Anda di halaman 1dari 7

Bab 9

Uji Hipotesis Sampel Tunggal

Prosedur Umum Uji Hipotesis


Dalam upaya penarikan simpulan atau pengambilan keput usan, asumsi -asumsi digunakan untuk
sebagai hipotesis statistik. Hipotesis statistik adalah pernyataan mengenai distribusi peluang
populasi. Hipotesis ini harus diuji. Kesimpulan dari uji hipotesis ini adalah diterima at au ditolak.
Berkaitan dengan pengujian ters ebut, munc ul dua kesalahan yang harus dihindari.

Dua Jenis Kesalahan


Di dalam uji hipotesis, ada dua kesalahan yang harus dicegah. Kesalahan pertama adalah
menolak hipotesis yang seharusnya diterima. Kesalahan kedua adalah menerima hipot esis yang
seharusnya ditolak.

Prosedur Uji Hipotesis


Ada tujuh hal yang harus ada untuk melakukan uji hipotesis. Di bawah ini rinciannya.

Hipotesis Nol dan Hipotesis Alternatif


Hipot esis nol (H0) adalah asumsi yang akan diuji. Hipotesis nol dinyatakan dengan tanda
persamaan.
Hipot esis alternatif (H1) adalah s egala hipotesis yang be rbeda dengan adalah hipotesis nol.
Hipot esis alternatif dinyatak an dengan tanda pertidaksamaan.

Tingkat nyata
Tingkat nyata () ialah tingkat resiko melakukan kesalahan dengan menolak hipotesis nol.

Distribusi Pengujian
Distribusi peluang yang digunakan biasanya meliputi distribusi Normal, distribusi t, dan distribusi
Chi-s quare.

Daerah Penolakan atau Daerah Kritis


Daerah penolakan atau daerah kritis ialah daerah distribusi sampling yang dianggap tidak mungkin
memuat statistik sampel jika hipotesis nol benar. Daerah yang bukan daerah penolakan disebut
daerah penerimaan.

Aturan Keputusan
Format umum at uran keputusan ialah “Tolak H0 jika perbedaan telah distandarkan berada di dalam
daerah penolakan. Jika tidak, terima H0.”

52
Penghitungan Uji Rasio
Uji rasio ialah perbedaan ant ara statistik dan parameter asumsi yang dinyatakan di dalam hipotesis
nol.

Pengambilan Keputusan Secara Statistik


Jika nilai uji rasio berada di daerah penolakan, berarti hipotesis nol ditolak.

Uji Hipotesis Rata-rata dengan Sampel Tunggal


Uji Dua Ujung
Uji dua ujung adalah uji hipotesis yang menolak hipot esis nol jika statistik sampel lebih tinggi atau
lebih rendah secara nyata daripada nilai paramet er populasi yang diasumsikan. Uji dua ujung
memiliki bentuk umum di bawah ini.
H0: µ = nilai paramet er yang diasumsikan
H1: µ ≠ nilai parameter yang diasumsikan
Daerah penerimaan dan penolakan uji dua ujung dinyatakan dengan gambar di bawah ini.

Gambar 9.1 Daerah Penerimaan dan Penolakan Dua Ujung

Uji Dua Ujung dengan Simpangan Baku Diketahui


Jika n > 30 atau simpangan baku diketahui dan populasi berdistribusi normal, tabel yang
digunakan adalah tabel distribusi normal standar.
Format umum at uran keputusan ialah “Tolak H0 jika UR z > z /2 atau URz < -z /2. Jika tidak, terima
H0.”
Uji Rasio untuk uji dua ujung rata-rata populasi dinyatakan di bawah ini.
x   H0
UR z =
x
Keterangan
UR z Uji Rasio

x rata-rata sampel
 H asumsi rata-rata yang dinyatakan pada hipotesis nol
0

x simpangan baku distribusi sampling

53
Contoh
Manajer pemasaran toko telepon seluler menyat akan bahwa rata -rata penjualan adalah 110
telepon seluler per hari dengan simpangan baku 9 telepon seluler. Seorang peneliti ingin menguji
pernyataan manajer tersebut dengan mengambil sampel selama 49 hari. Dari dat a sampel yang
diperoleh, ternyata rata-rata penjualannya adalah 99 telepon seluler per hari. Dengan
menggunakan tingkat nyata 0,01, kesimpulan apa yang bisa ditarik peneliti itu?

Penyelesaian
Hipot esis Nol dan Hipotesis Alternatif
H0: µ = 110
H1: µ ≠ 110
Tingkat nyata
 = 0,01
Distribusi Pengujian
n = 49  30 berarti yang digunakan adalah distribusi Normal
Daerah Penolakan atau Daerah Kritis
 = 0,01  /2 = 0,005  z /2 = 2,575
Aturan Keputusan
Tolak H0 jika UR z > 2,575 atau URz < -2,575. Jika tidak, terima H0.
Penghitungan Uji Rasio

x   H0 x   H0 99  110
UR z = = = = -8,556
x / n 9 / 49
Pengambilan Keputusan Secara Statistik
Karena -8,556 < -2,575, berarti kita harus menolak H0

Uji Dua Ujung dengan Simpangan Baku T idak Diketahui


Jika simpangan baku tidak diketahui, prosedur uji hipotesis uji dua ujung dilakukan dengan
memahami dua aspek di bawah ini.
 Distribusi sampling diasumsikan sebagai distribusi Normal jika ukuran sampel lebih besar
daripada 30.
 Dalam penghitungan uji rasio kita menggunakan penaksir simpangan baku.

s
ˆ x = , dengan s simpangan baku sampel
n

54
Uji Satu Ujung
Dalam uji satu ujung, hanya ada satu daerah penolakan. Jika dit olak, H 0 berada di daerah
penolakan.

Uji Satu Ujung dengan Simpangan Baku Diketahui


Uji satu ujung t erdiri atas dua jenis. Jenis pertama adalah uji satu ujung kiri. Jenis kedua adalah uji
satu ujung kanan. Uji satu ujung kiri memiliki bent uk umum di bawah ini.
H0: µ = nilai paramet er yang diasumsikan
H1: µ < nilai paramet er yang diasumsikan
Uji satu ujung kiri adalah uji hipotesis yang menolak hipotesis nol jika statistik sampel lebih k ecil
secara nyata daripada nilai paramet er populasi yang dias umsikan.
Daerah penerimaan dan penolakan uji satu ujung kiri dinyatakan dengan gambar di bawah ini.

Gambar 9.2 Daerah Penerimaan dan Penolakan Satu Ujung Kiri


Format umum aturan keputusan ialah “Tolak H0 jika RU z < -z . Jika tidak, terima H0.”
Uji satu ujung kanan memiliki bentuk umum di bawah ini.
H0: µ = nilai paramet er yang diasumsikan
H1: µ > nilai paramet er yang diasumsikan
Uji satu ujung kanan adalah uji hipotesis yang menolak hipotesis nol jika statistik sampel lebih
besar secara nyata daripada nilai paramet er populasi yang diasumsikan.
Daerah penerimaan dan penolakan uji satu ujung kanan dinyatakan dengan gambar di bawah ini.

Gambar 9.3 Daerah Penerimaan dan Penolakan Satu Ujung Kanan


Format umum aturan keputusan ialah “Tolak H0 jika RU z > z . Jika tidak, terima H0.”

55
Uji Satu Ujung dengan Simpangan Baku Tidak Diketahui
Jika simpangan baku tidak diketahui, prosedur uji hipotesis uji satu ujung dilakuk an dengan
memahami dua aspek di bawah ini.
 Distribusi sampling dias umsikan sebagai distrobusi Normal jika ukuran sampel lebih besar
daripada 30.
 Dalam penghitungan uji rasio kita menggunakan penaksir simpangan baku.

s
ˆ x = , dengan s simpangan baku sampel
n
Contoh
Pemilik usaha tambang emas menyatakan bahwa rata-rata dapat ditambang 40 kilogram per hari.
Seorang calon investor menc urigai bahwa angka tersebut sengaja dibesar -besarkan untuk menarik
calon investor. Calon investor tersebut mengambil sampel selama 36 hari dan mendapat i rata -rata
emas yang dapat dit ambang ialah 38 kilogram per hari dengan simpangan baku 1,5 kilogram.
Dengan menggunak an tingkat nyata 0, 05, terbuktikah kecurigaan calon investor itu?

Penyelesaian
Hipot esis Nol dan Hipotesis Alternatif
H0: µ = 40
H1: µ  40
Tingkat nyata
 = 0,05
Distribusi Pengujian
n = 36  30 berarti yang digunakan adalah distribusi Normal
Daerah Penolakan atau Daerah Kritis
 = 0,05  z  = 2,575
Aturan Keputusan
Tolak H0 jika UR z < -2,575. Jika tidak, terima H0.
Penghitungan Uji Rasio

x   H0 x   H0 38  40
UR z = = = = -8
ˆ x s/ n 1,5 / 36
Pengambilan Keputusan Secara Statistik
Karena -8 < -2,575, berarti kita harus menolak H0

Uji Hipotesis Persentase dengan Sampel


Tunggal
Prosedur uji hipotesis persentase dengan sampel tunggal menggunakan prosedur uji hipotesis
seperti y ang telah dijelaskan di atas. Distribusi y ang digunakan adalah distribusi Normal. Uji
Rasionya dinyatakan di bawah ini.

56
p   H0  H (100   H )
UR z = , dengan P = 0 0

P n
Keterangan
p persentase sampel

H 0
nilai hipotesis persentase populasi

Contoh
Wakil rektor suat u perguruan tinggi meny atakan bahwa 10 persen mahasiswa perguruan tinggi
tersebut beras al dari luar negeri. Suatu sampel acak yang terdiri atas 200 mahasiswa
menunjukkan bahwa 18 mahasiswa perguruan tinggi ters ebut berasal dari luar negeri. Tentukan
kebenaran perny ataan wakil rektor itu dengan tingkat nyata 0,05!

Penyelesaian
Hipot esis Nol dan Hipotesis Alternatif
H0:  = 10
H1:   10
Tingkat nyata
 = 0,05
Distribusi Pengujian
n = 200  30 berarti yang digunakan adalah distribusi Normal
Daerah Penolakan atau Daerah Kritis
 = 0,05  /2 = 0,025  z /2 = 1,960
Aturan Keputusan
Tolak H0 jika UR z > 1,960 atau URz < -1,960. Jika tidak, terima H0.
Penghitungan Uji Rasio

 H (100   H ) 10(100  10 )
P = 0 0
= = 2,12132
n 200
p   H0 18
200 100  10
UR z = = = -0,471405
P 2,12132
Pengambilan Keputusan Secara Statistik
Karena -0,471405 terlet ak di antara -1, 960 dan 1, 960, berarti kita harus menerima H0

Uji Hipotesis Varians dengan Sampel Tunggal


Prosedur uji hipotesis varians dengan sampel tunggal menggunakan prosedur uji hipotesis seperti
yang telah dijelaskan di atas. Distribusi yang digunakan adalah distribusi Chi-square. Uji Rasionya
dinyatakan di bawah ini.

(n  1)s 2
UR 2 =
2
Keterangan

57
2
s varians sampel
 varians populasi
2

Contoh
Pengujian retak suatu plat baja dengan penambahan 18 persen nikel dianggap berhasil jika
simpangan bakunya tidak melebihi 2,14. Suatu sampel acak yang terdiri atas 20 plat baja dengan
penambahan 18 pers en nikel menunjukkan bahwa simpangan bakunya 2,56. Tentukan
keberhasilan pengujian ters ebut dengan risiko kesalahan 5 persen!

Penyelesaian
Hipot esis Nol dan Hipotesis Alternatif
H0:  = 2,14
H1:   2,14
Tingkat nyata
 = 0,05
Distribusi Pengujian
Uji hipot esis varians menggunakan distribusi Chi-square dengan derajat kebebasan 20  1 = 19
Daerah Penolakan atau Daerah Kritis
 = 0,05; v = 19  19;0,05 = 30,144
Aturan Keputusan

Tolak H0 jika UR 2  30,144. Jika tidak, terima H0.

Penghitungan Uji Rasio

(n  1)s 2 (20  1)2,56 2


UR 2 = = = 27,19
2 2,14 2
Pengambilan Keputusan Secara Statistik
Karena 27,19 < 30,144, berarti kita harus menerima H0

58

Anda mungkin juga menyukai