Anda di halaman 1dari 14

IDENTIFIKASI TENTANG SKALA PENGUKURAN,

INSTRUMEN PENELITIAN UJI VALIDITAS DAN DAN


RELIABILITAS

Di susun oleh kelompok 4 :

1. Rosmawati ( BOB0201817)
2. Vena Sepni Mayori ( BOB0201818)
3. Yeni Panjaitan (BOB0201819)
4. yuniarti (BOB0201820)
Pengertian skala pengukuran

 Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan


untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur,
sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan
menghasilkan data kuantitatif.
 Sebuah skala pengukuran merupakan seperangkat aturan untuk mengkuantifikasi
sebuah variabel tertentu, atau pemberian skor angka padanya. Skala-skala
pengukuran dapat mengkuantifikasikan data baik secara nominal, ordinal,
interval, maupun rasio.
 Dengan skala pengukuran ini, maka nilai variable yang diukur dengan instrumen
tertentu dapat dinyatakan dalam bentuk angka, sehingga akan lebih akurat,
efisien dan komunikatif.
Macam-macam skala pengukuran

1. Skala Likert
Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi
seseorang atau kelompok orang tentang fenomena social. Dalam penelitian,
fenomena social ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang
selanjutnya disebut sebagai variable penelitian. Dengan skala likert, maka
variable yang akan diukur dijabarkan menjadi indicator variable. Kemudian
indicator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item
instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan.
 Jawaban setiap item instrument yang menggunakan skala likert
mempunyai gradasi dari sangat setuju sampai sangat tidak setuju, yang
dapat berupa kata-kata antara lain;
 Sangat setuju
 Setuju
 Ragu-ragu
 Tidak setuju
 Sangat tidak setuju
2. Skala Guttman
Skala pengukuran dengan tipe ini akan didapat jawaban yang tegas, yaitu
“ya-tidak”, “benar-salah”, dan lain-lain. Penelitian
menggunakan skala Guttman dilakukan bila ingin mendapatkan jawaban
yang tegas terhadap suatu permasalahan yang ditanyakan.
3. Semantic Deferential
Skala ini digunakan untuk mengukur sikap, hanya bentuknya tidak pilihan
ganda maupun checklist, tetapi tersusun dalam satu garis kontinum yang
jawaban “sangat positifnya” terletak dibagian kanan garis, dan jawaban
yang “sangat negatif” terletak dibagian kiri garis. Data yang diperoleh
adalah data interval, dan biasanya skala ini digunakan untuk mengukur
sikap/karakteristik tertentu yang dipunyai oleh seseorang.
4. Rating Scale
Dari ke tiga skala pengukuran seperti yang telah dikemukakan, data yang
diperoleh semuanya adalah data kualitatif yang dikemudian
dikuantitatifkan. Tetapi dengan rating scale data mentah yang diperoleh
berupa angka kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualitatif.Yang penting
bagi penyusun instrumen dengan rating scale adalah harus dapat
mengartikan setiap angka yang diberikan pada alternatif jawaban pada
setiap item instrumen.
Pengertian Instrumen Penelitian

Instrumen merupakan alat yang digunakan untuk melakukan sesuatu. Sedangkan


penelitian memiliki arti pemeriksaan, penyelidikan, kegiatan pengumpulan,
pengolahan, analisis dan penyajian data secara sistematis dan objektif. Dari
pengertian masing-masing kata tersebut di atas maka instrumen penelitian adalah
semua alat yang digunakan untuk mengumpulkan, memeriksa, menyelidiki suatu
masalah, atau mengumpulkan, mengolah, menganalisa dan menyajikan data-data
secara sistematis serta objektif dengan tujuan memecahkan suatu persoalan atau
menguji suatu hipotesis. Jadi, semua alat yang bisa mendukung suatu penelitian
bisa disebut instrumen penelitian. Instrumen penelitian digunakan untuk
mengukur nilai variabel yang diteliti.
 Menurut sanjaya (2011)
instrumen penelitian adalah alat yang dapat digunakan untuk
mengumpulkan data dan informasi penelitian. pada prinsipnya,
meneliti adalah melakukan pengukuran, maka harus meggunakan alat
ukur yang valid dan baik. Alat ukur dalam penelitian disebut
instrument penelitian, jadi instrumen penelitian adalah suatu alat
yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang
diamati. Dan secara spesifik fenomena disebut variabel.
Cara Menyusun Instrumen

 Instrumen-instrumen penelitian dalam bidang sosial umumnya dan


khususnya bidang administrasi yang sudah baku sulit ditemukan. Titik
tolak dari penyusunan adalah variabel-variabel penelitian yang ditetapkan
untuk diteliti. Dari variabel-variabel tersebut diberikan definisi
operasionalnya, dan selanjutnya ditentukan indikator yang akan diukur.
Dari indikator ini kemudian dijabarkan menjadi butir-butir pertanyaan atau
pernyataan. Untuk memudahkan penyusunan instrumen, maka perlu
digunakan “matrik pengembangan instrumen” atau “kisi-kisi instrumen”.
Validitas dan Reliabilitas Instrumen

 Hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang
terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi objek yang diteliti.
Selanjutnya, hail penelitian yang reliabel bila terdapat kesamaan data
dalam waktu yang berbeda. Kalau dalam objek kemarin berwarna merah,
maka sekarang dan besok tetap berwarna merah. Instrumen yang valid
berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu
valid.
Pengujian Validitas Instrumen

 Pengujian Validitas Kontruksi (Construct Validity)


Validitas konstruk merupakan derajat yang menunjukkan suatu tes mengukur
sebuah konstruk sementara. Konstruk, secara definitif, merupakan suatu sifat yang
tidak dapat diobsevasi, tetapi kita dapat merasakan pengaruhnya melalui satu atau
dua indera kita. Contoh suatu konstruk dalam lingkup pendidikan teknologi
kejuruan misalnya, implikasi orang terampil atau memiliki skill, dapat dilihat
dengan melalui tingkah laku dia ketika seseorang tersebut
melakukanpekerjaannya. Konstruk tidak lain adalah merupakan “temuan”
atausuatu pendekatan untuk menerangkan tingkah laku.Proses melakukan validasi
konstruk dapat dilakukan dengan cara melibatkan hipotesis testing yang dideduksi
dari teori yang menyangkut dengan konstruk yang relevan.
 Pengujian validitas eksternal
Validitas eksternal insrtumen diuji dengan cara membandingkan (untuk mencari
kesamaan) antara kriteria yang ada pada instrumen dengan fakta-fakta empiris
yang terjadi di lapangan. Misalnya instrumen utuk mengukur kinerja
kelompokpegawai, maka kriteria kinerja pada instrumen itu dibandingkan dengan
catatan-catatan dilapangan(empiris) tentang kinerja pegawai yang baik. Bila telah
terdapat kesamaan antara kriteria didalam instrument dengan fakta dilapangan,
maka dapat dinyatakan instrumen tersebut mempunyai validitas eksternal yang
tinggi.
THANKYOU

Anda mungkin juga menyukai