Statistika
BAB 9
Uji Hipotesis Sampel
Tunggal
Pokok Bahasan
Procedure Umum Uji Hipotesis
Uji Hipotesis Sampel Tunggal Means
Uji Hipotesis Sampel Tunggal Persentase
Uji Hipotesis Sampel Tunggal Varians
Nilai P pada Uji Hipotesis
Prosedur Umum Uji Hipotesis
Pengantar
Hipotesis statistik
asumsi-asumsi atau perkiraan-perkiraan mengenai
populasi yang mungkin salah atau juga mungkin
benar.
Error dalam uji hipotesis :
Bila “menolak suatu hipotesis yang seharusnya diterima”
Bila “menerima suatu hipotesis yang seharusnya ditolak”
Prosedur Umum Uji Hipotesis
Prosedur Uji Hipotesis
Uji Hipotesis Mean dengan
Sampel Tunggal
7. Pengambilan keputusan :
Karena RUz berada di antara + 2,575, maka H0 diterima. Ini berarti klaim sang manajer
pemasaran dapat diterima (tidak bisa ditolak) dengan resiko kesalahan (tingkat
kepentingan) 0,01.
Uji Dua-Ujung dengan Deviasi Standar
Populasi Tidak Diketahui
Langkah-langkahnya sama seperti sebelumnya,
namun perlu diperhatikan aspek-aspek berikut :
1. Distribusi sampling hanya dapat diasumsikan
mendekati bentuk normal (Gaussian) jika ukuran
sampel n > 30.
2. Dalam perhitungan rasio uji (RUz) digunakan error
standar estimasi, di mana s = deviasi standar
sampel.
Uji Satu-Ujung
Dalam uji satu-ujunga hanya ada satu daerah penolakan, dan hipotesis
nol ditolak hanya jika nilai statistik sampel berada dalam daerah ini.
Daerah penolakan dan penerimaan :
Uji Satu-Ujung dengan Deviasi Standar
Populasi Diketahui
Hipotesis nol dan hipotesis alternatifnya :
H0 : μ = nilai yang diasumsikan
H1 : μ > nilai yang diasumsikan uji ujung-kanan
H1 : μ < nilai yang diasumsikan uji ujung-kiri
Aturan pengambilan keputusan :
Uji ujung-kiri
Tolak H0 dan terima H1 jika RUz < -zα. Jika tidak demikian terima H0.
Uji ujung-kanan
Tolak H0 dan terima H1 jika RUz > +zα. Jika tidak demikian terima H0.
Uji Satu-Ujung dengan Deviasi Standar
Populasi Tidak Diketahui
Prosedurnya sama dengan sebelumnya, namun perlu
diperhatikan aspek-aspek :
1. Distribusi sampling hanya dapat diasumsikan
mendekati bentuk normal (Gaussian) jika ukuran
sampel n > 30.
2. Dalam perhitungan rasio uji (RUz) digunakan error
standar estimasi, di mana s = deviasi standar
sampel.
Contoh Soal
Pemilik sebuah usaha tambang batu granit mengatakan
bahwa rata-rata per hari dapat ditambang 4500 kg batu
granit. Seorang calon investor mencurigai angka tersebut
sengaja dibesar-besarkan untuk menarik minat investor
baru. Kemudian ia mengambil sampel selama 40 hari dan
mendapati bahwa rata-rata per hari batu granit yang
ditambang adalah 4460 kg dengan deviasi standar 250 kg.
Terbuktikah kecurigaan calon investor tersebut?
Jawaban
1. Hipotesis
H0 : μ = 4500
H1 : μ < 4500
2. α = 0,01 (misal dipilih tingkat kepentingan 1%)
3. n = 40 > 30 digunakan distribusi z
4. Batas daerah penolakan uji ujung-kiri :
α = 0,01 -z0,001
Dari tabel distribusi normal, batas yang bersesuaian adalah -z0,001 = -2,5325
5. Aturan keputusan :
Tolak H0 dan terima H1 jika RUz < -2,3275. Jika tidak demikian terima H0
Jawaban
6. Rasio uji :
7. Pengambilan keputusan :
Karena RUz > -2,325, maka H0 diterima. Ini
berarti klaim pemilik tambang dapat
diterima (tidak bisa ditolak) dengan resiko
kesalahan (tingkat kepentingan) 0,01.
Uji Hipotesis Persentase dengan Sampel
Tunggal
Prosedur sama dengan Uji Umum Hipotesis
Perbedaannya pada perhitungan rasio uji (RU) :
7. Pengambilan keputusan :
Karena RUz berada di antara + 1,96, maka H0 diterima. Ini berarti klaim editor
dapat diterima dengan resiko kesalahan (tingkat kepentingan) 5%.
Uji Hipotesis Varians dengan Sampel
Tunggal
Sesuai dengan prosedur umum uji hipotesis.
Perbedaannya distribusi yang digunakan adalah
distribusi chi-kuadrat dan perhitungan rasio ujinya
(RUx2) :
7. Pengambilan keputusan :
Karena RUχ2 > 30,1, maka H0 ditolak.
Ini berarti bahwa proses produksi berjalan di luar kontrol dan harus segera
diperbaiki.
Nilai P pada Uji Hipotesis
Nilai P
sebuah tingkat kepentingan yang teramati (observed
significance level) yang merupakan nilai kepentingan
terkecil di mana hipotesis nol akan ditolak apabila suatu
prosedur pengujian hipotesis tertentu digunakan pada
suatu sampel.
Jika nilai P < α maka hipotesis nol ditolak pada tingkat kepentingan α
Jika nilai P > α maka hipotesis nol diterima pada tingkat kepentingan α
Penentuan Nilai P
Contoh Soal
Ketebalan yang diinginkan dari wafer silikon yang
digunakan untuk membuat sejenis IC adalah 245 mm.
Suatu sampel yang terdiri dari 50 wafer silikon diperiksa
ketebalannya masing-masing dan diperoleh rata-rata
ketebalan sampel tersebut adalah 246,18 mm serta deviasi
standarnya 3,60 mm. Dengan tingkat kepentingan 0,01
apakah data yang diperoleh ini menunjukkan bahwa rata-
rata ketebalan populasinya berbeda dengan ketebalan yang
diinginkan?
Jawaban
Uji hipotesis menggunakan nilai P dilakukan dengan langkah-langkah
sebagai berikut :
1. Hipotesis
H0 : μ = 245
H1 : μ ≠ 245
2. α = 0,01
3. N = 50 > 30 digunakan distribusi z
4. Aturan keputusan :
Tolak H0 dan terima H1 jika P < α. Jika tidak demikian (P > α) terima H0
5. Rasio uji :
Jawaban
6. Penentuan nilai P :
Karena uji hipotesisnya adalah uji dua-ujung, maka nilai P adalah jumlah
luas di ujung kanan dan kiri yang dibatasi oleh z = + RUz, dan dinotasikan
sebagai :
Nilai P = 2 (1 – Ф(2,32)) = 0,0204
7. Pengambilan keputusan
Karena nilai P > α (0,0204 > 0,01) maka H0 diterima. Ini berarti ketebalan
rata-rata populasi tidak berbeda dengan ketebalan yang diinginkan.