C
Nama : vena sepni mayori
Makul : askep neo
Kelas : kenanga
hidrosefalus
beberapa tahapan pemeriksaan guna mendiagnosis hidrosefalus, seperti dengan melakukan wawancara
medis, pemeriksaan fisik, serta pemeriksaan penunjang lain, seperti:
• Pemindaian otak dengan CT scan, yang dilakukan sebagai pemeriksaan darurat terhadap penyakit
hidrosefalus, untuk mengetahui kondisi otak pengidap.
• Pemindaian otak dengan MRI, untuk mendapatkan gambaran otak secara rinci dengan menggunakan
medan magnetik dan gelombang radio.
• Pemindaian otak dengan USG, yang relatif lebih aman dan rendah risiko, serta dapat dilakukan sebagai
pemeriksaan awal untuk mendeteksi hidrosefalus pada janin dalam kandungan atau bayi yang sudah
lahir.
komplikasi Hidrosefalus
Beberapa komplikasi yang dapat timbul setelah menjalani prosedur pemasangan shunt, antara
lain:
Pengobatan dalam menangani hidrosefalus adalah dengan melakukan tindakan operasi, yang
bertujuan untuk membuang kelebihan cairan serebrospinal di dalam otak. Beberapa jenis operasi
yang biasa dilakukan untuk menangani hidrosefalus, antara lain:
• Operasi pemasangan shunt. Shunt merupakan alat khusus berbentuk selang yang dipasangkan
oleh ahli bedah ke dalam kepala guna mengalirkan cairan otak ke bagian tubuh lain dan
diserap oleh pembuluh darah. Bagian tubuh yang paling sering dipilih sebagai rute aliran
cairan serebrospinal ini adalah rongga perut. Shunt akan dilengkapi dengan katup yang
berfungsi mengendalikan aliran cairan, sehingga keberadaan serebrospinal di dalam otak tidak
surut terlalu cepat.
• Operasi endoscopic third ventriculostomy (ETV). Pada prosedur ini, cairan
serebrospinal dibuang dengan cara menciptakan lubang penyerapan baru di
permukaan otak. Prosedur ini sering diterapkan pada kasus hidrosefalus yang
dipicu oleh penyumbatan ventrikel otak. ETV bertujuan agar cairan otak dapat
tersebar merata di seluruh bagian otak dan tidak menumpuk di satu lokasi
tertentu.
pencegahan Hidrosefalus