Anda di halaman 1dari 33

MAKALAH ASUHAN KEBIDANAN NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN

ANAK PRASEKOLAH
RUANG LINGKUP NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK
PRASEKOLAH
Dosen pengampuh :
Dian Hanifah, SST., M.Keb

Disusun Oleh :
Nama Nim
ALVIO NITHA TRI KUMALA BOB0201808
DILLA SANDI PURBAYANI BOB0201809
Enjelly BOB0201810
Febby Febri Antri BOB0201811
Felyanti Nela BOB0201812
Irawati BOB0201813
Merci Nadiya BOB0201814
Novi Nagita BOB0201815
Rosmawati BOB0201816
Vena Sepni Mayori BOB0201818
Yeni Panjaitan BOB0201819
Yuniarti BOB0201820
STIKes Kendedes Malang Prodi DIII Kebidanan
Jl. Raden Panji Suroso No.6, Polowijen, Kec. Blimbing, Kota Malang, Jawa
Timur 65126
Tahun Ajaran 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang hingga saat ini masih
melimpahkan nikmat kepada kita semua, baik nikmat iman, kesehatan dan
kesempatan untuk menuntut ilmu. Allah SWT berjanji akan meninggikan derajat
orang – orang yang berilmu, semoga kita termasuk dalam golongan tersebut. Serta
berkatNya juga makalah yang berjudul “Ruang lingkup neonates, bayi, balita,
anak pra sekolah" ini dapat terselesaikan. Sholawat serta salam semoga tetap
tercurah kepada junjungan Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat serta
pengikut pengikutnya hingga akhir zaman.

Makalah ini disusun sebagai tugas dari dosen, yang bertujuan untuk
menambah pengetahuan serta dapat mengimplementasikannya di dalam dunia
kerja. karena dengan semakin majunya normasi dan Teknologi serta tingginya
rasa ingin tau manusia yang mengakibatkan persaingan dunia kesehatan dan
kompetensi dalam rekrutmen tenaga kerja menjadi semakin ketat. Terima kasih
kepada Ibu Dian Hanifah, SST., M.Keb. Selaku Dosen pengajar pada mata kuliah
“Asuhan Persalinan” yang senantiasa memberikan bimbingan dan arahan kepada
penyusun dalam menyelesaikan makalah ini. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi penulis khususnya, dan para pembaca pada umumnya. Penulis
menyadari makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan,
untuk itu, penulis mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun dari
semua pihak. dan semoga makalah ini dirahmati,diridhoi dan dirahimi oleh llahi
rabbi.

Kamis, 16 September 2021

Penyusun

i
Tim Penyusun Kelas
Kenanga

DAFTAR ISI

Cover

Kata Pengantar ................................................................................................. i

Daftar Isi .......................................................................................................... ii

Bab I Pendahuluan .......................................................................................... iii

1. Latar Belakang .................................................................................... iii


2. Rumusan Masalah................................................................................. iii
3. Tujuan Pembahasan.............................................................................. iii

Bab II Pembahasan .......................................................................................... 1

1. Ruang lingkup neonates, bayi, balita, dan anak pra sekolah ............... 1
1) Pengertian neonates, bayi, balita, dan anak pra sekolah................. 1
2) Konsep bayi baru lahir ................................................................... 2
2. Konsep perubahan fisiologis pada bayi baru lahir ............................... 9
1) Perubahan fisiologi berdasarkan karakteristik biologis ................. 10
2) Perubahan fisiologi berdasarkan karakteristik perilaku.................. 21
3. Adaptasi bayi baru lahir terhadap kehidupan diluar uterus ................. 25
1) Reaktivitas 1................................................................................... 25
2) Tidur tidak berespon ...................................................................... 25
3) Reaktivitas 2 .................................................................................. 25

Bab III Penutup ................................................................................................ 26

1. Kesimpulan .......................................................................................... 26

Daftar Pustaka .................................................................................................. 28

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Neonatus disebut juga bayi baru lahir yakni merupakan individu yang
sedang bertumbuh dan baru saja mengalami trauma kelahiran serta harus
dapat melakukan penyesuaian diri dari kehidupan intrauterin ke kehidupan
ekstrauterin. Selain itu, fisiologi neonatus merupakan ilmu yang
mempelajari fungsi dari proses kelahiran dan harus menyesuaikan diri dari
kehidupan intrauterin ke kehidupan ekstrauterin (Dewi, 2013 : 1).
Penelitian menunjukkan bahwa 50 % kematian bayi terjadi pada periode
neonatal yaitu di bulan pertama kehidupan. Pencegahan merupakan hal
terbaik yang harus dilakukan dalam penanganan neonatal sehingga
neonatus sebagai individu yang harus menyesuaikan diri dari kehidupan
intrauterin ke ekstrauterin dapat bertahan dengan baik karena periode
neonatal merupakan periode yang paling kritis dalam fase pertumbuhan
dan perkembangan bayi (Dewi, 2013 : 11 – 12).

2. Rumusan Masalah
1) Bagaimana ruang lingkuo neonates, bayi, balita, dan anak pra
sekolah ?
2) Bagaimana konsep perubahan fisiologi pada bayi baru lahir ?
3) Bagaimana adaptasi bayi baru lahir terhadap kehidupan diluar uterus ?
3. Tujuan Pembahasan
1) Untuk mengetahui bagaimana ruang lingkuo neonates, bayi, balita, dan
anak pra sekolah
2) Untuk mengetahui bagaimana konsep perubahan fisiologi pada bayi
baru lahir
3) Untuk mengetahui bagaimana adaptasi bayi baru lahir terhadap
kehidupan diluar uterus

iii
iv
BAB II

TINJAUAN TEORI

1. Ruang lingkup neonatus, bayi, balita, anak pra sekolah


1.1 Pengertian
1) Neonatus
Neonatus adalah bayi yang baru mengalami proses kelahiran,
berusia 0-28 hari. Neonatus dini adalah bayi baru lahir yang berusia 0-
7 hari, sedangkan neonatus lanjut adalah bayi baru lahir usia 8 sampai
dengan 28 hari (Marmi, 2015: 1). Menurut Saifuddin dalam Dwienda
(2014:1), bayi baru lahir adalah bayi yang baru dilahirkan selama satu
jam pertama kelahiran. Bayi baru lahir harus menyesuaikan diri dari
kehidupan intrauterin ke kehidupan ekstrauterin. Beralih dari
ketergantungan mutlak pada ibu menuju kemandirian fisiologi.
Sedangkan bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir pada usia
kehamilan 37-42 minggu dengan berat lahir antara 2500-4000 gram,
cukup bulan lahir langsung menangis dan tidak ada kelainan
konginetal (Depkes RI dalam Marmi, 2015: 5).
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa neonatus adalah
bayi baru lahir sejak usia 0 sampai dengan usia 28 hari. Masa ini
merupakan masa dimana terjadi penyesuaian dari kehidupan intrauterin
ke ekstrauterin.
2) Pengertian bayi
Bayi adalah individu yang lemah dan memerlukan proses adaptasi.
Bayi harus dapat melakukan 4 penyesuaian agar dapat tetap hidup
yaitu penyesuaian perubahan suhu, menghisap dan menelan, bernafas
dan pembuangan kotoran. Kesulitan penyesuaian atau adaptasi akan
menyebabkan bayi mengalami penurunan berat badan, keterlambatan
perkembangan bahkan bisa sampai meniggal dunia (Mansur, 2009).

3) Pengertian balita
Anak bawah lima tahun atau sering disingkat Anak Balita. Balita
adalah anak yang telah menginjak usia di atas satu tahun sampai lima
tahun atau biasa digunakan perhitungan bulan yaitu usia 12-59 bulan.
Para ahli menggolongkan usia balita sebagai tahapan perkembangan
anak yang cukup rentan terhadap berbagai serangan penyakit, termasuk
penyakit yang disebabkan oleh kekurangan atau kelebihan asupan
nutrisi jenis tertentu (Kemenkes RI, 2015).
Masa anak dibawah lima tahun (anak balita, umur 12-59 bulan),
pada masa ini, kecepatan pertumbuhan mulai menurun dan terdapat
kemajuan dalam perkembangan motorik (gerak kasar dan gerak halus)
serta fungsi sekresi (Marmi dan Rahardjo, 2015).

4) Pengertian anak pra sekolah


Anak prasekolah adalah anak yang berumur antara 3-6 tahun, pada
masa ini anak-anak senang berimajinasi dan percaya bahwa mereka
memiliki kekuatan. Pada usia prasekolah, anak membangun kontrol
sistem tubuh seperti kemampuan ke toilet, berpakaian, dan makan
sendiri (Potts & Mandeleco, 2012).

1.2 Konsep bayi baru lahir


1) Pengertian
Bayi baru lahir adalah suatu keadaan dimana bayi baru lahir
dengan umur kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu, lahir
melalui jalan lahir dengan presentasi kepala secara spontan tanpa
gangguan, menangis kuat, berat badan antara 2500 gram sampai
4000 gram serta harus dapat melakukan penyesuaian diri dari
kehidupan ekstrauteri (Prawirohardjo, 2007).
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan umur
kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dan berat lahir 2500
gram sampai 4000 gram (Depkes RI, 2005).

2
Bayi baru lahir normal adalah berat lahir antara 2500 –
4000 gram, cukup bulan, lahir langsung menangis, dan tidak ada
kelainan congenital (cacat bawaan) yang berat (Sholeh, 2007).
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dari
kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dan berat badan lahir
2500 gram sampai dengan 4000 gram (dr. Arief, 2009).
2) Ciri-ciri Bayi Normal
a. Berat badan 2500-4000 gram.
b. Panjang badan lahir 48-52 cm
c. Lingkar dada 30-38 cm.
d. Lingkar kepala 33-35 cm.
e. Bunyi jantung dalam menit-menit pertama kira-kira
180x/menit, kemudian menurun sampai 120-140x/menit.
f. Pernafasan pada menit-menit pertama cepat kira-kira ± 80
kali/menit, kemudian menurun setelah tenang kira-kira
40x/menit.
g. Kulit kemerah-merahan dan licin karena jaringan subkutan
cukup terbentuk dan diliputi vernix caseosa.
h. Rambut lanugo telah tidak terlihat, rambut kepala biasanya
telah sempurna.
i. Kuku telah agak panjang dan lemas.
j. Genitalia: Labia mayora sudah menutupi labia minora (pada
perempuan), testis sudah turun (pada laki-laki).
k. Reflek isap dan menelan sudah terbentuk dengan baik.
l. Refleks moro sudah baik, bayi bila dikagetkan akan
memperlihatkan gerakan seperti memeluk.
m. Graff reflek sudah baik, apabila diletakkan sesuatu benda
diatas telapak tangan, bayi akan menggenggam/adanya
gerakan reflex.
n. Eliminasi baik, urin dan mekoneum akan keluar dalam 24 jam
pertama, mekoneum berwarna hitam kecoklatan

3
(dr.Arief, 2009).

3) Perubahan-perubahan yang terjadi pada Bayi Baru Lahir


a. Perubahan Metabolisme Karbohidrat
Dalam waktu 2 jam setelah lahir akan terjadi penurunan
kadar gula darah, untuk menambah energi pada jam-jam
pertama setelah lahir diambil dari hasil metabolisme asam
lemak, bila karena sesuatu hal misalnya bayi mengalami
hipotermi, metabolisme asam lemak tidak dapat memenuhi
kebutuhan pada neonatus maka kemungkinan besar bayi akan
menderita hipogklemia, misal pada bayi BBLR, bayi dari Ibu
yang menderita DM dan lain-lainnya.
b. Perubahan suhu tubuh
Ketika bayi lahir bayi berada pada suhu lingkungan yang
lebih redah dari suhu didalam rahim Ibu. Apabila bayi
dibiarkan dalam suhu kamar 25°c maka bayi akan kehilangan
panas melalui konveksi, radiasi, dan evaporasi sebanyak
200kal/kg bb/menit. Sedangkan produksi panas yang
dihasilkan tubuh bayi hanya 1/10 nya. Keadaan ini
menyebabkan penurunan suhu tubuh sebanyak 2°C dalam
waktu 15 menit, akibat suhu yang rendah metabolisme
jaringan meningkat dan kebutuhan oksigen pun meningkat
c. Perubahan Pernapasan
Selama dalam uterus, janin mendapat O2 dari pertukaran
gas melalui plasenta setelah bayi lahir. Setelah bayi lahir
pertukaran gas harus melalui paru-paru bayi. Pemapasan
pertama pada bayi baru lahir terjadi normal dalam waktu 30
detik setelah kelahiran, tekanan rongga dada bayi pada saat
melalui jalan lahir pervaginam mengakibatkan cairan paruparu
(pada bayi normal jumlahnya 80 sampai 100 ml) kehilangan
1/3 dari jumlah cairan tersebut, sehingga cairan yang hilang ini
diganti dengan udara. Paru-paru berkembang sehingga rongga

4
dada kembali pada bentuk semula pemapasan pada neonatus
terutama pemapasan diafragmatik dan abdominal dan biasanya
masih tidak teratur/frekuensi dan dalamnya pemapasan
d. Perubahan Sirkulasi
Dengan berkembangnya paru-paru mengakibatkan tekanan
O2 meningkat dan tekanan CO2 menurun, hal ini
mengakibatkan turunnya resistensi pembuluh darah paru
sehingga aliran darah ke alat tersebut meningkat, hal ini
menyebabkan darah dari arteri pulmonalis mengalir ke paru-
paru dan ductus arteriosus menutup. Dengan menciutnya arteri
dan vena umbilical kemudian tali pusat dipotong aliran darah
dari plasenta melalui vena cava inverior dan foramen oval
ekeatrium kiri terhenti. Sirkulasi janin sekarang berubah
menjadi sirkulasi bayi yang hidup diluar badan ibu.
e. Perubahan alat pencernaan hati, ginjal, dan alat lainnya mulai
berfungsi.

(dr.Arief, 2009).

4) Penatalaksanaan
A. Membersihkan jalan napas dan sekaligus menilai APGAR
menit 1 membersihkan jalan napas dengan cara :
a. Penolong mencuci tangan dan memakai sarung tangan
yang steril
b. Bayi ditidurkan telentang kepala sedikit ekstensi, badan
bayi dalam keadaan terbungkus
c. Pangkal penghisap lendir dibungkus dengan kain kasa
steril, masukkan ke mulut penolong
d. Tangan kanan penolong membuka mulut bayi kemudia
jari telunjuk tangan kiri dimasukkan kedalam mulut
bayi sampai epiglotis (untuk menahan lidah bayi) jari
tangan kanan memasukkan pipa. Sejajar dengan jari

5
telunjuk tangan kiri, isap lendir sebanyak-banyaknya
dengan arah memutar.
e. Masukkan berulang-ulang selang ke hidung, mulut,
kemudian lendir diisap sebanyak-banyaknya.
f. Lendir yang diisap ditampung diatas bengkok dan
ujung pipa dibersihkan dengan kain kasa
g. Lakukan penghisapan sampai bayi menangis dan
sampai lendirnya bersih, kemudian bersihkan daerah
telinga dan sekitarnya.
B. Mengeringkan badan bayi dari cairan ketuban dengan
menggunakan kain yang halus atau handuk
C. Memotong dan mengikat tali pusat dengan memperhatikan
teknik aseptik dan antiseptik sekaligus menjadi apgar score
pada menit ke lima
a. Tali pusat dijepit dengan dua buah klem, klem 1
dijepitkan kira-kira 5 cm dari perut bayi kemudian tali
pusat diurut kearah plasenta, klem II dijepitkan kirakira
2,5 cm dari klem 1.
b. Tali pusat dipotong dengan gunting tali pusat diantara
2,5 cm dari klem 1. Waktu memotong tali pusat tangan
kiri melindungi perut bayi, sehingga gunting tali pusat
tidak langsung menyentuh badan bayi.
c. Setelah tali pusat di potong, ujung tali pusat diolesi
dengan bethadin 10% atau yodim tintur 3% dengan
menggunakan kapas lidi, kemudian tali pusat diikat
dengan cara : Ikatan tali pusat diletakkan dibawah klem
1, kemudian diikat hingga dua kali ikatan untuk
mencegah jangan sampai ada ikatan yang lepas.
Yakinkan bahwa ikatan sudah kuat agar tak terjadi
perdarahan tali pusat.

6
d. Setelah tali pusat diikat kuat, tali pusat dibungkus
dengan kasa alkohol 70%, sebaiknya ditutup kembali
dengan kapas steril. Gunanya supaya alkohol tidak
cepat menguap dan kuman tidak udah masuk kedalam
tali pusat.

D. Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan cara:


Bayi di bungkus dengan kain hangat, jangan
membiarkan bayi dalam keadaan basah, jangan
memandikan bayi dengan air dingin, daerah kepala
dibungkus, memakai topi yang terbuat dari kain.
E. Mendekapkan bayi ke Ibu dan menetekkan segera setelah
lahir, hal ini bertujuan agar:
a. Ibu tenang melihat anaknya dalam keadaan normal.

b. Ada kontak batin antara ibu dan anak.

c. ASI cepat keluar, karena dengan rangsangan isapan


bayi, akan mempercepat bayi akan mempercepat keluar
ASI
F. Membersihkan badan bayi dengan cara

a. Menyiapkan tempat kapas, kapas dan minyak/ baby oil

b. Membersihkan daerah muka dengan menggunakan


kapas lembab. Pertama-tama yang dibersihkan adalah
daerah atas, mulai dari bagian dalam keluar kemudian
gunakan kapas minyak untuk membersihkan daerah
telinga. Selanjutnya muka dan sekitarnya dibersihkan
dengan kapas minyak sampai ke daerah leher.

7
c. Membersihkan daerah ekstremitas atas, lipatan ketiak,
daerah dada dan sekitarnya, daerah punggung
ekstremitas bawah dan terakhir daerah genetalia
d. Lakukan perawatan tali pusat, dan seputarnya

G. Memberikan obat mata untuk mencegah terjadinya infeksi


pada mata dengan cara mata bayi dibersihkan, jari telunjuk
dan ibu jari tangan kiri membuka mata dan tangan kanan
meneteskan obat, obat harus tepat diatas kelopak mata,
setelah obat masuk bersihkan daerah luar mata dengan
kapas lembab, membersihkan alat-alat
H. Melaksanakan pemeriksaan kesehatan bayi
Maksudnya pemeriksaan adalah untuk menemukan kelainan
yang perlu mendapatkan tindakan segera dan kelainan yang
berhubungan kehamilan, persalinan dan kelahiran
a. Mengukur BB, PB, LK, LILA, LD
b. Observasi tanda-tanda vital (Nadi, Suhu, Respirasi)

c. Observasi keadaan Refleks

I. Memasang pakaian bayi


J. Mengajarkan ibu cara Membersihkan jalan lahir,
membersihkan ASI dan manfaatnya, perawatan tali pusat,
perawatan bayi sehari hari misalnya memandikan bayi.
K. Menjelaskan pentingnya memberikan ASI sedini mungkin
sampai usia 2 tahun, makanan tambahan buat bayi diatas
usia 4 bulan, makanan bergizi bagi ibu, mengikuti program
KB segera mungkin (Prawirohardjo, 2007).
L. Memberikan ASI sedini mungkin setelah persalinan sampai
usia 2 tahun, tanpa diberikan makanan lain sebelum usia 6
bulan.
(Sripurwanti Hubertin, 2005).

5) Klasifikasi klinik

8
Cara menilai APGAR Score menurut Hidayat (2005)
Score O 1 2
A (warna kulit) Pucat Badan Suluruh tubuh
kemerahan, kemerahan
ekstremitas
kebiruan
P (frekuensi Tidak ada Dibawah Diatas
jantung) 100x/menit 100x/menit
G (reaksi Tidak ada Sedikit Menangis,
terhadap gerakan mimik batuk, bersin
rangsangan)
A (tonus otot) Lumpuh Ekstremitas Gerakan aktif
dalam, fleksi
sedikit
R (usaha Nafas) Tidak ada Lemah, tidak Menangis
teratur kuat

Keterangan

Nilai APGAR score 7 sampai 10 bayi normal

Nilai APGAR score 4 sampai 6 asfiksia sedang

Nilai APGAR score 0 sampai 3 asfiksia berat

2. Adaptasi Fisiologi
Segera setelah lahir, BBL harus beradaptasi dari keadaan yang
sangat tergantung menjadi mandiri secara fisiologis. Banyak perubahan
yang akan dialami oleh bayi yang semula berada dalam lingkungan interna
(dalam kandungan Ibu) yang hangat dan segala kebutuhannya terpenuhi
(O2 dan nutrisi) ke lingkungan eksterna (diluar kandungan ibu)yang
dingin dan segala kebutuhannya memerlukan bantuan orang lain untuk
memenuhinya. Saat dilahirkan, bayi baru lahir memiliki prilaku dan
kesiapan interaksi social(Bobak, 2005).

9
Perubahan-perubahan yang akan terjadi pada bayi di bagi menurut
karakteristik, antaralain: (Bobak, 2005)1.
2.1 Karakteristik Biologis.
1) Sistem Kardiovaskuler
Sistem kardio vaskuler mengalami perubahan yang
mencolok setelah bayi lahir.Foramen ovale, diuktus
arterosus, dan duktus venosus menutup . arteri
umbilikalis,dan arterihepatika menjadi ligamen.Napas
pertama yang dilakukan bayi baru lahir membuat paru-
paru mengalir. Tekanan arteri pulmonari menurun.
Rangkain pristiwa besar ini merupakan mekanisme besar
yang menyebabkan tekanan arteri kanan menurun. Aliran
darah pulmoner kembali meningkat ke jantung dan masuk
ke jantung bagian kiri, sehingga tekanan atrium kiri
meningkat. Perubahan tekanan ini menyebabkan foramen
ovale menutup. Selama beberapa hari pertama kehidupan,
tangisan dapat mengembalikan aliran darah melalui
foramen ovale untuk sementaradan mengakibatkan
sianosis ringan.
Frekuensi denyut jantung bayi rata-rata 140
kali/menit saat lahir, dengan variasi berkisar antara 120
sampai160 kali/menit. Frekuensi saat bayi tidur berbeda
darifrekuensi saat bayi bangun. Pada usia satu minggu,
frekuensi denyut jantung bayi rata-rata ialah 128
kali/menit saat tidur dan saat bangun 163kali/menit. Pada
usia satu bulan frekuensi138 kali/menit saat tidur dan 167
kali/menit saat bangun. Aritmia sinus(denyut jantung
yang tidak teratur ) pada usia ini dapat dipersepsikan
sebagai suatufenomena fisiologis dan sebagai indikasi
fungsi jantungyang baik.Tekanan darah sistolik bayi baru
lahir ialah 78 dan tekanan diastolik rata-rata ialah

10
42.tekanan darah berbeda dari hari ke hari selama bulan
pertama kehamilan.
Tekanan darah sistolik bayi sering menurun (sekitar
15 mmHg ) selama satu jam pertamasetelah lahir.
Menangis dan bergerak biasanya menyebabkan
peningkatan tekanandarah sistolik.
Volume darah bayi baru lahir bervariasi dari 80
sampai 110 ml/kg selama beberapa hari pertama dan
meningkat dua kali lipat pada akhir tahun pertama. Secara
proporsional, bayi baru lahir memilki volume darah
sekitar 10 % lebih besar dan memilki jumlah sel darah
merah hamper 20 % lebih banyak daripada orang dewasa.
Akan tetapi, darah bayi baru lahir mengandung volume
plasma sekitar 20 % lebih kecil bila dibandingkan dengan
kilogram berat badan orang dewasa. Bayi premature
memilki volume darah yang relative lebih besar daripada
bayi baru lahir cukup bulan. Hal ini disebabkan bayi
prematur memilki proporsi volume plasma yang lebih
besar, bukan jumlah sel darah merah yang lebih
banyak(Bobak, 2005)
2) Sistem Hematopoesis
Saat bayi lahir, nilai rata-rata hemoglobin (Hb),
hematokrit dan Sel darah merah (SDM) lebih tinggi dari
nilai normal orang dewasa. Hemaglobin bayi baru lahir
berkisar antara 14,5 sampai 22,5 g/dl. Hematokrit
bervariasi dari 44% sampai 72%dan hitung SDM berkisar
antara 5 sampai 7,5 juta/mm3. Secara berturut-
turut,hemoglobin dan sel darah merah menurun sampai
mencapai kadar rata-rata 11 sampai17 g/dl dan 4,2 sampai
5,2 /mm pada akhir bulan pertama.

11
Darah bayi baru lahir mengandung sekitar 80%
hemoglobin janin. Persentasi hemoglobin janin menurun
sampai 55% pada minggu kelima dan sampai 5 % umur
sel yang mengandung hemodlobin janin lebih pendek.
Leukosit janin dengan nilai hitung sel darah putih
sekitar 18.00/mm3 merupakan nilainormal saat bayi
lahir.Jumlah leukosit janin, yang sebagian besar terdiri
dari polimorfini meningkat menjadi 23.000 sampai
24.000 mm3 pada hari pertama setelah bayilahir.
Golongan darah bayi lahir ditentukan pada awal
kehidupan janin. Akan tetap,selama periode neonatal
terjadi peningkatan kemampuan aglutinogen membrane
seldarah merah secara bertahap.Hitung thrombosis dan
agregasi thrombosis sama penting, baik bayi baru lahir
maupun bagi orang dewasa. Kecendrunganpendarahan
pada bayi baru lahir jarang terjadi pembekuan darah
cukup untuk mencegah pendarahanhanya terjadi difisiensi
vitamin K(Bobak, 2005).
3) Sistem Pernapasan
Penyesuaian paling kritis yang harus di alami bayi
baru lahir ialah penyesuaian sistem pernafasan.Paru–paru
bayi cukup bulan mengandung sekitar 20 ml cairan/kg.
Pola pernafasan tertentu menjadi karakteristik bayi baru
lahir normal yang cukup bulan.Setalah pernafasan mulai
berfungsi, nafas bayi menjadi dangkal dan tak teratur,
berfariasi dari 30sampai 60 x/menit. Disertai apnea
singkat (kurang dari 15 detik).Periode apnea singkat ini
paling sering terjadi selama siklus tidur aktif ( Rapid Eye
Movement/REM ). Durasi dan frekuensi apnea menurun
seiring peningkatan usia.Periode apnea lebih dari 15 detik
harus dievaluasi(Bobak, 2005)

12
4) Sistem Ginjal
Bayi baru lahir memiliki rentang keseimbangan
kimia dan rentang keamanan yang kecil. Infeksi, diare,
dan pola makan yang tidak teratur secara cepat dapat
menimbulkan asidosis dan ketidak seimbangan cairan
seperti dehidrasi atau edema.Ketidak maturan ginjal juga
membatasi kemampuan bayi baru lahir untuk
mengekskresi obat. Biasanya sejumlah kecil urine
terdapat pada kandung kemih bayi saat lahir, tetapi bayi
baru lahir memungkinkan tidak mengeluarkan urine
selama 12sampai 24 jam. Berkemih sering terjadi selama
periode ini. Berkemih 6 sampai 10xdengan warna urine
pucat menunjukan masukan cairan yang cukup.
Umumnya, bayicukup bulan mengeluarkan urine 15
sampai 60 ml per kilogram per hari (Bobak, 2005)
5) Sistem Gastrointestinal
Bayi baru lahir cukup bulan mampu
menelan,mencerna, memetabolisme dan mengabsorbsi
protein dan karbihidrat sederhana, serta mengemulsi
lemak. Kecuali amylase pancreas, karakteristik enzim dan
cairan pencernaan bahkan sudah ditemukan pada bayi
yang berat badan lahirnya rendah.
Adapun beberapa perubahan fisiologis padasystem cerna
antara lain :
A. Pada Pencernaan
Keasaman lambung bayi pada saat lahir pada
umumnya sama dengan keasaman lambung orang
dewasa, tetapi akan menurun dalam satu minggu dan
tetap rendah selama dua sampai tiga bulan. Penurunan
keasaman lambung ini dapatmenimbulkan “kolik”.
Bayi yang mengalami kolik tidak dapt tidur, menangis

13
dant ampak distress di antara waktu makan.gejala ini
akan hilang setelah bayi berusia 3 bulan.Bising usus
bayi dapat didengar 1 jam setalah lahir. Kapasitas
lambung berfariasidari 30 sampai 90ml tergantung
pada ukuran bayi. Waktu pengosongan
lambungsangat bervariasai. Beberapa factor seperti
waktu pemberian makanan dan volumemakanan, jenis
dan suhu makanan serta strees psikis dapat
mempengaruhi waktu pengosongan lambung(Bobak,
2005)
B. Tinja
Bayi lahir dengan bagian bawah yang penuh
mekonium. Mekonium dibentukselama janin dalam
kandungan berasal dari cairan amnion dan unsure-
unsurnya,dari sekresi usus dan dari sel-sel mukosa.
Mekonium berwarna hijau kehitaman,konsistensinya
kental, dan mengandung darah samar. Mekonium
pertama keluar steril, tetapi mekonium setelah
beberapa jam mengandung bakteri. Sekitar 69% bayi
normal yang cukup bulan mengeluarkan mekonium
dalam 12 jam pertamakehidupannya, 94% dalam 24
jam dan 99,8% dalam 48 jam (Bobak,2005)
6) Sistem Hepatika
Hati dan kandung empedu dibentuk pada minggu
keempat kehamilan. Pada bayi baru lahir, hati dapat
dipalpasi sekitar 1 cm dibawah batas kanan iga karena
hati beasr danmenempati sekitar 40% rongga abdomen.
A. Penyimpanan Besi
Hati janin (berfungsi memproduksi Hb setelah lahir)
mulai menyimpan besi sejak dalam kandungan.
Apabila ibu mendapat cukup asupan besi selama

14
hamil, bayiakan memiliki simpanan besi yang dapat
bertahan sampai bulan kelima di luar rahim.
B. Konyugasi Bilirubin
Hati mengatur jumlah bilirubin tidak terikat dalam
peredaran darah. Bilirubin ialah pigmen yang
berasal dari hemoglobin yang terlepas saat
pemecahan sel darahmerah dan mioglobin di dalam
sel otot
C. Hiperbilirubinuminemia Fisiologis
a. Hiperbilirubinemia fisiologis / ikterik
neonatal merupakan kondisi yangnormal
pada 50% bayi cukup bulan dan pada 805
bayi premature.
7) Sistem Imun
Sel-sel yang menyupali imunitas bayi berkembang
pada awal kehidupan janin. Namun sel ini tidak aktif
beberapa bulan. Selama tiga bulan pertama
kehidupannya, bayi dilindungi oleh kekebalan pasif yang
diterima dari ibu. Barier alami seperti keasaman lambung
atau produksi pepsin dan tripsin yang mempertahankan
kesterilan usus halus. IgA sebagai pelindung membran
lenyap dari traktus naps dan traktus urinarius dantraktus
gastrointestinal kecuali jika bayi diberi ASI. Bayi mulai
menyintesa IgG danmencapai sekitar 40% kadar IgG
orang dewasa pada usia1 tahun, sedangkan kadarorang
dewasa dicapai pada usia 9 bulan.
IgA, IgD dan IgE diproduksi secara lebih bertahap
dan kadar maksimum tidak dicapai sampai pada masa
kanak-kanak dini(Bobak, 2005)
8) Sistem Integumen

15
Semua struktur kulit bayi sudah terbentuk saat lahir
tetapi masih belum matang. Epidermis dan dermis tidak
terikat dengan baik dan sangat tipis. Verniks kaseosa juga
berfusi dengan epidermis dan berfungsi sebagai lapisan
pelindung. Kulit bayi sangatsensitive dan dapat rusak
dengan mudah. Bayi baru lahir yang sehat dan cukup
bulan tampak gemuk. Lanugo halus terlihat di wajah,
bahu danpunggung. Edema dan ekimosis (memar) dapat
timbul akibat presentasi muka atau kelahiran dengan
forsep. Ptekie juga dapat timbul jika daerah tersebut
ditekan. Beberapa permasalahan yang dialami oleh bayi
baru lahir terkait sistem integument antara lain :
A. Kaput Suksedaneum
Kaput Suksedaneum ialah edema pada kulit kepala
yang ditemukan dini akibattekanan verteks yang
lama pada serviks sehingga pembuluh darah
tertekan danmemperlambat aliran balik vena yang
memperlambat membuat cairan di kulitdaerah
kepala meningkat sehingga akibatnya menyebabkan
edema/ bengkak.
B. Sefalhematoma
Sefalhematoma yaitu pendarahan diantara
periosteum dan tulang tengkorak dan
periosteumnya. Dengan demikian, sefalotoma tidak
pernah melewati garis suturakepal. Perdarahan
dapat terjadi pada kelahiran spontan akibat
penekanan pada panggul ibu.
C. Deskuamasi
Deskuamasi ialah pengelupasan kulit, pada kulit
bayi tidak terjadi sampai beberapahari setelah lahir.
Ini merupakan indikasi pascamaturitas.

16
D. Kelenjar Lemak dan Kelenjar Keringat.
Kelenjar keringat sudah ada saat bayi baru lahir
tidak, tetapi kelenjar ini tidak berespon terhadap
peningkatan suhu tubuh. Terjadi sedikit hiperplasia
klenjarsebasea dan sekresi sebum akibat pengaruh
hormon saat hamil.
E. Bintik Mogolia
Bintik Mongolia yaitu merupaka dareahpigmentasi
biru kehitaman pada semua permukaan tubuh
termasuk ekstremitas.
F. Nevi
Nevi atau dikenal dengan gigitan burung bangau
yaitu nevi telangiektasis berwarnamerah muda dan
mudah memutih, terlihat pada kelopak mata bagian
atas, daerahhidung, bagian atas bibir, tulang
oksipital bawah dan tengkuk.
G. Eritema Toksikum
Suatu ruam sementara, eritema toksikum, juga
disebut eritema neonatorum atau dermalis gigitan
kutu. eritema toksikum memiliki lesi dalam
berbagai tahap,yakni makula eritematosa, papula,
dan vesikel kecil.
9) Sistem Reproduksi
A. Wanita
Saat lahir ovarium bayi berisi beribu-ribu sel
germinal primitif. Jumlah ovum berkurang sekitar
90% sejak bayi lahir sampai dewasa. Peningkatan
kadar estrogenselama masa hamil, yang diikuti
dengan penurunan setelah bayi lahir,mengakibatkan
pengeluran suatu cairan mukoid atau, kadang-
kadang pengeluaran bercak darah melalui vagina

17
(pseudomenstruasi). Genitalia eksterna
biasanyaedematosa disertai pigmentasi yang lebih
banyak. Pada bayi lahir cukup bulan,labia mayora
dan minora menutupi vestibulum.
B. Pria
Testis turun ke dalam skrotum pada 90% bayi baru
lahir laki-laki. Walupun menurun pada kelahiran
bayiprematur. Prepusium yang ketat seringkali
dijumpai pada bayi baru lahir, Muara uretra dapat
tertutup prepusium dan tidak dapt ditarikke
belakang selama tiga sampai empat tahun. Terdapat
rugae yang melapisikantong skrotum, dan hidrokel
(penimbunan cairandi sekitar testis) sering
terjadidan biasanya akan mengecil tanpa
pengobatan.
10) Sistem Skelet
Kepala bayi cukup bulan berukuran seperempat panjang
tubuh. Lengan sedikit lebih panjang daripada tungkai.
Wajah relatif kecil terhadap ukuran tengkorak yang jikadi
bandingkan, lebih besar dan berat. Ukuran dan bentuk
kranium dapat mengalamidistorsi akibat molase
(pembukaan kepala janin akibat tumpang tindih tulang-
tulangkepala)
Ada dua kurvatura pada kolumna vertebralis: toraks
dan sakrum. Ketika bayi mulaidapat mengendalikan
kepalanya, kurvatura lain terbentuk di daerah servikal.
Pada bayi baru lahir, lutut saling berjauhan saat kaki
diluruskan dan tumit disatukan,sehingga tungkai bawah
terlihat agak melengkung. Saat baru lahir, tidak
terlihatlengkungan pada telapak kaki.
11) Sistem Neuromuskuler

18
Pengkajian prilaku saraf (neurobehavioral) neonatus
terutama merupakan evaluasire fleks primitif dan tonus
otot. Saat ini, bayi baru lahir cukup bulan dikenal sebagai
mahluk yang reaktif, responsif dan hidup. Perkembangan
sensori bayi baru lahir dankapasitas untuk melakukan
interaksi sosial dan organisasi diri sangat jelas terlihat.
A. Sistem Termogenik
Termogenesis berarti produksi panas (termo =
panas, genesis = asal-usul). Suhu tubuh
dipertahankan supaya berada pada batas sempit
suhu tubuh normal denganmemproduksi panas
sebagai respon terhadap pengeluaran panas.
Beberapa hal yang menyangkut system termogenik
bayi baru lahir meliputi :
a. Produksi Panas
Mekanisme produksi panas bayi baru lahir
dengan cara menggigil sangat jarang terjadi.
Termogenesis tanpa menggigil dapat dicapai
akibat adanyalemak coklat pada bayi baru
lahir, yang kemudian dibentuk akibat
peningkatanaktivitas metabolisme di otak,
jantung dan hati. Lemak coklat terdapat
dalamcadangan permukaan (interskapula,
aksila, sekitar kolumnavertebralis dansekitar
ginjal).
b. Pengaturan Suhu
a) Insulasi suhu
bayi baru lahir kurang akibat pembuluh
darah yang lebihdekat ke permukaan
kulit akibatnya perubahan temperature
lingkunganakan mengubah temperature

19
darah sehingga mempengaruhi pusat
pengaturan suhu di hypothalamus.
b) Rasio permukaan tubuh bayi lebih besar
terhadap berat badan. Posisi fleksi bayi
diduga berfungsi sebagai system
pengamanan untuk mencegah pelepasan
panas karena mengurangi pemajanan
permukaan tubuh padasuhu lingkungan.
c) Kontrol vasomotor bayi baru lahir belum
berkembang dengan baik,kemampuan
untuk mengonstriksi pembuluh darah
subkutan dan kulit sama baik pada bayi
prematur dan orang dewasa.
d) Bayi baru lahir memproduksi panas
terutama dengan upaya
termogenesistanpa menggigil.
e) Kelenjar keringat bayi baru lahir hampir
tidak berfungsi sampai minggukeempat
setelah bayi lahir
c. Stres Dingin
Stres dingin menimbulkan masalah fisiologis
dan metabolisme. upaya yangdilakukan bayi
adalah dengan mengkonsumsi oksigen dan
energi pada bayi baru lahir yang mengalami
stres dingin dialihkan dari fungsi
untukmempertahankan pertumbuhan, fungsi
sel otak dan fungsi jantung normalmenjadi
fungsi termogenesis agar bayi atetap
hidup.Mekanisme kehilangan panas pada
bayi baru lahir antara lain ;

20
a) Konveksi ; aliran panas dari
permukaan tubuh ke udara yang
lebih dingin.
b) Radiasi ; kehilanag panas
daripermukaan tubuh ke permukaan
padatlain yang lebih dingin tanpa
kontak langung.
c) Evaporasi ; kehilangan panas yang
terjadi ketika cairan berubah
menjadigas (menguap).
d) Konduksi ; kehilangan panas dari
permukaan tubuh ke permukaan
yanglebih dingin melalui kontak
langsung satu sama lain.
2.2 Karakteristik prilaku
( Bobak, 2005 )Bayi baru lahir yang sehat harus mampu
menjalani fungsi biologis dan fungsi prilaku/ psikologis supaya
dapt bertumbuh kembang dengan baik. Respon perilaku bayi baru
lahir mengindikasikan adanya kontrol pada korteks,kemampuan
memberi respon, dan akhirnya penatalaksanaan lingkungan
bayitersebut. Melalui responnya, bayi bertindak untuk
mengonsolidasi hubungandatau menjauhkan diri dari orang-orang
dalam lingkungan dekatnya. Melauitindakannya, ia memperkuat
atau melemahkan ikatan dan aktivitas pemberian perawatan.
Skala Perilaku Neonatus dari Brazelton ( The Brazelton
Neonatal Behavioralassement Scale/ NBASI ) digunakan untuk
menilai karakteristik unik bayi barulahir, yakni sebagian
tergantung pada keadaan tidur-terjag, ia juga menyatakanreaksi
orang tua terhadap bayi baru lahir sebagian ditentukan oleh
perbeadaan oleh perbedaan ini.berikut periode transisi dari bayi
baru lahir antara lain:

21
a. Periode pertama reaktivasi dimana mata terbuka,awas, bayi
memfokuskan perhatian pada wajah dan suara orang tuanya
terutama ibunya(Fase ini berlangsung 15 menit).
b. Periode kesadaran aktif, dimana bayi sering melakukan gerakan
mendadakaktif dan juga menangis, refleks menghisap kuat
yang menandakan bayi lapar.
c. Periode tidak aktif/istirahat, merupakan periode dimana bayi
terlihat rileks dantidak berespon/sulit dibangunkan. Periode ini
selama 2 sampai 4 jam.
d. Periode reaktivitas kedua, dimana bayi waspada dan terjagadan
menunjukkankeadaan sadar dan tenang, aktif dan
menangis.periode ini selama 4 sampai 6 jam.

Sejak lahir, bayi meiliki respon sensorik yang mengindikasikan


suatu tahapkesiapan untuk melakukan interaksi social antara lain
mencakup:

a. Penglihatan
Saat lahir pupil bayi bereaksi terhadap rangsangan cagaya dan
penglihatanreflek mengedip dengan mudah. Sejak lahir, bayi
telah mampu memusatkan pandangan dan memperhatikan
secara intensif suatu objek. Merekamemandang wajah orang
tuanya dan berespon terhadap perubahan yang dilakukan.
Kemampuan ini membuat orang tua dan anak dapat saling
kontakmata dan akibatnya terbentuk komunikasi yang tidak
kentara. Kontak matasangat penting dalam interaksi orang tua
bayi.
b. Pendengaran
Bayi akan berespon terhadap suara ibunya, hal ini
merupakan respon akibatmendengar dan merasakan gelombang
bunyi suara ibunya selagi ia berada didalam rahim Hal ini
menunjukkan suatu pendengaran selektif terhadap bunyidan

22
irama suara ibu selama bayi hidup di dalam rahim, dimana bayi
barulahir mempersiapkan diri untuk mengenali dan berinteraksi
dengan pemberi perawatan primer-ibu mereka. Janin di rahim
telah terbiasa mendengardenyut jantung ibu, akibatnya bayi
baru lahir akan berespon denganmelakukan relaksasi dan
berhenti menangis bila simulator denyut jantungdiletakkan di
tempat tidurnya
c. Sentuhan
Semua bagian tubuh bayi berespon terhadap sentuhan.
Wajah terutamamulut, tangan, dan telapak kaki merupakan
daerah yang paling sensitive. Hal penting dalam pertumbuhan
dan perkembangan normal,dan setiap bayi menunjukkan
keanekaragaman respon terhadap sentuhan. Ibu yang
barumemiliki bayi menggunakan sentuhan sebagai perilaku
pertamadalamberinteraksi sepertisentuhan ujung jari,
mengusap-usap wajah denganlembut san memijat bagian
punggung.
d. Pengecap
Bayi baru lahir memiliki system kecap yang berkembang
baik dan larutanyang berbeda menyebabkan bayi
memperlihatkan ekspresi wajah yang berbeda .secara umum
bayi berorientasi pada pengguanaan mulutnya, baikuntuk
memenuhi kebuthuhan nutrisi, maupun untuk tumbuh dengan
cepatdan untuk melepaskan ketegangannya melaui kegiatan
menghisap. Perkembangan dini yang mencakup sensasi di
sekitar mulutnya, aktivitas ototdan pengecapan tampaknya
merupakan persiapan bayi agar tetap hidup diluar rahim.
e. Penciuman
Indera penciuman bayi baru lahir sudah berkembang baik
saat bayi lahir.Bayi baru lahir tampaknya memberi reaksi yang
sama denga reaksi orangdewasa, bila diberi bau yang

23
menyenangkan. Bayi yang disusui mampumembaui ASI dan
dapat membedakan ibunya dari ibu lain yang menyusui.Bayi
wanita yang diberi susu botol lebih menyukai bau wanita yang
menyusui daripada wanita lain yang tidak menyusui. Bau ibu
ini dipercaya mempengaruhi pemberian makan (Bobak, 2005)

3. Adaptasi bayi baru lahir


Periode transisional ini dibagi menjadi tiga periode, yaitu periode
pertama reaktivitas, fase tidur dan periode kedua reaktivitas. Karakteristik
masing-masing periodememperlihatkan kemajuan bayi baru lahir kearah
mandiri ( Muslihatun, 2010)
3.1 Periode pertama reaktivitas
Periode pertama reaktivits berakhir pada 30 menit pertama
setelah kelahiran. Karakteristik pada periode ini, antara lain: 8 912
0 denyut nadi apical berlangsung cepat dan irama tidak teratur,
frekuensi pernapasan mencapai 80 kali permenit, pernafasan
cuping hidung, ekspirasi mendengkur dan adanya retraksi. Pada
periode ini, bayi membutuhkan perawatan khusus, antara lain:
mengkaji dan memantau frekuensi jantung dan pernafasan setip 30
menit pada 4 jam pertama setelah kelahiran, menjaga bayi agar
tetap hangat (suhu aksila 36,5-37,50C).
3.2 Fase tidur
Fase ini merupakan interval tidak responsive relative atau
fase tidur yang dimulai dari 30 menit setelah periode pertama
reaktivitas dan berakhir pada 2-4 jam. Karakteristik pada fase ini
adalah frekuensi pernafasan dan denyut jantung menurun kembali
ke nilai dasar, warna kulit cenderung stabil, terdapat akrosianosis
dan bisa terdengar bising usus.
3.3 Periode kedua reaktivitas
Periode kedua reaktivitas ini berakhir sekitar 4-6 jam
setelah kelahiran. Karakteristik pada periode ini adalah bayi

24
memiliki tingkat sensitivitas yang tinggi terhadap stimulus internal
dan lingkungan. d. Periode pascatransisional Pada saat bayi telah
melewati periode transisi, bayi dipindah ke ruang bayi / rawat
gabung bersama ibunya.

25
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan
Neonatus adalah bayi yang baru mengalami proses kelahiran,
berusia 0-28 hari. Neonatus dini adalah bayi baru lahir yang berusia 0-7
hari, sedangkan neonatus lanjut adalah bayi baru lahir usia 8 sampai
dengan 28 hari (Marmi, 2015: 1)
Bayi adalah individu yang lemah dan memerlukan proses adaptasi.
Bayi harus dapat melakukan 4 penyesuaian agar dapat tetap hidup yaitu
penyesuaian perubahan suhu, menghisap dan menelan, bernafas dan
pembuangan kotoran. Kesulitan penyesuaian atau adaptasi akan
menyebabkan bayi mengalami penurunan berat badan, keterlambatan
perkembangan bahkan bisa sampai meniggal dunia (Mansur, 2009).
Anak bawah lima tahun atau sering disingkat Anak Balita. Balita
adalah anak yang telah menginjak usia di atas satu tahun sampai lima
tahun atau biasa digunakan perhitungan bulan yaitu usia 12-59 bulan. Para
ahli menggolongkan usia balita sebagai tahapan perkembangan anak yang
cukup rentan terhadap berbagai serangan penyakit, termasuk penyakit
yang disebabkan oleh kekurangan atau kelebihan asupan nutrisi jenis
tertentu (Kemenkes RI, 2015).
Anak prasekolah adalah anak yang berumur antara 3-6 tahun, pada
masa ini anak-anak senang berimajinasi dan percaya bahwa mereka
memiliki kekuatan. Pada usia prasekolah, anak membangun kontrol sistem
tubuh seperti kemampuan ke toilet, berpakaian, dan makan sendiri (Potts
& Mandeleco, 2012).
Bayi baru lahir adalah suatu keadaan dimana bayi baru lahir
dengan umur kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu, lahir melalui jalan
lahir dengan presentasi kepala secara spontan tanpa gangguan, menangis
kuat, berat badan antara 2500 gram sampai 4000 gram serta harus dapat

26
melakukan penyesuaian diri dari kehidupan ekstrauteri (Prawirohardjo,
2007).

27
DAFTAR PUSTAKA

https://core.ac.uk/download/144235668.pdf

http://perpustakaan.poltekkes-
malang.ac.id/assets/file/kti/1602100028/12._BAB_II-
TINJAUAN_TEORI_.pdf

http://scholar.unand.ac.id/5590/2/BAB%20I.pdf

http://repository2.unw.ac.id/259/2/BAB%202.pdf

http://repository.poltekkes-tjk.ac.id/848/4/BAB%20II.pdf

http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/3558/4/Chapter%202.pdf

http://eprints.umbjm.ac.id/64/3/BAB%20II.pdf

https://www.academia.edu/15265746/BAB_II_TINJAUAN_TEORI

http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/150/jtptunimus-gdl-febrinarec-7488-2-
babii.pdf

28

Anda mungkin juga menyukai