Oleh kelompok 3
Ardiansyah (16050150
PENDIDIKAN BIOLOGI
UNIVERSITAS MULAWARMAN
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah
memberikan Rahmat-Nya, sehingga kami mampu menyelesaikan makalah ini
dengan baik tanpa halangan suatu apapun. Makalah ini disusun untuk memenuhi
tugas mata kuliah Evolusi tentang Isolasi Instrinsik dan Isolasi Yang Lain.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan, baik yang disengaja maupun tidak. Akhir kata kami berharap semoga
makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi kami sebagai penulis dan pembaca
pada umumnya.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Evolusi, sebagai cabang Biologi dalam rumpun Sains, adalah ilmu yang
mempelajari tentang perubahan yang terjadi secara berangsur-angsur menuju
kesesuaian dengan waktu dan tempat. Sebagai imu pengetahuan, kajian evolusi
didasarkan atas data keanekaragaman dan keseragaman makhluk hidup dalam
tingkat komunitas, dan kemudian dalam perkembangan berikutnya didukung oleh
data-data penemuan fosil, sehingga tidak pernah dapat menerangkan dengan
lengkap apa yang pernah terjadi pada masa lampau. Hal inilah yang kemudian
oleh para penentang paham evolusi digunakan sebagai dasar penolakan mereka.
Terlebih lagi jika penentang itu berasal dari tokoh agama, mereka melawan
paham evolusi dengan tetap menunjukkan apa yang telah tersurat dalam kitab suci
mereka. Maka untuk lebih menetralisasi (memperlunak) agar pertentangan tidak
lebih meruncing paham evolusi sering juga disebut sebagai Hipotesis Evolusi,
yang kebenarannya masih perlu diuji lebih lanjut.
Evolusi dapat dipelajari dengan metode pendekatan tertentu. Misal:
mempelajari struktur organisme yang masih berkerabat, mengaitkan perubahan
ciri-ciri yang masih bisa dilacak, kemudian mempelajari proses evolusi dari suatu
kelompok secara utuh, dari bentuk yang primitif sampai bentuk yang terlihat
sekarang. Berdasarkan hal ini, maka setiap organisme, yang ada sekarang dan
pernah ada, mempunyai nenek moyang (ansestor) yang berlainan dalam hubungan
kekerabatan pada suatu masa tertentu, meskipun jika dilacak ke belakang sampai
pada masa awal kehidupan, semua memang berawal dari satu moyang asal.
Konsep penting dalam evolusi sebagai ilmu pengetahuan, entah disebut
sebagai teori ataupun hipotesis, evolusi meliputi konsep-konsep esensial (pokok,
penting), yaitu :
1. Perubahan evolusi adalah perubahan komposisi genetik suatu populasi pada
satuan waktu tertentu.
2. Alam berfungsi sebagai “pengarah” dalam proses evolusi populasi makhluk
hidup.
3. Faktor (atau juga sering disebut sebagai agen) terpenting dalam proses evolusi
adalah Seleksi Alam.
4. Bentuk-bentuk (manifestasi) respons makhluk hidup terhadap seleksi alam
adalah :
Adaptasi organisme
Perubahan komposisi genetik suatu populasi sesuai dengan kondisi
lingkungan yang cocok dengan alel yang tersedia.
Ada beberapa mekanisme dalam perubahan evolutif, yang dikenal sebagai
isolasi (keterpisahan) dalam populasi jenis makhluk hidup, antara lain
dikenal konsep isolasi : geografik, reproduksi,dan perilaku, serta akibat-
akibat yang menyertainya.
Terbentuk spesies baru.
5. Kehidupan di muka bumi berubah dari waktu ke waktu, ada yg muncul dan
ada yang punah.
6. Organisme sekarang mempunyai sejarah dan hubungan dengan organisme
yang hidup di masa lampau.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan isolasi
2. Apa saja macam-macam isolasi
3. Apakah peranan isolasi dalam mekanisme evolusi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Isolasi
Isolasi merupakan factor yang penting dalam perubahan genetis dan dapat dan
dapat pula melahirkan spesies yang berbeda. Secara singkat, dalam satu populasi
spesies hewan atau tumbuhan yang sama dapat dibagi dalam dua atau lebih
populasi. Selanjutnya populasi tersebut akan mudah berkembang menjadi dua
atau lebih spesies yang berbeda secara nyata, ketika populasi itu terpisah dalam
isolasi genetis untuk jangka waktu yang lama. Selain melahirkan berbagai macam
spesies berbeda, isolasi juga berakibat terhadap munculnya endemisitas pada
beberapa spesies yang mengalami isolasi geografi.
B. Macam-macam Isolasi
1. Isolasi geografi
Merupakan penyimpangan yang menuju pembentukan spesies
disebabkan adanya pencegahan “gene flow” diantara dua sistem populasi
yang berdekatan, dan pencegahan ini disebabkan factor luar (ekstrinsik) yakni
fakor geografi.
Mayoritas para ahli biologi berpandangan bahwa factor awal dalam
proses spesiasi adalah pemisahan geografis, karena selama populasi dari
spesies yang sama masih dalam hubungan langsung maupun tidak langsung
gene flow masih dapat terjadi, meskipun berbagai populasi di dalam sistem
dapat menyimpang di dalam beberapa sifat sehingga menyebabkan variasi
intraspesies. Terdapat tiga alasan mengapa sistem populasi yang terpisah
geografis akan mengalami penyimpangan sejalan dengan waktu, yakni:
pertama. Adanya kemungkinan bahwa kedua sistem populasi yang terpisah
mempunyai frekuensi gen permukaan yang berbeda sehingga kedua populasi
tersebut mencapai potensi genetis yang berbeda sejak saat pemisahannya
maka dimasa yang akan dating mengalami jalan yang berbeda. Kedua.
Populasi yang terpisah mengalami mutasi yang berbeda, mutasi tersebut
terjadi secara random dan besar kemungkinan beberapa mutasi yang terjadi
didalam satu bagian populasi yang terpisah sedangkan bagian lain tidak
mengalami mutasi. Ketiga penyimpangan populasi yang terpisah itu juga
dikarenakan adanya tekanan seleksi dari sekeliling yang berbeda-beda karena
menempati keadaan yang berbeda pula, sedangkan kemungkinan kedua
tempat tersebut mempunyai keadaan yang sama adalah kecil.
Sebagai tambahan ketiga alasan tersebut, factor keempat yang
menyebabkan pergeseran susunan genetis atau genetic drift merupakan factor
yang penting dalam populasi kecil. Misalnya jika beberapa individu mulai
membentuk koloni baru. Penghalang atau barrier yang dapat memulai adanya
pemisahan tempat adalah bermacam-macam. Suatu barrier adalah keadaan
fisik atau ekologis yang mencegah terjadinya perpindahan melewati batas
tersebut, dari suatu spesies tertentu. Suatu barrier suatu spesies belum tentu
barrier bagi spesies lain.
2. Isolasi Reproduktif
Isolasi reproduksi merupakan islasi yang mencegah bercampurnya dan dua
populasi atau mencegah interbreending jika kedua populasi itu berkumpul
kembali setelah batas pemisah lenyap (isolasi intrinsik).
Isolasi reproduktif dibedakan apakah isolasi reproduktif terjadi sebelum
atau sesudah fertiliasi, yaitu:
a. Penghalang Prezigotik (Prezygotic Barrier) merupakan penghalang sebelum
terjadinya fertilisasi.
1) Isolasi habitat
Isolasi habitat terjadi jika dua spesies yang menempati habitat yang
berbeda pada wilayah yang sama jadi jarang bertemu atau bahkan tidak
sama sekali, walaupun tidak terisolasi oleh penghalang fisik yang jelas,
misalnya pegunungan.
Contoh: dari spesies ular garter dari genus Thamnophis terdapat pada
wilayah gegrafis yang sama, namun yang satu hidup di air dan yang lain
hidup di darat.
4) Isolasi mekanik
Isolasi mekanik terjadi jika perbedaan structural diantarra dua spesies
simpatrik yang sangat berdekatan menyebabkan terhalangnya perkawinan
atau individu karena sebab fisis, sehingga menyebabkan tidak terjadinya
gane flow.
Contohnya cangkang dari dua spesies siput genus Bradybaena
mengulir kearah yang berlawanan sehingga bukaan gental menjadi tidak
sejajar dan perkawinan tidak dapat di selesaikan.
5) Isolasi Gametik
Jika dua spesies simpatrik tidak dapat melakukan interhibridisasi
karena sel-sel kelamin jantannya tidak mempunyai viabilitas dalam
saluran reproduksi betina.
Contoh: isolasi genetik memisahkan spesies hewan akuatik tertentu
yang berkerabat dekat, misalnya bulu babi. Bulu babi melepaskan sperma
dan sel telur mereka ke air. Disitu gamet bergabung dan membentuk
zigot. Gamet dari spesies yang berbeda, misalnya bulu babi merah dan
ungu tidak mampu bergabung karena protein pada permukaan sel telur
dan sperma tidak dapat berkaitan satu sama lain.
https://www.slideshare.net/WindaSulastriAfandi/isolasi-spesies
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Ir.%20Victoria%20Henuhili,%20
%20M.Si./Evolusi_%20diktat%20kuliah.pdf