Anda di halaman 1dari 19

Alat Pengumpulan data

Metode Pengumpulan Data

Prinawatie, S.Kep., M.Kes


Pendahuluan
• Menyusun instrumen merupakan langkah
penting dalam pola prosedur penelitian.
Instrumen berfungsi sebagai alat bantu dalam
mengumpulkan data yang diperlukan. Bentuk
instrumen berkaitan dengan metode
pengumpulan data, misal metode wawancara
yang instrumennya pedoman wawancara.
• Instrumen penelitian dapat disusun oleh
peneliti sendiri, khususnya instrumen yang
tergolong Non-Tes. Sedangkan instrumen yang
tergolong Tes Psikologis, hanya disusun oleh
ahli psikologis yang telah memiliki keahlian
khusus di bidang tes.
• Bentuk Instrumen Tes
Tes dapat berupa serentetan pertanyaan, lembar
kerja, atau sejenisnya yang dapat digunakan
untuk mengukur pengetahuan, keterampilan,
bakat, dan kemampuan dari subjek penelitian.
Lembar instrumen berupa tes ini berisi soal-soal
tes yang terdiri atas butir-butir soal. Setiap butir
soal mewakili satu jenis variabel yang diukur.
• Bentuk Instrumen Angket atau Kuesioner Angket atau
Kuesioner adalah metode pengumpulan data, instrumennya
disebut sesuai dengan nama metodenya. Bentuk lembaran
angket dapat berupa sejumlah pertanyaan tertulis,
tujuannya untuk memperoleh informasi dari responden
tentang apa yang ia alami dan ketahuinya.
• Bentuk kuesioner yang dibuat sebagai instrumen sangat
beragam, seperti:
a) kuesioner terbuka, responden bebas menjawab dengan
kalimatnya sendiri, bentuknya sama dengan kuesioner
isian.
b) kuesioner tertutup, responden tinggal memilih jawaban
yang telah disediakan, bentuknya sama dengan kuesioner
pilihan ganda
c) kuesioner langsung, responden menjawab pertanyaan
seputar dirinya
d) kuesioner tidak langsung, responden
menjawab pertanyaan yang berhubungan
dengan orang lain
e) check list, yaitu daftar isian yang bersifat
tertutup, responden tinggal membubuhkan
tanda check pada kolom jawaban yang tersedia
f) skala bertingkat, jawaban responden
dilengkapi dengan pernyataan bertingkat,
biasanya menunjukkan skala sikap yang
mencakup rentang dari sangat setuju sampai
sangat tidak setuju terhadap pernyataannya.
• Bentuk Instrumen Interviu Suatu bentuk
dialog yang dilakukan oleh pewawancara
(interviewer) untuk memperoleh informasi
dari terwawancara (interviewer) dinamakan
interviu. Instrumennya dinamakan pedoman
wawancara atau inter view guide
• Bentuk Instrumen Observasi dalam sebuah
penelitian diartikan sebagai pemusatan
perhatian terhadap suatu objek dengan
melibatkan seluruh indera untuk
mendapatkan data.
• Bentuk Instrumen Skala Bertingkat atau Rating
Scale
Bentuk instrumen dengan skala bertingkat lebih
memudahkan peneliti untuk mengetahui
pendapat responden lebih mendalam tentang
variabel yang diteliti. Rating atau skala
bertingkat adalah suatu ukuran subjektif yang
dibuat berskala. Yang harus diperhatikan dalam
pembuatan rating scale adalah kehati-hatian
dalam membuat skala, agar pernyataan yang
diskalakan mudah diinterpretasi dan responden
dapat memberikan jawaban secara jujur.
Langkah Penyusunan Instrumen Penelitian
Langkah-langkah penyusunan instrumen
• Menentukan topik dan tujuan pengumpulan
data serta Subjek Langkah awal dalam
menyusun instrumen untuk kegiatan suatu
penelitian adalah menentukan topik beserta
tujuan pengumpulan data. Topik yang
dimaksudkan di sini adalah variabel yang akan
diteliti.
• Mengkaji teori yang relevan, dan menentukan
aspek-aspeknya Berdasar topik yang telah
ditentukan, maka peneliti mengkaji teori yang
relevan dengan topik.
• Menyusun aspek-aspek menjadi berbagai
indikator Setelah menemukan aspek-aspek
yang akan diukur dari variabel yang akan
diukur, maka selanjutnya peneliti merumuskan
indikator-indikator pada setiap aspeknya.
Setiap aspek tersebut dikembangkan
(dirumuskan) menjadi beberapa indikator.
Setiap indikator tersebut sebagai item yang
akan dikembangkan menjadi pertanyaan atau
pernyataan instrumen.
• Mengembangkan susunan indikator menjadi
draf pernyataan/ pertanyaan Berdasar kisi-kisi
yang dibuat maka selanjutnya peneliti
mengembangkan setiap indikator menjadi
item-item pertanyaan atau pernyataan atau
pengamatan.
• Melakukan Uji Validitas dan Reliabilitas atau
Uji Konten Draft Instrument Sebelum
instrumen disebarkan kepada responden,
• Uji validitas menekankan pada uji setiap item,
apakah memang tepat untuk mengukur variabel
yang akan diukur. Hal ini seringkali dikenal dengan
istilah uji ketepataan.
• Uji reliabilitas ini seringkali dikenal sebagai uji
ketetapan. Jika berdasar hasil uji ahli, uji validitas
dan reliablitas banyak indikator belum dinyatakan
valid maupun reliabel maka peneliti perlu
melakukan revisi terhadap setiap item yang
dinyatakan belum valid dan reliabel. Hasil revisi
instrumen tersebut perlu dilakukan uji validitas
dan reliabilitas kembali hingga menghasilkan
instrumen yang sudah valid dan reliabel.
• Pengumpulan data Jika instrumen sudah
dianggap valid dan reliabel maka instrumen
dapat disebarkan kepada responden untuk
digunakan sebagai alat pengumpul data atau
informasi.
Metode dan Instrumen Pengumpulan Data

Anda mungkin juga menyukai