Anda di halaman 1dari 29

Gizi Kerja

Indah Yuliani, SKM, M.Kes


PENDAHULUAN
 Ilmu Gizi (nutrition scince) adalah ilmu yang mempelajari segala
sesuatu tentang makanan dalam hubungannya dengan kesehatan
optimal.
 Gizi tidak hanya berhubungan dengan kesehatan saja, namun juga
berhubungan dengan perkembangan otak, kemampuan belajar,
produktivitas kerja
 Gizi kerja → nutrisi yang diperlukan oleh tenaga kerja untuk
memenuhi kebutuhan sesuai dengan jenis pekerjaan.
 Gizi kerja diharapkan dapat diwujudkan kesehatan dan
kesejahteraan factor manusia pada suatu proses produksi (juga
distribusi) dan juga dipelihara kemampuan bekerja dan produktivitas
kerjanya pada tingkat yang optimal bahkan bila mungkin lebih
ditingkatkan.
Zat Gizi dalam Menu Makanan
 Zat gizi merupakan komponen yang terdapat dalam bahan pangan yang
terurai selama proses pencernaan dalam tubuh
 Zat gizi dibutuhan tubuh dalam jumlah yang memadai untuk pertumbuhan,
perkembangan dan kebugaran tubuh → air, karbohidrat, protein, lemak,
mineral dan vitamin.
 Fungsi gizi (Adriani, 2012) :
 Memberi energi
Zat gizi yang memberikan energi adalah karbohidrat, protein dan
lemak dg melalui proses oksidasi
Karbohidrat, protein, lemak paling banyak dalam makanan
 Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh
Jaringan tubuh terbuat dari protein, mineral dan air
Diperlukan untuk membentuk sel-sel baru dan memelihara mengganti
sel-sel yag rusak
PENGERTIAN

 Gizi adalah kesehatan seseorang yang dihubungkan


dengan makanan yang dikonsumsinya sehari-hari

 Makanan adalah semua bahan yang dapat dimakan oleh


manusia baik dalm bentuk alamiah maupun bentuk
buatan atau olahan, kecuali obat-obatan
 Kerja adalah gerak daripada badan dan pikiran
sesorang untuk menghasilkan barang atau jasa guna
memelihara kelangsungan hidup dan memuaskan
kebutuhan.

 Gizi kerja adalah penyediaan dan pemberian


masukan zat gizi kepada tenaga kerja sesuai dengan
jenis pekerjaan yang dilakukan selama berada di
tempat kerja guna mendapatkan tingkat kebutuhan
dan produktivitas kerja setinggi-tingginya.
Penyelenggaraan makanan

 adalah rangkaian kegiatan yang meliputi penyusunan


anggaran belanja makanan, perencanaan menu,
pengadaan atau pembuatan bahan makanan,
penerimaan dan penyimpanan bahan makanan,
persiapan danpemasakan makanan, penilaian,
pengemasan,distribusi atau penyajian makanan di
tempat kerja
Spesifikasi Zat Gizi

 Hidrat arang (Karbohidrat : Sumber tenaga utama)


 Lemak : sumber tenaga dan pelarut vitamin
 Protein : sumber tenaga dan zat pembangun
Asam amino essensiel (harus makan)
Asam amino non essensiel (dapat dibentuk tubuh)
 Vitamin : Pengatur
Vitamin larut dalam air (B, C)
Vitamin larut dalam lemak (A,D,E,K)‡Mineral dan air
: Pengatur
Kebutuhan Zat Gizi dipengaruhi

 Ukuran tubuh (tinggi, berat)


 Usia
 Jenis kelamin
 Kondisi tubuh
 Iklim dan kondisi lingkungan
 Tingkat aktivitas
Masalah Gizi Kerja

 Kurangnya perhatian pegusaha dan pekerja


 Diberikannya uang makan tanpa menyediakan
makanan
 Bagamana cara menyediakan makanan
 Berapa yang harus diberikan
 Apa dan kapan makanan diberikan
 Keracunan makanan
Keuntungan memberikan makanan di
tempat kerja

 Meningkatkan dan mempertahankan kemampuan kerja


 Meningkatkan produktivitas
 Meningkatkan derajat Kesehatan
 Menurunkan absensi
 Terciptanya hubungan timbal balik pengusaha dan
pekerja maupun antar pekerja
 Suasana kerja menyenangkan dan menigkatkan
motivasi dan gairah kerja
 Mengatasi kelelahan dan ersiapan tenaga untuk kerja
kembali
KEBUTUHAN KALORI UNTUK TINGKAT
AKTIVITAS YANG DILAKUKAN

 Usia 25 tahun
 BB Laki-laki 55 Kg dan Wanita 47 kg
 Suhu lingkungan kerja 250C

Tingkat aktivitas Laki-laki (55kg) Wanita (47kg)


Kerja ringan 2.400 Cal 1.900 Cal
Kerja sedang 3.800 Cal 2.200 Cal
Kerja berat 3.900 Cal 3.100 Cal
Dari pedoman diatas dapat diperhitungkan
kebutuhan kalori untuk berbagai usia
prosentatif :

Usia (tahun) Presentase


20-29 100
30-39 97
40-49 94
50-59 86
60-69 79.5
70 ketas 69.5
Kebutuhan kalori harian tenaga kerja
(Sumakmur)

Laki-laki Perempuan
Jenis Kebutuhan Jenis Kebutuhan
Pekerjaan Kalori Per Pekerjaan Kalori Per
Hari hari
Ringan 2400 Ringan 2000
Sedang 2600 Sedang 2400
Berat 3000 Berat 2600
 Dalam AKG tahun 2004 menyebutkan bahwa rata-
rata kecukupanenergi per orang per hari adalah 2200
Kkal dan 50 gram protein (16 – 18 tahun),
 1900 Kkal dan 50 gram protein (19 – 29 tahun),
 1800 Kkal dan 50 gram protein (30 – 49 tahun)
 1750 Kkal dan 50 gram protein (50 – 64 tahun)
Penggunaan rumus untuk memperkirakan kebutuhan
kalori harianberdasarkan pada pengeluaran energi
basal (BEE = Basal Energy Expenditure)

 BEE mencakup energi yang diperlukan untuk kebutuhan


dasar dari kehidupan, seperti pernapasan, fungsi jantung,
mempertahankan suhu tubuh.
 Wanita: BEE = 65 + (9,6 x BB) + (1,7 x TB0 – (4,7 x U)
 Laki-laki: BEE = 66 + (13,7 x BB) + (5 x TB) – (6,8 x U)

BB = Berat badan (kg) TB = Tinggi badan (cm) U = umur (tahun)


Sekali BEE ditetapkan, maka kebutuhan energi harian untuk
orang sehat dapat ditentukan, yaitu dengan cara dikalikan
dengan faktor aktivitas.
 kelompok usia diatas 13 tahun dan dibedakan menurut jenis kelamin

Macam Peningkatan Megalikan BEE


aktivitas Jumlah kalori dengan
(%)
Tidur 20 1,2
Aktivitas ringan 30 1,3
Aktivitas sedang 40 1,4
Aktivitas verat 50 atau lebih 1,5 atau lebih
Menggunakan Canadian Dietary Standard,
hanya berlaku untuk kelompok usia di atas 13
tahun dan dibedakan menurut jenis kelamin

Umur (th) L Kkal/Kg BB P Kkal/Kg BB


13-15 57 46
16-18 51 40
19-24 42 36
25-49 36 32
50-74 31 29
>75 29 23
Kecukupan Gizi Kerja / hari
1. Energi
 Menggunakan Tabel AKG 2004 bagi orang Indonesia.
 Untuk 8 jam kerja di perusahaan perlu disediakan
makan dan minum paling sedikit 2/5 (40%) dari
kecukupan energi selama 24 jam atau 30% makan
lengkap + 10% selingan.
 Berdasarkan Keputusan Menteri Tenaga Kerja No.
608/MEN/1989 untuk perusahaan yang mempekerjakan
tenaga kerjanya sembilan jam per hari, perusahaan
wajib menyediakan makanan dan minum 1400 kalori.
Untuk shift malam hari perlu diberikan makanan
tambahan dengan memperhitungkan kebiasaan makan
2. Hidrat arang, berdasarkan prinsip gizi seimbang untuk
orang Indonesia kurang lebih sebesar 60% - 70% dari total
energi sehari
3. Protein, sangat tergantung berat badan tenaga kerja
dan nilai biologi dari protein yang dimakan. Di dalam
menu, menghitung kebutuhan energi yang berasal dari
protein kurang lebih 10% - 15% dari total energi per hari.
4. Lemak, kebutuhan lemak sangat tergantung dari
kebutuhan energi, kurang lebih 20% - 25% dari total per
hari atau minimal 15% dan maksimal 30%
5. Vitamin dan mineral, penggunaan bahan makanan yang
tinggi vitamin, garam-garam, vitamin B1, zat besi dan asam
folat, natrium, kalium dan mineral lainnya.
6. Pada pekerja di lingkungan panas dan kerja berat perlu
disediakan minimal 2,8 liter dan bekerja ringan 1,9 liter
Penyelenggaraan makanan di tempat
kerja
 Penyelenggaraan makanan (Cara: perusahaan sendiri,
kerjasama dengan perusahaan lain, perusahaan jasa
boga)‡Petugas penyelenggara (bebas penyakit, dikursus,
tidak ada kebiasaan buruk, disiplin)
 Sistem pelayanan (Kafetaria, kantin, dibagikan di
tempatkerja)
 Susunan menu ( bervariasi, gizi seimbang, cukup
kalori)‡Dapur dan R.makan (dapur tak jauh dengan R.
Makan,kondisi dapur memenuhi syarat).
 Higiene sanitasi pembelian, penyimpanan, pengolahan,p
engangkutan, pembagian, konsumsi/makan)
Penyelenggaraan makanan

Arus Kerja :
 Penerimaan bahan
 Penyimpanan bahan
 Pemasakan
 Penghidangan
 Pembersihan
 Pembuangan sampah
Sistem Pelayanan

 Sistem Kafetaria (porsi diatur)


 Sistem catu (lauk pauk diporsikan, nasidan sayur
ambil sendiri)
 Sistem prasmanan (ambil sesuaikebutuhan dan selera)
 Sistem kotak (untuk kerja di lapangan)
Susunan menu ruang makan

 Menu bervariasi
 Kandungan gizi seimbang
 Menarik dan rasa enak dan sesuai
 Dapat mencukupi kebutuhan kalori dengan porsi yang
dapat dihabiskan
 Bahan makanan yang biasa dimakan
Dapur dan ruang makan

 Letak dapur (tidak jauh ruang makan,tdk berhub.


langsung dg tempat Kerja)
 Fasilitas dan ruang makan cukup
 Keadaan/kondisi dapur dan ruangmakan (mudah
dibersihkan, penerangan cukup, ventilasi, lantai tidak
licin, tidak panas, bau, ruangan cukup, bebas serangga)
Higiene dan sanitasi

‡Bahan makanan dan lingkungan (sumber,keadaan,


cara mengangkut/mengepak)
 Tenaga penjamah (sertifikat sehat,pemeriksaan kes. Berkala,
kebiasaan menjagahigiene peroarangan)
 Pemasakan/pengolahan (peralatan, sarungtangan, pakaian
kerja)
 Distribusi (wadah bersih dan tertutup, alat pemanas)
 Transportasi (alat angkut bersih)
 Menyimpan (rapi dan terjaga kebersihannya)
 Konsumsi (cuci tangan, cuci muka & kumur-kumur) pakaian
bebas debu)
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
1. Tujuan : •
 Menciptakan kontinuitas terhadap
 Pelaksanaan norma & peraturan perundangan
 Pelaksanaan usaha perbaikan & peningkatan gizi
tenaga kerja
 Evaluasi keadaan gizi tenaga kerja
2. Pelaksana :
 Pengawas
 Dokter perusahaan dan tenaga yang ditunjuk
3. Jenis kegiatan

Pembinaan dan pengawasan rutin


 Besar porsi, nilai gizi, kebersihan
 Petugas pengelola (kebiasaan buruk)
 Tempat dan alat

Pembinaan dan pengawasan berkala


 Semua yang dilakukan dalam pengawasan rutin
 Evaluasi perobahan makanan, keadaan kesehatan dan
gizi TK
4. Jenis kegiatan
Pengawas Ketenagakerjaan
 Pengawas thd. Pengusaha/penyelenggara makanan(melakukan
pengawasan, memberikan rekomendasi,memberikan sangsi)
 Pengawas thd TK (melakukan pembinaan yangdiperlukan)

Tenaga Kerja
 TK thd. Pengawas (menyampaikan keluhan)
 Tk thd. Pengusaha/penyelenggara (mengajukan usul perbaikan)

Pengusaha
 Pengusaha thd Pengawas (memberikan laporan dan keterangan,
Kerjasama pemb. Gizi TK)
 Pengusaha thd. TK (mendengarkan usulan TK)
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai