0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
194 tayangan6 halaman
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengungkapan laporan keuangan pemerintah provinsi di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekayaan daerah dan jumlah penduduk berpengaruh positif terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan, sedangkan tingkat ketergantungan, total aset, jumlah SKPD, jumlah temuan dan tingkat penyimpangan tidak berpengaruh signifikan.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengungkapan laporan keuangan pemerintah provinsi di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekayaan daerah dan jumlah penduduk berpengaruh positif terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan, sedangkan tingkat ketergantungan, total aset, jumlah SKPD, jumlah temuan dan tingkat penyimpangan tidak berpengaruh signifikan.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengungkapan laporan keuangan pemerintah provinsi di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekayaan daerah dan jumlah penduduk berpengaruh positif terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan, sedangkan tingkat ketergantungan, total aset, jumlah SKPD, jumlah temuan dan tingkat penyimpangan tidak berpengaruh signifikan.
Judul Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat
Pengungkapan Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Jurnal Jurnal Akuntansi Universitas Indonesia Volume &Halaman - Tahun - Penulis Amiruddin Zul Hilmi, Dwi Martani Reviewer Ilham Hakiki 180221200238 Tanggal 15 Mei 2019
Latar Belakang Setalah undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang
otonomi daerah Indonesia memasuki era otonomi daerah dan disentralisasi fiskal. Dimana Indonesia memasuki era baru dalam hal pemerintahannya, urusan pemerintah yang sebelumnya sebgaian besar diurus oleh pemerintah pusat maka setelah Undang-Undang tersebut disahkan urusan pemerintah tersebut dilimpihakan ke daerah baik ke provinsi maupun kabupaten dan kota. Seiring berjalannya otonomi daerah dan disentralisasi fiskal tentunya diikuti dengan reformasi keuangan yang dilakukan pada semua tahapan proses keuangan yang meliputi perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, hingga pertanggungjawaban dan audit keuangan tersebut. Oleh sebab itu, penelitian ini penting untuk dilakukan karena terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi tingkat pengungkapan laporan keuangan pemerintah provinsi diantaranya sebagai berikut : 1. Kekayaan daerah 2. Tingkat ketergantungan 3. Total asset 4. Jumlah penduduk 5. Jumlah SKPD
Rumusan Masalah Berdasarkan hasil reviu latar belakang dalam
penelitian ini terdapat rumusan masalah yang nantinya menjadi tujuan untuk menjawab dari penelitian ini. Rumusan masalah dari penelitian ini diantaranya sebagai berikut : 1. Apakah Kekayaan daerah berpengaruh terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan pemerintah provinsi? 2. Apakah tingkat ketergantungan berpengaruh terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan pemerintah provinsi? 3. Apakah total aset berpengaruh terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan pemerintah provinsi? 4. Apakah jumlah penduduk berpengaruh terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan pemerintah provinsi? 5. Apakah jumlah SKPD berpengaruh terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan pemerintah provinsi? 6. Apakah jumlah temuan berpengaruh terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan pemerintah provinsi? 7. Apakah tingkat penyimpangan tingkat penyimpangan berpengaruh terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan pemerintah provinsi?
Kontribusi Penelitian Hasil dari penelitian ini tentunya memiliki kontribusi
baik kontribusi dari sudut pandang teoritis dan praktis. Adapun kontribusidari penelitian ini sebagai berikut : 1. Teoritis : Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat kesesuaian anatara hasil penelitian dengan teori yang digunakan, dan tidak terdapat kesesuaian antara hasil penelitian dengan teori. Sehingga teori tersebut layak untuk dikembangkan lagi berdasarkan hasil penelitian ini. 2. Praktis : Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kontribusi praktis yang diantaranya meliputi agar aparatur pemerintah mengungkapkan laporan keuangan pemerintah provinsi secara transparan dan akuntabel demi terwujudnya tata kelola pemerintah yang baik (good governance. Teori yang Digunakan Dalam penelitian ini teori yang digunakan yaitu sebagai berikut : 1. Teori keagenan dan Signalling dalam Pemerintahan : teori ini dapat terjadi dalam semua jenis organisasi, dalam organisasi sektor publik antara politisi dan voters (rakyat), jika dihubungkan dengan penelitian ini yaitu antara pemerintah provinsi dengan rakyat. Dimana pemerintah provinsi wajib menyampaikan laporan keuangannya kepada umum (masyarakat). Serta teori teori yang digunakan sesuai dengan penelitian ini. 2. Keuangan Pemerintah Daerah : dalam teori ini menunjukkan bahwa keuangan pemerintah daerah diatur oleh peraturan dan perundang- undangan yang berlaku, dan pemerintah provinsi atau pemerintah kabupaten/kota wajib mematuhi peraturan dan perundang-undangan tersebut dalam menyusun laporan keuangannya. Metodelogi 1. Jenis Penelitian : penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif tujuannya adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengungkapan laporan keuangan pemerintah provinsi. 2. Teknik Pengumpulan Data : 1. Menggunakan data sekunder, dimana dalam penelitian ini mengambil data sekunder dari objek penelitian berupa Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) dari tahun 2006 – 2009 yang dijadikan sampel berjumlah 29 provinsi dan 116 LKPD. 3. Analisis Data : Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi : 1. Uji instrumen, dalam uji ini meliputi uji validitas, dan uji reliabilitas. 2. Uji asumsi klasik, dalam uji ini meliputi uji normalitas, uji multikolonieritas, uji heteroskedastisitas 3. Analisis linear berganda 4. Pengujian hipotesis, dalam uji ini meliputi fixed effect method, uji parsial (uji t), uji simultan (uji f). Hasil Penelitian a. Kekayaan daerah berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan pemerintah provinsi. Hal ini berarti variabel kekayaan daerah berpengaruh positif terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan pemerintah provinsi. b. Tingkat ketergantungan tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan pemerintah provinsi. Hal ini berarti tingkat ketergantungan tidak memberikan pengaruh terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan pemerintah provinsi. c. Total asset tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan pemerintah provinsi. Hal ini berarti total asset yang dimiliki oleh pemerintah provinsi tidak berpengaruh terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan pemerintah provinsi. d. Jumlah penduduk berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan pemerintah provinsi. Hal ini berarti semakin besar jumlah penduduk maka semakin besar dorongan dari masyarakat terhadap pengungkapan laporan keuangan pemerintah. e. Jumlah SKPD tidak berpengaruh terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan pemerintah provinsi. Hal ini berarti menunjukkan bahwa meskipun semakin banyak jumlah SKPD, akan tetapi kegiatan setiap SKPD cenderung lebih generic, sehingga tidak terlalu membuthkan pengungkapan yag lebih banyak. f. Jumlah temuan tidak berpengaruh terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan pemerintah provinsi. Hal ini berarti semakin banyak tingkat temuan maka tidak mendorong pemerintah pemerintah provinsi melakukan pengungkapan yang lebih besar dalam laporan keuangannya. g. Tingkat penyimpangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan pemerintah provinsi. Hal ini berarti menunjukkan bahwa aparatur pemerintah transparan dan tidak menutupi penyimpangan yang meraka lakukan karena ada peran BPK untuk mendorong pemerintah provinsi untuk mengungkapkan lebihbesar kepada public (masyarakat) berdasarkan hasil temuan audit yang dilakukan audit BPK. Reviu Kritis Keterbatasan : Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tingkat pengungkapan yang dilakukan oleh pemerintah provinsi tergolong masih rendah, meskipun tren tingkat pengungkapan yang dilakukan oleh pemerintah provinsi mengalami peningkatan dari tahun 2006 sampai dengan 2009. Hal tersebut disebabkan beberapa faktor yang meliputi beberapa faktor sebagai berikut : Pada variabel tingkat ketergantungan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah hubungannya tidak terlalu erat dikarenakan adanya disentralisasi sehingga tidak ada monitoring dalam laporan keuangan pemerintah daerah provinsi. Pada variabel total asset mengalami perlakuan yang kurang baik oleh pemerintah provinsi berdasarkan catatan temuan audit BPK. Pada variabel jumlah SKPD semakin banyak jumlah SKPD tentunya semakin banyak pula urusan pemerintah provinsi, hal ini tentunya tingkat pengungkapannya harus lebih transparan agar masyarakat mengetahuinya. Pada variabel jumlah temuan audit BPK seharusnya menjadi stimulus untuk mengungkapkan laporan keuangan pemerintah provinsi lebih transparan demi terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik. Rekomendasi : Hubungan antara pemerintah daerah provinsi dan pemerintah pusat harus lebih erat lagi meskipun terdapat disentralisasi sehingga nantinya dapat memonitoring laporan keuangan pemerintah daerah provinsi demi terwujudnya tata kelola pemerintah yang lebih baik lagi. Pemerintah provinsi seharusnya melakukan perlakuan asset yang dimiliki sesuai dengan peraturan yang berlaku, karena asset merupakan hal yang penting bagi pemerintah provinsi itu sendiri. Semakin banyak jumlah SKPD dalam pemerintah provinsi tentunya harus lebih transparan dalam mengungkapkan agar publik atau masyarakat pada umumnya mengetahui demi terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik. Pemerintah provinsi seharusnya lebih transparan dalam mengungkapan temuan berdasarkan hasil temuan audit BPK sehingga nantinya dapat dijadikan hasil evaluasi bersama demi terwujudnya tata kelola pemerintah yang baik.
Ekonomi makro menjadi sederhana, berinvestasi dengan menafsirkan pasar keuangan: Cara membaca dan memahami pasar keuangan agar dapat berinvestasi secara sadar berkat data yang disediakan oleh ekonomi makro