Anda di halaman 1dari 8

TUGAS III

REGRESI

A. Tujuan
Tujuan dari praktikum statistika industri topik uji regresi adalah sebagai
berikut:
a. Untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan regresi linier antara gula
reduksi yang terlarut pada larutan standar dengan nilai absorbansi
b. Untuk mengetahui persamaan regresi linier antara gula reduksi yang terlarut
pada larutan standar dengan absorbansi
c. Untuk menghitung kandungan gula reduksi pada sampel kacang koro
dengan spektrofotometri jika absorbansi () = 0,602
B. Soal
1. Sebuah penelitian ingin mengukur kadar gula reduksi pada
sampel kacang koro. Kadar gula reduksi pada sampel ditera
dengan

menggunakan

metode

metode

spektrofotometri,

perlu

spektrofotometri.
dibuat

larutan

Pada
kurva

standar. Hasil peneraan larutan kurva standar dapat dilihat


pada tabel sebagai berikut:
Gula
Reduksi
Terlarut
(mg)
0
0,048
0,096
0,144
0,192
0,240

Absorbansi

0,03
0,170
0,327
0,522
0,726
0,817

Pertanyaan :

a. Apakah terdapat hubungan regresi linear antara gula reduksi yang terlarut
pada larutan standar dengan nilaiabsorbansi? Jelaskan secara statistik!

b.

Buatlah persamaan regresi linearnya!

c. Berapa kandungan gula reduksi pada sampel apabila


ditera dengan spektrofotometer memiliki absorbansi () =
0,602 ?
C. Hipotesis
Ho : Tidak ada hubungan linear antara gula reduksi yang terlarut pada larutan
standar dengan nilai absorbansi
Ha : Ada hubungan linear antara gula reduksi yang terlarut pada larutan
standar dengan nilai absorbansi
D. Hasil SPSS dan Pembahasan

Descriptive Statistics
Mean

Std. Deviation

Absorbansi

.44800

.311138

Gula_reduksi_terlarut

.13600

.089800

Dari data hasil deskripsi statistik, rata-rata absorbansi sebesar 0,44800


dengan standar deviasi 0,311138 dan rata-rata gula reduksi sebesar 0.13600
dengan standar deviasi 0.89800 dan jumlah setiap data sebanyak 6.
Correlations
Gula_reduksi_terla
rut

Absorbansi
Pearson Correlation

Absorbansi
Gula_reduksi_terlarut

Sig. (1-tailed)

Absorbansi
Gula_reduksi_terlarut

1.000

.996

.996

1.000

.000

.000

Absorbansi

Gula_reduksi_terlarut

Pada tabel diatas menunjukkan bahwa hasil koefisien korelasi


sebab pada dasarnya dalam melakukan uji regresi perlu diperiksa terlebih
dahulu tingkat korelasinya. Dari hasil korelasi diatas tampak bahwa
korelasi antara absorbansi dan gula reduksi terlarut adalah 0,996 yang
memiliki hubungan keeratan yang kuat. Tingkat absorbansi meningkat
maka gula reduksi juga meningkat.

Model Summary
Model

R Square

.996a

Adjusted R
Square

.992

Std. Error of the


Estimate

.990

.030797

a. Predictors: (Constant), Gula_reduksi_terlarut

Pada tabel ditampilkan nilai R ,R Square, Adjusted R2 dan Std.


Error R2 , indeks determinasi yakni prosentase yang menyumbangkan
pengaruh x1 terhadap y. R2 sebesar 0,992 menunjukkan pengertian bahwa
99,2% sumbangan pengaruh x1 (gula pereduksi terlarut) terhadap y
(absorbansi),sedang sisanya dipengaruhi oleh faktor lain.
ANOVAb
Model
1

Sum of Squares

df

Mean Square

Regression

.480

.480

Residual

.004

.001

Total

.484

Sig.

506.323

a. Predictors: (Constant), Gula_reduksi_terlarut


b. Dependent Variable: Absorbansi

Pada uji Anova digunakan untuk menguji ada tidaknya pengaruh


beberapa variable independent terhadap variable dependent. Pada table di
atas arti nilai F dapat dijelaskan bahwa nilai F sebesar 506.323 dengan
tingkat signfikasi 0.000.. menunjukkan bahwa memang terdapat pengaruh
variabel x1 (gula pereduksi terlarut) terhadap y (absorbansi) dengan sangat
nyata.

.000a

Coefficientsa
Unstandardized Coefficients
Model

Standardized
Coefficients

Std. Error

(Constant)

-.021

.024

Gula_reduksi_terlarut

3.451

.153

Beta

.996

-.877

.430

22.502

.000

a. Dependent Variable: Absorbansi

Pada hasil output koefisien regresi dikemukakan nilai koefisien a


dan b serta dapat di hitung tingkat signifikansinya. Dari tabel di atas
diperoleh t persamaan sebagai berikut:
Dari persaman awal regresi y = a+ bx, sehingga di dapat
y = -0.021+ 3.451x
dimana y adalah absorbansi dan x adalah mg gula reduksi larutan standar.
Dari perhitungan secara SPSS diperoleh nilai F0 atau F hitung
sebesar 4.923. Dan nilai F,1,n-2 pada f-tabel adalah dengan atau tingkat
keeroran 5%. Nilai 506.323 > , F0 > F,1,n-2, maka H0 ditolak dan H1
diterima. Berarti terdapat hubungan regresi linear antara mg gula reduksi
dengan absorbansi.
Untuk mengetahui seberapa kandungan mg gula reduksi dengan
diketahui kadar absorbansi dapat digunakan rumus regresi yang telah kita
dapat :
Y= -0.006+ 2.841x
=0.006+ 2.841x
Kandungan mg gula reduksi yang terdapat pada sampel kacang
koro sebesar .
E. Kesimpulan
`

Sig.

TUGAS IV
KORELASI
A. Tujuan
Tujuan dari praktikum statistika industri topik uji regresi adalah
sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui kekuatan dan signifikansi hubungan antara dua variabel
dalam objek penelitian
b. Untuk mengetahui hubungan antara penurunan kandungan vitamin C
dengan suhu.
B. Soal
2. Sebuah penelitian dilakukan untuk mengetahui perubahan kadar vitamin C
selama masa penyimpanan. Adapun hasil uji dapat dilihat pada table
berikut.
Tabel Hubungan Penurunan Vitamin C terhadap Suhu
mg Vitamin C
(dalam 100 ml)
42,24
31,68
21,20
14,78
10,56
7,46

Waktu
simpan (jam)
12
24
36
48
60
72

Berdasarkan hasil tersebut maka anda diminta untuk menganalisis secara


statistic untuk melihat hubungan antara penurunan kandungan vitamin C
dengan suhu.
C. Hipotesis
Ho = Tidak ada pengaruh suhu terhadap penurunan
kandungan vitamin C
H1 = Ada pengaruh suhu terhadap penurunan kandungan
vitamin C
D. Hasil SPSS dan Pembahasan

Descriptive Statistics
Mean

Std. Deviation

mg_vitC

37.3200

13.38386

waktu_simpan

56.3333

24.34475

Dari tabel Descriptive Statistics diketahui mean dari


mg vitamin C adalah 37.3200 dan Standar Deviasi mg
vitamin c adalah 13.38386 dengan jumlah sampel 6.
Sedangkan mean dari waktu simpan adalah 56.3333 dan
standar deviasi waktu simpan adalah 24.34475 dengan
jumlah sampel 6.
Correlations
mg_vitC
mg_vitC

Pearson Correlation

waktu_simpan
1

Sig. (2-tailed)
N
waktu_simpan

Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N

-.961**
.002

-.961**

.002
6

Dari tabel Correlations diketahui bahwa koefisien korelasi antara


mg vitamin C dan waktu simpan adalah 0,961 yang dengan value 0,002.
Koefisien korelasi antara mg vitamin C dan waktu simpan dari
perhitungan manual adalah 0,961. Korelasi pada mg vitamin C dan waktu
simpan mendekati satu sehingga korelasinya kuat.

yang digunakan

adalah 0.01, sehingga value < (0.002 < 0.01). Jadi korelasi antara mg
vitamin C dan waktu simpan sangat kuat.

A. KESIMPULAN
Berdasarkan perhitungan SPSS diperoleh nilai koefisien relasi sebesar
0,961, artinya nilai koefisien korelasi tersebut sangat kuat sebab semakin nilai
koefisien korelasi mendekati angka 1 maka semakin kuat keeratan hubungan
korelasi antara dua variabel tersebut.
Setelah dilakukan uji korelasi dengan SPSS diperoleh nilai p value / sig.
(2-tailed) sebesar 0.002 dengan sebesar 0.01 (p value < ), sehingga H0
ditolak. Maka diperoleh hasil bahwa terdapat hubungan korelasi antara
pengaruh suhu terhadap penurunan kandungan vitamin C.
Berdasarkan perhitungan manual diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar
0,961 yang menunjukkan angka cukup kuat, karena mendekati angka 1. Setelah
dilakukan uji korelasi secara manual t hitung 7.233 lebih besar daripada t table

, maka H0 ditolak dan terdapat hubungan korelasi antara pengaruh suhu


terhadap penurunan kandungan vitamin C.

Anda mungkin juga menyukai