Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PROMOSI KESEHATAN

MODEL STRUKTUR SOSIAL PADA PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT

Oleh:

Kelompok 2 IKM B

Dosen Pengampu: KHUSNUL KHOTIMAH, SKM., M.KM.

NIP: 19781201 200903 2 002

1. Nur Zihan Ariqa(10011381924142)


2. Putri Syifa S (10011381924135)

Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat

Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Sriwijaya

2019
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan
karunia-NYA penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Praktikum

1. Pemeriksaan Tekanan Darah


2. Pengukuran Tekanan Darah Pada Posisi Berbaring, Duduk, dan Berdiri
3. Tes Kebugaran Jasmani Menggunakan Media Tangga”
Sholawat serta salam tak henti-hentinya tercurah kepada junjungan besar kita Baginda
Nabi Muhammad SAW. Yang telah membawa kita dari zaman kebodohan menuju zaman
terang benderang seperti sekarang ini.
Dalam suatu keberhasilan tentunya ada orang-orang hebat yang berdiri
dibelakangnya, oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada,
Dr.Rostika Flora, S.KEP.M.KES.AIF selaku dosen pembimbing dalam pembuatan makalah
ini sekaligus dosen pengampu mata kuliah dasar ilmu biomedik di kelas IKM B. Tak lupa
juga penulis ucapkan terima kasih kepada kedua orang tua yang telah memberikan fasilitas
penunjang, serta teman-teman yang telah ikut berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Penulis sadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kesediaan dari teman-teman untuk mengkritik dan memberikan
sarannya untuk perbaikan makalah ini agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Akhir kata, penulis ucapkan terima kasih, semoga sukses dan semoga berhasil.

Inderalaya, 29 Oktober 2019


Penulis,

KELOMPOK 2
A. PENGERTIAN PROMOSI KESEHATAN MENURUT PARA AHLI

Lawrence Green (1984) Promosi Kesehatan adalah Segala bentuk kombinasi


pendidikan kesehatan dan intervensi yang terkait dengan ekonomi, politik, dan organisasi
yang dirancang untuk memudahkan perubahan perilaku dan lingkungan yang kondusif bagi
kesehatan.

Ottawa Charter (1986) Promosi Kesehatan adalah Suatu proses untuk untuk
meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya.
Selain itu untuk mencapai derajat kesehatan yang sempurna, baik fisik, mental dan sosial,
maka masyarakat harus mampu mengenal serta mewujudkan aspirasinya, kebutuhannya dan
mampu mengubah atau mengatasi lingkungannya (fisik, sosial budaya, dsb).

Green&Ottoson (1998) Promosi Kesehatan adalah Kombinasi berbagai dukungan


menyangkut pendidikan, organisasi, kebijakan dan peraturan perundangan untuk perubahan
lingkungan dan perilaku yang menguntungkan kesehatan.

Promosi kesehatan adalah proses membuat orang mampu meningkatkan kontrol


terhadap, dan memperbaiki kesehatan mereka (WHO, 1984).

Promosi Kesehatan merupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat


melalui proses pembelajaran dari-oleh-untuk dan bersama masyarakat, agar mereka dapat
menolong dirinya sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang bersumber daya masyarakat,
sesuai dengan kondisi social budaya setempat dan didukung oleh kebijakan publik yang
berwawasan kesehatan. Menolong diri sendiri artinya bahwa masyarakat mampu berperilaku
mencegah timbulnya masalah-masalah dan gangguan kesehatan, memelihara dan
meningkatkan derajat kesehatan serta mampu pula berperilaku mengatasi apabila masalah
gangguan kesehatan tersebut terlanjur terjadi di tengah-tengah kehidupan masyarakat.
Banyak masalah kesehatan yang ada di negeri kita Indonesia, termasuk timbulnya Kejadian
Luar Biasa (KLB) yang erat kaitannya dengan perilaku masyarakat itu sendiri. Sebagai
contoh KLB Diare dimana penyebab utamanya adalah rendahnya perilaku hidup bersih dan
sehat seperti kesadaran akan buang air besar yang belum benar (tidak di jamban), cuci tangan
pakai sabun masih sangat terbatas, minum air yang tidak sehat, dan lain-lain.Secara harfiah
structum atau struktur bisa diistilahkan sebagai susunan atau bentuk, struktur juga tidak mesti
bentuk lahiriah, akan tetapi ada yang berbentuk sosial. Pengertian struktur sosial ialah,
susunan atau tatanan sosial yang menyusun suatu golongan-golongan sosial pada masyarakat.

B. PENGERTIAN STRUKTUR SOSIAL BERDASARKAN PARA SPESIALIS

 Struktur Sosiologi

Belajar mengenai humaniora (ilmu yang tidak pasti) ini betul-betul berbeda dengan
ilmu eksak (ilmu yang telah pasti) seperti matematika, fisika, dan sebagainya. Oleh karena itu
dalam membahas seputar sosiologi senantiasa banyak sekali perbedaan pendapat, hal itu
sangatlah wajar karena memang pada dasarnya seperti itu. Mengenai perbedaan pendapat di
bawah ini akan dipersembahkan beberapa pendapat menurut para ahli.
 Soerjono Soekanto : Relasi timbal balik antara posisi-posisi dan peranan-peranan
sosial.
 Koentjaraningrat : Suatu kerangka yang bisa memberikan ilustrasi keterkaitan
bermacam-macam elemen yang terdapat di dalam masyarakat.
 Coleman : Pola relasi antara manusia dan golongan manusia.
 George Simmel : Kumpulan individu beserta pola dan perilakunya.
 George C. Homans : Suatu hal yang memiliki relasi erat dengan perilaku sosial dasar
dalam kehidupan sehari-hari.
 William Kornblum : Susunan yang bisa bisa terjadi karena adanya pengulangan pola.
 Raymonf Firth : Pergaulan hidup manusia yang meliputi bermacam-macam macam
golongan dan melibatkan banyak orang yang meliputi institusi-institusi yang orang-
orangnya turut andil di dalamnya.
 Borgotta : Lingkungan sosial bersama yang tidak bisa diubah oleh satu orang/individu
yang menyediakan lingkungan untuk tiap-tiap perbuatan individu di sekitarnya.

 Ciri-ciri Struktur Sosial

bentuk struktur sosial

Struktur sosial ialah suatu level perubahan dan perkembangan masyarakat yang mengandung
dua pengertian. Pertama di dalam struktur sosial terdapat peranan yang bersifat empiris,
kedua dalam tiap-tiap perubahan dan perkembangan terdapat tahap perhentian.

Struktur sosial ini bisa diperhatikan dengan cara mengamati ciri-cirinya, ada 5 ciri yang bisa
kamu lihat dan diinginkan kamu bisa mengenali lebih dalam seputar struktur sosial setelah
mengamati beberapa ciri di bawah ini.

Bersifat Absurd

Absurd yang artinya tidak bisa diperhatikan maupun disentuh. Struktur sosial ialah sebuah
hierarki/level kedudukan dari mulai yang tertinggi samapai yang paling rendah, hierarki
berfungsi sebagai saluran kekuasaan dan pengaturan pemenuhan keperluan masyarakat secara
menyeluruh.

Kita ambil model, misal dalam suatu negara pasti terdapat struktur organisasi pemerintahan
entah itu struktur politik, ekonomi, dan adat istiadat. Jika elemen-elemen hal yang demikian
digabungkan karenanya akan terwujud satu kesatuan bangunan abstrak suatu masyarakat.

Terdapat Dimensi Vertikal dan Horisontal

Maksud dari dimensi vertikal ialah suatu hierarki status sosial dalam masyarakat dengan
semua peranannya sehingga menghasilkan satu cara yang tidak bisa dipisahkan dari struktur
status tertinggi sampai yang paling rendah. Kita ambil model struktur kepemerintahan desa,
yang di sana terdapat lurah, carik, kepala dusun dan sebagainya. Padahal pada struktur
dimensi horisontal, keseluruhan masyarakat menurut karakteristiknya yang terbagi dalam
golongan-golongan sosial dan memiliki karakteristik sama seperti suku bangsa, agama, ras,
dan gender.
Sebagai Landasan Suatu Proses Sosial Masyarakat

Proses yang terjadi dalam struktur sosial termasuk pesat dan lambatnya pengerjaan itu
sendiri, kecuali itu juga betul-betul diberi pengaruh bagaimana struktur sosial hal yang
demikian. Yang ini bisa kita ambil model pada masyarakat yang memiliki bentuk sosial kaku,
karenanya pengerjaan sosial akan sulit dilaksanakan seperti sebagaimana pada masyarakat
terpencil.

Pembatasan Tata Kelakuan dan Pola Relasi Masyarakat

Struktur sosial yang dimiliki suatu masyarakat berfungsi untuk mengontrol bermacam-
macam bentuk relasi antar individu yang ada di dalam masyarakat hal yang demikian.

Berkembang dan Bisa Berubah

Format terakhir ialah, struktur sosial ialah level perubahan dan perkembangan masyarakat.

Fungsi Struktur Sosial

ciri-ciri struktur sosial

Mengenai fungsinya secara awam terbagi menjadi 5 ialah:

Sebagai instrumen masyarakat yang memiliki peran sebagai penyelenggara dalam


pemberesan kehidupan secara menyeluruh di dalam tiap-tiap aspek kehidupan.

Sebagai cara yang menghubungkan tiap-tiap aspek dalam kehidupan sehingga kehidupan
menjadi lebih harmonis dan juga tertur.

Sebagai ciri atau karakteristik dari suatu golongan masyarakat. Yang ini membuat sekelompk
masyarakat menjadi tampak khas dan berbeda dengan golongan lainnya.

Sebagai pengawas sosial yang artinya, struktur berlaku untuk mengantisipasi bermacam-
macam macam pelanggaran etika dan nilai yang berlaku di lingkungan masyarakat hal yang
demikian.

Sebagai dasar penanaman kedisiplinan untuk tiap-tiap individu yang ada dalam suatu
golongan masyarakat.

Berdasarkan-bentuk Struktur Sosial

Secara awam hal ini bisa diperhatikan menjadi 3 sudut pandang ialah, dari sifatnya, identitas
keanggotaan msayarakatnya, dan ketidaksamaan sosial. Untuk lebih jelasnya di bawah ini
akan dibuktikan secra terperinci.

Diamati dari Sifatnya


Berdasarkan sifatnya struktur ini bisa dibedakan lagi menjadi 4 ialah struktur sosial kaku,
luwes, formal, dan informal.

Sosial kaku ialah bentuk struktur sosial yang tidak bisa dirubah atau setidaknya masyarakat
akan menghadapi kesusahan besar seandainya melakukan perpindahan status maupun
kedudukannya. Sosial kaku biasanya terjadi pada masyarakat yang menganut cara kasta.
Sosial lues ialah bentuk sosial yang memberikan kebebasan bergerak terhadap masyarakat
untuk melakukan perubahan.

Sosial formal ialah bentuk sosial yang telah diakui oleh pihak yang berwajib.

Soisal informal ialah bentuk sosial yang kongkret dan berfungsi, akan tetapi tidak memiliki
ketentuan peraturan dan tidak diakui oleh pihak berwajib.

Diamati dari Identitas Keanggotaan Masyarakat

Tidak diperhatikan dari segi identitas keanggotan yang ada dalam masyarakat, struktur sosial
dibedakan menjadi 2 golongan ialah homogen dan heterogen. Berikut penjelasannya.

Homogen yang berarti memiliki latar belakang kesamaan identitas dari tiap-tiap anggotanya,
seperti kesamaan suku bangsa, ras, dan agama. Heterogen ini ditandai dengan
keanekaragaman identitas anggota masyarakatnya. Struktur sosial heterogen memiliki latar
belakang suku, rasa, dan agama yang berbeda dari para anggota masyarakatnya.

Diamati dari Ketidaksamaan Sosial

Sosial macam ini didasarkan pada ketidaksamaan ialah pengelompokan manusia secara
horizontal maupun vertikal. Pengelompokan ini bisa didasarkan ciri fisiknya yang meliputi
gender, bentuk tubuh, ras, warna rambut dan sebagainya. Elemen cuma lahiriah bisa juga
diperhatikan dari ciri sosial adat istiadat yang meliputi keterampilan, kecerdasan, motivasi,
minatm dan bakat.

Elemen-elemen Penyebab Ketidaksamaan Sosial

Elemen Etnis.

Elemen geografis.

Elemen latar belakang sosial.

Elemen kemampuan atau potensi diri.

