Penentuan taraf nyata (significant level) biasanya digunakan simbol α, misalnya 10%, 5%
atau 1%
Menentukan statistik uji atau kriteria uji yang akan dipergunakan, apakah dengan kurva
normal, distribusi t, distribusi x2 atau dengan distribusi F
Uji hipotesis
Ada 2 pengujian hipotesa :
Yaitu pengujian hipotesa yang akan menolak hipotesa nol, jika nilai statistik
mempunyai perbedaan nyata lebih besar atau lebih kecil dari parameter
populasi yang dijadikan hipotesa.
Dilakukan apabila hipotesa nol dirumuskan dengan H 0 : µ = µ0
Sedangkan hipotesa alternatifnya dirumuskan dengan H a…………µ ≠ µ0
Contoh 1
• Majalah A menyebutkan bahwa rata-rata usia direktur utama bank di sebuah kota 41 tahun.
Untuk menguji apakah hal ini benar, maka dikumpulkanlah data acak dari 11 direktur utama
bank di kota tersebut. Asumsikan bahwa usia direktur utama bank di kota tersebut
terdistribusi normal. Gunakanlah taraf keterandalan α = 5%.
• Kesimpulan apakah yang dapat ditarik?
• Data: 40, 43, 44, 50, 39, 38, 51, 37, 55, 57, 41
Langkah pengujian
1. Merumuskan hipotesis nol dan hipotesis alternatif
2. Tentukan derajad kemaknaan dan titik kritis
3. Tentukan uji statistic
4. Lakukan uji statistic
5. Buatlah kesimpulan yang tepat
Contoh 2
• Gudang Farmasi Kabupaten (GFK) memesan obat suntik dengan isi 4 ml per ampul.
Informasi dari industri farmasi, obat tersebut mempunyai kesalahan baku 0,2 ml.
• Pihak GFK ingin menguji informasi tersebut pada derajat kemaknaan 0,05. Untuk keperluan
tsb diambil sampel sebanyak 100 ampul dan diperoleh rata-rata 4,04 ml.
• Karena obat tersebut bila diberikan lebih dari 4 ml akan membahayakan penderita maka
hipotesis dilakukan satu arah ke kanan
Jawaban
Uji Hipotesis Beda Rata-Rata Satu populasi dengan Sampel Besar
Contoh 3
• Dari 98 orang mahasiswa Statistik Akuntansi yang dijadikan sampel, rata-rata absen kuliah
2,75 hari per bulan (simpangan baku = 0,2 hari).
• Dengan derajat kemaknaan 10% , ujilah :
Apakah rata-rata absensi mahasiswa Statistik Akuntansi lebih besar dari 2,5 hari per bulan ?