Penyebab Narkolepsi
● Penyebabnya belum diketahui secara pasti. Namun, sebagian besar penderita narkolepsi
memiliki kadar hipokretin rendah. Hipokretin adalah zat kimia dalam otak yang
mengendalikan waktu tidur. Penyebab rendahnya hipokretin diduga akibat penyakit
autoimun
● Narkolepsi juga diduga dapat disebabkan oleh penyakit yang merusak bagian otak penghasil
hipokretin, seperti: Tumor otak, Cedera kepala, Ensefalitis, Multiple sclerosis
Gejala Narkolepsi
• Rasa kantuk berlebihan saat siang hari:
• Sleep attacks: jatuh tertidur tiba-tiba tanpa ada peringatan atau tanda-tanda sebelumnya.
• Katapleksi: adalah kondisi di mana seseorang kehilangan kendali atas kekuatan otot mereka
yang mengarah pada kelemahan.
• Sleep paralysis: atau sering dikenal dengan sebutan “ketindihan”. Keadaan ini
menyebabkan seseorang merasa lumpuh saat tidur atau bangun.
Komplikasi Narkolepsis
• Obesitas yang disebabkan oleh kebiasaan makan yang berlebihan atau kurang
olahraga akibat sering tidur.
• Penilaian negatif dari lingkungan sosial. Pasien dapat dianggap malas karena mereka
sering tertidur.
• Cedera fisik. Risiko cedera tubuh dapat terjadi jika serangan tidur terjadi pada waktu
yang tidak tepat, misalnya saat mengemudi atau memasak.
• Gangguan konsentrasi dan daya ingat. Berkurangnya konsentrasi dan daya ingat
membuat pekerjaan di sekolah atau di kantor menjadi lebih sulit.
Pencegahan Narkolepsi
Narkolepsi tidak dapat dicegah, tetapi perawatan rutin dapat membantu mengurangi jumlah
serangan tidur yang dapat terjadi. Selain itu, orang yang menderita narkolepsi dapat mengambil
berbagai langkah untuk mengurangi gejala yang mungkin terjadi yaitu:
• Stimulan, obat untuk merangsang sistem saraf pusat yang membantu pasien tetap terjaga
di siang hari. Dokter Anda akan memberi Anda stimulan methylphenidate.
• Antidepresan trisiklik. Antidepresan seperti amitriptyline meringankan gejala cataplexy
atau kehilangan kontrol otot.
• Anti depresan jenis selective serotonin reuptake inhibitors (SSRIs) atau serotonin and
norepinephrine reuptake inhibitor (SNRIs). Obat ini berfungsi untuk menekan waktu
tidur, meredakan gejala cataplexy, halusinasi dan ketindihan saat tidur.
Contoh Kasus Narkolepsi
Edukasi :
Kolaborasi :
• kolaborasi pemberian obat antidepresan jenis selective serotonin
reuptake inhibitors ( SRRIs) atau serotonin and norepinephrine
reutake inhibitor ( SNRIs ) untuk menekan waktur tidur,
meringankan gejala katapleksi
• kolaborasi pemberian obat sodium oksibate untuk mencegah
katapleksi dan meredakan rasa kantuk berlebihan di siang hari
• kolaborasi pemberian obat pitolisant untuk membantu
melepaskan zat histamin di otak untuk meredakan rasa kantuk di
siang hari
Implementasi dan Evaluasi
No jam Implementasi Jam Evaluasi
Observasi :
1.
09:30 12:40 S:
P: Intervensi dihentikan
Jam Implementasi
12.30
Kolaborasi :
• 1.berkolaborasi pemberian obat antidepresan jenis
selective serotonin reuptake inhibitors ( SRRIs) atau
serotonin and norepinephrine reutake inhibitor ( SNRIs )
untuk menekan waktur tidur, meringankan gejala
katapleksi
• 2. berkolaborasi pemberian obat sodium oksibate untuk
mencegah katapleksi dan meredakan rasa kantuk
berlebihan di siang hari
• 3. berkolaborasi pemberian obat pitolisant untuk
membantu melepaskan zat histamin di otak untuk
meredakan rasa kantuk di siang hari
Thank You