Anda di halaman 1dari 8

Kata Pengantar

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas selesainya makalah ini. Telah menjadi tugas kami
sebagai siswa kelas XII IPA 2 untuk melaksanakan tudas dari Bapak/Ibu guru,kami merasa bangga sekali
karna tugas dari Bapak/ibu guru sudah selesai dengan sedemikian rupa.

Semoga dengan ada nya makalah ini bisa melengkapi tugas dari Bapak/ibu guru,dapat menyelesaikan
pertanyaan masalah yang telah Bapak/Ibu berikan kepada kami,dan memberikan ilmu tambahan kepada
rekan-rekan kami yang masih belom tahu tentang materi-materi bla bla bla.....

Bagi Bapak/Ibu guru saya ucapkan terimasih yang sebesar-besar nya karna tugas ini saya bisa
mengetahui bagai mana materi tentang terbentuknya bla bla bla... Di samping itu, sebagai siswa, saya
tetap menanti kritik dan saran dari Bapak/Ibu guru yang membangun demi peningkatan ilmu
pengetahuan tentang makalah ini.

Daftar Isi

Bab 1 Pendahuluan

Latar belakang

Dalam kajian biologi, evolusi berarti perubahan pada sifat-sifat terwariskan suatu populasi organisme
dari satu generasi ke generasi berikutnya. Perubahan-perubahan ini disebabkan oleh kombinasi tiga
proses utama: variasi, reproduksi, dan seleksi. Sifat-sifat yang menjadi dasar evolusi ini dibawa oleh gen
yang diwariskan kepada keturunan suatu makhluk hidup dan menjadi bervariasi dalam suatu populasi.
Ketika organisme bereproduksi, keturunannya akan mempunyai sifat-sifat yang baru. Sifat baru dapat
diperoleh dari perubahan gen akibat mutasi ataupun transfer gen antar populasi dan antar spesies. Teori
evolusi mempelajari proses perubahan yang terjadi pada makhluk hidup. Pemikiran tentang teori evolusi
terus berkembang seiring dengan perubahan zaman. Pada masa evolusi modern konsep evolusi
dikembangkan dengan tinjauan struktur DNA. Saat ini telaah tentang DNA mengungkapkan bahwa ada
mekanisme perubahan pada tingkat molekul DNA, sehingga membawa pemahaman yang lebih baik
pada proses perubahan organisasi makhluk hidup.
Evolusi didorong oleh dua mekanisme utama, yaitu seleksi alam dan hanyutan genetik. Seleksi alam
merupakan sebuah proses yang menyebabkan sifat terwaris yang berguna untuk keberlangsungan hidup
dan reproduksi organisme menjadi lebih umum dalam suatu populasi - dan sebaliknya, sifat yang
merugikan menjadi lebih berkurang. Sementara itu, hanyutan genetik (Genetic Drift) merupakan sebuah
proses bebas yang menghasilkan perubahan acak pada frekuensi sifat suatu populasi.

Keanekaragaman muncul melalui cladogenesis, yaitu bentuk penyimpangan dari perbedaan genetic dari
nenek moyangnya. Perbedaan genetic ini disebabkan karena adanya variasi genetic dalam satu
keturunan. Variasi ini sebagai hasil meiosis dan rekombinasi pada fertilisasi organisme. Jadi fertilisasi
organisme merupakan factor yang sangat penting dalam proses terjadinya variasi ini. Pindah silang,
translokasi, dan aberasi kromosom merupakan rekombinasi selanjutnya. Semakin bervariasi, semakin
beranekaragam spesies yang dihasilkan, dalam arti semakin banyak spesies baru yang bermunculan.
Spesies merupakan unit dasar dalam pengklasifikasian makhluk hidup. Terbentuknya beberapa spesies
baru yang berasal dari satu nenek moyang disebut dengan spesiasi.

Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan spesiasi?

2. Apa persyaratan terjadinya spesiasi?

3. Apa faktor utama terjadinya spesiasi?

4. Bagaimana mekanisme terjadinya spesiasi?

Tujuan

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan spesiasi

2. Untuk mengetahui persyaratan terjadinya spesiasi

3. Untuk mengetahui faktor utama terjadinya spesiasi

4. Untuk mengetahui mekanisme terjadinya spesiasi

Bab 2 Pembahasan
A. Pengertian Spesiasi

Spesiasi merupakan sebuah proses evolusi munculnya spesies baru dan berbeda yang secara reproduktif
terisolasi satu sama lain.

Spesiasi dapat berlangsung cepat, dapat pula berlangsung lama hingga puluhan juta tahun. Setiap
populasi terdiri atas kumpulan individu sejenis (satu spesies) dan menempati suatu lokasi yang sama.
Karena suatu sebab, populasi dapat terpisah dan masing-masing mengembangkan adaptasinya sesuai
dengan lingkungan baru.

Dalam jangka waktu yang lama, populasi yang saling terpisah itu masing-masing berkembang menjadi
spesies baru sehingga tidak dapat lagi mengadakan perkawinan yang menghasilkan keturunan fertil.

B. Syarat Terjadinya Spesiasi

Beberapa persyaratan yang menyebabkan terjadinya spesiasi adalah:

1. Terjadinya perubahan lingkungan. Contohnya, bencana alam seperti glasiasi, vulkanisme, atau akibat
pergesaran benua dapat menyebabkan timbulnya kepunahan massal di muka bumi. Kepunahan massal
tersebut mengakibatkan adanya relung yang kosong.

2. Adanya relung (niche) yang kosong. Kepunahan massal akan menimbulkan relung-relung kosong yang
akan menyebabkan relung-relung baru terisi kembali dalam jangka waktu yang panjang.

3. Adanya keanekaragaman suatu kelompok. Selalu akan ada sejumlah organisme yang mencoba
mengisi relung yang kosong. Keberhasilan suatu organisme mengisi relung ditentukan oleh seberapa
besar kecocokan organisme tersebut dibandingkan dengan persyaratan relung yang kosong.

C. Faktor Utama Terjadinya Spesiasi

Spesiasi atau terbentuknya spesies baru diakibatkan oleh faktor-faktor utama berikut.

1. Isolasi Geografis
Penyebab terjadinya isolasi geografi adalah kondisi alam, seperti laut, gunung, dan gurun pasir. Apabila
beberapa varietas baru hasil dari suatu rekombinasi faktor genetik dan spesies tertentu menghuni
tempat yang berlainan, maka mereka akan mengalami perubahan yang mengarah pada terbentuknya
spesies baru. Keadaan alam yang terpisah ini menghalangi terjadinya hubungan reproduksi. Hambatan
atau (barrier) seperti ini disebut isolasi geografi.

suatu daerah pegunungan bisa muncul dan secara perlahan-lahan memisahkan populasi organisme yang
hanya dapat menempati dataran rendah; atau suatu danau besar bisa surut sampai terbentuk beberapa
danau yang lebih kecil dengan populasi yang sekarang menjadi terisolasi. Jika populasi yang semula
kontinyu dipisahkan oleh geografis sehingga terbentuk hambatan bagi penyebaran spesies, maka
populasi yang demikian tidak akan lagi bertukar susunan gennya, dan evolusinya berlangsung secara
sendiri-sendiri. Seiring dengan berjalannya waktu, kedua populasi tersebut akan makin berbeda sebab
masing-masing menjalani evolusi dengan caranya masing-masing.

2. Radiasi Adaptif

Dalam biologi evolusioner, radiasi adaptif adalah proses dimana organisme berubah secara cepat
menjadi beberapa bentuk baru, khususnya saat ada perubahan lingkungan yang membuat adanya
sumber baru dan membuka niche ekologi tertentu. Contoh dari peristiwa ini adalah penyebaran adaptif
burung Finch di Kepulauan Galapagos. Burung tersebut memiliki bentuk paruh yang berbeda-beda.
Adanya perbedaan paruh burung Finch di Kepulauan Galapagos disebabkan karena burung Finch
beradaptasi pada makanan berupa kaktus, memakan serangga, dan memakan biji-bijian.

3. Isolasi Reproduksi

Isolasi reproduksi merupakan suatu bentuk hambatan yang dialami oleh organisme atau makhluk hidup
untuk melakukan perkawinan silang. Mekanisme isolasi reproduksi dibedakan menjadi dua macam,
yakni isolasi prazigotik dan isolasi postzigotik.

4. Mutasi dan Seleksi Alam


Terjadinya mutasi diikuti oleh seleksi alam yang memungkinkan adaptasi dengan kondisi setempat.
Dengan adanya mutasi dan seleksi, dua populasi makin berbeda secara genetik. Tiap populasi menjadi
teradaptasi dengan kondisi lingkungan setempat yang berbeda. Pada tahap ini, perkawinan di antara
individu-individu dari populasi yang berbeda tidak akan terjadi karena mereka berbeda secara genetik.
Karena berbeda secara genetik, individu-individu tersebut menjadi spesies yang berbeda dan terjadilah
spesiasi.

5. Domestikasi

Domestikasi adalah suatu budidaya yang menyebabkan perubahan genetik pada tumbuhan ataupun
hewan yang dilakukan oleh manusia. Proses domestikasi ini membutuhkan waktu yang bertahun-tahun
karena melibatkan sebuah seleksi dan pemuliaan (perbaikan keturunan) yang menghasilkan sebuah
varietas atau spesies baru (spesiasi).

6. Poliploidi

Mekanisme poliploidi terjadi secara mendadak (walaupun sangat jarang). Poliploidi adalah suatu
individu atau spesies dengan jumlah kromosom lebih dari dua kali jumlah kromosom haploid.
Pembentukan poliploidi umumnya terjadi pada tumbuhan, jarang pada hewan. Salah satu alasannya
adalah sistem kromosom seks hewan umumnya pecah jika dalam bentuk poliploid dan hal itu
menghasilkan keturunan steril atau infertil yang akan mati.

D. Mekanisme Terjadinya Spesiasi

Pada organisme yang berkembang biak secara seksual, spesiasi dihasilkan oleh isolasi reproduksi yang
diikuti dengan divergensi genealogis. Terdapat empat mekanisme spesiasi. Yaitu alopatrik, peripatrik,
parapatrik, dan simpatrik.

1. Spesiasi Alopatrik
Spesiasi alopatrik adalah spesiasi yang berlangsung ketika populasi spesies yang sama terisolasi satu
sama lain hingga tak terjadi pertukaran gen. Hal ini dapat diakibatkan oleh persebaran penduduk atau
perubahan geografis seperti pembentukan pegunungan, pulau, atau kegiatan manusia berskala besar
(seperti pengembangan agrikultur dan teknik sipil).

Yang paling umum terjadi pada hewan adalah spesiasi alopatrik . Spesiasi alopatrik terjadi pada populasi
yang awalnya terisolasi secara geografis. Misalnya melalui fragmentasi habitat atau migrasi. Seleksi di
bawah kondisi demikian dapat menghasilkan perubahan yang sangat cepat pada penampilan dan
perilaku organisme. Karena seleksi dan hanyutan bekerja secara bebas pada populasi yang terisolasi,
pemisahan pada akhirnya akan menghasilkan organisme yang tidak akan dapat berkawin campur.

2. Spesiasi Peripatrik

Spesiasi peripatrik adalah pembentukan spesies baru melalui isolasi populasi luar yang lebih kecil dari
yang lainnya. Spesiasi peripatrik terjadi ketika sebagian kecil populasi organisme menjadi terisolasi
dalam sebuah lingkungan yang baru. Ini berbeda dengan spesiasi alopatrik dalam hal ukuran populasi
yang lebih kecil dari populasi tetua. Dalam hal ini, efek pendiri menyebabkan spesiasi cepat melalui
hanyutan genetika yang cepat dan seleksi terhadap lungkang gen yang kecil. Contohnya yaitu pada
burung pekakak surga (Tanysipera sp.) yang berasal dari Papua Nugini.

3. Spesiasi Parapatrik

Spesiasi parapatrik adalah proses evolusi populasi yang secara geografis bersebelahan menjadi spesies
yang baru. Dalam ilmu biogeografi, parapatri adalah hubungan antar organisme yang persebarannya
tidak sama tetapi bersebelahan; mereka kadang-kadang bertemu di suatu zona yang sempit. Spesiasi
parapatrik mirip dengan spesiasi peripatrik dalam hal ukuran populasi kecil yang masuk ke habitat yang
baru, namun berbeda dalam hal tidak adanya pemisahan secara fisik antara dua populasi. Contohnya
pada spesies tanaman rumput jenis Athoxanthum odoratum.

4. Spesiasi Simpatrik

Spesiasi simpatrik adalah suatu proses ketika spesies baru berevolusi dari satu spesies nenek moyang
yang tinggal di wilayah yang sama. Dalam bidang biologi evolusioner dan biogeografi, simpatrik dan
simpatri adalah istilah yang mengacu pada organisme yang tinggal di wilayah yang sama. Contohnya
serangga seperti bunga Oenothera lamarckiana yang merupakan spesies dengan 14 kromosom, dan
pada suatu saat muncul variasi baru yang bersifat tetraploid dengan 28 kromosom.

Bab 3 Penutup

A. Kesimpulan

· Spesiasi merupakan proses pembentukan spesies baru yang berbeda dari spesies sebelumnya
melalui proses perkembangbiakan secara natural dalam kerangka evolusi. Spesiasi adalah terbentuknya
spesies baru.

· Syarat terjadinya spesiasi :

1. Adanya perubahan lingkungan

2. Adanya relung (niche) yang kosong

3. Adanya keanekaragaman suatu kelompok organisme

Faktor Utama Spesiasi:

1. Isolasi Geografis

2. Radiasi Adaptif

3. Isolasi Reproduksi

4. Mutasi dan Seleksi Alam

5. Domestikasi

6. Poliploidi

· Mekanisme spesiasi

1. Spesiasi alopatrik
2. Spesiasi peripatrik

3. Spesiasi parapatrik

4. Spesiasi simpatrik

Daftar Pustaka

https://www.wikiwand.com/id/Evolusi#/google_vignette

https://evolusiblog.wordpress.com/handout/mekanisme-evolusi-dan-spesiasi/

https://mirzafaishall.wordpress.com/2012/05/27/makalah-spesiasi/amp/

http://mohammadrizkifeb.blogspot.com/2014/05/proses-spesiasi.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai