Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN TUGAS PRAKTIKUM

STATISTIKA INDUSTRI

TUGAS IV

Disusun oleh :

Millenia Mustika A. N. H0918058


Nisrina Akhrim Maswah H0918066
Pandu Pramana A. H0918070
Sheila Ivanka Setyawati H0918084
Evi Nur Diana Sari H1918009

PROGRAM STUDI ILMU TEKNOLOGI PANGAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2019
TUGAS IV
UJI REGRESI
A. TUJUAN
Tujuan Praktikum Statistika Industri acara IV “Uji Regresi” adalah
mahasiswa dapat mengetahui model hubungan fungsional dari satu variabel
terhadap satu atau lebih variabel yang lain.
B. SOAL DAN PERTANYAAN
Sebuah penelitian mengukur banyaknya gula yang terbentuk pada
berbagai suhu. Data yang dihasilkan dari penelitian adalah sebagai berikut :
Tabel 4.1 Hubungan Antara Kadar Air Dalam Bahan Terhadap Umur
Simpan Bahan
Suhu (0C) Gula yang terbentuk (mg)
6 4,59
11 4,83
16 6,31
21 9,08
26 10,24
31 11,60
36 13,36
41 15,28
46 16,45
51 18,11
Pertanyaan :
1. Buatlah hipotesis dari soal tersebut !
2. Apakah terdapat hubungan regresi linear antara suhu dengan jumlah
gula yang terbentuk ? jelaskan secara statistik !
3. Buatlah persamaan regresi linearnya !
4. Berapa suhu yang digunakan jika banyaknya gula yang terbentuk
adalah 17,29 ?
Nb: Menggunakan nilai α 1 %, data suhu dan gula ditambah 1
C. HIPOTESIS
1. H0 besarnya suhu tidak mempengaruhi banyaknya gula yang terbentuk.
2. H1 besarnya suhu mempengaruhi banyaknya gula yang terbentuk.

D. HASIL ANALISA SPSS

Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
Gula_Yang_Terbentuk 10.9850 4.82951 10
Suhu 28.50 15.138 10
Gambar 4.1 Output Descriptive Statistics
Berdasarkan Gambar 4.1, diketahui jumlah data yang diuji (n) adalah
10. Pada data gula yang terbentuk, diperoleh nilai mean sebesar 10,9850 dan
nilai mean suhu sebesar 28,50. Standar deviasi gula yang terbentuk adalah
4,82951. Sedangkan, standar deviasi suhu adalah 15,138.
Correlations
Gula Yang Suhu
Terbentuk
Pearson Correlation Gula_Yang_Terbentuk 1.000 .996
Suhu .996 1.000
Sig. (1-tailed) Gula_Yang_Terbentuk . .000
Suhu .000 .
N Gula_Yang_Terbentuk 10 10
Suhu 10 10
Gambar 4.2 Output Correlation
Pada Gambar 4.2 ditunjukkan hasil koefisien korelasi. Dalam
melakukan uji regresi perlu diperiksa terlebih dahulu tingkat korelasinya.
Dari hasil korelasi diatas, nampak bahwa korelasi antara gula yang
terbentuk (mg) dengan suhu (celcius) adalah 0,996, dengan n = 10.
Model Summary
Mode R R Square Adjusted R Std. Error of
l Square the Estimate
a
1 .996 .991 .990 .47357
a. Predictors: (Constant), Suhu (Celcius)
Gambar 4.3 Output Model Summary
Berdasarkan Gambar 4.3 output model summary, ditampilkan nilai R,
Adjusted R2 dan Std. Error R2, indeks determinasi yakni persentase yang
menyumbangkan pengaruh x1 terhadap y. Nilai R2 sebesar 0,991
menunjukaan pengertian bahwa 99,1 % sumbangan pengaruh x1 (suhu)
terhadap y (gula yang terbentuk), sedang sisanya dipengaruhi oleh faktor
lain. Dalam output ini juga dihasilkan nilai Adjusted R2 sebesar 0,99 dan
Std. Error R2 bernilai 0,47357.
ANOVAa
Model Sum of df Mean Square F Sig.
Squares
1 Regression 208.123 1 208.123 928.002 .000b
Residual 1.794 8 .224
Total 209.917 9
a. Dependent Variable: Gula_Yang_Terbentuk
b. Predictors: (Constant), Suhu
Gambar 4.4 Output Analisis Anova
Pada Gambar 4.4 “Analisa Regresi” dapat diketahui nilai F adalah
928,002 dan nilai p value sebesar 0,000 dan Sum of Squares senilai 208,123
(regression) dan 1,794 (residual). Mean Square senilai 208,123 (regression)
dan 0,224 (residual).

Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.
Coefficients
B Std. Error Beta
1 (Constant) 1,932 .333 5,804 .000
Suhu .318 .010 .996 30.463 .000
a. Dependent Variable: Gula_Yang_Terbentuk
Gambar 4.5 Output Coefficient Regresi
Pada Gambar 4.5 merupakan hasil output coefficient regresi, yang
didapatkan nilai koefisien a dan b, harga t hitung serta tingkat signifikansi.
Nilai a sebesar 1,932, sedangkan nilai b adalah 0,318. Kemudian
dimasukkan kedalam persamaan y = a + bx Dari tabel di atas didapat t
persamaan perhitungan sebagai berikut :
y = 1,932 + 0,318x
dimana y = gula yang terbentuk, dan x = suhu.
Dari tabel diatas, dapat juga diketahui nilai p. value dilihat dari nilai
signification sebesar 0,000.
E. HASIL ANALISA PERHITUNGAN MANUAL
Tabel 4.2 Perhitungan Manual Uji Regresi Linier
x x2 y y2 xy
6 36 4,59 21,0681 27,54
11 121 4,83 23,3289 53,13
16 256 6,31 39,8161 100,96
21 441 9,08 82,4464 190,68
26 676 10,24 104,8576 266,24
31 961 11,60 134,56 359,60
36 1296 13,36 178,4896 480,96
41 1681 15,28 233,4784 626,48
46 2116 16,45 270,6025 756,7
51 2601 18,11 327,9721 923,61
285 10185 109.85 1416.6197 3785.9

1. Perhitungan persaaman regresi linier


( ∑ Y i )( ∑ X i2 )-( ∑ X i )( ∑ X i Y i )
a=
n ∑ X i2 - ( ∑ X i )2

n ∑ Xi Yi -( ∑ X i )( ∑ Yi )
b=
n ∑ Xi2 - ( ∑ X i ) 2
1.) Nilai a :
( ∑ Y i )( ∑ X i2 )-( ∑ X i )( ∑ X i Y i )
a=
n ∑ X i2 - ( ∑ X i )2
( 109,85 )( 10185 ) -(285)(3785,9)
a=
10(10185) - (285)2
1118822,25-1078981,5
a=
101850 -81225

39840,75
a=
20625

a =1,931672727 = 1,932
2.) Nilai b :
n ∑ Xi Yi -( ∑ X i )( ∑ Y i )
b =
n ∑ Xi2 - ( ∑ X i )2

10 ( 3785,9 ) - ( 109,85 )( 285 )


b =
10 ( 10185 ) -81225
37859-31307,25
b =
101850-81225
6551,75
b =
20625
b = 0,318
3.) Persamaan regresi linier :
y = a + bx
y = 1,932 + 0,318x
Apabila diketahui jumlah gula yang terbentuk sebanyak 17,29 mg (y),
maka dapat ditentukan suhu yang dibutuhkan adalah :
y = 1,932 + 0,318x
17,29 = 1,932 + 0,318x
15,358 = 0,318x
x = 48,2956 ºC
4.) Perhitungan koefisien korelasi
n n n
n ∑ XiYi -
i=1
(∑ )(∑ )
i=1
Xi
i=1
Yi
R=

√[
n n n n 2
2
n ∑ Xi -( ∑ Xi ) n ∑ Yi -
i=1 i=1
2

][ i=1
2
(∑ ) ]
i=1
Yi
10 ( 3785,9 ) - ( 285 ) ( 109,85 )
R=
√ (10 (10185) - ( 285 )2 )(10 (1416,6197)- (109,85 )2 )
37859-31307,25
R=
√ (101850 -81225)(14166,197-12067,0225)
6551,75
R=
√ 20625 (2099,1745)
6551,75
R=
√ 43295474,06
6551,75
R=
6579,929639
R = 0,996
5.) F hitung
R 2 (n-m-1)
F hitung =
m(1- R 2 )
0,9962 (10-1-1)
F hitung =
1(1-0,996 2 )
0,992016 (8)
F hitung =
1(1-0,992016)
7,936128
F hitung =
0,007984
F hitung = 994,004
F. PEMBAHASAN
Dalam praktikum acara IV dilakukan uji regresi hubungan antara
variabel yang ada. Kasus yang dianalisis yaitu menguji ada/tidaknya
pengaruh suhu terhadap banyaknya gula yang terbentuk. Setelah mencatat
semua bahan yang ada ke dalam SPSS, dilakukan uji. Pada Gambar 4.1
mengenai output correlation dapat dilihat bahwa korelasi antara suhu
dengan gula yang terbentuk adalah 0,996. Maka ada keeratan hubungan
yang sangat kuat antara suhu dengan gula yang terbentuk. Pada Gambar 4.2
mengenai output model summary ditampilkan nilai R, Adjusted R2 dan
standard error. R2 sebesar 0,991 menunjukkan pengertian bahwa 99,1%
faktor suhu mempengaruhi gula yang terbentuk. Sisanya dipengaruhi oleh
faktor lain yang ditampilkan pada kolom standard error (0,47357). Kolom
Adjusted R2 hanya memperkuat nilai R2. Berdasarkan Gambar 4.3
mengenai output anova digunakan untuk menganalisis hipotesis pada kasus
yang akan diuji dengan syarat ditolaknya H 0 yaitu Fhitung>Ftabel. Untuk
mencari Ftabel kita memerlukan tabel persebaran F (Fdistribution).
Dalam praktikum kali ini, nilai α atau tingkat signifikansi yang
digunakan 1% atau 0,01. Nilai α yang digunakan adalah 0,01. Ftabel yang
digunakan sebesar 11,26 dan besarnya nilai Fhitung sebesar 928,002. Nilai
Fhitung dinyatakan sebagai F0 dan Ftabel dinyatakan sebagai Fα,1,n-2. Berdasarkan
hasil perhitungan didapatkan pernyataan bahwa F0 (994,004) > Fα,1,n-2
(11,26) maka H0 ditolak. Pada Gambar 4.3 mengenai output Anova nilai p.
value dari kolom Sig. sebesar 0,000. Tingkat signifikansi (α) yang
digunakan adalah 0,01. Syarat ditolaknya H0 pada kasus ini adalah p value >
α. Hasil analisis SPSS menunjukkan bahwa nilai p. value (0,000) >α(0,01),
maka H0 ditolak. Kedua persyaratan menghasilkan keputusan tolak H0
sehingga pada acara IV hipotesis H1 diterima. Hipotesis H1 yaitu besarnya
suhu mempengaruhi banyaknya gula yang terbentuk pada taraf signifikansi
0,01 (tingkat kepercayaan 99%). Tingkat signifikansi yang sangat kecil
(0,000) pada hasil analisa SPSS menunjukkan bahwa memang terdapat
pengaruh faktor suhu terhadap jumlah gula yang terbentuk dengan sangat
nyata.
Berdasarkan Gambar 4.4 mengenai output coefficient didapatkan data
nilai koefisien a sebesar 1,932 dan nilai koefisien b sebesar 0,318 Maka
didapatkan persamaan y = 1,932 + 0,318x. Nilai y merupakan jumlah gula
yang terbentuk dan nilai x merupakan suhu. Persamaan tersebut menunjukkan
pada suhu 0oC jumlah gula yang terbentuk adalah 1,932 mg. Jika terjadi
penambahan suhu sebesar 1oC maka terdapat kenaikan jumlah gula yang
terbentuk sebesar 0,318 mg.
G. KESIMPULAN
Kesimpulan dari praktikum ini yaitu H0 ditolak. Maka besarnya suhu
mempengaruhi banyaknya gula yang terbentuk pada taraf signifikansi 0,01.
Tingkat signifikansi yang sangat kecil (0,000) pada hasil analisa SPSS
menunjukkan bahwa memang terdapat pengaruh faktor suhu terhadap jumlah
gula yang terbentuk dengan sangat nyata.

H. LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai