0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
0 tayangan26 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang perawatan pasien pada kondisi terminal dan proses menghadapi kematian, meliputi 5 tahapan menurut Elizabeth Kübler-Ross (penyangkalan, kemarahan, tawar menawar, depresi, penerimaan), manifestasi klinis, dan hak-hak pasien dalam mendapatkan perawatan yang layak pada kondisi tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang perawatan pasien pada kondisi terminal dan proses menghadapi kematian, meliputi 5 tahapan menurut Elizabeth Kübler-Ross (penyangkalan, kemarahan, tawar menawar, depresi, penerimaan), manifestasi klinis, dan hak-hak pasien dalam mendapatkan perawatan yang layak pada kondisi tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang perawatan pasien pada kondisi terminal dan proses menghadapi kematian, meliputi 5 tahapan menurut Elizabeth Kübler-Ross (penyangkalan, kemarahan, tawar menawar, depresi, penerimaan), manifestasi klinis, dan hak-hak pasien dalam mendapatkan perawatan yang layak pada kondisi tersebut.
….Apabila datang kematian kepada salah seorang di antara
kamu, ia diwafatkan oleh malaikat-malaikat kami, dan malaikat- malaikat kami itu tidak melalaikan kewajibannya. Lahir, kehilangan, dan kematian adalah kejadian yang unuiversal dan kejadian yang sifatnya unik bagi setiap individual dalam pengalaman hidup seseorang.
Dan sekali-kali mereka tidak akan mengingini kematian itu
selama-lamanya, Karena kesalahan-kesalahan yang Telah diperbuat oleh tangan mereka (sendiri), dan Allah Maha mengetahui siapa orang-orang yang aniaya. 1. PENGERTIAN Kondisi terminal adalah suatu proses yang progresi menuju kematian berjalan melalui suatu tahapan proses penurunan fisik, psikososial, dan spiritual bagi individu 2. MANIFESTASI KLINIK 1. fisik – Gerakan penginderaan menghilang secara berangsur- angsur dimulai dari ujung kaki dan ujung jari – Reflek mulai berkurang – Suhu klien biasanya tinggi, tapi klien merasa kedinginan – Denyut tidak teratur dan lemah – Penglihatan mulai kabur – Klien dapat tidak sadarkan diri 2. Psikososial – Rasa takut diungkapkan dengan ekspresi wajah ketakutan, cara tertentu untuk mengulurkan tangan – Cemas diungkapkan dengan cara menggerakkan otot rahang – Rasa sedih diungkapkan dengan mata setengah terbuka atau menangis 3. TAHAPAN MENJELANG AJAL
Elizabeth Kubler Ross menggambarkan 5
tahap menjelang kematian, yaitu: 1. Denial (Tahap Kejutan Dan Denital) • Adalah ketidak mampuan menerima kehilangan untuk membatasi atau mengontrol nyeri dan distress dalam menghadapinya. • Gambaran pada tahap denial yaitu: – Tidak percaya diri – Shock – Mengingkari kenyataan akan kehilangan – Selalu membantah dengan perkataan baik – Diam terpaku 2. Tahap Anger (marah) • Adalah kekesalan terhadap kehilangan • Gambaran pada tahap anger yaitu: – Klien marah-marah – Nada bicara kasar – Suara tinggi 3. Tahap bargaining / tawar menawar • Adalah cara koping dengan hasil-hasil yang mungkin dari penyakit dan menciptakan kembali tingkat kontrol. • Gambaran pada tahap ini yaitu: – Sering mengungkapkan kata-kata kalau, andai – Sering berjanji pada Tuhan – Mempunyai kesan mengulur-ulur waktu – Kemarahan mereda 4. Tahap Depresi • Adalah ketiadaan usaha apapun untuk mengungkapkan perasaan reaksi atau reaksi kehilangan. • Gambaran pada tahap ini, yaitu: – Klien tidak banyak bicara – Sering menangis – Putus asa 5. Tahap menerima • Adalah akhirnya klien dapat menerima kenyataan dengan kesiapan. • Gambaran pada tahap ini yaitu: – Tenang/damai – Mulai ada perhatian terhadap suatu objek yang baru – Berpartisipasi aktif – Tidak mau banyak bicara – Siap menerima maut WARNING..! Tidak semua orang dapat melampaui kelima tahap tersebut dengan baik, dapat saja terjadi ketidakmampuan menggunakan adaptasi dan timbul bentuk-bentuk reaksi lain. Jangka waktu periode tahap tersebut juga sangat individual. 4. APLIKASI CARING • TUJUAN: – Memberikan perasaan tenang dan tentram kepada klien dalam menghadapi maut dengan memberikan bantuan fisik dan spiritual sehingga meringankan penderitaannya – Membantu keluarga memberi support pada klien – Membantu klien dan keluarga untuk menerima perhatian. • APLIKASI – Peningkatan Kenyamanan – Pemeliharaan Kemandirian – Pencegahan Kesepian dan Isolasi – Peningkatan Ketenangan Spiritual – Dukungan untuk Keluarga yang Berduka Banyak hal yang bisa dilakukan oleh perawat dalam mempersiapkan klien menjelang ajal, diantaranya: 1. Fase Denial • Beri keamanan emosional yaitu dengan memberikan sentuhan dan ciptakan suasana tenang • Tanyakan tentang pengalaman klien menghadapi kematian yang diketahui klien, tanyakan apa saja ketakutan yang dihadapi proses kematian • Menganjurkan klien untuk tetap diam dalam pertahanan dengan tidak menghindar dari situasi sesungguhnya. 2. Fase Anger
• Pertahankan sentuhan fisik dan suara
tenang • Membicarakan klien untuk mengekspresikan keinginan, apa yang dan sedang terjadi pada mereka • Beri perhatian dan lingkungan yang nyaman dan cegahin Injury. 3. Fase Bargaining
• Ajarkan klien agar dapat membuat
keputusan dalam hidupnya yang bermakna • Dengarkan klien saat berscerita tentang hidupnya mengenai apa yang diperolehnya, kesukaan dan kegagalannya, kesenangan dan keputusan yang dialaminya. 4. Fase Depresi • Beri kenyataan emosional yaitu dengan memberikan sentuhan dan ciptakan lingkungan yang tenang • Perlakuan klien dengan sabar, penuh perhatian dan tetap realitas • Kaji pikiran dan perasaan serta persepsi klien, jika salah pengertian harusnya diklarifikasi • Untuk klien yang tidak mau berkomunikasi secara verbal, tetap berikan support 5. Fase Acceptance • Bina hubungan saling percaya sehingga klien akan terbuka, menanyakan dan mengklarifikasikan alternatif pemecahan masalah bila klien didiagnosa penyakit terminal • Pertahankan hubungan klien dengan orang- orang tedekat • Berikan jawaban terbuka dan jujur terhadap semua pertanyaan yang diajukan klien perawat harus memperhatikan hak-hak pasien berikut ini: 1. Hak diperlakukan sebagaimana manusia yang hidup sampai ajal tiba
2. Hak mempertahankan harapannya
3. Hak mengekspresikan perasaan dan emosinya
sehubungan dengan kematian yang sedang dihadapinya
4. Hak berpartisipasi dalam pengambilan keputusan
berkaitan dengan perawatan 5. Hak untuk tidak meninggal dalam kesendirian
6. Hak untuk bebas dari rasa sakit
7. Hak untuk memperoleh jawaban atas
pertanyaannya secara jujur
8. Hak untuk memperoleh bantuan dari perawat
atau medis
9. Hak untuk meninggal dalam damai dan
bermartabat 10. Hak untuk memperdalam dan meningkatkan kepercayaannya, apapun artinya bagi orang lain
11. Hak untuk mengharapkan bahwa kesucian raga
manusia akan dihormati setelah yang bersangkutan meninggal
12.Hak memperoleh perhatian dalam pengobatan
dan perawatan secara Berkesinambungan, walaupun tujuan penyembuhannya harus diubah menjadi tujuan memberikan rasa nyaman DEMIKIAN YANG BISA DISAMPAIKAN SEMOGA BERMANFAAT