Anda di halaman 1dari 21

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)


Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 2dari 8 27 Februari 2017

BAB II
KECUKUPAN ENERGI DAN PROTEIN

Deskripsi Singkat
Bab ini berisi tentang angka kecukupan energi dan angka kecukupan
protein. Energi dan protein tersebut merupakan zat gizi yang paling penting
untuk dipenuhi setiap hari.

Capaian Pembelajaran Pertemuan


1. Mahasiswa mampu menghitung angka kecukupan energi individu setiap
kelompok umur
2. Mahasiswa mampu menghitung AKE berdasar aktivitas
3. Mahasiswa mampu menghitung kecukupan protein individu semua
kelompok umur
4. Mahasiswa mampu menghitung kecukupan protein kelompok/keluarga

A. ANGKA KECUKUPAN ENERGI


Kecukupan energi seseorang sehari dapat ditaksir dari kebutuhan energi
untuk komponen-komponen berikut antara lain Angka Metabolisme Basal,
aktivitas fisik dan pengaruh Dinamika Khusus Makanan. Ketiga komponne itu
berbeda untuk tiap orang menurut umur, jenis kelamin, ukuran tubuh, tingkat
kesehatan dan faktor lain. Penaksiran kebutuhan energi untuk aktivitas fisik,
biasanya tidak digunakan nilai energi tiap kegiatan karena terlalu memakan
waktu dan kurang praktis.
Angka Metabolisme Basal adalah kebutuhan minimal yang dibutuhkan
tubuh untuk menjalankan proses tubuh yang vital. Kebutuhan energi basal
termasuk jumlah energi yang diperlukan untuk pernapasan, peredaran darah,
pekerjaan ginjal, pankreas, dan pekerjaan lain alat-alat tubuh, serta untuk proses
merabolisme di dalam sel-sel dan untuk mempertahankan suhu tubuh. kurang
lebih dua pertiga energi yang eluarkan seorang sehari digunakan untuk
metabolisme basal tubuh. Angka metabolime basal dinyatakan dalam kilokalori
per kilogram berat badan per jam. Angka ini berbeda antar orang dan mungkin
pada orang yang sama bila terjadi perubahan dalam keadaan fisik dan
lingkungan.Energi Metabolisme Basal (EMB) untuk tubuh saya adalah 1172,2
kal.
Faktor yang mempengaruhi angka metabolime basal adalah ukuran
tubuh, komposisi tubuh, umur, tidur, suhu tubuh, sekresi kelnjar endokrin,
kehamilan, status gizi dan suhu lingkungan. Ukuran tubuh merupakan peubah
utama dalam menentukan pengeluaran energi seseorang yang memberi
sumbangan lebih dari separuh EMB. Tubuh yang besar mempunyai EMB lebih
besar dari tubuh yang kecil. Komposisi tubuh yang banyak mengandung otot
lebih banyak membutuhkan energi dari orang yang tidak banyak mengandung
otot. Berdasarkan tabel Berat badan dalam kg dan ukuran metabolik tubuh
(Almatsier, 2004), ukuran metabolik tubuh saya yang beratnya 46 kg adalah 17,4
kg.
AMB lebih tinggi pada usia muda dari pada usia tua. Pada usia muda
tubuh lebih banyak berotot, AMB tinggi tinggi waktu lahir dan meningkat hingga
umur dua tahun, menurun berangsur-angsur untuk mneingkat lagi pada usia
remaja. Semakin tua tubuh semakin banyak mengandung jaringan lemak,
sehingga AMB menurun. AMB menurun sebesar + 2 % tiap sepuluh tahun
sesudah umur tiga puluh tahun. Suhu tubuh bertindak sebagai katalisator
terhadap sebagian besar reaksi kimia. Oleh karen itu, AMB meningkat jika suhu
meningkat. Hal ini sesuai dengan pengeluaran energi, semakin berat kegiatan
yang dilakukan semakin tinggi pengeluaran energinya. Selama tidur, otot-otot
tubuh dan emosi mengalami relaksasi. Ini akan menurunkan AMB sebanyak
10%. Selain itu, keadaan gizi kurang akan menurunkan menurunkan AMB
sampai 20%. Hal ini merupakan upaya tubuh untuk mempertahankan berat
badan pada konsumsi makanan dibawah kebutuhan.
Konsumsi energi harus diperhatikan, kekurangan energi menyebabkan
berat badan berkurang dari berat badan seharusnya. Jika berlebihan juga akan
menyebabkan peningkatan berat badan atau kegemukan. Kegemukan ini karen
terlalu banyak simpanan karbohidrat, lemak dan protein. Selain itu, juga
disebabkan karen kurang bergerak atau berolahraga. Jadi, keseimbangan energi
bagi tubuh itu sangat penting agar tubuh kita tetap sehat.
Selama ini ada dua cara yang digunakan untuk menaksir angka
kebutuhan energi seseorang melalui penelitian. Pertama, diperoleh dengan
mengetahui energi yang digunakan tubuh untuk berbagai aktivitas (internal dan
eksternal) dan kegunaan alainnya bagi tubuh, seperti energi untuk pertumbuhan,
pencernaan, metabolism. Kadangkala hasil pengukuran seperti pada cara yang
pertama tidak tersedia atau silit dilakukan, maka dapat dilakukan dengan cara
pendekatan kedua yaitu dengan mengetahui jumlah energi yang dikonsumsi oleh
seseorang yang sehatdan mampu mempertahankan kesehatannya. Biasanya
angka kecukupan energi dinyatakan dengan satuan kalori (1 kalori – 1 kilo kalori
= 1 kkal = 1000 kalori ) perorang perhari.
Hasil perhitungan (estimasi) angka kecukupan energi perorang
perhari menurut kelompok umur dan jenis kelamin. Bila dibandingkan AKE 2012
ini dengan AKE 2004 terdapat peningkatan AKE pada kelompok anak balita
dan usia muda produktif (10-49 tahun) dan penurunan kecukupan energi pada
kelompok usia lansia (>=65 tahun). Dua faktor utama penyebabnya adalah
BB dan TB median normal penduduk Indonesia saat ini yang lebih baik
dibanding dekade lalu dan model persamaan estimasinya.
Tabel 2.1. Angka Kecukupan Energi (AKE) 2012 dan dibanding AKE
2004
Hasil
Umur Berat Tinggi Analisis AKE2012 AKE2004
badan(kg badan(cm AKE2012
Anak ) )
0-5 bl 6 61 - 550 550
6-11 bl 9 71 723 725 650
1-3 th 13 91 1130 1125 1000
4-6 th 19 112 1614 1600 1550
7-9 th 27 130 1865 1850 1800
Laki-laki
10-12 th 34 142 2096 2100 2050
13-15 th 46 158 2469 2475 2400
16-18 th 56 165 2675 2675 2600
19-29 th 60 168 2739 2725 2550
30-49 th 62 168 2620 2625 2350
50-64 th 62 168 2331 2325 2250
65-79 th 60 168 1890 1900 2050
80+ th 58 168 1530 1525 2050
Perempuan
10-12 th 36 145 1988 2000 2050
13-15 th 46 155 2133 2125 2350
16-18 th 50 158 2119 2125 2200
19-29 th 54 159 2268 2250 1900
30-49 th 55 159 2166 2150 1800
50-64 th 55 159 1920 1900 1750
65-79 th 54 159 1560 1550 1600
80+ th 53 159 1421 1425 1600
Hamil (+an)
Trimester 1 0 180 180
Trimester 2 340 300 300
Trimester 3 450 300 300
Menyusui (+an)
6 bl pertama 330 330 500
6 bl kedua 400 400 550
Khusus AKE lansia disebabkan oleh penajaman kelompok umur, dan koreksi hasil
model persamaan regresi yang digunakan yang menurut Krems C (2005) overestimate. Juga
koreksi aktifitas fisik yang diasumsikan sedentary atau sangat ringan pada lansia di atas
usia 80 tahun. Sementara pada kelompok usia lainnya (selain lansia >=80 tahun dan anak <9
tahun) diasumsikan kegiatan fisik ringan, sejalan dengan temuan Riskesdas 2007 bahwa lebih
dari 90 % penduduk Indonesia berada pada kategori aktifitas fisik ringan.
Kecukupan gizi anak usia < 6 bulan, yang seharusnya diberi ASI ekslusif, lebih baik
dibulatkan ke atas untuk mencapai rata-rata jumlah asupan energi perhari dari ASI selama
pemberian ASI ekslusif dan dikoreksi dengan faktor konversi energi dari makanan ibu menyusui
menjadi energi dalam ASI, yaitu 1.1 (FAO/WHO, 1985). Penelitian yang dilakukan Nasoetion A
(2003) di Bogor menunjukkan jumlah asupan volume ASI bagi bayi yang diberikan ASI
ekslusif dengan metode penimbangan dan kohort sekitar 750 ml/hari, sejalan dengan temuan
studi di manca negara berkisar natara 650 sampai 850 ml/hari.
Tambahan kecukupan energi pada trimester pertama kehamilan tidak diperlukan bila
bumil sehat dengan berat badan normal pada saat memulia kehamilan. Asumsi ini tampaknya
lemah karena persentase KEK wanita usia subur dan ibu hamil trimester pertama di Indonesia
sekitar 20-35 %, karena itu lebih baik tambahan kecukupan energi disebar pada ketiga
semester dengan tambahan secara bertahap sejak awal kehamilan. Tambahan
kecukupan energi bagi ibu menyusui.

Kecukupan Energi Individu


a. Kecukupan Energi Bayi
Dalam konteks ini bayi didevinisikan sebagai anak yang belum berumur 1 th (kurang dari
12 bulan). Angka kecukupan energi bayi secara individu dapat dibedakan menurut umur dan
berat badan
Informasi yang diberikan untuk menaksir angka kecukupan energi individu ( AKEI ) bagi
bayi adalah : umur bayi (bulan), berat badan sehat, persamaan regresi kecukupan energi
bayi per kilo gram berat badan bayi.

Secara umum perhitungan AKEI bayi dirumuskan sebagai berikut

AKEIi = ( 129 – 9,4Ui + 0,62Ui² ) (Bi)

Dimana :
AKEIi = angka kecukupan energi individu di bagi bayi pada umur Ui (kal/org/hari)
Ui = Umur bayi (bulan)
Bi = Berat badan bayi pada umur Ui (kg)
Rumus ini diperoleh dari Whiteheat et al (1981) dalam PAU/ WHO/ UNU (1985) yang
dikalikan dengan faktor 1,05 atau ditambah 5 persen. Rumus ini berlaku untuk pria dan
wanita jika berat badan sehat bayi pria sama dengan bayi wanita umur yang sama maka
AKEIi nya pun akan sama, tapi bila berbeda berat badan sehatnya maka KEIinya berbeda.
Cara dan contoh menghitungnya dapat dibaca pada Hardinsyah dan Martianto (1988).

b. Kecukupan energi anak


Untuk menghitung angka kecukupan energi individu (AKEI) bagi anak-anak (umur 1-9
tahun) dengan pendekatan pengeluaran energi, di perlukan informasi tentang alokasi waktu
kegiatan (wi) dan jumlah pengeluaran energi untuk setiap kegiatan bagi anak-anak. Tapi
sayang sekali bila informasi ini bagi anak-anak tidak tersedia karena belum ada penelitian
berskala besar yang mengungkapkan informasi ini. Sehingga perhitungan AKEI bagi anak-
anak menurut komisi ahli FAO/WHO/UNU (1985) didasarkan pada konsumsi anak-anak
sehat hasil penelitian mutakhir Ferro Luzzi dan Durnin (1981) terhadap 6500 anak balita dan
6000 anak pria di Negara-negara maju dan sedang berkembang.
Komisi ahli sepakat untuk menambah nilai konsumsi anak-anak hasil penelitian ferro luzzi
dan dunin sebesar 5 persen untuk di sajikan AKEI anak-anak. AKEI ini menurut tingkat umur
(kal/kg B/hr) di sajikan dalam tabel 2.2. cara menghitung AKEI anak-anak secara umum di
rumuskan sebagai berikut :

AKEIi = (AKEi) (Bi)

Dimana:
AKEIi = angka kecukupan energi individu bagi anakumur-I (kal/org/hr)
AKEi = angka kecukupan energi anak kecil um ur-I (kal/kg B/hr )
Bi = berat badan sehat anak umur i

Bila informasi tentang jenis kelamin dapat diketahui ,maka penggunaan rumus pada
gambar di atas , sebaiknya juga di bedakan menurut jenis kelamin (AKE anak pria dan AKE
anak wanita )
Table 2.2. Angka Kecukupan Energi Per Kilogram Berat Badan (AKE) bagi
Anak umur 1-9 tahun menurut umur dan jenis kelamin.
Umur AKE Anak (Kal/kg/hari)
anak (th) Pria Wanita Rata-rata
1-2 104 106 105
2-3 104 102 103
3-4 99 95 97
4-5 95 92 94
5-6 92 88 90
6-7 88 83 86
7-8 83 76 80
8-9 77 69 73
9-10 72 62 67
c. Kecukupan energi remaja
Cara rinci
Cara rinci ini digunakan apabila tersedia informasi alokasi waktu menurut jenis dan tingkat
kegiatan. Bila tidak tersedia rincian alokasi waktu menurut jenis dan tingkat kegiatan maka
digunkan cara sederhana. Implikasinya dalam penerapan cara rinci ini adalah diperlukan
ketelitian dalam mengumpulkan informasi tentang jenis dan tingkat kegiatan seseorang yang
akan diteliti kecukupan energinya.
Perhitungan kecukupan diperhatikan bagi remaja (umur 10-19 tahun). Dibedakan
menurut jenis kelamin (pria dan wanita). Berbeda halnya dengan menghitung AKEI bayi dan
anak-anak, AKEI remaja dihitung berdasarkan pengeluaran energi, bukan berdasarkan
konsumsi.
Hal yang penting diperhatikan sebelum menghitung angka kecukupan energi (KAEI) bagi
remaja adalah informasi tentang : jenis kelamin, berat badan sehat, persamaan rekresi untuk
menghitung energi metabolism basal (EMB) yang sesuai dengan kelompok umurnya, tingkat
kegiatan, alokasi waktu untuk setiap kegiatan dan faktor energi kegiatan (K) yang melupakan
kelipatan EMB. Faktor kelipatan EMB untuk pria dan wanita masing-masing disajikan pada
lampiran satu a dan satu b. untuk menentukan pengelompokan tingkat kegiatan perlu
diketahui beragam jenis kegiatan secara rinci dan jumlah energi yang diperlukan oleh setiap
jenis kegiatan. Informasi ini dapat diperoleh dalam FAO/WHO/UNU (1985) atau Hardinsyah
dan Drajat Martianto (1988).
Pada tabel 2.3. disajikan cara menghitung angka kecukupan energi individu bagi remaja
pria dan pada tabel 2.4 disajikan cara menghitung angka kecukupan energi Individu bagi
remaja wanita. Pada prinsipnya AKEI bagi remaja adalah penjumlahan dari energi kegiatan
(EK) dan energi pertumbuhan ( EP) dimana EMB dan ESDA telah diperhitungkan (implisit)
didalam EK. Pada umumnya energi kegiatan ini dikelompokan menjadi energi unutuk tidur,
energi unutk sekolah, energi untuk kegiatan ringan, sedang dan berat. Bila ingin lebih rinci
lagi dapat di sususn semua kegiatan selama 24 jam sesuai jenis-jenis kegiatan yang tersedia
nilai energi kegiatannya (nilai pengeluaran energi) yang dinyataka dalam kelipatan EMB.
Cara dan contoh menghitungnya dapat dibaca pada Hardinsyah dan Drajat Martianto (1988).
Tabel 2.3. Cara menghitung angka kecukupan energi individu (AKEI) bagi
pria remaja (10-19 tahun)
Tabel 2.4. Cara menghitung angka kecukupan energi individu (AKEI) bagi
wanita remaja (10-19 tahun)

Cara sederhana
Cara ini digunakan untuk menghitung AKEI remaja bila informasi jenis dan tingkat
kegiatan serta alokasi waktunya tidak tersedia. Perhitungan dengan cara ini memerlukan
informasi tentang : Berat badan sehat (B), Persamaan regresi Energi Metabolisme Basal (EMB)
yang sesuai dengan kelompok umurnya (remaja) dan Faktor kelipatan EMB untuk kecukupan
energi (FK).
FK yang disarankan untuk digunakan dalam menghitung AKEI remaja disajikan pada table
2.4. semakin meningkat umur remaja semakin meningkat umur FK-nya. FK ini disusun
berdasarkan cara rinci, dengan asumsi bahwa rata-rata alokasi waktu kegiatan remaja seperti
yang disarankan ahli FAI/WHO?UNU (1985). Jika asumsi ini tidak berlaku, sebaiknya tidak
menggunakan cara ini, tetapi menggunakan cara rinci.
Secara umum perhitungan AKEI remaja cara sederhana dirumuskan sebagai berikut :
a. Untuk pria

AKEIi = (17,5 Bi + 651) (FKi)

b. Untuk wanita

AKEIi = (12,2Bi + 746) (FKi)

Dimana :
Bi = Berat badan sehat (kg)
FKi = faktor kelipatan EMB unutuk menghitung kecukupan energi pada umur I menurut
jenis kelamin.
Cara menghitung AKEi bagi remaja pria dan wanita dengan cara sederhana
(menggunakan FK) disajikan pada tabel 2.5. Perhitungan AKEi remaja dengan menggunakan
cara sederhana umumnya menghasilkan AKEI yang lebih tinggi dibandig cara rinci tapi
perbedaannya tidak bermakna, tidak lebih dari satu persen.
Table 2.5. Cara menghitung AKEI bagi remaja pria dan wanita menurut umur

Keterangan : Bi = Berat badan sehat pada umur i


EMBi = Energi etabolisme basal pada Bi
FKi = Faktor kelipatan EMB untuk kecukupan

d. Kecukupan Energi Dewasa


Bagi orang dewasa (>= 20 tahun), Angka Kecukupan Energi Individu (AKEI) diperoleh
dengan cara menghitung pengeluaran energinya. Pengeluaran energi ini dihitung berdasarkan
jenis kegiatan dengan menggunakan faktor kelipatan (K) EM tiap jenis kegiatan.
Seperti halnya dengan AKEI remaja, AKEI dewasa juga dapat dihitung dengan dua cara,
yaitu cara rinci dan cara sederhana. Cara mana yang dipilih tergantung tujuan dan informasi yang
tersedia.
Cara rinci
Informasi yang penting diketahui untuk menghitung AKEI dewasa cara rinci adalah umur (tahun),
jenis kellamin, berat badan (kg), persamaan regresi untuk menghitung EMB dewasa berbeda
menurut kelompok umur dan jenis kelamin, yaitu :
Untuk pria : 20 - 29 tahun, EMB = 15,3 B + 879
30 – 59 tahun, EMB = 11,6 B + 879
> = 60 tahun, EMB = 13,5 B + 487
Untuk wanita : 20 - 29 tahun,EMB = 14,7 B +496
30 - 59 tahun,EMB = 8,7 B + 829
>= 60 tahun, EMB = 10,5 B + 596
Pengeluaran energi dikelompokkan menurut jenis kegiatan, yaitu : tidur, pekerjaan
(ringan, sedang, berat), santai dan kegiatan lainnya (kegiatan rumah tangga, sosial dan olah raga
atau kesegaran jasmani ). Kegiatan dirumah tangga meliputi : memperbaiki rumah, membesihkan
dan memelihara rumah, menyiapkan makanan dan miuman, mengasuh dan kegiatan rumahan
lainnya. Kegiatan sosial meliputi : menghadiri rapat, pertemuan, undangan, bertamu/berkunjung,
pergi ke tempat pelayanan kesehatan, ke tempat ibadah dll. Kegiatan olah raga ,meliputi : latihan
(excercais), kesegaran jasmani dll.
Khusus unutuk pekerjaan dan kegiatan lainnya, dapat disajikan lebih rinci dan perhitungan
energinya menggunakan faktor kelipatan (K) EMB yang sisajikan dalam FAO/WHO/UNU atau
Hardiansyah dan Drajat Martianto (1988).
Secara umum rumus untuk menghitung AKEI dewasa adalah sebagai berikut :

( )( )
AKEI = ( )

Dimana :
Kj = Faktor kelipatan energi kegiatan j terhadap EMB, telah termasuk
EMB dan ESDA
Wj = Alokasi waktu unuk kegiatan j
EMB = Energi Metabolisme Basal (Kal/org/hr)

Prinsip menghitung AKEI dewasa secara rinci disajikan pada table 1.5 dan TAbel 1.6
masing-masing untuk pria dan wanita.
AKEI dalam hal ini merupakan penjumlahan dari energi untuk tidur (2a), energi untuk pekerjaan
(2b), energi untuk kegiatan lainnya (2c) dan energi untuk santai dan waktu luang (2d).

Cara sederhana
Menghitung AKEI dewasa dengan cara ini dilakukan bila tidak tersedia informasi tentang jenis-
jenis kegiatan dan rincian alokasi waktunya. Tingkat kegiatannya didekati dengan analogi atau
asumsi.
Secara umum erhitungan AKEI dewasa dengan cara sederhana dirumuskan sebagai berikut :
a. untuk pria
umur (20-29) tahun : AKEIi = (15,3 Bi + 679) (FKi)
umur (30-59) tahun : AKEIi = (11,6 Bi + 879) (FKi)
Umur >=60 tahun : AKEIi = (13,5 Bi + 487) (FKi)
Tabel 2.6. cara menghitung AKEI bagi pria dewasa (>= 20 tahun)

Table 2.7 Cara menghitung AKEI bagi wanita dewasa (>= 20 tahun)

b. untuk wanita
umur (20-29) tahun : AKEIi = (14,7 Bi + 496) (FKi)
umur (30-59) tahun : AKEIi = (8,7 Bi + 829) (FKi)
Umur >=60 tahun : AKEIi = (10,5 Bi + 596) (FKi)
Dimana:
AKEIi = Angka Kecukupan Energi Individu i
BI = Berat badan I (kg)
FK = faktor kelipatan EMB untuk kecukupan energi
Fki untuk pria dewasa dan wanita seperti disajikan pada tabal 2.8 berikut
Table 2.8. Faktor Kelipatan (FK) EMB untuk menghitung AKEI bagi pria dan wanita
dewasa menurut tingkat kegiatan
Tingkat PROPORSI JENIS KEGIATAN Pria Wanita
Kegiatan
Ringan 75% waktu u/ duduk a/ berdiri, 25% waktu u/ 1,55 1,56
berdiri sambil bergerak
Sedang 40% waktu u/ duduk a/ berdiri, 60% waktu u/ 1,78 1,64
melakukan pekerjaan khusus
Berat 25% waktu u/ duduk a/ berdiri, 75% waktu u/ 2,10 2,00
melakukan pekerjaan khusus

e. Kecukupan Energi Wanita Hamil dan Menyusui


Khusus bagi wanita hamil dan menyusui, masing-masing memerlukan tambahan sejumlah
energi dari kegiatan sehat sebelum hamil. Bagi wanita hamil tambahan energi ini digunakan
untuk pertumbuhan fetus, plasenta dan jaringan lain yang ada selama kehamilan serta untuk
cadangan energi, berua lapisan lemak tubuh. Bagi wanita menyusui tambahan energi ini
digunakan untuk ASI (Air Susu Ibu) dan memulihkan kesehatan setelah melahirkan.
Prinsip menhgitung AKEI wanita hamil dan menysui sama saja dengan cara menghitung
AKEI wanita dewasa dan raemaja, kemudian ditambah dengan sejumlah energi tambahan.
Untuk ini bisa dilakukan dengan cara rinci atau sederhana.

Wanita hamil
Komisi ahli FAO/WHO/UNU (1985) menyarankan tambahan energi bagi wanita hamil
yang bekerja berat selama 285 kalori per hari dan bagi pekerja ringan 200 kalori per hari.
Bagi yang bekerja sedang sekitar 245 kalori per hari. Namun menurut AKG 2013 tambahan
energy wanita hamil trimester 1 sebanyak 180 kkal, dan trimester 2 dan 3 sama sebesar 300
kkal.
Perhitungan AKEI bagi wanita hamil per hari dirumuskan sebagai berikut (menggunakan
car sederhana) :
a. Untuk wanita umur = <19 tahun

AKEI = (12,2 B + 746) FK + EH

b. Untuk wanita umur 20-29 tahun

AKEI = (14,7 B + 496) FK + EH

c. Untuk wanita umur >= 30 tahun

AKEI = (8,7 B + 829) FK + EH

Dimana :
B = berat badan sehat wanita sebelum hamil (kg)
EH = Tambahan energi wanita hamil (kal/org/hr), sesuai dengan tingkat kegiatannya
FK = Faktor kelipatan EMB untuk menghitung kecukupan energi wanita. Untuk umur =<19
tahun (lihat tabel 2.3) dan umur >= 20 tahun (lihat tabel 2.6)
Khusus rumus a. biasanya jarang dugunakan karena umumnya wanita hamil setelah
berumur 19 tahun, namun tetap disajikan apabila dibutuhkan. Begitu juga untuk wanita
menyusui. Dalam hal ini berat badan (B) yang digunakan adalah berat badan sehat sebelum
hamil.
Jika berat badan sebelum hamil tidak diketahui, maka diperkirakan dengan mengunakan
Kartu Menuju Sehat (KMS) ibu hamil. Untuk ini diperlukan informasi tentang umur kehamilan
(minggu) dan tinggi badan.

Wanita Menyusui
Untuk wanita menyusui, komisi Ahli menyarankan tambahan energi sejumlah 500 kal/hr
pada enam bulan pertama menyusui. Juga tambahan 500 kal/hr pada enam bulan kedua bila
menyusui.
Perhitungan AKEI bagi wanita menyusui per hari, dirumuskan sebagai berikut :

a. Untuk wanita umur =<19 tahun

AKEI = (12.2 B +746) FK+ EM

b. Untuk wanita umur 20-29 tahun

AKEI = (14,7 B + 496) FK +EM

Dimana :
B = berat badan sehat wanita selama menyusui (Kg)
EM = Tambahan energi wanita menyusui (kal/org/hr), yaitu: 500 kal/org/hr

f. Kecukupan Energi Rata-Rata Keluarga


Untuk menilai tingkat konsumsi energi rata-rata suatu keluarga atau rumah tangga (bukan
individu) diperlukan Angka Kecukupan Energi Rata-rata Keluarga (AKERK). Di samping
ituAngka Kcukupan Energi Keluarga ( AKEK) juga diperlukan untuk menyusun menu
keluarga.
AKEK merupakan penjumlahan AKEI dari setiap anggota keluarga yang mengkonsumsi
makanan dalam suatu keluarga atau rumah.
Secara umum cara perhitungan AKEK, dirimuskan sebagai berikut :

AKEK ∑

Dan cara perhitungan AKERK, dirumuskan sebagai berikut :



AKERK =
Dimana :
n = jumlah individu yang mengkonsumsi makanan dalam suatu keluarga
i = individu ( anggota keluarga) ke I yang makan dalam suatu keluarga

ANGKA KECUKUPAN ENERGI BERDASARKAN AKTIVITAS

Angka Kecukupan Energi (AKE) ialah banyaknya asupan (intake) makanan seseorang yang
seimbang dengan curahan (expenditure)-nya sesuai dengan susan dan ukuran tubuh, tingkat
kegiatan jasmani dalam keadaan sehat dan mampu menjalankan tugas-tugas kehidupan secara
ekonomis dalam jangka waktu lama.

Prinsip penaksiran AKE didasarkan pada pengeluaran energi , angka metabolik dasar (Basal
Metabolic Rate, BMR) merupakan komponen utama.

Basal Metabolic Rate (BMR) ialah penggunaan energi oleh tubuh pada tingkat pasca
penyerapan (post absorptive state) dan keadaan istirahat sempurna.

BMR dipengaruhi oleh :


Ukuran tubuh (Body size); Sex; Berat badan (Body weight); Komposisi tubuh (Body composition);
Kegiatan fisik (Physical fitness and functional capasity); umur (age); Hamil; Demam

Nilai BMR dengan variabel Berat Badan menurut kelompok umur:

BMR (Kal/hari)
Kelompok umur
(tahun) Perempuan
LAKI-LAKI

0–3 60,9 B – 54 61,0 B – 51


3 – 10 22,7 B + 495 22,5 B + 499
10 – 18 17,5 B + 651 12,2 B + 746
18 – 30 15,3 B + 679 14,7 B + 496
30 – 60 11,6 B + 879 8,7 B + 829
60 + 13,5 B + 487 10,5 B + 596
Menaksir Angka Kecukupan Energi (AKE):

Kelompok umur AKE (Kal/hari)


(tahun) Perempuan

LAKI-LAKI

0–3 1,8 x BMR 1,8 x BMR


3 – 10 1,9 x BMR 1,7 x BMR
10 – 12 1,73 1,64
13 – 15 1,66 1,56
16 - 18 1,60 1,52
Dewasa:
Ringan 1,55 x BMR 1,56 x BMR
Sedang 1,78 x BMR 1,64 x BMR
Berat 2,1 x BMR 1,82 x BMR

Nilai Energi rata-rata diperlukan pada 3 kelompok kegiatan jasmani dalam kelipatan BMR

Nilai E dlm kelipatan


BMR
Kelompok
Kegiatan
P
PROPORSI JENIS KEGIATAN L

Ringan 75% waktu u/ duduk a/ berdiri, 25% waktu u/ 1,7 1,7


berdiri sambil bergerak

Sedang 40% waktu u/ duduk a/ berdiri, 60% waktu u/ 2,7 2,2


melakukan pekerjaan khusus

Berat 25% waktu u/ duduk a/ berdiri, 75% waktu u/ 3,8 2,8


melakukan pekerjaan khusus

Model Perhitungan Menaksir AKE:

Nilai E dlm kelipatan BMR

Jenis Kegiatan
P
WAKTU L
(JAM)

1. Tidur W1 1,0 1,0


2. Pekerjaan: W2
 Ringan 1,7 1,7
 Sedang 2,7 2,2
 Berat 3,8 2,8
3.Kegiatan tdk tertentu kegiatan biasa & W3 3,0/3,1*) 2,5/2,6*)
kesibukan dirumah
4.Gerakan u/ kesegaran otot & jtg/ hanya
u/ kegiatan ringan W4 6,0/4,0*) 6,0/4,0*)
5. Saat2 istirahat/santai
W5 1,4 1,4
*)
Keterangan: u/ golongan lanjut usia (60+ tahun)
Contoh :
Seorang laki-laki bekerja sebagai pegawai kantor dengan umur 25 tahun ; Berat badan 65 Kg ;
Tinggi badan 1,72 m; BMI 22. Aktivitas kerja ringan. waktu untuk tidur 8 jam; kegiatan sosial &
kesibukan RT 2 jam; jantung & kesegaran otot 1/3 jam; santai 72/3 jam.

Contoh perhitungan :
Kebutuhan energi seorang laki2 pegawai kantor (kegiatan ringan):

Umur 25 th; BB 65 kg; TB 1,72 m; BMI 22


Estimasi BMR= ((15,3 x 65) + 679)/24= 69.73 kal/jam
Jenis kegiatan Waktu (jam) Energi (kal/hari)
Tidur 1,0 x BMR 8 560
Aktivitas ringan 1,7 x BMR 6 710
Aktivitas :
Sosial & RT 3,0 x BMR 2 420
1
Jtg & kesegaran otot 6 x BMR /3 140
Santai 1,4 x BMR 72/3 750
Total 1,54 x BMR 2580
Jadi, angka kecukupan energi yang dibutuhkan 2580 kal setiap harinya.

B. ANGKA KECUKUPAN PROTEIN

Protein adalah salah satu zat nutrisi yang sangat berguna dan dibutuhkan oeh tubuh
manusia.Protein berguna sebagai zat pembangun atau pertumbuhan dan pemelihara tubuh
seperti mengatur serta mempertahankan daya tahun tubuh terhadap serangan penyakit tertentu.
Protein dapat memenuhi energi ketika tubuh kekurangan energi akbat kekurangan karbohidrat
dan lemak.
Protein dikatakan sebagai zat pembangun atau pertumbuhan karena protein merupakan
bahan pembentuk jaringan baru terutama pada bayi, anak-anak, ibu hamil, ibu menyusui, dan
orang yang baru sembuh dari sakit. Protein berguna untuk mengatur karena protein merupakan
bahan pembentuk enzim dan hormon yang berguna untuk mengatur metabolisme tubuh. Protein
dapat mempertahankan daya tahan tubuh terhadap beberapa penyakit tertentu karena protein
merupakan komponen pembentuk antibodi.

1. Kecukupan Protein bayi


Pada usia 6 bulan pertama bayi menggunakan kecukupan proteinnya untuk pertumbuhan
(growth). Pada usia 6 bulan berikutnya hanya 40 persen dari kecukupan proteinnya yang
digunakan untuk pertumbuhan dan sisanya untuk memelihara kebutuhan tubuh dan keperluan
lainnya.
Pada usia bayi kebutuhan protein bayi diperoleh dari konsumsi ASI dari Ibu oleh sebab itu
pada usia 4 sampai 6 bulan inilah kebutuhan ASI ekslusif sangat penting.Pada masa bayi (0-12
bulan) asupan ASI bermutu tinggi digunakan untuk melakukan pertumbuhan fisik dan otak bayi.
Kecukupan Protein pada bayi tidak dibedakan berdasarkan jenis kelamin .Kecukupan ini
berdasarkan hasil-hasil dari penelitian keseimbangan nitrogen tubuh yang diliput Komisi Ahli
FAO/WHO/UNU (1985).
Berikut disajikan kecukupan protein bayi (0-12) bulan dalam satuan gram Protein Senilai Telur (g
PST)
Tabel 3.1. Kecukupan protein bayi
Umur Bulan Kecukupan Protein(g PST)kG b/HR
0-3 2.10
3-6 1.86
6-9 1.65
9-12 1.48

2.Kecukupan Protein Anak-anak


Pada usia anak-anak walaupun angka kecukupan protein lebih kecil dibandingkan dengan
angka kecukupan protein bayi,tapi anak-anak membutuhkan protein dalam jumlah yang banyak
karena masih digunakan untuk pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh.
Pada usia ini kebutuhan protein anak-anak masih belum dibedakan menurut jenis
kelamin.Kecukupan rata-rata orang per hari adalah sekitar 1,0 sampai 1,2 g .Kecukupan ini telah
meliputi tambahan sekitar 20 sampai 25 persen dari kebutuhan protein menurut umur.Pada usia
ini protein digunakan sebagai komponen pembentuk pertumbuhan sel otak yang masih
berkembang.

Berikut disajikan kecukupan protein anak-anak (0-12) bulan dalam satuan gram Protein Senilai
Telur(g PST)
Tabel 3.2 Kecukupan protein anak-anak
Umur (tahun) Anak Kecukupan Protein(g PST)/kg BB/hr
1-2 1.22
2-3 1.13
3-4 1.09
4-5 1.06
5-6 1.02
6-7 1.01
7-8 1.07
8-9 1.01
9-10 0.99

3. Kecukupan Protein Remaja


Remaja adalah masa seseorang berusia 10-19 tahun,pada usia ini tentu sangan
membutuhkan makanan bergizi tidak hanya protein karena pada usia ini mulainya
pertubumbuhan postur tubuh,organ reproduksi,dan kebutuhan lainnya.
Pada usia ini angka kecukupan Protein mulai dibedakan berdasarkan jenis kelamin dan
umur,dan berikut ini adalah table yang menunjukan angka kecukupan protein senilai telur(PST)
berdasarkan hasil Komisi Ahli FAO/WHO/UNU (1985).
Semakin meningkat usia remaja semakin menurun kecukupan protein Senilai Telur per
kilogram berat badan per hari. Kecukupan Protein Senilai Telur bagi remaja berkisar antara 0,9
sampai 1.0 gram per kilogram berat badan per hari, baik pada pria maupun wanita. Dalam angka
kecukupan ini telah termasuk tambahan sekitar 25 persen dari angka kebutuhan protein masing-
masing umur.

Tabel 3.3 Kecukupan Protein remaja Menurut Umur


Umur Remaja (Tahun) Kecukupan Protein
Pria Wanita
(g/PST/Kg B/hr
10-11 0.99 1.00
11-12 0.98 0.98
12-13 0.98 0.96
13-14 0.97 0.94
14-15 0.96 0.90
15-16 0.92 0.87
16-17 0.90 0.83
17-18 0.86 0.80
18-19 0.86 0.80

4. Kecukupan Protein Dewasa


Penelitian-penelitian untuk menaksir kecukupan protein pada pria dewasa jauh lebih
banyak dibanding pada wanita dewasa. Meskipun demikian pada penelitian-penelitian yang
membuktikan bahwa kecukupan protein wanita dewasa tidak berbeda dengan pria dewasa
(kecuali dalam keadaan hamil dan menyusui). Dari berbagai penelitian keseimbangan Nitrogen
(Nitrogen Balance), baik jangka pendek maupun jangka panjang (24 sampai 89 hari )
disimpulkan bahwa kebutuhan protein pria dan wanita dewasa masing-masing 0,6 gram PST per
kilogram berat badan per hari. Dengan pertimbangan bahwa diperkirakan nilai dua kali
simpangan baku (standar deviasi) hasil-hasil penelitian sekitar 25 persen maka Komisi Ahli
FAO/WHO/UNU (1985) sepakat menaksir kecukupan protein orang dewasa sebesar 0,75 gram
PST per kilogram berat badan per hari.
Penelitian-penelitian untuk menaksir kecukupan protein manusia usia lanjut (manula)
masih terbatas. Namun dengan berbagai pertimbangan Komisi Ahli FAO/WHO/UNU (1985)
sepakat bahwa kecukupan protein bagi manula juga 0,75 gram PST per kilogram berat badan per
hari

Kecukupan Protein Wanita Hamil dan Meyusui


Selama kehamilan terjadi peningkatan kecukupan protein wanita hamil sejalan dengan
pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi sejak adanya janin sampai melahirkan bayi.
Berdasarkan hasil-hasil penelitian, Komisi Ahli FAO/WHO/UNU (1985) menetapkan tiga
fase tambahan kecukupan protein bagi wanita hamil sesuai dengan triwulan fase kehamilan, yaitu
3 bulan petama, 3 bulan kedua, dan 3 bulan terakhir (Lihat Tabel 3.4)
Tabel 3.4 Tambahan Kecukupan Protein bagi Wanita Hamil
Umur Kehamilan Tambahan Kecukupan Protein
(bulan) (g PST/org/hr)
0-3 1,2
3-6 6,1
6-9 10,7
Pada prinsipnya perhitungan Angka Kecukupan Protein Wanita Hamil adalah kecukupan
protein wanita tersebut sebelum hamil ditambah tambahan kecukupannya pada masa hamil. Oleh
karena itu berat badan (B) yang digunakan adalah berat badan sebelum hamil
Perhitungan Angka Kecukupan Protein (AKP) bagi wanita hamil dapat dirumuskan
sebagai berikut :
AKP={ (0,75) (B) +PH} (M)

Dimana :

AKP = Angka Kecukupan Protein dalam bentuk protein kasar (g/org/hr)

B = Berat badan sehat sebelum hamil (dapat ditaksir dengan menggunakan KMS Ibu Hamil

PH = Tambahan protein bagi wanita hamil (g PST/org/hr)

M = Faktor Koreksi mutu protein yang dikonsumsinya, dapat diperoleh dari :

M= X

Kecukupan Protein Wanita Menyusui

Wanita menyusui memerlukan tambahan sejumlah protein untuk menghasilkan Air Susu
Ibu (ASI) dan untuk membangun kembali berbagai jaringan tubuh yang rusak pada saat
melahirkan
Jumlah protein yang ditambahkan didasarkan pada rata-rata protein yang dibutuhkan
wanita menyusui untuk menghasilkan ASI yang cukup bagi bayinya ditambah dua kali simpangan
baku (standar deviasi) yaitu sekitar 25 persen .Efisiensi protein makanan menjadi protein ASI
sebesar 70 persen, artinya 10 gram protein dari tambahan makanan ibu dapat menghasilkan 7
gram protein ASI
Hasil-hasil penaksiran tambahan kebutuhan protein bagi wanita menyusui yang disepakati
Komisi Ahli FAO/WHO/UNU (1985) disajikan pada tabel 3.5, dengan catatan bahwa setelah 4
atau 6 bulan menyusui, si bayi mulai diberi makanan tambahan selain ASI. Oleh karena itu
tambahan kecukupan protein setelah 6 bulan menyusui lebih kecil dari sebelumnya.
Tabel 3.5 Tambahan Kecukupan Protein bagi Wanita Menyusui

Umur Menyusui Tambahan Kecukupan Protein


(bulan) (g PST org/hr)

0-3 16,7
3-6 15,9
6-12 12,3
12-24 11,3

AKP bagi wanita dewasa menyusui per hari dirumuskan sebagai berikut :

AKP ={ (0,75) (B) + PM } (M)

Dimana :

AKP = Angka kecukupan protein dalam bentuk protein kasar (g/org/hr)

B = Berat badan sehat (kg)

PM = Tambahan protein bagi wanita menyusui (g PST/org/hr)

M = Faktor Koreksi Mutu Protein yang dikonsumsinya , dapat diperoleh dari :

M= X

Kecukupan Protein Rata-rata Keluarga

Pada prinsipnya menaksir kecukupan protein keluarga sama dengan menkasir


kecukupan energi keluarga, yaitu merupakan penjumlahan dari kecukupan protein masing-
masing anggota keluarga. Perhitungan Angka Kecukupan Protein Keluarga (AKPK) adalah
sebagai berikut :

AKPK =∑

C. RANGKUMAN
Kecukupan energi seseorang sehari dapat ditaksir dari kebutuhan energi untuk komponen-
komponen berikut antara lain Angka Metabolisme Basal, aktivitas fisik dan pengaruh Dinamika
Khusus. Angka Metabolisme Basal adalah kebutuhan minimal yang dibutuhkan tubuh untuk
menjalankan proses tubuh yang vital. Kecukupan protein setiap golongan umur berbeda, semakin
bertambah umur kecukupan proteinnya semakin rendah. Kecukupan protein bayi (0-12) bulan
antara 1,48 – 2,10 g PST/kg BB/hr, anak-anak sekitar 1,0 sampai 1,2 g PST/ kg BB/hr, bagi
remaja berkisar antara 0,9 sampai 1.0 gram, orang dewasa dan manula sebesar 0,75 gram PST/
kg BB/hr. Pada ibu hamil dan menyusui memerlukan tambahan energi dan protein untuk
memenuhi gizi janin dan anaknya.
Pertanyaan
1. Salah satu komponen angka kecukupan energi adalah angka metabolisme basal (AMB).
Jelaskan pengertian AMB dan faktor yang mempengaruhi !
2. Mengapa AKP setiap kelompok umur berbeda, jelaskan faktor yang mempengaruhi ?
3. Ibu Rini sedang hamil 7 bulan. BB awal kehamilan 55 kg, dengan TB 160 cm. Hitung AKE
dan AKP ibu Rini !

Anda mungkin juga menyukai