Soehananiek, SKM.
UPT K3 Surabaya
Status gizi adalah
Keadaan seseorang yg dihubungkan dg
makanan yg dikonsumsinya.
GIZI KERJA :
Adalah gizi yang diperlukan oleh tenaga kerja untuk
memenuhi kebutuhan sesuai dengan jenis pekerjaan yang
dilakukan
Tujuan :
Peningkatan derajat kesehatan dan produktivitas kerja yang
setinggi-tingginya
GIZI
KATA GIZI
BAHASA ARAB : GIZZAH
BAHASA LATIN : NUTRIRE
40
A
32 32 32 32 32 32
30 30
30
22 22 22 22
20 18
10
B
10
10
8 9 10 11 12 13 14 15 16
X
A.PEMBERIAN MAKANAN
B.PEMBERIAN UANG
MANFAAT MAKANAN
Manusia selalu membutuhkan dan mengkonsumsi
makanan
Zat gizi adalah zat yang terkandung dalam bahan
makanan
Fungsi makanan :
- Memelihara proses tubuh dalam pertumbuhan dan
perkembangan (protein, mineral, air = 1.9-2.8 lt)
- Pengatur dan pelindung tubuh (protein, air,
mineral, vitamin)
- Sumber energi dan tenaga (karbohidrat = 60-70%,
lemak = 20-25%, protein = 10-15%)
ZAT GIZI
MAKRO MIKRO
PEMBANGUN
KOMPOSISI GIZI MAKANAN
NO PROSENTASE (%) ZAT GIZI
1 60 - 70 KH
2 10 - 15 PROTEIN
3 20 - 25 LEMAK
PENGGOLONGAN PEKERJAAN
Pekerjaan ringan Pekerjaan sedang Pekerjaan berat
Menulis, mengetik Menggergaji Mencangkul
Kerja kantor Mendongkrak Kerja tambang
Mengecat Mengepel Mengangkat
barang
Index Kegiatan Kerja Tubuh, Sumakmur 1986 dari Sherman H.C.)
CARA PENENTUAN STATUS GIZI
ORANG DEWASA
KATAGORI :
- KURUS : < 17
- RESIKO KURUS : 17,0 – 18,5
- NORMAL : 18,5 – 25
- RESIKO GEMUK : > 25,0 – 27,0
- GEMUK : > 27,0
PENILAIAN BEBAN KERJA
Berdasarkan jumlah kalori
Menurut KepMenaker 51 – 1999 yaitu :
Kerja Ringan : 100-200 Kilo kalori/jam
Kerja Sedang : >200-350 Kilo kalori/jam
Kerja berat : >350-500 Kilo kalori/jam
KETAHANAN FISIK
PRODUKTIVITAS
PERANAN STATUS GIZI DLM KESEHATAN DAN
PRODUKTIVITAS
Fe (DAN ZAT GIZI LAIN) PROSES BERPIKIR/
PENALARAN DAN KONSENTRASI,
KETAHANAN TUBUH THD INFEKSI
DEFISIENSI Fe- PRESTASI BELAJAR/KERJA
MENURUN, MUDAH SAKIT, KURANG TELITI
DAN KETEPATAN, KECELAKAAN KERJA
KURANG VIT B1 BADAN CEPAT LELAH
PRODUKTIVITAS TURUN
KURANG VIT.A RABUN SENJA, KETAHANAN
TUBUH THD INFEKSI MENURUN
PERANAN STATUS GIZI DLM KESEHATAN DAN
PRODUKTIVITAS
PROTEIN BERLEBIHAN GEMUK RENTAN
THD PENYAKIT
KONSUMSI ZAT GIZI BERLEBIHAN
MEMBAHAYAKAN KESEHATAN
EX:
- OVER DOSIS VITAMIN A TOKSISITAS
PUSING, MUNTAH, KELAINAN KULIT,
TERATOGENITAS (DEFORMITAS JANIN)
TENAGA KERJA KURANG GIZI
ANGKA ABSENSI MENINGKAT
BIAYA PENGOBATAN MENINGKAT
KECELAKAAN KERJA MENINGKAT
DAYA KERJA DAN HASIL KERJA MENURUN
FAKTOR LINGKUNGAN KERJA YANG
BERPENGARUH TERHADAP STATUS GIZI
Iklim Kerja
• Perlu penyediaan air minum yg cukup di lingkungan
Kerja panas
• Didekat tempat kerja, bersih dan tertutup
• Dianjurkan untuk sesering mungkin minum air masak
yang sejuk & mengandung garam/NaCl = 0,2%
Bahan Kimia
• Higiene perorangan, alat pelindung diri
• Bahan kimia dapat tertelan, terhirup, kontak kulit
TUJUAN KHUSUS :
1. Tersedianya standart kebutuhan makanan bagi
tenaga kerja selama bekerja
2. Tersedianya makanan bagi naker yang aman, bersih
memenuhi selera, enak dan bergizi
3. Ditetapkannya sistem pelayanan makanan yang
layak, tepat, cepat dan apik
PENGELOLAAN MAKANAN BAGI
TENAGA KERJA
Perusahaan mengelola sendiri (membutuhkan
sarana dan prasarana besar pada tahap awal)
Pengelolaan diselengarakan antara perusahaan
dan tenaga kerja (perusahaan menyediakan
sarana dan serikat pekerja sebagai pelaksana)
Pengelolaan diborongkan pada pihak jasa boga
(perusahaan hanya menyediakan ruang makan,
meja, kursi, dapur dan peralatan)
PENGELOLAAN MAKANAN BAGI
TENAGA KERJA
RANGKAIAN KEGIATAN PENYEDIAAN MAKAN BAGI
TENAGA KERJA DI PERUSAHAAN YG DIMULAI
DARI :
1 PERENCANAAN ANGGARAN BELANJA
2 PERENCANAAN MENU
3 PERHITUNGAN KEBUTUHAN BAHAN MAKANAN
4 PEMESANAN DAN PEMBELIAN BAHAN MAKANAN
5 PERSIAPAN BAHAN MAKANAN
6 PENGOLAHAN
7 PENYAJIAN MAKANAN
USAHA CATERING
Catering : usaha masak memasak yang
berorientasi untuk kepentingan konsumen
dengan tidak hanya mengejar keuntungan
semata
Masalah yg sering timbul (komplain, putus
kontrak mendadak, makanan rusak /
keracunan)
Yang perlu dipelajari : ilmu gizi, tehnik
memasak, managemen, pelayanan
PENYELENGGARAAN MAKAN DI PERUSAHAAN
Sistem makanan bergilir jam makan diatur per
kelompok.
Sistem kafetaria secara bergilir mengambil
makanan di meja pembagi
Sistem catu makanan sudah tersedia pada alat
(baki)
MASALAH DALAM PENYELENGGARAAN
MAKAN DI PERUSAHAAN
Tidak memenuhi kebutuhan tubuh sesuai dengan jenis
pekerjaan.
Tidak dimakan oleh tenaga kerja karena :
- Tidak nafsu makan - Tidak menarik & tidak bervariasi
- Kelelahan - Kurang fasilitas
Pengawasan program gizi kerja
Jenis Tolok Ukur yang Pengawas /
Pengawasan Digunakan Penilai
Pengawasan - Karyawan memperoleh Karyawan,
terhadap makanan sesuai dengan Pimpinan
pelaksanaan kebutuhan gizi kerja. dan
penyelenggara - Makanan yang disajikan pengelola
makanan dapat diterima karyawan. makanan
- Kebersihan makanan
terjamin dan pelayanan
makanan memuaskan.
Jenis Tolok Ukur yang Pengawas /
Pengawasan Digunakan Penilai
Dampak - Perbaikan gizi dan Pimpinan
terhadap kesehatan karyawan perusahaan
status gizi meningkat. dan tenaga
dan - Angka kecelakaan kesehatan /
kesehatan menurun. gizi
karyawan - Absensi karena sakit
menurun
Dampak - Produktivitas kerja Pimpinan
terhadap meningkat perusahaan
produktivitas
SANITASI MAKANAN
DAN LINGKUNGAN KERJA
PENJAMAH MAKANAN / KARYAWAN
MAKANAN
FASILITAS DAN SANITASI
● PENGAWASAN
( Penjamah Makanan )
a. Tidak menderita penyakit menular misal :
batuk, pilek, influenza, diare, hepatitis, dll
b. Menutup bila ada luka atau bisul
c. Menjaga kebersihan tangan, rambut, kuku, dan pa
Buddy.S
LIMA KUNCI KEAMANAN MAKANAN
1. Jagalah Kebersihan
2. Pisahkan Makanan Mentah dan Matang
3. Masaklah Dengan Benar
4. Jagalah Makanan Pada Suhu Aman
5. Gunakan Air dan Bahan Baku Yang Aman
1. Jagalah Kebersihan
Cucilah tangan sebelum mengolah makanan dan sesering
mungkin selama pengolahan makanan
Cucilah tangan sesudah dari toilet
Cuci dan sanitasi seluruh permukaan yang kontak
dengan makanan dan alat untuk mengolah makanan
Jagalah area dapur dan makanan dari serangga, hama
dan binatang lainnya
Mengapa ?
Walaupun kebanyakan mikroba tidak menyebabkan gangguan
kesehatan, namun mikroba pathogen tersebar luas di tanah, air,
hewan dan manusia. Mikroba ini terbawa oleh makanan, serbet dan
peralatan terutama pada telenan yang dapat mencemari makanan
dan menyebabkan penyakit.
2. Pisahkan Makanan Mentah dan Matang
Pisahkan daging sapi, unggas dan seafood dari
makanan lain
Gunakan peralatan terpisah, seperti pisau dan
telenan untuk mengolah makanan mentah
Simpan makanan dalam wadah untuk menghindari
kontak antara makanan mentah dan matang
Mengapa ?
Makanan mentah terutama daging sapi, unggas, seafood dan cairan
yang ditimbulkannya dapat mengandung mikroba pathogen yang
dapat mencemari makanan lainnya selama pengolahan dan
penyimpanan
SUHU DAN LAMA PEYIMPANAN BAHAN
MENTAH ATAU SEGAR
LAMA WAKTU PENYIM PANAN
BAHAN
< 3 hari < 1 minggu > 1 minggu
Daging, ikan, udang –5°C s/d 0°C –10°C s/d -5°C < -10° C
dan hasil olahannya
Telur, buah dan hasil 5°C s/d 7°C –5°C s/d 0°C < – 5° C
olahannya
Sayur , buah, 10° C 10° C 10° C
minuman
Tepung dan biji - 25° C 25° C 25° C
bijian
3. Masaklah Dengan Benar
Masaklah makanan dengan benar terutama daging sapi,
unggas, telur dan seafood
Rebuslah makanan sampai mendidih dan usahakan agar
suhu internalnya mencapai 70 C. Untuk daging usahakan
cairannya bening, tidak berwarna merah muda,
Panaskan kembali makanan dengan benar
Mengapa ?
Mengapa ?
Mikroba dapat berkembang biak dengan cepat pada suhu kamar.
Dengan menjaga suhu dibawah 5 C atau diatas 60 C
pertumbuhan mikroba lebih lambat atau terhenti. Beberapa
mikroba pathogen dapat tumbuh pada suhu dibawah 5 C
5. Gunakan Air dan Bahan Baku Yg Aman
Gunakan air yang aman atau beri perlakuan agar air
aman
Pilihlah makanan segar dan bermutu
Pilihlah cara pengolahan yang menghasilkan makanan
aman, seperti susu pasteurisasi
Cucilah buah-buahan atau sayuran terutama yang
dimakan mentah
Jangan mengkonsumsi makanan yang sudah kadaluarsa
Mengapa ?
Bahan baku termasuk air dan es dapat terkontaminasi oleh mikroba
pathogen dan bahan kimia berbahaya. Racun dapat terbentuk dari
makanan yang rusak atau berjamur. Memilih bahan baku dan
perlakuan sederhana seperti mencuci dan mengupas kulitnya dapat
mengurangi resiko
Terima Kasih
Sampai bertemu di
lain kesempatan