Anda di halaman 1dari 27

JENIS INSTRUMEN DAN

CARA MENYUSUN
INSTRUMEN
OLEH KELOMPOK 3
Bethari Amalia Haque 5404416038
Chaerunissa Dwi Eryanti 5404416033
Azahranisa Puspasari 5404416019
Pengertian Instrumen
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan
untuk pengumpulan data. Instrumen penelitian
digunakan untuk mengukur nilai variabel yang
diteliti. Instrumen penelitian sangat erat kaitannya
dengan teknik pengumpulan data. Setiap teknik
pengumpulan data akan memiliki bentuk instrumen
yang berbeda pula.
Jenis-jenis Penelitian
1. Tes
2. Angket(kuisioner)
3. Observasi
4. Wawancara
1. TES
Tes adalah instrumen atau alat untuk mengumpulkan data
tentang kemampuan subjek peneliti dengan cara
pengukuran, misalnya untuk mengukur kemampuan subjek
penelitian dalam menguasai nateri pelajaran tertentu
digunakan tes tertulis tentang materi tersebut.
2. ANGKET (KUISIONER)
Angket adalah instrumen penelitian berupa daftar pertanyaan atau
pernyataan secara tertulis yang harus dijawab atau diisi oleh
responden sesuai dengan petunjuk pengisiannya. Angket dapat
digunakan peneliti untuk penelitian kualitatif maupun kuantitatif.
Kelebihan angket :
Angket dapat digunakan untuk mengumpulkan data dari sejumlah
responden atau sumber data yang jumlahnya cukup besar.
Data yang terkumpul melalui angket akan mudah dianalisis.
Responden akan memiliki kebebasan untuk menjawab setiap
pertanyaan sesuai dengan keyakinannya.
Responden tidak akan terburu-buru menjawab setiap pertanyaan,
pengisian angket tidak terlalu terikat oleh waktu.
Kekurangan angket
Belum menjamin responden akan memberikan jawaban tepat sesuai
dengan keyakinannya.
Angket hanya mungkin dapat digunakan oleh responden yang dapat
membaca dan menulis.
Angket hanya dapat menggali masalah yang terbatas.
Kadang-kadang ada responden yang tidak bersedia untuk mengisi
angket karena alasan kesibukan dan, atau alasan pribadi lainnya.
Langkah-langkah menyusun angket
Buatlah kata pengantar terlebih dahulu secara singkat sebelum
pertanyaan-pertanyaan angket disusun.
Buatlah petunjuk cara pengisian angket dengan jelas dan ringkas.
Hindari istilah-istilah yang dapat menimbulkan salah pengertian.
Rumuskan dalam kalimat yang singkat, jelas, dan sederhana, sehingga
tidak menguras tenaga dan pikiran responden ketika membaca angket.
Lanjutan langkah-langkah
Sebaiknya setiap pertanyaan hanya mengandung satu persoalan
yang ditanyakan.
Apabila ada kata-kata yang memerlukan penekanan, makia
sebaiknya diberi tanda, seperti dengan menebalkan kata atau
kalimat, menggaris bawahi, atau menulikan dalam warna yang
berbeda kata tersebut.
Pertanyaan setiap item angket tidak menggiring pada jawaban yang
diinginkan peneliti.
Angket harus dibuat semenarik mungkin.
3. Wawancara
Wawancara (interview) adalah teknik pengumpulan data yang
dilaksanakan dengan cara dialog baik secara langsung (tatap muka)
maupun melalui saluran media tertentu antara pewawancara dengan
yang diwawancarai sebagai sumber data. Wawancara merupakan
teknik pengumpulan data yang sering digunakan dalam penelitian
kualitatif.
4. Observasi
Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara
mengamati secara langsung maupun tidak tentang hal-hal
yang diamati dan mencatatnya pada alat observasi.
Instrumen observasi
1) Check List
Check list atau daftar cek adalah pedoman observasi yang berisikan daftar dari
semua aspek yang diamati. Dengan pedoman tersebut observer (pengamat)
memberi tanda cek (√) untuk menentukan “ada atau tidak ada” sesuatu
berdasarkan hasil pengamatannya.
2) Rating Scale (Skala Penilaian)
Skala penilaian (rating scale) adalah instrumen observasi yang berisi tentang
segala aspek yang diobservasi yang dikategorikan dalam bentuk skala yang
dijadikan pedoman oleh observer untuk menentukan beberapa aspek yang
diobservasi itu berada dalam rentangan tertentu.
Hal yang diperhatikan dalam menyusun
instrumen :
1. Masalah dan variabel yang diteliti termasuk indikator variabel, harus jelas dan
spesifik, sehingga dapat dengan mudah menetapkan jenis-jenis instrumen yang
diperlukan.
2. Sumber data atau informasi baik jumlah maupun keragamannya harus diketahui
terlebih dahulu, sebagai bahan dasar dalam menentukan isi, bahasa, sistematika,
dan sistematika item dalam instrumen penelitian.
3. Keterangan dalam instrumen itu sendiri sebagai alat pengumpul data baik dari
keajekan, kesahihan, maupun objektivitasnya.
4. Jenis data yang diharapkan dari penggunaan instrumen harus jelas, sehingga peneliti
dapat memperkirakan cara analisis data guna memecahkan masalah penelitian.
5. Mudah dan praktis digunakan, tetapi dapat menghasilkan data yang diperlukan.
Langkah-langkah menyusun instrumen
1. Analisis Variabel Penelitian
2. Menetapkan Jenis Instrumen
3. Menyusun Kisi-kisi atau Layout Instrumen
4. Menyusun Item Instrumen
5. Mengujicobakan Instrumen
Kriteria instrumen yang baik
1. Reliabilitas
2. validitas
3. sensitivitas
4. Objektivitas
5. Fisibilitas
1. Reliabilitas
Reliabilitas adalah derajat ketepatan, ketelitian atau keakuratan yang
ditunjukkan oleh instrumen pengukuran. Pengujiannya dapat
dilakukan secara internal dan eksternal. Pengujian secara internal
adalah pengujian dengan menganalisis konsistensi butir-butir yang
ada. Sedangkan pengujian secara eksternal dapat dilakukan dengan
test-retest.
a. Konsistensi Butir
Buatlah dua instrumen yang butir-butir pertanyaan atau pernyataannya
ekuivalen. Mislanya: “Berapa tahun usia anda?” adalah sama saja dengan “Anda
lahir tahun berapa?” Lakukan pengujian dua instrumen ini pada responden dan
waktu yang sama, tetapi sekali saja. Selanjutnya korelasikan data dari kedua
instrumen itu. Bila korelasinya positif dan signifikan, maka instrumen dinyatakan
reliabel.
b. Test-Retest
Cara ini adalah dengan mencobakan instrumen beberapa kali kepada responden.
Reliabilitas diukur dari koefisien korelasi antara percobaan dan berikutnya. Bila
koefisien korelasi positif dan signifikan maka instrumen dinyatakan reliabel.
2. Validitas
Validitas dalam penelitian dijelaskan sebagai suatu derajat ketepatan
alat ukur penelitian tentang isi atau arti sebenarnya yang diukur.
Paling tidak yang dapat kita lakukan dalam menetapkan validitas
suatu instrumen pengukuran adalah menghasilkan derajat yang
tinggi dari kedekatan data yang diperoleh dengan apa yang kita
yakini dalam pengukuran. Untuk menguji validitas instrumen, ada
tiga komponen yang harus dilakukan, yaitu:
a. Pengujian Validitas Konstruksi
Instrumen yang telah dikonstruksi mengenai aspek-aspek yang akan diukur
dengan berlandasan teori selanjutnya didiskusikan dengan ahli minimal tiga
orang. Selanjutnya lakukan uji coba instrumen pada sampel sekitar 30
responden dari populasi yang akan dipakai. Setelah data ditabulasikan maka uji
validitas konstruksi dilakukan dengan cara mengorelasikan antar skor item
instrumen.
b. Pengujian Validitas Isi
Untuk instrumen dalam bentuk tes, pengujian validitas isi dapat dilakukan
dengan membandingkan antara isi instrumen dengan materi yang telah
diajarkan. Untuk instrumen dalam bentuk non tes, dapat dilakukan dengan
membandingkan antara isi instrumen dengan rancangan atau program yang
telah disiapkan. Pada tiap instrumen terdapat butir-butir pertanyaan maupun
pernyataan.
c. Pengujian Validitas Eksternal
Pengujian validitas eksternal dilakukan dengan cara membandingkan antara
kriteria yang ada pada instrumen dengan fakta-fakta empiris yang terjadi di
lapangan.
Reliabel, tidak valid

Tidak valid & tidak reliabel Reliabel, valid


PEMILIHAN INSTRUMEN
KEADAAN INSTRUMEN/METODE PENGUMPULAN DATA
Tujuan Observasi Dokumentasi Wawancara Kuesener

Eksplorasi v v v
Analisis v v
Skala variabel
Nominal & ordinal v v v
Interval & ratio v v
Sampel
Besar V
Kecil v v v V
Lokasi
Luas V
Terbatas v v v V
Biaya
Besar v v v V
Terbatas V
Waktu
Cukup v v v V
Terbatas V
Pelaksana
Banyak v v v V
Terbatas v
3. Sensitivitas
Sensivitas dalam penelitian dijelaskan sebagai kemampuan suatu
instrumen untuk melakukan diskriminasi yang diperlukan untuk
masalah penelitian. Bila reliabilitas dan validitas suatu tes tinggi,
maka tampaknya tes tersebut juga sensitif, mempertajam perbedaan
dalam derajat variasi-variasi karakteristik yang diukur.
4. Objektivitas
Objektivitas adalah sebagai derajat dimana pengukuran
yang dilakukan bebas dari pendapat dan penilaian subjektif,
bebas dari bias dan perasaan orang-orang yang
menggunakan tes.
5. Fisibilitas
Fisibilitas berkenaan dengan aspek-aspek keterampilan, penggunaan
sumber daya dan waktu. Ada beberapa tes tertentu yang hanya
menuntun keterampilan minimum dalam menyusun dan
menganalisis hasil tes, tetapi yang menuntut keterampilan yang lebih
tinggi. Juga mengenai biaya dan waktu, dapat menjadi kendala
dalam penelitian, sehingga perlu pertimbangan-pertimbangan agar
penelitian disesuaikan dengan kemampuan.

Anda mungkin juga menyukai