Anda di halaman 1dari 10

MANAJEMEN KEUANGAN PERHOTELAN

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DAN LAPORAN

ANALISIS STATISTIK HOTEL BUKIT ULUWATU VILLA

OLEH

NAMA : AA SAGUNG FEBRIKA DEVIYANTI

NPM : 1733122007

KELAS : F1/AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS WARMADEWA
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Sejarah Hotel Bukit Uluwatu Villa


PT Bukit Uluwatu Villa Tbk, disebut juga sebagai “BUVA” atau
“Perseroan”, merupakan perusahaan pengembang terkemuka di Indonesia.
Didirikan pada 15 Desember 2000, BUVA fokus pada hotel dan resor ramah
lingkungan.
Perseroan dikenal dengan keunggulannya dalam arsitektur bertaraf
internasional. Hal ini dilakukan dengan menggabungkan inovasi, rekreasi, dan
gaya hidup menjadi suatu pengalaman yang baru dan unik bagi wisatawan, baik
mancanegara maupun lokal. Konsep ini ditujukan bagi yang mencari tujuan
wisata dengan menampilkan keselarasan budaya dan lingkungan di tengah-
tengah kemewahan, ketenangan, dan petualangan.
Sejak mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada 2010, perolehan
dana mencapai Rp222,85 miliar. Properti Perseroan telah memperoleh
pengakuan global sebagai tujuan investor. Hal ini dikarenakan Perseroan terus
bertumbuh dengan mengembangkan pariwisata nasional secara bertanggung
jawab dan etis, sekaligus melestarikan budaya dan lingkungan.
Saat ini, Perseroan memiliki 5 (lima) properti terbaik di kelasnya, yang
secara berkesinambungan memberikan hasil di atas rata-rata industri yaitu Alila
Ubud, Alila Villas Uluwatu, dan Alila Manggis yang diakuisisi pada 2015,
Alila SCBD dan Dialoog Banyuwangi.
Didukung oleh posisi pasar yang kuat, merek yang dikenal, serta fokus pada
hotel yang ramah lingkungan, Alila Villas Uluwatu dan Alila Ubud telah
menerima sertifikat EarthCheck atas keunggulan operasional dan komitmennya
terhadap kelestarian lingkungan.
Ke depannya, Perseroan akan terus mengembangkan produk baru di
Indonesia dan menawarkan pengalaman luar biasa melalui berbagai properti
unik yang sesuai dengan preferensi para tamu.
Pada November 2018 Perusahaan meresmikan pembukaan Hotel Alila
SCBD di Jakarta yang menggabungkan bisnis dengan gaya hidup kota, dan
menghadirkan restoran berkelas Michelin Star yaitu Vong Kitchen serta gerai
burger dengan chef kelas dunia, Jean George yaitu Le Burger, di kawasan Hotel
Alila SCBD. Beberapa proyek dalam pengembangan antara lain adalah The
Cliff di kawasan Alila Villas Uluwatu yang merupakan pengembangan dari
properti Perseroan, Alila Villas Bintan yang merupakan tujuan yang tepat untuk
melepaskan diri dari kehidupan metropolitan yang sibuk serta beberapa F&B
outlet di Jakarta. Keseluruhan properti-properti tersebut dibangun berdasarkan
desain unik, layanan berkualitas, dan budaya Alila yang terkenal.
2

B. Struktur Organisasi Hotel Bukit Uluwatu Villa


Struktur organisasi pada perusahaan ini dapat dilihat pada gambar struktur di
bawah ini.
3

BAB II
PEMBAHASAN
ANALISIS LAPORRAN KEUANGAN DAN
ANALISIS STATISTIK HOTEL

A. Analisis Laporan Keuangan


1. Current Ratio (Rasio Lancar)
Dihitung dengan membagi harta lancar (kas,piutang,persediaan,surat
berharga) dengan kewajiban lancar (hutang dagang,hutang jangka panjang
satu tahun,hutang jangka pendek,pajak). Hal ini digunakan untuk
mengetahui kesanggupan hotel memenuhi kewajiban jangka pendeknya.

jumlah aktiva lancar


Rasio Lancar = × 100%
kewajiban lancar

 Perhitungan
Rp. 388.218.978.245
Rasio Lancar = × 100% = 35,48%
Rp. 1.094.036.856.252

 Interpretasi
Setiap Rp. 1 kewajiban lancar dijamin atau ditanggung oleh Rp. 0,3548
(35,48%) aktiva lancar. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan masih
sulit untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya.

2. Quick Ratio (Rasio Cair)


Quick ratio adalah perimbangan antara jumlah aktiva lancar dikurangi
persediaan dengan jumlah hutang lancar.

jumlah aktiva lancar − persediaan


Quick ratio = × 100%
kewajiban lancar

 Perhitungan
Rp. 388.218.978.245 − Rp. 12.317.916.960
Quick ratio = × 100% = 34,35%
Rp. 1.094.036.856.252

 Interpretasi
Setiap Rp. 1 kewajiban lancar dijamin oleh aktiva lancar selain
persediaan sebesar Rp. 0,3435 (34,35%).
4

3. Debt Equity Ratio (Rasio Kewajiban Terhadap Modal)


Perbandingan antara jumlah hutang terhadap jumlah kekayaan hotel.
Berdasarkan hasil ini para kreditor dapat mengukur % jumlah dana yang
mungkin dapat disediakan.

total kewajiban
Debt Equity Ratio = × 100%
total modal

 Perhitungan
Rp. 1.787.354.849.578
Debt Equity Ratio = × 100% = 77,06%
Rp. 2.319.372.071.507

 Interpretasi
Rasio sebesar 0,77 menunjukkan bahwa modal sendiri sebesar 77,06%
yang dimiliki perusahaan utk dapat melunasi hutang perusahaan.

4. Rasio Aktiva Tetap (RAT) terhadap Kewajiban Jangka Panjang


Untuk mengetahui kemampuan hotel dalam memenuhi kewajiban jangka
panjang, caranya adalah dengan membandingkan nilai buku aktiva tetap.

total nilai bulan aktiva tetap


RAT = × 100%
tota kewajiban jangka panjang

 Perhitungan
Rp. 1.530.556.358.113
RAT = × 100% = 220,75%
Rp. 693.317.993.326

 Interpretasi
Setiap Rp. 1 kewajiban jangka panjang dijamin atau ditanggung oleh Rp.
22.075 (220,75%) dari nilai bulan aktiva tetap.

5. Debt Service Coverage (Rasio Penutupan Hutang)


Untuk mengetahui sejauh mana laba hotel boleh menurun tanpa mengurangi
kinerja keuangan hotel disebabkan hotel tidak mampu bayar bunga
pinjaman.
total sebelum pajak − beban bunga
RPU = × 100%
beban bunga
5

 Perhitungan
Rp. 22.016.316.254 − 51.653.941.616
RPU = × 100% = 31,67%
Rp. 51.653.941.616

 Interpretasi
Rasio ini menunjukkan sebesar 31,67% kemampuan perusahaan untuk
melunasi beban tetapnya termasuk beban bunga pinjaman.

B. Analisis Statistik Hotel


1. Persentase Tingkat Hunian Kamar

jumlah kamar terjual


× 100
jumlah kamar tersedia

 Perhitungan
900
× 100 = 8,5
10.500

 Interpretasi
Rasio ini menunjukkan bahwa presentase tingkat hunian kamar pada hotel
Bukit Uluwatu Villa sebesar 8,5.

2. Persentasi Tingkat Huni Kamar Double

jumlah tamu − jumlah kamar terjual


× 100
jumlah kamar terjual

 Perhitungan
10.248 − 900
× 100 = 1.038,6
900

 Interpretasi
Rasio ini menunjukkan bahwa presentasi tingkat hunian kamar double
pada hotel Bukit Uluwatu Villa sebesar 1.038,6.

3. Tamu Per Kamar Rata-Rata

jumlah tamu
× 100
jumlah kamar terjual
6

 Perhitungan
10.248
× 100 = 1.138,6
900

 Interpretasi
Rasio ini menunjukkan bahwa presentase tamu perkamar rata-rata pada
hotel Bukit Uluwatu Villa sebesar 1.138,6.

