Anda di halaman 1dari 29

STATISTIKA

Regresi Linear, Korelasi, Validitas dan Asumsi

Present By:
RONY DWI PRATAMA
H2061191003

PROGRAM PASCASARJANA KIMIA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
Permasalahan
Berikut adalah data yang berisi
kemurnian oksigen (y) yang dihasilkan
dari proses distilasi sedangkan x
merupakan persentase hidrokarbon
yang terkandung dalam kondenser
distilasi. Peneliti ingin mengetahui ada
tidaknya pengaruh antara hidrokarbon
terhadap kemurnian oksigen yang
dihasilkan dalam proses distilasi
(misalkan digunakan tingkat
signifikansi 5%).

https://getut.staff.uns.ac.id/files/2016/02/Bab-3_1AnregSed.pdf
1. Menentukan Parameter regresi dengan SPSS

Coefficientsa

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1(Constant) 79.104 3.174 24.925 .000
Hidrokarbon 11.335 2.623 .714 4.322 .000
a. Dependent Variable: Oksigen

Model regresi nya adalah ŷ = 79,104 + 11,335𝒙𝟏


b0 = 79,104 : Ketika peubah Persen Hidrokarbon (=0), maka Kemurnian oksigen bertambah sebesar
79,104
b1 = 11,335 : Ketika peubah persen hidrokarbon bertambah satu satuan, maka kemurnian oksigen akan
berbertambah sebesar 11,335
Korelasi
Analisis Korelasi adalah studi statistika yang membahas tentang
derajad keeratan hubungan antar variabel yang dinyatakan dengan
nilai koefisien korelas, hubungan tersebut bersifat positif dan
negative.
Interpretasi untuk analisis korelasi yaitu:
Rumus Korelasi
Nilai Sig.(2-tailed) < 0,05
0,000 < 0,05
Kesimpulannya : terdapat korelasi
antara persentase hidrokarbon dan
kemurnian oksigen
UJI SIGNIFIKANSI
2. Uji Signifikansi
Proses selanjutnya setelah melakukan pendugaan parameter model regresi
sederhana adalah pengujian terhadap model regresi apakah signifikan atau
tidak, yang dapat dilakukan dengan dua cara yaitu uji secara simultan
(bersama-sama) dengan uji F dan uji parsial (individual) dengan uji t.
2.1 Pengujian Uji F
Uji F dikenal dengan Uji Serentak atau Uji Model / Uji Anova, yaitu uji
untuk melihat bagaimanakah pengaruh semua variabel bebasnya
secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya
Penyelesaian Step by Step:

a. Ho : β0 : β1 = 0 (Persentase Hidrokarbon tidak layak terhadap kemurnian


oksigen)
b. H1 : βo : β1 ≠ 0 (Persentase Hidrokarbon layak terhadap kemurnian
oksigen)
c. Uji statistik yang digunakan adalah Uji F dengan α = 0,005 atau 5%
d. Nilai atau harga kritis di peroleh dengan melihat tabel distribusi F
Fα : (df pembilang) : (df penyebut) = Fα : (k) : (n-k-1)
= F0,05 : (2-1) : (20 – 1 – 1)
= F0,05 (1 : 18)
= 4,41
d. Kriteria pengujian hipotesis
H0 diterima jika Fhitung : Ftabel
e. Harga uji statistik dihitung dengan rumus sebagai berikut:

𝐾𝑇𝑟𝑒𝑔𝑟𝑒𝑠𝑖 𝐽𝐾𝑟𝑒𝑔𝑟𝑒𝑠𝑖 (𝑆𝑆𝑅) ∶ 𝑘


𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = =
𝐾𝑇𝑠𝑖𝑠𝑎𝑎𝑛 𝐽𝐾𝑠𝑖𝑠𝑎𝑎𝑛 (𝑆𝑆𝐸) ∶ (𝑛 − 1 − 𝑘)

87,473 ∶ 1 87,473
𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = = = 18,67
84,294 ∶ (20 − 1 − 1) 4,683

SSR = Sum of Squares Reggresion


SST = Sum of Squares Deviation (Total)
SSE = Sum of Squares from the error (residu) = SST – SSR

Fhitung > Ftabel


18,67 > 4,41
Kesimpulan : Dari hasil analisis diperoleh Fhitung = 18,67 > Ftabel = 4,41, H0
ditolak dan H1 diterima. Artinya, Persentase Hidrokarbon berpengaruh
terhadap kemurnian oksigen.
Uji-F untuk model keseluruhan dengan cara SPSS adalah sebagai berikut:

Dengan dasar pengambilan keputusan. Jika probabilitasnya (nilai sig) > 0,05
maka H0 diterima. Jika probabilitasnya (nilai sig) < 0,05 maka H1 diterima
Kesimpulannya: Karena nilai Sig = 0,000 < 0,05 maka H1 diterima. Artinya,
Persentase Hidrokarbon berpengaruh signifikan terhadap kemurnian oksigen.
2.2 Pengujian Uji T
Uji T dikenal dengan uji parsial, yaitu untuk menguji bagaimana
pengaruh masing-masing variabel bebasnya secara sendiri-sendiri
terhadap variabel terikatnya.
Penyelesaian Step by Step:

a. Formulasi hipotesis nihil dan hipotesis kerja


H0 : b1 = 0 (Tidak ada pengaruh Persentase Hidrokarbon terhadap kemurnian oksigen)
𝐻1 : b1 ≠ 0 (Ada pengaruh Persentase Hidrokarbon terhadap kemurnian oksigen)
b. Uji statistik yang digunakan adalah uji t dengan α = 0,05
c. Nilai atau harga kritis diperoleh dengan melihat tabel distribusi t.

𝑡 1 = 𝑡 1 =𝑡 1 = 𝑡 0,975 :(18) = 1,734


1−2𝛼 :(𝑑𝑏) 1−2𝛼 :(𝑛−𝑘) 1−2 0,05 :(20−2)
d. Kriteria pengujian hipotesis
Terima H0 jika −ttabel < thitung < tabel
e. Harga uji statistik dihitung dengan rumus :
𝑏1 − 𝛽1
𝑡=
𝑆𝑏1
Untuk thitung didapat berdasarkan SPSS yaitu 4,322
f. Kesimpulan
Dari hasil analisis diperoleh thitung = 4,322 > 0,05, maka H1 diterima. Artinya
ada pengaruh signifikan persentase Hidrokarbon terhadap kemurnian
oksigen.

Berdasarkan uji-t dengan α = 5% untuk X1 p-valuenya adalah 0.000


dengan demikian dapat dikatakan H0 nya ditolak dan H1 diterima,
Artinya ada pengaruh signifikan persentase Hidrokarbon
terhadap kemurnian oksigen.
2.3 Pemeriksaan Model Regresi Linear Sederhana
Koefisien determinasi = R2 = 0,509
Koefisien determinasi terkoreksi = 𝑹𝟐𝒂𝒅𝒋 = 0,482

Dari nilai output diatas di ketahui nilai R Square sebesar 0,509. Nilai
ini mengandung arti bahwa keragaman Persentase Hidrokarbon (X)
terhadap Pemurnian Oksigen (Y) adalah sebesar 50,9% sedangkan
sisanya dipengaruhi oleh variable lain yang tidak diteliti.
UJI NORMALITAS
3. Uji Normalitas

3.1 Uji Normalitas Sisaan dengan


Kolmogorov-Smirnov (SPSS)
a. Kriteria Uji Kolmogorof-Smirnov
H0 : data sisaan berdistribusi
normal
H1 : data sisaan tidak terdistribusi
normal
b. Analyze > Regression > Linear
Save → Residuals : Unstandardized
• Analyze > Nonparametric Test > Legacy Dialogs > 1-Sample K-S
Berdasarkan hasil perhitungan SPSS, didapat nilai
Asymp.Sig (2-tailed) adalah sebesar 0,008. Karna
signifikansi kurang dari 0,05 (0,008 < 0,05), maka nilai
residual tersebut adalah tidak terdistribusi normal (H1
diterima).
3.2 Asumsi Homoskedastisitas Dengan Metode Glejser (SPSS)
a. Transform > Compute Variable
Target Variable : ABS_RES1
Numeric Expression : ABS(RES_1)
Setelah itu kan muncul tabel sebagai berikut:
• Analyze > Regression > Linear
Dependent : ABS_RES1
• Kriteria Uji Homogenitas
H0 : ragam sisaan homogen (homoskedastisitas)
H1: ragam sisaan tidak homogen (heteroskedastisitas)
• Uji homogenitas yang digunakan dengan α = 0,05
H0 ditolak → p-value < α
H0 diterima → p-value > α

Berdasarkan output di atas diketahui nilai signifikansi (Sig.) untuk variabel


Persentase Hidrokarbon adalah 0,330. Karena nilai signifikansi kedua variabel lebih
besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa ragam sisaan adalah homogen (H0
diterima, p-value > α (0,330 > 0,05)
3.3 Asumsi Autokorelasi dengan Durbin Watson Test (SPSS)

• Analyze > Regression > Linear


Statistics Residuals : Durbin-Watson
H0 : tidak ada autokorelasi
H1 : ada autokorelasi

• Autokorelasi positif
Jika d < dL, Autokorelasi positif,
Jika d > dU, Tidak autokorelasi positif,
Jika dL < d < dU, tidak ada kesimpulan pasti.
• Autokorelasi negative
Jika (4-d) < dL, autokorelasi negatif,
Jika (4-d) > dU, tidak autokorelasi negatif,
Jika dL < (4-d) < dU, tidak ada kesimpulan pasti.
Dari data di atas, nilai Durbin Watson Hitung adalah 1,352.

Selanjutnya nilai ini akan kita bandingkan dengan nilai tabel


durbin Watson pada signifikansi 5% dengan rumus (k ; N).
Adapun jumlah variabel independen adalah 1 atau “k” = 1,
sementara jumlah sampel atau “N” = 20, maka (k : N) = ( 1 ; 20).
Angka ini kemudian kita lihat pada distribusi tabel durbin
Watson. Maka ditemukan nilai dL sebesar 1,2015 dan dU
sebesar 1,4107
Nilai Durbin-Watson (d) sebesar 1,352 lebih kecil dari batas atas (dU)
1,4107 dan kurang dari (4-dU) 4 – 1,4107 = 2,5893. Maka sebagaimana
dasar pengambilan keputusan dalam uji durbin-Watson, dapat
disimpulkan bahwa Autokorelasi Positif dan tidak autokorelasi negatif
3.4 Asumsi Multikolinearitas (SPSS)

Statistics Regression Coefficients : Estimate, Covariance,


Model Fit, Colinearity Diagnostics
• Nilai Tolerance
Nilai TOL > 0.1 , tidak Multikolinearitas
Nilai TOL ≤0.1 , Multikolinearitas
• Nilai VIF (Variance Inflation Factor)
Nilai VIF < 10 , tidak Multikolinearitas
Nilai VIF ≥10 , Multikolinearitas
Nilai TOL > 0,1 (1 > 0,1) tidak multikolinearitas
Nilai VIF < 10 (1 < 10) tidak multikolinearitas
Berdasarkan dari data diatas dapat disimpulkan bahwa tidak
terdapat multikolinearitas persentase Hidrokarbon (X) terhadap
Pemurnian Oksigen (Y).
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai