Anda di halaman 1dari 14

Narkolepsi

Nama Kelompok 2 : S1 Keperawatan A


1. Ayu Khairunnisa
2. Aulia Putri Cahyani
3. Nabila Natasya
4. Putu Nindy
5. Riska Apriyani
6. Santika Dewi
7. Wulan Sugeng Saputri
Definisi Narkolepsi
Narkolepsi atau serangan tidur adalah penyakit tidur kronis yang yang ditandai dengan rasa
mengantuk yang berlebihan di siang hari dan menimbulkan serangan tidur. Orang yang
mengalami narkolepsi mengalami kesulitan untuk tetap terjaga pada kondisi apapun. Hal ini
dapat mengakibatkan gangguan dalam menjalani aktivitas sehari- hari.

Penyebab Narkolepsi
● Penyebabnya belum diketahui secara pasti. Namun, sebagian besar penderita narkolepsi
memiliki kadar hipokretin rendah. Hipokretin adalah zat kimia dalam otak yang
mengendalikan waktu tidur. Penyebab rendahnya hipokretin diduga akibat penyakit
autoimun
● Narkolepsi juga diduga dapat disebabkan oleh penyakit yang merusak bagian otak penghasil
hipokretin, seperti: Tumor otak, Cedera kepala, Ensefalitis, Multiple sclerosis
Gejala Narkolepsi
• Rasa kantuk berlebihan saat siang hari:
• Sleep attacks: jatuh tertidur tiba-tiba tanpa ada peringatan atau tanda-tanda sebelumnya.
• Katapleksi: adalah kondisi di mana seseorang kehilangan kendali atas kekuatan otot mereka
yang mengarah pada kelemahan.
• Sleep paralysis: atau sering dikenal dengan sebutan “ketindihan”. Keadaan ini
menyebabkan seseorang merasa lumpuh saat tidur atau bangun.

Komplikasi Narkolepsis
• Obesitas yang disebabkan oleh kebiasaan makan yang berlebihan atau kurang
olahraga akibat sering tidur.
• Penilaian negatif dari lingkungan sosial. Pasien dapat dianggap malas karena mereka
sering tertidur.
• Cedera fisik. Risiko cedera tubuh dapat terjadi jika serangan tidur terjadi pada waktu
yang tidak tepat, misalnya saat mengemudi atau memasak.
• Gangguan konsentrasi dan daya ingat. Berkurangnya konsentrasi dan daya ingat
membuat pekerjaan di sekolah atau di kantor menjadi lebih sulit.
Pencegahan Narkolepsi

Narkolepsi tidak dapat dicegah, tetapi perawatan rutin dapat membantu mengurangi jumlah
serangan tidur yang dapat terjadi. Selain itu, orang yang menderita narkolepsi dapat mengambil
berbagai langkah untuk mengurangi gejala yang mungkin terjadi yaitu:

• Berolahraga secara teratur.


• Hindari konsumsi makanan dengan porsi berat sebelum aktivitas yang penting.
• Cobalah untuk bangun pagi dan tidur pada waktu yang sama setiap hari.
• Tidur siang selama 10-15 menit setelah makan siang.
• Hindari nikotin dan alkoh0l karena ini dapat memperburuk gejalanya.
• Lakukan hal-hal yang dapat menenangkan pikiran Anda sebelum tidur, seperti membaca
atau mandi air panas.
• Buat suasana dan suhu kamar senyaman mungkin.
Pengobatan Narkolepsi

Beberapa jenis obat yang digunakan untuk meredakan narkolepsi meliputi:

• Stimulan, obat untuk merangsang sistem saraf pusat yang membantu pasien tetap terjaga
di siang hari. Dokter Anda akan memberi Anda stimulan methylphenidate.
• Antidepresan trisiklik. Antidepresan seperti amitriptyline meringankan gejala cataplexy
atau kehilangan kontrol otot.
• Anti depresan jenis selective serotonin reuptake inhibitors (SSRIs) atau serotonin and
norepinephrine reuptake inhibitor (SNRIs). Obat ini berfungsi untuk menekan waktu
tidur, meredakan gejala cataplexy, halusinasi dan ketindihan saat tidur.
Contoh Kasus Narkolepsi

Seorang perempuan berumur 19 tahun berinisial Nn S datang ke RSUD karna pasien


merasa mengantuk berlebihan sepanjang hari kira kira berlansung 10-15 menit ,pasien
juga mengatakan mimpi yang seperti nyata,merasa energi tidak pulih meski telah
tidur,dan merasa kurang tenaga atau sering lelah,dan rasa kantuk yang berlebihan pada
siang hari ,dan pasien tampak lesu tidak mampu mempertahankan aktivitas rutin
dengan hasil TTV ,TD:100/70 mmhg ,S:37,0 O ,N:80x/mnt ,RR:20x/mnt
Data Subjektif Data Objektif
1. Pasien mengatakan ngantuk 1. Pasien terlihat lesu dan kurang
berlebihan sepanjang hari kira kira tenaga
berlangsung 10-15 menit 2. Pasien terlihat tidak mampu
2. Pasien mengatakan mimpi yang mempertahnkan aktivitasnya
seperti nyata 3. TD: 100/70 mmhg
3. Pasien mengatakan merasa energi 4. Suhu: 37,0
tidak pulih meski telah tidur 5. Nadi 80x/menit
4. Pasien mengatakan kurang tenaga 6. RR 20x/menit
dan sering lelah  
5. Pasien mengatakan merasa ngantuk  
berelbih pada siang hari
Intervensi
Hari/tgl/ dia Tujuan dan kriteria hasil Intervensi utama Intervensi pendukung
jam
gnosa
Setelah dilakukan
03/02/20 (i.03101) Edukasi aktivitas/istirahat  Dukungan tidur
tindakan keperawatan
21 keletihan 1x24jam masalah  Dukungan
keletihan teatasi dengan Observasi :
pengambilan
kriteria hasil TTV
Indetifikasi kesiapan dan kemampuan keputusan
TD : 120/80,
menerima informasi  Manajemen
Suhu : 36,5,
Terapeutik : mood
Nadi : 80 x/m,
 Manajemen
RR : 20x/m  Sediakan materi dan media pengaturan lingkungan
aktivitas dan istirahat
 Jadwalkan pemberian pendidikan
kesehatan sesuai kesepatan  
Intervensi utama

 Berikan kesempetan kepada pasien dan keluarga untuk bertanya

Edukasi :

 Jelaskan pentingnya melakukan aktivitas fisik / olahraga secara


rutin
 anjurkan terlibat dalam aktivitas kelompok, aktivitas bermain/
aktivitas lainnya
 anjurkan menyusun jadwal aktivitas dan istirahat
• ajarkan cara mengidentifikasi kebutuhan istirahat ( mis,
kelelahan, sesak nafas saat aktivtas )
• ajarkan cara mengindentifikasi target dan jenis aktivitas sesuai
kemampuan
Intervensi utama

Kolaborasi :
• kolaborasi pemberian obat antidepresan jenis selective serotonin
reuptake inhibitors ( SRRIs) atau serotonin and norepinephrine
reutake inhibitor ( SNRIs ) untuk menekan waktur tidur,
meringankan gejala katapleksi
• kolaborasi pemberian obat sodium oksibate untuk mencegah
katapleksi dan meredakan rasa kantuk berlebihan di siang hari
• kolaborasi pemberian obat pitolisant untuk membantu
melepaskan zat histamin di otak untuk meredakan rasa kantuk di
siang hari
Implementasi dan Evaluasi
No jam Implementasi Jam Evaluasi
Observasi :
1.

09:30 12:40 S:

  mengidentifikasi kesiapan dan • Pasien mengatakan sudah tidak ngantuk


kemampuan menerima informasi berlebihan sepanjang hari kira kira
09:45 berlangsung 10-15 menit
Terapeutik : • Pasien mengatakan sudah tidak merasa
  menyediakan materi dan media energi tidak pulih meski telah tidur

pengaturan aktivitas dan • Pasien mengatakan sudah tidak kurang
  tenaga dan sering lelah
istirahat
   menjadwalkan pemberian • Pasien mengatakan sudah tidak merasa
pendidikan kesehatan sesuai ngantuk berelbih pada siang hari
  kesepatan
 
 memberikan kesempetan
  kepada pasien dan keluarga  
untuk bertanya
No jam implementasi Jam Evaluasi
1. 11:30 12:40
Edukasi : O:
   menjelaskan pentingnya melakukan
1.Pasien terlihat sudah tidak lesu dan
aktivitas fisik / olahraga secara rutin
  menganjurkan terlibat dalam aktivitas kurang tenaga

  kelompok, aktivitas bermain/ aktivitas
2.Pasien terlihat sudah mampu
lainnya
   menganjurkan menyusun jadwal mempertahnkan aktivitasnya
aktivitas dan istirahat
3.hasil TTV sudah normal
   mengajarkan cara mengidentifikasi
kebutuhan istirahat ( mis, kelelahan, • TD: 120/80 mmhg
  sesak nafas saat aktivtas )
• Suhu: 36,0
 mengajarkan cara mengindentifikasi
  • Nadi 100x/menit
target dan jenis aktivitas sesuai
  kemampuan
• RR 20x/menit
    A: Masalah teratasi

P: Intervensi dihentikan
 
Jam Implementasi
 12.30  
Kolaborasi :
  • 1.berkolaborasi pemberian obat antidepresan jenis
  selective serotonin reuptake inhibitors ( SRRIs) atau
serotonin and norepinephrine reutake inhibitor ( SNRIs )
 
untuk menekan waktur tidur, meringankan gejala
 
katapleksi
  • 2. berkolaborasi pemberian obat sodium oksibate untuk
  mencegah katapleksi dan meredakan rasa kantuk
  berlebihan di siang hari
• 3. berkolaborasi pemberian obat pitolisant untuk
 
membantu melepaskan zat histamin di otak untuk
meredakan rasa kantuk di siang hari
Thank You

Anda mungkin juga menyukai