Anda di halaman 1dari 9

BAB 6

Skala Pengukuran Dan Instrumen Penelitian

Oleh :
KELOMPOK 3
PEMBAHASAN

1 Macam – macam skala pengukuran

Instrumen Penelitian
2

3 Cara Menyusun instrumen

5 Validitas dan reliabilitas instrumen

Pengujian Validitas dan reliabilitas


6
Macam macam
Skala pengukuran

Skala pengukuran merupakan


kesepakatan yang digunakan
sebagai acuan untuk menentukan
panjang pendeknya interval yang
ada dalam alat ukur, sehingga
alat ukur tersebut bila digunakan
dalam pengukuran akan
menghasilkan data kuantitatif.

Misalnya berat emas 19 gram, berat


besi 100 kg, suhu badan orang yang
sehat 37° Celsius, IQ seseorang 150
Berbagai skala sikap yang dapat digunakan untuk penelitian Administrasi, Pendidikan dan Sosial
antara lain adalah:

Rating Scale
rating scale ini lebih fleksibel, tidak terbatas untuk pengukuran sikap saja tetapi
untuk mengukur persepsi responden terhadap fenomena lainya, seperti skala
untuk mengukur pengetahuan, kemampuan, proses kegiatan dan lain-lain
Semantic defferensial
Digunakan untuk mengukur sikap, /karakteristik
tertentu yang dipunyai oleh seseorang yang
tersusun dalam satu garis kontinum
Skala Guttman
Skala pengukuran dengan tipe ini, akan
didapat jawaban yang tegas, yaitu "ya-
tidak "benar-salah"; "pernah-tidak pernah";
"positif-negatif" dll
Skala Likert
untuk mengukur sikap, penda
pat, dan persepsi seseorang
atau sekelompok orang
tentang fenomena sosial.
Instrumen Penelitian
Karena pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran, maka harus ada alat ukur yang baik.
Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan instrumen penelitian. Jadi instrumen penelitian adalah
suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik
semua fenomena ini disebut variabel penelitian
Cara Menyusun Instrumen

Titik tolak dari penyusunan adalah variabel-variabel penelitian yang ditetapkan untuk diteliti.
Dari variabel-variabel tersebut diberikan definisi operasionalnya, dan selanjutnya ditentukan
indikator yang akan diukur. Dari indikator ini kemudian dijabarkan menjadi butir-butir
pertanyaan atau pemyataan. Untuk memudahkan penyusunan instrumen, maka periu
digunakan "matrik pengembangan instrumen" atau "kisi-kisi instrumen".

Sebagai contoh misalnya variabel penelitiannya "tingkat kekayaan" Indikator kekayaan


rnisalnya: rumah, kendaraan, tempat belanja, pendidikan, jenis makanan yang sering
dimakan, jenis olahraga yang dilakukan dan sebagainya. Untuk indikator rumah, bentuk
pertanyaannya rnisalnya: 1) berapa jumlah rumah, 2) dimana letak rumah, 3) berapa luas
masing-masing rumah, 4) bagaimana kualitas bangunan rumah dan sebagainya.

Untuk bisa menetapkan indikator-indikator dari setiap variabel yang diteliti, maka diperlukan
wawasan yang luas dan mendalam tentang variabel yang diteliti, dan teori-teori yang
mendukungnya. Penggunaan teori untuk menyusun instrumen harus secermat mungkin
agar diperoleh indikator yang valid. Caranya dapat dilakukan dengan membaca berbagai
referensi (seperti buku, jurnal) membaca hasil-hasil penelitian sebelumnya yang sejenis, dan
konsultasi pada orang yang dipandang ahli
Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Hasil penelitian yang valid apabila terdapat kesamaan antara


data yang terkurnpul dengan data yang sesungguhnya terjadi
pada obyek yang diteliti. Jika dalam obyek berwarna merah,
sedangkan data yang terkumpul memberikan data berwarna
putih maka hasil penelitian tidak valid.

Selanjutnya hasil penelitian yang reliabel, bila terdapat


kesamaan data dalam waktu yang berbeda. Kalau dalarn
obyek kemarin berwama merah, maka sekarang dan besok
tetap berwarna merah.
Pengujian Validitas dan Reliabilitas

Pengujian Validitas Instrumen Pengujian Reliabilitas Instrumen


Pengujian Validitas Konstruksi (Construct Validity) Test-retest
Untuk menguji validitas konstruksi, dapat digunakan Instrumen penelitian yang reliabilitasnya diuji dengan test-
pendapat dari ahli (judgment experts). retest dilakukan dengan cara mencobakan instrumen
beberapa kali pada responden. Jadi dalam hal ini
Pengujian Validitas Isi (Content Validity) instrumennya sama, respondennya sama, dan waktunya
yang berbeda
Pengujian validitas isi dapat dilakukan dengan
membandingkan antara isi instrumen dengan Ekuivalen
materi pelajaran yang telah diajarkan Instrumen yang ekuivalen adalah pertanyaan yang secara
bahasa berbeda, tetapi rnaksudnya sarna. Pengujian
Pengujian Validitas Eksternal reliabilitas instrumen dengan cara ini cukup dilakukan
sekali, tetapi instrumennya dua, pada responden yang
Validitas eksternal instrumen diuji dengan cara sama, waktu samainstrumen berbeda
membandingkan (untuk mencari kesamaan)
antara kriteria yang ada pada instrumen Gabungan
dengan fakta-fakta empiris yang terjadi di Cara ini merupakan gabungan pertama dan kedua.
lapangan. Reliabilitas instrumen dilakukan dengan mengkorelasikan
dua instrurnen, setelah itu dikorelasikan pada
pengujian
Thank You

Anda mungkin juga menyukai