MODUL PERKULIAHAN
Supply Chain
Management
Metode-metode sederhana untuk
menganalisa variasi dalam rantai
pasok
Abstract Kompetensi
Uji hipotesis Mampu menerapkan metode-metode
untuk menganalisa variasi dalam rantai
pasok
11
Teknik Teknik Industri W162100035 Mega Purnamasari
Prosedur Umum Uji Hipotesis
Hipotesis statistik adalah asumsi-asumsi terkait parameter populasi yang dibangun
untuk nantinya diuji apakah asumsi tersebut dapat diterima atau ditolak sebagai
dasar dalam pengambilan keputusan. Dalam prosesnya, perlu dicegah dua jenis
kesalahan (error) dalam uji hipotesis, yaitu sebagai berikut:
a. Kesalahan jenis pertama (type-1 error) adalah apabila menolak suatu
hipotesis yang seharusnya diterima
b. Kesalahan jenis kedua (type-2 error) adalah apabila menerima suatu
hipotesis yang seharusnya ditolak
Untuk mencegah hal tersebut, maka dalam pengujian hipotesis perlu dilakukan
dengan mengikuti prosedur umum sebagai berikut:
1. Pernyataan Hipotesis Nol dan Hipotesis Alternatif
Hipotesis Nol (H0) adalah hipotesis yang nantinya akan kita uji. Hipotesis nol
merupakan pernyataan jika parameter populasi (mean, varians, persentase, dll)
bernilai sama dengan nilai tertentu.
Hipotesis Alternatif (H1) adalah segala hipotesis yang berbeda dengan Hipotesis Nol.
Hipotesis alternatif adalah kumpulan hipotesis yang diterima dengan menolak
Hipotesis Nol.
Contoh:
Terdapat pernyataan jika angka kemiskinan disetiap kota di Jawa Barat rata-rata
adalah 5%. Sehingga dapat dinyatakan jika hipotesis nol sama dengan 5% dan
hipotesis alternatif bukan 5%.
H0 : µ = 5%
H1 : µ ≠ 5%
Aturan keputusan merupakan sebuah pernyataan kesimpulan yang tepat yang akan
dicapai dari hasil sampel terhadap hipotesis nol. Sebagai contoh “tolak H nol jika
perbedaaan yang telah distandarkan misalnya rata-rata populasi dengan rata-rata
sampel berada di daerah penolakan. Jika sebaliknya, maka terima H nol.
Dikarenakan hipotesis nol ditolak jika secara signifikan parameter sampel kurang dari atau
lebih dari parameter populasi, maka terdapat dua daerah penolakan yaitu daerah penolakan
jika lebih dari dan daerah penolakan jika kurang dari. Penentuan tingkat kepentingan α
untuk setiap daerah penolakan menjadi α/2 untuk masing-masing daerah penolakan.
Dalam uji hipotesis, batas penolakan biasanya dinayatakan dengan notasi zα yang
menyatakan nilai numerik pada sumbu z dimana luas daerah di bawah kurba normal standar
di sebelah kanan zα adalah α. Sebagai contoh, untuk α = 0.05 daerah penolakan disetiao
ujung adalah α/2 = 0.05/2 = 0.025. dengan melihat table distribusi normal standar (table z),
dapat ditentukan bahwa nilai z0.025 yang membatasi luas di bawah kurva disebelah kanannya
sebesar 0.025 (dengan kata lain. Luas di bawah kurva disebelah kirinya sebesar 0.975)
adalah 1.96. Jadi dinotasikan z0.025=1.96. Maka batas-batas penolakan untuk tingkat
kepentingan α = 0.05 pada uji dua ujung ini adalah -z0.025= -1.96 dan +z0.025= +1.96.
Dimana:
Contoh:
Manajer pemasaran sebuah produk aditif bahan bakar mengatakan bahwa jumlah rata-rata
produk aditif yang terjual adalah 1500 botol. Seorang karyawan di pabrik ingin menguji
pernyataan manajer pemasaran itu dengan mengambil sampel selama 36 hari. Dia
mendapati bahwa jumlah penjualan rata-ratanya adalah 1450 boto. Dari catatan yang ada.
Deviasi standar penjualan adalah 120 botol. Dengan menggunakan tingkat kepentingan α =
0.01, apakah kesimpulan yang bisa ditarik oleh karyawan tersebut?uji hipotesis yang
dilakukan adalah dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Hipotesis
H0 : µ = 1500
H1 : µ ≠ 1500
2. α = 0.01
3. n = 36 >30 sampel sehingga digunakan distrubusi z
4. Batas-batas daerah penolakan uji dua ujung:
α = 0.01 sehingga α/2 = 0.005 sehingga ±z0.005
Dari table distribusi normal batas yang bersesuaian adalah ±z0.005 = ±2.575
5. Aturan keputusan:
Tolak H0 dan terima H1 jika RUz<-2.575 atau RUz> +2.575. Jika tidak demikian terima
H0
6. Rasio Uji:
Karena berada di antara ±2.575, maka H0 diterima. Ini berarti klaim sang
manajer pemasaran dapat diterima (tidak bisa ditolak) dengan resiko kesalahan
(tingkat kepentingan) 0.01.
Selebihnya prosedur dan langkah yang dilakukan sama seperti uji dua ujung dengan deviasi
standar yang diketahui.
Selebihnya prosedur dan langkah yang dilakukan sama seperti uji dua ujung dengan deviasi
standar yang diketahui.
Contoh:
Pemilik sebuah usaha tambang batu granit mengatakan bahwa rata-rata per hari dapat
ditambang 4500 kg batu granit dari lahan tambang milik perusahaannya. Seorang calon
investor mencurigai angka tersbeut sengaja dibesar-besarkan untuk menarik minat investor
baru. Kemudia ia mengambil sampel selama 40 hari dan mendapatai bahwa ra-rata per hari
batu granit yang dapat ditambang adalah 4460 kg dengan deviasi standar 250 kg.
Terbuktikah kecurigaan calon investor tersebut? uji hipotesis yang dilakukan adalah dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
1. Hipotesis
H0 : µ = 4500
H1 : µ < 4500
2. α = 0.01
3. n = 40 >30 sampel sehingga digunakan distrubusi z
4. Batas-batas daerah penolakan uji dua ujung:
α = 0.01 sehingga -z0.01
7. Pengambilan keputusan
Karena > -2.325, maka H0 diterima. Ini berarti klaim pemilik tambang dapat
diterima (tidak bisa ditolak) dengan resiko kesalahan (tingkat kepentingan) 0.01.