Case 1 - Business Restructuring

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 26

GRUP DJARUM AKUISISI

PT SOLUSI TUNAS
PRATAMA

Audia Citra 134122008


Vincentius Christian 134122014
Arief Rahmatullah 134122015
PT SARANA MENARA NUSANTARA
(TOWR)
Kudus, 2008
Investasi pada perusahaan pengoperasi menara komunikasi
dan disewakan kepada perusahaan telekomunikasi
Mempunyai 99,99% Saham dari PT Profesional Telekomunikasi
Indonesia (Protelindo)
Protelindo berdiri tahun 2003
Merupakan milik Grup Djarum
PT SOLUSI TUNAS PRATAMA (SUPR)

Didirikan pada tahun 2006


Penyedia menara telekomunikasi independen terkemuka di
Indonesia.
STP memiliki menara telekomunikasi di 34 provinsi di
Indonesia di mana 85% aset menara telekomunikasi STP
terletak di Pulau Jawa dan Sumatera
Per 31 Desember 2021, STP tercatat memiliki 6.949 menara
dengan 12.846 penyewaan.
APA YANG MENJADI MOTIF UTAMA
PERUSAHAAN TERSEBUT MELAKUKAN
RESTRUKTURISASI BISNIS?
MOTIF RESTRUKTURISASI
PT Sarana Menara Nusantara Tbk
Pengembangan usaha serta perluasan jaringan usaha agar
dapat memperkuat posisi Perusahaan sebagai pemilik dan
operator tower independen dalam rangka melayani
operator telekomunikasi Indonesia.
PT Solusi Tunas Pratama Tbk
Capital market Factor
Poor Performance
FAKTOR-FAKTOR APA SAJA YANG
BISA DIANDALKAN OLEH
PERUSAHAAN TERSEBUT UNTUK
BERPOSISI MEMILIKI DAYA TAWAR
YANG TINGGI DALAM PROSES
RESTRUKTURISASI?
FAKTOR PERUSAHAAN
PT Sarana Menara Nusantara Tbk
Memiliki modal yang cukup besar untuk pengembangan
Perusahaan
PT Solusi Tunas Pratama Tbk
Asset menara telekomunikasi di 34 Provinsi (85% di pulau
Jawa & Sumatra), dengan total menara 6.949 unit
SEBUTKAN JENIS RESTRUKTURISASI
YANG DIPILIH PERUSAHAAN
TERSEBUT? MENGAPA? BERIKAN
PEMBANDING UNTUK KASUS SERUPA.
JENIS RESTRUKTURISASI
Jenis restrukturisasi yang dilakukan oleh PT Solusi Tunas
Pratama yaitu Voluntary Divestiture.
Voluntary divestiture yang dilakukan oleh pengendali PT Solusi
Tunas Pratama yaitu:
1. Capital Market Factors
2. Poor Performance
CAPITAL MARKET FACTOR

Sarana Menara Nusantara (TOWR) setuju untuk membeli SUPR


dengan harga 2 kali diatas nilai rata rata pasar selama 90 hari
(Rp.8.166/lembar saham) atau Rp 15.640/lembar saham dengan
total nilai akuisisi sebesar Rp 1,06 triliun.
POOR PERFORMANCE
Jumlah Tower
POOR PERFORMANCE
Kestabilan profitabilitas Perusahaan
CONTOH LAIN VOLUNTARY DIVESTITURE
DARI SUDUT PANDANG STRATEGI,
PILIHAN STRATEGI MANA YANG
HARUS DIPRIORITASKAN?
MENGAPA?
PRIORITAS STRATEGI

DIVESTASI
MENGAPA PERLU AKUISISI?
Karakteristik Sektor Menara Telekomunikasi:

Investasi Untuk akuisisi menara Perusahaan menara


pembangunan membutuhkan investasi telekomunikasi harus
menara baru yang besar dan mengikuti pola
cenderung tinggi biasanya ekspansi pelanggan
menggunakan utang utamanya/operator
bank atau obligasi telekomunikasi
BERIKAN VALUASI PENILAIAN
PERUSAHAAN SAAT BELUM
MELAKUKAN RESTRUSTURISASI.
MODEL VALUASI APA YANG PALING
SESUAI? SEBERAPA AKURAT
PROSES VALUASI TERSEBUT DAPAT
DIJADIKAN SEBAGAI TOLAK UKUR?
KINERJA SAHAM TWOR
PRICE PER
SAHAM

EARNING PER
SHARE TAHUN 2021
DAN 2022 SEBESAR
69.000.000.000
E/P RATIO
PADA TAHUN 2021= 0,739
PADA TAHUN 2022= 0,738

PBV RATIO
PADA TAHUN 2021= 0.470
PADA TAHUN 2022 = 0.421
APAKAH KONDISI SETELAH
RESTRUKTURISASI
MENGHASILKAN SINERGI?
DALAM HAL APA
SINERGINYA? BERIKAN
VALUASINYA.
Penguatan Posisi Pasar: Akuisisi Penambahan Tenant: TOWR akan
SINERGY SUPR akan meningkatkan jumlah total mendapatkan 12.145 tenant baru dari

TWOR menara BTS yang dimiliki oleh TOWR


menjadi 27.997 unit, menjadikannya
SUPR, sehingga total tenant TOWR
menjadi 51.939. Pendapatan sewa
AKUISISI pemilik dan operator menara terbesar dari penyewa akan meningkat,
di Indonesia memberikan stabilitas pendapatan
SUPR jangka panjang bagi perusahaan.
Fokus pada Wilayah Potensial:
TOWR dan SUPR memiliki basis lokasi Efisiensi Operasional: Dengan memiliki
yang relatif mirip, dengan sebagian lebih banyak menara dan lokasi yang
besar menara terletak di area Jawa- strategis, TOWR dapat menerapkan
Bali-Nusra yang merupakan wilayah strategi efisiensi operasional seperti
dengan pertumbuhan penetrasi metode colocation, di mana lebih dari
smartphone yang signifikan. Dengan satu operator telekomunikasi
kepemilikan menara yang diperluas di menggunakan satu menara BTS.
wilayah ini, TOWR dapat memperkuat
pengaruhnya dan memanfaatkan
pertumbuhan potensial di daerah
tersebut.
DALAM PERSPEKTIF SAUDARA, OPINI APA
YANG HENDAK SAUDARA USULKAN?
ADAKAH KELEMAHAN YANG SAUDARA
LIHAT DALAM PROSES RESTRUKTURISASI
INI? SOLUSI YANG SAUDARA TAWARKAN
DAPAT MENJADI PERTIMBANGAN YANG
SIKNIFIKAN.
KELEMAHAN TWOR AKUISISI SUPR
Biaya Akuisisi yang Tinggi; Perubahan dalam Landscape Integrasi dan Sinergi
biaya akuisisi per unit menara Industri; TOWR perlu Operasional; perencanaan
yang relatif tinggi dibandingkan memastikan bahwa mereka yang matang dan pemantauan
dengan beberapa transaksi dapat beradaptasi dengan yang ketat untuk memastikan
serupa di industri perubahan tersebut dan tetap bahwa proses integrasi berjalan
relevan dalam industri yang dengan baik, sistem dan
kompetitif. Hal ini mencakup prosedur diintegrasikan dengan
pemahaman yang mendalam efektif, dan keunggulan yang
tentang kebutuhan pelanggan, diharapkan dapat tercapai.
peningkatan layanan yang
tepat waktu, dan inovasi dalam
menghadapi tren dan
perkembangan baru.
SOLUSI UNTUK
TWOR AKUISISI SUPR
Menjalin kemitraan strategis
Pengoptimalan aset dengan operator
yang dimiliki, termasuk telekomunikasi utama untuk
menara dan tenant memperkuat hubungan
dengan pelanggan utama

TOWR perlu terus berinovasi


dalam menghadapi perubahan
tren teknologi di industri
telekomunikasi termasuk 5G
dan Internet of Things (IoT)

Diversifikasi bisnis Riset dan analisa pasar


dengan memperbarui
mereka dan ekspansi ke
pengetahuan mereka tentang
wilayah baru yang
kebutuhan pasar, tren
memiliki potensi konsumen, dan
pertumbuhan perkembangan teknologi.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai