Anda di halaman 1dari 26

I.A.

Eka Widiastuti
UJI VALIDITAS DAN
RELIABILITAS INSTRUMEN
PENDAHULUAN
2 hal pokok terkait pengukuran (karakteristik
pengukuran):
1. Validitas (validity) pengukuran objek
2. Reliabilitas (reliability) penelitian dg.instrumen

Hasil Pengukuran analisis data kesimpulan

Instrumen valid + reliabel data valid + reliabel


kesimpulan yang baik
TABEL 1: SUMBER VARIASI DALAM PENGUKURAN
SUMBER KETERANGAN
VARIASI PENGUKURAN
- INSTRUMEN ALAT & CARA PENGUKURAN

- PEMERIKSA (BAIK INTER ORANG YANG MENGUKUR


MAUPUN INTRA - OBSERVER
VARIATION)

VARIASI BIOLOGIS
- PADA SATU SUBJEK PERUBAHAN VARIABEL KARENA
WAKTU & KEADAAN

- ANTAR SUBJEK PERBEDAAN BIOLOGIS DARI SATU


SUBJEK KE SUBJEK LAINNYA
PENGERTIAN

Instrumen
Alat bantu peneliti dalam kegiatan pengukuran
objek dan variabel (alat pengukur variabel)

Instrumen sebagai alat pengumpul data harus


dapat dipercaya, artinya data hasil pengukuran
dengan instrumen tersebut memang benar
mencerminkan ukuran yang sebenarnya
CONTOH INSTRUMEN

Alat pengukur standar


Hb variabel-variabel fisik,
Berat badan bersifat kuantitatif
Tinggi badan
Tekanan darah lolos uji tera (kalibrasi)

Kuesioner/angket (harus valid + reliabel)


LANJUTAN
Penyebab instrumen dinyatakan tidak valid dan tidak
reliabel:
1. Kesalahan instrumen
Misal:
meteran yang terbuat dari karet,
menimbang cincin emas dengan timbangan BB

2. Kesalahan proses pengukuran


Misal:
menimbang berat badan memakai sepatu boot dan
jaket tebal
LANJUTAN
Kuesioner:
subyek penelitiannya adalah pendapat atau sikap
orang perlu pengujian instrumen
Melakukan uji coba (try out) instrumen
2 hal yang harus diperhatikan:
1. Kondisi (karakteristik) subyek uji coba harus benar-
benar mencerminkan kondisi (karakteristik) subyek
sesungguhnya (target penelitian)
2. Banyaknya subyek sekurang-kurangnya 30 responden,
untuk memenuhi rule of thumb kenormalan data
PENGUJIAN INSTRUMEN

Observasi

Metode
Pengumpulan Reliabilitas
Wawancara
Data

Kuesioner Uji Instrumen

Validitas
VALIDITAS (KESAHIHAN)
Definisi
Berapa dekat alat ukur menyatakan apa yang seharusnya
diukur
Validitas/kesahihan instrumen adalah ukuran seberapa
tepat instrumen itu mampu menghasilkan data sesuai
dengan ukuran yang sesungguhnya yang ingin diukur
Dipengaruhi oleh bias pengukuran (measurement bias),
terdiri dari:
- bias pemeriksa
- bias subjek
- bias instrumen
TABEL 3: STRATEGI UNTUK MENINGKATKAN
KESAHIHAN PENGUKURAN
NO: CARA MENGURANGI SUMBER RANDOM ERROR
RANDOM ERROR
1. STANDARISASI CARA - PENGAMAT, - SUBJEK
PENGUKURAN
2. PELATIHAN - PENGAMAT
3. PENYEMPURNAAN INSTRUMEN - ALAT UKUR, - PENGAMAT
4. AUTOMATISASI INSTRUMEN - PENGAMAT, - SUBJEK
5. MENGULANG PENGUKURAN -PENGAMAT, - SUBJEK,
-ALAT UKUR
6. MELAKUKAN PEMERIKSAAN SUBJEK
TANPA SETAHU SUBJEK
7. MELAKUKAN PEMERIKSAAN PENGAMAT
TANPA IDENTITAS SUBJEK
8. KALIBRASI ALAT ALAT UKUR
PENGUJIAN VALIDITAS
INSTRUMEN
Panel Juri
Validitas Isi
Muka

Konkuren
Validitas
Validitas Kriteria
Prediktif

Konvergen
Validitas
Konstruk
Diskriminan
VALIDITAS ISI
Berkaitan dengan pertanyaan mengenai seberapa
lengkap butir-butir yang digunakan telah memadai
atau dapat mengungkap sebuah konsep
2 Pendekatan:
1. Panel juri
meminta evaluasi kepada juri/penilai yang
profesional di bidang yang dimaksud
2.Validitas muka
Membaca atau memeriksa penampilan dan
bahasa yang digunakan dalam kuesioner
VALIDITAS KRITERIA

Tujuan
Mengetahui seberapa tinggi tingkat kesamaan
persepsi seseorang dengan kriteria tertentu,
sehingga akan memudahkan peneliti untuk
membedakan pendapat antar individu
2 Pendekatan:
1. Validitas Konkuren (validitas serentak)
suatu butir valid bila butir tersebut mampu
memberikan nilai yang berbeda untuk individu yang
memang berbeda berdasarkan kriteria tertentu
2. Validitas Prediktif
Suatu butir memiliki validitas prediktif yang tinggi
bila butir tersebut mampu memberikan nilai
berbeda untuk individu yang berbeda berdasarkan
kriteria yang diprediksikan untuk masa mendatang
VALIDITAS KONSTRUK

Merupakan uji kecocokan antara butir-butir


dalam kuesioner dengan teori yang mendasari
(digunakan untuk mendefinisikan) konsep atau
konstruk yang diukur

Secara umum dapat diuji dengan analisis


faktor (factor analysis)
Terdapat 2 pendekatan:
1. Validitas konvergen
Dipenuhi apabila sebuah konstruk yang diukur dengan
menggunakan dua instrumen yang berbeda,
memberikan skor yang berbeda dan mempunyai
koefisien korelasi yang tinggi.

2. Validitas diskriminan
Dipenuhi apabila dua instrumen untuk mengukur dua
konstruk yang diprediksi bahwa keduanya tidak akan
berkorelasi, menghasilkan skor-skor yang memang
tidak berkorelasi
Pengujian Validitas Kriteria
Dilakukan dengan membandingkan atau mengkorelasikan
antara nilai (skor) hasil pengukuran instrumen dengan
kriteria atau standar tertentu yang dipercaya
mengukur/menilai suatu variabel

Menggunakan dasar logika matematika : menggunakan


skor total dari butir-butir dalam instrumen yang akan diuji
validitasnya

Dengan cara menghitung harga koefisien korelasi


sederhana (Pearson Correlation) antara skor masing-
masing butir dengan skor total sebagai kriterianya,
menggunakan program SPSS
Lanjutan

Butir yang diuji dinyatakan valid apabila taraf


signifikansi yang dihasilkan dari uji korelasi
tersebut 0,05, yang berarti bahwa skor pada
setiap butir mempunyai korelasi atau
kesamaan yang tinggi dan signifikan terhadap
skor total dari butir-butir tersebut sebagai
kriteria atau standarnya
Pengujian Validitas Konstruk
Menggunakan analisis faktor (factor analysis)

Hasilnya akan menjelaskan apakah butir-butir yang ada


dalam sebuah kuesioner benar-benar merupakan
pembentuk atau mengkonfirmasi sebuah variabel
(konstruk/konsep)

Apakah butir tersebut merupakan unidimensionalitas


bagi sebuah konstruk?

Perhitungan analisis faktor dengan program SPSS


UJI RELIABILITAS
INSTRUMEN
PENGERTIAN
Suatu instrumen, walaupun digunakan berulang-ulang
untuk mengukur obyek yang sama harus
menghasilkan ukuran yang sama (konsisten)

Definisi Reliabilitas
Kemampuan instrumen menghasilkan ukuran yang
konsisten
Ukuran yang menunjukkan seberapa tinggi suatu
instrumen dapat dipercaya/dapat diandalkan
Reliabilitas menyangkut ketepatan (dalam pengertian
konsisten) suatu alat ukur
TABEL 2: STRATEGI MENINGKATKAN
KEANDALAN PENGUKURAN
NO: CARA MENGURANGI SUMBER RANDOM ERROR
RANDOM ERROR
1. STANDARISASI CARA - PENGAMAT, - SUBYEK
PENGUKURAN
2. PELATIHAN - PENGAMAT

3. PENYEMPURNAAN INSTRUMEN - ALAT UKUR, - PENGAMAT

4. AUTOMATISASI INSTRUMEN - PENGAMAT, - SUBYEK

5. MENGULANG PENGUKURAN -PENGAMAT, - SUBYEK,


-ALAT UKUR
Mengukur Reliabilitas

Metode Internal Consistency;dengan formula:


1. Koefisien Alpha Cronbach ; yang dihitung
berdasarkan varian-varian skor dari setiap butir dan
varians total butir tersebut
2. Koefisien Alpha Cronbach; yang dihitung
berdasarkan koefisien korelasi product moment
antar skor setiap butir
3. Reliabilitas Konstruk
4. Variance Extracted
Lanjutan
Formula 1 dan 2 Program SPSS
Formula 3 dan 4 Program AMOS

Apabila koefisien reliabilitas hasil perhitungan


menunjukkan angka 0,6, disimpulkan bahwa
instrumen bersangkutan dinyatakan reliabel
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai