Tugas Makalah Utang Jangka Panjang Tito Al Fariz
Tugas Makalah Utang Jangka Panjang Tito Al Fariz
Disusun oleh:
Nama:Tito Al Fariz
NIM :C012361201033
Prodi Manajemen
Universitas Sali Al-Aita’am Bandung
Tahun 2024/2025
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas segala rahmat Tuhan yang Maha Esa yang menolong
kelompok kami hingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan
dalam keadaan sehat tidak kekurangan dan tanpa adanya halangan apa pun juga
dalam menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Penulis
Kelompok 2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
Topik Permasalahan 2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hutang jangka panjang digunakan untuk menunjukan utang-utang pelunasannya
akan dilakukan dalam waktu lebih dari satu tahun atau akan dilunasi dari
sumber-sumber yang bukan dari sumber aktiva lancar. hutang jangka panjang
juga sering disebut sebagai debt-financing, artinya kegiatan pendanaan yang
dilakukan dengan cara meminjam atau berhutang. Dan akan dilunasi dari
sumber-sumber yang bukan dari kelompok aktiva lancar, seperti peralatan,
gedung, tanah, investasi saham atau investasi obligasi jangka panjang, dan
sebagainya.Hutang jangka panjang ini dibagi menjadi 2 jenis, yaitu hutang
hipotik dan obligasi. Dari jenis-jenis tersebut memiliki pengertian,pemahan dan
cara mengerjakan yang berbeda satu sama lain.
Di dalam hutang jangka panjang termasuk utang obligasi, utang wesel jangka
panjang, utang hipotik, uang muka dari perusahaan afiliasi, utang kredit bank
jangka panjang dan lain-lain. hutang jangka panjang biasanya timbul karena
adanya kebutuhan dana untuk pembelian tambahan aktiva tetap, menaikan
jumlah modal kerja permanen, membeli perusahaan lain atau mungkin juga
untuk melunasi utang-utang yang lain.
B. Topik Permasalahan
a. Apakah pengertian dari hutang jangka panjang ?
b. Apa saja jenis-jenis dari hutang jangka panjang?
c. Apa penyebab timbulnya hutang jangka panjang ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Hutang jangka panjang
Hutang jangka panjang adalah meliputi semua hutang/kewajiban keuangan yang
jatuh temponya lebih dari satu periode akuntansi terhitung sejak tanggal laporan
keuangan atau neraca. Dengan lain perkataan hutang jangka panjang adaah
hutang-hutang yang pembayarannya akan dilakukan lebih dari satu tahun.
Hutang jangka panjang adalah kewajiban kepada pihak tertentu yang harus
dilunasi dalam jangka waktu lebih dari satu perioda akuntansi (1 th) dihitung
dari tanggal pembuatan neraca per 31 Desember
Menurut PSAK (IAI 2009:1.8), kewajiban berbunga jangka panjang tetap
dikasifikasikan sebagai kewajiban jangka jangka panjang walaupun kewajiban
tersebut jatuh tempo dalam jangka waktu dua belas bulan sejak tanggal laporan
posisi keuangan, apabila:
a. Kesepakatan awal perjanjian pinjaman untuk jangka waktu lebih dari dua
belas bulan
b. Perusahaan bermaksud membiayai kembali kewajiban dengan pendanaan
janka panjang, dan
c. Maksud tersebut pada huruf (b) didukung dengan perjanjian pembiayaan
kembali atau penjadwalan kembali pembayaran yang resmi disepakati sebelum
laporan keuangan disetujui.
Dengan perkataan lain, hutang timbul/berasal dari transaksi-transaksi atau
kejadian-kejadian yang melibatkan pihak lain atau ketentuan-ketentuan dan
persyaratan-persyaratan yang tidak dapat ditetapkan secara sepihak baik oleh
pemilik maupun manajemen saja.
B. Jenis – jenis hutang jangka panjang
1. Hutang Hipotik
Hutang hipotik adalah pinjaman yang harus dijamin dengan harta tidak
bergerak atau aset tetap. Di dalam perjanjian hutang disebutkan kekayaan
peminjam yang dijadikan jaminan misalnya berupa tanah atas gedung. Jika
peminjam tidak melunasi pinjaman pada waktunya, maka pemberi pinjaman
dapat menjual jaminan untuk diperhitungkan dengan pinjaman yang
bersangkutan.
Pinjaman hipotik biasanya diambil jika dana yang diperlukan dapat dipinjam
dari satu sumber, misalnya dengan mengambil pinjaman dari suatu bank
tertentu. Kredit-kredit bank dengan jaminan harta tak bergerak adalah contoh
hipotik yang banyak dijumpai dalam praktik. Mengingat pinjaman hipotik
hanya diambil dari satu sumber maka akuntansi untuk hipotik relatif sederhana.
Contoh soal: Pada tanggal 1 Maret 2006 diambil pinjaman hipotek sebesar Rp.
5.000.000.00,bunga sebesar 12% per tahun di bayar setiap tanggal 1 Maret dan 1
September. Jurnal penyesuaian per 31 Desember 2006 untuk membukukan bunga
yang belum di bayar adalah
Beban bunga Rp. 200.000.00
Utang bunga Rp. 200.000.00
2. Hutang Wesel jangka panjang
Utang wesel jangka panjang (wesel bayar) adalah Janji tertulis untuk membayar
kepada pihak lain dalam jumlah tertentu dan pada tanggal yang telah ditetapkan.
Wesel jangka panjang dijamin dengan hipotek atas asset tertentu yang berfungsi
sebagai agunan. Wesel bayar hipotek (mortgage notes payable) banyak
digunakan oleh perorangan untuk membeli rumah serta oleh perusahaan besar
untuk memperoleh bangunan pabrik.
Jangka waktu pinjaman hipotek ditetapkan baik dengan suku bunga tetap
maupun suku bunga yang disesuaikan,. Biasanya jangka waktu dibutuhkan
peminjam untuk mebuat pembayaran angsuran selama jangka waktu pinjaman.
Masing – masing pembayaran mencakup : (1) bunga atas saldo pinjaman yang
belum dilunasi, dan (2) pengurangan dari jumlah pokok pinjaman.
Contoh soal: Pada tanggal 1 Januari 2024, PT. Selalu Sukses menyepakati
perjanjian dengan Bank ABC untuk meminjam dana sebesar Rp420 juta dengan
tingkat suku bunga 12% per tahun dan jatuh tempo pembayaran selama 3 tahun
dengan termin pembayaran setiap 6 bulan sekali.
Dana yang diterima pada 01 Jan 2024, dan pada akhir bulan Agustus 2025, saat
termin pembayaran pertama, jumlah yang harus dibayarkan dapat dihitung
sebagai berikut:
Pokok Pinjaman (Setengah dari Jumlah Pinjaman): Rp420.000.000/6 =
Rp70.000.000
Bunga Pinjaman (Suku Bunga Tahunan x Jumlah Pinjaman x Waktu Sejak
Terakhir Bayar): Rp420.000.000 x 12% x 8/12 = Rp33.600.000
Sehingga, total pembayaran pada termin pertama (akhir Agustus 2025) adalah:
Rp70.000.000 + Rp33.600.000 = Rp 103.600.000
3. Hutang Obligasi
Hutang obligasi adalah surat hutang yang berisikan janji tertulis untuk
membayar sejumlah uang pada waktu yang terlah ditentukan dengan disertai
dengan pembayaran bunga secra berkala dengan jumlah yang telah ditentukan.
Pembeli obligasi disebut pemegang obligasi. Apabila perusaahaan
membutuhkan tambahan modal kerja tetapi tidak dapat melakukan emisi saham
baru, dapat dipenuhi dengan cara mencari utang jangka panjang. Dalam hal
mencari utang yang jumlahnya besar dari satu sumber, perusahaan dapat
mengeluarkan surat obligasi. Surat obligasi ini akan dapat di jual bila reputasi
perusahaan cukup baik dan dipandang akan tetap berdiri selama jangka waktu
beredarnya obligasi tersebut.
Tipe obligasi ada 6 yaitu obligasi terjamin, obligasi tidak terjamin, obligasi
berjangka, obilgasi berseri, obligasi terdaftar, dan kupon obligasi. Jika dilihat
dari sudut pandang lain, obligasi ada dua yaitu obligasi yang dapat ditukar,
yakni dia bisa ditukar dengan saham biasa tergantung pilihan pemilik saham dan
obligasi tebus. Nilai pasar obligasi bisa dipengaruhi oleh beberapa hal
diantaranya adalah jumlah dollar yang diterima, jangka waktu sampai jumlah
kesemuanya diterima, dan suku bunga pasar.
Penghilangan obligasi disebabkan oleh :
1. Terbatasnya nilai obligasi ketika jatuh tempo
2. Mempengaruhi pembayaran tunai
beberapa istilah penting yang berhubungan dengan obligasi.
1. Nilai nominal obligasi
yaitu jumlah yang akan dibayar pada tanggal jatuh tempo obligasi.
2. Tanggal jatuh tempo
yaitu tanggal di mana obligasi harus dilunasi.
3. Bunga obligasi
yaitu bunga pertahun yang diberikan kepada pemegang obligasi. Bung obligasi
dinyatakan dalam persentase tertentu.
4. Tanggal bunga
yaitu tanggal di mana bunga obligasi akan dibayar.
5. Nilai nominal obligasi
tanggal jatuh tempo, tingkat bunga dan tanggal bunga tercantum dalam
perjanjian obligasi dan juga dicetak dengan jelas pada tiap-tiap lembar sertifikat
obligasi.
Penentuan harga pasar obligasi adalah tergantung oleh :
1. Ketika perusahaan (debitur) menerbitkan obligasi, harga dimana pembeli
(kreditur ) bersedia untuk membayarnya, tergantung pada :
a. nilai nominal obligasi
b. bunga yang akan dibayar atas hutang
c. tingkat suku bunga pasar
d. lamanya umur obligasi
2. Nilai nominal obligasi
Nilai nominal obligasi mencerminkan jumlah yang terhutang pada saat obligasi
jatuh tempo. Tingkat suku bubga nominal ini digunakan untuk menentukan
besarnya jumlah bunga yang akan dibayarkan oleh debitur / penerbit obligasi
kepada kreditur secara berkala.
3. Tingkat suku bunga pasar
Tingkat suku bunga pasar adalah tingkat suku bunga yang diminta oleh kreditur
atas sejumlah dana yang dipinjamkan kepada debitur. Tingkat suku bunga pasar
ini selalu terfluktuasi yang dimana besarnya dipengaruhi oleh faktor-faktor :
a. Ekspetasi kreditur
b. Kinerja keuangan debitur
c. Perkembangan kondisi ekonomi regional / global
4. Nilai sekarang dan nilai nominal obligasi
Nilai sekarang dari nominal obligasi merupakan ilai hari ini atas jumlah yang
akan diterima kreditur pada saat obligasi jatuh tempo.
5. nilai sekarang dari bunga obligasi
Nilai sekarang dari bunga obligasi merupakan nilai hari ini atas jumlah yang
akan diterima kreditur pada setiap akhir interval periode bunga. Serangkaian
penerimaan bunga dalam beberapa interval periode dinamakan ANUITAS.
Apabila obligasi dijual tidak tepat pada tanggal pembayaran bunga, pembeli
obligasi disamping membayar harga obligasi juga harus membayar bunga
berjalan sejak tanggal bunga terakhir sampai dengan tanggal penjualan obligasi
tersebut. Bunga berjalan yang dibayar oleh pembeli dicatat perusahaan dengan
mengkredit rekening biaya bunga atau rekening utang bunga obligasi. Apabila
bunga berjalan dikredit ke rekening utang bunga obligasi maka pembayaran
bunga obligasi berikutnya dicatat dengan mendebit utang bunga obligasi sebesar
bunga berjalan dan sisanya di debitkan ke rekening biaya bunga. Jika bunga
berjalan dikredit ke rekening biaya bunga maka pembayan bunga obligasi
berikutnya dicatat dengan mendebit rekening biaya bunga obligasi sebesar
bunga yang di bayar.
Amortisasi agio atau disagio dapat dicatat setiap bulan,setiap tanggal
pembayaran bunga atau setiap akhir periode bersama dengan jurnal penyesuaian
yang lain. Jika agio dan disagio obligasi di amortisasi selama umur obligasi,
maka pada saat jatuh temponya, pelunasan obligasi akan dicatat dengan
mendebit rekening uang obligasi dan mengkredit rekening kas, Tetapi apabila
pada tanggal jatuh temponya tidak dilakukan pelunasan, maka rekening utang
obligasi harus di tutup dan dipindah ke rekening obligasi yang sudah jatuh
tempo. Rekening ini termasuk dalam kelompok utang lancar. Tetapi jika
pelunasannya akan dilakukan dari dana pelunasan obligasi maka tidak
dilaporkan dalam utang lancar , tetapi dalam kelompok utang-utang lain.
Pelunasan obligasi sebelum jatuh tempo
Obligasi bisa ditarik untuk dibayar kembali sebelum saat jatuh temponya.
Selisih antara jumlah pelunasan dengan jumlah nilai buku obligasi dicatat
sebagai laba atau rugi karena penarikan obligasi. Nilai buku obligasi adalah
nilai nominal ditambah dengan agio yang belum diamortisasi atau dikurangi
dengan disagio yang belum diamortisasi. Apabila terdapat biaya penjualan
obligasi, maka biaya penjualan yang belum diamortisasi juga dikurangkan pada
nilai nominal obligasi. Laba atau rugi yang timbul dar pelunasan obligasi,
dimasukkan dalam elemen-elemen luar biasa ( extra ordinary). Obligasi yang
ditarik dari peredaran dapat dipisahkan menjadi 2 yaitu:
A) Obligasi yang ditarik dan tak akan dijual kembali.
Dalam keadaan seperti ini, rekening utang obligasi didebit sebesar jumlah
nominal obligasi yang ditarik.
B) Obligasi yang ditarik nantinya akan dijual kembali.
Dalam keadaan seperti ini, pada waktu penarikan obligasi yang didebit adalah
rekening treasury bonds. Rekening treasury bonds ini bukannya rekening aktiva,
tetapi merupakan pengurang terhadap rekening utang obligasi. Treasury bonds
ini didebit dengan jumlah nilai nominal, jika obligasi dijual lagi, maka rekening
ini juga dikredit dengan jumlah nilai nominal. Selisih antara nominal dengan
jumlah uang yang diterima dalam penjualan treasury bonds dicatat sebagai agio
atau disagio.
Kewajiban perusahaan yang mengeluarkan obligasi adalah :
a. Membayar nilai nominal pinjaman obligasi pada saat jatuh temponya.
b. Membayar bunga tetap berkala yang dihitung dari nilai nominal.
Pada saat mengeluarkan obligasi sering terjadi perbedaan antara tingkat bunga
menurut
kontrak dengan tingkat bunga yang berlaku umum atau tingkat bunga efektif.
Jika tingkat bunga menurut kontrak lebih tinggi dari tingkat bunga efektif
berarti obligasi tersebut dikeluarkan dengan premium , dan sebaliknya bila
tingkat bunga menurut kontrak lebih kecil dari pada tingkat bunga efektif berarti
obligasi terjual dengan discount
agar jelas bagaimana cara pencatatan mengenai pengeluaran obligasi maka
dibawah ini akan diberikan contoh dalam 3 kondisi yaitu :
1) Obligasi dikeluarkan sebesar nilai nominalnya
2) Obligasi dikeluarkan dengan premium
3) Obligasi dikeluarkan dengan discount
Diketahui:
1. Bunga dibayarkan per 6 bulan dengan nominal bunga 4.5% (hasil dari 9
persen/tahun)
Dikarenakan obligasi dijual dengan harga nominal maka hasil dari bunga per
tahun bisa ditemukan dengan cara simpel. Yaitu, dikalikan dari jumlah
Sementara itu, jurnal yang perlu dicatat adalah beban bunga di kolom debit
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Utang jangka panjang digunakan untuk menunjukan utang-utang yang
pelunasannya akan dilakukan dalam waktu lebih dari satu tahun atau akan
dilunasi dari sumber-sunber yang bukan dari kelompok aktiva lancar.
Apabila perusaahaan membutuhkan tambahan modal kerja tetapi tidak dapat
melakukan emisi saham baru, dapat dipenuhi dengan cara mencari utang jangka
panjang. Dalam hal sulit mencari utang yang jumlahnya besar dari satu sumber
perusahaan dapat mengeluarkan surat obligasi. Surat obligasi ini akan dapat di
jual bila reputasi perusahaan cukup baik dan dipandang akan tetap berdiri
selama jangka waktu beredarnya obligasi tersebut. Harga jual obligasi
tergantung pada tarif bunga obligasi. Semakin besar bunganya, harga jual
obligasi tersebut akan semakin tinggi dan sebaliknya semakin rendah tingkat
bunga obligasi harga jualnya akan semakin rendah. Pengeluaran obligasi dari
suatu perusahaan dapat dilakukan dengan cara penjualan langsung atau melalui
lembaga-lembaga keuangan.
.