Anda di halaman 1dari 86

Pemilihan Uji Hipotesis

dr Hadi Sarosa, M.Kes

Validitas Penelitian
Dipengaruhi Validitas pengukuran
Alat ukur Metode ukur Pengukur (peneliti)

Adekuatitas rancangan penelitian Analisa data

Kompetensi Peneliti
Memilih uji hipotesis yang tepat Pemahaman peneliti mengenai potensi dan keterbatasan uji hipotesis yang digunakan Kemampuan untuk menafsirkan hasil uji hipotesis

Statistik

Deskriptif
Digunakan untuk menggambarkan atau menganalisa karakteristik data hasil penelitian, tetapi tidak untuk membuat kesimpulan yang lebih luas (generalisasi/inferensial)

Inferensial

Suatu proses atau prosedur penarikan kesimpulan terhadap karakter populasi yang didasarkan pada data yang diperoleh dari observasi pada sampel

Statistik deskriptif harus selalu mendahului Statistik inferensial

Langkah-langkah mengambil kesimpulan


Merumuskan hipotesis nihil (Ho) Memilih uji statistik yang adekuat Menentukan tingkat kemaknaan (level of significance = alfa) dan besar sampel (= n) Mengasumsikan distribusi sampel, kemudian tetapkan daerah penolakannya Menghitung data Mengambil kesimpulan

HIPO (HYPO)

: Kurang dari, di bawah, lemah, rendah TESIS (THESIS) : Pendapat, pernyataan HIPOTESIS : PENDAPAT YANG BERSIFAT SEMENTARA PERLU DIUJI KEBENARANNYA UJI HIPOTESIS TESIS

Masalah Penelitian

Teori Fakta Asumsi

Hipotesis Nihil
Null hypotesis Ho

Hipotesis Kerja
Hipotesis riset Hipotesis alternatif H1

Hipotesis Tandingan

Statistik Kesalahan tipe 1 : alpha Kesalahan tipe 2 : betha

1. Rancangan Penelitian 2. statistik

Satu ekor
Jumlah makrofag lebih tinggi pada pemberian ekstrak bawang putih dari pada teh hijau Semakin tinggi dosis ekstrak seledri semakin besar volume diuresis (urin)

Dua ekor
Ada perbedaan jumlah makrofag antara pemberian ekstrak bawang putih dengan teh hijau Ada hubungan antara dosis ekstrak seledri dengan volume urin

Hipotesis Kerja

1. H0 = Hipotesis nol = Hipotesis nihil = Null hypothesis Merupakan hipotesis yang akan diuji Pernyataan H0 : Tidak ada perbedaan Tidak ada hubungan antara .. dengan Tidak ada pengaruh .. terhadap ..

2. H1 atau Ha = Hipotesis alternatif = Alternative Hypothesis Merupakan hipotesis tandingan dari H0 Biasanya merupakan hipotesis yang ingin dibuktikan oleh peneliti, karena merupakan pernyataan yang dianggap benar

Berkaitan langsung atau sama dengan Hipotesis Penelitian

Pernyataan H1 : Ada perbedaan Ada hubungan antara .. dengan Ada pengaruh .. terhadap .. H0 dan H1 harus Mutually Exclussive dan Exhaustive : keduanya tidak dapat terjadi secara bersamaan dan salah satu dari keduanya harus terjadi

H0 diterima H1 ditolak atau H0 ditolak H1 diterima

Kesalahan dalam Pengujian Hipotesis


Keadaan Sebenarnya

Keputusan
Terima hipotesis nol (Ho) Menolak Hipotesis nol (Ho)

Hipotesis benar
(-) kesalahan Kesalahan Tipe I ()

Hipotesis salah
Kesalahan Tipe II () (-) kesalahan

Pada pengujian sering kali yang digunakan adalah kesalahan tipe I yaitu : berapa prosen kesalahan untuk menolak hipotesis nihil yang benar Alpha ()

DUA MACAM KESALAHAN DALAM PENGUJIAN HIPOTESIS


1. Kesalahan tipe I = galat tipe I = type I error = error = false positive Kesalahan dalam pengambilan keputusan untuk menolak Ho padahal kenyataan di populasi Ho benar = galat tipe II = type II error = error = false negative Kesalahan dalam pengambilan keputusan untuk menerima Ho padahal kenyataan di populasi Ho salah

2. Kesalahan tipe II

Keputusan yang baik, bila dan sekecil mungkin sulit dicapai

diperkecil, makin besar

= 0,05 artinya probabilitas untuk menolak H0 padahal H0 benar - P(H0 ditolak | H0 benar) - adalah sebesar 0,05 Berarti dalam 100 kali penolakan H0 terdapat 5 kali menolak H0 padahal H0 benar = tingkat kemaknaan (Significant level)

1- disebut KUAT UJI (Power of Test) : probabilitas untuk menolak H0 bila ternyata H0 salah

PENENTUAN BESAR

1.

Penelitian di masyarakat atau di tempat di mana tidak mungkin dilakukan kontrol terhadap variabel pengganggu secara ketat nilai yang besar (misalnya 0,05 atau 0,1), Bila sangat mungkin dilakukan pengontrolan terhadap variabel-variabel pengganggu nilai yang lebih kecil (misalnya 0,01). 2. Penerapan hasil penelitian atau keputusan yang diambil, menyangkut keselamatan manusia (misalnya penemuan obat baru atau metode pengobatan baru) nilai yang lebih kecil Bila kesimpulan yang diambil tidak memiliki dampak yang besar terhadap keselamatan manusia nilai lebih besar

Tergantung sifat masalah yang akan diteliti baik dalam pelaksanaan ataupun penerapan hasil penelitian

Nilai yang sering digunakan berkisar 0,01 dan 0,1 (paling sering 0,05)

H1 : ada pengaruh olah raga terhadap besarnya kapasitas vital paru Ho : tidak ada pengaruh olah raga terhadap besarnya kapasitas vital paru

Olah Raga

Tinggi Badan

Jenis Kelamin

Kapasitas Vital Paru


Berat Badan Genetik

: rancangan penelitian

Umur

: statistik

Seorang peneliti akan menguji obat anti hipertensi baru Dengan membandingkan obat anti hipertensi lama yaitu captopril. Ditentukan jumlah sampel 50 penderita Hipertensi, dengan cara random kelompok ini dibagi menjadi 2. Satu kelompok mendapatkan obat baru dan satu kelompok lainnya mendapatkan kaptopril kemudian dipantau tekanan Darah dengan menggunakan tensimeter air raksa

Penurunan tekanan darah lebih besar pada pemberian kaptopril dibandingkan obat baru

Ada perbedaan Penurunan tekanan darah antara pemberian kaptopril dibandingkan obat baru

Hipotesis null ?

Suatu rencana, struktur dan strategi penelitian yang dimaksudkan untuk menjawab permasalahan yang dihadapi dengan mengupayakan optimasi yang berimbang antara validitas dalam dan validitas luar, dengan melakukan pengendalian varians Pengendalian varians :
Maksimasi varians penelitian Kontrol variabel luar Minimasi varians kesalahan

Uji Hipotesis

Perbedaan

Korelasi

N.P

Syarat parametriksitas Kelompok Lain Subyek Sama Subyek

P 1,2 atau >

N.P

1,2 atau >

Keterangan P : Parametrik NP : Non Parametrik

Ada/tidak Pengendalian

1. Uji Hipotesis apa yang dikehendaki ? 2. Bagaimana sampel kita peroleh ? 3. Apakah tingkat pengukuran variabel tergatung yang kita analisis ? 4. Berapa jumlah kelompok observasi ? 5. Kalau dua atau lebih, apakah sampel berhubungan ? 6. Apakah dalam rancangan penelitian ada pengamatan ulang terhadap suatu variabel ? 7. Apakah pada uji yang dikehendaki dilakukan pengendalian terhadap variabel (variabel-variabel) tertentu ?

Dasar Penelusuran

1 Apakah terdapat perbedaan rerata kadar gula darah berdasarkan jenis kelamin 2 Apakah terdapat hubungan antara jenis kelamin dengan rerata kadar gula darah 3 Apakah terdapat perbedaan status gizi berdasarkan tingkat ekonomi 4 Apakah terdapat hubungan antara tingkat ekonomi dengan status gizi 5 Apakah terdapat perbedaan kadar glukosa antara kelompok
yang mendapatkan pengobatan glibenklamid dengan kelompok plasebo

Komparatif Asosiatif Komparatif asosiatif Komparatif

6 Apakah terdapat hubungan antara kadar gula darah dengan


jenis pengobatan yang diterima (glibenklamid dan plasebo)

asosiatif korelasi

7 Berapa korelasi antara usia dengan kadar gula darah

Hipotesis asosiatif pada dasarnya sama dengan hipotesis komparatif

Hipotesis asosiatif = Hipotesis komparatif


Hipotesis Komparatif Mencari perbedaan/hubungan antar variabel Hipotesis Korelasi mencari besarnya perbedaan/hubungan antar variabel (degree of association)

utama

Probability sampling Non-probability sampling

2 cara : probabilistik (random) non probabilistik (non random)

Sampling Non Probabilistik (Non Random)


Tidak bertujuan generalisasi/inferensi Analisis deskriptif Macam :

Accidental Sampling Judgmental (Purposive) Sampling Quota Sampling Snowball Sampling

SAMPLING KUOTA
Memilih sampel yang mempunyai ciri-ciri tertentu dalam jumlah/kuota yang diinginkan Misal : dipilih staf bagian gizi sejumlah n orang dan bagian imunisasi x orang, sebagai sampel

Sampel

ditemui Consecutive sampling Convenience sampling

dipilih yang kebetulan

Sampling purposif
Dipilih sampel yang relevan dengan tujuan penelitian, dengan ciri-ciri khusus Ciri-ciri khusus tersebut ditentukan oleh keputusan (judgment) peneliti judgmental sampling Misal : tujuan : mutu lulusan sampel : dosen, alumni, pengusaha, dll

Snowball Sampling
Dimulai

dari kelompok kecil, masing-masing menunjuk rekannya yang baru, kemudian menunjuk kawannya lagi, dan seterusnya, sampai jumlah tertentu meneliti hubungan antar manusia dalam kelompok yang akrab

Untuk

1. Sampling random sederhana 2. Sampling random sistematik 3. Sampling random berstrata


(Systematic Random Sampling) (Stratified Random Sampling) (Simple Random Sampling)

4. Sampling random rumpun


Random Sampling)

(Cluster

SIMPLE RANDOM SAMPLING Prinsip :


mengambil sejumlah n elemen dari sejumlah N elemen secara random kerangka sampling atau frame tabel bilangan random atau komputer atau kalkulator bila populasi yang diteliti homogen

SIMPLE RANDOM SAMPLING


POPULASI

****

LOTRE/ BIL. RANDOM

* *************
* * * ********* ***** * ** *********** * * * * * *

****

*
SAMPEL

SYSTEMATIC RANDOM SAMPLING


Mirip Simple Random Sampling Menggunakan Cara Sistematis

Unit Sampel 1 : Simple Random Unit Sampel 2, 3, ..., dst secara sistematis dengan interval tertentu Interval = N/n

Populasi sebesar N diambil sampel sebesar n Membuat n subpopulasi dengan jumlah anggota tiap subpopulasi = k = N/n tiap subpopulasi diambil 1 subyek Dari subpopulasi pertama diambil 1 subyek secara simple random Subyek berikutnya diambil dengan interval k sesudah subyek pertama diperoleh sampel sebesar n
k 2k 3k 4k 5k 6k ... N-k N

Subyek ke-1 Simple random

Subyek ke-n

STRATIFIED RANDOM SAMPLING


* * *

- +
* * * * + + -

* - + *
+ * + + + * + *
stratifikasi

* * *

- - - - - + + +

+ +* * - * + + --

+ + + * *
randomisasi

populasi bisa dipisah menurut stratifikasi tertentu STRATA :

subpopulasi dari populasi awal tiap strata homogen antar strata heterogen

Contoh : kelas perawatan (VIP, Kelas 1, Kelas 2, Kelas 3)

populasi bisa dipisah menurut rumpun/ cluster tertentu

CLUSTER/RUMPUN :
subpopulasi dari populasi awal tiap rumpun heterogen antar rumpun homogen

Contoh : rumpun (blok) rumah (RT, RW) ruang perawatan

CLUSTER/AREA RANDOM SAMPLING


-+*+*+**--+

-**-+-+

+--+*

SAMPEL
---+++ * ++ ---**+ +**--+**-+*-

- - - + ** * -+ *2 -+ **+-++**-+

++--+*

*6 +-+*

+--+**+ --+ +*

++---+* * * *4 ++--

+---**+ + *8 *--+-

RANDOMISASI CLUSTER

TWO STAGE RANDOM SAMPLING


- * * -1+ - +
---+++* -+*+*+**--+ +--+*+ ++--+* *+-+* +--+**+ --+ +** +---**+ +**--+RANDOMISASI CLUSTER RANDOMISASI UNIT SAMPEL

5
6

SAMPEL
---+++*

2* - + **-+
**+-++**-+++---+* ***++--

7 8

**-+*-+ +---**+ +**--+-

++-**-* +-*

SKALA PENGUKURAN DATA


SKALA
Rasio

CIRI-CIRI
- Absolut - Jenjang - Interval - Tertinggi

CONTOH
- Berat - Tinggi - Luas - Produktivitas Nominal Skala Pengukuran
Membeda kan

Sifat

Ada Urutan/ Tingkatan

Ada Interval

Ada titik nol yang punya arti

Interval

- Interval
- Urutan

- Suhu
- Nilai - Nilai Mutu - Lomba Interval Ordinal

Ordinal

- Jenjang

Nominal

- Kategori

- Agama

Rasio
- Kelamin - Pekerjaan

Parametrik
Syarat Parametrisitas 1.Sampel dipilih secara random 2.Tingkat pengukuran : interval atau ratio 3.Distribusi populasi mendekati normal

Parameter Koefisien varian


Ratio skewness Ratio kurtoris Normal Q-Qplot

Kriteria normal < 30 %


-2 s/d 2 -2 s/d 2 Data menyebar sekitar garis

(SD/Mean) x 100%
Skewness/SE Skewness Kurtoris/SE Kurtoris

Detrended Q-Q plot


Blok Plot Histogram Kolmogorov-Smirnov Shapiro-wilk

Data menyebar sekitar garis pada nilai 0


Simetri, tidak ada nilai ektrem Simetri, tidak miring, tidak terlalu tinggi P > 0,05

Mana yang merupakan 1. Variabel Bebas 2. Variabel tergantung 3. Variabel perantara 4. Variabel pendahulu 5. Variabel prakondisi 6. Variabel luar (kontrol)
Melihat Hipotesis Kerangka Teori

Peneliti dapat dengan tepat meletakan suatu variabel penelitian Sebagai variabel yang harus diperhitungkan atau dikendalikan Jika variabel memang diperhitungkan apakah ingin diketahui pengaruh atau yang terpengaruh

4. Jumlah Kelompok Observasi


dua tiga atau lebih
satu

apakah dari satu kelompok subyek (sama subyek=related samples) Data berpasangan, Rancangan Ulang ataukah tidak (lain subyek = independent samples) Data mandiri

5. Kalau dua atau lebih

peneliti ingin mengetahui efek obat tidur. Setelah ditentukan populasi terjangkau sampel dirandom, besar sampel : 10 sukarelawan, diberikan obat A pada 10 sukarelawan pada suatu hari, kemudian dicacat selang waktu antara minum obat dengan saat tidur pada hari yang lain terhadap 10 orang yang sama dicobakan obat B, Setelah minum obat B kemudian dilakukan pengukuran dengan cara yang sama

Kelompok observasi : 2 kelompok data kecepatan tidur, Berpasangan, Sama Subyek, rancangan ulang

Peneliti mencobakan obat A pada 10 sukarelawan, dan obat B pada 10 sukarelawan yang lainnya, kemudian dicacat selang waktu antara minum obat dengan saat tidur Kemudian dilakukan pengukuran dengan cara yang sama

Kelompok observasi : 2 kelompok data kecepatan tidur tidak berpasangan, Lain Subyek

Mahasiswa FK ingin mengetahui perbedaan pengaruh antara teh hijau dengan tepung kedelai terhadap kolesterol darah, 10 tikus jantan galur wistar diberikan teh hijau, 10 tikus jantan galur wistar diberikan tepung kedelai Subyek penelitian di match secara ketat pada banyak variabel, kemudian dengan cara yang sama diukur kadar kolesterolnya
Kelompok observasi : 2 kelompok data kadar kolesterol berpasangan, Sama Subyek

Dalam praktek, ke dalam istilah sama subyek juga dimasukan Data yang berpasangan, yang berasal dari lain subyek tetapi kondisinya identik atau hampir identik Data berpasangan jumlah anggota kelompok harus sama

Peneliti ingin mengetahui pengaruh obat x terhadap tekanan darah sistolik, obat dicobakan pada 20 sukarelawan homogen, kelompok dibagi menjadi 2 secara random yaitu kelompok kontrol tanpa perlakuan dan kelompok perlakuan. kelompok perlakuan : sebelum minum obat diukur tekanan darahnya kemudian setelah minum obat diukur tekanan darahnya tiap 30 menit sekali selama 2 jam. Dengan pengamatan yang sama dilakukan pada kelompok kontrol.

Kelompok observasi : 10 (>2) kelompok, dengan pengamatan ulang,sama subyek

Peneliti ingin mengetahui pengaruh obat x dan obat y terhadap tekanan darah sistolik, 10 sukarelawan minum obat x, dan 12 sukarelawan lainnya minum obat y, sebelum minum obat tekanan darahnya diukur, kemudian setelah minum obat tekanan darah diukur tiap 30 menit sekali selama 2 jam

Kelompok observasi : 10 (>2) kelompok, dengan pengamatan ulang, lain subyek

Pengamatan Ulang jangan dikaburkan dengan Sama subyek

Pengamatan Ulang dan Sama Subyek memperoleh data dari subyek yang sama Pengamatan Ulang Perlakuannya 1 kali, efeknya diamati lebih dari satu kali maka kelompok pengamatannya lebih dari satu
Sama Subyek Karena perlakuannya 2 kali/>, maka kelompok pengamatannya lebih dari satu (Rancangan Ulang)

Peneliti mencobakan obat A pada 10 sukarelawan pada suatu hari, kemudian dicacat selang waktu antara minum obat dengan saat tidur pada hari yang lain terhadap 10 orang yang sama dicobakan obat B, Setelah minum obat B kemudian dilakukan pengukuran, dengan cara yang sama dilakukan pada obat C.

3 kelompok observasi, Sama subyek, Rancangan Ulang

Peneliti mengetahui pengaruh obat A, obat B, dan obat C terhadap Lamanya tidur. Subyek penelitian Mahasiswa FK di Semarang Setelah ditentukan jumlah sampel kemudian dibagi menjadi 3 kelompok Dengan random. Kelompok I minum obat A, kelompok II minum obat B Dan kelompok 3 minum obat C kemudian dilakukan pengukuran lamanya tidur

3 kelompok observasi, Lain subyek

Mahasiswa FK Unissula ingin mengetahui pengaruh mengkudu, tempe, chitosan dan teh hijau terhadap kadar glukosa darah. Mahasiswa memilih subyeknya tikus putih jantan galur wistar yang telah dirusak sel Beta Pankreasnya jumlahnya 20 ekor. Selama 20 hari subyek diberikan mengkudu, kemudian dihentikan selama 10 hari, setelah itu diberikan tempe dalam Waktu yang sama dengan mengkudu, dan seterusnya dengan cara yang sama kadar glukosa darah diukur pada hari ke 0, 10 & 20 (selama perlakuan)

Mahasiswa FK Unissula ingin mengetahui pengaruh mengkudu, tempe, chitosan dan teh hijau terhadap kadar glukosa darah. Mahasiswa memilih subyeknya tikus putih jantan galur wistar yang telah dirusak sel Beta pankreasnya (40 tikus). Penentuan kelompok dilakukan dengan cara random, tiap kelompok 10 tikus. Perlakuan dilakukan selama 20 hari, kadar glukosa darah diukur pada hari ke 0, 10 & 20
?

Apakah dalam menganalisis kita menghendaki pengendalian terhadap suatu atau sejumlah variabel atau tidak Pengendalian mempunyai pengertian kita meniadakan pengaruh Hasil perhitungan statistik benar-benar hanya menguji pengaruh variabel bebas yang dikehendaki terhadap variabel tergantung karena telah mengendalikan variabel luar

Pengendalian

Peneliti ingin mengetahui pengaruh obat x terhadap tekanan darah sistolik, obat dicobakan pada 10 sukarelawan, sebelum minum obat diukur tekanan darahnya kemudian setelah minum obat diukur tekanan darahnya tiap 30 menit sekali selama 2 jam

dikendalikan

Observasi

O1
(dst) S1 S2 S3 S4 S5 S6 (dst) (dst)

O2
(dst)

O3
(dst)

O4
(dst) ?

Obat x

Uji Hipotesis

Perbedaan

Korelasi

N.P

Syarat parametriksitas Kelompok Lain Subyek Sama Subyek Ada/tidak Pengendalian

N.P

1,2 atau >

1,2 atau >

UJI BEDA

Jenis Hipotesa Komparatif/Asosiatif


Skala Pengukuran Variabel Terikat

2 kelompok
Berpasangan McNemar Tidak berpasangan X2 Fisher KolmogorovSmirnov X2 Fisher KolmogorovSmirnov MannWhitney
T Tidak berpasangan

> 2 kelompok
Berpasangan Tidak berpasangan X2 Cochran Fisher KolmogorovSmirnov X2 Cochran Fisher KolmogorovSmirnov KruskalWallis
Anova

Nominal

Marginal homogeneity
McNemar Marginal homogeneity Wilcoxon

Ordinal

Friedman

Interval rasio

T berpasangan

Anova

Uji Kai-Kuadrat (X2)

Menguji apakah frekuensi yang diamati cukup mendekati frekuensi yang diharapkan Ada 3 bentuk
Menaksir

1 kelompok data terhadap populasi tertentu (uji goodness of fit Menguji perbedaan 2 kelompok pengamatan mandiri Menguji perbedaan 3 kelompok pengamatan / lebih yang sifatnya mandiri

X2 dengan 2 kelompok pengamatan


Peneliti ingin mengetahui pengaruh status ekonomi orang tua yang diukur dengan pendapatan per tahun (sesuai kriteria BPS) dengan kejadian caries dentis pada anaknya

Caries dentis + Caries dentis Status ekonomi tinggi Status ekonomi rendah 30 45

35

27
NB

X2 dengan 3 kelompok pengamatan

Seorang peneliti ingin mengetahui apakah ada perbedaan kecenderungan penggunaan jenis tensimeter (air raksa, mekanik, digital, sound) di antara dokter-dokter muda (usia 30-40 th), menengah (usia 41-50 th) dan tua (usia 51-60 th). Data diperoleh dari 668 dokter seperti tabel jenis tensimeter dan usia dokter
Jenis tensimeter I II 71 163 III 12 38 IV 35 62 174 310

Total

Muda Menengah

56 47

Tua
Total

14
117

42
276

85
135

43
140

184
668

UJI PERBEDAAN NON PARAMETRIK DATA SKALA ORDINAL

Tiga kelompok mahasiswa ( 22 orang ) memperoleh buku ajar (textbook) tentang statistik yang berbeda. Mereka disuruh mempelajari sendiri buku tersebut selama 1 minggu. Kemudian kepada mereka diberikan 10 soal statistik. Seorang dosen ingin mengetahui ke 3 kelompok tersebut dalam menjawab soal statistik setelah mempelajari buku ajar yang berlainan. Data mengenai jumlah soal yang dapat dikerjakan dengan benar sebagai berikut
Kelompok I ( 6 Mahasiswa) Kelompok II( 8 Mahasiswa) Kelompok III( 8 Mahasiswa)

4
4 3 3 5 6

5
6 7 8 5 8 7 7

6
5 6 7 6 5 6 7

UJI PERBEDAAN NON PARAMETRIK DATA BERSEKALA INTERVAL/RATIO

SS Uji Beda Parametrik data bersekala interval/ratio LS

Uji T Data Berpasangan

Uji T data Mandiri

Analisis Varians

uji beda parametrik, sekala Interval/ratio jumlah kelompok pengamatan : 2 kelompok

Analisa Varian Satu Jalan

Analisa Varian Satu Jalan

Analisa Varian Satu Jalan


Peneliti ingin mengetahui efek berbagai jamu : Kuku Bima, Purwoceng, Irex dan Gingseng terhadap jumlah sel sperma pada pria. 10 sukarelawan diberikan kuku bima diamati jumlah sel sperma seteah mendapat perlakuan 1 hari, kemudian pada minggu 2 diberikan Kuku Bima, minggu ke 3 Purwoceng. Pengamatan jumlah sel sperma dilakukan setelah 1 hari minum jamu pada kelompok sukarelawan yang sama
Rancangan Ulang : N tiap kelompok harus sama
bgn

Anava Dua Jalan Ranul pada Satu Variabel Bebas

Analisa Varian Dua Jalan

Mahasiswa ingin mengetahui pengaruh lidah buaya, teh hijau dan mengkudu terhadap kadar glukosa darah pada penderita Diabetes Mellitus. Selain ingin mengetahui efeknya mahasiswa juga ingin mengetahui dosis tiap masing-masing kelompok perlakuan oleh karena itu tiap kelompok perlakuan dibagi menjadi 4 dosis (25%, 50%, 75%, 100%)

Anava Dua Jalan Ranul pada Kedua Variabel Bebas

Uji perbedaan dengan varian yang >> merupakan perpaduan antara analisis varians dan analisis regresi Uji beda dengan pengendalian, parametrik Tingkat pengukuran : interval atau ratio Dapat digunakan untuk melakukan pengendalian statistik

Analisis Kovarian

Variabel pertama : nominal atau ordinal Variabel kedua : semua jenis variabel

Korelasi Korelasi Korelasi Korelasi Korelasi

: : : : :

variabel nominal dengan nominal var nominal dengan ordinal var. nominal dengan interval/ratio var. ordinal dengan ordinal var ordinal dengan interval/ratio

Uji Korelasi Non Parametrik

Uji Korelasi Non Parametrik

Korelasi Tunggal, Ganda dan Partial Parametrik, Antar Interval atau Ratio

Korelasi Tunggal, Ganda dan Partial Parametrik, Antar Interval atau Ratio

Resume Korelasi
Variabel 1 Nominal Nominal Variabel 2 Nominal Ordinal Uji korelasi yang dipilih Koefisien Kontingensi, Lambda Koefisien kontingensi, lambda

Ordinal
Ordinal Numerik

Ordinal
Numerik Numerik

Spearman, Gamma, Somersd


Spearmen Pearson

Anda mungkin juga menyukai