4. Rata-Rata Tarif Kamar Harian

total pendapatan kamar


× 100
jumlah kamar terjual

 Perhitungan
Rp. 3.975.000
× 100 = 441.666,6
900

 Interpretasi
Rasio ini menunjukkan bahwa presentase rata-rata tariff kamar harian
pada hotel Bukit Uluwatu Villa sebesar 441.666,6.

5. Rata-Rata Tarif Kamar/Tamu

total pendapatan kamar


× 100
jumlah tamu hotel

 Perhitungan
3.975.000
× 100 = 38.788,05
10.248

 Interpretasi
Rasio ini menunjukkan bahwa presentase rata-rata tarif kamar/tamu pada
hotel Bukit Uluwatu Villa sebesar 38.788,05
7

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari pembahasan yang telah diuji
diatas, yaitu sebagai berikut :
1. Berdasarkan perhitungan current rasio, yaitu setiap Rp. 1 kewajiban
lancar dijamin atau ditanggung oleh Rp. 0,3548 (35,48%) aktiva lancar.
Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan masih sulit untuk memenuhi
kewajiban jangka pendeknya.
2. Berdasarkan perhitungan quick rasio, yaitu setiap Rp. 1 kewajiban lancar
dijamin oleh aktiva lancar selain persediaan sebesar Rp. 0,3435 (34,35%).
3. Berdasarkan perhitungan debt equity ratio, yaitu rasio sebesar 0,77
menunjukkan bahwa modal sendiri sebesar 77,06% yang dimiliki
perusahaan utk dapat melunasi hutang perusahaan.
4. Berdasarkan perhitungan Rasio Aktiva Tetap (RAT) terhadap Kewajiban
Jangka Panjang, yaitu setiap Rp. 1 kewajiban jangka panjang dijamin atau
ditanggung oleh Rp. 22.075 (220,75%) dari nilai bulan aktiva tetap.
5. Berdasarkan perhitungan debt service ratio, yaitu rasio ini menunjukkan
sebesar 31,67% kemampuan perusahaan untuk melunasi beban tetapnya
termasuk beban bunga pinjaman.
6. Berdasarkan perhitungan persentase tingkat hunian kamar, yaitu rasio ini
menunjukkan bahwa presentase tingkat hunian kamar pada hotel Bukit
Uluwatu Villa sebesar 8,5.
7. Berdasarkan perhitungan persentase tingkat huni kamar double, yaitu
rasio ini menunjukkan bahwa presentasi tingkat hunian kamar double
pada hotel Bukit Uluwatu Villa sebesar 1.038,6.
8. Berdasarkan perhitungan persentase tamu per kamar rata-rata, yaitu rasio
ini menunjukkan bahwa presentase tamu perkamar rata-rata pada hotel
Bukit Uluwatu Villa sebesar 1.138,6.
9. Berdasarkan perhitungan persentase rata-rata tarif kamar harian, yaitu
rasio ini menunjukkan bahwa presentase rata-rata tariff kamar harian pada
hotel Bukit Uluwatu Villa sebesar 441.666,6.
10. Berdasarkan perhitungan persentase rata-rata tarif kamar/tamu, yaitu rasio
ini menunjukkan bahwa presentase rata-rata tarif kamar/tamu pada hotel
Bukit Uluwatu Villa sebesar 38.788,05.

B. Saran
Adapun saran dan rekomendasi yang dapat disumbangkan untuk perbaikan
dan peningkatan pelayanan dan fasilitas di hotel Bukit Uluwatu Villa, yaitu
sebagai berikut :
1. Agar perusahaan tetap menjaga dan meningkatkan kinerja operasi dan
kinerja keuangan untuk periode selanjutnya.
8

2. Agar perusahaan meningkatkan strategi pemasaran guna meningkatkan


jumlah tamu mancanegara maupun tamu domestic.
3. Agar perusahaan tetap selalu mengevaluasi manajemen-manajemen pada
setiap departemen perusahaan.
LAMPIRAN - LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai