rakyat Indonesia
Nawiyah
Produsen
kerupuk baKso
Nasabah btpn syariah
- tunas usaha rakyat,
Tangerang
2
btpn laporan tahunan 2012
Menciptakan
kesempatan
tumbuh dan
Daftar Isi
Profil Perusahaan hal.
32
btpn laporan tahunan 2012
Informasi
Keuangan
hal.
152
Tata Kelola Perusahaan hal.
106
pencapaian penting
2012
Pertumbuhan pesat
tunas usaha rakyat
btpn laporan tahunan 2012
504
miliar
444.000 Total
Nasabah Pembiayaan
(dalam Rupiah)
28.927
5.416 Sentra
Karyawan Komunitas
Rp
*Sentra komunitas adalah sekelompok nasabah yang terdiri dari 15-35 orang yang
mendapatkan layanan perbankan dari btpn syariah - tunas usaha rakyat.
7
Total Karyawan
Per Des 2012
1.336.000 93.014
53.079
Total Jaringan Kantor
Per Des 2012
Total Penerima Manfaat daya
btpn purna bakti 467 Per Des 2012
btpn syariah - tunas usaha rakyat 34* btpn mitra usaha rakyat 237.328
1.140 1.200.468
*tidak termasuk 28.927 Sentra
Komunitas untuk tunas usaha
rakyat (per Des 2012)
10
7,7
45,1
38,8 59,0
35,6
30,3 5,6
46,7
23,3 25,5 4,2
34,5
10 11 12 10 11 12 10 11 12 10 11 12
4,0
10
4,4
11
4,7 12
1,1
10
0,7
11
0,6
12
23,4
10
20,5
11
21,512
12
kinerja saham
12.500
5.500
4.650
4.050
3.450
2.750
btpn laporan tahunan 2012
2.150
2011 2012
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
High 14.300 13.000 12.000 3.100 3.250 3.275 3.850 4.000 3.875 3.950 3.750 3.500 2.550 3.650 3.650 3.750 3.800 4.000 4.250 4.975 5.300 5.300 5.300 5.250
Low 12.800 11.750 2.350 2.375 2.775 2.950 3.125 3.550 2.950 3.100 3.200 3.100 3.100 3.275 3.375 3.500 3.450 3.625 3.825 4.225 4.725 5.000 5.000 4.925
24.617
16.185
18.264
18.944
13.492
13.268
10.094
18.014
10.398
8.736
4.889
6.291
7.788
9.404
4.567
7.496
3.121
8.990
4.626
5.614
4.586
4.439
957
324
Kapitalisasi Pasar
Maret Juni September Desember Maret Juni September Desember
aksi korporasi
PENCATATAN SAHAM DI BURSA Efek INDONESIA
Keterangan Tanggal Pencatatan Jumlah Saham
Penawaran Umum Perdana PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk 12 Maret 2008 943.936.190
Penawaran Umum Terbatas I kepada Para Pemegang Saham dalam 22 Desember 2010 188.787.238
Rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu
Penawaran Umum Obligasi Bank BTPN II Tahun 2010 Dengan Tingkat Bunga Tetap::
Penawaran Umum Obligasi Bank BTPN III Tahun 2010 Dengan Tingkat Bunga Tetap::
Penerbitan Umum Obligasi Berkelanjutan I Bank BTPN Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I Tahun 2011:
Penerbitan Umum Obligasi Berkelanjutan I Bank BTPN Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap II Tahun 2012:
Obligasi Bank BTPN II Tahun 2010 Dengan Tingkat Bunga Tetap AA- (idn); Stable Outlook
Obligasi Bank BTPN III Tahun 2010 Dengan Tingkat Bunga Tetap AA- (idn); Stable Outlook
Obligasi Berkelanjutan I Bank BTPN Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I Tahun 2011 AA- (idn); Stable Outlook
Obligasi Berkelanjutan I Bank BTPN Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap II Tahun 2012 AA- (idn); Stable Outlook
Laporan Dewan
Komisaris dan Direksi
btpn laporan tahunan 2012
Memberikan
Kesempatan
Tumbuh
btpn laporan tahunan 2012
Prof. Dorodjatun
Kuntjoro-Jakti PhD.
Komisaris Utama
btpn laporan tahunan 2012
(Independen)
19
laporan
komisaris utama
D
i tahun 2012, perlambatan ekonomi
global yang berkepanjangan mulai
mempengaruhi pertumbuhan
Kinerja 2012
Di tengah tantangan-
tantangan tersebut, dengan
gembira saya laporkan
bahwa BTPN dapat terus
meraih kinerja yang
menggembirakan. Dewan
Komisaris berpendapat
bahwa jajaran manajemen
telah meraih kinerja yang
sangat baik atas inisiatif
strategis dan sasaran yang
telah ditetapkan untuk
tahun 2012.
btpn laporan tahunan 2012
Pendapatan operasional
bersih tumbuh 31,6%
mencapai Rp.2,9 triliun,
didorong oleh pertumbuhan
pinjaman sebesar 28%
menjadi Rp.39 triliun di
akhir tahun. Kualitas aset
tetap terpelihara dengan
NPL terjaga di 0,6%. Dana
pihak ketiga tumbuh
signifikan sebesar 27%
menjadi Rp.45,1 triliun.
Dewan Komisaris
Ranvir Dewan
Komisaris
Jerry Ng
Direktur
Utama
btpn laporan tahunan 2012
25
laporan
direktur utama
P
ada tahun 2012, kami secara konsisten
terus berinovasi untuk meningkatkan
dan mengembangkan layanan
41%
dua tujuan pasar penting bagi hasil ekspor Untuk mendanai
Indonesia. Akibatnya, harga komoditi ekspor pertumbuhan pinjaman,
Indonesia menurun, mengurangi pendapatan kami terus meningkatkan
mencapai
ekspor sehingga membuat transaksi berjalan basis pendanaan. Dana pihak
Rp.2 triliun pada neraca perdagangan luar negeri menjadi ketiga tumbuh 27%, sama
dari defisit. Akhirnya ini berdampak pada mata dengan tingkat pertumbuhan
Rp.1,4 triliun uang Rupiah yang melemah dan menutup pinjaman, sehingga rasio
pada tahun tahun ditingkat Rp.9.670 per USD. pinjaman terhadap total
btpn laporan tahunan 2012
Direksi
Hadi Wibowo
Direktur
Mahdi Syahbuddin
Direktur
Anika Faisal
Direktur
Djemi Suhenda
Wakil Direktur Utama
Tahun ini kami telah Jerry Ng
meluncurkan btpn syariah Direktur Utama
Profil Perusahaan
btpn laporan tahunan 2012
Pengrajin Payung
Sugede SS
Finalis Kompetisi Foto BTPN 2012
34 Profil Perusahaan
Indonesia mendambakan
kehidupan yang berarti. Kami
membantu mereka untuk
mencapainya melalui bisnis
kami yang memungkinkan
mereka memperoleh akses,
informasi dan pelatihan.
35
Profil Perusahaan
Memberikan
Makna Lebih
btpn laporan tahunan 2012
Dalam Hidup
Setiap Rakyat
Indonesia
37
Visi
Menjadi Bank mass-market* terbaik,
mengubah hidup berjuta rakyat Indonesia
Misi
Bersama, kita ciptakan kesempatan tumbuh
dan hidup yang lebih berarti
• Dapat Dipercaya
• Peduli
*Segmen masyarakat berpenghasilan rendah dan segmen usaha mikro & kecil. • Sinergi
• Mencapai yang Terbaik
Profil Perusahaan
38
sekilas btpn
2008 2009
1958 TPG Nusantara S.a.r.l.,
anak perusahaan dari
BTPN meluncurkan Bisnis UMK
dengan nama Mitra Usaha Rakyat
melalui pembukaan 539 kantor
perusahaan investasi
Awalnya, Bank didirikan di Bandung, cabang dengan pertumbuhan
global dari Amerika Serikat,
Jawa Barat, dengan nama Bank Pegawai kredit mencapai Rp.2,3 triliun.
TPG Capital, melakukan
Pensiunan Militer (Bapemil) untuk BTPN menerbitkan obligasi
akuisisi saham BTPN
melayani pensiunan militer. Pada tahun Rupiah jangka panjangnya yang
(71,6%) melalui pembelian
1993, Bank meningkatkan izin dari bank pertama, dengan peringkat A+
saham di Bursa Efek
tabungan menjadi bank komersial dan (national scale rating) dengan
Indonesia. BTPN menjadi
mengubah nama menjadi Bank Tabungan outlook positif dari Fitch Ratings
bank publik dengan nilai
Pensiunan Nasional (BTPN). dan memperoleh fasilitas kredit
aset sebesar Rp.13,7 triliun.
jangka panjang dalam Rupiah dari
btpn laporan tahunan 2012
sekilas btpn
pensiunan. Kedua, btpn mitra Keunikan BTPN
usaha rakyat yang berfokus
Untuk mengubah hidup
melayani pedagang dan
dan memberikan makna
wirausahawan mikro dan kecil.
BTPN adalah bank Ketiga, btpn syariah - tunas
lebih kepada setiap rakyat
Indonesia, BTPN meyakini
segmen mass market usaha rakyat yang berfokus
bagaimana suatu perusahaan
melayani komunitas pra-
terkemuka di Indonesia. sejahtera produktif. Keempat,
melakukan tanggung
jawab sosialnya merupakan
bisnis pendanaan atau
hal yang sangat penting.
• bank berumur 55 tahun btpn sinaya yang berfokus
Oleh karena itu, BTPN
• memiliki aspirasi menjadi bank mass mengumpulkan dana dari
mengimplementasikan
market yang terbaik individu berpenghasilan
platform permberdayaan mass
• bertransformasi sejak 2008 dengan menengah ke atas serta
market yang memberikan
pertumbuhan signifikan di pinjaman, institusi.
aktivitas peningkatan
cabang, karyawan, nasabah, pendanaan
BTPN mengoperasikan 1.140 kapasitas kepada nasabah
dan modal
jaringan kantor yang terdiri yang tak terbatas pada
• memberdayakan nasabah dan
dari 433 cabang btpn purna solusi keuangan. Hal ini
komunitas melalui program daya, yang
bakti dan 34 payment points, dilaksanakan dalam bentuk
dipadukan dengan aktivitas bisnis
603 cabang btpn mitra usaha akses pasar, informasi
sehari-hari
rakyat, 5 cabang btpn syariah dan pelatihan mulai dari
BTPN berkantor pusat di Jakarta dan dan 29 office channeling, dan kesehatan hingga bisnis
memiliki cabang yang tersebar di 33 36 cabang btpn sinaya yang praktis. Seluruh kegiatan
propinsi. Bank memberikan jasa perbankan didukung 40 funding center, ini berada di dalam lingkup
untuk empat segmen pasar. Pertama, btpn serta 28.927 sentra komunitas program daya.
purna bakti yang berfokus melayani para di seluruh Indonesia.
39
2012
2010 2011 Bisnis Perbankan Komunitas
BTPN meluncurkan daya sebagai Syariah yaitu btpn syariah -
Nilai aset BTPN tumbuh menjadi program sosialnya, yang menjadi tunas usaha rakyat, tumbuh
Rp.34,5 triliun dibandingkan bagian integral dari aktivitas pesat, sampai akhir tahun
Rp.13,7 triliun dua tahun bisnisnya, serta telah menyelesaikan telah melayani 28.927 sentra
sebelumnya. Menjadi bank ke-10 uji coba Bisnis Perbankan Komunitas komunitas di Banten, Jawa
terbesar dalam kapitalisasi pasar, Syariah (btpn syariah - tunas usaha Barat dan Jawa Timur dan
serta menduduki peringkat ke-5 rakyat) yang akan diluncurkan di memberdayakan 444.000
dalam jumlah cabang dan peringkat tahun 2012. Bisnis Pendanaan nasabah di sentra komunitas.
ke-6 dalam jumlah karyawan. BTPN memperkenalkan brand Sinaya, yang BTPN menyelesaikan program
berhasil melaksanakan penerbitan terhubung dengan inisiatif daya. Bank uji coba mobile banking baru
obligasi jangka panjang sebanyak telah memperluas jaringan layanan yang diberi nama btpn WOW!.
dua kali dengan total nilai Rp.2,4 ATM-nya dengan jaringan ATM Prima Program ini akan diluncurkan
triliun dan menyelesaikan rights selain jaringan ATM Bersama yang pada tahun 2013.
issue sebesar Rp.1,3 triliun di bulan sudah ada. Kini, total jaringan yang
Desember.
struktur organisasi
Sales & Sharia Business Retail Funding Treasury, Distribution Business IT Planning
Distribution Head Business Head Financial Head - UMK Incubation Head Head
Head Ratih Rachmawaty Helena Institution & -Erwanto Yusuf Djemi Suhenda Krisna Nugraha
-Eddy Maryono Public Sector -Welli Irawan
btpn laporan tahunan 2012
President Director
Jerry Ng
SKAI Head
Merisa Darwis
Research
Network Development
Distribution Roll Manager
Out Head Astrid Candrasari
Irene Jacqueline
Margriet
Volunteer &
Pension Business
Procurement Implementation Head
& Asset Hilman Ardiansyah
Management
Head TUR Implementation
Retna Soelistyawati Head
David Freddynanto
Profil Perusahaan
42
human capital
human capital
Mengelola Sumber Daya Manusia • Elemen ketiga adalah Center of
merupakan tanggung jawab bersama Expertise, yang memegang tanggung
dari seluruh manajemen. Sejalan dengan jawab utama untuk merancang
filosofi “Peluang sekaligus Panggilan”, produk-produk HC yang disesuaikan
BTPN mengelola Sumber Daya Manusia dengan kebutuhan dan tantangan
Fokus se-
secara holistik yaitu berfokus pada empat dari setiap unit bisnis, dan pada
lanjutnya dimensi kebutuhan karyawannya: saat yang sama mencerminkan
dari state-of-art dari praktik-praktik
Human Capi- • Fisik – dengan memberikan Human Capital kelas dunia. Termasuk
kompensasi yang adil berdasarkan didalamnya rewards, pengelolaan
tal adalah
kinerja; kinerja karyawan, kepemimpinan
bermitra
• Mental – dengan memberikan dan pengelolaan talent, hubungan
dengan unit
tantangan untuk berpikir secara industrial, serta komunikasi HC.
bisnis dalam kreatif, sehingga karyawan dapat Selama empat tahun terakhir, Human
btpn laporan tahunan 2012
rangkaian tersebut pada akhirnya akan mengarah dengan menjalani serangkaian pengalaman
efektivitas organisasi di seluruh Bank. untuk membawa pemimpin ke tingkat
kematangan yang lebih tinggi. Intervensi untuk
Kedepan, Human Capital akan lebih fokus pada proses ini dilakukan melalui sistem kerja yang
bidang-bidang berikut: efektif di mana seorang pemimpin akan terlibat
• Terus meningkatkan efektivitas organisasi langsung dalam pengalaman setiap hari. Setelah
dengan membantu unit bisnis/fungsi pendukung melewati langkah-langkah tersebut, maka
dalam membangun sistem kerja untuk seseorang baru dapat menjadi pemimpin yang
para pemimpin tingkat pertama dan kedua. sesungguhnya.
Mengembangkan pemimpin adalah proses untuk • Terus menerus memperkuat Center of Expertise
mengetahui, melakukan, dan menjadi. Untuk antara lain meningkatkan proses pengelolaan
menjadi pemimpin, seseorang harus, pertama, talent, memperbaiki strategi kompensasi,
mendapat pelatihan mengenai pengetahuan dan mengimplementasikan mitigasi untuk
dasar kepemimpinan. Kemudian tahap mengantisipasi people risk.
berikutnya adalah proses untuk melakukan
teknologi informasi
Warga Negara Indonesia, 70 tahun. Warga Negara Indonesia, 65 Warga Negara Singapura, 59 tahun. Ranvir
Harry Hartono menjabat sebagai tahun. Irwan Mahjudin Habsjah Dewan menjabat sebagai Komisaris BTPN
Komisaris Independen BTPN menjabat sebagai Komisaris sesuai hasil RUPSLB tanggal 28 April
sesuai hasil RUPSLB tanggal Independen BTPN sesuai hasil 2008 dan memperoleh persetujuan Bank
8 September 2004 dan RUPSLB tanggal 28 April 2008 dan Indonesia pada tanggal 10 Desember
profil komite
dewan komisaris
Anggota
Kanaka Puradiredja (Pihak Independen)
Stephen Z. Satyahadi (Pihak Independen)
Komite Ketua
Remunerasi dan Prof. Dorodjatun Kuntjoro-Jakti PhD.
Nominasi (Komisaris Utama - Independen)
Anggota
Irwan Mahjudin Habsjah (Komisaris Independen)
Sunata Tjiterosampurno (Komisaris)
Ashish Jaiprakash Shashtry (Komisaris)
Dewi Nuzulianti (Pejabat Eksekutif)
Komite Ketua
Pemantau Risiko Harry Hartono (Komisaris Independen)
Anggota
Stephen Z. Satyahadi (Pihak Independen)
Kanaka Puradiredja (Pihak Independen)
Ranvir Dewan (Komisaris)
Sunata Tjiterosampurno (Komisaris)
Profil Perusahaan
48
profil komite dewan komisaris
Warga Negara Indonesia, 68 tahun. Warga Negara Indonesia, 69 tahun. Warga Negara Indonesia, 42 tahun.
Menjabat sebagai anggota Menjabat sebagai anggota Komite Menjabat sebagai anggota Komite
btpn laporan tahunan 2012
Komite Audit sejak tahun 2006 Pemantau Risiko Perseroan sejak Remunerasi dan Nominasi
dan ditunjuk sebagai anggota Juli 2009 dan ditunjuk sebagai Perseroan sejak Pebruari 2010.
Komite Pemantau Risiko anggota Komite Audit sejak Lulusan Fakultas Teknik jurusan
sejak 21 September 2011. 21 September 2011. Meraih gelar Teknik Industri dari Institut
Lulusan Fakultas Ekonomi Sarjana Akuntansi dari Universitas Teknologi Bandung pada tahun
jurusan Akuntansi, Universitas Indonesia tahun 1967. Menjabat 1994. Menjabat sebagai Corporate
Padjadjaran, Bandung tahun sebagai Komisaris Independen Human Capital Head semenjak
1971. Saat ini menjabat sebagai (2003, 2011-sekarang) dan awal tahun 2010. Memulai
Ketua Dewan Kehormatan Ketua Komite Audit (2003-2007, karir di PT Bank Universal Tbk
Ikatan Komite Audit Indonesia, 2011-sekarang) PT United Tractors (1995-2002) dengan spesialisasi
Anggota Dewan Kehormatan Tbk, Direktur Utama PT BPK Gunung di bidang remunerasi dan
Profesional di Risk Management Mulia (2004 – sekarang). memegang posisi terakhir sebagai
Association dan Wakil Ketua Direktur Utama PT Promitra Finance Head dari Rewards & Performance
Lembaga Komisaris dan Direksi (2007–sekarang). Menjadi Komisaris Management Department.
Indonesia (LKDI). Pernah Independen dan Ketua Audit Komite Selanjutnya meniti karir di
menjabat sebagai Managing (2007-2011) PT Astra Agro Lestari PT Bank Permata Tbk pada berbagai
Partner dan Chairman KPMG Tbk Pernah menjabat sebagai posisi dengan jabatan terakhir
Indonesia (1978-1999), Pendiri Direktur Utama Bank Universal sebagai Head Human Resources
dan Senior Partner KAP Kanaka (1989-2002), Direktur Utama Bank Operations & Information System
Puradiredja, Suhartono (2000- Perkembangan Asia (1986-1988), (2002-2009).
2007). Pernah menjabat sebagai Finance General Manager &
Ketua Majelis Kehormatan IAI Corporate Treasurer, PT Astra
(2002- 2010) dan Ketua Dewan International (1980-1985), Wakil
Pengurus Ikatan Komite Audit Direktur Utama PT Astra Sedaya
Indonesia (2004-2010). Finance (1983), Assistant Vice
President Citibank N.A. Jakarta (1970-
1980) dan memulai karirnya di Bank
of Tokyo Jakarta pada tahun 1968.
Profil Perusahaan
49
profil dewan pengawas syariah
Drs. H. Amidhan
Ketua Dewan Pengawas Syariah
profil direksi
Jerry Ng
Direktur Utama
28 April 2008 dan memperoleh 28 April 2008 dan memperoleh 2010 dan memperoleh persetujuan
persetujuan Bank Indonesia persetujuan Bank Indonesia pada Bank Indonesia pada 7 April 2010.
pada tanggal 29 September tanggal 29 September 2008. Sebelumnya, selama dua tahun
2008. Beliau memimpin inisiatif Memimpin tim yang bertanggung beliau adalah Executive Vice
strategi untuk mendorong dan jawab memberdayakan unit-unit President, Chief Financial Officer
menyelaraskan para karyawan bisnis melalui solusi teknologi BTPN. Sebelumnya menjabat
dengan sasaran BTPN, sehingga informasi. Unit di bawah sebagai Executive Vice President
dapat meningkatkan kesejahteraan kepemimpinannya juga bertugas dan Head of SME Banking Business
komunitas yang dilayani. memelihara infrastruktur TI Bank Danamon, Senior Manager
Sebelumnya beliau menjabat BTPN agar dapat memenuhi dan Head of Consumer Banking
sebagai Direktur Bank Permata, persyaratan proses bisnis, Business Finance di Standard
serta menduduki berbagai posisi di mendukung proses pengambilan Chartered Bank, serta Vice
Bank Universal, termasuk sebagai keputusan serta mendorong President Corporate Performance
Wakil Direktur Utama sebelum terciptanya kerja sama di seluruh Management Bank Permata.
diangkat sebagai Ketua Tim organisasi. Sebelumnya menjabat Meraih gelar Sarjana Teknik Elektro
Pengelola sebelum bank tersebut sebagai Executive Vice President/ pada tahun 1991 dari Universitas
dimerger dengan Bank Permata. Head of Business Support – Indonesia dan mengikuti beberapa
Karir di perbankan dimulai pada Divisi Danamon Simpan Pinjam; program pendidikan dan pelatihan,
tahun 1989 di Citibank N.A. hingga Vice President untuk Electronic termasuk General Management
meraih jabatan sebagai Manajer Channel & Customer Loyalty – Executive Program yang
Departemen Asset Product Retail Banking di Bank Mega; dan diselenggarakan oleh National
Services. Sebelum mengawali Vice President/Head of IT Group University of Singapore pada tahun
karir di industri perbankan, beliau di Bank Universal. Mengawali 1999 dan Leadership Program oleh
pernah menjadi Engineer di karir sebagai marketing Temasek Learning Center pada
Atlantic Richfield dan IPTN. Meraih representative IBM Indonesia. tahun 2006.
gelar Sarjana Teknik Penerbangan Meraih gelar Sarjana Teknik
pada tahun 1987 dari Institut Mesin dari Institut Teknologi
Teknologi Bandung. Bandung pada tahun 1990.
53
Warga Negara Indonesia, 45 tahun. Warga Negara Indonesia, 48 tahun. Warga Negara Indonesia, 41 tahun.
Hadi Wibowo menjabat sebagai Asep Nurdin Alfallah menjabat Mulia Salim menjabat sebagai
Direktur Mitra Usaha Rakyat sesuai sebagai Direktur Bisnis Pensiun Direktur Operasi sesuai hasil
hasil RUPST tanggal 8 April 2010 sesuai hasil RUPSLB tanggal 25 RUPST tanggal 4 April 2012 dan
penghargaan dan
sertifikasi
“The Top 50 Companies for 2012”, dalam Best of the Best Award
2012. Majalah Forbes Indonesia
The Best CEO Bank 2012 Kategori Bank Umum Aset Rp.25 – 100 triliun
dalam Anugrah Perbankan Indonesia 2012. Perbanas Institute
peristiwa penting
2012
Sepanjang 2012
PELUNCURAN Cabang Sinaya
Di tahun 2012, telah dibuka 18 cabang dan outlet
Rabu, 30 Mei 2012 btpn sinaya di 12 kota di Indonesia antara lain
9 kantor cabang baru tersebut adalah: Manyar,
Peluncuran Btpn Purna Bakti
Surabaya (3 Feb); Buah Batu, Bandung (1 Mar);
BTPN meluncurkan btpn purna bakti di Jakarta. Taman Palem, Jakarta (12 Apr); Pasar Atum, Surabaya
btpn purna bakti merupakan brand baru bisnis (19 Apr); Roxy Mas, Jakarta (25 Apr); Denpasar, Bali (3
pensiunan yang telah digeluti BTPN sejak 1958, Mei); Gatot Subroto, Medan (31 Mei); Tanah Abang,
yang kini telah dikembangkan dan didesain khusus Jakarta (26 Sep) dan IDX Building, Jakarta (3 Okt).
untuk menjawab kebutuhan nasabah yang telah
dan akan memasuki masa purnabakti.
Profil Perusahaan
56
komposisi pemegang saham
Co Investors:
Northstar Equity Partners
GP Newbridge Asia
GP Newbridge Asia
Newbridge Asia IV, L.P. GenPar IV, L.P. Advisors IV, Inc.
Co Investors:
GIC
Noonday
TPG Nusantara Cayman Co.
GP
TPG Nusantara Cayman LP LP LP
Co-Invest L.P.
LP
100% shareholder
100% shareholder
59,68% shareholder
Pemegang Saham Pengendali
BTPN
57
Tentang TPG
TPG Capital memasuki Asia pada tahun ritel (Daphne, China Grand
1994 melalui perusahaan afiliasi Newbridge Auto, Debenhams, J.Crew, Li
Pada 14 Maret Capital, dan merupakan salah satu Ning, Myer, Neiman Marcus,
2008, TPG perusahaan global private equity pertama PETCO), konsumer (Beringer
yang fokus di kawasan Asia. TPG Capital Wines, Burger King, Mey
Nusantara
telah berinvestasi di sektor keuangan, Icki, Strauss Coffee, TOMY),
S.a.r.l., anak
seperti Korea First Bank, Korea Selatan; media dan komunikasi
perusahaan dari Shenzhen Development Bank, Cina; Shriram (Alltel, Avaya, Findexa,
TPG Capital, Transport and Shriram City Union Finance, Hanaro Telecom, TIM Hellas,
mengakuisisi India; Taishin Financial Holding Company, Univision), serta kesehatan
71,61% saham Taiwan; Bank Thai, Thailand; dan CIMB, (Axcan Pharma, Biomet,
BTPN. Malaysia. TPG Capital senantiasa berminat Fenwal, IASIS Healthcare,
Pemegang Saham
Ultimate Shareholder
David Bonderman melalui TPG Nusantara S.a.r.l. : 57,9%
1. Pada tanggal 9 Maret 2012, IFC melaksanakan opsi yang dimilikinya. Akibat dari pelaksanaan
opsi tersebut sejumlah Rp.139.459.908.560 utang BTPN kepada IFC dikonversi menjadi
176.670.117 saham baru, sehingga komposisi saham setelah konversi sebagai berikut:
2. Pada bulan Agustus 2012, Bank menerbitkan Rp.1,25 triliun Obligasi Berkelanjutan I Bank
BTPN Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap II dengan rincian sebagai berikut:
Total 1.250.000.000.000
Profil Perusahaan
59
informasi bagi pemegang saham
informasi bagi
pemegang saham
Pencatatan Obligasi
Biro Pemeringkat Efek
Pemberdayaan Segmen
Mass Market Melalui daya
btpn laporan tahunan 2012
Membatik Bersama
Mashoeroel Noor Poedjanadi
Finalis Kompetisi Foto BTPN 2012
62 PEmberdayaan segmen Mass Market Melalui Daya
Menciptakan
Kesempatan
Kesuksesan mendorong
btpn laporan tahunan 2012
Pemberdayaan Segmen
Mass Market Melalui daya
modal untuk
tumbuh
layanan solusi
bersahabat keuangan
sahabat kesempatan
pensiun untuk tumbuh
btpn laporan tahunan 2012
Kami mengintegrasikan misi bisnis dan sosial di dalam produk, layanan dan kegiatan
keseharian. Dalam memberdayakan mass market, fokus kami terletak pada kesehatan, usaha
dan pengembangan komunitas melalui tiga pilar daya.
65
pilar daya
daya sehat
sejahtera
Mendukung pola
hidup sehat dan
sejahtera
btpn laporan tahunan 2012
+
Total penerima manfaat
611.428 2012
523.328 2011
254.317 2010
67
MEMBERIKAN
Pilar Daya Sehat Sejahtera terdiri
makna
atas:
LEBIH
DALAM • Informasi Kesehatan, dimana nasabah dan “Peningkatan
HIDUP anggota keluarganya dapat menerima kiat- dalam layanan
setiap kiat praktis hidup sehat dan topik khusus kesehatan dan
RAKYAT
kesehatan fisik, emosional dan mental. banyak lagi”
Indonesia • Dialog Interaktif, suatu diskusi interaktif Terdapat beberapa penyem-
yang difasilitasi oleh dokter yang
mendorong purnaan yang dilakukan
mendukung pola hidup sehat & sejahtera BTPN, khususnya di cabang
perilaku
dan bertujuan untuk mendorong perilaku Cililitan. BTPN telah
sehat yang sehat yang positif pada usia lanjut. membentuk Paguyuban
positif
c) Uji coba telah dilaksanakan pada 17 cabang 2. Pada tunas usaha rakyat, Daya Sehat
di area Jabodetabek yang melibatkan 42 Sejahtera memperkenalkan modul
relawan. Total sebanyak 882 kegiatan telah tentang informasi Kiat Menghindari
dilaksanakan dengan 5.625 penerima Penyakit Demam Berdarah serta
manfaat dari btpn purna bakti, btpn mitra Kiat Cuci Tangan Pakai Sabun.
usaha rakyat dan tunas usaha rakyat. Dikembangkan dalam format
flipchart, tips kesehatan praktis ini
dapat dipresentasikan dalam waktu
Memperkenalkan 15 menit oleh para pembina sentra
saat pertemuan rutin sentra.
modul tentang 3. Pelaksanaan standarisasi layanan
informasi Kiat di 250 cabang btpn purna bakti
dengan menyediakan Pusat Layanan
Menghindari Penyakit Kesehatan di cabang-cabang besar
Demam Berdarah dan Pojok Kesehatan di cabang-
btpn laporan tahunan 2012
Program Konsultasi:
Program Dialog
Interaktif Kesehatan
dilakukan di cabang
Telah melaksanakan
pilar daya
daya
tumbuh
usaha
Pemberdayaan
untuk
meningkatkan
btpn laporan tahunan 2012
keterampilan dan
pengetahuan
berusaha
+
Total penerima manfaat
589.040 2012
278.741 2011
102.190 2010
71
c) Di tahun 2012 juga telah diperkenalkan 2. Informasi Usaha & Jaringan Usaha
metode pengukuran yang disempurnakan menawarkan fasilitas dimana
untuk mengevaluasi efektivitas kegiatan nasabah dapat mempublikasikan
pelatihan. Metode yang baru tidak hanya informasi jual-beli produknya
mengukur jumlah peserta pelatihan, secara gratis kepada jaringan
tetapi juga mengukur keberlanjutan nasabah BTPN. Fitur baru telah
partisipasi dengan mengukur jumlah diluncurkan di tahun 2012 sehingga
peserta yang mengikuti lebih dari dua nasabah kini dapat mendaftarkan
sesi pelatihan. dan mengakses informasi peluang
usaha melalui layanan SMS.
Jumlah Penerima
Program Jumlah Kegiatan Manfaat
Informasi Jual Beli 234.038 informasi jual beli telah diiklankan sehingga
dapat diakses di 603 cabang btpn mitra usaha rakyat
pilar daya
daya
tumbuh
komunitas
Membantu
komunitas
btpn laporan tahunan 2012
untuk
mengakses
pasar yang
potensial
75
program relawan
PERSPEKTIF
KARYAWAN sahabat
daya
“Terima kasih banyak
Sahabat daya adalah program yang mengundang
untuk daya” seluruh pemangku kepentingan BTPN untuk
“Setelah ketiga kalinya berpartisipasi langsung dalam memberdayakan
mengikuti Sahabat daya mass market melalui program Daya Sehat
semakin berarti bagi hidup Sejahtera dan Daya Tumbuh Usaha.
saya, dan dapat dekat dengan
• Diluncurkan secara internal tahun 2012,
para nasabah khususnya
dengan mengundang jajaran Direksi dan
lansia dan yang paling
btpn laporan tahunan 2012
Moh. Bahrumniam
Finalis Kompetisi Foto BTPN 2012
80 Analisis dan Pembahasan Manajemen
Memberdayakan
Individu dan
Komunitas
btpn laporan tahunan 2012
Sukses menumbuhkan
percaya diri dan keinginan
untuk melakukan lebih bagi
diri sendiri dan orang lain. Ini
adalah pengalaman nasabah
yang kami ingin wujudkan
– pada tingkat perorangan
maupun komunitas.
81
btpn sinaya 92
Unit Pendukung 94
Human Capital 94
Teknologi Informasi 98
Dibandingkan dengan bank-bank papan dari cakupan yang kecil. Pada sisi kewajiban,
atas kinerja keuangan BTPN tahun ini cukup total dana pihak ketiga bertumbuh 26,5%
bersaing. Laba Bersih naik 41,3% ke Rp.2,0 mempertahankan Rasio Pinjaman atas Dana
triliun, mencapai ROE sebesar 32,6%. Pihak Ketiga (Loan to Deposit Ratio) pada tingkat
aman yaitu sebesar 86%.
Pada sisi aset Bank, pertumbuhan pinjaman
btpn purna bakti dan btpn mitra usaha rakyat Tahun ini btpn syariah - tunas usaha rakyat
disertai pertumbuhan yang kuat dari btpn diluncurkan setelah keberhasilan pada proyek
syariah - tunas usaha rakyat. Total pinjaman uji coba di tahun 2011. Program pinjaman
bertumbuh 28,2%, dengan btpn syariah komunitas ini adalah contoh dari integrasi
- tunas usaha rakyat menunjukkan tingkat bisnis Bank yang lebih dekat dengan tujuan
pertumbuhan tertinggi sejak usaha ini dimulai sosial pada segmen pasar yang luas.
Analisis dan Pembahasan Manajemen
83
unit bisnis btpn
btpn
purna bakti
btpn purna
bakti telah
melayani
pensiunan
selama 55
tahun.
btpn laporan tahunan 2012
Pertumbuhan Pinjaman
btpn purna bakti (dalam Rupiah) Jumlah Nasabah
2011
660.000
630.000
2011 22,8 T+ +25,0% 2012
btpn mitra
usaha
rakyat
Memperluas
cakupan
nasabah hingga
segmen bawah
Usaha Kecil
btpn laporan tahunan 2012
dan Menengah
(UKM).
Pinjaman btpn mitra usaha rakyat
bertumbuh sebesar 33%, membukukan
23% dari total pinjaman Bank,
meningkat dari 22% di tahun lalu.
Dengan pertumbuhan usaha dari
sekelompok nasabah menjadi usaha
tingkat awal di segmen UKM, btpn mitra
usaha rakyat telah mengembangkan
kapasitas dan kapabilitasnya untuk
dapat melayani lebih baik segmen baru
yang berkembang pesat ini.
btpn
syariah -
tunas usaha
rakyat
Memberdaya-
kan keluarga
btpn laporan tahunan 2012
pra-sejahtera
produktif untuk
memperoleh
hidup yang
lebih baik.
Setelah keberhasilan program uji
coba yang dilakukan pada tahun
lalu di Banten, program pembiayaan
komunitas Unit Syariah, yang disebut
sebagai btpn syariah - tunas usaha
rakyat telah digulirkan tahun ini di
Banten, Jawa Barat dan Jawa Timur.
Tahun lalu, program uji coba berakhir
dengan 3.816 sentra komunitas
dan sekitar 1.000 karyawan. Pada
akhir tahun ini, btpn syariah - tunas
usaha rakyat memiliki 28.927 sentra
komunitas dan 5.416 karyawan.
Nasabah berjumlah 444.000,
sedangkan pembiayaan mencapai
Rp.504 miliar.
89
btpn sinaya
btpn sinaya
telah
membantu
mempertahan-
kan Rasio
Pinjaman atas
btpn laporan tahunan 2012
Dana Pihak
Ketiga (LDR)
pada tingkat
86%.
Tahun ini, btpn sinaya mampu untuk
menumbuhkan simpanan sebesar
27%, sehingga mempertahankan
Rasio Pinjaman atas Dana Pihak
Ketiga (Loan to Deposit Ratio) pada
kisaran yang aman yaitu 86%. Untuk
memastikan volume pendanaan yang
memadai dan untuk menyesuaikan
lebih baik dengan jangka waktu
pinjaman di sisi aset, BTPN telah
menerbitkan obligasi jangka panjang
Rupiah sebesar Rp.1,25 triliun
pada bulan Agustus. Bank juga
mempertahankan likuiditas jangka
pendek yang memadai pada rasio
aset likuid 40% sama dengan tahun
lalu. Unit Pendanaan Bank dibagi
menjadi tiga bagian: retail, wholesale,
dan Financial Institution/Public Sector.
93
human
capital
fokus kepada
empat dimensi
kebutuhan:
btpn laporan tahunan 2012
- fisik
- mental
- emosional
- spiritual
93.014 2012
61.652 2011
70.750 2010
95
Des 2011
13.620 Diploma
SMU
2.692 2.136
3.205 932
Dalam empat tahun terakhir, unit Human Capital Untuk dapat mengantisipasi
telah berhasil membangun infrastruktur yang kuat perkembangan bisnis tunas usaha
guna mendukung kegiatan usaha BTPN yang fokus rakyat dalam skala yang sangat
PADA TAHUN pada segmen mass market serta pertumbuhan besar dan kecepatan pertumbuhan
bisnis yang sangat pesat. Tulang punggung dari yang tinggi, HC telah memodifikasi
Berdasarkan Tingkat
Clerical Officer/ Manajemen Senior Top Manajemen
Supervisor Manajemen
Des 2011 9.094 2.030 2.059 383 54
Des 2012 13.482 2.552 2.370 438 72
teknologi
informasi
Teknologi
Informasi
menjadi faktor
btpn laporan tahunan 2012
penting yang
mendukung
pertumbuhan
usaha BTPN.
Teknologi Informasi (TI) terus
memegang peran bagi unit Pencapaian Penting 2012
bisnis dan pendukung BTPN. Seiring dengan digelarnya btpn syariah - tunas usaha rakyat
Dengan kemampuan untuk sepanjang tahun, unit TI mengerahkan sumber daya yang
memproses transaksi skala besar sangat signifikan untuk mendukung pertumbuhan bisnis ini.
dan mengintegrasikan operasi
usaha cabang-cabang, TI menjadi Sesuai ciri khas dari tunas usaha rakyat dan letak sentra komunitas
penggerak penting yang mendukung yang terpencil, unit TI perlu menyesuaikan sistem TI yang
digunakan dengan kebutuhan tunas usaha rakyat dan tetap dapat
pertumbuhan usaha BTPN. Di tahun
memenuhi kriteria peraturan Bank Indonesia. Pengiriman data dari
2012, unit TI bertanggung jawab
cabang terpencil menggunakan jaringan dan layanan GPRS atau
mengoperasikan sistem online yang
lewat kios internet yang terdekat di daerah yang tidak ada layanan
menghubungkan jaringan kantor
GPRS.
sebanyak 433 btpn purna bakti, 603
btpn mitra usaha rakyat, 36 btpn Untuk btpn mitra usaha rakyat unit TI memperkenalkan sistem
sinaya dan 5 btpn syariah di seluruh yang memungkinkan BTPN untuk memberikan pinjaman revolving
Indonesia. kepada segmen bawah Usaha Menengah Kecil. Untuk memperbaiki
tingkat pelayanan kepada nasabah pensiunan, BTPN bekerja sama
dengan Taspen mengembangkan program eKarip, yang bertujuan
memberikan kartu dengan chip untuk menyimpan data pribadi para
pensiunan.
99
2013.
Core Banking Modernization
Tahun depan, TI akan 4
memusatkan perhatian pada Efficient
Identity and Access Management
operations with
tiga bidang. adequate controls
Automation for manual process and
high volume data (workflow)
and risk
1. Mendukung perkembangan management
Supporting/utility application consolidation End user devices modernization
bisnis:
- Membangun kemampuan
untuk layanan perbankan
melalui agen baru
- Meningkatkan kemampuan persiapan spin off Unit Usaha
perbankan terkait inisiatif
sistem enterprise yang ada untuk Syariah
perbankan tanpa cabang
mendukung bisnis btpn purna - Membangun infrastruktur
- Memperkenalkan kartu switching transaksi untuk
bakti
dan sistem EDC baru untuk memberikan pelayanan
- Melanjutkan pengembangan
inisiatif cabang virtual pada electronic channel yang lebih
sistem tunas usaha rakyat
btpn purna bakti baik
- Memisahkan jaringan untuk
- Memperkenalkan transaksi dan non-transaksi di - Mendirikan infrastruktur
layanan transaksi mobile, seluruh cabang untuk mengelola
mengembangkan internet penggunaan peralatan mobile
3. Persiapan pertumbuhan masa
banking dan menerapkan
depan Pencapaian lain adalah di awal
proses pembukaan
- Tema TI untuk 2013 adalah tahun tahun 2012 telah dipindahkan
rekening tanpa kertas
‘Layanan Berkesinambungan’ Disaster Recovery Center ke lokasi
untuk bisnis retail funding
seiring Bank menerapkan layanan baru dengan fasilitas mutakhir
btpn sinaya
online full time 24x7 sepanjang yang berjalan dengan lancar.
2. Memperkuat infrastruktur tahun Disaster Recovery Center ini juga
terpasang - Menyiapkan sistem core banking telah diuji coba dengan hasil
- Memperbaharui sistem baru sebagai bagian dari memuaskan sehingga menjamin
core banking
keberlangsungan layanan TI.
Analisis dan Pembahasan Manajemen
100
kinerja keuangan
kinerja keuangan
Profitabilitas
Tren NPL BTPN (%) Selama tahun ini, Pendapatan Bunga Bersih bertumbuh 31%
(2010-2012)
menjadi Rp.6,1 triliun dan, pada saat yang sama, pengeluaran
operasional (tidak termasuk penyisihan untuk kerugian penurunan
1,1 0,7 0,6 nilai) sebesar Rp.3,4 triliun, menghasilkan pertumbuhan sebesar
32%, sehingga terdapat peningkatan NPAT sebesar 41% menjadi
10 11 12
Rp.2 triliun. Margin bunga bersih sebesar 13% pada tahun ini.
Persaingan untuk dana pihak ketiga tetap ketat karena bank
bersaing untuk mendanai pertumbuhan pinjaman mereka yang
kuat. Hal ini tercermin dari rasio pinjaman atas dana pihak ketiga
(Loan to deposit ratio) industri bank, yang bertumbuh hingga
83% dari 79% pada tahun 2011. Untuk BTPN, pengeluaran
bunga bertumbuh 14%, di bawah peningkatan 25% dalam
pendapatan bunga. Bank berhasil mengelola pengeluaran untuk
mempertahankan rasio cost-to-income di level 54%.
101
Likuiditas
Bank terus mempertahankan rasio aset likuid yang konservatif
sebesar 40% untuk memastikan likuiditas yang memadai, dengan
mempertimbangkan ketidakpastian pasar eksternal yang terus
berlangsung, yang berpotensi mengetatkan likuiditas secara domestik.
Arus Kas
10 11 12
Bank BTPN mengalami kenaikan arus kas bersih sebesar Rp.7,17
triliun pada tahun 2012 dibandingkan penurunan arus kas bersih
sebesar Rp.0,62 triliun pada tahun 2011, terutama disebabkan
Tren LDR BTPN (%) karena arus kas bersih dari aktivitas operasi sebesar Rp.6,62 triliun
(2010-2012) dan peningkatan arus kas bersih dari aktivitas pendanaan sebesar
Rp.0,91 triliun.
91 85
10 11
86
12
Kualitas Pinjaman
Nilai NPL kotor (Gross Non-Performing Loan) berkisar pada 0,6%,
sementara Cost of Credit dipertahankan rendah pada 1,3%.
Rasio NPL dan CoC yang rendah dari Bank disebabkan oleh
bisnis Pensiun yang besar, yang menghasilkan rasio nilai NPL
kotor sebesar 0,1%. Pinjaman pensiun kepada karyawan negeri
Tren CAR BTPN (%)
(2010-2012)
sipil yang telah pensiun dijamin dengan pembayaran bulanan
pensiun dari pemerintah dan polis asuransi jiwa, dimana hal ini
23,4 20,5 21,5 menjelaskan atas kualitas aset Bank yang tinggi. Bisnis pinjaman
Mikro menghasilkan rasio NPL sebesar 2,1%, yang digabungkan
10 11 12 dengan pinjaman Pensiun menjadi 0,6% untuk seluruh Bank.
Portofolio pinjaman Mikro, yang dimulai pada tahun 2008, telah
jatuh tempo bersama dengan tingkat NPL.
dampak keuangan
Tindakan Korporasi & melalui hak memesan efek terlebih dahulu (rights
Penggunaan Dana Publik issue) atau modal pelengkap seperti pinjaman
Ada dua tindakan korporasi selama tahun subordinasi dan/atau instrumen lainnya.
berjalan. Pada kuartal pertama tahun ini
terdapat konversi utang IFC menjadi ekuitas Kebijakan Dividen
sebesar Rp.139.459.908.560, yang telah
Pemegang saham mayoritas BTPN telah
memperkuat permodalan Bank.
berkomitmen untuk tidak membagikan dividen
Yang kedua adalah pengeluaran obligasi BTPN sampai dengan tahun 2013, sehingga ROE dapat
sebesar Rp.1,25 triliun. Ini terdiri dari dua dipertahankan pada tingkat yang kompetitif.
tahap. Yang pertama adalah obligasi dengan Semua keuntungan bersih saat ini diinvestasikan
kembali pada bank untuk memastikan kecukupan
btpn laporan tahunan 2012
Pada tahun 2013, ketidakpastian pasar diluar Rp.9.670 per USD per akhir Desember 2012 dan
negeri membuat mendung pandangan kedepan. tingkat cadangan devisa sebesar USD 112,8
Namun, proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun miliar.
depan, walaupun adanya masalah di kawasan
Sedangkan, Indeks Harga Saham Gabungan
Eropa, diperkirakan pada kisaran 6,3%. Pada
pada Bursa Indonesia meningkat 13% selama
tahun 2012, ekonomi tumbuh 6,2%, di bawah
tahun 2012 dan mencapai level 4.317 terangkat
6,5% setahun sebelumnya. Inflasi dapat ditekan
karena masuknya dana asing.
di tingkat 4,3% yang masih terkendali, sehingga
Bank Indonesia dapat mempertahankan tingkat Pada tahun 2012, pinjaman industri perbankan
SBI pada 5,75% sejak Februari 2012. nasional tumbuh 23%, sedangkan dana
pihak ketiga tumbuh lebih lamban di tingkat
Neraca perdagangan mengalami defisit
16%, yang meningkatkan rasio Pinjaman
sebesar USD 1,6 miliar pada 2012 disebabkan
terhadap Deposito (LDR) sektor perbankan
melemahnya harga beberapa komoditas dan
ke level 83,6% dari 79% setahun yang
hasil tambang serta meningkatnya impor
lampau. Keuntungan juga meningkat dengan
minyak. Ini berdampak pada nilai tukar Rupiah
laba bersih tumbuh 24% sedangkan marjin
yang melemah dan tutup tahun pada harga
105
bunga bersih mencapai 5,5%. Tahun depan, lebih tinggi daripada anggaran yang
Bank tidak mengharapkan banyak perubahan didukung oleh pencapaian jumlah
terhadap pertumbuhan pinjaman untuk sektor pendanaan yang juga lebih tinggi
perbankan. daripada anggaran sebesar 9%. Pada
tahun 2013, BTPN memproyeksikan
Tahun ini, kualitas aset sedikit membaik
pertumbuhan kredit dan pendanaan
dengan tingkat kredit bermasalah (NPL) turun
sebesar masing-masing 21% dan 16%.
ke level 1,9%, sedangkan rasio kecukupan
modal (CAR) sedikit turun ke 17,4%, dipicu oleh Menumbuhkan bisnis yang sudah ada:
pertumbuhan pinjaman tahun ini. BTPN berencana untuk
mempertahankan posisinya pada
Meningkatnya rasio LDR sektor perbankan,
segmen purna bakti dan mitra usaha
mencerminkan kompetisi yang lebih ketat buat
rakyat. Lebih banyak cabang btpn
pencarian deposito, yang akan menekan marjin
purna bakti akan diperuntukan untuk
bunga bersih di masa depan.
dijadikan pusat komunitas tahun depan.
Di bidang regulasi, pemerintah mengetatkan Sedangkan btpn mitra usaha rakyat
akan tumbuh mengikuti pertumbuhan
Bank juga diwajibkan mempunyai portofolio Meningkatkan Program daya: Bank akan
kredit produktif yang persentasenya terus memperbaiki dan memperluas
ditentukan berdasarkan kategori bank program daya sebagai bagian integral
serta adanya kewajiban seluruh bank dari kegiatan bisnis sehari-hari. Ini
mengalokasikan 20% kredit UMKM. akan dilaksanakan di semua bisnis dan
unit pendukung BTPN.
Pada tahun 2012, Otoritas Jasa Keuangan
(OJK) dibentuk dan tahun depan akan mulai Memasuki kesempatan bisnis baru
mengawasi sektor lembaga keuangan secara anorganik: Tahun depan,
non-bank. OJK akan efektif mengawasi BTPN akan melihat peluang untuk
sektor perbankan pada tahun 2014. Ini mengakuisisi bisnis baru untuk
berakibat Bank Indonesia akan memusatkan memperluas pasar dan jasa yang
perhatiannya pada kebijakan moneter dan diberikan.
masalah sistemik perbankan.
Meningkatkan kemampuan Jaringan
Infrastruktur Bank: BTPN akan terus
Prioritas BTPN untuk 2013 menanam modal untuk meningkatkan
Pada tahun 2012, BTPN mencapai kinerja produktivitas dan kualitas dari sumber
keuangan yang lebih baik daripada yang daya manusia dan efektivitas serta
dianggarkan dalam Rencana Bisnis yang jangkauan dari jaringan informasi
disampaikan kepada Bank Indonesia karena teknologi Bank. Pada tahun 2013, BTPN
pencapaian jumlah kredit yang diberikan 4% berharap akan meluncurkan layanan
mobile banking yang disebut btpn WOW!.
btpn laporan tahunan 2012
Hasil Bumi
Odi D Gunadi
Finalis Kompetisi Foto BTPN 2012
Tata Kelola Perusahaan
108
Memberdayakan
untuk Berbuat
Lebih
btpn laporan tahunan 2012
Kami memberikan
nasabah kami kesempatan
untuk tumbuh dan
meningkatkan potensinya
dalam mengembangkan
usaha mikro & kecil serta
mencapai hidup yang lebih
sehat dan sejahtera.
109
Ketenagakerjaan 143
tata kelola
perusahaan
Latar Belakang
Tata kelola perusahaan adalah faktor utama bagi
perusahaan untuk mencapai kinerja jangka panjang
dan pertumbuhan yang unggul dan berkesinambungan.
Kerangka kerja tata kelola dipengaruhi oleh sistem
hukum, pemegang saham dan pemangku kepentingan
serta kultur, visi dan misi perusahaan. Kerangka
kerja tata kelola senantiasa mengedepankan aspek
transparansi dan efisiensi yang berlandaskan pada
btpn laporan tahunan 2012
Dewan Komisaris
Nama Jabatan Tanggal Efektif
Prof. Dorodjatun Kuntjoro- Komisaris Utama
15 Mei 2006
Jakti, PhD. (Komisaris Independen)
Direksi
Nama Jabatan Tanggal Efektif
Jerry Ng Direktur Utama 29 September 2008
Ongki Wanadjati Dana Wakil Direktur Utama 29 September 2008
Djemi Suhenda Wakil Direktur Utama 29 Oktober 2009
Anika Faisal Direktur Kepatuhan 29 September 2008
Mahdi Syahbuddin Direktur 29 September 2008
Kharim Indra Gupta Siregar Direktur 29 September 2008
Arief Harris Tandjung Direktur 8 April 2010
Hadi Wibowo Direktur 14 April 2010
Asep Nurdin Alfallah Direktur 25 Februari 2011
Mulia Salim Direktur 4 April 2012
TATA Kelola Perusahaan
114
laporan tata kelola perusahaan
Tabel berikut menunjukkan jumlah rapat Dewan Komisaris dan rapat Direksi selama tahun 2012
dan kehadiran oleh masing-masing Komisaris dan Direktur.
4 46
Kebijakan Remunerasi
Penetapan remunerasi dan fasilitas lain mengacu kepada keputusan dari pemegang saham
sebagaimana ditetapkan dalam RUPS dengan memperhatikan saran yang diberikan oleh Komite
Remunerasi dan Nominasi.
*Total remunerasi dan tunjangan untuk anggota Direksi yang telah bekerja kurang dari 1 tahun (4 April – 31 Desember 2012)
Direksi
Nama Jabatan Jumlah Saham Persentase
Jerry Ng Direktur Utama 31.807.500 0,54%
Ongki Wanadjati Dana Wakil Direktur Utama 3.255.000 0,06%
Djemi Suhenda Wakil Direktur Utama 3.360.000 0,06%
Anika Faisal Direktur Kepatuhan 2.100.000 0,04%
btpn laporan tahunan 2012
Struktur keterkaitan kepengurusan dalam kelompok usaha dapat dilihat dari tabel berikut:
TPG
Nama BTPN Nusantara
S.a.r.l. Share Option
Prof. Dr. Dorodjatun Share option adalah opsi untuk membeli
KU/KI -
Kuntjoro-Jakti
Irwan Mahjudin Habsjah KI -
saham oleh anggota Dewan Komisaris, Direksi
Harry Hartono KI - dan Pejabat Eksekutif yang dilakukan melalui
Ranvir Dewan K - penawaran saham atau penawaran opsi
Ashish Jaiprakash Shastry K - saham dalam rangka pemberian kompensasi
Sunata Tjiterosampurno K -
yang telah diputuskan dalam RUPS dan/atau
Jerry Ng DU -
Anggaran Dasar. Per posisi 31 Desember 2012,
Ongki Wanadjati Dana WDU -
Djemi Suhenda WDU - tidak ada share option yang diberikan Dewan
Anika Faisal DK - Komisaris, Direksi maupun Pejabat Eksekutif.
Mahdi Syahbuddin D -
Kharim Indra Gupta Siregar D -
Arief Harris Tandjung D - Perubahan Peraturan dengan
Hadi Wibowo D - Pengaruh Signifikan pada BTPN
Asep Nurdin Alfallah D -
Sampai dengan publikasi Laporan Tahunan
Mulia Salim D -
ini, tidak ada perubahan yang memberikan
Keterangan: KU : Komisaris Utama, KI : Komisaris dampak signifikan pada kondisi keuangan
Independen, K : Komisaris, DU : Direktur Utama, DK : Direktur
BTPN.
Kepatuhan, WDU: Wakil Direktur Utama, D : Direktur
— : Tidak menjabat sebagai pengurus di Pemegang Saham
Pengendali (TPG Nusantara S.a.r.l.)
117
Struktur Suku Bunga Dasar Kredit dapat dilihat dari tabel berikut:
Tabel di bawah ini mengungkapkan kasus internal fraud di BTPN selama tahun 2012.
Internal Fraud
Jumlah kasus yang dilakukan oleh
Internal
Pegawai tidak
Fraud dalam 1 tahun* Pengurus Pegawai tetap
tetap
2012 2011 2012 2011 2012 2011
Telah diselesaikan - - 15 6 - -
Dalam proses
penyelesaian di internal - - - - - -
bank
Belum diupayakan
- - - - - -
penyelesaiannya
Telah ditindaklanjuti
- - 3 - - -
melalui proses hukum
Total Fraud - - 18 6 - -
btpn laporan tahunan 2012
3 Donasi 3 85.000.000 3%
Self Assessment
Dalam upaya perbaikan dan peningkatan kualitas pelaksanaan tata kelola perusahaan yang
baik, sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, secara berkala BTPN melakukan self assessment
terhadap kecukupan pelaksanaan good corporate governance, sehingga apabila masih terdapat
kekurangan-kekurangan dapat segera dilakukan tindakan-tindakan korektif yang diperlukan.
Berdasarkan hasil self assessment tersebut, nilai komposit BTPN adalah 1,43 dengan predikat
sangat baik. Berikut ini adalah kesimpulan umum hasil self assessment pelaksanaan good corporate
governance per 31 Desember 2012.
Tata Kelola PErusahaan
120
self assessment
1. Pelaksanaan Tugas dan 10,00% 1 0,100 Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris
Tanggung Jawab Dewan melalui rapat Dewan Komisaris dan komite-komite yang
Komisaris dibentuk berjalan efektif untuk memantau dan mengkaji
antara lain manajemen risiko dan sistem pengendalian
internal serta kinerja Bank. Selain itu Dewan Komisaris juga
melakukan monitoring efektivitas struktur tata kelola dan
melakukan kunjungan ke cabang-cabang untuk memastikan
kebijakan dan prosedur telah diimplementasikan.
2. Pelaksanaan Tugas dan 20,00% 2 0,400 Seiring dengan pertumbuhan kinerja Bank, Direksi tetap
Tanggung Jawab Direksi menjalankan prinsip kehati-hatian melalui peningkatan
kualitas manajemen risiko, penerapan budaya kepatuhan
btpn laporan tahunan 2012
3. Kelengkapan dan 10,00% 1 0,100 Komposisi dan kompetensi komite baik di tingkat Dewan
Pelaksanaan Tugas Komisaris maupun Direksi telah memenuhi ketentuan
Komite yang berlaku dan sesuai dengan tingkat kompleksitas
usaha Bank. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab
komite berjalan efektif dan sesuai dengan Pedoman dan
Tata Tertib Kerja (Charter) komite dalam memberikan
dukungan terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung
jawab Dewan Komisaris dan Direksi.
121
Rencana Tindak Lanjut Target Pemenuhan Kekuatan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Dewan Komisaris akan bekerja sama dengan Berkesinambungan Dewan Komisaris secara aktif melakukan
Direksi untuk memastikan Rencana Bisnis pengawasan baik secara langsung melalui
Bank dan target pertumbuhan dapat tercapai Rapat Dewan Komisaris, kunjungan kerja
yang merefleksikan visi jangka panjang Bank maupun melalui Komite yang dibentuk
untuk menjadi Bank mass market terbaik. untuk mendukung pelaksanaan tugas dan
tanggung jawab Dewan Komisaris.
Direksi akan terus melakukan perbaikan Berkesinambungan Direksi mengelola perusahaan melalui
sistem, prosedur, manajemen risiko, budaya penerapan prudential banking practices,
kepatuhan, penerapan GCG dan praktik- manajemen risiko serta penerapan prinsip-
Mengingat peran penting dari Komite baik di Berkesinambungan Komite di tingkat Dewan Komisaris dan
tingkat Dewan Komisaris maupun di tingkat Direksi telah lengkap dan didukung oleh
Direksi, maka akan terus dioptimalisasikan kompetensi dan independensi anggota-
fungsi Komite untuk mendukung pelaksanaan anggota Komite sehingga pelaksanaan
tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris tugas dapat berjalan efektif.
dan Direksi, antara lain melalui pelaksanaan
self assessment 2 kali dalam setahun untuk
memastikan pemenuhan tugas dan tanggung
jawab Komite sesuai dengan Pedoman dan
Tata Tertib Kerja.
Tata Kelola PErusahaan
122
self assessment
4. Penanganan Benturan 10,00% 1 0,100 Bank telah memiliki kebijakan tertulis, sistem dan prosedur
Kepentingan penanganan benturan kepentingan yang lengkap.
Rencana Tindak Lanjut Target Pemenuhan Kekuatan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Seluruh pihak wajib menghindari benturan Berkesinambungan Untuk melindungi kepentingan para
kepentingan, dan dalam hal terjadi benturan pemegang saham, kebijakan Bank
kepentingan, pihak yang terlibat dilarang memastikan bahwa setiap transaksi yang
mengambil keputusan yang mengandung mengandung benturan kepentingan, pihak
benturan kepentingan tersebut. yang terkait dengan transaksi tersebut
dilarang mengambil keputusan dan untuk
hal-hal yang bersifat material harus terlebih
dahulu memperoleh persetujuan Rapat
Umum Pemegang Saham Independen
Guna meningkatkan penerapan fungsi Berkesinambungan Tanggung jawab terhadap kepatuhan Bank
kepatuhan, secara berkelanjutan Bank akan melekat pada seluruh jenjang organisasi,
meneruskan strategi penguatan Budaya baik dari tingkatan Direksi, manajemen
6. Penerapan Fungsi Audit 5,00% 2 0,100 Pelaksanaan Audit Internal Bank dilakukan dengan
Intern mengacu pada Standar Pelaksanaan Fungsi Audit
Internal (SPFAIB), Piagam Audit Internal, serta Rencana
Audit yang telah ditetapkan. Audit dilakukan dengan
pendekatan risk based audit baik dalam proses
perencanaan audit (audit planning) maupun pelaksanaan
audit (audit fieldwork). Dengan pendekatan berdasarkan
risiko tersebut, untuk audit tematik dilakukan evaluasi
melalui pemeriksaan terhadap proses bisnis secara
menyeluruh (end to end) atas efektivitas kontrol,
manajemen risiko dan proses tata kelola.
7. Penerapan Fungsi Audit 5,00% 1 0,050 Pelaksanaan audit oleh Akuntan Publik dilakukan
btpn laporan tahunan 2012
9. Penyediaan Dana kepada 7,50% 1 0,075 Bank telah memiliki kebijakan, sistem dan prosedur
Pihak Terkait (Related penanganan benturan kepentingan sebagaimana
Party) dan Debitur Besar tercantum dalam Board Manual dan Kode Etik.
(Large Exposures)
125
Rencana Tindak Lanjut Target Pemenuhan Kekuatan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Untuk peningkatan efektivitas fungsi Audit Berkesinambungan Fungsi Audit Internal Bank telah berjalan
Internal akan dilakukan hal-hal sebagai berikut: secara efektif dan dilaksanakan secara
Penunjukan Kantor Akuntan Publik melalui Berkesinambungan Pelaksanaan audit oleh Akuntan Publik
Bank akan senantiasa memastikan tidak Berkesinambungan Penetapan fokus strategi usaha merupakan
adanya pelanggaran dan pelampauan salah satu strategi utama dalam
BMPK untuk transaksi pihak terkait maupun pengelolaan dan pengendalian risiko di
penyediaan dana besar Bank. Fokus BTPN pada segmen mass
market menyebabkan terdistribusinya
portofolio kredit yang merata.
Tata Kelola PErusahaan
126
self assessment
10. Transparansi Kondisi 15,00% 1 0,150 Bank memiliki kebijakan dan prosedur tentang
Keuangan dan Non keterbukaan informasi. Bank telah melakukan transparansi
Keuangan Bank, kondisi keuangan dan non keuangan termasuk laporan
Laporan pelaksanaan pelaksanaan GCG secara tepat waktu dan akurat
GCG dan laporan Internal dengan cakupan sesuai ketentuan yang berlaku. Upaya
penyebarluasan informasi kepada publik dilakukan melalui
penyampaian Laporan Keuangan Publikasi, Laporan
Tahunan dan Laporan Aksi Korporasi kepada otoritas
terkait.
11. Rencana Strategis Bank 5,00% 2 0,100 Rencana Bisnis Bank (business plan) berpedoman pada
Visi dan Misi Bank yang telah dipastikan sejak awal untuk
btpn laporan tahunan 2012
Kesimpulan umum hasil Self Assessment Good Corporate Governance ini (termasuk kesimpulan Self
Assessment GCG UUS) dibuat untuk memenuhi Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 yang telah
diubah sebagian dengan PBI No. 8/14/PBI/2006, Surat Edaran Bank Indonesia No. 9/12/DPNP tentang
Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum, Peraturan Bank Indonesia No. 11/33/PBI/2009
dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 12/13/DPbS tentang pelaksanaan Good Corporate Governance bagi
Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah.
127
Rencana Tindak Lanjut Target Pemenuhan Kekuatan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Bank akan senantiasa mejalankan prinsip Berkesinambungan Pengungkapan informasi kepada pihak
transparansi sesuai dengan ketentuan eksternal bersifat wajar, terbuka, akurat dan
yang berlaku dan meningkatkan sistem tepat waktu dalam rangka meningkatkan
informasi yang ada untuk terus mengimbangi kepercayaan pemegang saham dan
perkembangan bisnis. stakeholders.
laporan komite
Komite di Tingkat Dewan d. Menganalisa rencana kerja dan
pelaksanaan pemeriksaan oleh Satuan
Komisaris
Kerja Audit Intern.
Dewan Komisaris telah membentuk Komite
e. Menganalisa independensi dan
Audit, Komite Remunerasi & Nominasi dan
objektivitas Kantor Akuntan Publik (“KAP”)
Komite Pemantau Resiko. Setiap Komite
serta kesesuaian pelaksanaan audit oleh
bertanggung jawab untuk melakukan kajian
Kantor Akuntan Publik dengan standar
dan melakukan pengawasan berdasarkan
audit yang berlaku.
tugas dan tanggung jawab yang telah
ditetapkan di dalam Pedoman dan Tata Tertib f. Menganalisa kecukupan pemeriksaan yang
Kerja masing-masing komite. dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik
untuk memastikan semua risiko penting
Komite Audit telah dipertimbangkan.
Susunan anggota Komite Audit sampai dengan 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:
Komite Audit
Nama Jabatan Tanggal Penunjukan
Ketua
Irwan Mahjudin Habsjah 25 Maret 2009
(Komisaris Independen)
Frekuensi Rapat 5
Susunan anggota Komite Pemantau Risiko sampai dengan 31 Desember 2012 adalah
sebagai berikut:
• Pemantauan Sertifikasi Manajemen Risiko pada pejabat senior termasuk Direksi dan
Komisaris.
• Pemantauan dan evaluasi terhadap tugas komite manajemen risiko dan unit manajemen
risiko terkait penetapan dan pemantauan risiko kredit untuk masing-masing unit bisnis, risiko
pasar dan likuiditas, risiko operasional serta profil risiko bank secara triwulanan.
• Melakukan monitor terhadap tingkat kesehatan bank dan kepatuhan bank secara berkala.
• Melakukan kajian atas Rencana Kerja Komite Pemantau Risiko tahun 2013.
Komite Pemantau Risiko mengadakan 5 kali pertemuan di tahun 2012 sebagai berikut:
Frekuensi Rapat 5
Susunan anggota Komite Remunerasi dan Nominasi sampai dengan 31 Desember 2012 adalah
sebagai berikut:
• Remunerasi dan tunjangan bagi anggota Direksi, honorarium Dewan Pengawas Syariah, serta
besar honorarium dan tunjangan bagi anggota Dewan Komisaris.
• Evaluasi kinerja tahun 2012, demografi karyawan, pelatihan, analisis turn over karyawan,
rekruitmen dan serikat pekerja.
sekretaris perusahaan
Sekretaris Perusahaan di BTPN dijabat oleh Direktur Kepatuhan yang bertanggung jawab atas
penyebarluasan informasi material yang berkaitan dengan kinerja BTPN. Profil Sekretaris Perusahaan
dapat dilihat pada halaman profil Direksi.
Sekretaris Perusahaan secara efektif telah menjalankan fungsinya selama tahun 2012 antara lain:
• Menjaga hubungan baik dengan otoritas pasar modal serta bertanggung jawab untuk
menyampaikan informasi penting mengenai BTPN yang perlu diketahui oleh publik.
• Mengikuti perkembangan pasar modal termasuk peraturan-peraturan yang berlaku di pasar modal.
• Menyampaikan laporan-laporan yang diwajibkan oleh otoritas yang berwenang terhadap
Perseroan sebagai perusahaan publik.
• Berpartisipasi dalam program-program pelatihan yang diselenggarakan oleh Bursa Efek Indonesia,
Bapepam-LK, dan Asosiasi Emiten Indonesia.
• Menyelenggarakan Paparan Publik Tahunan pada tanggal 4 April 2012.
• Menyampaikan laporan Keterbukaan informasi yang perlu diketahui publik sesuai peraturan
perundangan yang berlaku sebanyak 24 kali.
btpn laporan tahunan 2012
Juni • BTPN Raih Dua Penghargaan di “Majalah Investor Best Bank Awards 2012”
• BTPN Tingkatkan Kapasitas Pengusaha Mikro di Kendari
Juli • Program daya Dorong Pertumbuhan Kinerja BTPN – Kredit Tumbuh 28%
• BTPN Tingkatkan Kapasitas Pengusaha Mikro di Ambon
September • BTPN Gelar Program Pemberdayaan Mass Market di Banjarmasin
Oktober • Konsistensi BTPN Dalam Berdayakan Nasabah dan Bukukan Kinerja Prima
• IFC Memberikan Pinjaman USD 100 juta kepada BTPN untuk Menyediakan Akses ke
pelayanan Keuangan bagi Masyarakat Berpendapatan Rendah dan Wirausaha Kecil
• DPK BTPN Tumbuh Signifikan
• BTPN Sinaya : Buka Peluang Nasabah Berpartisipasi Memberdayakan Mass Market
November • BTPN Tingkatkan Kapasitas Pensiunan di Bekasi Melalui Pelatihan Wirausaha
137
laporan kepatuhan
Pemenuhan kepatuhan terhadap peraturan kegiatan Unit Usaha Syariah (UUS), Bank
dan ketentuan perundangan yang berlaku senantiasa melakukan koordinasi berkelanjutan
merupakan salah satu komitmen Bank terhadap dengan Dewan Pengawas Syariah, tercermin
penerapan prinsip Good Corporate Governance antara lain dari penyampaian opini DPS terhadap
(GCG) sebagaimana tertuang pada GCG Manual rancangan kebijakan maupun produk syariah.
Bank. Ketidakpatuhan terhadap ketentuan dapat
Terkait dengan kewajiban pemenuhan terhadap
menimbulkan potensi kerugian baik material
penerapan ketentuan Anti Pencucian Uang dan
maupun immaterial sebagai akibat pengenaan
Pencegahan Pendanaan Teroris (APU & PPT), Bank
sanksi dari regulator/institusi yang berwenang.
secara berkelanjutan meningkatkan program
Tanggung jawab kepatuhan merupakan budaya kepatuhan terhadap penerapan APU &
tanggung jawab bersama, melekat pada seluruh PPT. Program peningkatan budaya kepatuhan
jenjang organisasi baik dari tingkatan Direksi, APU & PPT yang telah dilakukan adalah dengan
Manajemen Senior sampai dengan karyawan melaksanakan pelatihan dan sosialiasi kepada
btpn laporan tahunan 2012
pelaksana pada setiap organisasi sesuai peran seluruh karyawan, termasuk program penyegaran
dan tanggung jawab masing-masing. kepada karyawan tertentu yang terkait proses
customer acquisition. Pelaksanaan sosialisasi
Sebagai komitmen terhadap peningkatan
dilakukan baik melalui kelas maupun melalui
program budaya kepatuhan dalam setiap
media komunikasi internal Bank.
kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan
atau jenjang organisasi, Bank secara Selain itu, Bank telah melakukan
berkelanjutan melaksanakan program penyempurnaan terhadap kebijakan
peningkatan budaya kepatuhan terhadap dan prosedur APU dan PPT, termasuk
seluruh karyawan dan pengurus Bank. Adapun penyempurnaan sistem bantu monitoring
program peningkatan budaya kepatuhan data dan transaksi nasabah sejalan dengan
yang telah dilaksanakan antara lain adalah kebutuhan dan perkembangan bisnis Bank.
pelatihan dan/atau sosialisasi Peraturan
Upaya penguatan satuan kerja Kepatuhan
Bank Indonesia kepada seluruh Direksi dan
terus dilakukan Bank dalam memastikan
karyawan Bank yang disampaikan secara
pemenuhan kepatuhan Bank terhadap
langsung ke unit terkait melalui pertemuan
ketentuan dan perundang-undangan yang
serta media email, buletin maupun media
berlaku. Adapun upaya yang telah dilakukan
komunikasi internal Bank lainnya.
antara lain adalah penambahan sumber
Guna memastikan agar kebijakan, prosedur serta daya manusia dan pelaksanaan training bagi
kegiatan usaha yang dilakukan Bank telah sesuai karyawan Unit Kepatuhan.
dengan ketentuan Bank Indonesia dan peraturan
Berdasarkan penjelasan tersebut diatas, dapat
perundang-undangan yang berlaku, Bank
disampaikan bahwa selama tahun 2012 tingkat
senantiasa melakukan uji kepatuhan terhadap
kepatuhan Bank baik, tercermin antara lain
rancangan kebijakan dan atau keputusan yang
pada pemenuhan Bank terhadap kewajiban
diterbitkan oleh unit kerja terkait.
yang berlaku berupa pemenuhan terhadap rasio
Sejalan dengan pengembangan segmen keuangan dan komitmen yang disampaikan
Tunas Usaha Rakyat (TUR), guna memastikan kepada Bank Indonesia, termasuk pemenuhan
pemenuhan penerapan prinsip syariah pada terhadap kewajiban dan komitmen Syariah.
TAta Kelola Perusahaan
139
laporan audit internal
Kepala Unit Audit Internal dijabat oleh Merisa • Unit Audit Usaha Mikro dan Usaha Kecil
Darwis sejak Oktober 2011. Beliau telah melakukan pemeriksaan audit untuk btpn
memiliki CIA (Certified Internal Audit) dari IIA mitra usaha rakyat.
(The Institute of Internal Audit, USA) part I dan
• Unit Audit IT Operation & Support
juga mengikuti pelatihan/sertifikasi antara lain
bertanggung jawab untuk melakukan audit
Sertifikasi Manajemen Risiko Level 4 (2010),
pada fungsi-fungsi pendukung.
Information Risk Management dan Anti Money
Laundering (2009). Setiap tahun, SKAI mengembangkan Rencana
Audit Tahunan berdasarkan audit berbasis risiko
Ada empat unit di bawah fungsi SKAI Bank.
yang menentukan tingkat risiko pada proses
• Unit Audit Planning & Support utama di Bank. Rencana Audit tersebut telah
bertanggung jawab untuk dikonsultasikan dengan masing-masing Kepala
mengembangkan metodologi audit, Bisnis dan Fungsi agar selaras dengan arah
melakukan analisa data (atau audit jarak bisnis secara keseluruhan. Rencana Audit telah
jauh) dan melakukan pemeriksaan kualitas disampaikan ke Direksi Bank dan tunduk pada
untuk memastikan kualitas hasil audit persetujuan Dewan Komisaris dan Komite Audit.
yang dilakukan.
Kedepannya, pada tahun 2013 SKAI akan
btpn laporan tahunan 2012
• Unit Audit Bisnis Ritel melakukan mulai mengembangkan keselarasan yang lebih
pemeriksaan audit atas btpn sinaya, btpn dekat dengan fungsi Manajemen Risiko untuk
purna bakti dan btpn syariah - tunas usaha memetakan peringkat risiko dari proses kunci
rakyat. sebagai pedoman untuk menentukan objek
audit. Inisiatif kedua adalah memperkenalkan
peringkat yang lebih halus dari 3 ke 4 kelas
yang berbeda.
Struktur
Organisasi SKAI
Direktur Utama
manajemen risiko
Seiring dengan pesatnya pertumbuhan BTPN dan dan menjaga tingkat aset likuid yang memadai. Pada
peluncuran program btpn syariah - tunas usaha tahun 2012, dengan tumbuh pesatnya pinjaman,
rakyat, unit Manajemen Risiko terus memperluas dan LDR Bank dapat dipertahankan di tingkat 87% yang
memperkuat kemampuannya dalam mengelola berbagai terkendali.
profil risiko BTPN.
Selain itu, Bank memiliki sistem peringatan dini untuk
Sebagai Bank yang memberikan pinjaman hanya dalam memantau risiko pasar dan likuiditas, dimana memiliki
mata uang Rupiah untuk nasabah btpn sinaya, btpn mekanisme eskalasi, saat masalah likuiditas timbul.
mitra usaha rakyat dan btpn syariah - tunas usaha Secara harian Unit Treasury melakukan pemantauan
rakyat. BTPN memiliki portofolio kredit yang risikonya atas sistem ini melalui Satuan Kerja Manajemen Risiko
tersebar dengan baik. Risiko valuta asing dan transaksi Pasar.
perdagangan luar negeri tidak ada. Akibatnya, risiko kredit
Risiko-risiko ini dipantau dan dievaluasi secara bulanan
tidak terlalu kompleks dibandingkan dengan bank umum
dalam Komite Aset dan Liabilitas (ALCO).
devisa yang memiliki layanan jasa perbankan yang lebih
lengkap. Bank memperhatikan risiko strategis dan reputasi
Sistem Manajemen Risiko Operasional Bank (ORMS), Manajemen Risiko bekerja sama erat dengan unit bisnis
yang mengidentifikasi kejadian risiko operasional di dan pendukung untuk mengawasi persoalan risiko yang
seluruh jaringan Bank, sekarang telah digunakan dan terkait dengan masing-masing unit. Manajemen Risiko
berjalan dengan baik. juga memastikan kebijakan dan proses risiko serta
batasan transaksi dan otorisasi dimonitor berkala dan
Untuk mengatasi ketidaksesuaian antara pinjaman diperbaiki sesuai perkembangan pasar.
jangka panjang dengan deposito jangka pendek, Bank
secara berkala menerbitkan obligasi Rupiah jangka Keterangan lebih rinci mengenai Manajemen Risiko
panjang untuk tenor 3 sampai 5 tahun. Bank akan terus BTPN terdapat di bagian Keterbukaan Informasi pada
investasi pada jaringan cabang untuk menarik deposito halaman 302 dari Laporan Tahunan ini.
TAta Kelola Perusahaan
142
sosial, lingkungan dan sistem manajemen
BTPN senantiasa memprioritaskan juga membantu para nasabah yang menawarkan manfaat
perlakuan adil bagi nasabah btpn syariah - tunas usaha rakyat perlindungan bagi nasabah.
melalui praktik perlindungan membangun empat perilaku
BTPN juga mengoperasikan
nasabah yang komprehensif. utama berikut: Keberanian
prosedur penanganan keluhan
memulai usaha, Disiplin dalam
Bagi BTPN, perlindungan nasabah yang dapat diakses
melaksanakan komitmen, Kerja
kepentingan nasabah tidak secara nasional melalui jaringan
keras mengembangkan usaha dan
hanya sekedar memastikan cabang, call center, email atau
memfasilitasi solidaritas kelompok,
bahwa para nasabah sepenuhnya surat. Kegiatan penanganan
yang merupakan perilaku penting
btpn laporan tahunan 2012
Ketenagakerjaan
Desember 2012
PraktIk
Ketenagakerjaan Statistik Karyawan berdasarkan Gender
BTPN
Top Management Officer/Supervisor
Dengan karyawan sebanyak
2012 46 2012 1.431
18.914 karyawan, BTPN 2011 36 2011 1.144
berkomitmen pada prinsip
2012 26 2012 1.122
kesetaraan kesempatan
2011 18 2011 886
bagi semua karyawan tanpa
memperhatikan aspek
laporan pelaksanaan
tata kelola unit usaha syariah
Jumlah permasalahan hukum perdata dan pidana yang dihadapi dan upaya
btpn laporan tahunan 2012
penyelesaiannya
Selama 2012 tidak terdapat permasalahan hukum perdata dan pidana yang signifikan.
Kesimpulan umum hasil self assessment atas pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan unit
usaha Syariah
Berikut ini adalah kesimpulan umum hasil self assessment pelaksanaan Good Corporate Governance
per 31 Desember 2012.
Predikat : Baik
Gambaran umum penilaian self assessment Kekuatan dan Kelemahan Penerapan GCG
GCG adalah sebagai berikut:
Kekuatan dan kelemahan dalam penerapan
a. Direktur UUS telah memenuhi kriteria yang GCG Bank BTPN UUS pada tahun 2012 adalah
ditetapkan, bekerja secara independen dan sebagai berikut :
telah melaksanakan tugas dan tanggung a. Kekuatan Penerapan GCG
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam laporan tahunan
PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk tahun 2012 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung
jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan perusahaan.
Dewan Komisaris
btpn laporan tahunan 2012
Direksi
Jerry Ng
Direktur Utama
Informasi Keuangan
btpn laporan tahunan 2012
Penjual Jagung
Wina Priska
Finalis Kompetisi Foto BTPN 2012
Informasi Keuangan
154
laporan keuangan
LAPORAN KEUANGAN/
FINANCIAL STATEMENTS
1 Januari/
Catatan/ 31 Desember/December January
Notes 2012 2011*) 2010*) 2010*)
ASET ASSETS
Aset pajak tangguhan 17d 34,680 28,590 54,080 56,182 Deferred tax assets
Aset takberwujud - bersih 13 162,784 50,680 14,819 15,932 Intangible assets - net
Aset lain-lain - bersih 15 203,683 193,093 219,632 145,803 Other assets - net
*) Direklasifikasi sesuai PSAK 1 (revisi 2009) untuk menerapkan *) Reclassified in accordance with SFAS 1(revised 2009) to adopt
Peraturan Bapepam-LK No.VIII.G.7 tahun 2012 (Catatan 44) Bapepam-LK Regulation No.VIII.G.7 year 2012 (Note 44)
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak The accompanying notes form
terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan an integral part of these financial statements
Simpanan dari bank lain 19 5,998 115,069 88,200 45,603 Deposits from other banks
EKUITAS EQUITY
Share capital -
Modal saham - 24 Authorised capital
Modal dasar Rp 150.000 of Rp 150,000 consists
terdiri dari: of: 7,500,000,000
7.500.000.000 saham shares (2011:
(2011: 7.500.000.000 7,500,000,000 shares)
saham) dengan nilai and with par value of
nominal Rp 20 Rp 20 (full amount) per
(nilai penuh) per saham share
(2010: 1.500.000.000 (2010: 1,500,000,000
saham) dengan nilai shares) with par value
nominal Rp 100 of Rp 100 (full amount)
(nilai penuh) per saham 116,806 113,272 113,272 94,394 per share
Modal ditempatkan dan Issued and fully
disetor penuh pada 2012 paid-up capital in 2012
sebesar 5.840.287.257 is 5,840,287,257 shares
saham (2011: 5.663.617.140 (2011: 5,663,617,140
saham, 2010: shares,2010:
1.132.723.428 saham) 1,132,723,428 shares)
Tambahan modal disetor 1 1,429,385 1,293,458 1,293,458 - Additional paid in capital
(Kerugian)/keuntungan
yang belum direalisasi atas Unrealised (loss)/gain on
efek-efek dalam kelompok available-for-sale
tersedia untuk dijual (56) 1,662 1,818 668 marketable securities
Saldo laba: Retained earnings:
- Sudah ditentukan
penggunaannya 26 23,361 22,654 18,878 18,878 Appropriated -
- Belum ditentukan
penggunaannya 26 6,164,431 4,186,152 2,789,865 1,924,373 Unappropriated -
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak The accompanying notes form
terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan an integral part of these financial statements
Catatan/
Notes 2012 2011 2010
Pendapatan operasional
lainnya 29 282,805 190,792 135,041 Other operating income
(BEBAN)/PENDAPATAN NON-OPERATING
NON-OPERASIONAL 34 (EXPENSES)/INCOME
Pendapatan non-operasional 10,774 12,075 12,999 Non-operating income
Beban non-operasional (12,618) (24,017) (30,010) Non-operating expenses
BEBAN PAJAK PENGHASILAN 17c (506,328) (383,278) (292,275) INCOME TAX EXPENSE
LABA TAHUN BERJALAN 1,978,986 1,400,063 836,819 PROFIT FOR THE YEAR
Dilusian Diluted
- Dari operasi yang dilanjutkan 341 247 148 From continuing operations -
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak The accompanying notes form
terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan an integral part of these financial statements
Halaman - 2 - Page
PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL Tbk
(Kerugian)/keuntungan
yang belum
direalisasi atas
efek-efek dalam
kelompok
Modal tersedia Saldo yang Saldo yang
ditempatkan untuk dijual/ sudah belum
dan disetor Tambahan Unrealised ditentukan ditentukan
penuh/ modal gain/(loss) on penggunaan penggunaan
Issued disetor/ available nya/ nya/Un- Jumlah
and fully Additional for sale Appropriated appropriated ekuitas/
Catatan/ paid-up paid in share marketable retained retained Total
Notes share capital capital securities earnings earnings equity
Saldo per 1 Januari 2010 94,394 - 668 18,878 1,924,373 2,038,313 Balance as at 1 January 2010
Adjustment to opening
Penyesuaian saldo awal berkaitan balance in respect of
dengan penerapan PSAK 55 the implementation of
(revisi 2006) 43 - - - - 28,673 28,673 SFAS 55 (revised 2006)
Pendapatan komprehensif Other comprehensive
lain setelah pajak - - 1,150 - - 1,150 income net of tax
Penambahan saham baru 18,878 1,293,458 - - - 1,312,336 Additional paid in capital
Laba bersih tahun berjalan - - - - 836,819 836,819 Net profit for the year
Saldo per 31 Desember 2010 113,272 1,293,458 1,818 18,878 2,789,865 4,217,291 Balance as at 31 December 2010
Saldo per 31 Desember 2011 113,272 1,293,458 1,662 22,654 4,186,152 5,617,198 Balance as at 31 December 2011
Saldo per 31 Desember 2012 116,806 1,429,385 (56) 23,361 6,164,431 7,733,927 Balance as at 31 December 2012
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak The accompanying notes form
terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan an integral part of these financial statements
Halaman - 3 - Page
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak The accompanying notes form
terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan an integral part of these financial statements
Arus kas bersih diperoleh dari Net cash flows provided from
aktivitas pendanaan 908,234 1,108,843 3,833,059 financing activities
NET INCREASE/
KENAIKAN/(PENURUNAN) BERSIH (DECREASE) IN CASH
KAS DAN SETARA KAS 7,167,201 (621,716) 2,995,949 AND CASH EQUIVALENTS
* Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Placements with Bank Indonesia and other banks *
dengan jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau with maturity of three months or less are classified as
kurang diklasifikasikan sebagai kas dan setara kas cash and cash equivalents (Note 2a)
(Catatan 2a)
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak The accompanying notes form
terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan an integral part of these financial statements
PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk. PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk.
(“Bank”) yang berdomisili di Jakarta didirikan (the “Bank”) domiciled in Jakarta was
berdasarkan akta notaris No. 31 tanggal established by notarial deed No. 31 dated
16 Februari 1985 dari Notaris Komar 16 February 1985 of Notary Komar
Andasasmita, S.H.. Akta ini telah diubah Andasasmita, S.H.. The deed was amended
dengan akta notaris No. 12 tanggal 13 Juli by notarial deed No. 12 dated 13 July 1985 of
1985 dari Notaris Dedeh Ramdah Sukarna, Notary Dedeh Ramdah Sukarna, S.H.. The
S.H.. Anggaran Dasar telah disahkan oleh Articles of Association was approved by the
Menteri Kehakiman Republik Indonesia Minister of Justice of the Republic of Indonesia
dengan surat No. C-2-4583-HT.01-01 TH.85 in its decision letter No. C-2-4583-HT.01-01
tanggal 25 Juli 1985, dan diumumkan dalam TH.85 dated 25 July 1985 and published in
Tambahan No. 1148 Berita Negara Republik Supplement No. 1148 to State Gazette No. 76
Indonesia No. 76 tanggal 20 September 1985. dated 20 September 1985. The Bank were
Bank diberikan izin untuk melanjutkan usaha given permission to carry on the bank
bank sebagai kelanjutan usaha dari business as a continuity from Association of
Perkumpulan Bank Pegawai Pensiunan Militer Bank Pegawai Pensiunan Militer ("BAPEMIL")
(”BAPEMIL”) yang telah beroperasi secara which commenced its commercial operations
operasional pada tanggal 16 Februari 1959. on 16 February 1959.
Bank memperoleh izin usaha sebagai bank The bank obtained license to operate as
btpn laporan tahunan 2012
Anggaran Dasar Bank telah beberapa kali The Bank’s Articles of Association have been
mengalami perubahan, terakhir terkait dengan amended several times, the latest related with
penambahan modal ditempatkan dan disetor the increase of issued and paid-up capital in
Bank dalam rangka Penambahan Modal conjunction with capital increase without Pre-
Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu emptive Rights which was notarised by Notary
melalui akta notaris No. 10 tanggal Sinta Dewi Sudarsana, S.H. in notarial deed
22 Februari 2012 dari Notaris Sinta Dewi No. 10 dated 22 February 2012. The
Sudarsana, S.H.. Perubahan Anggaran Dasar amendment of Article Association has been
telah disahkan oleh Kementerian Hukum dan approved by The Minister of Law and Human
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Rights of The Republic of Indonesia through its
dengan surat No. AHU-AH.01.10-08497 letter No.AHU-AH.01.10-08497 dated 9 March
tanggal 9 Maret 2012. 2012.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Bank, In accordance with Article 3 of the Bank’s
maksud dan tujuan serta kegiatan Bank adalah Article of Association, the Bank’s scope of
melakukan kegiatan usaha di bidang bank activities is to engage in general banking
umum termasuk kegiatan perbankan yang services include sharia business activities in
melaksanakan usaha syariah sesuai dengan accordance with the prevailing laws and
undang-undang dan peraturan yang berlaku di regulations in Indonesia.
Indonesia.
Pemegang saham pengendali Bank (ultimate The Bank’s ultimate shareholder is David
shareholder) adalah David Bonderman melalui Bonderman through TPG Nusantara S.a.r.l.
TPG Nusantara S.a.r.l. (57,87%). (57.87%).
Kantor pusat Bank berlokasi di Menara Cyber The Bank’s head office is located at Menara
2, Lantai 24 dan 25 Jalan H.R. Rasuna Said Cyber 2 on 24th and 25th floor, Jalan H.R.
Blok X-5 No. 13, Jakarta Selatan 12950 Rasuna Said Blok X-5 No.13, South Jakarta,
dengan jaringan distribusi pada tanggal with a distribution network as at 31 December
31 Desember 2012, 2011 dan 2010 sebagai 2012, 2011 and 2010 as follows:
berikut:
Bank telah menyampaikan Pernyataan The Bank has submitted registration statement
Pendaftaran kepada Badan Pengawas Pasar to Capital Market and Financial Institution
Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) Supervisory Agency (Bapepam-LK) related to
dalam rangka Penawaran Umum Saham Public Offering of Ordinary Shares through
Perdana pada tanggal 29 Januari 2008 melalui letter No. S.035/DIR-DSP/I/2008 dated
surat No. S.035/DIR-DSP/I/2008. Pada tanggal 29 January 2008. On 29 February 2008, the
29 Februari 2008, Bank memperoleh Bank received effective statement from
pernyataan efektif dari Ketua Bapepam-LK Chairman of Bapepam-LK through letter No.
melalui surat No. S-1253/BL/2008 perihal S-1253/BL/2008 about Notification of
Pemberitahuan Efektif Pernyataan effectiveness Registration of PT Bank
Pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum Tabungan Pensiunan Nasional Tbk.’s Public
Perdana Saham PT Bank Tabungan Offering of Ordinary Shares.
Pensiunan Nasional Tbk.
Pada tanggal 29 Februari 2008, Bank On 29 February 2008, the Bank undertook a
melakukan Penawaran Umum sebesar Public Offering of 267,960,220 ordinary shares
267.960.220 saham biasa atas nama Negara of the Republic of Indonesia cq on behalf of
Republik Indonesia cq Menteri Keuangan Minister of Finance of the Republic of
Republik Indonesia dengan nilai nominal Indonesia with a par value per share of Rp 100
sebesar Rp 100 (nilai penuh) per saham dan (full amount) and offering price of Rp 2,850
harga penawaran sebesar Rp 2.850 (nilai (full amount) per share to the public in
penuh) per saham kepada masyarakat di Indonesia. The Bank’s shares were listed on
Indonesia. Saham tersebut telah dicatatkan the Indonesian Stock Exchange on 12 March
pada Bursa Efek Indonesia pada 12 Maret 2008.
2008.
rencana Bank untuk menambah modal share capital through issued pre-empetive
sahamnya melalui penerbitan Hak Memesan right issue, by issuing shares from portepel or
Efek Terlebih Dahulu I (HMETD I), dengan Bank’s saving. The Bank has submitted
cara mengeluarkan saham dari portepel atau registration statement to Capital Market and
simpanan Bank. Bank telah menyampaikan Financial Institution Supervisory Agency
Pernyataan Pendaftaran kepada Badan (Bapepam-LK) related to issued Pre-Empetive
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Right Issue to the Shareholders PT Bank
Keuangan (Bapepam-LK) dalam rangka Tabungan Pensiunan Nasional Tbk on 25
Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih October 2010 through letter
Dahulu (HMETD) kepada Pemegang Saham No. S.023/DEKOM/X/2010. On 24 November
PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk 2010, the Bank received effective statement
pada tanggal 25 Oktober 2010 melalui surat from Chairman of Bapepam-LK through letter
No. S.023/DEKOM/X/2010. Pada tanggal 24 No. S-10615/BL/2010 about Notification of
November 2010, Bank memperoleh Effectiveness Registration of PT Bank
pernyataan efektif dari Ketua Bapepam-LK Tabungan Pensiunan Nasional Tbk’s Public
melalui surat No. S-10615/BL/2010 perihal Offering of Ordinary Shares. On 10 December
Pemberitahuan Efektif Pernyataan 2010, the Bank’s shares were listed on the
Pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum Indonesian Stock Exchange with 188,787,238
Terbatas PT Bank Tabungan Pensiunan new shares with value Rp 100 (full amount) for
Nasional Tbk. Pada tanggal 10 Desember each share offered with price Rp 7,000 (full
2010 telah dicatatkan pada Bursa Efek amount) per share. Nominal amount of share
Indonesia sebanyak 188.787.238 saham baru capital is amounting to Rp 18,878 with
dengan nominal Rp 100 (nilai penuh) per additional paid in capital amounting to
saham yang ditawarkan dengan harga Rp 1,302,632.
Rp 7.000 (nilai penuh) per saham. Jumlah
nominal modal saham tercatat adalah sebesar
Rp 18.878 dengan agio saham sebesar
Rp 1.302.632.
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia The amendment of the Article of Association
Republik Indonesia menyetujui perihal has been approved by The Minister of Law and
Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Human Rights of the Republic Indonesia
Anggaran Dasar pada tanggal 9 Maret 2012 through its letter dated 9 March 2012 No. AHU-
melalui surat nomor AHU-AH.01.10-08497. AH.01.10-08497. On 14 March 2012, the
Pada tanggal 14 Maret 2012, saham sebanyak number of shares of 176,670,117 with a par
176.670.117 dengan nominal Rp 20 (nilai value of Rp 20 (full amount) per share were
penuh) per saham telah tercatat pada Bursa listed on the Indonesia Stock Exchange
Efek Indonesia melalui surat persetujuan through its letter No.
pencatatan saham tambahan No. S-01975/BEI.PPJ/03.2012. Total issued and
S-01975/BEI.PPJ/03.2012. Total modal disetor paid up capital of the Company after the
dan ditempatkan Perseroan setelah Capital Increases without Preemptive Rights
Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan was 5,840,287,257 shares.
Efek Terlebih Dahulu menjadi 5.840.287.257
saham.
Obligasi Bank BTPN II Tahun 2010 Bank BTPN Bonds II 2010 with a fixed
dengan tingkat bunga tetap ("Obligasi II") interest rate ("Bonds II") and principal
sebesar Rp 1.300.000. Obligasi II amount of Rp 1,300,000. Bonds II became
dinyatakan efektif oleh Bapepam-LK effective based on the Bapepam-LK
berdasarkan Surat Keputusan No. S- letters No. S-3997/BL/2010 dated 6 May
3997/BL/2010 pada tanggal 6 Mei 2010. 2010. Bonds II was listed on the
Obligasi II dicatatkan di Bursa Efek Indonesian Stock Exchange on 19 May
Indonesia pada tanggal 19 Mei 2010. 2010. The issuance of Bonds II was
Penerbitan Obligasi II dilakukan sesuai based on the Trusteeship Agreement No.
dengan Perjanjian Perwaliamanatan No. 8 8 dated 3 March 2010 that have been
tanggal 3 Maret 2010 yang telah amended several times by Addendum I
mengalami perubahan beberapa kali yaitu No. 218 dated 30 March 2010 and
dengan Addendum I No. 218 tanggal 30 Addendum II No. 337 dated 30 April 2010,
Maret 2010 dan Addendum II No. 337 signed by the Bank and PT Bank Permata
tanggal 30 April 2010 antara Bank dengan Tbk. as the trustee for the bond holders.
PT Bank Permata Tbk. yang bertindak
selaku Wali Amanat para pemegang
obligasi.
Obligasi Bank BTPN III Tahun 2010 Bank BTPN Bonds III 2010 with a fixed
btpn laporan tahunan 2012
dengan tingkat bunga tetap ("Obligasi III") interest rate ("Bonds III") and principal
sebesar Rp 1.100.000. Obligasi III amount of Rp 1,100,000. Bonds III
dinyatakan efektif oleh Bapepam-LK became effective based on the Bapepam-
berdasarkan Surat Keputusan No. LK letters No. S.11092/BL/2010 dated 14
S.11092/BL/2010 tanggal 14 Desember December 2010. Bonds III was listed on
2010. Obligasi III dicatatkan di Bursa Efek the Indonesian Stock Exchange on 23
Indonesia pada tanggal 23 Desember December 2010. The issuance of Bonds
2010. Penerbitan Obligasi III sesuai III was based on the Trusteeship
dengan Perjanjian Perwaliamanatan No. Agreement No. 273 dated 20 October
273 tanggal 20 Oktober 2010 yang telah 2010 that have been amended by
mengalami perubahan yaitu dengan Addendum I No. 89 dated 9 November
Addendum I No.89 tanggal 9 November 2010, signed by the Bank and PT Bank
2010 antara Bank dengan PT Bank Permata Tbk. as the trustee for the bond
Permata Tbk. yang bertindak selaku Wali holders.
Amanat para pemegang obligasi.
Obligasi Berkelanjutan I Bank BTPN Bank BTPN Shelf Registry Bonds I 2011
Tahun 2011 dengan tingkat bunga tetap with a fixed interest rate phase I (“Shelf
tahap I (“Obligasi Berkelanjutan I Tahap I”) Registry Bonds I”) with principal amount of
sebesar Rp 500.000. Obligasi ini Rp 500,000. This Bonds became effective
dinyatakan efektif oleh Badan Pengawas based on the Bapepam-LK letters No.
Pasar Modal dan LK (Bapepam) S.6829/BL/2011 dated 20 June 2011 and
berdasarkan Surat Keputusan was listed on the Indonesian Stock
No.S.6829/BL/2011 tanggal 20 Juni 2011 Exchange on 30 June 2011. The issuance
dan telah dicatatkan di Bursa Efek of Shelf Registry Bonds I Phase I was
Indonesia pada tanggal 30 Juni 2011. based on the Trusteeship Agreement No.
Penerbitan Obligasi Berkelanjutan I Tahap 33 dated 8 April 2011 that have been
I sesuai dengan Perjanjian amended by Addendum I Deed No. 168
Perwaliamanatan No. 33 tanggal 8 April dated 13 May 2011 and Addendum II
2011 yang telah mengalami perubahan Deed No. 61 dated 13 June 2011 and
yaitu dengan Addendum I Akta No. 168 Restatement of the Trusteeship
tanggal 13 Mei 2011 dan Addendum II Agreement signed by the Bank and PT
Akta No. 61 tanggal 13 Juni 2011 dan Bank Permata Tbk. as the trustee for the
Pernyataan Kembali Perjanjian bond holders.
Perwaliamanatan antara Bank dengan PT
Bank Permata Tbk. yang bertindak selaku
Wali Amanat para pemegang obligasi.
Obligasi Berkelanjutan I Bank BTPN Bank BTPN Shelf Registry Bonds I Phase
Tahap II Tahun 2012 Dengan Tingkat II year 2012 with a fixed interest rate
Bunga Tetap (“Obligasi Berkelanjutan I (“Shelf Registry Bonds I Phase II”) with
Tahap II”) sebesar Rp 1.250.000. Obligasi principal amount of Rp 1,250,000. These
ini dinyatakan efektif oleh Badan bonds became effective by the Capital
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Market Supervisory Agency and Financial
Keuangan (BAPEPAM-LK) bersamaan Institution (Bapepam-LK) in conjunction
dengan surat efektif Obligasi with effective letter Shelf Registry Bonds I
Berkelanjutan I Tahap I dan telah dicatat Phase I and were listed on the Indonesian
di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 6 Stock Exchange on 6 August 2012. The
Agustus 2012. Penerbitan Obligasi issuance of Shelf Registry Bonds I Phase
Berkelanjutan I Tahap II sesuai dengan II was based on the Trusteeship
Perjanjian Perwaliamanatan No. 97 Agreement No. 97 dated 18 July 2012
tanggal 18 Juli 2012 antara Bank dengan signed by the Bank and PT Bank Permata
PT Bank Permata Tbk. yang bertindak Tbk. as the trustee for the bond holders.
selaku Wali Amanat para pemegang
obligasi.
Hasil penerbitan Obligasi I, II, III, Obligasi The proceeds from Bonds I, II, III, Shelf
Berkelanjutan I Tahap I, dan Obligasi Registry Bonds I Phase I, and Shelf Registry
Berkelanjutan I Tahap II tersebut di atas Bonds I Phase II net of issuance costs were
Pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan As at 31 December 2012, 2011 and 2010 the
2010 susunan Dewan Komisaris dan Direksi Bank’s Board of Commissioners and Directors
Bank adalah sebagai berikut: are as follows:
2012
2011
2010
Susunan Komite Audit Bank per 31 Desember The composition of the Audit Committee as at
2012, 2011 dan 2010 terdiri dari: 31 December 2012, 2011 and 2010 is as
follows:
Pembentukan Komite Audit Bank telah sesuai Establishment of the Bank’s Audit Committee
dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. is in compliance with the requirements of Bank
8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 dan Indonesia regulation (PBI) No.8/14/PBI/2006
peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan dated 5 October 2006 and the Capital Market
Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No.IX.I.5 and Financial Institution Supervisory Board
Susunan Dewan Pengawas Syariah Bank The composition of the Sharia Supervisory
pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan Board as at 31 December 2012, 2011 and
2010 adalah sebagai berikut: 2010 is as follows:
Pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan As at 31 December 2012, 2011 and 2010
2010, Bank tidak memiliki anak perusahaan the Bank has no subsidiaries and/or
dan/atau perusahaan asosiasi. associates.
Laporan keuangan PT Bank Tabungan Pensiunan The financial statements of PT Bank Tabungan
Nasional Tbk untuk tahun-tahun yang berakhir Pensiunan Nasional Tbk for the years ended
pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 31 December 2012, 2011 and 2010 were
disetujui oleh Direksi dan diselesaikan pada authorised by the Board of Directors and completed
tanggal 20 Februari 2013. on 20 February 2013.
Laporan keuangan untuk tahun yang berakhir The financial statements for the year ended 31
tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 2012, 2011 and 2010 have been
telah disusun sesuai dengan Standar prepared in accordance with Indonesian
Akuntansi Keuangan di Indonesia, termasuk Financial Accounting Standards which include
Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia the Accounting and Reporting Guidelines for
(PAPI) 2008 dan keputusan ketua Bapepam- Indonesian Banking Industry (PAPI) 2008 and
LK No. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 the Decree of the Bapepam-LK No KEP-
yaitu peraturan No. VIII.G.7 tentang “Penyajian 347/BL/2012 dated 25 June 2012 which is
dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten regulation No. VIII.G.7 regarding “Financial
atau Perusahaan Publik”. Statements Presentation and Disclosure of
Public Listed Company”.
Seluruh angka dalam laporan keuangan ini, Figures in the financial statements are
dibulatkan menjadi jutaan Rupiah yang rounded to and stated in millions of Rupiah
terdekat, kecuali dinyatakan lain. unless otherwise stated.
Laporan keuangan disusun berdasarkan The financial statements are prepared under
harga perolehan, kecuali untuk aset keuangan the historical cost convention, except for
yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan financial assets classified as available-for-sale.
tersedia untuk dijual. Laporan keuangan The financial statements are prepared under
btpn laporan tahunan 2012
disusun dengan basis akrual, kecuali laporan the accrual basis of accounting, except for the
arus kas. statement of cash flows.
Laporan arus kas disusun menggunakan The statements of cash flows are prepared
metode langsung yang dimodifikasi dan arus based on the modified direct method by
kas dikelompokkan atas dasar kegiatan classifying cash flows on the basis of
operasi, investasi dan pendanaan. Untuk operating, investing and financing activities.
tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas For the purpose of the statements of cash
mencakup kas, giro pada BI, giro pada bank flows, cash and cash equivalents include cash,
lain dan investasi jangka pendek likuid lainnya current accounts with BI, current accounts with
dengan jatuh tempo 3 (tiga) bulan atau kurang other banks and other short-term highly liquid
sejak tanggal perolehan, sepanjang tidak investments with maturities of 3 (three) months
digunakan sebagai jaminan atas pinjaman or less from the acquisition date, as long as
yang diterima atau dibatasi penggunaannya. they are not being pledged as collateral for
borrowings or restricted.
Sesuai dengan PAPI (revisi 2008), unit usaha Based on PAPI (revised 2008), Sharia use the
syariah masih menggunakan Pedoman Accounting Guidelines for Indonesian Sharia
Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia Banking (PAPSI), therefore as at and for the
(PAPSI), oleh karena itu pada tahun-tahun years ended 31 Desember 2012, 2011 and
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, the collectibility and allowance for
2012, 2011 dan 2010, kolektibilitas dan impairment losses of earning assets with
cadangan kerugian penurunan nilai atas aset Sharia is still determined by certain PBI.
produktif dari kegiatan yang berbasis syariah
masih ditentukan berdasarkan PBI.
Laporan keuangan Bank untuk unit usaha The Bank’s financial statements for sharia
syariah juga disusun berdasarkan Pernyataan business unit were prepared under the
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. Statement of Financial Accounting Standards
101, “Penyajian Laporan Keuangan Syariah”, (SFAS) No.101, “Presentation of Sharia
PSAK No. 102, “Akuntansi Murabahah”, PSAK Financial Statement”, SFAS No.102
No. 105, “Akuntansi Mudharabah”, PSAK No. “Murabahah Accounting”, SFAS No.105
59, “Akuntasi Perbankan Syariah”, Pedoman “Mudharabah Accounting”, SFAS No.59
Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia “Sharia Banking Accounting”, Accounting
(PAPSI) dan Standar Akuntansi Keuangan di Guidelines for Indonesian Sharia Banking
Indonesia, mencakup pula pedoman (PAPSI) and Indonesian Financial Accounting
akuntansi dan pelaporan yang ditetapkan oleh Standards, including accounting and reporting
otoritas perbankan Indonesia dan BAPEPAM- principle designated by Indonesian banking
LK. authority and BAPEPAM-LK.
Untuk memberikan pemahaman yang lebih In order to provide further understanding of the
baik atas kinerja keuangan Bank, karena sifat financial performance of the Bank, due to the
dan jumlahnya yang signifikan, beberapa pos- significance of their nature or amount, several
pos pendapatan dan beban telah disajikan items of income or expense have been shown
secara terpisah. separately.
Kecuali dinyatakan dibawah ini, kebijakan Except as described below, the accounting
akuntansi telah diterapkan secara konsisten policies applied are consistent with those of the
dengan laporan keuangan tahunan untuk annual financial statements for the year ended
tahun yang berakhir 31 Desember 2011 dan 31 December 2011 and 2010, which conform to
2010 yang telah sesuai dengan Standar the Indonesian Financial Accounting Standards.
Akuntansi Keuangan di Indonesia.
Berikut ini adalah perubahan standar The following are amendments of accounting
akuntansi, dan interpretasi yang berlaku standards and interpretations, which became
efektif sejak tanggal 1 Januari 2012: effective starting 1 January 2012:
- PSAK 28 (revisi 2010) – Akuntansi untuk - SFAS 28 (revised 2010) – Accounting for
Asuransi Kerugian, Loss Insurance,
- PSAK 30 (revisi 2011) – Sewa, - SFAS 30 (revised 2011) – Leases,
- PSAK 33 (revisi 2010) – Akuntansi untuk - SFAS 33 (revised 2010) – Accounting for
Pertambangan, General Mining,
- PSAK 34 (revisi 2010) – Kontrak - SFAS 34 (revised 2010) – Construction
Konstruksi, Contracts,
- PSAK 36 (revisi 2010) – Akuntansi - SFAS 36 (revised 2010) – Accounting for
Asuransi Jiwa, Life Insurance,
- PSAK 45 (revisi 2010) – Laporan - SFAS 45 (revised 2010) – Financial
Keuangan untuk Organisasi Nirlaba, Reporting for Non-Profit Organisation,
- PSAK 46 (revisi 2010) – Pajak - SFAS 46 (revised 2010) – Income Taxes,
Penghasilan,
- PSAK 50 (revisi 2010) – Instrumen - SFAS 50 (revised 2010) – Financial
Keuangan: Penyajian, Instrument: Presentation,
- PSAK 53 (revisi 2010) – Pembayaran - SFAS 53 (revised 2010) – Share-Based
Berbasis Saham, Payment,
- PSAK 55 (revisi 2011) – Instrumen - SFAS 55 (revised 2011) – Financial
Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran, Instrument: Recognition and
Measurement,
- PSAK 56 (revisi 2011) – Laba per Saham, - SFAS 56 (revised 2011) – Earnings per
btpn laporan tahunan 2012
Share,
- PSAK 60 – Instrumen Keuangan: - SFAS 60 – Financial Instruments:
Pengungkapan, Disclosures,
- PSAK 61 (revisi 2010) – Akuntansi Hibah - SFAS 61 (revised 2010) – Accounting for
Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Government Grants and Disclosure of
Pemerintah, Government Assistance,
- PSAK 62 – Kontrak Asuransi - PSAK 62 – Insurance Contract
- PSAK 63 – Pelaporan Keuangan dalam - SFAS 63 – Financial Reporting in
Ekonomi Hiper Inflasi, Hyperinflationary Economies,
- PSAK 64 (revisi 2010) – Eksplorasi dan - SFAS 64 (revised 2010) – Exploration
Evaluasi Sumber Alam, and Evaluation of Mineral Resources,
- PSAK 109 – Akuntasi Zakat dan - SFAS 109 – Accounting of Zakat and
Infak/Sedekah, Infak/Sedekah,
- PPSAK 7, PPSAK 8, PPSAK 9 dan - Revocation of SFAS 7, Revocation of
PPSAK 11, SFAS 8, Revocation of SFAS 9 and
Revocation of SFAS 11,
- ISAK 13 – Lindung Nilai Investasi Neto - Interpretation of SFAS 13 – Hedge of Net
dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri, Investment in a Foreign Operation,
- ISAK 15 – Batas Aset Imbalan Pasti, - Interpretation of SFAS 15 – The Limit on
Persyaratan Pendanaan Minimum dan a Defined Benefit Asset, Minimum
Interaksinya, Funding Requirements and their
Interaction,
- ISAK 16 – Pengelolaan Jasa Konsesi, - Interpretation SFAS 16 – Services
Concession Agreements,
- ISAK 18 – Bantuan Pemerintah – Tidak - Interpretation of SFAS 18 – Government
Ada Relasi Spesifik dengan Aktivitas Assistance – No Specific Relation with
Operasi, the Operating Activities,
- ISAK 19 – Penerapan Pendekatan - Interpretation SFAS 19 – Applying the
Penyajian Kembali pada PSAK 63, Restatement Approach under SFAS 63,
- ISAK 20 – Pajak Penghasilan – - Interpretation of SFAS 20 – Income Taxes
Perubahan Dalam Status Pajak Entitas – Changes in the Tax Status of an Entity
atau Para Pemegang Sahamnya, or its Shareholders,
Berikut adalah dampak atas perubahan The following are the changes impacted by
standar akuntansi di atas yang relevan dan the above new standards that are relevant and
yang signifikan terhadap laporan keuangan significant to the Bank’s financial statement:
Bank:
Prinsip utama dari standar ini adalah untuk The overriding principle of this standard is to
mengungkapan informasi yang memadai yang disclose sufficient information to enable users
membuat pengguna laporan keuangan mampu of financial statements to evaluate the
mengevaluasi kinerja dan posisi keuangan significance of financial instruments for an
instrumen keuangan yang signifikan milik Bank’s financial performance and position.
Bank. PSAK 60 berisi pengungkapan- SFAS 60 contains new disclosures on risks
pengungkapan baru atas risiko-risiko dan and risk management and requires reporting
manajemen risiko dan mensyaratkan entitas entities to report the sensitivity of their
pelaporan untuk melaporkan sensitivitas financial instruments to movements in risk.
instrumen keuangannya terhadap pergerakan Some of the notable new requirements are:
risiko-risiko tersebut. Beberapa peraturan baru
yang penting antara lain:
c. Pengungkapan nilai wajar untuk setiap c. Disclosures of fair values of each class of
kelas aset dan kewajiban keuangan, serta financial assets and liabilities and
pengungkapan hirarki nilai wajar untuk disclosure of fair value hierarchy for
instrumen keuangan yang diukur dengan financial instruments measured at fair
nilai wajar pada tanggal pelaporan. value at the reporting date.
a. Nilai wajar atas agunan yang digunakan a. Fair value of collateral held as security;
sebagai jaminan; dan and
b. Nilai tercatat atas aset keuangan yang b. Carrying amount of financial asset that
belum jatuh tempo dan tidak mengalami are neither past due nor impaired whose
penurunan nilai yang telah dinegosiasi terms have been renegotiated.
btpn laporan tahunan 2012
ulang.
Bank telah menyertakan pengungkapan yang The Bank has incorporated the disclosure
dipersyaratkan PSAK 60 untuk laporan requirements of SFAS 60 for the financial
keuangan pada tanggal dan untuk tahun yang statement as at and for the year ended
berakhir 31 Desember 2012 dan telah 31 December 2012 and has decided to early
memutuskan untuk melakukan penerapan dini adopt the improvements made to SFAS 60 as
atas penyesuaian PSAK 60 tersebut. mentioned above.
Bank mengklasifikasikan aset keuangannya The Bank classifies its financial assets into
hanya dalam tiga kategori (a) pinjaman yang three categories of (a) loans and receivables,
diberikan dan piutang, (b) aset keuangan (b) held-to-maturity financial assets, and (c)
dimiliki hingga jatuh tempo, dan (c) aset available-for-sale financial assets, as the
keuangan tersedia untuk dijual, dikarenakan Bank does not have financial asset classified
Bank tidak memiliki aset keuangan yang as financial assets at fair value through profit
diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang and loss. The classification depends on the
diukur pada nilai wajar melalui laporan laba purpose for which the financials assets were
rugi. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan acquired. Management determines the
perolehan aset keuangan tersebut. classification of its financial assets at initial
Manajemen menentukan klasifikasi aset recognition.
keuangan tersebut pada saat awal
pengakuannya.
(a) Pinjaman yang diberikan dan piutang (a) Loans and receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivables are non-derivative
adalah aset keuangan non derivatif financial assets with fixed or determinable
dengan pembayaran tetap atau telah payments that are not quoted in an active
ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi market, except:
di pasar aktif, kecuali:
) yang dimaksudkan oleh Bank untuk ) those that the Bank intends to sell
dijual dalam waktu dekat, yang immediately or in the short term, which
diklasifikasikan dalam kelompok are classified as held for trading, and
diperdagangkan, serta yang pada saat those that the Bank upon initial
pengakuan awal ditetapkan sebagai recognition designates as at fair value
diukur pada nilai wajar melalui laporan through profit or loss;
laba rugi;
) yang pada saat pengakuan awal ) those that the Bank upon initial
ditetapkan dalam kelompok tersedia recognition designates as available-for-
untuk dijual; atau sale; or
) dalam hal pemilik mungkin tidak akan ) those for which the holder may not
memperoleh kembali investasi awal recover substantially all of its initial
Pada saat pengakuan awal, pinjaman Loans and receivables are initially
yang diberikan dan piutang diakui pada recognised at fair value plus transaction
nilai wajarnya ditambah biaya transaksi costs and subsequently measured at
dan selanjutnya diukur pada biaya amortised cost using the effective interest
perolehan diamortisasi dengan rate method. Interest income on financial
menggunakan metode suku bunga efektif. assets classified as loans and receivables
Pendapatan bunga dari aset keuangan is included in the profit or loss and is
dalam kelompok pinjaman yang diberikan reported as “Interest income”.
dan piutang dicatat di dalam laporan laba
rugi dan dilaporkan sebagai “Pendapatan
bunga”.
Dalam hal terjadi penurunan nilai, In the case of impairment, the impairment
kerugian penurunan nilai dilaporkan loss is reported as a deduction from the
sebagai pengurang dari nilai tercatat dari carrying value of the financial assets
aset keuangan dalam kelompok pinjaman classified as loan and receivables
yang diberikan dan piutang, dan diakui di recognised in the profit or loss as
dalam laporan laba rugi sebagai “allowance for impairment losses”.
“cadangan kerugian penurunan nilai”.
(b) Aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo (b) Held-to-maturity financial assets
Aset keuangan dalam kelompok dimiliki Held-to-maturity financial assets are non-
hingga jatuh tempo adalah aset keuangan derivative financial assets with fixed or
non-derivatif dengan pembayaran tetap determinable payments and fixed
atau telah ditentukan dan jatuh temponya maturities that the Management has the
telah ditetapkan, serta Manajemen positive intention and ability to hold to
mempunyai intensi positif dan maturity, other than:
kemampuan untuk memiliki aset
keuangan tersebut hingga jatuh tempo,
kecuali:
) aset keuangan yang pada saat ) those that the Bank upon initial
pengakuan awal ditetapkan oleh Bank recognition designates as financial
sebagai aset keuangan yang diukur assets at fair value through profit or
pada nilai wajar melalui laporan laba loss;
rugi;
) aset keuangan yang ditetapkan oleh ) those that the Bank designates as
Bank dalam kelompok tersedia untuk available-for-sale; and
dijual; dan
btpn laporan tahunan 2012
) aset keuangan yang memiliki definisi ) those that meet the definition of loans
pinjaman yang diberikan dan piutang. and receivables.
Pada saat pengakuan awal, aset These are initially recognised at fair value
keuangan dimiliki hingga jatuh tempo including transaction costs and
diakui pada nilai wajarnya termasuk biaya subsequently measured at amortised
transaksi dan selanjutnya diukur pada cost, using the effective interest method.
biaya perolehan diamortisasi dengan
menggunakan suku bunga efektif.
(c) Aset keuangan tersedia untuk dijual (c) Available-for-sale financial assets
(c) Aset keuangan tersedia untuk dijual (c) Available-for-sale financial assets
(lanjutan) (continued)
Bank menggunakan akuntansi tanggal The Bank uses trade date accounting for
perdagangan untuk mencatat seluruh regular way contracts when recording all
transaksi aset keuangan yang lazim financial asset transactions.
(normal).
Bank mengklasifikasikan liabilitas keuangan The Bank classifies its financial liabilities in
dalam kategori liabilitas keuangan yang diukur the category financial liabilities measured at
dengan biaya perolehan diamortisasi. amortised cost.
Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan Financial liabilities that are not classified as at
sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada fair value through profit and loss is
nilai wajar melalui laporan laba rugi categorised into financial liabilities measured
dikategorikan ke dalam liabilitas keuangan at amortised cost. Financial liabilities
yang diukur dengan biaya perolehan measured at amortised cost are initially
diamortisasi. Pada saat pengakuan awal, recognised at fair value less transaction
liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya costs. After initial recognition, the Bank
perolehan diamortisasi diukur pada nilai wajar measures all financial liabilities at amortised
dikurangi biaya transaksi. Setelah pengakuan cost using effective interest rates method.
awal, Bank mengukur seluruh liabilitas Effective interest rate amortization is
keuangan yang diukur dengan biaya recognised as interest expense.
perolehan diamortisasi dengan menggunakan
metode suku bunga efektif. Amortisasi suku
bunga efektif diakui sebagai beban bunga.
Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang The fair value of financial instruments traded
diperdagangkan di pasar aktif ditentukan in active markets is determined based on
berdasarkan nilai pasar yang berlaku pada quoted market prices at the statement of
tanggal laporan posisi keuangan financial position date, using a price that is
menggunakan harga yang dipublikasikan routinely published and coming from reliable
secara rutin dan berasal dari sumber yang sources. These include IDMA’s (Interdealer
terpercaya. Termasuk di dalam nya adalah Market Association) quoted market prices or
nilai pasar dari IDMA (Interdealer Market broker’s quoted price from Bloomberg and
Association) atau harga yang diberikan oleh Reuters on the statement of financial position
broker (quoted price) dari Bloomberg dan date.
Reuters pada tanggal laporan posisi
keuangan.
Instrumen keuangan dianggap memiliki A financial instrument is regarded as quoted
kuotasi di pasar aktif jika harga kuotasi in an active market if quoted prices are readily
tersedia sewaktu-waktu dan dapat diperoleh and regularly available from an exchange,
secara rutin dari bursa, pedagang efek dealer, broker, industry group, pricing service
(dealer), perantara efek (broker), kelompok or regulatory agency, and those prices
industri, badan pengawas (pricing service or represent actual and regularly occurring
regulatory agency), dan harga tersebut market transactions on an arm’s length basis.
btpn laporan tahunan 2012
mencerminkan transaksi pasar yang aktual If the above criteria are not met, the market is
dan rutin dalam suatu transaksi yang wajar. regarded as being inactive. Indications that a
Jika kriteria di atas tidak terpenuhi, maka market is inactive are when there is a wide
pasar aktif dinyatakan tidak tersedia. Indikasi- bid-offer spread or significant increase in the
indikasi dari pasar tidak aktif adalah terdapat bid-offer spread or there are few recent
selisih yang besar antara harga penawaran transactions.
dan permintaan atau kenaikan signifikan
dalam selisih harga penawaran dan
permintaan dan hanya terdapat beberapa
transaksi terkini.
Untuk instrumen keuangan yang tidak For financial instruments with no quoted
mempunyai harga pasar, estimasi atas nilai market price, a reasonable estimate of the fair
wajar ditetapkan dengan mengacu pada nilai value is determined by reference to the
wajar instrumen lain yang substansinya sama current market value of another instrument
atau dihitung berdasarkan arus kas yang which substantially have the same
diharapkan terhadap aset bersih efek-efek characteristic or calculated based on the
tersebut. expected cash flows of the underlying net
asset base of the marketable securities.
Bank tidak memiliki instrumen keuangan yang The Bank has no financial instrument where a
harga kuotasi pasarnya tidak tersedia. quoted market price is not available.
Penghentian pengakuan Derecognition
Penghentian pengakuan aset keuangan Financial assets are derecognised when the
dilakukan ketika hak kontraktual atas arus kas contractual rights to receive the cash flows
yang berasal dari aset keuangan tersebut from these assets have ceased to exist or the
berakhir, atau ketika aset keuangan tersebut assets have been transferred and
telah ditransfer dan secara substansial seluruh substantially all the risks and rewards of
risiko dan manfaat atas kepemilikan aset telah ownership of the assets are also transferred
ditransfer (jika, secara substansial seluruh (that is, if substantially all the risks and
risiko dan manfaat tidak ditransfer, maka Bank rewards have not been transferred, the Bank
melakukan evaluasi untuk memastikan evalutes to ensure that continuing
keterlibatan berkelanjutan atas pengendalian involvement on the basis of any retained
yang masih dimiliki tidak mencegah powers of control does not prevent
penghentian pengakuan). Liabilitas keuangan derecognition). Financial liabilities are
dihentikan pengakuannya ketika liabilitas telah derecognised when they have been
dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa. redeemed or otherwise extinguished.
Agunan yang diserahkan oleh Bank di dalam Collateral furnished by the Bank under
perjanjian dijual dengan janji untuk dibeli standard repurchase agreements and
kembali dan transaksi securities lending dan securities lending and borrowing transactions
borrowing tidak dihentikan pengakuannya is not derecognised because the Bank retains
karena Bank secara substansial masih substantially all the risks and rewards on the
memiliki seluruh risiko dan manfaat agunan basis of the predetermined repurchase price,
tersebut, berdasarkan ketentuan bahwa harga and the criteria for derecognition are therefore
pembelian kembali telah ditentukan di awal, not met.
sehingga kriteria penghentian pengakuan tidak
terpenuhi.
Bank tidak boleh mengklasifikasikan aset The Bank shall not classify any financial
keuangan sebagai investasi dimiliki hingga assets as held-to-maturity if the Bank has,
jatuh tempo, jika dalam tahun berjalan atau during the current financial year or during the
dalam kurun waktu dua tahun sebelumnya, two preceding financial years, sold or
telah menjual atau mereklasifikasi investasi reclassified more than an insignificant amount
dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang of held-to-maturity investments before
lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum maturity (more than insignificant in relation to
jatuh tempo (lebih dari jumlah yang tidak the total amount of held-to-maturity
signifikan dibandingkan dengan total nilai investments) other than sales or
investasi dimiliki hingga jatuh tempo), kecuali reclassifications that:
penjualan atau reklasifikasi tersebut:
(a) dilakukan ketika aset keuangan sudah (a) are so close to maturity or the financial
mendekati jatuh tempo atau tanggal asset's call date that changes in the
pembelian kembali di mana perubahan market rate of interest would not have a
suku bunga tidak akan berpengaruh significant effect on the financial asset's
secara signifikan terhadap nilai wajar aset fair value;
keuangan tersebut;
(b) terjadi setelah Bank telah memperoleh (b) occur after the Bank has collected
secara substansial seluruh jumlah pokok substantially all of the financial asset's
aset keuangan tersebut sesuai jadwal original principal through scheduled
pembayaran atau Bank telah payments or prepayments; or
memperoleh pelunasan dipercepat; atau
(c) terkait dengan kejadian tertentu yang (c) are attributable to an isolated event that
berada di luar kendali Bank, tidak is beyond the Bank's control, is non-
berulang, dan tidak dapat diantisipasi recurring and could not have been
secara wajar oleh Bank. reasonably anticipated by the Bank.
(A) Aset keuangan yang dicatat (A) Financial assets carried at amortised
berdasarkan biaya perolehan cost (continued)
diamortisasi (lanjutan)
Kriteria yang digunakan oleh Bank untuk The criteria used by the Bank to
menentukan bukti obyektif dari penurunan determine that there is objective evidence
nilai adalah: of an impairment loss include:
a) kesulitan keuangan signifikan yang a) significant financial difficulty of the
dialami penerbit atau pihak issuer or obligor;
peminjam; b) a breach of contract, such as a
b) pelanggaran kontrak, seperti default or delinquency in interest or
terjadinya wanprestasi atau principal payments;
tunggakan pembayaran pokok atau
bunga;
c) pihak pemberi pinjaman, dengan c) the lender, for economic or legal
alasan ekonomi atau hukum reasons relating to the borrower’s
sehubungan dengan kesulitan financial difficulty, granting to the
keuangan yang dialami pihak borrower a concession that the
peminjam, memberikan keringanan lender would not otherwise consider;
(konsesi) pada pihak peminjam yang
tidak mungkin diberikan jika pihak
peminjam tidak mengalami kesulitan;
d) terdapat kemungkinan bahwa pihak d) it becomes probable that the
peminjam akan dinyatakan pailit atau borrower will enter bankruptcy or
melakukan reorganisasi keuangan other financial reorganisation;
lainnya;
e) hilangnya pasar aktif dari aset e) the disappearance of an active
keuangan akibat kesulitan keuangan; market for that financial asset
atau because of financial difficulties; or
f) data yang dapat diobservasi f) observable data indicating that there
mengindikasikan adanya penurunan is a measurable decrease in the
yang dapat diukur atas estimasi arus estimated future cash flows.
kas masa datang.
(A) Aset keuangan yang dicatat (A) Financial assets carried at amortised
berdasarkan biaya perolehan cost (continued)
diamortisasi (lanjutan)
Pada awalnya, Bank menentukan apakah Initially, the Bank assesses whether
terdapat bukti obyektif seperti tersebut di objective evidence of impairment for
atas mengenai penurunan nilai atas aset financial asset exists as described above.
keuangan. Penilaian individual dilakukan An individual assessment is performed
atas aset keuangan yang signifikan yang on the significant impaired financial
mengalami penurunan nilai. Aset asset. The impaired financial assets
keuangan yang tidak signifikan namun which are not classified as individually
mengalami penurunan nilai dimasukkan significant are included in a group of
dalam kelompok aset keuangan yang financial asset with similar credit risk
memiliki karakteristik risiko yang serupa characteristics and collectively assessed.
dan dilakukan penilaian secara kolektif.
Jika Bank menentukan tidak terdapat If the Bank assesses that there is no
bukti obyektif mengenai penurunan nilai objective evidence of impairment for
atas aset keuangan yang dinilai secara financial asset as individual, both for
individual, baik untuk aset keuangan significant and insignificant amount,
Jumlah kerugian penurunan nilai diukur The amount of the loss is measured as
berdasarkan selisih antara nilai tercatat the difference between the asset’s
aset keuangan dengan nilai kini dari carrying amount and the present value of
estimasi arus kas masa datang (kecuali estimated future cash flows (excluding
kerugian yang timbul di masa depan dari future losses from loans and receivables
pinjaman yang diberikan) yang that have not been incurred) discounted
didiskontokan menggunakan tingkat suku at the financial asset’s original effective
bunga efektif awal dari aset keuangan interest rate. The carrying amount of the
tersebut. Nilai tercatat aset tersebut asset is reduced through the use of an
dikurangi melalui akun cadangan kerugian allowance account and the amount of the
penurunan nilai dan beban kerugian loss is recognised in the profit or loss. If a
diakui pada laporan laba rugi. Jika loan or held-to-maturity investment has a
pinjaman yang diberikan atau investasi variable interest rate, the discount rate for
dimiliki hingga jatuh tempo memiliki suku measuring any impairment loss is the
bunga variabel, maka tingkat diskonto current effective interest rate determined
yang digunakan untuk mengukur setiap under the contract.
kerugian penurunan nilai adalah suku
bunga efektif terkini yang berlaku yang
ditetapkan dalam kontrak.
(A) Aset keuangan yang dicatat (A) Financial assets carried at amortised
berdasarkan biaya perolehan cost (continued)
diamortisasi (lanjutan)
Perhitungan nilai kini dari estimasi arus The calculation of the present value of
kas masa datang atas aset keuangan the estimated future cash flows of a
dengan agunan (collateralised financial collateralised financial asset reflects the
asset) mencerminkan arus kas yang cash flows that may result from
dapat dihasilkan dari pengambilalihan foreclosure less costs for obtaining and
agunan dikurangi biaya-biaya untuk selling the collateral, whether or not
memperoleh dan menjual agunan, foreclosure is probable.
terlepas apakah pengambilalihan tersebut
berpeluang terjadi atau tidak.
Untuk tujuan evaluasi penurunan nilai For the purpose of a collective evaluation
secara kolektif, aset keuangan of impairment, financial asset are
dikelompokkan berdasarkan kesamaan grouped on the basis of similar credit risk
btpn laporan tahunan 2012
Arus kas masa datang dari kelompok aset Future cash flows in a group of financial
keuangan yang penurunan nilainya assets that are collectively evaluated for
dievaluasi secara kolektif, diestimasi impairment are estimated on the basis of
berdasarkan kerugian historis yang historical loss experience for assets with
pernah dialami atas aset-aset yang credit risk characteristics similar to those
memiliki karakteristik risiko kredit yang in the Bank. Historical loss experience is
serupa dengan karakteristik risiko kredit
adjusted on the basis of current
kelompok tersebut di dalam Bank.
Kerugian historis yang pernah dialami observable data to reflect the effects of
kemudian disesuaikan berdasarkan data current conditions that did not affect the
terkini yang dapat diobservasi untuk period on which the historical loss
mencerminkan kondisi saat ini yang tidak experience is based and to remove the
berpengaruh pada periode terjadinya effects of conditions in the historical
kerugian historis tersebut, dan untuk period that do not currently exist.
menghilangkan pengaruh kondisi yang
ada pada periode historis namun sudah
tidak ada lagi saat ini.
Bank menggunakan statistical model The Bank uses statistical model analysis
analysis method, yaitu roll rates dan method, namely roll rates and migration
migration analysis method untuk penilaian analysis method for financial assets
penurunan nilai aset keuangan secara impairment which collectively assessed.
kolektif.
(A) Aset keuangan yang dicatat (A) Financial assets carried at amortised
berdasarkan biaya perolehan cost (continued)
diamortisasi (lanjutan)
Jika, pada periode berikutnya, jumlah If, in a subsequent period, the amount of
kerugian penurunan nilai berkurang dan the impairment loss decreases and the
pengurangan tersebut dapat dikaitkan decrease can be related objectively to an
secara obyektif pada peristiwa yang event occurring after the impairment was
terjadi setelah penurunan nilai diakui recognised (such as an improvement in
(seperti meningkatnya peringkat kredit the debtor’s credit rating), the previously
debitur), maka kerugian penurunan nilai recognised impairment loss is reversed
yang sebelumnya diakui harus dipulihkan, by adjusting the allowance account. The
dengan menyesuaikan akun cadangan. amount of the reversal is recognised in
Jumlah pemulihan aset keuangan diakui the profit or loss.
pada laporan laba rugi.
(B) Aset keuangan yang tersedia untuk (B) Financial assets classified as
dijual available-for-sale
Pada setiap tanggal pelaporan, Bank The Bank assesses at each reporting
mengevaluasi apakah terdapat bukti yang date whether there is objective evidence
obyektif bahwa aset keuangan atau that a financial asset or a group of
kelompok aset keuangan mengalami financial assets is impaired. In the case of
penurunan nilai. Penurunan yang debt instruments classified as available-
signifikan atau penurunan jangka panjang for-sale, a significant or prolonged decline
atas nilai wajar dari investasi dalam in the fair value of the security below its
instrumen utang di bawah biaya cost is objective evidence of impairment
perolehannya merupakan bukti obyektif resulting in the recognition of an
terjadinya penurunan nilai dan impairment loss.
menyebabkan pengakuan kerugian
penurunan nilai.
(B) Aset keuangan yang tersedia untuk (B) Financial assets classified as
dijual (lanjutan) available-for-sale (continued)
Pada setiap tanggal pelaporan, Bank The Bank assesses at each reporting
mengevaluasi apakah terdapat bukti yang date whether there is objective evidence
obyektif bahwa aset keuangan atau that a financial asset or a group of
kelompok aset keuangan mengalami financial assets is impaired. In the case of
penurunan nilai. Penurunan yang debt instruments classified as available-
signifikan atau penurunan jangka panjang for-sale, a significant or prolonged decline
atas nilai wajar dari investasi dalam in the fair value of the security below its
instrumen utang di bawah biaya cost is objective evidence of impairment
perolehannya merupakan bukti obyektif resulting in the recognition of an
terjadinya penurunan nilai dan impairment loss. If any such evidence
menyebabkan pengakuan kerugian exists for available-for-sale financial
penurunan nilai. Ketika terdapat bukti assets, the cumulative loss - measured
tersebut diatas untuk aset yang tersedia as the difference between the acquisition
untuk dijual, kerugian kumulatif, yang cost and the current fair value, less any
merupakan selisih antara biaya perolehan impairment loss on that financial asset
btpn laporan tahunan 2012
dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian previously recognised in profit or loss - is
penurunan nilai aset keuangan yang removed from equity component and
sebelumnya telah diakui pada laporan recognised in the profit or loss.
laba rugi, dikeluarkan dari komponen
ekuitas dan diakui pada laporan laba rugi.
Jika, pada periode berikutnya, nilai wajar If, in a subsequent period, the fair value
dari utang aset keuangan yang of a debt financial asset classified as
diklasifikasikan dalam kelompok tersedia available-for-sale increases and the
untuk dijual meningkat dan peningkatan increase can be objectively related to an
tersebut dapat secara obyektif event occurring after the impairment loss
dihubungkan dengan peristiwa yang was recognised in profit or loss, the
terjadi setelah pengakuan kerugian impairment loss is reversed through the
penurunan nilai pada laporan laba rugi, profit or loss.
maka kerugian penurunan nilai tersebut
harus dipulihkan melalui laporan laba rugi.
d. Kas d. Cash
Kas mencakup kas dan kas pada Anjungan Cash includes cash in hand and cash in
Tunai Mandiri (ATM). Automated Teller Machine (ATM).
f. Giro pada Bank Indonesia dan Bank Lain f. Current accounts with Bank Indonesia and
Other Banks
Giro pada Bank Indonesia dan bank lain Current accounts with Bank Indonesia and
disajikan sebesar biaya perolehan diamortisasi other banks are stated at amortised cost using
dengan menggunakan metode suku bunga the effective interest rate method less
efektif dikurangi cadangan kerugian penurunan allowance for impairment losses, where
nilai, jika diperlukan. appropriate.
Giro pada Bank Indonesia dan bank lain Current accounts with Bank Indonesia and
diklasifikasikan dalam laporan posisi keuangan other banks are classified in the statement of
sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. financial position as loans and receivables.
Lihat catatan 2c untuk kebijakan akuntansi Refer to note 2c for the accounting policy of
atas pinjaman yang diberikan dan piutang. loans and receivables.
g. Penempatan pada Bank Indonesia dan g. Placements with Bank Indonesia and Other
Bank Lain Banks
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank Placements with Bank Indonesia and other
lain disajikan sebesar biaya perolehan banks are stated at amortised cost using
diamortisasi dengan menggunakan metode effective interest rate method less allowance
suku bunga efektif dikurangi dengan cadangan for impairment losses, where appropriate.
kerugian penurunan nilai, jika diperlukan.
Efek-efek pada awalnya dinilai berdasarkan Marketable securities are initially measured at
nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi fair value plus directly attributable transaction
yang dapat diatribusikan secara langsung dan costs and subsequently accounted for
kemudian diperhitungkan tergantung pada depending on their classification being
klasifikasinya menjadi tersedia untuk dijual available-for-sale or held-to-maturity. Refer to
atau dimiliki hingga jatuh tempo. Lihat catatan note 2c for the accounting policy of available-
2c untuk kebijakan akuntansi atas tersedia for-sale and held-to-maturity.
untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo.
Efek-efek terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia Marketable securities consist of Certificate of
(SBI). Bank Indonesia (SBI).
i. Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual i. Securities purchased under resale
kembali (Reverse Repo) agreement (Reverse Repo)
Efek-efek yang dibeli dengan janji untuk dijual Securities purchased under resale agreements
kembali disajikan sebagai aset dalam laporan are presented as an asset in the statement of
posisi keuangan sebesar harga beli ditambah financial position at the purchase price added
dengan pendapatan bunga yang sudah diakui with interest income recognised but not yet
tapi belum diterima, dikurangi dengan received, less allowance for impairment
cadangan kerugian penurunan nilai. losses.
Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual Securities purchased under resale agreement
kembali (Reverse Repo) diklasifikasikan (Reverse Repo) are classified as loans and
sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. receivable. Refer to note 2c for the accounting
Lihat catatan 2c untuk kebijakan akuntansi policy of loans and receivables.
pinjaman yang diberikan dan piutang.
i. Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual i. Securities purchased under resale
kembali (Reverse Repo) (lanjutan) agreement (Reverse Repo) (continued)
Pada pengukuran awal, efek-efek yang dibeli Securities purchased under resale agreement
dengan janji dijual kembali (Reverse Repo) (Reverse Repo) are initially measured at fair
disajikan sebesar nilai wajar ditambah dengan value plus directly attributable transaction
biaya transaksi yang dapat diatribusikan costs.
secara langsung.
Pinjaman yang diberikan adalah penyediaan Loans represent provision of cash or cash
uang atau tagihan yang dapat disetarakan equivalent based on agreements with
dengan kas, berdasarkan persetujuan atau borrowers, where borrowers are required to
kesepakatan pinjam-meminjam dengan debitur repay their debts with interest after a specified
yang mewajibkan debitur untuk melunasi utang period.
berikut bunganya setelah jangka waktu
tertentu.
Pembiayaan bersama dicatat sesuai dengan Joint financing is recorded according to the
porsi kredit yang risikonya ditanggung oleh proportion of risks borne by the Bank and
Bank dinyatakan sebesar biaya perolehan stated at amortised cost.
btpn laporan tahunan 2012
diamortisasi.
Pinjaman yang diberikan diklasifikasikan Loans are classified as loans and receivables.
sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Refer to note 2c for the accounting policy of
Lihat catatan 2c untuk kebijakan akuntansi loans and receivables.
atas pinjaman yang diberikan dan piutang.
Kerugian yang timbul dari restrukturisasi kredit Losses on loan restructurings in respect of
yang berkaitan dengan modifikasi persyaratan modification of the terms of the loans are
kredit diakui bila nilai kini dari jumlah recognised only if the present value of total
penerimaan kas yang akan datang yang telah future cash receipts specified by the new
ditentukan dalam persyaratan kredit yang terms of the loans, including both receipts
baru, termasuk penerimaan yang designated as interest and those designated
diperuntukkan sebagai bunga maupun pokok, as loan principal, are less than the carrying
adalah lebih kecil dari nilai pinjaman yang amount of loans before restructuring.
diberikan yang tercatat sebelum
restrukturisasi.
Tanah tidak disusutkan. Aset tetap, selain Land is not depreciated. Property, plant and
tanah, disusutkan selama taksiran masa equipment, except land, are depreciated over
manfaat ekonomis aset tetap dengan metode their expected useful lives using straight-line
garis lurus. method.
Taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap The expected useful lives of property, plant
adalah sebagai berikut: and equipment are as follows:
Tahun/Years
Gedung 20 Buildings
Golongan I: Class I:
Kendaraan bermotor 4 Vehicles
Perlengkapan kantor 4 Office equipment
Golongan II: Class II:
Kendaraan bermotor 5-8 Vehicles
Perlengkapan kantor 5-8 Office equipment
Kendaraan bermotor – program
kepemilikan kendaraan Vehicles – employees car
bermotor karyawan 5 ownership program
sesuai masa sewa/
Leasehold improvement during lease period Leasehold improvement
Biaya-biaya setelah pengakuan awal diakui Subsequent costs are included in the asset’s
sebagai bagian dari nilai tercatat aset atau carrying amount or recognised as a separate
sebagai aset yang terpisah sebagaimana asset, as appropriate, only when it is probable
Apabila nilai tercatat aset lebih besar dari nilai When the carrying amount of an asset is
yang dapat diperoleh kembali, nilai tercatat greater than its estimated recoverable amount,
aset diturunkan menjadi sebesar nilai yang it is written down immediately to its
dapat diperoleh kembali, dengan recoverable amount, which is determined as
menggunakan nilai tertinggi antara harga jual the higher of net selling price or value in use
neto atau nilai pakai dan penurunan nilai diakui and the impairment losses are recognized in
dalam laporan laba rugi. the profit or loss.
Apabila aset tetap tidak digunakan lagi atau When property, plant and equipment are no
dijual, maka nilai perolehan dan akumulasi longer in use or disposed of, their costs and
penyusutannya dihapuskan dari laporan the related accumulated depreciation are
keuangan. Keuntungan atau kerugian bersih written off in the financial statements. Net
atas pelepasan aset tetap ditentukan dengan gains or losses on disposals are determined
membandingkan hasil yang diterima dengan by comparing the proceeds with the carrying
nilai tercatat dan diakui pada amount and are recognized within “non
“(beban)/pendapatan non operasional” dalam operating (expenses)/income” in the profit or
laporan laba rugi. loss.
Akumulasi biaya konstruksi bangunan serta The accumulated costs of the construction of
pemasangan peralatan kantor, dikapitalisasi buildings and the installation of office
sebagai aset dalam penyelesaian. Biaya equipment are capitalised as construction in
tersebut direklasifikasi ke akun aset tetap pada progress. These costs are reclassified to
saat proses konstruksi atau pemasangan property, plant and equipment accounts when
selesai. Penyusutan mulai dibebankan pada the construction or installation is complete.
tanggal yang sama. Depreciation is charged from such date.
Nilai sisa aset, masa manfaat dan metode The assets’ residual values, useful lives and
penyusutan ditelaah dan jika perlu depreciation method are reviewed and
disesuaikan, pada setiap akhir periode adjusted if appropriate, at the end of each
pelaporan. reporting period.
Piranti lunak diakui sebesar harga perolehan Software is recognised at acquisition cost and
dan selanjutnya dicatat sebesar harga subsequently carried at cost less accumulated
perolehan dikurangi akumulasi amortisasi. amortisation.
Biaya yang terkait dengan pemeliharaan Costs associated with maintaining software
program piranti lunak diakui sebagai beban programs are recognised as expense as
pada saat terjadinya. Biaya pengembangan incurred. Development costs that are directly
yang dapat secara langsung diatribusikan attributable to the design and testing of
kepada piranti lunak yang dapat diidentifikasi identifiable and unique software products
dan unik yang dikendalikan oleh Bank diakui controlled by the Bank are recognised as
sebagai aset tak berwujud. intangible assets.
estimasi masa manfaat, yang tidak lebih dari useful lives, which does not exceed four years
empat tahun dan dihitung dengan and calculated using the straight-line method.
menggunakan metode garis lurus.
Biaya dibayar di muka adalah beban yang Prepayments are expenses which have been
telah dikeluarkan tetapi belum diakui sebagai incurred but have not been recognised as an
beban pada periode terjadinya. Biaya dibayar expense in the related period. Prepayments
di muka akan diakui sebagai beban pada are recognised as expenses in the profit or
laporan laba rugi pada saat diamortisasi loss when it is amortised in accordance with
sesuai dengan masa manfaatnya. the expected period of benefit.
Aset lain-lain terdiri dari uang muka dan aset Other assets include advance payments and
terbengkalai. abandoned properties.
Bank mengakui kerugian penurunan nilai aset The Bank recognises impairment of assets if
apabila taksiran jumlah yang dapat diperoleh the recoverable amount of the assets is lower
kembali (recoverable amount) dari suatu aset than the carrying value. At the statement of
lebih rendah dari nilai tercatatnya. Pada setiap financial position date, the Bank evaluates the
tanggal laporan posisi keuangan, Bank recoverable amount of the assets to determine
melakukan penelaahan untuk menentukan whether there is an indication of impairment.
apakah terdapat indikasi penurunan nilai. Reversal of the recoverable amount of assets
Pemulihan penurunan nilai diakui sebagai is recognised as gain in the profit or loss when
keuntungan di laporan laba rugi pada saat incurred.
terjadinya.
Liabilitas segera dicatat pada saat timbulnya Liability due immediately are recorded at the
kewajiban atau diterima perintah dari pemberi time of the obligations occurred or receipt of
amanat, baik dari masyarakat maupun dari transfer order from customers or other banks.
bank lain.
Liabilitas segera disajikan sebesar biaya Liability due immediately are stated at
perolehan diamortisasi. Lihat catatan 2c untuk amortised cost. Refer to note 2c for the
kebijakan akuntansi atas liabilitas keuangan accounting policy for financial liabilities
yang diukur dengan biaya perolehan measured at amortised cost.
diamortisasi.
p. Simpanan nasabah dan simpanan dari bank p. Deposits from customers and deposits
lain from other banks
Simpanan nasabah adalah dana yang Deposits from customers are the funds placed
dipercayakan oleh masyarakat kepada Bank by customers to the Bank based on fund
berdasarkan perjanjian penyimpanan dana. deposits agreements. Included in these
Termasuk didalamnya adalah giro, tabungan, accounts are demand deposits, savings, time
deposito berjangka dan sertifikat deposito. deposits and certificates of deposits.
Simpanan dari bank lain terdiri dari liabilitas Deposits from other banks represent liabilities
terhadap bank lain, dalam bentuk giro, to other domestic banks, in the form of
tabungan, deposito berjangka dan inter-bank demand deposits, time deposits and inter-bank
call money. call money.
Simpanan nasabah dan simpanan dari bank Deposits from customers and deposits from
lain diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan other banks are classified as financial liabilities
yang diukur dengan biaya perolehan measured at amortised cost. Incremental
diamortisasi. Biaya tambahan yang dapat costs directly attributable to the acquistion of
diatribusikan secara langsung dengan deposits from customers and deposits from
perolehan simpanan nasabah dan simpanan other banks are deducted from the amount of
dari bank lain dikurangkan dari jumlah deposits from customers and deposits from
simpanan nasabah dan simpanan dari bank other banks. Refer to note 2c for the
lain. Lihat catatan 2c untuk kebijakan accounting policy of financial liabilities
akuntansi atas liabilitas keuangan yang diukur measured at amortised cost.
dengan biaya perolehan diamortisasi.
Simpanan dari bank lain disajikan sebesar Deposits from other banks are stated at the
jumlah liabilitas terhadap bank lain. amounts due to other banks.
Utang obligasi dicatat sebesar nilai nominal Bonds payable are stated at nominal value net
dikurangi dengan biaya emisi yang belum of unamortised securities issuance cost. Costs
diamortisasi. Biaya emisi adalah biaya yang incurred in connection with the bonds payable,
terjadi sehubungan dengan utang obligasi, are recognised as a deferred income/expense
diakui sebagai pendapatan/beban yang and offset directly from the proceeds derived
ditangguhkan dan dikurangkan langsung dari from such offerings and amortised over the
hasil emisi dan diamortisasi selama jangka period of the bonds payable using the effective
waktu utang obligasi tersebut dengan interest rate method. Refer to note 2c for the
menggunakan metode suku bunga efektif. accounting policy of financial liabilities
Lihat catatan 2c untuk kebijakan akuntansi measured at amortised cost.
atas liabilitas keuangan yang diukur dengan
biaya perolehan diamortisasi.
r. Pendapatan bunga dan beban bunga r. Interest income and interest expense
Pendapatan dan beban bunga untuk Interest income and expense for all
semua instrumen keuangan dengan interest-bearing financial instruments are
interest-bearing dicatat dalam recognised within “interest income” and
btpn laporan tahunan 2012
“pendapatan bunga” dan “beban bunga” di “interest expense” in the profit or loss
dalam laporan laba rugi menggunakan using the effective interest rate method.
metode suku bunga efektif.
Metode suku bunga efektif adalah metode The effective interest rate method is a
yang digunakan untuk menghitung biaya method of calculating the amortised cost
perolehan diamortisasi dari aset atau of a financial asset or liability and of
liabilitas keuangan dan metode untuk allocating the interest income or expense
mengalokasikan pendapatan atau beban over the relevant period. The effective
bunga selama periode yang relevan. Suku interest rate is the rate that exactly
bunga efektif adalah suku bunga yang discounts estimated future cash
secara tepat mendiskontokan estimasi payments or receipts through the
pembayaran atau penerimaan kas di expected life of the financial instrument or
masa datang selama perkiraan umur dari a shorter period, where appropriate, to
instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, the net carrying amount of the financial
digunakan periode yang lebih singkat asset or liability. When calculating the
untuk memperoleh nilai tercatat bersih effective interest rate, the Bank estimates
dari aset atau liabilitas keuangan. Pada cash flows by taking into account all
saat menghitung suku bunga efektif, Bank contractual terms of the financial
mengestimasi arus kas dengan instrument but does not consider future
mempertimbangkan seluruh persyaratan credit losses. The calculation includes
kontraktual dalam instrumen keuangan any fees, commissions and other fees
tersebut, namun tidak mempertimbangkan received by parties to the contract and
kerugian kredit di masa datang. are an integral part of the effective
Perhitungan ini mencakup seluruh komisi, interest rate.
provisi, dan bentuk lain yang diterima oleh
para pihak dalam kontrak yang
merupakan bagian tak terpisahkan dari
suku bunga efektif.
r. Pendapatan bunga dan beban bunga r. Interest income and interest expense
(lanjutan) (continued)
Pada umumnya pendapatan provisi dan komisi Fees and commissions are generally
diakui menggunakan basis akrual pada saat recognised on an accrual basis when the
jasa telah diberikan. Pendapatan provisi atas service has been provided. Loan commitment
komitmen memberikan pinjaman yang fees for loans that are likely to be drawn down
kemungkinan besar akan dicairkan (bersama- are (together with related direct costs)
sama dengan biaya transaksi lain yang terkait recognised as an adjustment to the effective
langsung) diakui sebagai penyesuaian atas interest rate on the loan.
suku bunga efektif atas pinjaman yang
diberikan.
Pendapatan provisi dan komisi yang tidak Fees and commissions income which are not
berkaitan dengan kegiatan pemberian kredit related to lending activities or a specific period
atau suatu jangka tertentu diakui sebagai are recognised as revenue on the transaction
pendapatan pada saat terjadinya transaksi date as other operating income.
sebagai pendapatan operasional lainnya.
t. Pendapatan dan beban operasional lainnya t. Other operating income and expenses
Seluruh penghasilan dan beban yang terjadi All of these income and expenses are
dibebankan pada laporan laba rugi pada saat recorded in the profit or loss when incurred.
terjadinya.
u. Perpajakan u. Taxation
Pajak penghasilan terdiri dari pajak The income tax expense comprises current
penghasilan kini dan tangguhan. Pajak and deferred tax. Income tax expense is
penghasilan ini diakui dalam laporan laba rugi. recognised in the profit or loss. The current
Pajak penghasilan kini dihitung sesuai dengan income tax charge is calculated on the basis
peraturan pajak yang berlaku atau akan of the tax laws enacted or substantively
berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. enacted at the statements of financial position
Manajemen melakukan evaluasi secara date. The Management periodically evaluates
periodik atas pajak penghasilan badan yang positions taken in tax returns with respect to
dilaporkan dengan mengacu pada interpretasi the situation in which applicable tax regulation
manajemen atas peraturan pajak yang is subject to interpretation. The Bank
berlaku. Bank menyisihkan cadangan yang establishes adequate provisions, where
cukup sebagai dasar penentuan jumlah yang appropriate, on the basis of amounts expected
harus dibayar ke kantor pajak. Pajak to be paid to the tax office. Deferred income
penghasilan tangguhan disajikan dengan tax is determined using the statements of
menggunakan metode liabilitas laporan posisi financial position liability method, for all
keuangan, untuk semua perbedaan temporer temporary differences arising between the tax
yang muncul akibat perbedaan perhitungan bases of assets and liabilities and their
tarif dasar pajak untuk aset dan liabilitas carrying values for financial reporting
dengan nilai tercatatnya dalam rangka purposes at each reporting date. Currently
kebutuhan laporan keuangan per tanggal enacted tax rates are used to determine
pelaporan. Tarif pajak yang berlaku saat ini deferred income tax.
btpn laporan tahunan 2012
Aset pajak tangguhan diakui apabila besar A deferred tax asset is recognised to the
kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal pada extent that it is probable that future taxable
masa mendatang akan memadai untuk profits will be available against which the
mengkompensasi aset pajak tangguhan yang deferred tax asset arising from temporary
muncul akibat perbedaan temporer tersebut. differences can be utilised.
Aset dan liabilitas pajak penghasilan Deferred income tax assets and liabilities are
tangguhan dapat saling hapus apabila terdapat offset when there is a legally enforceable right
hak yang berkekuatan hukum untuk to offset current tax assets against current tax
melakukan saling hapus antara aset pajak kini liabilities and when the deferred income taxes
dengan liabilitas pajak kini dan apabila aset assets and liabilities relate to income taxes
dan liabilitas pajak penghasilan tangguhan levied by the same taxation authority on either
dikenakan oleh otoritas perpajakan yang the same taxable entity or different taxable
sama, baik atas entitas kena pajak yang sama entities where there is an intention to settle the
ataupun berbeda dan adanya niat untuk balances on a net basis.
melakukan penyelesaian saldo-saldo tersebut
secara neto.
Bank harus menyediakan program pensiun The Bank is required to provide a minimum
dengan imbalan minimal tertentu sesuai amount of pension benefits in accordance with
dengan UU Ketenagakerjaan No. 13/2003. Labor Law No. 13/2003. Since the Labor Law
Karena UU Ketenagakerjaan menentukan sets the formula for determining the minimum
rumus tertentu untuk menghitung jumlah amount of benefits, in substance, pension
minimal imbalan pensiun, pada dasarnya, plans under Labor Law represent defined
program pensiun berdasarkan UU benefit plans.
Ketenagakerjaan adalah program imbalan
pasti.
tertimbang jumlah saham biasa yang beredar number of ordinary shares outstanding during
pada tahun yang bersangkutan. the year.
Laba per saham dilusian dihitung dengan Diluted earnings per share is calculated by
membagi laba bersih dengan rata-rata dividing net profit with the weighted average
tertimbang jumlah saham yang beredar number of shares outstanding plus the
ditambah dengan rata-rata tertimbang jumlah weighted average number of shares
saham yang akan diterbitkan atas konversi outstanding which would be issued on the
efek yang berpotensi saham yang bersifat conversion of the dilutive potential shares.
dilutif.
Pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan As at 31 December 2012, 2011 and 2010,
2010, tidak ada instrumen-instrumen yang there were no material instruments which
dimiliki yang secara material dapat could result in the issue of further ordinary
menyebabkan penerbitan tambahan saham shares. Therefore, diluted earnings per share
biasa. Oleh karena itu, nilai laba perusahaan are equivalent to basic earnings per share.
dilusian setara dengan nilai laba besih per
saham dasar.
x. Pelaporan segmen x. Segment reporting
i. yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang i. that engages in business activities from
memperoleh pendapatan dan which it may earn revenues and incur
menimbulkan beban (termasuk expenses (including revenues and
pendapatan dan beban yang terkait expenses relating to transactions with
dengan transaksi dengan komponen lain other components of the same entity);
dari entitas yang sama);
ii. hasil operasinya dikaji ulang secara ii. whose operating results are reviewed
berkala oleh kepala operasional untuk regularly by the entity’s chief operating
pembuatan keputusan tentang sumber decision maker to make decisions about
daya yang dialokasikan pada segmen resources allocated to the segment and
tersebut dan menilai kinerjanya; dan assess its performance; and
iii. tersedia informasi keuangan yang dapat iii. for which discrete financial information is
dipisahkan. available.
Bank menyajikan segmen operasi The Bank presents operating segment based
berdasarkan laporan internal bank yang on its internal reporting to the chief operating
disajikan kepada pengambil keputusan decision maker in accordance with SFAS 5
operasional sesuai PSAK 5 (revisi 2009). (revised 2009). The Bank’s chief operating
Pengambil keputusan operasional Bank decision-maker is the Board of Directors.
adalah Direksi.
Segmen operasi Bank disajikan berdasarkan The Bank discloses the operating segment
produk usaha yang terdiri dari retail, mikro based on business products that consist of
(UMK) dan ALCO (Catatan 38). Segmen retail, micro (UMK) and ALCO (Note 38).
ALCO terdiri dari kegiatan treasuri dan ALCO consist of treasury and funding
pendanaan. activities.
y. Transaksi dengan pihak berelasi y. Transactions with related parties
Bank melakukan transaksi dengan pihak The Bank enters into transactions with related
berelasi sesuai dengan ketentuan PSAK 7 parties in accordance with SFAS 7 “Related
“Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. Pihak- Party Disclosures”. The related parties include:
pihak berelasi termasuk:
i. perusahaan di bawah pengendalian Bank; i. entities under the control of the Bank;
ii. perusahaan asosiasi; ii. associated companies;
Jenis transaksi dan saldo dengan pihak The nature of transactions and balances of
berelasi diungkapkan dalam catatan atas accounts with related parties are disclosed in
laporan keuangan. the notes to the financial statements.
Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang Borrowings are initially recognised at fair
diterima diakui sebesar nilai wajar, dikurangi value, net of transaction costs incurred.
dengan biaya-biaya transaksi yang terjadi. Subsequently, borrowings are measured at
Selanjutnya, pinjaman yang diterima diukur amortised cost using the effective interest rate
pada biaya perolehan diamortisasi dengan method.
menggunakan metode suku bunga efektif.
Saham biasa diklasifikasikan sebagai ekuitas. Ordinary shares are classified as equity.
Tambahan biaya yang secara langsung terkait Incremental costs directly attributable to the
dengan penerbitan saham atau opsi baru issuance of new shares or options are shown
disajikan pada bagian ekuitas sebagai in equity as a deduction, net of tax, from the
pengurang, sebesar jumlah yang diterima proceeds.
bersih setelah dikurangi pajak.
Sewa dimana sebagian besar risiko dan Leases in which a significant portion of the
manfaat yang terkait dengan kepemilikan risks and rewards of ownership are retained by
dipertahankan oleh lessor diklasifikasikan the lessor are classified as operating leases.
sebagai sewa operasi. Pembayaran sewa Payments made under operating leases (net of
operasi (dikurangi insentif yang diterima dari any incentives received from the lessor) are
lessor) dibebankan pada laporan laba rugi charged to profit or loss on a straight-line basis
dengan menggunakan metode garis lurus over the term of the lease.
selama periode sewa.
Bank menyewa aset tetap tertentu, berupa The Bank leases certain property, plant and
mesin ATM. Sewa aset tetap dimana Bank, equipment, which is ATM machine. Leases of
sebagai lessee, memiliki sebagian besar risiko property, plant and equipment where the Bank
btpn laporan tahunan 2012
dan manfaat kepemilikan diklasifikasikan as lessee has substantially all the risks and
sebagai sewa pembiayaan. rewards of ownership are classified as finance
leases.
Aset tetap yang diperoleh melalui sewa The property, plant and equipment acquired
pembiayaan disusutkan selama jangka waktu under finance leases is depreciated over the
yang lebih pendek antara masa manfaat aset shorter of the useful life of the asset and the
dan masa sewa apabila tidak terdapat lease term if there is no reasonable certainty
kepastian yang memadai bahwa Bank akan that the Bank will obtain ownership at the end
mendapatkan hak kepemilikan pada akhir of the lease term.
masa sewa.
Beberapa estimasi, pertimbangan dan asumsi Certain estimates, judgments and assumptions are
dibuat dalam rangka penyusunan laporan made in the preparation of the financial statements.
keuangan dimana dibutuhkan pertimbangan These often require management judgment in
manajemen dalam menentukan metodologi yang determining the appropriate methodology for
tepat untuk penilaian aset dan liabilitas. valuation of assets and liabilities.
Manajemen membuat estimasi, pertimbangan dan Management makes estimates, judgments and
asumsi yang berimplikasi pada pelaporan nilai aset assumptions that affect the reported amounts of
dan liabilitas atas tahun keuangan satu tahun assets and liabilities within the next financial year.
kedepan. Semua estimasi dan asumsi yang All estimates and assumptions required in
diharuskan oleh PSAK adalah estimasi terbaik conformity with SFAS are best estimates
yang didasarkan pada standar yang berlaku. undertaken in accordance with the applicable
Estimasi dan pertimbangan dievaluasi secara terus standard. Estimates and judgments are evaluated
menerus dan berdasarkan pengalaman masa lalu on a continuous basis, and are based on past
dan faktor-faktor lain. experience and other factors.
Walaupun estimasi dan asumsi ini dibuat Although these estimates and assumptions are
berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas based on management’s best knowledge of current
kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul events and activities, actual result may differ from
mungkin berbeda dengan estimasi dan asumsi those estimates and assumption.
semula.
Pengungkapan ini melengkapi pengungkapan pada This disclosure supplements the commentary on
manajemen risiko keuangan (Catatan 41). financial risk management (Note 41).
1. Cadangan kerugian penurunan nilai aset 1. Allowances for impairment losses of financial
keuangan assets
Kondisi spesifik counterparty yang mengalami The specific counterparty component of the
penurunan nilai dalam pembentukan cadangan total allowances for impairment applies to
kerugian atas aset keuangan dievaluasi secara financial assets evaluated individually for
individu berdasarkan estimasi terbaik impairment and is based upon management's
manajemen atas nilai kini arus kas yang best estimate of the present value of the cash
diharapkan akan diterima. Dalam flows that are expected to be received. In
mengestimasi arus kas tersebut, manajemen estimating these cash flows, management
membuat pertimbangan tentang situasi makes judgments about the counterparty's
keuangan counterparty dan nilai realisasi financial situation and the net realizable value
bersih dari setiap agunan. Setiap aset yang of any underlying collateral. Each impaired
mengalami penurunan nilai dinilai sesuai asset is assessed on its merits, and the
dengan manfaat yang ada, dan strategi workout strategy and estimated cash flows
Nilai kini imbalan kerja karyawan tergantung The present value of the employee’s benefit
pada beberapa faktor yang ditentukan dengan obligations depends on a number of factors
dasar aktuarial berdasarkan beberapa asumsi. that are determined on an actuarial basis
Perubahan atas asumsi-asumsi ini akan using a number of assumptions. Any changes
mempengaruhi jumlah tercatat atas imbalan in these assumptions will impact the carrying
kerja karyawan. amount of employee’s benefit obligations.
2. Liabilitas imbalan pasca kerja (lanjutan) 2. Post employment benefit liabilities (continued)
Asumsi yang digunakan dalam menentukan The assumptions used in determining the net
biaya/(pendapatan) untuk imbalan kerja cost/(income) for employee’s benefit included
karyawan antara lain tingkat diskonto, tingkat the discount rate, salary increment rate,
kenaikan gaji di masa datang, usia pensiun normal pension age, mortality rate and others.
normal, tingkat mortalita dan lain-lain. Bank The Bank determines the appropriate
menentukan tingkat diskonto yang tepat pada discount rate at the end of each reporting
setiap akhir periode pelaporan. Ini merupakan period. This is the interest rate that should be
tingkat suku bunga yang harus digunakan used to determine the present value of
untuk menentukan nilai kini atas arus kas estimated future cash outflows expected to be
keluar masa depan yang diestimasi dan akan required to settle the employee’s benefit
digunakan untuk membayar imbalan kerja obligations. In determining the appropriate
karyawan. Dalam menentukan tingkat diskonto discount rate, the Bank considers the interest
yang tepat, Bank mempertimbangkan tingkat rates of government bonds that have terms to
suku bunga obligasi pemerintah yang maturity approximating the terms of the
mempunyai jangka waktu yang menyerupai related employee’s benefit liability.
btpn laporan tahunan 2012
Tingkat kenaikan gaji per tahun didasarkan Annual salary increment rate determined
pada informasi historis atas tingkat kenaikan based on historical information of previous
gaji sebelumnya, tingkat inflasi dan masa salary increment rate, inflation rate and length
kerja. of service.
Asumsi tingkat mortalita telah didasarkan pada Mortality rate assumption is based on the
tabel mortalita terbaru yang dihitung dengan latest mortality table which is calculated using
menggunakan metode aktuaria yang diterima actuarial method and generally accepted.
secara umum.
4. KAS 4. CASH
Kas yang dimiliki seluruhnya dalam mata uang Cash on hand were all denominated in Rupiah
Rupiah. Pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 currency. As at 31 December 2012, 2011 and
dan 2010, Bank memiliki kas sebesar masing- 2010, the Bank has cash amounting to Rp 929,454,
masing sebesar Rp 929.454, Rp 820.624 dan Rp 820,624 and Rp 701,345, respectively.
Rp 701.345.
Saldo dalam mata uang Rupiah termasuk uang The Rupiah balance includes cash in ATMs
pada mesin ATM (Anjungan Tunai Mandiri) pada (Automatic Teller Machines) as at 31 December
tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 2012, 2011 and 2010 amounting to Rp 9,515,
masing-masing sebesar Rp 9.515, Rp 5.355, dan Rp 5,355, and Rp 1,565, respectively.
Rp 1.565.
Saldo giro pada Bank Indonesia merupakan giro Current accounts with Bank Indonesia represents
yang harus ditempatkan di Bank Indonesia oleh the Bank’s minimum statutory reserve requirement,
Bank untuk memenuhi persyaratan Giro Wajib which consists of Primary Statutory Reserves which
Minimum (GWM) yang terdiri dari GWM Primer should be maintained by the Bank in the current
yaitu simpanan minimum yang wajib ditempatkan accounts with Bank Indonesia and Secondary
oleh Bank dalam bentuk saldo rekening giro pada Statutory Reserves as a minimum reserves that
Bank Indonesia dan GWM Sekunder yaitu should be maintained by the Bank which comprises
cadangan minimum yang wajib ditempatkan oleh of Certificates of Bank Indonesia, Government
Bank berupa SBI, Surat Utang Negara (SUN) Debenture Debt (SUN) and/or excess reserve of
dan/atau kelebihan saldo rekening giro Bank dari the Bank’s current accounts from the Primary
GWM Primer yang ditempatkan di Bank Indonesia. Statutory Reserve that should be maintained in
Bank Indonesia.
Seluruh giro pada Bank Indonesia adalah dalam Current accounts with Bank Indonesia were
mata uang Rupiah. Pada tanggal 31 Desember denominated in Rupiah. As at 31 December 2012,
2012, 2011 dan 2010, giro di Bank Indonesia 2011 and 2010, current accounts with Bank
sebesar masing-masing sebesar Rp 4.049.000, Indonesia amounting to Rp 4,049,000,
Rp 3.218.561 dan Rp 2.247.952. Rp 3,218,561 and Rp 2,247,952, respectively.
GWM pada tanggal 31 Desember 2012, 2011, dan As at 31 December 2012, 2011, and 2010, the
2010 adalah: statutory reserves are:
Rupiah Rupiah
- GWM Primer 8.13% 8.14% 8.11% Primary Statutory Reserves -
Secondary Statutory -
- GWM Sekunder *) 2.80% 5.07% 10.74% Reserves *)
Sesuai Peraturan Bank Indonesia (PBI) In line with Regulation of Bank Indonesia (PBI)
No.12/19/PBI/2010 tanggal 4 Oktober 2010 tentang No.12/19/PBI/2010 dated 4 October 2010
“GWM Bank Umum pada Bank Indonesia dalam regarding “GWM of Commercial Bank in Bank
Rupiah dan Valuta Asing”, mulai tanggal 1 Indonesia denominated in Rupiah and Foreign
November 2010, GWM Primer dalam mata uang Currency”, starting on 1 November 2010, Primary
Rupiah ditetapkan sebesar 8% dari dana pihak GWM for Rupiah Currency amounted to 8% from
ketiga dalam Rupiah dan mulai tanggal 1 Maret total third party funds in Rupiah and starting 1
2011, Bank memiliki kewajiban pemenuhan GWM March 2011, the Bank has an obligation to fulfil
Loan to Deposit Ratio (LDR) dalam Rupiah. GWM Loan to Deposit Ratio (LDR) in Rupiah. Secondary
sekunder Rupiah ditetapkan sebesar 2,5% dari GWM for Rupiah Currency amounted to 2.5% from
dana pihak ketiga dalam Rupiah. total third party funds denominated in Rupiah.
GWM LDR adalah tambahan simpanan minimum LDR Statutory Reserve is a minimum reserve that
yang wajib dipelihara oleh Bank dalam bentuk should be maintained by the bank in the current
saldo Rekening Giro pada Bank Indonesia, jika accounts with Bank Indonesia if LDR is below
LDR di bawah minimum LDR target Bank Indonesia minimum target of LDR from bank Indonesia
(78%). (78%).
Sesuai PBI No.13/10/PBI/2011 tanggal 19 Februari In line with PBI No.13/10/PBI/2011 dated 19
2010 tentang Perubahan atas Peraturan Bank February 2010 regarding Changes on BI regulation
Indonesia No.12/19/PBI/2010 tentang “GWM Bank No.12/19/PBI/2010 regarding “GWM of
Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Commercial Bank in Bank Indonesia denominated
Valuta Asing”, mulai tanggal 1 Maret 2011, GWM in Rupiah and Foreign Currency”, starting on 1
dalam valuta asing ditetapkan sebesar 5% dari March 2011, GWM in foreign currency amounted to
dana pihak ketiga dalam valuta asing dan mulai 5% from total third party funds in foreign currency
tanggal 1 Juni 2011, GWM dalam valuta asing and starting 1 June 2011, GWM for foreign
ditetapkan sebesar 8% dari dana pihak ketiga currency amounted to 8% from total third party
dalam valuta asing. funds denominated in foreign currency.
5. GIRO PADA BANK INDONESIA (lanjutan) 5. CURRENT ACCOUNTS WITH BANK INDONESIA
(continued)
Bank telah memenuhi ketentuan BI yang berlaku Bank has fulfilled BI’s regulation regarding
tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum. Statutory Reserve Requirement of Commercial
Banks.
Seluruh giro pada bank lain adalah dalam mata All current accounts with other banks were in
uang Rupiah dan ditempatkan pada pihak ketiga, Rupiah currency and were placed at third parties,
yang terdiri atas: consist of:
PT BPD Sumatera Utara Prapat 307 24 1,624 PT BPD Sumatera Utara Prapat
PT Bank Nagari (dahulu 125 801 2,295 PT Bank Nagari (formerly
PT BPD Sumatera Barat) PT BPD Sumatera Barat)
PT Bank Aceh (dahulu PT Bank Aceh (formerly
PT BPD Aceh) 108 470 11 PT BPD Aceh)
PT BPD Jawa Tengah 48 103 1,825 PT BPD Jawa Tengah
PT BPD Jawa Timur Tbk 45 99 2,163 PT BPD Jawa Timur Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk 16 1,387 5,213 (Persero) Tbk
PT Bank Lampung 6 309 16 PT Bank Lampung
Lain-lain 23 6 2,446 Others
Giro pada bank lain pada tanggal 31 Desember As at 31 December 2012, 2011 and 2010, current
2012, 2011 dan 2010 diklasifikasikan lancar accounts with other banks were classified as
berdasarkan kolektibilitas BI. Tidak terdapat saldo current based on BI collectibility. There were no
giro pada bank lain yang diblokir atau digunakan current accounts with other banks which were
sebagai agunan pada tanggal-tanggal tersebut. blocked or used as collateral as at those dates.
Pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 As at 31 December 2012, 2011 and 2010, there
tidak terdapat giro pada bank lain yang didasarkan were no current accounts with other banks which
pada prinsip perbankan syariah. were based on the principles of Sharia banking.
Tingkat suku bunga rata-rata giro pada bank lain The average interest rates per annum of current
per tahun untuk tahun-tahun yang berakhir pada accounts with other banks for the years ended
tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 31 December 2012, 2011 and 2010 are 1.82%,
masing-masing adalah 1,82%, 2,92% dan 1,47%. 2.92% and 1.47%, respectively.
6. GIRO PADA BANK LAIN (lanjutan) 6. CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKS
(continued)
Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai giro The movements of the allowance for impairment
pada bank lain adalah sebagai berikut: losses for current accounts with other banks are as
follows:
Pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 As at 31 December 2012, 2011 and 2010, there
tidak terdapat giro pada bank lain yang mengalami was no impaired current account with other banks.
penurunan nilai.
Manajemen berpendapat bahwa tidak diperlukan Management believes that no allowance for
adanya cadangan kerugian penurunan nilai. impairment losses is necessary.
Seluruh penempatan pada Bank Indonesia dan All placements with Bank Indonesia and other
bank lain adalah dalam mata uang Rupiah dan banks were in Rupiah currency and were placed at
ditempatkan pada pihak ketiga, yang terdiri atas: third parties, consist of:
Pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan As at 31 December 2012, 2011 and 2010,
2010, deposito berjangka yang didasarkan placements with other banks include time
pada prinsip perbankan syariah yang deposits amounts under Sharia banking
termasuk dalam penempatan pada bank lain principles of Rp 50,000, Rp 40,000, and Rp
masing-masing sebesar Rp 50.000, Rp 40.000 34,550, respectively and Fasilitas Bank
dan Rp 34.550 dan Fasilitas Bank Indonesia Indonesia (FASBI) amounts under Sharia
(FASBI) yang didasarkan pada prinsip syariah banking principles of Rp 300,000, Rp Nil, and
masing-masing sebesar Rp 300.000, Rp Nihil, Rp 71,000, respectively.
dan Rp 71.000.
7. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN 7. PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND
BANK LAIN (lanjutan) OTHER BANKS (continued)
7. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN 7. PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND
BANK LAIN (lanjutan) OTHER BANKS (continued)
Tingkat suku bunga per tahun atas The interest rate per annum of placements
penempatan pada Bank Indonesia dan bank with Bank Indonesia and other banks for the
lain untuk tahun-tahun yang berakhir pada years ended 31 December 2012, 2011 and
tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010, 2010 are 3.75% - 6.87%, 4.51% - 7.40% and
masing-masing adalah 3,75% - 6,87%, 4,51% 5.50% - 6.27%, respectively.
- 7,40% dan 5,50% - 6,27%.
Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai The movement of the allowance for
penempatan pada bank lain adalah sebagai impairment losses for placements with other
berikut: banks are as follows:
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat Management believes that there was no
penempatan pada bank lain yang mengalami impairement on placement with other banks as at
penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2012, 31 December 2012, 2011 and 2010.
2011 dan 2010
Seluruh efek-efek adalah dalam mata uang All marketable securities were denominated in
Rupiah dan dengan Bank Indonesia yang Rupiah and were placed with Bank Indonesia,
terdiri dari: which consist of:
Dimiliki hingga
jatuh tempo Held-to-maturity
Sertifikat Bank Indonesia 1,108,898 1,558,182 1,101,000 Certificates of Bank Indonesia
Diskonto yang belum
diamortisasi (25,820) (34,756) (23,455) Unamortised discount
c. Tingkat suku bunga rata-rata per tahun: c. Average interest rate per annum:
Pendapatan bunga efektif yang diperoleh dari Effective interest income earned from
efek-efek tersedia untuk dijual dan dimiliki available-for-sale and held-to-maturity
hingga jatuh tempo selama tahun berjalan marketable securities has been recognised as
telah dicatat pada “Pendapatan Bunga – efek- “Interest income – marketable securities”
efek” (Catatan 27). (Note 27).
Selama tahun 2012, 2011 dan 2010, Bank During 2012, 2011 and 2010, the Bank did not
tidak melakukan penjualan atas efek-efek sell available-for-sale marketable securities, so
tersedia untuk dijual, sehingga tidak ada there were no gains or losses transfer from
pemindahan keuntungan atau kerugian dari equity to profit or loss.
ekuitas ke laporan laba rugi.
Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Securities purchased under resale agreements
(Reverse Repo) adalah dalam mata uang Rupiah (Reverse Repo) were denominated in Rupiah and
dan dilakukan dengan Bank Indonesia. were placed at Bank Indonesia.
2012
Pendapatan
bunga yang
Rupiah
Obligasi/Bonds FR0058 03-Dec-12 25-Jan-13 121,377 438 121,815
Obligasi/Bonds FR0058 03-Dec-12 25-Jan-13 121,378 438 121,816
Obligasi/Bonds FR0036 07-Dec-12 12-Feb-13 133,309 417 133,726
Obligasi/Bonds FR0036 07-Dec-12 12-Feb-13 133,309 417 133,726
Obligasi/Bonds FR0061 10-Dec-12 15-Feb-13 107,462 296 107,758
Obligasi/Bonds FR0061 10-Dec-12 15-Feb-13 107,462 295 107,757
Obligasi/Bonds FR0061 10-Dec-12 15-Feb-13 107,462 295 107,757
Obligasi/Bonds FR0053 13-Dec-12 12-Feb-13 118,337 281 118,618
Obligasi/Bonds FR0053 13-Dec-12 12-Feb-13 118,337 281 118,618
Obligasi/Bonds FR0053 13-Dec-12 12-Feb-13 118,337 281 118,618
Obligasi/Bonds FR0053 14-Dec-12 15-Feb-13 118,672 267 118,939
Obligasi/Bonds FR0053 14-Dec-12 15-Feb-13 118,672 267 118,939
Obligasi/Bonds FR0052 20-Nov-12 15-Feb-13 143,308 769 144,077
b. Tingkat suku bunga rata-rata per tahun: b. Average interest rate per annum:
Tingkat suku bunga rata-rata per tahun atas The average interest rate per annum of
efek-efek yang dibeli dengan janji dijual securities purchased under resale agreement
kembali (Reverse Repo) selama tahun 2012 (Reverse Repo) during the year of 2012 are
adalah 4,48% - 4,60%. 4.48% - 4.60%.
Berdasarkan ketentuan BI yang berlaku, efek- Based on the prevailing bi regulation, all
efek yang dibeli dengan janji dijual kembali securities purchased under resale agreements
(Reverse Repo) pada tanggal 31 Desember (reverse repo) as at 31 December 2012 were
2012 digolongkan sebagai lancar. classified as current.
Pada tanggal 31 Desember 2012 tidak terdapat As at 31 December 2012, there were no impaired
efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali of securities purchased under resale agreements.
yang mengalami penurunan nilai.
Manajemen berpendapat bahwa tidak diperlukan Management believes that no allowance for
adanya cadangan penurunan nilai pada efek-efek impairment losses is necessary on securities
yang dibeli dengan janji dijual kembali. purchased under resale agreements.
Semua kredit dan pembiayaan syariah yang All loans disbursed by the Bank and sharia
diberikan oleh Bank adalah dalam mata uang financing/receivable were denominated in Rupiah,
btpn laporan tahunan 2012
a. Berdasarkan jenis dan kolektibilitas sesuai a. Based on type and Bank Indonesia
Peraturan Bank Indonesia Regulation collectibility
31 Desember/December 2012
Dalam
Perhatian
Khusus/ Kurang
Lancar/ Special Lancar/ Diragukan/ Macet/ Jumlah/
Current Mention Substandard Doubtful Loss Total
Pendapatan bunga
yang masih akan Accrued interest
diterima 504,320 31,288 - - - 535,608 income
Cadangan kerugian Allowance for
penurunan nilai (174,360) (106,953) (23,508) (37,025) (42,344) (384,190) impairment losses
a. Berdasarkan jenis dan kolektibilitas sesuai a. Based on type and Bank Indonesia
Peraturan Bank Indonesia (lanjutan) Regulation collectibility (continued)
31 Desember/December 2011
Dalam
Perhatian
Khusus/ Kurang
Lancar/ Special Lancar/ Diragukan/ Macet/ Jumlah/
Current Mention Substandard Doubtful Loss Total
31 Desember/December 2010
Dalam
Perhatian
Khusus/ Kurang
Lancar/ Special Lancar/ Diragukan/ Macet/ Jumlah/
Current Mention Substandard Doubtful Loss Total
Pendapatan bunga
yang masih akan Accrued interest
diterima 362,598 7,438 - - - 370,036 income
Cadangan kerugian Allowance for
penurunan nilai (163,188) (23,177) (47,225) (66,251) (40,777) (340,618) impairment losses
22,797,731 447,801 57,613 44,168 10,194 23,357,507
a. Berdasarkan jenis dan kolektibilitas sesuai a. Based on type and Bank Indonesia
Peraturan Bank Indonesia (lanjutan) Regulation collectibility (continued)
Pinjaman yang diberikan yang dijamin dengan Loans secured by cash collateral as of
jaminan tunai pada 31 December 2012 were Rp Nil (2011: Rp Nil
31 Desember 2012 adalah Rp Nihil (2011: Rp and 2010: Rp 281).
Nihil dan 2010: Rp 281).
Dalam
Perhatian
Khusus/ Kurang
Lancar/ Special Lancar/ Diragukan/ Macet/ Jumlah/
Current Mention Substandard Doubtful Loss Total
Pendapatan bunga
yang masih akan Accrued interest
diterima 504,320 31,288 - - - 535,608 income
Cadangan kerugian Allowance for
penurunan nilai (174,360) (106,953) (23,508) (37,025) (42,344) (384,190) impairment losses
31 Desember/December 2011
Dalam
Perhatian
Khusus/ Kurang
Lancar/ Special Lancar/ Diragukan/ Macet/ Jumlah/
Current Mention Substandard Doubtful Loss Total
Pendapatan bunga
yang masih akan Accrued interest
diterima 433,352 5,742 - - - 439,094 income
Cadangan kerugian Allowance for
penurunan nilai (108,172) (89,264) (31,879) (49,944) (30,256) (309,515) impairment losses
30,022,512 309,966 40,315 42,642 24,301 30,439,736
Dalam
Perhatian
Khusus/ Kurang
Lancar/ Special Lancar/ Diragukan/ Macet/ Jumlah/
Current Mention Substandard Doubtful Loss Total
Pendapatan bunga
yang masih akan Accrued interest
diterima 362,598 7,438 - - - 370,036 income
Cadangan kerugian Allowance for
c. Berdasarkan periode jangka waktu dan sisa c. By terms and remaining maturity
jangka waktu
c. Berdasarkan periode jangka waktu dan sisa c. By terms and remaining maturity
jangka waktu (lanjutan) (continued)
e. Tingkat suku bunga rata-rata per tahun e. Average interest rate per annum
31 Desember/December 2012
Individual/ Kolektif/ Jumlah/
Individual Collective Total
31 Desember/December 2011
Individual/ Kolektif/ Jumlah/
Individual Collective Total
31 Desember/December 2010
Individual/ Kolektif/ Jumlah/
Individual Collective Total
Di dalam saldo cadangan kerugian penurunan Included in allowance for impairment losses is
nilai termasuk cadangan kerugian penurunan provision for sharia financing/receivables
nilai pembiayaan/piutang syariah sebesar amounted to Rp 7,021 as at 31 December
Rp 7.021 per 31 Desember 2012 (2011: 2012 (2011: Rp 2,444 and 2010: Rp 1,604).
Rp 2.444 dan 2010: Rp 1.604).
Manajemen berpendapat bahwa cadangan Management believes that the allowance for
kerugian yang dibentuk cukup untuk menutup losses is adequate to cover impairment losses
kemungkinan kerugian akibat penurunan nilai for loans.
pinjaman yang diberikan.
Bank mengadakan perjanjian kerjasama The Bank has entered into joint financing
pembiayaan bersama dengan PT BFI agreements with PT BFI Finance Indonesia
Finance Indonesia Tbk. (BFI) untuk Tbk. (BFI) for motor vehicle financing and also
membiayai debitur dalam rangka kepemilikan with PT Bank CIMB Niaga Tbk. (CIMB Niaga)
kendaraan bermotor serta dengan PT Bank and PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) for
CIMB Niaga Tbk. (CIMB Niaga) dan PT Bank pensioners loan (Note 40g).
Central Asia Tbk. (BCA) untuk membiayai
kredit pensiunan (Catatan 40g).
h. Kredit Usaha Kecil, Mikro & Menengah h. Micro, Small & Medium Enterprises Loans
(“UMKM”) (“MSME”)
Jumlah UMKM per 31 Desember 2012, 2011 As at 31 December 2012, 2011 and 2010, the
dan 2010 adalah masing-masing sebesar outstanding balances of MSME are
Rp 7.879.350, Rp 5.647.094 dan Rp 7,879,350, Rp 5,647,094 and
Rp 4.068.798. Rasio kredit UMKM terhadap Rp 4,068,798, respectively. As at 31
jumlah pinjaman yang diberikan per 31 December 2012, 2011, and 2010, ratios of
Desember 2012, 2011 dan 2010 adalah MSME loans to total loans are 20.28%,
masing-masing sebesar 20,28%, 18,63%, dan 18.63% and 17.44%, respectively.
17,44%.
btpn laporan tahunan 2012
Berdasarkan laporan Batas Maksimum Based on the the Bank’s Legal Lending Limit
Pemberian Kredit (BMPK) Bank yang (LLL) report to Bank Indonesia, as at 31
disampaikan kepada Bank Indonesia, pada December 2012, 2011 and 2010, there were
tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 no violation nor excess of LLL to both third
tidak terdapat pelanggaran atau pun parties and related parties in compliance with
pelampauan BMPK kepada pihak ketiga dan Bank Indonesia’s regulation.
pihak berelasi sesuai dengan peraturan yang
telah ditetapkan Bank Indonesia.
Pinjaman yang diberikan dijamin dengan Loans are generally collateralised by registered
agunan yang diikat dengan hipotik, hak mortgages, powers of attorney to mortgage or
tanggungan atau surat kuasa untuk menjual, sell, time deposits and other guarantees. As at
deposito berjangka dan jaminan lainnya. Pada 31 December 2012 loans collateralised by cash
tanggal 31 Desember 2012 jumlah pinjaman collateral in form of current accounts and time
yang diberikan yang dijamin dengan jaminan deposit pledged amounted to Rp Nil (2011: Nil
tunai berupa giro dan deposito berjangka yang and 2010: Rp 176).
diblokir adalah sebesar Rp Nihil (2011: Nihil
dan 2010: Rp 176).
Bank juga menyalurkan fasilitas kredit yang The Bank also provides loan facilities funded
dananya bersumber dari Pemerintah Indonesia by the Government of Indonesia or Bank
atau Bank Indonesia melalui kredit penerusan Indonesia through channeling loans in the form
(channeling loan) dalam bentuk Kredit Usaha of Kredit Usaha Tani (KUT) and Kredit
Tani (KUT) dan Kredit Pengusaha Kecil Pengusaha Kecil Menengah (KPKM). The
Menengah (KPKM). Dalam kredit penerusan Bank receives administration fee, while the
ini, Bank memperoleh pendapatan administrasi credit risk is with the Government or Bank
sedangkan risiko kreditnya tetap berada pada Indonesia.
Pemerintah atau Bank Indonesia.
Saldo dari kredit penerusan tidak diakui pada The balance of chanelling loans are not
laporan keuangan Bank. Rincian saldo kredit recognised in the Bank’s financial statements.
penerusan adalah sebagai berikut: The balances are as follows:
l. Perjanjian l. Agreements
Pada tanggal 26 November 2008, Bank On 26 November 2008, the Bank entered into
melakukan perjanjian dengan PT Asuransi an agreement with PT Asuransi Allianz Life
Allianz Life Indonesia (“Allianz”) untuk Indonesia (“Allianz”) to cover the Bank from
melindungi Bank dari risiko kerugian tidak the risk of uncollectible micro and pension
tertagihnya kredit pensiunan dan kredit usaha loans, through cooperation agreement No. 276
mikro dengan asuransi jiwa melalui perjanjian /LGL-AG/ALLIANZ/XI/2008. The cooperation
kerja sama No. 276/LGL- agreement is effective for 5 (five) years since
AG/ALLIANZ/XI/2008. Perjanjian kerja sama the date of the agreement. Practically, the
ini berlaku hingga 5 (lima) tahun sejak tanggal insurances agreement were consist of 3 types:
perjanjian. Secara praktiknya perjanjian ini insurance for existing pensioner debtors
dibagi menjadi 3 antara lain: asuransi untuk before 1 December 2008, insurance for new
debitur kredit pensiunan sebelum 1 Desember pensioners debtors after 1 December 2008
2008, asuransi untuk debitur kredit pensiunan and insurance for micro debtors.
setelah 1 Desember 2008 dan asuransi untuk
debitur kredit mikro.
Secara khusus, untuk debitur-debitur kredit Specifically, for the existing pensioner debtors
pensiunan yang telah ada sebelum before 1 December 2008 (before the
1 Desember 2008 (sebelum perjanjian dengan agreement signing date with Allianz), to cover
Allianz ditandatangani), untuk melindungi Bank the Bank from the risk of uncollectible loans,
btpn laporan tahunan 2012
dari resiko kerugian tidak tertagihnya kredit, the Bank and Allianz has agreed that the Bank
Bank dan Allianz telah menyetujui bahwa Bank should pay premium of Rp 731,293 for the
harus membayar premi sebesar Rp 731.293 coverage period of 3 (three) years. The
untuk periode pertanggungan selama 3 (tiga) premium payable has been paid by the Bank
tahun. Premi tersebut telah dibayar oleh Bank during the period of 2008 until 2010.
selama tahun 2008 sampai 2010.
Untuk debitur pensiun baru setelah tanggal 1 For the new pensioner debtor granted with a
Desember 2008, premi asuransi akan loan facility starting 1 December 2008, the
ditanggung oleh Debitur dan Bank. Sebesar insurance premium is payable to Debtor and
8% dari akumulasi premi yang diterima akan Bank. 8% of the accumulated premiums will be
dikembalikan kepada Bank sebagai komisi. returned to the Bank as commission. Starting
Mulai tahun 2011, premi yang dikembalikan 2011, insurance premium returned to the Bank
kepada Bank sebagai komisi adalah sebesar as commission is 8% of the accumulated
8% dari akumulasi premi yang dibayarkan oleh premiums paid by the debtor.
debitur.
Sedangkan untuk debitur mikro, premi Whilst, for micro debtor, the insurance
asuransi akan ditanggung oleh Bank dimana premium is payable to Bank and Allianz will
Allianz akan menagih nilai premi bulanan yang charge monthly insurance premium which
harus dibayarkan oleh Bank. need to be paid by the Bank.
Jumlah premi dan komisi yang diterima oleh The total premiums and commission fees
Bank maupun Allianz untuk tahun-tahun yang received either by the Bank or Allianz for the
berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, years ended 31 December 2012, 2011
2011 dan 2010 adalah sebagai berikut: and 2010 are as follows:
Pada tanggal 22 Juni 2011, Bank juga telah On 22 June 2011, the Bank entered into an
melakukan perjanjian dengan PT Asuransi agreement with PT Asuransi Generali
Generali (“Generali”) untuk melindungi Bank (“Generali”) to cover the Bank from the risk of
dari risiko kerugian tidak tertagihnya kredit uncollectible pensioners loan, through
pensiunan dengan asuransi jiwa melalui cooperation agreement No. 004/VI/LGL/2011.
perjanjian kerja sama No. 004/VI/LGL/2011. The agreement is effective for one year and
Perjanjian kerjasama ini berlaku selama satu shall then be automatically renewed for further
tahun dan kemudian dengan sendirinya successive periods of each of one year or as
diperbaharui untuk jangka waktu berikutnya mutually agreed by both parties.
masing-masing satu tahun atau sebagaimana
disepakati bersama oleh kedua belah pihak.
Premi asuransi akan ditanggung besama- The insurance premium is borne by both
sama oleh debitur dan Bank. Sebesar 8% dari debtors and Bank. 8% of the accumulated
akumulasi premi yang dibayarkan oleh debitur, premiums paid by debtors which is received by
yang diterima oleh Generali, akan Generali will be returned to the Bank as
dikembalikan kepada Bank sebagai komisi. commission.
Jumlah premi dan komisi yang diterima oleh The total premiums and commission fees
Bank maupun Generali untuk tahun-tahun received either by the Bank or Generali for the
yang berakhir pada tanggal 31 Desember years ended 31 December 2012, 2011 and
2012, 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut: 2010 are as follows:
Pendapatan bunga efektif yang diperoleh dari Effective interest income earned from loans
pinjaman yang diberikan selama tahun during the year has been recognised as
berjalan telah dicatat pada “Pendapatan bunga “Interest income – Loans” (Note 27).
btpn laporan tahunan 2012
Jumlah 22 22 22 Total
Cadangan kerugian penurunan Allowance for impairment
nilai (*) (*) (*) losses
22 22 22
(*) Jumlah kurang dari Rp1. (*) Amount is less than Rp1.
Penyertaan saham pada PT Sarana Sumatera The Bank owns 31,176 shares of PT Sarana
Barat Ventura adalah sebanyak 31.176 lembar Sumatera Barat Ventura or 0.14% ownership and
saham atau 0,14% kepemilikan dan PT Sarana 24,133 shares of PT Sarana Kalsel Ventura or
Kalsel Ventura sebanyak 24.133 lembar saham 0.13% ownership.
atau sebesar 0,13% kepemilikan.
Semua penyertaan saham diklasifikasikan sebagai All investments are classified as current and are
lancar dan dicatat dengan menggunakan metode accounted for using the cost method.
biaya.
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan Management believes that the allowance for losses
kerugian yang dibentuk cukup untuk menutup is adequate to covered impairment losses for
kemungkinan kerugian penurunan nilai atas investment.
penyertaan.
*) Direklasifikasi dari dan ke aset terbengkalai dan aset dalam *) Reclassified from and to abandoned properties and
penyelesaian. construction in progress.
31 Desember/December 2010
Pada awal tahun 2012, Bank melakukan In early 2012, the Bank performed a review on
peninjauan kembali atas masa manfaat aset tetap. useful lives of property, plant and equipment. Due
Berdasarkan hasil review, Bank merevisi masa to review result, the Bank revised useful lives of
manfaat atas beberapa jenis perlengkapan kantor several type of office equipment and vehicles from
dan kendaraan dari 8 tahun menjadi 5 tahun. 8 years to 5 years.
Rincian keuntungan penjualan aset tetap adalah Details of the loss on disposal of property, plant
sebagai berikut: and equipment are as follows:
Pada tanggal 31 Desember 2012, aset tetap, As at 31 December 2012, property, plant and
kecuali tanah, telah diasuransikan kepada equipment, except for land, have been insured by
perusahaan asuransi pihak ketiga (PT Adira the third party insurance companies (PT Adira
Insurance) dengan nilai pertanggungan sebesar Insurance) with total coverage of Rp 404,673 while
Rp 404.673 sedangkan pada tanggal 31 Desember as at 31 December 2011 and 2010, property, plant
2011 dan 2010, aset tetap, kecuali tanah, telah and equipment, except for land, have been insured
diasuransikan kepada perusahaan asuransi pihak by third party insurance companies (PT Asuransi
ketiga (PT Asuransi Wahana Tata, PT Jasindo dan Wahana Tata, PT Jasindo and PT Asuransi Jaya
PT Asuransi Jaya Proteksi) dengan nilai Proteksi) with total coverage of Rp 591,172 and Rp
pertanggungan masing-masing sebesar 576,890, respectively. The Bank believes that the
Rp 591.172 dan Rp 576.890. Bank berpendapat coverage is adequate to cover possible losses
bahwa nilai pertanggungan asuransi cukup untuk arising from such risks.
menutup kemungkinan kerugian dari aset tetap
tersebut.
Bank berpendapat bahwa tidak terdapat indikasi Management believes that there is no indication of
adanya penurunan nilai aset tetap. impairment in the value of fixed property, plant and
equipment.
Selain tanah dan bangunan, tidak ada perbedaan There is no significant difference between the fair
yang signifikan antara nilai wajar aset tetap dengan value and carrying value of property and equipment
nilai tercatatnya. other than land and buildings.
31 Desember/December 2012
79,766 215,947
31 Desember/December 2011
30,886 79,766
31 Desember/December 2010
25,989 30,886
Sisa periode amortisasi untuk piranti lunak adalah Remaining amortisation period of software are
berkisar antara 1 sampai dengan 4 tahun. around 1 to 4 years.
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat Management are of the opinion that there is no
indikasi adanya penurunan nilai aset takberwujud. impairment in the value of intangible assets.
Asuransi kredit merupakan biaya yang Loan insurance represents deferred expenses
ditangguhkan sehubungan dengan asuransi untuk related with the insurance to cover the risk of
melindungi risiko ketidaktertagihan kredit kepada uncollectible loans that may arise to PT Asuransi
PT Asuransi Allianz Life Indonesia, PT Avrist Allianz Life Indonesia, PT Avrist Assurance and
Assurance, dan PT Asuransi Jiwa Generali, yang PT Asuransi Jiwa Generali, which will be amortised
akan diamortisasi selama periode asuransi. during the period of the insurance.
Sewa bangunan merupakan biaya sewa kantor Building rental represents prepaid office rental with
dibayar di muka kepada pihak ketiga dengan umur the third parties with rental period ranging from 24 -
sewa yang berkisar antara 24 - 72 bulan. 72 months.
Bunga deposito berjangka Maxima merupakan Time deposit interest Maxima represents time
bunga deposito yang dibayarkan di muka kepada deposit interest paid upfront to the customer. The
nasabah. Jangka waktu deposito berkisar antara 3 time deposit period ranging from 3 – 12 months.
– 12 bulan.
Biaya dibayar di muka lainnya terutama merupakan Other prepayments primarily consist of prepaid for
biaya dibayar di muka untuk tunjangan kesehatan, employee health insurance, housing allowance,
perumahan, perbaikan dan pemeliharaan gedung repair and maintenance for Bank’s buildings and
milik Bank dan gedung yang disewa, biaya rented buildings, and front-end commission fee for
administrasi dan komisi pinjaman kepada loans from International Finance Corporation (IFC).
International Finance Corporation (IFC).
Uang muka terutama merupakan pembelian Advance payment primarily consist of office
inventaris, pengembangan software, dan perbaikan supplies purchasing, software development, and
dan pemeliharaan gedung. building repair and maintenance.
Lain-lain terutama merupakan tagihan klaim Others mostly consist of claim receivables from PT
kepada PT Asuransi Allianz Life Indonesia, biaya Asuransi Allianz Life Indonesia, rental security
jaminan sewa, keanggotaan golf, suspense deposit, golf membership, suspense accounts and
accounts dan rekening antar kantor. inter-office accounts.
Perubahan penyisihan kerugian aset lain-lain The movement of the allowance for losses for other
adalah sebagai berikut: assets are as follows:
Manajemen berpendapat bahwa cadangan Management believes that the allowance for losses
kerugian yang dibentuk cukup untuk menutup is adequate to cover impairment losses for
kemungkinan kerugian penurunan nilai atas aset abandoned properties, suspense accounts and
terbengkalai, suspense accounts dan rekening inter-office accounts.
antar kantor.
Seluruh liabilitas segera adalah dalam mata uang All liabilities due immediately were in Rupiah
Rupiah dan dengan pihak ketiga. currency and to third parties.
Liabilitas segera lain-lain terutama merupakan Other liabilities due immediately mostly consist of
liabilitas pembayaran dana jamsostek pegawai dan payables to Jamsostek and other temporary
dana titipan sementara lainnya yang akan dikirim account balance that will be settled in the following
pada bulan berikutnya. month.
Jumlah pajak penghasilan (506,328) (383,278) (292,275) Total income tax expenses
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan The reconciliation between income tax
dengan hasil perkalian laba akuntansi Bank expense and the theoretical tax amount on the
sebelum pajak penghasilan dan tarif pajak Bank’s profit before income tax and applied tax
yang berlaku adalah sebagai berikut: rate is as follows:
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak The reconciliation between income before tax
penghasilan menurut laporan laba rugi dan as shown in the statements of income and
taksiran penghasilan kena pajak adalah estimated taxable income is as follows:
sebagai berikut:
Dikurangi: Less:
Pajak dibayar di muka: Prepaid taxes
- Pasal 25 (345,878) (396,418) (247,891) Article 25 -
Perhitungan pajak penghasilan badan untuk The corporate income tax calculation for the
tahun yang berakhir pada tanggal year ended 31 December 2012 is a preliminary
31 Desember 2012 adalah suatu perhitungan estimate made for accounting purposes and is
sementara yang dibuat untuk maksud subject to revision when the Bank lodges its
akuntansi dan kemungkinan dapat berubah Annual Corporate Income Tax Return.
pada saat Bank menyampaikan Surat
Pemberitahuan Tahunan (SPT) pajaknya.
Perhitungan pajak penghasilan badan untuk The calculation of income tax for the years
tahun-tahun yang berakhir pada tanggal ended 31 December 2011 and 2010 conforms
31 Desember 2011 dan 2010 adalah sesuai to the Bank’s Annual Corporate Income Tax
dengan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) Return.
Bank.
Rincian dari aset pajak tangguhan Bank Details of deferred tax assets of the Bank are
adalah sebagai berikut: as follows:
btpn laporan tahunan 2012
31 Desember/December 2012
Dikreditkan/
(dibebankan)
ke laporan laba
rugi/ Dibebankan ke
Saldo awal/ Credited/ ekuitas/
Beginning (charged) to Charged to Saldo akhir/
balance profit or loss equity Ending balance
d. Aset pajak tangguhan – bersih (lanjutan) d. Deferred tax assets – net (continued)
31 Desember/December 2011
Dikreditkan/ Efek
(dibebankan) perubahan
ke laporan tarif pajak/
laba rugi/ Dibebankan Effect of
Saldo awal/ Credited/ ke ekuitas/ changes in Saldo akhir/
Beginning (charged) to Charged to new tax Ending
balance profit or loss equity rate*) balance
*) Efek penurunan tarif Pajak Penghasilan bagi wajib Effect reduction of the income tax rate on resident *)
pajak badan dalam negeri yang berbentuk Perseroan Corporate Tax payers in the Form of Publicly-listed
Terbuka, lihat Catatan 17e Companies, refer to Note 17e
31 Desember/December 2010
Dikreditkan/
(dibebankan)
ke laporan
laba rugi/ Dibebankan
Saldo awal/ Credited/ ke ekuitas/ Saldo akhir/
Beginning (charged) to Charged to Penyesuaian/ Ending
balance profit or loss equity adjustment *) balance
*) Penyesuaian saldo awal sehubungan dengan Adjustment to opening balance relating to implementation of *)
penerapan PSAK 55 (revisi 2006) SFAS 55 (revised 2006)
e. Administrasi e. Administration
Berdasarkan undang-undang Perpajakan yang Under the taxation laws of Indonesia, the Bank
berlaku di Indonesia, Bank menghitung, submits tax returns on the basis of self
menetapkan dan membayar sendiri besarnya assessment. The Director General of Tax
jumlah pajak yang terutang. Direktur Jenderal (“DGT”) may assess or amend taxes within ten
Pajak ("DJP") dapat menetapkan atau years of the time the tax becomes due, or until
mengubah liabilitas pajak dalam batas waktu the end of 2013, whichever is earlier. There
sepuluh tahun sejak saat terutangnya pajak, are new rules applicable to fiscal year 2008
atau akhir tahun 2013, mana yang lebih awal. and subsequent years stipulating that the DGT
Ketentuan baru yang diberlakukan terhadap may assess or amend taxes within five years
tahun pajak 2008 dan tahun-tahun selanjutnya of the time the tax becomes due.
menentukan bahwa DJP dapat menetapkan
atau mengubah liabilitas pajak tersebut dalam
batas waktu lima tahun sejak saat terutangnya
pajak.
Selain itu, berdasarkan Peraturan Pajak No. In addition, based on the above Law No. 36
36 Tahun 2008 tanggal 23 September 2008, year 2008 dated 23 September 2008, the
Peraturan Pemerintah No. 81 Tahun 2007 Government Regulation No. 81 year 2007
tanggal 28 Desember 2007 tentang dated 28 December 2007 on “Reduction of the
“Penurunan Tarif Pajak Penghasilan (PPh) Income Tax Rate on resident Corporate
btpn laporan tahunan 2012
Bagi Wajib Pajak Badan Dalam Negeri yang Taxpayers in the Form of Publicly-listed
berbentuk Perseroan Terbuka” dan Peraturan Companies” and the Ministry of Finance
Menteri Keuangan No.238/PMK.03/2008 Regulation No. 238/PMK.03/2008 dated 30
tanggal 30 Desember 2008 tentang “Tata Cara December 2008 on “The Guidelines on the
Pelaksanaan Dan Pengawasan Pemberian Implementation and Supervision on the Rate
Penurunan Tarif Bagi Wajib Pajak Badan Reduction for Domestic Tax Payers in the
Dalam Negeri Yang Berbentuk Perseroan Form of Public Companies” provides that
Terbuka” menyatakan bahwa Perseroan resident publicy-listed companies in Indonesia
Terbuka di Indonesia bisa mendapatkan can obtain the reduced income tax rate at 5%
pengurangan tarif pajak penghasilan sebesar lower than the highest existing income tax
5% lebih rendah dari tarif pajak penghasilan rate, provided they meet the prescribed
yang ada, dengan kriteria yang sudah criteria, i.e, public companies whose shares
ditentukan, sebagai berikut: Perseroan are owned by the public at a minimum of 40%
Terbuka yang sahamnya dimiliki oleh publik or more of the total paid-up shares are traded
minimal 40% atau lebih dari total saham yang in the Indonesia Stock Exchange and such
disetor di perdagangkan di Bursa Efek shares are owned by at least 300 (three
Indonesia dan sejumlah saham dimiliki paling hundred) parties and each party owning only
sedikit 300 (tiga ratus) pihak dimana masing- less than 5% of the total paid-up shares.
masing pihak hanya memiliki kurang dari 5% These requirements should be fulfilled by the
dari total saham yang disetor. Persyaratan- publicy-listed companies for a period of 6 (six)
persyaratan ini harus dipenuhi oleh Perseroan months in 1 (one) tax year.
Terbuka dalam jangka waktu 6 (enam) bulan
dalam 1 (satu) tahun pajak.
Berdasarkan surat No. DE/I/12-0121 tanggal Based on Letter No. DE/I/12-0121 dated
9 Januari 2012 perihal penyampaian laporan 9 January 2012 related with monthly report of
bulanan kepemilikan saham emiten atau shares ownerships or emitent including
perusahaan publik beserta penyampaian submission of form no. X.H.I-6 for period
rekapitulasi formulir No X.H.1-6 periode January - December 2011 from PT Datindo
Januari - Desember 2011 dari PT Datindo Entrycom (Securities Administration Agency)
Entrycom (Biro Administrasi Efek) kepada to the Bapepam-LK, it is stipulated that shares
Bapepam-LK, telah dinyatakan bahwa ownership of the Bank during 2011 has fulfilled
kepemilikan saham Bank selama tahun 2011 all above mentioned requirements to obtain
telah memenuhi semua persyaratan yang tax rate reduction on the Bank’s financial
disebutkan di atas untuk memperoleh statements for the year ended 31 December
pengurangan tarif pajak pada laporan 2011.
keuangan Bank untuk tahun yang berakhir
pada 31 Desember 2011.
Berdasarkan surat No. DE/I/2013-0021 tanggal Based on Letter No. DE/I/2013-0021 dated
4 Januari 2013 perihal penyampaian laporan 4 January 2013 related with monthly report of
bulanan kepemilikan saham emiten atau shares ownerships or emitent including
perusahaan publik beserta penyampaian submission of form no. X.H.I-6 for period
rekapitulasi formulir No X.H.1-6 periode January - December 2012 from PT Datindo
Januari - Desember 2012 dari PT Datindo Entrycom (Securities Administration Agency)
Entrycom (Biro Administrasi Efek) kepada to the Bank, it is stipulated that shares
Bank, telah dinyatakan bahwa kepemilikan ownership of the Bank during 2012 has fulfilled
saham Bank selama tahun 2012 telah all above mentioned requirements to obtain
memenuhi semua persyaratan yang tax rate reduction on the Bank’s financial
disebutkan di atas untuk memperoleh statements for the year ended 31 December
pengurangan tarif pajak pada laporan 2012.
keuangan Bank untuk tahun yang berakhir
pada 31 Desember 2012.
Pada tanggal 16 Februari 2009, Bank On 16 February 2009, the Bank received
menerima Surat Tagihan Pajak (STP) dari a tax collection letter from tax office in
kantor pajak sehubungan dengan kurang regards of under payment of monthly
Pada bulan Juli 2010, Bank juga In July 2010, the Bank also obtain Under
mendapatkan Surat Ketetapan Pajak Payment Tax Assessment Letter (SKPKB)
Kurang Bayar (SKPKB) untuk Pajak for Value Added Tax (VAT), Income tax
Pertambahan Nilai (PPN), Pajak article 4 (2), article 21 and Tax Collection
Penghasilan pasal 4 (2), pasal 21, dan Letter (STP) Value Added Tax (VAT) for
Surat Tagihan Pajak (STP) Pajak its 2008 fiscal year amounting to Rp
Pertambahan Nilai (PPN) untuk tahun 11,521, Rp 3,872, Rp 3,387, and Rp 190
pajak 2008 yang masing-masing sebesar respectively. All of this under payment tax
Rp 11.521, Rp 3.872, Rp 3.387, dan has been paid by the Bank on 26 August
Rp 190. Semua pajak kurang bayar ini 2010. In October 2010, the Bank has
telah dibayarkan oleh Bank pada tanggal submitted an objection letter to the tax
26 Agustus 2010. Pada bulan Oktober office for the Under Payment tax
2010, Bank telah mengajukan surat Assessment Letter amounting to Rp
keberatan atas SKPKB tersebut ke kantor 18,971. On 2011, the Tax Office has
pajak sebesar Rp 18.971. Pada tahun accepted the Bank’s objection on SKPKB
2011, kantor pajak telah mengabulkan VAT for 2008 fiscal year amounting to Rp
keberatan Bank atas SKPKB PPN untuk 11,521. In October 2011, the Tax Office
tahun pajak 2008 senilai Rp 11.521. Pada issued a denial of the tax objection filed
bulan Oktober 2011, Kantor Pajak tax objection letter to Income Tax Article 4
mengeluarkan surat penolakan keberatan (2), article 21 for the fiscal year 2008
pajak atas surat keberatan pajak yang amounted to Rp 3,872 and Rp 3,387. In
diajukan untuk Pajak Penghasilan pasal 4 January 2012, the Bank has filed a tax
(2), pasal 21 untuk tahun pajak 2008 yang appeal. Banks are still awaiting the
btpn laporan tahunan 2012
masing-masing sebesar Rp 3.872 dan Rp decision of the tax court tax appeal
3.387. Pada bulan Januari 2012, Bank hearing was completed in December
telah mengajukan banding pajak. Bank 2012.
masih menunggu hasil keputusan
pengadilan pajak atas sidang banding
pajak yang telah selesai pada bulan
Desember 2012.
Pada Desember 2011, Bank menerima On December 2011, Bank received result
pemberitahuan hasil pemeriksaan pajak of tax assessment on VAT for period 2009
atas PPN periode 2009 dan dinyatakan which resulting tax refund for
bahwa Bank berhak atas pengembalian overpayment amounting to Rp 5,244. The
untuk kelebihan pembayaran sebesar Rp assessment also mentioned that the Bank
5.244. Hasil pemeriksaan juga has under-withheld for VAT out which
menyatakan bahwa Bank juga kurang should be withheld by bank and imposed
pungut atas PPN Keluaran yang by penalty of Rp 94. Bank has received
seharusnya dipungut sendiri sehingga refund on overpayment and has paid the
dikenakan sanksi administrasi sebesar Rp related penalty.
94. Bank telah menerima kelebihan
pembayaran dan membayar sanksi
administrasi tersebut.
Seluruh simpanan dari nasabah adalah dalam Deposits from other banks are in Rupiah currency.
mata uang Rupiah.
Berdasarkan pihak berelasi dan pihak ketiga: By related and third party:
Tingkat suku bunga rata-rata giro per tahun The average interest rate per annum for
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal demand deposits for the years ended 31
31 Desember 2012, 2011 dan 2010 masing- December 2012, 2011 and 2010 are 6.73%,
masing adalah 6,73%, 9,38% dan 7,45%. 9.38% and 7.45%, respectively.
Tidak ada saldo giro yang diblokir atau There are no demand deposits blocked or
dijadikan jaminan kredit per 31 Desember pledged for loans as at 31 December 2012,
2012, 2011 dan 2010. 2011 and 2010.
Berdasarkan pihak berelasi dan pihak ketiga: By related and third party:
Pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan As at 31 December 2012, 2011 and 2010
2010 termasuk dalam Tabungan ”Citra “Citra Pensiun” Savings include “Citra
Pensiun” adalah Tabungan ”Citra Mudharabah” Saving under sharia banking
Mudharabah” yang didasarkan pada prinsip principles amounted to Rp 786, Rp 573 and
perbankan syariah masing-masing sebesar Rp 776, respectively.
Rp 786, Rp 573 dan Rp 776.
Pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan As at 31 December 2012, 2011 and 2010,
2010 termasuk dalam Tabungan “Umum Citra” “Umum Citra” Savings include “Citra Wadiah”
adalah Tabungan “Citra Wadiah” yang Saving under sharia banking principles
didasarkan pada prinsip perbankan syariah amounted to Rp 100,320, Rp 10,588 dan
masing-masing sebesar Rp 100.320, Rp Rp 289, respectively.
10.588 dan Rp 289.
Tingkat suku bunga rata-rata tabungan per The annual average interest rate for saving
tahun untuk tahun-tahun yang berakhir pada deposits for the years ended 31 December
tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 2012, 2011 and 2010 are 4.58%, 4.50% and
masing-masing adalah 4,58%, 4,50% dan 3.20%, respectively.
3,20%.
Saldo tabungan yang diblokir atau dijadikan Total saving deposits which are blocked or
jaminan kredit pada tanggal 31 Desember pledged for loans as at 31 December 2012,
2012, 2011 dan 2010 masing-masing adalah 2011 and 2010 amounted to Rp 397, Rp 11
sebesar Rp 397, Rp 11 dan Rp 5. and Rp 5, respectively.
Berdasarkan pihak berelasi dan pihak ketiga: By related and third party:
Pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan As at 31 December 2012, 2011 and 2010, time
2010 termasuk dalam deposito berjangka deposits include Citra Mudharabah time
adalah deposito berjangka Citra Mudharabah deposits under sharia banking principles of
yang didasarkan pada prinsip perbankan Rp 494,017, Rp 110,059 and Rp 22,203,
syariah masing-masing sebesar Rp 494.017, respectively.
Rp 110.059 dan Rp 22.203.
Berdasarkan tingkat suku bunga per tanggal By interest rates per 31 December 2012, 2011
31 Desember 2012, 2011 dan 2010: and 2010:
Saldo deposito berjangka yang diblokir atau Total time deposits which are blocked or
btpn laporan tahunan 2012
Pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan As at 31 December 2012, 2011 and 2010,
2010, tidak ada saldo deposito berjangka yang there are no time deposits under Sharia
didasarkan pada prinsip perbankan syariah banking principles which are blocked or
yang diblokir atau dijadikan jaminan kredit. pledged for loans.
Pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan As at 31 December 2012, 2011 and 2010
2010 deposito on call jatuh tempo kurang dari deposits on call with a maturity of less than
1 bulan, masing-masing sebesar 1 month, amounted Rp 1,272,236, Rp 1,831
Rp 1.272.236, Rp 1.831 dan Rp 176.453 and Rp 176,453, respectively, with interest
dengan tingkat suku bunga per tahun untuk rates per annum for the years ended 31
tahun-tahun yang berakhir pada tanggal December 2012, 2011 and 2010 are 3.64%,
31 Desember 2012, 2011 dan 2010 masing- 4.42% and 5.15%, respectively.
masing adalah 3,64%, 4,42% dan 5,15%.
19. SIMPANAN DARI BANK LAIN 19. DEPOSITS FROM OTHER BANKS
Seluruh simpanan dari bank lain adalah dalam Deposits from other banks are in Rupiah currency
mata uang Rupiah dan dari pihak ketiga. and from third parties.
Tidak ada saldo simpanan dari bank lain yang There are no deposits from other banks which
diblokir atau dijadikan jaminan per are blocked or pledged as at 31 December
31 Desember 2012, 2011, dan 2010. 2012, 2011, and 2010.
19. SIMPANAN DARI BANK LAIN (lanjutan) 19. DEPOSITS FROM OTHER BANKS (continued)
b. Tingkat suku bunga rata-rata per tahun: b. Average interest rate per annum:
Jangka waktu simpanan dari bank lain pada The term of deposits from other banks as at
tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 31 December 2012, 2011 and 2010 range
adalah berkisar antara kurang dari 1 bulan between less than 1 month to 6 months.
sampai dengan 6 bulan.
Seluruh utang obligasi adalah dalam mata uang Bonds payable are in Rupiah currency.
Rupiah.
Pada tanggal 8 Oktober 2009, 19 Mei 2010, On 8 October 2009, 19 May 2010, 23 December
23 Desember 2010, 30 Juni 2011, dan 6 Agustus 2010, 30 June 2011, and 6 August 2012 the Bank
2012 Bank telah menerbitkan Obligasi Bank BTPN issued Bank BTPN Bonds I, II, III, Shelf Registry
I, II ,III, Obligasi Berkelanjutan I Tahap I dan Bonds I Phase I and Shelf Registry Bonds I Phase
Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Bank BTPN II with fixed interest rate, amounted to Rp 750,000,
dengan tingkat bunga tetap masing-masing Rp 1,300,000, Rp 1,100,000, Rp 500,000, and Rp
sebesar Rp 750.000, Rp 1.300.000, Rp 1.100.000, 1,250,000, respectively.
Rp 500.000, dan Rp 1.250.000.
Seri/ Nilai nominal/ Tingkat bunga tetap/ Jatuh tempo/ Cicilan pokok Obligasi/
Serie Nominal value Fixed interest rate Due date Bonds principal installment
Obligasi/Bonds I
Seri/ 350,000 11.25% 7 Oktober/October Pembayaran penuh pada saat
Serie A 2012 jatuh tempo/Bullet payment on
due date
Seri/ 400,000 12.00% 7 Oktober/October Pembayaran penuh pada saat
Serie B 2014 jatuh tempo/Bullet payment on
due date
Obligasi/Bonds II
Seri/ 715,000 9.90% 18 Mei/May 2013 Pembayaran penuh pada saat
Serie A jatuh tempo/Bullet payment on
due date
btpn laporan tahunan 2012
Bunga Obligasi I, II, III, Obligasi Berkelanjutan I Interest in Bonds I, II, III, Shelf Registry Bonds I
Tahap I, dan Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Phase I and Shelf Registry Bonds I Phase II are
dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan dan telah paid on a quartery basis and has been paid by the
dibayarkan oleh Bank sesuai jadwal. Bank on schedule.
Obligasi I, II, III, dan Obligasi Berkelanjutan I Tahap Bonds I, II, III, and Shelf Registry Bonds I Phase I
I Bank BTPN dengan tingkat bunga tetap with fixed interest rate are rated at AA-(idn) based
mendapat peringkat AA-(idn) berdasarkan surat on the letter of Fitch Rating No. RC89/DIR/VI/2012
pemeringkatan dari Fitch Rating No. dated 29 June 2012, whereas Shelf Registry Bonds
RC89/DIR/VI/2012 tanggal 29 Juni 2012, I Phase II are rated at AA-(idn) based on the letter
sedangkan untuk Obligasi Berkelanjutan I Tahap II of Fitch Rating No. RC94/DIR/VII/2012 dated
mendapat peringkat AA-(idn) berdasarkan surat 18 July 2012.
pemeringkatan dari Fitch Rating No.
RC94/DIR/VII/2012 tanggal 18 Juli 2012.
Bank menunjuk PT Bank Permata Tbk sebagai The Bank has appointed PT Bank Permata Tbk, as
Wali Amanat untuk Obligasi I, II, III, Obligasi the Trustee for the Bonds I, II, III, Shelf Registry
Berkelanjutan I Tahap I dan Obligasi Berkelanjutan Bonds I Phase I and Shelf Registry Bonds I Phase
I Tahap II sesuai dengan Surat Penunjukan II based on the Appointment Letter
No. 020/CFO/BPERMATA/VII/2009 No. 020/CFO/BPERMATA/VII/2009 dated 6 July
tanggal 6 Juli 2009, No. 005/CFO – Bank Permata 2009, No. 005/CFO - Bank Permata/II/2010 dated 3
/II/2010 tanggal 3 Februari 2010, February 2010, No. S.430/DIR/CFO/X/2010 dated
Pada tanggal 7 Oktober 2012 Obligasi Bank BTPN On 7 October 2012, Bank BTPN Bond I Year of
I Tahun 2009 Dengan Tingkat Bunga Tetap Seri A 2009 with fixed interest rate series A was due and
telah jatuh tempo dan dibayarkan dengan jumlah the principal amount and coupon interest was paid
pokok obligasi sebesar Rp 350.000 dan bunga amounting Rp 350,000 and Rp 9,483. Interest
obligasi sebesar Rp 9.483. Pembayaran bunga payment for Bonds has been paid by the Bank on
Obligasi telah dibayarkan oleh Bank sesuai dengan schedule.
jadwal.
Dalam perjanjian perwaliamanatan diatur beberapa The trustee agreements provide several negative
pembatasan yang harus dipenuhi oleh Bank, covenants to the Bank, among others, not issuing
antara lain tidak menerbitkan obligasi lain atau another bonds or other similar debt instrument with
instrumen utang lain yang sejenis yang mempunyai higher collecting right compares to Bonds I, II ,III,
hak tagih yang lebih tinggi dari Obligasi I, II ,III, dan and Shelf Registry Bonds I Phase II and
Obligasi Berkelanjutan I Tahap II serta yang collateralised with asset, except loans and facilities
dijamin dengan aset, kecuali pinjaman dan fasilitas from:
dari:
Bank Indonesia yang dijamin dengan aset Bank Indonesia that guaranteed with assets
dalam jumlah 20% dari ekuitas with total 20% from equity
International Finance Corporation (IFC) International Finance Corporation (IFC)
Asian Development Bank (ADB) Asian Development Bank (ADB)
Societe de Promotion et de Participation pour Societe de Promotion et de Participation pour
la Cooperation Economique S.A (proparco) la Cooperation Economique S.A (proparco)
Nederlandse Financierings Maatschappij Voor Nederlandse Financierings Maatschappij Voor
Ontwikkelingslanden N.V (FMO) Ontwikkelingslanden N.V (FMO)
Kreditanstalt fur Wiederaufbau (KFW Kreditanstalt fur Wiederaufbau (KFW
Bankengruppe) Bankengruppe)
Blue Orchard Blue Orchard
Khusus untuk Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Especially for Shelf Registry Bonds I Phase II
Klausul yang digunakan adalah Bank Indonesia Clause Bank Indonesia is secured by the assets in
yang dijamin dengan aset dalam jumlah 10% dari the amount of 10% of assets are calculated from
aset yang dihitung dari laporan keuangan terakhir the last audited financial statements.
yang diaudit.
Selain itu, Bank berkewajiban menjaga jumlah aset Moreover, the Bank should keep the total assets
yang tidak diagunkan secara khusus minimal that have not been specifically pledged at the
sebesar 125% dari total obligasi yang diterbitkan minimum 125% from total issued bonds including
termasuk pokok Obligasi I, II III dan Obligasi Bonds I, II III and Shelf Registry Bonds I principal.
Berkelanjutan I. Bank telah memenuhi batasan- The Bank has complied with the covenants on the
batasan yang diwajibkan dalam perjanjian tersebut. trustee agreement.
Pinjaman yang diterima terdiri dari pinjaman bukan Borrowings consists of non-bank borrowings and
bank dan liabilitas sewa pembiayaan yang finance lease liabilities with third parties.
dilakukan dengan pihak ketiga.
Dari tanggal laporan posisi keuangan sampai From the statements of financial position date
dengan tanggal laporan keuangan ini, Bank until the date of these financial statements, the
telah membayar bunga pinjaman sebesar Bank has paid interest for borrowings
Rp 61.245. amounting to Rp 61,245.
Pembayaran bunga pinjaman yang diterima Interest borrowing payments have been paid by
telah dibayarkan oleh Bank sesuai dengan the Bank on schedule.
jadwal.
Sesuai dengan jadwal pembayaran pinjaman, In line with loan repayment schedule, there is
sampai dengan tanggal 31 Desember 2012 no payment of loan principal until 31 December
belum terdapat pembayaran pokok pinjaman. 2012.
Sesuai dengan syarat dan ketentuan dalam In accordance with terms and conditions on
Convertible Loan Agreement dengan IFC, Convertible Loan Agreement with IFC on
pada tanggal 14 Maret 2012, IFC telah memilih 14 March 2012, IFC converted the entire loan
untuk mengkonversi seluruh pinjaman yaitu amounted to Rp 139,461 into investments in
sebesar Rp 139.461 menjadi penyertaan Bank’s common shares (Note 24).
saham biasa dalam Bank (Catatan 24).
Lihat Catatan 40 untuk rincian perjanjian Refer to Note 40 for details of borrowing
pinjaman yang diterima. significant agreements.
Bank memperoleh opsi untuk membeli aset Bank has option to purchase the leased assets
sewa pada akhir masa sewa. at the end of lease term.
Tidak ada pembatasan tertentu yang There’s no certain restriction imposed by lease
ditetapkan oleh lessor dalam perjanjian sewa arrangements between lessor and the Bank.
pembiayaan dengan Bank.
Loan insurance
Utang premi asuransi kredit 124,261 249,852 749,705 premium payable
Utang bunga efek-efek yang Interest payable on securities
dibeli dengan janji dijual purchased under resale
kembali (Reverse repo) 8,250 - - agreement (Reverse repo)
Other insurance premium
Utang premi asuransi lainnya 3,755 9,920 4,198 payable
Utang kepada pihak ketiga 7,385 5,759 2,588 Payable to third parties
Transaksi ATM 5,131 1,767 327 ATM transaction
Cadangan estimasi liabilitas Provision for estimated tax
pajak (Catatan 17f) - 12,134 12,134 liabilities (Note 17f)
Program pensiun sukarela - 14,247 70,560 Voluntary separation program
Lainnya 47,274 11,318 12,468 Others
Utang premi asuransi kredit terdiri dari pembayaran Loan insurance premium payable consists of
premi asuransi yang telah diterima dari debitur- insurance premium payment from debtors not yet
debitur kredit namun belum dibayarkan kepada paid to the insurance company and insurance
btpn laporan tahunan 2012
perusahaan asuransi dan premi asuransi untuk premium for the new pensioner debtors after 1
para debitur kredit yang baru memperoleh fasilitas December 2008 burdened by the Bank and not yet
kredit mulai tanggal 1 Desember 2008 yang paid to the insurance company.
merupakan porsi yang menjadi tanggungan Bank
dan belum dibayarkan kepada perusahaan
asuransi.
Utang kepada pihak ketiga merupakan titipan Payables to third parties represent entrusted of first
cicilan pertama kredit nasabah yang melalui installment of customer loans through PT Pos
PT Pos Indonesia (Persero). Indonesia (Persero).
Susunan pemegang saham Bank pada tanggal 31 Based on the share registrant record from Biro
Desember 2012, 2011 dan 2010 berdasarkan Administrasi Efek, the Bank’s shareholders
catatan yang dibuat oleh Biro Administrasi Efek composition as at 31 December 2012, 2011 and
adalah sebagai berikut: 2010 were as follows:
2012
Lembar Saham/ Persentase/ Jumlah/
Pemegang Saham Number of Shares Percentage Total Shareholders
TPG Nusantara S.a.r.l. 3,379,879,850 57.87% 67,598 TPG Nusantara S.a.r.l.
Direksi dan Komisaris: Directors and Commissioner:
Direksi Directors
- Jerry Ng 31,807,500 0.54% 636 Jerry Ng -
- Djemi Suhenda 3,360,000 0.06% 67 Djemi Suhenda -
- Ongki Wanadjati Dana 3,255,000 0.06% 65 Ongki Wanadjati Dana -
- Mahdi Syahbuddin 2,627,000 0.05% 53 Mahdi Syahbuddin -
- Hadi Wibowo 2,578,500 0.04% 52 Hadi Wibowo -
- Anika Faisal 2,100,000 0.04% 42 Anika Faisal -
- Arief Harris Tandjung 1,975,000 0.03% 39 Arief Harris Tandjung -
- Kharim Indra Gupta Siregar 1,130,500 0.02% 23 Kharim Indra Gupta Siregar -
- Mulia Salim 782,500 0.01% 15 Mulia Salim -
- Asep Nurdin Alfallah 2,500 0.00% - Asep Nurdin Alfallah -
2010
Pemegang saham publik terdiri dari pemegang Public shareholders consists of shareholders
saham yang memiliki kurang dari 5% jumlah saham whose ownership are less than 5% of outstanding
beredar. Seluruh saham yang beredar adalah shares. All the outstanding shares are ordinary
saham biasa. shares.
Saham biasa memberikan hak kepada Ordinary shares entitle the holder to participate in
pemegangnya untuk memperoleh dividen dan hasil dividends and the proceeds on winding up of the
dari pembubaran perusahaan sesuai dengan Company in proportion to the number of and
proporsi jumlah dan jumlah yang dibayarkan atas amounts paid on the shares held.
saham yang dimiliki.
Pada Maret 2012, Bank telah mendapatkan On March 2012, the Bank’s has been approved to
persetujuan untuk meningkatkan modal increase issued and paid up capital by issuing
ditempatkan dan modal disetor Bank dengan shares from Bank’s saving to IFC in line with term
mengeluarkan saham baru dari portepel kepada and condition in Convertible Loan Agreement (Note
IFC sesuai dengan syarat dan ketentuan 1b).
Convertible Loan Agreement (Catatan 1b).
Berdasarkan RUPSLB tanggal 25 Februari 2011, Based on RUPSLB dated 25 February 2011, which
yang berita acaranya diaktakan dalam akta notaris was notarised by notarial deed No. 166 dated 25
No. 166 tanggal 25 Februari 2011 dari Notaris February 2011, of Notary Sutjipto S.H., M.kn., and
Sutjipto S.H., M.kn., dan telah disahkan oleh has been approved by The Minister of Law and
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Human Rights of The Republic of Indonesia
Republik Indonesia dengan surat No. AHU- through its letter No. AHU-AH.01.10-07239 dated 8
AH.01.10-07239 tanggal 8 Maret 2011, para March 2011, the shareholders approved the
pemegang saham menyetujui rencana Bank untuk Bank’s plan to split share from Rp 100 (full
melakukan pemecahan nilai nominal saham dari amount) to Rp 20 (full amount) each share,
Rp 100 (nilai penuh) per saham menjadi Rp 20 therefore changed the number of shares issued
(nilai penuh) per saham, sehingga jumlah saham and fully paid from 1,132,723,428 shares with
yang ditempatkan dan disetor penuh yang semula nominal value Rp 100 (full amount) each share to
sebesar 1.132.723.428 saham dengan nilai 5,663,617,140 shares with nominal value Rp 20
nominal Rp 100 (nilai penuh) per saham akan (full amount) each share.
menjadi sejumlah 5.663.617.140 saham dengan
nilai nominal Rp 20 (nilai penuh) per saham.
Pada tanggal 28 Maret 2011 telah dicatatkan pada On 28 March 2011, the Bank’s shares were listed
Bursa Efek Indonesia sebanyak 5.606.980.970 on the Indonesian Stock Exchange with
saham dengan nilai nominal Rp 20 (nilai penuh) 5,606,980,970 shares with nominal value Rp 20
per saham melalui surat No. S-01934/BEI.PPJ/03- (full amount) per share through Indonesian Stock
2011 tanggal 25 Maret 2011 perihal persetujuan Exchange Letter dated 25 March 2011
btpn laporan tahunan 2012
Berdasarkan RUPSLB tanggal 25 November 2010, Based on RUPSLB dated 25 November 2010,
yang berita acaranya dituangkan dalam akta which was notarised by notarial deed No. 198
notaris No. 198 tanggal 25 November 2010 dari dated 25 November 2010, of Notary Sinta Dewi
Notaris Sinta Dewi Sudarsana S.H., M.kn., yang Sudarsana S.H., M.kn., which was stated again
ditegaskan kembali berdasarkan akta notaris No. based on notarial deed No. 116 dated 17 January
116 tanggal 17 Januari 2011 dari Notaris Sinta 2011 from Notary Sinta Dewi Sudarsana S.H.,
Dewi Sudarsana S.H., M.kn., para pemegang M.kn., the shareholders approved the Bank’s plan
saham menyetujui atas rencana Bank untuk to increase Bank’s share capital through issued
menambah modal sahamnya melalui penerbitan HMETD I, by issuing shares from portepel or
Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu I (HMETD I), Bank’s saving.
dengan cara mengeluarkan saham dari portepel
atau simpanan Bank.
Bank telah menyampaikan Pernyataan The Bank has submitted registration statement to
Pendaftaran kepada Badan Pengawas Pasar Capital Market and Financial Institution
Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) Supervisory Agency (Bapepam-LK) related to
dalam rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Issued Pre-Empetive Right Issue to the
Terlebih Dahulu (HMETD) kepada Pemegang shareholders PT Bank Tabungan Pensiunan
Saham PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Nasional Tbk on 25 October 2010 through lettler
Tbk pada tanggal 25 Oktober 2010 melalui surat No. S.023/DEKOM/X/2010. On 24 November
No. S.023/DEKOM/X/2010. Pada tanggal 2010, the Bank received effective statement from
24 November 2010, Bank memperoleh pernyataan Chairman of Bapepam-LK through letter No. S-
efektif dari Ketua Bapepam-LK melalui surat 10615/BL/2010 about Notification of effectiveness
No. S-10615/BL/2010 perihal Pemberitahuan Registration of PT Bank Tabungan Pensiunan
Efektif Pernyataan Pendaftaran dalam rangka Nasional Tbk.’s Public Offering of Ordinary Shares.
Penawaran Umum Terbatas I PT Bank Tabungan
Pensiunan Nasional Tbk.
Pada tanggal 10 Desember 2010 telah dicatatkan On 10 December 2010, the Bank’s shares were
pada Bursa Efek Indonesia sebanyak 188.787.238 listed on the Indonesian Stock exchange with
saham baru atas nama dengan nominal Rp 100 188,787,238 new shares with value Rp 100 (full
(nilai penuh) per saham yang ditawarkan dengan amount) for each shares that offer with price
harga Rp 7.000 (nilai penuh) per saham, sehingga Rp 7,000 (full amount) per shares, therefore the
jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh number of shares issued and fully paid changed
yang semula sebesar 943.936.190 saham menjadi from 943,936,190 to 1,132,723,428 shares.
sejumlah 1.132.723.428 saham.
25. AKUISISI OLEH TPG NUSANTARA S.A.R.L 25. ACQUISITION BY TPG NUSANTARA S.A.R.L
Pada tanggal 21 Mei 2007, TPG Nusantara S.a.r.l On 21 May 2007, TPG Nusantara S.a.r.l signed a
menandatangani Perjanjian Jual Beli Bersyarat Conditional Sale and Purchase Agreement
(Conditional Sales and Purchase Agreement - (“CSPA”) with some of the Bank’s shareholders,
“CSPA”) dengan beberapa pemegang saham i.e. PT Recapital Advisors, Fuad Hasan Masyhur,
Bank, yaitu PT Recapital Advisors, Fuad Hasan PT Danatama Makmur and PT Bakrie Capital
Masyhur, PT Danatama Makmur dan PT Bakrie Indonesia, to acquire 675,975,970 shares
Capital Indonesia untuk mengakuisisi 675.975.970 representing 71.61% of the issued and paid-up
saham dengan nilai nominal per saham sebesar capital with a par value of Rp100 (full amount) per
Rp 100 (nilai penuh) yang merupakan 71,61% share, on condition that they obtained the
saham yang ditempatkan dan disetor penuh pada approvals required under Indonesian regulations.
Bank, dengan syarat diperolehnya persetujuan-
persetujuan yang diperlukan sesuai dengan
peraturan yang berlaku di Indonesia.
Pada tanggal akhir 2010, Bank menerbitkan saham On late of 2010, Bank issued new shares to the
baru kepada pemegang saham publik melalui public shareholders throgh the issuance of HMETD
penerbitan HMETD I (Catatan 1b). Akibat I (Note 1b). Due to such issuance, ownership of
penerbitan ini, kepemilikan TPG Nusantara S.a.r.l TPG Nusantara S.a.r.l was diluted to become
terdilusi menjadi 59,68%. 59.68%.
Pada Maret 2012, oleh karena IFC On March 2012, because of loan conversion of
mengkonversikan pinjaman yang diberikannya IFC, ownership of TPG Nusantara S.a.r.l was
kepada Bank menjadi saham, kepemilikan TPG diluted to become 57.87%
Penggunaan laba bersih untuk tiga tahun terakhir The appropriation of net income for the last three
adalah sebagai berikut: financial years were as follows:
Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Based on the result of the Annual General Meeting
Saham Tahunan tanggal 4 April 2012 yang berita of Shareholders on 4 April 2012 which was
acaranya diaktakan dengan akta No. 2 tanggal notarised by Notary Sinta Dewi Sudarsana, S.H.,
4 April 2012 dari Notaris Sinta Dewi Sudarsana, M.Kn. in notarial deed No. 2 dated 4 April 2012, the
S.H., M.Kn. para pemegang saham menyetujui shareholders approved the appropriation of net
penggunaan laba bersih untuk tahun yang berakhir income for the year ended 31 December 2011
pada tanggal 31 Desember 2011 yang seluruhnya amounting Rp 1,400,063 as follows: (1) the
sebesar Rp 1.400.063 sebagai berikut: Company shall not distribute any dividend to the
(1) Perseroan tidak akan membagikan dividen shareholders and (2) amounting Rp 707 shall be
kepada para pemegang saham dan (2) sejumlah set aside for reserve fund then (3) the remaining
Rp 707 disisihkan sebagai cadangan wajib serta balance of the net profit amounting Rp 1,399,355
(3) sisa laba bersih sebesar Rp 1.399.355 shall be declared as retained earnings.
dinyatakan sebagai laba yang belum ditentukan
penggunaannya.
26. PENGGUNAAN LABA BERSIH (lanjutan) 26. APPROPRIATION OF NET INCOME (continued)
Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Based on the result of the Annual General Meeting
Saham Tahunan tanggal 4 April 2011 yang berita of Shareholders on 4 April 2011 which was
acaranya diaktakan dengan akta No. 1 tanggal notarised by Notary Sinta Dewi Sudarsana, S.H., in
4 April 2011 dari Notaris Sinta Dewi Sudarsana, notarial deed No. 1 dated 4 April 2011, the
S.H., para pemegang saham menyetujui shareholders approved the appropriation of net
penggunaan laba bersih untuk tahun yang berakhir income for the year ended 31 December 2010
pada tanggal 31 Desember 2010 yang seluruhnya amounting to Rp 836,819 as follows: (1) amounting
sebesar Rp 836.819 digunakan sebagai berikut: (1) Rp 3,776 as statutory reserve (appropriated
sebesar Rp 3.776 disisihkan sebagai cadangan retained earnings) and (2) amounting Rp 833,043
wajib (saldo laba yang telah ditentukan as unappropriated retained earnings.
penggunaannya) dan (2) sebesar Rp 833.043
sebagai saldo laba yang belum ditentukan
penggunannya.
Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Based on the result of the Annual General Meeting
Saham Tahunan tanggal 8 April 2010 yang berita of Shareholders on 8 April 2010 which was
acaranya diaktakan dengan akta No. 2 tanggal 8 notarised by Notary Sinta Dewi Sudarsana, S.H., in
April 2010 dari Notaris Sinta Dewi Sudarsana,S.H., notarial deed No. 2 dated 8 April 2010, the
para pemegang saham menyetujui penggunaan shareholders approved the appropriation of net
laba bersih untuk tahun yang berakhir pada tanggal income for the year ended 31 December 2009
31 Desember 2009 sebesar Rp 420.423. amounting to Rp 420,423.
btpn laporan tahunan 2012
Pendapatan syariah terdiri atas pendapatan marjin Sharia income consists of murabahah margin
murabahah, pendapatan ijarah dan bagi hasil income, ijarah income and profit sharing from
pembiayaan mudharabah masing-masing sebesar mudharabah financing amounting to Rp 168,297,
Rp 168.297, Rp 4.051 dan Rp Nihil per 31 Rp 4,051 dan Rp Nil for the year ended on 31
Desember 2012 (2011: Rp 9.019, Rp 10.785 dan December 2012, respectively (2011: Rp 9,019, Rp
Rp Nihil, dan 2010: Rp 942, Rp 2.826, dan Rp 12) 10,785 and Rp Nil, and 2010 Rp 942, Rp 2,826
disajikan sebagai bagian dari pendapatan bunga and Rp 12) are presented as a part of interest
atas “pinjaman yang diberikan”. Untuk tahun yang income from “loans”. For the year ended on
berakhir pada 31 Desember 2012, pendapatan 31 December 2012, interest income from current
bunga dari giro dan penempatan pada bank lain accounts and placement with other banks include
termasuk pendapatan yang diperoleh dari amounts under sharia banking principles of
perbankan dengan prinsip syariah adalah sebesar Rp 2,155 (2011: Rp 1,036 and 2010: Rp 2,476).
Rp 2.155 (2011: Rp 1.036 dan 2010:
Rp 2.476).
Komisi asuransi adalah komisi yang diterima oleh Insurance commission is the commission received
Bank berdasarkan perjanjian yang telah disepakati by the Bank based on agreements with Allianz,
dengan Allianz, Avrist, dan Generali (Catatan 10l). Avrist, and Generali (Note 10l).
Pendapatan lainnya merupakan pendapatan dari Others arose from transfer fees, payment points,
komisi transfer/inkaso, payment point dan selain revenue from administration fees and other than
dana pihak ketiga. third party fund services.
30. CADANGAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI 30. ALLOWANCE FOR IMPAIRMENT LOSSES
31. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 31. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES
Beban barang dan jasa dari pihak ketiga Goods and service from third parties consist of
merupakan beban honorarium, perjalanan dinas, expenses from honorarium, business travelling,
tagihan kantor pos, beban listrik, air dan telepon, post office billing, uitilities, data communication,
komunikasi data, peralatan kantor, dan pengiriman. office supplies, and delivery.
Termasuk dalam beban tenaga kerja adalah gaji Included under personnel expenses are salaries
dan kompensasi lainnya yang dibayarkan kepada and other compensations paid to the Directors and
Direksi, Dewan Komisaris dan Komite Audit Bank. Commissioners and Audit Committee of the Bank.
Lainnya termasuk tunjangan pakaian dinas, Others consist of uniform dress allowance, car
tunjangan fasilitas kendaraan, tunjangan allowance, representation allowance and electricity
representasi dan tunjangan listrik dan telepon. and telephone allowances.
Jumlah pendapatan
non-operasional 10,774 12,075 12,999 Total non-operating income
Jumlah beban
non-operasional (12,618) (24,017) (30,010) Total non-operating expenses
Dalam kegiatan usahanya, Bank mengadakan In the normal course of business, the Bank
transaksi dengan pihak-pihak berelasi, terutama engages in transactions with related parties,
meliputi transaksi-transaksi keuangan. primarily consisting of financial transactions.
Dibawah ini adalah ikhtisar pihak-pihak berelasi The following is a summary of related parties who
yang bertransaksi dengan Bank, termasuk sifat have transactions with the Bank, and includes the
hubungan dan sifat transaksinya: nature of the relationship and transaction:
Personil manajemen kunci adalah orang-orang Key management personnel are those people
yang mempunyai kewenangan dan tanggung jawab whom have the authority and responsibility to plan,
untuk merencanakan, memimpin dan lead, and control activities of the Bank, directly or
mengendalikan aktivitas Bank, secara langsung indirectly. Key management personnel are the
atau tidak langsung, termasuk Direktur dan Directors and Commissioners and executive
Komisaris dan pejabat eksekutif dari Bank sesuai employees of the Bank according to BI regulation.
dengan peraturan BI.
Transaksi antara Bank dengan personil Transactions between Bank and key management
manajemen kunci meliputi pemberian pinjaman; personel include loans; placement from key
penempatan dana oleh personil manajemen kunci management personnel to the Bank in form of
btpn laporan tahunan 2012
pada Bank berupa rekening tabungan, giro saving account, current account and/or time
dan/atau deposito berjangka; pembayaran deposit; payment of compensation and
kompensasi dan remunerasi berupa gaji pokok, remuneration in form of basic salary, honorarium,
honorarium, bonus, tantiem dan tunjangan lainnya; bonus, tantiem and other allowances; and also
serta imbalan pasca kerja. post-employment benefits.
Saldo dan rincian transaksi dengan pihak berelasi The outstanding balances and detail transactions
adalah sebagai berikut: with related parties are as follows:
Persentase terhadap
jumlah pendapatan Percentage to total
bunga 0.02% 0.02% 0.02% interest income
Persentase terhadap
jumlah aset 0.06% 0.07% 0.09% Percentage to total assets
35. INFORMASI MENGENAI PIHAK BERELASI 35. RELATED PARTIES INFORMATION (continued)
(lanjutan)
Transaksi dengan pihak berelasi (lanjutan) Transactions with related parties (continued)
Suku bunga atas pinjaman yang diberikan Interest rate charged on loan to key
kepada personil manajemen kunci adalah management personnel is amounting 5% until
sebesar 5% sampai dengan 8% dengan 8% with term between 1 until 10 years. Such
jangka waktu pinjaman antara 1 sampai loan is given given without any specific
dengan 10 tahun. Pinjaman tersebut diberikan collateral.
tanpa adanya jaminan tertentu.
Pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan There is no impairment on the loan to key
2010 tidak terdapat penurunan nilai atas management personnel as at 31 December
pinjaman yang diberikan kepada personil 2012, 2011, and 2010.
manajemen kunci.
Seluruh penempatan dana pihak ketiga oleh All of placement on third party fund of Bank’s
pihak berelasi pada Bank adalah berasal dari related parties are from key management
personil manajemen kunci. Dana pihak ketiga personnel. Such fund are placed on current
tersebut ditempatkan dalam giro, tabungan account, saving account and time deposit.
maupun deposito berjangka. Tingkat suku Interest rate given by the Bank for the
bunga yang diberikan oleh Bank adalah placement is amounting to 5.5% - 7.5%. For
sebesar 5,5% - 7,5%. Untuk deposiito time deposit depends on principal amount.
berjangka tergantung tenor dan jumlah pokok
deposito.
35. INFORMASI MENGENAI PIHAK BERELASI 35. RELATED PARTIES INFORMATION (continued)
(lanjutan)
Transaksi dengan pihak berelasi (lanjutan) Transactions with related parties (continued)
(c) Kompensasi dan remunerasi personil (c) Compensation and remuneration of key
manajemen kunci management personnel
Kompensasi yang dibayar atau terutang pada The compensation paid or payable to key
manajemen kunci atas jasa kepegawaian management for employee services is shown
adalah sebagai berikut: below:
2012
Pemegang
saham utama
yang juga Personil
bagian dari manajemen
Dewan Dewan manajemen/ kunci lainnya/
Direksi/ Komisaris/ Shareholders Other key
Board of Board of that are part management
Directors Commisioner of management personnel
%a) Rp %a) Rp %a) Rp %a) Rp
2011
Pemegang
saham utama
yang juga Personil
bagian dari manajemen
Dewan Dewan manajemen/ kunci lainnya/
Direksi/ Komisaris/ Shareholders Other key
Board of Board of that are part management
Directors Commisioner of management personnel
%a) Rp %a) Rp %a) Rp %a) Rp
2010
Pemegang
saham utama
yang juga Personil
bagian dari manajemen
Dewan Dewan manajemen/ kunci lainnya/
Direksi/ Komisaris/ Shareholders Other key
Board of Board of that are part management
Directors Commisioner of management personnel
%a) Rp %a) Rp %a) Rp %a) Rp
a) % terhadap jumlah beban tenaga kerja a) % terhadap jumlah beban tenaga kerja
Seluruh komitmen dan kontinjensi adalah dalam Commitments and contingencies are in Rupiah
mata uang Rupiah dan dari pihak ketiga. currency and from third parties.
1,013,180 1,750 -
Pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan As at 31 December 2012, 2011 and 2010,
2010 tidak terdapat komitmen dan kontinjensi there was no significant impairment on
yang mengalami penurunan nilai yang commitment and contingencies.
signifikan.
Liabilitas imbalan kerja karyawan terdiri dari: Employee benefits liabilities are consisting of:
37. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN 37. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES (continued)
(lanjutan)
Bank menerapkan kebijakan imbalan pasca-kerja The Bank implemented a policy on post-
yang terdiri dari 3 (tiga) program manfaat imbalan employment benefit which consists of 3 (three)
pasca kerja sebagai berikut: programs of post-employment benefits as follows:
a. Manfaat Jaminan Hari Tua (”JHT”) (Program a. Old-Age Benefits (“JHT”) (Old Program)
Lama)
Dalam manfaat ganda ini, karyawan akan With this double benefits, the employee will
menerima manfaat imbalan pasca-kerja receive post-employment benefit based on
berdasarkan Peraturan Perusahaan dengan Company’s Regulation by using basic salary in
menggunakan gaji pokok di Desember 2006. December 2006. Aside from that, the
Selain itu, karyawan juga akan mendapat employee will get a JHT from program stated
manfaat JHT dari program yang disebutkan in point a above.
dalam poin a di atas.
Program Pensiun Iuran Pasti Bank dikelola The Bank’s Defined Contribution Pension Plan
oleh PT AJB. Program pensiun didanai dari is managed by PT AJB. The pension plan is
kontribusi Bank sebesar 10% dan kontribusi funded by contribution from the Bank at 10%
karyawan sebesar 10% dari gaji dasar and the employees’ contribution at 10% of the
karyawan. Mulai 1 September 2011, Program employees’ basic salary. Effective
Baru ini telah dialihkan kepada Allianz 1 September 2011, the New Program has
(Catatan 37c). been transferred into Allianz (Note 37c).
Dalam manfaat ini, karyawan akan menerima With this benefit, the employee will receive
manfaat mana yang lebih tinggi antara benefits based on UUTK No. 13 or from
manfaat sesuai UUTK No. 13 atau manfaat defined contribution plan, for those who joined
dari program pensiun iuran pasti untuk defined contribution plan benefits, whichever
karyawan yang mengikuti program pensiun benefit is higher. If benefits from UUTK No. 13
iuran pasti. Bila manfaat dari UUTK No. 13 are higher than the defined contribution plan
lebih tinggi dari manfaat program pensiun benefits, then the defined contribution plan
iuran pasti, maka manfaat program pensiun benefits will be used to reduce post-
iuran pasti porsi Bank akan digunakan untuk employment benefit liabilities based on UUTK
mengurangi liabilitas imbalan pasca-kerja No. 13.
berdasarkan UUTK No. 13.
37. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN 37. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES (continued)
(lanjutan)
Dasar perhitungan manfaat UUTK No. 13 ini The calculation basis of this UUTK No. 13
menggunakan gaji pokok terkini. Program benefit is the current basic salary. The Bank’s
Pensiun Iuran Pasti dikelola oleh PT Defined Contribution Pension Plan is
Asuransi Allianz Life Indonesia. Program managed by PT Asuransi Allianz Life
pensiun didanai oleh kontribusi bank sebesar Indonesia. The pension plan is funded by
10% dan kontribusi karyawan sebesar 5% contribution from the Bank at 10% and the
dari gaji karyawan. employee contribution at 5% of the
employees’ basic salary.
Mulai pada tanggal 1 September 2011, Effective from 1 September 2011, Old Age
manfaat Jaminan Hari Tua (Program Lama) Security benefits (Old Program) and the
dan manfaat Ganda (Program Baru) benefits of Ganda (New Program) was
dialihkan menjadi manfaat imbalan Pasca- transferred into the benefits of Post-
Kerja sesuai dengan Undang – Undang Employment benefits in accordance with the
Tenaga Kerja No. 13. Pada tanggal 31 Act - Labor Law No. 13. As at 31 December
Desember 2012, jumlah karyawan yang 2012, the total number of employees eligible
Selain memberikan manfaat yang disebutkan di Beside the benefits mentioned above, the Bank
atas, Bank juga memberikan manfaat cuti panjang also provides its employees with long leave
kepada karyawannya. benefit.
Perhitungan aktuaria per 31 Desember 2012, 2011 The actuarial calculation as at 31 December 2012,
dan 2010 dilakukan oleh PT Biro Pusat Aktuaria, 2011 and 2010 was performed by PT Biro Pusat
aktuaris independen, berdasarkan laporannya Aktuaria, an independent actuary, based on its
masing-masing tertanggal 15 Februari 2013, 10 reports dated 15 February 2013, 10 January 2012
Januari 2012 dan 2 Februari 2011. and 2 February 2011, respectively.
Perhitungan aktuaria tersebut menggunakan The actuarial valuations were carried out using the
asumsi-asumsi sebagai berikut: following assumptions:
*) Tabel Mortalitas Indonesia 1999 (TMI’-99) Indonesian Mortality Table 1999 (TMI’-99) *)
37. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN 37. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES (continued)
(lanjutan)
Beban imbalan pasca-kerja yang dibebankan pada Post-employment benefits expenses recognised in
laporan laba rugi adalah sebagai berikut: the statement of income are as follows:
Rekonsiliasi perubahan selama tahun berjalan atas The reconciliation of the movement during the year
perubahan liabilitas bersih yang diakui di laporan of the net liability recognised in the statements of
posisi keuangan adalah sebagai berikut: financial position are as follows:
37. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN 37. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES (continued)
(lanjutan)
Pergerakan nilai wajar aset program selama tahun The movement in the fair value of plan assets
berjalan adalah sebagai berikut: during the year is as follows:
Hasil aktual aset program pada tanggal The actual return on plan assets as at 31
31 Desember 2012 adalah Rp 74.863 (2011: December 2012 was Rp 74,863 (2011: Rp 9,895
Rp 9.895 dan 2010: Rp 5.752). and 2010: Rp 5,752).
Kas/Deposito berjangka 295,858 76.62% 126,777X 57.51%X 25,228 21.13% Cash/Time deposit
Obligasi 90,2799 23.38% 93,667X 42.49%X 94,164 78.87%X Bonds
Aset program ditempatkan pada instrumen Plan assets are placed on highly liquid investment
investasi yang sangat likuid seperti deposito instruments such as time deposits and SBI.
berjangka dan SBI.
Seluruh aset program pensiun ditempatkan pada All of the pension plan assets are placed on debt
instrumen utang serta kas/deposito berjangka yang instruments and cash/time deposits issued by the
diterbitkan oleh Bank. Bank.
Hasil yang diharapkan dari aset program The expected return on plan assets is determined
ditentukan dengan mempertimbangkan imbal hasil by considering the expected returns available on
yang diharapkan atas aset yang dengan mengacu the assets underlying the current investment policy.
pada kebijakan investasi. Hasil investasi bunga Expected yields on fixed interest investments are
tetap didasarkan pada hasil pengembalian bruto based on gross redemption yields as at the
pada tanggal pelaporan. Hasil yang diharapkan reporting date. Expected returns on equity and
dari investasi ekuitas dan properti mencerminkan property investments reflect long-term real rates of
tingkat imbal hasil jangka panjang aktual yang return experienced in the respective markets.
terjadi untuk tiap-tiap pasar.
37. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN 37. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES (continued)
(lanjutan)
Nilai kini liabilitas yang didanai, nilai wajar aset Present value of funded obligations, fair value of
program dan surplus pada program untuk empat plan assets and surplus of program for the last four
tahun terakhir yaitu: years are as follows:
31 Desember/December
2012 2011 2010 2009
Manajemen berkeyakinan bahwa estimasi liabilitas Management believes that the estimated post-
atas imbalan pasca-kerja per 31 Desember 2012, employment benefit liabilities as at 31 December
2011 dan 2010 telah memenuhi persyaratan 2012, 2011 and 2010 have fulfilled the minimum
btpn laporan tahunan 2012
Informasi mengenai hasil dari masing-masing Information regarding the results of each
bisnis segmen dilaporkan dalam laporan internal reportable segment is included in the internal
manajemen yang direview oleh Manajemen Bank. management reports that are reviewed by the
Manajemen berkeyakinan bahwa informasi Bank's Management. Management believes that
tersebut paling relevan dalam mengevaluasi hasil such information is the most relevant in evaluating
segmen tersebut relatif terhadap entitas lain yang the results of those segments relative to other
beroperasi dalam industri tersebut. entities that operate within these industries.
Informasi pelaporan segmen adalah sebagai berikut: The reportable segment information is as follow:
2012
Penghimpunan
dana dan
Mikro treasuri/
Ritel/ (UMK)/ Funding and Jumlah/
(Retail) Micro (UMK) treasury Total
Pendapatan Revenue
Pendapatan bunga 6,587,234 2,200,920 504,818 9,292,972 Interest income
Beban bunga antar segmen (3,503,216) (642,703) - (4,145,919) Inter-segment interest expense
Pendapatan
operasional lain-lain 136,245 106,531 40,029 282,805 Other operating income
Jumlah
pendapatan segmen 3,220,263 1,664,748 544,847 5,429,858 Total segment income
Beban Expenses
Beban bunga - (13,543) (3,208,315) (3,221,858) Interest expenses
2011
Penghimpunan
dana dan
Mikro treasuri/
Ritel/ (UMK)/ Funding and Jumlah/
(Retail) Micro (UMK) treasury Total
Pendapatan Revenue
Pendapatan bunga 5,144,124 1,765,022 556,505 7,465,651 Interest income
Beban bunga antar segmen (2,826,835) (484,060) - (3,310,895) Inter-segment interest expense
Pendapatan
operasional lain-lain 95,639 71,143 24,010 190,792 Other operating income
Jumlah
pendapatan segmen 2,412,928 1,352,105 580,515 4,345,548 Total segment income
Beban Expenses
Beban bunga - (14,080) (2,815,625) (2,829,705) Interest expenses
Pendapatan bunga
antar segmen - - 3,310,895 3,310,895 Inter-segment interest income
Beban tenaga kerja (830,952) (454,524) (96,740) (1,382,216) Personnel expenses
Beban umum General and
dan administrasi (793,122) (279,289) (136,666) (1,209,077) administrative expenses
Cadangan kerugian Allowance for
penurunan nilai (1,462) (438,700) - (440,162) impairment losses
Jumlah beban segmen (1,625,536) (1,186,593) 261,864 (2,550,265) Total segment expenses
Liabilitas Liabilities
Simpanan nasabah - 395,452 35,222,548 35,618,000 Customer deposits
Beban bunga yang
masih harus dibayar - 160 121,861 122,021 Accrued interest expense
Liabilitas lain-lain - - 4,495,811 4,495,811 Other liabilities
Beban bunga yang
masih harus dibayar - - 74,844 74,844 Accrued interest expense
Jumlah liabilitas yang
dialokasikan - 395,612 39,915,064 40,310,676 Total allocated liabilities
Liabilitas yang
tidak dialokasikan 723,267 Un-allocated liabilities
2010
Penghimpunan
dana dan
Mikro treasuri/
Ritel/ (UMK)/ Funding and Jumlah/
(Retail) Micro (UMK) treasury Total
Pendapatan Revenue
Pendapatan bunga 3,800,306 1,500,464 304,011 5,604,781 Interest income
Beban bunga antar segmen (2,142,156) (398,915) - (2,541,071) Inter-segment interest expense
Pendapatan
operasional lain-lain 62,627 49,145 23,269 135,041 Other operating income
Jumlah
pendapatan segmen 1,720,777 1,150,694 327,280 3,198,751 Total segment income
Beban Expenses
Beban bunga - (9,302) (2,056,215) (2,065,517) Interest expenses
Pendapatan bunga
antar segmen - - 2,541,071 2,541,071 Inter-segment interest income
Beban tenaga kerja (783,768) (448,248) (59,390) (1,291,406) Personnel expenses
Beban umum General and
dan administrasi (573,997) (200,344) (93,575) (867,916) administrative expenses
Cadangan kerugian Allowance for
penurunan nilai 11,076 (379,954) - (368,878) impairment losses
Jumlah beban segmen (1,346,689) (1,037,848) 331,891 (2,052,646) Total segment expenses
Aset Assets
Pinjaman yang
diberikan – bersih 18,671,005 4,316,466 - 22,987,471 Loans - net
Pendapatan bunga yang
masih akan diterima 247,206 122,830 - 370,036 Accrued interest income
Aset lain-lain - - 10,334,259 10,334,259 Other assets
Pendapatan bunga yang
masih akan diterima - - 553 553 Accrued interest income
Jumlah aset yang
dialokasikan 18,918,211 4,439,296 10,334,812 33,692,319 Total allocated asset
Liabilitas Liabilities
Simpanan nasabah - 274,834 25,251,645 25,526,479 Customer deposits
Beban bunga yang
masih harus dibayar - 9 104,438 104,447 Accrued interest expense
Liabilitas lain-lain - - 3,358,705 3,358,705 Other liabilities
Beban bunga yang
masih harus dibayar - - 46,133 46,133 Accrued interest expense
Jumlah liabilitas yang
dialokasikan - 274,843 28,760,921 29,035,764 Total allocated liabilities
Liabilitas yang
tidak dialokasikan 1,269,518 Un-allocated liabilities
Segmen berdasarkan geografis terdiri dari 1.188 Geographical segment consists of 1,188 branches
cabang yang terbagi menjadi 4 area yaitu Jawa that are located into 4 areas, namely West Java,
Barat, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi, Jawa Sumatera, Kalimantan and Sulawesi, Java other
selain Jawa Barat. than West Java.
Jawa selain
Kalimantan Jawa Barat/
Jawa Barat/ dan/and Java other
West Java *) Sumatera Sulawesi West Java *) Jumlah/Total
2012 2012
2011 2011
2010 2010
*) Termasuk Kantor Pusat sejak 1 Januari 2010. *) Including Head Office starting 1 January 2010.
**) Hanya aset tetap dan aset takberwujud. **) Only fixed assets and intangible assets.
39. LABA BERSIH PER SAHAM DASAR 39. EARNINGS PER SHARE
39. LABA BERSIH PER SAHAM DASAR (lanjutan) 39. EARNINGS PER SHARE (continued)
Pada RUPSLB tertanggal 25 Februari 2011, para Based on RUPSLB dated 25 February 2011, the
pemegang saham bank telah menyetujui rencana shareholders approved the Bank’s plan to
pemecahan nilai nominal saham Bank dari semula undertake a share split of the number of shares
sebesar 1.132.723.428 saham dengan nilai issued and fully paid 1,132,723,428 shares with
nominal Rp 100 (nilai penuh) per saham menjadi nominal value Rp 100 (full amount) each share to
sejumlah 5.663.617.140 saham dengan nilai 5,663,617,140 shares with nominal value Rp 20
nominal Rp 20 (nilai penuh) per saham. Oleh (full amount) each share. Accordingly, the Bank
karena itu, Bank telah menyajikan kembali laba has restated the basic and diluted earnings per
bersih per saham dasar dan dilusian untuk tahun share for year ended 31 December 2010, to reflect
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, that the number of ordinary shares outstanding
dikarenakan jumlah saham biasa yang beredar prior to the share split should be adjusted for the
sebelum peristiwa tersebut harus disesuaikan proportionate change in the number of ordinary
dengan perubahan proporsional atas jumlah saham shares outstanding as if the share split had
beredar seolah-olah peristiwa tersebut terjadi pada occurred at the beginning of the earliest period
permulaan dari periode sajian paling awal. presented.
Dasar dan dilusian pada tahun-tahun yang berakhir Basic and diluted earnings per share for the years
pada tanggal 31 Desember 2010 telah disajikan ended 31 December 2010 have been restated
kembali dari Rp 739 (nilai penuh) per saham from Rp 739 (full amount) per share to
menjadi Rp 148 (nilai penuh) per saham. Rp 148 (full amount) per share, respectively.
Bank memiliki kerja sama dengan PT Taspen The Bank has cooperated with PT Taspen
(Persero) dalam hal pembayaran uang (Persero) in terms of payment of pension to
pensiun kepada para pensiunan pegawai retired government employees. The cooperation
Pemerintah. Perjanjian kerjasama ini agreement was stipulated in agreement No.
dituangkan dalam perjanjian No. JAN- JAN-08/DIR/2007 and No.
08/DIR/2007 dan No. PKS.023/DIR/III/2007 PKS.023/DIR/III/2007 concerning the Payment
tentang Pembayaran Tabungan Hari Tua, of Old-Age-Savings Plan, Old-Age-Savings Plan
Tabungan Hari Tua Asuransi Multiguna of Multiguna Sejahtera Insurance and Pension
Sejahtera dan Pensiun melalui rekening Bank. through the Bank’s account. The agreement is
Kerjasama ini berlaku untuk masa 2 (dua) for 2 (two) years from 13 April 2007 to 12 April
tahun mulai tanggal 13 April 2007 sampai 2009 and has been extended for several times,
12 April 2009 dan telah mengalami beberapa the latest are stipulated in agreement No. JAN-
kali perpanjangan, terakhir melalui perjanjian 21/DIR/2011 and No. PKS-
No. JAN-21/DIR/2011 dan No. PKS- 112/DIR/RBPB/IV/2011 starting 20 April 2011 to
112/DIR/RBPB/IV/2011 mulai tanggal 20 April 19 April 2013.
2011 sampai 19 April 2013.
40. PERJANJIAN KERJASAMA DAN KONTRAK 40. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND CONTRACTS
YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) (continued)
Bank memiliki kerja sama dengan PT Pos The Bank has cooperated with PT Pos
Indonesia (Persero) dalam hal pembayaran Indonesia (Persero) in terms of payment of
uang pensiun kepada para pensiunan pegawai pension to retired government employees. The
Pemerintah. Perjanjian kerjasama ini cooperation agreements are stipulated in
dituangkan dalam perjanjian No. 080/DIR- agreements No. 080/DIR-9/XII/2003 and No.
9/XII/2003 dan No. PKS-125/DIRKUG/1203 PKS-125/DIRKUG/1203 dated 29 December
tanggal 29 Desember 2003 tentang 2003 concerning the Deductions of Pension
Pemotongan Uang Pensiun untuk Angsuran Benefit for Pension Loan Installment. This
Kredit Pensiun. Jangka waktu kerjasama ini agreement was for 2 (two) years, and expired
adalah 2 (dua) tahun yaitu sampai on 28 December 2005, and the latest extension
28 Desember 2005, dan perpanjangan yang are stipulated under No PKS.
terakhir melalui No PKS. 060/DIR/RBPB/III/2012 and No PKS.
060/DIR/RBPB/III/2012 dan No. PKS. 35/DIRUT/0312 dated 14 March 2012. This
35/DIRUT/0312 tanggal 14 Maret 2012. agreement valid from 28 March 2012 until 27
Perjanjian ini berlaku dari tanggal 28 Maret March 2014.
2012 sampai 27 Maret 2014.
Bank juga melakukan kerjasama dalam rangka The Bank operates pension benefit payments in
pembayaran manfaat pensiun dengan cooperation with several other pension fund
beberapa lembaga pengelola dana pensiun management institutions as follows:
lainnya sebagai berikut:
40. PERJANJIAN KERJASAMA DAN KONTRAK 40. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND CONTRACTS
YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) (continued)
40. PERJANJIAN KERJASAMA DAN KONTRAK 40. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND CONTRACTS
YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) (continued)
c. Perjanjian kerjasama dengan lembaga c. Cooperation agreements with other pension
pengelola dana pensiun lainnya (lanjutan) fund management institutions (continued)
Lembaga Pengelola Dana Pensiun/ Periode/
Pension Fund Management Institution Period
Dana Pensiun Semen Gresik 19 Maret/March 2012 -
18 Maret/March 2014
2 September/September 2013
40. PERJANJIAN KERJASAMA DAN KONTRAK 40. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND CONTRACTS
YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) (continued)
Pada tanggal 23 Desember 2009, Bank On 23 December 2009, the Bank and PT Bank
dan PT Bank Central Asia Tbk. (”BCA”) Central Asia Tbk. (“BCA”) through cooperation
melalui Perjanjian Kerjasama agreement No. PKS.155/DIR/XII/2009-
No. PKS. 155/DIR/XII/2009- 119/PKS/BCA/2009, entered into joint
119/PKS/BCA/2009 mengadakan perjanjian financing agreement. Based on this agreement,
pembiayaan bersama kepada debitur. Dalam the financing portion to debtor is 30% from the
perjanjian kerjasama ini, porsi fasilitas Bank and 70% from BCA with the portion of
pembiayaan yang akan diberikan adalah BCA not to exceed Rp 400,000. The Bank
30% dari Bank dan 70% dari BCA dengan acted as “Facility Agent”. The term of the
porsi pembiayaan BCA tidak melebihi jumlah agreement is for 3 (three) years from
sebesar Rp 400.000. Bank bertindak sebagi 23 December 2009 to 20 December 2012 and
“Pengelola Fasilitas”. Jangka waktu perjanjian has been extended for the next 3 (three) years.
adalah untuk 3 (tiga) tahun, terhitung mulai
tanggal 23 Desember 2009 hingga
20 Desember 2012 dan telah diperpanjang
untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun ke depan.
40. PERJANJIAN KERJASAMA DAN KONTRAK 40. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND CONTRACTS
YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) (continued)
i. Perjanjian dengan JP Morgan Chase Bank, i. Agreements with JP Morgan Chase Bank,
National Association National Association
Pada tanggal 20 Februari 2009, Bank On 20 February 2009, the Bank entered into
mengadakan perjanjian “International Swaps “International Swaps and Derivatives
and Derivatives Association (ISDA)” dengan JP Association (ISDA)” agreement with JP Morgan
Morgan Chase Bank, National Association. Chase Bank, National Association. This
Perjanjian ini dibuat sehubungan dengan agreement was relating to the Bank’s plan to
rencana Bank untuk melakukan transaksi enter into Interest Rate Swap (IRS) transaction
Interest Rate Swap (IRS) dengan bank with the bank in the future.
tersebut di kemudian hari.
Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember For the years ended 31 December 2012, 2011
2012, 2011 dan 2010 tidak terdapat transaksi and 2010 there are no IRS transactions
IRS antara Bank dengan JP Morgan Chase between the Bank and JP Morgan Chase Bank
Bank.
Pada tanggal 12 April 2011, Bank On 12 April 2011, the Bank entered into
mengadakan perjanjian “International Swaps “International Swaps and Derivatives
and Derivatives Association (ISDA)” dengan Association (ISDA)” agreement with Standard
Standard Chartered Bank. Perjanjian ini dibuat Chartered Bank. This agreement was relating
sehubungan dengan rencana Bank untuk to the Bank’s plan to enter into Interest Rate
melakukan transaksi Interest Rate Swap (IRS) Swap (IRS) transaction with the bank in the
dengan bank tersebut di kemudian hari. future.
Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember For the year ended on 31 December 2012,
2012, 2011 dan 2010 tidak terdapat transaksi 2011 and 2010 there is no IRS transaction
IRS antara Bank dengan Standard Chartered incurred between Bank and Standard Chartered
Bank. Bank.
40. PERJANJIAN KERJASAMA DAN KONTRAK 40. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND CONTRACTS
YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) (continued)
Pada tanggal 24 Mei 2012, Bank bersama On 24 May 2012, the Bank and Labor Union
Serikat Pekerja mengesahkan Perjanjian has legalised Collective Employment
Kerja Bersama (“PKB”) antara Bank dengan Agreement (“PKB”) between the Bank and all
seluruh karyawannya yang berlaku efektif employees that started effectively from 24 May
terhitung sejak tanggal 24 Mei 2012 sampai 2012 until 23 May 2014. This PKB has been
dengan 23 Mei 2014. PKB ini telah mendapat approved by Board of Commissioners and
persetujuan dari Kementerian Tenaga Kerja Minister of Manpower and Transmigration of the
dan Transmigrasi Republik Indonesia. Republic of Indonesia.
Pada tanggal 25 September 2009, Bank On 25 September 2009, the Bank entered into 2
mengadakan 2 (dua) perjanjian kerja sama (two) agreements with International Finance
dengan International Finance Corporation Corporation (“IFC”) which are (i) IFC Senior
(”IFC”) yaitu (i) Perjanjian Jangka Panjang Loan agreement and (ii) Convertible Loan
dan (ii) Perjanjian Pinjaman dengan Opsi Agreement as amended and restated on 21
Konversi sebagaimana telah diubah dan October 2009 which revised on 24 February
dinyatakan kembali pada tanggal 21 Oktober 2011.
Berdasarkan Perjanjian Pinjaman dengan Based on the Convertible Loan agreement, IFC
Opsi Konversi, IFC memberikan pinjaman granted to distribute a loan to the Bank in
kepada Bank sebesar Rp 139.461 yang Rupiah amounting to Rp 139,461 which have
dicairkan pada tanggal 16 Maret 2011, been withdrawn on 16 March 2011 with interest
dengan suku bunga yang dikenakan adalah 10.7%. This loan was used to demonstrate the
sebesar 10,7%. Tujuan pinjaman tersebut commitment of BTPN to finance micro loan.
adalah untuk mendanai pembiayaan kredit Based on this Convertible Loan agreement, IFC
mikro. Berdasarkan Perjanjian Pinjaman may request to convert the loan as a whole or
Konversi ini, IFC dapat memilih untuk certain amount to capital shares at convertion
mengkonversi seluruh atau sebagian date which is 12 (twelve) months before
pinjaman menjadi saham pada tanggal Sponsor Release date (14 March 2013), or in
konversi, yaitu 12 (dua belas) bulan sebelum the period of 3 (three) months before maturity
Sponsor Release Date (14 Maret 2013), atau date. Interest is paid on a semi-annual basis on
selama periode 3 (tiga) bulan sebelum 15 January and 15 July each year, commencing
tanggal jatuh tempo. Pembayaran bunga 15 July 2011 and with final installment to be
dibayarkan setiap 6 (enam) bulan, yaitu pada paid on 15 July 2014. The principal is paid by
setiap tanggal 15 Januari dan 15 Juli, yang way of a bullet payment on due date.
dimulai pada tanggal 15 Juli 2011 dan
berakhir pada tanggal 15 Juli 2014. Pokok
pinjaman dibayar penuh pada saat jatuh
tempo.
40. PERJANJIAN KERJASAMA DAN KONTRAK 40. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND CONTRACTS
YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) (continued)
Berdasarkan Perjanjian Pinjaman Jangka Based on the loan agreement, IFC granted to
Panjang, IFC memberikan pinjaman sebesar distribute a loan to the Bank in Rupiah
Rp 474.440, yang dicairkan pada tanggal 16 amounting Rp 474,440 which have been
Maret 2011, dengan suku bunga yang withdrawn on 16 March 2011 with interest
dikenakan adalah sebesar 9,795%. 9.795%. Based on the latest amendment to
Berdasarkan amandemen terakhir pinjaman borrowing agreement, interest is paid on a semi-
yang diterima, pembayaran bunga dibayarkan annual basis on 15 January and 15 July each
setiap 6 (enam) bulan, yaitu pada setiap year, commencing on 15 July 2011 with the final
tanggal 15 Januari dan 15 Juli, yang dimulai installment to be paid on 15 July 2016. The
pada tanggal 15 Juli 2011 dan berakhir pada principal is paid on 6 (six) times installment
tanggal 15 Juli 2016. Pokok pinjaman basis on every interest date payment,
dibayarkan dengan cicilan sebanyak 6 (enam) commencing on 15 July 2013 with final
kali pada setiap semester pada tanggal installment to be paid at 15 January 2016.
pembayaran bunga yang dimulai pada
tanggal 15 Juli 2013 dan berakhir pada
tanggal 15 Januari 2016.
btpn laporan tahunan 2012
Dalam perjanjian pinjaman tersebut, diatur The loan agreements provide several negative
beberapa pembatasan yang harus dipenuhi covenants to the Bank, such as:
oleh Bank antara lain:
- Tidak diperkenankan untuk melakukan suatu - Not create or permit to subsist any security
tindakan pembebanan terhadap aset Bank interest or encumbrance over any of its
melebihi 35% dari pinjaman tanpa assets exceeding 35% of the loan without the
persetujuan tertulis dari pemberi pinjaman, prior written consent of the lender,
- Tidak diperkenankan melakukan perubahan - No substantial change is made to the general
bisnis secara substansial tanpa persetujuan nature of its business without the prior written
tertulis dari pemberi pinjaman, consent of the lender,
- Tidak melakukan penggabungan usaha, - Not undertake or permit any merger,
demerger, restrukturisasi Bank, yang dapat demerger, corporate restructuring, which has
memberikan dampak yang signifikan, or could reasonably be expected to have
material adverse effect,
- Tidak menerbitkan saham tambahan dan - Not issue any additional shares and shall not
tidak akan melakukan transfer saham, have its existing shares transferred, sold,
penjualan, perjanjian yang akan berdampak pledged or otherwise encumbered such that
secara langsung maupun tidak langsung the action would directly or indirectly result in
terhadap hak suara dan saham TPG TPG Nusantara S.a.r.l’s voting rights and
Nusantara S.a.r.l kurang dari 50% dari ownership to be less than a 50% of the
keseluruhan saham Bank, Bank’s shares,
- Selain itu, Bank diwajibkan untuk memenuhi - Moreover, Bank is obliged to comply with
persyaratan keuangan tertentu dan liabilitas reporting obligations and certain financial
penyampaian laporan lainnya seperti: Bank covenants such as: Bank shall at all times
harus selalu memantau rasio eksposur kredit maintain an open credit exposures ratio of no
lebih dari 25%, rasio kecukupan modal tidak more than 25%, capital adequacy ratio no
kurang dari 8% dan rasio likuiditas aset tidak less than 8% and liquid asset ratio no less
kurang dari 20%. Bank telah memenuhi than 20%. Bank has complied with covenants
persyaratan perjanjian pinjaman. on loan agreements.
Pada tanggal 9 Oktober 2012, Bank telah On 9 October 2012, the Bank entered into loan
menandatangani Perjanjian Pinjaman (Loan agreements with International Finance
Agreement) dengan IFC. Corporation (“IFC”).
40. PERJANJIAN KERJASAMA DAN KONTRAK 40. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND CONTRACTS
YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) (continued)
Berdasarkan Perjanjian Pinjaman, IFC Based on the Convertible Loan agreement, IFC
memberikan pinjaman kepada Bank sebesar granted to distribute a loan to the Bank
USD 100.000.000 (nilai penuh). Tujuan amounting to USD 100,000,000 (full amount).
pinjaman tersebut adalah untuk mendanai The loan was used to demonstrate the
pembiayaan kredit mikro. commitment of BTPN to finance micro loan.
Dalam perjanjian pinjaman tersebut, diatur The loan agreements provide several negative
beberapa pembatasan yang harus dipenuhi covenants to the Bank, such as:
oleh Bank antara lain:
- Tidak diperkenankan melakukan perubahan - No substantial change is made to the
bisnis secara substansial tanpa persetujuan general nature of its business without the
tertulis dari pemberi pinjaman, prior written consent of the lender,
- Tidak melakukan penggabungan usaha, - Not undertake or permit any merger,
demerger, restrukturisasi Bank, yang dapat demerger, corporate restructuring, which has
memberikan dampak yang signifikan, or could reasonably be expected to have
material adverse effect,
- Tidak menerbitkan saham tambahan dan - Not issue any additional shares and shall not
tidak akan melakukan transfer saham, have its existing shares transferred, sold,
penjualan, perjanjian yang akan berdampak pledged or otherwise encumbered such that
Jika terjadi pelanggaran atas perjanjian If any event of default occured, the Bank shall
(wanprestasi), maka Bank harus melakukan immediately repay the loan outstanding, interest
pembayaran pokok pinjaman, bunga yang accrued, redeployment cost due to the
masih harus dibayar, redeployment cost yang accelerated payment of the loan, and any other
timbul akibat pelunasan yang dipercepat, serta payables under the agreement.
biaya terutang lainnya yang disepakati dalam
perjanjian.
Apabila Bank gagal dalam melakukan If the Bank is in default in the payment of
pembayaran pokok, bunga, ataupun biaya principal or interest, or any other payment
lainnya (fees) sebagaimana telah disepakati (fees) when due as specified in the agreement,
dalam perjanjian, Bank dikenakan bunga the Bank shall pay in respect of the amount of
sebesar default rate ditambah tingkat suku such payment due and unpaid an interest at
bunga pinjaman yang relevan atas jumlah the default rate plus the relevant blended
yang terutang tersebut. interest rate.
40. PERJANJIAN KERJASAMA DAN KONTRAK 40. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND CONTRACTS
YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) (continued)
m. Perjanjian dengan Dexia Micro-Credit Fund m. Agreements with Dexia Micro-Credit Fund
(Sub-fund BlueOrchard Debt) (Sub-fund BlueOrchard Debt)
Pada tanggal 1 Juli 2010, Bank mengadakan On 1 July 2010, the Bank entered into a loan
perjanjian pinjaman dengan Dexia Micro- agreement with Dexia Micro-Credit Fund (Sub-
Credit Fund (Sub-fund BlueOrchard Debt) fund BlueOrchard Debt) (”BlueOrchard”).
(”BlueOrchard”).
- Tidak diperkenankan untuk melakukan suatu - Not create or permit to subsist any security
tindakan pembebanan terhadap aset Bank interest or encumbrance over any of its
melebihi 35% dari pinjaman tanpa assets exceeding 35% of the loan without the
persetujuan tertulis dari pemberi pinjaman, prior written consent of the lender,
- Tidak diperkenankan melakukan perubahan - No substantial change is made to the general
bisnis secara substansial tanpa persetujuan nature of its business without the prior written
tertulis dari pemberi pinjaman, consent of the lender,
- Tidak melakukan penggabungan usaha, - Not undertake or permit any merger,
demerger, restrukturisasi Bank, yang dapat demerger, corporate restructuring, which has
memberikan dampak yang signifikan, or could reasonably be expected to have
material adverse effect,
- Tidak menerbitkan saham tambahan dan - Not issue any additional shares and shall not
tidak akan melakukan transfer saham, have its existing shares transferred, sold,
penjualan, perjanjian yang akan berdampak pledged or otherwise encumbered such that
secara langsung maupun tidak langsung the action would directly or indirectly result in
terhadap hak suara dan saham TPG TPG Nusantara S.a.r.l’s voting rights and
Nusantara S.a.r.l kurang dari 50% dari ownership to be less than a 50% of the
keseluruhan saham Bank. Bank’s shares.
Selain itu, Bank diwajibkan untuk memenuhi Moreover, Bank is obliged to comply with
persyaratan keuangan tertentu dan liabilitas reporting obligations and certain financial
penyampaian laporan lainnya seperti: Bank covenants such as: Bank shall at all times
harus selalu memantau rasio eksposur kredit maintain an open credit exposures ratio of no
lebih dari 25%, rasio kecukupan modal tidak more than 25%, capital adequacy ratio no less
kurang dari 8% dan rasio likuiditas aset tidak than 8% and liquid asset ratio no less than
kurang dari 20%. Bank telah memenuhi 20%. Bank has complied with covenants on
persyaratan perjanjian pinjaman. loan agreements.
Jika terjadi pelanggaran atas perjanjian If any event of default or potential default
(wanprestasi) atau terdapat potensi terjadinya occured, the outstanding principal amount
wanprestasi, maka jumlah saldo pinjaman shall be converted into USD, using the spot
yang tersisa harus dikonversikan ke dalam US exchange rate of the foreign exchange agent
Dollar, menggunakan nilai tukar spot dari agen selected by Blue Orchard. The Bank shall pay,
valuta asing yang telah dipilih oleh Blue within 5 business days of the relevant event of
Orchard. Bank harus melakukan pembayaran default or potential default, the net outstanding
pokok pinjaman tersebut beserta breakage principal amount plus any breakage costs.
cost yang timbul atas pelanggaran perjanjian
paling lambat 5 hari kerja semenjak tanggal
wanprestasi atau potensi wanprestasi terjadi.
40. PERJANJIAN KERJASAMA DAN KONTRAK 40. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND CONTRACTS
YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) (continued)
m. Perjanjian dengan Dexia Micro-Credit Fund m. Agreements with Dexia Micro-Credit Fund
(Sub-fund BlueOrchard Debt) (lanjutan) (Sub-fund BlueOrchard Debt) (continued)
Apabila Bank gagal dalam melakukan If the Bank is in default in the payment of any
pembayaran pokok, bunga, fees, ataupun amount of principal, interest, fees or other
kewajiban lainnya sesuai dengan perjanjian, obligations under the agreement, the Bank
Bank dikenakan tambahan bunga sebesar 1% shall pay additional interest rate of 1% per
per tahun di atas tingkat bunga pinjaman yang annum above the interest rate until the date in
disepakati, sampai tanggal jumlah terutang which overdue sum is paid.
tersebut dilunasi.
Organisasi manajemen risiko Bank melibatkan The organization of the Bank’s risk management
pengawasan dari Dewan Komisaris dan Direksi. involves the oversight from the Board of
Bank telah membentuk Komite Pemantauan Risiko Commissioners and Directors. The Bank has
sebagai sebagai pengawas tertinggi di tingkat established Risk Monitoring Committee as the
komisaris. Di tingkat direksi telah dibentuk Komite highest risk authority in the commissioner level. At
Manajemen Risiko yang merupakan bagian yang the director level a Risk Management Committee
sangat penting dalam pengendalian risiko, control has been established which constitutes a crucial
unit yang memantau seluruh risiko yang terdapat element in risk control, a control unit to monitor all
pada kegiatan operasional bank. of the risks in the Bank’s operating activities.
41. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 41. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Komite Audit Bank memiliki tanggung jawab untuk The Bank’s Audit Committee is responsible for
memantau kepatuhan terhadap kebijakan dan monitoring compliance with the Bank’s risk
prosedur manajemen risiko, dan untuk menelaah management policies and procedures, and for
kecukupan kerangka manajemen risiko yang terkait reviewing the adequacy of the risk management
dengan risiko-risiko yang dihadapi oleh Bank. Dalam framework in relation to the risks faced by the
menjalankan fungsinya, Komite Audit dibantu oleh Bank. The Bank’s Audit Committee is assisted in
Divisi Internal Audit. these functions by Internal Audit.
Risiko yang berasal dari instrumen keuangan Bank The risks arising from financial instruments to which
adalah risiko keuangan, termasuk diantaranya the Bank is exposed are financial risks, which
adalah risiko kredit, risiko likuiditas, risiko pasar include credit risk, liquidity risk, market risk and
dan risiko operasional. operational risk.
Risiko kredit adalah risiko kerugian keuangan yang Credit risk is the risk of financial loss, should any of
timbul jika nasabah, klien atau rekanan Bank gagal the Bank’s customers, clients or market
memenuhi liabilitas kontraktualnya kepada Bank. counterparties fail to fulfill their contractual
Risiko kredit terutama berasal dari pinjaman yang obligations to the Bank. Credit risk arises mainly
diberikan dan pembiayaan/piutang syariah. from loans and shariah financing/receivable.
btpn laporan tahunan 2012
Bank juga terekspos risiko kredit yang muncul dari The Bank is also exposed to other credit risks
investasi pada surat berharga utang (efek-efek). arising from investment in debt securities
(marketable securities).
Melakukan kaji ulang atas kebijakan kredit Review of the credit policies periodically
secara periodik terutama jika terdapat especially if there is changing in market
perubahan kondisi perekonomian, perubahan conditions, changes in regulations and/or
peraturan dan/atau pendekatan bisnis. business approach.
Batas pemberian kredit ditetapkan dan Lending limits are set and reviewed in the
ditelaah mengikuti perubahan pada kondisi light of changing market and economic
pasar dan ekonomi. Telaahan kredit secara conditions. Periodic credit reviews and
periodik dan penilaian atas kemungkinan assessments of probability of default are also
wanprestasi juga dilakukan. Proses conducted. Approval process using credit
persetujuan kredit dilakukan melalui komite approval committee.
persetujuan kredit.
Bank juga dengan ketat memantau The Bank also closely monitors the
perkembangan portofolio kredit yang development of its loan portfolios to enable
memungkinkan Bank untuk melakukan the Bank to initiate a preventive action in a
tindakan pencegahan secara tepat waktu timely manner when there is a deterioration in
apabila terjadi penurunan kualitas kredit salah credit quality by conducting early warning
satunya dengan melakukan deteksi dini detection and disciplined monitoring.
permasalahan dan pemantauan yang disiplin.
41. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 41. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
(i) Manajemen risiko kredit (lanjutan) (i) Credit risk management (continued)
Bank terus melanjutkan untuk mengelola dan Bank continued to actively manage and
mengawasi secara aktif kualitas portfolio monitor the loan portfolio quality by improving
pinjaman yang diberikan dengan cara credit risk management policies effectively,
meningkatkan kebijakan manajemen risiko improving procedures and systems
kredit secara efektif, penyempurnaan development.
prosedur dan pengembangan sistem.
Sistem Informasi Manajemen telah tersedia Management Information Systems (MIS) are
dan mencakup tingkat yang cukup rinci untuk in place and cover a sufficient level of detail
mendeteksi setiap perkembangan yang to detect any adverse development at an
kurang baik sedini mungkin sehingga early stage, allowing for timely measures to
memungkinkan dilakukannya tindakan secara be taken to counteract for any possible
tepat waktu atas penurunan kualitas kredit deterioration in credit quality or to minimize
atau untuk meminimalisasi kerugian kredit. credit losses.
Agunan Collateral
Bank menerapkan berbagai kebijakan dan The Bank employs a range of policies and
(ii) Cadangan kerugian penurunan nilai dan (ii) Impairment and provisioning policies
kebijakan pencadangan
Cadangan kerugian penurunan nilai yang Impairment allowances are recognised for
diakui pada pelaporan keuangan hanyalah financial reporting purposes only for losses
kerugian yang telah terjadi pada tanggal that have been incurred at the date of the
laporan keuangan atas posisi keuangan statement of financial position based on
berdasarkan bukti obyektif. objective evidence.
41. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 41. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
(iii) Eksposur maksimum risiko kredit tanpa (iii) Maximum exposure to credit risk before
memperhitungkan agunan dan pendukung collateral held or other credit enhancements
kredit lainnya
Eksposur risiko kredit terhadap aset pada Credit risk exposures relating to on-
laporan posisi keuangan adalah sebagai statements of financial position assets are as
berikut: follows:
Eksposur maksimum/
Maximum exposure
2012 2011 2010
Giro pada Bank Indonesia 4,049,000 3,218,561 2,247,952 Current accounts with Bank Indonesia
Giro pada bank lain 45,099 26,172 72,580 Current accounts with other banks
Penempatan pada Bank Indonesia Placement with Bank Indonesia and
dan bank lain 9,891,542 8,408,578 5,313,077 other banks
Efek-efek Marketable securities
- Dimiliki hingga jatuh tempo 1,083,078 1,523,426 1,077,545 Held-to-maturity -
- Tersedia untuk dijual 299,648 593,362 922,313 Available-for-sale -
btpn laporan tahunan 2012
Eksposur risiko kredit terhadap rekening Credit risk exposures relating to off-balance
administratif pada tanggal 31 Desember sheet items as at 31 December 2012, 2011
2012, 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut: and 2010 are as follows:
Eksposur maksimum/
Maximum exposure
2012 2011 2010
41. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 41. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
(iii) Eksposur maksimum risiko kredit tanpa (iii) Maximum exposure to credit risk before
memperhitungkan agunan dan pendukung collateral held or other credit enhancements
kredit lainnya (lanjutan) (continued)
Bank menentukan tingkat risiko kredit yang The Bank structures the levels of credit risk it
dimiliki dengan menetapkan batas jumlah undertakes by placing limits on the amount of
risiko yang bisa diterima yang terkait dengan risk accepted in relation to one borrower or
satu debitur, atau beberapa kelompok more borrowers.
debitur.
Konsentrasi risiko aset keuangan dengan Concentration of risks of financial assets with
eksposur risiko kredit credit risk exposure
2012
Jawa selain
Jawa
Jawa Kalimantan Barat/Java
Barat/West dan/and other than Jumlah/
Java Sumatera Sulawesi West Java Total
41. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 41. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
(iii) Eksposur maksimum risiko kredit tanpa (iii) Maximum exposure to credit risk before
memperhitungkan agunan dan pendukung collateral held or other credit enhancements
kredit lainnya (lanjutan) (continued)
Konsentrasi risiko aset keuangan dengan Concentration of risks of financial assets with
eksposur risiko kredit (lanjutan) credit risk exposure (continued)
2011
Jawa selain
Jawa
Jawa Kalimantan Barat/Java
Barat/West dan/and other than Jumlah/
Java Sumatera Sulawesi West Java Total
Pada tanggal
31 Desember 2011 5,735,298 6,291,473 5,568,394 26,614,935 44,210,100 As at 31 December 2011
2010
Jawa selain
Jawa
Jawa Kalimantan Barat/Java
Barat/West dan/and other than Jumlah/
Java Sumatera Sulawesi West Java Total
Pada tanggal
31 Desember 2010 3,492,922 4,633,431 2,274,656 22,590,427 32,991,436 As at 31 December 2010
41. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 41. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
(iii) Eksposur maksimum risiko kredit tanpa (iii) Maximum exposure to credit risk before
memperhitungkan agunan dan pendukung collateral held or other credit enhancements
kredit lainnya (lanjutan) (continued)
Konsentrasi risiko aset keuangan dengan Concentration of risks of financial assets with
eksposur risiko kredit (lanjutan) credit risk exposure (continued)
Tabel berikut ini menggambarkan rincian The following table breaks down the
eksposur kredit Bank pada nilai tercatat Bank’s credit exposure at carrying
(tanpa memperhitungkan agunan atau amounts (without taking into account any
pendukung kredit lainnya), yang collateral held or other credit support), as
dikategorikan berdasarkan sektor industri. categorised by the industry sectors.
2012
Lembaga
keuangan/ Jasa/
Pemerintah/ Financial Perdagangan/ Business Perindustrian/ Lain-lain/ Jumlah/
Government institution Trading Services Manufacturing Others Total
Pada tanggal
31 Desember 2012 16,570,154 370,130 4,656,698 767,948 938,421 32,632,963 55,936,583 As at 31 December 2012
2011
Lembaga
keuangan/ Jasa/
Pemerintah/ Financial Perdagangan/ Business Perindustrian/ Lain-lain/ Jumlah/
Government institution Trading Services Manufacturing Others Total
Pada tanggal
31 Desember 2011 13,228,906 541,215 3,707,594 629,276 665,882 25,437,227 44,210,100 As at 31 December 2011
41. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 41. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
(iii) Eksposur maksimum risiko kredit tanpa (iii) Maximum exposure to credit risk before
memperhitungkan agunan dan pendukung collateral held or other credit enhancements
kredit lainnya (lanjutan) (continued)
Konsentrasi risiko aset keuangan dengan Concentration of risks of financial assets with
eksposur risiko kredit (lanjutan) credit risk exposure (continued)
Pada tanggal
31 Desember 2010 9,051,303 582,186 2,710,148 465,939 451,742 19,730,118 32,991,436 As at 31 December 2010
Pinjaman yang diberikan pada sektor Loans in sector “Others” mostly consist of
”Lain-lain” terutama terdiri dari kredit pensioners loan.
pensiunan.
41. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 41. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
(iii) Eksposur maksimum risiko kredit tanpa (iii) Maximum exposure to credit risk before
memperhitungkan agunan dan pendukung collateral held or other credit enhancements
kredit lainnya (lanjutan) (continued)
Konsentrasi risiko aset keuangan dengan Concentration of risks of financial assets with
eksposur risiko kredit (lanjutan) credit risk exposure (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2012, rincian The credit quality of loans that are
kualitas pinjaman yang diberikan yang “neither past due nor impaired” as at 31
belum jatuh tempo dan tidak mengalami December 2012 can be assessed by
penurunan nilai berdasarkan rating reference to the internal rating system as
internal adalah sebagai berikut: follows:
31 Desember/December 2012
Pernah
mengalami
keterlambatan
Penjelasan pembagian kualitas kredit Details for credit quality of loans that are
yang diberikan yang “belum jatuh tempo “neither past due nor impaired” are as
atau tidak mengalami penurunan nilai” follow:
adalah:
- Lancar - Current
Pinjaman dalam kategori ini memiliki This category is considered as very
kemampuan yang sangat kuat untuk strong capacity to pay interest and
membayar bunga dan pokok pinjaman principal of loan back to the Banks
yang diberikan oleh Bank.
41. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 41. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
(iii) Eksposur maksimum risiko kredit tanpa (iii) Maximum exposure to credit risk before
memperhitungkan agunan dan pendukung collateral held or other credit enhancements
kredit lainnya (lanjutan) (continued)
Konsentrasi risiko aset keuangan dengan Concentration of risks of financial assets with
eksposur risiko kredit (lanjutan) credit risk exposure (continued)
Analisa umur kredit yang diberikan yang An age analysis of loans that are “past
“telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami due but not impaired” on 31 December
penurunan nilai” pada tanggal 31 2012 is set out below:
Desember 2012 adalah sebagai berikut:
31 Desember/December 2012
Pensiunan/ Mikro/ Syariah/ Lainnya/ Jumlah/
Pension Micro Sharia Others Total
31 Desember/December 2012
Ritel dan
pensiun/
Retail and Mikro/ Syariah/ Jumlah/
pension Micro Sharia Total
41. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 41. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Ikhtisar pinjaman yang diberikan adalah Loans and sharia financing receivable are
sebagai berikut: summarised as follows:
2012
Tidak mengalami Mengalami
penurunan nilai/ penurunan nilai/ Jumlah/
Non-impaired Impaired Total
Rupiah: Rupiah:
Lainnya 32,247,249 83,844 32,331,093 Others
Perdagangan 4,661,437 105,642 4,767,079 Trading
Jasa 772,301 13,825 786,126 Business services
Perindustrian 938,871 20,927 959,798 Manufacturing
38,619,858 224,238 38,844,096
Pendapatan bunga yang
masih akan diterima 535,608 - 535,608 Accrued interest income
Cadangan kerugian
penurunan nilai (281,313) (102,877) (384,190) Allowance for impairment losses
38,874,153 121,361 38,995,514
2011
2010
Tidak mengalami Mengalami
Penurunan nilai/ Penurunan nilai/ Jumlah/
Non-impaired Impaired Total
Rupiah: Rupiah:
Lainnya 19,634,738 70,531 19,705,269 Others
Perdagangan 2,562,017 144,718 2,706,735 Trading
Jasa 440,317 24,595 464,912 Business services
Perindustrian 424,789 26,384 451,173 Manufacturing
23,061,861 266,228 23,328,089
Pinjaman yang diberikan lainnya terutama Others loans mostly consist of pensioners
terdiri dari kredit pensiunan. loan.
Bank menempatkan aset keuangan lainnya Other financial assets are placed by the Bank
pada berbagai intrumen keuangan yang in various financial instrument issued by Bank
diterbitkan oleh Bank Indonesia berupa Indonesia, such as FASBI, SBI, FTK and
FASBI, SBI, FTK dan rekening giro. Aset current account. The underlying assets of
yang diperjanjikan dalam efek-efek yang securities purchased under resale agreement
dibeli dengan janji jual kembali adalah SUN. are SUN. Rating of Indonesian Government’s
Utang pemerintah Indonesia memiliki rating debt is Baa3 (Moody’s).
Baa3 (Moody’s).
41. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 41. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
2012
Sesuai
Jumlah/ permintaan/ / > 3-6 Bulan/ > 6-12 Bulan/ > 12 Bulan/
Total On demand > 1-3 Months > 3-6 Months > 6-12 Months > 12 Months
Aset Assets
Kas 929,454 929,454 - - - - - Cash
Giro pada bank Current accounts
Indonesia 4,049,000 4,049,000 - - - - - with Bank Indonesia
Current accounts with
Giro pada bank lain 45,099 45,099 - - - - - other banks
Penempatan pada Placement with
Bank Indonesia Bank Indonesia
dan bank lain 9,891,542 - 9,762,272 124,270 2,000 3,000 - and other banks
Efek-efek 1,382,726 - 358,502 - 197,635 826,589 - Marketable securities
Tagihan atas Surat Claims on securities
berharga yang dibeli purchased under
dengan janji dijual agreements
kembali (Reverse Repo) 1,572,164 - 242,760 1,329,404 - - - (Reverse Repo)
Pinjaman yang diberikan
dan pembiayaan/ Loans and sharia
piutang syariah 39,379,704 - 548,286 105,038 319,415 1,148,697 37,258,268 financing/receivable
Penyertaan 22 22 - - - - - Investments
Aset lain-lain 516 - 516 - - - - Other assets
Jumlah aset 57,250,227 5,023,575 10,912,336 1,558,712 519,050 1,978,286 37,258,268 Total assets
Allowance for possible
Penyisihan kerugian (384,190) losses
Liabilitas Liabilities
Liabilitas segera 10,105 - 10,105 - - - - Liabilities due immediately
Giro 333,795 333,795 - - - - - Demand deposits
Tabungan 6,579,629 6,579,629 - - - - - Savings deposits
Deposito berjangka, Time deposits, deposit on
deposito on call dan call and certificate of
sertifikat deposito 38,323,792 - 19,357,937 10,942,805 6,150,298 1,823,622 49,130 deposits
Simpanan dari bank lain 5,998 5,998 - - - - - Deposits from other banks
Utang obligasi 4,577,691 - - - 758,851 399,161 3,419,679 Bonds payable
Pinjaman yang diterima 651,931 - 29,045 1,301 1,952 138,495 481,138 Borrowings
Liabilitas lain-lain 17,136 - 8,250 8,886 - - - Other liabilities
Jumlah liabilitas 50,500,077 6,919,422 19,405,337 10,952,992 6,911,101 2,361,278 3,949,947 Total liabilities
Aset (liabilitas) bersih 6,750,150 (1,895,847) (8,493,001) (9,394,280) (6,392,051) (382,992) 33,308,321 Net assets (liabilities)
41. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 41. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
2010
Sesuai
Jumlah/ permintaan/ / > 3-6 Bulan/ > 6-12 Bulan/ > 12 Bulan/
Total On demand > 1-3 Months > 3-6 Months > 6-12 Months > 12 Months
Aset Assets
Kas 701,345 701,345 - - - - - Cash
Giro pada bank Current accounts
Indonesia 2,247,952 2,247,952 - - - - - with Bank Indonesia
Current accounts with
Giro pada bank lain 72,580 72,580 - - - - - other banks
Penempatan pada Placement with
Bank Indonesia Bank Indonesia
dan bank lain 5,313,077 - 3,045,575 2,267,502 - - - and other banks
Efek-efek 1,999,858 - - - 1,999,858 - - Marketable securities
Pinjaman yang diberikan 23,698,125 - 397,478 42,045 137,741 557,312 22,563,549 Loans
Penyertaan 22 22 - - - - - Investments
Aset lain-lain 440 - 440 - - - - Other assets
Jumlah aset 34,033,399 3,021,899 3,443,493 2,309,547 2,137,599 557,312 22,563,549 Total assets
Allowance for possible
Penyisihan kerugian (340,618) losses
Jumlah 33,692,781 Total
Liabilitas Liabilities
Liabilitas segera 8,290 - 8,290 - - - - Liabilities due immediately
Giro 227,805 - 227,805 - - - - Demand deposits
Tabungan 2,943,442 - 2,943,442 - - - - Savings deposits
Deposito berjangka, Time deposits, deposit on
deposito on call dan call and certificate of
sertifikat deposito 22,459,679 - 13,753,278 5,812,719 2,368,136 497,885 27,661 deposits
Simpanan dari bank lain 88,200 - 88,200 - - - - Deposits from other banks
Utang obligasi 3,174,239 - - - - - 3,174,239 Bonds payable
Pinjaman yang diterima 142,399 - 7,399 - - - 135,000 Borrowings
Liabilitas lain-lain 4,525 - - 4,525 - - - Other liabilities
Jumlah liabilitas 29,048,579 - 17,028,414 5,817,244 2,368,136 497,885 3,336,900 Total liabilities
Aset (liabilitas) bersih 4,984,820 3,021,899 (13,584,921) (3,507,697) (230,537) 59,427 19,226,649 Net assets (liabilities)
Aset (liabilitas) bersih Net assets (liabilities)
setelah penyisihan net of allowance for
kerugian 4,644,202 possible losses
41. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 41. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Tabel jatuh tempo berikut ini menyajikan informasi The maturity tables below provide information
mengenai perkiraan jatuh tempo dari liabilitas about estimated maturities based on contractual
sesuai kontrak menjadi arus kas yang undiscounted cash flows of financial liabilities as of
undiscounted pada tanggal 31 Desember 2012, 31 December 2012, in accordance with SFAS 60
sesuai dengan kriteria PSAK 60. criteria.
2012
Kurang dari/
Less than 1-3 3-6 6-12 1-2 2-5
Jumlah/ 1 bulan/ bulan/ bulan/ bulan/ tahun/ tahun/
Keterangan Total month month months months years years Description
Informasi mengenai perkiraan cash outflow dari The table below provide information about
rekening administratif pada tanggal 31 Desember estimated cash outflow of off-balance sheet as at
2012. 31 December 2012.
2012
Kurang dari/ Lebih dari/
Sesuai Less than 1-3 3-6 6-12 More than
Jumlah/ permintaan/ 1 bulan/ bulan/ bulan/ bulan/ 12 bulan/
Keterangan Total On demand month months months months months Description
Kebijakan yang dijalankan Bank dalam Policies adopted by the Bank in managing its
mengendalikan risiko likuiditas adalah: liquidity risk include:
- Menetapkan kebijakan pengendalian risiko - Application of a liquidity risk control policy that
likuiditas yang telah disesuaikan dengan misi, is suited to the Bank’s mission, business
strategi bisnis, kecukupan permodalan, strategy, capital adequacy, human resources
sumber daya manusia dan risk appetite Bank. and appetite for risk.
- Menetapkan kebijakan dan prosedur - Application of a liquidity risk limit policies and
penetapan limit risiko likuiditas secara tertulis, procedures that are written, complete,
lengkap, memadai dan cukup mudah adequate and easy to follow.
ditelusuri.
- Membentuk satuan kerja pengendali risiko - Forming a liquidity risk control work unit and
likuiditas dan melaksanakan pengendalian performing consistent and independent
risiko likuiditas yang dilaksanakan secara liquidity risk control.
konsisten dan independen.
- Melaksanakan fungsi ALCO (Asset & Liability - Implementing the ALCO (Asset & Liability
Committee) untuk mengatur tingkat bunga Committee) function to manage interest rates
dalam usaha meningkatkan/menurunkan in an effort to increase/decrease certain
sumber dana tertentu. sources of funds.
41. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 41. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2012, persentase Loan As at 31 December 2012, the Loan Deposit Ratio is
Deposit Ratio adalah sebesar 86.18% (2011: 86,18% (2011: 85,10% and 2010: 91.39%).
85.10% dan 2010: 91,39%).
Risiko pasar adalah potensi timbulnya kerugian Market risk is the potential loss in book value or
dalam nilai buku atau fluktuasi arus kas di masa future cash flows fluctuation due to changes in
mendatang yang diakibatkan oleh perubahan suku interest rates or exchange rates
bunga atau nilai tukar.
(i) Risiko tingkat bunga (i) Interest rate risk
Risiko tingkat bunga berdampak pada fluktuasi Interest rate risk has an effect to future cash
arus kas di masa mendatang baik pada aset flow fluctuation of both assets and liabilities. It
maupun liabilitas. Hal ini dapat mempengaruhi can affect the Bank’s interest income and fair
pendapatan bunga bank maupun nilai wajar value of the financial instruments.
dari instrumen keuangan yang dimiliki bank.
Kebijakan yang dijalankan Bank dalam Policies adopted by the Bank in managing its
pengendalian terhadap risiko suku bunga: interest rate risk include:
a) Melakukan pemantauan risiko suku bunga. a) Monitoring of interest rate risk.
b) Melakukan simulasi perhitungan Net b) To simulate net interest income calculation
Interest Income terhadap semua on all possible interest rate changes.
kemungkinan perubahan tingkat suku
bunga.
c) Melakukan pemantauan terhadap c) Monitoring of overall Repricing Gap Profile
Repricing Gap Profile Asset & Liability Assets and Liabilities in order to anticipate
secara keseluruhan dalam mengantisipasi adverse movement of interest rate.
pergerakan trend suku bunga pasar yang
dapat menyebabkan kerugian.
41. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 41. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
(i) Risiko tingkat bunga (lanjutan) (i) Interest rate risk (continued)
Tabel di bawah ini mengikhtisarkan eksposur The tables below summarise the Bank’s
instrumen keuangan Bank terhadap risiko exposure to interest rate risks.
tingkat suku bunga.
2012
Bunga tetap/Fixed rate
Tidak
dikenakan
Bunga >1-3 >3-6 > 6 - 12 > 12 bunga/
mengambang/ Bulan/ Bulan/ Bulan/ Bulan/ Non interest Jumlah/
Floating rate Month Months Months Months Months bearing Total
Aset Assets
Jumlah aset keuangan - 14,470,537 1,553,975 519,050 1,978,286 37,258,268 1,470,111 57,250,227 Total financial assets
Liabilitas Liabilities
Liabilities due
Liabilitas segera - - - - - - 10,105 10,105 immediately
Giro - 333,795 - - - - - 333,795 Current accounts
Tabungan - 6,579,629 - - - - - 6,579,629 Saving accounts
Deposito 19,193,324 10,942,805 6,150,298 1,823,622 49,130 164,613 38,323,792 Deposits
Simpanan dari bank lain - 5,998 - - - - - 5,998 Deposit from other banks
Utang obligasi - - - 714,316 399,161 3,419,679 44,535 4,577,691 Bonds payable
Pinjaman yang diterima - - - - 135,000 474,440 28,395 637,835 Borrowings
Liabilitas lain-lain - - - - - - 17,136 17,136 Other liabilities
Jumlah liabilitas Total financial
keuangan - 26,112,746 10,942,805 6,864,614 2,357,783 3,943,249 264,784 50,485,981 liabilities
Jumlah gap repricing Total interest
suku bunga - (11,642,208) (9,388,830) (6,347,564) (382,497) 33,315,019 1,205,327 6,764,247 repricing gap
2011
Bunga tetap/Fixed rate
Tidak
dikenakan
Bunga >1-3 >3-6 > 6 - 12 > 12 bunga/
mengambang/ Bulan/ Bulan/ Bulan/ Bulan/ Non interest Jumlah/
Floating rate Month Months Months Months Months bearing Total
Aset Assets
Jumlah aset keuangan - 7,823,332 3,107,875 2,056,210 1,553,300 29,539,431 1,260,091 45,340,239 Total financial assets
41. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 41. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
(i) Risiko tingkat bunga (lanjutan) (i) Interest rate risk (continued)
Manajemen risiko tingkat bunga (lanjutan) Interest rate risk management (continued)
2011
Bunga tetap/Fixed rate
Tidak
dikenakan
Bunga >1-3 >3-6 > 6 - 12 > 12 bunga/
mengambang/ Bulan/ Bulan/ Bulan/ Bulan/ Non interest Jumlah/
Floating rate Month Months Months Months Months bearing Total
Liabilitas Liabilities
Liabilities due
Liabilitas segera - - - - - - 11,448 11,448 immediately
Giro - 435,708 - - - - - 435,708 Current accounts
Tabungan - 5,567,507 - - - - - 5,567,507 Saving accounts
Deposito 15,175,402 8,396,753 5,229,447 808,231 4,952 122,021 29,736,806 Deposits
Simpanan dari bank lain - - - - - - 115,069 115,069 Deposits from other banks
Utang obligasi - - - - 348,259 3,283,583 39,138 3,670,980 Bonds payable
Pinjaman yang diterima - - - - - 748,900 35,706 784,606 Borrowings
Liabilitas lain-lain - - - - - - 11,687 11,687 Other liabilities
Jumlah liabilitas Total financial
keuangan - 21,178,617 8,396,753 5,229,447 1,156,490 4,037,435 335,069 40,333,811 liabilities
Jumlah gap repricing Total interest
suku bunga - (13,355,285) (5,288,878) (3,173,237) 396,810 25,501,996 925,022 5,006,428 repricing gap
2010
Aset Assets
Liabilitas Liabilities
Liabilities due
Liabilitas segera - - - - - - 8,290 8,290 immediately
Giro - 227,805 - - - - - 227,805 Current accounts
Tabungan - 2,943,442 - - - - - 2,943,442 Saving accounts
Deposito - 13,648,831 5,812,719 2,368,136 497,885 27,661 104,447 22,459,679 Deposits
Simpanan dari Deposits from
bank lain - - - - - - 88,200 88,200 other banks
Utang obligasi - - - - - 3,135,505 38,734 3,174,239 Bonds payable
Pinjaman yang diterima - - - - - 135,000 7,399 142,399 Borrowings
Liabilitas lain-lain - - 4,525 - - - - 4,525 Other liabilities
Jumlah gap
repricing Total interest
suku bunga - (11,426,642) (3,507,697) (230,537) 59,427 19,265,383 824,886 4,984,820 repricing gap
41. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 41. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
(i) Risiko tingkat bunga (lanjutan) (i) Interest rate risk (continued)
Manajemen risiko tingkat bunga (lanjutan) Interest rate risk management (continued)
Tabel di bawah ini merupakan tingkat suku The tables below summarise the average
bunga rata-rata per tahun untuk aset dan interest rates per annum for significant assets
liabilitas yang penting untuk tahun-tahun yang and liabilities for the years ended 31
berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, December 2012, 2011 and 2010:
2011 dan 2010:
ASET ASSETS
Current accounts with
Giro pada bank lain 1.82 2.92 1.47 other banks
Penempatan pada
Bank Indonesia Placements with Bank Indonesia
dan bank lain 3.75 - 6.87 4.51 - 7.40 5.50 - 6.27 and other banks
Sertifikat Bank Indonesia 4.83 6.66 6.45 Certificate of Bank Indonesia
Pinjaman yang diberikan
btpn laporan tahunan 2012
LIABILITAS LIABILITIES
Simpanan nasabah Deposit from customers
- Giro 6.73 9.38 7.45 Demand deposits -
- Tabungan 4.58 4.50 3.20 Savings deposits -
- Deposito berjangka 7.36 8.67 9.00 Time deposits -
- Deposito on call 3.64 4.42 5.15 Deposit on call -
Simpanan dari bank lain Deposit from other banks
- Giro 0.42 3.98 2.11 Demand deposits -
- Tabungan 0.01 0.31 0.20 Savings deposits -
- Deposito berjangka 0.00 4.90 2.42 Time deposits -
- Call money 4.31 4.23 2.11 Call money -
Tabel di bawah ini mengikhtisarkan The table below shows the sensitivity of the
sensitivitas pendapatan bunga bersih Bank Bank’s net interest income to movement of
pada tanggal 31 Desember 2012 atas interest rates on 31 December 2012:
perubahan tingkat suku bunga, yaitu:
31 Desember/December 2012
Peningkatan/ Penurunan/
Increased by Decreased by
100 bps 100 bps
Pengaruh terhadap
pendapatan bunga bersih (283) 283 Impact to net interest income
Proyeksi di atas mengasumsikan bahwa The above projection assumes that the interest
tingkat suku bunga berubah secara paralel rates changes in parallel with all assets and
pada semua produk aset dan liabilitas. liabilities products. The projection also
Proyeksi juga mengasumsikan bahwa seluruh assumes that all other variable are held
variabel lainnya dianggap konstan hingga constant to maturity.
jatuh tempo.
41. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 41. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Bank tidak terpengaruh risiko mata uang The Bank is not exposed to currency risk as
karena tidak ada transaksi yang dilakukan none of its transactions are conducted in
dalam mata uang selain Rupiah. currencies other than Rupiah.
Tujuan manajemen permodalan Bank adalah untuk The Bank's capital management objectives is to
mempertahankan posisi modal yang kuat untuk maintain a strong capital position to support
mendukung pertumbuhan bisnis dan business growth and to sustain investor, depositor,
mempertahankan investor, deposan, pelanggan customer and market confidence. In managing its
dan kepercayaan pasar. Dalam pengelolaan capital, the Bank considers factors such as:
permodalan, Bank mempertimbangkan faktor-faktor providing optimal capital rate of return to
seperti: pengembalian modal yang optimal pada shareholders and maintaining a balance between
pemegang saham, menjaga keseimbangan antara high return gearing ratio and safety provided by a
keuntungan yang lebih tinggi dengan gearing ratio sound capital position.
serta keamanan yang diberikan oleh posisi modal
Bank telah memenuhi semua persyaratan modal The Bank has complied with all externally imposed
yang diwajibkan sepanjang tahun. capital requirements throughout the year.
Posisi permodalan Bank berdasarkan peraturan The Bank's regulatory capital position under the
Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal 31 prevailing BI regulation as at 31 December 2012,
Desember 2012, 2011 dan 2010 adalah sebagai 2011 and 2010 was as follows:
berikut:
Modal Capital
- Modal inti 6,553,214 4,762,445 3,711,451 Core capital -
- Modal pelengkap 315,804 247,483 180,765 Supplementary capital -
- Penyertaan saham (22) (22) (22) Investment in share -
41. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 41. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010, As at 31 December 2012, 2011 and 2010, the
rasio kecukupan modal bagi Bank adalah masing- capital adequacy ratios for the Bank were 21.49%,
masing 21,49%, 20,47% dan 23,40 %. 20.47% and 23.40%, respectively.
Manajemen menggunakan peraturan rasio Management uses regulatory capital ratios in order
permodalan untuk memantau kecukupan modal, to monitor its capital base, and these capital ratios
sesuai dengan standard industri. Pendekatan Bank remain the industry standards for measuring
Indonesia untuk pengukuran modal tersebut capital adequacy. BI's approach to such
terutama didasarkan pada pemantauan kebutuhan measurement is primarily based on monitoring the
modal yang diwajibkan (diukur sebagai 8% dari relationship of the capital resources requirement
aktiva tertimbang menurut risiko) terhadap modal (measured as 8% of risk-weighted assets) to
yang tersedia. available capital resources.
Estimasi nilai wajar instrumen keuangan Fair value estimation of financial instruments
Tabel dibawah ini menggambarkan nilai tercatat The table below summarises the carrying amounts
dan nilai wajar dari instrumen keuangan yang tidak and fair values of those financial instruments not
disajikan di laporan posisi keuangan Bank pada presented in the Bank’s statements of financial
btpn laporan tahunan 2012
Aset Assets
Liabilitas Liabilities
Liabilitas segera 10,105 10,105 11,448 11,448 8,290 8,290 Liabilities due immediately
Simpanan nasabah 45,237,216 45,237,216 35,740,021 35,740,021 25,630,926 25,630,926 Deposits from customers
Simpanan dari bank lain 5,998 5,998 115,069 115,069 88,200 88,200 Deposits from other banks
Utang obligasi 4,577,691 4,577,691 3,670,980 3,670,980 3,174,239 3,174,239 Bonds payable
Pinjaman yang diterima 651,931 651,931 784,606 784,606 142,399 142,399 Borrowing
Liabilitas lain-lain 17,136 17,136 11,687 11,687 4,525 4,525 Other liabilities
41. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 41. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Estimasi nilai wajar instrumen keuangan Fair value estimation of financial instruments
(lanjutan) (continued)
(i) Giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, (i) Current accounts with Bank Indonesia and
penempatan pada Bank Indonesia dan bank other banks, placement with Bank Indonesia
lain, efek-efek, aset lain-lain, Liabilitas segera, and other banks, marketable securities, other
simpanan dari bank lain dan liabilitas lain-lain. assets, liabilities due immediately, deposits
from other banks and other liabilities.
Estimasi nilai wajar terhadap giro pada Bank The estimated fair value of Current accounts
Indonesia, giro pada bank lain, penempatan with Bank Indonesia and other banks, fixed
pada Bank Indonesia dan bank lain dengan interest bearing placement with Bank
suku bunga tetap, efek-efek, aset lain-lain, Indonesia and other banks, marketable
Liabilitas segera, simpanan dari bank lain dan securities, other assets, liabilities due
liabilitas lain-lain ditetapkan berdasarkan immediately, deposits from other banks and
diskonto arus kas dengan menggunakan suku other liabilities.is based on discounted cash
bunga pasar uang yang berlaku untuk utang flows using prevailing money-market interest
dengan risiko kredit dan sisa jatuh tempo yang rates for debts with similar credit risk and
serupa. Dikarenakan sisa jatuh tempo di remaining maturity. Since the maturity is
bawah 1 tahun, nilai tercatat dari giro pada below 1 year, the carrying amount of Current
Bank Indonesia, giro pada bank lain, accounts with Bank Indonesia, Current
penempatan pada Bank Indonesia dan bank accounts with other banks, placements with
lain dengan suku bunga tetap, efek-efek, aset Bank Indonesia and other banks with fixed
Estimasi nilai wajar dari pinjaman yang The estimated fair value of loans represents
diberikan mencerminkan jumlah diskonto dari the discounted amount of estimated future
estimasi kini dari arus kas masa depan yang cash flows expected to be received.
diharapkan akan diterima. Arus kas masa Estimated cash flows are discounted at
depan yang diharapkan didiskontokan pada current market rates to determine fair value.
tingkat suku bunga pasar terkini untuk
menentukan nilai wajar.
Estimasi nilai wajar simpanan tanpa jatuh The estimated fair value of deposits with no
tempo, termasuk simpanan tanpa bunga, stated maturity, which includes non-interest
adalah sebesar jumlah terutang ketika utang bearing deposits, is the amount repayable on
tersebut dibayarkan. demand.
Estimasi nilai wajar simpanan dengan tingkat The estimated fair value of fixed interest-
suku bunga tetap yang tidak memiliki kuotasi bearing deposits not quoted in an active
di pasar aktif ditetapkan berdasarkan diskonto market is based on discounted cash flows
arus kas dengan menggunakan suku bunga using interest rates for new debts with similar
utang baru dengan sisa jatuh tempo yang remaining maturity.
serupa.
Nilai wajar utang obligasi diestimasi The fair value of bonds payable is estimated
menggunakan nilai kuotasi pasar terakhir. by using the last quoted market price.
41. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 41. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Estimasi nilai wajar instrumen keuangan Fair value estimation of financial instruments
(lanjutan) (continued)
Nilai wajar dari pinjaman dinilai dengan The fair value of borrowing is estimated by
menggunakan diskonto arus kas berdasarkan using discounted cash flows applying the
tingkat suku bunga efektif yang dikenakan effective interest rate charged by the lender
pada pinjaman terakhir yang diutilisasi. for the last utilization of borrowing.
Untuk aset dan liabilitas keuangan yang diukur For financial assets and liabilities measured at fair
menggunakan nilai wajar, berikut ini adalah hirarki value, the following are the hierarchy of the fair
nilai wajar: values:
a. Tingkat 1 a. Level 1
Harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam Quoted prices (unadjusted) in active markets
pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang for identical assets or liabilities;
identik;
b. Tingkat 2 b. Level 2
Input selain harga kuotasian yang termasuk Inputs other than quoted prices included within
dalam tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk level 1 that are observable for the assets or
btpn laporan tahunan 2012
aset atau liabilitas, baik secara langsung liabilities, either directly (that is, as prices) or
(misalnya harga) maupun tidak langsung indirectly (that is, derived from prices); and
(misalnya derivasi harga); dan
c. Tingkat 3 c. Level 3
Input untuk aset atau liabilitas yang bukan Inputs for the assets or liabilities that are not
berdasarkan data pasar yang dapat based on observable market data
diobservasi (input yang tidak dapat (unobservable inputs).
diobservasi).
31 Desember/December 2012
Nilai tercatat/
Carrying Tingkat 1/ Tingkat 2/ Tingkat 3/ Nilai wajar/
Value Level1 Level 2 Level 3 Fair value
Aset Assets
Risiko operasional adalah risiko terjadinya kerugian Operational risk is defined as the risk of loss
yang disebabkan oleh ketidak-cukupan dan/atau resulting from inadequate or failed internal
tidak berfungsinya proses internal, kesalahan processes, people and systems or from external
manusia, kegagalan sistem atau adanya kejadian- events.
kejadian eksternal.
41. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 41. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
1. Kerangka kerja pengelolaan risiko operasional 1. The operational risk management framework in
di Bank BTPN dilakukan dengan pembagian BTPN is executed with clear accountabilities of
akuntabilitas dan peran yang jelas. Direksi all parties involved. The Board of Directors and
seperti halnya Dewan Komisaris bertanggung- the Board of Commissioners are responsible to
jawab untuk mengawasi efektivitas dari oversee the effectiveness of the overall
kerangka-kerja pengelolaan resiko operasional operational risk management framework as
secara menyeluruh maupun pada well as its execution.
pelaksanaannya.
Pada tingkatan operasional dibentuk sistem Layered of defenses was formed at the
pengendalian secara berlapis, dimana Sistem operational levels, whereas System of Internal
Pengendalian Internal (QA) berperan membantu Controls (QA) is assisting the Risk Taking
Risk Taking Unit (RTU) dalam penegakan Units (RTUs) in day-to-day enforcement of
pengelolaan risiko operasional sehari-hari. Pada operational risk management practices. While
lapis pengendalian berikutnya, Divisi Operational in the next layer, Operational Risk
Risk Management (ORM) bersama-sama Management (ORM) Division together with
dengan Divisi Compliance berperan dalam Compliance Division act in defining, refining
pendefinisian, penyempurnaan dan and maintaining the operational risk
Berikutnya, Auditor Internal (SKAI) secara The Internal Auditors (SKAI) are then
independen berperan memastikan bahwa risiko independently performing the assurance that
yang tersisa (residual risks) masih berada dalam all residual risks are within the agreed risk
batasan yang dapat diterima risk appetite. appetite.
Penyelarasan kerja antara pihak-pihak yang Continuous alignment between all parties
terkait praktek pengendalian internal Bank related to internal control practices in the Bank
dilakukan secara berkelanjutan melalui forum- is conducted through regular forums and
forum periodik dan fasilitas rutin. facilitations.
2. Pelaksanaan kerangka kerja ORM di Bank 2. Practices of ORM Framework in Bank BTPN
BTPN dilakukan dalam tahapan proses yang are being conducted through an integrated
terpadu dan terdiri dari proses Identifikasi, processes consists of Risk Identification,
Pengukuran, Pemantauan serta Pengendalian/ Measurement, Monitoring and
Mitigasi risiko. Controlling/Mitigating
Dalam proses ini secara bertahap dilakukan The stages of its processes involve
tinjauan risiko secara menyeluruh atas produk, comprehensive risk reviews over new and/or
sistem maupun aktivitas/proses Bank yang changes to Bank’s products, system and
baru maupun perubahannya, pengembangan activities/processes, development of risk
sistem registrasi risiko, pendefinisian registration, definition of mitigations/control
mitigasi/mekanisme kontrol, serta secara mechanisms as well as continuous
menerus melakukan pengukuran atas measurement over residual risk exposures and
pemaparan risiko dan tingkat kedisiplinan Unit the level of the units’ discipline in deploying
Kerja dalam menerapkan mekanisme kontrol. control mechanisms.
41. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 41. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
4. Perhitungan beban modal untuk risiko 4. Bank have performed the capital charges
operasional dilakukan Bank dengan calculation for operational risk by using Basic
menggunakan Pendekatan Indikator Dasar Indicator Approach as per Bank Indonesia
sesuai dengan jadwal Bank Indonesia. timeline. And preparation towards the adoption
Sementara persiapan untuk langkah of the next stage Internal Capital Adequacy
btpn laporan tahunan 2012
6. Beberapa inisiatif pokok telah dilaksanakan di 6. Some major initiatives have been put into
tahun 2012 guna terus menyempurnakan effect in 2012 to continuously improve ORM
praktek pengelolaan risiko operasional, yaitu : practices such as:
41. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 41. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Bank juga memonitor risiko non keuangan sebagai The Bank also monitors non financial risk as
berikut: follows:
(i) risiko hukum untuk mengurangi kemungkinan (i) legal risks to minimise possible losses from
kerugian dari tuntutan hukum atau kelemahan litigation or deficiencies in legal documents
perikatan seperti tidak dipenuhinya syarat such as those wherein legal clauses are
kontrak; incomplete;
(ii) risiko reputasi untuk mengurangi kemungkinan (ii) reputation risks to minimise possible losses
kerugian dari publikasi negatif yang terkait from negative publicity relating to the business
dengan kegiatan usaha Bank atau persepsi activities of the Bank or negative perception
negatif terhadap Bank; about the Bank;
(iii) risiko strategi untuk mengurangi kemungkinan (iii) strategic risks to minimise possible losses
kerugian dari penetapan dan pelaksanaan arising from inappropriate Bank strategy or
strategi Bank yang tidak tepat, pengambilan improper implementation of Bank strategy and
keputusan bisnis yang tidak tepat atau kurang business decisions or strategy that is not
responsifnya Bank terhadap perubahan responsive to external changes; and
eksternal; dan
(iv) risiko kepatuhan untuk mengurangi (iv) compliance risks to minimise possible loss from
kemungkinan kerugian karena tidak mematuhi non-compliance or failure to implement
atau tidak melaksanakan peraturan prevailing laws and regulations.
perundang-undangan dan ketentuan lain yang
Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengelola Initiatives taken to manage legal risks, reputation
risiko-risiko hukum, risiko reputasi, risiko strategis risks, strategic risks and compliance risks as
dan risiko kepatuhan seperti tersebut di atas described above, include the following:
diantaranya adalah:
- Risiko hukum dikelola dengan cara: - Legal risks are managed by:
(i) Membentuk unit kerja khusus bidang (i) Forming a legal division;
hukum;
(ii) Menetapkan kebijakan pengendalian (ii) Establishing policies of legal risk controls
risiko hukum terutama yang berpengaruh particularly risks affecting functional
kepada aktivitas fungsional. Kebijakan activities. Those policies are evaluated
dievaluasi minimal satu tahun sekali; annually;
(iii) Mengidentifikasi dan mengendalikan (iii) Identifying and controlling legal risks that
risiko hukum yang melekat pada produk were inherent to products and new
dan aktivitas baru sebelum diperkenalkan activities before launching;
kepada nasabah;
(iv) Mengidentifikasi risiko hukum yang (iv) Identifying legal risks affecting all
terdapat pada setiap aktivitas fungsional; functional activities;
(v) Pengukuran risiko hukum secara (v) Quantifying legal risks.
kuantitatif.
- Risiko reputasi dikelola dengan cara: - Reputation risks are managed by:
(i) Membentuk satuan kerja yang memiliki (i) Forming a unit that is authorised and
kewenangan dan tanggung jawab untuk responsible to provide comprehensive
memberikan informasi yang komprehensif information to customers and
kepada nasabah dan pemangku stakeholders;
kepentingan; (ii) Establishing communication policies to
(ii) Menetapkan kebijakan komunikasi dalam anticipate any negative public/customer
rangka menghadapi publikasi negatif atau publication;
pencegahannya; (iii) Identifying reputation risks in all functional
(iii) Mengidentifikasi risiko reputasi yang activities;
terdapat pada setiap aktivitas fungsional; (iv) Quantifying reputation risks;
(iv) Mengukur risiko reputasi secara
kuantitatif;
41. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 41. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko non keuangan lainnya (lanjutan) Other non financial risk (continued)
- Risiko strategis dikelola dengan cara: - Strategic risks are managed by:
(i) Menyusun rencana korporasi dan (i) Setting up 3 (three) year period corporate
rencana kerja 3 (tiga) tahun sesuai and business plan in accordance with the
dengan misi dan strategi Bank yang Bank’s objectives and strategies that have
disetujui oleh Komisaris serta Direksi been approved by Board of
dengan memperhitungkan dampak Commissioners and Directors by
terhadap permodalan, dan dilakukan considering the impact to capital, and
review minimal semesteran; reviewed at least semi-annually;
(ii) Menetapkan kebijakan yang mengatur (ii) Establishing guidance to set up and
perumusan dan pemantauan monitor the implementation of strategies
pelaksanaan strategi termasuk rencana including corporate and business plan;
korporasi dan rencana bisnis;
- Risiko kepatuhan dikelola dengan cara: - Compliance risks are managed by:
(i) Membentuk unit kerja kepatuhan (i) Forming an independent compliance
independen dalam struktur organisasi division which performs active monitoring
yang melakukan pengawasan aktif to other divisions periodically;
kepada unit-unit kerja secara periodik;
(ii) Menetapkan prosedur pengendalian (ii) Establishing procedure of compliance risk
risiko kepatuhan, kebijakan pengaturan control, policies of responsibilty and
tanggung jawab dan review kepatuhan compliance review periodically;
secara berkala;
(iii) Menetapkan prosedur identifikasi dan (iii) Establishing procedures to identify and
btpn laporan tahunan 2012
pengukuran untuk risiko kepatuhan pada assess compliance risks in all functional
seluruh aktivitas fungsional; activities;
(iv) Memiliki sistem laporan risiko kepatuhan (iv) Establishing risk compliance report
secara periodik minimal setiap bulan; system periodically at the minimum once
a month;
(v) Melakukan pemisahan fungsi yang jelas (v) Setting up a clear segregation of duties
antara satuan kerja operasional, satuan between operational, risk control and risk
kerja pengendalian risiko dan satuan monitoring unit.
kerja pemantau risiko dalam struktur
organisasi.
43. DAMPAK PENERAPAN AWAL PSAK 50 (REVISI 43. IMPACT ON THE INITIAL IMPLEMENTATION OF
2006) DAN PSAK 55 (REVISI 2006) SFAS 50 (REVISED 2006) AND SFAS 55
(REVISED 2006)
Bank menerapkan PSAK 50 (Revisi 2006) dan Bank implements prospectively the SFAS 50
PSAK 55 (Revisi 2006) pada tanggal 1 Januari (Revised 2006) and SFAS 55 (Revised 2006) on 1
2010 secara prospektif sesuai dengan ketentuan January 2010 in accordance with the transitional
transisi atas standar tersebut. provisions of those standards.
Sebagai akibat penerapan awal PSAK 55 (Revisi As a result of the initial and prospective
2006) secara prospektif, pada tanggal 1 Januari implementation of SFAS 55 (Revised 2006), on 1
2010, Bank telah melakukan perhitungan kembali January 2010, the Bank has recalculated the
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Allowance for Impairment Losses of all financial
Keuangan sesuai dengan ketentuan transisi. assets in accordance with transitional provisions.
Perbedaan antara saldo cadangan tersebut per 31 The difference between the balances of such
Desember 2009 dengan saldo cadangan yang allowance as at 31 December 2009 and the
dihitung berdasarkan PSAK 55 (Revisi 2006) per 1 required allowance calculated based on SFAS 55
Januari 2010 untuk semua aset keuangan, bersih (Revised 2006) for all financial assets as at 1
setelah aset pajak tangguhan, sejumlah Rp 28.673 January 2010, net of deferred tax assets, totalled
telah didebitkan ke Saldo Laba awal per 1 Januari Rp 28,673 was debited to the opening balance of
2010. Retained Earnings as at 1 January 2010.
Berikut merupakan ikhtisar atas pos-pos yang Set out below is a summary of the reclassified
direklasifikasi: accounts:
2011
Sebelum Setelah
reklasifikasi/ reklasifikasi/
Before Reklasifikasi/ After
reclassification Reclassification reclassification
2011
Sebelum Setelah
reklasifikasi/ reklasifikasi/
Before Reklasifikasi/ After
reclassification Reclassification reclassification
2010
Sebelum Setelah
reklasifikasi/ reklasifikasi/
Before Reklasifikasi/ After
reclassification Reclassification reclassification
1 Januari/January 2010
Sebelum Setelah
reklasifikasi/ reklasifikasi/
Before Reklasifikasi/ After
reclassification Reclassification reclassification
1 Januari/January 2010
Sebelum Setelah
reklasifikasi/ reklasifikasi/
Before Reklasifikasi/ After
reclassification Reclassification reclassification
Liabilities due
Liabilitas segera (100,602) 93,970 (6,632) immediately
Simpanan nasabah (18,514,788) (73,582) (18,588,370) Deposits from customers
Utang obligasi (743,594) (20,388) (763,982) Bond payables
Pinjaman yang diterima - - - Borrowings
Akrual - (201,988) (201,988) Accrual
Utang pajak lain-lain - (51,941) (51,941) Other tax payables
Liabilitas imbalan pasca Post-employment benefit
kerja - (8,869) (8,869) liabilities
Liabilitas lain-lain (814,545) 262,798 (551,747) Other liabilities
Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Financial Accounting Standard Board of Indonesia
Pada saat ini, Bank menilai, tidak akan terdapat At this time, Bank considers, there will be no impact
dampak bagi Bank atas penerapan ISAK 21, revisi on the application of Interpretation of SFAS 21,
PSAK 38 dan PPSAK 51. revision of SFAS 38 and Revocation of SFAS 51 to
the Bank.
Keterbukaan Informasi
berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/14/
PBI/2012 tentang Transparansi dan Publikasi Laporan Bank
serta Surat Edaran Bank Indonesia No. 14/35/DPNP tentang
Laporan Tahunan Bank Umum dan Laporan Tahunan Tertentu
yang Disampaikan kepada Bank Indonesia.
303
untuk melakukan tindakan pencegahan secara Saat ini Bank tidak memiliki eksposur risiko
tepat waktu apabila terjadi penurunan kualitas kredit pihak lawan atas transaksi derivatif
kredit salah satunya dengan melakukan over the counter (OTC) dan transaksi repo serta
deteksi dini permasalahan dan pemantauan eksposur atas sekuritisasi aset.
yang disiplin.
Perhitungan Aktiva Tertimbang Menurut
Tagihan yang mengalami penurunan nilai Resiko (ATMR) risiko kredit dengan
atau impairment adalah tagihan yang menggunakan pendekatan standar dituangkan
mengalami suatu kondisi dimana terdapat dalam Tabel 11.
bukti obyektif terjadinya peristiwa yang
merugikan sebagai akibat dari satu atau lebih
Risiko Pasar
peristiwa yang terjadi setelah pengakuan
Risiko pasar adalah potensi timbulnya
awal kredit tersebut, dan peristiwa yang
kerugian dalam nilai buku atau arus kas yang
merugikan tersebut berdampak pada estimasi
diakibatkan oleh perubahan suku bunga atau
arus kas masa datang atas aset keuangan
nilai tukar.
atau kelompok aset keuangan yang dapat di
estimasi secara handal. Pengelolaan risiko pasar dilakukan mengacu
kepada strategi, kebijakan dan prosedur bank
btpn laporan tahunan 2012
Risiko likuiditas adalah risiko yang dapat b) Menetapkan kebijakan dan prosedur
terjadi jika kesenjangan pendanaan penetapan limit risiko likuiditas secara
meningkat, atau jika Bank tidak dapat tertulis, lengkap, memadai dan cukup
memenuhi pembayaran kewajiban pada saat mudah ditelusuri.
jatuh tempo, termasuk pencairan simpanan c) Membentuk satuan kerja pengendali risiko
nasabah. Hal ini dapat dianalisa melalui likuiditas dan melaksanakan pengendalian
operasional secara menyeluruh maupun pada yang merupakan aplikasi online real-time
pelaksanaannya. untuk memudahkan pencatatan, analisis
dan pelaporan dari data risiko operasional,
Pada tingkatan operasional dibentuk sistem
dengan kemampuan melakukan identifikasi
pengendalian secara berlapis, dimana
risiko, penilaian/pengukuran, pemantauan dan
Sistem Pengendalian Internal (QA) berperan
pengendalian/ mitigasi yang dilaksanakan
membantu Risk Taking Unit (RTU) dalam
secara terintegrasi, sehingga dapat
penegakan pengelolaan risiko operasional
meningkatkan efektivitas dari pengelolaan
sehari-hari. Pada lapis pengendalian
risiko operasional.
berikutnya, divisi Operational Risk Management
(ORM) bersama-sama dengan divisi Kepatuhan Perhitungan beban modal untuk risiko
berperan dalam pendefinisian, penyempurnaan operasional dilakukan Bank BTPN dengan
dan pemeliharaan kerangka kerja risiko menggunakan Pendekatan Indikator
operasional, memastikan kecukupan mitigasi Dasar sesuai dengan jadwal Bank
risiko, kebijakan dan prosedur, serta berperan Indonesia. Sementara persiapan untuk
sebagai koordinator/fasilitator atas aktivitas langkah selanjutnya dengan menggunakan
pengelolaan risiko operasional. Pendekatan Standar maupun Advance
Measurement Approach terus dilakukan dan
btpn laporan tahunan 2012
• Perluasan aktivitas Penilaian Kontrol oleh lemahnya perikatan yang dilakukan oleh
Secara Mandiri (KCSA) hingga ke RTUs. Bank, ketiadaan dan/atau perubahan peraturan
• Keikutsertaan pada Konsorsium Data perundang-undangan yang menyebabkan
Kerugian Ekternal (KDKE) untuk lebih suatu transaksi yang telah dilakukan Bank
memperkaya kualitas dari basis data menjadi tidak sesuai dengan ketentuan yang
kerugian internal Bank yang sudah ada. ada, dan proses litigasi baik yang timbul dari
gugatan pihak ketiga terhadap Bank maupun
Perhitungan Aktiva Tertimbang Menurut Bank terhadap pihak ketiga.
Resiko (ATMR) risiko operasional dengan
menggunakan pendekatan indikator standar Organisasi satuan kerja hukum dibentuk
dituangkan dalam Tabel 13. terpisah dari unit bisnis dengan peranan
sebagai Legal Watch yang menyediakan
Manajemen Risiko Permodalan analisis/advis hukum kepada seluruh pegawai
Tujuan manajemen permodalan Bank adalah pada setiap jenjang organisasi. Selain itu
untuk mempertahankan posisi modal yang satuan kerja hukum secara berkala melakukan
kuat untuk mendukung pertumbuhan review dan terlibat dalam penyusunan kontrak
bisnis dan mempertahankan investor, dan perjanjian antara Bank dengan pihak
deposan, pelanggan dan kepercayaan pasar. lain. Bank saat ini telah memiliki satuan kerja
Bank memiliki dan melaksanakan prosedur 4. Pembentukan data base kasus hukum di
analisis aspek hukum terhadap produk dan Bank dan rujukan aturan hukum untuk
aktivitas baru, termasuk penanganan terhadap memudahkan pengambilan keputusan
adanya gugatan pidana ataupun perdata. hukum terkait dengan suatu kasus atau
pemberian pendapat hukum dalam
Bank juga sudah melakukan pencatatan dan
aktivitas Bank.
penatausahaan setiap kejadian termasuk
proses litigasi yang terkait dengan risiko
hukum beserta jumlah potensi kerugian yang Risiko Stratejik
diakibatkan kejadian dimaksud dalam suatu Risiko Stratejik adalah risiko sebagai akibat
administrasi data. ketidaktepatan dalam pengambilan dan/atau
pelaksanaan suatu keputusan stratejik yang
Bank melakukan evaluasi dan pengkinian gagal mengantisipasi perubahan lingkungan
kebijakan dan prosedur Pengendalian bisnis.
Risiko Hukum secara berkala, sesuai dengan
perkembangan eksternal dan internal Visi dan Misi Bank sekaligus mencerminkan
bank, seperti perubahan ketentuan dan fokus kegiatan usaha Bank dan dengan
perundangan yang berlaku, termasuk demikian mencerminkan batas tingkat
btpn laporan tahunan 2012
pengkinian legal manual yang dijadikan risiko yang dikehendaki (risk appetite) Bank.
rujukan Bank. Dengan demikian secara stratejik arah
pengembangan usaha, baik dari sisi produk
Satuan kerja yang membawahi bidang maupun aktivitas dibangun dengan arah yang
hukum telah melakukan review secara jelas. Proses pembuatan Visi dan Misi Bank
berkala terhadap kontrak dan perjanjian telah dilaksanakan dengan melibatkan Dewan
antara Bank dengan pihak lain, antara lain Komisaris, Direksi dan mayoritas karyawan
dengan cara melakukan penilaian kembali pada waktu itu. Secara berkelanjutan Visi dan
terhadap efektivitas proses enforceability guna Misi Bank disosialisasikan kepada seluruh
mengecek validitas hak dalam kontrak dan karyawan untuk memastikan pemahaman
perjanjian tersebut. Aktivitas ini di terapkan seluruh karyawan atas arah dan fokus
oleh Bank dengan: pengembangan usaha Bank.
prinsip kehati hatian, anti fraud dan lainnya Kerangka Manajemen Risiko Reputasi
melalui pertemuan maupun media komunikasi Strategi risiko reputasi telah sejalan dengan
internal. Unit Kepatuhan mempunyai tingkat risiko yang akan diambil, dan telah
mekanisme pelaporan pelaksanaan kegiatan dituangkan dalam kebijakan & prosedur yang
Unit Kepatuhan berkala kepada Direksi dan memadai.
Dewan Komisaris serta Bank Indonesia.
Pengendalian risiko reputasi dilaksanakan
oleh unit Corporate Communications, dimana
Risiko Reputasi
dibuat sistem informasi manajemen untuk
Risiko reputasi (reputation risk) adalah risiko
dapat mengukur secara berkala dan dari waktu
yang, antara lain, disebabkan adanya publikasi
ke waktu baik dari sisi pemberitaan/publikasi
negatif yang terkait dengan kegiatan usaha
maupun penyelesaian atas pengaduan
bank atau persepsi negatif terhadap bank.
nasabah.
Risiko reputasi timbul dari pendapat negatif
yang terbentuk di masyarakat, yang biasanya Khusus penanganan pengaduan nasabah
akan memaksa bank berhadapan dengan dilakukan oleh unit khusus yaitu Unit
masalah litigasi, turunnya jumlah nasabah, Pelayanan Pengaduan Nasabah (UPPN) yang
yang akhirnya akan berujung pada kerugian memiliki tugas dan tanggung jawab untuk
btpn laporan tahunan 2012
No. Kategori Portofolio Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah / Net claims based on geographic area Portfolio Category No.
BALI & NUSA KALIMANTAN
JAWA/ JAVA SUMATERA Total
TENGGARA & SULAWESI
1 Tagihan Kepada Pemerintah 16,206,769 - - - 16,206,769 Claims on sovereign 1
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral Claims on Multilateral Development Banks and
3 - - - - - 3
dan Lembaga Internasional International Institute
7 Kredit Pegawai/Pensiunan 17,440,873 1,395,199 5,094,628 4,453,013 28,383,713 Pensioners/Other institutions' employees loans 7
9 Tagihan kepada Korporasi 308,979 9,363 208,093 76,312 602,747 Claims on Corporate 9
10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo 65,665 2,649 38,166 14,944 121,424 Past due claims 10
12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) 940,197 - 6,870 - 947,067 Exposures in Sharia Business Unit (if any) 12
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral Claims on Multilateral Development Banks and
3 - - - - - 3
dan Lembaga Internasional International Institute
10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo 121,410 - - 14 121,424 Past due claims 10
12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) 946,680 387 947,067 Exposures in Sharia Business Unit (if any) 12
1 Pertanian, perburuan dan kehutanan - - - - - - - 266,800 13,048 1,664 - 42,831 Agriculture, hunting, and forestry 1
7 Perdagangan besar dan eceran - - - - - - - 4,408,819 329,463 59,575 - 460,556 Wholesale and retail trading 7
Real estate, usaha persewaan dan jasa Real estate, rental business and corporate
11 - - - - - - - 4,864 3,107 - - - 11
perusahaan services
Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan Government administration, defense and
12 - - - - - - - - - - - - 12
jaminan sosial wajib compulsory social insurance
13 Jasa pendidikan - - - - - - - 7,017 - 41 - - Education services 13
14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial - - - - - - - 119,506 8,755 742 - - Health services and social activities 14
Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan Social service, social and cultural, entertainment
15 - - - - - - - 588,991 54,024 5,770 - - 15
perorangan lainnya and other personal services
16 Jasa perorangan yang melayani rumah tangga - - - - - - 28,383,713 2,825,521 52,313 31,722 - 267 Personal household services 16
Badan internasional dan badan ekstra
17 - - - - - - - - - - - - International institute 17
internasional lainnya
18 Kegiatan yang belum jelas batasannya - - - - - - - - - - - - Undefined services 18
20 Lainnya (tambahan a.l. untuk SBI,SUN)) 16,206,769 - - 370,384 - - - 33,628 2,009 206 3,369,525 443,398 Others (additional i.e. for SBI, SUN) 20
Total 16,206,769 - - 370,384 - - 28,383,713 9,653,783 602,747 121,424 3,369,525 947,067 Total
a. Belum jatuh tempo 125,014 5,546 67,230 26,263 224,053 a. Not yet matured
5 Tagihan yang dihapus buku 543,111 33,451 185,779 138,202 900,543 Amounts written-off 5
Tabel 5: Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan berdasarkan Sektor Ekonomi/
Table 5: Claims and Allowances Disclosure based on Economic Sector
(dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah )
Cadangan Cadangan
Tagihan yang Mengalami kerugian kerugian
Penurunan Nilai / Impaired claims Tagihan yang
penurunan nilai penurunan nilai dihapus buku /
No. Sektor Ekonomi Tagihan / Claims (CKPN) - (CKPN) - Kolektif Amounts Written- Economic Sector No.
Belum Jatuh
Telah jatuh Individual / / Allowance for Off
Tempo / Not yet
tempo / Matured Allowance for impairment
matured losses -
impairment
2012 2012
1 Pertanian, perburuan dan Kehutanan 325,663 2,975 - 7,899 6,548 Agriculture, hunting, and forestry 1
3 Pertambangan dan Penggalian 13,134 2,333 - 761 304 Mining and excavation 3
7 Perdagangan besar dan eceran 5,304,650 105,775 55 - 174,342 112,139 Wholesale and retail trading 7
9 Transportasi, pergudangan dan komunikasi 36,188 550 - 1,573 838 Transportation, warehousing and communications 9
Real estate, usaha persewaan dan jasa Real estate, rental business and corporate
11 7,972 1 - 82 185 11
perusahaan services
Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan Government administration, defense and
12 - - - - 12
jaminan sosial wajib compulsory social insurance
14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial 129,846 1,580 - 3,580 3,006 Health services and social activities 14
Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan Social service, social and cultural, entertainment
15 655,186 12,157 - 25,426 15,168 15
perorangan lainnya and other personal services
16 Jasa perorangan yang melayani rumah tangga 31,324,619 62,644 128 - 113,135 725,985 Personal household services 16
20 Lainnya (a.l untuk SBI dan SUN) 20,390,035 - - - - - Others (additional i.e. for SBI, SUN) 20
Lembaga
Pemeringkat / Peringkat Jangka panjang / Long Term Rating Peringkat Jangka Pendek / Short Term Rating
Rating Agencies
Standard and AAA AA+ s.d AA- A+ s.d A- BBB+ s.d BBB- BB+ s.d BB- B+ s.d B- Kurang dari B- A-1 A-2 A-3 Kurang dari A-3
No. Kategori Portofolio Fitch
Poor'sRating AAA AA+ s.d AA- A+ s.d A- BBB+ s.d BBB- BB+ s.d BB- B+ s.d B- Kurang dari B- F1+ s.d F1 F2 F3 Kurang dari F3 Tanpa Peringkat / Portfolio Category No.
Moody's Aaa Aa1 s.d Aa3 A1 s.d A3 Baa1 s.d Baa3 Ba1 s.d Ba3 B1 s.d B3 Kurang dari B3 P-1 P-2 P-3 Kurang dari P-3 Unrated
PT. Fitch Ratings AA+(idn) s.d AA- A+(idn) s.d. A- BBB+(idn) s.d BB+(idn) s.d BB- Kurang dari B- F1+(idn) s.d Kurang dari
AAA (idn) B+(idn) s.d B-(idn) F2(idn) F3(idn)
Indonesia (idn) (idn) BBB-(idn) (idn) (idn) F1(idn) F3(idn)
PT ICRA [Idr]AAA [Idr]AA+ s.d [Idr]A+ s.d [Idr]A- [Idr]BBB+ s.d [Idr]BB+ s.d [Idr]B+ s.d [Idr]B- Kurang dari [Idr]B- [Idr]A1+ s.d [Idr]A1 [Idr]A2+ s.d A2 [Idr]A3+ s.d [Idr] Kurang dari [Idr]A3
Indonesia
PT Pemeringkat [Idr]AA- [Idr]BBB-
id BBB+ s.d id [Idr]BB- A3
idAAA idAA+ s.d idAA- idA+ s.d id A- id BB+ s.d id BB- id B+ s.d id B- Kurang dari idB- idA1 idA2 idA3 s.d id A4 Kurang dari idA4
Efek Indonesia BBB-
1 Tagihan Kepada Pemerintah - - - - - - - - - - - 16,206,769 Claims on sovereign 1
Tagihan Kepada Entitas Claims on Public Sector
2 - - - - - - - - - - - - 2
Sektor Publik Entity
Tagihan Kepada Bank Claims on Multilateral
3 Pembangunan Multilateral - - - - - - - - - - - - Development Banks and 3
dan Lembaga Internasional International Institute
4 Tagihan Kepada Bank 7,997 35,923 251,403 - 75,061 - - - - - - - Claims on Bank 4
Kredit Beragun Rumah Secured by Residential
5 - 5
Tinggal Property
Kredit Beragun Properti Secured by Commercial
6 - 6
Komersial Real Estate
Pensioners/Other
7 Kredit Pegawai/Pensiunan 28,383,713 7
institutions' employees
Tagihan Kepada Usaha
Claims on Micro, Small and
8 Mikro, Usaha Kecil dan 9,653,783 8
Retail Portfolio
Portofolio Ritel
9 Tagihan kepada Korporasi - - - - - - - - - - - 602,747 Claims on Corporate 9
Tagihan yang Telah Jatuh
10 121,424 Past due claims 10
Tempo
11 Aset Lainnya 3,369,525 Other assets 11
Eksposur di Unit Usaha Exposures in Sharia
12 - - - - - - - - - - - 947,067 12
Syariah (apabila ada) Business Unit (if any)
TOTAL 7,997 35,923 251,403 - 75,061 - - - - - - 59,285,028 TOTAL
7 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) - - - - Exposures in Sharia Business Unit (if any) 7
10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo - - - - - - - - 121,410 - - 182,115 14,569 Past due claims 10
12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) 377,780 - - - - - - 65,617 - 503,670 - 493,737 39,499 Exposures in Sharia Business Unit (if any) 12
Total Eksposur Neraca 15,927,437 295,323 - - - 28,458,774 9,653,783 3,118,001 126,246 503,670 - 25,177,343 2,014,188 Total Balance Sheet Exposures
11 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) - - - - - - - - - - - - - Exposures in Sharia Business Unit (if any) 11
Total Eksposur Transaksi Rekening
- - - - - - - - 14 - - 21 2 Total Off-Balance Sheet Exposures
Administratif
7 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) - - - - - - - - - - - - - Exposures in Sharia Business Unit (if any) 7
Total Eksposur Counterparty Credit Risk 1,572,164 - - - - - - - - - - - - Total Counterparty Credit Risk Exposures
Tabel 10: Pengungkapan Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko Kredit/
Table 10 : Net Claims and Credit Risk Mitigation Techniques
(dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah )
31 Desember 2012 / 31 December 2012
Bagian yang
No. Kategori Portofolio Bagian yang dijamin / Claims guaranteed by: Portfolio Category No.
Tagihan Bersih/ tidak dijamin /
Net Claims Agunan / Garansi / Asuransi Kredit / Claims not
Lain-lain/Others
Collateral Guarantee letter Credit Insurance guaranteed
A Eksposur Neraca Balance Sheet Exposures
A
1 Tagihan Kepada Pemerintah 14,634,605 - - - - 14,634,605 Claims on sovereign
1
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik - - - - - 0 Claims on Public Sector Entity
2
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral Claims on Multilateral Development Banks and
3 - - - - - 0
dan Lembaga Internasional International Institute 3
4 Tagihan Kepada Bank 370,384 - - - - 370,384 Claims on Bank
4
5 Kredit Beragun Rumah Tinggal - - - - - 0 Secured by Residential Property
5
6 Kredit Beragun Properti Komersial - - - - - 0 Secured by Commercial Real Estate
6
7 Kredit Pegawai/Pensiunan 28,383,713 - - - - 28,383,713 Pensioners/Other institutions' employees loans
7
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan
8 9,653,783 - - - - 9,653,783 Claims on Micro, Small and Retail Portfolio
Portofolio Ritel 8
9 Tagihan kepada Korporasi 602,747 - - - - 602,747 Claims on Corporate
9
10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo 121,410 - - - - 121,410 Past due claims
10
11 Aset Lainnya 3,369,525 - - - - 3,369,525 Other assets
11
12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) 493,737 - - - - 493,737 Exposures in Sharia Business Unit (if any)
12
Total Eksposur Neraca 57,629,904 - - - - 57,629,904 Total Balance Sheet Exposures
Tabel 11.2: Pengungkapan Eksposur Kewajiban Komitmen / Kontinjensi pada Transaksi Rekening Admisnistratif / Table 11.2: Off Balance Sheet Exposures
31 Desember 2012 / 31 December 2012
No. Kategori Portofolio Tagihan Bersih / ATMR sebelum MRK / ATMR setelah MRK / Portfolio Category No.
Net Claims RWA pre CRM RWA post CRM
1 Tagihan Kepada Pemerintah - - - Claims on sovereign 1
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik - - - Claims on Public Sector Entity 2
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral Claims on Multilateral Development Banks and
3 - - - 3
dan Lembaga Internasional International Institute
4 Tagihan Kepada Bank - - - Claims on Bank 4
5 Kredit Beragun Rumah Tinggal - - - Secured by Residential Property 5
6 Kredit Beragun Properti Komersial - - - Secured by Commercial Real Estate 6
7 Kredit Pegawai/Pensiunan - - - Pensioners/Other institutions' employees loans 7
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan
8 - - - Claims on Micro, Small and Retail Portfolio 8
Portofolio Ritel
9 Tagihan kepada Korporasi - - - Claims on Corporate 9
10 Tagihan yang telah jatuh tempo 14 21 21 Past due claims 10
Total 14 21 21 Total
Tabel 11.3: Pengungkapan Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat Kegagalan Pihak Lawan (counterparty credit risk) / Table 11.3: Counterparty Credit Risk Exposures
31 Desember 2012 / 31 December 2012
No. Kategori Portofolio Tagihan Bersih / ATMR sebelum MRK / ATMR setelah MRK / Portfolio Category No.
Net Claims RWA pre CRM RWA post CRM
1 Tagihan Kepada Pemerintah 1,572,164 - - Claims on sovereign 1
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik - - - Claims on Public Sector Entity 2
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral Claims on Multilateral Development Banks and
3 - - - 3
dan Lembaga Internasional International Institute
4 Tagihan Kepada Bank - - - Claims on Bank 4
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan
5 - - - Claims on Micro, Small and Retail Portfolio 5
Portofolio Ritel
6 Tagihan kepada Korporasi - - - Claims on Corporate 6
Total 1,572,164 - - Total
Tabel 11.4: Eksposur Risiko Settlement / Table 11.4: Settlement Risk Exposures
31 Desember 2012 / 31 December 2012
No Jenis Transaksi Faktor Pengurang Transaction Type No
Nilai Eksposur /
Modal / Capital ATMR / RWA
Exposure
Deduction Factor
1. Delivery versus payment - - Delivery versus payment 1.
a.Beban Modal 8% (5-15 hari) - - a. 8% capital charge (5-15 days)
b.Beban Modal 50% (16-30 hari) - - b. 50% capital charge (16-30 days)
c.Beban Modal 75% (31-45 hari) - - c. 75% capital charge (31-45 days)
d.Beban Modal 100% (lebih dari 45 hari) - - d. 100% capital charge (more than 45 days)
2. Non-delivery versus payment - - Non delivery versus payment 2.
322 KETERBUKAAN INFORMASI
TOTAL - - - TOTAL
Tabel 11.5: Pengungkapan Eksposur Sekuritisasi Table / Table 11.5: Securitisation Exposures
31 Desember 2012 / 31 December 2012
Faktor Pengurang
No Jenis Transaksi Transaction Type No
Modal / Capital ATMR / RWA
Deduction Factor
Fasilitas Kredit Pendukung yang memenuhi
- - Eligible credit facility
1. persyaratan 1.
Fasilitas Kredit Pendukung yang tidak memenuhi
- - Non-eligible credit facility
2. persyaratan 2.
Fasilitas Likuiditas yang memenuhi persyaratan - Eligible liquidity facility
3. 3.
Fasilitas Likuiditas yang tidak memenuhi
- - Non-eligible liquidity facility
4. persyaratan 4.
Pembelian Efek Beragun Aset yang memenuhi
- - Eligible Asset-Backed Securities purchases
5. persyaratan 5.
Pembelian Efek Beragun Aset yang tidak
- - Non-eligible Asset-Backed Securities purchases
6. memenuhi persyaratan 6.
Eksposur Sekuritisasi yang tidak tercakup dalam Other securitisation exposure which not included in Bank Indonesia
ketentuan Bank Indonesia mengenai prinsip-prinsip regulation regarding prudent principles in undergoing assets securitisation
-
kehati-hatian dalam aktivitas sekuritisasi aset bagi activities in banking industries
7. bank umum. 7.
TOTAL - - TOTAL
Tabel 11.6: Pengungkapan Eksposur di Unit Usaha Syariah / Table 11.6: Sharia Business Unit Exposure
31 Desember 2012 / 31 December 2012
Faktor Pengurang
No Jenis Transaksi
Modal / Capital ATMR / RWA
Deduction Factor
1. Total Eksposur - 493,737 Total exposure
Tabel 11.7: Pengungkapan Total Pengukuran Risiko Kredit / Table 11.7: Credit Risk Exposure
31 Desember 2012 /
31 December 2012
TOTAL ATMR RISIKO KREDIT 25,264,300 TOTAL CREDIT RISK RWA
TOTAL FAKTOR PENGURANG MODAL - TOTAL CAPITAL DEDUCTION FACTOR
Tabel 12: Pengungkapan Profil Maturitas Rupiah/
Table 12: Maturity Profile in Rupiah Disclosure
( dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah)
31 Desember 2012 / 31 December 2012
Jatuh Tempo / Maturity
No. Pos-pos Saldo / Total < 1 bulan / > 1 bln s.d. 3 bln / > 3 bln s.d. 6 bln / > 6 bln s.d. 12 bln / > 12 bulan / Descriptions No.
< 1 month > 1 - 3 months > 3 - 6 months > 6 -12 months > 12 month
I NERACA ASSETS I
A. Aset Assets A.
1. Kas 915,052 915,052 - - - - Cash 1.
2. Penempatan pada Bank Indonesia 16,202,028 13,729,187 1,448,943 200,000 823,898 - Current accounts with Bank Indonesia 2.
3. Penempatan pada bank lain 370,099 370,099 - - - - Current accounts with other banks 3.
4. Surat Berharga - Marketable securities 4.
5. Kredit yang diberikan 38,374,177 22,243 59,571 177,404 835,518 37,279,441 Loans 5.
6. Tagihan lainnya - - - - - - Other receivables 6.
7. Lain-lain - - - - - - Others 7.
Total Aset 55,861,356 15,036,581 1,508,514 377,404 1,659,416 37,279,441 Total Asset
B. Kewajiban Liabilities B.
1. Dana Pihak Ketiga 44,477,480 25,838,252 10,852,876 5,968,071 1,769,151 49,130 Third party fund 1.
2. Kewajiban pada Bank Indonesia - - - - - - Liabilities to Bank Indonesia 2.
3. Kewajiban pada bank lain 5,998 5,998 - - - - Deposits from other bank 3.
4. Surat Berharga yang Diterbitkan 4,533,156 - - 698,156 400,000 3,435,000 Marketable securities 4.
5. Pinjaman yang Diterima 623,537 - - 228,170 395,367 Borrowings 5.
6. Kewajiban lainnya - - - - - - Other liabilities 6.
7. Lain-lain - - - - - - Others 7.
Total Kewajiban 49,640,171 25,844,250 10,852,876 6,666,227 2,397,321 3,879,497 Total Liabilities
Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif (1,013,180) (2,120) (1,220) (453,887) (403,775) (152,178) Net Off Balance Sheet Receivable (Payable)
Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)] 5,208,005 (10,809,789) (9,345,582) (6,742,710) (1,141,680) 33,247,766 Net [(IA-IB)+(IIA-IIB)]
No. Pendekatan Yang Digunakan Bruto (Rata-rata 3 Beban Modal / Aprroach No.
ATMR /RWA
tahun terakhir)*) / Capital Charge
Gross Income
1. Pendekatan Indikator Dasar 3,614,236 542,135 6,776,693 Basic Indicator Approach 1.
B
B Modal Pelengkap 315,804 Supplementary capital
2 Level Bawah (Lower Tier 2) maksimum 50% Modal Inti - 2 Lower Tier 2 maximum 50%
C Faktor Pengurang Modal Inti dan Modal Pelengkap Deduction Factor for Core Capital and Supplementary Capital C
D Modal Pelengkap Tambahan Yang Memenuhi Persyaratan (Tier 3) - Additional Supplementary Capital (Tier-3) D
II TOTAL MODAL INTI DAN MODAL PELENGKAP (A + B - C) 6,869,018 TOTAL CORE AND SUPPLEMENTARY CAPITAL (A + B - C) II
TOTAL MODAL INTI, MODAL PELENGKAP,DAN MODAL PELENGKAP TOTAL CORE CAPITAL, SUPPLEMENTARY CAPITAL AND
III TAMBAHAN YANG DIALOKASIKAN UNTUK MENGANTISIPASI RISIKO 6,869,018 ADDITIONAL SUPPLEMENTARY CAPITAL ALLOCATED TO III
PASAR (A + B - C + E) ANTICIPATE MARKET RISK (A + B - C + E)
VI ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO PASAR - RISK WEIGHTED ASSET (RWA) - MARKET RISK VI
RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM UNTUK RISIKO CAPITAL ADEQUACY RATIO FOR CREDIT RISK AND OPERATIONAL
VII 21.49% VII
KREDIT DAN RISIKO OPERASIONAL [II:(IV+V)] RISK [II : (IV + V)]
RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM UNTUK RISIKO CAPITAL ADEQUACY RATIO FOR CREDIT RISK, OPERATIONAL RISK
VIII 21.49% VIII
KREDIT, RISIKO OPERASIONAL DAN RISIKO PASAR [III : (IV + V + VI)] AND MARKET RISK [III : (IV + V + VI)]
Data Perusahaan
btpn laporan tahunan 2012
Penjual Keranjang
Rafly Rinaldy
Finalis Kompetisi Foto BTPN 2012
DAta PERUSAHAAN
328
pejabat eksekutif
pejabat eksekutif
No. Nama Jabatan
Direktorat Legal Kepatuhan dan Sekretaris Perusahaan
1 SENTOT AHMADI Litigation & Fraud Management Bergabung dengan BTPN sejak tahun 2005 dengan jabatan terakhir
Head sebagai Litigation & Fraud Management Head. Sebelumnya meniti karir
di PT Inti Dinamika Nusantara, PT Bank Nusa International, PT Catur
Swasakti Utama dan PT Bank BDNI.
2 LUCY SUSIANA NOOR Compliance Head Bergabung dengan BTPN sejak tahun 2008 dengan jabatan terakhir
sebagai Compliance Head. Sebelumnya meniti karir di Bank Niaga, Badan
Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) dan Bank Danamon.
3 BUTET SONDANG SITEPU Corporate Secretariat Head Bergabung dengan BTPN sejak tahun 2009 dengan jabatan terakhir
sebagai Corporate Secretariat Head. Sebelumnya meniti karir di Bank
Universal dan Bank Permata
4 ENY YULIATI Corporate Communications Head Bergabung dengan BTPN sejak tahun 2008 dengan jabatan terakhir
sebagai Corporate Communications Head. Sebelumnya meniti karir di
Bank Universal dan Bank Permata
5 ARGO WIBOWO Legal Head Bergabung dengan BTPN sejak tahun 2011 dengan jabatan terakhir
sebagai Legal Head. Sebelumnya meniti karir di Bank Universal, Citibank,
Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) dan Bank Danamon
btpn laporan tahunan 2012
Direktorat Operasional
1 AVIANINGSIH TRI General Affairs & Premises Head Bergabung dengan BTPN sejak tahun 2012 dengan jabatan terakhir
KENTJANA sebagai General Affairs & Premissess Head. Sebelumnya meniti karir di
Bank Danamon.
2 HELING TRIHATMA Operations Project Management & Bergabung dengan BTPN sejak tahun 2006 dengan jabatan terakhir
Head Pension Business Partner sebagai Operations Project Management & Head Pension Business
Partner. Sebelumnya meniti karir di Lippo Bank dan BII.
3 RADHAR HASTI Operations Strategic & Bergabung dengan BTPN sejak tahun 2008 dengan jabatan terakhir
HANDAYANI Development Head sebagai Operations Strategic & Development Head. Sebelumnya meniti
karir di Bank Universal, Bank Niaga, Bank Mega dan Bank Danamon.
4 MEDI SUHARNO Quality Assurance Head Bergabung dengan BTPN sejak tahun 2009 dengan jabatan terakhir
sebagai Quality Assurance Head. Sebelumnya meniti karir di Garuda
Indonesia dan Bank Danamon.
5 ADIYUNIANTO Retail Branch Operations Head & Bergabung dengan BTPN sejak tahun 2009 dengan jabatan terakhir
Funding Business Partner sebagai Retail Branch Operations Head & Funding Business Partner.
Sebelumnya meniti karir di Citibank, Bank Pacific, Bank Universal, dan
Bank Ina Persada.
6 IRENE JACQUELINE Network Distribution Roll Out Head Bergabung dengan BTPN sejak tahun 2008 dengan jabatan terakhir
MARGRIET sebagai Network Distribution Roll Out Head. Sebelumnya meniti karir di
Bank Universal dan Bank Danamon.
7 RETNA SOELISTYAWATI Procurement & Asset Management Bergabung dengan BTPN sejak tahun 2012 dengan jabatan terakhir
Head sebagai Procurement & Asset Management Head. Sebelumnya meniti karir
di Bank BII.
Direktorat Keuangan
1 TANPANJANA Financial Control & Planning Head Bergabung dengan BTPN sejak tahun 2008 dengan jabatan terakhir
sebagai Finance Control & Planning Head. Sebelumnya meniti karir di Bank
Danamon.
2 SIE LIN YAKUB Corporate Performance Head Bergabung dengan BTPN sejak tahun 2011 dengan jabatan terakhir
sebagai Corporate Performance Head. Sebelumnya meniti karir di Bank
Danamon.
Direktorat TI
1 ANDI ACHIRUDDIN IT Business Allliance Head - Retail Bergabung dengan BTPN sejak tahun 2008 dengan jabatan terakhir
sebagai IT Business Alliance Head - Retail. Sebelumnya meniti karir di
Bank Universal, Bank Mega dan Bank Danamon.
2 KRISNA NUGRAHA IT Planning Head Bergabung dengan BTPN sejak tahun 2010 dengan jabatan terakhir
sebagai IT Planning Head. Sebelumnya meniti karir di PT Multi Area
Conindo, PT Versadata Systemindo, PT Bouraq Airlines, PT Microsoft
Indonesia, Microsoft Consulting Service Asia Pacific Malaysia, Cleaon
Consulting, dan Afena Consulting.
329
pejabat eksekutif
No. Nama Jabatan
Direktorat Treasury, Financial Institution & Public Sector
1 ACHMAD FRISCANTONO Treasury, Financial Institution & Bergabung dengan BTPN sejak tahun 2004 dengan jabatan terakhir sebagai
Public Sector Head Treasury, Financial Institution & Public Sector Head. Sebelumnya meniti karir di
Bank BII, Bank Namura Internusa, Bank Rama dan Bank Danamon.
Direktorat UMK
1 I KETUT SUKADANA National Sales Head Bergabung dengan BTPN sejak tahun 2009 dengan jabatan terakhir sebagai
National Sales Head. Sebelumnya meniti karir di Tjipto Darmadji Consultans,
AIG Lippo Insurance, WA Life Insurance dan Bank Danamon.
2 WAASI B. SUMINTARDJA National Centralized Operations Bergabung dengan BTPN sejak tahun 2011 dengan jabatan terakhir sebagai
Head & UMK Business Partner Daya Tumbuh Usaha & Communication Head - MUR dan National Centralized
Operations Head & UMK Business Partner. Sebelumnya meniti karir di Bank
Daya Tumbuh Usaha & Business
Universal, Bank Mega, Bank Danamon dan Bank OCBC NISP.
Communication Head - MUR
3 SONNY CHRISTIAN Business Development Head - Bergabung dengan BTPN sejak tahun 2012 dengan jabatan terakhir sebagai
JOSEPH Credit Risk Head - MUR Business Development Head dan Credit Risk Head - MUR . Sebelumnya
meniti karir di Bank Danamon dan Bank DBS
4 MICHAEL JERMIA Business Planning Head MUR Bergabung dengan BTPN sejak tahun 2008 dengan jabatan terakhir sebagai
TJAJAMULIA Business Planning Head - MUR. Sebelumnya meniti karir di Bank Universal,
AMEX Jakarta, Bank Lippo dan Bank Danamon.
5 SYAFWARDI Branch Service, Improvement & Bergabung dengan BTPN sejak tahun 2008 dengan jabatan terakhir sebagai
Collection Head Branch Services, Improvement & Collection Head. Sebelumnya meniti karir di
Bank Danamon.
6 RADIKTRA MAHINSA Distribution Head 1 - UKM Bergabung dengan BTPN sejak tahun 2008 dengan jabatan terakhir sebagai
Distribution Head 1 - UKM. Sebelumnya meniti karir di Bank Danamon.
7 AGUS GUNAWAN Distribution Head 2 - UKM Bergabung dengan BTPN sejak tahun 2008 dengan jabatan terakhir sebagai
Distribution Head 2 - UKM. Sebelumnya meniti karir di Bank Danamon.
8 ERWANTO YUSUF Distribution Head 1 - UMK Bergabung dengan BTPN sejak tahun 2008 dengan jabatan terakhir sebagai
Distribution Head 1 - UMK. Sebelumnya meniti karir di Bank Bali, Bank
Permata dan Bank Danamon.
9 WELLI IRAWAN Distribution Head 2 - UMK Bergabung dengan BTPN sejak tahun 2008 dengan jabatan terakhir sebagai
Distribution Head 2 - UMK. Sebelumnya meniti karir di Bank Danamon.
SKAI
1 MERISA DARWIS SKAI Head Bergabung dengan BTPN sejak tahun 2011 dengan jabatan terakhir sebagai
SKAI Head. Sebelumnya meniti karir di USI/IBM Jakarta, WIN Bandung,
Berlitz Tokyo, Citibank dan Bank Barclays Indonesia.
Manajemen Risiko
1 WOLF ARNO KLUGE Risk Management Head Bergabung dengan BTPN sejak tahun 2011 dengan jabatan terakhir sebagai
Risk Management Head. Sebelumnya meniti karir di Deutsche Bank, Aegis
Korea LLC, Bank Danamon dan Bank BCA.
DAYA
1 DAVID FREDDYNANTO Daya Head Bergabung dengan BTPN sejak tahun 2011 dengan jabatan terakhir sebagai
Daya Head. Sebelumnya meniti karir di Unilever.
DAta PERUSAHAAN
331
produk dan layanan
alamat kantor
Kantor Pusat Garut Malang
Menara Cyber 2, Lantai 24 & 25 Jl. Merdeka No. 84-A, Garut Jl. Jaksa Agung Suprapto No. 63, Malang
Jl. HR. Rasuna Said Blok X-5 No.13 Tel : (0262) 232749 / 092 – 231349 Tel : (0341) 362963
Kuningan, Jakarta Selatan 12950 Fax : (0262) 235447 Fax : (0341) 362053
Tel : (021) 30026200
Fax : (021) 30026307
Tasikmalaya Madiun
Jl. K.H.Z. Mustofa 289, Tasikmalaya Jl. Salak Raya No. 65
Jakarta Tel : (0265) 336786 Tel : (0351) 462974
Jl. Gunung Sahari Raya 87, Jakarta Fax : (0265) 332049 Fax : (0351) 453311
Tel : (021) 4211311
Fax : (021) 4261532
Sukabumi Kediri
Jl. Petogogan II No. 6-8 Blok A Jl. R.E. Martadinata 51, Sukabumi Jl. Brigjen Katamso 32, Kediri
Jakarta Selatan Tel : (0266) 221053 Tel : (0354) 685990-1
Tel : (021) 2702781 Fax : (0266) 221184 Fax: (0354) 683900, 694343
Fax : (021) 2702782
Cirebon Jember
Menara Cyber 2, Lantai Dasar Unit B Jl. Dr. Wahidin Sudirohusodo 72 Jl. Kalimantan 18-A Jember 68100
Jl. H.R. Rasuna Said Blok X-5 Cirebon Tel : (0331) 335237
No.13, Kuningan, Jakarta Selatan Tel : (0231) 208030 /224, 205022 Fax : (0331) 335701
btpn laporan tahunan 2012
Purwokerto
Jl. R.A. Wiriatmaja 16-A, Purwokerto
Banjarmasin
Tel : (0281) 632038 Jl. Jend. Ahmad Yani No. 240 Km 3,5
Fax : (0281) 632037 Banjarmasin
Tel : (0511) 3256912-3/5
Fax : (0511) 3256916
Bengkulu
Jl. Jend. Ahmad Yani No. 925
Bengkulu
Palu
Tel : (0736) 28778 Jl. Emmy Saelan No. 114, Tatura, Palu
Fax : (0736) 28769 Tel : (0451) 454565
Fax : (0451) 454054
Kendari
Jl. Drs. Haji Abdullah Silondae
Manado
No. 135, Kendari Jl. Dr. Sam Ratulangi 100-102, Manado
Tel : (0401) 3129111 Tel : (0431) 854102/4
Fax : (0401) 3129111 Fax : (0431) 864401, 866615
334
referensi Bapepam - LK
Materi & Penjelasan Halaman
I. Umum
1. Dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar, dianjurkan menyajikan juga dalam Bahasa Inggris. ✓
2. Laporan tahunan dicetak dengan kualitas yang baik dan menggunakan jenis dan ukuran huruf ✓
yang mudah dibaca.
1. Informasi hasil usaha perusahaan dalam bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak 10
memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 3
(tiga) tahun.
btpn laporan tahunan 2012
2. Informasi posisi keuangan perusahaan dalam bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku atau 10 – 11
sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari
3 (tiga) tahun.
Informasi memuat antara lain:
1) Modal kerja bersih
2) Jumlah investasi pada entitas lain
3) Jumlah aset
4) Jumlah kewajiban
5) Jumlah ekuitas
3. Rasio keuangan dalam bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak memulai usahanya 10 – 11
jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 5 (lima) tahun.
Informasi memuat 5 (lima) rasio keuangan yang umum dan relevan dengan industri perusahaan.
4. Informasi harga saham dalam bentuk tabel dan grafik. Informasi dalam bentuk tabel dan grafik yang 12
memuat:
1) Harga saham tertinggi,
2) Harga saham terendah,
3) Harga saham penutupan,
4) Volume saham yang diperdagangkan untuk setiap masa triwulan dalam 2 (dua) tahun buku terakhir
(jika ada).
5. Informasi mengenai obligasi, sukuk atau obligasi konvertibel yang masih beredar dalam 2 (dua) tahun 13
buku terakhir.
Informasi memuat:
1) Jumlah obligasi/sukuk/obligasi konversi yang beredar
2) Tingkat bunga/imbalan
3) Tanggal jatuh tempo
4) Peringkat obligasi/sukuk
335
2. Laporan Direksi. 24 – 31
Memuat hal-hal sebagai berikut:
1) Analisis atas kinerja perusahaan misalnya kebijakan strategis, perbandingan antara hasil yang dicapai 26 – 30
dengan yang ditargetkan, dan perbandingan antara hasil yang dicapai dengan yang ditargetkan, dan
kendala-kendala yang dihadapi perusahaan.
2) Prospek usaha. 30
3) Penerapan tata kelola perusahaan yang baik yang telah dilaksanakan oleh kendala-kendala yang 30
dihadapi perusahaan.
4) Perubahan komposisi Direksi (jika ada). 31
3. Tanda tangan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris 150 – 151
4. Struktur Organisasi. 40 – 41
Dalam bentuk bagan, meliputi nama dan jabatan.
8. Jumlah Karyawan (komparatif 2 tahun) dan deskripsi pengembangan kompetensinya (misal: aspek 94 – 97, 143
pendidikan dan pelatihan karyawan)
Informasi memuat antara lain:
1) Jumlah karyawan untuk masing-masing level organisasi
2) Jumlah karyawan untuk masing-masing tingkat pendidikan
3) Pelatihan karyawan yang telah dilakukan dengan mencerminkan adanya
4) Biaya yang telah dikeluarkan
13. Nama dan alamat lembaga dan atau profesi penunjang pasar modal. 59
Informasi memuat antara lain:
1) Nama dan alamat BAE
2) Nama dan alamat Kantor Akuntan Publik
3) Nama dan alamat Perusahaan Pemeringkat Efek
14. Penghargaan dan atau sertifikasi yang diterima perusahaan baik yang berskala nasional maupun 54
internasional.
Informasi memuat antara lain:
1) Nama penghargaan dan atau sertifikat
2) Tahun perolehan
3) Badan pemberi penghargaan dan atau sertifikat
4) Masa berlaku (untuk sertifikasi)
15. Nama dan alamat entitas anak dan atau kantor cabang atau kantor perwakilan (jika ada). 332 – 333
337
3. Bahasan dan analisis tentang kemampuan membayar hutang dan tingkat kolektibilitas piutang 101
Perseroan.
Penjelasan tentang :
1) Kemampuan membayar hutang baik jangka pendek maupun jangka
2) Tingkat kolektibilitas piutang
5. Bahasan mengenai ikatan yang material untuk investasi barang modal. 102
Penjelasan tentang:
1) Tujuan dari ikatan tersebut
2) Sumber dana yang diharapkan untuk memenuhi ikatan-ikatan tersebut
3) Mata uang yang menjadi denominasi
4) Langkah-langkah yang direncanakan perusahaan untuk melindungi risiko
Catatan: apabila perusahaan tidak mempunyai ikatan terkait investasi barang modal, agar diungkapkan
6. Jika laporan keuangan mengungkapkan peningkatan atau penurunan yang material dari penjualan/ 100 – 101
pendapatan bersih, maka berikan bahasan tentang sejauh mana perubahan tersebut dapat dikaitkan
dengan jumlah barang atau jasa yang dijual dan atau adanya produk atau jasa baru.
Penjelasan mengenai:
1) Besaran peningkatan/penurunan penjualan atau pendapatan bersih
2) Faktor penyebab peningkatan/penurunan material dari penjualan atau pendapatan bersih dikaitkan
dengan jumlah barang atau jasa yang dijual, dan atau adanya produk atau jasa baru
7. Bahasan tentang dampak perubahan harga terhadap penjualan/pendapatan bersih perusahaan serta 100 – 101
laba perusahaan selama 2 (dua) tahun atau sejak perusahaan memulai usahanya, jika baru memulai
usahanya kurang dari 2 (dua) tahun
Ada atau tidak ada pengungkapan.
8. Informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan. 103
Uraian kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan termasuk dampaknya terhadap kinerja dan
risiko usaha di masa mendatang.
Catatan: apabila tidak ada kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan, agar diungkapkan
11. Uraian mengenai kebijakan dividen dan tanggal serta jumlah dividen kas per saham dan jumlah 102
dividen per tahun yang diumumkan atau dibayar selama 2 tahun buku terakhir.
Memuat uraian mengenai:
1. Jumlah dividen
2. Jumlah dividen per saham
3. Payout ratio untuk masing-masing tahun
Catatan: apabila tidak ada pembagian dividen, agar diungkapkan alasannya
12. Realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum (dalam hal perusahaan masih diwajibkan 13, 102
menyampaikan laporan realisasi penggunaan dana).
Memuat uraian mengenai:
1) Total perolehan dana,
2) Rencana penggunaan dana,
3) Rincian penggunaan dana,
4) Saldo dana, dan
5) Tanggal persetujuan RUPS atas perubahan penggunaan dana (jika ada).
13. Informasi material mengenai investasi, ekspansi, divestasi, akuisisi atau restrukturisasi utang/modal. Tidak Ada
Memuat uraian mengenai:
btpn laporan tahunan 2012
14. Informasi transaksi material yang mengandung benturan kepentingan dan/ atau transaksi dengan pihak 118 – 119,
afiliasi. 122 – 123
Memuat uraian mengenai:
1) Nama pihak yang bertransaksi dan sifat hubungan afiliasi;
2) Penjelasan mengenai kewajaran transaksi;
3) Alasan dilakukannya transaksi;
4) Realisasi transaksi pada periode berjalan;
5) Kebijakan perusahaan terkait dengan mekanisme review atas transaksi;
6) Pemenuhan peraturan dan ketentuan terkait.
Catatan: apabila tidak mempunyai transaksi dimaksud, agar diungkapkan
15. Uraian mengenai perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan terhadap 103
perusahaan
Uraian memuat antara lain: perubahan peraturan perundang-undangan dan dampaknya terhadap
perusahaan.
Catatan: apabila tidak terdapat perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh
signifikan, agar diungkapkan
3. Assessment terhadap anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi Uraian mengenai: 131 – 132
1) Proses pelaksanaan assessment atas kinerja anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi
2) Kriteria yang digunakan dalam pelaksanaan assessment atas kinerja anggota Dewan Komisaris dan/
atau Direksi
3) Pihak yang melakukan assessment
4. Uraian mengenai kebijakan penetapan remunerasi bagi Direksi Mencakup antara lain: 115, 131 – 132
1) Pengungkapan prosedur penetapan remunerasi
2) Struktur remunerasi yang menunjukkan jenis dan jumlah imbalan jangka pendek dan jangka
panjang/pasca kerja untuk setiap anggota Direksi Indikator kinerja untuk mengukur performance
Direksi.
8. Komite-komite lain di bawah Dewan Komisaris yang dimiliki oleh perusahaan 44 – 48,
Mencakup antara lain: 130 – 131
1) Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komite lain
2) Independensi anggota komite lain
3) Uraian tugas dan tanggung jawab.
4) Uraian pelaksanaan kegiatan komite lain
5) Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite lain
12. Uraian mengenai manajemen risiko perusahaan Mencakup antara lain: 141, 302 – 324
1) Penjelasan mengenai sistem manajemen risiko
2) Penjelasan mengenai evaluasi yang dilakukan atas efektivitas sistem manajemen risiko
3) Penjelasan mengenai risiko-risiko yang dihadapi perusahaan
4) Upaya untuk mengelola risiko tersebut
14. Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait dengan lingkungan hidup 144
Mencakup antara lain informasi tentang:
1) Kebijakan
btpn laporan tahunan 2012
15. Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait dengan ketenagakerjaan, kesehatan dan 143 – 144
keselamatan kerja
Mencakup antara lain informasi tentang:
1) Kebijakan
2) Kegiatan yang dilakukan, dan
3) Dampak keuangan dari kegiatan terkait praktik ketenagakerjaan, kesehatan, dan keselamatan kerja,
seperti kesetaraan gender dan kesempatan kerja, sarana dan keselamatan kerja, tingkat turnover
karyawan, tingkat kecelakaan kerja, pelatihan, dan lain-lain
16. Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait dengan pengembangan sosial dan 60 – 77, 119
kemasyarakatan
Mencakup antara lain informasi tentang:
1) Kebijakan
2) Kegiatan yang dilakukan, dan
3) Dampak keuangan dari kegiatan terkait pengembangan sosial dan kemasyarakatan, seperti
penggunaan tenaga kerja lokal, pemberdayaan masyarakat sekitar perusahaan, perbaikan sarana dan
prasarana sosial, bentuk donasi lainnya, dan lain-lain
17. Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait dengan tanggung jawab kepada konsumen 142
Mencakup antara lain informasi tentang:
1) Kebijakan
2) Kegiatan yang dilakukan, dan
3) Dampak keuangan dari kegiatan terkait tanggung jawab produk, seperti kesehatan dan keselamatan
konsumen, informasi produk, sarana, jumlah dan penanggulangan atas pengaduan konsumen, dan
lain-lain.
18. Perkara penting yang sedang dihadapi oleh perusahaan, entitas anak anggota Direksi dan/atau anggota 119,
Dewan Komisaris yang menjabat pada periode laporan tahunan. 307 – 308
Mencakup antara lain:
1) Pokok perkara/gugatan
2) Status penyelesaian perkara/gugatan
3) Pengaruhnya terhadap kondisi keuangan perusahaan.
Catatan: dalam hal tidak berperkara, agar diungkapkan
341
21. Pengungkapan mengenai whistleblowing system. Memuat uraian tentang mekanisme whistleblowing 118
system antara lain:
1) Penyampaian laporan pelanggaran
2) Perlindungan bagi whistleblower
3) Penanganan pengaduan
4) Pihak yang mengelola pengaduan
1. Surat Pernyataan Direksi tentang Tanggung Jawab Direksi atas Laporan Keuangan. 150 – 151
Kesesuaian dengan peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.11 tentang Tanggung Jawab Direksi atas Laporan
Keuangan.
5. Pengungkapan dalam catatan atas laporan keuangan ketika entitas menerapkan suatu kebijakan 299 – 301
akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika
entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya
6. Perbandingan tingkat profitabilitas. Perbandingan laba (rugi) usaha tahun berjalan dengan tahun 160
sebelumnya.
3) Metode dan asumsi signifikan yang digunakan dalam mengestimasi nilai wajar aset tetap (model
revaluasi) atau pengungkapan nilai wajar aset tetap (model biaya)
4) Rekonsiliasi jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan aset tetap pada awal dan akhir periode
dengan menunjukkan: penambahan, pengurangan dan reklasifikasi.
12. Uraian mengenai SAK/peraturan yang telah diterbitkan tetapi belum berlaku efektif, yang belum 301,
diterapkan oleh perusahaan, dengan mengungkapkan: 174 – 176
1) Jenis dan tanggal efektif SAK/peraturan baru tersebut;
2) Sifat dari perubahan yang belum berlaku efektif atau perubahan kebijakan akuntansi; dan
3) Dampak penerapan awal SAK dan peraturan baru tersebut atas laporan keuangan.
Sampul depan:
“Wajah Mass Market Indonesia” - Hery Januar
PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk
Kantor Pusat:
Menara Cyber 2, Lt 24 & 25
Jl. H.R. Rasuna Said Blok X-5 No.13
Jakarta Selatan 12950
Tel. 021 300 26200 | Fax. 021 300 26307
www.btpn.com Laporan Tahunan 2012