Anda di halaman 1dari 15

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG Fenomena akademik yang sering ditemui dalam penelitian mahasiswa diantaranya adalah ketika persoalan alat ukur yang akan digunakan untuk mengkaji gejala-gejala empiris dalam ilmu-ilmu sosial. Karena dalam masalah sosial, gejala empirik yang sering ditemui merupakan gejala yang memiliki keragaman yang harus dibahas sesuai dengan kajian teori yang benar, tidak melanggar kaidah dan tidak bertentangan dengan kelaziman. Dalam masalah sosial, persoalan penentuan alat ukur yang dibuat dengan asal jadi, tanpa memperhitungkan validitas dan reliabilitasnya, akan menyebabkan interpretasi yang bermacam-macam dan bisa memberikan alternatif jawaban yang berbeda-beda sesuai dengan kondisi, kapan dan dimana suatu alat ukur itu akan digunakan. ika salah dalam penerapan, jawaban yang diperoleh bukan akan memberikan informasi yang baik dan benar, akan tetapi justru akan memberikan informasi yang keliru dan akan berdampak terhadap kesimpulan yang dibuat. Dalam penelitian, persyaratan minimal yang harus dimiliki oleh kuesioner yang dibuat sebagai alat ukur yakni harus memiliki minimal dua keunggulan, yaitu validitas dan reliabilitas. !aliditas adalah merupakan alat ukur yang bila digunakan akan mampu memberikan informasi yang sesungguhnya tentang apa yang kita inginkan untuk diukur. "lat ukur demikian berarti valid. #edangkan bila instrumen yang dibuat sebagai alat ukur itu memiliki konsistensi dari beberapa kali pelaksanaan pengukuran akan tetap memperoleh hasil yang relative sama dinamakan reliabel. Dengan demikian, validitas dan reliabilitas merupakan dua syarat minimal yang harus dimiliki oleh alat ukur yang

digunakan dalam penelitian. $ntuk lebih jelasnya validitas dan reliabilitas instrumen pengukuran data akan dibahas pada bab selanjutnya.

B. RUMUSAN MASALAH a. b. c. d. e. "pakah pengertian dari pengukuran dan instrumen% "pa pengertian dari validitas instrumen pengukuran data% "pa saja jenis-jenis validitas instrumen pengukuran data% "pa pengertian dari reliabilitas instrumen pengukuran data% "pa saja jenis-jenis reliabilitas instrumen pengukuran data%

C. TUJUAN a. b. $ntuk mengetahui pengertian dan jenis-jenis validitas instrumen pengukuran data. $ntuk mengetahui pengertian dan jenis-jenis reliabilitas instrumen pengukuran data.

BAB II PEMBAHASAN
A. PENGUKURAN DAN INSTRUMEN &engukuran ialah penetapan bilangan kategori respon atau variabel '(in, )*+,).., dalam /zaak (atunussa, )*00- *+1. 2ilangan-bilangan itu dinyatakan oleh kategori respon atau kategori jawaban dalam wujud kualitatif atau kuantitatif. !ariabel kualitatif menunjukkan ada tidaknya suatu sifat dan variabel kuantitatif menyatakan besarnya suatu variabel. 3enetapkan variabel kuantitatif atau kualitatif merupakan hal yang penting dalam penelitian. #etiap variabel hanya mempunyai satu pengukuran, sedangkan konsep dapat terdiri dari banyak variabel dan karena itu mempunyai banyak pengukuran. 3engukur suatu benda atau gejala didasarkan atas suatu aturan yang menyatakan bagaimana benda atau gejala itu diberi angka. #egala benda4obyek4gejala yang ada dapat diukur dengan teliti dan benar. Dua kriteria pengukuran itu disebut validitas dan reliabilitas pengukuran. "pabila pengukuran menyatakan dengan tepat dan teliti fenomena yang hendak akan diukur, ia dinamakan validitas. 5eliabilitas pengukuran terjadi bila pengukuran itu menghasilakn respon yang sama setiap kali digunakan dalam situasi yang berlainan. '/zaak (atunussa, )*001. /nstrumen ialah alat yang dipakai untuk mendeteksi data, mengukur frekuensi dan besarnya fenomena '(in, )*+,-)6, dalam /zaak (atunussa, )*00-*+1. /nstrumen terdiri dari item-item dan kategori jawaban yang tersusun untuk mengungkapkan keterangan tentang variabel. /tem dapat berupa pertanyaan4pernyataan. "da instrument yang mudah disusun, ada yang sulit disusun langsung. 3udah sulitnya pembuatan instrumen bergantung pada keadaan variabel dan cara menganalisis data. &roses menyusun itemitem dan kategori respon disebut instrumentasi. Fungsi instrumen ialah mengukur fenomena. B. PENGERTIAN DAN JENIS-JENIS VALIDITAS INSTRUMEN PENGUKURAN DATA 1. Pengertian Vali ita! !aliditas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Dengan demikian data yang valid adalah data 7yang tidak berbeda8 antara data yang dilaporkan oleh peneliti dengan

data yang sesungguhnya terjadi pada obyek penelitian. '#ugiyono- 966+1. #uatu alat pengukur disebut valid bila alat iu mengukur apa yang hendak diukur, atau mengukur secara tepat. !alid tidaknya suatu alat pengukuran ditentukan dari tujuan dan subyek yang dikenai alat pengukur itu. &enetapan validnya suatu alat pengukur bergantung pada pertimbangan untuk apa dan untuk siapa alat itu digunakan. #ecara luas dapat dikatakan bahwa validitas mengajar seorang guru bergantung pada tujuan tertentu dan subyek 'mata pelajaran1 tertentu. 3isalnya guru " hanya valid mengajar bidang studi tertentu untuk kelompok siswa tertentu, misalnya mengajar di sekolah menengah. :uru tersebut tidak valid jika mengajar bidang studi lain dan mengajar bukan di sekolah menengah. 2eberapa karakteristik dari validitas!aliditas sebenarnya menunjukkan kepada hasil dari penggunaan instrumen tersebut bukan pada instrumennya. #uatu instrumen dikatakan valid atau memiliki validitas bila instrumen tersebut benar-benar mengukur aspek atau segi yang akan diukur. !aliditas menunjukkan suatu derajat atau tingkatan validitasnya, tinggi, sedang atau rendah, bukan valid dan tidak valid. !aliditas instrumen juga memiliki spesifikasi tidak berlaku umum.

". Jeni!-#eni! Vali ita! In!tr$%en Peng$&$ran Data 3enurut #uharsimi, 966;, berdasarkan cara pengujiannya, terdapat dua validitas, yakni validitas ekternal dan validitas internal, selain itu validitas dikelompokkan menjadi beberapa kriteria. 'http-44suhartoumm.blogspot.com4966*4)64uji-validitasdalam-beberapa-pengertian.html1 a. Vali ita! Ber a!ar&an Cara Peng$#iann'a( 'ait$) ). Vali ita! internal, berkenaan dengan derajat akurasi desain penelitian dengan hasil yang dicapai. ika dalam desain penelitian dirancang untuk meneliti etos kerja tenaga kependidikan, maka data yang diperoleh seharusnya adalah data yang akurat tentang etos kerja tenaga kependidikan. 9. Vali ita! e&!ternal, berkenaan dengan derajat akurasi apakah hasil penelitian dapat digeneralisasikan atau diterapkan pada populasi dimana sampel diambil. 2ila sampel penelitian representatif instrumen penelitian valid, cara

mengumpulkan dan analisis data benar, maka penelitian akan memiliki validitas eksternal yang tinggi.

*. Vali ita! Ber a!ar&an Cara Meneta+&ann'a( 'ait$) 1. Vali ita! L,gi! Disebut validitas logis karena cara menetapkan dilakukan dengan pertimbangan logis- item-item disusun secara logis yang terdiri dari validitas isi, validitas logis dan validitas tampang. !aliditas logis ialah secara logis itemitemnya diperkirakan akan mengukur apa yang hendak di ukur. !aliditas logis bertitik tolak dari teori. &eneliti menjabarkan faktor-faktor dari teori. Faktorfaktor itu adalah konstruk-konstruk yang didefinisikan dengan jelas, digunakan sebagai dasar bekerja dan menjadi ukuran valid tidaknya alat tersebut. Karena itu validitas logis disebut juga validitas konstruk atau validitas berdasarkan definisi. "lat yang disusun akan valid bila cocok dengan teori. Konsekuensinya jika teori yang digunakan sebagai dasar bekerja itu benar maka alat itu valid. <etapi sebaliknya pula bila hasil pengukuran dari berbagai alat yang disusun itu berbeda dengan teori yang dimaksud perlu ditinjau kembali karena validitas teori tersebut diragukan.

". Vali ita! E%+iri! 3enetapkan validitas empiris dilakukan dengan cara membuat perbandingan empiris antara hasil pengukuran alat yang disusun dengan hasil pengukuran yang menggunakan alat lain yang valid. Dalam proses perbandingan diperlukan perhitungan-perhitungan statistik sehingga validitas empiris disebut pula sebagai validitas statistik.

-. Vali ita! Ber a!ar&an T$#$ann'a( 'ait$) 1. Vali ita! I!i .Content Validity/

!aliditas isi ialah validitas yang diperoleh bila alat mengukur suatu kawasan isi 'content area1 yang dikehendaki suatu derajat tertentu. !aliditas isi antara lain terdapat di dalam bidang pelajaran. <es hasil belajar misalnya digunakan untuk mengukur isi atau tujuan yang telah diajarkan pada siswa. Kerena itu validitas isi disebut juga validitas kurikuler. !aliditas isi dapat terpenuhi bila alat pengukur benar-benar dapat mengukur kawasan isi itu 'validitas tampang1, dan bila alat pengukur berisi item-item yang terdiri dari sampel yang mampu mewakili kawasan isi tersebut 'validitas sampling1. Dengan kata lain, validitas isi memerlukan validitas tampang dan validitas sampling. 3isalnya tes mata pelajaran "dministrasi &endidikan harus berisi pengetahuan administrasi pendidikan, bukan pengetahuan lain, dan menggambarkan semua aspek-aspek administrasi pendidikan, bukan hanya beberapa aspek saja. #elain itu tes tersebut berisi item-item yang sesuai dengan apa yang telah diajarkan. 2ila tes tersebut tidak mengukur apa yang telah diajarkan pada siswa, tes itu tidak valid. ". Vali ita! K,n!tr$& .Construc Validity/ !aliditas konstruk adalah validitas yang diperoleh bila suatu alat mengukur suatu alat hipotesis pada suatu derajat tertentu, konstruk bersifat abstrak, tidak dapat diamati langsung, hanya hasil atau gejalanya secara tidak langsung yang dapat diamati. Konstruk menjelaskan sesuatu, sehingga 7diciptakan8 untuk menjelaskan suatu objek. 3isalnya intelegensi adalah konstruk, dimana ia tidak dapat diamati. =rang dapat mengamati intelegensi melalui /> yaitu hasil pengukuran melalui tes intelegensi. !aliditas konstruk dapat dicapai bila alat pengukur yang digunakan mengukur konstruk tersebut valid. !aliditas konstruk dari alat suatu alat pengukur diketahui dari sejauh apa tampilan pada pengukuran itu dapat diinterpretasi dalam pegertian konstruk tersebut. Dua aspek yang perlu diperhatikan untuk menjaga validitas konstruk adalah aspek logis dan aspek empiris. "spek pendekatan logis mencari tahu apakah unsur-unsur alat pengukur sama dengan unsure-unsur konstruk. Kesamaan unsur menjamin validitas alat ukur itu. "spek pendekatan logis juga mencari tahu apakah item-item alat pengukur memadai untuk mengukur unsur-unsur konstruk. "spek pendekatan empiris terhadap validitas konstruk terdiri dari 'a1 hubungan internal, yaitu hubungan antara item-item di dalam alat pengukur harus ada atau tidak bertentangan? 'b1 hubungan eksternal, yaitu hubungan

antara skor yang diperoleh dari alat pengukur tersebut dengan skor dari alat pengukur lain harus konsisten dengan konstruk.

0. Vali ita! K,n&$ren .Concurrent Validity/ &engertian concurrent validity adalah validitas yang berkaitan dengan hubungan 'korelasi1 antara skor dalam item instrumen dengan kinerja, atau obyek penelitian yang lain. !aliditas konkuren diperoleh dengan mencari korelasi antara skor pengukuran dan kriteria ukuran yang telah ada pada waktu yang sama4yang disiapkan dalam waktu yang hampir bersamaan. $ntuk mengukur dan menentukan validitas yang terjadi bersamaan, digunakan metode hubungan atau metode perbedaan. Dengan metode hubungan, orang mencari hubungan antara skor hasil pengukuran alat yang disusun dengan skor hasil pengukuran yang telah pasti. 2ila angka korelasi tinggi berarti alat pengukur tersebut memiliki validitas. 3etode perbedaan menentukan skor hasil tes dengan membedakan subjek-subjek yang mempunyai sifat-sifat dan yang tidak mempunyai sifat-sifat tertentu atau subjek-subjek yang mempunyai sifat-sifat yang berbeda tingkatannya. 1. Vali ita! Pre i&!i .Predictive Validity/ !aliditas prediksi adalah validitas dimana suatu alat pengukur dapat memprediksi kemampuan satu individu yang bekerja dalam situasi mendatang. !aliditas ini sangat penting untuk memilih atau mengklasifikasi individuindividu. <ak ada alat pengukur yang mempunyai validitas prediksi yang paling baik. (ebih tepat membuat prediksi dari kombinasi beberapa alat pengukur daripada hanya satu. Data untuk klasifikasi diperoleh lebih dari satu indikator. !aliditas prediksi diperoleh dengan cara mencari korelasi antara skor pengukuran dan kriteria pengukuran yang telah ada pada waktu yang lalu. $ntuk mengetahui validitas prediksi digunakan perhitungan hubungan antara skor alat pegukur yang disusun dengan alat pengukur lain yang telah berhasil

digunakan dalam situasi sebelumnya. &roses menghitung variabel prediksi terdiri dari beberapa langkah yaitu3engidentifikasi dan mendefinisi kriteria sehingga menjadi ukuran yang valid 3enjalankan alat ukur atau variabel prediksi dan menanti sampai tingkah laku yang diprediksi muncul :unakan ukuran kriteria dan korelasi dua himpunan skor tersebut 2ilangan perhitungan atau koefisien validitas menunjukkan validitas prediksi dari alat pengukur tersebut. ika koefisien itu tinggi berarti alat pengukur tersebut valid memprediksi. C. PENGERTIAN DAN JENIS-JENIS RELIABILITAS INSTRUMEN

PENGUKURAN DATA 1. Pengertian Relia*ilita! 5eliabilitas berkenaan dengan derajat konsistensi dan stabilitas data atau temuan. Dalam pandangan positifistik 'kuantitatif1, suatu data dinyatakan reliable apabila dua atau lebih peneliti dalam obyek yang sama menghasilkan data yang sama, atau peneliti sama dalam waktu berbeda menghasilkan data yang sama, atau sekelompok data bila dipecah menjadi dua menunjukkan data yang tidak berbeda. Kalau peneliti satu menemukan dalam obyek berwarna merah, maka peneliti yang lain juga demikian. Kalau seorang peneliti dalam obyek kemarin menemukan data berwarna merah, maka sekarang atau besok akan tetap berwarna merah. Karena reliabilitas berkenaan dengan derajat konsistensi, maka bila ada peneliti lain mengulangi atau mereplikasi dalam penelitian pada obyek yang sama dengan metode yang sama maka akan menghasilkan data yang sama. 5eliabilitas berhubungan dengan validitas. #uatu instrumen yang valid senantiasa reliabel tetapi instrumen yang reliabel belum tentu valid. #ama halnya dengan validitas, reliabilitas terdiri dari beberapa jenis, yaitu reliabilitas test-retest, reliabilitas bentuk ekuivalen, reliabilitas belah tengah, dan reliabilitas ekuivalen rasional. ". Jeni!-#eni! Relia*ilita! In!tr$%en Peng$%+$lan Data a. Relia*ilita! Te!-Rete!

5eliabilitas tes-retes tidak lain adalah derajat yang menunjukkan konsistensi hasil sebuah tes dari waktu ke waktu. <es-retes menunjukkan variasi skor yang diperoleh dari penyelenggaraan satu tes yang dilakukan dua kali atau lebih, sebagai akibat kesalahan pengukuran. Dengan kata lain, kita tertarik dalam mencari kejelasan bahwa skor seseorang mencapai suatu tes pada waktu tertentu adalah sama hasilnya, ketika orang tersebut dites lagi dengan tes tersebut. Dengan melakukan tes-retes tersebut kita mengetahui sejauh mana konsistensi suatu tes mengukur dengan apa yang ingin di ukur. 5eliabilitas tes-retes ini penting, khususnya ketika digunakan untuk menentukan prediktor, misalnya tes kemampuan. <es kemampuan tidak akan bermanfaat, jika ternyata menunjukkan hasil yang selalu berubah-rubah secara signifikan saat diberikan kepada responden. &enentu pemakaian reliabilitas tesretes ,juga tepat ketika bentuk alterntif lainnya tidak ada, dan ketika tampak bahwa orang yang mengambil tes kedua kalinya tidak ingat atas jawaban tes yang pertama. &ara pengambil tes pada umumnya akan terus mengingat jawabannya, jika item-item yang ada banyak mengandung faktor sejarah, dibanding bentuk jawaban item ilmu pengetahuan aljabar misalnya. 5eliabilitas tes-retes dapat dilakukan dengan cara seperti berikut a. #elenggarakan tes pada grup yang tepat sesuai dengan rencana. b. #etelah selang waktu tertentu , misalnya satu minggu atau dua minggu, lakukan kembali penyelenggarakan tes yang sama dengan grup yang sama tersebut. c. Korelasikan hasil tes tersebut. <es-retes juga mempunyai beberapa permasalahan. Di antaranya permasalahan tersebut, yaitu faktor waktu tenggang yang diambil ketika dilakukan tes pertama dengan tes kedua. ika interval waktu terlalu pendek maka mahasiswa memiliki kesempatan untuk mengingat jawaban dalam tes, sehingga tes yang kedua dapat dipastikan lebih baik, karena faktor resistansi atau sia-sia hafalan yang terjadi pada subjek pelaku. ika interval waktu terlalu panjang, kemampuan para pelaku yang mengikuti tes mungkin bertambah, karena dua

kemungkinan, yaitu faktor maturasi atau kedewasaan dan faktor intervensi dari faktor belajar para subyek. Faktor-faktor tersebut menjadikan konsistensi tes cenderung artifsial dan rendah. 3engenai interval waktu yang baik antara tes pertama dengan tes berikutnya diberikan kepada subjek pelaku pilot study, ':ay, )*0;, dalam #ukardi, 966+1 memberikan referensi bahwa satu hari terlalu pendek, sebaliknya satu bulan terlalu panjang. =leh karena itu, selisih waktu pemberian tes melalui tes-retes diantara satu atau dua minggu.

*. Relia*ilita! Bent$& E&$i2alen!i #esuai dengan namanya, yaitu ekuivalen maka tes yang hendak diukur reliabilitasnya dibuat identik. #etiap tampilannya, kecuali subtansi item yang ada dapat berbeda. Kedua tes tersebut sebaiknya mempunyai karakteristik sama. Karakteristik yang dimaksud termasuk, misalnya- mengukur variabel yang sama, mempunyai jumlah item sama, struktur sama, mempunyai tingkatan kesulitan dan mempunyai petunjuk, cara skoring, dan interpretasi yang sama. Dari semua kondisi yang direncanakan secara ekuivalen di atas idealnya jika grup yang sama mengambil dua tes tersebut maka rerata skor maupun variabilitas skor yang dicapai dari kedua tes yang diambil mestinya sama. ika dikehendaki, sebenarnya kita dapat memilih, mengambil sampel, dan item yang berbeda dari ranah tingkah laku yang sama. @ang perlu diperhatikan mestinya adalah dalam hal apakah skor tergantung item pilihan atau pada penampilan atas item-item yang dapat digeneralisasi pada lainnya. ika item terpilih baik dan setiap setnya menggambarkan ranah yang setaraf maka penggambaran tersebut mestinya benar. 5eliabilitas ekuivalen, pada umumnya juga menggambarkan bentuk konsistensi alternatif, yang dapat mmenunjukkan variasi skor yang terjadi dari bentuk tes satu dengan bentuk lainnya. <etapi juga perlu diingat bahwa pengambilan tes reliabilitas ekuivalen ini akan dapat mencapai hasil yang tepat, jika pengambilan tes hafal terhadap jawaban tes yang dibuat dalam sesi pertama, sehingga mereka dapat menjawab kembali tes yang kedua. Ketika dua bentuk alternatif tes tersedia , yang perlu diketahui dari kedua tes adalah berapa

reliabilitas ekuivalensi. Aal ini perlu diyakinkan kembali agar terjadi bahwa skor seseorang tidak akan dipengarui oleh cara mengadministrasi tes tersebut. /mplikasi dari analisis di atas ialah bahwa sebuah tes diberikan lebih dari satu kali pada grup yang sama. &ertama tes diberikan pada grup sebagai proses dan setelah selang waktu tertentu diberikannya untuk yang kedua kalinya sebagai post- tes. Aal lain yang perlu diketahui yaitu bahwa ada kemungkinan pengaruh kegiatan intervening, ketika mengukur suatu hal yang esensinya sama dengan menggunakan tes sama. (angkah-langkah proses melaksanakan tes reliabilitas secara ekuivalen yaitua. <entukan subjek sasaran yang hendak dites. b. (akukan tes yang dimaksud kepada subjek sasaran tersebut. c. "dministrasi hasilnya secara baik. d. Dalam waktu yang tidak terlalu lama, lakukan pengetesan untuk yang kedua kalinya pada grup terebut. e. Korelasikan kedua hasil tes skor. ika hasil koefisien ekuivalen tinggi, berarti tes memiliki reliabilitas ekuivalen baik. #ebaiknya apabila ternyata bahwa koefisienya rendah maka reliabilitas ekuivalen tes rendah. 5eliabilitas ekuivalen merupakan salah satu bentuk yang dapat diterima dan umum dipakai dalam penelitian terutama penelitian pendidikan.yang perlu juga di ketahui para peneliti adalah bahwa tes ekuivalen mempunyai kelemahan yaitu bahwa membuat dua buah tes yang secara esensial ekuivalen adalah sulit. "kibatnya akan selalu muncul terjadinya kesalahan pengukuran. -. Relia*ilita! Bela3 Tenga3 5eliabilitas belah tengah tergolong dalam jenis reliabilitas yang berdasarkan konsistensi internal dari instrumen pengukuran. 5eliabilitas ini diperlukan jika tes sangat panjang. &rosedur menentukan reliabilitas belah tengah meliputi langkahlangkaha. 2erikan seluruh tes pada satu kelompok.

b. 2agi tes kedalam dua bagian yang sama, dalam bentuk subtes, setengah bagian pertama berisi item-item yang ganjil, sedangkan item-item yang genap pada setengah bagian kedua. c. Aitung skors setiap obyek pada kedua sub bagian dimana setiap subjek mendapat mendapat 9 skor, ) skor untuk item ganjil, dan ) skor untuk item genap. d. Korelasikan 9 skor himpunan itu. Aasil korelasi ialah koefisien konsistensi internal, yang bila tingi berarti instrument itu mempunyai reliabilitas yang tinggi. . Relia*ilta! E&$i2alen Ra!i,nal 5eliabilitas ini tergolong juga dalam reliabilitas berdasarkan konsistensi internal. 5eliabilitas ini diperoleh dengan cara menghitung konsistensi internal dengan menentukan bagaimana semua item-item saling berhubungan dan berhubunga denga tes secara keseluruhan. 5eliabilitas ekuivalen rasional menggunakan rumus Kuder-5ichardsontotal B(K)(
(K)

) (K-1 )

KeteranganK B umlah item dalam tes #D B &enyimpanagn baku dari skors B 3ean skor

BAB III PENUTUP


A. KESIMPULAN 2ila dikaji secara umum, persyaratan minimal yang lazim dimiliki oleh instrumen yang dibuat adalah alat ukurnya harus memiliki minimal dua keunggulan, yakni validitas dan reliabilitas. !aliditas dan reliabilitas lazim diperlukan bila instrumen yang dibuat merupakan instrumen baru dan belum pernah digunakan oleh peneliti-peneliti terdahulu. Karena biasanya instrumen baru secara umum belum memiliki validitas dan reliabilitas. !aliditas dan reliabilitas lazim diujikan jika instrumen baru itu masih belum memiliki validitas dan reliabilitas yang belum terukur. Dengan demikian, jika alat ukur yang digunakan mampu memberikan informasi yang sesungguhnya tentang apa yang kita inginkan untuk diukur dinamakan valid. "tau dengan kata lain, instrumen yang dipakai dalam penelitian memiliki validitas yang baik. &engukuran ialah penetapan bilangan kategori respon atau variabel '(in, )*+,- ).., dalam /zaak (atunussa, )*00- *+1. /nstrumen ialah alat yang dipakai untuk mendeteksi data, mengukur frekuensi dan besarnya fenomena '(in, )*+,-)6, dalam /zaak (atunussa,

)*00-*+1. #edangkan validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti. enis-jenis validitas yaitu !aliditas berdasarkan cara pengujiannyaa. !aliditas internal b. !aliditas eksternal !aliditas berdasarkan cara menetapkannyaa. !aliditas logis b. !aliditas empiris !aliditas berdasarkan tujuannyaa. !aliditas isi 'content validity1 b. !aliditas konstruk 'construc validity1 c. !aliditas konkuren 'concurrent validity1 d. !aliditas prediksi 'predictive validity1

5eliabilitas berkenaan dengan derajat konsistensi dan stabilitas data atau temuan. enis-jenis reliabilitas yaitu B. SARAN ). #eorang peneliti sebaiknya menggunakan alat pengukuran data yang valid dan reliabel dalm mengadakan penelitian. 5eliabilitas tes-retes 5eliabilitas bentuk ekuivalensi 5eliabilitas belah tengah 5eliabilitas ekuivalensi rasional

DA4TAR PUSTAKA
/zaak (atunussa. )*00. Penelitian Pendidikan Suatu Pengantar. akarta- Dirjen Dikti &royek &engembangan (embaga &endidikan <enaga Kependidikan. #ugiyono. 966+. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan R&D . 2andung- "lfabeta. #ukardi. 966+. Metodologi Penelitian Pendidikan Ko!petensi dan Praktiknya . akarta- 2umi "ksara. #ukmadinata, Cana #yaodih. 966+. Metode Penelitian Pendidikan. 2andung- 5emaja 5oesdakarya.

'http-44suhartoumm.blogspot.com4966*4)64uji-validitas-dalam-beberapa-pengertian.html1

Anda mungkin juga menyukai