Anda di halaman 1dari 14

BAGIAN IV

AKTIVA TETAP TIDAK TAMPAK


(INTANGIBLE ASSETS)

PENDAHULUAN
Aktiva tetap tidak tampak adalah aktiva yang digunakan oleh perusahaan
dalam menunjang operasi, berumur ekonomis lebih dari satu tahun tetapi secara
fisik tidak tampak bentuknya.
Difinisi tersebut merupakan gambaran garis besar dari aktiva tetap tidak
tampak.
Dengan difinisi tersebut dapat diketahui perbedaan antara aktiva tetap
dengan aktiva tetap tidak tampak, yaitu dalam aktiva tetap tidak tampak
bentukbenda dari aktivanya tidak kentara, mungkin hanya sepotong kertas
pengakuan atau hahkan tidak nyata bedanya sama sekali, seperti goodwill.
Pada bab ini akan dibahas serba ringkas aktiva tetap tidak tampak dan
diakhiri dengan soal-soal latihan dan jawaban.

KARAKTERISTIK AKTIVA TETAP TIDAK TAMPAK


Ada beberapa karakteristik dari aktiva tetap tidak tampak, yaitu:
1. Aktiva tetap tidak tampak diperoleh melaluipencarian/pengembangan atau
dibeli baik secara terpisah ataumenjadi satu dengan aktiva lain.
2. Aktiva tetap tidak tampak digunakan dalam operasi perusahaan secara tidak
langsung.
3. Aktiva tetap tidak tampak sangat dipengaruhi oleh aktivitas pesaing.
4. Aktiva tetap tidak tampak hanya memiliki nilai pada suatu perusahaan.
5. Aktiva tetap tidak tampak bukan ditentukan umur ekonomisnya.

PENILAIAN AKTIVA TIDAK TAMPAK


Penilaian aktiva tidak tampak secara garis besar sama dengan aktiva tetap
tidak tampak yaitu dalam neraca akan selalu dicantumkan pada nilai bukunya.
Perbedaan yang umum adalah bahwa aktiva tetap tampak dicantumkan dalam
neraca pada harga pembelian dikurangi akumulasi penyusutan, sedangkan aktiva
tetap tidak tampak biasanya langsung dicantumkan nilai buku bersihnya. Jadi
amortisasi atas aktiva tetap tidak tampak dilakukan langsung dengan mengkredit
aktiva tetap tidak tampak tersebut.

PENENTUAN HARGA PEROLEHAN


Secara garis besar aktiva tetap tidak tampak dikelompokkan menjadidua,
yaitu:
1. Aktiva tetap tidak tampak yang dibangun sendiri
2. Aktiva tetap tidak tampak yang berasal dariluar perusahaan berasal dari
pembelian.

1. Aktiva Tetap Tidak Tampak yang Dibangun Sendiri


Apabila perusabaan mengembangkan sendiri aktiva tetap tidaktampak,
seperti hak paten, maka ada dua kemungkinan pengakuanatas harga
perolehannya yang dipengaruhi oleh:
a. Harga perolehan aktiva tetap tidak tampak yang dibangun sendiri tersebut
jumlahnya dapat didentifikasikan denganaktivanya
b. Harga perolehan aktiva tetap tidak tampak yang dibangun sendiri tetapi
jumlahnya tidak dapat diidentifikasikan denganaktivanya.
a) Aktiva tidak tampak yang dibangun sendiri dan harga perolehannya
dapat diidentifikasikan
Apabila perusahaan mengembangkan sendiri aktivatetap tidak tampak,
misalnya paten, maka harga perolehannyaterdiri daribiaya-biaya yang
terjadi dengan pihak luar. Dengan demikian aktiva semacamini harga
perolehannya terdiri daribiaya perizinan dan biaya-biaya lain untuk
mendapatkan hak atas aktiva tetap tidak tampak-tersebut.
Biaya untuk mengembangkan aktiva tetap tidaktampak diakui
sebagai biaya riset dan pengembangan dan akandiakui pada periode
dikeluarkannya sebagaibiaya rutin biasa.
b) Aktiva tetap tidaktampak yang dibangun sendiri, tetapi harga
perolehannya tidak dapat diidentifikasikan
Harga perolehan aktiva tetap tidak tampak yang dikembangkan
sendiri tetapi perusahaan dan harga perolehannya tidak dapat
diidentifikasian harus diakui pengeluarannya pada tahun
dikeluarkannya.
Biaya seperti latihan pegawai dan advertensi permulaan atas
produk perusahaan merupakan biaya yang mempunyai manfaat di
masa yang akan datang, tetapi karena sulitnya mengidentifikasikan
manfaat tersebut dengan operasi yang akan datang, maka lebih baik
dibebankan sebagai beban biaya rutin biasa.

2. Aktiva Tetap Tidak Tampak yang Mengambil dari Luar Perusabaan


Seperti halnya aktiva tetap tidak tampak yang berasal dari
pengembangan sendiri oleh perusahaan, maka aktiva letap tidak tampak yang
diperoleh dariluar juga dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
a. Aktiva tetap tidak tampak yang harga perolehannya dapat
diidentifikasikan.
b. Aktiva tetep tidak tampak yang harga perolehannya tidak dapat
diidentifikasikan,

a. Aktiva tetap tidak tampak yang dibeli dengan harga perolehannya


dapat diidentifikasikan
Perusahaan dapat memiliki aktiva tetap tidak tampak
denganmembeli daripihakluar perusahaan, atau perusahaan lain, seperti
hakmenjual (franchise), hak paten, hak cipta dan lain-lain.
Pencatatan harga perolehan aktiva semacam ini sama dengan harga
perolehan aktiva yang tampak seperti mesin, gedung dan lain-lain, yaitu
membebankan seluruh pengeluaran sampai dengan aktiva tersebut siap
memberi jasa pada operasi.
Apabila aktiva tetap tidak tampak tersebut diperoleh secara
bersama-sama dengan aktiva lain, maka harga perolehan atas aktiva tetap
tidak tampak ditentukan berdasar atas harga pasar relatifnya. Apabila
aktiva tetap tidak tampak diperoleh dari pertukaran maka harga
perolehannya adalah harga perolehan yang paling wajar dari pertukaran
tersebut.
b. Aktiva tetap tidak tampak yang dibeli, tetapi harga perolehannya
tidak dapat diidentifikasikan
Harga perolehan aktiva tetap tidak tampak yang dibeli, tetapi harga
perolehannya tidak dapat diidentifikasikan akan dikapitalisasidengan cara
tertentu.
Contoh aktiva tetap tidak tampak seperti ini adalah goodwill.

PENGELOMPOKAN AKTIVA TIDAK TAMPAK BERDAASAR UMUR


EKONOMIS
Berdasar umur ekonomisnya, aktiva tetap tidak tampak
dapatdikeloMpokkan menjadi dua, yaitu:
1. Aktiva tetap tidak tampak dengan umur ekonomis yang dapat ditaksir.
2. Aktiva tetap tidak tampak dengan umur ekonomisnya yang tidakdapat
dilaksir

1. Aktiva Tetap Tdak lampak dengan Umur Ekonomis yang dapat


ditaksir
Apabila aktiva tetap tidak tampak mempanyai umur ekonomis
dapatdiperkirakan, maka atas aktiva tersebut dilakukan amortisasi secara
periodik.
Beban amortisasi harus dipertimbangkan sebagai biaya periodik
dalam laporanrugi-laba.
Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam melakukan
amortisasi atas aktiva tetap tidak tampak meliputi:
a. Peraturan-peraturan atau perjanjian lain yang membatasi umur
ekonomis aktiva tetap tidak tampak.
b. Besamya biaya untuk memperbaharui atau memperpanjang berlakunya
aktiva tetap tidak tampak.
c. Faktor-faktor ketinggalan zaman, permintaan langganan, persaingan,
kemajuan teknologi, dan faktor-faktor ekonomilainnya.
d. Umur ekonomis aktiva tetap tidak tampak dalam hubungannya dengan
masalah lain, misalnya keahlian karyawan
e. Tindakan pesaing yang dapat diperkirakan.

2. Aktiva Tetap Tidak Tampak dengan Umur Ekonomis yang Tidak


Dapat Ditaksir
Apabila aktiva tetap tidak tampak mempunyai umur ekonomis
yang tidak dapat ditaksir atau tidak terbatas, maka atas aktiva tersebut
tidak perlu dilakukan amortisasi periodik.
Aktiva tersebut akan dicantumkan sebesar harga perolehan atau
pengembangan sampai dengan aktiva tetap tidak tampak tersebut sudah
jelas menunjukkan tidak memberi manfaat ekonomis.
Pada saat diketaliui sudah tidak memberikm manfaat ekonomis lagi
maka aktiva tetap tidak lampak harus dihapuskan dari rekening perusahaan
dan ditakui sebagai rugi1luar hiasa,

BIAYA PENELITIAN PENGEMBANCAN


Apabila aktiva tetap tidak tampak mempunyai umur ekonomis yang tidak
dapat ditaksir atau tidak terbatas, maka atas aktiva tersebut tidak perlu dilakukan
amortisasi periodic.
Aktiva tersebut akan dicantumkan sebesar harga perolehan atau
pengembangan sampai dengan aktiva tetap tidak tampak tersebut sudah jelas
menunjukkan tidak memberi manfaat ekonomis.
Pada saat diketahui sudah tidak memberikan manfaat ekonomis lagi, maka
aktiva tetap tidak tampak harus dihapuskan dari rekening perusahaan dan diakui
sebagai rugi luar biasa.

BIAYA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN


Pada perusahaan yang besar, pada umumnya setiap tahun akan
mengeluarkan biaya yang sangat besar untuk penelitian dan pengambangan. Biaya
penelitian dan pengembangan ini menurut prinsip akuntansi harus langsung diakui
sebagai biaya periodik, walaupun biaya-biaya ini memberikan manfaat ekonomis
lebih dari satu periode akuntansi.
Pengakuan biaya penelitian dan pengembangan langsugn sebagai biaya
operasi dimaksudkan untuk menghindari manipulasi di dalam pengakuan
penghasilan oleh perusahaan dan menghindari adanya kesulitan-kesulitan yang
timbul di dalam menentukan jumlah ynag dapat dikapitalisasikan dan penentuan
umur ekonomisny.
Biaya-biaya yang dimasukkan sebagai biaya riset dan pengembangan
adalah sebagai berikut :
1. Bahan baku dan peralatan yang digunakan dalam riset.
2. Biaya personalia dari riset dan pengembangan.
3. Aktiva tetap tidak tampak yang dibeli dari luar yang digunakan untuk riset dan
pengembangan.
4. Kontrak-kontrak dengan pihak luar yang dilakukan untuk melakukan riset.

AKTIVA-AKTIVA TETAP TIDAK TAMPAK DENGAN HARGA


PEROLEHAN YANG JELAS
Berikut ini adalah aktiva-aktiva tetap tidak tampak yang mempunyai harga
perolehan yang dapat diidentifikasi dengan jelas :
Hak Paten
Hak paten adalah hak yang dilindungi oleh pemerintah dan diberikan
kepada orang atau perusahaan untuk memproduksi, menjual atau menggunakan
suatu penemuan.
Umur paten biasanya 17 tahun. Paten tidak dapat diperbaharui tetapi
umurnya dapat diperpanjang melalui suatu usaha untuk mendapatkan hak paten
yang baru dengan mengadakan modifikasi dan perbaikan terhadp penemuannya
terdahulu.
Lisensi paten dari penemuan tersebut dapat dialihkan kepada pihak lain.
Penerimaan uang dari lisensi atau penjualan paten diakui sebagai penghasilan
normal perusahaan. Apabila penghasilan dari lisensi paten tersebut jumlahnya
material, maka di dalam laporan keuangan harus diberikan penjelasa.
Apabila perusahaan harus mempertahankan hak paten dari pelanggan
tersebut harus dikapitalisasikan, karena pelanggaran tersebut akan mempengaruhi
umur ekonois hak paten. Tetapi apabila gugatan perusahaan terhadap pelanggaran
paten tidak berhasil, maka gugatan perusahaan harus segera diakui sebagai biaya
operasi dan hak paten harus dihapus.

Hak Cipta
Hak cipta mempunyai fungsi seperti hak paten. Perbedaannya terletak pada
obyek-obyek yang diberi hak. Hak paten diberikan kepada penemuan produk
tertentu, sedangkan hak cipta khusus diberikan kepada bidang seni dan ilmu.
Hak cipta adalah hak untuk menerbitkan atau memperbanyak penemuan
bidang ilmu dan seni, misalnya buku. Seperti halnya hak paten, maka hak cipta
ditentukan harga perolehannya sebesar jumlah pengeluaran untuk mengesahkan
hak cipta tersebut.
Umur ekonomis pada umumnya 50 tahun, namun pembebanan amortisasi
biasanya ditentukan umur yang lebih pendek.

Merek Dagang
Merek dagang adalah simbol dari sebuah perusahaan atau barang yang
dilindungi oleh undang-undang, dalam arti hanya penemu merek dagang tersebut
boleh digunakan.
Harga merek dagang adalah sebesar pengeluaran untuk mendaftarkan
merek dagang sampai dengan merek dagang tersebut siap untuk digunakan. Umur
merek dagang biasanya 20 tahun, namun perusahaan lebih mempercepat umur
tersebut untuk tujuan amortisasi

Franchise
Franchise adalah persetujuan antara dua belah pihak, dalam hal ini pihak
pertama memberi izin kepada pihak kedua untuk memperoduksi dan menjual
produk seperti yang diproduksi oleh pihak pertama, dengan pengawasan dan
pengarahan pihak pertama. Sebagai contoh misalnya Gelael menjual ayam goring
kentuky. Perusahaan Kentucky menjual franchise kepada Galael.
Harga perolehan franchise adalah sebesar harga pembelian yang disetujui
kedua belah pihak.
Pada umumnya, penjual franchise selain menerima harga jual franchise,
juga akan menerima persentase tertentu dari penjualan periodik.

Biaya Organisasi
Biaya organisasi adalah biaya-biaya yang dikeluarkan dalam rangka
pendirian dan perizinan pendirian perusahaan. Biaya organisasi meliputi
perizinan, studi kelayakan, biaya notaris, dan sebagainya.
Karena biaya organisasi ini berhubungan dengan pendirian perusahaan
tidak terbatas, maka biaya organisasi ini mempunyai umur tak terbatas. Namun
karena pada tahun-tahun tertentu sesudah pendirian tidak lazim ada biaya
organisasi, maka seringkali sesudah perusahaan berdiri, biaya organisasi segera
dilakukan amortisasi, misalnya 5 tahun atau lebih.

Beban yang Ditangguhkan


Beban yang ditangguhkan adalah pengeluaran untuk aktiva tetap tidak
tampak yang mempunyai umur ekonomis jangka panjang, tetapi tidak dapat
dikelompokkan dengan aktiva tetap tidak tampak yang lain. Misalnya asuransi
jangka panjang, sewa dan lain-lain.
Amortisasi terhadap beban ditangguhkan tergantung kepada manfaat yang
diberikan oleh pengeluaran tersebut.

Goodwill
Goodwill adalah selisih antara nilai buku perusahaan secara keseluruhan
dengan harga pasar aktiva bersih perusahaan yang harga perolehannya dapat
diidentifikasikan. Dengan demikian, goodwill adalah merupakan proyek penilaian.
Goodwill juga dapat dinilai berdasarkan kemampuan peruahaan di dalam
memperoleh penghasilan.
Oleh sebab itu, tingkat keuntungan (rate of return) lebih bermakna
dibandingkan dengan jumlah penghasilan secara absolut.
Secara khusus goodwill dapat diartikan :
Goodwill adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan tingkat laba
dari harga aktiva bersih yang harga perolehannya dapat diidentifikasikan, yang
lebih besar dibandingkan dengan tingkat laba normal bagi perusahaan yang
sejenis.

Penilaian goodwill
Dalam melakukan penilaian terhadap goodwill terdapat tidak factor yang
digunakan untuk membedakan antara nilai perusahaan secara keseluruhan dengan
nilai buku aktiva bersih perusahaan (akiva-utang), yaitu :
1. Nilai perusahaan adalah nilai kondisi perusahaan layak pada saat dilakukan
penilaian.
2. Nilai buku perusahaan adalah harga perolehan historis dari semua aktiva dan
utang perusahaan.
3. Selisih antara nilai yang layak pada kondisi tertentu dikurangi dengan nilai
historis adalah goodwill.

Apabila nilai yang layak dari aktiva dan utang lebih rendah dari nilai
histoisnya, maka akan timbul goodwill negative.
Metode pengakuan goodwil.
Adapun dua metode dalam penentuan nilai (goodwill)
1. Metode kelebihan earning rata-ratra
2. Metode kapitalisasi kelebihan earining rata-rata.

1. Metode kelebihan Earning Rata-rata


Pada metode ini, goodwill akan dinilai berdasarkan earning rata-rata
perusahaan sejenis dengan earning perusahaan yang dinilai. Cara penilaiannya
secara skematis dapat digambarkan sebagai berikut :
Earning rata-rata industri................................................................... A%
Earning absolut rata-rata perusahaan ................................................ Rp. Q
Modal yang layak adalah = 100%/A% x Rp. Q .......................... Rp. R
Modalberdasar nilai nistoris .............................................................. Rp. S
Goodwill ........................................................................ Rp. T
Contoh :
PT. Tya membeli perusahaan “Arganta”. Neraca perusahaan “Arganta” ketika
dibeli adalah sebagai berikut :

Perusahaan “Arganta”
Neraca per 31 Desember 2007

Aktiva lancar Rp. 5.000.000,00 Utang lancar Rp. 2.000.000,00


8.000.000,00 Utang jangka 3.000.000,00
panjang
Modal 8.000.000,00
Total Rp. 13.000.000,00 Rp. 13.000.000,00

Laba rata-rata perusahaan adalah Rp. 1.200.000,00


Rate of return industry adalah 12%
Modal yang layak :
100% /12% x Rp. 1.200.000,00 Rp. 10.000.000,00
Modal historis …………. (8.000.000,00)
Goodwill Rp. 2.000.000,00

2. Metode kapitalisasi kelebihan earning rata-rata


Metode kapitalisasi earning rata-rata, menentukan jumlah goodwill
dengan membatasinya pada jumlah tahun tertentu yang dinyatakan dalam
persentase, misalnya 5 tahun dinyatakan sebagai 20% kapitalisasi
Perhitungan ditentukan berdasarkan skema berikut ini :
Earning rata-rata perusahaan ................................... Rp. P
Earning rata-rata industry x modal perusahaan ....... Q -
Kelebihan earning ................................................... Rp. R
Kapitalisasi ............................................ 100%/T%x
Goodwill ................................................ Rp. U
Dengan menggunakan contoh perusahaan “Arganta” tersebut, maka
goodwill dapat ditentukan sebagai berikut :
(Misalnya umur kapitalisasi 5 tahun atau 20%)
Perhitungan ditentukan berdasarkan skema berikut ini :
Earning rata-rata perusahaan ....................... Rp. 1.200.000,00
Earning rata-rata industry
12% x Rp. 8.000.000,00 ............................. 9.600.000
Kelebihan earning ...................... Rp. 240.000,00
Kapitalisasi ................................ 100%/ 20%x
Goodwill .................................... Rp. 1.200.000,00
SOAL HITUNGAN DAN KASUS BAGIAN 4
1. Sebuah paten dibeli PT “Elok” pada tanggal 1 Januari 2005 dengan harga
perolehan Rp. 72.000.000,00. Umur ekonomis paten diperkirakan 10 tahun.
Pada awal tahun 2009, perusahaan berhasil mempertahankan paten dari para
peniru dengan biaya sebesar Rp. 9.000.000,00. Pada tahun 2010, perusahaan
memperbaiki paten tersebut menghabiskan biaya Rp 25.000.000, sehingga
umur ekonomisnya bertambah 5 tahun lagi. Pada tanggal 1 Juli 2013,
perusahaan lain berhasil penemukan penemuan yang lebih baik, sehingga
produk yang diproduksi PT “Elok” dengan paten tersebut tidak dapat
dipertahankan lagi.
Diminta :
1. Hitung amortisasi paten 2005
2. Tentukan saldo (nilai buku) hak paten 2009 sesudah dipertahankan dari
peniru)
3. Biaya amortisasi tahun 2009
4. Saldo hak paten awal 2010
5. Biaya amortisasi tahun 2010
6. Tentukan kerugian 1 Juli 2013

2. PT “Indah” mempertimbangkan akan membeli perusahaan “Elok” pada


tanggal 31 Desember 2007. Nilai aktiva (tidak termasuk goodwill) adalah Rp
15.000.000,00 dan utang pada tanggal tersebut Rp 5.000.000,00. Laba rata-
rata selama 5 tahun terakhir adalah Rp 1.500.000,00 per tahun.
Diminta :
Hitunglah
1. Pembayaran untuk goodwill
2. Jumlah total pembayaran oleh perusahaan pembeli jika,
a. Earning dikapitalisasi 10%
b. Return normal adalah 8%, kelebihan earning dikapitalisasi 10%
c. Return normal adalah 8%, kelebihan erning diperkirakan berlangsung
8 tahun. Goodwill dipresent-value-kan dengan persentase 10%
(discount factor n = 8, i = 0,1 = 5.335)
3. PT “Maju” mempunyai modal sendiri sebesar Rp 48.000.000,00 (belum
termasuk goodwill) pada tanggal 31 Desember 2007. Selama lima tahun
terakhir, perusahaan mempunyai laba total Rp 27.800.000,00. Termasuk di
dalam laba tersebut adalah rugi tak terutup Rp 2.600.000,00, amortisasi aktiva
tetap tidak tampak Rp 3.200.000,00 dan laba luar biasa Rp 4.300.000,00.
Industri di mana PT “Maju” berada mempunyai rata-rata earning 10% dan
kelebihan earning akan dikapitalisasi 14%.
Diminta :
Tentukan harga yang layak apabila PT ‘Maju” dijual

4. Perusahaan pengolah pembuat aroma roti “Sedap” mempunyai neraca tanggal


31 Desember 2007 sebagai berikut :
Perusahaan “Sedap”
Neraca per 31 Desember 2007
Kas Rp. 2.300.000,00 Utang dagang Rp. 3.500.000,00
Piutang 4.000.000,00
Persediaan 3.600.000,00 Utang obligasi 10.000.000,00
Aktiva tetap Modal 40.000.000,00
(bersih) 43.600.000,00
Jumlah aktiva Rp. 53.500.000,00 Jumlah utang
dan modal Rp. 53.500.000,00
Laba rata-rata lima tahun terakhir adalah Rp 7.200.000,00 sedangkan laba
rata-rata industry adalah 15%
Diminta :
1. Hitung goodwill dengan metode kelebihan earning
2. Buat jurnal pembelian perusahaan tersebut
5. Sebuah perusahaan mengeluarkan saham untuk membeli sebuah perusahaan
yang lainnya. Harga saham ditentukan berdasarkan harga aktiva bersih
perusahaan yang dibeli termasuk goodwill. Perusahaan yang dibeli tersebut
mempunyai aktiva bersih sebelum goodwill (aktiva – utang) sebesar Rp
58.000.000,00 dengan rincian sebagai berikut :
Aktiva lancar Rp 12.000.000,00
Aktiva tetap Rp 60.000.000,00
Utang Rp 14.000.000,00
Laba rata-rata perusahaan adalah 15% dan diperkirakan akan berlangsung
selama 8 tahun mendatang, sedang laba rata-rata industry adalah 12%.
Diminta :
1. Tentukan nilai goodwill
2. Apabila saham yang dikeluarkan tersebut sebanyak 40.000 lembar dengan
nilai nominal Rp 1.000,00 per lembar, buatlah jurnal pembelian
perusahaan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai