Validitas Penelitian
Dipengaruhi Validitas pengukuran
Alat ukur Metode ukur Pengukur (peneliti)
Kompetensi Peneliti
Memilih uji hipotesis yang tepat Pemahaman peneliti mengenai potensi dan keterbatasan uji hipotesis yang digunakan Kemampuan untuk menafsirkan hasil uji hipotesis
Statistik
Deskriptif
Digunakan untuk menggambarkan atau menganalisa karakteristik data hasil penelitian, tetapi tidak untuk membuat kesimpulan yang lebih luas (generalisasi/inferensial)
Inferensial
Suatu proses atau prosedur penarikan kesimpulan terhadap karakter populasi yang didasarkan pada data yang diperoleh dari observasi pada sampel
HIPO (HYPO)
: Kurang dari, di bawah, lemah, rendah TESIS (THESIS) : Pendapat, pernyataan HIPOTESIS : PENDAPAT YANG BERSIFAT SEMENTARA PERLU DIUJI KEBENARANNYA UJI HIPOTESIS TESIS
Masalah Penelitian
Hipotesis Nihil
Null hypotesis Ho
Hipotesis Kerja
Hipotesis riset Hipotesis alternatif H1
Hipotesis Tandingan
Satu ekor
Jumlah makrofag lebih tinggi pada pemberian ekstrak bawang putih dari pada teh hijau Semakin tinggi dosis ekstrak seledri semakin besar volume diuresis (urin)
Dua ekor
Ada perbedaan jumlah makrofag antara pemberian ekstrak bawang putih dengan teh hijau Ada hubungan antara dosis ekstrak seledri dengan volume urin
Hipotesis Kerja
1. H0 = Hipotesis nol = Hipotesis nihil = Null hypothesis Merupakan hipotesis yang akan diuji Pernyataan H0 : Tidak ada perbedaan Tidak ada hubungan antara .. dengan Tidak ada pengaruh .. terhadap ..
2. H1 atau Ha = Hipotesis alternatif = Alternative Hypothesis Merupakan hipotesis tandingan dari H0 Biasanya merupakan hipotesis yang ingin dibuktikan oleh peneliti, karena merupakan pernyataan yang dianggap benar
Pernyataan H1 : Ada perbedaan Ada hubungan antara .. dengan Ada pengaruh .. terhadap .. H0 dan H1 harus Mutually Exclussive dan Exhaustive : keduanya tidak dapat terjadi secara bersamaan dan salah satu dari keduanya harus terjadi
Keputusan
Terima hipotesis nol (Ho) Menolak Hipotesis nol (Ho)
Hipotesis benar
(-) kesalahan Kesalahan Tipe I ()
Hipotesis salah
Kesalahan Tipe II () (-) kesalahan
Pada pengujian sering kali yang digunakan adalah kesalahan tipe I yaitu : berapa prosen kesalahan untuk menolak hipotesis nihil yang benar Alpha ()
2. Kesalahan tipe II
= 0,05 artinya probabilitas untuk menolak H0 padahal H0 benar - P(H0 ditolak | H0 benar) - adalah sebesar 0,05 Berarti dalam 100 kali penolakan H0 terdapat 5 kali menolak H0 padahal H0 benar = tingkat kemaknaan (Significant level)
1- disebut KUAT UJI (Power of Test) : probabilitas untuk menolak H0 bila ternyata H0 salah
PENENTUAN BESAR
1.
Penelitian di masyarakat atau di tempat di mana tidak mungkin dilakukan kontrol terhadap variabel pengganggu secara ketat nilai yang besar (misalnya 0,05 atau 0,1), Bila sangat mungkin dilakukan pengontrolan terhadap variabel-variabel pengganggu nilai yang lebih kecil (misalnya 0,01). 2. Penerapan hasil penelitian atau keputusan yang diambil, menyangkut keselamatan manusia (misalnya penemuan obat baru atau metode pengobatan baru) nilai yang lebih kecil Bila kesimpulan yang diambil tidak memiliki dampak yang besar terhadap keselamatan manusia nilai lebih besar
Tergantung sifat masalah yang akan diteliti baik dalam pelaksanaan ataupun penerapan hasil penelitian
Nilai yang sering digunakan berkisar 0,01 dan 0,1 (paling sering 0,05)
H1 : ada pengaruh olah raga terhadap besarnya kapasitas vital paru Ho : tidak ada pengaruh olah raga terhadap besarnya kapasitas vital paru
Olah Raga
Tinggi Badan
Jenis Kelamin
: rancangan penelitian
Umur
: statistik
Seorang peneliti akan menguji obat anti hipertensi baru Dengan membandingkan obat anti hipertensi lama yaitu captopril. Ditentukan jumlah sampel 50 penderita Hipertensi, dengan cara random kelompok ini dibagi menjadi 2. Satu kelompok mendapatkan obat baru dan satu kelompok lainnya mendapatkan kaptopril kemudian dipantau tekanan Darah dengan menggunakan tensimeter air raksa
Penurunan tekanan darah lebih besar pada pemberian kaptopril dibandingkan obat baru
Ada perbedaan Penurunan tekanan darah antara pemberian kaptopril dibandingkan obat baru
Hipotesis null ?
Suatu rencana, struktur dan strategi penelitian yang dimaksudkan untuk menjawab permasalahan yang dihadapi dengan mengupayakan optimasi yang berimbang antara validitas dalam dan validitas luar, dengan melakukan pengendalian varians Pengendalian varians :
Maksimasi varians penelitian Kontrol variabel luar Minimasi varians kesalahan
Uji Hipotesis
Perbedaan
Korelasi
N.P
N.P
Ada/tidak Pengendalian
1. Uji Hipotesis apa yang dikehendaki ? 2. Bagaimana sampel kita peroleh ? 3. Apakah tingkat pengukuran variabel tergatung yang kita analisis ? 4. Berapa jumlah kelompok observasi ? 5. Kalau dua atau lebih, apakah sampel berhubungan ? 6. Apakah dalam rancangan penelitian ada pengamatan ulang terhadap suatu variabel ? 7. Apakah pada uji yang dikehendaki dilakukan pengendalian terhadap variabel (variabel-variabel) tertentu ?
Dasar Penelusuran
1 Apakah terdapat perbedaan rerata kadar gula darah berdasarkan jenis kelamin 2 Apakah terdapat hubungan antara jenis kelamin dengan rerata kadar gula darah 3 Apakah terdapat perbedaan status gizi berdasarkan tingkat ekonomi 4 Apakah terdapat hubungan antara tingkat ekonomi dengan status gizi 5 Apakah terdapat perbedaan kadar glukosa antara kelompok
yang mendapatkan pengobatan glibenklamid dengan kelompok plasebo
asosiatif korelasi
utama
SAMPLING KUOTA
Memilih sampel yang mempunyai ciri-ciri tertentu dalam jumlah/kuota yang diinginkan Misal : dipilih staf bagian gizi sejumlah n orang dan bagian imunisasi x orang, sebagai sampel
Sampel
Sampling purposif
Dipilih sampel yang relevan dengan tujuan penelitian, dengan ciri-ciri khusus Ciri-ciri khusus tersebut ditentukan oleh keputusan (judgment) peneliti judgmental sampling Misal : tujuan : mutu lulusan sampel : dosen, alumni, pengusaha, dll
Snowball Sampling
Dimulai
dari kelompok kecil, masing-masing menunjuk rekannya yang baru, kemudian menunjuk kawannya lagi, dan seterusnya, sampai jumlah tertentu meneliti hubungan antar manusia dalam kelompok yang akrab
Untuk
(Cluster
****
* *************
* * * ********* ***** * ** *********** * * * * * *
****
*
SAMPEL
Unit Sampel 1 : Simple Random Unit Sampel 2, 3, ..., dst secara sistematis dengan interval tertentu Interval = N/n
Populasi sebesar N diambil sampel sebesar n Membuat n subpopulasi dengan jumlah anggota tiap subpopulasi = k = N/n tiap subpopulasi diambil 1 subyek Dari subpopulasi pertama diambil 1 subyek secara simple random Subyek berikutnya diambil dengan interval k sesudah subyek pertama diperoleh sampel sebesar n
k 2k 3k 4k 5k 6k ... N-k N
Subyek ke-n
- +
* * * * + + -
* - + *
+ * + + + * + *
stratifikasi
* * *
- - - - - + + +
+ +* * - * + + --
+ + + * *
randomisasi
subpopulasi dari populasi awal tiap strata homogen antar strata heterogen
CLUSTER/RUMPUN :
subpopulasi dari populasi awal tiap rumpun heterogen antar rumpun homogen
-**-+-+
+--+*
SAMPEL
---+++ * ++ ---**+ +**--+**-+*-
- - - + ** * -+ *2 -+ **+-++**-+
++--+*
*6 +-+*
+--+**+ --+ +*
++---+* * * *4 ++--
+---**+ + *8 *--+-
RANDOMISASI CLUSTER
5
6
SAMPEL
---+++*
2* - + **-+
**+-++**-+++---+* ***++--
7 8
++-**-* +-*
CIRI-CIRI
- Absolut - Jenjang - Interval - Tertinggi
CONTOH
- Berat - Tinggi - Luas - Produktivitas Nominal Skala Pengukuran
Membeda kan
Sifat
Ada Interval
Interval
- Interval
- Urutan
- Suhu
- Nilai - Nilai Mutu - Lomba Interval Ordinal
Ordinal
- Jenjang
Nominal
- Kategori
- Agama
Rasio
- Kelamin - Pekerjaan
Parametrik
Syarat Parametrisitas 1.Sampel dipilih secara random 2.Tingkat pengukuran : interval atau ratio 3.Distribusi populasi mendekati normal
(SD/Mean) x 100%
Skewness/SE Skewness Kurtoris/SE Kurtoris
Mana yang merupakan 1. Variabel Bebas 2. Variabel tergantung 3. Variabel perantara 4. Variabel pendahulu 5. Variabel prakondisi 6. Variabel luar (kontrol)
Melihat Hipotesis Kerangka Teori
Peneliti dapat dengan tepat meletakan suatu variabel penelitian Sebagai variabel yang harus diperhitungkan atau dikendalikan Jika variabel memang diperhitungkan apakah ingin diketahui pengaruh atau yang terpengaruh
apakah dari satu kelompok subyek (sama subyek=related samples) Data berpasangan, Rancangan Ulang ataukah tidak (lain subyek = independent samples) Data mandiri
peneliti ingin mengetahui efek obat tidur. Setelah ditentukan populasi terjangkau sampel dirandom, besar sampel : 10 sukarelawan, diberikan obat A pada 10 sukarelawan pada suatu hari, kemudian dicacat selang waktu antara minum obat dengan saat tidur pada hari yang lain terhadap 10 orang yang sama dicobakan obat B, Setelah minum obat B kemudian dilakukan pengukuran dengan cara yang sama
Kelompok observasi : 2 kelompok data kecepatan tidur, Berpasangan, Sama Subyek, rancangan ulang
Peneliti mencobakan obat A pada 10 sukarelawan, dan obat B pada 10 sukarelawan yang lainnya, kemudian dicacat selang waktu antara minum obat dengan saat tidur Kemudian dilakukan pengukuran dengan cara yang sama
Kelompok observasi : 2 kelompok data kecepatan tidur tidak berpasangan, Lain Subyek
Mahasiswa FK ingin mengetahui perbedaan pengaruh antara teh hijau dengan tepung kedelai terhadap kolesterol darah, 10 tikus jantan galur wistar diberikan teh hijau, 10 tikus jantan galur wistar diberikan tepung kedelai Subyek penelitian di match secara ketat pada banyak variabel, kemudian dengan cara yang sama diukur kadar kolesterolnya
Kelompok observasi : 2 kelompok data kadar kolesterol berpasangan, Sama Subyek
Dalam praktek, ke dalam istilah sama subyek juga dimasukan Data yang berpasangan, yang berasal dari lain subyek tetapi kondisinya identik atau hampir identik Data berpasangan jumlah anggota kelompok harus sama
Peneliti ingin mengetahui pengaruh obat x terhadap tekanan darah sistolik, obat dicobakan pada 20 sukarelawan homogen, kelompok dibagi menjadi 2 secara random yaitu kelompok kontrol tanpa perlakuan dan kelompok perlakuan. kelompok perlakuan : sebelum minum obat diukur tekanan darahnya kemudian setelah minum obat diukur tekanan darahnya tiap 30 menit sekali selama 2 jam. Dengan pengamatan yang sama dilakukan pada kelompok kontrol.
Peneliti ingin mengetahui pengaruh obat x dan obat y terhadap tekanan darah sistolik, 10 sukarelawan minum obat x, dan 12 sukarelawan lainnya minum obat y, sebelum minum obat tekanan darahnya diukur, kemudian setelah minum obat tekanan darah diukur tiap 30 menit sekali selama 2 jam
Pengamatan Ulang dan Sama Subyek memperoleh data dari subyek yang sama Pengamatan Ulang Perlakuannya 1 kali, efeknya diamati lebih dari satu kali maka kelompok pengamatannya lebih dari satu
Sama Subyek Karena perlakuannya 2 kali/>, maka kelompok pengamatannya lebih dari satu (Rancangan Ulang)
Peneliti mencobakan obat A pada 10 sukarelawan pada suatu hari, kemudian dicacat selang waktu antara minum obat dengan saat tidur pada hari yang lain terhadap 10 orang yang sama dicobakan obat B, Setelah minum obat B kemudian dilakukan pengukuran, dengan cara yang sama dilakukan pada obat C.
Peneliti mengetahui pengaruh obat A, obat B, dan obat C terhadap Lamanya tidur. Subyek penelitian Mahasiswa FK di Semarang Setelah ditentukan jumlah sampel kemudian dibagi menjadi 3 kelompok Dengan random. Kelompok I minum obat A, kelompok II minum obat B Dan kelompok 3 minum obat C kemudian dilakukan pengukuran lamanya tidur
Mahasiswa FK Unissula ingin mengetahui pengaruh mengkudu, tempe, chitosan dan teh hijau terhadap kadar glukosa darah. Mahasiswa memilih subyeknya tikus putih jantan galur wistar yang telah dirusak sel Beta Pankreasnya jumlahnya 20 ekor. Selama 20 hari subyek diberikan mengkudu, kemudian dihentikan selama 10 hari, setelah itu diberikan tempe dalam Waktu yang sama dengan mengkudu, dan seterusnya dengan cara yang sama kadar glukosa darah diukur pada hari ke 0, 10 & 20 (selama perlakuan)
Mahasiswa FK Unissula ingin mengetahui pengaruh mengkudu, tempe, chitosan dan teh hijau terhadap kadar glukosa darah. Mahasiswa memilih subyeknya tikus putih jantan galur wistar yang telah dirusak sel Beta pankreasnya (40 tikus). Penentuan kelompok dilakukan dengan cara random, tiap kelompok 10 tikus. Perlakuan dilakukan selama 20 hari, kadar glukosa darah diukur pada hari ke 0, 10 & 20
?
Apakah dalam menganalisis kita menghendaki pengendalian terhadap suatu atau sejumlah variabel atau tidak Pengendalian mempunyai pengertian kita meniadakan pengaruh Hasil perhitungan statistik benar-benar hanya menguji pengaruh variabel bebas yang dikehendaki terhadap variabel tergantung karena telah mengendalikan variabel luar
Pengendalian
Peneliti ingin mengetahui pengaruh obat x terhadap tekanan darah sistolik, obat dicobakan pada 10 sukarelawan, sebelum minum obat diukur tekanan darahnya kemudian setelah minum obat diukur tekanan darahnya tiap 30 menit sekali selama 2 jam
dikendalikan
Observasi
O1
(dst) S1 S2 S3 S4 S5 S6 (dst) (dst)
O2
(dst)
O3
(dst)
O4
(dst) ?
Obat x
Uji Hipotesis
Perbedaan
Korelasi
N.P
N.P
UJI BEDA
2 kelompok
Berpasangan McNemar Tidak berpasangan X2 Fisher KolmogorovSmirnov X2 Fisher KolmogorovSmirnov MannWhitney
T Tidak berpasangan
> 2 kelompok
Berpasangan Tidak berpasangan X2 Cochran Fisher KolmogorovSmirnov X2 Cochran Fisher KolmogorovSmirnov KruskalWallis
Anova
Nominal
Marginal homogeneity
McNemar Marginal homogeneity Wilcoxon
Ordinal
Friedman
Interval rasio
T berpasangan
Anova
Menguji apakah frekuensi yang diamati cukup mendekati frekuensi yang diharapkan Ada 3 bentuk
Menaksir
1 kelompok data terhadap populasi tertentu (uji goodness of fit Menguji perbedaan 2 kelompok pengamatan mandiri Menguji perbedaan 3 kelompok pengamatan / lebih yang sifatnya mandiri
Caries dentis + Caries dentis Status ekonomi tinggi Status ekonomi rendah 30 45
35
27
NB
Seorang peneliti ingin mengetahui apakah ada perbedaan kecenderungan penggunaan jenis tensimeter (air raksa, mekanik, digital, sound) di antara dokter-dokter muda (usia 30-40 th), menengah (usia 41-50 th) dan tua (usia 51-60 th). Data diperoleh dari 668 dokter seperti tabel jenis tensimeter dan usia dokter
Jenis tensimeter I II 71 163 III 12 38 IV 35 62 174 310
Total
Muda Menengah
56 47
Tua
Total
14
117
42
276
85
135
43
140
184
668
Tiga kelompok mahasiswa ( 22 orang ) memperoleh buku ajar (textbook) tentang statistik yang berbeda. Mereka disuruh mempelajari sendiri buku tersebut selama 1 minggu. Kemudian kepada mereka diberikan 10 soal statistik. Seorang dosen ingin mengetahui ke 3 kelompok tersebut dalam menjawab soal statistik setelah mempelajari buku ajar yang berlainan. Data mengenai jumlah soal yang dapat dikerjakan dengan benar sebagai berikut
Kelompok I ( 6 Mahasiswa) Kelompok II( 8 Mahasiswa) Kelompok III( 8 Mahasiswa)
4
4 3 3 5 6
5
6 7 8 5 8 7 7
6
5 6 7 6 5 6 7
Analisis Varians
Mahasiswa ingin mengetahui pengaruh lidah buaya, teh hijau dan mengkudu terhadap kadar glukosa darah pada penderita Diabetes Mellitus. Selain ingin mengetahui efeknya mahasiswa juga ingin mengetahui dosis tiap masing-masing kelompok perlakuan oleh karena itu tiap kelompok perlakuan dibagi menjadi 4 dosis (25%, 50%, 75%, 100%)
Uji perbedaan dengan varian yang >> merupakan perpaduan antara analisis varians dan analisis regresi Uji beda dengan pengendalian, parametrik Tingkat pengukuran : interval atau ratio Dapat digunakan untuk melakukan pengendalian statistik
Analisis Kovarian
Variabel pertama : nominal atau ordinal Variabel kedua : semua jenis variabel
: : : : :
variabel nominal dengan nominal var nominal dengan ordinal var. nominal dengan interval/ratio var. ordinal dengan ordinal var ordinal dengan interval/ratio
Korelasi Tunggal, Ganda dan Partial Parametrik, Antar Interval atau Ratio
Korelasi Tunggal, Ganda dan Partial Parametrik, Antar Interval atau Ratio
Resume Korelasi
Variabel 1 Nominal Nominal Variabel 2 Nominal Ordinal Uji korelasi yang dipilih Koefisien Kontingensi, Lambda Koefisien kontingensi, lambda
Ordinal
Ordinal Numerik
Ordinal
Numerik Numerik