Anda di halaman 1dari 37

 Lahir-kehilangan-kematian adalah

peristiwa yg universal dan unik

 Peran perawat sangat besar dalam


memberikan asuhan keperawatan
pada klien yg mengalami kehilangan,
berduka dan kematian
Definisi
 Dying  dien  mendekati kematian
 Dying  Proses dimana individu
mendekati akhir hayatnya  penyakit
terminal
 Death  akhir dari kehidupan
 Penyangkalan (Denial)
 Marah (Anger)
 Tawar menawar (Bargaining)
 Depresi (depression)
 Penerimaan (acceptance)
 Karakteristiknya:
- menunjukkan reaksi penyangkalan scr verbal
- mengisolasi diri dari kenyataan
- tidak memperhatikan fakta yang dijelaskan
padanya
- meminta penguatan orang lain utk
penolakannya
- mensupresi kenyataan
- gelisah & cemas
 Membina hubungan saling percaya
 Memberi kesempatan klien untuk
mengekspresikan diri
 Melakukan interaksi disaat klien siap
 Mendengarkan klien dengan penuh
perhatian
 Karakteristiknya:

- mengekspresikan kemarahan & permusuhan


- menunjukkan kemarahan, kemarahan,
kebencian
- Emosi sering tidak terkendali
- mengungkapkan kemarahan scr verbal
- kemungkinan akan mencela tiap orang
 Menerima kondisi klien
 Berhati-hati dalam memberikan penilaian, mengenali
kemarahan dan emosi yang tidak terkendali
 Membiarkan klien mengungkapkan kemarahannya
 Menjaga agar tdk terjadi kemarahan yg destruktif &
melibatkan kelg
 Berusaha menghormati & memahami klien
 Kemarahan mulai mereda
 Respon verbal : “ya benar aku, tapi …….”
 Melakukan tawar menawar untuk menunda kematian
 Mempunyai harapan & keinginan
 Terkesan sudah menerima kenyataan
 Cenderung membereskan sgl urusan
 Berjanji pada Tuhan untuk menjadi manusia yg lebih
baik
 Berupaya sedapat mungkin agar keinginan klien
terpenuhi
 Mengalami proses berkabung  akan
kehilangan nyawa sendiri
 Cenderung utk tidak bicara & menangis
 Klien berada pada proses kehilangan
segala hal yg ia cintai
 Duduk tenang di samping klien
 Memberi kesempatan klien mengungkapkan
perasaannya
 Tidak terus memaksa klien mengungkapkan
sisi terang keadaan
 Memberi dukungan dan perhatian pada klien
 Mampu menerima kenyataan
 Merasakan kedamaian dan ketenangan
 Respon verbal “biarlah maut mengambilku, krn aku
sudah siap”
 Sering merasa lelah & memerlukan tidur lebih banyak
 Tahap ini bukan tahap bahagia  perasaan hampa
 Mendampingi klien
 Menenangkan klien & meyakinkannya
bahwa perawat mendampingi sampai
akhir hayat
 Membiarkan klien mengetahui apa yg
terjadi pada dirinya
NO UMUR KEYAKINAN
(thn)
1 By – 5 Tidak mengerti ttg kematian, keyakinan mati adalah tidur yg temporer

2 5–9 Mengerti bahwa mati adalah titik akhir yg dapat dihindari

3 9 – 12 Mengerti bahwa mati adalah akhir dari kehidupan yg tidak dpt dihindari, dpt
mengekspresikan ide-ide ttg kematian dari orang lain/dewasa lainnya

4 12 -18 Merasa takut ttg kematian yg menetap, kadang memikirkan kematian


dikaitkan dengan sikap religi
5 18 – 45 Memiliki sikap thd kematian yg dipengaruhi oleh religi dan keyakinan

6 45 – 65 Menerima ttg kematian thd dirinya. Kematian mrp puncak kecemasan

7 65 ke atas Takut kesakitan yg lama


Kematian mengandung beberapa makna: terbebasnya dari rasa sakit, reuni
dgn anggota kelg yg telah meninggal
 Penurunan tonus otot  gerakan ekstremitas berangsur
menghilang, sulit bicara, tubuh semakin lemah, akt
pencernaan ,menurun, sulit menelan, mata sedikit terbuka
 Sirkulasi melemah  suhu meningkat tapi kaki, tangan,
cuping hidung terasa dingin, kulit ekstremitas & ujung
hidung kebiruan, nadi mulai tidak teratur, TD menurun
 Kegagalan fungsi sensorik  sensasi nyeri
menurun/hilang, pandangan mata kabur/berkabut,
kemampuan indera menurun, sensasi menurun
 Penurunan/kegagalan fungsi pernapasan
 Terhentinya pernapasan, nadi, TD dan fungsi otak
 Hilangnya respon thd stimulus eksternal
 Hilangnya kontrol spincter kd kemih; ujung kaki, hidup
dingin
 Hilangnya kemampuan panca indera
 Adanya garis datar pada mesin EEG  terhentinya
aliran listrik otak  penilaian pasti kematian
 Rigor mortis (kaku)  2-4 jam setelah kematian
 Algor mortis (dingin)  suhu tubuh perlahan
turun
 Livor mortis (post morterm decomposition) 
perubahan warna kulit pada daerah yang tertekan
 FISIK 
 Menjelang Kematian

- perubahan tanda-tanda vital


- sirkulasi melemah
- tonus otot menghilang
- kegagalan sensorik
- tingkat kesadaran
 Pupil berdilatasi
 Refleks menghilang
 Frekuensi nadi meningkat kemudian menurun
 Pernapasan Cheyne Stokes
 TD menurun
 Pernapasan, nadi, TD berhenti
 Hilangnya respon thd stimulus eksternal
 Pergerakan otot sudah tidak ada
 Aktivitas listrik otak terhenti  garis data pada
EEG
 Kekhawatiran ttg dampak kematian pd orang terdekat
 Perasaan takut kehilangan kemampuan fisik dan mental
bila telah meninggal
 Kesedihan yg mendalam
 Perasaan takut menjalani proses ajal
 Kekhawatiran bertemu dgn sang pencipta
 Kehilangan kontrol total thd aspek kematian sso
 Ketakutan thd kematian dini
 Ketakutan
 Keputusasaan
 Ketidakberdayaan
 Gangguan proses keluarga
 Ketegangan peran pemberi asuhan
 Ketakutan b.d
- pengaruh dini atau jangka panjang yang dirasakan
- hilangnya kontrol dan hasil akhir yg tidak
diperkirakan sekunder akibat (hospitalisasi, prosedur
pembedahan, kehilangan orang yg dicintai, kegagalan)
- perpisahan dari ortu & teman
- ketakutan terkait usia
- ketidakpastian ttg penampilan, dukungan teman,
pernikahan, dll
 Individu akan mengungkapkan kenyamanan fisik
& psikologis yang terus meningkat
 Kaji faktor penyebab (lingkungan yg asing, perubahan
gaya hidup, perubahan biologis & psikologis, ancaman
harga diri, dll)
 Kurangi/hilangkan faktor penyebab
 Dorong klien mengungkapkan perasaannya
 Beri masukan ttg perasaan yg diungkapkan klien
 Dorong klien menceritakan masalahnya kepada orang
lain
 Hadirkan suasana yg tidak mengancam scr emosional
Berhubungan dengan
 Kondisi fisik yg kian menurun
 Gangguan kemampuan fugsional
 Pengobatan yg berlangsung lama
 Ketidakmampuan mencapai tujuan hidup
 Kehilangan sesuatu atau seseorang yg dicintai
 Gangguan fungsi tubuh atau anggota tubuh
 Hambatan dalam hubungan (perpisahan, perceraian)
 Kehilangan pekerjaan
 Memperihatkan peningkatan energi (spt perawatan diri,
olahraga, dll)
 Mengungkapkan harapan yg positif ttg masa depan,
tujuan dan makna hidup
 Memperlihatkan inisiatif & otonomi dalam
pengambilan keputusan & pemecahan masalah
 Mendefinisikan ulang masa depan & menetapkan
tujuan yg realistis
 Memperlihatkan kedamaian & kenyamanan dgn situasi
yg ada
 Bantu klien mengungkapkan perasaannya
 Dengarkan klien dgn seksama
 Tunjukkan sikap empati
 Dorong klien mengungkapkan bgm harapan menjadi
ketidakpastian
 Bantu klien mengidentifikasi hal-hal yg menyenangkan
 Bantu klien memahami bahwa ia memiliki aspek pribadi yg
mampu mengatasi keputusasaan dalam hidupnya
 Tekankan keberhasilan pencapaian di masa lalu


 Bantu klien mengidentifikasi sumber-sumber harapan
 Bantu klien memecahkan masalah
 Hargai klien sbg pengambil keputusan yg kompeten
 Bantu klien beralih dari perasaan mustahil utk dipecahkan
 Bantu klien mempelajari koping yg efektif
 Dorong klien untuk berpikir positif
 Libatkan kelg & orang terdekat dlm rencana perawatan
 Dorong klien utk berbagi perasaan dgn individu lain yg
memiliki masalah medis yg sama
 Hargai & dukung harapan klien thd Tuhan dan bantu klien
mengekspresikan keyakinan spiritualnya
 Yaitu  Mengurus atau memberikan kepada klien yg
baru saja meninggal
 Tujuan  membersihkan & merapikan jenazah serta
memberi rasa puas & tenang kpd kelg klien
 Indikasi  klien yg telah meninggal & telah
dinyatakan dokter meninggal
 Kontraindikasi  tidak ada
 Jika ada barang-barang berharga klien yg melekat di
tubuhnya catat atau langsung diserahkan kpd kelg klien
 Jenazah klien dilakukan perawatan dgn cara yg tertib &
khidmat
 Label diisi lengkap ttg data klien  nama, nomor
registrasi, umur, jenis kelamin, tanggal, jam meninggal
serta nama ruangan
 Surat kematian diisi lengkap oleh dokter atau penanggung
jawab ruangan
 Jenazah dibawa ke kmr jenazah sekurangnya 2 jam setelah
dinyatakan meninggal
 Jenazah dgn penyakit menular diberi tanda khusus
 Kaji apakah kelg atau orang terdekat mengetahui kematian
klien. Biarkan kelg melihat jenazah klien. Sediakan waktu
bila kelg ingin mengetahui penyebab kematian klien. Tugas
perawat memberi dukungan emosi & melakukan
perawatan jenazah
 Kaji apakah kelg ingin melakukan rutinitas keagamaan atau
budaya sesuai kepercayaan, apakah membutuhkan pemuka
agama
 Kaji apakah klien yg meninggal mengalami peny. Infeksius
yg membutuhkan kewaspadaan isolasi khusus
 Kaji kebijakan RS ttg peralatan yg digunakan utk
perawatan jenazah
 Berduka disfungsional
 Koping keluarga tidak efektif
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai