Anda di halaman 1dari 45

Pengumpulan Data

Uji Reliabilitas dan Validitas

Wawan Setiawan, S.KM


2022
1
Macam-Macam Skala Pengukuran (1)
• Skala Pengukuran : merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk
menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur
tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif.

• Macam-macam Skala Pengukuran :


1. Skala Nominal : adalah skala pengukuran yang menyatakan
kategori atau kelompok dari suatu subyek. Contoh jenis
kelamin responden. Laki-laki = 1 ; Wanita = 2
2. Skala Ordinal : adalah skala pengukuran yang meyatakan
kategori sekaligus melakukan rangking terhadap kategori.
Contoh : kita ingin mengukur preferensi responden terhadap
empat merek produk air mineral.
Merek Air Mineral Rangking
Aquana 1
Aquaria 2
Aquasan 3
Aquasi 4

2
Macam-Macam Skala Pengukuran (2)
3. Skala Interval :merupakan skala pengukuran yang banyak digunakan untuk
mengukur fenomena/gejala sosial, dimana pihak responden diminta melakukan
rangking terhadap preferensi tertentu sekaligus memberikan nilai (rate) terhadap
preferensi tersebut. Jenis skala yang dapat digunakan untuk penelitian sosial,yaitu :
a. Skala Linkert. b. Skala Guttman. c.Rating Scale. d. Semantic Defferential.
a. Skala Linkert : digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang
atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Contoh :

. Preferensi Preferensi Preferensi


1.Sangat Setuju 1.Setuju 1. Sangat Positif
2.Setuju 2.Sering 2. Positif
3.Ragu-ragu 3.Kadang-kadang 3. Netral
4.Tidak Setuju 4.Hampir tdk pernah 4. Negatif
5.Sangat Tdk Setuju 5.Tidak Pernah 5.Sangat Negatif
Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban tersebut diberi nilai skor,
Misalnya : sangat setuju/setuju/sangat positif diberi skor 5, selanjutnya
setuju/sering/positif diberi skor 4 dan seterusnya.

3
Macam-Macam Skala Pengukuran (3)
b. Skala Gutmann :suatu pengukuran untuk memperoleh jawaban responden yang
tegas, yaitu : “ya-tidak” ; “pernah-tidak pernah”
“positif-negatif”; “setuju-tidak setuju” Contoh :
Bagaimana pendapat anda, bila Tn X menjabat pimoinan di
perusahaan ini ?
a. Setuju
b. Tidak Setuju
c. Sematic Defferential :suatu skala pengukuran yang disusun dalam suatu garis
dimana jawaban sangat positif terletak dibagian kanan garis, sedangkan jawaban
sangat negatif terletak dibagian kiri garis atau sebaliknya.
d. Rating Scale : suatu skala pengukuran dimana responden menjawab salah satu
jawaban kuantitatif yang disediakan.

4. Skala Rasio : adalah skala interval yang memiliki nilai dasar (based value) yang tidak
dapat diubah. Contoh : umur responden memiliki nilai dasar nol.

4
Instrumen Penelitian
• Instrumen Penelitian : adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur
fenomena alam maupun sosial yang diamati.
• Instrumen yang digunakan untuk mengukur fenomena alam misalnya :
panas Calorimeter; suhu  termometer; panjang mistar (meteran) dan
sebagainya. Instrumen-instrumen tersebut mudah didapat dan telah teruji
validitas dan reliabilitasnya.
• Instrumen yang digunakan untuk mengukur fenomena sosial umumnya dan
bidang ekonomi dan bisnis khususnya yang sudah baku sulit ditemukan.
Untuk itu peneliti harus mampu membuat instrumen yang akan digunakan
dalam penelitian.
Misalnya bentuk instrumen : 1)Checklist 2)Pilihan Ganda 3) Rating Scale.
• Bentuk instrumen yang dipilih antara lain tergantung pada metode
pengumpulan data yang akan digunakan seperti : angket (kuesioner),
observasi dan wawancara (interview).

5
Validitas dan Reliabilitas Instrumen (1)
• Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan
data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan
untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.
• Jenis Validitas :
1. Validitas Isi (Content Validity) : instrumen yang berbentuk test yang sering
digunakan untuk mengukur prestasi belajar (achievement) dan mengukur
efektivitas pelaksanaan program dan tujuan.
2. Validitas Konstruk (Construct Validity) :Jika instrumen dapat digunakan
untuk mengukur gejala sesuai dengan yang didefinisikan sesuai dengan
teori-teori yang relevan.
3. Validitas yang berkaitan dengan kriteria (Criterion-related Validity) : Terjadi
ketika sebuah instrumen membedakan individual pada kriteria yang akan
diperkirakan.

6
Validitas dan Reliabilitas Instrumen (2)
• Reliabilitas : menunjukkan konsistensi dan stabilitas dari suatu skor (skala
pengukuran). Realibilitas berbeda dengan Validitas, karena Reliabilitas
memusatkan perhatian pada masalah konsistensi sedangkan Validitas lebih
memperhatikan ketepatan.
• Stabilitas Ukuran : menunjukkan kemampuan sebuah ukuran (instrumen)
untuk tetap stabil.
• Reliabilitas Instrumen dapat diuji dengan : 1) Test-retest Reliability;
2)Equivalent / Paralel-form Reliability 3) Internal Consistency Reliability).
• Test-retest Reliability : dengan cara mencobakan instrumen beberapa kali
pada responden.
• Equivalent/Paralel-form Reliability :adalah pertanyaan dalam bentuk kalimat
yang berbeda tapi maksudnya sama.
• Internal Consistency Reliability :diuji dengan menganalisis yang ada pada
instrumen dengan teknik tertentu.

7
Pengertian Data dan Jenis-jenis Data

Data adalah keterangan –keterangan


tentang suatu hal, dpat berupa sesuatu yang
diketahui atau yang dianggap atau anggapan,
atau suatu fakta yang digambarkan lewat
angka, simbul, kode dan lain-lain

8
Data menurut Sumber Pengambilan
1. Data Primer
Adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan
langsung di lapangan oleh orang yang
melakukan penelitian atau yang bersangkutan
yang memerlukannya. Disebut juga data asli
atau data baru
2. Data Sekunder
Adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan
oleh orang yang melakukan penelitian dari
sumber-sumber yang telah ada.
Data ini biasanya diperoleh dari perpustakaan ,
laporan-laporan. Disebut juga data yang
tersedia

9
Data Menurut Waktu
Pengumpulannya
1. Data berkala (time series)
Adalah data yang terkumpul dari waktu ke
waktu untuk menggambarkan perkembangan
suatu kegiatan atau keadaan

2. Kertas Lintang (cross section)


Adalah data yang terkumpul pada suatu waktu
tertentu untuk memberikan gambaran
perkembangan suatu kegiatan atau keadaan
pada waktu itu
10
Data Menurut Sifatnya
1.Data Kualitatif
Adalah data yang berbentuk tidak
bilangan

2. Data Kuantitatif
Adalah data yang berbentuk bilangan

11
Data Menurut Tingkat Pengukurannya
1. Data Nominal
Adalah data yang berasal dari pengelompokan peristiwa berdasarkan
kategori tertent, yang perbedaanya hanyalah menunjukan perbedaan
kualitatif
2. Data ordinal
Adalah data yang berasal dari obyek atau kategori yang disusun
menurut besarnya, dari tingkat terendah ke tingkat tertinggi atau
sebaliknya dengan jarak atau rentang yang tidak harus sama
3. Data Interval
Adalah data yang berasal dari obyek atau kategori yang diurutkan
berdasar suatu atribut tertentu, dimana jarak antara tiap obyek atau
kategori adalah sama. Pada data ini, tidak terdapat angka nol mutlak
4. Data Rasio
Adalah data yang menghimpun semua ciri data ordinal dan data
interval dan dilengkapi titik nol absolut dengan makna empiris. Angka
pada data ini, menunjukan ukuran yang sebenarnya dari obyek
/kategori yang diukur
12
Hasil Lomba

No. Nama Kelas Nilai Juara Ke Hadiah

1 Andri 3 86 1 Rp. 100 juta


2 Yoga 5 83 2 Rp. 75 juta
3 Heni 4 78 3 Rp. 50 juta

Nominal
Ordinal
Interval
Rasio
13
Pengumpulan Data
Adalah pencatatan peristiwa –peristiwa atau
hal-hal atau keterangan-keterangan atau
karakteristik-karakteristik sebagian atau
keseluruhan elemen populasi yang akan
menunjang atau mendukung penelitian

14
Pengumpulan data berdasarkan
caranya :
1. Angket (Kuesioner)
Adalah pengumpulan data dengan
menyerahkan atau mengirimkan daftar
pertanyaan untuk diisi oleh responden
Responden adalah orang yang memberikan
tanggapan/ respon atau menjawab atas
pertanyaan –pertanyaan yang diajukan
Untuk dapat menggunakan teknik ini
diisyaratkan reseponden harus memiliki tingkat
pendidikan yang memadai

15
Keuntungan teknik Angket
1. Dapat menjangkau sampel dalam jumlah
besar karena dapat dikirim lewat pos
2. Biaya yang diperlukan untuk membuat
angket relatif murah
3. Angket tidak terlalu mengganggu
responden karena pengisiannya
ditentukan oleh responden itu sendiri

16
Kerugian teknik Angket
1. Jika dkirim melalui pos, maka prosentase
yang dikembalikan relatif rendah
2. Tidak dapat digunakan pada responden
yang tidak mampu membaca dan
menulis
3. Pertanyaan-pertanyaan dalam angket
dapat ditafsirkan salah oleh responden

17
Komponen Angket agar efektif

Ada Subyek,
Subyek yaitu individu atau lembaga yang
melaksanakan penelitian
Adanya ajakan,
ajakan yaitu permohonan dari peneliti
kepada responden untuk turut serta mengisi secara
aktif dan obyektif
Ada petunjuk pengisian angket,
angket yang mudah
dimengerti dan tidak bias
Ada pertanyaan atau pernyataan beserta tempat
mengisi jawaban baik secara tertutup, semi tertutup
maupun terbuka
Pertanyaan dalam angket ini dapat berbentuk
pertanyaan terbuka atau tertutup ataupun
kombinasi antara terbuka dan tertutup

18
Hal yang perlu diperhatikan dalam
membuat pertanyaan atau pernyataan :

Pertanyaan atau pernyataan yang dibuat harus


jelas dan tidak meragukan
Hindari pertanyaan atau pernyaan ganda
Responden harus mampu menjawab
Pertanyaan atau pernyataan harus relevan
Pertanyaan atau pernyataan sebaiknya pendek
Hindari Pertanyaan atau pernyataan yang bias,
sugestif

19
Berdasarkan bentuk pertanyaan atau
pernyataan ada tiga jenis yaitu :
a. Angket terbuka (Opened Questionare)
Merupakan angket yang pertanyaan atau
pernyataannya memberikan kebebasan kepada
responden, untuk memberikan jawaban dan
pendapatnya sesuai dengan keinginan mereka

b. Angket tertutup (Closed Questionare)


Merupakan angket yang pertanyaan atau
pernyataannya tidak memberikan kebebasan
kepada responden, untuk memberikan jawaban
dan pendapatnya sesuai dengan keinginan
mereka
20
c. Angket Semi terbuka (Semi Opened
Questionare)
Merupakan angket yang pertanyaan
atau pernyataannya memberikan kebebasan
kepada responden, untuk memberikan
jawaban dan pendapat menurut pilihan
pilihan jawaban yang telah disediakan
sesuai dengan keinginan mereka

21
2. Wawancara
Adalah teknik pengumpulan data dengan
mengajukan pertanyaan langsung oleh
pewawancara kepada responden, dan
jawaban-jawaban responden dicatat atau
direkam

22
Kelebihan Teknik Wawancara :
Wawancara dapat digunakan pada responden
yang tidak bisa membaca dan menulis
Jika ada pertanyaan yang belum dipahami,
pewawancara dapat segera menjelaskan
Pewawancara dapat segera mengecek kebenaran
jawaban responden dengan mengajukan
pertanyaan pemabanding, atau dengan melihat
wajah atau gerak gerik responden

23
Kekurangan Teknik Wawancara :
Wawancara memerlukan biaya yang sangat
besar untuk perjalanan dan uang harian
pengumpul data
Wawancara hanya dapat menjangkau jumlah
responden yang kecil
Kehadiran pewawancara mungkin
mengganggu responden

24
Teknik Wawancara

a. Wawancara berstruktur
Merupakan teknik wawancara dimana
pewawancara menggunakan / mempersiapkan
daftar pertanyaan atau daftara isian sebagai
pedoman saat melakukan wawancara

b. Wawancara tidak berstruktur


Merupakan teknik wawancara dimana
pewawancara tidak menggunakan daftar
pertanyaan atau daftar isian sebagai penuntun
selama dalam proses saat melakukan wawancara
25
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
wawancara :
Penampilan fisik, termasuk pakaian yang dpat
memberikan kesan apakah pewawancara dapat
dipercaya atau tidak
Sikap dan tingkah laku
Identitas, pewawancara harus memperkenalkan
dirinya dan kalua perlu menunjukan tanda
pengenal atau surat tugas
Kesiapan materi, dalam arti pewawancara
memahami dan menguasai apa yang akan
ditanyakan dan siap memberikan jawaban apabila
diperlukan
26
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
wawancara : (lanjutan)
Sebaiknya lakukan perjanjian dengan calon
responden, kapan mereka bersedia untuk diajak
wawancara
Mulailah wawancara dengan terlebih dahulu
menggunakan kalimat pembuka atau kalimat
pengantar, dan dalam proses wawancara gunakan
bahasa yang baik dan benar
Kontrol jalannya wawancara dan bila perlu pihak
responden dituntun seperlunya agar ia tidak
mengalami banyak kesulitan dalam menjawab atau
mengemukan pendapat

27
OBSERVASI
Adalah pemilihan,
pemilihan pengubahan,
pengubahan pencatatan dan
pengodean serangkaian prilaku dan suasana yang
berkenaan dengan organisme in situ, sesuai dengan
tujuan empiris
Pemilihan, Menunujukan pengamat mengedit dan
memfokuskan pengamatan secara sengaja atau tidak
Pengubahan, menunjukan bahwa observasi boleh
mengubah prilaku atau tanpa mengganggu
kewajarannya
Pencatatan, menunjukan upaya merekam kejadian-
kejadian dengan menggunakan catatan lapangan,
sistem kategori dan metode-metode lainnya

28
Pengodean, menunjukan proses
penyederhanaan catatan-catatan itu melalui
metode reduksi data
Rangkaian prilaku dan suasana, menunjukan
bahwa observasi malakukan serangkaian
pengukuran yang berlainan pada berbagai
prilaku dan suasana
In situ, menunjukan bahwa pengamatan
kejadian terjadi melalui situasi alamiah
walaupun tidak berarti tanpa menggunakan
manipulasi eksperimental
Tujuan Empiris, menunjukan bahwa observasi
memiliki bermacam-macam fungsi dalam
penelitian , deskripsi, melahirkan teori dan
hipotesis, atau menguji teori atau hipotesis

29
Kelebihan teknik observasi

Data yang diperoleh adalah data aktual/ segar


dalam arti bahwa data diperoleh dari responden
pada saat terjadinya tingkah laku

Keabsahan alat ukur dapat diketahui secara


langsung. Tingkah laku yang diharapkan muncul
mungkin akan muncul atau mungkin juga tidak
muncul, karena tingkah laku dapat dilihat atau
diamati, maka kita segera dapat mengatakan
bahwa yang diukur memang sesuatu yang
dimaksudkan untuk diukur
30
Kekurangan teknik observasi
Untuk memperoleh data yang diharapkan, maka
pengamat harus menunggu danmengamati sampai
tingkah laku yang diharapkan terjadi/muncul
Beberapa tingkah laku, seperti tingkah laku
kriminal atau yang bersifat pribadi, sukar atau tidak
mungkin diamati bahkan mungkin dapat
membahayakan si pengamat jika diamati

31
Observasi berdasarkan keterlibatan
pengamat :
a. Observasi partisipan
Merupakan observasi dimana pengamat ikut
serta terlibat dalam kegiatan –kegiatan yang
dilakukan oleh subyek yang diteliti atau yang
diamati, seolah –olah merupakan merupakan
bagian dari mereka
b. Observasi tak partisipan
Merupakan observasi dimana pengamat
berada diluar subyek yang diteliti dan tidak
ikut dalam kegiatan-kegiatan yang mereka
lakukan.
32
Observasi berdasarkan cara
pengamatan

a. Observasi berstruktur
Merupakan observasi dimana pengamat dalam
melaksanakan observasinya menggunakan
pedoman pengamatan

b. Observasi tak berstruktur


Merupakan observasi dimana pengamat dalam
melaksanakan observasinya melakukan
pengamatan secara bebas

33
Studi Dokumentasi
Adalah teknik pengumpulan data yang
tidak langsung ditujukan pada subyek
penelitian, namun melalui dokumen.

Dokumen yang digunakan dapat berupa


buku harian, surat pribadi, laporan, notulen
rapat, catatan kasus dalam pekerjaan sosial
dan dokumen lainnya.

34
Kelebihan dari studi dokumentasi :
Pilihan alternatif, untuk subyek peneliti tertentu yang sukar
atau tidak mungkin dijangkau, maka studi dokumentasi dapat
memberikan jalan untuk melakukan penelitian (pengumpulan
data)
Tidak reaktif, karena studi dokumentasi tidak dilakukan secara
langsung dengan orang, maka data yang diperlukan tidak
terpengaruh oleh kehadiran peneliti atau pengumpul data
Untuk penelitian yang menggunakan data yang menjangkau
jauh ke masa lalu, studi dokumentasi memberikan cara yang
terbaik
Besar sampel, dengan dokumen-dokumen yang tersedia,
teknik memungkinkan untuk mengambil sampel yang lebih
besar dengan biaya yang relatif kecil

35
Kekurangan dari studi dokumentasi :
Bias, biasanya data yang disajikan dalm dokumen
bisa berlebihan atau tidak ada (disembunyikan)
Tersedia secara selektif, tidak semua dokumen
dipelihara untuk dibaca ulang oleh orang lain
Tidak komplit, data yang terdapat dalam dokumen
biasanya tidak lengkap
Format tidak baku, format yang ada pada
dokumen biasanya berbeda dengan format yang
terdapat pada penelitian, disebabkan tujuan
penulisan dokumen berbeda dengan tujuan
penelitian

36
Teknik Analisis Isi
Adalah studi tentang arti verbal. Analisis ini
digunakan untuk memperoleh keterangan dari isi
yang disampaikan dalam bentuk lambang

Analisis ini dapat digunakan untuk menganalisis


semua bentuk, seperti surat kabar, buku, puisi,
lagu, cerita rakyat, lukisan, pidato, peratutan,
perundangan musik, teater.

37
Pengumpulan data berdasarkan
banyaknya data yang diambil :
1. Sensus
Adalah cara pengumpulan data dengan
mengambil elemen atau anggota
populasi secara keseluruhan untuk
diselidiki, atau pengumpulan data
melalui populas. Data yang diperoleh
dari hasil sensus ini, disebut parameter
atau data yang sebenarnya.

38
2. Sampling
Adalah cara pengumpulan data
dengan mengambil sebagian elemen
anggota populasi untuk diselidiki, atau
pengumpulan data melalui sampel. Data
yang diperoleh dari sampling ini, disebut
data prakiraan (estimate value)

39
UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS KUESIONER

Kevalidan sebuah alat ukur ditunjukan dari kemampuan alat


ukur tersebut mampu mengukur apa yang seharusnya
diukur.
• Validitas Eksternal
Instrumen yang dicapai bila data yang dicapai sesuai dengan data atau
informasi lain mengenai variabel penelitian yang dimaksud
• Validitas Internal
Bila terdapat kesesuaian antara bagian-bagian instrumen dengan
instrumen secara keseluruhan.
• Melalui Analisis Faktor
• Melalui Analisis Butir
Kriteria:
• Jika koefisien korelasi product moment melebihi 0,3 (Azwar, 1992.
Soegiyono, 1999 )
• Jika koefisien korelasi product moment > r-tabel (  ; n-2 ) n = jumlah
sampel.
• Nilai Sig.  

40
Uji Reliabilitas Instrumen
Pengertian reliabilitas pada dasarnya adalah sejauh mana
hasil suatu pengukuran dapat dipercaya.
Metode Pendekatan: secara garis besar ada dua jenis
reliabilitas, yaitu :
• Teknik Paralel (parallel form)
Pada teknik ini kita membagi kuesioner kepada responden yang intinya
sama akan tetapi menggunakan kalimat yang berbeda:
Misalnya:
• Apakah menurut saudara harga tiket di kereta ini tidak mahal ?
• Apakah harga di kereta ini telah sesuai dengan pelayanan yang saudara
terima ?
• Teknik Ulang (double test / test pretest)
Pada teknik ini kita membagi kuesioner yang sama pada waktu yang
berbeda.
Misalnya:
• Pada minggu I ditanyakan:
• Bagaimana tanggapan saudara terhadap kualitas dosen di Universitas
Calibakal ?
• Pada minggu III ditanyakan:
• Ditanyakan lagi pada responden yang sama dengan pertanyaan yang
sama.

41
Reliabilitas Internal (Internal Consistensy)
Uji reliabilitas internal digunakan untuk
menghilangkan kelemahan-kelamahan pada
uji reliabilitas eksternal.
1. Dengan rumus Spearman-Brown
2. Dengan rumus Flanagant
3. Dengan rumus Rulon
4. Dengan rumus K – R.21
5. Dengan rumus Hoyt
6. Dengan rumus Alpha Cronbach

42
Langkah dalam melakukan uji validitas dan
reliabilitas internal adalah sebagai berikut:
1. Cobalah item di lapangan kepada paling sedikit
30 orang responden (batas sampel besar dalam
statistik)
2. Tabulasi data yang telah masuk
3. Ujilah validitas dan reliabilitasnya
Uji validitas dilakukan dengan mengkorelasikan skor item
dengan skor total. Korelasi Rank Spearman jika data yang
diperoleh adalah data ordinal, sedangkan jika data yang
diperoleh data interval kita bisa menggunakan korelasi
Product Moment. Sedangkan uji reliabilitas yang paling
sering digunakan adalah uji, Alpha, Hoyt dan Spearman
Brown

43
Uji Coba Validitas dan Reliabilitas

44
Terima kasih

Wassalam…

45

Anda mungkin juga menyukai