Sosiologi Berdasarkan Masyarakat

fungsi struktur sosial

Dalam sosiologi masyarakat dibedakan menjadi 3, untuk lebih jelasnya simak penjelasan di
bawah ini lengkap disertai ciri-cirinya menurut Selo Soemardjan.

Masyarakat Sederhana
Ciri-cirinya:

Memiliki yang berlaku tidak tertulis.

Ikatan keluarga dan masyarakat sangatlah kuat.

Organisasi sosial menurut adat istiadat yang turun-temurun.

Tidak sosial maupun ekonomi dilaksanakan secara gotong royong.

Beberapa kepercayaan kuat terhadap tenaga yang berkaitan dengan ghoib.

Elemen memiliki institusi-institusi khusus, misala seperti institusi pengajaran dan sejenisnya.

Tata besar produksi cuma untuk keperluan keluarga sendiri atau pasar, tetapi cuma dalam
skala yang kecil.

Masyarakat Madya

Ciri-cirinya:

Memiliki tertulis mulai mendampingi peraturan yang tidak tertulis.

Munculnya institusi-institusi pengajaran formal sampai dengan tingkat lanjut.

Relasi-istiadat masih dihormati, akan tetapi mulai terbuka dengan akibat luar.

Ikatan keluarga masih kuat, tetapi relasi dengan masyarakat setempat telah jarang.

Memberi kans pada produksi pasar, sehingga muncu diferensiasi dalam struktur masyarakat.

Munculnya rasionalitas, dalam cara berpikir sehingga kepercayaan-kepercayaan pada tenaga


gaib dan baru akan muncul saat orang

hal yang demikian mulai kekurangan logika untuk menanggulangi suatu keadaan sulit.

Masyarakat Modern

Ciri-cirinya:

Tingkat pengajaran formal tinggi.

Terdapat stratifikasi sosial atas dasar keahlian.

Memiliki yang berlaku telah peraturan yang tertulis.

Relasi sosial didasarkan atas kepentingan pribadi.

Kepercayaan terhadap ilmu ilmu pengetahuan dan teknologi betul-betul kuat.

Relasi dengan masyarakat lainnya telah terbuka dan saling memberi pengaruh.
Hampir semua ekonomi marupakan ekonomi pasar yang didasarkan atas penggunaan uang
dan alat pembayaran lainnya.

Elemen Pembentuk Struktur Sosial dan Adalah

struktur sosial masyarakat

Pembentuk dari struktur sosial yang ada di dalam masyarakat tergantung dari elemen-elemen
yang membentuknya. Misalnya elemen ini akan berkaitan erat hubungannya sehingga mesti
dipenuhi. Elemen-elemen pembentuk dari struktur sosial antara lain ialah:

Status Sosial

Status sosial ialah keadaan atau posisi individu yang berada di dalam masyarakat, meliputi
kseluruhan dari posisi sosial yang dimilikinya di dalam golongan masyarakat. Mulai dari
yang paling rendah sampai paling tinggi. Status sosial sendiri terbagi ke dalam beberapa
macam, sebagai berikut:

1. Ascribed Status

Tapi status sosial yang didapatkan dengan sendirinya atau bisa dikatakan otomatis didapatkan
dari elemen keturunan. Status hal yang demikian didapatkan dengan memungkinkan individu
untuk bersikap pasif. Seseorang bisa memiliki status hal yang demikian tanpa mesti berupaya
maupun berjuang melakukan apa saja. Adalah ialah misal seandainya ada seorang ningrat
karenanya keturunannya akan menjadi ningrat pula, yang mana akan menerima kehormatan
pula dari masyarakat lainnya dikarenakan status sosial yang diturunkan kepadanya dari orang
tua.

2. Achieved Status

Tapi ialah status yang didapatkan dengan maupun melalui sebuah usaha yang dilaksanakan
secara sengaja terpenting dulu. Untuk menerima status ini, diperlukan pengorbanan yang
cukup panjang bahkan membutuhkan pengorbanan dan bersifat lebih terbuka untuk siapa saja
saja. Adalah juga tergantung dari kemampuan yang dimiliki masing-masing saat mengejar
serta mencapai semua tujuan yang diharapkannya. Figur: seseorang yang berharap menjadi
sarjana, tentu akan melalui perjalanan panjang terpenting dulu sebelum mencapai tujuannya.
Seorang yang akan menjadi sarjana akan berupaya keras dalam memperoleh gelarnya.

Tingkat pengajaran yang dilewati dalam masa yang cukup panjang ini mesti dilewati agar
bisa menempuhnya diperlukan pengorbanan yang cukup besar pada tenaga, waktu, biaya
sampai pikiran.

3. Assigned Status

tapi status yang mana diberikan oleh masyarakat sebagai bentuk dari petunjuk penghargaan
atas jasa yang dijalankannya. Pada dasarnya status yang didapatkannya hal yang demikian
dikarenakan dari status yang diperolehnya terpenting dulu.Figur: seorang Pahlawan disebut
dan dihargai sebagai pahlawan bukan tanpa alasan tetapi dikarenakan jasa dari pengorbanan
yang telah dijalankannya. Untuk menjadi seorang pahlawan, tentu saja seorang hal yang
demikian mesti berjuang untuk mencapai status nya hal yang demikian baik dengan
pengorbanan jiwa maupun raga.

Peran Sosial atau Role

Peran sosial ialah tingkah laku yang mana diinginkan dilaksanakan seseorang sesuai dengan
status sosial yang dimilikinya. Sehingga nantinya perannya hal yang demikian bisa berfungsi
untuk mengontrol tingkah laku dari seseorang. Berdasarkan dari peran sosial hal yang
demikian bisa anda dapatkan dalam kehidupan sehari-hari.

Figur: Pak Iman ialah seorang guru, karena status sosial nya ialah guru karenanya tentu saja
pak Iman memiliki peran yang mana berkaitan dengan tugasnya sebagai guru. Peran hal yang
demikian tentunya akan berbeda saat Pa Iman menyandang peran sebagai kepala keluarga.
Pak Iman mesti mengontrol bagaimana kehidupan rumah yang mana berbeda dengan
kehidupannya di sekolah. Sehingga individu bisa memiliki bermacam-macam peran sosial
yang berbeda meskipun disaat yang berbarengan.

Kelompok Sosial

Kelompok sosial ialah kumpulan dari orang-orang yang memiliki kesadaran yang sama
terhadap keanggotannya serta saling berinteraksi. Kelompok sosial yang berada di dalam
hidup masyarakat tentunya betul-betul bermacam-macam. Di dalam kehidupan masyarakat,
tentunya terdapat ciri dan warna tersendiri yang menjadi pembeda dengan golongan lainnya.
Kelompok sosial tidak bisa anda pahami cuma dengan mengamati perbedaan dari kwalitas
serta ciri anggota kelompoknya saja. Kelompok sosial bisa dipahami dengan cara struktur
yang berada di dalamnya sebagai kesatuan yang utuh. Orang orang yang ada di dalamnya dan
menjadi anggota golongan haruslah taat terhadap etika maupun kaidah sosial yang berlaku di
dalamnya.Sehingga masing-masing anggota golongan nantinya akan mencerminkan
kepentingan dari kelompoknya hal yang demikian.

Melewati (Kelompok Sosial)

Tempat pola yang terintegrasi yang berasal dari kepercayaan serta perilaku yang difokuskan
terhadap keperluan dasar sosial. Padahal instusi, struktur sosial yang ada di dalam masyarakat
akan tampak serta akan menjadi aspek yang fundamental. (baca juga: Perbedaan Pasar
Modern dan Pasar Tradisional)

Struktur Sosial Dalam Masyarakat

pengertian struktur sosial

Dalam golongan masyarakat yang lebih kompleks, bisa ditandai dengan kompleks atau
bermacam-macam ragamnya status dan peranan, cara pengorganisasian kawasan serta cara
relasi yang mana tidak lagi bisa memenuhi semua keperluan yang diaplikasikan untuk
pengaturan kesibukan sosial masyarakatnya yang mana bisa menjamin terwujudnya
ketertiban sosial, sebagai berikut golongan struktur sosial sebagai berikut
1. Struktur Permanen dan Dinamis

Struktur permanen memiliki sifat yang tidak bisa diubah, meskipun pada struktur dinamis
memiliki pola yang bisa diubah sesuai dengan keperluan yang ada.

2. Struktur Formal dan Informal

Struktur formal atau sah ialah struktur yang memiliki pengakuan oleh pihak-pihak yang
memiliki wewenang berdasar pada peraturan yang berlaku. Padahal struktur kabar memiliki
struktur yang benar-benar ada dan memiliki fungsi bagi masyarakat. Adalah struktur ini tidak
ada pengakuan dari pihak yang berwajib terhadapnya. Padahal secara otomatis tidak ada
payung peraturan yang melindunginya. (baca juga: Batas Perselisihan Laut Indonesia)

3. Struktur Homogen dan Heterogen

Struktur homogen ialah struktur sosial yang memiliki beberapa elemen yang berdampak sama
pada dunia luar. Padahal struktur heterogen ialah struktur sosial yang beberapa dari elemen
nya memiliki perbedaan kedudukan dan kans. Perbedaan ini contohnya saja pada golongan
sendiri atau golongan orang lainnya. (baca juga: Berdasarkan Penyimpangan Sosial)

4. Struktur Mekanis dan Statistik

Struktur mekanis ialah struktur yang memiliki tuntutan pada persamaan posisi yang berasal
dari tiap-tiap anggotanya agar kapabel memainkan peranan serta fungsinya dengan baik.
Padahal struktut statistik ialah struktur sosial yang kapabel berfungsi dengan baik seandainya
semua syarat yang berkaitan dengan seputar jumlah tiap-tiap anggota telah terpenuhi dengan
baik. (baca juga: Peran Dunia Internasional Dalam Dikala Indonesia Belanda)

5. Struktur Atas dan Bawah

Struktur atas secara biasanya ditempati oleh golongan orang orang yang memiliki wewenang
dan kekuasaan dalam bidang tertentu contohnya ekonomi, politik, sosial, adat istiadat, dan
lainnya. Struktur bawah ialah sebuah daerah yang ditempati segolongan masyarakat dengan
taraf hidup kelas menengah ke bawah. (baca juga: Figur Hidup Rukun)

Contoh Dari Struktur Sosial Dalam Keluarga dan Masyarakat

struktur sosiologi
Figur struktur sosial dalam kehidupan sehari-hari yang ada di lingkup keluarga, bisa anda
lihat saat keadaan di meja makan. waktu makan bersama keluarga contohnya, tentu adanya
pengaturan tempat duduk-tempat duduk yang diperuntukkan untuk memperlihatkan perbedaa
dari status anggota keluarga yang ada.

Ayah sebagai kepala keluarga akan ada di komponen kepala meja, dan lainnya berada di
samping. Begitupun saat mengawali waktu makan, ayah terpenting dulu lah yang akan
menyendok makanan terpenting dulu. Keteraturan dari keadaan sosial saat makan bersama
inilah yang bisa anda lihat dari urutan urutan yang terjadi saat pengambilan makanan, dan
berikut beberapa model corak dari struktur sosial dalam keluarga dan masyarakat:

Corak struktur sosial yang ada di dalam masyarakat memang bermacam-macam, ada yang
sederhana dan ada pula yang seperti itu kompleks. Ada yang sumbernya telah ditentukan
coraknya melalui cara relasi, cara pelapisan sosial, cara ekonomi, dan lainnya.

Didalam ilmu antropologi, telah dibuktikan seandainya sejumlah masyarakat terbagi ke


beberapa golongan, ada yang berkebudayaan primitif dengan hidupnya di dalam kesatuan
atau golongan kecil serta memiliki serangkaian peraturan yang diaplikasikan untuk
mengorganisasi kesibukan masyarakat.

Di dalam golongan masyarakat seperti ini, golongan kerabat serta peraturan yang ada di
dalam kekerabatannya hal yang demikian menjadi hal yang betul-betul penting.

Padahal dalam masyarakat yang jumlah anggotanya banyak dan bermacam-macam status dan
peranan, yang diperlukan tidak cuma peraturan yang berdasar pada cara relasi tetapi juga
pada cara pengorganisasian kawasan untuk kesibukan sosial masyarakatnya. (baca juga:
Pengertian Piramida Penduduk)

Nah itu tadi penjelasan mengenai model struktur sosial dalam kehidupan sehari-hari. Struktur
sosial seringkali terjadi pada kehidupan sehari hari, tidak cuma pada lingkungan keluarga,
sahabat, maupun kerabat tetapi juga masyarakat luas. Semoga kabar diatas bisa bermanfaat
untuk anda.

Anda mungkin juga menyukai