PS7 - ADL - 01 - Putri Sandi Daniar - 25321314 - Nadiyatur
PS7 - ADL - 01 - Putri Sandi Daniar - 25321314 - Nadiyatur
Oleh:
Putri Sandi Daniar
25321314
Asisten:
Nadiyatur Rahmatikal Wasi'ah, ST, MT
Dosen Pengampu:
Ir. Driejana, MSCE, Ph.D
Dr. Sukandar, MT
PROGRAM MAGISTER
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2022
REGRESI LINIER SEDERHANA
1. Persiapan Data
Persiapan data yang dilakukan pertama kali sebelum melakukan analisis selanjutnya adalah
data cleaning, yaitu dengan mengisi data NA dengan rerata nilai pada variabel tersebut.
Adapun dalam hal ini data NA berada pada variable bikarbonat nomor sampel 78 dan
variabel magnesium nomor sampel 45. Setelah itu dilakukan penghilangan outlier pada data
untuk meminimalkan kesalahan pada analisis yang akan dilakakukan.
Berdasarkan scatterplot, diketahui bahwa outlier berada pada sampel nomor 47, 48, 49, 50,
51, 52, 53, 65, 66, dan 67. Data-data yang dianggap outlier tersebut kemudian dihapus,
sehingga kesalahan analisis dapat diminimalisir. Setelah dilakukan penghilangan data
outlier, dilakukan pegujian normalitas kembali.
Berdasarkan hasil uji normalias, didapatkan p-value yang nilainya masih jauh dari normal
yaitu <0,05, sehingga perlu dilakukan transformasi data. Adapun transformasi data yang
dilakukan pada variabel konsentrasi bikarbonat dan magnesium adalah -1/x. Hasil dari
transformasi data dapat dilihat pada gambar berikut.
Berdasarkan uji yang telah dilakukan, didapatkan p-value pada variabel konsentrasi
bikarbonat dan magnesium yang lebih mendekati 0,05, dimana p-value pada variabel
konsentrasi bikarbonat adalah 0,01004, dan p-value pada variabel konsentrasi magnesium
adalah 0,000001827.
2. Hipotesis
Pada analisis ini, yang berperan sebagai variabel independen (x) adalah magnesium,
sedangkan variabel dependen (y) adalah bikarbonat. Berikut merupakan persamaan umum
regresi linear sederhana yang dapat digunakan untuk mengetahui asosiasi kedua variabel
tersebut:
Y i=β 0 + β i x i + ε i
Dimana,
Yi : Nilai konsentrasi bikarbonat (y)
xi : Nilai konsentrasi magnesium (x)
i : Slope
0 : Intercept
i : Nilai random error
Berdasarkan persamaan tersebut maka hipotesis yang digunakan dalam analisis ini adalah:
H0: i = 0, tidak terdapat korelasi antara konsentrasi magnesium dengan konsentrasi
bikarbonat
H1: I 0, terdapat korelasi antara konsentrasi magnesium dengan konsentrasi
bikarbonat
Berdasarkan hasil uji didapatkan p-value yang nilainya <0,05, yaitu sebesar 0,00000117
sehingga H0 ditolak. Artinya bahwa terdapat korelasi antara konsentrasi bikarbonat dengan
magnesium. Adapun nilai korelasi yang didapatkan adalah sebesar 0,5183183, yang artinya
nilai konsentrasi bikarbonat dan magnesium memiliki korelasi sekitar 51,83183%.
Berdasarkan hasil diketahui bahwa rerata variabel konsentrasi bikarbonat yang telah
ditransformasi adalah 2,319679 dengan standar error 0,05867900. Hal ini menunjukkan
bahwa nilai konsentrasi bikarbonat pada data analisis yang telah ditransformasi berada di
sekitar 2,319679. Kemudian rerata variabel konsentrasi magnesium adalah 1,347774 dengan
standar error 0,07916471, yang artinya nilai konsentrasi magnesium yang telah
ditransformasi berada di sekitar nilai tersebut.
Berdasarkan t-test yang dilakukan, didapatkan t-hitung sebesar -122,69 dengan confidence
interval 95%. Adapun nilai t-tabel pada df=77 dan =0,05 adalah 1,99125. Kemudian nilai
p-value yang dihasilkan juga <0,05 yaitu sebesar 2,2e -16, maka H0 ditolak, artinya
konsentrasi magnesium merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel konsentrasi
bikarbonat.
Setelah dilakukan uji t-test, selanjutnya dilakukan pengujian regresi linier pada variabel
konsentrasi bikarbonat dan magnesium. Adapun hasil yang didapatkan adalah sebagai
baerikut
Berdasarkan hasil yang telah didapatkan, diperoleh nilai p-value sebesar 0,00000117, yang
mengindikasikan bahwa terdapat hubungan antara variabel konsentrasi bikarbonat dan
magnesium. Selanjutnya dari hasil juga dapat diketahui bahwa intercept menunjukkan nilai
estimasi 1,80188 dengan standar error 0,09817. Pada intercept, niali t-value 18,355 > t-tabel
1,99125, sehingga H0 ditolak yang artinya terdapat korelasi yang liniear antara konsentrasi
bikarbonat dan magnesium. Kemudian didapatkan juga slope dengan estimasi 0,38419
dengan standar error 0,07271, dan nilai t-value 5,284 > t-tabel 1,99125, sehingga H0 ditolak
yang juga artinya terdapat korelasi yang liniear antara konsentrasi bikarbonat dan
magnesium.
Berdasarkan hasil uji regresi linier antara variabel konsentrasi magnesium dengan
bikarbonat, diketahui bahwa 0=1,80188 dan i=0,38419, sehingga didapatkan persamaan
regresi linier sebagai berikut:
Y^ = β0 + β i xi
Y^ =1,80188+ 0,38419 x i
Berdasarkan persamaan yang didapatkan, maka dapat diketahui bahwa setiap penambahan
konsentrasi magnesium sebesar 1 mg/L akan meningkatkan nilai estimasi Y sebesar
0,38419xi.