Anda di halaman 1dari 17

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang dengan
kebaikan dan rahmat-Nya sehingga penyusunan makalah ini dapat tersusun
dengan baik.

Ucapan terima kasih diberikan kepada semua elemen pendorong yang


selalu mendorong penulis menyelesaikan penulisan makalah ini. Makalah ini
berjudul “Konsep Dasar Sosial Budaya” biar kiranya bermanfaat baik bagi para
pembaca, maupun bagi penulis sendiri dan menambah wawasan dalam Ilmu
Sosial Budaya Dasar dan juga menyelesaikan tugas demi menunjang nilai.

Penulis menyadari bahwa pembuatan makalah ini masih jauh dari


sempurna oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat diperlukan
demi penyempurnaan makalah ini. Akhir kata semoga makalah ini menambah
wawasan yang lebih luas lagi. Terima Kasih

Manado, Juli 2017

Penulis

1
DAFTAR ISI

Hal

KATA PENGANTAR.......................................................................................1

DAFTAR ISI......................................................................................................2

BAB I : PENDAHULUAN................................................................................3

I.1 Pengertian Konsep....................................................................................3


I.2 Pengertian Sosial.......................................................................................3
I.3 Pengertian Dasar.......................................................................................4
I.4 Kehidupan Masyarakat sebagai Sistem Sosial Budaya.............................5

BAB II : PEMBAHASAN.................................................................................6

II.1 Ilmu Sosial Dasar......................................................................................6


II.2 Ilmu Sosial Dasar sebagai Mata Kuliah Dasar Umum..............................7
II.3 Ilmu Budaya Dasar..................................................................................10
II.4 Ilmu Budaya Dasar sebagai Mata Kuliah Dasar Umum.........................12

BAB III : PENUTUP.......................................................................................15

III.1 Kesimpulan............................................................................................15
III.2 Saran......................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................17

2
BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Pengertian Konsep


Konsep merupakan ide, gagasan, atau pemikiran-pemikiran
yang menjadi dasar (pembawa arti). Pada dasarnya konsep hanya
berupa abstrak atau hamya amgan-angan saja.

I.2. Pengertian Sosial


Pengertian sosial menurut para ahli;
 Menurut Lewis:
Sosial adalah sesuatu yang dicapai, dihasilkan, dan
ditetapkan dalam interaksi sehari-hari antara warga negara
dengan pemerintahannya.
 Menurut Keith Jacobs :
Sosial adalh sesuatu yang dibangun dan terjadi dalam
sebuah komunitas
 Menurut Ruth Aylett:
Sosial adalah sesuatu yang dipahami sebgi sebuah
perbedaan namun tetap inheren dan terintegrasi
 Menurut Paul Ernest:
Sosial lebih dari sekedar jumlah manusia secara individu
karena mereka terlibat dalam berbagai kegiatan bersama
 Menurut Philip Wexler :
Sosial adalah sifat dasar dari setiap individu manusia
 Menurut Enda M. C.:
Sosial adalah tentang bagaimana para individu saling
berhubungan
 Menurut Lena Dominelli:
Sosial merupoakan bagian yang tidak utuh dari sebuah
hubungan manusia shingga membutuhkan pemaklukman atas
hal-hal yang bersifat rapuh dalamnya
 Menurut Peter Herman:
Sosial adalah sesuatu yang dipahami sebeagi suatu
perbedaan namun tetap merupakan sebagai satu kesatuan

3
 Menurut Engin Fahri. I :
Sosial adalah sebuah inti dari bagaimana para individu
berhubungan walaupun masih juga diperdebatkan tentang
pola berhubungan para individu tersebut

Sosial berarti segala sesuatu yang beralian dengan sistem


hidup bersama, atau hidup bermasyarakat dari orang atau
sekelompok orang yang didalamnya sudah tercakup struktur,
organiasi, nilai-nilai social, aspirasi hidup, serta cara mencapainya.

I.3. Pengertian Budaya


Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta
yaitu buddhaya, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi
atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan
akal manusia. Dalam bahasa inggris, kebudayaan disebut culture,
yang berasal dari bahasa latin Colere, yaitu mengolah atau
mengejakan.

Menurut Edward Burnett Tylor :


Kebudayaan merupakan suatu kompleks, yang didalamnya
terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hikum,
adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat
seseorang sebagai anggota masyarakat.

Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman :


Kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta
masyarakat.

Dapat disimpulkan bahwa kebudayaan adaah sesuatu yang


akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide
atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam
kehidupan sehari-hari. Kebudayaan itu bersifat abstrak.

Budaya berarti cara atau sikap hidup manusia dalam


hubungan secara timbal balik dengan alam dan lingkungan
hidupnya yang didalamnya tercakup pula segala hasil dari cipta,
rasa, karsa, dan karya, baik yang fisik materil maupun yang
psikologis, idiil, dan spiritual.
4
I.4. Kehidupan Masyarakat sebagai Sistem Sosial Budaya
Kehidupan masyarakat dipandang sebagai suatu sistem atau
sistem social, yaitu suatu keseluruhanbagian atau unsur-unsur yang
saling berhubungan dalam suatu keadaan.

Menurut Alvin L. Bertrand, suatu sistem sosial terdapat :


a. Dua orang atau lebih
b. Terjadi interaksi diantara mereka
c. Bertujuan
d. Memiliki struktur, harapan-harapan bersama yang
didomaninya.

Menurut Margono Slamet, Sistem sosial dipengaruhi oleh


ekologi; demografi; kebudayaan; kepribadian; waktu; sejarah; dan
latar belakang.

Ciri utama sistem sosial adalah menerima unsur-unsur dari


luar (terbuka). Namun juga menimbulkan terjalinnya ikatan antar
unsur-unsur dengan unsur lainnya (internal) dan saling pertukaran
antara sistem sosial itu sendiri dengan lingkungannya (eksternal).

5
BAB II
PEMBAHASAN

II. 1. Ilmu Sosial dasar


Latar belakang diberikannya Ilmu Sosial Dasar dimulai
banyaknya kritik-kritik yang ditujukan pada sistem pendidikan di
perguruan tinggi oleh sejumlah cendikiawan terutama sarjana
pendidikan, sosial dan kebudayaan. Mereka menggap sistem
pendidikan yang tengah berlangsung saat ini, berbau kolonial dan
masih merupakan warisan sistem pendidikan pemerintah Belanda,
yaitu kelanjutan dari “politik balas budi” (etische politiek) yang
dianjurkan oleh Conrad Theodore Van Deventer, betujuan
menghasilkan tenaga-tenaga terampil untuk menjadi “tukang-
tukang” yang mengisi birokrasi mereka dibidang administrasi,
pedagang, teknik, dan keahlian lain dalam ujuan eksploitasi
kekayaan negara. Kemudian diharpakan para tenaga ahli yang
diahsilkan dari perguruan tinggi diharapkan memilik tiga jenis
kemamapuan yang meliputi personal, akademik, dan profesional.
Kemampuan personal adalah kemampuan kepribadian.
Dengan kemampuan ini para tenaga ahli diharapkan memiliki
pengetahuan sehingga menunjukkan sikap, tingkah laku dan
tindakan yang mencerminkan kepribadian Indonesia, memahami
dan mengenal nilai-nilai keagamaan, kemasyarakatan dan
kenegaraan (Pancasila), serta memiliki pandangan luas dan
kepekaan terhadap berbagai maalah yang dihadapi oleh masyarakat
Indonesia.
Kemampuan akademik dalah kemampuan untuk
berkomunikasi secara ilmiah, baik berupa lisan maupun tertulis,
menguasai peralatan analisa, mampu berpikir logis, kritis, sistemats
dan analitis, mempunyai kemampuan konsepsional untuk
mengidentifikasi dan merumuskan masalah yang dihadapi srta
mampu menawarkan alternatif pemecahannya.
Kemampuan profesional adalah kemampuan dalm bidang
profesi tenaga ahli yang bersangkutan. dengan kemampuan ini para
tenaga ahli diharapkan memiliki pengetahuan dan ketrampilan
yang tinggi dalam bidang profesinya.

6
II. 2. Ilmu Sosial Dasar sebagai Mata Kuliah Dasar Umum
Ilmu Sosial Dasar merupakan suatu program pelajaran yang
dikembangkan di Perguruan tinggi. ini sejalan dengan realisasi
perkembangan ide dan pembaharuan sistem pendidikan yang
bersifat dinamis dan inovatif. Ilmu Sosial Dasar merupakan
gabungan dari berbagai disiplin ilmu sosial yang dipergunakan
dalam pendekatan dan saraana jalan keluar untuk mencari
pemecahan masalah-masalah sosial yang berkembang dalam
kehidupan masyarakat. Ilmu Sosial Dasar memberikan dasar-dasar
pengetahuan sosial kepada pembaca, yang diharapkan cepat
tanggap serta mampu menghadapi dan memberikan alternatif
pemecahan masalah dalam masyarakat, mampu mengorientasikan
diri secara mantap dan mengeahui arah pemecahan jalan keluar
suatu permsalahan. sejalan dengan waktu, masalah-masalah ini
erus berkemabang sedemikian kompleks, baik yang bersifat lokal,
regional, nasional, maupun internasional.
Sebagai bagian dari upaya pengembangan kepribadian,
dengan diberikannya Ilmu Sosial Dasar tidak berarti bahaw
apengantar-penganar ilmu sosial lain harus hilkan dari kurikulum
perguruan tinggi. Pengantar Ilmu-Ilmu Sosial tersebut tetap harus
dipertahankan sebab memiliki misi memberikan pengetahuan
teoritis ilmiah pada ilmu tertentu yang bersifat subject-oriented.
Seperangkat konsep-konsep dasar atau pengetahuan dasar-
dasar ilmu sossial secara interdisiplin atau multi disiplin
dipergunakan sebagai alat bagi pendekatan dan pemecahan
problema-problema yang timbul dan berkembang dalam
masyarakat.
Dengan dilaksanakannya Ilmu Sosial Dasar sebagai Mata
Kuliah Dasar Umum di setiap perguruan tinggi negeri khususnya,
Mata Kuliah Dasar Umum di perguruan tinggi di Indonesia
dikelompokkan menjadi 2 bagian:
Kelompok pertama diharapkan memberi dasar pedoman-
pedoman untuk bertindak sebagai warga negara yang terpelajar,
yaitu terdiri dari Agama, Pancasila, Sejarah Perjuangan Bangsa,
dan Kewirausahaan. Keempat Mata Kuliah kelompok pertama
tersebut kedalam Mata Kuliah intra kurikuler yang diwajibkan

7
kepada semua mahasiswa , yang dinilai dan ikut menentukan
kenaikan tingkat, jenjang pendidikan dan ujian-ujian.
Kelompok kedua diharapkan dapat membantu kepekaan
mahasiswa, berkenaan dengan lingkungan alamiah, lingkungan
sosial dan lingkungan budaya yang meliputik Mata Kuliah : Ilmu
Alamiah dasar, Ilmu Sosial Dasar, Ilmu Budaya Dasar. Ketiga
Mata Kuliah tersebut diberikan pada semua mahasiswa dengan
ketentuan mahasiswa bidang pengetahuan keahlian yang berada
dalam ruang lingkup salah satu Mata Kuliah dasar tersebut, tidak
diwajibkan mengikuti Mata Kuliah yang bersangkutan.
Secara spesifik program Mata Kuliah Dasar Umum
bertujuan menghasilkan warga negara sarjana yang berkualifikasi
sbb:
a. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, bersikap dan bertindak
sesuai dengan ajaran agamanya, dan memiliki tenggang rasa
terhadap pemeluk agama lain
b. Memiliki wawasan Sejarah perjuangan Bangsa, sehingga dapat
memperkuat semangat kebangsaan, mempertebal rasa Cinta
Tanah Air, meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara,
mempertinggi kedudukan kebanggan nasional dan kemanusiaan
sebagai sarjana Indonesia.
c. Berjiwa Pancasila sehingga segala keputusan serta tindakannya
mencerminkkan nilai-nilai Pancasila dan memiliki integritas
kepribadian yang tinggi,yang mendahulukan kepentingan
nasional dan kemanusisaan sebagai sarjana Indonesia.
d. Memiliki wawasan badaya yang luas tentang kehidupan
bermasyarakat dan secara bersama-sama mampu berperan serta
meningkatkan kulitasnya, maupun tentang lingkungan alamiah
serta secara bersama-sam berperan serta dalam pelestariannya.
e. Memeliki wawasan komperhensif dan pendekatan intgeral
didalam menyikapi permasalahan kehidupan baik sosial,
ekonomi, politik, pertahanan keamanan maupun kebudayaan.
Menghadapi masalah-masalah dalam penyelengaraan
tridharma perguruan tinggi, demikian pula untuk memenuhi
tuntutan mayarakat dan negara, maka diselenggarakan
program-program pendidikan umum.
Tujuan dari pendidikan umum di perguruan tinggi adalah:

8
1. Sebagai usaha membantu perkembangan kepribadian
mahasiswa agar mampu berperan sebagai anggota
masyarakat dan bangsa serta agama.
2. Untuk menumbuhkan kepekaan mahasiswa terhadap
masalah-masalah dan kenyataan-kenyataan sosial yang
timbul dalam masyarakat.
3. Memberi pengetahuan dasar kepada maahasiswa agar
mereka mampu berpikir secara interdisipliner dan mampu
memahami pikiran dari ahli-ahli berbagai ilmu
pengetahuan, sehingga dengan demikian membuahkan
mereka berkomunikasi.
Jadi pendidikan umum menitikberatkan pada usaha untuk
mengembangkan kepribadian mahasiswa, pada dasarnya
berbeda dengan mata kuliah mata kuliah bantu yang bertujuan
untuk menopang keahlian mahasiswa dalam disiplin ilmunya.
Demikian pula dengan berbeda dengan pendidikan keahlian
yang bertujuan untuk mengembangkan keahlian mahasiswa
dalam bidang disiplin ilmunya.
Sebagai Mata Kuliah Dasar Umum, ilmu sosial dasar
bertujuan membantu perkembangan wawasan pemikiran dan
kepribadian mahasiswa agar memperoleh wawasan pemikiran
yang lebih luas dan ciri ciri kepribadian yang diharapkan dari
setiap anggota golongan terpelajar Indonesia, khususnya
berkenaan dengan sikap dan tingkah laku manusia dalam
menghadapi manusia-manusia lain serta sikap dan tingkah laku
manusia terhadap mabusia yang bersangkutan.Tegasnya: Ilmu
Sosial Dasar adalah pengetahuan yang menelaah masalah-
masalah sosial, khususnya masalah-masalah yang diwujudkan
oleh masyarakat indonesia, dengan menggunakan pengertian-
pengertian (fakta, konsep, teori) yabg berasal dari berbagai
bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu sosial
(seperti geografi sosial, sosiologi, antropologi sosial, ilmu
politik, ekonomj, psikologi sosial dan sejarah).
Dengan demikian, mata kuiah Ilmu Sosial Dasar
merupakan suatu usaha yang dapat diharapkan nemberi
pengetahuan umum dan pengetahuan dasar tentang konsep-
konsep yang dikembangkan untuk melengkapi gejala-gejala

9
sosial agar daya tangkap (tangkap nilai), persepsi dan penalaran
mahasiswa dalam menhadapi lingkungan sosial dapat
ditigkatkan, sehingga kepekaan mahasiswa pada lingkungan
sosialnya menjadi lebih besar.

II. 3. Ilmu Budaya Dasar


Ilmu Budaya Dasar adalah suatu pengetahuan yang menelaah
berbagai masalah kemanusiaan dan budaya, dengan menggunakan
pengertian-pengertian yang berasal dari dan telah dikembangkan
oleh berbagai bidang pengetahuan keahlian yang tergolong dlam
Pengetahuan Budaya.
Tujuan pembelajaran Ilmu Budaya Dasar adalah :
1. Mengusahakan kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan
budaya sehingga mereka akan lebih mudah menyesuaikan diri
dengan lingkungan yang baru terutama untuk kepentingan
profesi mereka
2. Memberi kesempatan bagi mahasiswa untuk dpat memperluas
pandangan mereka tentang masalah kemanusiaan dan budaya
serta mengembangkan daya kritis mereka terhadap persoalan-
persoalan yang menyangkut kedua hal tersebut
3. Sebagai calon pemimpin bangsa dan negara, serta ahli dalam
bidang disiplin masing-masing dikehendaki agar mereka jangan
jatuh kedalam sifat-sifat kedaerahan dan pengotakan disiplin
yang ketat. Tidaklah dapat disangkal bahwa ruang lingkup
pendidikan kita amat sempit dan condong membuat manusia-
manusia spesialis yang berpandangan kurang luas. Dengan
mata kuliah ini diharapkan dapat menanmbah kemampuan
mahasiswa untuk menanggapi masalah-masalah/nilai-nilai
dalam masyarakat dimana mereka hidup tanpa teralu terikat
oleh disiplin mereka

Pengetahuan budaya (the humanities) adalah pengetahuan


yang mencakup keahlian (disiplin) seni dan filsafat. Keahlian ini
dapat dibagi lagi dlam keahlian-keahlian lain, seperti seni sastra,
seni tari, seni musik, seni rupa, dan lain-lain.

Jika dilihat ada arti dan definisi yang menguraikan


pengertian tenatang apakah pengetahuan budaya yang apabila kita

10
perbandingka dengan Ilmu ekonomi, Agama, Hukum, Politik akan
nampak mempunyai luas jelajah da tekanannya. Dengan demikian
jelas dapat dibandingkan antara pengertian the humanities (ilmu
Budaya Dasar) dan Culture (Kebudayaan). The Humanities atau
Humaniora itu menurut L. Wilardjo adalah : Sikap dan perilaku
masal moral manusia terhadap sesamanya. Jadi Humaniora ini
dilihat dari definisi L. Wilardjo sebagai seperangkat sikap dan
perilaku manusia. Jika dirinci, maka tujuan pengajaran Ilmu
Budaya Dasar itu adalah:

1. Lebih peka dan terbuka terhadap masalah kemanusiaan dan


budaya, serta lebih bertanggung jawab terhadap masalah-
masalah tersebut.
2. Mengusahakan kepekaan tehadap nilai-nilai lain untuk lebih
mudah menyesuaikan diri
3. Menyadarkan mahasiswa terhadap nilai-nilai yang hidup pada
masyarakat
4. Mengembangkan daya kritis terhadap persoalan kemanusiaan
dan daya kebudayaan
5. Memiliki latar belakang pengetahuan yang cukup luas tentang
kebudayaan Indonesia
6. Menimbulkan minat untuk mendalaminya
7. Mendukung dan mengembangkan kebudyaan sendiri dengan
kreatif
8. Tidak terjerumus kepada sifat kedaerahan dan pengotakan
disiplin ilmu
9. Menambah kemampuan mahasiswa untuk menganggapi
masalah nilai-nilai budaya dalam masyarakat indonesia dan
dunia tanpa terikat oleh disiplin mereka
10.Mempunyai persamaan bahan pembicaraan, tempat berpijak
mengenai masalah kemanusiaan dan kebudayaan
11.Terjalin interaksi antara cendikiawwan yang berbeda keahlian
agar lebih positif dan komukikatif
12.Menjembatani para sarjana yang berbeda keahlian dalam
bertugas menghadapi masalah kemanusiaan dan budaya
13.Memperlancar pelaksanaan pembangunan dlam berbagai
cendikiawan yang berlatar belakang pendidikan yang berbeda

11
14.Agar mampu memenuhi tuntutan dari Tri Dharma Perguruan
Tinggi, khususnya dharma pendidikan.

II. 4. Ilmu Budaya Dasar sebagai Mata Kuliah Dasar Umum


Kita mengetahui bahwa Pembangunan Nasional bertuuan
untuk mewujudkan suatu masyarakat adil dan makmur yang meata,
material dan spiritual berdasarkan Pancasila. Bahwa hakikat
pembangunan nasional adalah pembanmgunan manusia seutuhnya
dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia. untuk mencapai
tujuan tersebut, sudah tentu pendekatan dan strategi pembangunan
hendaknya menempatkan manusia sebagi pusat interaksi kegiatan
pembangunan spiritual maupun budaya, dan sebagai sumberdaya
dalam pembangunan. Hal ini berarti bahwa pembangunan
seharusnya mampu meningkatkan harkat dan martabat manusia.
menumbuhkan kepercayaan diri sebagai bangsa. menumbuhkan
sikap hidup yang seimbang, serasi, berkepribadian utuh. memiliki
moralitas serta integritas sosial yang tinggi. Manusia yang taqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Dengan memperhatikan hal tersebut, Ilmu Budaya Dasar
perlu bagi setiap mahasiswa, sehingga perlu mempelajarinya.
karena itu IBD kemudian dimasukkan ke dalam salah satu Mata
Kuliah Dasar Umum yang wajib diikuti oleh setiap mahasiswa di
Perguruan Tinggi. Tujuannya ialah untuk membentuk manusia
yang :
1. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, bersikap dan
bertindak sesuai dengan ajaran agamanya, dan memiliki
tenggan rasa terhadap pemeluk agama lain.
2. Berjiwa Pancasila, sehingga segala keputusan dan tindakannya
mencerminkan pengalaman nilai-nilai pancasila dan memiliki
integritas kepribadian yang tinggi, yang mendahulukan
kepentingan nasional dan kemanusiaan sebagai sarjana
Indonesia.
3. Memiliki wawasan kehidupan yang luas tentang kehidupan
bermasyarakat dan secara bersama-sama mampu berperan
sertameningkatkan kualitasnya maupun lingkungan alamiah
dan secara bersama-sama berperan serta di dalam
pelestariannya

12
4. Memiliki wawasan komperhensif dan pendekatan integral
didalam menyikapi permasalahan, baik sosial, ekonomi, politik,
kebudayaan, maupun pertahanan keamanan.

Ilmu budaya Dasar sebagai mata kuliah wajib di perguruan


tinggi adalah terjemahan dari istilah Basic Humanities atau
manusiawi. Humaniora ini menyajikan bahan pendidikan yang
mencerminkan keutuhan manusia dan membantu agar manusia
menjadi lebih manusiawi. Sehubungan itu filosf Indonesia,
Martiatmojo menegaskan bawa perlunya humaniora bagi pendidik
berarti menempatkan manusia ditengah-tengah proses pendidik.
Adapun menurut dia, sumbangan humaniora kepada proses
pendidika ada tiga dengan pengamatan singkatmya, yaitu :

1. Menyatuderapkan pengembangan pikiran (rasio) dengan hati


(rasa).
2. Memperkenalkan kepada anak didik pada nilai-nilai
kemanusiaan yang universal dan abadi.
3. Mengerjasamaakn pendidik dengan anak didik seta teori dan
prakek

Penjelasan untuk masing-masing adalah demikian. Pertama,


pengembangan akal manusia yang penting bukan maksimalnya,
melainkan optimalnya, yakni dengan pengarahan potensi budi
manusia kepada yang baik. Menjadikan manusia bijaksana harus
dilengkapu dengan memanusiakan perilakunya. Kedua, melalui
pengusaan bahasa yang betul dan pengenalan yang baik terhadap
sastra, seni dan sejarah, anak didik dibentuk untuk mengenal pola-
pola nilai secara luas, sehingga akhirnya ia mampu meneliti sikap
dan perilakunya sendiri terhadap gejala-gejala sosial, ekonomi,
politik, dan budaya dalm masyarakat. Semuanya itu dalam rangka
mencari cara-cara memperbaiki kepincangan sosial. Ketiga,
berkaitan denagn metode humaniora sendiri yang mengutamakan
kerjasama antara pendidik dan anak-anak didik dan antara teori
yang diajarkan dan prakteknya dalam kehidupan. Ini meliputi
retorika tertulis dan yang lisan. Yang terakhir ini menyangkut
deklamasi, sandiwara, debat dan berdiskusi.

13
MKDU yang sekarang diberikan di Perguruan Tinggi pada
umumnya terdiri dari 6 mata kuliah yaitu:

1. Agama
2. Pancasila
3. Kewirausahaan
4. Ilmu Budaya Dasar
5. Ilmu Sosial Dasar
6. Ilmu Alamiah Dasar

Adapun tujuan MKDU adalah untuk mengahasilkan warga


negara sarjana yang memiliki kualifikasi sebagai berikut :

a. Berjiwa Pancasila, sehingga segala keputusan serta tindaknya


mencerminkan pengamalan nilai pancasila dan memiliki
integritas kepribadian yang tinggi, yang mendahulukan
kepentingan Nasional dan Kemanusiaan
b. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, bertindka dan
bersikap sesuai dengan ajaran agamanya, dan memiliki
tenggang rasa terhadap pemeluk agama lain
c. Memilki wawasan kopmprehensif dan pendekatan integral di
daam mengahadi permasalahn kehidupan, baik sosisal,
ekonomi, politik, kebudayaan, maupun pertahanan keamanan.
d. Memiliki wawwasan kebudayaan yang luas tentang kehidupan
bermasyaraka dan secara bersama-sama mampu berperan serta
dalam pelestariannya.

Dari isi tujuan pendidikan umum dan tujuan MKDU


nampak adanya usaha untuk meningkatkan harkat kemanusiaan
dalam program perndidikan perguruan tinggi seperti usaha
membentuk kepribadian, menumbuhkan kepekaan, memberi
pengetahuan pengetahuan dasar, berjiwa pancasila, bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki wawasan komperhensif,
dan memiliki wawasan budaya. Khususnya mengenai Ilmu
Budaya dasar diaharapkan para mahasiswa memiliki wawasan
budaya yang luas untuk mengkaji masalah masalah manusia dan
kebudayaan.

14
BAB III

PENUTUP

III. 1. Kesimpulan

Ilmu Sosial Dasar bertujuan membantu perkembangan


wawasan pemikiran/penalaran dan kepribadia manusia agar
memperoleh wawasan pemikiran/penalaran yang lebih luas dengan
ciri-ciri kepribadian yang diharapkan dai setiap anggota golongan
terpelajar indonesia, khususnya berkenaan dengan sikap dan
tingkah laku manusia dalam menghadapi manusia lain serta sikap
dan perilaku manusia lain terhadap manusia yang bersangkutan
secara timbal balik. Ilmu Budaya Dasar perlu dipelajari dengan
tujuan untuk mengembangkan daya tanggap, presepsi, penalaran
dan apresiasi berkenaan dengan lingkungan budya. Siapapun yang
telah memahami materi Ilmu Budaya Dasar diharapkan dapat lebih
tanggap, memiliki pelnglihatan yang lebih jelas, memiliki
pemikiran yang lebih mendalam serta mampu menghargai budaya
di sekitarnya, dan selanjutnya dapat ikut mengembangkan
kebudayaan bangsa serta melstarikan budaya nenek moyang ayng
luhur nilainya. Ketika pemahaman tentang Ilmu Sosial Budaya
Dasa ini didaptkan dari perguruan tinggi, maka diharpkan memiliki
3 kemampuan, yaitu kemampuan akademik, kemampuan profesi,
dan kemampuan profesional serta yang juga diharapkan didapati
darinya adalah kemampuan pengabdian, yakni melakukan
pengabdian kepada masarakat. karena jika 3 kemampuan diatas
tidak di rasakan gunanya bagi masyarakat maka siasialah
kemampuan kemampuan tersebut, sehingga dalam pengabdiannya
juga harus bersifat pada kegiatan pelayanan yang tidak mencari
untung tetapi mendapat keuntungan spiritual dari pengabdiannya
itu.

Dengan pemberian Mata Kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar


di perguruan tinggi, maka diharapkan sarjana yang dihasilkan di
perguruan tinggi bukanlah robot-robot pekerja yang hanya
mementingkan individual dan hanya intelektual terampil bekerja
dalam dunia industri modern dan kehilangan hati nurani. Tetapi

15
seorang mahasiswa yang di tempa dengan pengetahuan Sosial
Budaya diharapkan menjadi wujud manusia seutuhnya, yang
memiliki watak kepribadian yang baik, penuh keseimbangan antar
segi intelektual sehingga proses pendidikan yang ditempuh
merupakan proses pembudayaan bukan proses pengalihan ilmu
sosial dan keterampilan teknis belaka saja.

III. 2. Saran
Menurut saya, zaman sekarang banyak para sarjana yang
hanya mementingkan hasil akademik mereka dan
mengesampingkan pendidikan watak dan sosial budaya mereka,
sehingga para sarjana hanya bekerja sebagai robot yang tidak
memiliki watak dan kepribadian yang mementingkan fokus
utamanya adalah diri mereka sendiri tanpa memandang kehidupan
sosial sekitar. Hilangnya hati nurani mereka tidak lepas dari
buruknya penerimaan pengajaran yang mereka terima selama
pendidikan sehingga pemantapan sistem pendidikan dan
cara/metode pendidik harus lebih dikembangkan agar tercipta
seorang sarjana yang betul-betul mewujud dalam tingkah pola
perilakunya dalam pengabdiannya dalam masyarakat dan bangsa,
yang kemudian menjadi pilar-pilar kemajuan bangsa.
Penulis juga kemudian masih menyadari banyaknya
kekurangan dalam makalah ini sehingga diperlukan masukkan dan
kritik yang bisa membangun penulis untuk lebih menyempurnakan
pembuatan makalah ini sehingga pengimplementasian kedepannya
dapat dengan baik dijalankan. Terima kasih

16
DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi,Abu.2009.Ilmu Sosial Dasar.Jakarta:Rineka Cipta

Endraswara,Suwardi.2006.Metode,Teori,Teknik Penelitian Kebudaaan


(Ideologi, Epidemologi, dan Aplikasi).Yogyakarta:Pustaka Widyatama

Rahaju Djatimurti Rita Hanafie,Sri.2016.Ilmu Sosial Budaya


Dasar.Yogyakarta:Andi Offset

Ranjabar,Jacobus.2006.Sistem Sosial Budaya (Suatu Pengantar).Bogor:Ghalia


Indonesia

Tri Prasetya,Joko.2013.Ilmu Budaya Dasar.Jakarta:Rineka Cipta

17

Anda mungkin juga menyukai