarkan perbedaan waktu antara jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut
laporan keuangan konsolidasian dengan dasar pengenaan pajak dari aset dan liabilitas. Rincian dari aset
dan liabilitas pajak tangguhan adalah sebagai berikut:

Dikreditkan Dikreditkan
(Dibebankan) ke (Dibebankan) ke
laporan laba rugi laporan laba rugi
komprehensif komprehensif
2012 konsolidasian 2013 konsolidasian 2014
Rp Rp Rp Rp Rp

Penyisihan Kerugian Aset Keuangan (496.489.899) (1.035.187.029) (1.531.676.928) (1.624.949.064) (3.156.625.992)


Cadangan Training 112.154.859 100.847.995 213.002.854 (54.938.411) 158.064.443
Penyusutan Aset Tetap (39.593.183) (62.288.631) (101.881.814) 183.400.688 81.518.874
Aset (Liabilitas)
Pajak Tangguhan - Bersih (423.928.223) (996.627.665) (1.420.555.888) (1.496.486.787) (2.917.042.675)
S

Manajemen berpendapat bahwa aset pajak tangguhan yang timbul dari perbedaan temporer
kemungkinan besar dapat direalisasi pada tahun-tahun mendatang.

e. Administrasi
Sesuai dengan peraturan perpajakan di Indonesia, Perusahaan dan entitas anak
melaporkan/menyetorkan pajak berdasarkan prinsip self assessment. Fiskus dapat
menetapkan/mengubah pajak-pajak tersebut dalam jangka waktu tertentu sesuai peraturan yang berlaku.

Final Draft/30 April 2015 42 paraf:


PT KHARISMA BUANA NUSANTARA DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013,
Serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian pada Tanggal 1 Januari 2013/31 Desember 2012
(Dalam Rupiah Penuh)

20. Liabilitas Lain-lain

1 Januari 2013/
31 Desember 2014 31 Desember 2013 31 Desember 2012
Rp Rp Rp

Akrual Bunga 15.951.166.847 9.095.543.815 2.807.504.670


Pendapatan yang Ditangguhkan 5.767.638.473 --
Beban Akrual 4.597.611.968 2.861.631.783 2.725.032.735
Lain-lain 1.472.203.189 994.086.096 245.739.763
Jumlah 27.788.620.477 12.951.261.694 5.778.277.168

Beban akrual terdiri dari beban kantor dan umum kepada pihak ketiga.

Pendapatan yang ditangguhkan merupakan pendapatan administrasi kredit yang diterima di muka dan belum
dapat diamortisasi.

Akrual bunga merupakan bunga yang masih harus dibayar atas simpanan nasabah.

Lain-lain terdiri dari liabilitas nominal ATM Bersama dan ATM Prima, dan rupa-rupa liabilitas lainnya.

21. Modal Saham

Rincian pemegang saham dan kepemilikannya per 31 Desember 2014 dan 2013 serta 1 Januari 2013/
31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:

Pemegang Saham Jumlah Persentase Jumlah


Saham Kepemilikan Modal Disetor
(%) Rp
Mochtar Riady 99.999 99,999 99.999.000.000
Nio Yantony 1 0,001 1.000.000
Jumlah 100.000 100,000 100.000.000.000

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan para Pemegang Saham Perusahaan No. 28 tanggal 28 November
2011, dimana akta tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
dengan No AHU-62700.AH.01.02.Tahun 2011, para pemegang saham Perusahaan menyetujui:
a. Meningkatkan modal dasar Perusahaan dari Rp100.000.000.000 menjadi Rp400.000.000.000, terbagi
atas 400.000 (seratus ribu) saham bernilai nominal Rp1.000.000 per saham;
b. Peningkatan modal ditempatkan dan disetor dari Rp60.000.000.000 menjadi sebesar Rp100.000.000.000
(rincian pemegang saham telah disajikan dalam tabel di atas).

22. Selisih Transaksi dengan Pihak Non Pengendali

Selisih transaksi dengan pihak non pengendali merupakan selisih antara bagian ekuitas entitas anak yang
dimiliki oleh Perusahaan sebelum dan setelah penerbitan saham baru.

Per 31 Desember 2014 dan 2013 serta 1 Januari 2013/31 Desember 2012 selisih transaksi dengan pihak non
pengendali sebesar Rp180.289.728.402, Rp160. 331.796.017, dan Rp33.534.000.405.

Final Draft/30 April 2015 43 paraf:


PT KHARISMA BUANA NUSANTARA DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013,
Serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian pada Tanggal 1 Januari 2013/31 Desember 2012
(Dalam Rupiah Penuh)

23. Pendapatan Bunga

2014 2013
Rp Rp

Kredit yang Diberikan 215.655.303.090 73.237.584.575


Efek-efek 98.635.203.052 38.580.835.526
Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain 65.592.826.783 41.740.543.559
Giro pada Bank Indonesia dan Bank Lain 1.701.835.920 962.046.138
Jumlah 381.585.168.845 154.521.009.798

Pendapatan bunga lainnya merupakan pendapatan bunga yang berasal dari pendapatan bunga dari giro pada
Bank Indonesia dan giro pada bank lain.

24. Beban Bunga

2014 2013
Rp Rp
Simpanan Nasabah
Deposito Berjangka 161.874.106.728 55.535.632.150
Giro 46.665.744.812 19.551.208.044
Tabungan 6.722.204.809 3.144.091.158
Simpanan dari Bank Lain
Deposito Berjangka 6.781.284.634 1.861.365.363
Giro 1.549.344.844 349.141.861
Call Money 87.522.223 --
Jumlah 223.680.208.050 80.441.438.576

Beban bunga yang dibayarkan kepada pihak berelasi untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp41.072.721.558 dan Rp18.778.495.727 atau sebesar
18,36% dan 23,34% dari seluruh beban bunga (Catatan 30).

25. Pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai

2014 2013
Rp Rp
Aset Keuangan
Kredit yang Diberikan (Catatan 10) 5.154.218.713 4.124.629.459
Giro pada Bank Lain (Catatan 6) -- --
Jumlah 5.154.218.713 4.124.629.459

26. Beban Umum dan Administrasi

2014 2013
Rp Rp

Iklan dan Promosi 26.282.157.517 4.072.230.265


Barang dan Jasa 15.595.207.445 6.485.052.129

Final Draft/30 April 2015 44 paraf:


PT KHARISMA BUANA NUSANTARA DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013,
Serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian pada Tanggal 1 Januari 2013/31 Desember 2012
(Dalam Rupiah Penuh)

2014 2013
Rp Rp

Jasa Pihak Ketiga 13.031.640.982 6.203.262.278


Asuransi 8.022.239.921 2.635.156.736
Sewa Kantor 7.898.608.126 3.954.683.233
Penyusutan Aset Tetap (Catatan 13) 5.029.863.283 1.332.715.013
Perjalanan Dinas 3.810.812.202 2.159.716.200
Pemeliharaan dan Perbaikan 2.046.603.261 1.044.752.759
Keanggotaan 1.212.253.791 372.110.001
Seragam Kantor 494.108.532 151.460.877
Pajak 288.979.334 227.237.150
Kerugian Risiko Operasional 58.693.633 34.250.000
Lain-lain 1.644.415.652 906.515.626
Jumlah 85.415.583.679 29.579.142.267

27. Beban Tenaga Kerja

2014 2013
Rp Rp

Gaji Pokok 47.480.173.893 27.784.949.820


Imbalan Kerja (Catatan 29) 4.223.423.305 2.418.000.000
Pendidikan dan Pelatihan 2.907.100.000 1.563.650.000
Iuran Jamsostek 1.978.047.094 1.150.511.565
Tunjangan Hari Raya dan Bonus 4.218.913.602 826.494.042
Honorarium Komisaris 480.000.000 480.000.000
Honorarium Komite 184.615.380 184.625.502
Lembur 5.653.400 1.681.999
Lain-lain 2.037.182.169 720.331.108
Jumlah 63.515.108.843 35.130.244.036

28. Pendapatan (Beban) Non Operasional - Bersih

2013 2013
Rp Rp

Laba Penjualan Aset Tetap (Catatan 13) 4.232.727.995 --


Lain-lain (30.699.191) (1.873.396.934)
Jumlah 4.202.028.804 (1.873.396.934)

Pada tanggal 31 Desember 2013, lain-lain termasuk beban atas pajak penghasilan dari penjualan saham
pendiri PT Bank Nationalnobu Tbk, entitas anak, di bursa efek sebesar Rp1.875.000.000.

29. Imbalan Kerja

Bank menghitung dan membukukan beban imbalan kerja berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan
No. 13 Tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003.
Program iuran pasti untuk imbalan kerja dikelola oleh PT AIA Financial. Sampai dengan tanggal 31 Desember
2014, Bank telah menempatkan dana sebesar Rp6.947.742/817 (2013: Rp4.351.819.355).

Final Draft/30 April 2015 45 paraf:


PT KHARISMA BUANA NUSANTARA DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013,
Serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian pada Tanggal 1 Januari 2013/31 Desember 2012
(Dalam Rupiah Penuh)

Liabilitas atas imbalan kerja per tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dicatat berdasarkan perhitungan aktuaria
yang dilakukan oleh PT Sienco Aktuarindo Utama, aktuaris independen, masing-masing dengan nomor laporan
No. 081/LA-IK/SAU/03-2015 tertanggal 16 Maret 2015 dan No. 086/LA-IK/SAU/01-2014 tertanggal 3 Januari
2014.

Jumlah liabilitas berdasarkan perhitungan Aktuaria Independen per tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
adalah sebagai berikut:
1 Januari 2013/
31 Desember 2014 31 Desember 2013 31 Desember 2012
Rp Rp Rp

Nilai Kini Liabilitas Imbalan Kerja 7.421.714.618 4.381.092.244 2.452.310.100


Nilai Wajar Aset Program (6.962.382.142) (4.351.819.355) (2.800.000.000)
Keuntungan (Kerugian) yang Belum Diakui 596.090.829 (29.272.889) 347.689.900
Liabilitas yang Diakui di Laporan Posisi Keuangan 1.055.423.305 -- --

Perubahan pada liabilitas yang diakui sesuai perhitungan Aktuaria Independen:

1 Januari 2013/
31 Desember 2014 31 Desember 2013 31 Desember 2012
Rp Rp Rp

Saldo Awal -- -- 1.002.281.076


Beban Imbalan Kerja pada Tahun Berjalan 3.437.643.918 2.418.340.157 1.797.718.924
Pembayaran Iuran pada Tahun Berjalan (2.382.220.613) (2.418.340.157) (2.800.000.000)
Saldo Akhir 1.055.423.305 -- --

Beban imbalan kerja untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:

2014 2013
Rp Rp

Beban Jasa Kini 3.434.980.085 2.404.008.583


Beban Bunga 498.113.445 152.043.226
Imbal Hasil Aset Program (495.449.612) (173.600.000)
Beban Jasa Masa Lalu (Non Vested) -- 41.161.580
Amortisasi Keuntungan Aktuaria yang Diakui -- (5.273.232)
Jumlah Beban Imbalan Kerja 3.437.643.918 2.418.340.157

Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan biaya manfaat pensiun oleh Aktuaria Independen untuk
tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:

2014 2013

Usia Pensiun Normal 55 Tahun 55 Tahun


Tingkat Diskonto 8,50% 9,10%
Tingkat Proyeksi Kenaikan Gaji 5,00% 7,00%
Tingkat Mortalita Tabel Mortalita - TMI 2011 Tabel Mortalita - TMI 2011
Tingkat Cacat Tetap 1% dari Tingkat Mortalita 1% dari Tingkat Mortalita
Tingkat Pengunduran Diri 10% di Usia 20 Tahun dan 10% di Usia 20 Tahun dan
Menurun Sampai Usia 54 Tahun Menurun Sampai Usia 54 Tahun
Metode Projected Unit Credit Projected Unit Credit

Final Draft/30 April 2015 46 paraf:


PT KHARISMA BUANA NUSANTARA DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013,
Serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian pada Tanggal 1 Januari 2013/31 Desember 2012
(Dalam Rupiah Penuh)

Saldo nilai kini liabilitas, nilai wajar aset program dan defisit pada program, serta peyesuaian pengalaman pada
liabilitas program untuk 4 (empat) tahun terakhir yaitu:

2014 2013 2012 2011


Rp Rp Rp Rp

Nilai Kini Liabilitas 7.421.714.618 4.381.092.244 2.452.310.100 1.084.352.745


Nilai Wajar Aset Program -- -- -- --
Defisit Program 7.421.714.618 4.381.092.244 2.452.310.100 1.084.352.745

Penyesuaian Pengalaman
pada Liabilitas Program -- -- -- --

30. Sifat dan Transaksi dengan Pihak Berelasi

Sifat Hubungan Berelasi


Pihak berelasi adalah perusahaan dan perorangan yang mempunyai keterkaitan kepemilikan atau
kepengurusan secara langsung maupun tidak langsung dengan Perusahaan dan entitas anak.

Pihak Berelasi Sifat Hubungan Berelasi Transaksi

Mochtar Riady Pemegang Saham Mayoritas Giro


Soebroto Djojonegoro Keluarga Pemegang Saham Giro, Deposito Berjangka
Tjahaya Riady Keluarga Pemegang Saham Tabungan, Giro, Deposito Berjangka
PT Almaron Perkasa Dibawah Kesamaan Pengendalian Giro
PT Aryaduta International Management Dibawah Kesamaan Pengendalian Giro
PT Aryaduta Karawaci Management Dibawah Kesamaan Pengendalian Giro
PT Banten Sinar Dunia Televisi Dibawah Kesamaan Pengendalian Deposito Berjangka
PT Ciptadana Asset Management Dibawah Kesamaan Pengendalian Giro
PT First Media Tbk Dibawah Kesamaan Pengendalian Giro, Pendapatan Operasional Lainnya
PT Lippo Cikarang Tbk Dibawah Kesamaan Pengendalian Giro
PT Lippo General Insurance Tbk Pemegang Saham Entitas Anak Giro, Deposito Berjangka
PT Lippo Life Assurance Dibawah Kesamaan Pengendalian Giro, Deposito Berjangka
PT Lippo Securities Tbk Dibawah Kesamaan Pengendalian Giro, Deposito Berjangka
PT Lippo Karawaci Tbk Dibawah Kesamaan Pengendalian Giro
PT Link Net Dibawah Kesamaan Pengendalian Giro, Deposito Berjangka
PT Matahari Departement Store Tbk Dibawah Kesamaan Pengendalian Giro
PT Matahari Putra Prima Tbk Dibawah Kesamaan Pengendalian Giro, Pendapatan Operasional Lainnya
PT Mandiri Cipta Gemilang Dibawah Kesamaan Pengendalian Giro
PT Mulia Bangun Semesta Dibawah Kesamaan Pengendalian Giro
PT Mulia Sentosa Dinamika Dibawah Kesamaan Pengendalian Giro
PT Multipolar Tbk Dibawah Kesamaan Pengendalian Giro, Pendapatan Operasional Lainnya
PT Prima Cakrawala Sentosa Pemegang Saham Entitas Anak Giro
PT Putera Mulia Indonesia Pemegang Saham Entitas Anak Giro
Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat
Eksekutif Entitas Anak Manajemen Entitas Anak Tabungan, Giro, Deposito Berjangka

Final Draft/30 April 2015 47 paraf:


PT KHARISMA BUANA NUSANTARA DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013,
Serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian pada Tanggal 1 Januari 2013/31 Desember 2012
(Dalam Rupiah Penuh)

Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi


Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan dan entitas anak melakukan transaksi dengan pihak yang berelasi.
Transaksi-transaksi tersebut dilaksanakan dengan persyaratan dan kondisi yang normal dilakukan dengan
pihak ketiga. Transaksi-transaksi tersebut adalah sebagai berikut:

1 Januari 2013/
31 Desember 2014 31 Desember 2013 31 Desember 2012
Rp Rp Rp
Liabilitas
Simpanan Nasabah (Catatan 16)
Giro
Pihak Dibawah Pengendalian Bersama 699.495.708.530 758.651.153.693 127.119.087.113
Pemegang Saham Entitas Anak 394.022.802 630.699.534 9.626.109.240
Keluarga Pemegang Saham Entitas Anak 2.117.029.975 1.500.309.022 2.542.533.670
702.006.761.307 760.782.162.249 139.287.730.023
Tabungan
Keluarga Pemegang Saham Entitas Anak 41.254.857 40.364.319 625.263.369
Keluarga Direksi dan Pejabat Eksekutif Entitas -- 95.385.396 203.305.237
Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif 1.382.779.140 1.590.799.092 1.230.628.522
1.424.033.997 1.726.548.807 2.059.197.128
Deposito Berjangka
Pihak Dibawah Pengendalian Bersama 527.749.567.831 93.558.024.548 87.236.659.759
Pemegang Saham Entitas Anak 30.000.000.000 -- 6.000.000.000
Keluarga Pemegang Saham 7.184.918.132 1.057.186.956 --
Dewan Komisaris, Direksi dan
Pejabat Eksekutif Entitas Anak 6.364.533.741 3.125.639.026 1.285.926.620
Keluarga Direksi dan Pejabat Eksekutif Entitas -- 400.000.000 210.480.540
571.299.019.704 98.140.850.530 94.733.066.919
Jumlah 1.274.729.815.008 860.649.561.586 236.079.994.070

Persentase dari Jumlah Liabilitas 27,72% 30,01% 24,63%

Komitmen dan Kontinjensi


Bank Garansi (Catatan 30) -- -- 833.800.000.000

Persentase dari Jumlah Liabilitas Kontinjensi -- -- 8,84%

2014 2013
Rp Rp
Beban Bunga (Catatan 24)
Pihak Dibawah Pengendalian Bersama 40.001.703.040 17.522.050.970
Pemegang Saham Entitas Anak 343.444.447 590.963.410
Keluarga Pemegang Saham Entitas Anak 293.641.978 475.725.070
Dewan Komisaris, Direksi dan
Pejabat Eksekutif Entitas Anak 427.840.220 178.589.511
Keluarga Direksi dan Pejabat Eksekutif dan Entitas
6.091.873 11.166.765
Anak
Jumlah 41.072.721.558 18.778.495.726

Persentase dari Beban Bunga 18,36% 23,34%

Final Draft/30 April 2015 48 paraf:


PT KHARISMA BUANA NUSANTARA DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013,
Serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian pada Tanggal 1 Januari 2013/31 Desember 2012
(Dalam Rupiah Penuh)

2014 2013
Rp Rp
Pendapatan Operasional Lainnya (Catatan 25)
Pihak Dibawah Pengendalian Bersama 4.000.000.000 --
Jumlah 4.000.000.000 --

Persentase dari Pendapatan Operasional Lainnya 32,75% --

31. Komitmen dan Kontinjensi

Ikhtisar komitmen dan kontinjensi entitas anak yang dinyatakan dalam nilai kontrak adalah sebagai berikut:

1 Januari 2013/
31 Desember 2014 31 Desember 2013 31 Desember 2012
Rp Rp Rp
Komitmen
Liabilitas Komitmen
Fasilitas Kredit kepada Nasabah yang Belum 457.388.846.446 292.395.665.153 58.868.462.787
Digunakan
Jumlah Liabilitas Komitmen - Bersih 457.388.846.446 292.395.665.153 292.395.665.153
Kontinjensi
Liabilitas Kontinjensi
Bank Garansi
Pihak Berelasi -- -- 8.338.000.000
Pihak Ketiga 27.604.971.500 21.900.172.990 19.186.774.609
Jumlah Kontinjensi - Bersih 27.604.971.500 21.900.172.990 21.900.172.990
Lainnya --
Titipan Setoran Kliring 6.497.855.435 1.015.526.068 6.515.071.239
Kredit Hapus Buku 1.458.729.622 1.458.729.622 1.458.729.622
Jumlah Lainnya 7.956.585.057 2.474.255.690 7.973.800.861
Liabilitas Komitmen dan Kontinjensi - Bersih 492.950.403.003 316.770.093.833 322.269.639.004

Pada tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 serta 1 Januari 2013/31 Desember
2012, entitas anak telah membukukan estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi masing-masing sebesar
Nihil.

Sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/658/DPNP/IDPnP tanggal 23 Desember 2011, entitas
anak tidak diwajibkan lagi untuk membentuk penyisihan penghapusan aset untuk aset non produktif, namun
entitas anak tetap harus menghitung cadangan kerugian penurunan nilai mengacu pada standar akuntansi
yang berlaku.

32. Segmen Usaha

Untuk tujuan pelaporan manajemen, saat ini Perusahaan dan entitas anak dibagi dalam dua divisi operasi yaitu
investasi dan perbankan.

Final Draft/30 April 2015 49 paraf:


PT KHARISMA BUANA NUSANTARA DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013,
Serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian pada Tanggal 1 Januari 2013/31 Desember 2012
(Dalam Rupiah Penuh)

2014
Perusahaan Perbankan Eliminasi Jumlah
Rp Rp Rp Rp

Pendapatan Bunga - Bersih -- 157.904.960.795 -- 157.904.960.795


Pendapatan Operasional Lainnya 103.896.452 12.108.472.680 (25.000) 12.212.344.132
Pembentukan Cadangan Kerugian
Penurunan Nilai -- (5.154.218.713) -- (5.154.218.713)
Beban Operasional Lainnya (80.300.000) (148.850.392.522) -- (148.930.692.522)
Laba Operasional 23.596.452 16.008.822.240 (25.000) 16.032.393.692
Pendapatan (Beban) Non Operasional (444.672) 4.202.448.476 25.000 4.202.028.804
Laba (Rugi) Sebelum Pajak Penghasilan 23.151.780 20.211.270.716 -- 20.234.422.496
Beban Pajak Penghasilan -- (4.649.858.037) -- (4.649.858.037)
Laba (Rugi) Setelah Pajak 23.151.780 15.561.412.679 -- 15.584.564.459
Pendapatan (Rugi) Komprehensif Lainnya -- 16.062.550.301 16.062.550.301
Rugi Komprehensif Tahun Berjalan 23.151.780 31.623.962.980 -- 31.647.114.760

Jumlah Aset 101.956.383.345 5.767.588.993.096 (91.564.434.171) 5.777.980.942.270


Jumlah Liabilitas 41.800.000 4.598.165.075.639 (24.975.000) 4.598.181.900.639

2013
Perusahaan Perbankan Eliminasi Jumlah
Rp Rp Rp Rp

Pendapatan Bunga - Bersih -- 74.079.571.222 -- 74.079.571.222


Pendapatan Operasional Lainnya 22.183.924 14.530.402.266 -- 14.552.586.190
Pembentukan Cadangan Kerugian
Penurunan Nilai -- (4.124.629.459) (4.124.629.459)
Beban Operasional Lainnya -- (64.709.386.303) -- (64.709.386.303)
Laba Operasional 22.183.924 19.775.957.726 -- 19.798.141.650
Pendapatan (Beban) Non Operasional (1.875.782.000) 2.385.066 (1.873.396.934)
Laba Sebelum Pajak Penghasilan (1.853.598.076) 19.778.342.792 -- 17.924.744.716
Beban Pajak Penghasilan -- (5.135.110.915) -- (5.135.110.915)
Laba Setelah Pajak (1.853.598.076) 14.643.231.877 -- 12.789.633.801
Pendapatan Komprehensif Lainnya -- (66.312.109.596) (66.312.109.596)
Laba Komprehensif Tahun Berjalan (1.853.598.076) (51.668.877.719) -- (53.522.475.795)

Jumlah Aset 101.891.431.565 3.877.269.503.509 (92.464.459.171) 3.886.696.475.903


Jumlah Liabilitas -- 2.868.856.645.258 (925.000.000) 2.867.931.645.258

Saat ini, Perusahaan dan entitas anak menganalisa segmen secara geografis dimana manajemen menelaah
laporan internal manajemen secara bulanan untuk masing-masing area.

Informasi wilayah geografis dikelompokkan menjadi Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta dan di luar DKI
Jakarta.

Final Draft/30 April 2015 50 paraf:


PT KHARISMA BUANA NUSANTARA DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013,
Serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian pada Tanggal 1 Januari 2013/31 Desember 2012
(Dalam Rupiah Penuh)

2014
DKI Jakarta Luar DKI Jakarta Jumlah Eliminasi Konsolidasi
Rp Rp Rp Rp Rp

Pendapatan (Beban) Bunga-Bersih 223.906.352.235 (66.001.391.440) 157.904.960.795 -- 157.904.960.795


Pendapatan Operasional Lainnya 8.721.327.229 3.491.041.903 12.212.369.132 (25.000) 12.212.344.132
Pembentukan Cadangan
Kerugian Penurunan Nilai (2.745.524.304) (2.408.694.409) (5.154.218.713) -- (5.154.218.713)
Beban Tenaga Kerja (63.419.727.535) (95.381.308) (63.515.108.843) -- (63.515.108.843)
Beban Umum dan Administrasi (81.909.338.108) (3.506.245.571) (85.415.583.679) -- (85.415.583.679)
Laba (Rugi) Operasional 84.553.089.517 (68.520.670.825) 16.032.418.692 (25.000) 16.032.393.692
Pendapatan (Beban) Non Operasioanal 4.204.347.316 (2.343.512) 4.202.003.804 25.000 4.202.028.804
Laba (Rugi) sebelum Pajak Penghasilan 88.757.436.833 (68.523.014.337) 20.234.422.496 -- 20.234.422.496
Beban Pajak Penghasilan (4.649.858.037) -- (4.649.858.037) (4.649.858.037)
Laba (Rugi) setelah Pajak 84.107.578.796 (68.523.014.337) 15.584.564.459 -- 15.584.564.459
Pendapatan Komprehensif Lain 16.062.550.301 -- 16.062.550.301 -- 16.062.550.301
Laba (Rugi) Komprehensif Tahun Berjalan 100.170.129.097 (68.523.014.337) 31.647.114.760 -- 31.647.114.760

Jumlah Aset 4.133.201.089.599 1.736.344.286.842 5.869.545.376.441 (91.564.434.171) 5.777.980.942.270


Jumlah Liabilitas 2.674.508.219.415 2.643.698.656.224 5.318.206.875.639 (24.975.000) 5.318.181.900.639

2013
DKI Jakarta Luar DKI Jakarta Jumlah Eliminasi Konsolidasi
Rp Rp Rp Rp Rp

Pendapatan Bunga-Bersih 96.961.480.999 (22.881.909.777) 74.079.571.222 -- 74.079.571.222


Pendapatan Operasional Lainnya 13.060.395.263 1.492.190.926 14.552.586.190 -- 14.552.586.190
Pembentukan Cadangan
Kerugian Penurunan Nilai (2.706.961.260) (1.417.668.199) (4.124.629.459) -- (4.124.629.459)
Beban Umum dan Administrasi (25.148.792.487) (4.430.349.780) (29.579.142.267) -- (29.579.142.267)
Beban Tenaga Kerja (35.098.985.261) (31.258.775) (35.130.244.036) -- (35.130.244.036)
Laba (Rugi) Operasional 47.067.137.255 (27.268.995.605) 19.798.141.650 -- 19.798.141.650
Pendapatan Non Operasioanal (1.873.396.934) -- (1.873.396.934) (1.873.396.934)
Laba (Rugi) sebelum Pajak Penghasilan 45.193.740.321 (27.268.995.605) 17.924.744.716 -- 17.924.744.716
Beban Pajak Penghasilan (5.135.110.915) -- (5.135.110.915) (5.135.110.915)
Laba (Rugi) setelah Pajak 40.058.629.406 (27.268.995.605) 12.789.633.801 -- 12.789.633.801
Pendapatan Komprehensif Lain (66.312.109.596) -- (66.312.109.596) -- (66.312.109.596)
Laba (Rugi) Komprehensif Tahun Berjalan (26.253.480.190) (27.268.995.605) (53.522.475.795) -- (53.522.475.795)

Jumlah Aset 2.817.249.359.770 1.161.911.575.304 3.979.160.935.074 (92.464.459.171) 3.886.696.475.903


Jumlah Liabilitas 1.479.017.645.258 1.389.839.000.000 2.868.856.645.258 (925.000.000) 2.867.931.645.258

33. Manajemen Risiko

Dalam menjalankan kegiatan usahanya yang berkaitan dengan penghimpunan dana, pemberian pinjaman
maupun penyediaan jasa perbankan lainnya, Perusahaan dan entitas anak tidak terlepas dari berbagai risiko.
Pelaksanaan kegiatan usaha tersebut dapat mengakibatkan timbulnya dampak negatif bagi kelangsungan
usaha Perusahaan dan entitas anak bila tidak dikelola dengan baik.

Manajemen risiko mendapat perhatian khusus dari Perusahaan dan entitas anak sebagai upaya mengimbangi
semakin kompleksnya produk dan aktivitas yang dihadapi. Dalam mencapai tujuan tersebut maka entitas anak
telah memiliki Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko yang bertugas menetapkan
kebijakan termasuk strategi manajemen risiko dan perencanaan dalam keadaan darurat (contingency plan)
untuk menghadapi risiko yang timbul serta memperbaiki dan menyempurnakan penerapan manajemen risiko.

Penerapan manajeman risiko dilaksanakan melalui pengawasan aktif dewan komisaris dan direksi, kecukupan
kebijakan, prosedur dan penetapan limit manajemen risiko, kecukupan proses identifikasi, pengukuran,
pemantauan dan pengendalian risiko, serta penerapan sistem informasi manajemen risiko dan sistem
pengendalian intern yang menyeluruh.

Final Draft/30 April 2015 51 paraf:


PT KHARISMA BUANA NUSANTARA DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013,
Serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian pada Tanggal 1 Januari 2013/31 Desember 2012
(Dalam Rupiah Penuh)

Risiko Kredit
Risiko kredit adalah risiko yang terjadi akibat kegagalan pihak lawan (counterparty) memenuhi kewajibannya
yang timbul dari aktivitas fungsional entitas anak seperti perkreditan, treasury, investasi dan pembiayaan
perdagangan (trade finance).

Risiko kredit diukur melalui probabilitas terjadinya default pada masa mendatang. Entitas anak telah menyusun
ketentuan mengenai Credit Risk Rating (CRR) serta telah dilakukan evaluasi dan roll out. Perhitungan
probability default tersebut selanjutnya akan dijadikan dasar untuk perhitungan cadangan kerugian penurunan
nilai modal (capital at risk), pricing, alokasi modal dan manajemen portofolio.

Manajemen risiko kredit terdiri dari: yang bersifat spekulatif dan pemberian kredit kepada debitur yang
bermasalah, kemudian melakukan pemantauan dan pemeriksaan yang ketat, berskala dan terus menerus pada
kredit yang telah disalurkan, memberikan saran-saran perbaikan, sehingga kerugian yang mungkin terjadi
dapat diminimalkan; four eyes principles sebagai salah satu pengendalian risiko kredit pada proses pemberian
kredit telah dilaksanakan unit-unit kerja; dan Early Warning System (EWS) sebagai salah satu alat pemantauan
(monitoring) dengan cara mendeteksi secara dini debitur yang berpotensi default. Sistem tersebut dapat
mendukung proses pemantauan pinjaman secara menyeluruh, mengidentifikasi tindakan perbaikan, dan
menyempurnakan tindak lanjut secara efektif.

Pemberian kredit juga tidak mengabaikan konsep Hubungan Total Debitur (one obligor concept), pemantauan
terhadap konsentrasi kredit, pemenuhan terhadap ketentuan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) serta
penentuan Limit Kewenangan dalam proses pemutusan kredit yang dilakukan secara berjenjang.

Analisa eksposur maksimum terhadap risiko kredit tanpa memperhitungkan agunan yang dimiliki atau
peningkatan kualitas kredit lain adalah sebagai berikut:
2014 2013
Rp Rp
Laporan Posisi Keuangan:
Giro pada Bank Indonesia 424.897.155.973 265.191.181.178
Giro pada Bank Lain 12.348.192.061 10.737.947.294
Penempatan pada Bank Indonesia 1.436.128.059.291 753.000.000.000
Efek-efek 974.702.906.098 648.664.826.994
Tagihan atas Efek yang Dibeli dengan
Janji Dijual Kembali 381.613.922.324 879.503.893.365
Kredit yang Diberikan 2.403.880.781.275 1.240.058.293.030
Pendapatan yang Masih Akan Diterima 24.335.077.697 11.811.084.444
Sub Jumlah 5.657.906.094.719 3.808.967.226.305
Komitmen dan Kontinjensi
Fasilitas Kredit kepada Nasabah yang belum Digunakan 457.388.846.446 292.395.665.153
Bank Garansi yang Diterbitkan 27.604.971.500 21.900.172.990
Sub Jumlah 484.993.817.946 314.295.838.143
Jumlah 6.142.899.912.665 4.123.263.064.448

Konsentrasi kredit yang diberikan berdasarkan jenis kredit adalah sebagai berikut:

2014 2013
Rp (%) Rp (%)

Modal Kerja 1.854.993.912.227 77,17 792.620.887.127 63,92


Investasi 479.782.514.594 19,96 362.597.828.290 29,24
Konsumsi 69.104.354.454 2,87 84.839.577.613 6,84
Jumlah 2.403.880.781.275 100,00 1.240.058.293.030 100,00

Final Draft/30 April 2015 52 paraf:


PT KHARISMA BUANA NUSANTARA DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013,
Serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian pada Tanggal 1 Januari 2013/31 Desember 2012
(Dalam Rupiah Penuh)

Konsentrasi kredit entitas anak berdasarkan sektor ekonomi adalah sebagai berikut:

2014 2013
Rp (%) Rp (%)

Industri 758.438.221.556 31,55 381.730.612.757 30,78


Perdagangan, Restoran, dan Hotel 710.900.849.892 29,57 410.956.792.824 33,14
Jasa 384.417.126.168 15,99 282.290.571.402 22,76
Konstruksi 112.583.258.182 4,68 57.738.550.789 4,66
Pertambangan 2.782.208.953 0,12 3.956.616.017 0,32
Lain-lain 434.759.116.524 18,09 103.385.149.241 8,34
Jumlah 2.403.880.781.275 100,00 1.240.058.293.030 100,00

Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas adalah risiko dimana Perusahaan dan entitas anak tidak mampu memenuhi kewajibannya
kepada nasabah maupun counterparty sesuai waktu yang dijanjikan. Pengukuran risiko likuiditas dilakukan
dengan meneliti seluruh arus kas masuk dan arus kas keluar dari Perusahaan dan entitas anak, kemudian
mengidentifikasi segala kemungkinan kekurangan dana di masa depan termasuk kebutuhan
komitmen/kontinjensi.

Pengelolaan likuiditas dan aset liabilitas meliputi pemeliharaan likuiditas pada tingkat yang optimal untuk
memenuhi kewajiban yang jatuh tempo di setiap saat, serta pengelolaan risiko tingkat suku bunga yang timbul
dari setiap transaksi yang tercantum pada laporan posisi keuangan konsolidasian maupun rekening
administrasi.

Ketidaksesuaian antara jangka waktu penghimpunan dana dari pihak ketiga yang pada umumnya lebih pendek
dari jangka waktu penyaluran kredit yang diberikan, akan menyebabkan masalah likuiditas yang
mempengaruhi kemampuan entitas anak dalam memenuhi kewajibannya kepada para nasabah. Hal ini dapat
mempengaruhi tingkat kepercayaan masyarakat yang pada akhirnya dapat mempengaruhi kelangsungan
usaha Perusahaan dan entitas anak.

Pengelolaan likuiditas Perusahaan dan entitas anak ditekankan pada penyesuaian arus dana masuk dan
keluar. Kesenjangan arus dana diantisipasi melalui pemeliharaan aset produktif yang likuid dan memadai
sejalan dengan perkiraan arus kas serta struktur kewajiban yang ada. Pemeliharaan aset produktif yang likuid
terdiri dari pemeliharaan cadangan wajib (reserve requirement) seperti yang ditetapkan oleh Bank Indonesia
serta pemeliharaan efek-efek berjangka pendek yang sangat likuid seperti Sertifikat Bank Indonesia.

Entitas anak juga memelihara cadangan aset produktif yang likuid lainnya, terdiri dari penempatan dana jangka
pendek di bank lain serta efek-efek berjangka panjang yang likuid seperti obligasi Pemerintah. Pengelolaan
likuiditas juga dilakukan melalui pengelolaan struktur sumber dana dengan menerapkan batasan-batasan
konsentrasi deposan dan berusaha mengurangi ketergantungannya pada dana mahal seperti deposito dan
menggantinya dengan sumber dana murah seperti giro dan tabungan. Selain itu, Entitas anak senantiasa
memelihara kemampuan melakukan akses ke pasar uang, dengan selalu memelihara hubungan dengan bank-
bank koresponden. Entitas anak secara berkala meninjau seluruh keadaan di atas sekaligus mengambil
tindakan guna menganeka-ragamkan cara pendanaan.

Analisa likuiditas/maturity gap adalah untuk mengukur beda kumulatif antara aset produktif (earning assets)
dengan kewajiban berbunga (interest bearing liabilities) dan dampaknya terhadap likuiditas Perusahaan dan
entitas anak serta exposure terhadap perubahan tingkat bunga. Risiko tingkat bunga atau sensitivitas timbul
apabila jatuh tempo aset produktif berbeda secara signifikan dengan jatuh tempo kewajiban berbunga.

Tabel jatuh tempo berikut ini menyajikan informasi mengenai perkiraan jatuh tempo dari aset dan liabilitas
sesuai kontrak menjadi arus kas masuk atau keluar (dalam jutaan rupiah).

Final Draft/30 April 2015 53 paraf:


PT KHARISMA BUANA NUSANTARA DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013,
Serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian pada Tanggal 1 Januari 2013/31 Desember 2012
(Dalam Rupiah Penuh)

2014
Jumlah Tidak s/d 1 Bulan 1 s/d 3 Bulan 3 s/d 6 Bulan 6 s/d 12 > 12 Bulan
Mempunyai
Kontrak
Jatuh Tempo
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
ASET
Kas 51.243 49.893 1.350 -- -- -- --
Giro pada Bank Indonesia 424.897 424.897 -- -- -- -- --
Giro pada Bank Lain 12.348 12.348 -- -- -- -- --
Penempatan pada Bank
Indonesia dan Bank Lain 1.436.128 -- 1.193.700 34.484 207.944 -- --
Efek-efek 974.703 -- 149.758 99.400 199.760 66.587 459.198
Tagihan atas Efek yang Dibeli
dengan Janji Dijual Kembali 381.614 -- 381.614 -- -- -- --
Kredit yang Diberikan 2.403.881 -- 32.668 202.897 336.537 893.168 938.611
Pendapatan yang Masih
akan Diterima 24.663 -- 24.663 -- -- -- --
5.709.477 487.138 1.783.753 336.781 744.241 959.755 1.397.809
Cadangan Kerugian
Penurunan Nilai (11.194)
Jumlah 5.698.283

LIABILITAS
Simpanan Nasabah 4.452.734 1.720.498 2.036.710 608.025 37.538 49.963 --
Simpanan dari Bank Lain 107.278 18.339 68.396 20.543 -- -- --
Utang Pajak 6.410 -- 4.507 -- 1.903 -- --
Liabilitas Lain-lain 27.789 4.598 1.472 15.951 -- 5.768 --
Jumlah 4.594.211 1.743.435 2.111.085 644.519 39.441 55.731 --
Perbedaan Jatuh Tempo 1.115.266 (1.256.297) (327.332) (307.738) 704.800 904.024 1.397.809
Posisi Neto Setelah Cadangan
Kerugian Penurunan Nilai 1.104.072

2013
Jumlah Tidak s/d 1 Bulan 1 s/d 3 Bulan 3 s/d 6 Bulan 6 s/d 12 > 12 Bulan
Mempunyai
Kontrak
Jatuh Tempo
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
ASET
Kas dan Setara Kas 23.986 23.586 400 -- -- -- --
Giro Pada Bank Indonesia 265.191 265.191 -- -- -- -- --
Giro Pada Bank Lain 10.738 10.738 -- -- -- -- --
Penempatan pada
Bank Indonesia 753.000 -- 753.000 -- -- -- --
Efek-efek 648.665 -- 1.699 125.727 308.611 -- 212.629
Tagihan atas Efek yang Dibeli
dengan Janji Dijual Kembali 879.504 -- 879.504 -- -- -- --
Kredit yang Diberikan 1.240.058 -- 35.208 110.929 176.899 367.968 549.054
Pendapatan yang Masih akan
Diterima 11.892 -- 11.892 -- -- -- --
3.833.033 299.515 1.681.703 236.655 485.509 367.968 761.683
Cadangan Kerugian
Penurunan Nilai (6.039)
Jumlah 3.826.994

LIABILITAS
Liabilitas Segera 133 -- 133 -- -- -- --
Simpanan Nasabah 2.711.259 1.519.103 750.090 370.774 60.972 10.320 --
Simpanan dari Bank Lain 136.379 -- 93.661 42.718 -- -- --
Utang Pajak 5.789 105 1.960 -- 3.724 -- --
Liabilitas Lain-lain 12.952 -- 3.856 9.096 -- -- --
Jumlah 2.866.512 1.519.208 849.700 422.588 64.696 10.320 --
Perbedaan Jatuh Tempo 966.521 (1.219.693) 832.003 (185.933) 420.813 357.648 761.683
Posisi Neto Setelah Cadangan
Kerugian Penurunan Nilai 960.482

Final Draft/30 April 2015 54 paraf:


PT KHARISMA BUANA NUSANTARA DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013,
Serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian pada Tanggal 1 Januari 2013/31 Desember 2012
(Dalam Rupiah Penuh)

Risiko Suku Bunga


Risiko tingkat bunga adalah risiko kemungkinan turunnya pendapatan bunga bersih dan nilai pasar portofolio
aset akibat perubahan tingkat bunga di pasar uang. Oleh karena aset dan liabilitas seperti giro pada bank lain,
investasi dalam bentuk efek-efek, pinjaman, giro, tabungan, deposito dan sertifikat deposito, pinjaman yang
diterima dan liabilitas-liabilitas pasar uang lainnya memiliki berbagai tingkat bunga dan jangka waktu,
perubahan-perubahan pada tingkat bunga dapat mengakibatkan kenaikan atau penurunan pendapatan bunga
bersih.

Sepanjang tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013, Perusahaan dan entitas anak telah
menyediakan alat likuid yang cukup untuk mengantisipasi liabilitas jangka pendek, arus kas bersih dapat diatur
dengan baik, cukup baik dan cukup mudah untuk memperoleh akses sumber dana pasar uang.

Dalam menghadapi kemungkinan adanya ketidakseimbangan aset dan liabilitas, manajemen entitas anak,
melalui mekanisne rapat ALCO bulanan, selalu melakukan review beberapa hal yang sifatnya sangat strategis,
antara lain:
a. Pengelolaan pendanaan (funding) yang memiliki jatuh tempo tidak seimbang;
b. Ketepatan pengelolaan aset dan liabilitas yang memiliki sensitivitas terhadap perubahan suku bunga;
c. Analisis dana pihak ketiga yang menggambarkan trend berbagai produk dana pihak ketiga yang berada
pada wilayah di seluruh Indonesia;
d. Penempatan dana pada portofolio efek-efek;
e. Laporan perkembangan kredit yang ada dan yang baru;
f. Strategi penetapan harga seusai dengan kondisi pasar saat ini; dan
g. Perbandingan target dengan realisasi dana pihak ketiga.

Eksposur Perusahaan dan entitas anak terhadap Risiko Tingkat Suku Bunga
Tabel dibawah ini mengikhtisarkan eksposur Perusahaan dan entitas anak terhadap risiko tingkat suku bunga
(dalam jutaan Rupiah):

2014
Bunga Mengambang Bunga Tetap Jumlah
≤ 1 bulan 1 - 3 bulan 3 bulan - > 1 tahun ≤ 1 bulan 1 - 3 bulan 3 bulan - > 1 tahun
1 tahun 1 tahun
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
ASET
Giro pada Bank Indonesia 424.897 -- -- -- -- -- -- -- 424.897
Giro pada Bank Lain 12.348 -- -- -- -- -- -- -- 12.348
Penempatan pada Bank
Indonesia dan Bank Lain -- -- -- -- -- 1.436.128 -- -- 1.436.128
Efek-efek -- -- -- -- -- 125.954 193.553 655.196 974.703
Tagihan atas Efek yang Dibeli
dengan Janji Dijual Kembali -- -- -- -- -- 381.614 -- -- 381.614
Kredit yang Diberikan 30.584 196.271 973.125 752.942 2.083 1.314 255.003 192.559 2.403.881
Jumlah Aset Keuangan 467.829 196.271 973.125 752.942 2.083 1.945.010 448.556 847.755 5.633.571

LIABILITAS
Simpanan Nasabah
Giro 1.331.127 -- -- -- -- -- -- -- 1.331.127
Tabungan 389.371 -- -- -- -- -- -- -- 389.371
Deposito -- -- -- -- 1.697.371 895.339 139.526 -- 2.732.236
Simpanan dari Bank Lain 18.339 38.938 -- -- 50.000 -- -- -- 107.277
Jumlah Liabilitas Keuangan 1.738.837 38.938 -- -- 1.747.371 895.339 139.526 -- 4.560.011
Jumlah Gap Repricing
Suku Bunga (1.271.007) 157.333 973.125 752.942 (1.745.288) 1.049.671 309.030 847.755 1.073.560

Final Draft/30 April 2015 55 paraf:


PT KHARISMA BUANA NUSANTARA DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013,
Serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian pada Tanggal 1 Januari 2013/31 Desember 2012
(Dalam Rupiah Penuh)

2013
Bunga Mengambang Bunga Tetap Jumlah
≤ 1 bulan 1 - 3 bulan 3 bulan - > 1 tahun ≤ 1 bulan 1 - 3 bulan 3 bulan - > 1 tahun
1 tahun 1 tahun
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
ASET
Giro pada Bank Indonesia 265.191 -- -- -- -- -- -- -- 265.191
Giro pada Bank Lain 10.738 -- -- -- -- -- -- -- 10.738
Penempatan pada
Bank Indonesia -- -- -- -- -- 753.000 -- -- 753.000
Efek-efek -- -- -- -- -- 23.476 192.754 432.435 648.665
Tagihan atas Efek yang Dibeli
dengan Janji Dijual Kembali -- -- -- -- -- 879.504 -- -- 879.504
Kredit yang Diberikan -- -- 569.182 479.434 -- -- 99.568 91.874 1.240.058
Jumlah Aset Keuangan 275.929 -- 569.182 479.434 -- 1.655.980 292.322 524.309 3.797.156

LIABILITAS
Simpanan Nasabah
Giro 1.226.420 -- -- -- -- -- -- -- 1.226.420
Tabungan 292.683 -- -- -- -- -- -- -- 292.683
Deposito -- -- -- -- 563.605 494.311 134.239 -- 1.192.156
Simpanan dari Bank Lain 66.870 69.509 -- -- -- -- -- -- 136.379
Jumlah Liabilitas Keuangan 1.585.974 69.509 -- -- 563.605 494.311 134.239 -- 2.847.638
Jumlah Gap Repricing
Suku Bunga (1.310.045) (69.509) 569.182 479.434 (563.605) 1.161.668 158.083 524.309 949.518

Sensitivitas Suku Bunga


Tabel di bawah ini mengikhtisarkan sensitivitas laba bersih entitas anak pada tanggal 31 Desember 2014 dan
2013 atas perubahan tingkat suku bunga yaitu (dalam jutaan rupiah):
2014
Peningkatan 100bps Penurunan 100bps
Rp Rp

Pengaruh terhadap Laba Bersih (1.992) (1.992)

2013
Peningkatan 100bps Penurunan 100bps
Rp Rp

Pengaruh terhadap Laba Bersih 6.700 (6.700)

Proyeksi di atas menggunakan asumsi bahwa jika tingkat suku bunga bergerak pada jumlah yang sama, maka
tidak mencerminkan pengaruh potensial laba atas perubahan tingkat suku bunga, sementara yang lainnya tidak
berubah. Proyeksi ini juga mengasumsikan bahwa seluruh variabel lainnya dan tanggal pelaporan serta posisi
hingga jatuh tempo adalah konstan.
Risiko Pasar
Risiko pasar merupakan risiko yang timbul karena adanya pergerakan variabel pasar dari portofolio yang
dimiliki oleh entitas anak yang dapat merugikan entitas anak (adverse movement).
Pengukuran risiko pasar dilakukan melalui pendekatan analisis sensitivitas tingkat bunga untuk risiko suku
bunga dan risiko surat berharga (bonds). Risiko pasar dikendalikan dengan penerapan limit, khususnya
transaksi trading limit. Limit-limit tersebut antara lain adalah counterparty limit, dan position limit.
Pengelolaan risiko likuiditas menjadi bagian dari proses manajemen risiko pasar. Pemantauan risiko likuiditas
dilakukan melalui pengelolaan maksimum cash out.
Risiko Operasional
Risiko operasional adalah risiko yang disebabkan ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal,
kesalahan manusia, kegagalan sistem, atau adanya masalah eksternal yang mempengaruhi operasional
entitas anak.

Final Draft/30 April 2015 56 paraf:


PT KHARISMA BUANA NUSANTARA DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013,
Serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian pada Tanggal 1 Januari 2013/31 Desember 2012
(Dalam Rupiah Penuh)

Kebijakan dan prosedur yang terkait dengan pengelolaan risiko operasional senantiasa dibuat, dikaji ulang dan
disempurnakan untuk memastikan kecukupan mekanisme kontrol pada semua kebijakan dan prosedur. Entitas
anak, secara aktif melakukan sosialisasi untuk membangun risk awareness dan meningkatkan kualitas kontrol
dalam rangka mitigasi risiko operasional.

Penyusun laporan profil risiko operasional dan risiko lainnya dilaksanakan secara triwulanan berdasarkan
parameter dan indikator risiko yang baru, sesuai ketentuan Bank Indonesia sehingga diperoleh gambaran
mengenai tingkat potensi risiko bagi entitas anak secara keseluruhan.

Entitas anak juga telah menghitung kecukupan modal untuk risiko operasional sesuai dengan PBI
No. 10/15/PBI/2008 tanggal 24 September 2008 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum
dan SE-BI No. 11/3/DPNP tanggal 27 Januari 2009 tentang Perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko
(ATMR) untuk Risiko Operasional dengan menggunakan Pendekatan Indikator Dasar (PID). Perhitungan beban
modal risiko operasional entitas anak adalah menggunakan metode Basic Indicator Approach.

Risiko Hukum
Risiko hukum adalah risiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan aspek yuridis, yang antara lain
disebabkan adanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung, atau
kelemahan perikatan.

Berkaitan dengan risiko hukum, entitas anak telah memiliki Divisi Legal yang bertugas memantau atau
mengurangi risiko hukum yang mungkin timbul melalui pengadministrasian dokumentasi hukum yang tertib dan
memadai. Pengelolaan risiko hukum juga ditanamkan pada seluruh jajaran organisasi melalui penerapan kode
etik kepada seluruh karyawan.

Entitas anak, juga selalu memperhatikan kelengkapan dan keabsahan dokumentasi yang berkaitan dengan
hukum serta memperhatikan peraturan/ketentuan yang berlaku khususnya ketentuan perbankan.

Risiko Stratejik
Risiko stratejik adalah risiko yang disebabkan oleh adanya penetapan dan pelaksanaan strategi entitas anak
yang tidak tepat, pengambilan keputusan bisnis yang tidak tepat atau kurang responsifnya entitas anak
terhadap perubahan eksternal.

Risiko stratejik yang dikelola oleh entitas anak antara lain dengan cara membuat Rencana Bisnis Bank (RBB)
dengan jangka waktu 3 (tiga) tahun dan selalu di-review setiap tahun maupun direvisi pada petengahan tahun.
RBB ini disesuaikan dengan visi dan misi serta strategi entitas anak. Selanjutnya RBB yang telah ditetapkan
entitas anak dikomunikasikan kepada pejabat dan pegawai pada setiap jenjang organisasi. Pada periode
tertentu (triwulanan) entitas anak memantau kemajuan yang dicapai sehingga hasilnya dapat dipergunakan
sebagai evaluasi kinerja entitas anak.

Risiko Reputasi
Risiko reputasi adalah risiko yang disebabkan oleh adanya publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan
usaha Perseroan atau persepsi negatif terhadap entitas anak.

Untuk mengendalikan risiko reputasi ini, entitas anak secara terus menerus meningkatkan kualitas pelayanan
nasabah sejalan dengan ketentuan yang berlaku, yaitu mengenai perlindungan nasabah, termasuk
menerapkan strategi penggunaan media yang efektif untuk mengantisipasi kemungkinan munculnya berita
negatif.

Selain itu guna memastikan bahwa setiap keluhan nasabah dapat disampaikan dengan mudah serta ditangani
dengan baik dan tepat maka entitas anak telah membentuk Call Center yang didukung oleh petugas yang
berpengalaman. Entitas anak juga melaksanakan mystery shopper yang dilakukan secara berkala untuk
memastikan pelayanan kepada nasabah tetap prima dari waktu ke waktu. Pemantauan dan pengelolaan risiko
reputasi diupayakan dengan mengoptimalkan fungsi Corporate Secretary.

Final Draft/30 April 2015 57 paraf:


PT KHARISMA BUANA NUSANTARA DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013,
Serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian pada Tanggal 1 Januari 2013/31 Desember 2012
(Dalam Rupiah Penuh)

Risiko Kepatuhan
Risiko Kepatuhan merupakan risiko yang disebabkan Perusahaan dan entitas anak tidak mematuhi atau tidak
melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku. Ketidakmampuan Perusahaan
dan entitas anak untuk mengikuti dan mematuhi seluruh peraturan perundangan yang terkait dengan kegiatan
usahanya dapat berdampak negatif terhadap kelangsungan usaha Perusahaan dan entitas anak.

Dalam mengelola Manajemen Risiko Kepatuhan, upaya peningkatan budaya kepatuhan yang terus menerus
senantiasa dilakukan entitas anak melalui program-program antara lain:
a. Melakukan kaji ulang (review) atas rancangan kebijakan, ketentuan, sistem maupun prosedur internal
baru.
b. Sosialisasi/pelatihan melalui regulation update dan in-class training terkait penerapan Anti Pencucian
Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU/PPT) serta ketentuan baru lainnya.
c. Melakukan kaji ulang (review) terhadap produk/aktivitas baru.
d. Memonitor pelaksanaan kepatuhan atas penyampaian laporan-laporan yang harus disampaikan kepada
Bank Indonesia sesuai ketentuan yang berlaku.
e. Pengkinian dan penatausahaan database peraturan/ketentuan yang berlaku.
f. Pembuatan Laporan Kepatuhan kepada Bank Indonesia serta untuk pihak internal.
g. Pemantauan terhadap denda atau sanksi yang diterima dari regulator/pihak eksternal.

34. Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum

Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) adalah rasio modal terhadap Aset Tertimbang Menurut Risiko
(ATMR), perhitungannya didasarkan pada PBI No. 10/15/PBI/2008 tanggal 24 September 2008 dimana jumlah
modal untuk risiko kredit terdiri dari modal inti dan modal pelengkap. Selain itu entitas anak dengan kriteria
tertentu harus memasukkan risiko pasar dan risiko operasional dalam perhitungan KPMM dengan memasukan
komponen modal pelengkap tambahan.

Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/6/DPNP tanggal 18 Februari 2011 mengatur ketentuan pelaksanaan
perhitungan aset tertimbang menurut risiko untuk risiko kredit. Ketentuan ini mulai berlaku pada tanggal
2 Januari 2012.

Rasio kewajiban penyediaan modal entitas anak dengan memperhitungkan risiko kredit, risiko operasional dan
risiko pasar pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:

2014 2013
Rp (juta) Rp (juta)
Modal:
Modal Inti 1.184.800 1.056.882
Modal Pelengkap 30.001 14.943
Jumlah Modal 1.214.801 1.071.825

Jumlah ATMR Risiko Kredit 2.400.058 1.195.449


Jumlah ATMR Risiko Operasional 80.698 29.670
Jumlah ATMR Risiko Pasar -- --

Rasio KPMM (Risiko Kredit dan Operasional) 48,97% 87,49%


Rasio KPMM (Setelah Risiko Kredit,
Risiko Operasional, dan Risiko Pasar) 48,97% 87,49%
Rasio KPMM yang Diwajibkan 8% 8%

Final Draft/30 April 2015 58 paraf:


PT KHARISMA BUANA NUSANTARA DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013,
Serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian pada Tanggal 1 Januari 2013/31 Desember 2012
(Dalam Rupiah Penuh)

35. Kepentingan Non Pengendali

2014 2013
Rp Rp
Kepentingan Non Pengendali atas Aset Bersih Entitas Anak
PT Bank Nationalnobu Tbk 898.234.510.999 765.183.676.841
Jumlah 898.234.510.999 765.183.676.841

2014 2013
Rp Rp
Kepentingan Non Pengendali atas Laba Bersih Entitas Anak
PT Bank Nationalnobu Tbk 24.229.912.603 (39.655.007.813)
Jumlah 24.229.912.603 (39.655.007.813)

36. Perjanjian dan Perikatan Penting

a. Jaminan Pemerintah terhadap Kewajiban Pembayaran Bank Umum


Berdasarkan Salinan Peraturan Lembaga Penjamin Simpanan No. 1/PLPS/2005 tanggal
26 September 2005 tentang Program Penjaminan Simpanan yang menyatakan bahwa sejak tanggal
27 September 2005, Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) menjamin simpanan yang meliputi giro,
deposito, sertfikat deposito, tabungan dan atau bentuk lain yang dipersamakan dengan itu yang
merupakan simpanan yang berasal dari masyarakat termasuk yang berasal dari bank lain. Pada tanggal
13 Oktober 2008, Presiden Republik Indonesia menetapkan Peraturan Pemerintah No. 66 Tahun 2008
tentang Besaran Nilai Simpanan yang dijamin LPS. Berdasarkan peraturan tersebut, nilai simpanan yang
dijaminkan untuk setiap nasabah pada satu bank adalah sebesar maksimum Rp2.000.000.000.

b. Perjanjian dengan PT Visionet International tentang Sewa dan Layanan Pengelolaan Branch IT
Infrastructure
Pada tanggal 31 Oktober 2012, entitas anak menandatangani addendum II perjanjian kerjasama dengan
Visionet untuk penyediaan sewa dan layanan pengelolaan Branch IT Infrastructure. Perjanjian ini
mengubah tata cara pembayaran atas pekerjaan layanan outsourcing dalam perjanjian sebelumnya.

c. Perjanjian dengan PT Visionet International tentang Sewa dan Layanan Pengelolaan Sistem
Aplikasi Perbankan Bank Vision dan Core IT Infrastructure
Pada tanggal 31 Oktober 2012, Bank menandatangani addendum II perjanjian kerjasama dengan
Visionet untuk penyediaan sewa dan layanan pengelolaan sistem aplikasi perbankan Bank Vision dan
Core IT Infrastructure. Perjanjian ini mengubah tata cara pembayaran atas pekerjaan layanan
outsourching dalam perjanjian sebelumnya.

d. Perjanjian dengan PT Artajasa Pembayaran Elektronis tentang Pemanfaatan ATM Bersama


Pada tanggal 1 April 2011, entitas anak menandatangani perjanjian kerjasama dengan PT Artajasa
Pembayaran Elektronis tentang pemanfaatan ATM Bersama untuk principle member. Perjanjian ini
berlaku sampai dengan 1 April 2014 dan dapat diperpanjang secara otomatis untuk jangka waktu
12 (dua belas) bulan berikutnya.

e. Perjanjian dengan PT Visionet International tentang Layanan Fasilitas Disaster Recovery Hot
Backup
Pada tanggal 2 Mei 2011, entitas anak menandatangani perjanjian kerjasama dengan Visionet tentang
layanan fasilitas disaster recovery hot backup. Perjanjian ini berlaku sampai dengan 20 April 2016 dan
dapat diperpanjang atas kesepakatan kedua belah pihak.

Final Draft/30 April 2015 59 paraf:


PT KHARISMA BUANA NUSANTARA DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013,
Serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian pada Tanggal 1 Januari 2013/31 Desember 2012
(Dalam Rupiah Penuh)

Pada tanggal 1 November 2011, entitas anak menandatangani Addendum I perjanjian kerjasama dengan
Visionet untuk layanan fasilitas disaster recovery hot backup. Perjanjian ini mengubah perjanjian
sebelumnya. Addendum perjanjian ini berlaku sampai dengan 30 April 2018.

Pada tanggal 16 Juni 2012, entitas anak menandatangani Addendum II perjanjian kerjasama dengan
Visionet untuk layanan fasilitas disaster recovery hot backup. Perjanjian ini mengubah daftar perangkat
dalam perjanjian sebelumnya.

f. Perjanjian dengan PT Visionet Internasional tentang Sewa dan Layanan ATM


Pada tanggal 1 November 2011, entitas anak menandatangani perjanjian kerjasama dengan
Visionet tentang penyediaan sewa dan layanan pengelolaan ATM. Ruang lingkup pekerjaan Visionet
adalah (1) penyediaan unit ATM yang dapat digunakan dengan baik oleh entitas anak dan (2) layanan
pemeliharaan ATM oleh Visionet kepada entitas anak. Jangka waktu pekerjaan untuk setiap purchase
order adalah 84 bulan dimulai sejak ATM terpasang dan dapat dipergunakan dengan baik dan benar.
Jangka waktu perjanjian kerjasama ini berlaku sejak 1 November 2011 sampai dengan berakhirnya
jangka waktu purchase order paling akhir.

g. Perjanjian dengan PT Rintis Sejahtera tentang Pemanfaatan ATM dan EDC Prima
Pada tanggal 1 Juli 2013, entitas anak menandatangani perjanjian kerjasama dengan PT Rintis Sejahtera
tentang pemanfaatan ATM dan EDC Prima. Perjanjian ini berlaku sampai dengan 30 Juni 2023 dan dapat
diperpanjang secara otomatis untuk jangka waktu 10 (sepuluh) tahun berikutnya.

37. Reklasifikasi Akun

Akun Perusahaan dalam laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2013 telah direklasifikasi untuk menyesuaikan dengan penyajian laporan keuangan untuk tahun
yang berakhir 31 Desember 2014, dengan perincian sebagai berikut:

Sebelum Sebelum
Reklasifikasi Reklasifikasi
Rp Rp
Aset Lancar
Pendapatan yang Masih Akan Diterima -- 11.891.650.069
Aset Tidak Lancar
Aset Lain-lain 22.294.806.243 10.403.156.174
Jumlah 22.294.806.243 22.294.806.243

38. Standar Akuntansi Baru yang Belum Berlaku Tahun Buku 2014

Pada bulan November dan Desember 2013 dan April 2014, Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan
Akuntan Indonesia telah menerbitkan beberapa standar akuntansi baru dan revisian yang akan berlaku efektif
pada tahun buku yang dimulai 1 Januari 2015. Penerapan dini atas standar-standar tersebut tidak di
perkenankan.

Standar-standar dan interpretasi tersebut adalah sebagai berikut


- PSAK 65 “Laporan Keuangan Konsolidasian”
- PSAK 66 “Pengaturan Bersama”
- PSAK 67 “Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain”
- PSAK 68 “Pengukuran Nilai Wajar”

Final Draft/30 April 2015 60 paraf:


PT KHARISMA BUANA NUSANTARA DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013,
Serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian pada Tanggal 1 Januari 2013/31 Desember 2012
(Dalam Rupiah Penuh)

- PSAK 1 (Revisi 2013) “Penyajian Laporan Keuangan”


- PSAK 4 (Revisi 2013) “Laporan Keuangan Tersendiri”
- PSAK 15 (Revisi 2013) “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”
- PSAK 24 (revisi 2013) “Imbalan Kerja”
- PSAK 46 (Revisi 2014) “Pajak Penghasilan”
- PSAK 48 (Revisi 2014)” Penurunan Nilai Aset”
- PSAK 50 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan: Penyajian”
- PSAK 55 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”
- PSAK 60 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”
- ISAK 26 (Revisi 2014) “Penilaian Kembali Derivatif Melekat.

Hingga tanggal pengesahan laporan keuangan konsolidasian ini, Perusahaan dan entitas anak masih
melakukan evaluasi atas dampak potensial dari intepretasi standar serta PSAK baru dan revisian tersebut.

39. Peristiwa Setelah Periode Laporan

Entitas anak memperoleh izin usaha sebagai bank devisa berdasarkan surat keputusan Otoritas Jasa
Keuangan No KEP-112/D.03/2014 tanggal 21 November 2014.

Pada tanggal 9 Februari 2015, entitas anak sudah resmi menjalankan transaksi dalam bentuk mata uang asing.

40. Informasi Keuangan Tambahan atas Laporan Keuangan

Informasi berikut pada Lampiran I sampai dengan Lampiran V adalah informasi tambahan PT Kharisma Buana
Nusantara, entitas induk saja.

41. Tanggung Jawab Manajemen atas Laporan Keuangan Konsolidasian

Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian
yang diotorisasi oleh Direktur untuk terbit pada tanggal 24 April 2015.

Menyetujui,

(..............................)
Direktur

Final Draft/30 April 2015 61 paraf:


PT KHARISMA BUANA NUSANTARA Lampiran I
(ENTITAS INDUK)
INFORMASI TAMBAHAN
LAPORAN POSISI KEUANGAN
Per 31 Desember 2014 dan 2013 serta 1 Januari 2013/31 Desember 2012
(Dalam Rupiah Penuh)

1 Januari 2013/
ASET 31 Desember 2014 31 Desember 2013 31 Desember 2012
Rp Rp Rp

ASET LANCAR
Kas dan Setara kas 1.471.495.400 1.326.665.940 3.202.447.940
Aset Lancar Lainnya 687.945 80.565.625 58.381.701
Jumlah Aset Lancar 1.472.183.345 1.407.231.565 3.260.829.641

ASET TIDAK LANCAR


Penyertaan Saham 100.484.200.000 100.484.200.000 100.484.200.000
Jumlah Aset Tidak Lancar 100.484.200.000 100.484.200.000 100.484.200.000
JUMLAH ASET 101.956.383.345 101.891.431.565 103.745.029.641

LIABILITAS

LIABILITAS JANGKA PENDEK


Utang Lain-lain 41.800.000 -- --
Liabilitas Jangka Pendek 41.800.000 -- --

Liabilitas Jangka Panjang -- -- --


JUMLAH LIABILITAS 41.800.000 -- --

EKUITAS
Modal Saham - nilai nominal Rp 1.000.000 per saham
Modal Dasar - 400.000 saham
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 100.000 saham 100.000.000.000 100.000.000.000 100.000.000.000
Saldo Laba 1.914.583.345 1.891.431.565 3.745.029.641
JUMLAH EKUITAS 101.914.583.345 101.891.431.565 103.745.029.641
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 101.956.383.345 101.891.431.565 103.745.029.641
PT KHARISMA BUANA NUSANTARA Lampiran II
(ENTITAS INDUK)
INFORMASI TAMBAHAN
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013
(Dalam Rupiah Penuh)

2014 2013
Rp Rp

PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL


Pendapatan Operasional -- --
Beban Operasional (80.300.000) --

PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL - BERSIH (80.300.000) --

PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN


Bunga atas Deposito Berjangka 98.497.482 22.183.924
Jasa Giro 5.398.970 --
Administrasi Bank (444.672) (782.000)
Lain-lain -- (1.875.000.000)
JUMLAH PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN - BERSIH 103.451.780 (1.853.598.076)

LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 23.151.780 (1.853.598.076)

MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN -- --


LABA TAHUN BERJALAN 23.151.780 (1.853.598.076)

PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAINNYA -- --

JUMLAH LABA RUGI KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 23.151.780 (1.853.598.076)


PT KHARISMA BUANA NUSANTARA Lampiran III
(ENTITAS INDUK)
INFORMASI TAMBAHAN
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013
(Dalam Rupiah Penuh)

Modal Uang Muka Saldo Jumlah


Saham Setoran Laba Ekuitas
Modal
Rp Rp Rp Rp

SALDO PER 31 DESEMBER 2012 100.000.000.000 -- 3.745.029.641 103.745.029.641

Rugi Komprehensif Tahun Berjalan -- -- (1.853.598.076) (1.853.598.076)

SALDO PER 31 DESEMBER 2013 100.000.000.000 -- 1.891.431.565 101.891.431.565

Laba Komprehensif Tahun Berjalan -- -- 23.151.780 23.151.780

SALDO PER 31 DESEMBER 2014 100.000.000.000 -- 1.914.583.345 101.914.583.345


PT KHARISMA BUANA NUSANTARA Lampiran IV
(ENTITAS INDUK)
INFORMASI TAMBAHAN
LAPORAN ARUS KAS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013
(Dalam Rupiah Penuh)

2014 2013
Rp Rp

Arus Kas dari Aktivitas Operasi:


Penerimaan Bunga Deposito dan Jasa Giro 183.774.132 22.183.924
Pembayaran Pihak ketiga (38.944.672) (1.897.965.924)
Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi 144.829.460 (1.875.782.000)

Arus Kas dari Aktivitas Investasi:


Penyertaan Saham -- --
Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Investasi -- --

Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan:


Tambahan Modal Disetor -- --
Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan -- --

Kenaikan (Penurunan) Bersih Kas dan Setara Kas 144.829.460 (1.875.782.000)

Kas dan Setara Kas pada Awal Tahun 1.326.665.940 3.202.447.940

Kas dan Setara Kas pada Akhir Tahun 1.471.495.400 1.326.665.940

Kas dan Setara Kas terdiri dari:


Bank 121.495.400 926.665.940
Deposito Berjangka 1.350.000.000 400.000.000
Jumlah Kas dan Setara Kas 1.471.495.400 1.326.665.940
PT KHARISMA BUANA NUSANTARA Lampiran V
(PERUSAHAAN INDUK)
INFORMASI TAMBAHAN
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013
Serta Laporan Posisi Keuangan pada Tanggal 1 Januari 2013/31 Desember 2012
(Dalam Rupiah Penuh)

Penyertaan Saham Pada Entitas Anak

31 Desember 2014
Persentase Nilai Penyertaan Penambahan Nilai Penyertaan
Kepemilikian Awal Penyertaan Akhir
% Rp Rp Rp

PT Bank Nationalnobu Tbk 23,19 100.484.200.000 -- 100.484.200.000


Jumlah 100.484.200.000 -- 100.484.200.000

31 Desember 2013
Persentase Nilai Penyertaan Penambahan Nilai Penyertaan
Kepemilikian Awal Penyertaan Akhir
% Rp Rp Rp

PT Bank Nationalnobu Tbk 24,12 100.484.200.000 -- 100.484.200.000


Jumlah 100.484.200.000 -- 100.484.200.000

1 Januari 2013/31 Desember 2012


Persentase Nilai Penyertaan Penambahan Nilai Penyertaan
Kepemilikian Awal Penyertaan Akhir
% Rp Rp Rp

PT Bank Nationalnobu Tbk 50,25 100.484.200.000 -- 100.484.200.000


Jumlah 100.484.200.000 -- 100.484.200.000

Reklasifikasi Akun
Akun Perusahaan dalam laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 telah
direklasifikasi untuk menyesuaikan dengan penyajian laporan keuangan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014,
dengan perincian sebagai berikut:
Sebelum Sebelum
Reklasifikasi Reklasifikasi
Rp Rp

Aset Lancar
Aset Lancar Lainnya -- 80.565.625

Aset Tidak Lancar


Aset Tidak Lancar Lainnya 80.565.625 --
Jumlah 80.565.625 80.565.625

Anda mungkin juga menyukai