FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 2dari 8 27 Februari 2017
BAB II
KECUKUPAN ENERGI DAN PROTEIN
Deskripsi Singkat
Bab ini berisi tentang angka kecukupan energi dan angka kecukupan
protein. Energi dan protein tersebut merupakan zat gizi yang paling penting
untuk dipenuhi setiap hari.
Dimana :
AKEIi = angka kecukupan energi individu di bagi bayi pada umur Ui (kal/org/hari)
Ui = Umur bayi (bulan)
Bi = Berat badan bayi pada umur Ui (kg)
Rumus ini diperoleh dari Whiteheat et al (1981) dalam PAU/ WHO/ UNU (1985) yang
dikalikan dengan faktor 1,05 atau ditambah 5 persen. Rumus ini berlaku untuk pria dan
wanita jika berat badan sehat bayi pria sama dengan bayi wanita umur yang sama maka
AKEIi nya pun akan sama, tapi bila berbeda berat badan sehatnya maka KEIinya berbeda.
Cara dan contoh menghitungnya dapat dibaca pada Hardinsyah dan Martianto (1988).
Dimana:
AKEIi = angka kecukupan energi individu bagi anakumur-I (kal/org/hr)
AKEi = angka kecukupan energi anak kecil um ur-I (kal/kg B/hr )
Bi = berat badan sehat anak umur i
Bila informasi tentang jenis kelamin dapat diketahui ,maka penggunaan rumus pada
gambar di atas , sebaiknya juga di bedakan menurut jenis kelamin (AKE anak pria dan AKE
anak wanita )
Table 2.2. Angka Kecukupan Energi Per Kilogram Berat Badan (AKE) bagi
Anak umur 1-9 tahun menurut umur dan jenis kelamin.
Umur AKE Anak (Kal/kg/hari)
anak (th) Pria Wanita Rata-rata
1-2 104 106 105
2-3 104 102 103
3-4 99 95 97
4-5 95 92 94
5-6 92 88 90
6-7 88 83 86
7-8 83 76 80
8-9 77 69 73
9-10 72 62 67
c. Kecukupan energi remaja
Cara rinci
Cara rinci ini digunakan apabila tersedia informasi alokasi waktu menurut jenis dan tingkat
kegiatan. Bila tidak tersedia rincian alokasi waktu menurut jenis dan tingkat kegiatan maka
digunkan cara sederhana. Implikasinya dalam penerapan cara rinci ini adalah diperlukan
ketelitian dalam mengumpulkan informasi tentang jenis dan tingkat kegiatan seseorang yang
akan diteliti kecukupan energinya.
Perhitungan kecukupan diperhatikan bagi remaja (umur 10-19 tahun). Dibedakan
menurut jenis kelamin (pria dan wanita). Berbeda halnya dengan menghitung AKEI bayi dan
anak-anak, AKEI remaja dihitung berdasarkan pengeluaran energi, bukan berdasarkan
konsumsi.
Hal yang penting diperhatikan sebelum menghitung angka kecukupan energi (KAEI) bagi
remaja adalah informasi tentang : jenis kelamin, berat badan sehat, persamaan rekresi untuk
menghitung energi metabolism basal (EMB) yang sesuai dengan kelompok umurnya, tingkat
kegiatan, alokasi waktu untuk setiap kegiatan dan faktor energi kegiatan (K) yang melupakan
kelipatan EMB. Faktor kelipatan EMB untuk pria dan wanita masing-masing disajikan pada
lampiran satu a dan satu b. untuk menentukan pengelompokan tingkat kegiatan perlu
diketahui beragam jenis kegiatan secara rinci dan jumlah energi yang diperlukan oleh setiap
jenis kegiatan. Informasi ini dapat diperoleh dalam FAO/WHO/UNU (1985) atau Hardinsyah
dan Drajat Martianto (1988).
Pada tabel 2.3. disajikan cara menghitung angka kecukupan energi individu bagi remaja
pria dan pada tabel 2.4 disajikan cara menghitung angka kecukupan energi Individu bagi
remaja wanita. Pada prinsipnya AKEI bagi remaja adalah penjumlahan dari energi kegiatan
(EK) dan energi pertumbuhan ( EP) dimana EMB dan ESDA telah diperhitungkan (implisit)
didalam EK. Pada umumnya energi kegiatan ini dikelompokan menjadi energi unutuk tidur,
energi unutk sekolah, energi untuk kegiatan ringan, sedang dan berat. Bila ingin lebih rinci
lagi dapat di sususn semua kegiatan selama 24 jam sesuai jenis-jenis kegiatan yang tersedia
nilai energi kegiatannya (nilai pengeluaran energi) yang dinyataka dalam kelipatan EMB.
Cara dan contoh menghitungnya dapat dibaca pada Hardinsyah dan Drajat Martianto (1988).
Tabel 2.3. Cara menghitung angka kecukupan energi individu (AKEI) bagi
pria remaja (10-19 tahun)
Tabel 2.4. Cara menghitung angka kecukupan energi individu (AKEI) bagi
wanita remaja (10-19 tahun)
Cara sederhana
Cara ini digunakan untuk menghitung AKEI remaja bila informasi jenis dan tingkat
kegiatan serta alokasi waktunya tidak tersedia. Perhitungan dengan cara ini memerlukan
informasi tentang : Berat badan sehat (B), Persamaan regresi Energi Metabolisme Basal (EMB)
yang sesuai dengan kelompok umurnya (remaja) dan Faktor kelipatan EMB untuk kecukupan
energi (FK).
FK yang disarankan untuk digunakan dalam menghitung AKEI remaja disajikan pada table
2.4. semakin meningkat umur remaja semakin meningkat umur FK-nya. FK ini disusun
berdasarkan cara rinci, dengan asumsi bahwa rata-rata alokasi waktu kegiatan remaja seperti
yang disarankan ahli FAI/WHO?UNU (1985). Jika asumsi ini tidak berlaku, sebaiknya tidak
menggunakan cara ini, tetapi menggunakan cara rinci.
Secara umum perhitungan AKEI remaja cara sederhana dirumuskan sebagai berikut :
a. Untuk pria
b. Untuk wanita
Dimana :
Bi = Berat badan sehat (kg)
FKi = faktor kelipatan EMB unutuk menghitung kecukupan energi pada umur I menurut
jenis kelamin.
Cara menghitung AKEi bagi remaja pria dan wanita dengan cara sederhana
(menggunakan FK) disajikan pada tabel 2.5. Perhitungan AKEi remaja dengan menggunakan
cara sederhana umumnya menghasilkan AKEI yang lebih tinggi dibandig cara rinci tapi
perbedaannya tidak bermakna, tidak lebih dari satu persen.
Table 2.5. Cara menghitung AKEI bagi remaja pria dan wanita menurut umur
( )( )
AKEI = ( )
Dimana :
Kj = Faktor kelipatan energi kegiatan j terhadap EMB, telah termasuk
EMB dan ESDA
Wj = Alokasi waktu unuk kegiatan j
EMB = Energi Metabolisme Basal (Kal/org/hr)
Prinsip menghitung AKEI dewasa secara rinci disajikan pada table 1.5 dan TAbel 1.6
masing-masing untuk pria dan wanita.
AKEI dalam hal ini merupakan penjumlahan dari energi untuk tidur (2a), energi untuk pekerjaan
(2b), energi untuk kegiatan lainnya (2c) dan energi untuk santai dan waktu luang (2d).
Cara sederhana
Menghitung AKEI dewasa dengan cara ini dilakukan bila tidak tersedia informasi tentang jenis-
jenis kegiatan dan rincian alokasi waktunya. Tingkat kegiatannya didekati dengan analogi atau
asumsi.
Secara umum erhitungan AKEI dewasa dengan cara sederhana dirumuskan sebagai berikut :
a. untuk pria
umur (20-29) tahun : AKEIi = (15,3 Bi + 679) (FKi)
umur (30-59) tahun : AKEIi = (11,6 Bi + 879) (FKi)
Umur >=60 tahun : AKEIi = (13,5 Bi + 487) (FKi)
Tabel 2.6. cara menghitung AKEI bagi pria dewasa (>= 20 tahun)
Table 2.7 Cara menghitung AKEI bagi wanita dewasa (>= 20 tahun)
b. untuk wanita
umur (20-29) tahun : AKEIi = (14,7 Bi + 496) (FKi)
umur (30-59) tahun : AKEIi = (8,7 Bi + 829) (FKi)
Umur >=60 tahun : AKEIi = (10,5 Bi + 596) (FKi)
Dimana:
AKEIi = Angka Kecukupan Energi Individu i
BI = Berat badan I (kg)
FK = faktor kelipatan EMB untuk kecukupan energi
Fki untuk pria dewasa dan wanita seperti disajikan pada tabal 2.8 berikut
Table 2.8. Faktor Kelipatan (FK) EMB untuk menghitung AKEI bagi pria dan wanita
dewasa menurut tingkat kegiatan
Tingkat PROPORSI JENIS KEGIATAN Pria Wanita
Kegiatan
Ringan 75% waktu u/ duduk a/ berdiri, 25% waktu u/ 1,55 1,56
berdiri sambil bergerak
Sedang 40% waktu u/ duduk a/ berdiri, 60% waktu u/ 1,78 1,64
melakukan pekerjaan khusus
Berat 25% waktu u/ duduk a/ berdiri, 75% waktu u/ 2,10 2,00
melakukan pekerjaan khusus
Wanita hamil
Komisi ahli FAO/WHO/UNU (1985) menyarankan tambahan energi bagi wanita hamil
yang bekerja berat selama 285 kalori per hari dan bagi pekerja ringan 200 kalori per hari.
Bagi yang bekerja sedang sekitar 245 kalori per hari. Namun menurut AKG 2013 tambahan
energy wanita hamil trimester 1 sebanyak 180 kkal, dan trimester 2 dan 3 sama sebesar 300
kkal.
Perhitungan AKEI bagi wanita hamil per hari dirumuskan sebagai berikut (menggunakan
car sederhana) :
a. Untuk wanita umur = <19 tahun
Dimana :
B = berat badan sehat wanita sebelum hamil (kg)
EH = Tambahan energi wanita hamil (kal/org/hr), sesuai dengan tingkat kegiatannya
FK = Faktor kelipatan EMB untuk menghitung kecukupan energi wanita. Untuk umur =<19
tahun (lihat tabel 2.3) dan umur >= 20 tahun (lihat tabel 2.6)
Khusus rumus a. biasanya jarang dugunakan karena umumnya wanita hamil setelah
berumur 19 tahun, namun tetap disajikan apabila dibutuhkan. Begitu juga untuk wanita
menyusui. Dalam hal ini berat badan (B) yang digunakan adalah berat badan sehat sebelum
hamil.
Jika berat badan sebelum hamil tidak diketahui, maka diperkirakan dengan mengunakan
Kartu Menuju Sehat (KMS) ibu hamil. Untuk ini diperlukan informasi tentang umur kehamilan
(minggu) dan tinggi badan.
Wanita Menyusui
Untuk wanita menyusui, komisi Ahli menyarankan tambahan energi sejumlah 500 kal/hr
pada enam bulan pertama menyusui. Juga tambahan 500 kal/hr pada enam bulan kedua bila
menyusui.
Perhitungan AKEI bagi wanita menyusui per hari, dirumuskan sebagai berikut :
Dimana :
B = berat badan sehat wanita selama menyusui (Kg)
EM = Tambahan energi wanita menyusui (kal/org/hr), yaitu: 500 kal/org/hr
AKEK ∑
Angka Kecukupan Energi (AKE) ialah banyaknya asupan (intake) makanan seseorang yang
seimbang dengan curahan (expenditure)-nya sesuai dengan susan dan ukuran tubuh, tingkat
kegiatan jasmani dalam keadaan sehat dan mampu menjalankan tugas-tugas kehidupan secara
ekonomis dalam jangka waktu lama.
Prinsip penaksiran AKE didasarkan pada pengeluaran energi , angka metabolik dasar (Basal
Metabolic Rate, BMR) merupakan komponen utama.
Basal Metabolic Rate (BMR) ialah penggunaan energi oleh tubuh pada tingkat pasca
penyerapan (post absorptive state) dan keadaan istirahat sempurna.
BMR (Kal/hari)
Kelompok umur
(tahun) Perempuan
LAKI-LAKI
LAKI-LAKI
Nilai Energi rata-rata diperlukan pada 3 kelompok kegiatan jasmani dalam kelipatan BMR
Jenis Kegiatan
P
WAKTU L
(JAM)
Contoh perhitungan :
Kebutuhan energi seorang laki2 pegawai kantor (kegiatan ringan):
Protein adalah salah satu zat nutrisi yang sangat berguna dan dibutuhkan oeh tubuh
manusia.Protein berguna sebagai zat pembangun atau pertumbuhan dan pemelihara tubuh
seperti mengatur serta mempertahankan daya tahun tubuh terhadap serangan penyakit tertentu.
Protein dapat memenuhi energi ketika tubuh kekurangan energi akbat kekurangan karbohidrat
dan lemak.
Protein dikatakan sebagai zat pembangun atau pertumbuhan karena protein merupakan
bahan pembentuk jaringan baru terutama pada bayi, anak-anak, ibu hamil, ibu menyusui, dan
orang yang baru sembuh dari sakit. Protein berguna untuk mengatur karena protein merupakan
bahan pembentuk enzim dan hormon yang berguna untuk mengatur metabolisme tubuh. Protein
dapat mempertahankan daya tahan tubuh terhadap beberapa penyakit tertentu karena protein
merupakan komponen pembentuk antibodi.
Berikut disajikan kecukupan protein anak-anak (0-12) bulan dalam satuan gram Protein Senilai
Telur(g PST)
Tabel 3.2 Kecukupan protein anak-anak
Umur (tahun) Anak Kecukupan Protein(g PST)/kg BB/hr
1-2 1.22
2-3 1.13
3-4 1.09
4-5 1.06
5-6 1.02
6-7 1.01
7-8 1.07
8-9 1.01
9-10 0.99
Dimana :
B = Berat badan sehat sebelum hamil (dapat ditaksir dengan menggunakan KMS Ibu Hamil
M= X
Wanita menyusui memerlukan tambahan sejumlah protein untuk menghasilkan Air Susu
Ibu (ASI) dan untuk membangun kembali berbagai jaringan tubuh yang rusak pada saat
melahirkan
Jumlah protein yang ditambahkan didasarkan pada rata-rata protein yang dibutuhkan
wanita menyusui untuk menghasilkan ASI yang cukup bagi bayinya ditambah dua kali simpangan
baku (standar deviasi) yaitu sekitar 25 persen .Efisiensi protein makanan menjadi protein ASI
sebesar 70 persen, artinya 10 gram protein dari tambahan makanan ibu dapat menghasilkan 7
gram protein ASI
Hasil-hasil penaksiran tambahan kebutuhan protein bagi wanita menyusui yang disepakati
Komisi Ahli FAO/WHO/UNU (1985) disajikan pada tabel 3.5, dengan catatan bahwa setelah 4
atau 6 bulan menyusui, si bayi mulai diberi makanan tambahan selain ASI. Oleh karena itu
tambahan kecukupan protein setelah 6 bulan menyusui lebih kecil dari sebelumnya.
Tabel 3.5 Tambahan Kecukupan Protein bagi Wanita Menyusui
0-3 16,7
3-6 15,9
6-12 12,3
12-24 11,3
AKP bagi wanita dewasa menyusui per hari dirumuskan sebagai berikut :
Dimana :
M= X
AKPK =∑
C. RANGKUMAN
Kecukupan energi seseorang sehari dapat ditaksir dari kebutuhan energi untuk komponen-
komponen berikut antara lain Angka Metabolisme Basal, aktivitas fisik dan pengaruh Dinamika
Khusus. Angka Metabolisme Basal adalah kebutuhan minimal yang dibutuhkan tubuh untuk
menjalankan proses tubuh yang vital. Kecukupan protein setiap golongan umur berbeda, semakin
bertambah umur kecukupan proteinnya semakin rendah. Kecukupan protein bayi (0-12) bulan
antara 1,48 – 2,10 g PST/kg BB/hr, anak-anak sekitar 1,0 sampai 1,2 g PST/ kg BB/hr, bagi
remaja berkisar antara 0,9 sampai 1.0 gram, orang dewasa dan manula sebesar 0,75 gram PST/
kg BB/hr. Pada ibu hamil dan menyusui memerlukan tambahan energi dan protein untuk
memenuhi gizi janin dan anaknya.
Pertanyaan
1. Salah satu komponen angka kecukupan energi adalah angka metabolisme basal (AMB).
Jelaskan pengertian AMB dan faktor yang mempengaruhi !
2. Mengapa AKP setiap kelompok umur berbeda, jelaskan faktor yang mempengaruhi ?
3. Ibu Rini sedang hamil 7 bulan. BB awal kehamilan 55 kg, dengan TB 160 cm. Hitung AKE
dan AKP ibu Rini !