Anda di halaman 1dari 6

REVIEW JURNAL

Judul Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat


Pengungkapan Laporan Keuangan Pemerintah
Provinsi
Jurnal Jurnal Akuntansi Universitas Indonesia
Volume &Halaman -
Tahun -
Penulis Amiruddin Zul Hilmi, Dwi Martani
Reviewer Ilham Hakiki 180221200238
Tanggal 15 Mei 2019

Latar Belakang Setalah undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang


otonomi daerah Indonesia memasuki era otonomi
daerah dan disentralisasi fiskal. Dimana Indonesia
memasuki era baru dalam hal pemerintahannya, urusan
pemerintah yang sebelumnya sebgaian besar diurus
oleh pemerintah pusat maka setelah Undang-Undang
tersebut disahkan urusan pemerintah tersebut
dilimpihakan ke daerah baik ke provinsi maupun
kabupaten dan kota.
Seiring berjalannya otonomi daerah dan disentralisasi
fiskal tentunya diikuti dengan reformasi keuangan
yang dilakukan pada semua tahapan proses keuangan
yang meliputi perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan, hingga pertanggungjawaban dan audit
keuangan tersebut.
Oleh sebab itu, penelitian ini penting untuk dilakukan
karena terdapat beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi tingkat pengungkapan laporan
keuangan pemerintah provinsi diantaranya sebagai
berikut :
1. Kekayaan daerah
2. Tingkat ketergantungan
3. Total asset
4. Jumlah penduduk
5. Jumlah SKPD

Rumusan Masalah Berdasarkan hasil reviu latar belakang dalam


penelitian ini terdapat rumusan masalah yang nantinya
menjadi tujuan untuk menjawab dari penelitian ini.
Rumusan masalah dari penelitian ini diantaranya
sebagai berikut :
1. Apakah Kekayaan daerah berpengaruh
terhadap tingkat pengungkapan laporan
keuangan pemerintah provinsi?
2. Apakah tingkat ketergantungan berpengaruh
terhadap tingkat pengungkapan laporan
keuangan pemerintah provinsi?
3. Apakah total aset berpengaruh terhadap tingkat
pengungkapan laporan keuangan pemerintah
provinsi?
4. Apakah jumlah penduduk berpengaruh
terhadap tingkat pengungkapan laporan
keuangan pemerintah provinsi?
5. Apakah jumlah SKPD berpengaruh terhadap
tingkat pengungkapan laporan keuangan
pemerintah provinsi?
6. Apakah jumlah temuan berpengaruh terhadap
tingkat pengungkapan laporan keuangan
pemerintah provinsi?
7. Apakah tingkat penyimpangan tingkat
penyimpangan berpengaruh terhadap tingkat
pengungkapan laporan keuangan pemerintah
provinsi?

Kontribusi Penelitian Hasil dari penelitian ini tentunya memiliki kontribusi


baik kontribusi dari sudut pandang teoritis dan praktis.
Adapun kontribusidari penelitian ini sebagai berikut :
1. Teoritis : Berdasarkan hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa terdapat kesesuaian
anatara hasil penelitian dengan teori yang
digunakan, dan tidak terdapat kesesuaian antara
hasil penelitian dengan teori. Sehingga teori
tersebut layak untuk dikembangkan lagi
berdasarkan hasil penelitian ini.
2. Praktis : Berdasarkan hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa kontribusi praktis yang
diantaranya meliputi agar aparatur pemerintah
mengungkapkan laporan keuangan pemerintah
provinsi secara transparan dan akuntabel demi
terwujudnya tata kelola pemerintah yang baik
(good governance.
Teori yang Digunakan Dalam penelitian ini teori yang digunakan yaitu
sebagai berikut :
1. Teori keagenan dan Signalling dalam
Pemerintahan : teori ini dapat terjadi dalam
semua jenis organisasi, dalam organisasi sektor
publik antara politisi dan voters (rakyat), jika
dihubungkan dengan penelitian ini yaitu antara
pemerintah provinsi dengan rakyat. Dimana
pemerintah provinsi wajib menyampaikan
laporan keuangannya kepada umum
(masyarakat). Serta teori teori yang digunakan
sesuai dengan penelitian ini.
2. Keuangan Pemerintah Daerah : dalam teori ini
menunjukkan bahwa keuangan pemerintah
daerah diatur oleh peraturan dan perundang-
undangan yang berlaku, dan pemerintah
provinsi atau pemerintah kabupaten/kota wajib
mematuhi peraturan dan perundang-undangan
tersebut dalam menyusun laporan
keuangannya.
Metodelogi 1. Jenis Penelitian : penelitian ini menggunakan
pendekatan kuantitatif tujuannya adalah untuk
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
tingkat pengungkapan laporan keuangan
pemerintah provinsi.
2. Teknik Pengumpulan Data :
1. Menggunakan data sekunder, dimana
dalam penelitian ini mengambil data
sekunder dari objek penelitian berupa
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
(LKPD) dari tahun 2006 – 2009 yang
dijadikan sampel berjumlah 29 provinsi dan
116 LKPD.
3. Analisis Data : Analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini meliputi :
1. Uji instrumen, dalam uji ini meliputi uji
validitas, dan uji reliabilitas.
2. Uji asumsi klasik, dalam uji ini meliputi
uji normalitas, uji multikolonieritas, uji
heteroskedastisitas
3. Analisis linear berganda
4. Pengujian hipotesis, dalam uji ini
meliputi fixed effect method, uji parsial
(uji t), uji simultan (uji f).
Hasil Penelitian a. Kekayaan daerah berpengaruh signifikan terhadap
tingkat pengungkapan laporan keuangan pemerintah
provinsi. Hal ini berarti variabel kekayaan daerah
berpengaruh positif terhadap tingkat pengungkapan
laporan keuangan pemerintah provinsi.
b. Tingkat ketergantungan tidak berpengaruh
signifikan terhadap tingkat pengungkapan laporan
keuangan pemerintah provinsi. Hal ini berarti
tingkat ketergantungan tidak memberikan pengaruh
terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan
pemerintah provinsi.
c. Total asset tidak berpengaruh signifikan terhadap
tingkat pengungkapan laporan keuangan pemerintah
provinsi. Hal ini berarti total asset yang dimiliki
oleh pemerintah provinsi tidak berpengaruh
terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan
pemerintah provinsi.
d. Jumlah penduduk berpengaruh signifikan terhadap
tingkat pengungkapan laporan keuangan pemerintah
provinsi. Hal ini berarti semakin besar jumlah
penduduk maka semakin besar dorongan dari
masyarakat terhadap pengungkapan laporan
keuangan pemerintah.
e. Jumlah SKPD tidak berpengaruh terhadap tingkat
pengungkapan laporan keuangan pemerintah
provinsi. Hal ini berarti menunjukkan bahwa
meskipun semakin banyak jumlah SKPD, akan
tetapi kegiatan setiap SKPD cenderung lebih
generic, sehingga tidak terlalu membuthkan
pengungkapan yag lebih banyak.
f. Jumlah temuan tidak berpengaruh terhadap tingkat
pengungkapan laporan keuangan pemerintah
provinsi. Hal ini berarti semakin banyak tingkat
temuan maka tidak mendorong pemerintah
pemerintah provinsi melakukan pengungkapan yang
lebih besar dalam laporan keuangannya.
g. Tingkat penyimpangan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap tingkat pengungkapan laporan
keuangan pemerintah provinsi. Hal ini berarti
menunjukkan bahwa aparatur pemerintah transparan
dan tidak menutupi penyimpangan yang meraka
lakukan karena ada peran BPK untuk mendorong
pemerintah provinsi untuk mengungkapkan
lebihbesar kepada public (masyarakat) berdasarkan
hasil temuan audit yang dilakukan audit BPK.
Reviu Kritis Keterbatasan :
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan
bahwa tingkat pengungkapan yang dilakukan oleh
pemerintah provinsi tergolong masih rendah, meskipun
tren tingkat pengungkapan yang dilakukan oleh
pemerintah provinsi mengalami peningkatan dari
tahun 2006 sampai dengan 2009. Hal tersebut
disebabkan beberapa faktor yang meliputi beberapa
faktor sebagai berikut :
 Pada variabel tingkat ketergantungan antara
pemerintah pusat dan pemerintah daerah
hubungannya tidak terlalu erat dikarenakan
adanya disentralisasi sehingga tidak ada
monitoring dalam laporan keuangan
pemerintah daerah provinsi.
 Pada variabel total asset mengalami perlakuan
yang kurang baik oleh pemerintah provinsi
berdasarkan catatan temuan audit BPK.
 Pada variabel jumlah SKPD semakin banyak
jumlah SKPD tentunya semakin banyak pula
urusan pemerintah provinsi, hal ini tentunya
tingkat pengungkapannya harus lebih
transparan agar masyarakat mengetahuinya.
 Pada variabel jumlah temuan audit BPK
seharusnya menjadi stimulus untuk
mengungkapkan laporan keuangan pemerintah
provinsi lebih transparan demi terwujudnya
tata kelola pemerintahan yang baik.
Rekomendasi :
 Hubungan antara pemerintah daerah provinsi
dan pemerintah pusat harus lebih erat lagi
meskipun terdapat disentralisasi sehingga
nantinya dapat memonitoring laporan keuangan
pemerintah daerah provinsi demi terwujudnya
tata kelola pemerintah yang lebih baik lagi.
 Pemerintah provinsi seharusnya melakukan
perlakuan asset yang dimiliki sesuai dengan
peraturan yang berlaku, karena asset
merupakan hal yang penting bagi pemerintah
provinsi itu sendiri.
 Semakin banyak jumlah SKPD dalam
pemerintah provinsi tentunya harus lebih
transparan dalam mengungkapkan agar publik
atau masyarakat pada umumnya mengetahui
demi terwujudnya tata kelola pemerintahan
yang baik.
 Pemerintah provinsi seharusnya lebih
transparan dalam mengungkapan temuan
berdasarkan hasil temuan audit BPK sehingga
nantinya dapat dijadikan hasil evaluasi bersama
demi terwujudnya tata kelola pemerintah yang
baik.

Anda mungkin juga menyukai