Anda di halaman 1dari 31

Probabilitas dan

Statistika
BAB 9
Uji Hipotesis Sampel
Tunggal
Pokok Bahasan
 Procedure Umum Uji Hipotesis
 Uji Hipotesis Sampel Tunggal Means
 Uji Hipotesis Sampel Tunggal Persentase
 Uji Hipotesis Sampel Tunggal Varians
 Nilai P pada Uji Hipotesis
Prosedur Umum Uji Hipotesis
Pengantar
Hipotesis statistik
 asumsi-asumsi atau perkiraan-perkiraan mengenai
populasi yang mungkin salah atau juga mungkin
benar.
Error dalam uji hipotesis :
Bila “menolak suatu hipotesis yang seharusnya diterima”
Bila “menerima suatu hipotesis yang seharusnya ditolak”
Prosedur Umum Uji Hipotesis
Prosedur Uji Hipotesis
Uji Hipotesis Mean dengan
Sampel Tunggal

Uji Dua-Ujung (two-tailed test)

Uji Satu-Ujung (one-tailed test)


Uji Dua-Ujung
Uji dua-ujung (two-tailed test)
 uji hipotesis yang menolak hipotesis nol jika
statistik sampel secara signifikan lebih tinggi atau
lebih rendah daripada nilai parameter populasi yang
diasumsikan
Hipotesis nol dan hipotesis alternatifnya :
: μ = nilai yang diasumsikan
H1 : μ H0≠ nilai yang diasumsikan
Daerah Penerimaan dan Penolakan Uji Dua-ujung
Dengan Populasi Terdistribusi Normal
Uji Dua-Ujung dengan Deviasi Standar
Populasi Diketahui
Jika n>30 atau deviasi standar populasi diketahui dan
populasi terdistribusi secara normal, maka dapat
digunakan tabel distribusi normal standar (tabel z)
Notasi : (batas penolakan)
zα  nilai numerik pada sumbu z di mana luas daerah
di bawah kurva normal standar di sebelah kanan zα
adalah α.
Contoh Soal
 Manajer pemasaran produk Ponari Sweat mengatakan bahwa jumlah rata-rata produk yang terjual
adalah 1500 kaleng. Seorang karyawan di pabrik ungin menguji pernyataan manajer pemasaran itu
dengan mengambil sampel selama 36 hari. Dia mendapati bahwa jumlah penjualan rata-ratanya
adalah 1450 kaleng. Dari catatan yang ada, deviasi standarnya adalah 120 kaleng. Dengan
menggunakan tingkat kepentingan α = 0,01, apakah kesimpulan yang bisa ditarik oleh karyawan
tersebut?
Jawaban
1. Hipotesis
H0 : μ = 1500
H1 : μ ≠ 1500
2. α = 0,01
3. n = 36 > 30  digunakan distribusi z
4. Batas-batas daerah penolakan uji dua-ujung :
α = 0,01  α/2 = 0,005  + z0,005
Dari tabel distribusi normal, batas yang bersesuaian adalah + z0,005 = + 2,575
5. Aturan keputusan :
Tolak H0 dan terima H1 jika RUz < -2,575 atau RUz > +2,575. Jika tidak
demikian terima H0
Jawaban
6. Rasio uji :

7. Pengambilan keputusan :
Karena RUz berada di antara + 2,575, maka H0 diterima. Ini berarti klaim sang manajer
pemasaran dapat diterima (tidak bisa ditolak) dengan resiko kesalahan (tingkat
kepentingan) 0,01.
Uji Dua-Ujung dengan Deviasi Standar
Populasi Tidak Diketahui
Langkah-langkahnya sama seperti sebelumnya,
namun perlu diperhatikan aspek-aspek berikut :
1. Distribusi sampling hanya dapat diasumsikan
mendekati bentuk normal (Gaussian) jika ukuran
sampel n > 30.
2. Dalam perhitungan rasio uji (RUz) digunakan error
standar estimasi, di mana s = deviasi standar
sampel.
Uji Satu-Ujung
 Dalam uji satu-ujunga hanya ada satu daerah penolakan, dan hipotesis
nol ditolak hanya jika nilai statistik sampel berada dalam daerah ini.
 Daerah penolakan dan penerimaan :
Uji Satu-Ujung dengan Deviasi Standar
Populasi Diketahui
Hipotesis nol dan hipotesis alternatifnya :
H0 : μ = nilai yang diasumsikan
H1 : μ > nilai yang diasumsikan  uji ujung-kanan
H1 : μ < nilai yang diasumsikan  uji ujung-kiri
Aturan pengambilan keputusan :
 Uji ujung-kiri
Tolak H0 dan terima H1 jika RUz < -zα. Jika tidak demikian terima H0.
 Uji ujung-kanan
Tolak H0 dan terima H1 jika RUz > +zα. Jika tidak demikian terima H0.
Uji Satu-Ujung dengan Deviasi Standar
Populasi Tidak Diketahui
Prosedurnya sama dengan sebelumnya, namun perlu
diperhatikan aspek-aspek :
1. Distribusi sampling hanya dapat diasumsikan
mendekati bentuk normal (Gaussian) jika ukuran
sampel n > 30.
2. Dalam perhitungan rasio uji (RUz) digunakan error
standar estimasi, di mana s = deviasi standar
sampel.
Contoh Soal
Pemilik sebuah usaha tambang batu granit mengatakan
bahwa rata-rata per hari dapat ditambang 4500 kg batu
granit. Seorang calon investor mencurigai angka tersebut
sengaja dibesar-besarkan untuk menarik minat investor
baru. Kemudian ia mengambil sampel selama 40 hari dan
mendapati bahwa rata-rata per hari batu granit yang
ditambang adalah 4460 kg dengan deviasi standar 250 kg.
Terbuktikah kecurigaan calon investor tersebut?
Jawaban
1. Hipotesis
H0 : μ = 4500
H1 : μ < 4500
2. α = 0,01 (misal dipilih tingkat kepentingan 1%)
3. n = 40 > 30  digunakan distribusi z
4. Batas daerah penolakan uji ujung-kiri :
α = 0,01  -z0,001
Dari tabel distribusi normal, batas yang bersesuaian adalah -z0,001 = -2,5325
5. Aturan keputusan :
Tolak H0 dan terima H1 jika RUz < -2,3275. Jika tidak demikian terima H0
Jawaban
6. Rasio uji :

7. Pengambilan keputusan :
Karena RUz > -2,325, maka H0 diterima. Ini
berarti klaim pemilik tambang dapat
diterima (tidak bisa ditolak) dengan resiko
kesalahan (tingkat kepentingan) 0,01.
Uji Hipotesis Persentase dengan Sampel
Tunggal
Prosedur sama dengan Uji Umum Hipotesis
Perbedaannya pada perhitungan rasio uji (RU) :

Dimana : = persentase sampel


= nilai hipotesis dari persentasi populasi
Contoh Soal
Editor “Jurnal Teknologi” dalam suatu seminar
mengatakan bahwa hanya 25% dari mahasiswa fakultas
teknik membaca jurnal tersebut setiap edisi terbitan. Suatu
sampel acak 200 mahasiswa menunjukkan 45 mahasiswa
membaca jurnal tersebut setiap edisi terbitannya. Pada
tingkat α = 0,05 ujilah kebenaran pernyataan editor
tersebut.
Jawaban
1. Hipotesis
H0 : μ = 25
H1 : μ ≠ 25
2. α = 0,05
3. n = 200 > 30  digunakan distribusi z
4. Batas-batas daerah penolakan uji dua-ujung :
α = 0,05  α/2 = 0,025  + z0,025
Dari tabel distribusi normal, batas yang bersesuaian adalah + z0,025 = + 1,96
5. Aturan keputusan :
Tolak H0 dan terima H1 jika RUz < -1,96 atau RUz > +1,96. Jika tidak demikian
terima H0
Jawaban
6. Rasio uji :

7. Pengambilan keputusan :
Karena RUz berada di antara + 1,96, maka H0 diterima. Ini berarti klaim editor
dapat diterima dengan resiko kesalahan (tingkat kepentingan) 5%.
Uji Hipotesis Varians dengan Sampel
Tunggal
Sesuai dengan prosedur umum uji hipotesis.
Perbedaannya distribusi yang digunakan adalah
distribusi chi-kuadrat dan perhitungan rasio ujinya
(RUx2) :

Di mana : = varians sampel


= varians populasi
Contoh Soal
Sebuah perusahaan farmasi membuat tablet untuk
mengobati suatu jenis penyakit tertentu, dan proses
pembuatan obat tersebut dianggap di luar kontrol jika
deviasi standar dari berat tablet yang dihasilkan melebihi
0,0125 miligram. Suatu sampel acak yang terdiri dari 20
tablet diperiksa dalam pemeriksaan periodik dan diperoleh
deviasi standar 0,019 miligram. Dengan resiko kesalahan
5%, tentuka apakah produksi tablet tersebut sudah di luar
kontrol?
Jawaban
1. Hipotesis
H0 : μ = 0,0125
H1 : μ > 0,0125
2. α = 0,05
3. Uji varians  digunakan distribusi chi-kuadrat
Derajat kebebasan (df), v = n – 1 = 20 – 1 =19
4. Batas daerah penolakan uji ujung-kanan :
α = 0,05 ; n = 19 χ219,0.05
Dari tabel chi-kuadrat, batas yang bersesuaian adalah = 30,1
5. Aturan keputusan :
Tolak H0 dan terima H1 jika RUχ2 < 30,1. Jika tidak demikian terima H0
Jawaban
6. Rasio uji :

7. Pengambilan keputusan :
Karena RUχ2 > 30,1, maka H0 ditolak.
Ini berarti bahwa proses produksi berjalan di luar kontrol dan harus segera
diperbaiki.
Nilai P pada Uji Hipotesis
Nilai P
 sebuah tingkat kepentingan yang teramati (observed
significance level) yang merupakan nilai kepentingan
terkecil di mana hipotesis nol akan ditolak apabila suatu
prosedur pengujian hipotesis tertentu digunakan pada
suatu sampel.

 Jika nilai P < α maka hipotesis nol ditolak pada tingkat kepentingan α
 Jika nilai P > α maka hipotesis nol diterima pada tingkat kepentingan α
Penentuan Nilai P
Contoh Soal
Ketebalan yang diinginkan dari wafer silikon yang
digunakan untuk membuat sejenis IC adalah 245 mm.
Suatu sampel yang terdiri dari 50 wafer silikon diperiksa
ketebalannya masing-masing dan diperoleh rata-rata
ketebalan sampel tersebut adalah 246,18 mm serta deviasi
standarnya 3,60 mm. Dengan tingkat kepentingan 0,01
apakah data yang diperoleh ini menunjukkan bahwa rata-
rata ketebalan populasinya berbeda dengan ketebalan yang
diinginkan?
Jawaban
Uji hipotesis menggunakan nilai P dilakukan dengan langkah-langkah
sebagai berikut :
1. Hipotesis
H0 : μ = 245
H1 : μ ≠ 245
2. α = 0,01
3. N = 50 > 30  digunakan distribusi z
4. Aturan keputusan :
Tolak H0 dan terima H1 jika P < α. Jika tidak demikian (P > α) terima H0
5. Rasio uji :
Jawaban
6. Penentuan nilai P :
Karena uji hipotesisnya adalah uji dua-ujung, maka nilai P adalah jumlah
luas di ujung kanan dan kiri yang dibatasi oleh z = + RUz, dan dinotasikan
sebagai :
Nilai P = 2 (1 – Ф(2,32)) = 0,0204

7. Pengambilan keputusan
Karena nilai P > α (0,0204 > 0,01) maka H0 diterima. Ini berarti ketebalan
rata-rata populasi tidak berbeda dengan ketebalan yang diinginkan.

Anda mungkin juga menyukai