Anda di halaman 1dari 7

Nama :ChoirunNisa’ Alfina Sofiana

NIM : 12403193191
Kelas : AKS 4E
Mata Kuliah : Analisis Laporan Keuangan
Dosen : Dedi Susilo, S.E., M.M.

UJIAN AKHIR SEMESTER


ANALISIS RASIO KEUANGAN
PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk.31 Desember 2012 (dalam jutaan Rp)

1. Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas ini mengukur kemampuan perusahaan atau bank dalam memenuhi
kewajiban jangka pendek yang jatuh tempo. Dalam penelitian ini rasio likuiditas yang
digunakan adalah Current Ratio (CR) yang diperoleh dari total aktiva lancar dibagi dengan
total hutang jangka pendek.

Aktiva Lancar
a. Current Ratio = × 100%
Hutang Lancar
31.403.445
= × 100%
24.686 .862
= 127,2%
Sehingga dapat diketahui bahwa nilai Current Ratio PT. Indofood untuh tahun 2015
tergolong baik. Hal ini dikarenakan setiap hutang lancar sebesar Rp2,00 dapat
dijamin oleh aktiva lancar sebesar Rp3,00.
Aktiva Lancar−Persediaan
b. Quick Ratio = × 100%
Hutang Lancar
30.022.463−21.962.609
= × 100%
30.022 .463
= 26,4 : 1 atau 140%
Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai Quick Ratio PT. Indofood untuk tahun 2015
tergolong baik. Hal ini dikarenakan setiap hutang lancar sebesar Rp1,00 dapat
dijamin oleh quick asset (aktiva lancar yang lebih likuid) sebesar Rp26,4.
Kas+Setara Kas
c. Cash Ratio = × 100%
Hutang Lancar
2.608 .001
= × 100%
19.367.155
= 13,7 : 1 atau 102%
Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai Cash Ratio PT. Indofood untuk tahun 2015
tergolong baik. Hal ini dikarenakan setiap hutang lancar sebesar Rp1,00 dapat
dijamin oleh kas dan efek sebesar Rp13,7.

2. Rasio Aktivitas
Penjualan Neto
a. Perputaran Total Aktiva = × 1 kali
Total Aktivitas
14.355.896
= × 1 kali
1.526.175
= 9,4 : 1 atau 9,4 kali
Sehingga dapat dianalisis bahwa nilai Perputaran Total Aktiva PT Indofood untuk
tahun 2015 tergolong baik. Hal ini dikarenakan dana yang tertanam dalam
keseluruhan aktiva rata-rata dalam 1 tahun berputar 9,4 kali. Atau dapat juga
diartikan untuk setiap Rp1,00 aktiva selama 1 tahun dapat menghasilkan revenue
sebesar Rp94,00.
Penjualan Neto
b. Perputaran Piutang = × 1 kali
Rata−rata Piutang
Piutang Awal+ Piutang Akhir 1.812.887+1.629 .883
Rata-rata Piutang = =
2 2
=Rp1.721.385
15.796.183
Perputaran Piutang = × 1 kali
1.721.385
= 9,1 kali
Sehingga dapat dianalisis bahwa nilai Perputaran Piutang PT Indofood untuk tahun
2015 tergolong baik. Hal ini dikarenakan dana yang tertanam dalam keseluruhan
piutang rata-rata dalam 1 tahun berputar 9,1 kali.
Harga Pokok Penjualan
c. Perputaran Persediaan = × 1 kali
Rata−rata Persediaan
Persediaan Awal+ Persediaan Akhir
Rata-rata Persediaan =
2
1.629.883+2.868 .722
=
2
= Rp4.498.605
21.962.609
Perputaran Persediaan = × 1 kali
4.498.605
= 3,8 kali
Sehingga dapat dianalisis bahwa nilai Perputaran Persediaan PT Indofood untuk
tahun 2015 tergolong baik. Hal ini dikarenakan dana yang tertanam dalam
keseluruhan persediaan rata-rata dalam 1 tahun berputar 3,8 kali.
3. Rasio Solvabilitas
Dengan rasio solvabilitas dapat mengukur peranan dana dari perusahaan dibandingkan
dengan total dana pemilik, dan dibandingkan dengan total aktiva perusahaan. Rasio ini
berusaha mengukur penjaminan hutang, baik dengan menggunakan total aktiva maupun
modal sendiri. Dalam penelitian ini rasio solvabilitas yang digunakan adalah menggunakan
Debt To Equity Ratio (DER) yang diperoleh dari total hutang dibagi dengan total aktiva
dikurangi aset tak berwujud.

Total Hutang
a. Debt to Asset Ratio (DAR) = × 100%
Total Aktiva
3.128 .693
= × 100%
30.022.463
= 10,42 : 1 atau 42%
Sehingga dapat dianalisis bahwa nilai Debt to Asset Ratio (DAR) PT. Indofood untuk
tahun 2015 tergolong baik. Hal ini dikarenakan untuk Rp10,42 dari setiap rupiah
aktiva dapat digunakan untuk menjamin hutang perusahaan.
Total Hutang
b. Debt to Equity Ratio (DER) = × 100%
Total Modal Sendiri
25.181.533
= × 100%
34.142.674
= 0,73 : 1 atau 73%
Sehingga dapat dianalisis bahwa nilai Debt to Equity Ratio (DER) PT. Indofood
untuk tahun 2015 tergolong baik. Hal ini dikarenakan untuk Rp73,00 dari setiap
rupiah modal sendiri dapat digunakan untuk menjamin hutang perusahaan.
Total Hutang Jangka Panjang
c. Long term Debt to Equity Ratio (LDER) = × 100%
Total Modal Sendiri
12.100.989
= × 100%
34.142.674
= 0,35 : 1 atau 35%
Sehingga dapat dianalisis bahwa nilai Long term Debt to Equity Ratio (LDER) PT.
Indofood untuk tahun 2015 tergolong baik. Hal ini dikarenakan untuk Rp35,00 dari
setiap rupiah modal sendiri dapat digunakan untuk menjamin hutang jangka panjang
perusahaan.
4. Rasio Provitabilitas
Profitabilitas merupakan instrumen untuk mengukur fokus pada laba perusahaan,
profitabilitas suatu perusahaan menunjukkan perbandingan antara laba dengan aktiva atau
modal yang menghasilkan laba tersebut. Semakin tinggi tingkat profitabilitas suatu
perusahaan dapat menarik investor lebih banyak dikarenakan investor beranggapan hal
terpenting dalam investasi adalah tingkat pengembalian yang tinggi dikarenakan laba yang
diberikan tinggi.

Laba Bersih Setelah Pajak


a. Net Profit Margin (NPM) = × 100%
Penjualan
4.779 .446
= × 100%
50.059.427
= 9,5%
Sehingga dapat dianalisis bahwa nilai Net Profit Margin (NPM) PT. Indofood untuk
tahun 2015 tergolong baik. Hal ini dikarenakan setiap rupiah penjualan menghasilkan
keuntungan neto sebesar Rp0,9 atau 9,5%.
EBIT
b. Return Of Asset (ROA) = × 100%
Total Ase t
6.309 .756
= × 100%
59.324 .207
= 10,6%
Sehingga dapat dianalisis bahwa nilai Return Of Asset (ROA) PT. Indofood untuk
tahun 2015 tergolong baik. Hal ini dikarenakan setiap rupiah aset menghasilkan
keuntungan neto sebesar Rp0,106 atau 10,6%.
EBIT
c. Return Of Equity (ROE) = × 100%
Total Modal Sendiri
6.309.756
= × 100%
34.142.674
= 18,4%
Sehingga dapat dianalisis bahwa nilai Return Of Equity (ROE) PT. Indofood untuk
tahun 2015 tergolong baik. Hal ini dikarenakan setiap rupiah modal sendiri
menghasilkan keuntungan neto sebesar Rp0,184 atau 18,4% untuk investor.
5. Rasio Pasar
Harga Per Lembar Saham
a. Price Earning Ratio (PER) =
Laba Per Lembar Saha m(EPS )
Laba Bersih
Earning Per Share (EPS) =
Jumlah Saham yang Beredar
3.261.176 .000 .000
=
8.780 .426 .500
= Rp371
5.850
Price Earning Ratio (PER) =
371
= Rp15,8
Sehingga dapat dianalisis bahwa Investor bersedia membayar Rp16 untuk setiap Rp1
pendapatan perusahaan. Investor menaruh harapan yang terlalu tinggi pada
keuntungan yang diperoleh PT. Indofood, sehingga berani membeli dengan harga
yang tinggi.
DPS
b. Dividend Payout Ratio (DPR) = × 100%
EPS
Total Deviden
Dividend Per Share (DPS) =
Jumlah Saham yang Beredar
1.536.575 .000 .000
=
8.780.426 .500
= Rp175
175
Dividend Payout Ratio (DPR) = × 100%
371
= 47%
Sehingga dapat dianalisis bahwa untuk tahun 2015 PT. Indofood membayarkan 47%
dari laba bersihnya kepada pemegang saham dalam bentuk deviden.
Harga Per Lembar Saham
c. Price to Book Value (PBV) = × 1 kali
Nilai Buku Per Lembar Saham
Ekuitas
Nilai Buku =
Jumlah Saham yang Beredar
34.142.674
=
8.780.426 .500
= Rp4.888
Rp 5.850
Price to Book Value (PBV) = × I kali = 2,5 kali
Rp 3.888
Sehingga dapat dianalisis bahwa pada tahun 2015 harga saham PT. Indofood dihargai
sebesar 2,5 kali. Harga saham saat itu 2,5 kali lebih mahal dari nilai bukunya.

Kesimpulan :
Berdasarkan beberapa data tersebut, dapat disimpulkan bahwa kinerja keuangan PT. Indofood
untuk tahun 2012 dapat dikatakan baik. Hal ini dapat dilihat melalui nilai dari rasio likuiditas
perusahaan, dimana pada Current Ratio, Quick Ratio, dan Cash Ratio perusahaan
menujukkan rasio yang lebih besar dari 1:1. Sehingga kemampuan perusahaan dalam
membayar kewajiban atau hutang lancarnya dapat dilakukan dengan baik. Kemudian melalui
rasio aktivitas dapat diketahui bahwa nilai perputaran dari masing-masing rasio tinggi, hal ini
berarti semakin tinggi rasio berarti semakin baik manajemen perusahaan tersebut serta
semakin tinggi tingkat perputarannya maka semakin efektif pengelolaan piutang dan
persediaan perusahaan tersebut. Selanjutnya melalui rasio solvabilitas, dapat diketahui bahwa
nilai ratio perusahaan kecil, yaitu dibawah 1. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan tingkat
efektifitas penggunaan aktiva atau kekayaan perusahaan adalah aman (solvabel). Sedangkan
melalui rasio profitabilitas dapat diketahui bahwa persentase tingkat imbalan atau perolehan
(keuntungan) yang dibandigkan dengan penjualan atau aktiva perusahaan adalah tinggi, yaitu
NPM 9,5%, ROA 10,6%, dan ROE 18,4%. Berdasarkan rasio pasar Investor menaruh
harapan yang terlalu tinggi pada keuntungan yang diperoleh Indofood, sehingga berani
membeli dengan harga yang tinggi. Sehingga pada tahun 2012 PT. Indofood membayarkan
47% dari laba bersihnya kepada pemegang saham dalam bentuk deviden.

KESIMPULAN :
Rasio keuangan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. baik dari rasio likuiditas,
rasio solvabilitas, rasio profitabilitas, dan rasio aktivitas untuk periode 2019
mengalami peningkatan dan penurunan dari kinerja keuangan yang belum sesuai
dengan standar. Berdasarkan beberapa data tersebut, dapat disimpulkan bahwa kinerja
keuangan PT. Indofood untuk tahun 2019 dapat dikatakan baik. Hal ini dapat dilihat
melalui nilai dari rasio likuiditas perusahaan, dimana pada Current Ratio, Quick
Ratio, dan Cash Ratio perusahaan menujukkan rasio yang lebih besar. Sehingga
kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban atau hutang lancarnya dapat
dilakukan dengan baik. Selanjutnya melalui rasio solvabilitas, dapat diketahui bahwa
nilai ratio perusahaan kecil, yaitu dibawah 1. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan
tingkat efektifitas penggunaan aktiva atau kekayaan perusahaan adalah aman
(solvabel). Kemudian melalui rasio aktivitas dapat diketahui bahwa nilai perputaran
dari masing-masing rasio tinggi, hal ini berarti semakin tinggi rasio berarti semakin
baik manajemen perusahaan tersebut serta semakin tinggi tingkat perputarannya maka
semakin efektif pengelolaan piutang dan persediaan perusahaan tersebut. Sedangkan
melalui rasio profitabilitas dapat diketahui bahwa persentase tingkat imbalan atau
perolehan (keuntungan) yang dibandigkan dengan penjualan atau aktiva perusahaan
adalah dalam kondisi yang sehat. Berdasarkan rasio pasar Investor menaruh harapan
yang terlalu tinggi pada keuntungan yang diperoleh Indofood, sehingga berani
membeli dengan harga yang tinggi.

Anda mungkin juga menyukai