Anda di halaman 1dari 5

PENGUJIAN HIPOTESIS

1. Pengertian
Hipotesis berasal dari kata hupo dan tesis. Hupo artinya sementara/lemah
kebenarannya dan tesis artinya pernyataan/teori. Jadi hipotesis (dalam hal ini disebut
hipotesis penelitian) berarti pernyataan sementara yang perlu diuji kebenarannya. Untuk
menguji kebenaran sebuah hipotesis digunakan pengujian yang disebut pengujian hipotesis.
Dalam pengujian hipotesis dijumpai dua jenis hipotesis (yang selanjutnya disebut
hipotesis statistika) yaitu hipotesis nol (H0) dan Hipotesis alternative (H1 atau Ha)
1. Hipotesis nol (H0)
adalah hipotesis yang isinya mengandung pernyataan yang menyangkal seperti tidak
ada perbedaaan,tidak ada hubungan, tidak ada pengaruh
2. Hipotesis alternative (H1 atau Ha)
adalah hipotesis tandingan/lawan dari H0yang isinya mengandung pernyataan yang
tidak menyangkal seperti ada perbedaaan, ada hubungan, ada pengaruh.

2. Prosedur Dasar pengujian hipotesis


Tahapannya:
1. Menentukan rumusan (formulasi) hipotesis dan menentukan alternatif pengujiannya
(dua sisi atau satu sisi)
2. Menentukan taraf nyata (α )
3. Memilih statistik uji yang sesuai dan menentukan daerah kritisnya.
4. Menghitung statistic uji berdasarkan data sampel
5. Kesimpulan pengujian
STATISTIK PARAMETRIK

Syarat : 1. Skala pengukuran variable harus numerik (rasio dan interval)


2. Data harus berdistribusi normal.
3. Harus mempunyai varian yang sama (untuk data yang tidak berpasangan, untuk
data yang berpasangan bukan merupakan syarat mutlak).
Jenis-jenis uji statistic Parametrik.
1. Uji Rata-rata (µ) satu sampel
- Rumusan hipotesis statistic (memilih salah satu) :
H0 : µ = 𝜇0 disebut uji dua sisi atau dua ekor atau dua pihak
H1 :𝜇 ≠ 𝜇0

H0 : µ ≥ 𝜇0 disebut uji satu sisi yaitu sisi kiri atau satu ekor(ekor kiri) atau satu pihak
H1 :𝜇 < 𝜇0 (pihak kiri)

H0 : µ ≤ 𝜇0 disebut uji satu sisi yaitu sisi kanan atau satu ekor (ekor kanan) atau satu
H1 :𝜇 > 𝜇0 pihak (pihak kanan)
- Uji statistic yang digunakan ( statistic uji Z jika n > 30, dan dilihat pada table Z,
statistic uji t jika n ≤30 dan dilihat pada table t )
- Rumus yang digunakan ( baik uji Z maupun t rumus sama) yaitu :
𝑋̅− 𝜇0
Z atau t = 𝑆

√𝑛

Dimana :𝑋̅ : rata-rata di sampel


𝜇0 : parameter populasi berdasarkan hipotesis
S: standard deviasi/kesalahan baku/standard error
n : banyaknya data
Contoh soal :
1. Bagian penyediaan obat suatu RS memesan tetrasiklin kapsul dalam jumlah besar pada
sebuah perusaaan Farmasi. Dari perusahaan tsb diperoleh informasi bahwa rata-rata isi
kapsul tsb adalah 250 mg dengan kesalahan baku 2 mg. Pihak RS ingin menguji
informasi tsb dengan α = 5 %. Untuk keperluan tsb diambil sampel sebanyak 100 kapsul
dan diperoleh rata-rata 249.5 mg. apa yang dapat anda simpulkan.
2. Suatu proses produksi minuman keras dianggap dapat diawasi dan memenuhi ketentuan
yang telah ditetapkan bila jumlah rata-rata minuman yang diisikan kedalam botol adalah
50 cc dengan standard deviasi 2 cc. sebuah sampel acak yang terdiri dari 20 botol yang
telah didisi dipilih, ternyata rata-rata isinya adalah 51 cc. apakah produksi miras sudah
memenuhi ketentuan yang berlaku/ uji dengan α = 5 %.
3. Sebuah RS memesan obat suntik dengan isi paling sedikit 2 ml/ampul. Dari industry
Farmasi diperoleh informasi bahwa standard deviasi adalah 0.1, pihak RS ingin menguji
informasi tsb dengan mengambil sampel sebanyak 50 ampul dan diperoleh rata-rata
1.995 ml uji dengan α = 1 %. Bagaimana kesimpulan?
4. Puskesmas X menyatakan bahwa rata-rata pasien yang berobat di Puskesmas tsb/hari
adalah 50 orang.Untuk mengecek kebenaran, sebuah team dari RS terjun kelapangan
selama 10 hari dan hasilnya sbb : (dengan α = 1 % uji pernyataan tsb).
Hari 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Banyaknya Pasien 51 53 45 60 55 56 57 49 55 57
TABEL Z
TABEL T

Anda mungkin juga menyukai